Guru penggerak itu masuk bukan jemput bola, tapi melalui seleksi yg sungguh luarbiasa. Sehingga jarang yg bisa lukus seleksi. Sudah jelas GP punya kompetensi. Hargailah kompentensi yg mereka miliki, jgn mematahian semnagat mereka, solusinyaari berikan solusi dan kebijakan dan arahakan GP ini supaya relavan dengan program menteri sekarang.
Kompetensi apa? Cuma memenuhi tugas kejar tayang dan jago cuap2 toh? Pengalaman dilapangan : saat ditanya dan di cocokin apa yg sudah anda gerakkan? Murid? Apanya? Rekan guru? Ada buahnya? Lalu apa ? Lah kenibgu gan sendiri? Anda mampu jawab?
Realitany kl mengikuti program Guru Penggerak, semangat ny full habis.. tp kl mengajar d kelas down habis.. ketika mengikuti kegiatan Program Guru Penggerak, banyak izin mengajar krn bnyak tugas... toppp bingitttt pokokny program Guru Penggerak 😅😅😅
Sngat setuju, bhwa program guru sngat program tdk perlu, krn brdasarkn sy kmi lihat selama ini, ya secara kualitas gk ada bedax dgn yg bukan guru penggerak. Krn guru dpt mngmbangkn diri dari bebagai sumber, juga dpt mngikuti bimtek atau diklat yg diselenggarakn oleh pemerntah atau juga dinas pndidikn kab/kota masing2 daerah. Toh juga apa yg didapat guru melalui diklat / bimtek ya sama juga dgn yg dipelajari melalui program guru pnggerak. Jadi utk aplagi mmbuat program yg trkalu mnyibukkn guru, selain itu guru yg merasa dirix adalh guru penggerak mnunjukkn sikap sombong dn dprtix dia sajalh yg paling tau segalax dari pd guru yg lain, pdhal bnyak juga guru2 yg bukan pnggerak tp pengalamn dn pengetahuan lbih luas dari guru penggerak brsangkutan.
Saya sangat perihatin dengan keadaan sekarang ini.says lihat guru penggerak umummnya masih muda semua , karena menguasai aiti.tapi kepala sekolah kan bukan itu saja saratnya ,paktor umur juga seharusnya dilihat
Saat saya jadi Nara Sumber Suatu Pelatihan,ada guru yg selalu bertanya karena kurang paham saya kira dia guru biasa ternyata seorang guru penggerak dan pelatih Provinsi juga .
Guru Penggerak adalah Program "Super" untuk memberikan Lebel Guru "Super", dengan harapan Guru-guru "SUPER" ini akan dapat "membersamai" Guru-guru "biasa" untuk upaya bertranformasi menjadi guru "kreatif". Luar biasa tujuan mulia ini Program ini, mudah-mudahan dapat meningkatkan kualitas pendidikan formal di Indonesia ke depan, yang jelas saat ini Program ini telah berhasil membuat pengkategorian Guru Indonesia; GURU HEBAT dan GURU BIASA...
Sepakat 100%. Mengsyaratkan sertifikat Guru Penggerak untuk menjadi Kepsek adalah sebuah kebijakan yang sangat keliru. Guru Penggerak tak ada apa-apanya selain umurnya yang masih muda, di bawah 50 tahun. Saya punya beberapa teman Guru Penggerak, tapi tak punya kualitas. Hentikan PGP!
Saya tidak setuju klu kepala sekolah dari guru penggerak, karena menjadi kepala sekolah harus mempunyai skill khusus leadership, managerial, supervisor dll. Menjadi pimpinan harus di usia yg matang, klu guru penggerak masih muda menjadi kepala sekolah saya yakin sekolah tidak berjalan dengan baik. 🙏🙏🙏
@@iman64man27 sama, sy juga tdk setuju klo salah satu syrat diangkat kepsek adalh memiliki sertifikat guru penggerak, tak perlu itu. Jd sy yg tepat adalh dari guru sertifikasi, kmudian tambahkn dgn sertifikat telah diklat kepsek, dn seleksi melalui sistem KS/PS cukup itu az, gk prlu lagi guru penggerak. Krn klo guru penggerak belum tentu memiliki kompetensi manajerial.
Saya sependapat sekali dengan pendapat bapak bapak ini.. sangat berbobot..saya juga sangat suka membaca ,teemasuk buku buku pedagogi, baik lokal maupun import. Saya jadi guru sudah hampir seperempat abad, baru kali ini saya muak sekali dengan program pemerintah terkait pendidikan. Saya menolak mendaftar guru penggerak atas kesadaran dan idealisme saya sendiri,yg memang tidak bisa menyetujui program sedangkal ini. Tapi memang akibatnya, saya tersisihkan, bahkan sebaik apapun saya berusaha mengajar. Tapi tak apa, saya sudah paham ini resiko yang saya hadapi jika ambil jalan yang berbeda
@@MajidSanggore off course I know :) saya memang tua tapi saya tidak sekuno yg njenengan kira mas. Buku bacaan saya beberapa import mas, so i understand about zaman berubah, but i won't comment anymore because we're thinking at different perspectives level
Saya tidak tertarik untuk menjadi guru penggerak...karena sering meninggalkan tugas utama yaitu mengajar siswanya dikelas malah sibuk dengan urusannya sendiri yang katanya mengerjakan tugas2 yg menumpuk
Kalau jaman dulu cakep ( diklat dalam jabatan) sudah diangkat, menjabat lalu diberi diklat kepemimpinan sehingga terjun dulu baru belajar, sedangkan guru penggerak belajar dulu baru terjun ( jadi lebih punya bekal dlm kepemimpinan) dan seorang pemimpin wajib cerdas n pintar di guru penggerak dibuktikan dgn tes seleksi
Karena ada GP yang hanya mikirin tugas diklat bukannya siswa. Oh ya saya juga bagian program PGP. Sebagai asesor saya kecewa dengan oknum GP yang tidak memerhatikan hak siswa. Masalahnya semua dianggap baik sehingga jadi KS dan PS otomatis.
Pendidkan Guru Penggerak (PGP) sebagai upaya pemerintah pusat (kemdikbudristek) untuk peningkatan kompetensi guru yang dapat dijadikan kepala sekolah atau pengawas sekolah. Pendidikan Guru Penggerak dilaksanakan kurang lebih selama 6 bulan untuk memperoleh sertifikat atau menjadi guru penggerak melalui seleksi dan syarat tertentu. Sayangnya pemerintah daerah tidak menindaklanjuti program pemerintah pusat ini karena banyak guru penggerak yang tidak punya uang untuk mrmbayar jabatan kepala sekolah atau pengawas padahal banyak guru penggerak yang sudah lulus uji kompetensi calon pengawas. Peserta uji kompetensi calon kepala sekolah atau calon pengawas syaratnya harus dari guru penggerak. Kenapa harus protes dengan program PGP dari pemerintah ini? Sebaiknya berikan kesempatan untuk guru penggerak agar mendapatkan kesempatan dan haknya sesuai dengan tujuan direkrutnya guru penggerak.
Guru penggerak...dgn pengalaman kurang 5 tahun hanya dites It....lulus guru penggerak....terus diangkat jadi pengawas....ngawasi sekolah dgn kepsek yg rata2 penglman kerja diatas 20 thun....akan jadi negara konoha didunia pndidikan..hancur hancur pndidikan
@@suratmanspd8473 pengalaman lama menjabat tidak sama dengan keterampilan dan kompetensi. Menjadi seorang pengawas sekolah harus lulus uji kompetensi calon pengawas yang diselenggarakan oleh kemdikbud lalu masuk daftar tunggu menunggu lowongan kekurangan pengawas dan menunggu diangkat oleh pemda. Konoha ya seperti itu lagi² kembali ke otonomi daerah yg menentukan guru² yg sudah duiji dan digembleng ini.
Saya tdk suka program guru penggerak, krn guru tsb bergerak bukan untuk sekolahnya, tp bergerak untuk diri sndiri, tugas pokonya mengajar dan mendidik ditinggalkn demi sbgai ini sbgai itu,, siswa ditelantarkan. Teorinya guru penggerak sangt luar biasa, tp dia sndiri tdk bisa mencetak siswa yg sesuai teorinya
Banyak orang yang iri jika guru penggerak dijadikan kepala sekolah. padahal ini juga termasuk kebijakan yang bagus dari pemerintah. dibandingkan dengan tunjuk -tunjuk langsung oleh oknum bupati, yang ada yang jadi kepala sekolah cuma bagian dari tim suksesnya yang juga tidak memiliki pengalaman menjadi kepala sekolah. sedangkan guru penggerak sudah menjalani pelatihan selama 6 bulan. lagi pula mereka tidak langsung diangkat jadi kepala sekolah, tapi tetap melalui uji kompetensi dulu.
Saya guru sudah tua. Yg jadi guru penggerak yg muda. Tdk iri. Kalau lihat satu ruangan yg muda ada yg jadi guru penggerak ada yg tdk.. Rasanya jadi ada kelompok kelompok
Guru Penggerak sibuk diluar kelas sehingga banyak menimbulkan masalah murid di dalam kelas. Mengapa di FKIP/IKIP saja yg menjadi obyek dari calon guru. Jangan jadikan guru sebagai obyek guru diluar kelas,
Saya guru tua. Heran jaga sistem pendidikan saat ini. Kok yg mengasih materi guru yg baru bukan maksud merendahkan tapi pada surut pengalaman serta dan sya juga lihat pada kenyataanya kelas yg dipimpinnya tidak lebih baik dari guru yg lain.
Saya sependapat ada unsur deskriminasi, seharusnya guru penggerak dimasukkan dalam bagian materi Pelatihan Profesi Guru. Untuk menjadi Kepsek harus ada Pelatihan leadership. S7 Ki MK kan saja..
Saya juga seorang guru udah hampir masa kerja puluhan tahun belum mendapat kesempatan untuk jadi kepala sekolah.sedang kan guru penggerak rata rata masih muda semua.
Maaf pak Prof. Sy klau tdk salah , Wadah untuk pertemuan guru-guru SD biasanya disebut KKG (Kelompok Kerja Guru), utk guru-guru SMP dan SMA/K sbgmana kt pak Prof. disebut MGMP. Sangat setuju apa yg dipaparkan oleh pak KI Darma bhw keberadaan prog. guru / sekolah penggerak dpt mengicu ketimpangan² atau kesenjangan antara guru-guru... Kami berharap kpd Mendikbud yad hendaklah dikaji ulang ttg KURMER buatan pak Nadiem...
@@tugasmulia542 lho waktu mudanya kandulu belum ada ikm jadi belum ada guru penggerak...sptnya anda tidak paham syarat jadi guru penggerak ya...kok mbulet ta sampeyan
Saya selaku pensiunan guru, semakin kesini semakin pusing, yang harus di buat pandai dan berbudi pekerti baik, ini siswa atau guru. Saya ikuti terus pembahasan pembahasan mengenai guru penggerak, coba yang lebih di utamakan siswa siswa, Sistem pendidikan di kita semakin lieur. Sekarang coba fikirkan oleh Pakar pendidikan. Mat pel di smp kalau bisa seperti ngontrak mata kuliah. Misal pend Agama bertemu 2 semester dengan jumlah 8 jam perminggu, Jadi kalau pend Agama sudah di tempuh dalam 2 semester tidak usah bertemu lagi pada semester berikutnya. Jadi bisa kemungkinan siswa jls 7 di semester ganjil bisa ngontrak hanya maksimal 4 pelajaran. Insya Alloh ketercapaian kurikulun akan tercapai, anak tidak di pusingkan dengan mat pel yang bertumpuk, di ulang terus dari smtr 1 sampai smtr 6. Terus budi pekerti anak dan tgs tgs setiap matpel bisa tercapai dan bisa di kerjakan maKsimal Oleh anak dengan tidak merasa terbebani. Tugas guru juga jadi ringan. Yang sekanjutnya guru jangan terlalu di bebani administrasi mengajar. Administrasi mengajar kebanyakan copi paste. Dulu enak sewaktu ada gbpp, jadi buat satpel terencana dengan baik. Kalau sekarang sebenarnya setiap sekolah punya otiritas karena pend di otonomi daerahkan. Tapi nyatanya setiap ada Penilaian Khir Semester soal setiap mata pelajaran di samakan sekabupaten dan harus pakai cost. Semakin lieur juga yang di namakan otda tapi sekolah tidak nampak otoritasnya. LIEUR. Mungkin itu hanya unek unek sanu bariku.
Terima kasih, Prof. Vidionya. Di prodi saya ada pindahan dari Kemdikbudristek yg sekarang jadi dosen. Tapi karena dulu bantu2 menyusun kurikulum merdeka jadi selalu dipakai kemdikbud sosilisasi kurikulum merdeka ke daerah2.
@@UbayChannelASN ya udah diam saja minta ilmu nya ke yg lulus guru penggerak biar bisa merubah mindset, agar bisa mennanamkan budaya positif berbagi praktik baik dan belajar ilmu andragogi nya meningkat😁
Guru pengerak tidak meningkat hasil pembelajaran siswa.dan memecah belah propesi guru guru kita.terjadi diskriminasi.tapi isi.kosong.tidak berdampak pada hasil.
Kepala sekolah saya tambah cantik tambah gemuk perawatan terus rumahnya bagus"delunya jelek semenjak ada dana bos dan dana sekolah pengerak tambak makmur ...awas hati" azab menunggumu ibu kepala sekolah
ditempat saya guru penggerak bs JD kepsek.menurut saya kurang etis.karna dr pengadaan guru penggerak blm terpantau bnr² dr pemerintah pusat.pengalaman untuk hal memimpin dan menata skolah pun jauh dr harapan.
Askm Wrwb. sayang sunguh disayangkan? 1-67 Alfa dari keikhlasan. Ini yg diperlihatkan kpd publik Masayarakat ingin pendidikan berrhasil dan berdaya guna (berkarakter,bermental spritual dan berakhlak karimah). Kita dibayar oleh negara untuk mendidik dan mencerdaskan anak bangsa. Ingat sumpah sewaktu diangkat jadi ASN/PPPK. Jangan langgar sumpah. Sumpah adalah janji. Mhn maaf tdk ada maksud apa-apa. I❤ pendidikan berkarakter. Wslm Wrwb.
Sekarang banyak pak kepala sekolah pensiun, begitupula pengawas..yang dulunya punya cakep. Diklat cakep juga rentan tawar menawar ketika diangkat jadi kepsek. Kalau guru penggerak murni dari kemampuan individunya. Punya kelebihan dari segi IT, rata2 ketua komunitas, punya pengalaman manajerial menjadi wakepsek disekolah masing-masing. Disitulah seleksi alami terjadi, karena semua guru diberikan kesempatan mengikuti pendidikan untuk seleksi guru penggerak. Jadi tidak ada kesenjangan, karena semua mempunyai kesempatan yang sama..tapi kebanyakan maunya instant. Yang kesulitan daring pendidikannya, daerahnya bisa menjadi dasus, dan penyelenggaraannya luring.
tidak semua guru diberi kesempatan yg sama untuk mengikuti selsi guru pengerak, dibatas umur ...yg kurang 10 tahun untuk masuk masa purna tidak bisa....yg secara selesksi alam sdh kaya pengalaman dibid. manejemen pendidikan di sekolah
Program Guru Penggerak sangat diskriminatif. Harap dan tolong secepatnya dirubah. Pendidikan sangat kacau di lapangan. Yg non penggerak sangat bingung dan kesenjangan tambah lebar.
guru penggerak kwalitas seumur jagung.masuk akal ke baru lulus administrasi pmm lulus jadi guru hebat.apaknya yg hebat jadi kepala sekolah.tdk berkualitas.
Manfaatkan guru2 yg sudah menjadi penggerak di MGMP dan KKG (Ketua MGMP/kKG) untuk menjadi kepsek, ini akan membawa dampak yg lebih bagus dari segi lidersip dan pembelajaran serta keteladanan dalam disiplin. Karna di MGMP sendidi sejak dulu samapai saat ini bergerak sendiri tanpa bantuan dana dari siapapun
KURIKULUM MERDEKA, GURU PENGGERAK,SEKOLAH MERDEKA PRODUK PRODUK KARBITAN DAN YANG MENGHAMBURKAN ANGGARAN DAN PROYEK PROYEK YANG DIMONOPOLI DAN DINIMATI OLEH ANTEK ANTEK KEKUASAAN
Program Indonesia mengajar sebaiknya mempertimbangkan sarjana yang ada di daerah 3 T. Ada yang dikirim ke kepulauan Sangihe padahal banyak sarjana pendidikan yang tidak mendapat peluang menjadi guru
Guru penggerak itu masuk bukan jemput bola, tapi melalui seleksi yg sungguh luarbiasa. Sehingga jarang yg bisa lukus seleksi. Sudah jelas GP punya kompetensi. Hargailah kompentensi yg mereka miliki, jgn mematahian semnagat mereka, solusinyaari berikan solusi dan kebijakan dan arahakan GP ini supaya relavan dengan program menteri sekarang.
Kompetensi apa? Cuma memenuhi tugas kejar tayang dan jago cuap2 toh? Pengalaman dilapangan : saat ditanya dan di cocokin apa yg sudah anda gerakkan? Murid? Apanya? Rekan guru? Ada buahnya? Lalu apa ? Lah kenibgu gan sendiri? Anda mampu jawab?
Realitany kl mengikuti program Guru Penggerak, semangat ny full habis.. tp kl mengajar d kelas down habis.. ketika mengikuti kegiatan Program Guru Penggerak, banyak izin mengajar krn bnyak tugas... toppp bingitttt pokokny program Guru Penggerak 😅😅😅
Guru penggerak hebat untuk pribadinya...tp untuk anak didik nooool...
Waduh...
Betul
Penggerak hanya depa laptop dan diatas kertas dan diatas sertifikat
Oo gitu yah. Alhamdulillaah saya tidak
Kalau hanya cuman merencanakan, kegiatan inti pembelajaran dan assessment. Itu memang sudah menjadi tugas wajib guru
Ini baru narasumber top👍👍👍
Sngat setuju, bhwa program guru sngat program tdk perlu, krn brdasarkn sy kmi lihat selama ini, ya secara kualitas gk ada bedax dgn yg bukan guru penggerak. Krn guru dpt mngmbangkn diri dari bebagai sumber, juga dpt mngikuti bimtek atau diklat yg diselenggarakn oleh pemerntah atau juga dinas pndidikn kab/kota masing2 daerah. Toh juga apa yg didapat guru melalui diklat / bimtek ya sama juga dgn yg dipelajari melalui program guru pnggerak. Jadi utk aplagi mmbuat program yg trkalu mnyibukkn guru, selain itu guru yg merasa dirix adalh guru penggerak mnunjukkn sikap sombong dn dprtix dia sajalh yg paling tau segalax dari pd guru yg lain, pdhal bnyak juga guru2 yg bukan pnggerak tp pengalamn dn pengetahuan lbih luas dari guru penggerak brsangkutan.
PGP membuat guru dipaksa masuk ke dalam SISTEM KASTA dimana GP merupakan KASTA TERTINGGI yg harus DISEMBAH dan DIISTIMEWAKAN.
Saya sangat perihatin dengan keadaan sekarang ini.says lihat guru penggerak umummnya masih muda semua , karena menguasai aiti.tapi kepala sekolah kan bukan itu saja saratnya ,paktor umur juga seharusnya dilihat
Bergerak hnya dpan laptop dan diatas sertifikat, tdak berdampak
@@SahabatLalu1609apa sih loooo gak lulus GP yah. Nyinyir mulu
Saya sependapat karena Semestinya Kalau mau jadi pemimpin Mestinya Guru Penggerak harus di Latih Kembali Kepemimpinannya.
Saat saya jadi Nara Sumber Suatu Pelatihan,ada guru yg selalu bertanya karena kurang paham saya kira dia guru biasa ternyata seorang guru penggerak dan pelatih Provinsi juga .
@@TetehMunaBerbagi bisa jadi dia menguji anda. Atau memang anda menjelaskannya kurang pas
Guru Penggerak adalah Program "Super" untuk memberikan Lebel Guru "Super", dengan harapan Guru-guru "SUPER" ini akan dapat "membersamai" Guru-guru "biasa" untuk upaya bertranformasi menjadi guru "kreatif". Luar biasa tujuan mulia ini Program ini, mudah-mudahan dapat meningkatkan kualitas pendidikan formal di Indonesia ke depan, yang jelas saat ini Program ini telah berhasil membuat pengkategorian Guru Indonesia; GURU HEBAT dan GURU BIASA...
HEBAT oponeee????Adakah DATA yang MENUNJUKKAN PRUBAHAN SIGNIFIKAN terhadap PENCAPIAN PRESTASI MURID???
Supermie😊
Faktanya? Cuma bergerak utk kepentingan sendiri
Gp hya untuk dirinya sendiri tok til
Dengan adanya guru penggerak pengembangan kualitas belajar murid dan guru di sekolah kami ok banget. Sy setuju adanya program guru penggerak
Tutup guru penggerak yg hanya bikin kacau
Dana program penggerak.. Pasti y gede
Sy sangat mendukung dengan program guru penggerak...❤
Program Guru Penggerak, program yg luar biasa pendidikannya, padahal gaji tetap sama. Tolong hargai guru yg sudah masuk pendidikan Guru Penggerak.
Guru penggerak lebih cocok utk jadi WKS Kurikulum atau Kesiswaan. Bukan utk jadi KepSek dan Pengawas Sekolah
Nah bisa jadi solusi. Apalagi memgimgat jam terbangnya. Sebelum jadi kepala sekolah
Tidak semua guru penggerak tidak mengajar jangan salah menilai, klo dipikir guru sertifikasi juga sama halnya.
Kebanyakan guru penggerak itu jarang didepan kelas,hanya sibuk dengan dirinya sendiri
Kan hanya sementara mrk pendidikan aja
Memintarkan guru ternyata susah banget ya
kualitas pendidiksn semakin sulit berkembang jika kepsek di angkat dari guru penggerak yg belum punya pengalaman lidersif
Apa indikator dan buktinya?
Maksudmu apa?
Buktinya mana? Penelitian dari mana itu? Mereka juga melalui tahapan yang panjang.
Perbaiki dulu mas menulis leadership nya ya
Sepakat 100%. Mengsyaratkan sertifikat Guru Penggerak untuk menjadi Kepsek adalah sebuah kebijakan yang sangat keliru.
Guru Penggerak tak ada apa-apanya selain umurnya yang masih muda, di bawah 50 tahun.
Saya punya beberapa teman Guru Penggerak, tapi tak punya kualitas.
Hentikan PGP!
Bagaimana dengan kondisi perekrutan kepsek saat ini apakah kualitas pendidikan lebih baik.?
Saya tidak setuju klu kepala sekolah dari guru penggerak, karena menjadi kepala sekolah harus mempunyai skill khusus leadership, managerial, supervisor dll. Menjadi pimpinan harus di usia yg matang, klu guru penggerak masih muda menjadi kepala sekolah saya yakin sekolah tidak berjalan dengan baik. 🙏🙏🙏
@@iman64man27 sama, sy juga tdk setuju klo salah satu syrat diangkat kepsek adalh memiliki sertifikat guru penggerak, tak perlu itu. Jd sy yg tepat adalh dari guru sertifikasi, kmudian tambahkn dgn sertifikat telah diklat kepsek, dn seleksi melalui sistem KS/PS cukup itu az, gk prlu lagi guru penggerak. Krn klo guru penggerak belum tentu memiliki kompetensi manajerial.
Sama saya juga sngat setuju ks bukan dri guru pnggrak
Menyimak😊 hadir
Saya sangat sependapat dengan bapak
Kemajuan yang di capaikan oleh guru pengerak tidak terdapat ke hasil yang nyata.
Harus dikaji ulang program guru penggerak,karena nyata nyata menimbulkan diskriminasi dan kesenjangan sosial bagi guru.
Merusak sistem pendidikan.... Hapuskan
Saya sependapat sekali dengan pendapat bapak bapak ini.. sangat berbobot..saya juga sangat suka membaca ,teemasuk buku buku pedagogi, baik lokal maupun import.
Saya jadi guru sudah hampir seperempat abad, baru kali ini saya muak sekali dengan program pemerintah terkait pendidikan. Saya menolak mendaftar guru penggerak atas kesadaran dan idealisme saya sendiri,yg memang tidak bisa menyetujui program sedangkal ini. Tapi memang akibatnya, saya tersisihkan, bahkan sebaik apapun saya berusaha mengajar. Tapi tak apa, saya sudah paham ini resiko yang saya hadapi jika ambil jalan yang berbeda
Beda Zaman Bu,,
@@MajidSanggore off course I know :) saya memang tua tapi saya tidak sekuno yg njenengan kira mas. Buku bacaan saya beberapa import mas, so i understand about zaman berubah, but i won't comment anymore because we're thinking at different perspectives level
Guru penggerak sibuk pada dirinya sendiri sering meninggal kelas tidak fokus pada murid
Saya tidak tertarik untuk menjadi guru penggerak...karena sering meninggalkan tugas utama yaitu mengajar siswanya dikelas malah sibuk dengan urusannya sendiri yang katanya mengerjakan tugas2 yg menumpuk
Kalau jaman dulu cakep ( diklat dalam jabatan) sudah diangkat, menjabat lalu diberi diklat kepemimpinan sehingga terjun dulu baru belajar, sedangkan guru penggerak belajar dulu baru terjun ( jadi lebih punya bekal dlm kepemimpinan) dan seorang pemimpin wajib cerdas n pintar di guru penggerak dibuktikan dgn tes seleksi
Sangat setuju. Tapi banyak kaum kiri yang mgoceh menjelekkan GP
Karena ada GP yang hanya mikirin tugas diklat bukannya siswa. Oh ya saya juga bagian program PGP. Sebagai asesor saya kecewa dengan oknum GP yang tidak memerhatikan hak siswa. Masalahnya semua dianggap baik sehingga jadi KS dan PS otomatis.
@@tugasmulia542kaum kiri itu maksudnya apa ya ? komunis maksud anda ?
@@NewHopeMind yang iri Bos
Nyimak prof 🙂
Tukar menterinya lagi 2024 pak Tias tidak paham pendidikan .
Pendidkan Guru Penggerak (PGP) sebagai upaya pemerintah pusat (kemdikbudristek) untuk peningkatan kompetensi guru yang dapat dijadikan kepala sekolah atau pengawas sekolah. Pendidikan Guru Penggerak dilaksanakan kurang lebih selama 6 bulan untuk memperoleh sertifikat atau menjadi guru penggerak melalui seleksi dan syarat tertentu. Sayangnya pemerintah daerah tidak menindaklanjuti program pemerintah pusat ini karena banyak guru penggerak yang tidak punya uang untuk mrmbayar jabatan kepala sekolah atau pengawas padahal banyak guru penggerak yang sudah lulus uji kompetensi calon pengawas. Peserta uji kompetensi calon kepala sekolah atau calon pengawas syaratnya harus dari guru penggerak. Kenapa harus protes dengan program PGP dari pemerintah ini? Sebaiknya berikan kesempatan untuk guru penggerak agar mendapatkan kesempatan dan haknya sesuai dengan tujuan direkrutnya guru penggerak.
Guru penggerak...dgn pengalaman kurang 5 tahun hanya dites It....lulus guru penggerak....terus diangkat jadi pengawas....ngawasi sekolah dgn kepsek yg rata2 penglman kerja diatas 20 thun....akan jadi negara konoha didunia pndidikan..hancur hancur pndidikan
@@suratmanspd8473 pengalaman lama menjabat tidak sama dengan keterampilan dan kompetensi. Menjadi seorang pengawas sekolah harus lulus uji kompetensi calon pengawas yang diselenggarakan oleh kemdikbud lalu masuk daftar tunggu menunggu lowongan kekurangan pengawas dan menunggu diangkat oleh pemda. Konoha ya seperti itu lagi² kembali ke otonomi daerah yg menentukan guru² yg sudah duiji dan digembleng ini.
Saking bergeraknya, sehingga sering tdk ada di depan siswanya
😂😂😂
Saya tdk suka program guru penggerak, krn guru tsb bergerak bukan untuk sekolahnya, tp bergerak untuk diri sndiri, tugas pokonya mengajar dan mendidik ditinggalkn demi sbgai ini sbgai itu,, siswa ditelantarkan. Teorinya guru penggerak sangt luar biasa, tp dia sndiri tdk bisa mencetak siswa yg sesuai teorinya
Banyak orang yang iri jika guru penggerak dijadikan kepala sekolah. padahal ini juga termasuk kebijakan yang bagus dari pemerintah. dibandingkan dengan tunjuk -tunjuk langsung oleh oknum bupati, yang ada yang jadi kepala sekolah cuma bagian dari tim suksesnya yang juga tidak memiliki pengalaman menjadi kepala sekolah. sedangkan guru penggerak sudah menjalani pelatihan selama 6 bulan. lagi pula mereka tidak langsung diangkat jadi kepala sekolah, tapi tetap melalui uji kompetensi dulu.
Betul sekali
Saya guru sudah tua. Yg jadi guru penggerak yg muda. Tdk iri.
Kalau lihat satu ruangan yg muda ada yg jadi guru penggerak ada yg tdk.. Rasanya jadi ada kelompok kelompok
Guru Penggerak sibuk diluar kelas sehingga banyak menimbulkan masalah murid di dalam kelas. Mengapa di FKIP/IKIP saja yg menjadi obyek dari calon guru.
Jangan jadikan guru sebagai obyek guru diluar kelas,
Saya guru tua. Heran jaga sistem pendidikan saat ini. Kok yg mengasih materi guru yg baru bukan maksud merendahkan tapi pada surut pengalaman serta dan sya juga lihat pada kenyataanya kelas yg dipimpinnya tidak lebih baik dari guru yg lain.
Guru penggerak hanya sibuk dengan dirinya sendiri tapi jarang mengajar bahkan guru penggerak di istimewa kan sehingga sekolah ada dua kelompok lagi.
Saya sependapat ada unsur deskriminasi, seharusnya guru penggerak dimasukkan dalam bagian materi Pelatihan Profesi Guru. Untuk menjadi Kepsek harus ada Pelatihan leadership. S7 Ki MK kan saja..
Saya juga seorang guru udah hampir masa kerja puluhan tahun belum mendapat kesempatan untuk jadi kepala sekolah.sedang kan guru penggerak rata rata masih muda semua.
Sebaikx guru penggerak itu, dicetak melalui kampus2 di perguruan tinggi, bukan nnt sdh pns/ p3k program tersebut di laksanakan,
😊semakin banyak anak durhaka jika kawula muda yg ditamatkan oleh pendidik tua,memimpin senior gak gampang secara ilmu psikologi..
Maaf pak Prof. Sy klau tdk salah , Wadah untuk pertemuan guru-guru SD biasanya disebut KKG (Kelompok Kerja Guru), utk guru-guru SMP dan SMA/K sbgmana kt pak Prof. disebut MGMP.
Sangat setuju apa yg dipaparkan oleh pak KI Darma bhw keberadaan prog. guru / sekolah penggerak dpt mengicu ketimpangan² atau kesenjangan antara guru-guru... Kami berharap kpd Mendikbud yad hendaklah dikaji ulang ttg KURMER buatan pak Nadiem...
GP jadi KS dan PS tanpa dilihat kinerjanya
Krn usia >50 th mk gagal jd guru penggerak...
Akhirnya sy berkesimpulan guru penggerak adalah guru yg usianya
Waktu muda nya kemana aja?
@@tugasmulia542 lho waktu mudanya kandulu belum ada ikm jadi belum ada guru penggerak...sptnya anda tidak paham syarat jadi guru penggerak ya...kok mbulet ta sampeyan
@@srisudarini4485 kan selain guru penggerak ada program lainnya. Kenapa ketika ada guru penggerak anda jadi uring2an
@@tugasmulia542 yg uring2an tu siapa....
@@srisudarini4485 yang iri sama guru penggerak.
Diklat online tidak signifikan meningkatkan kompetensi guru mengajar di kelas ki.
Dihapus saja proyek guru penggerak
Banyak tu yg bukan guru penggerak jadi kepsek. Krn jbatan di birokrasi skrg adalah politis.
Saya selaku pensiunan guru, semakin kesini semakin pusing, yang harus di buat pandai dan berbudi pekerti baik, ini siswa atau guru.
Saya ikuti terus pembahasan pembahasan mengenai guru penggerak, coba yang lebih di utamakan siswa siswa,
Sistem pendidikan di kita semakin lieur.
Sekarang coba fikirkan oleh Pakar pendidikan.
Mat pel di smp kalau bisa seperti ngontrak mata kuliah.
Misal pend Agama bertemu 2 semester dengan jumlah 8 jam perminggu,
Jadi kalau pend Agama sudah di tempuh dalam 2 semester tidak usah bertemu lagi pada semester berikutnya.
Jadi bisa kemungkinan siswa jls 7 di semester ganjil bisa ngontrak hanya maksimal 4 pelajaran.
Insya Alloh ketercapaian kurikulun akan tercapai, anak tidak di pusingkan dengan mat pel yang bertumpuk, di ulang terus dari smtr 1 sampai smtr 6.
Terus budi pekerti anak dan tgs tgs setiap matpel bisa tercapai dan bisa di kerjakan maKsimal Oleh anak dengan tidak merasa terbebani.
Tugas guru juga jadi ringan.
Yang sekanjutnya guru jangan terlalu di bebani administrasi mengajar.
Administrasi mengajar kebanyakan copi paste.
Dulu enak sewaktu ada gbpp, jadi buat satpel terencana dengan baik.
Kalau sekarang sebenarnya setiap sekolah punya otiritas karena pend di otonomi daerahkan.
Tapi nyatanya setiap ada Penilaian Khir Semester soal setiap mata pelajaran di samakan sekabupaten dan harus pakai cost.
Semakin lieur juga yang di namakan otda tapi sekolah tidak nampak otoritasnya.
LIEUR.
Mungkin itu hanya unek unek sanu bariku.
Kenapa pemerintah menganjurkan ikut guru penggerak? Yg pasti utk meningkatkan kompetensi guru... jika guru gk di tingkatkan apa jadinya siswa
Tak apa ada GP yamg penting mereka menunjuukan aksi nyata disekolah, minimal ada satu gebrakan yang mereka lakukan.
Guru penggerak semakin elit hanya pintar untuk diri sendiri bukan untuk peserta didik
Mengapa guru penggerak dijadikan calon KS.
program tanpa evaluasi yg cukup
Kalau dilihat apakah sekolah yang ada guru penggerak maju sekolahnya
Terima kasih, Prof. Vidionya. Di prodi saya ada pindahan dari Kemdikbudristek yg sekarang jadi dosen. Tapi karena dulu bantu2 menyusun kurikulum merdeka jadi selalu dipakai kemdikbud sosilisasi kurikulum merdeka ke daerah2.
Benar karena kalau guru muda atur guru senior pasti dunia pendidikan kacau.
Ini kan sebuah Konten. Tidak mengerti isi Guru penggerak 😂😂😂
Sy termasuk yang sama sekali tidak tertarik dengan Guru Penggerak
Tp pernah ikut tes daftar jd guru penggerak ya pak😂😂
@@aepguntur8335 ga pernah
@@UbayChannelASN ya udah diam saja minta ilmu nya ke yg lulus guru penggerak biar bisa merubah mindset, agar bisa mennanamkan budaya positif berbagi praktik baik dan belajar ilmu andragogi nya meningkat😁
Guru pengerak tidak meningkat hasil pembelajaran siswa.dan memecah belah propesi guru guru kita.terjadi diskriminasi.tapi isi.kosong.tidak berdampak pada hasil.
Diskriminatif dan tidak berkeadilan
Sy msh bimbang dpt undgn CGP angkatan X
tkt ndk fokus ngajar kasian siswa
Kepala sekolah saya tambah cantik tambah gemuk perawatan terus rumahnya bagus"delunya jelek semenjak ada dana bos dan dana sekolah pengerak tambak makmur ...awas hati" azab menunggumu ibu kepala sekolah
Sangat betul guru non penggerak sudah tidak pernah mendapatkan pelatihan2 seperti yg dulu Pak.
Guru penggerak sering tidak mengajar. Tinggalkan kelas / siswa.
Laah yg mengkritik Guru penggerak bisa2 di juluki miskonsepsi, kurang menerima perubahan....looh
ditempat saya guru penggerak bs JD kepsek.menurut saya kurang etis.karna dr pengadaan guru penggerak blm terpantau bnr² dr pemerintah pusat.pengalaman untuk hal memimpin dan menata skolah pun jauh dr harapan.
Guru penggerak ngabis2in anggaran gk guna..gurunya jarang ngajar sibuk diluar
03:22 Guru penggerak adalah guru yang telah memiliki sertifikasi guru penggerak.
Mau tanya: Guru penggerak antonimnya adalah guru pengerem. Benarkah?
😂😂😂😂😂
Jadi sebaliknya program guru penggerak di tiadakan/ di hapus sj, biar adil tdk ada yg di istimewakan.
Askm Wrwb. sayang sunguh disayangkan? 1-67 Alfa dari keikhlasan. Ini yg diperlihatkan kpd publik Masayarakat ingin pendidikan berrhasil dan berdaya guna (berkarakter,bermental spritual dan berakhlak karimah). Kita dibayar oleh negara untuk mendidik dan mencerdaskan anak bangsa. Ingat sumpah sewaktu diangkat jadi ASN/PPPK. Jangan langgar sumpah. Sumpah adalah janji. Mhn maaf tdk ada maksud apa-apa. I❤ pendidikan berkarakter. Wslm Wrwb.
Menurut saya, bapak ngomong nya telat kenapa sekarang gak dari dulu wkwkwwkwkwkwkkwkwwk
Gak berbobot.
Halloo... Ini podcast nya kan sdh 2 tahun lalu
Sekarang banyak pak kepala sekolah pensiun, begitupula pengawas..yang dulunya punya cakep. Diklat cakep juga rentan tawar menawar ketika diangkat jadi kepsek. Kalau guru penggerak murni dari kemampuan individunya. Punya kelebihan dari segi IT, rata2 ketua komunitas, punya pengalaman manajerial menjadi wakepsek disekolah masing-masing. Disitulah seleksi alami terjadi, karena semua guru diberikan kesempatan mengikuti pendidikan untuk seleksi guru penggerak. Jadi tidak ada kesenjangan, karena semua mempunyai kesempatan yang sama..tapi kebanyakan maunya instant. Yang kesulitan daring pendidikannya, daerahnya bisa menjadi dasus, dan penyelenggaraannya luring.
tidak semua guru diberi kesempatan yg sama untuk mengikuti selsi guru pengerak, dibatas umur ...yg kurang 10 tahun untuk masuk masa purna tidak bisa....yg secara selesksi alam sdh kaya pengalaman dibid. manejemen pendidikan di sekolah
Program Guru Penggerak sangat diskriminatif. Harap dan tolong secepatnya dirubah. Pendidikan sangat kacau di lapangan. Yg non penggerak sangat bingung dan kesenjangan tambah lebar.
Daftar berapa Kali bos gak diterima
Guru pengerak kualitasnya semakin berkembang jika kepsek diangkat dari guru pengerak menjadi kepala sekolah
Tidak ada jaminan mutu GP jadi kepsek.
SMP, SMA, SMK, Namanya MGMP, kalo tingkat SD disebut KKG, prof.
guru penggerak kwalitas seumur jagung.masuk akal ke baru lulus administrasi pmm lulus jadi guru hebat.apaknya yg hebat jadi kepala sekolah.tdk berkualitas.
Dari lengrrtian saja mok sdh kacau ya!jugs ptofil lbh tdk fshsm lg
Manfaatkan guru2 yg sudah menjadi penggerak di MGMP dan KKG (Ketua MGMP/kKG) untuk menjadi kepsek, ini akan membawa dampak yg lebih bagus dari segi lidersip dan pembelajaran serta keteladanan dalam disiplin. Karna di MGMP sendidi sejak dulu samapai saat ini bergerak sendiri tanpa bantuan dana dari siapapun
Di kami ada 4 ketua MGMp, d sebut guru berprestasi. Faktanya bikin repot.
Ajuuurrr
Kalau di SD KKG bpk
Guru penggerak sibuk dengan dirinya, bukan siswa
KURIKULUM MERDEKA, GURU PENGGERAK,SEKOLAH MERDEKA PRODUK PRODUK KARBITAN DAN YANG MENGHAMBURKAN ANGGARAN DAN PROYEK PROYEK YANG DIMONOPOLI DAN DINIMATI OLEH ANTEK ANTEK KEKUASAAN
Apakah yg di pondok pesantren berbasis madrasah, bisa ikut GP?? Kenapa kok hanya guru dibawah naungan depdikbud yg dibawah depag kok belum ada??
Lebih baik kembali k MGMP permata pelajaran dan hrs ada widyaswara yg berkompeten. d Bidang mapel itu
Program Indonesia mengajar sebaiknya mempertimbangkan sarjana yang ada di daerah 3 T. Ada yang dikirim ke kepulauan Sangihe padahal banyak sarjana pendidikan yang tidak mendapat peluang menjadi guru
Banyak di luar kelas karena ikut acara yg wah wah tempatnya, hotel makin laris
Namanya KKG
Hpus scptnya.. ga da gunanya
Kalau hanya cuman merencanakan, kegiatan inti pembelajaran dan assessment. Itu memang sudah menjadi tugas wajib guru
Mengapa guru penggerak dijadikan calon KS.
Namanya KKG