Saya adalah guru SD, Saya merasa kurikulum merdeka dan kurikulum 2013 adalah kurikulum semrawut, Kalau guru harus mengajar dengan metode apapun dan sarana apapun masih bisa, tapi siswa dan orang tua murid apa bisa mengikuti. Lebih lebih sejak kurikulum K13 digembar gemborkan pendidikan Karakter, Tapi Pelajaran PMP di tiadakan. Padahal karakter bangsa isi ada dalam nilai nilai Pancasila. Lantas karakter yg seperti apa yang diharapkan...? Kemudian guru juga terlalu dibebani dengan administrasi yang begitu banyak dan rumit, lantas kapan mengajarnya...? Siswa bisa pintar dan terampil itu karena guru aktif dalam proses pembelajaran bukan karena administrasi yang melelahkan dan diklat dan diklat.
Bukan hanya orangtua murid yang bingung, gurunya juga bingung. Harus kita akui bahwa kualitas guru masih kurang, bisa dilihat dari hasil UKG. Apalagi guru SD juga dibebani tugas lain, misal pembuatan laporan keuangan.
sebagai wali murid, setuju, n turut simpati akan kondisi spt ini.. tapi entah kenapa walau sering di sampaikan dr tahun ke tahun, namun Yang Mulia Baginda seolah tidak mendengar
Betul sekali, guru sering absen mengajar krn ikut diklat,, tapi hasil diklat utk kpentingan murid sangat minim, hanya administrasi guru saja, kurikulum merdeka jg bkn merdeka ,tapi malah makin banyak afministrasi gurunya , guru akhirnya mengajar seadanya krn kbanyakan administrasi,, 🤔🤔🤔
Dari dulu kurikulum di utak atik tp tdk ada kemajuan . Jujur sy suka pembelajaran jaman sy dulu ada ujian nasional tantangannya spy ada standarisasi siawa yg di kota or di daerah tdk sep skrng yg rajin sm yg malas pasti lulus n pasti naik kelas . Pendidikan di ind makin amburadul saja . Nilai bisa di utak atik . Jaman sy dulu ketika mau di bagi rapor merasa tegang krn pasti ada yg tdk naik kelas or naik percobaan , tp itu udah hal yg wajar krn itu merupakan kegagalan yg tertunda n tdk ada anak yg bodoh , tp lebih tepat malas saat itu . Banyak kok anak yg ga naik kelas saat di SD ,SMP or SMA tp bisa menjadi orang sukses bahkan ketika mau di wisuda ada kebanggaan tersendiri . Tp jaman skrng wisuda sudah tdk lg suatu kebanggaan krn bgt banyak sarjana tp tdk sesuai dg harapan . Bahkan seorang sarjana banyak jd pengangguran . Tp jaman sy lulusan SMA bisa bekerja dan bersaing .
Setuju. Mending balik ke KTSP aja. Tentunya ya di tambahi jika ada yang kurang di tambahi biar KTSP semakin Joss. Pak Nadiem please kita masyarakat Indonesia belum bisa menerima merdeka belajar. Malah siswa menjadi malas belajar karena tidak ada KKM dan pasti naik kelas. Jiwa pejuangnya hilang. Kembalikan UN dan KTSP.
Saya setuju sekali ada standarisasi,anak terpacu belajar,sebagai guru rasanya kurang puas memberi nilai yg bisa diutak atik sehingga tidak ada pembanding antara yg rajin dan yg malas belajar
Sepakat.dg pendapat ini. Terasa lebih mengena kurikulum ketika sy msh bangku SD sampai SMA. Skrg malah terasa ribet. Blm lagi dg adanya pola penerimaan siswa baru dg sistem zona yg cenderung mengurangi kompetisi siswa belajar.
Pandangan saya sebagai guru SD, mungkin lebih baik kita menengok kebelakang mendalami kembali kurikulum yang berbasis CBSA ATAU KTSP ,krn sekarang peserta didik sekarang sdh tdk mengetahui lagi sejarah nasional bangsanya, nama pahlawan bangsa, pada hal motto bangsa Indonesia pada jaman Pak Harto di gembor gemborkan bahwa" BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHARGAI JASA PAHLAWANNYA" bagaimana caranya peserta didik skr mengetahui dan memahami semua itu krn pelajaran PMP tdk di ajarkan lagi di selolah
Pelajaran sejarah dan pendidikan budi pekerti memang semakin ke sini semakin tertinggal. Yang diperkuat adalah pendidikan agama, sementara budi pekertinya tertinggal. Memprihatinkan memang, Salam.
Saya guru SD sudah kerja 23 tahun dengan adanya KUMER menjadi beban karena harus mempelajari beberapa hal baru , saya sudah berumur 59 tahun masih harus belajar tentang KUMER
Saya setuju dengan pernyataan yang bapak sampaikan. Pengalaman dilapangan, kami dipaksakan menggunakan Kurikulum merdeka tanpa memahami secara menyeluruh dengan pelatihan secara mandiri yang tidak semua bisa dicerna dengan baik oleh guru kami. Semoga pemerintah mempunyai kebijakan yang tidak memberatkan guru sehingga kami bisa sepenuh hati mendidik anak bangsa. 🙏
Saya sangat berharap kurikulum berubah itu baik namun sebaiknya sebelum digunakan sebaiknya SDH disosialisasikan secara menyeluruh dan merata dan telah dipastikan bahwa semua guru dan tenaga kependidikan telah memahami dan dipastikan bahwa semua sekolah siap menjalankan baik dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi & minimal 2 kali atau lebih baik penilaian dan model pembelajaran serta tujuan kurikulum tersebut dilaksanakan n mengevaluasi kurikulum sebelumnya dgn tingkat keberhasilannya!!!@@pendidikankarakterutuh
Ya. Inilah yg terjadi di sebagian besar sekolah kita ketika IKM hanya dilakukan terbatas,selektif, dan yg lain dibiarkan belajar sendiri via PMM. Salam.
Saya sebagai seorang guru sangat mengharapkan agar di negara kita jangan suka gonta-ganti kurikulum tanpa ada sosialisali atau pelatihan yg mantap bagi para guru. Karena itu sangat berbahasa bagi sekolah dan guru. Pergantian kurikulum yg ada dinegara ini seperti mengintervebsi guru harus dan harus melakukan melakukan kurikulum tersebut tanpa ada pelatihan yg mantap. Jujur pak, buat kami para guru sangat memberatkan kami dengan kurikulum merdeka, karena sangat banyak administrasi yang kami harus kerjakan 🙏
MAU KURIKULUM DIGANTI SAMPAI RATUSAN KALI YA SAMA SAJA...MBOK DIBAKUKAN TERUS BERIKUTNYA TINGGAL NAMBAH ATAU MENGURANGI MATERI YANG TIDAK DIPERLUKAN. YANG PENTING ITU KEMAMPUAN DAN SKIL GURUNYA YANG PERLU DILATIH...BUKAN KURIKULUMNYA YANG GONTA GANTI...
Kalau menurut saya kurikulum yang sesuai dengan geografis Indonesia yaitu kurikulum KTSP. Disini saya juga akan mengkritisi program guru penggerak, kalau saya amati di sekolahan saya guru penggerak selama ini menelentarkan murid karena sering di tinggal zoom meeting, akhirnya murid kurang terurus rame pada gojek di kelas dan sering bertengkar di dalam kelas.gurunya sering keluar kelas dengan alasan kegiatan guru penggerak.
Entah ada dimana makna dari 'merdeka' pada Kurikulum Merdeka. Apabila pada akhirnya harus ada keseragaman di sana-sini. Setiap perubahan apapun titik akhirnya ada pada guru yang langsung berinteraksi dengan siswa. Menurut saya, lebih baik memberikan pelatihan kepada guru tentang paradigma pendidikan yang sesuai dengan philosophy perkembangan anak khususnya religi dan sosial emosional, strategi yang mengarahkan pada kebutuhan keterampilan abad 21, dan kemampuan multiliterasi. Kurilulum apapun maka guru siap mengeksekusi sesuai tujuan akhir setiap bidang studi. Bukan lagi sibuk membuat administrasi mengajar yang baru terus. Walau lebih sederhana tetap saja harus dibuat baru. Apakah tidak sebaiknya belajar dari negara-negara yang sudah maju dalam mencapai pengembangan SDM melalui pendidikan. Yang hampir menempatkan pendidikan sebagai sasaran utama tujuan prmbangunan sehingga tidak hanya berkutik di area sekolah tetapi keluarga dan komunitas masyarakat. Banyak perubahan tetapi serasa berjalan ditempat. Mengutip dari Pak Indra: Buiseness As Usual With More Money.
Target ideal setiap kali ganti kurikulum pada akhirnya "JAUH PANGGANG DARI API" karena lagi2 .... motivasi busnis (seperti yg anda kutip) ...... selalu menempel di proyek ganti kurikulum tsb.
Merdekanya terletak pada kebebasan guru untuk memilih materi yang esensiil untuk diajarkan dan yang lebih sesuai dengan tingkat kemampuan murid serta keberadaan sekolah. Justru kurma menunjang philosophy perkembangan anak dalam belajar, tidak dipaksakan tetapi harus tuntas dalam satu fase. Dalam Kurtilas hanya ada kelas kecil dan kelas besar atw atas dan bawah.
Terimakasih bp sudah peduli dengan pendidikan, terlebih menghadapi kumer saat ini, kmi sebagai guru jadi bingung, dan lebih lgi bhw siswa sudah tidak mempedulikan guru Krn siswa tidak boleh dimarahi, dikasi hukuman, dllx.
Memang semakin menjadi tantangan bagi para guru,krn menegakkan disiplin untuk membentuk karakter dianggap pelanggaran hak anak..dan dalam Kurmer yg menjadi kata kunci adalah disiplin positif yg salah kaprah sehingga anak2 menjadi semakin manja. Salam.
Satu tambahan kritikan,saya sebagai orang yang biasa dari orang yang tanpa apa apa,saya melihat seorang siswa sd pulang kerja sore jam 4 melihat anak sd pulang sore yang dimana menurut saya tidak lah layak untuk anak sekecil itu sudah kehilangan waktu untuk belajar mengenal hal baru di dunia luar karena pulang sekolah pasti sudah capek.dia kehilangan waktu kecilnya untuk bersekolah. Dia tidak mempelajari hal hal diluar sekolah sehingga disuatu saat dia lulus/memutuskan untuk berhenti sekolah dia akan kaget melihat dunia luar yang begitu berbeda dengan yahng diajarkan sekolah
Saya sebagai guru sampai saat ini belum mengerti tentang kurikulum merdeka... Tapi saya lihat ada guru penggerak ada sekolah penggerak.. Sepertinya selama ini mungkin guru dan sekolah dinilai kurang bergerak sehingga perlu digerakkan... Apapun kurikulumnya menurut saya yg urgen adalah faktor kepengawasan, evaluasi, dan manejemen sekolah yg bersih jujur terbuka... Mari kita lhat sekolah kita masing masing mulai dari cara pengangkatan kepseknya, bagaimana kepsek memimpin sekolah, bagaimana kepsek mengelola dana BOS, bagaimana kepsek mengelola kerjasama dengan guru guru.... Kurikulum apapun namanya jika manejemen di skolah tdk mencerminkan nilai nilai pancasila jgn pernah berharap tujuan pendidikan akan tercapai... Semua orang sudah pintar karena ada google... Kurikulum merdeka mungkin bagus tapi di skolah jalan gk ya... Jgn jgn kamar mandi di sekolah anda pun belum mencerminkan kemerdekaaan
@@pendidikankarakterutuh mohon maaf jika komen saya seperti ini.. Tapi baik utk direnungi bersama.. Semoga kurikulum merdeka mampu mengubah kebiaasaan2 buruk para pemimpin sekolah khususny dalam pengelolaan dana BOS.. Tapi saya pesimis ..karena kepala2 sekolah juga belum merdeka dlm pengelolaan dana bos... Masih ada lembaga yg bernama Dinas Pendidikan yg selalu mencengkeram sehingga kepala2 sekolah sungguh sungguh belum merdeka.. Jadi usul saya jauhkan lembaga pendidikan dari pengaruh Politik... Terimaksih
Saya setuju pak, pengangkatan kepsek harus berdasarkan standar ilmu yg tinggi yg harus dimilikinya, jgn jadi kepsek harus membayar ratusan juta kiamat lah pendidikan di indonesia😢
Setuju dengan point yang bapak sampaikan. Terutama pada pembelajaran berbasis projek. Tidak adanya pendampingan secara intensif membuat kami d bawah menjadi meraba2 kurikulum ini, bagi kami yg belum pernah melaksanakan pembelajaran berbasis projek hal ini sangat berat karna tidak ada contoh yang nyata. Kami bertanya kepada sekolah2 pengerak mereka jg belum begitu menguasai tentang hal ini. Semoga da kebijakan yang tepat untuk menangani hal ini.
Pembelajaran proyek profil P5 dgn metode skrg ini adalah hal baru dan perlu dilatihkan. Tanpa pemahaman yg baik sekolah tidak dapat melaksanakan P5. Bahkan sekolah penggerak angkatan awal pun blm semua bisa melaksanakan dengan baik. Salam pendidikan karakter.
Di sekolah saya ada 3 Guru bhs Inggris yg bersertifikasi dulunya per rombel dpt 5 s/d 6 jp dengan jumlah rombel yg cukup pas.. kalau di ganti dgn kurikulum merdeka per rombel hanya 2 jp ,1 guru saja tdk cukup 24 jp..Jadi yg 2 guru lagi mau dikemanakan.??.
Saya pernah ngajar mulai sd,smp,sma,dari th 1977, sekarang di usia 69 saya masih Alhamdulillah sehat dan tetap ngajar di smp swasta sekolah geratis.Saran saya sebaiknya kurikilulum tidak gonta ganti tiap ganti kabinet,tapi di kaji minus nya dan disempurnakan.Kurmer itu ribet.Sehari cukup 2 matapelajaran,supaya siswa fokus belajarnya.Contoh Senin IPA+SenBud. Selasa MTK+ PKN dst,krn muatan otak itu ada batasnya.Administrasi guru cukup yg simpel saja, krn bikin Admin itu butuh berbagi waktu dg mengajar juga.Trmkasih
Terimakasih masukan dan usulannya yang sangat inovatif. Kami akan coba rangkum gagasan-gagasan ini dan kalau kami berkesempatan berdiskusi dan berdialog dengan teman-teman Kemdikbud, kami akan sampaikan. Salam.
Kurikulum seakan-akan seperti kelinci percobaan, kasihan pada murid, apalagi model penerimaan peserta didik menggunakan jalur zonasi, prestasi, afirmasi dgn ini banyak sekolah swasta yang sangat kekurangan peserta didik... tolong bpk-bpk ini perlu dikaji ulang kasihan sekolahan swasta beri mereka kesempatan utk berkembang.
Poin2 bagus pak! Sy sarankan biaya diperbanyak utk pendampingan guru, supaya IKM berhasil. Jadi jangan cuma instruksi kpd guru agar melakulan KM. Bantulah guru.
Apalagi guru honorer dah byk tuntutan jgnkn kurikulum input data siswa aja rumit kenapa semakin rumit n njilmet butuh tenaga dan waktu yg terkuras blm LG masih ngajar
Setuju dengan point yang Bapak sampaikan terutama pembelajaran berbasis projek. Tidak ada pendampingan secara intensif membuat kami bingung, apalagi mengajar d kelas 1
Betul sekali mengenai zonasi dan jumlah jam mengajar guru harus lebih ditata lagi. - Sedangkan kurikulum merdeka menurut saya sudah merupakan langkah maju dari kurikulum darurat, dimana materi bisa dipilih prioritas yg cocok dengan lokasi sekolah - pembelajaran proyek mungkin seperti membebani guru pada awalnya, tetapi saya kira ke depannya nanti kegiatan ini dapat dilakukan secara mandiri oleh siswa, tentunya jika siswa sudah terbiasa belajar dengan menghasilkan suatu karya dalam proyek
Lebih baik di ganti kurikulum ktsp lebih mudah di pahami coba mas menteri meninjau di lapangan langsung dari sabang sampai marauke coba di dengarkan keluhan dari siswa siswa dan di evaluasi lagi kurikulum merdeka
Kesalahan dan pemahaman rakyat jelata dan para negarawan.. Sistim zonasi terangkat krn salah kita sendiri... Masa sekolah di daerah sendiri tidak bisa...akhirnya kesempatan itu di ambil kaum politik.. Otomatis..dg zonasi..tidak berlaku sistim ujian nasional yang ujungnya adl NILAI EBTANAS... Dan lihat kata kata dlm kumer...ada kalimat FASE yang artinya adalah bodoh buanget pun pasti naik kelas...krn fase berpatokan pd umur... Ini kumer adl kurikulum sangat pembodohan...
@@zulfakaruniawan8106 gara gara kumer.... Anak STM bikin emosi pemilik bengkel... Guoblog nya minta ampun... Tidak punya inisiatif...dangkal berfikir... Kata pemilik bengkel... Di saat pemilik bengkel kls 2 STM sudah lebih mahir ... Dan pemilik bengkel bertanya... Sekarang ini kurikulum nya bagaimana sih.... Kenapa anak sekarang GOBLOG...di bilangin malah esoknya tidak berangkat... Mintanya nilai tinggi...
Menurut saya kurikulum ga usah diganti, tinggal meningkatkan mutu para calon guru atau calon dosen. Saya pengajar masa kerja lebih dari 25 tahun, dan saya berpengalaman ngajar ditingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, Perguruan Tinggi Swasta dan Universitas Terbuka. Ngajar ditingkat SD sampai SMA dituntut bikin RPP dan sebagainya *menurut saya pemerintah tidak percaya keilmuan para guru ditingkat tersebut*, sedangkan para dosen bikin administrasi pembelajaran hanya satu lembar berarti kesimpulan *dosen dianggap profesional* Jadi tinggal para perguruan tinggi meningkatkan atau mencetak para calon guru atau dosen yang profesional. Menurut saya pendirian sekolah dan perguruan tinggi baru harus selektif dan jangan dipermudah, karena menurut saya semakin banyak sekolah dan perguruan tinggi mutu pendidikan semakin rendah. *RENUNGAN KITA BERSAMA PARA PEMBUAT KEBIJAKAN*
Patut diakui bahwa pelatihan dan pendampingan berpengaruh sangat signifikan terhadap peningkatan kinerja guru dan keaktifan murid pada proses pembelajaran dan hasil belajarnya. Pada proses belajar terpenuhi pada indikator-indikator : terciptanya kolaborasi, motivasi belajar yg tinggi, keingintahuan murid yg sangat kuat, kemampuan literasi, penggunaan teknologi informatika sebagai sumber belajar, dan keragaman cara PBM yg menarik. Kesulitan yg masih dialami guru : 1. Belum tersedianya asesmen diagnostik non akademik di sekolah-sekolah secara merata, sehingga pihak sekolah merancang sendiri tes tersebut yg masih diragukan kevalidannya. 2. Menciptakan pembelajaran berdeverensiasi di kelas untuk mengatasi permasalah kemampuan awal yg berhubungan dengan fase-fase dan capaian pembelajaran dan perbedaan karakteristik murid dalam satu kelas 3. Kurikulum Merdeka ini memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk mengorganisir struktur dan metode pembelajarannya, akan tetapi guru masih mengalami kesulitan dalam membagi batasan CP setiap tingkatan kelas yg sesuai dengan perkembangan psikologi anak. 4. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila itu sangat bagus dan menarik untuk dikembangkan, krn menjadi bahan dan bukti nyata tingkat keberhasilan pembelajaran dan kerjasama lintas mapel, hanya perlu didukung dengan pendanaan khusus karena dibuat dalam bentuk pegelaran dan pameran hasil karya bersama murid dengan mengundang orang tua murid dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
Guru yang sudah didampingi dan dilatih saja masih menemukan kesulitan. Bagaimana dengan mereka yang sama sekali tidak memperoleh pendampingan, tapi sekolah harus melaksanakan Kurikulum Merdeka? Salam.
Wajar jika masih banyaj guru bingung dengan kurikulum merdeka ini. Karena kurikulum ini bisa dibilang revolusioner. Permasalahannya masih sangat banyak orang yang belum memiliki jiwa kurikulum merdeka ini, dan curiganya juga bahkan dalam dinas pendidikan, masih banyak juga para akademisi yang masih jauh dari jiwa kurikulum merdeka ini, tapi justru memberikan pelatihan mengenai kurikulum merdeka. Jadi hanya tau hal hal administratifnya, tanpa benar benar merangkul jiwa kurikulum merdeka. Saya memantau apa yang Pak Nadiem katakan di awal awal periode peluncuran dan perencanaan kurikulum merdeka ini. Sungguh suatu hal yang sangat baik dan memang dibutuhkan. Tapi pada prakteknya banyak guru yang mengeluhkan ribetnya administrasi kurikulum merdeka, yang menurut mereka hanya sekedar ganti nama dan dimodifikasi sedikit. Artinya ada yang dibelokkan dari jiwa asalnya dimana Pak Nadiem pernah mengatakan bahwa kurikulum merdeka itu dibuat untuk memerdekakan guru dari belenggu administrasi sehingga kita bisa lebih punya waktu dan tenaga untuk berinovasi dalam mengajar. Jika di awal dikatakan demikian tapi prakteknya guru mengeluh akan rumit dan banyaknya administrasi, berarti ada yang salah di situ. Belum lagi banyaj guru senior juga menolak kurikulum merdeka karena mereka merasa penilaian yang non kuantitatif ini dirasa tidak aman. Mereka menilai bahwa ini tidak layak, dan lebih suka gaya lama. Belum lagi ada keengganan guru untuk berinovasi dalam kegiatan pembelajaran, karena sekian puluh tahun telah berada dalam zona nyaman, dan sekarang tiba tiba harus berubah.
Betul sekali komentar saudaraku , di negeri kita banya orang pintar, cerdas,dan inovatif, sy mantan guru yg jam terbang nya limapuluh tahun lebih ,peserta didik sdh menjadi pejabat tinggi rektor , doktor dll namun saya merasa gagal dalam dunia pendidikan .Tidak bisa dipungkiri ttg keluhan teman" seprofesi, dengan keluhan yang sama terutama terlalu terbebani dgn administrasi.Setiap ganti menteri berarti harus siap mental untuk menghadapi kurikulum baru. Tidak dapat saya sampaikan panjang lebar saking banyaknya dan teman" guru sangat dan lebih tahu betapa beratnya beban seorang guru.
Beban administrasi tinggi adalah tanda tidak pahamnya pengambil kebijakan terhadap realitas pendidikan di Indonesia. Terimakasih atas tanggapan dan komentarnya. Salam pendidikan.
Anda hebat! Saya angkat jempol untukmu...guru dibilang sukses itu kalo materinya disukai siswa, materinya mudah diikuti, bahkan siswa tertanam kuat konsepnya hingga mereka sendiri sanggup mengembangkan sesuai konsep yg dikuasai
Bagi Sekolah yang tenaga pendidiknya menguasai IT maka bisa dianggap sukses mereka bisa membuat video pembelajaran, tiktok dll. Padahal belum tentu kegiatan pembelajaran sehari-hari terpenuhi di dalam penguasaan KBM di kelasnya.
Ya. Mampu membuat video pembelajaran belum tentu bagus mengajarnya. Apalagi kalau video sudah didesain agar yg baik2 saja terlihat. Tidak jarang video yg menbuat orang lain. Makin hancur pengembangan profesi guru kita. Silakan yg lain berbagi di sini masalah penerapan PMM ini apa masalah dan yg terjadi di lapangan. Salam.
Masalah terbesar kita sebenarnya adalah pada kualitas guru, dan kualitas keluarga. Level pendidikan guru, mindset guru, mentalitas guru, adalah salahsatu faktor penentu dunia pendidikan. Guru yang berkualitas akan selalu berkembang, berimprovisasi dan berinovasi untuk kemajuan siswanya. Mari kita bermimpi bersama: bagaimana kalau pendidikan di lingkungan sekolah didukung dengan pembentukan dan pembangunan karakter di lingkungan keluarga. Entah akan seperti apa jadinya negeri kita tercinta ini. Salam.
Guru memang merupakan pelaku kunci. Maka tugas Berat NM adalah mengurai masalah guru ini. Sayangnya, hal ini tidak terjadi. Yang terjadi adalah guru dan kepala sekolah yang sudah baik, malah difasilitasi dan diberi dana sebagai guru dan sekolah penggerak. Yang jelek akan semakin jelek, yang bagus akan semakin bagus. Dan ini cermin kebijakan pendidikan yang tidak berkeadilan. Salam pendidikan karakter.
Campur tangan politik terhadap dunia pendidikan menjadi faktor utama kwalitas guru rendah. Pengangkatan guru hanya didasarkan pada lamanya sukwan/honorer. Setiap dkan pilkada janji2 diobral, para tenaga sukwan diangkat ASN asal mau pilih si A.
Mau dibawa kemana pendidikan di Indonesia, masih belum ideal bagi bangsa, dan belum adil bagi guru ,siswa dan lingkungan sekolah, semoga segera ada pembaharu yang membawa bangsa lebih maju
Saya secara pribadi sangat sepakat dengan pemikiran dan konsep yg disampaikan pa Doni ini. Pemerintahan bangsa kita ini setiap kebijakan selalu bernuansa politis. Setiap ganti menteri pendidikan sdh pasti kurikulum ikut diganti tanpa kajian, analisis dan evaluasi yg mendalam. Yg terpenting ganti menteri ganti kurikulum belajar. Semacam ada gengsi, nanti dianggap tdk kreatif, tdk inovatif, tanpa ide dan gagasan kalau legowo melanjutkan kurikulum yg sdh ditetapkan oleh pemerintah atau menteri yg sebelumnya. Ini fakta. Selain aroma gengsi ada pula orientasi bisnis untuk mengais keuntungan, berbagi pundi-pundi rupiah kepada kelompok kelompok tertentu. Saya tdk heran kalau kualitas pendidikan kita Indonesia masih kalah sama negara negara di Asean lainnya. Sebagai seorang guru sampai detik ini juga saya blm tau sejauh mana hasil evaluasi tentang kelebihan dan kekurangan K13 sehingga perlu segera bertransformasi ke IKM, Dan apa yang menjadi kelebihan IKM dari K13 juga blm jelas.
Terimakasih kepada Tim BED atas materinya malam ini. Ada beberapa Konsep Assesment dalam kurikulum merdeka, diantaranya yaitu : 1. Assesment formatif yaitu berlangsung selama proses pembelajaran 2. Assesment sumatif yaitu setiap akhir periode pembelajaran 3. Assesment portofolio yaitu pengumpulan karya selama pembelajaran 4.Assesment Autentik yaitu di rancang untuk mencerminkan dunia nyata, sekian keterangan dari saya
Sejauh saya tahu,konsep asesmen seperti ini sudah ada lama dalam Kurikulum 2013. Jadi sebenarnya dari sisi asesmen tidak ada hal baru dalam Kurikulum Merdeka. Salam.
Betul skali apa kata pak doni ttg isi kurikulum dari k13 ke kurikulum merdeka hanya veda format tp kontennya sama. Dlm k13 lebih detail krn dipilah2 menjadi KD sementara Kmerdeka dibuat dlm bentuk paragraf yang akan membuat pusing jika tidak dipahami
Iya bu. Kami sudah coba analisis beberapa isi kurikulum. Misalnya Biologi kelas XII. Isi materinya sama dengan K13. Hanya disingkat pada tema2 besarnya. Kalau guru paham tema besar itu maka di dalamnya ada banyak sub tema. Intinya, penyederhanaan kurikulum dan isi materi yang sering disampaikan ternyata tidak memiliki argumentasi dan bukti kuat dalam struktur Kurikulum Merdeka. Bahkan kampanye awal RPP satu lembar pun sekarang entah ke mana krn RPP Kurmer pun lebih banyak halaman dan terjadi disintegritas antara janji Mas Menteri dengan fakta2 di lapangan. Salam.
pergantian kurikulum hanyalah tintutan proyek bukan jntuk memajukan pendidikan di Infonesia. justru kurikulum merdeka banyak adminisyrasi yang harus disiapkan oleh guru
Mantap pa, sangat inspiratif dan mewakili kami para Guru. Semoga pemerintah segera menindaklanjuti IKM dan tidak tergesa-gesa dalam memutuskan. Analisis saya, IKM ini akan benar-benar siap 10th kedepan (2035). Karena disaat itu, guru yang kelahiran 60-70n akan pensiun dan dominan guru milenial yang benar-benar siap..
KEBIJAKAN PALING DIKELUHKAN ORANGTUA DAN SISWA ADALAH KEBIJAKAN SEKOLAH 5 HARI KERJA. KEBIJAKAN PALING DISUKAI ORANGTUA DAN SISWA ADALAH KURIKULUM DARURAT. Sekolah mengambil waktu anak terlalu banyak. Masuk jam 07.00 pulang jam 15.30. 1. Alasannya 6 JP dihari sabtu (jam 07.00-12.00 = 5jam), di distribusikan ke hari senin sampai jumat. Kira kira perhari semestinya ratarata anak pulang lebih lama 60menit. Tapi apa yang terjadi? Karena ada waktu ishoma dll, anakanak menjadi pulang lebih lama 3 jam perhari. Secara matematis, waktu yang diambil sekolah adalah 3jam x 5 hari = 15 jam, dan ditukar dengan 5jam sabtu yang menjadi libur. Secara nalar dan akademis jelas ini sekolah melakukan inefesiensi dalam pengelolaan waktu belajar. 2. Anak berangkat sekolah dengan gizi minimalis karena sarapan pagi orangtua kurang cukup waktu menyiapkan makanan yang bergizi cukup. Gizi makan siang disekolah macam apa yang disipakan pagi dimakan siang di sekolah yang dapat dikatakan layak gizi? Sekolah sudah mengambil hak anak untuk mendapatkan gizi cukup. 3. Anak pulang sore. Mereka harus makan siang lagi karena makan siang di sekolah tidak layak. Mereka letih tapi gak bisa tidur siang, karena kalau tidur siang malamnya malah gak bisa tidur. Untuk melakukan kegiatan produktif juga sudah tak mungkin karena waktu yang sudah terlalu sore dan keadaan fisik yang capek. Akhirnya hanya leyeh leyeh buang waktu sampai malam. Banyak anak mundur dari kegiatan komunitas olahraga dan seni karena sudah tak ada waktu latihan. Kegiatan ektrakuler di sekolah sudah tidak efektif karena letih dan memilih segera pulang. Artinya walau siswa dipulangkan jam 15.30, tapi sisa waktu yang tersisa benar benar sisa waktu yang tak bisa digunakan untuk hal apapun yang baik bagi siswa. 4. Hari sabtu semestinya sebagai hari dinanti karena weekend, malah menjadi hari balas dendam untuk rebahan seharian.. Tak ada komunitas yang punya jadwal hanya sekali sabtu pagi dalam seminggu. Semua kegiatan komunitas seni dan olahraga merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap sore di hari biasa. Kecuali hobby yang dilakukan oleh para kaum pekerja, hobby yang hanya sekedar hobby bukan prestasi. 5. Tidak masalah dengan kurikulum merdeka, tapi KEMBALIKAN waktu Jam Sekolah menjadi seperti dulu. Merdekakan siswa dan sekolah dalam mengelola waktu sekolah.
Ia, itu karena mereka membebani guru dengan jumlah jam dlam kuwalifikai membayar tunjangan, sehingga tanpa berfikir efektif dan ketabilan dlm proses belajar mengajar
Mengajar di SD tidak semudah mengajar di smp atau sma, di SD tidak butuh guru pinter it, tapi butuh guru telaten mendampingi siswa dalam proses belajar mengajar. Kesalahan kurikulum 2013 maupun kurikulum merdeka, menganggap sama dalam menangani siswa baik di sd, smp maupun sma. Makanya sekarang banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah isalam atau pondok pesantren, yang melarang siswanya pegang hp. Karena IT di SD tidak selalu dibutuhkan, karena sangat berpengaruh negatif bagi perkembangan jiwa anak. Beda dengan SMP ataupun SMA.
Setuju pak, saya seorang guru sd di daerah terpencil, tidak ada akses internet dunia pendidikan saat ini sangat membingungkan : 1. Selalu ada pelaporan2 guru yang di kirim melalui internet 2. Kurikulum baru bukunya saja belum rampung masuk di daerah2 terpencil ganti lagi 3. Terlalu banyak hal yang mengalihkan fokus untuk kelancaran proses belajar dan mengajar 4. Kasian anak2 desa kebijakan dari pusat hanya mengukur DKI jakarta dan Pulau Jawa, Indonesia pak bukan hanya JAWA tapi dari Sabang sampai Merauke perlu pehatian dan kajian untuk dicerdaskan sesuai KONDISINYA. KURIKULUM KTSP Lebih baik.Trimakasih
Ya. Kurmer memang HANYA cocok untuk sekolah2 di Kota dan sekolah swasta berbiaya mahal krn praktik yg dicontoh dalam Kurmer adalah sekolah swasta berbiaya mahal di Jakarta Selatan. Salam.
Dulu guru SD sy tahun 1980 beliau rajin mengajar sakitpun beliau paksakan utk mengajar Pada tahun itu tehnik mengajar blm tersentuh oleh tehnologi.Tapi sebagian besar siswa beliau cukup membanggakan ada yg menjadi pilot,guru,dokter,dosen dsb.
Beda zaman beda tantangan, tapi mendidik manusia di manapun sama, krn manusia bukan sekedar otaknya, tapi juga hatinya. Ironisnya di era digital pendidikan hati tidak terasah krn kondisi sistem, kebijakan, dan teknologi yg dipaksakan. Salam.
Pelatihan yang tidak merata, jelas menjadi bentuk ketidakadilan bagi para guru. Bagaimana mungkin guru yang belum dilatih, tidak mendapat sosialisasi, sudah diminta melaksanakan kurikulum merdeka, meskipun itu pilihan nomor 1 sekalipun?
Saya adalah Fasilitator Sekolah Penggerak Angk. 2, sudah mengikuti Bimtek selama lebih 1 bulan dan mendampingi 6 sekolah dalam penerapan IKM. Inti dari kurikulum merdeka itu, ada pada pola pikir dan mindset. Menurut saya konsep kurikulumnya itu sudah sangat bagus, karena sistem pembelajarannya jauh berbeda dengan sistem pembelajaran konvensional.
Menurut saya kurikulum merdeka sama saja dengan kurikulum sebelumnya, tidak banyak yang yang berubah secara mendasar. Sehingga alangkah lebih baiknya jika kurikulum yang sudah ada saja yang harus lebih dikembangkan , daripada memaksakan nama baru biar kesannya anu.
Swbenarnya secara prinsip metode belajar dalam K13 dan Kurmer itu sama. Yang menjadi masalah adalah menganggap Kurmer banyak hal baru dari sisi metode belajar, padahal tidak. Hanya ganti istilah saja. Yg membedakan mungkin hanya proyek P5 yg mengambil jatah jam mata p3lajaran dan efektivitasnya pun masih diragukan krn banyak yg tidak paham bagaimana melaksanakannya. Salam.
@@sriwachjuembunwaty8753 saya sepakat. Tapi sebagai nomenklatur kurikulum harusnya berubah. K13 terbatas waktu, sedangkan Kurikulum Merdeka identik jargon menteri tertentu. Baiknya kurikulum disempurnakan bertahap dan namanya diganti nama yang netral dan tidak akan berganti-ganti lagi namanya, yaitu Kurikulum Indonesia. Salam.
3 kesalahan menteri pendidikan saat ini: 1. Mengaburkan standarisasi kompetensi pendidikan. 2. Menghapus ujian nasional padahal ujian nasional merupakan salah satu standarisasi kompetensi siswa. Penelitian menunjukkan bahwa masyarakat yang tinggal di daerah tropis cenderung malas dan butuh cara untuk melecut kerja keras mereka. Di tingkat pendidikan, salah satunya adalah ujian nasional. Kalau ujian nasional banyak masalah di sekitarnya seperti kebocoran soal, harusnya masalah2 tersebut yang diselesaikan, bukan ujian nasionalnya yang dihapus. 3. Meneruskan BUDAYA SATU MENTERI SATU KURIKULUM 😓
Mestinya bukan Kurikulum nya yg diubah, cukup konten dalam buku pelajaran dan sumber ajar lainnya yg mengikuti zaman. Belum lagi perubahan-perubahan istilah-istilah.
Pada masa kami menjadi anggota BSNP dan terakhir kami menyelenggarakan UN, BSNP menemukan bahwa dgn UNBK berbasis komputer, hasil belajar relatif objektif sulit dimanipulasi. Sayangnya justru malah BSNP yang dibubarkan. UN adalah amanat UU Sisdiknas pasal 58. Menghilangkan UN berarti pasal 58 ini tidak dilaksanakan Pemerintah. Sedangkan AN adalah amanat pasal 59 yg selama ini tidak dilaksanakan Pemerintah. UN dan AN beda konsep dan tujuan. Salam.
Kurikulum Merdeka, sangat memberatkan kami yg ada di lapangan (Guru, Siswa dan Orangtua ) Hak yg d terima sedikit tapi tuntutan Kebijakan Kewajiban sangat banyak. Pendidikan di Indonesia bisa Maju jika guru2nya Sejahtera. 🙏
Sependapat bapak,kurmer blm bisa diklaim lebih bagus dr sebelumnya,se7 pendampingannya lebih baik krn guru menjadi lebih kompetitif dalam meningkatkan kemampuan IT,namun tidak mudah bagi guru yg gaptek
Para guru perlu belajar teknologi, Namun harus diingat, teknologi bukan satu-satunya. Yang utama adalah keteladanan dan relasi guru siswa yang mendukung pembelajaran yang akan membuat pendidikan itu berhasil dengan baik.
Terima kasih pak Donny buat pengetahuan yg sangat inovatif. Bisakah ada program khusus bagaimana sekolah membangun kemitraan dengan komunitas eksternal dalam terang kurikulum merdeka sekolah ke depan?
Sebenarnya sebelum Kurikulum Merdeka, kemitraan ini sudah ada Pak. Waktu itu saya membantu mendesain kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter di Kemdikbud, dan untuk kemitraan masyarakat ini sudah ada kebijakan pendidikan karakter berbasis partisipasi masyarakat. Perpres tentang PPK sampai sekarang belum dicabut. Sehingga Kebijakan PPK SEHARUSNYA masih berlaku dan HARUS dikembangkan Kemdikbud. Nanti akan saya bahas masalah kemitraan ini dalam edisi TPDS selanjutnya. Salam.
Terima kasih admin. Sahabat2ku yang baik. Pendidikan itu kata kuncinya Kualitas Guru dan Fokus Pendidikan Peningkatkan Pengetahuan, Keterampilan (Kompetensi) dan Karakter Mulia (Sifat Suci Tuhan). Kemudian proses pendidikan itu berlaku Internasional : Lerning to know, Learning To Do, Learning To Live Together dan Learning Tobe. Kurikulum apapun itu 3 hal itu menjadi Pokok utama : 1. Kualitas Guru 2. Fokus Komptensi dan Karakter 3. 4 Pilar Pendidikan. Salam seha t dan tangguh untuk kawan2ku guru. Note : Semua guru absolut menjadi penggerak.
Betul pak. Salah satu kunci pendidikan adalah kualitas guru. Disebabkan itulah timbul pertanyaan dlm hati saya. Dengan diadakannya kurikulum merdeka ini, apakah pemerintah yakin bahwa guru yg tidak berkualitas takut mengajar ? Dinegara kita ini banyak sekolahan suasta. Guru disuasta itu kebanyakan guru honor. Dan biasanya gaji guru honor tergantung banyak jam mengajarnya. Smakin banyak jam mengajar, smakin besar pendapatannya. Dari situ saya yakin guru honor berani mengajar bidang studi yg bukan bidangnya walau mereka merasa tidak mampu. Sebab mereka yg mengajar, mereka yg membuat soal ujian, mereka juga yg mengoreksi soal ujian. Maaf jika praduga saya salah.
Bener apa yang bapak sampaikan, tapi bukan Gonta ganti kurikulum to...seharusnya guru di didik,dibimbing, dilatih diberi pemahaman agar bisa menerima dan faham ...coba bapak masuk di wilayah saya daerah dalam...
Keberhasilan kurmer yg dimaksud dalam bentuk apa ? Saya lihat masih sama apapun kurikulumnya hasilnya tetap gambar 2 gunung dan di tengah ada matahari seperti anak SD Dan ini membudaya sampai tingkat SMA tetap gambar yg sama. Kan udah ketahuan permasalahannya di mana, ngapain ganti2 kurikulum kalau endingnya sama. Benahi kesejahteraan, intelektual, digitalisasi dan ahlak semua lapisan dalam dunia pendidikan. Saya yakin banyak guru smart dan literasi digital, dan harus didukung oleh pemimpin berani melakukan perubahan. Ingat loh pendapatan nasional tidak sebanding dengan kebutuhan nasional jadi manfaatkan dengan baik anggaran yg ada untuk strategi yg tepat sasaran. Pontnya ini : 1. Sama ratakan fasilitas sekolah. Pemerintah memberi fasilitas dalam bentuk barang jangan mentahan. Pasti habis dimakan rayap laknat. 2. Jika tetap berbasis proyek maka beri ruang untuk para lulusan SMA/SMK yg berbakat bidang wirausaha untuk mendapatkan modal, tidak hanya mementingkan siswa yang mau kulaih saja (SNMPTN, SBMPTN, PMDK-PN dll) 3. Lindungi hasil karya inovasi siswa dan dukung penuh. 4. Administrasi dibuat simple, libatkan TU untuk meringankan beban guru. Agar guru lebih fokus pada target. Karena perubahan terjadi begitu cepat dan sulit diprediksi. 5. Dan bersambung
Terimakasih mbah Jaka Family atas analisis dan masukannya. Ini pasti akan membantu para pengambil kebijakan dalam memperbaiki pendidikan nasional. Salam.
These are true. And, now we're so busy doing such administrative stuff that we hardly have time to understand the syllabus. I feel that this curriculum is spiritually feasible. In fact, it is not that simple. So, please... I beg you all here, let's do something better for this beloved nation. Greetings..
Thank for you comments and sharing about the Kurikulum Merdeka which is in fact has little to do with what we called freedom. All that is doing in the Kurikulum Merdeka is more administrative and managerial stuff. So we are here, through this channel, fight for the better educational policy in Indonesia. And we are not only gather our voices here, but we also speak it up to all communities and institution that relates to the policy making in education. Best Regard.
Melihat bentuk rapornya, saya jadi teringat bentuk rapor saat saya sekolah dulu tahun 1970-1980an. Tanpa KKM, hanya nilai, ditambah dengan informasi materi yang diajarkan dan hal-hal yang harus ditingkatkan. Sejauh yang saya tangkap dari esensi IKM adalah kemampuannya dalam mengakomodir keragaman materi pelajaran yang disesuaikan dengan kondisi daerah. Selain itu, guru diminta untuk tidak tergantung pada buku teks pelajaran dan diajak untuk kreatif mengkreasi sendiri RPP-nya. Salam.
Memang merdeka belajar harusnya guru merdeka dalam memilih buku sumber belajar. Namun kebijakan mewajibkan sekolah membeli buku kurikulum merdeka justru menimbulkan polemik..lho kok pada akhirnya ada yang jualan? Maka mengawal spirit merdeka belajar adalah tanggungjawab kita semua. Salam.
Ya benar ada lagi namanya penilaian sumatif dan formatif. Dan dimasukkan penilaian pada kurikulum 2013. Kemudian teknik penilaiannya menggunakan assesmen K 13. Kurikulum merdeka tetap menggunakan teknik penilaian Yaitu: 1 observasi, 2 penilaian kenierja, 3 penilaian projek 4. Tes tertulis 5 tes lisan 6. Penugasan 7 portofolio. Penilaian ini masih digunakan oleh kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka menurut saya PROGRAM MUBAZIR. Yang menyoroti kurikulum merdeka ini adalah 1000% PAKAR PENDIDIKAN.
Dunia pendidikan kita salah kelola, tukang ojeg jadi menteri mana faham tentang dunia pendidikan, bolehnya ditepuki diforum PBB hasilnya jauh panggang dari api
Apapun bentuk kurikulum, tapi kunci dari pembelajaran adalah membaca dan menulis, teringat kita dulu, guru kita mengajar biasa biasa saja, sesuai keilmuan mereka, kita disuruh mencatat, ternyata mencatata itu didalamnya ada 3 aspek yaitu, membaca, mengingat dan menulis. Maka sangat efektif. Dan itulah kunci dari belajar.
Sepakat pak. Pemerintah tampaknya tidak memiliki konsep yg jelas tentang pengembangan keterampilan baca tulis dari PAUD sampai kelas 3-4 SD. Padahal ini titik kritis setiap proses pendidikan. Salam.
K13 menurut saya tdk cocok utk SD krn guru mengajar secara terpadu dg beberapa Mapel, lalu ketika penilaian per mapel, mengapa penyajian materi tdk per mapel sj agar mudah menilai mape yg diampuh siswa.
Sejauh saya tahu, penilaian tematik SD itu sesuai KD nya. Tidak per mapel. Tapi faktanya memang akhirnya pada saat ujian materinya per mapel. Jadinya ada kekacauan. Kekacauan tematik SD dalam Kurikulum 2013 ini yang juga perlu diperbaiki. Salam.
Betul banget ,kasihan guru dan anak2, misalkan waktu Semester anak2 bljar secara borongan dan guru yg ngoreksi pun sangat repot. Waktu nya hanya satu minggu.
Betul banget ,kasihan guru dan anak2, misalkan waktu Semester anak2 bljar secara borongan dan guru yg ngoreksi pun sangat repot. Waktu nya hanya satu minggu.
Apapun kurikulum berganti, tetap saja guru itu adalah pembaharuan diri atau perubahan kurikulum sendiri, jgn saling persalahkan karena semu sama saja sejak dulu sampai sekrang, Sy terima kasih dgn Pak Nadim karena sda berikan Poloting 1, 2,3 dengan PMM sda membuat semu guru tersenyum daripada progam yg dari dulu tak jelas nasip guru juga.terima kasih pak Nadim suda membuat para guru tersenyum❤
Kami dari Guru SD Kurikulum 2013 masih lebih bagus 1000% dibanding Kurikulum Merdeka, bahkan sejak adanya Kurikulum Merdeka menyusahkan Guru, dan membolehkan kelompok Guru.
Banyak masyarakat melihat Pergantian kurikulum karna kemauan menteri bukan untuk kebutuhan sekolah. Yg menjadi pertanyaan apa kemajuan pendidikan di Indonesia setelah berganti menteri pendidikan dengan kurikulum yg terbaru (kurikulum darurat dan meredeka)
10:24 kalo ingin bener urusan pendidikan di negeri ini lepaskan dari pengaruh politik, dikelola secara independen, sehingga siapapun/partai manapun yg berkuasa proses pendidikan akan berjalan dg stabil karena undang undangnya/aturannya dan tujuannya jelas utk mencerdaskan kehidupan bangsa, tidak diubah seenaknya oleh penguasa
Bapak ibu yg komen saya yakin adalah hasil kurikulum pada zaman dulu. Teruji keilmuanya, teruji kepribadian, dan teruji akhlaknya pada guru. Walaupun sering dihukum sama hukum sini oleh guru tapi tidak menyimpan dendam.
Sebenarnya apapun kurikulumnya, relasi guru dan siswa menjadi penting dalam keberhasilan belajar. Saya termasuk produk kurikulum jadoel...dan saya merasa proses pendidikan saya zaman doeloe itu bagus.
@@pendidikankarakterutuh entah apa yang ada di otak para prof dan doktor itu di Kemdikbud, kalo kurikulum jadul itu bagus kan tinggal disesuaikan dengan jaman tanpa perlu rombak total kurikulumnya, contoh kasus KTSP itu menurt saya cocok digunakan untuk rata2 sekolah di Indonesia kan kurilum tersebut jga fleksibel mengkuti perkmbangan jaman.. tidak ruwet secara administrasi
Kurikulum apapun di pkai di Indonesia tetap kearifan lokal yang mendominasi. Murid cerdas bukan karena sistim kurikulum. Murid lebih merdeka belajar di internet dan UA-cam. Di sekolah hanya di ajarkan kesopanan,kedisiplinan. Mengapa ? Sebab miurid telah terbiasa di internet. Tutorial apapun bisa di temukan. Maka tak heran sekarang ini murid putus sekolah menguasai keterampilan, dan ilmu itu tak pernah di ajarkan disekolah. Mohon RPP atau silabus di hentikan saja karena barang itu hanya sibuk di otak-atik oleh guru, sehingga lupa mengajar. Kepada guru yang sertifikasi selamat menerima triwulan 2 . PGRI siap sedia.
Saya yg sudah menjadi seorang guru 36 tahun jika di suruh memilih maka saya memilih Kurikulum KTSP namun di edukasi dengan kemajuan teknologi yg sangat pesat seperti sekarang,sebab Ktsp itu simpel dan punya TIK yg terarah dan dapat melakukan penyesuain dengan situasi dan kondisi sekolah masing- masing.
Pusing dah ganti ganti kurikulum mana bimbingan nya cuman lewat online pula... Dikira gampang apa menjalankan nya... Kita lho sekolah di pelosok hutan...
Saya guru SD di sekolah penggerak di Surabaya.Rasanya waktu tiada habisnya untuk ngurusi administrasi,skarang di tambah lagi dengan kurikulum merdeka yang harus kami pelajari dan pahami untuk bisa diterapkan segera dan sebagai percontohan bagi sekolah-sekolah lain di wilayah kami.Sebagai sekolah yang harus melaksanakan lebih dulu kurikulum merdeka ,membuat berat beban kami.Sehingga tugas utama kami mencerdaskan kehidupan bangsa tidak lagi terarah.Apalagi di sekolah kami kekurangan guru sejak tahun 2019,dan sejak itu pula sampai sekarang saya harus mengajar siswa kelas 1 dan kelas 4 yang juga lebih dulu harus menerapkan kurikulum merdeka.Saya mengajar siswa kelas 1 dari pagi dan lanjut kelas 4 siang berarti seharian saya harus melaksanakan tugas mengajar dengan beban administrasi yang juga semakin bertambah.Tidak adakah kebijakan yang lebih baik ??? Saya yang berkedudukan berada di posisi bawah tidak pernah bisa berbuat apa-apa.😭😭😭
Kami ikut prihatin akan apa yang dialami ibu Luluk. Saya paham dedikasi yang sebesar ibu lakukan sebenarnya sudah tidak bernilai lagi bagi anak-anak bangsa. Kita bersama-sama memperbaiki agar kebijakan pendidikan sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan jiwa dan raga para guru. Salam pendidikan.
Sudah 12 tahun jadi guru, tapi tak bisa dipungkiri program Pak Nadiem luar biasa excellent... Ini bukan persoalan membandingkan menteri sekarng dan sebelum2nya. Mungkin saja saat rilis kurikulum2 sebelumnya sy kurang paham. Yang sy pahami ya sekedar standar isinya saja yg berubah, dll. Pdhal bisa jadi ada keunggulan dlm program tsb yg tidak kumengerti atau bhkan ketahui. Tapi dampak yg benar2 terasa bagi sy menyaksikan perkmbangan skolah benar terlihat. Tujuan Pak Nadiem mengakselerasi Pendidikan Indonesia Pasca deselarasi pembelajaran akibat covid cukup terlihat meski baru 1thun proses Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak kami. Pembelajaran Berbasis projct benar2 membuka kran skill anak bangsa. Anak yg awalnya hnya bisa menonton film animasi (kesukaan anak2), dengan adanya KM akhinya bisa membuat kayak film kartun yg isinya crrita rakyat, kisah teladan dll, dan ini taraf SD di kami. Itu baru sebagian contoh, masih ada contoh lainnya. Nah terkait kritikan soal dana, ya jelas dana KM harus lebih besar karena PBL atau pembelajarn berbasis project ini butuh dana lebih dr K13. Tapi jika ada permainan dana, itu sy kurang tau (dan bukan urusan saya, bukan kerja saya, silahkan tnya ke KPK dll) So, sy berharap Kurikulum Merdeka ttap diimplementasi dan diperkuat sehingga mengakselerasi pendidikan Indonesia. Perubahan Kurikulum Merdeka ini sangat relevan dg zaman kita. Kalo ttap msih K13 ksihan bnyk terpendam skil anak bangsa, terutama SD. Salam saya Guru dari Manado
Mungkin kalo disekolah - sekolah yg ada dikota bisa menerapkan pembelajaran dengan projek karena anak" punya HP semua ..tapi di desa boro" HP bisa mkn dalam sehari 2 x aja udah bersyukur waktu pandemik yg belajar onlein aja banyak yg ngeluuh karna gd HP. Jadi mf ya Bu guru jangan samakan sekolah dikota dan desa , apalagi desa tertinggal makasih 🙏
@@mutiyaroh6083 Nah disinilah letak perhatian pemerintah pak/bu. Mau di desa atau kota, namanya anak Indonesia sama rata, punya HAK mendapatkn pendidikan yg tentunya sesuai kurikulum.
Sy guru smp yang sdh diambang pintu pensiun mereviu semua kurikulum pendidikan yang pernah kita lewati semua baik masing2 mempunyai kelebihan maupun kekurangan. Pada intinya bagaimana materi pembelajaran yang akan diturunkan pada siswa dipahami dan dapat diterapkan dalam kehidapannya nanti. Dalam hal ini kuncinya ada pada gurunya yaitu mengusai metadanya, berinovatip, dan harus menguasai materi pembelajarannya
Trima kasih atas pencerahannya! Saya termasuk salah satu kepsek yang menjalankan sekolah penggerak angkatan 2 . Memang sampai saat ini masih menjadi kebingungan berkaitan dengan P5
Kurangi jumlah mata pelajaran per hari untuk siswa, kurangi materi yang padat tiap mata pelajaran. Tanamkan kejujuran pada siswa dan berani menyatakan yang benar
Mindset pejabat kita yg suka menjadikan ganti kurikulum sbg project ini hrs dihapuskan dr otak mereka, agar jalan pendidikan kita mulus, gak sllu jd korban kebijakan tp ujungnya proyek 😏😏
Petani bercocok tanam, pemerintah JKW sibuk cucuk cabut kebijakan infant. Proyek besar generasi bangsa tanpa studi kelayakan, tidak suka studi kelayakan, kurang cukup uji kebijakan sudah diterapkan. Benar sekali "Idza wussida al-umuri ilaa ghayri ahlihii fan tadzhir assaa'ah -- jika urusan diserahkan kepada bukan ahlinya tunggulah kiamatnya" Harusnya urusan kurikulum diserahkan kepada ahli pendidikan yang kenyang makan asam garam, bukan kepada personal karbitan karena keberhasilannya di bidang lain yang tidak terkait sistem pendidikan nasional. Benar bahwa semakin banyak tahu seseorang semakin berkurang kenekatannya. Orang yang paling tidak takut dengan resiko adalah orang yang tahu sedikit tentang sesuatu urusan. Sebaliknya orang yang tahu detil lebih banyak menimbang resiko sehingga tidak serampangan membuat kebijakan. Negara maju memiliki sistem pendidikan yang ajeg dan teruji oleh masa, alias tidak mau mengadopsi kebijakan pendidikan yang terbebas dari agenda rezim politik. Negara karut marut sangat inovatif dengan perubahan kebijakan fundamentalnya, bahkan sangat mencengangkan. Rezim yang sama kita bisa menjumpai prestasi perubahan setidaknya 3 kali kurikulum hanya kurang dari 10 tahun namun minim prestasi. Huhhh. Ini sebenarnya salah siapa? Salah rakyat yang memilih atau salah sang terpilih yang salah memilih personil menteri atau salah menteri yang salah memilah? Atau salah partai yang salah memilih pilihan? Mungkin saya tanyakan saja pada akar runput yang bergoyang.
Pertanyaannya: Apakah kualitas guru-guru di Indonesia sudah mumpuni untuk menerapkan Kurikulum Merdeka ini? Sedangkan banyak masalah-masalah terkait gurunya sendiri. Misal masalah guru honorer, masalah keterbatasan jumlah guru, atau masalah kurangnya kompetensi guru.
Jgnkn kurikulum merdeka, kurikulum K-13 sja Masi bnyk yg blom paham ko. jenkel rasanya, ko sepertinya guru trllu di repotkan dngn administrasi akibat dari pergantian kurikulum. Kami harus bljar lagi, ikut workshop lagi, nyusun perangkat lagi. Akhirnya pembelajaran yg notabennya sebagai inti dari pembelajaran jadi terabaikan. Gimana ga terabaikan, wong guru" di tuntut harus punya administrasinya dlu, blm lagi nyari bukunya. Emngnya gampang, belajar kurikulum dalam waktu 3 hari. Kurikulum 13 yg sudah" saja , Masi banyak yg blm bisa, ehh ini muncul lagi kurikulum baru.
@@aliqamylla5342 Pada akhirnya kurikulum-kurikulum tersebut tidak bisa berjalan secara maksimal, karena ada perbedaan persepsi, cara pandang, dan kepentingan tertentu. Misal: 1. Kurikulum 1984 yang menekankan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) namun pembelajaran tetap terpusat pada guru. 2. Kurukulum 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) namun masih ada Ujian Nasional, padahal kurikulum kan diserahkan pada masing-masing sekolah, dan bisa saja berbeda. 3. Kurikulum 2013 di SD seharusnya pembelajaran dilaksanakan secara tematik, tapi pada akhirnya kok diuji per mata pelajaran.
Kwalitas guru ind jangan di pertanyakan lg... guru ind hebat... Tetapi kita di matikan dg data prosentase luar negri kwalitas pendidikan... Data itu di buat oleh negara adikuasa... Supaya negara kita mau mengikuti kurikulum yang mereka kehendaki. Supaya generasi kita bodoh... Sehingga tercipta negara UKRAINA ke dua... Rakyat bodoh...memilih pelawak jd pemimpin..dan akhirnya sengsara bersama.... Penjajahan paling mudah adl Pembodohan generasi dan meruetkan administrasi....
Persoalan bukan pada Kurikulum...tp pada Kompetensi yang dimiliki oleh pelaksana pembelajaran di KELAS. Seharusnya bagi calon guru ...perlu asesmen...jangan langsung di beri tugas,,,tp...di asesmen dulu....sdh punya KOmpetensi Dasar ( Profesional dan Paedagogi) atau blm . Karena guru yang punya kompetensi dasar ini nanti yang jadi Kasek dan Pengawas Sekolah.
Dalam situasi apapun kami guru di daerah pelosok digerakkan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Padahal proses sosialisasi oleh para pakar kami diwajibkan mengikuti proses yang sudah disediakan di PMPM. Sehingga muatan KUMER sungguh belum maksimal kami pahami
Saya seorang guru kelas bawah.. Mrsa stuju sakali dg pernyataan Bapak Wakil Rakyat ini.. Betul sakali ttg Kurma ini yg mnyita bnyk waktu dn tenaga jg biaya....sungguh mnurut kami kurang efektif dn gaduh.. .Dan smg mreka guru - guru bnyk yang nyimak..
Satu yang agak sentimen. Indonesia itu mayoritas muslim, semua orang tahu. Tapi dalam semua vidio Pelatihan Mandiri, para pematerinya mengingkari salam yang sudah lazim dalam masyarakat. Ini tentu disetting, entah apa maksud dan tujuanya. Yg jelas, salam dan bahagia itu bukan salam yg lazim di masyarakat kita dan dunia pendidikan Indonesia. Seolah memang disengaja
Membuat sapaan memang bisa dilematis dan bermasalah, tergantung dari sudut pandangnya. Menurut saya, kalau untuk kehidupan berbangsa, sebaiknya salam itu netral. Selamat siang, selamat malam, selamat sore...yang penting artinya di sini kan selamat...salam, assalam, itu juga artinya selamat. Yang penting niatnya adalah berdoa agar diri kita dan orang lain selamat. Apapun bahasanya. Salam.
Terimakasih masukannya. Ini akan saya simpan sebagai salah satu catatan kritis yang akan saya sampaikan pada Kementerian kalau ada kesempatan berjumpa dengan mereka. Salam.
Luar biasa dlm jangka waktu 6 bulan di masa pandemi sdh membuat kurikulum darurat masa pandemi dan sekarang kurikulum merdeka belajar, dan siapakah para penggagas kurikulum merdeka belajar tdk ada yg mengetahuinya,
Apa pun kurikulumnya,yg perlu apa yg dihasilkannya adalah manusia itu berkarakter baik,cinta negara dan kasih sayang sesama manusia. Karena hasil pendidikan adalah gambaran masa epan kita,contohnya sekarang ini banyak korupsi dan manusia gak jujur,pasti hasil dari pendidikan
Semoga mas Nadiem mau berdialog dgn para guru. Dan kalau beliau meminta rekomendasi kebijakan dari kami, kami akan sampaikan keluhan dan persoalan Bapak Ibu guru semua yang sudah komentar di kanal ini. Kanal ini adalah Kanal Transformasi Kebijakan Pendidikan. Salam.
Menurut saya, kurikulum 2013 yang disederhanakan itu bisa lebih mempermudah guru, baru kemudian diperkenalkan hal-hal baru dalam kurikulum merdeka. Jadi ada masa transisinya. Bukan memaksa sekolah memilih kurikulum merdeka dengan persiapan ala kadarnya. Salam.
Kurikulum akan selalu berubah, tak ada yang paten di isinya. Diubah-ubah karena banyak faktor, sudah usang, tak relevan lagi, karena pergantian kebijakan, pergantian penguasa, perubahan zaman, dianggap terlalu kusut dll. Kurikulum terasa membebani baik guru maupun murid apabila berisi bayak tuntutan adminitrasi dan tututan kelengkapan yang tidak mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. Kurikulum merdeka misalnya mengarahkan guru maupun murid untuk digitalisasi, kelihatannya bagus tapi sayang, sarana dan prasarana belum merata.Mestinya data miskin kaya bisa menjadi acuan sebelum penerapan kurikulum ini. Sebab kesenjangan miskin kaya akan menjadi salah satu faktor kusutnya kurikulum ini.
Selalu berubah...krn kalau negara kita maju dan kuat pasti negara adikuasa susah untuk maju... Jd kurikulum tergantung keinginan negara adi kuasa... Krn tujuan negara adikuasa adl melemahkan negara tujuan untuk di kuasai..dg cara di lemahkan generasinya sesuai dg zamannya... Di buat bodoh... Lemah mental... Minta dan mudah di sanjung dg di balut apresiasi... Dan Di manjakan .... Jadi generasi ketergantungan....ungkang ungkang dan peminta....
Digitalisasi sekolah yang saya lihat hanya kulit luar saja,sementara konsep UNESCO untuk pentahapan digitalisasi sekolah tidak pernah digarap serius. Salam.
Tanggapan saya sebagai pendidik : 1.kurikulum dikembalikan ke KTSP 2.durasi belajar diperpendek dengan mengurangi humlah jam permapel,tapi memperbamyak jumlah jam pada mapel yg esensial. 3.kembalikan sekolah 6 hari,agar siswa bisa diberikan pelajaran tambahan,remidial dan pengayaan. 4.hilangkan Program P5,karena pemborosan waktu,tidak efisien dan efektif,uhk prndidikan karakter sudah masuk dalan KTSP,di kurikulum merdeka jadi tumpang tindih 5. Penyederhanaan penilaian/evaluasi/asasmen,agar guru lebih fokus dan tepat sasaran. 6.pembinaan dan pendampingan pada siswa lebih intens dalam rangka penyesuaian dengan sebagai dampak kemajuan teknologi
Muliakan guru, guru dibebani dg beban administrasi yg seabrek, patokan nilai (KKM) yg tinggi sehingga anak harus lulus dg nilai tinggi. Apapun kurikulumnya sebenarnya bagus tp dibawah selalu formal dan politis. Kembalikan ruh pendidikan Indonesia adalah pesantren/surau
Yang perlu diperhatikan pemerintah adalah, tiap-tiap sekolah negeri dicukupi jumlah gurunya, diberi tenaga untuk menjadi TU, itu saja dulu. Itu masalah terbesar di sekolah sekolah terutama di SD..
Dulu siswa bisa tipu guru, guru tipu pengawas, pengawas tipu kepala dinas, kepala dinas tipu mentri. Sekarang dengan adanya merdeka belajar siswa menjadi subjek belajar bukan sekedar objek belajar. Merdeka belajar sudah tepat sesuai kebutuhan zaman. Merdeka!!!
siswa menjadi subjek belajar itu sudah sejak KTSp 20o6...jadi dalam hal konsep siswa sebagai subjek belajar, kurikulum merdeka TIDAK ADA KEBARUANNYA. Tapi kalau MENGKLAIM bahwa inilah kehebatan Merdeka belajar, artinya pendesainnya TIDAK PAHAM SEJARAH. salam.
Perubahan jelas sangat diperlukan. Namun,perubahan seperti apa yg diinginkan? Bagaimana caranya? Ini perlu tetap memartabatkan dan memberikan otonomi pada guru. Kalau semua diatur dari atas ya di bawah seperti ada pemaksaan saja, bukan kemerdekaan. Salam.
Mudah " an di th 24 ada perubahan terutama di dalam pendidikan dan semua guru di buat bingung dengan kurikulum merdeka sepertiny semeawud harusnya yg merancang kurikulum merdeka itu mendikbudristeknya yg harus mengolah kurikulum merdeka itu, jangan ujug" ganti kurikulum semauny sendiri 😮😮
Syarat media pembelajaran interaktif yaitu 1.keterlibatan siswa 2.Ketetsediaan konten interaktif 3.umpan balik 4.Pengguna dapat berinteraktif 5.Tespon terhadap pengguna
Sebelumnya mohon maaf, proses rekrutmen Tenaga Pendidik juga perlu ditinjau lagi. Selain Test tertulis perlu ditambah Test Wawancara (oleh Phycolog) untuk menggali bakat dan minatnya. Karena, walaupun diberikan Diklat berulangkali tidak akan memberikan perubahan juga tanpa ada bakat dan minat menjadi seorang Pendidik. 🙏
Saya guru sd sejak tahun 1986 sampai sekarang. Sudah berulang kali ganti kurikulum tetapi tak ada kemajuan secara signifikan terhadap hasil pendidikan. Sebaiknya bukan kurikulum yang di rubah tetapi tujuan pendidikan yang perlu di perbaharui sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi. Guru di berikan juklak tujuan pendidikan teknik dan praktik pembelajaran diserahkan kepada guru sesuai keberadaan sekolah didaereh masing-masing.
kurikulum merdeka membelah guru menjadi dua, 1. guru pengerak yang di rancang jadi kepala sekolah dan penilik .(banyak dana untuk pelatihan) 2. guru kelas kambing jadi guru sampai pensiun (Terserah mau latihan atau tidak)
Betul sekali bapak , banyak guru yg belum menguasai kurikulum merdeka namun sudah dipaksakan untuk menggunakan dengan kebingungan nya ,webinar hanya melalui UA-cam, yg dikala kita tidak paham maka kepada siapa kita bertanya sedangkan bpk / ibu pengawas juga kebingungan klo ditanya ,saya setuju klo kurikulum Nasional ,akibat dari Kampus Merdeka ini lagi guru2 P3 K yg tidak linier dgn disiplin ilmu yg dimiliki meskipu sudah ikut PPG 1 thn banyak yg tidak menguasai materi contoh dari jurusan bhs Inggris diangkt di guru SD sedangkan guru SD adalah guru kelas
Nek namanya guru membuat administrasi mengajar sudah biasa...wong namanya guru persiapan mengajar pasti dirancang....tp jika yang akan dirancang guru kurang paham dan kurang menguasai.....apakah pembelajaran bisa terlaksana baik..... namanya kurikulum...harus disesuaikan dengan kebutuhan.... dengan masanya....jika dipaksakan...pasti ada dampak samping nya....mohon agar para pakar pendidikan serius... memberikan solusinya... terima kasih ❤❤❤
Saya adalah guru SD, Saya merasa kurikulum merdeka dan kurikulum 2013 adalah kurikulum semrawut, Kalau guru harus mengajar dengan metode apapun dan sarana apapun masih bisa, tapi siswa dan orang tua murid apa bisa mengikuti. Lebih lebih sejak kurikulum K13 digembar gemborkan pendidikan Karakter, Tapi Pelajaran PMP di tiadakan. Padahal karakter bangsa isi ada dalam nilai nilai Pancasila. Lantas karakter yg seperti apa yang diharapkan...? Kemudian guru juga terlalu dibebani dengan administrasi yang begitu banyak dan rumit, lantas kapan mengajarnya...? Siswa bisa pintar dan terampil itu karena guru aktif dalam proses pembelajaran bukan karena administrasi yang melelahkan dan diklat dan diklat.
Apa artinya bila sana di rubah namun justru yg inti pembelajaran PMP dan Sejarah bahkan di tiadakan.
Bukan hanya orangtua murid yang bingung, gurunya juga bingung.
Harus kita akui bahwa kualitas guru masih kurang, bisa dilihat dari hasil UKG.
Apalagi guru SD juga dibebani tugas lain, misal pembuatan laporan keuangan.
sebagai wali murid, setuju, n turut simpati akan kondisi spt ini.. tapi entah kenapa walau sering di sampaikan dr tahun ke tahun, namun Yang Mulia Baginda seolah tidak mendengar
Betul sekali, guru sering absen mengajar krn ikut diklat,, tapi hasil diklat utk kpentingan murid sangat minim, hanya administrasi guru saja, kurikulum merdeka jg bkn merdeka ,tapi malah makin banyak afministrasi gurunya , guru akhirnya mengajar seadanya krn kbanyakan administrasi,, 🤔🤔🤔
@@mbahtarom5650 ya administrasi guru yg di pentingkan,, utk anak² kurang efek
Dari dulu kurikulum di utak atik tp tdk ada kemajuan . Jujur sy suka pembelajaran jaman sy dulu ada ujian nasional tantangannya spy ada standarisasi siawa yg di kota or di daerah tdk sep skrng yg rajin sm yg malas pasti lulus n pasti naik kelas . Pendidikan di ind makin amburadul saja . Nilai bisa di utak atik . Jaman sy dulu ketika mau di bagi rapor merasa tegang krn pasti ada yg tdk naik kelas or naik percobaan , tp itu udah hal yg wajar krn itu merupakan kegagalan yg tertunda n tdk ada anak yg bodoh , tp lebih tepat malas saat itu . Banyak kok anak yg ga naik kelas saat di SD ,SMP or SMA tp bisa menjadi orang sukses bahkan ketika mau di wisuda ada kebanggaan tersendiri . Tp jaman skrng wisuda sudah tdk lg suatu kebanggaan krn bgt banyak sarjana tp tdk sesuai dg harapan . Bahkan seorang sarjana banyak jd pengangguran . Tp jaman sy lulusan SMA bisa bekerja dan bersaing .
Analisis yang kritis bu Tina. Salam.
Setuju. Mending balik ke KTSP aja. Tentunya ya di tambahi jika ada yang kurang di tambahi biar KTSP semakin Joss. Pak Nadiem please kita masyarakat Indonesia belum bisa menerima merdeka belajar. Malah siswa menjadi malas belajar karena tidak ada KKM dan pasti naik kelas. Jiwa pejuangnya hilang. Kembalikan UN dan KTSP.
Saya setuju sekali ada standarisasi,anak terpacu belajar,sebagai guru rasanya kurang puas memberi nilai yg bisa diutak atik sehingga tidak ada pembanding antara yg rajin dan yg malas belajar
setuju
Sepakat.dg pendapat ini. Terasa lebih mengena kurikulum ketika sy msh bangku SD sampai SMA. Skrg malah terasa ribet. Blm lagi dg adanya pola penerimaan siswa baru dg sistem zona yg cenderung mengurangi kompetisi siswa belajar.
Saya lebih suka kurikulum jaman dulu ,karena materinya betul2 terurut dari yg paling dasar sampai ke yg komplek,
Setuju. Salam.
Sekarang surih nyari sendiri,
Mungkin nanti juga tdk perlu ada guru dan sekolah
@@toshareknowledge kan sudah mulai. Semuanya akan di platform kan. Siswanya juga siswa maya...kayak avatar...
❤
Kurikulum lama arahnya jelas
Pandangan saya sebagai guru SD, mungkin lebih baik kita menengok kebelakang mendalami kembali kurikulum yang berbasis CBSA ATAU KTSP ,krn sekarang peserta didik sekarang sdh tdk mengetahui lagi sejarah nasional bangsanya, nama pahlawan bangsa, pada hal motto bangsa Indonesia pada jaman Pak Harto di gembor gemborkan bahwa" BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHARGAI JASA PAHLAWANNYA" bagaimana caranya peserta didik skr mengetahui dan memahami semua itu krn pelajaran PMP tdk di ajarkan lagi di selolah
Pelajaran sejarah dan pendidikan budi pekerti memang semakin ke sini semakin tertinggal. Yang diperkuat adalah pendidikan agama, sementara budi pekertinya tertinggal. Memprihatinkan memang, Salam.
Benar sekali siswa sekarang sudah tidak berakhlak baik.
O@@pendidikankarakterutuh
Dengan KTSP anak anak lebih banyak waktu dalam mempelajari materi pelajaran dan anak anak lebih jelas
Saya guru SD sudah kerja 23 tahun dengan adanya KUMER menjadi beban karena harus mempelajari beberapa hal baru , saya sudah berumur 59 tahun masih harus belajar tentang KUMER
Saya setuju dengan pernyataan yang bapak sampaikan. Pengalaman dilapangan, kami dipaksakan menggunakan Kurikulum merdeka tanpa memahami secara menyeluruh dengan pelatihan secara mandiri yang tidak semua bisa dicerna dengan baik oleh guru kami. Semoga pemerintah mempunyai kebijakan yang tidak memberatkan guru sehingga kami bisa sepenuh hati mendidik anak bangsa. 🙏
Pelatihan mandiri via aplikasi tidak akan efektif. Lbh baik pelatihan langsung dan praktik langsung. Akan lebih efektif. Salam.
Saya sangat berharap kurikulum berubah itu baik namun sebaiknya sebelum digunakan sebaiknya SDH disosialisasikan secara menyeluruh dan merata dan telah dipastikan bahwa semua guru dan tenaga kependidikan telah memahami dan dipastikan bahwa semua sekolah siap menjalankan baik dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi & minimal 2 kali atau lebih baik penilaian dan model pembelajaran serta tujuan kurikulum tersebut dilaksanakan n mengevaluasi kurikulum sebelumnya dgn tingkat keberhasilannya!!!@@pendidikankarakterutuh
Ya. Inilah yg terjadi di sebagian besar sekolah kita ketika IKM hanya dilakukan terbatas,selektif, dan yg lain dibiarkan belajar sendiri via PMM. Salam.
Saya sebagai seorang guru sangat mengharapkan agar di negara kita jangan suka gonta-ganti kurikulum tanpa ada sosialisali atau pelatihan yg mantap bagi para guru. Karena itu sangat berbahasa bagi sekolah dan guru.
Pergantian kurikulum yg ada dinegara ini seperti mengintervebsi guru harus dan harus melakukan melakukan kurikulum tersebut tanpa ada pelatihan yg mantap.
Jujur pak, buat kami para guru sangat memberatkan kami dengan kurikulum merdeka, karena sangat banyak administrasi yang kami harus kerjakan 🙏
MAU KURIKULUM DIGANTI SAMPAI RATUSAN KALI YA SAMA SAJA...MBOK DIBAKUKAN TERUS BERIKUTNYA TINGGAL NAMBAH ATAU MENGURANGI MATERI YANG TIDAK DIPERLUKAN.
YANG PENTING ITU KEMAMPUAN DAN SKIL GURUNYA YANG PERLU DILATIH...BUKAN KURIKULUMNYA YANG GONTA GANTI...
Dibuat demikian untuk kepentingan penguasa.
Sengaja guna mewariskan kepada penerus dynasti.
Setuju
Kalau menurut saya kurikulum yang sesuai dengan geografis Indonesia yaitu kurikulum KTSP. Disini saya juga akan mengkritisi program guru penggerak, kalau saya amati di sekolahan saya guru penggerak selama ini menelentarkan murid karena sering di tinggal zoom meeting, akhirnya murid kurang terurus rame pada gojek di kelas dan sering bertengkar di dalam kelas.gurunya sering keluar kelas dengan alasan kegiatan guru penggerak.
Prubhn kuriklm hanya menghabiskan uang negara karena isinya sama h
Entah ada dimana makna dari 'merdeka' pada Kurikulum Merdeka. Apabila pada akhirnya harus ada keseragaman di sana-sini. Setiap perubahan apapun titik akhirnya ada pada guru yang langsung berinteraksi dengan siswa. Menurut saya, lebih baik memberikan pelatihan kepada guru tentang paradigma pendidikan yang sesuai dengan philosophy perkembangan anak khususnya religi dan sosial emosional, strategi yang mengarahkan pada kebutuhan keterampilan abad 21, dan kemampuan multiliterasi. Kurilulum apapun maka guru siap mengeksekusi sesuai tujuan akhir setiap bidang studi. Bukan lagi sibuk membuat administrasi mengajar yang baru terus. Walau lebih sederhana tetap saja harus dibuat baru.
Apakah tidak sebaiknya belajar dari negara-negara yang sudah maju dalam mencapai pengembangan SDM melalui pendidikan. Yang hampir menempatkan pendidikan sebagai sasaran utama tujuan prmbangunan sehingga tidak hanya berkutik di area sekolah tetapi keluarga dan komunitas masyarakat. Banyak perubahan tetapi serasa berjalan ditempat.
Mengutip dari Pak Indra: Buiseness As Usual With More Money.
Target ideal setiap kali ganti kurikulum pada akhirnya "JAUH PANGGANG DARI API" karena lagi2 .... motivasi busnis (seperti yg anda kutip) ...... selalu menempel di proyek ganti kurikulum tsb.
Semoga istilah Merdeka di kurikulum, jangan cuma jadi jargon belaka, tapi bener2 terasa manfaat nya buat pendidikan anak bangsa.
Yang terlengkap kurikulum itu kurikulum 13 jelas tujuannya kurikulum merdeka tambah gak genah
@@Tanwir60-bi7upsepakat
Merdekanya terletak pada kebebasan guru untuk memilih materi yang esensiil untuk diajarkan dan yang lebih sesuai dengan tingkat kemampuan murid serta keberadaan sekolah. Justru kurma menunjang philosophy perkembangan anak dalam belajar, tidak dipaksakan tetapi harus tuntas dalam satu fase. Dalam Kurtilas hanya ada kelas kecil dan kelas besar atw atas dan bawah.
Terimakasih bp sudah peduli dengan pendidikan, terlebih menghadapi kumer saat ini, kmi sebagai guru jadi bingung, dan lebih lgi bhw siswa sudah tidak mempedulikan guru Krn siswa tidak boleh dimarahi, dikasi hukuman, dllx.
Memang semakin menjadi tantangan bagi para guru,krn menegakkan disiplin untuk membentuk karakter dianggap pelanggaran hak anak..dan dalam Kurmer yg menjadi kata kunci adalah disiplin positif yg salah kaprah sehingga anak2 menjadi semakin manja.
Salam.
Kurikulum aplikasi, guru malah dikeluarkan dari kelas untuk mengikuti webinar2.
Guru disibukkan administrasi bukan mengajar.
Satu tambahan kritikan,saya sebagai orang yang biasa dari orang yang tanpa apa apa,saya melihat seorang siswa sd pulang kerja sore jam 4 melihat anak sd pulang sore yang dimana menurut saya tidak lah layak untuk anak sekecil itu sudah kehilangan waktu untuk belajar mengenal hal baru di dunia luar karena pulang sekolah pasti sudah capek.dia kehilangan waktu kecilnya untuk bersekolah. Dia tidak mempelajari hal hal diluar sekolah sehingga disuatu saat dia lulus/memutuskan untuk berhenti sekolah dia akan kaget melihat dunia luar yang begitu berbeda dengan yahng diajarkan sekolah
Beban anak terlalu banyak, waktu anak habis di sekolah, dia sudah lelah dan akhirnya seharian malah tidak belajar apa-apa. Salam.
SD swasta kbm nya memang sampai sore lain halnya dg SD negeri (Tangsel) plng jam 11 siang.
Kl memng SD negeri yg dimaksud berarti tanyakan pemdanya.
Saya sebagai guru sampai saat ini belum mengerti tentang kurikulum merdeka... Tapi saya lihat ada guru penggerak ada sekolah penggerak.. Sepertinya selama ini mungkin guru dan sekolah dinilai kurang bergerak sehingga perlu digerakkan... Apapun kurikulumnya menurut saya yg urgen adalah faktor kepengawasan, evaluasi, dan manejemen sekolah yg bersih jujur terbuka... Mari kita lhat sekolah kita masing masing mulai dari cara pengangkatan kepseknya, bagaimana kepsek memimpin sekolah, bagaimana kepsek mengelola dana BOS, bagaimana kepsek mengelola kerjasama dengan guru guru.... Kurikulum apapun namanya jika manejemen di skolah tdk mencerminkan nilai nilai pancasila jgn pernah berharap tujuan pendidikan akan tercapai... Semua orang sudah pintar karena ada google... Kurikulum merdeka mungkin bagus tapi di skolah jalan gk ya... Jgn jgn kamar mandi di sekolah anda pun belum mencerminkan kemerdekaaan
Terimakasih atas catatan kritisnya untuk memperkuat analisis kebijakan yang kami lakukan.
Salam Pendidikan.
Nyindirnya kedalemen bos....wkkkk
Sudah terlalu jauhpembiasannya.Harus cepat cepat dik😂oreksi
@@pendidikankarakterutuh mohon maaf jika komen saya seperti ini.. Tapi baik utk direnungi bersama.. Semoga kurikulum merdeka mampu mengubah kebiaasaan2 buruk para pemimpin sekolah khususny dalam pengelolaan dana BOS.. Tapi saya pesimis ..karena kepala2 sekolah juga belum merdeka dlm pengelolaan dana bos... Masih ada lembaga yg bernama Dinas Pendidikan yg selalu mencengkeram sehingga kepala2 sekolah sungguh sungguh belum merdeka.. Jadi usul saya jauhkan lembaga pendidikan dari pengaruh Politik... Terimaksih
Saya setuju pak, pengangkatan kepsek harus berdasarkan standar ilmu yg tinggi yg harus dimilikinya, jgn jadi kepsek harus membayar ratusan juta kiamat lah pendidikan di indonesia😢
Setuju dengan point yang bapak sampaikan. Terutama pada pembelajaran berbasis projek. Tidak adanya pendampingan secara intensif membuat kami d bawah menjadi meraba2 kurikulum ini, bagi kami yg belum pernah melaksanakan pembelajaran berbasis projek hal ini sangat berat karna tidak ada contoh yang nyata. Kami bertanya kepada sekolah2 pengerak mereka jg belum begitu menguasai tentang hal ini. Semoga da kebijakan yang tepat untuk menangani hal ini.
Pembelajaran proyek profil P5 dgn metode skrg ini adalah hal baru dan perlu dilatihkan. Tanpa pemahaman yg baik sekolah tidak dapat melaksanakan P5. Bahkan sekolah penggerak angkatan awal pun blm semua bisa melaksanakan dengan baik.
Salam pendidikan karakter.
Di sekolah saya ada 3 Guru bhs Inggris yg bersertifikasi dulunya per rombel dpt 5 s/d 6 jp dengan jumlah rombel yg cukup pas.. kalau di ganti dgn kurikulum merdeka per rombel hanya 2 jp ,1 guru saja tdk cukup 24 jp..Jadi yg 2 guru lagi mau dikemanakan.??.
Saya pernah ngajar mulai sd,smp,sma,dari th 1977, sekarang di usia 69 saya masih Alhamdulillah sehat dan tetap ngajar di smp swasta sekolah geratis.Saran saya sebaiknya kurikilulum tidak gonta ganti tiap ganti kabinet,tapi di kaji minus nya dan disempurnakan.Kurmer itu ribet.Sehari cukup 2 matapelajaran,supaya siswa fokus belajarnya.Contoh Senin IPA+SenBud. Selasa MTK+ PKN dst,krn muatan otak itu ada batasnya.Administrasi guru cukup yg simpel saja, krn bikin Admin itu butuh berbagi waktu dg mengajar juga.Trmkasih
Terimakasih masukan dan usulannya yang sangat inovatif. Kami akan coba rangkum gagasan-gagasan ini dan kalau kami berkesempatan berdiskusi dan berdialog dengan teman-teman Kemdikbud, kami akan sampaikan. Salam.
Sangat setuju sekali pak
Kurikulumnya merdeka tp gaji gurunya terjajah (terutama sekolah swasta) Kocak dah neh pembuat kebijakan. Sampe kiamat indonesia bisa maju?
Kurikulum seakan-akan seperti kelinci percobaan, kasihan pada murid, apalagi model penerimaan peserta didik menggunakan jalur zonasi, prestasi, afirmasi dgn ini banyak sekolah swasta yang sangat kekurangan peserta didik... tolong bpk-bpk ini perlu dikaji ulang kasihan sekolahan swasta beri mereka kesempatan utk berkembang.
Kami sependapat dengan Bapak....jenengan sudah mewakili teman2 seprofesi
Poin2 bagus pak!
Sy sarankan biaya diperbanyak utk pendampingan guru, supaya IKM berhasil. Jadi jangan cuma instruksi kpd guru agar melakulan KM. Bantulah guru.
Pelatihan guru secara adil dan merata sangat diperlukan untuk transformasi pendidikan. Salam.
Ujung2nya proyek.biaya yg besar untuk bikin kurikulum merdeka ini.
Apalagi guru honorer dah byk tuntutan jgnkn kurikulum input data siswa aja rumit kenapa semakin rumit n njilmet butuh tenaga dan waktu yg terkuras blm LG masih ngajar
@@faridawahyuni5032 setiap rezi. Pemerintahan yg berkuasa merubah kurikulum sekolah.namun nggak berbanding dg kualitas siswa san gurunya.
Masyaallah.... benar pak. Semoga menjadikan koreksi para pemegang kebijakan pendidikan.
Terimakasih. Salam.
Setuju dengan point yang Bapak sampaikan terutama pembelajaran berbasis projek. Tidak ada pendampingan secara intensif membuat kami bingung, apalagi mengajar d kelas 1
Ya.proyek p5 tidak dipahami tapi dipaksa dilaksanakan. Salam.
Betul sekali mengenai zonasi dan jumlah jam mengajar guru harus lebih ditata lagi.
- Sedangkan kurikulum merdeka menurut saya sudah merupakan langkah maju dari kurikulum darurat, dimana materi bisa dipilih prioritas yg cocok dengan lokasi sekolah
- pembelajaran proyek mungkin seperti membebani guru pada awalnya, tetapi saya kira ke depannya nanti kegiatan ini dapat dilakukan secara mandiri oleh siswa, tentunya jika siswa sudah terbiasa belajar dengan menghasilkan suatu karya dalam proyek
Lebih baik di ganti kurikulum ktsp lebih mudah di pahami coba mas menteri meninjau di lapangan langsung dari sabang sampai marauke coba di dengarkan keluhan dari siswa siswa dan di evaluasi lagi kurikulum merdeka
Mana mau mas menteri meninjau dari sabang - merauke...
Dia kan maunya yg enak enak saja. Wkwk.
Kesalahan dan pemahaman rakyat jelata dan para negarawan..
Sistim zonasi terangkat krn salah kita sendiri...
Masa sekolah di daerah sendiri tidak bisa...akhirnya kesempatan itu di ambil kaum politik..
Otomatis..dg zonasi..tidak berlaku sistim ujian nasional yang ujungnya adl NILAI EBTANAS...
Dan lihat kata kata dlm kumer...ada kalimat FASE yang artinya adalah bodoh buanget pun pasti naik kelas...krn fase berpatokan pd umur...
Ini kumer adl kurikulum sangat pembodohan...
@@zulfakaruniawan8106 gara gara kumer....
Anak STM bikin emosi pemilik bengkel...
Guoblog nya minta ampun...
Tidak punya inisiatif...dangkal berfikir...
Kata pemilik bengkel...
Di saat pemilik bengkel kls 2 STM sudah lebih mahir ...
Dan pemilik bengkel bertanya...
Sekarang ini kurikulum nya bagaimana sih....
Kenapa anak sekarang GOBLOG...di bilangin malah esoknya tidak berangkat...
Mintanya nilai tinggi...
Terimakasih tanggapannya. Salam.
Menurut saya kurikulum ga usah diganti, tinggal meningkatkan mutu para calon guru atau calon dosen. Saya pengajar masa kerja lebih dari 25 tahun, dan saya berpengalaman ngajar ditingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, Perguruan Tinggi Swasta dan Universitas Terbuka.
Ngajar ditingkat SD sampai SMA dituntut bikin RPP dan sebagainya *menurut saya pemerintah tidak percaya keilmuan para guru ditingkat tersebut*, sedangkan para dosen bikin administrasi pembelajaran hanya satu lembar berarti kesimpulan *dosen dianggap profesional*
Jadi tinggal para perguruan tinggi meningkatkan atau mencetak para calon guru atau dosen yang profesional.
Menurut saya pendirian sekolah dan perguruan tinggi baru harus selektif dan jangan dipermudah, karena menurut saya semakin banyak sekolah dan perguruan tinggi mutu pendidikan semakin rendah.
*RENUNGAN KITA BERSAMA PARA PEMBUAT KEBIJAKAN*
Yang lebih tepat adalah perbaikan berkelanjutan...
Sangat setuju
Semoga kembali ke KTSP 🤲
Patut diakui bahwa pelatihan dan pendampingan berpengaruh sangat signifikan terhadap peningkatan kinerja guru dan keaktifan murid pada proses pembelajaran dan hasil belajarnya.
Pada proses belajar terpenuhi pada indikator-indikator : terciptanya kolaborasi, motivasi belajar yg tinggi, keingintahuan murid yg sangat kuat, kemampuan literasi, penggunaan teknologi informatika sebagai sumber belajar, dan keragaman cara PBM yg menarik.
Kesulitan yg masih dialami guru :
1. Belum tersedianya asesmen diagnostik non akademik di sekolah-sekolah secara merata, sehingga pihak sekolah merancang sendiri tes tersebut yg masih diragukan kevalidannya.
2. Menciptakan pembelajaran berdeverensiasi di kelas untuk mengatasi permasalah kemampuan awal yg berhubungan dengan fase-fase dan capaian pembelajaran dan perbedaan karakteristik murid dalam satu kelas
3. Kurikulum Merdeka ini memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk mengorganisir struktur dan metode pembelajarannya, akan tetapi guru masih mengalami kesulitan dalam membagi batasan CP setiap tingkatan kelas yg sesuai dengan perkembangan psikologi anak.
4. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila itu sangat bagus dan menarik untuk dikembangkan, krn menjadi bahan dan bukti nyata tingkat keberhasilan pembelajaran dan kerjasama lintas mapel, hanya perlu didukung dengan pendanaan khusus karena dibuat dalam bentuk pegelaran dan pameran hasil karya bersama murid dengan mengundang orang tua murid dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
Guru yang sudah didampingi dan dilatih saja masih menemukan kesulitan. Bagaimana dengan mereka yang sama sekali tidak memperoleh pendampingan, tapi sekolah harus melaksanakan Kurikulum Merdeka? Salam.
tuh guru2 udah dilatih dngan 4 kali kurikulum hasilx nol besar jga
Wajar jika masih banyaj guru bingung dengan kurikulum merdeka ini. Karena kurikulum ini bisa dibilang revolusioner. Permasalahannya masih sangat banyak orang yang belum memiliki jiwa kurikulum merdeka ini, dan curiganya juga bahkan dalam dinas pendidikan, masih banyak juga para akademisi yang masih jauh dari jiwa kurikulum merdeka ini, tapi justru memberikan pelatihan mengenai kurikulum merdeka. Jadi hanya tau hal hal administratifnya, tanpa benar benar merangkul jiwa kurikulum merdeka.
Saya memantau apa yang Pak Nadiem katakan di awal awal periode peluncuran dan perencanaan kurikulum merdeka ini. Sungguh suatu hal yang sangat baik dan memang dibutuhkan. Tapi pada prakteknya banyak guru yang mengeluhkan ribetnya administrasi kurikulum merdeka, yang menurut mereka hanya sekedar ganti nama dan dimodifikasi sedikit. Artinya ada yang dibelokkan dari jiwa asalnya dimana Pak Nadiem pernah mengatakan bahwa kurikulum merdeka itu dibuat untuk memerdekakan guru dari belenggu administrasi sehingga kita bisa lebih punya waktu dan tenaga untuk berinovasi dalam mengajar. Jika di awal dikatakan demikian tapi prakteknya guru mengeluh akan rumit dan banyaknya administrasi, berarti ada yang salah di situ.
Belum lagi banyaj guru senior juga menolak kurikulum merdeka karena mereka merasa penilaian yang non kuantitatif ini dirasa tidak aman. Mereka menilai bahwa ini tidak layak, dan lebih suka gaya lama. Belum lagi ada keengganan guru untuk berinovasi dalam kegiatan pembelajaran, karena sekian puluh tahun telah berada dalam zona nyaman, dan sekarang tiba tiba harus berubah.
@@pendidikankarakterutuh ya jadi masalahnya besar kemungkinan bukan di kurikulum. Salam
Betul sekali komentar saudaraku , di negeri kita banya orang pintar, cerdas,dan inovatif, sy mantan guru yg jam terbang nya limapuluh tahun lebih ,peserta didik sdh menjadi pejabat tinggi rektor , doktor dll namun saya merasa gagal dalam
dunia pendidikan .Tidak bisa dipungkiri ttg keluhan teman" seprofesi, dengan keluhan yang sama terutama terlalu terbebani dgn administrasi.Setiap ganti menteri berarti harus siap mental untuk menghadapi kurikulum baru.
Tidak dapat saya sampaikan panjang lebar saking banyaknya dan teman" guru sangat dan lebih tahu betapa beratnya beban seorang guru.
Beban administrasi tinggi adalah tanda tidak pahamnya pengambil kebijakan terhadap realitas pendidikan di Indonesia.
Terimakasih atas tanggapan dan komentarnya.
Salam pendidikan.
Anda hebat! Saya angkat jempol untukmu...guru dibilang sukses itu kalo materinya disukai siswa, materinya mudah diikuti, bahkan siswa tertanam kuat konsepnya hingga mereka sendiri sanggup mengembangkan sesuai konsep yg dikuasai
Bagi Sekolah yang tenaga pendidiknya menguasai IT maka bisa dianggap sukses mereka bisa membuat video pembelajaran, tiktok dll. Padahal belum tentu kegiatan pembelajaran sehari-hari terpenuhi di dalam penguasaan KBM di kelasnya.
Ya. Mampu membuat video pembelajaran belum tentu bagus mengajarnya. Apalagi kalau video sudah didesain agar yg baik2 saja terlihat. Tidak jarang video yg menbuat orang lain. Makin hancur pengembangan profesi guru kita.
Silakan yg lain berbagi di sini masalah penerapan PMM ini apa masalah dan yg terjadi di lapangan.
Salam.
Susah susah
Blm semua guru paham kurikulum merdeka.
Masalah terbesar kita sebenarnya adalah pada kualitas guru, dan kualitas keluarga. Level pendidikan guru, mindset guru, mentalitas guru, adalah salahsatu faktor penentu dunia pendidikan. Guru yang berkualitas akan selalu berkembang, berimprovisasi dan berinovasi untuk kemajuan siswanya.
Mari kita bermimpi bersama: bagaimana kalau pendidikan di lingkungan sekolah didukung dengan pembentukan dan pembangunan karakter di lingkungan keluarga. Entah akan seperti apa jadinya negeri kita tercinta ini. Salam.
Guru memang merupakan pelaku kunci. Maka tugas Berat NM adalah mengurai masalah guru ini. Sayangnya, hal ini tidak terjadi. Yang terjadi adalah guru dan kepala sekolah yang sudah baik, malah difasilitasi dan diberi dana sebagai guru dan sekolah penggerak. Yang jelek akan semakin jelek, yang bagus akan semakin bagus. Dan ini cermin kebijakan pendidikan yang tidak berkeadilan.
Salam pendidikan karakter.
Campur tangan politik terhadap dunia pendidikan menjadi faktor utama kwalitas guru rendah. Pengangkatan guru hanya didasarkan pada lamanya sukwan/honorer.
Setiap dkan pilkada janji2 diobral, para tenaga sukwan diangkat ASN asal mau pilih si A.
Berarti FKIP yg harus dibenahi. Perketat seleksinya kayak kedokteran.
@@pendidikankarakterutuhl
Lebih baik memakai nama kelas karena org tua sudah mengerti kata kelas dari pada fase.
Mau dibawa kemana pendidikan di Indonesia, masih belum ideal bagi bangsa, dan belum adil bagi guru ,siswa dan lingkungan sekolah, semoga segera ada pembaharu yang membawa bangsa lebih maju
Tingkat kemampuan guru berbeda beda.
Terimakasih atas tanggapan dan komentarnya. Salam.
ya. Mestinya pelatihan diberikan pada guru yang membutuhkan. Salam.
Saya secara pribadi sangat sepakat dengan pemikiran dan konsep yg disampaikan pa Doni ini.
Pemerintahan bangsa kita ini setiap kebijakan selalu bernuansa politis. Setiap ganti menteri pendidikan sdh pasti kurikulum ikut diganti tanpa kajian, analisis dan evaluasi yg mendalam. Yg terpenting ganti menteri ganti kurikulum belajar. Semacam ada gengsi, nanti dianggap tdk kreatif, tdk inovatif, tanpa ide dan gagasan kalau legowo melanjutkan kurikulum yg sdh ditetapkan oleh pemerintah atau menteri yg sebelumnya.
Ini fakta. Selain aroma gengsi ada pula orientasi bisnis untuk mengais keuntungan, berbagi pundi-pundi rupiah kepada kelompok kelompok tertentu. Saya tdk heran kalau kualitas pendidikan kita Indonesia masih kalah sama negara negara di Asean lainnya. Sebagai seorang guru sampai detik ini juga saya blm tau sejauh mana hasil evaluasi tentang kelebihan dan kekurangan K13 sehingga perlu segera bertransformasi ke IKM, Dan apa yang menjadi kelebihan IKM dari K13 juga blm jelas.
Mantapppp
Terimakasih tanggapan dan komentar kritisnya. Salam.
Hebat pa doni...
Bisa mewakili guru...
Pendapat2 pa doni bisa jd wawasan guru2 supaya intelktualxd jalan
Terimakasih. Salam.
Terimakasih kepada Tim BED atas materinya malam ini. Ada beberapa Konsep Assesment dalam kurikulum merdeka, diantaranya yaitu : 1. Assesment formatif yaitu berlangsung selama proses pembelajaran 2. Assesment sumatif yaitu setiap akhir periode pembelajaran 3. Assesment portofolio yaitu pengumpulan karya selama pembelajaran 4.Assesment Autentik yaitu di rancang untuk mencerminkan dunia nyata, sekian keterangan dari saya
Sejauh saya tahu,konsep asesmen seperti ini sudah ada lama dalam Kurikulum 2013. Jadi sebenarnya dari sisi asesmen tidak ada hal baru dalam Kurikulum Merdeka. Salam.
Betul skali apa kata pak doni ttg isi kurikulum dari k13 ke kurikulum merdeka hanya veda format tp kontennya sama. Dlm k13 lebih detail krn dipilah2 menjadi KD sementara Kmerdeka dibuat dlm bentuk paragraf yang akan membuat pusing jika tidak dipahami
Iya bu. Kami sudah coba analisis beberapa isi kurikulum. Misalnya Biologi kelas XII. Isi materinya sama dengan K13. Hanya disingkat pada tema2 besarnya. Kalau guru paham tema besar itu maka di dalamnya ada banyak sub tema. Intinya, penyederhanaan kurikulum dan isi materi yang sering disampaikan ternyata tidak memiliki argumentasi dan bukti kuat dalam struktur Kurikulum Merdeka. Bahkan kampanye awal RPP satu lembar pun sekarang entah ke mana krn RPP Kurmer pun lebih banyak halaman dan terjadi disintegritas antara janji Mas Menteri dengan fakta2 di lapangan. Salam.
pergantian kurikulum hanyalah tintutan proyek bukan jntuk memajukan pendidikan di Infonesia. justru kurikulum merdeka banyak adminisyrasi yang harus disiapkan oleh guru
Catatan publik ttg Kurikulum Merdeka: 1. Semakin banyak beban administrasi.
Sangat clear.. Kritik yang sangat cerdas.. Menyentuh titik krusial. Terima kasih pak Doni..
Terimakasih selalu atas dukungannya mas Dhofir. Salam.
Mantap pa, sangat inspiratif dan mewakili kami para Guru. Semoga pemerintah segera menindaklanjuti IKM dan tidak tergesa-gesa dalam memutuskan. Analisis saya, IKM ini akan benar-benar siap 10th kedepan (2035). Karena disaat itu, guru yang kelahiran 60-70n akan pensiun dan dominan guru milenial yang benar-benar siap..
Ya. 2035 saja dipakai.
KEBIJAKAN PALING DIKELUHKAN ORANGTUA DAN SISWA ADALAH KEBIJAKAN SEKOLAH 5 HARI KERJA. KEBIJAKAN PALING DISUKAI ORANGTUA DAN SISWA ADALAH KURIKULUM DARURAT.
Sekolah mengambil waktu anak terlalu banyak. Masuk jam 07.00 pulang jam 15.30.
1. Alasannya 6 JP dihari sabtu (jam 07.00-12.00 = 5jam), di distribusikan ke hari senin sampai jumat. Kira kira perhari semestinya ratarata anak pulang lebih lama 60menit. Tapi apa yang terjadi? Karena ada waktu ishoma dll, anakanak menjadi pulang lebih lama 3 jam perhari. Secara matematis, waktu yang diambil sekolah adalah 3jam x 5 hari = 15 jam, dan ditukar dengan 5jam sabtu yang menjadi libur. Secara nalar dan akademis jelas ini sekolah melakukan inefesiensi dalam pengelolaan waktu belajar.
2. Anak berangkat sekolah dengan gizi minimalis karena sarapan pagi orangtua kurang cukup waktu menyiapkan makanan yang bergizi cukup. Gizi makan siang disekolah macam apa yang disipakan pagi dimakan siang di sekolah yang dapat dikatakan layak gizi? Sekolah sudah mengambil hak anak untuk mendapatkan gizi cukup.
3. Anak pulang sore. Mereka harus makan siang lagi karena makan siang di sekolah tidak layak. Mereka letih tapi gak bisa tidur siang, karena kalau tidur siang malamnya malah gak bisa tidur. Untuk melakukan kegiatan produktif juga sudah tak mungkin karena waktu yang sudah terlalu sore dan keadaan fisik yang capek. Akhirnya hanya leyeh leyeh buang waktu sampai malam. Banyak anak mundur dari kegiatan komunitas olahraga dan seni karena sudah tak ada waktu latihan. Kegiatan ektrakuler di sekolah sudah tidak efektif karena letih dan memilih segera pulang. Artinya walau siswa dipulangkan jam 15.30, tapi sisa waktu yang tersisa benar benar sisa waktu yang tak bisa digunakan untuk hal apapun yang baik bagi siswa.
4. Hari sabtu semestinya sebagai hari dinanti karena weekend, malah menjadi hari balas dendam untuk rebahan seharian.. Tak ada komunitas yang punya jadwal hanya sekali sabtu pagi dalam seminggu. Semua kegiatan komunitas seni dan olahraga merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap sore di hari biasa. Kecuali hobby yang dilakukan oleh para kaum pekerja, hobby yang hanya sekedar hobby bukan prestasi.
5. Tidak masalah dengan kurikulum merdeka, tapi KEMBALIKAN waktu Jam Sekolah menjadi seperti dulu. Merdekakan siswa dan sekolah dalam mengelola waktu sekolah.
Susah kalau cuma kritik saja sementara bukan pelaksana lapangan. Kalau guru mungkin guru yg mengajar tanpa perangkat.
Ia, itu karena mereka membebani guru dengan jumlah jam dlam kuwalifikai membayar tunjangan, sehingga tanpa berfikir efektif dan ketabilan dlm proses belajar mengajar
Terimakasih atas tanggapannya. Salam.
Mengajar di SD tidak semudah mengajar di smp atau sma, di SD tidak butuh guru pinter it, tapi butuh guru telaten mendampingi siswa dalam proses belajar mengajar. Kesalahan kurikulum 2013 maupun kurikulum merdeka, menganggap sama dalam menangani siswa baik di sd, smp maupun sma. Makanya sekarang banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah isalam atau pondok pesantren, yang melarang siswanya pegang hp. Karena IT di SD tidak selalu dibutuhkan, karena sangat berpengaruh negatif bagi perkembangan jiwa anak. Beda dengan SMP ataupun SMA.
Terimakasih tanggapannya. SD memang lebih baik fokus ke penguatan nilai-nilai dan praktik-praktik perbuatan yang luhur. Salam.
Terimakasih pak,.. Terus semangat berjuang untuk pendidikan Indonesia.,,,
Terimakasih. Kita sama2 berjuang untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik.
Kurikulum yang yg paling baik menurut saya sebagai guru adalah kurikulum KTSP.
Spirit KTSP sebenarnya tetap terwariskan baik dalam K13 maupun IKM. Salam.
Saya setuju....
Jika KTSP masih ada yg kurang tinggal pembenahan bukan malah diganti
@@pendidikankarakterutuh yg penting KUALITAS GURU/DOSEN NYA #DITINGKATKAN & HAPUS BEBAN #BIROKRASI!!
fufufafa #lengserinaja
Kurikulum paling ancur ya Kurmer..
Setuju pak, saya seorang guru sd di daerah terpencil, tidak ada akses internet dunia pendidikan saat ini sangat membingungkan : 1. Selalu ada pelaporan2 guru yang di kirim melalui internet 2. Kurikulum baru bukunya saja belum rampung masuk di daerah2 terpencil ganti lagi 3. Terlalu banyak hal yang mengalihkan fokus untuk kelancaran proses belajar dan mengajar 4. Kasian anak2 desa kebijakan dari pusat hanya mengukur DKI jakarta dan Pulau Jawa, Indonesia pak bukan hanya JAWA tapi dari Sabang sampai Merauke perlu pehatian dan kajian untuk dicerdaskan sesuai KONDISINYA. KURIKULUM KTSP Lebih baik.Trimakasih
Ya. Kurmer memang HANYA cocok untuk sekolah2 di Kota dan sekolah swasta berbiaya mahal krn praktik yg dicontoh dalam Kurmer adalah sekolah swasta berbiaya mahal di Jakarta Selatan.
Salam.
Dulu guru SD sy tahun 1980 beliau rajin mengajar sakitpun beliau paksakan utk mengajar
Pada tahun itu tehnik mengajar blm tersentuh oleh tehnologi.Tapi sebagian besar siswa beliau cukup membanggakan ada yg menjadi pilot,guru,dokter,dosen dsb.
Beda zaman beda tantangan, tapi mendidik manusia di manapun sama, krn manusia bukan sekedar otaknya, tapi juga hatinya. Ironisnya di era digital pendidikan hati tidak terasah krn kondisi sistem, kebijakan, dan teknologi yg dipaksakan.
Salam.
Saya dari manggarai,guru SD,,,sangat setuju dengan pa Donidan kawan",sebaikx adakan pelatihan bagi sekolah dulu,,
Pelatihan yang tidak merata, jelas menjadi bentuk ketidakadilan bagi para guru. Bagaimana mungkin guru yang belum dilatih, tidak mendapat sosialisasi, sudah diminta melaksanakan kurikulum merdeka, meskipun itu pilihan nomor 1 sekalipun?
Di sekolah kami banyak sekali guru yang tidak ada lagi jam mengajar dan terancam kehilangan sertifikasi
Saya merasa semua menjadi abu" di sekolah
Kami pelatihan k13 belum pernah ada dan ini sudah merasa kekhawatiran apakah akan ada pelatihan" kurikulum merdeka
Pertanyaan bapak Sangat mewakili isi hati para guru
Saya adalah Fasilitator Sekolah Penggerak Angk. 2, sudah mengikuti Bimtek selama lebih 1 bulan dan mendampingi 6 sekolah dalam penerapan IKM. Inti dari kurikulum merdeka itu, ada pada pola pikir dan mindset. Menurut saya konsep kurikulumnya itu sudah sangat bagus, karena sistem pembelajarannya jauh berbeda dengan sistem pembelajaran konvensional.
Menurut saya kurikulum merdeka sama saja dengan kurikulum sebelumnya, tidak banyak yang yang berubah secara mendasar. Sehingga alangkah lebih baiknya jika kurikulum yang sudah ada saja yang harus lebih dikembangkan , daripada memaksakan nama baru biar kesannya anu.
@@putihhitamtv Istilah2nya saja yang berubah. Intinya ya sama. Lebih baik penguatan kurikulum 13 saja.
Swbenarnya secara prinsip metode belajar dalam K13 dan Kurmer itu sama. Yang menjadi masalah adalah menganggap Kurmer banyak hal baru dari sisi metode belajar, padahal tidak. Hanya ganti istilah saja.
Yg membedakan mungkin hanya proyek P5 yg mengambil jatah jam mata p3lajaran dan efektivitasnya pun masih diragukan krn banyak yg tidak paham bagaimana melaksanakannya.
Salam.
@@sriwachjuembunwaty8753 saya sepakat. Tapi sebagai nomenklatur kurikulum harusnya berubah. K13 terbatas waktu, sedangkan Kurikulum Merdeka identik jargon menteri tertentu. Baiknya kurikulum disempurnakan bertahap dan namanya diganti nama yang netral dan tidak akan berganti-ganti lagi namanya, yaitu Kurikulum Indonesia.
Salam.
3 kesalahan menteri pendidikan saat ini:
1. Mengaburkan standarisasi kompetensi pendidikan.
2. Menghapus ujian nasional padahal ujian nasional merupakan salah satu standarisasi kompetensi siswa. Penelitian menunjukkan bahwa masyarakat yang tinggal di daerah tropis cenderung malas dan butuh cara untuk melecut kerja keras mereka. Di tingkat pendidikan, salah satunya adalah ujian nasional. Kalau ujian nasional banyak masalah di sekitarnya seperti kebocoran soal, harusnya masalah2 tersebut yang diselesaikan, bukan ujian nasionalnya yang dihapus.
3. Meneruskan BUDAYA SATU MENTERI SATU KURIKULUM 😓
Mestinya bukan Kurikulum nya yg diubah, cukup konten dalam buku pelajaran dan sumber ajar lainnya yg mengikuti zaman. Belum lagi perubahan-perubahan istilah-istilah.
@@alfianrahman7643 SETUJU
Betul. Penghapusan ujian nasional sangat terlihat efeknya. Siswa semakin santai, ujian sudah tidak ada sakral2nya. Menjadi sekedar formalitas.
Pada masa kami menjadi anggota BSNP dan terakhir kami menyelenggarakan UN, BSNP menemukan bahwa dgn UNBK berbasis komputer, hasil belajar relatif objektif sulit dimanipulasi. Sayangnya justru malah BSNP yang dibubarkan.
UN adalah amanat UU Sisdiknas pasal 58. Menghilangkan UN berarti pasal 58 ini tidak dilaksanakan Pemerintah. Sedangkan AN adalah amanat pasal 59 yg selama ini tidak dilaksanakan Pemerintah. UN dan AN beda konsep dan tujuan. Salam.
@@alfianrahman7643 yang perlu diperbaiki adalah struktur kurikulum, penilaian, dan isi materi yg perlu dikurangi. Salam.
Kurikulum Merdeka, sangat memberatkan kami yg ada di lapangan (Guru, Siswa dan Orangtua ) Hak yg d terima sedikit tapi tuntutan Kebijakan Kewajiban sangat banyak.
Pendidikan di Indonesia bisa Maju jika guru2nya Sejahtera. 🙏
Terimakasih tanggapannya. Salam.
Guru guru itu cerdas loh pak Mentri, blum bisa dilawan🙏👍
@@mach7777 ya
Sependapat bapak,kurmer blm bisa diklaim lebih bagus dr sebelumnya,se7 pendampingannya lebih baik krn guru menjadi lebih kompetitif dalam meningkatkan kemampuan IT,namun tidak mudah bagi guru yg gaptek
Para guru perlu belajar teknologi, Namun harus diingat, teknologi bukan satu-satunya. Yang utama adalah keteladanan dan relasi guru siswa yang mendukung pembelajaran yang akan membuat pendidikan itu berhasil dengan baik.
Sekarang guru dipaksakan belajar teknologi, sehingga fokusnya bukan perbaikan mengajar, malah sibuk untuk belajar mengikuti perkembangan teknologi
Mending kembali ke Kuri Kulum Lama
Terima kasih pak Donny buat pengetahuan yg sangat inovatif. Bisakah ada program khusus bagaimana sekolah membangun kemitraan dengan komunitas eksternal dalam terang kurikulum merdeka sekolah ke depan?
Sebenarnya sebelum Kurikulum Merdeka, kemitraan ini sudah ada Pak. Waktu itu saya membantu mendesain kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter di Kemdikbud, dan untuk kemitraan masyarakat ini sudah ada kebijakan pendidikan karakter berbasis partisipasi masyarakat. Perpres tentang PPK sampai sekarang belum dicabut. Sehingga Kebijakan PPK SEHARUSNYA masih berlaku dan HARUS dikembangkan Kemdikbud. Nanti akan saya bahas masalah kemitraan ini dalam edisi TPDS selanjutnya. Salam.
Terima kasih admin. Sahabat2ku yang baik. Pendidikan itu kata kuncinya Kualitas Guru dan Fokus Pendidikan Peningkatkan Pengetahuan, Keterampilan (Kompetensi) dan Karakter Mulia (Sifat Suci Tuhan). Kemudian proses pendidikan itu berlaku Internasional : Lerning to know, Learning To Do, Learning To Live Together dan Learning Tobe. Kurikulum apapun itu 3 hal itu menjadi Pokok utama : 1. Kualitas Guru 2. Fokus Komptensi dan Karakter 3. 4 Pilar Pendidikan. Salam seha t dan tangguh untuk kawan2ku guru. Note : Semua guru absolut menjadi penggerak.
Betul pak.
Salah satu kunci pendidikan adalah kualitas guru. Disebabkan itulah timbul pertanyaan dlm hati saya.
Dengan diadakannya kurikulum merdeka ini, apakah pemerintah yakin bahwa guru yg tidak berkualitas takut mengajar ?
Dinegara kita ini banyak sekolahan suasta.
Guru disuasta itu kebanyakan guru honor. Dan biasanya gaji guru honor tergantung banyak jam mengajarnya.
Smakin banyak jam mengajar, smakin besar pendapatannya.
Dari situ saya yakin guru honor berani mengajar bidang studi yg bukan bidangnya walau mereka merasa tidak mampu. Sebab mereka yg mengajar, mereka yg membuat soal ujian, mereka juga yg mengoreksi soal ujian.
Maaf jika praduga saya salah.
Bener apa yang bapak sampaikan, tapi bukan Gonta ganti kurikulum to...seharusnya guru di didik,dibimbing, dilatih diberi pemahaman agar bisa menerima dan faham ...coba bapak masuk di wilayah saya daerah dalam...
Terimakasih masukan dan usulannya. Salam.
Keberhasilan kurmer yg dimaksud dalam bentuk apa ? Saya lihat masih sama apapun kurikulumnya hasilnya tetap gambar 2 gunung dan di tengah ada matahari seperti anak SD Dan ini membudaya sampai tingkat SMA tetap gambar yg sama. Kan udah ketahuan permasalahannya di mana, ngapain ganti2 kurikulum kalau endingnya sama. Benahi kesejahteraan, intelektual, digitalisasi dan ahlak semua lapisan dalam dunia pendidikan. Saya yakin banyak guru smart dan literasi digital, dan harus didukung oleh pemimpin berani melakukan perubahan. Ingat loh pendapatan nasional tidak sebanding dengan kebutuhan nasional jadi manfaatkan dengan baik anggaran yg ada untuk strategi yg tepat sasaran.
Pontnya ini :
1. Sama ratakan fasilitas sekolah. Pemerintah memberi fasilitas dalam bentuk barang jangan mentahan. Pasti habis dimakan rayap laknat.
2. Jika tetap berbasis proyek maka beri ruang untuk para lulusan SMA/SMK yg berbakat bidang wirausaha untuk mendapatkan modal, tidak hanya mementingkan siswa yang mau kulaih saja (SNMPTN, SBMPTN,
PMDK-PN dll)
3. Lindungi hasil karya inovasi siswa dan dukung penuh.
4. Administrasi dibuat simple, libatkan TU untuk meringankan beban guru. Agar guru lebih fokus pada target. Karena perubahan terjadi begitu cepat dan sulit diprediksi.
5. Dan bersambung
Terimakasih mbah Jaka Family atas analisis dan masukannya. Ini pasti akan membantu para pengambil kebijakan dalam memperbaiki pendidikan nasional. Salam.
These are true. And, now we're so busy doing such administrative stuff that we hardly have time to understand the syllabus.
I feel that this curriculum is spiritually feasible. In fact, it is not that simple. So, please... I beg you all here, let's do something better for this beloved nation. Greetings..
Thank for you comments and sharing about the Kurikulum Merdeka which is in fact has little to do with what we called freedom. All that is doing in the Kurikulum Merdeka is more administrative and managerial stuff. So we are here, through this channel, fight for the better educational policy in Indonesia. And we are not only gather our voices here, but we also speak it up to all communities and institution that relates to the policy making in education. Best Regard.
Melihat bentuk rapornya, saya jadi teringat bentuk rapor saat saya sekolah dulu tahun 1970-1980an. Tanpa KKM, hanya nilai, ditambah dengan informasi materi yang diajarkan dan hal-hal yang harus ditingkatkan. Sejauh yang saya tangkap dari esensi IKM adalah kemampuannya dalam mengakomodir keragaman materi pelajaran yang disesuaikan dengan kondisi daerah. Selain itu, guru diminta untuk tidak tergantung pada buku teks pelajaran dan diajak untuk kreatif mengkreasi sendiri RPP-nya. Salam.
Memang merdeka belajar harusnya guru merdeka dalam memilih buku sumber belajar. Namun kebijakan mewajibkan sekolah membeli buku kurikulum merdeka justru menimbulkan polemik..lho kok pada akhirnya ada yang jualan? Maka mengawal spirit merdeka belajar adalah tanggungjawab kita semua. Salam.
Ya benar ada lagi namanya penilaian sumatif dan formatif. Dan dimasukkan penilaian pada kurikulum 2013.
Kemudian teknik penilaiannya menggunakan assesmen K 13. Kurikulum merdeka tetap menggunakan teknik penilaian
Yaitu: 1 observasi,
2 penilaian kenierja,
3 penilaian projek
4. Tes tertulis
5 tes lisan
6. Penugasan
7 portofolio.
Penilaian ini masih digunakan oleh kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka menurut saya PROGRAM MUBAZIR.
Yang menyoroti kurikulum merdeka ini adalah 1000% PAKAR PENDIDIKAN.
Dunia pendidikan kita salah kelola, tukang ojeg jadi menteri mana faham tentang dunia pendidikan, bolehnya ditepuki diforum PBB hasilnya jauh panggang dari api
@dekarini9564 iya zaman saya dulu sekolah kurikulum 1984, di raport itu guru "tega" memberi nilai 7, 6, 5, 4, bahkan 3 sekalipun...hidup Soeharto
Apapun bentuk kurikulum, tapi kunci dari pembelajaran adalah membaca dan menulis, teringat kita dulu, guru kita mengajar biasa biasa saja, sesuai keilmuan mereka, kita disuruh mencatat, ternyata mencatata itu didalamnya ada 3 aspek yaitu, membaca, mengingat dan menulis. Maka sangat efektif. Dan itulah kunci dari belajar.
Sepakat pak. Pemerintah tampaknya tidak memiliki konsep yg jelas tentang pengembangan keterampilan baca tulis dari PAUD sampai kelas 3-4 SD. Padahal ini titik kritis setiap proses pendidikan. Salam.
K13 menurut saya tdk cocok utk SD krn guru mengajar secara terpadu dg beberapa Mapel, lalu ketika penilaian per mapel, mengapa penyajian materi tdk per mapel sj agar mudah menilai mape yg diampuh siswa.
Sejauh saya tahu, penilaian tematik SD itu sesuai KD nya. Tidak per mapel. Tapi faktanya memang akhirnya pada saat ujian materinya per mapel. Jadinya ada kekacauan. Kekacauan tematik SD dalam Kurikulum 2013 ini yang juga perlu diperbaiki. Salam.
Merdeka belajar juga mata pelajaran d gabung gabung nggak karuan.
Betul banget ,kasihan guru dan anak2, misalkan waktu Semester anak2 bljar secara borongan dan guru yg ngoreksi pun sangat repot.
Waktu nya hanya satu minggu.
Betul banget ,kasihan guru dan anak2, misalkan waktu Semester anak2 bljar secara borongan dan guru yg ngoreksi pun sangat repot.
Waktu nya hanya satu minggu.
@@erlisiswa5285 sepertinya k13 yg diujikan dlm ujian akhir semester itu materi terakir yg blm di ujikan dalam ulangan harian jadi gak borongan ...
Saya sebagai guru berharap bisa memudahkan guru utk mengajar dan bisa membantu murid didalam berintegritas 🙏😇
Ya. Terimakasih atas tanggapan dan komentarnya. Salam.
Apapun kurikulum berganti, tetap saja guru itu adalah pembaharuan diri atau perubahan kurikulum sendiri, jgn saling persalahkan karena semu sama saja sejak dulu sampai sekrang, Sy terima kasih dgn Pak Nadim karena sda berikan Poloting 1, 2,3 dengan PMM sda membuat semu guru tersenyum daripada progam yg dari dulu tak jelas nasip guru juga.terima kasih pak Nadim suda membuat para guru tersenyum❤
Terimakasih tanggapannya. Salam.
Kami butuh menteri pendidikan yang mengerti kultur pendidikan di indonesia
Setuju...
Ya. Sebaiknya begitu. Kalau tak kenal Indonesia,mana bisa membuat kebijakan yang diperlukan? Salam.
Kami dari Guru SD Kurikulum 2013 masih lebih bagus 1000% dibanding Kurikulum Merdeka, bahkan sejak adanya Kurikulum Merdeka menyusahkan Guru, dan membolehkan kelompok Guru.
Ya. Perpecahan di kalangan guru tidak boleh terjadi di Indonesia. Salam.
Banyak masyarakat melihat Pergantian kurikulum karna kemauan menteri bukan untuk kebutuhan sekolah. Yg menjadi pertanyaan apa kemajuan pendidikan di Indonesia setelah berganti menteri pendidikan dengan kurikulum yg terbaru (kurikulum darurat dan meredeka)
Tidak ada.
Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Memberikan Al-Hidayah At-Taufiq Serta KeIstiqomahan kepada kita
Amiiin
10:24 kalo ingin bener urusan pendidikan di negeri ini lepaskan dari pengaruh politik, dikelola secara independen, sehingga siapapun/partai manapun yg berkuasa proses pendidikan akan berjalan dg stabil karena undang undangnya/aturannya dan tujuannya jelas utk mencerdaskan kehidupan bangsa, tidak diubah seenaknya oleh penguasa
Terimakasih atas tanggapan dan komentarnya. Salam.
Bapak ibu yg komen saya yakin adalah hasil kurikulum pada zaman dulu. Teruji keilmuanya, teruji kepribadian, dan teruji akhlaknya pada guru. Walaupun sering dihukum sama hukum sini oleh guru tapi tidak menyimpan dendam.
Sebenarnya apapun kurikulumnya, relasi guru dan siswa menjadi penting dalam keberhasilan belajar. Saya termasuk produk kurikulum jadoel...dan saya merasa proses pendidikan saya zaman doeloe itu bagus.
@@pendidikankarakterutuh entah apa yang ada di otak para prof dan doktor itu di Kemdikbud, kalo kurikulum jadul itu bagus kan tinggal disesuaikan dengan jaman tanpa perlu rombak total kurikulumnya, contoh kasus KTSP itu menurt saya cocok digunakan untuk rata2 sekolah di Indonesia kan kurilum tersebut jga fleksibel mengkuti perkmbangan jaman.. tidak ruwet secara administrasi
Saya guru SMP..menurut aku kurikulum merdeka menghancurkan karakter peserta didik .
Se7
Saya setuju lebih menghancurkan siswa,sejak diganti PMP MAKA disitulAah siswa mulai objek akhlanya.ditamba dengan adanya HP.SEMUA SUDAH DILIHAT.SISWA.
Kurmer memang harus dievaluasi secara keseluruhan. Salam.
Kurikulum apapun di pkai di Indonesia tetap kearifan lokal yang mendominasi. Murid cerdas bukan karena sistim kurikulum. Murid lebih merdeka belajar di internet dan UA-cam. Di sekolah hanya di ajarkan kesopanan,kedisiplinan. Mengapa ? Sebab miurid telah terbiasa di internet. Tutorial apapun bisa di temukan. Maka tak heran sekarang ini murid putus sekolah menguasai keterampilan, dan ilmu itu tak pernah di ajarkan disekolah. Mohon RPP atau silabus di hentikan saja karena barang itu hanya sibuk di otak-atik oleh guru, sehingga lupa mengajar. Kepada guru yang sertifikasi selamat menerima triwulan 2 . PGRI siap sedia.
Dulu kan katanyanya RPP satu lembar...ternyata dalam Kurikulum Merdeka...RPPnya buanyaaak ya...
Saya yg sudah menjadi seorang guru 36 tahun jika di suruh memilih maka saya memilih Kurikulum KTSP namun di edukasi dengan kemajuan teknologi yg sangat pesat seperti sekarang,sebab Ktsp itu simpel dan punya TIK yg terarah dan dapat melakukan penyesuain dengan situasi dan kondisi sekolah masing- masing.
Semestinya kurikulum itu memperkuat keunikan dan kekhasan sekolah. Salam.
Terimakasih pak Doni,telah mewakili suara hati kami para guru😢,..🙏🙏🙏
Terimakasih.
Pusing dah ganti ganti kurikulum mana bimbingan nya cuman lewat online pula... Dikira gampang apa menjalankan nya... Kita lho sekolah di pelosok hutan...
Harusnya Pemerintah mendengarkan keluhan bapak/ibu Minnah Chan ini. Jangankan di pelosok hutan. yang di kota besar saja belum tentu paham.
Indonesia bukan sekitar Monas saja. Yang di. Kota di Jawa aja blm tentu paham apalagi yg di pelosok di pulau2 kecil di luar sana.
Anggaran pelatihan guru dipertanyakan
Saya guru SD di sekolah penggerak di Surabaya.Rasanya waktu tiada habisnya untuk ngurusi administrasi,skarang di tambah lagi dengan kurikulum merdeka yang harus kami pelajari dan pahami untuk bisa diterapkan segera dan sebagai percontohan bagi sekolah-sekolah lain di wilayah kami.Sebagai sekolah yang harus melaksanakan lebih dulu kurikulum merdeka ,membuat berat beban kami.Sehingga tugas utama kami mencerdaskan kehidupan bangsa tidak lagi terarah.Apalagi di sekolah kami kekurangan guru sejak tahun 2019,dan sejak itu pula sampai sekarang saya harus mengajar siswa kelas 1 dan kelas 4 yang juga lebih dulu harus menerapkan kurikulum merdeka.Saya mengajar siswa kelas 1 dari pagi dan lanjut kelas 4 siang berarti seharian saya harus melaksanakan tugas mengajar dengan beban administrasi yang juga semakin bertambah.Tidak adakah kebijakan yang lebih baik ??? Saya yang berkedudukan berada di posisi bawah tidak pernah bisa berbuat apa-apa.😭😭😭
Kami ikut prihatin akan apa yang dialami ibu Luluk. Saya paham dedikasi yang sebesar ibu lakukan sebenarnya sudah tidak bernilai lagi bagi anak-anak bangsa. Kita bersama-sama memperbaiki agar kebijakan pendidikan sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan jiwa dan raga para guru.
Salam pendidikan.
Idem bu
Ya ga usah CGP
Sudah 12 tahun jadi guru, tapi tak bisa dipungkiri program Pak Nadiem luar biasa excellent...
Ini bukan persoalan membandingkan menteri sekarng dan sebelum2nya.
Mungkin saja saat rilis kurikulum2 sebelumnya sy kurang paham. Yang sy pahami ya sekedar standar isinya saja yg berubah, dll. Pdhal bisa jadi ada keunggulan dlm program tsb yg tidak kumengerti atau bhkan ketahui.
Tapi dampak yg benar2 terasa bagi sy menyaksikan perkmbangan skolah benar terlihat. Tujuan Pak Nadiem mengakselerasi Pendidikan Indonesia Pasca deselarasi pembelajaran akibat covid cukup terlihat meski baru 1thun proses Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak kami.
Pembelajaran Berbasis projct benar2 membuka kran skill anak bangsa. Anak yg awalnya hnya bisa menonton film animasi (kesukaan anak2), dengan adanya KM akhinya bisa membuat kayak film kartun yg isinya crrita rakyat, kisah teladan dll, dan ini taraf SD di kami. Itu baru sebagian contoh, masih ada contoh lainnya.
Nah terkait kritikan soal dana, ya jelas dana KM harus lebih besar karena PBL atau pembelajarn berbasis project ini butuh dana lebih dr K13. Tapi jika ada permainan dana, itu sy kurang tau (dan bukan urusan saya, bukan kerja saya, silahkan tnya ke KPK dll)
So, sy berharap Kurikulum Merdeka ttap diimplementasi dan diperkuat sehingga mengakselerasi pendidikan Indonesia.
Perubahan Kurikulum Merdeka ini sangat relevan dg zaman kita. Kalo ttap msih K13 ksihan bnyk terpendam skil anak bangsa, terutama SD.
Salam saya Guru dari Manado
Mungkin kalo disekolah - sekolah yg ada dikota bisa menerapkan pembelajaran dengan projek karena anak" punya HP semua ..tapi di desa boro" HP bisa mkn dalam sehari 2 x aja udah bersyukur waktu pandemik yg belajar onlein aja banyak yg ngeluuh karna gd HP. Jadi mf ya Bu guru jangan samakan sekolah dikota dan desa , apalagi desa tertinggal makasih 🙏
@@mutiyaroh6083 Nah disinilah letak perhatian pemerintah pak/bu. Mau di desa atau kota, namanya anak Indonesia sama rata, punya HAK mendapatkn pendidikan yg tentunya sesuai kurikulum.
Terimakasih bu Icha, atas masukannya. Semoga sekolah penggerak dapat menularkan ilmu baiknya pada sekolah sekitar. Salam.
Sy guru smp yang sdh diambang pintu pensiun mereviu semua kurikulum pendidikan yang pernah kita lewati semua baik masing2 mempunyai kelebihan maupun kekurangan. Pada intinya bagaimana materi pembelajaran yang akan diturunkan pada siswa dipahami dan dapat diterapkan dalam kehidapannya nanti. Dalam hal ini kuncinya ada pada gurunya yaitu mengusai metadanya, berinovatip, dan harus menguasai materi pembelajarannya
Sepakat pak. Salam.
Trima kasih atas pencerahannya!
Saya termasuk salah satu kepsek yang menjalankan sekolah penggerak angkatan 2 . Memang sampai saat ini masih menjadi kebingungan berkaitan dengan P5
Konsep baru harusnya sosialisasi lebih luas...tak cukup via PMM saja. Salam.
Kurangi jumlah mata pelajaran per hari untuk siswa, kurangi materi yang padat tiap mata pelajaran. Tanamkan kejujuran pada siswa dan berani menyatakan yang benar
Ya. Saya sepakat dgn pak Roslan. Dalam kajian thdp RUU Sisdiknas saya juga usulkan hal yang sama. Salam.
Mindset pejabat kita yg suka menjadikan ganti kurikulum sbg project ini hrs dihapuskan dr otak mereka, agar jalan pendidikan kita mulus, gak sllu jd korban kebijakan tp ujungnya proyek 😏😏
Proyek = Uang, bagaimana bisa Anda menghapuskan uang dari fikiran pejabat?
Ini tugas yg mahaberat. Salam.
Saya guru SD yg usia 55 th .kami kami para guru SD merasa keberatan dg adanya Kurikulum merdeka karna kami tdk bisa IT
Setuju
Terimakasih atas tanggapan dan komentarnya. Salam.
terimakasih...materi yang disampaikan sangat bermanfaat
Terimakasih apresiasinya bu Retno. Salam.
Keren, luar biasa penjelasannya logis dan masuk akal. Panjang umur perjuangan
Terimakasih apresiasi dan dukungannya. Salam.
Petani bercocok tanam, pemerintah JKW sibuk cucuk cabut kebijakan infant. Proyek besar generasi bangsa tanpa studi kelayakan, tidak suka studi kelayakan, kurang cukup uji kebijakan sudah diterapkan. Benar sekali "Idza wussida al-umuri ilaa ghayri ahlihii fan tadzhir assaa'ah -- jika urusan diserahkan kepada bukan ahlinya tunggulah kiamatnya" Harusnya urusan kurikulum diserahkan kepada ahli pendidikan yang kenyang makan asam garam, bukan kepada personal karbitan karena keberhasilannya di bidang lain yang tidak terkait sistem pendidikan nasional. Benar bahwa semakin banyak tahu seseorang semakin berkurang kenekatannya. Orang yang paling tidak takut dengan resiko adalah orang yang tahu sedikit tentang sesuatu urusan. Sebaliknya orang yang tahu detil lebih banyak menimbang resiko sehingga tidak serampangan membuat kebijakan. Negara maju memiliki sistem pendidikan yang ajeg dan teruji oleh masa, alias tidak mau mengadopsi kebijakan pendidikan yang terbebas dari agenda rezim politik. Negara karut marut sangat inovatif dengan perubahan kebijakan fundamentalnya, bahkan sangat mencengangkan. Rezim yang sama kita bisa menjumpai prestasi perubahan setidaknya 3 kali kurikulum hanya kurang dari 10 tahun namun minim prestasi. Huhhh. Ini sebenarnya salah siapa? Salah rakyat yang memilih atau salah sang terpilih yang salah memilih personil menteri atau salah menteri yang salah memilah? Atau salah partai yang salah memilih pilihan? Mungkin saya tanyakan saja pada akar runput yang bergoyang.
Ya. Rumit kalau politik sudah masuk ke kebijakan pendidikan.
Pertanyaannya:
Apakah kualitas guru-guru di Indonesia sudah mumpuni untuk menerapkan Kurikulum Merdeka ini?
Sedangkan banyak masalah-masalah terkait gurunya sendiri. Misal masalah guru honorer, masalah keterbatasan jumlah guru, atau masalah kurangnya kompetensi guru.
Jgnkn kurikulum merdeka, kurikulum K-13 sja Masi bnyk yg blom paham ko. jenkel rasanya, ko sepertinya guru trllu di repotkan dngn administrasi akibat dari pergantian kurikulum. Kami harus bljar lagi, ikut workshop lagi, nyusun perangkat lagi. Akhirnya pembelajaran yg notabennya sebagai inti dari pembelajaran jadi terabaikan. Gimana ga terabaikan, wong guru" di tuntut harus punya administrasinya dlu, blm lagi nyari bukunya. Emngnya gampang, belajar kurikulum dalam waktu 3 hari. Kurikulum 13 yg sudah" saja , Masi banyak yg blm bisa, ehh ini muncul lagi kurikulum baru.
@@aliqamylla5342
Pada akhirnya kurikulum-kurikulum tersebut tidak bisa berjalan secara maksimal, karena ada perbedaan persepsi, cara pandang, dan kepentingan tertentu.
Misal:
1. Kurikulum 1984 yang menekankan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) namun pembelajaran tetap terpusat pada guru.
2. Kurukulum 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) namun masih ada Ujian Nasional, padahal kurikulum kan diserahkan pada masing-masing sekolah, dan bisa saja berbeda.
3. Kurikulum 2013 di SD seharusnya pembelajaran dilaksanakan secara tematik, tapi pada akhirnya kok diuji per mata pelajaran.
Kwalitas guru ind jangan di pertanyakan lg...
guru ind hebat...
Tetapi kita di matikan dg data prosentase luar negri kwalitas pendidikan...
Data itu di buat oleh negara adikuasa...
Supaya negara kita mau mengikuti kurikulum yang mereka kehendaki.
Supaya generasi kita bodoh...
Sehingga tercipta negara UKRAINA ke dua...
Rakyat bodoh...memilih pelawak jd pemimpin..dan akhirnya sengsara bersama....
Penjajahan paling mudah adl
Pembodohan generasi dan meruetkan administrasi....
Gurux semakin repot anakx semakin bodoh karna guru byk yg dituntut buat admin
Terimakasih atas tanggapan kritisnya. Semoga dengan Menteri baru nanti akan ada perbaikan2 memdasar. Salam.
Persoalan bukan pada Kurikulum...tp pada Kompetensi yang dimiliki oleh pelaksana pembelajaran di KELAS. Seharusnya bagi calon guru ...perlu asesmen...jangan langsung di beri tugas,,,tp...di asesmen dulu....sdh punya KOmpetensi Dasar ( Profesional dan Paedagogi) atau blm . Karena guru yang punya kompetensi dasar ini nanti yang jadi Kasek dan Pengawas Sekolah.
Ya,para para guru juga aktor kunci perubahan kurikulum. Salam.
Dalam situasi apapun kami guru di daerah pelosok digerakkan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Padahal proses sosialisasi oleh para pakar kami diwajibkan mengikuti proses yang sudah disediakan di PMPM. Sehingga muatan KUMER sungguh belum maksimal kami pahami
Ini namanya implementasi kurikulum merdeka tanpa kemerdekaan. Salam.
Saya seorang guru kelas bawah.. Mrsa stuju sakali dg pernyataan Bapak Wakil Rakyat ini.. Betul sakali ttg Kurma ini yg mnyita bnyk waktu dn tenaga jg biaya....sungguh mnurut kami kurang efektif dn gaduh.. .Dan smg mreka guru - guru bnyk yang nyimak..
Terimakasih apresiasinya. Salam.
Satu yang agak sentimen. Indonesia itu mayoritas muslim, semua orang tahu. Tapi dalam semua vidio Pelatihan Mandiri, para pematerinya mengingkari salam yang sudah lazim dalam masyarakat. Ini tentu disetting, entah apa maksud dan tujuanya. Yg jelas, salam dan bahagia itu bukan salam yg lazim di masyarakat kita dan dunia pendidikan Indonesia.
Seolah memang disengaja
Membuat sapaan memang bisa dilematis dan bermasalah, tergantung dari sudut pandangnya. Menurut saya, kalau untuk kehidupan berbangsa, sebaiknya salam itu netral. Selamat siang, selamat malam, selamat sore...yang penting artinya di sini kan selamat...salam, assalam, itu juga artinya selamat. Yang penting niatnya adalah berdoa agar diri kita dan orang lain selamat. Apapun bahasanya. Salam.
Saya sbg guru... merasa kesulitan untuk mengimplementasikan kk merdeka. karena yg ditonjolkan teori2, bukan diklat/modeling oleh praktisi/ guru
Terimakasih masukannya. Ini akan saya simpan sebagai salah satu catatan kritis yang akan saya sampaikan pada Kementerian kalau ada kesempatan berjumpa dengan mereka. Salam.
Luar biasa dlm jangka waktu 6 bulan di masa pandemi sdh membuat kurikulum darurat masa pandemi dan sekarang kurikulum merdeka belajar, dan siapakah para penggagas kurikulum merdeka belajar tdk ada yg mengetahuinya,
Sudahlah bapak ibu guru, jalani saja, memang inilah tanggung jawab kita, ganti nanti menteri , ganti lagi kurikulum, korbannya tetap guru yang kena .
Kami tahu siapa penggagasnya. Salam.
Apa pun kurikulumnya,yg perlu apa yg dihasilkannya adalah manusia itu berkarakter baik,cinta negara dan kasih sayang sesama manusia.
Karena hasil pendidikan adalah gambaran masa epan kita,contohnya sekarang ini banyak korupsi dan manusia gak jujur,pasti hasil dari pendidikan
Ya. Terimakasih atas tanggapan dan komentarnya. Salam.
Smgt p doni kasih masukan kpd mentri pendidikan vgs pokok gf menfidik bkn tenaga afministrasi
Semoga mas Nadiem mau berdialog dgn para guru. Dan kalau beliau meminta rekomendasi kebijakan dari kami, kami akan sampaikan keluhan dan persoalan Bapak Ibu guru semua yang sudah komentar di kanal ini. Kanal ini adalah Kanal Transformasi Kebijakan Pendidikan.
Salam.
Sekolah penggerak , guru penggerak sepertinya belum tampak maksimal , untuk mengimbas kan pada sekolah lain ....masih biasa" saja .... 😇
Vdesainer kurikulummerti diprdipkan secarasistimatisisi ya disederhanakan saja.sehingga guru menjadi letih lelahsebelumpembelajaran dimulai..
Menurut saya, kurikulum 2013 yang disederhanakan itu bisa lebih mempermudah guru, baru kemudian diperkenalkan hal-hal baru dalam kurikulum merdeka. Jadi ada masa transisinya. Bukan memaksa sekolah memilih kurikulum merdeka dengan persiapan ala kadarnya. Salam.
Saran judul skripsi topik kurikulum merdeka 🙏
Menarik.
Kurikulum akan selalu berubah, tak ada yang paten di isinya. Diubah-ubah karena banyak faktor, sudah usang, tak relevan lagi, karena pergantian kebijakan, pergantian penguasa, perubahan zaman, dianggap terlalu kusut dll. Kurikulum terasa membebani baik guru maupun murid apabila berisi bayak tuntutan adminitrasi dan tututan kelengkapan yang tidak mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. Kurikulum merdeka misalnya mengarahkan guru maupun murid untuk digitalisasi, kelihatannya bagus tapi sayang, sarana dan prasarana belum merata.Mestinya data miskin kaya bisa menjadi acuan sebelum penerapan kurikulum ini. Sebab kesenjangan miskin kaya akan menjadi salah satu faktor kusutnya kurikulum ini.
Selalu berubah...krn kalau negara kita maju dan kuat pasti negara adikuasa susah untuk maju...
Jd kurikulum tergantung keinginan negara adi kuasa...
Krn tujuan negara adikuasa adl melemahkan negara tujuan untuk di kuasai..dg cara di lemahkan generasinya sesuai dg zamannya...
Di buat bodoh...
Lemah mental...
Minta dan mudah di sanjung dg di balut apresiasi...
Dan Di manjakan ....
Jadi generasi ketergantungan....ungkang ungkang dan peminta....
Digitalisasi sekolah yang saya lihat hanya kulit luar saja,sementara konsep UNESCO untuk pentahapan digitalisasi sekolah tidak pernah digarap serius. Salam.
Tanggapan saya sebagai pendidik :
1.kurikulum dikembalikan ke KTSP
2.durasi belajar diperpendek dengan mengurangi humlah jam permapel,tapi memperbamyak jumlah jam pada mapel yg esensial.
3.kembalikan sekolah 6 hari,agar siswa bisa diberikan pelajaran tambahan,remidial dan pengayaan.
4.hilangkan Program P5,karena pemborosan waktu,tidak efisien dan efektif,uhk prndidikan karakter sudah masuk dalan KTSP,di kurikulum merdeka jadi tumpang tindih
5. Penyederhanaan penilaian/evaluasi/asasmen,agar guru lebih fokus dan tepat sasaran.
6.pembinaan dan pendampingan pada siswa lebih intens dalam rangka penyesuaian dengan sebagai dampak kemajuan teknologi
Setuju dgn poin2 ini. Salam.
Semoga anak jadi anak cerdas dan ber, adap sesui dgn pancasila 9:28
Amin.
Muliakan guru, guru dibebani dg beban administrasi yg seabrek, patokan nilai (KKM) yg tinggi sehingga anak harus lulus dg nilai tinggi.
Apapun kurikulumnya sebenarnya bagus tp dibawah selalu formal dan politis. Kembalikan ruh pendidikan Indonesia adalah pesantren/surau
Yuk kita perbaiki bersama2. Salam.
Yang perlu diperhatikan pemerintah adalah, tiap-tiap sekolah negeri dicukupi jumlah gurunya, diberi tenaga untuk menjadi TU, itu saja dulu. Itu masalah terbesar di sekolah sekolah terutama di SD..
Manajemen sekolah dasar memang perlu ditata ulang karena banyaknya beban administrasi yang harus dilakukan guru sehingga murid terabaikan. Salam.
Dulu siswa bisa tipu guru, guru tipu pengawas, pengawas tipu kepala dinas, kepala dinas tipu mentri. Sekarang dengan adanya merdeka belajar siswa menjadi subjek belajar bukan sekedar objek belajar. Merdeka belajar sudah tepat sesuai kebutuhan zaman. Merdeka!!!
siswa menjadi subjek belajar itu sudah sejak KTSp 20o6...jadi dalam hal konsep siswa sebagai subjek belajar, kurikulum merdeka TIDAK ADA KEBARUANNYA. Tapi kalau MENGKLAIM bahwa inilah kehebatan Merdeka belajar, artinya pendesainnya TIDAK PAHAM SEJARAH. salam.
Harus terus dilajukan perubahan untuk melahirkan cendekiawan yg bisa mengikuti perubahan kemajuan disemua bidang.
Perubahan jelas sangat diperlukan. Namun,perubahan seperti apa yg diinginkan? Bagaimana caranya? Ini perlu tetap memartabatkan dan memberikan otonomi pada guru. Kalau semua diatur dari atas ya di bawah seperti ada pemaksaan saja, bukan kemerdekaan. Salam.
Mudah " an di th 24 ada perubahan terutama di dalam pendidikan dan semua guru di buat bingung dengan kurikulum merdeka sepertiny semeawud harusnya yg merancang kurikulum merdeka itu mendikbudristeknya yg harus mengolah kurikulum merdeka itu, jangan ujug" ganti kurikulum semauny sendiri 😮😮
Terimakasih masukan dan tanggapannya. Salam.
Betul pak... terimakasih sudah mewakili unek-unek kami, para guru se-Indonesia
Terimakasih Bu Cahya. Salam.
RPP 1 lmbr sangat lebih baik darpda Modul merdeka belajar lebih merepotkn dn menyusahkn guru
Semoga di th depan kurikulum kemvalikan lagi ke marwah pendidikan Indonesia yg berakar budaya Indonesia
Amin.
Syarat media pembelajaran interaktif yaitu
1.keterlibatan siswa
2.Ketetsediaan konten interaktif
3.umpan balik
4.Pengguna dapat berinteraktif
5.Tespon terhadap pengguna
Sudah pernah komentar seperti ini ya? Salam.
Sebelumnya mohon maaf, proses rekrutmen Tenaga Pendidik juga perlu ditinjau lagi. Selain Test tertulis perlu ditambah Test Wawancara (oleh Phycolog) untuk menggali bakat dan minatnya.
Karena, walaupun diberikan Diklat berulangkali tidak akan memberikan perubahan juga tanpa ada bakat dan minat menjadi seorang Pendidik. 🙏
Saya sepakat. Salam.
Terimakasih pak, sehat selalu .
Terimakasih doa-doanya.
Salam.
Betul sekali pa,Bapak menginspirasi apa yg saya pikirkan
Terimakasih penjelasannya
Terimakasih atas tanggapan dan komentarnya. Salam.
Saya guru sd sejak tahun 1986 sampai sekarang. Sudah berulang kali ganti kurikulum tetapi tak ada kemajuan secara signifikan terhadap hasil pendidikan. Sebaiknya bukan kurikulum yang di rubah tetapi tujuan pendidikan yang perlu di perbaharui sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi. Guru di berikan juklak tujuan pendidikan teknik dan praktik pembelajaran diserahkan kepada guru sesuai keberadaan sekolah didaereh masing-masing.
Kalau tujuan tidak jelas apapun yang kita lakukan pada saat ini menjadi absurd dan tidak bermakna. Salam.
kurikulum merdeka membelah guru menjadi dua,
1. guru pengerak yang di rancang jadi kepala sekolah dan penilik .(banyak dana untuk pelatihan)
2. guru kelas kambing jadi guru sampai pensiun (Terserah mau latihan atau tidak)
@@aguspurwanto4963 memprihatinkan.
Betul sekali bapak , banyak guru yg belum menguasai kurikulum merdeka namun sudah dipaksakan untuk menggunakan dengan kebingungan nya ,webinar hanya melalui UA-cam, yg dikala kita tidak paham maka kepada siapa kita bertanya sedangkan bpk / ibu pengawas juga kebingungan klo ditanya ,saya setuju klo kurikulum Nasional ,akibat dari Kampus Merdeka ini lagi guru2 P3 K yg tidak linier dgn disiplin ilmu yg dimiliki meskipu sudah ikut PPG 1 thn banyak yg tidak menguasai materi contoh dari jurusan bhs Inggris diangkt di guru SD sedangkan guru SD adalah guru kelas
Ya. Hal seperti ini akan malah menimbulkan masalah dalam dunia pendidikan. Salam.
Nek namanya guru membuat administrasi mengajar sudah biasa...wong namanya guru persiapan mengajar pasti dirancang....tp jika yang akan dirancang guru kurang paham dan kurang menguasai.....apakah pembelajaran bisa terlaksana baik..... namanya kurikulum...harus disesuaikan dengan kebutuhan.... dengan masanya....jika dipaksakan...pasti ada dampak samping nya....mohon agar para pakar pendidikan serius... memberikan solusinya... terima kasih ❤❤❤
Ya. Transformasi pendidikan perlu tepat mengenai apa yang dibutuhkan. Salam.