Maaf, bang. Kalau boleh saya utarakan yang agak janggal di menit 5:24. Tadi bang Martin menyebutkan bahwa "Tidak semua katak berwarna hijau" adalah proposisi negatif. Yang jadi masalah, kenegatifan sebuah proposisi bukan hanya ditandai dengan adanya kopula "tak", "tidak", atau "bukan", melainkan juga perlu diliat bahwa kenegatifan sebuah proposisi artinya mengingkari subjeknya. Ada beda antara "Tidak semua katak berwarna hijau" dengan "Semua katak tidak berwarna hijau" atau "Semua katak bukan berwarna hijau". Ada beda juga antara "Tidak semua anak yang rangking satu bisa sukses" dengan "Semua anak yang rangking satu tidak bisa sukses" Pernyataan "Tidak semua katak berwarna hijau", jika kita identifikasi jenisnya, maka termasuk dalam jenis partikular-positif (afirmasi). Dengan kepartikularannya terletak pada "Tidak semua" dan kepositifannya (keafirmasian) terletak pada "berwarna hijau".
Ah iya, saya keliru. "Tidak semua katak berwarna hijau" mengimplikasikan "Sebagian katak berwarna hijau" (proposisi partikular-afirmatif). Yang semestinya jadi contoh proposisi negatif adalah "Semua katak tidak berwarna hijau" (universal-negatif) atau "Sebagian katak tidak berwarna hijau" (partikular-negatif). Terima kasih, Bung, sudah mengkoreksi saya.
Request filsafat rantai emas, dari buku be here know, itu cukup bagus untuk di ulas, bertemakan, insting vs logika. Teori filsafat ini sering diperaktekan oleh banyak pimpinan tanpa di sadari, yaitu ketika moment memaki, menyulut emosi, dan menciptakan ledakan potensi setiap manusia yang ada di bawah kepemimpinannya. tapi bukan sembarangan memaki, tapi tentang insting mengenali potensi yg bisa di gali. referensi ini saya dapet dari berbagai pengambilan keputusan pemimpin yg berhasil merubah dunia, dari pemimpin perang, sampai pemimpin persuhaan tersukses di dunia. hampir semuanya berkaitan dengan insting yang sangat terasah itu.
Selalu suka penyampaiannya yang santai dan runtut. Bagi saya, tiap menonton video Mas, selalu mendapat banyak informasi. I can't say anything. Just thanks hehe
Martin Suryajaya, Saya bener bener menikmati dalam proses transformasi knowledge pada apa yang disampaikan, terlihat begitu komprehensif cara penyampaian. Anak bangsa yang memiliki tingkat IPTEK yang begitu baik dan Bagus untuk mencerdaskan kehidupan para intelektual
19:57 Izin mengkoreksi bung. Yang menjadi predikat dari proposisis "socrates adalah manusia" adalah kata "...manusia" bukan "...adalah manusia". Karena kata "...adalah..." itu jatuh nya disebut sebagai kopula yang menghubungkan antara subjek dan predikat.
kesalahan para pemikir filosoft adalah tidak memahami fakta akal dan syarat berfikir, seseorang apakah sedang berfikir ataukah sedang berandai andai / berkhayal haruslah dibedakan, karena yang satu menghasilkan kebenaran, yang satunya menghasilkan delusi atau fiksi. syarat berfikir adalah 1. fakta yang terindera 2. Indera 3. akal yang sehat 4. Informasi sebelumnya contoh kasusnya : ada tulisan kanji jepang, bisa kita lihat atau dengar, namun kita belum pernah mendapatkan informasi sebelumnya tentang hal tersebut maka sampai kapanpun kita tidak pernah memahami atau berfikir. contoh kasus kedua : ada informasi sebelumnya tapi tidak ada fakta terindera bagaimana kita bisa menggambarkan Buraq = ada yg menggambarkan sebagai kuda bersayap dengan kepala wanita, jika anak2 saat ini diminta menggambarkan buraq maka yang tergambar adalah pesawat jet dsb, artinya dugaan2 ini akan sangat meleset dari kebenaran. para pemikir komunis menggabungkan antara metode rasional dengan metode empiris, sehingga syarat ke 4 informasi sebelumnya diabaikan dan diganti dengan hipotesa (dugaan awal), padahal metode empiris haruslah dapat dilakukan proses experimental (uji coba) utk memverifikasi dugaannya, sedangkan kajian pemikiran humaniora dan meta fisika tidaklah dapat dilakukan uji coba. akhirnya yang terjadi proses fantasi, bukan proses berfikir analitik kesalahan lainnya menjadikan silogisme sebagai alat penguji coba kajian pemikiran dan humaniora, silogisme pada hakekatnya adalah metode instruksi, bukan metode pencarian kebenaran, silogisme itu metode programing / coding, alat sugesti, metode ini rawan dengan penipuan, karena silogisme membangun pemikiran diatas pemikiran, premis2 nya sulit utk diverifikasi kebenarannnya, padahal kebenaran haruslah dapat diakses verifikasi kebenarannya oleh semua orang, agar menjadi kebenaran yang obyektif,
Logika peroduk ilmu hukum Tertingi dalam nilai nilai perbahasa bohong atau benar Dalam logat bicara seseorang Benar atau bahong padapolitik Ya atau tidak benar titik
Tidak mengherankan mengapa metode Deduktif yg ditarik simpulan secara benar menghasilkan konklusi "selalu" benar sebab proposisi pertama dalam penalaran Deduksi selalu "dianggap/diumpamakan" benar. Jika proposisi kedua, yg diajukan merupakan himpunan bagian proposisi pertama..maka proposisi kedua juga benar.
Kenapa rokoknya harus di jari. Dalam setiap penjelasan. Apakah dgn memegang rokok dijari bisa memberikan ketenangan dalam suasana hati saat menjelaskan suatu pemahaman. Hanya rasa ingin tahu aja.
saya pernah denger hadits dari guru saya tentang mengusap sepatu kak tapi masih berkaitan dengan hal ini haditsnya yaitu: “seandainya agama dengan logika maka tentu bagian bawah khuf (sepatu) lebih pantas untuk diusap daripada atasnya. Sungguh aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap bagian atas khufnya (sepatunya).” (HR. Abu Daud no. 162. Ibnu Hajar mengatakan dalam Bulughul Marom bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits ini). albaqarah juga ada “afalaa ta’qiluun” Yang menyelisihi tuntunan syari’at, itulah yang menyelisihi logika yang sehat. Makanya sampai ‘Ali mengatakan, seandainya agama dibangun di atas logika, maka tentu bagian bawah sepatu lebih pantas diusap. Namun agama tidak dibangun di atas logika-logikaan. Oleh karenanya, siapa saja yang membangun agamanya di atas logika piciknya pasti akan membuat kerusakan daripada mendatangkan kebaikan. Mereka belum tahu bahwa akhirnya hanya kerusakan yang timbul.” (Fathu Dzil Jalali wal Ikram, 1: 370) dan menurut saya sih kak agama bukan tergantung logis atau tidaknya suatu sesembahan tapi yakin tidak dengan apa yg di sembah
Maaf, bang. Kalau boleh saya utarakan yang agak janggal di menit 5:24. Tadi bang Martin menyebutkan bahwa "Tidak semua katak berwarna hijau" adalah proposisi negatif. Yang jadi masalah, kenegatifan sebuah proposisi bukan hanya ditandai dengan adanya kopula "tak", "tidak", atau "bukan", melainkan juga perlu diliat bahwa kenegatifan sebuah proposisi artinya mengingkari subjeknya. Ada beda antara "Tidak semua katak berwarna hijau" dengan "Semua katak tidak berwarna hijau" atau "Semua katak bukan berwarna hijau". Ada beda juga antara "Tidak semua anak yang rangking satu bisa sukses" dengan "Semua anak yang rangking satu tidak bisa sukses"
Pernyataan "Tidak semua katak berwarna hijau", jika kita identifikasi jenisnya, maka termasuk dalam jenis partikular-positif (afirmasi). Dengan kepartikularannya terletak pada "Tidak semua" dan kepositifannya (keafirmasian) terletak pada "berwarna hijau".
Ah iya, saya keliru. "Tidak semua katak berwarna hijau" mengimplikasikan "Sebagian katak berwarna hijau" (proposisi partikular-afirmatif). Yang semestinya jadi contoh proposisi negatif adalah "Semua katak tidak berwarna hijau" (universal-negatif) atau "Sebagian katak tidak berwarna hijau" (partikular-negatif). Terima kasih, Bung, sudah mengkoreksi saya.
Murajaah mantiq
@@martin.suryajaya *mengoreksi (KTSP luruh)
mantap bang ga keras klo dirkritik
jadi negasi dari " semua katak berwarna hijau" adalah "tidak ada katak yang berwarna hijau"?
Request filsafat rantai emas, dari buku be here know, itu cukup bagus untuk di ulas, bertemakan, insting vs logika.
Teori filsafat ini sering diperaktekan oleh banyak pimpinan tanpa di sadari, yaitu ketika moment memaki, menyulut emosi, dan menciptakan ledakan potensi setiap manusia yang ada di bawah kepemimpinannya.
tapi bukan sembarangan memaki, tapi tentang insting mengenali potensi yg bisa di gali.
referensi ini saya dapet dari berbagai pengambilan keputusan pemimpin yg berhasil merubah dunia, dari pemimpin perang, sampai pemimpin persuhaan tersukses di dunia. hampir semuanya berkaitan dengan insting yang sangat terasah itu.
Philosophy is the best
Dari sini saya meyakini bahwa amal jariyah Aristoteles sangatlah besar
Thomas alpha Edison juga sama,gara² lampu gua ngaji jadi mudah
Of course ❤
Penyampaian yang sangat ilmiah, terimakasih.
Selalu suka penyampaiannya yang santai dan runtut. Bagi saya, tiap menonton video Mas, selalu mendapat banyak informasi. I can't say anything. Just thanks hehe
Terimakasih buat ilmu yang dibagikan.
Cara penyampaian yang santai 👍👍
Agak njelimet ya,tapi itulah filsafat,logikanya luarbiasa
Martin Suryajaya, Saya bener bener menikmati dalam proses transformasi knowledge pada apa yang disampaikan, terlihat begitu komprehensif cara penyampaian. Anak bangsa yang memiliki tingkat IPTEK yang begitu baik dan Bagus untuk mencerdaskan kehidupan para intelektual
😊 merah fajar merekahnya logika, kokok ayam positivis... 😊
Pengen bangen bos martin bahas logika yg rinci sampai modus2.. mantap keterangannya
Enak nih kalau menjelaskan. Makasih 🙏
Terima kasih bang Martin
Sukses selalu bang.
Keren
Mas tolong bahas lagi logika tradiaional lagi donk soalnya q lg belajar materi ini
Kaosnya bagus, bung.
Kebalikan "benar" (true) bukan "salah" (wrong). Kebalikan true itu false.
Salah (wrong) kebalikannya adalah betul (right)
19:57
Izin mengkoreksi bung. Yang menjadi predikat dari proposisis "socrates adalah manusia" adalah kata "...manusia" bukan "...adalah manusia".
Karena kata "...adalah..." itu jatuh nya disebut sebagai kopula yang menghubungkan antara subjek dan predikat.
kesalahan para pemikir filosoft adalah tidak memahami fakta akal dan syarat berfikir, seseorang apakah sedang berfikir ataukah sedang berandai andai / berkhayal haruslah dibedakan, karena yang satu menghasilkan kebenaran, yang satunya menghasilkan delusi atau fiksi.
syarat berfikir adalah
1. fakta yang terindera
2. Indera
3. akal yang sehat
4. Informasi sebelumnya
contoh kasusnya : ada tulisan kanji jepang, bisa kita lihat atau dengar, namun kita belum pernah mendapatkan informasi sebelumnya tentang hal tersebut maka sampai kapanpun kita tidak pernah memahami atau berfikir.
contoh kasus kedua : ada informasi sebelumnya tapi tidak ada fakta terindera
bagaimana kita bisa menggambarkan Buraq = ada yg menggambarkan sebagai kuda bersayap dengan kepala wanita, jika anak2 saat ini diminta menggambarkan buraq maka yang tergambar adalah pesawat jet dsb, artinya dugaan2 ini akan sangat meleset dari kebenaran.
para pemikir komunis menggabungkan antara metode rasional dengan metode empiris, sehingga syarat ke 4 informasi sebelumnya diabaikan dan diganti dengan hipotesa (dugaan awal), padahal metode empiris haruslah dapat dilakukan proses experimental (uji coba) utk memverifikasi dugaannya, sedangkan kajian pemikiran humaniora dan meta fisika tidaklah dapat dilakukan uji coba. akhirnya yang terjadi proses fantasi, bukan proses berfikir analitik
kesalahan lainnya menjadikan silogisme sebagai alat penguji coba kajian pemikiran dan humaniora, silogisme pada hakekatnya adalah metode instruksi, bukan metode pencarian kebenaran, silogisme itu metode programing / coding, alat sugesti, metode ini rawan dengan penipuan, karena silogisme membangun pemikiran diatas pemikiran, premis2 nya sulit utk diverifikasi kebenarannnya, padahal kebenaran haruslah dapat diakses verifikasi kebenarannya oleh semua orang, agar menjadi kebenaran yang obyektif,
Menyimak bagaimana pentingnya logika dalam penarikan kesimpulan
Kak tolong dong bahas relevasi, revisi the fear dalam sejarah🙏
Keep Shining Bro
mas martin, gimana kabar buku "Menemukan Kembali Marxisme"nya ?
Logika peroduk ilmu hukum
Tertingi dalam nilai nilai perbahasa bohong atau benar
Dalam logat bicara seseorang
Benar atau bahong padapolitik
Ya atau tidak benar titik
Bang, saran bang coba collab sama youtuber terkenal yg subscribernya lebih banyak. Agar subscriber MS ikut nambah juga
Saran saya jangan bang
Jangan bung martin nanti subscribermu bocil minta give away wakaka
siapa youtuber terkenal yang subscribe nya lebih banyak ?
nama panggilan aristoteles dari bang martin "si ari". wkwwkkw... ngakak bang
Tidak mengherankan mengapa metode Deduktif yg ditarik simpulan secara benar menghasilkan konklusi "selalu" benar sebab proposisi pertama dalam penalaran Deduksi selalu "dianggap/diumpamakan" benar. Jika proposisi kedua, yg diajukan merupakan himpunan bagian proposisi pertama..maka proposisi kedua juga benar.
contoh logika tradional apa saja ya kak
apakah logika merupakan produk evolusi?
Kenapa rokoknya harus di jari. Dalam setiap penjelasan. Apakah dgn memegang rokok dijari bisa memberikan ketenangan dalam suasana hati saat menjelaskan suatu pemahaman. Hanya rasa ingin tahu aja.
Bahas logika explotions bang
Caranya biar kagak keblibet berbagai istilah ilmiah dalam narasi panjang? 😬😬😬 Kaosnya mantap
Bang nggak mau ditaro di google podcast?
Maaf bang izin bertanya apakah logika dengan agama ada kaitannya?
saya pernah denger hadits dari guru saya tentang mengusap sepatu kak tapi masih berkaitan dengan hal ini haditsnya yaitu:
“seandainya agama dengan logika maka tentu bagian bawah khuf (sepatu) lebih pantas untuk diusap daripada atasnya. Sungguh aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap bagian atas khufnya (sepatunya).” (HR. Abu Daud no. 162. Ibnu Hajar mengatakan dalam Bulughul Marom bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits ini).
albaqarah juga ada
“afalaa ta’qiluun”
Yang menyelisihi tuntunan syari’at, itulah yang menyelisihi logika yang sehat. Makanya sampai ‘Ali mengatakan, seandainya agama dibangun di atas logika, maka tentu bagian bawah sepatu lebih pantas diusap. Namun agama tidak dibangun di atas logika-logikaan. Oleh karenanya, siapa saja yang membangun agamanya di atas logika piciknya pasti akan membuat kerusakan daripada mendatangkan kebaikan. Mereka belum tahu bahwa akhirnya hanya kerusakan yang timbul.” (Fathu Dzil Jalali wal Ikram, 1: 370)
dan menurut saya sih kak agama bukan tergantung logis atau tidaknya suatu sesembahan tapi yakin tidak dengan apa yg di sembah
Kenapa logika naturalis tidak dapat memenuhi kebutuhan berfiikir manusia?
bagi kalian yg condong ke jenis filsafat yg ada di channel: subboor ahmad darwinian delusions, knock yourself out
bang, rokoknya ganti tembakau lintingan kayaknya bakalan keren. gw nyetok nih, murah
Saran collab ama bung Rocky gerung bang
Hihihihi
Dia sering cacat dalam merekonstruksi proposisi sehingga silogismenya cacat.
Sukses selalu bang.