Bukankah lebih pas bahwa etika deontologis dan konsekuensialis yang berseberangan, Bung? Jadi jika memang betul etika deontologis merupakan penguasaan filsafat politik terhadap estetika (filsafat keindahan), mestinya yang merupakan penguasaan estetika terhadap filsafat politik bukanlah etika keutamaan melainkan etika konsekuensialis. Sementara itu, etika keutamaan lebih merupakan jalan tengah (fusi) antara filsafat politik dan estetika, mengingat etika jenis ini punya sisi deontologis sekaligus sisi konsekuensialis pada saat yang bersamaan: bahwa kewajiban dan juga tujuan/manfaat sama2 diafirmasi, tidak dipertentangkan. Contohnya Aristotelianisme yang dalam etikanya menekankan eudaimonia sebagai kausa final baik dalam ranah publik maupun ranah privat (mirip dengan ontologinya yang mengakui adanya universalitas dan juga partikularitas).
Argumen jazzi berangkat dari pemikiran kebahagiaan cederung sebagai pemaknaan universal, sedangkan martin mengandaikan politik = praktis. Kalau saya cenderung sepakat dengan martin. Walaupun kalau dari titik tolak argumen pemahaman jazzi bisa masuk akal. Sederhananya, jazzi percaya Sang Maha Benar, sedangkan martin sebaliknya. Dua-duanya bagus koq, karena keduanya paham benar sistem logika
Menurut saya penjelasanya sudah sangat 👍. Tapi menurut saya etika itu memang dia sangat abstrak dan bhkan luas cakupannya! Namun ada hal yang paling mendasar terkait etika yaitu, bagaiamana nilai moral itu diaplikaskan dala ranah sosial!! Karena moral dan etika memang memiliki prinsip yang sama namun penerapan etika biasanya dia wajib mengunakan nalar intelektual dalam menilai dan mengevaluasi suatau promlem yang ada dikehidupan masyarakat. Bahkan etika dia bisa mengkritisi moralitas dalam hal tertentu! Karena bagi saya moral itu adalah nilai" Yang baku karena sesuai adat dan istiadat disuatau daerah /wilayah!!! Sperti hal etika deontologi etika itu harus berlaku universal!l!!! Saya ambil contoh kasus misalnya, kita berbohong demi kebaikan atau kita berbohong demi meyelamatkan nyawa manusia lain karena di kerjar maling!!! Secara moral berbohong itu adalah perbuatan yang salah secara nilai, tetapi bedal halnya dengan etika karena dia memang butuh pendalaman kebih lanjut akan keputusan yang akan diambil, makanya ada perumpaan berbohong untuk suatu yg baik itu dibernarkan karena etika dia wajib megkritisi moral dalam konsidisi yang membutuhkan pendalaman. Jadi simplenya moral itu nilai" Yang baku yg ada di suatu masyarakat sedangkan Etika dia wajib menggunakan Nalar intelektual untuk mengambil keputusan! Misalnya nya berbohong itu jelek berbicara jujur itu baik ini secara moral jelas ukurannya. Nah tetap dilapangan ada kasus" Yang sring membenturkan beberapa nilai" Moral sekaligus antara berkata jujur dan berbohong. Bagi saya ranah etika itu disini bagaimana dia memutuskan secara cepat keputusan yang akan diambil ketika dipertentang kan dengan nilai" Moral. Jadi moral itu nilai baku dan bisa diukur tindakannya seperti bohong, jujur dll. Sedang etika dia bagi saya wajib memiliki intelektual untuk bagaiamana dia mencapai kesimpulan dalam tindakannya ketika dihadapkan dengan kondisi yang dilematis terhadap nilai moral yg bertentangan!!!
manfaat paling banyak yang akan didapat semua orang yaitu begitu manusia berhenti mempunyai anak dan memutuskan punah, maka akan tercipta kehidupan yang hening tanpa penderitaan
Terima kasih bang, akhirnya nemu maksud dari "Utamakan Kewajiban daripada Hak" dlm pelajaran PPKn di sekolah dulu. Saya menangkap kedua aliran Etika (Deontologis & Virtue) itu sebagai satu rangkaian yg saling berkaitan. Aliran Ketiga di Etika Consequences sebagai tolok ukur sejauh mana (batas-meta) kausa kewajiban dicapai maka hak itu juga harus tercapai, ada tanggung jawab (konsekuensi) dari subjek, predikat, & objek dalam mencapai asas manfaat (utilitas) bersama. Ini menurut pemikiran subjektif saya pribadi (opini) entah secara objektif (umum) dikembalikan ke definisi fundamentalnya.
Kalau di lingkungan sehari hari kita, mungkin etika erat kaitannya dengan pantas dan tak pantas, dan ini saya rasa ilmu turun temurun yg bersifat mutlak,,🙏
menurut sy etika sudah sangat pas dan manfaat paling banyak yang akan didapatkan,karena moral etika itumemiliki prinsip yang sama hanya,bahkan etika itu bisa mengkritis moralitas dalam hal tertentu.
Secara sederhana, etika adalah sistem prinsip moral. Mereka mempengaruhi bagaimana orang membuat keputusan dan menjalani hidup mereka. Etika berkaitan dengan apa yang baik bagi individu dan masyarakat dan juga digambarkan sebagai filsafat moral.
Penilaian estetis lebih bersifat universal (relatively relative) daripada penilaian etis (absolutely relative). Akan lebih gampang bagi semua orang mengatakan suatu pemandangan alam yang hijau dan subur itu sebagai sesuatu yang indah daripada menilai suatu tindakan seperti membunuh itu baik atau buruk(sebab bahkan dalam kondisi tertentu membunuh itu bisa dibenarkan). Bisa dikatakan justru estetika lah yang selalu mendominasi filsafat politik, namun tidak mungkin bisa secara mutlak. Etika ada sebagai wujud dari keinginan atau kehendak manusia untuk mencapai suatu keadaan tertentu sambil menimbang apa dampak atau pengaruhnya kepada orang lain atau suatu hal di luar dirinya yang berpengaruh juga pada akhirnya kepada dirinya sendiri. Dalam hal ini etika deontologi hanya dimungkinkan apabila terdapat suatu penilaian mutlak terhadap moral. masalahnya itu sama sekali tidak bisa dibuktikan keberadaannya. Jawabannya, etika itu ada, etika deontologi itu tidak ada.
Sekian lama hingga saat ini belajar Filsafat melalui Kesenian melalui diskusi atau belajar sendiri. Singkat cerita tentang pengetahuan yang saya dapatkan adalah belajar merefleksikan tentang 'sesuatu', boleh jadi dia cikal bakal suatu penghayatan. Barangkali juga berpusat di wilayah Estetika. Tidak hanya berdiskusi secara baik baik saja. Tentu ada perdebatan yang kiranya cukup memengaruhi suasana perasaan yang kurang mengenakkan. Disitu juga seringkali saya mencoba merenungkan bahwa apa yang menjadi topik 'perdebatan panas' merupakan cikal bakal Filsafat Politik atau boleh jadi Estetika Deontologis. Barangkali apakah boleh saya bertanya, ketika manusia mengalami kecemasan yang bersifat eksistensial tersebut membuahkan pemikiran bahkan tindakan terhadap manusia yang lain, dalam arti manusia yang lain tersebut merasa tidak dihargai sebagaimana etika kesepakatan. Bukankah lagi lagi hal itu terjadi karena suatu bentuk prilaku? Saya pikir itu esensial dalam menjalani hidup dengan 'saling' serang atau melengkapi satu sama lain. Barangkali analogi saya memang kurang tepat dengan topik yang dibahas di atas. Ketika saya bertanya tentang sesuatu lalu muncul sebuah jawaban. Jawaban itu adalah pertanyaan lagi. Dia berusaha mempertanyakan apa yang saya tanyakan tadi, lalu saya menjawab dengan suatu pertanyaan. Atau, SAYA PIKIR MAS MARTIN CARA BEPIKIRNYA SAMA DENGAN SAYA. Boleh jadi orang lain akan bertentangan dengan pendapat saya barusan. Bahkan saya bisa dihujani umpatan bahkan hujatan oleh tindakan tersebut. Apakah pantas saya melakukan hal tersebut? Bagaimana dengan orang lain? Atau barangkali kita sering cek-cok dengan pasangan kita sendiri karena hal hal yang sering dianggap sepele padahal penting? Ketika ingin dituntaskan justru malah memperkeruh keadaan, jika dibiarkan maka justru penyepelean. Diam salah-angkat suara salah. Lantas yang benar dianggap pembenaran. Aku pengen ngobrol ngobrol secara langsung sama Mas Martin. Makasih.🙂
Dasar dalam sistem logika reguler karena kita manusia adalah mahluk hidup dengan komponen otak kita memiliki sel saraf cermin sehingga kita bisa bereksistensi dari situ kita bisa berempati (altruisme). Sel otak purba dalam kingdom animal yang bakal terbentuk manusia sbg salah satu produk evolusinya adalah sel amigdala menghasilkan ego. Jadi perumusannya. Alat : Otak manusia. Komponen : Sel saraf cermin yang komplex (outputnya eksistensi) ( Sel amigdala ( outputnya egoisme) Sel cortex ( outputnya Allustruisme). Jadi dengan perangkat otak tersebut manusia memproses faktor eksternal baik itu lingkungan fisika, kimia maupun dalam wilayah politik ( dalam arti luas) sebagai konsekuensi dari manusia hidup berkomuni.Etika adalah konsekuensi dari manusia hidup berkomuni. Dan etika akhirnya mencangkupi segala bidang kehidupan karena etika adalah keluhuran atau bertujuan baik. Semua ini adalah proses evolusi supaya kita bisa bertahan hidup dalam komunitas. Dalam etika kita menekan egoisme dan memperkuat Alltruisme demi mencapai kesenangan kebahagian bersama dalam komunitas. Estetika merupakan wujud dari kenikmatan indrawi akibat kerja hormon bahagia dan pemprosesannya oleh otak manusia. Baik estetika dalam ruang privat maupun publik.
Apapun aliran filsafat etika yg di usung tdk bs dilepaskan dari cara dia melihat dan memahami manusia, krn tujuan atau objek dr etika adalah manusia itu sendiri. Lahirnya etika itu tdk bisa dilepaskan dr pemahaman atau cita2 spt apakah manusia itu seharusnya (manusia ideal), bahkan org awam sekalipun punya kriteria atau nilai2 yg disebut "manusia ideal". Nah nilai2 "manusia ideal" itulah yg disebut sbg etika.
Jadi inget dosen etika bisnis dulu. Orangnya simpel, yang paling gua inget. Tindakan tidak beretika itu kalau tindakanmu masuk ke koran atau media, kamu merasa malu? Kalau orang tua dan saudaramu tau tidakanmu apakah kamu malu? Jadi tidak beretika itu semua yang bikin malu. Makanya ada koruptor tetap nyalon lagi, karena budaya malu lebih rendah dari budaya nafsu.
etika bukan benda jadi bukan ada dan tidak ada ... Definisi saya tentang etika adalah buah dari (teori) moral yang mengenal baik dan buruk .. Sebagai (Prakteknya) itu disebut etika... analoginya adalah punya sayap dulu (moral) baru terbang (kepantasan itulah disebut etika)..
Untuk mengetahui cukup sederhana caranya bercermin ysng Jernih fis kita termasuk kata gori yang mana jawabnya ada di diri dalam bercermin ... Mari Bercermin secara Alami secara fitrahnya ... Dan apa yg terbaik dlm hidup yg sementara ini .... Liberty .
Etika, diberikan kan pada manusia,hidup mahkluk yg disempurnakan yg pencipta,dan pasti mengenal Tuhan, Etika di gerakan dg kehadiran panca indra, otak utk pikiran dan berakal, dan dibatasi oleh qoulbu yg berhati nurani.etika dititipkan Pencipta, dr saat manusia dilahirkan dari seorang Ibu. Estetika bagaimana cara' manusia membawa pesan kebaikan. Sesama manusia dan mahkluk hidup lainnya di muka ini. dg sedikit mengenal ' TuhanMoe kita, akan dapat membedakan antara etika dan estika,antara awal dan akhir, antara ada dan tiada, antara tampak dan tidak tampak, antara pilihan Allah, dan kesepakatan manusia saja.
Menurutku filsafat etika itu memang tidak ada, yang ada itu hanya etiket (kenyamanan ; menjaga kesopanan, tata krama etc.. Intinya yg membuat nyaman, united dan tidak gaduh) dan yg terakhir adalsh Moral (kebaikan/kebajikan). Untuk Moral itu sendiri menurut saya adalah tentang menyangkut suatu tindakan atau perbuatan dari mengorbankan diri sendiri dengan tujuan atau harapannya adalah agar orang lain jadi merasa terbantu atau teringankan beban atau kesulitannya. Misal saat suatu krtika kita pergi ke apotik utk membeli obat lalu ternyata duitnya kurang dan tiba2 ada seseorang yg mengantri di belakang kita menawarkan diri utk membayar sisa kekurangannya
Apa yg bisa mencegah orang/negara/perusahaan/penguasa bertindak seenaknya sering kali bukan nilai moral atau appeal to humanity. Perilaku di dunia ini kombinasi game theory dan emosi. Emosi, kita berharap kita baik maka orang lain akan baik ama kita, or we feel good if they are nice to us if we are nice to them. Namun realitanya belum tentu kejadian. Jadi harus selalu eling dan waspada.
Saya kira benar etika ada konvensi yang tidak terlulis bahkan tidak diurai dan merupakan tindakan untuk kenyamanan bersama saja untuk membangun interaksi yang nyaman antar manusia. Jadi etika akan ada dan kita jaga bila ada orang lain. Ini tentu berkaitan dengan tingkat intelektual seseorang.
Saya pikir perlu menempatkan etika sebagai suatu kajian filosofis yang mandiri, penyelidikannya haruslah yang utama bahkan sebelum metafisika. Meniadakan atau meragukan konsepsi etika sebab menempatkan terlebih dahulu pengandaian filsafat politik dan filsafat estetika, yang seolah-olah konsepsi tentang filsafat etika menjadi tidak diperlukan. Levinas sudah membahas ini terkait bagaimana filsafatnya berbicara tentang "etika wajah (orang lain)" atau "etika tanggung jawab (kepada orang lain)". Tanggung jawab di sini tidak ia tempatkan sebagai suatu kewajiban, keutamaan, atau konsekuensialis, melainkan tanggung jawab yang murni didasarkan pada "etika" itu sendiri. Tanggung jawab di sini lebih diartikan sebagai tanggung jawab etis.
Persoalannya menjadi sangat fundamental sekali. Apakah persoalan ini merupakan suatu hal yang baru pak? Ataukah ada filsuf² lain yang sudah membahasnya? Soalnya saya menjadi terbawa suasana, apakah sebenarnya etika itu ada? Saya baru kepikiran loh. Saya juga menjadi ragu apakah memang sebenarnya tidak ada etika itu.
@Serigala Berbulu Domba waduh kurang ngerti sih etika saya ya objektivitas/hukum alam. Kurang mengerti soal2 supernatural. Mau back to monke atau Evolve to crab, tidak saya permasalahkan.
atau bisa jadi cakupan etika ini lebih luas atau overlapping begitu?? jadi, ada lebih dulu tapi disadari belakangan. sehingga fundamentalnya sulit untuk ditentukan.
Bang martin, bisakah membahas kaitan pemikiran filsafat terhadap teori konspirasi, karena belakang ini masyarakat kita sering mengkaitkan akan sesuatu hal dengan teori konspirasi tanpa mereka sadari:)
Mantab... sangat cerdas sekali bang martin. Membuat estetika vs aktifitas politik dimasukan dalam rumus 3 filsafat etika. Sekaliblagi mantab Dan terimakasih Pencerahannya
Bagaimana halnya dalam kepercayaan agama? semisal 99 sifat Tuhan yg terpuji, para pemeluknya mengamininya sbg salahsatu sikap yg harus dijunjung. Apakah ada namanya etika transendental?
Filsafat sekarang mengarah pada mempersulit diri dalam mengkaji sesuatu bukan yang Sulit dan Rumit dijadikan kemudahan yang bermanfaat untuk Masyarakat !
Bukan sekarang saja, dari dulu beginilah filsafat. Filsafat, di setiap zaman, selalu (kelihatannya) mempersulit pengkajian hal-hal yang kelihatannya sederhana.
@@sammawardi ya hancur sih, tapi teori hidup untuk diri sendiri tidak peduli itu, yg diharapkan mereka adalah orang lain semuanya baik dan berharap dirinya sendiri yg memakai teori hidup untuk diri sendiri
@@sammawardi Setuju makanya belajar filsafat itu terutama yang membahas kebebasan secara invidiualisme emang aga risky kalo ga di barengi sama pemikiran yang sehat, jadi emang harus di seimbangi juga
Dulu saya berpikir kayak gitu. Tapi sebenarnya untungnya berbuat baik adalah bagaimana saya melihat diri saya sendiri. Contoh : Kalau saya korupsi. Memang dapat uang. Tapi rasa teror dan merasa malu akan diri sendiri membuat saya merasakan hidup tidak hidup. Rasa tidak bersalah adalah kenikmatan bagi diri saya
Etika ya, ada parameter absolutenya ga ya, sesuatu dikatakan etis secara murni. Soalnya sekarang bawaanya suudzon mulu kalo ada yg berbuat baik. Soalnya dari statenent bung martin, td disebutkan perbuatan baik sebagai akhir dari kegiatan agar disebut etis bukan untuk menuju konsensus selanjutnya. Tapi sekarang kalo berbuat baik beberapa orang mengorientasikan akan dapat balasan nanti (pahala/kenikmatan) so gimana?
Kalau menurut saya, ada aturan sederhana yang bisa jadi patokan umum, yaitu "golden rule": Lakukan kepada orang lain apa yang Anda ingin orang lain lakukan pada Anda. Jangan lakukan apa yang Anda tidak ingin orang lain lakukan pada Anda. Memang ini perlu penjelasan lebih detail dalam berbagai aspek, tapi ini bisa digunakan sebagai awal.
Kayaknya tradisi etika gaya timur juga beragam, tapi mungkin kecenderungannya lebih kearah etika keutamaan ya? Sifatnya lebih mengutamakan keindahan dan sopan santun tanpa terlalu banyak memikirkan perbedaan latar belakang seseorang. Lagi pula pertukaran budaya di antara peradaban-peradaban di timur baru mulai jauh lebih terfasilitasi sejak masuknya peradaban barat kesini bukan? Bagaimana menurut anda?
@@ranggadananditya9257 kayaknya nggak deh, setau ku filsafat di barat dan timur berjalan beriringan, walaupun di timur lebih kaya dgn hal2 begini; etika, kemanusiaan, dll.
etika apapun tetmasul agama sesuatu ygdah lama usang penuh formalitas kpalsuan keilusian angan2 yg dihidup hidupkan lpara pendusta ESNSI MANUSIA / ROH JIWA PEMIKIRAN = ROH JIWA METDEKA Google MEDIA PERPUSTAKAAN DUNIA _ SARANA PENCARIAN JATI DIRI hidup di negeri para pendusta : mndistorsi info mnjadikan kluarga masyarakat yg mmbeo mmbebek mlawan kodrat memanipulasi takdir
Wah saya kira filsafat etika itu salah satu yang basic dalam filsafat sama seperti epistemologi dan metafisika. Ternyata filsafat etika itu turunan ya. Ada sumber yang bisa dibaca kah?
Kak .mau tanya ..maaf oot .. .kenapa pengetahuan yang bisa menguasai , pada akhirnya pengetahuan digunakan untuk kepentingan pribadi yg berpengetahuan itu sndiri ? Apakah itu juga termasjk orng yg berpendidikan ?? Contih saja pejabat yg korup
Saran gua sih pahamin mindfullnes, itu lebih ke diri sendiri dulu baru ke sosial bang, semakin paham semakin ngebawa kita ke sosial, sebelum turun ke sosial lebih baik diri sendiri dulu bang, kalo bukunya gua gatau tapi ada di channel youtube tedx talk yg orang indo bahas tentang mindfullnes, dicoba semoga bermanfaat
Bukankah lebih pas bahwa etika deontologis dan konsekuensialis yang berseberangan, Bung? Jadi jika memang betul etika deontologis merupakan penguasaan filsafat politik terhadap estetika (filsafat keindahan), mestinya yang merupakan penguasaan estetika terhadap filsafat politik bukanlah etika keutamaan melainkan etika konsekuensialis. Sementara itu, etika keutamaan lebih merupakan jalan tengah (fusi) antara filsafat politik dan estetika, mengingat etika jenis ini punya sisi deontologis sekaligus sisi konsekuensialis pada saat yang bersamaan: bahwa kewajiban dan juga tujuan/manfaat sama2 diafirmasi, tidak dipertentangkan. Contohnya Aristotelianisme yang dalam etikanya menekankan eudaimonia sebagai kausa final baik dalam ranah publik maupun ranah privat (mirip dengan ontologinya yang mengakui adanya universalitas dan juga partikularitas).
Anyway, thank you, Bung Martin, for sharing your knowledge thus far.
sepakat. sepertinya sama dengan argumen aristo
Argumen jazzi berangkat dari pemikiran kebahagiaan cederung sebagai pemaknaan universal, sedangkan martin mengandaikan politik = praktis. Kalau saya cenderung sepakat dengan martin. Walaupun kalau dari titik tolak argumen pemahaman jazzi bisa masuk akal. Sederhananya, jazzi percaya Sang Maha Benar, sedangkan martin sebaliknya. Dua-duanya bagus koq, karena keduanya paham benar sistem logika
Term akan selalu kembali ke epistemogi asalnya.
Qq
Menurut saya penjelasanya sudah sangat 👍. Tapi menurut saya etika itu memang dia sangat abstrak dan bhkan luas cakupannya! Namun ada hal yang paling mendasar terkait etika yaitu, bagaiamana nilai moral itu diaplikaskan dala ranah sosial!! Karena moral dan etika memang memiliki prinsip yang sama namun penerapan etika biasanya dia wajib mengunakan nalar intelektual dalam menilai dan mengevaluasi suatau promlem yang ada dikehidupan masyarakat. Bahkan etika dia bisa mengkritisi moralitas dalam hal tertentu! Karena bagi saya moral itu adalah nilai" Yang baku karena sesuai adat dan istiadat disuatau daerah /wilayah!!! Sperti hal etika deontologi etika itu harus berlaku universal!l!!! Saya ambil contoh kasus misalnya, kita berbohong demi kebaikan atau kita berbohong demi meyelamatkan nyawa manusia lain karena di kerjar maling!!! Secara moral berbohong itu adalah perbuatan yang salah secara nilai, tetapi bedal halnya dengan etika karena dia memang butuh pendalaman kebih lanjut akan keputusan yang akan diambil, makanya ada perumpaan berbohong untuk suatu yg baik itu dibernarkan karena etika dia wajib megkritisi moral dalam konsidisi yang membutuhkan pendalaman. Jadi simplenya moral itu nilai" Yang baku yg ada di suatu masyarakat sedangkan Etika dia wajib menggunakan Nalar intelektual untuk mengambil keputusan! Misalnya nya berbohong itu jelek berbicara jujur itu baik ini secara moral jelas ukurannya. Nah tetap dilapangan ada kasus" Yang sring membenturkan beberapa nilai" Moral sekaligus antara berkata jujur dan berbohong. Bagi saya ranah etika itu disini bagaimana dia memutuskan secara cepat keputusan yang akan diambil ketika dipertentang kan dengan nilai" Moral. Jadi moral itu nilai baku dan bisa diukur tindakannya seperti bohong, jujur dll. Sedang etika dia bagi saya wajib memiliki intelektual untuk bagaiamana dia mencapai kesimpulan dalam tindakannya ketika dihadapkan dengan kondisi yang dilematis terhadap nilai moral yg bertentangan!!!
manfaat paling banyak yang akan didapat semua orang yaitu begitu manusia berhenti mempunyai anak dan memutuskan punah, maka akan tercipta kehidupan yang hening tanpa penderitaan
Etika adalah aturan serta dapat menambah nilai ekstetik dalam setiap prilaku meski sederhana tapi berkesan
Mnurut saya di zmn primordial etika adlh implikasi dari plestarian kbradaan mnusia itu sndiri hingga akhrnya mnuju kmjuan sbuah pradaban ,etika adlh echo reflection kbradaan kbjksanaan rasionalitas ke arah crmin spektrum khidupan kmnusiaan yg lbh luas.
Terima kasih bang, akhirnya nemu maksud dari "Utamakan Kewajiban daripada Hak" dlm pelajaran PPKn di sekolah dulu.
Saya menangkap kedua aliran Etika (Deontologis & Virtue) itu sebagai satu rangkaian yg saling berkaitan.
Aliran Ketiga di Etika Consequences sebagai tolok ukur sejauh mana (batas-meta) kausa kewajiban dicapai maka hak itu juga harus tercapai, ada tanggung jawab (konsekuensi) dari subjek, predikat, & objek dalam mencapai asas manfaat (utilitas) bersama.
Ini menurut pemikiran subjektif saya pribadi (opini) entah secara objektif (umum) dikembalikan ke definisi fundamentalnya.
Hadir nyimak
Kalau di lingkungan sehari hari kita, mungkin etika erat kaitannya dengan pantas dan tak pantas, dan ini saya rasa ilmu turun temurun yg bersifat mutlak,,🙏
menurut sy etika sudah sangat pas dan manfaat paling banyak yang akan didapatkan,karena moral etika itumemiliki prinsip yang sama hanya,bahkan etika itu bisa mengkritis moralitas dalam hal tertentu.
Sangat bermanfaat sekali kontennya menambah wawasan dan pengetahuan ..👍👍👌 TERiMA KASIH 😇🙏
terima kasih, saya bisa belajar banyak dari video ini
Konten kya gini srharusnya yg trending ..
Mkasih bang
Kereeen bisa dibahas filsafat olahraga
Okey, nongkrong disini dulu.. sebelum tidur 🙂
Sangat inspiratif bang👍👍👍
Terimakasih🙏😊
Video ini membuka pintu diskusi baru
Wah pencerahan ini. Setuju saya sama Bang Martin. 👍
Gua 14 tahun suka banget sama channel model begini. Keren.
Lain lu bro 👍
hihi keren
Secara sederhana, etika adalah sistem prinsip moral. Mereka mempengaruhi bagaimana orang membuat keputusan dan menjalani hidup mereka. Etika berkaitan dengan apa yang baik bagi individu dan masyarakat dan juga digambarkan sebagai filsafat moral.
Penilaian estetis lebih bersifat universal (relatively relative) daripada penilaian etis (absolutely relative). Akan lebih gampang bagi semua orang mengatakan suatu pemandangan alam yang hijau dan subur itu sebagai sesuatu yang indah daripada menilai suatu tindakan seperti membunuh itu baik atau buruk(sebab bahkan dalam kondisi tertentu membunuh itu bisa dibenarkan). Bisa dikatakan justru estetika lah yang selalu mendominasi filsafat politik, namun tidak mungkin bisa secara mutlak. Etika ada sebagai wujud dari keinginan atau kehendak manusia untuk mencapai suatu keadaan tertentu sambil menimbang apa dampak atau pengaruhnya kepada orang lain atau suatu hal di luar dirinya yang berpengaruh juga pada akhirnya kepada dirinya sendiri. Dalam hal ini etika deontologi hanya dimungkinkan apabila terdapat suatu penilaian mutlak terhadap moral. masalahnya itu sama sekali tidak bisa dibuktikan keberadaannya.
Jawabannya, etika itu ada, etika deontologi itu tidak ada.
Mencerahkan
nampaknya sistem etis Kantian.. termasuk imperatif kategorisnya lebih menghendakkan kepatuhan manusia..pada perintah moral..
apresiasi bangett dengan bang martin. channel yang mendidik tentang knowledge seputar filosofi
salah satu hal yg dulu sering gw pertanyakan dari mana dasarnya, kerenn bang
Saya like terlebih dahulu sebelum menonton
Basic indonesian
Sekian lama hingga saat ini belajar Filsafat melalui Kesenian melalui diskusi atau belajar sendiri. Singkat cerita tentang pengetahuan yang saya dapatkan adalah belajar merefleksikan tentang 'sesuatu', boleh jadi dia cikal bakal suatu penghayatan. Barangkali juga berpusat di wilayah Estetika.
Tidak hanya berdiskusi secara baik baik saja. Tentu ada perdebatan yang kiranya cukup memengaruhi suasana perasaan yang kurang mengenakkan. Disitu juga seringkali saya mencoba merenungkan bahwa apa yang menjadi topik 'perdebatan panas' merupakan cikal bakal Filsafat Politik atau boleh jadi Estetika Deontologis.
Barangkali apakah boleh saya bertanya, ketika manusia mengalami kecemasan yang bersifat eksistensial tersebut membuahkan pemikiran bahkan tindakan terhadap manusia yang lain, dalam arti manusia yang lain tersebut merasa tidak dihargai sebagaimana etika kesepakatan. Bukankah lagi lagi hal itu terjadi karena suatu bentuk prilaku?
Saya pikir itu esensial dalam menjalani hidup dengan 'saling' serang atau melengkapi satu sama lain.
Barangkali analogi saya memang kurang tepat dengan topik yang dibahas di atas.
Ketika saya bertanya tentang sesuatu lalu muncul sebuah jawaban. Jawaban itu adalah pertanyaan lagi. Dia berusaha mempertanyakan apa yang saya tanyakan tadi, lalu saya menjawab dengan suatu pertanyaan. Atau,
SAYA PIKIR MAS MARTIN CARA BEPIKIRNYA SAMA DENGAN SAYA. Boleh jadi orang lain akan bertentangan dengan pendapat saya barusan. Bahkan saya bisa dihujani umpatan bahkan hujatan oleh tindakan tersebut.
Apakah pantas saya melakukan hal tersebut?
Bagaimana dengan orang lain? Atau barangkali kita sering cek-cok dengan pasangan kita sendiri karena hal hal yang sering dianggap sepele padahal penting? Ketika ingin dituntaskan justru malah memperkeruh keadaan, jika dibiarkan maka justru penyepelean. Diam salah-angkat suara salah. Lantas yang benar dianggap pembenaran.
Aku pengen ngobrol ngobrol secara langsung sama Mas Martin.
Makasih.🙂
Terimakasih Pater
Dasar dalam sistem logika reguler karena kita manusia adalah mahluk hidup dengan komponen otak kita memiliki sel saraf cermin sehingga kita bisa bereksistensi dari situ kita bisa berempati (altruisme). Sel otak purba dalam kingdom animal yang bakal terbentuk manusia sbg salah satu produk evolusinya adalah sel amigdala menghasilkan ego. Jadi perumusannya. Alat : Otak manusia. Komponen : Sel saraf cermin yang komplex (outputnya eksistensi) ( Sel amigdala ( outputnya egoisme) Sel cortex ( outputnya Allustruisme). Jadi dengan perangkat otak tersebut manusia memproses faktor eksternal baik itu lingkungan fisika, kimia maupun dalam wilayah politik ( dalam arti luas) sebagai konsekuensi dari manusia hidup berkomuni.Etika adalah konsekuensi dari manusia hidup berkomuni. Dan etika akhirnya mencangkupi segala bidang kehidupan karena etika adalah keluhuran atau bertujuan baik. Semua ini adalah proses evolusi supaya kita bisa bertahan hidup dalam komunitas. Dalam etika kita menekan egoisme dan memperkuat Alltruisme demi mencapai kesenangan kebahagian bersama dalam komunitas. Estetika merupakan wujud dari kenikmatan indrawi akibat kerja hormon bahagia dan pemprosesannya oleh otak manusia. Baik estetika dalam ruang privat maupun publik.
Thanks
Etika bernegara tentu orang harus taat pada peraturan per undang2an yg berlaku dn bila ketinggalan jaman MK UU hrs diganti dg UU yg baru, dn spy UU ditaati,MK yg melanggar UU hrs dihukum apk ganti rugi,kurungan dll
dari dulu belum muncul sponsor rokok, kopi dan ads mantap berinegritas
Apapun aliran filsafat etika yg di usung tdk bs dilepaskan dari cara dia melihat dan memahami manusia, krn tujuan atau objek dr etika adalah manusia itu sendiri.
Lahirnya etika itu tdk bisa dilepaskan dr pemahaman atau cita2 spt apakah manusia itu seharusnya (manusia ideal), bahkan org awam sekalipun punya kriteria atau nilai2 yg disebut "manusia ideal". Nah nilai2 "manusia ideal" itulah yg disebut sbg etika.
Kemana aja baru post lagi ditunggu-tunggu loh
Hhhhh😂
Udah 2minggu nungguin ngab wkwk
Anda keren
mematok moral kolektif adalah pelanggaran hak asasi
Ya setuju
Maksudnya?
keren bro
Jadi inget dosen etika bisnis dulu. Orangnya simpel, yang paling gua inget. Tindakan tidak beretika itu kalau tindakanmu masuk ke koran atau media, kamu merasa malu? Kalau orang tua dan saudaramu tau tidakanmu apakah kamu malu? Jadi tidak beretika itu semua yang bikin malu. Makanya ada koruptor tetap nyalon lagi, karena budaya malu lebih rendah dari budaya nafsu.
Kalau urat syaraf malu sudah putus, bagaimana? 😁
etika bukan benda jadi bukan ada dan tidak ada ... Definisi saya tentang etika adalah buah dari (teori) moral yang mengenal baik dan buruk .. Sebagai (Prakteknya) itu disebut etika... analoginya adalah punya sayap dulu (moral) baru terbang (kepantasan itulah disebut etika)..
Bidang studi saya ini. Cek Jacques Rancière, "Dissensus" dan all his books.
Etika bagian dari axsiologi yang artinya sesuatu itu bernilai turunannya disebut moral (baik atau buruk).
Pakettt
Aku suka cara penyampaian kau bang🔥🔥🔥
Etika .. Estetika simbul karakter.
Begitulah nilae nilae Abstrack .
Pada diri pada Manusia yang baik dan yg buruk akan kelihatan .
Akan muncul Moralitas insan Manusia .... Good study to geather thanks .... Love you ... Ok .
Untuk mengetahui cukup sederhana caranya bercermin ysng Jernih fis kita termasuk kata gori yang mana jawabnya ada di diri dalam bercermin ... Mari Bercermin secara Alami secara fitrahnya ... Dan apa yg terbaik dlm hidup yg sementara ini .... Liberty .
Etika, diberikan kan pada manusia,hidup mahkluk yg disempurnakan yg pencipta,dan pasti mengenal Tuhan, Etika di gerakan dg kehadiran panca indra, otak utk pikiran dan berakal, dan dibatasi oleh qoulbu yg berhati nurani.etika dititipkan Pencipta, dr saat manusia dilahirkan dari seorang Ibu.
Estetika bagaimana cara' manusia membawa pesan kebaikan. Sesama manusia dan mahkluk hidup lainnya di muka ini. dg sedikit mengenal ' TuhanMoe kita, akan dapat membedakan antara etika dan estika,antara awal dan akhir, antara ada dan tiada, antara tampak dan tidak tampak, antara pilihan Allah, dan kesepakatan manusia saja.
Menurutku filsafat etika itu memang tidak ada, yang ada itu hanya etiket (kenyamanan ; menjaga kesopanan, tata krama etc.. Intinya yg membuat nyaman, united dan tidak gaduh) dan yg terakhir adalsh Moral (kebaikan/kebajikan). Untuk Moral itu sendiri menurut saya adalah tentang menyangkut suatu tindakan atau perbuatan dari mengorbankan diri sendiri dengan tujuan atau harapannya adalah agar orang lain jadi merasa terbantu atau teringankan beban atau kesulitannya.
Misal saat suatu krtika kita pergi ke apotik utk membeli obat lalu ternyata duitnya kurang dan tiba2 ada seseorang yg mengantri di belakang kita menawarkan diri utk membayar sisa kekurangannya
Bang Martin.. bisa coba diterangkan apa itu NILAI.. Terima kasih 👍..
Apa yg bisa mencegah orang/negara/perusahaan/penguasa bertindak seenaknya sering kali bukan nilai moral atau appeal to humanity. Perilaku di dunia ini kombinasi game theory dan emosi. Emosi, kita berharap kita baik maka orang lain akan baik ama kita, or we feel good if they are nice to us if we are nice to them. Namun realitanya belum tentu kejadian. Jadi harus selalu eling dan waspada.
Ini mirip hukum Hammurabi
Mata dibalas mata
Tendang dibalas tendang
Tebas dibalas tebas
Si A attack 500 dibalas Si B attack 500
sy masih awam mengenal filsafat karena basic sy di nakes, tp sya ingin mengenal dasar filsafat secara mendalam
Selama ini saya mengira bahwa Filsafat Politik itu dasarnya adalah etika. Tapi ternyata tidak toh...
gass
Saya kira benar etika ada konvensi yang tidak terlulis bahkan tidak diurai dan merupakan tindakan untuk kenyamanan bersama saja untuk membangun interaksi yang nyaman antar manusia. Jadi etika akan ada dan kita jaga bila ada orang lain. Ini tentu berkaitan dengan tingkat intelektual seseorang.
Berarti etik berbeda setiap suku dan negara
Saya pikir perlu menempatkan etika sebagai suatu kajian filosofis yang mandiri, penyelidikannya haruslah yang utama bahkan sebelum metafisika. Meniadakan atau meragukan konsepsi etika sebab menempatkan terlebih dahulu pengandaian filsafat politik dan filsafat estetika, yang seolah-olah konsepsi tentang filsafat etika menjadi tidak diperlukan. Levinas sudah membahas ini terkait bagaimana filsafatnya berbicara tentang "etika wajah (orang lain)" atau "etika tanggung jawab (kepada orang lain)". Tanggung jawab di sini tidak ia tempatkan sebagai suatu kewajiban, keutamaan, atau konsekuensialis, melainkan tanggung jawab yang murni didasarkan pada "etika" itu sendiri. Tanggung jawab di sini lebih diartikan sebagai tanggung jawab etis.
Yang ada hanya estetika dan filsafat politik...
2 minggu telah berlalu....akhirnya 😀👍
Auto nyulut rokok juga kalo nonton video om satu ini. 😄😄, kerennn om. 🙌🙏
Sama 😂
Bang, bahas filsafat tentang 'Normal' dong: sekarang saya lagi ragu normal apa nggak.
Coba gw test gw usap"loe ngaceng ngga
Semua lagi new normal
Normal itu mitoz
Up lh
Up
Sip
Persoalannya menjadi sangat fundamental sekali. Apakah persoalan ini merupakan suatu hal yang baru pak? Ataukah ada filsuf² lain yang sudah membahasnya? Soalnya saya menjadi terbawa suasana, apakah sebenarnya etika itu ada? Saya baru kepikiran loh. Saya juga menjadi ragu apakah memang sebenarnya tidak ada etika itu.
Udah adaa. Coba cari ebook moral fool. Atau kalau mau langsung aja ke daoism
Etika deontologi Immanuel Kant Dan utilitarianisme Jeremy Betham.
@@amorfate3029 mereka sih udah berasumsi etika itu ada. Makanya ngebangun kerangka acuan categorical imperative dan greatest happiness principle. Yg ditanya di atas, "apakah sebenernya etika itu ada?"
Etika itu tidak ada yg ada hanyalah kesepakatan dan subjectivitas.
Etika itu ada yaitu hukum alam.
@Serigala Berbulu Domba waduh kurang ngerti sih etika saya ya objektivitas/hukum alam. Kurang mengerti soal2 supernatural.
Mau back to monke atau
Evolve to crab, tidak saya permasalahkan.
Thanks ♡ Ilke it , Good Channel 👍👍
Apakah Politik dan Estetika jg dpt diperas lg menjadi sesuatu yg lbh elementer?
akhirnya diri saya yg zero ethic ini bisa nyambung juga
Sepertinya etika bukan buffer zone. Saya lebih condong kepada rule/konvensi tidak tertulis untuk etika. Boleh jadi, etika itu bentuk pendamaian.
Bang bahas freewill dan takdir
atau bisa jadi cakupan etika ini lebih luas atau overlapping begitu?? jadi, ada lebih dulu tapi disadari belakangan. sehingga fundamentalnya sulit untuk ditentukan.
Kesini karena 01 dan 03 selalu bilang "Etika"
Bang martin, bisakah membahas kaitan pemikiran filsafat terhadap teori konspirasi, karena belakang ini masyarakat kita sering mengkaitkan akan sesuatu hal dengan teori konspirasi tanpa mereka sadari:)
Baru nemu bang, maaf. Mungkin karna waktu aja ya ? Hehe, lanjutkan bang
Mantab... sangat cerdas sekali bang martin. Membuat estetika vs aktifitas politik dimasukan dalam rumus 3 filsafat etika.
Sekaliblagi mantab
Dan terimakasih
Pencerahannya
Apakah bedanya filsafat etika dan filsafat moral? Mohon penjelasannya
Bang bahas tentang eksistensi bang
Info komunitas filsafat jakarta dong ???
bang...minta rekomendasi buku etika dong...
Lessggooo
Bedakan filsafat etika dg filsafat moral,,,,, jelas beda.
Bukannya simpel ya etika akan sangat selalu bervolusi
Ada cara pandang lain yang diajukan Schopenhauer, bung dalam bahasan etika.. mungkin bisa dibedah dikemudian hari..
Kalo aja matakuliah filsafat dibahasnya gini kemarin tuh :(
Ga sesuai konteks konten, tapi saya butuh jawaban Dari pertanyaan ini. Apa contoh sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada ?
Di semester 2 saya dapet matkul "etika & filsafat politik", jadi etika politik itu apa bang?
Etika politik merupakan oksimoron 😁
Seperti paradox ya bang
Bagaimana halnya dalam kepercayaan agama? semisal 99 sifat Tuhan yg terpuji, para pemeluknya mengamininya sbg salahsatu sikap yg harus dijunjung. Apakah ada namanya etika transendental?
Itu lebih ke "etiket" mungkin
@@chn._341 eh iya kamu bener :)
Filsafat sekarang mengarah pada mempersulit diri dalam mengkaji sesuatu bukan yang Sulit dan Rumit dijadikan kemudahan yang bermanfaat untuk Masyarakat !
Bukan sekarang saja, dari dulu beginilah filsafat.
Filsafat, di setiap zaman, selalu (kelihatannya) mempersulit pengkajian hal-hal yang kelihatannya sederhana.
Pingin bisa ngomong lancar kek abang 🙂
Martin membuat kita berpikir bukan menghafal.
Saya selalu kepikiran teori individualisme tertutup saat ingin berbuat baik
Apa untungnya buat saya ketika saya berbuat baik?
Nikmatnya berbuat jahat
just imagine if all human being berpikir dan berperilaku seperti kmu, what the world would be like?
@@sammawardi ya hancur sih, tapi teori hidup untuk diri sendiri tidak peduli itu, yg diharapkan mereka adalah orang lain semuanya baik dan berharap dirinya sendiri yg memakai teori hidup untuk diri sendiri
@@spamobs5055 that's way teori tersebut tdk tepat diterapkan di realitas, teori itu hanya mengonfirmasi egoisme seseorang
@@sammawardi Setuju makanya belajar filsafat itu terutama yang membahas kebebasan secara invidiualisme emang aga risky kalo ga di barengi sama pemikiran yang sehat, jadi emang harus di seimbangi juga
Dulu saya berpikir kayak gitu. Tapi sebenarnya untungnya berbuat baik adalah bagaimana saya melihat diri saya sendiri.
Contoh : Kalau saya korupsi. Memang dapat uang. Tapi rasa teror dan merasa malu akan diri sendiri membuat saya merasakan hidup tidak hidup.
Rasa tidak bersalah adalah kenikmatan bagi diri saya
Etika ya, ada parameter absolutenya ga ya, sesuatu dikatakan etis secara murni. Soalnya sekarang bawaanya suudzon mulu kalo ada yg berbuat baik. Soalnya dari statenent bung martin, td disebutkan perbuatan baik sebagai akhir dari kegiatan agar disebut etis bukan untuk menuju konsensus selanjutnya. Tapi sekarang kalo berbuat baik beberapa orang mengorientasikan akan dapat balasan nanti (pahala/kenikmatan) so gimana?
Kalau menurut saya, ada aturan sederhana yang bisa jadi patokan umum, yaitu "golden rule":
Lakukan kepada orang lain apa yang Anda ingin orang lain lakukan pada Anda.
Jangan lakukan apa yang Anda tidak ingin orang lain lakukan pada Anda.
Memang ini perlu penjelasan lebih detail dalam berbagai aspek, tapi ini bisa digunakan sebagai awal.
Bang. Etika d tradisi filsafat timur dong. Kayaknya lebih kaya deh...
Kayaknya tradisi etika gaya timur juga beragam, tapi mungkin kecenderungannya lebih kearah etika keutamaan ya? Sifatnya lebih mengutamakan keindahan dan sopan santun tanpa terlalu banyak memikirkan perbedaan latar belakang seseorang. Lagi pula pertukaran budaya di antara peradaban-peradaban di timur baru mulai jauh lebih terfasilitasi sejak masuknya peradaban barat kesini bukan? Bagaimana menurut anda?
@@ranggadananditya9257 kayaknya nggak deh, setau ku filsafat di barat dan timur berjalan beriringan, walaupun di timur lebih kaya dgn hal2 begini; etika, kemanusiaan, dll.
Apakah moral etika dan kemanusiaan adalah sama?
kemanusiaan itu nilai nya, etika adalah sistem dari nilai. bisa jadi dalam sistem itu ada nilai-nilai yang saling beririsan, sebab akibat, dst
bang gua gangerti tapi pengen belajar
sama 😀
etika apapun tetmasul agama sesuatu ygdah lama usang penuh formalitas kpalsuan keilusian angan2 yg dihidup hidupkan lpara pendusta ESNSI MANUSIA / ROH JIWA PEMIKIRAN = ROH JIWA METDEKA Google MEDIA PERPUSTAKAAN DUNIA _ SARANA PENCARIAN JATI DIRI hidup di negeri para pendusta : mndistorsi info mnjadikan kluarga masyarakat yg mmbeo mmbebek mlawan kodrat memanipulasi takdir
Wah saya kira filsafat etika itu salah satu yang basic dalam filsafat sama seperti epistemologi dan metafisika. Ternyata filsafat etika itu turunan ya. Ada sumber yang bisa dibaca kah?
Kak .mau tanya ..maaf oot .. .kenapa pengetahuan yang bisa menguasai , pada akhirnya pengetahuan digunakan untuk kepentingan pribadi yg berpengetahuan itu sndiri ? Apakah itu juga termasjk orng yg berpendidikan ?? Contih saja pejabat yg korup
Lalu etiket lahir dari apa?, Etika atau masyarakat?
Rokoknya mubasir bang😅😂
Yang mahasiswa filsafat like.
😁
Etiket itu bukannya elektronik tiket yah?
Etika Nicomachia
Eh itu miki matsubara kah?
Kalau mau belajar teori2 sosial mulai dr mana yah bang. Ada rekomendasi buku berbahasa indo ngk untuk sy khatam kan.
Saran gua sih pahamin mindfullnes, itu lebih ke diri sendiri dulu baru ke sosial bang, semakin paham semakin ngebawa kita ke sosial, sebelum turun ke sosial lebih baik diri sendiri dulu bang, kalo bukunya gua gatau tapi ada di channel youtube tedx talk yg orang indo bahas tentang mindfullnes, dicoba semoga bermanfaat