Ohhh ... Mas.... Barusan saya dengar dgn jelas , pada saat bahas ECU , di putaran tinggi ecu akan mengatur kecepatan pengapian lbh mundur , itu yg Mas katakan , seharusnya itu lbh maju bukan lbh mundur , namun gambar yg terpajang sewaktu Mas jelaskan itu benar adanya bahwa keliatan disana utk rpm tinggi bisa 20 - 40 derajat sblm TMA . Menit 2.30 .
Yg bener sesuai gambar ya, istilah lebih maju dalam hal waktu atau istilah lebih mundur (menjauh) dalam posisi piston mencapai TMA, mungkin jd rancu 😊🙏
Kok bisa ketika mesin dingin bahan bakar ditambah oleh ecu untuk meningkatkan campuran yg lebih mudah terbakar sehingga pengapian dimajukan, itu literasinya darimana? Panda brewok ngawur ini ya?
penjelasan yg sgt baik , bahkan sangat sangat baik dan benar . studio nya itu Mas , keren kayak org mau rekaman aja , padahal bahas motor , siapa yg sangka iyakan ?! iya benar adanya , saya mau berbagi cerita juga tentang motor saya yaitu VEGA ZR kalau dihitung waktu pengapian nya adalah 2 derajat sblm TMA pada putaran bawah , mungkin ini bertujuan atau karna pabrikan udah tahu bahwa mayoritas konsumen pasti pakai pertalite , yg dimana dgn RON yg lbh rendah dr pertamax , pertalite lbh mudah terbakar . makanya gk perlu terlalu awal titik pengapiannya , dan sebenarnya kita ini serba dilema , mau pakai pertalite tapi bbm tsb kurang bersih , mau pakai pertamax ada yg keberatan di operasional cost , dan sebenarnya kadang ketika pabrikan udah mengatur titik pengapian utk pertalite lalu kita pakai pertamax sebenarnya kita malah mubazir karna pertamax dgn RON yg lbh tinggi malah susah terbakar dgn titik pengapian 2 derajat sblm TMA pada motor VEGA ZR . namun pertamax jauh lbh bersih dan motor mobil yg udah injeksi wajib pakai pertamax , gk ada alasan kl gk mau bnyk masalah pada alat2 pendukung injeksi sistem . dlm minggu minggu ini saya barusan aja naikkan pengapian motor VEGA ZR saya 1 derajat lagi sblm TMA , jadi skrg lbh kurang 3 atau 3½ derajat sblm TMA , dan setel utk bbm pertalite dan udah dicek busi warnanya bgs bngt dgn warna coklat muda , trus beberapa hari lalu karna antrian panjang utk isi pertalite akhirnya saya isi 30.000 pertamax sekalian utk test 1 liter banding berapa KM . namun yg saya rasakan adalah masih lbh enak pakai pertalite di settingan tsb , namun kalau masalah kontan(spontan) sih memang lbh spontan pakai pertamax . gak tahu juga karna itu hanya pakai feeling , hrs uji dyno barusan bs pasti , dan saya pernah lihat channel yg test dyno sebuah motor mencari beda dikala penggunaan pertalite dan pertamax , penggunaan pertamax manakala mesin sdh panas sekali malah power turun sedikit , namun bs disiasati dgn boroskan sedikit jika pakai pertamax . saya juga melihat ada perbedaan pada vega lama yg msh 105 cc dgn pengapian AC , itu jarak pengapian nya adalah lbh kurang 10 atau 12 derajat sblm TMA , karna pada sistem AC butuh mesin berputar kencang barusan dibarengi pengapian yg gede , makanya pada putaran bawah jaraknya bs sampai 10 atau 15 derajat . sedangkan pengapian DC itu arus konstan didapat dari baterai yg terkonek langsung juga dgn kiprok bagian pengecasan .
@@PandaBewok sama2 mas , hanya berbagi sedikit yang blm tentu benar ilmu nya . 1 hal lagi saya mau nambahkan , yaitu : menurut saya motor yg stroke nya panjang hrs hitungan yg bnr kalau mau majukan pengapian karna pada motor long stroke , piston berada di TMA & TMB lbh lama dibanding stroke pendek . artinya perbandingan derajat pada magnet berbanding terhadap panjang stroke berbeda dgn stroke pendek , coba saja intip vega zr misalnya , kita geser menjadi 8 ° sblm TMA , KITA bs melihat bahwa pada saat titik pengapian menuju ke TMA ( LIHAT PERGERAKAN PISTON ) itu seperti gak bergerak , palingan itu cuma 1 koma sekian mm apalagi kl kepala piston sdh kotor dgn kerak hitam , kalau saya intip sih msh keliatan jelas pada ZR saya , stroke ZR 57.9 mm 👉 180° putaran magnet . kalau misal motor lain yg stroke nya 53 mm berarti 53 mm 👉180° . jadi jelas beda perbandingan pergerakan piston terhadap derajat pada putaran magnit . yg perlu ekstra hati2 utk naikkan pengapian itu justru motor yg pendek strokenya .
@@wielijustice biasanya mekanik punya konstanta cepat rambat api yg ku tau 0,002s, derajat pengapian bisa dihitung dari cc dinamis, kompresi dinamis, cepat rambat api dan jenis bahan bakar yang dipakai, biasanya cdi ori pengapiannya akan otomatis maju tiap rentan rpm, wajar saja motor vega diatur oleh pabrikan 2° karena saat itu masih ad premium🤣
luar biasa ini baru tutorial yg benar dan sesuai standar gak cuma coba coba dan tebak-tebakan tapi dengan alasan yg tepat terimakasih ilmunya masbro semoga sehat selalu
System'....perambatan ,dlm pembakaran ....sblm TMA, titik penyalaan Drajat penyalaan yg diatur..dlm setiap percepatan ...sejalan dgn bhn bakar dgn octane yg digunakan....pula(jadi titik bakar sempurna)
Bg review cara ubah timing pengapian agar bisa di pakai di motor lama kan sekarang udah wajib Pertamax atau turbo.., kalau bisa semua motor di aspal aku yakin akal ramai yg datang tuk lihat
1. Beli CDI programable 2. Naikan rasio kompresi statis sesuai bahan bakar yang akan dipakai (bisa papas head, ganti piston jenong, bore up/stroke up). Untuk pertamax rasio kompresi nya antara 10-11:1. 3. Pada motor standart, pada rpm 3000-9000 mulai ditambah 1derajat. Terus tambahkan 1 derajat sampai muncul gejala knocking. Ketika ada gejala knocking mundurkan pengapian 1-2derajat. InsyaAllah itu optimum nya.
@@candraputra8064 mantap suhu sekalian bisa Pertamax turbo itu 🔥🙏 makasih ilmunya di coba, kalau udh pakai CDI programable, yg no 3 perlu setting juga bg ?
@@madpo8944 justru nomor 3 itu yg penting bang, kalau tidak di lakukan setting derajat pengapian malah kurang maksimal. Lebih optimal kalau nyeting nya di atas mesin dyno jadi terukur secara data.
Om nanya dong. Pickup pulser kurang panjang dari standar cdi, bisa bikin ujung elektroda jadi putih? Spuyer karbu udah digedein 30 angka dari angka standar nya tetep putih di ujung elektroda, bagian yang lain busi item.
Bg saya punya Vario 110 cw yg kompresi mesin standartnya 10,7:1, saya mau pakai Pertamax turbo, agar sempurna pembakarannya jadi 11:1 gmn bg,apa bisa setel pengapian saja ?
Ijin bertanya mhon dijawab bagi yg paham. Jika blok dan piston kita upsize/boreup .. Apakah derajat pengapiannya jg harus perlu disesuaikan ? Krena menurut saya jika langkah pistonnya masih sama kyk sebelumnya sepertinya tdk perlu dirubah derajat pengapiannya kan
Bang mau tanya, misalnya kompresi tinggi ni pake pertamax biasa knocking, tapi pake turbo nggak knocking, berarti misalnya mau pake pertamax biasa gak knocking itu berarti setel di ecunya lagi bisa ya mas,kalo misalnya Gamau bongkar mesin lagi nurunin kompresi nya?
Overlap terjadi di akhir langkah buang dan awal langkah hisap ya dimana terdapat kondisi katup in dan ex terbuka bersamaan, sedang percikan busi terjadi di akhir langkah kompresi (di akhir langkah buang tidak ada percikan busi), dimana kondisi katup in dan ex keduanya dalam kondisi tertutup. Langkah mesin 4 tak 1. Hisap (TMA ke TMB) 2. Kompresi (TMB ke TMA) 3. Tenaga (TMA ke TMB) 4. Buang (TMB ke TMA) note: TMA (titik mati atas piston) TMB (titik mati bawah piston) Dalam 4 langkah ini
Umumnya, selain CKP (Crankshaft Position) timing pengapian juga ditentukan oleh sensor CMP (Camshaft Position) untuk membaca apakah posisi piston di TMA kompresi atau TMA buang dan atau sebuah distributor yang terhubung ke camshaft. Bagaimana jika mesin hanya memiliki CKP dan tidak memiliki CMP atau distributor? berarti busi akan dua kali menyala, saat akhir langkah kompresi dan juga akhir langkah buang. itu maksudnya ya? Ada beberapa mekanisme dalam sistem kerja mesin 1. Ada yang disebut wasted spark, ini berkaitan dengan pertanyaan abang, dimana busi akan menyala 2 kali, saat akhir langkah buang (wasted spark) dan akhir langkah kompresi (tenaga). terus apakah akan terjadi pembakaran juga karena berbarengan dengan overlapping klep? jawabannya tidak, udara di fase overlapping tidak terkompresi, jadi tidak akan terjadi pembakaran. 2. Membaca langkah dari bacaan sensor MAP (Manifold Absolute Pressure), sensor ini membaca mengukur tekanan udara di dalam manifold intake mesin untuk mengetahui langkah hisap atau langkah tenaga. Tekanan udara di dalam manifold intake pada saat langkah hisap lebih rendah dari tekanan atmosfer karena mesin sedang "menarik" udara masuk ke dalam silinder. jadi untuk mekanisme ini, busi hanya sekali menyala dalam 4 langkah Mudah2an membantu
Om terios saya turun mesin oversize 0,50 medin jadi ngelitik kalau pakai pertalite..kalau pakai pertamax hilang ngelitik ya..apakah timing pengapian bisa di mundurin supaya bisa pakai pertalite om.tolong di balas
Klo waktu pengapian nya telat,klo di scanner bisa di lihat timing advance nya fluktuasi nya 0 - minus 4,,yg seharusnya menurut manual book mobil adalah 2 smpe 6,,apa yg harus di cek om?? Minta tlong pencerahan nya om krn mobil sy boros sangat
Kok bisa ketika mesin dingin bahan bakar ditambah oleh ecu untuk meningkatkan campuran yg lebih mudah terbakar sehingga pengapian dimajukan, itu literasinya darimana? Panda brewok ngawur ini ya?
Bagiku Masih tidak masuk logika dan tidak masuk di akal, jika Percikan Seblum TMA artinya piston masih naik tapi api sudah meledak menyalurkan tenaga. Artinya piston dan ledakan tenaga udah saling berlawanan beberapa mili, alhasil tenaga tidak maksimal. Mohon penjelasannya min maaf saya jika salah saya hanya sharing dan saya masih newbie. 🙏😊
Ada kecepatan rambat api bang. Ibarat abang mau lempar buah ke keranjang yg berjalan. Saat abang lempar, buah itu akan terbang dan butuh waktu dia untuk sampai ke keranjang. Kalau keranjang nya jalannya cepet dan lambat, pasti waktu mulai lempar buahnya akan beda kan? Jd waktu pengapian disini lebih ke kapan abang harus lempar buahnya
@@PandaBewok Btul min, ada waktu rambat ibaratnya seperti kita Melempar buah ke kranjang yang berjalan. tetapi ruang bakar mesin motor standar diameternya kecil tak lebih dari 10CM, Waktu rambatan nya sangat" Kilat cepat apalagi tekanan kompresi tinggi plus suhu tinggi, dan lagi apabila RPM makin tinggi percikan busi makin cepat 20-40°. nah makin bingung saya. Tapi jika percikan busi terjadi setelah melewati kompresi TMA 5° bagi saya masih logika dan masuk diakal. karna tekanan masih tinggi dan piston memang mau turun kebawah jadi hasil tenaga ledakannya dorongan kebawah kayaknya lebih sempurna dan tidak sia".
@@PandaBewok Ouh, jadi ibarat kode untuk mengalirkan aliran listriknya yang di percepat? klu gitu saya nanya kembali min, Percikan busi ruang bakar terjadi pada saat titik piston berada dimana ? sebelum atau sesudah TMA dan berapa derajat . 🙏😊
Ohhh ... Mas.... Barusan saya dengar dgn jelas , pada saat bahas ECU , di putaran tinggi ecu akan mengatur kecepatan pengapian lbh mundur , itu yg Mas katakan , seharusnya itu lbh maju bukan lbh mundur , namun gambar yg terpajang sewaktu Mas jelaskan itu benar adanya bahwa keliatan disana utk rpm tinggi bisa 20 - 40 derajat sblm TMA . Menit 2.30 .
Yg bener sesuai gambar ya, istilah lebih maju dalam hal waktu atau istilah lebih mundur (menjauh) dalam posisi piston mencapai TMA, mungkin jd rancu 😊🙏
Betul, malah aneh dan gak umum kalau sebut pengapian lebih mundur saat rpm tinggi
2:46 dia bilang waktu pengapian lebih mundur saat rpm atas, bahaya
Kok bisa ketika mesin dingin bahan bakar ditambah oleh ecu untuk meningkatkan campuran yg lebih mudah terbakar sehingga pengapian dimajukan, itu literasinya darimana? Panda brewok ngawur ini ya?
Yg betul karena campuran kaya menyebabkan pembakaran yang lambat sehingga pengapian dimajukan
penjelasan yg sgt baik , bahkan sangat sangat baik dan benar . studio nya itu Mas , keren kayak org mau rekaman aja , padahal bahas motor , siapa yg sangka iyakan ?!
iya benar adanya , saya mau berbagi cerita juga tentang motor saya yaitu VEGA ZR kalau dihitung waktu pengapian nya adalah 2 derajat sblm TMA pada putaran bawah , mungkin ini bertujuan atau karna pabrikan udah tahu bahwa mayoritas konsumen pasti pakai pertalite , yg dimana dgn RON yg lbh rendah dr pertamax , pertalite lbh mudah terbakar . makanya gk perlu terlalu awal titik pengapiannya , dan sebenarnya kita ini serba dilema , mau pakai pertalite tapi bbm tsb kurang bersih , mau pakai pertamax ada yg keberatan di operasional cost ,
dan sebenarnya kadang ketika pabrikan udah mengatur titik pengapian utk pertalite lalu kita pakai pertamax sebenarnya kita malah mubazir karna pertamax dgn RON yg lbh tinggi malah susah terbakar dgn titik pengapian 2 derajat sblm TMA pada motor VEGA ZR .
namun pertamax jauh lbh bersih dan motor mobil yg udah injeksi wajib pakai pertamax , gk ada alasan kl gk mau bnyk masalah pada alat2 pendukung injeksi sistem .
dlm minggu minggu ini saya barusan aja naikkan pengapian motor VEGA ZR saya 1 derajat lagi sblm TMA , jadi skrg lbh kurang 3 atau 3½ derajat sblm TMA , dan setel utk bbm pertalite dan udah dicek busi warnanya bgs bngt dgn warna coklat muda , trus beberapa hari lalu karna antrian panjang utk isi pertalite akhirnya saya isi 30.000 pertamax sekalian utk test 1 liter banding berapa KM . namun yg saya rasakan adalah masih lbh enak pakai pertalite di settingan tsb , namun kalau masalah kontan(spontan) sih memang lbh spontan pakai pertamax . gak tahu juga karna itu hanya pakai feeling , hrs uji dyno barusan bs pasti , dan saya pernah lihat channel yg test dyno sebuah motor mencari beda dikala penggunaan pertalite dan pertamax , penggunaan pertamax manakala mesin sdh panas sekali malah power turun sedikit , namun bs disiasati dgn boroskan sedikit jika pakai pertamax .
saya juga melihat ada perbedaan pada vega lama yg msh 105 cc dgn pengapian AC , itu jarak pengapian nya adalah lbh kurang 10 atau 12 derajat sblm TMA , karna pada sistem AC butuh mesin berputar kencang barusan dibarengi pengapian yg gede , makanya pada putaran bawah jaraknya bs sampai 10 atau 15 derajat .
sedangkan pengapian DC itu arus konstan didapat dari baterai yg terkonek langsung juga dgn kiprok bagian pengecasan .
Terimakasih bang, terimakasih jg atas sharingnya yang sangat bermanfaat bagi yang lain 😊
@@PandaBewok sama2 mas , hanya berbagi sedikit yang blm tentu benar ilmu nya .
1 hal lagi saya mau nambahkan , yaitu : menurut saya motor yg stroke nya panjang hrs hitungan yg bnr kalau mau majukan pengapian karna pada motor long stroke , piston berada di TMA & TMB lbh lama dibanding stroke pendek . artinya perbandingan derajat pada magnet berbanding terhadap panjang stroke berbeda dgn stroke pendek , coba saja intip vega zr misalnya , kita geser menjadi 8 ° sblm TMA , KITA bs melihat bahwa pada saat titik pengapian menuju ke TMA ( LIHAT PERGERAKAN PISTON ) itu seperti gak bergerak , palingan itu cuma 1 koma sekian mm apalagi kl kepala piston sdh kotor dgn kerak hitam , kalau saya intip sih msh keliatan jelas pada ZR saya ,
stroke ZR 57.9 mm 👉 180° putaran magnet .
kalau misal motor lain yg stroke nya 53 mm berarti 53 mm 👉180° .
jadi jelas beda perbandingan pergerakan piston terhadap derajat pada putaran magnit .
yg perlu ekstra hati2 utk naikkan pengapian itu justru motor yg pendek strokenya .
Terbaik bang ,matursuwun terima kasih rela menulis panjang demi kebaikan bersama
@@wielijustice biasanya mekanik punya konstanta cepat rambat api yg ku tau 0,002s, derajat pengapian bisa dihitung dari cc dinamis, kompresi dinamis, cepat rambat api dan jenis bahan bakar yang dipakai, biasanya cdi ori pengapiannya akan otomatis maju tiap rentan rpm, wajar saja motor vega diatur oleh pabrikan 2° karena saat itu masih ad premium🤣
singkat. padat,jelas plus krna ad gambar ilustrasi... mantap ,makasih inponya👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
luar biasa ini baru tutorial yg benar dan sesuai standar gak cuma coba coba dan tebak-tebakan tapi dengan alasan yg tepat terimakasih ilmunya masbro semoga sehat selalu
Sangat mudah di mengerti. Jelas. Mantap. Pada saat rpm tinggi. Busi memercikan lebih awal👍
ini penjelasan paling detil tentang pengapian pada mesin injeksi. bravo bang bewok...
Terimakasih 😊
System'....perambatan ,dlm pembakaran ....sblm TMA, titik penyalaan Drajat penyalaan yg diatur..dlm setiap percepatan ...sejalan dgn bhn bakar dgn octane yg digunakan....pula(jadi titik bakar sempurna)
Tepat!
ilmu yg bertanggung jawab...👍
Ini penjelasan yg gw cari"... thanks 👍
Ini baru ilmo mantap..
Ok, mantap, subscribe dulu laaahh ... banyak dagingnya 👍
waduh paket lengkap penjelasan nya mantap pak
Mantap jelas pol mas
Sangat logis/ ...mudah dicerna penjelasan nya
Padat dan jelas
sangat bermanfaata terima kasih!
Sama sama 😊
Presisi ciri kami 💯😁
Bg review cara ubah timing pengapian agar bisa di pakai di motor lama kan sekarang udah wajib Pertamax atau turbo.., kalau bisa semua motor di aspal aku yakin akal ramai yg datang tuk lihat
1. Beli CDI programable
2. Naikan rasio kompresi statis sesuai bahan bakar yang akan dipakai (bisa papas head, ganti piston jenong, bore up/stroke up). Untuk pertamax rasio kompresi nya antara 10-11:1.
3. Pada motor standart, pada rpm 3000-9000 mulai ditambah 1derajat. Terus tambahkan 1 derajat sampai muncul gejala knocking. Ketika ada gejala knocking mundurkan pengapian 1-2derajat. InsyaAllah itu optimum nya.
@@candraputra8064 mantap suhu sekalian bisa Pertamax turbo itu 🔥🙏 makasih ilmunya di coba, kalau udh pakai CDI programable, yg no 3 perlu setting juga bg ?
@@madpo8944 justru nomor 3 itu yg penting bang, kalau tidak di lakukan setting derajat pengapian malah kurang maksimal. Lebih optimal kalau nyeting nya di atas mesin dyno jadi terukur secara data.
Makasih mas panda
Om nanya dong. Pickup pulser kurang panjang dari standar cdi, bisa bikin ujung elektroda jadi putih? Spuyer karbu udah digedein 30 angka dari angka standar nya tetep putih di ujung elektroda, bagian yang lain busi item.
Bg saya punya Vario 110 cw yg kompresi mesin standartnya 10,7:1, saya mau pakai Pertamax turbo, agar sempurna pembakarannya jadi 11:1 gmn bg,apa bisa setel pengapian saja ?
Ijin bertanya mhon dijawab bagi yg paham.
Jika blok dan piston kita upsize/boreup .. Apakah derajat pengapiannya jg harus perlu disesuaikan ? Krena menurut saya jika langkah pistonnya masih sama kyk sebelumnya sepertinya tdk perlu dirubah derajat pengapiannya kan
@@anggorosetiawan286 klo upsize nya di luar batas. ya perlu. karena ruang / volume bakar makin sempit. maka perlu di atur ulang kompresi statis nya.
Perfeck terimakasih🎉
Sama sama 😊
Bang mau tanya, misalnya kompresi tinggi ni pake pertamax biasa knocking, tapi pake turbo nggak knocking, berarti misalnya mau pake pertamax biasa gak knocking itu berarti setel di ecunya lagi bisa ya mas,kalo misalnya Gamau bongkar mesin lagi nurunin kompresi nya?
@@fauzy2137 sama persis nih kasusnya
Dimana ya bengkel jabodetabek yang ada alat cek timing tsb? Barangkali ada yg tau
Mobil apa motor om? Model scanner skrg jg udah bisa ko baca timing pengapian
Apa ini jd sebab mtr ngebul tipis tanda bbm tdk terbakar smua? Soalanya part"nya baru dr mulai seher,klep,sil klep smua baru
Ngebul tipis banyak faktor ya
Apakah pada saat langkah overlap itu juga terjadi percikan, kan piston pada posisi titik mati atas juga, adakah efeknya???
Overlap terjadi di akhir langkah buang dan awal langkah hisap ya dimana terdapat kondisi katup in dan ex terbuka bersamaan, sedang percikan busi terjadi di akhir langkah kompresi (di akhir langkah buang tidak ada percikan busi), dimana kondisi katup in dan ex keduanya dalam kondisi tertutup.
Langkah mesin 4 tak
1. Hisap (TMA ke TMB)
2. Kompresi (TMB ke TMA)
3. Tenaga (TMA ke TMB)
4. Buang (TMB ke TMA)
note:
TMA (titik mati atas piston)
TMB (titik mati bawah piston)
Dalam 4 langkah ini
@@PandaBewok maaf sebelumnya masih belum paham saya, itukan sensor crank shaf terus ngasih sinyal setiap mau menuju tma
Umumnya, selain CKP (Crankshaft Position) timing pengapian juga ditentukan oleh sensor CMP (Camshaft Position) untuk membaca apakah posisi piston di TMA kompresi atau TMA buang dan atau sebuah distributor yang terhubung ke camshaft. Bagaimana jika mesin hanya memiliki CKP dan tidak memiliki CMP atau distributor? berarti busi akan dua kali menyala, saat akhir langkah kompresi dan juga akhir langkah buang. itu maksudnya ya?
Ada beberapa mekanisme dalam sistem kerja mesin
1. Ada yang disebut wasted spark, ini berkaitan dengan pertanyaan abang, dimana busi akan menyala 2 kali, saat akhir langkah buang (wasted spark) dan akhir langkah kompresi (tenaga). terus apakah akan terjadi pembakaran juga karena berbarengan dengan overlapping klep? jawabannya tidak, udara di fase overlapping tidak terkompresi, jadi tidak akan terjadi pembakaran.
2. Membaca langkah dari bacaan sensor MAP (Manifold Absolute Pressure), sensor ini membaca mengukur tekanan udara di dalam manifold intake mesin untuk mengetahui langkah hisap atau langkah tenaga. Tekanan udara di dalam manifold intake pada saat langkah hisap lebih rendah dari tekanan atmosfer karena mesin sedang "menarik" udara masuk ke dalam silinder. jadi untuk mekanisme ini, busi hanya sekali menyala dalam 4 langkah
Mudah2an membantu
@@PandaBewok sangat membantu, trims
@@PandaBewok kalo cdi pasti ada wasted spark kali ya
Bang klo busi agak renggang dari standart nya aga boros bbm apa mlh tambh irit bang..
Om terios saya turun mesin oversize 0,50 medin jadi ngelitik kalau pakai pertalite..kalau pakai pertamax hilang ngelitik ya..apakah timing pengapian bisa di mundurin supaya bisa pakai pertalite om.tolong di balas
Klo waktu pengapian nya telat,klo di scanner bisa di lihat timing advance nya fluktuasi nya 0 - minus 4,,yg seharusnya menurut manual book mobil adalah 2 smpe 6,,apa yg harus di cek om?? Minta tlong pencerahan nya om krn mobil sy boros sangat
Paling mudah busi dulu om
Bagus konten nya mas bro
Terimakasih 😍
Kok bisa ketika mesin dingin bahan bakar ditambah oleh ecu untuk meningkatkan campuran yg lebih mudah terbakar sehingga pengapian dimajukan, itu literasinya darimana? Panda brewok ngawur ini ya?
Hitung derajat ya dari apa bos?
berarti kalo knoking bisa diatasi dengan mundurin pengapian ya?
Kayak nya sih iya mas, soalnya kan knoking bisa dari bbm juga, jadi kalo pengapian nya di atur bisa kayak nya
Kalau celah klep gimana om?
Bisa di tonton di video ini ya ua-cam.com/video/EHSfnhEVbVg/v-deo.html
Bang mau nanya, saya udah pusing memperbaiki motor adik aku, karna kompresi ada, bensin ada, strum juga ada, tapi ko gamau nyala ya?
Bensinnya ada ga? 😜
udah top gak
Motornya ada ngak 😂😂😂
❤
Bagiku Masih tidak masuk logika dan tidak masuk di akal, jika Percikan Seblum TMA artinya piston masih naik tapi api sudah meledak menyalurkan tenaga. Artinya piston dan ledakan tenaga udah saling berlawanan beberapa mili, alhasil tenaga tidak maksimal. Mohon penjelasannya min maaf saya jika salah saya hanya sharing dan saya masih newbie. 🙏😊
Ada kecepatan rambat api bang. Ibarat abang mau lempar buah ke keranjang yg berjalan. Saat abang lempar, buah itu akan terbang dan butuh waktu dia untuk sampai ke keranjang. Kalau keranjang nya jalannya cepet dan lambat, pasti waktu mulai lempar buahnya akan beda kan? Jd waktu pengapian disini lebih ke kapan abang harus lempar buahnya
@@PandaBewok Btul min, ada waktu rambat ibaratnya seperti kita Melempar buah ke kranjang yang berjalan. tetapi ruang bakar mesin motor standar diameternya kecil tak lebih dari 10CM,
Waktu rambatan nya sangat" Kilat cepat apalagi tekanan kompresi tinggi plus suhu tinggi, dan lagi apabila RPM makin tinggi percikan busi makin cepat 20-40°.
nah makin bingung saya.
Tapi jika percikan busi terjadi setelah melewati kompresi TMA 5° bagi saya masih logika dan masuk diakal. karna tekanan masih tinggi dan piston memang mau turun kebawah jadi hasil tenaga ledakannya dorongan kebawah kayaknya lebih sempurna dan tidak sia".
@senjapagi88 bukan percikannya yg dipercepat bang, tp start abang lempar buahnya yg di percepat. Waktu terbang nya buah kan akan sama
@@PandaBewok Ouh, jadi ibarat kode untuk mengalirkan aliran listriknya yang di percepat?
klu gitu saya nanya kembali min, Percikan busi ruang bakar terjadi pada saat titik piston berada dimana ? sebelum atau sesudah TMA dan berapa derajat . 🙏😊
@@senjapagi88 betul sekali. ledakan terjadi sesaat setelah TMA (sekitar 10-15 derajat ATDC)