alhamdulillah,, jika saya tidak salah mengartikan, ustadz menyimpulkan bahwa dropship diperbolehkan asalkan: 1. ada kesepakatan dengan pemilik barang, sehingga kita diijinkan berlaku sebagai wakil dari pemiliki barang 2. jika kondisi pertama tidak tercapai, boleh dilakukan transaksi dengan syarat pembeli membayar barang secara tunai dan lunas di muka, sehingga dengan ini kita menerapkan skema akad salam.. semoga saya tidak salah dalam memahami hal ini.
Nah, kondisi nomor 2 gak akan bisa tercapai kalau kita menjual lewat marketplace, karena uang tertahan, kalau kita punya toko online sendiri dan pembeli transfer ke rekening kita baru bisa, begitu bukan pengertiannya akhi ?
Karena sistem market place didesain spt itu (dgn pertimbangan keamanan dr penipuan, kejahatan online, dsb dn itu sangat bermanfaat bagi menjaga kenyamanan konsumen), maka sptnya memungkinkan dgn cara talangin dgn uang sendiri milik dropshipper utk bayar kpd supplier... wallahu'alam
Bagaimana dengan kasus saya pak, Saya juga bisnis dropsiping di sebuah aplikasi , praktiknya konsumen pesan barang lalu bayar ke aplikasi, saya mendapat pesanan dari konsumen lalu saya bayar ke produsen, produsen terima uang dari saya lalu dia kirim barang langsung ke konsumen, begitu barang telah sampai kepada konsumen dan saya mendapatkan uang dari konsumen 🙏
Bagi saudara/saudari yang ingin bertanya, bisa langsung ke fb ustadz : "Dr Muhammad Arifin Badri" atau bisa juga langsung telphon ke Ustadz Dr.Erwandi Tarmidzi melalui aplikasi android "Halo Ustadz"
@tatarudin al islamy betul tapi akad salamnya beda masalah waktu, di jaman itu waktu penerimaan barang lama minimal sampai ada perubahan nilai barang, kalo dropship paling 7 hari tbelom terjadi perubahan harga, sepertinya kuasnya kurang pas pak, wallahu a'lam. Coba cek ni pak agar kita dapat jalan terbaik ya pak🙏, sy tidak bermaksud menggurui. ua-cam.com/video/lx-NovUKmlg/v-deo.html
Mohon dijelaskn jg lbih rinci, Ustadz. Zaman Rasul, apkh praktek akad salam yg dilakukan oleh Hakim Bin Hizam dn sahabt2 yg lain saat itu, si perantara pasti hrus selalu terima dn meliht barang dulu yg dri pnjual sumber/produsen sblm diserahkn ke pmbeli brikutnya? Karena praktek dropship online yg trjdi saat ini kn rata2 si dropshipper tidk mnerima/mlihat barangnya trlebih dahulu sblm dikirim ke pmbeli brikutnya. Jdi mirip jual beli saham yg cuma tukar mnukar mata uang sejenis yg ada marginnya. Dropshipper gk punya barang, gk trima/lihat real barang sblm diberikn/dikirim ke pmbeli brikutnya.
*semua pemilik barang sudah dapat dipastikan teramat sangat senang 100% barangnya ada yang bantu jualin, gak perlu ijin untuk suatu yang sudah dapat dipastikan, tapi memang ada yang tidak mau dgn alasan karena sesuatu dan lain hal maka si pemilik barang ini sudah kasih warning"tidak terima drupshipper.", jadi bila masalahnya merujuk pada izin,maka dropship itu Halalan Toyiban*
Ustadz mohon pendapatnya, kalau dari penjelasan Ustadz erwandi, akad salam jangka waktunya harus panjang, contohnya 1 tahun, dan ada perubahan harga barang (menjadi lebih mahal) sehingga akad salam itu menguntungkan kedua belah pihak, dimana pembeli mendapat harga yg lebih murah karena memesan dan membayar dimuka, jauh sebelum barangnya ready, dan penjual memiliki modal yg bisa diputarkan selama jangka waktu itu
Ustadz sy sbg pelaku dropshiping, sy mnjual brg dr suplier dgn mngambil untung, s Saya sllu trkenadala dlm satu hal sj yaitu pmabyaran yg tertunda Alias tdk cash dmuka dr pmbeli saya, Dan itu biasnya ktika pmbeli saya adlah saudara sndiri atw sanak famili dan sahabat, yg mana sy tdk bisa berkeras mminta dbayar tunai krn tak mnkin lah tdk enak bgtu, Ini gmna ya ustadz? Apa brti jual beli sy haram,mohon pnjelasannya ya ustadz Jazakallahu khoyron
Maaf mau tanya ... misal ada orang dia menjual nutrisi kesehatan dengan nama merk terkenal, dan dia hanya menyetok barang sedikit, namun penawaran di katalognya banyak. Serta itu pun dia harus membayar akun sebagai agen nutrisi tersebut yang berlaku selama 1 tahun. Apakah tetep tidak boleh ?
sebenernyya jual belinya sama aja... untungnya sama juga cuman bedanya dari segi akadnya.. sedangkan tuntutan jaman akadnya seperti ini.. terjadinya ketidak jelasan barang (gharar) saat transaksi jual beli secara online. harusnya cod (jual beli langsung bertemu) karna cod mirip akad salam. sedangkan cod perlu modal. solusi lain adalah menjadi agen 🙁
Pak Ustad mau tanya. Penyataan terakhir kl tidak salah kl kita sebagai dropshiper menerima uang terlebih dahulu dari pembeli lalu membelikan barangnya menggunakan uang dari pembeli diperbolehkan. Saya pernah mendengar atau melihat kajian juga, bahwa jika barang harus menjadi milik terlebih dahulu dalam arti dibeli menggunakan uang sendiri lalu bisa dijual kembali karena jika tidak termasuk itu artinta uang transaksi uang atau masuk riba. Mohon pencerahannya. Terima Kasih
Lia Surliani dropship haram, sma aja makelar atau riba...JIKA barang yang d jual d toko online.nya seseorang itu tidak memiliki barang itu (hanya menjual barang dari suplyer) dengan tujuan mendapatkan untung lebih. kalo jualan online barang yang d pajang di tokonya memang benar2 memilikinya (bukan hasil comot barang dr suplyer) maka itu boleh2 saja asal dapat dipercaya..
Dalam dropshiper ada pihak ke 3 yaitu marketplace sbg penerima uang, bgmn hukum nya ustad krn uang tdk bs cair klo blm diterima oleh sipembeli, krn ustadz sebelah mempermasalah riba dr pihak pengepul uang itu. Tp disini uztad badri tdk mejelaskan lbh dalam soal pengepul dana atau market place nya
fauziah widodo sayapun sedang mencari informasi ini drustaz lain,tpi tidak adayang menjelaskan sampai sana, saya ingin tanyakan hal ini kepada ustaz yg lain?krena sayapun msh penasaran
Ada si A nawarin kita mau ngga jadi dropshipper dia? Klo si A produsen / pemilik barang ya boleh. Istilahnya jadi agen / wakil. Tapi klo si A juga dropshipper .... Ya buat apa, kan dia juga sama-sama bukan pemilik barang. Lebih baik jadi MLM Tupperware, walaupun kita terdaftar dibawah downline orang lain, tapi kan kita terdaftar sebagai agen Tupperware
Assalamualaikum ustadz. Jika saya sbg dropshipper .menjual harga lebih mahal dari harga normal produsen .itu riba tidak?(karena saya main harga cari untung). Tetapi si konsumen menyetujui harga yg saya tetapkan lebih maha dan membayar lunas barang yang ingin dibeli?.. Mohon penjelasannya terumakasih
Saya mau nanya nih tolong yang lebih tau minta pencerahan nya yah saya juga dropship saya sudah ijin ke suplier alhamdulillah di ijinkan tapi saya menaikan harga sendiri apakah yang saya lakukan termasuk haram
Klo sudh izin distributor/suplayer tpi dlm prakteknya barang tidk dimiliki/dikuasai/diterima si dropshiper/perantara sblm dikirim ke konsumen, ini sama sja dgn yg ditanyakn Hakim bin Hizam dn rasul melarang. Intinya pd penguasaan (stok) barang yg dropshipper miliki sblm dijual kmbali. Lbih aman, klo sudh mndpt izin dri distributor/suplayer, pkai sistem wakil/agen/reseller yg komisi dri hsil jual per unit/pcs. Bisa jg minta ksepaktn untk bebas ambil margin dri stiap produk yg trjual. Dan transaksi pmbayaranny lngsung ke rekening distributor/suplayer. Nnti tinggl hitung2 aj brp hsil pnjualn tiap hari/pekan/buln untk dicairkn sesuai ksepaktn nilai fee / marginnya. Teknis pemasarannya : 1. Barang di stok ke tmpt dropshiper dulu, lalu jual di medsos pribadi, website/landing page pribadi dan kirim sndiri ke konsumen. Yg ini pmbayrn bisa lngsung ke rekning pribadi, nnti tiap brp hari atau pekn si dropshiper tinggl bayar/ trasnfer sesuai hrga dasar dri distributor/suplayer. Harus ada stok barang dulu diterima/dimiliki oleh dropshiper sblm trjdi transaksi ke konsumen lain. 2. Dropshiper cuma masarin lewat medsos pribadi, website/landingpage pribadi atau dgn akun member area milik suplayer, nnti transaksi lngsung ke rekning suplayer dn pngirimn jg diurus oleh suplayer. Dropshiper tinggl mmdpt fee/margin tiap bbrp hari atau pekan dri suplayer sesuai ksepaktn. Transaksi harus ke rekening suplayer krena dropshipper tidk pegang stok real produknya.
Assalamualaikum. Saya mau tanya kalau sebAgai dropsiping memesan lewat oNline misalnya dari buka lapak. Atatt webset toko oNline disitU udah ada keteranganya boleh dropsip itU gmana .? Sementara kami tidak punya bArang dan kami mentranfEr uang di toko oNline seSudah dapat kesepkatan sama sang pembeli yang memesan bAran yang saya ambil dari gambar toko oNline terSebuT tpi saya menerima transfEran dari orang yg pesen jaket terSebuT. TerimakasiH. MhoN keteranganya.
New fashion ,di video itu sudah di jelaskan bolehnya dropship dengan dua cara yaitu dengan akad salam dan wakalah/wakil dan sebelumnya sudah di sepakati dengan supplier barang.
assalamualaikum Ust. Saya mau tanya mohon maaf nyebut merk marketplace Saya berjualan sebagai Dropshipper. Saya mencari Supplier Yang terpercaya di Tokopedia, lalu saya meminta Izin untuk menjadi Dropshipper nya, dan Supplier mengizinkan. Dan Saya menjualnya lagi di Marketplace Belanjaqu dengan Harga yang sudah saya naikkan dari harga supplier. Berulang kali ketika ada orderan Dari Belanjaqu Pembeli sudah Transfer, akan tetapi aturan di marketplace nya Uang belum akan cair ke penjual kecuali barang yang dibeli sudah sampai dan pembeli memeberikan ulasan. Maka dari itu saya tombokin dulu pake uang saya yg lain. Apakah disini Terjadi Akad Salam? atau tidak mohon penjelasannya Ustadz.
wa'alaikumsalam, izin bantu menjawab, dibolehkan asal posisi anda sebagai wakil si seller, dimana keuntungannya ditentukan oleh si seller, bukan oleh antum. jadi seperti para agen properti, dimana terjadi akad, baru perusahaan memberikan fee nya kepada agen. wallahu alam
ua-cam.com/video/RIMV9b80OzI/v-deo.html silahkan di dengerin lebih detail . Yg haram pastinya Krn uang kita blm di transfer SM marketplace sblm barang sampai. Nah disitu uang kita di tahan oleh perusahaan marketplace Dan gatau saat di tahan itu digunakan untuk yg halal / haram (uang yg di tahan bisa digunakan untuk investasi sementara pihak marketplace) apalgi skrg di marketplace Ada pinjaman riba berupa uang . Semoga membantu
@@superdave3822 iya. InsyaAllah lbh baik jual online seperti itu kan kalo kita denger ceramahnya ustad2.. saya. Juga LG galau.. lanjut jualan atau ga di marketplace Krn dr sana uang mengalir . Tp skrg aja marketplace udah buka cicilan riba buat motor&mobil
@@abiyoso6111 saya juga bingung om, hehehe3 kalo selama ini saya ambil barang secara online dan dijual di rumah.. rencana memang mau di kembangkan lewat marketplace soalnya dirumah sudah mulai macet.. tapi kalo tau gini mending cari aman saja, masalah rejeki semoga kita sama2 dilancarkan ya om..amiinnn
Jd intinya kita boleh jd dropshipper klo kita jualan di (misalnya) instagram. Krn pembeli sudah bayar/transfer duluan kpd kita, lalu kita pesan barangnya. Berbeda dgn marketplace lainnya (misalnya bukalapak, shopee, dll. Maaf saya sebut) krn di marketplace spt itu, uang pembeli ditahan dl oleh mereka sampai kita kirim barangnya. Benar kan?
Afwan ustadz Setelah kita seh mendpt ijin/perjanjian dg pemilik barang untuk memasarkan barangnya Kemudian ada pembeli membayar lunas ke kita dan uang itu kita belikan barangnya kmdn langsung di kirim ke pembeli Yg spt itu boleh ustadz? Atau harus kita bayar lunas dulu ke pemilik (agar menjadi milik kita dulu) setelah itu baru pembeli bayar ke kita Jazakumullah khoir ustadz
Pakai sistem p.o aja mass, kita order dulu barangnya pakai uang kita agar menjadi milik kita dahulu, baru kita jual ke pembeli pakai sistem cod.... Biasanya sistem sperti ini dinamakan reseller
Assalamu'alaikum, ana mau tanya ana bisnis sablon tapi saya tidak punya koas dan tempat sablon tapi saya kerja sama dengan toko sablon misal toko sablon jual 60 saya jual jual 70, dan untuk transaksi secara tatap muka, apakah itu tetap harom??
Boleh , karena setiap barang yang harus dibuat dahulu / melalui proses pembuatan (custom) tidak mengapa dibayar dengan tertunda/DP dulu dan diwakilkan juga boleh. Yang menjadi catatan bahwa anda tidak boleh membenturkan pengerajin dengan konsumen. Ketika ada komplain maka anda yg bertanggung jawab. .
assalamualaikum . ustat saya ingin bertanya saya adalah salah satu seller ditokopedia yg kadang menggunakan sistem dropship yang saya sudah ijin sebelumnya sama pemilik barang untuk menjualkan barangnya dan penjualnya setuju saya untuk mendropshipkan barang tersebut . saya bingung apakah transaksi yang saya lakukan tersebut halal atau haram??????
rindiken nopolanda Wa'alaikumsalam.. seperti yang di terangkan ustadz di dalam video, yang berkenaan dengan kasus antum itu terdapat pada solusi yang pertama yaitu telah mendapat izin dari pemilik barang agar antum menjadi agen untuk menjualkan barang dagangannya. intinya antum dapat izin dari pemilik barang Insyaa Allah di perbolehkan... Wallahu'alam
boleh, asalkan posisi antum sebagai wakil, dimana fee keuntungannya telah ditentukan oleh si seller, kalau menaikkan harga sesuai keinginan pribadi itu tidak boleh
Agil Permana boleh mas. Asalkan si pemilik barang yg mengizinkan untuk menentukan harga. Intinya akad nya itu seperti apa. Silahkan didengarkan lagi ceramahnya. Yg jelas kesepakatan/akad nya bagaimana. Akad itu bisa berupa tulisan atau lisan.
Tapi semua ustad bilanglunas . Ustad Basalamah (saudara ustad Khalid) juga menyebutnya SBG salam (lunas ) sdgkan kita kalo jual di marketplace pembeli membayar lunas nya ke marketplace bukan ke penjual. Penjual menerima uang nya setelah barang sampai. Lebih jelas nya silahkan tonton ini ua-cam.com/video/RIMV9b80OzI/v-deo.html
di video sudah dijelaskan pembeli bayar ke dropshiper, kemudian dropshiper bayar ke supliernya, ,simak dan tonton sampai akhir ya disitu sudah dijelaskan, terimakasi
Daniel Rizki jika solusinya sperti itu. Apa bedanya dg pnjelasan beliau yg mengatakan jika si dropshiper blm memiliki barang, dilarang menjualnya. Yg penting pembeli mambayar lunas? Ya memang rata2 dropshiper yg saya tau si pembeli membayar lunas. Jujur saya masih bingung dg pnjelasan beliau. Disisi lain ustad erwandi mejelaskan hal yg berbeda mngenai dropshiper.
Kalau saya masih ragu melakukan akad salam dalam hal ini karena setau saya dalam akad salam harus ada jeda waktu antara ketika uang diterima dan barang diterima
@@pribestudio , sama mas..saya juga bingung. Di awal disebutkan penjual/dropshipper harus memiliki barng tsb (tidak boleh menjual barang yg bukan miliknya), lalu ada solusi lagi : bisa asal ada ijin pemilik barang untuk ikut menjualkan. Tapi kemudian ada solusi lagi : akad salam, pembeli bayar lunas ke dropshipper dan dropshipper membelikan barsng sesuai spek yg sdh disepakati....bukankah ini artinya dropshipper tidak memiliki barang tsb ya? Ads yang bisa bantu jelaskan?
Yang dilarang apabila barang yang dijual tidak dipegang oleh dropshipper, atau dropshipper belum meminta ijin memasarkan dari pihak pemilik barang. Intinya dropshipper harus memiliki barang atau minimal meminta ijin memasarkan barang dari pihak pemilik barang dan mengambil keuntungan dari bagi hasil penjualan.
indoxperia bagaimana kalau seorang dropshipper punya supplier dari kota yg berbeda, otomatis barang tidak pernah dipegang/dimiliki oleh dropshipper, nah pada saat ada pesanan dari pembeli maka pembeli membayar tunai ke dropshipper kemudian dropshipper membayar/membeli barang tersebut ke supplier (dalam hal ini supplier sudah sepakat dengan dropshipper), stelah menerima pembayaran dari dropshipper, supplier kemudian mengirim barang ke pemesan atas nama dropshipper. Apakah sistem begini hukum nya haram atau halal ? NB : selama proses tersebut, dropshipper tidak pernah memegang/melihat secara langsung barang. dropshipper hanya diberikan informasi gambar, deskripsi produk dan harga dari supplier thanks
Saya bukan ulama, mohon maaf kalau jawaban saya mungkin banyak kekurangan. Sejauh pengetahuan saya, intinya dalam islam bisnis harus jelas, baik itu produk, transaksi, perjanjian dll. Kalau supplier berada di kota berbeda, menurut saya yang benar adalah dropshipper membuat perjanjian dulu yang jelas dgn supplier bahwa dropshipper berniat membantu menjualkan produk mereka, dan jangan lupa memberitahu customer bahwa dropshipper bukanlah pemilik produk. Kalo boleh saya saran jangan mengatasnamakan pribadi, lebih aman jujur saja kalo memang bukan pemilik barang, dan dropshipper sendiri belum pernah memegang barang tersebut, intinya dropshipper hanya membantu memasarkan. Inilah yang saya maksud "jelas", jadi dropshipper "menjelaskan" dia bukan pemilik barang, customer "jelas" tahu dia adalah dropshipper, supplier pun "jelas" tahu anda hanya membantu bisnis mereka bukan mengklaim barang mereka. Intinya dalam Islam, perniagaan itu harus jujur, jelas, amanah, tidak melanggar syariah. Kalo dropshipper mengatasnamakan dirinya berarti dia "tidak jujur" terhadap customer, karena dia bukan pemilik barang, dan ini jelas melanggar syariah Islam. Semoga membantu, apabila ada kesalahan silahkan dikoreksi. Wallahu A'lam Bishawab.
indoxperia sebelum nya dropshipper dan supplier sudah ada kesepakatan, bahkan dalam bentuk tertulis untuk menjadi dropshipper. Supplier sudah sepakat barang akan dikirim dengan atas nama dropshipper. bagaimana itu ya mas ?
Masih tanda tanya ah...soalnya banyak ustad dalam contoh lain kita pakai priduk orng kafir haram, tapi ternyata pada akhirnya dia juga pake conroh hp, pesawat terbang, dll..bahkan lampu di pake d mesjid buatan kafir....iislan selalu tertinggal
haram = penjual menerima pesanan, pembeli bayar setelah barang ada. halal = penjual menerima uang di muka (akad salam), penjual carikan barang allohuta'ala a'lam
haram = penjual menerima pesanan, pembeli bayar setelah barang ada. halal = penjual menerima uang di muka (akad salam), penjual carikan barang allohuta'ala a'lam
Efull Saeful saya setuju dg anda. Saya masih bingung. Yg penting pembeli membayar lunas? Setelah itu dicarikan barang. Bukankah ketika pembeli membayar dsitu telah trjadi transaksi (pdhal dropshiper blm ada barang)
Jelas sekali ustadz.... Terima kasih. Jenggotnya... Baguuuus.
Alhamdulillah, setelah mendengarkan ceramah Ustad Arifin, saya mulai praktek dropship dengan skema akad salaf
Akad salam mas, bukan salaf
@@ruiss7784 beda kang kyakny
Alhamdulillah,. Syukron jazakallah ustadz.
Alkhamdulillah saya mendapat pencerahan dari video ini,, dan sekarang saya lebih tenang menjalankan bisnis dropship...
Bolehkah kita menggunakan solusi yang pertama saja...?
@@quinnaaskya7108 boleh kok, kan ada 2 pilihan. Sebagai wakil / agen atau menggunakan akad salam (pembayaran diterima dimuka lunas)
Jazakallah khairon khatsiron ustadz ..
Terimakasih pak ustadz
Semoga sehat dan banyak rezeki, amin
penjelasannya sanget detil terima kasih
Barakallah, alhamdulillah. Jazakallah khairan penjelasannya ustadz 🙏🙏
alhamdulillah,, jika saya tidak salah mengartikan, ustadz menyimpulkan bahwa dropship diperbolehkan asalkan:
1. ada kesepakatan dengan pemilik barang, sehingga kita diijinkan berlaku sebagai wakil dari pemiliki barang
2. jika kondisi pertama tidak tercapai, boleh dilakukan transaksi dengan syarat pembeli membayar barang secara tunai dan lunas di muka, sehingga dengan ini kita menerapkan skema akad salam..
semoga saya tidak salah dalam memahami hal ini.
Nah, kondisi nomor 2 gak akan bisa tercapai kalau kita menjual lewat marketplace, karena uang tertahan, kalau kita punya toko online sendiri dan pembeli transfer ke rekening kita baru bisa, begitu bukan pengertiannya akhi ?
@@armanmaulana8404 iya betul di marketplace (contoh: bukalapak, shopee, dll) tdk bisa. Tp klo spt di Instagram bisa kah? Krn di situ, pembeli bayar duluan kpd kita, tdk ditahan spt di mktplace.
Harisa Lovescat oh gitu.. untung saya blom mulai nge dropship di market place. Thanks
Yg no.2 / akad salam, barang mesti diterima dulu,
Karena sistem market place didesain spt itu (dgn pertimbangan keamanan dr penipuan, kejahatan online, dsb dn itu sangat bermanfaat bagi menjaga kenyamanan konsumen), maka sptnya memungkinkan dgn cara talangin dgn uang sendiri milik dropshipper utk bayar kpd supplier... wallahu'alam
Alhamdulillah jadi tidak ragu ragu untuk join dropship. Barakallahufikum ustadz
Jazakllhu khair ilmunya ustadz
Ok Terima Kasih Pak Ustad atas informasinya
alhamdulillah pencerahan
jelas pol
Alhamdullilah mudah dipahami
nah, solusi yang ringan dan mudah dilakukan. yaitu ijin. ke produsen.....
Bagaimana dengan kasus saya pak,
Saya juga bisnis dropsiping di sebuah aplikasi , praktiknya konsumen pesan barang lalu bayar ke aplikasi, saya mendapat pesanan dari konsumen lalu saya bayar ke produsen, produsen terima uang dari saya lalu dia kirim barang langsung ke konsumen, begitu barang telah sampai kepada konsumen dan saya mendapatkan uang dari konsumen 🙏
Bagi saudara/saudari yang ingin bertanya, bisa langsung ke fb ustadz : "Dr Muhammad Arifin Badri" atau bisa juga langsung telphon ke Ustadz Dr.Erwandi Tarmidzi melalui aplikasi android "Halo Ustadz"
Coba jelasin kenapa lebih bener ustad m Arifin?
@tatarudin al islamy betul tapi akad salamnya beda masalah waktu, di jaman itu waktu penerimaan barang lama minimal sampai ada perubahan nilai barang, kalo dropship paling 7 hari tbelom terjadi perubahan harga, sepertinya kuasnya kurang pas pak, wallahu a'lam.
Coba cek ni pak agar kita dapat jalan terbaik ya pak🙏, sy tidak bermaksud menggurui.
ua-cam.com/video/lx-NovUKmlg/v-deo.html
Manthuq , mahfum tu apa ya? Yg sy tanya lama waktunya terima barangnya ko beda dengan kisah sahabat?
Afwan ni om ada info lagi menurut nt gmn kalo ini?!
ua-cam.com/video/lx-NovUKmlg/v-deo.html
Mohon dijelaskn jg lbih rinci, Ustadz. Zaman Rasul, apkh praktek akad salam yg dilakukan oleh Hakim Bin Hizam dn sahabt2 yg lain saat itu, si perantara pasti hrus selalu terima dn meliht barang dulu yg dri pnjual sumber/produsen sblm diserahkn ke pmbeli brikutnya?
Karena praktek dropship online yg trjdi saat ini kn rata2 si dropshipper tidk mnerima/mlihat barangnya trlebih dahulu sblm dikirim ke pmbeli brikutnya.
Jdi mirip jual beli saham yg cuma tukar mnukar mata uang sejenis yg ada marginnya.
Dropshipper gk punya barang, gk trima/lihat real barang sblm diberikn/dikirim ke pmbeli brikutnya.
Alhamdulillah. Terimakasih atas penjelasannya ustadz. Jazakallahu khaoiron..
Mohon dijelaskn jg lbih rinci, Ustadz. Zaman Rasul, apkh praktek akad salam, si perantara pasti selalu terima dn meliht barang dulu yg dri pnjual sumber/produsen sblm diserahkn ke pmbeli brikutnya?
Karena praktek dropship online yg trjdi saat ini kn rata2 si dropshipper tidk mnerima/mlihat barangnya trlebih dahulu sblm dikirim ke pmbeli brikutnya.
Jdi mirip2 jual beli saham yg cuma jual beli nominal rupiah dgn rupiah (mata uang yg sama) dan ada margin (jtuhnya riba).
*semua pemilik barang sudah dapat dipastikan teramat sangat senang 100% barangnya ada yang bantu jualin, gak perlu ijin untuk suatu yang sudah dapat dipastikan, tapi memang ada yang tidak mau dgn alasan karena sesuatu dan lain hal maka si pemilik barang ini sudah kasih warning"tidak terima drupshipper.", jadi bila masalahnya merujuk pada izin,maka dropship itu Halalan Toyiban*
Ustadz mohon pendapatnya, kalau dari penjelasan Ustadz erwandi, akad salam jangka waktunya harus panjang, contohnya 1 tahun, dan ada perubahan harga barang (menjadi lebih mahal) sehingga akad salam itu menguntungkan kedua belah pihak, dimana pembeli mendapat harga yg lebih murah karena memesan dan membayar dimuka, jauh sebelum barangnya ready, dan penjual memiliki modal yg bisa diputarkan selama jangka waktu itu
Benar, ana juga dengar begitu
Ustadz sy sbg pelaku dropshiping, sy mnjual brg dr suplier dgn mngambil untung, s
Saya sllu trkenadala dlm satu hal sj yaitu pmabyaran yg tertunda
Alias tdk cash dmuka dr pmbeli saya,
Dan itu biasnya ktika pmbeli saya adlah saudara sndiri atw sanak famili dan sahabat, yg mana sy tdk bisa berkeras mminta dbayar tunai krn tak mnkin lah tdk enak bgtu,
Ini gmna ya ustadz? Apa brti jual beli sy haram,mohon pnjelasannya ya ustadz
Jazakallahu khoyron
Klau mslah bayar didepan 400rb yg digunakan utk ikut dropnship apakah halal?
Maaf mau tanya ... misal ada orang dia menjual nutrisi kesehatan dengan nama merk terkenal, dan dia hanya menyetok barang sedikit, namun penawaran di katalognya banyak. Serta itu pun dia harus membayar akun sebagai agen nutrisi tersebut yang berlaku selama 1 tahun. Apakah tetep tidak boleh ?
sebenernyya jual belinya sama aja... untungnya sama juga cuman bedanya dari segi akadnya.. sedangkan tuntutan jaman akadnya seperti ini.. terjadinya ketidak jelasan barang (gharar) saat transaksi jual beli secara online. harusnya cod (jual beli langsung bertemu) karna cod mirip akad salam. sedangkan cod perlu modal. solusi lain adalah menjadi agen 🙁
Berarti kalo saya mau jadi dropshiper di shopee atau tokopedia dll gk boleh dong? Krna uang tertahan di pihak web atau aplksi.mohon pencerahannya
Bagaimana kalau kita khawatir dengan penipuan?
Maka kami mi ta barang kirim dulu barang sampai kami bayar cash
Mohon ijin untuk share dan mencantumkan link di website saya. Jika di ijinkan baru saya share
Bagaimana jika kita beli tiket ke agen travel?
Pak Ustad mau tanya. Penyataan terakhir kl tidak salah kl kita sebagai dropshiper menerima uang terlebih dahulu dari pembeli lalu membelikan barangnya menggunakan uang dari pembeli diperbolehkan. Saya pernah mendengar atau melihat kajian juga, bahwa jika barang harus menjadi milik terlebih dahulu dalam arti dibeli menggunakan uang sendiri lalu bisa dijual kembali karena jika tidak termasuk itu artinta uang transaksi uang atau masuk riba. Mohon pencerahannya. Terima Kasih
Menerima uang dimuka masuk ke dlm akad salam, mungkin kl jaman sekarang lebih terkenal dgn istilah jastip
Allahu a'lam
Jadi bagaimana hukumnya ? Diperbolehkan?
جزاك الله خيرا كثيرا
Lia Surliani dropship haram, sma aja makelar atau riba...JIKA barang yang d jual d toko online.nya seseorang itu tidak memiliki barang itu (hanya menjual barang dari suplyer) dengan tujuan mendapatkan untung lebih. kalo jualan online barang yang d pajang di tokonya memang benar2 memilikinya (bukan hasil comot barang dr suplyer) maka itu boleh2 saja asal dapat dipercaya..
Dengarkan video sampai akhir
kalau jual daging impor boleh atau ndak ?
Baguus, ada masalah ada dalil ada solusi
Dalam dropshiper ada pihak ke 3 yaitu marketplace sbg penerima uang, bgmn hukum nya ustad krn uang tdk bs cair klo blm diterima oleh sipembeli, krn ustadz sebelah mempermasalah riba dr pihak pengepul uang itu. Tp disini uztad badri tdk mejelaskan lbh dalam soal pengepul dana atau market place nya
fauziah widodo sayapun sedang mencari informasi ini drustaz lain,tpi tidak adayang menjelaskan sampai sana, saya ingin tanyakan hal ini kepada ustaz yg lain?krena sayapun msh penasaran
Sudah ada jawabannya?
@@muhammadihsan1040 sudah ada jawabannya akh?
Afwan mau tanya. Kalau semisal ditawari jualin barang dri dropshipper boleh atau tidak ?
Aisyah Salsabila sama nih,nitip pertanyaan. Apakah boleh dropshipper menjual barang lagi ke dropshipper.
Saya jg bertanya hal demikian
Ga boleh ukhty... Harus dropshiping dari pemilik barang, bukan kpd yg bukan pemilik barang
Ada si A nawarin kita mau ngga jadi dropshipper dia?
Klo si A produsen / pemilik barang ya boleh. Istilahnya jadi agen / wakil.
Tapi klo si A juga dropshipper .... Ya buat apa, kan dia juga sama-sama bukan pemilik barang.
Lebih baik jadi MLM Tupperware, walaupun kita terdaftar dibawah downline orang lain, tapi kan kita terdaftar sebagai agen Tupperware
Assalamualaikum ustadz. Jika saya sbg dropshipper .menjual harga lebih mahal dari harga normal produsen .itu riba tidak?(karena saya main harga cari untung). Tetapi si konsumen menyetujui harga yg saya tetapkan lebih maha dan membayar lunas barang yang ingin dibeli?.. Mohon penjelasannya terumakasih
@Heri Setiawan Ada di vidio ini masbro penjelasannya. In syaa Allah membantu
ua-cam.com/video/yElHECfMKGQ/v-deo.html
Saya mau nanya nih tolong yang lebih tau minta pencerahan nya yah saya juga dropship saya sudah ijin ke suplier alhamdulillah di ijinkan tapi saya menaikan harga sendiri apakah yang saya lakukan termasuk haram
Haram itu karena di market place uang tertahan dan yg berhak nentuin harga supplier nya
Sudah terjawab
Klo sudh izin distributor/suplayer tpi dlm prakteknya barang tidk dimiliki/dikuasai/diterima si dropshiper/perantara sblm dikirim ke konsumen, ini sama sja dgn yg ditanyakn Hakim bin Hizam dn rasul melarang.
Intinya pd penguasaan (stok) barang yg dropshipper miliki sblm dijual kmbali.
Lbih aman, klo sudh mndpt izin dri distributor/suplayer, pkai sistem wakil/agen/reseller yg komisi dri hsil jual per unit/pcs. Bisa jg minta ksepaktn untk bebas ambil margin dri stiap produk yg trjual. Dan transaksi pmbayaranny lngsung ke rekening distributor/suplayer. Nnti tinggl hitung2 aj brp hsil pnjualn tiap hari/pekan/buln untk dicairkn sesuai ksepaktn nilai fee / marginnya.
Teknis pemasarannya :
1. Barang di stok ke tmpt dropshiper dulu, lalu jual di medsos pribadi, website/landing page pribadi dan kirim sndiri ke konsumen. Yg ini pmbayrn bisa lngsung ke rekning pribadi, nnti tiap brp hari atau pekn si dropshiper tinggl bayar/ trasnfer sesuai hrga dasar dri distributor/suplayer. Harus ada stok barang dulu diterima/dimiliki oleh dropshiper sblm trjdi transaksi ke konsumen lain.
2. Dropshiper cuma masarin lewat medsos pribadi, website/landingpage pribadi atau dgn akun member area milik suplayer, nnti transaksi lngsung ke rekning suplayer dn pngirimn jg diurus oleh suplayer.
Dropshiper tinggl mmdpt fee/margin tiap bbrp hari atau pekan dri suplayer sesuai ksepaktn. Transaksi harus ke rekening suplayer krena dropshipper tidk pegang stok real produknya.
Assalamualaikum.
Saya mau tanya kalau sebAgai dropsiping memesan lewat oNline misalnya dari buka lapak. Atatt webset toko oNline disitU udah ada keteranganya boleh dropsip itU gmana .?
Sementara kami tidak punya bArang dan kami mentranfEr uang di toko oNline seSudah dapat kesepkatan sama sang pembeli yang memesan bAran yang saya ambil dari gambar toko oNline terSebuT tpi saya menerima transfEran dari orang yg pesen jaket terSebuT. TerimakasiH. MhoN keteranganya.
New fashion ,di video itu sudah di jelaskan bolehnya dropship dengan dua cara yaitu dengan akad salam dan wakalah/wakil dan sebelumnya sudah di sepakati dengan supplier barang.
Ngambil brang dionline, sya beli cash.. terus dikreditin lagi, boleh gga pak ustad?
kalau udah milik anti barangnya anti boleh mematok harga berapa saja,, di kreditkan gak masalah asal tak ada riba
assalamualaikum Ust. Saya mau tanya mohon maaf nyebut merk marketplace
Saya berjualan sebagai Dropshipper. Saya mencari Supplier Yang terpercaya di Tokopedia, lalu saya meminta Izin untuk menjadi Dropshipper nya, dan Supplier mengizinkan. Dan Saya menjualnya lagi di Marketplace Belanjaqu dengan Harga yang sudah saya naikkan dari harga supplier. Berulang kali ketika ada orderan Dari Belanjaqu Pembeli sudah Transfer, akan tetapi aturan di marketplace nya Uang belum akan cair ke penjual kecuali barang yang dibeli sudah sampai dan pembeli memeberikan ulasan. Maka dari itu saya tombokin dulu pake uang saya yg lain. Apakah disini Terjadi Akad Salam? atau tidak mohon penjelasannya Ustadz.
wa'alaikumsalam, izin bantu menjawab, dibolehkan asal posisi anda sebagai wakil si seller, dimana keuntungannya ditentukan oleh si seller, bukan oleh antum. jadi seperti para agen properti, dimana terjadi akad, baru perusahaan memberikan fee nya kepada agen. wallahu alam
ua-cam.com/video/RIMV9b80OzI/v-deo.html silahkan di dengerin lebih detail .
Yg haram pastinya Krn uang kita blm di transfer SM marketplace sblm barang sampai. Nah disitu uang kita di tahan oleh perusahaan marketplace Dan gatau saat di tahan itu digunakan untuk yg halal / haram (uang yg di tahan bisa digunakan untuk investasi sementara pihak marketplace) apalgi skrg di marketplace Ada pinjaman riba berupa uang . Semoga membantu
@@abiyoso6111 jadi mending jualan di IG atau FB ya om??
karena uang langsung di transfer ke rekening kita??
@@superdave3822 iya. InsyaAllah lbh baik jual online seperti itu kan kalo kita denger ceramahnya ustad2.. saya. Juga LG galau.. lanjut jualan atau ga di marketplace Krn dr sana uang mengalir . Tp skrg aja marketplace udah buka cicilan riba buat motor&mobil
@@abiyoso6111 saya juga bingung om, hehehe3
kalo selama ini saya ambil barang secara online dan dijual di rumah..
rencana memang mau di kembangkan lewat marketplace soalnya dirumah sudah mulai macet..
tapi kalo tau gini mending cari aman saja, masalah rejeki semoga kita sama2 dilancarkan ya om..amiinnn
Jd intinya kita boleh jd dropshipper klo kita jualan di (misalnya) instagram. Krn pembeli sudah bayar/transfer duluan kpd kita, lalu kita pesan barangnya. Berbeda dgn marketplace lainnya (misalnya bukalapak, shopee, dll. Maaf saya sebut) krn di marketplace spt itu, uang pembeli ditahan dl oleh mereka sampai kita kirim barangnya. Benar kan?
ua-cam.com/video/gL8jqMk04B8/v-deo.html
Cuplikan dari ust Erwandi, Semoga menjawab.
Untuk pembayaran di muka. Bolehkah dropshipper menaikkan harga dari pedagang??
Aslam Dalimunte boleh asal ada kesepakatan dari supplier
Afwan ustadz
Setelah kita seh mendpt ijin/perjanjian dg pemilik barang untuk memasarkan barangnya
Kemudian ada pembeli membayar lunas ke kita dan uang itu kita belikan barangnya kmdn langsung di kirim ke pembeli
Yg spt itu boleh ustadz?
Atau harus kita bayar lunas dulu ke pemilik (agar menjadi milik kita dulu) setelah itu baru pembeli bayar ke kita
Jazakumullah khoir ustadz
Pakai sistem p.o aja mass, kita order dulu barangnya pakai uang kita agar menjadi milik kita dahulu, baru kita jual ke pembeli pakai sistem cod.... Biasanya sistem sperti ini dinamakan reseller
Bolehkah menaikan harga barang dropshiper?
InsyaAllah boleh gan. Kalo pakai yg dropshipper sama supplier sudah saling kenal dan supplier mengijinkan dropshipper utk menjualkannya
Saya dropship 😭😭😭
don't cry :(
Assalamu'alaikum, ana mau tanya ana bisnis sablon tapi saya tidak punya koas dan tempat sablon tapi saya kerja sama dengan toko sablon misal toko sablon jual 60 saya jual jual 70, dan untuk transaksi secara tatap muka, apakah itu tetap harom??
silahkan ditanyakan melalui aplikasi "halo ustadz".
aplikasi bisa didapat di playstore/appstore
Boleh , karena setiap barang yang harus dibuat dahulu / melalui proses pembuatan (custom) tidak mengapa dibayar dengan tertunda/DP dulu dan diwakilkan juga boleh. Yang menjadi catatan bahwa anda tidak boleh membenturkan pengerajin dengan konsumen. Ketika ada komplain maka anda yg bertanggung jawab.
.
Menjual barang yang belum dimiliki itu adalah terkait barang jadi yang tidak melalui proses pembuatan terlebih dahulu ketika transaksi
@@Jasakonstruksibajawf kk
assalamualaikum . ustat saya ingin bertanya
saya adalah salah satu seller ditokopedia yg kadang menggunakan sistem dropship yang saya sudah ijin sebelumnya sama pemilik barang untuk menjualkan barangnya dan penjualnya setuju saya untuk mendropshipkan barang tersebut . saya bingung apakah transaksi yang saya lakukan tersebut halal atau haram??????
rindiken nopolanda Wa'alaikumsalam..
seperti yang di terangkan ustadz di dalam video, yang berkenaan dengan kasus antum itu terdapat pada solusi yang pertama yaitu telah mendapat izin dari pemilik barang agar antum menjadi agen untuk menjualkan barang dagangannya. intinya antum dapat izin dari pemilik barang Insyaa Allah di perbolehkan...
Wallahu'alam
halall,asal asal bisa tgung jawab aja brangnya...persis seperti itu
boleh, asalkan posisi antum sebagai wakil, dimana fee keuntungannya telah ditentukan oleh si seller, kalau menaikkan harga sesuai keinginan pribadi itu tidak boleh
Agil Permana boleh mas. Asalkan si pemilik barang yg mengizinkan untuk menentukan harga. Intinya akad nya itu seperti apa. Silahkan didengarkan lagi ceramahnya. Yg jelas kesepakatan/akad nya bagaimana. Akad itu bisa berupa tulisan atau lisan.
Tapi semua ustad bilanglunas . Ustad Basalamah (saudara ustad Khalid) juga menyebutnya SBG salam (lunas ) sdgkan kita kalo jual di marketplace pembeli membayar lunas nya ke marketplace bukan ke penjual. Penjual menerima uang nya setelah barang sampai. Lebih jelas nya silahkan tonton ini ua-cam.com/video/RIMV9b80OzI/v-deo.html
di solusi yg kedua, akad salam ini, pembayaran lunas diawal itu pembeli bayar lunasnya ke dropshiper atau bayar lunasnya ke supplier?
di video sudah dijelaskan pembeli bayar ke dropshiper, kemudian dropshiper bayar ke supliernya, ,simak dan tonton sampai akhir ya disitu sudah dijelaskan, terimakasi
Daniel Rizki jika solusinya sperti itu. Apa bedanya dg pnjelasan beliau yg mengatakan jika si dropshiper blm memiliki barang, dilarang menjualnya.
Yg penting pembeli mambayar lunas? Ya memang rata2 dropshiper yg saya tau si pembeli membayar lunas.
Jujur saya masih bingung dg pnjelasan beliau. Disisi lain ustad erwandi mejelaskan hal yg berbeda mngenai dropshiper.
Kalau saya masih ragu melakukan akad salam dalam hal ini karena setau saya dalam akad salam harus ada jeda waktu antara ketika uang diterima dan barang diterima
@@pribestudio , sama mas..saya juga bingung. Di awal disebutkan penjual/dropshipper harus memiliki barng tsb (tidak boleh menjual barang yg bukan miliknya), lalu ada solusi lagi : bisa asal ada ijin pemilik barang untuk ikut menjualkan. Tapi kemudian ada solusi lagi : akad salam, pembeli bayar lunas ke dropshipper dan dropshipper membelikan barsng sesuai spek yg sdh disepakati....bukankah ini artinya dropshipper tidak memiliki barang tsb ya?
Ads yang bisa bantu jelaskan?
Cek juga buat tambahan masukan
ua-cam.com/video/Lt1J1chx2ao/v-deo.html
ua-cam.com/video/W53zmAGJU9Q/v-deo.html
Semoga bermanfaat, jazakallahukhoir....
Jd dropship yg seperti apa yg di larang?
Yang dilarang apabila barang yang dijual tidak dipegang oleh dropshipper, atau dropshipper belum meminta ijin memasarkan dari pihak pemilik barang. Intinya dropshipper harus memiliki barang atau minimal meminta ijin memasarkan barang dari pihak pemilik barang dan mengambil keuntungan dari bagi hasil penjualan.
indoxperia bagaimana kalau seorang dropshipper punya supplier dari kota yg berbeda, otomatis barang tidak pernah dipegang/dimiliki oleh dropshipper, nah pada saat ada pesanan dari pembeli maka pembeli membayar tunai ke dropshipper kemudian dropshipper membayar/membeli barang tersebut ke supplier (dalam hal ini supplier sudah sepakat dengan dropshipper), stelah menerima pembayaran dari dropshipper, supplier kemudian mengirim barang ke pemesan atas nama dropshipper.
Apakah sistem begini hukum nya haram atau halal ?
NB : selama proses tersebut, dropshipper tidak pernah memegang/melihat secara langsung barang. dropshipper hanya diberikan informasi gambar, deskripsi produk dan harga dari supplier
thanks
Saya bukan ulama, mohon maaf kalau jawaban saya mungkin banyak kekurangan.
Sejauh pengetahuan saya, intinya dalam islam bisnis harus jelas, baik itu produk, transaksi, perjanjian dll. Kalau supplier berada di kota berbeda, menurut saya yang benar adalah dropshipper membuat perjanjian dulu yang jelas dgn supplier bahwa dropshipper berniat membantu menjualkan produk mereka, dan jangan lupa memberitahu customer bahwa dropshipper bukanlah pemilik produk.
Kalo boleh saya saran jangan mengatasnamakan pribadi, lebih aman jujur saja kalo memang bukan pemilik barang, dan dropshipper sendiri belum pernah memegang barang tersebut, intinya dropshipper hanya membantu memasarkan. Inilah yang saya maksud "jelas", jadi dropshipper "menjelaskan" dia bukan pemilik barang, customer "jelas" tahu dia adalah dropshipper, supplier pun "jelas" tahu anda hanya membantu bisnis mereka bukan mengklaim barang mereka.
Intinya dalam Islam, perniagaan itu harus jujur, jelas, amanah, tidak melanggar syariah. Kalo dropshipper mengatasnamakan dirinya berarti dia "tidak jujur" terhadap customer, karena dia bukan pemilik barang, dan ini jelas melanggar syariah Islam.
Semoga membantu, apabila ada kesalahan silahkan dikoreksi.
Wallahu A'lam Bishawab.
indoxperia sebelum nya dropshipper dan supplier sudah ada kesepakatan, bahkan dalam bentuk tertulis untuk menjadi dropshipper. Supplier sudah sepakat barang akan dikirim dengan atas nama dropshipper. bagaimana itu ya mas ?
indoxperia jujur saja dropshipper adalah saya sendiri mas, saja jadi ragu untuk berbisnis ini
Masih tanda tanya ah...soalnya banyak ustad dalam contoh lain kita pakai priduk orng kafir haram, tapi ternyata pada akhirnya dia juga pake conroh hp, pesawat terbang, dll..bahkan lampu di pake d mesjid buatan kafir....iislan selalu tertinggal
Di halal kan jual beli dan diharamkan riba...
Nabi berjual-beli dengan orang kafir
penjelasannya memusingkan....di awal diharamkan berdasarkan hadits hakim bin hizam diakhir dibolehkan dengan cara baiussalaam... ustadz ngantuk?
haram = penjual menerima pesanan, pembeli bayar setelah barang ada.
halal = penjual menerima uang di muka (akad salam), penjual carikan barang
allohuta'ala a'lam
haram = penjual menerima pesanan, pembeli bayar setelah barang ada.
halal = penjual menerima uang di muka (akad salam), penjual carikan barang
allohuta'ala a'lam
Yang ngantuk siapa? Simak baek baek
Efull Saeful saya setuju dg anda. Saya masih bingung.
Yg penting pembeli membayar lunas? Setelah itu dicarikan barang.
Bukankah ketika pembeli membayar dsitu telah trjadi transaksi (pdhal dropshiper blm ada barang)
Sendy Honolulu
Solusi 1 kita menjadi agen barang yg di jual
Solusi 2 kita menggunakan akad salaam