Terima kasih bang Reza. Dari pandangan bang Reza, saya kemudian menarik kesimpulan bahwa komunikasi digital itu mengandaikan masyarakat yang sudah kuat dengan literasi sebut saja masyarakat Eropa karena memang mereka sudah melewati berbagai tahap kehidupan dengan baik. Sedangkan masyakat Indonesia sedikit banyak boleh disebut sebagai masyarakat serampangan, karena budaya baca tulis belum kuat terbentuk kita kemudian lompat pada budaya baru yaitu dunia digital. Harusnya tahapan literasi itu diselesaikan dulu, baru kemudian kita beranjak ke tahapan dunia digital.
Menit 16:01: karya habermas berjudul Faktizitat und Geltung, menarik untuk dikembangkan. Hukum dibuat dalam Ruang Publik. Saatnya kajian semacam ini dihayati, dibahas, dan ditulis dalam pengetahuan hukum Indonesia. Bravo Circles Indonesia.
Bung Reza ini seorang filsuf, bagaimana mungkin anda juga seorang Zen. Biasanya filsuf itu ateis. Mengapa anda percaya kepada spiritualitas? Filsafat dan spiritualitas itu sangat bertentangan. Yang satu kritis, satu lagi reflektif, pasrah, letting go.
Dari kalimat mas aja biasanya filsuf itu ateis. Artinya secara implisit, ga semua filsuf itu ateis sehingga bisa menerima spiritualitas. Di luar daripada itu menjadi atheis bukan berarti tidak bisa menjadi spiritualis. "agama" seperti ajaran Buddha dan juga Konfusianisme itu tidak memiliki figur sole supreme God. Yang mana mereka sering dikatakan sebagai ajaran yang tidak memiliki Tuhan atau Atheis dan meski demikian tetap bisa menjadi spiritualis.
Ruswan: perlu bljr lgi tentang apa itu filsafat..Filsafat (cinta akan kebijaksanaa) itu induk dr semua ilmu..Filsuf =pencinta kebjiksanaan bukn penyembah Dewa (Tuhan tertentu)...
Terima kasih bang Reza. Dari pandangan bang Reza, saya kemudian menarik kesimpulan bahwa komunikasi digital itu mengandaikan masyarakat yang sudah kuat dengan literasi sebut saja masyarakat Eropa karena memang mereka sudah melewati berbagai tahap kehidupan dengan baik. Sedangkan masyakat Indonesia sedikit banyak boleh disebut sebagai masyarakat serampangan, karena budaya baca tulis belum kuat terbentuk kita kemudian lompat pada budaya baru yaitu dunia digital. Harusnya tahapan literasi itu diselesaikan dulu, baru kemudian kita beranjak ke tahapan dunia digital.
Semoga selalu sehat2 pak🙏🙏🙏🙏
Minta tolong mengkaji ilmu logika secara mendalam.thnks pak 🙏🙏🙏
Pak Reza tulisan2nya renyah dikunyah di otak... Penuh kritis reflektif dan memiliki roh yg menghidupkan..
Menit 16:01: karya habermas berjudul Faktizitat und Geltung, menarik untuk dikembangkan. Hukum dibuat dalam Ruang Publik. Saatnya kajian semacam ini dihayati, dibahas, dan ditulis dalam pengetahuan hukum Indonesia. Bravo Circles Indonesia.
Terimakasih👍👍🙏
Luar biasa
Terima kasih bung Reza dan Circles untuk berbagi wawasan dan inspirasi !
terimakasih banyak
Mengikuti meskipun tidak langsung di zoom
Bung Reza sangat bernas dalam mempresentasikan pemikiran Jürgen Habermas
Top. Terima kasih Bung Reza dan Circles
Semoga bang Reza selalu sehat2 🙏🙏🙏
Diskusi publik, publik yg mana dan bagaimana
Wah kelas filsafat! Thank for teaching budhist Zen. I'm chatolic-budhist now
Kolonisasi ruang publik atau kehidupan apakah sama dengan pemahaman nekolim dari pak sukarno?
Ruang publik Habermas (ruang publik borjuis), ruang publik digital (ruang publik untuk semua orang yang marginal atau tidak)
12:00
21:27
25:47
Bung Reza ini seorang filsuf, bagaimana mungkin anda juga seorang Zen. Biasanya filsuf itu ateis. Mengapa anda percaya kepada spiritualitas?
Filsafat dan spiritualitas itu sangat bertentangan. Yang satu kritis, satu lagi reflektif, pasrah, letting go.
Dari kalimat mas aja biasanya filsuf itu ateis. Artinya secara implisit, ga semua filsuf itu ateis sehingga bisa menerima spiritualitas.
Di luar daripada itu menjadi atheis bukan berarti tidak bisa menjadi spiritualis. "agama" seperti ajaran Buddha dan juga Konfusianisme itu tidak memiliki figur sole supreme God. Yang mana mereka sering dikatakan sebagai ajaran yang tidak memiliki Tuhan atau Atheis dan meski demikian tetap bisa menjadi spiritualis.
@@TheMap1997 Terima kasih Mas. Salut sekali kepada Bu Reza. Otak dan hatinya sama-sama cerdas. Tidak berat sebelah. 👍👍👍
@@hayambangkok semoga bermanfaat mas. kalo saya salah bisa dikoreksi. Senang ada channel seperti ini yang mendorong orang berpikir.
Ruswan: perlu bljr lgi tentang apa itu filsafat..Filsafat (cinta akan kebijaksanaa) itu induk dr semua ilmu..Filsuf =pencinta kebjiksanaan bukn penyembah Dewa (Tuhan tertentu)...