tapi ada juga org yang saat diajak bicara dia play victim pada akhirnya dia membuat kita merasa bersalah. Mendiamkan terkadang bisa memberikan org tipe seperti ini ruang untuk berpikir. Menambahkan saja bukan tidak setuju
Masalahnya kita udah berusaha tapi kalau diajak ngobrol kayak ga ada respon yg baik. Tapi aku belajar dari vlog mba Analisa yg sebenarnya di kehidupan kita ada 3 sircle itu. Sekarang aku belajar setiap individu atau teman saya tempatkan di sircle ke berapanya, tergantung mereka ke kita juga. Kalau kita udah kepedean menjalin sebuah pertemanan layaknya seperti keluarga tapi dianya tidak ada timbal balik demikian yaa untuk apa? Mending taruh di sircle ke 2 atau bahkan 3
Kalau didalam islam ada hadits yang menunjukan tidak dihalalkannya silent treatment selama lebih dari 3 hari. Ada hikmah dibalik itu semua diantaranya: 1. Islam memberikan kesempatan selama 3 hari supaya muhasabah (introspeksi) diri, apakah hal itu menunjukan kita yang salah ataukah orang lain yang salah? 2. Selama 3 hari adalah waktu yang cukup untuk berfikir untuk mengambil tindakan yang bijak kedepannya. apakah ingin selamanya saling berdiam ataukah ingin kembali seperti hubungan semula? 3. Dilihat dari kacamata kesehatan mental bila hal ini berlangsung lama maka akan menimbulkan sesuatu yang tidak baik seperti yang sudah dijelaskan oleh mba ana dan juga penelitian2 ilmiah. Maka apa solusinya: Solusinya ada didalam Qur'an dan hadits: 1. Berusaha sebisa mungkin untuk memaafkan segala keslahan orang lain dengan sabar dan ikhlas (tentunya dalam keadaan bertahapun tidak apa2) 2. Memulai salam (mulailah dari kita untuk melakukan percakapan meskipun itu hal yang paling kecil) sperti memberi salam, menyapa, tidak saling membelakangi, memberi senyum dsb. 3. Bila kita yang salah maka beranikan untuk meminta maaf 4. Hal yang harus kita sadari bahwa manusia temptnya salah dan lupa. Maka orang yang dicintai Allah adalah orang yang suka memperbaiki diri. 5. Ingatlah bahwa kita semua akan mati, maka sebelum meninggalkan dunia ini yang fana, lakukaknlah sesuatu yang terbaik. Steve Jobs, pendiri perusahaan Apple diwaktu remajanya suka membaca buku yang berjudul "The Whole Earth Catalog" didalam buku tersebut kalimat yang ia kenang selama hidupnya adalah: "Bila kamu menjalani hidup, seolah olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar" Ungkapan ini selalu membekas didalam dirinya selama 33 tahun terakhir, ia selalu melihat kecermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendri, 'Apakah saya tetap bisa melakukan apa yang saya akan lakukan hari ini? Bila jawabannya selalu 'Tidak' maka itu artinya harus ada perubahan dalam dirimu. Ungkapn diatas sebenarnya didalam Islam sudah ada اعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأنَّك تَعِيشُ أبَدًا، وَاعْمَلْ لِآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَدًا Artinya: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi" Yuuukkk Muhasabah dan mempersiapkan diri sebelum datang bulan suci Ramadhan....
SILENT TREATMENT Tidak ada salahnya jika ditujukan kepada orang Toxic ! Karena itu salah satu cara untuk melindungi diri sendiri dari energy negatif,self love.❤️
Silent treatment dengan tujuan untuk memanipulasi & mengontrol orang lain adalah perilaku yg sangat jahat. Apalagi pelaku tau betul kalau org yg diberikan silent treatment sangat peduli, perhatian, dan sayang sama dia. Bisa dikatakan pelaku menggunakan kasih sayang orang lain sebagai senjata untuk memanipulasi & mengontrol orang lain demi egonya sendiri.
persis di posisiku sekarang kak, aku sampe bingung harus gmn, tbtb aku didiemin padahal aku ga melakukan kesalahan apa apa, mau ninggalin tp aku masih sayang sama dia, kira kira tindakan yang terbaiknya apa ya kak kalo berhadapan sama orang yang hobby kasih silent treatment kaya gini?
@@srianingrum9394 di diemin aja mba, saya juga korban, saya ikhlasin aja dia pergi, saya lebih sayang diri sendiri dan gamau terus2an diperlakukan seperti itu
@@srianingrum9394 sama sy jg tau2 ditinggal pergi istri minta cerai tanpa di beritahu kesalahan apa kehilafaan apa yg sdh di perbuat entah sadar atau tdk sy melakukan khilaf tersebut tp dia tdk bicara.
Saya mendiamkan paman saya selama 2 tahun lebih karena saya sakit hati karena sering difitnah,bahkan sampai dia mati saya tidak ikut menguburnya,,karena terlanjur sakit hati
Sudah satu tahun ini aku menjadi korban silent treatment, dan oleh psikiater aku didiagnosis gangguan depresi mayor. Sakit fisik yang disebutkan di video itu nyata. Ketika badai emosi datang, rasa sakitnya bisa persisten bertahan 3-5 hari. Rasanya pengen nusuk-nusuk punggung biar menghilangkan rasa sakit fisik dan emosi. Buat kalian pelaku silent treatment, berdewasalah dan belajarlah berempati pada orang.
Pelaku silent treatment di anggap kekerasan emosional tapi silent treatment juga terjadi karena adanya kekerasan, kejahatan emosional yang menimpa pelaku, yg biasanya datang dari korban silent treatment sndrii :)
Be a joker itu gabaik sih :) Susah emang ketika orang lain jahat ke kita tapi kita dituntut untuk tidak ngejahatin balik. Tapi balasannya surga karena surga emang gak gampang dimasukin.
ya tapi saat korban nyakitin sang pelaku, dan akhirnya korban menyesal dan mau minta maaf ke pelaku, tapi pelaku nya malah terus2 an diam sama2 juga gak baik, apalagi kalau sampe berlarut2, rendam emosi juga bikin kesehatan mental jadi rusak, masalah harus segera di selesaikan.
Jujur saja aku bisa di bilang pelaku. Sudah melakukan nya berkali-kali, kepada saudara ayah dan orang yang mau kenalan. Perbuatan ini muncul ketika aku merasa orang2 ini menggangu ketenangan hidupku. Mengusik dengan segala hal yang menurut mereka baik, tapi bagiku tidak. Aku punya rencana ku sendiri, tapi orang-orang ini mencoba mengatur hidup ku. Aku memutus semua kontak dengan mereka, mengabaikan mereka. Aku bahkan sangat membenci aplikasi chat saat ini. Keharusan untuk membalas chat justru membuat ku tertekan. Dan akhirnya aku melakukan silent treatment ini. Mungkin ini terlihat keterlaluan.. Bahkan aku sendiri pun tak bisa mencegahnya.. Aku rasa aku aneh..
sama bgt! kdang mrka kira itu wajar/bercanda. aplgi smp dipermalukan d dpn bnyk org. prcuma ngmg baik2, malah kita yg diserang. kdang silent treatment ga mslh mnrt aku, drpd diusik trs.
You are not alone. Kadang gw selalu dibilang aneh, padahal gw pengen banget kenalan tapi udah kek males karna takut mereka nyakitin aku so i give them this silent treatment
Pernah menjadi korban, kemudian terbiasa dan kemudian ikut mendiamkan. Selama 2 tahun, dan tiap bangun pagi selalu terbesit dalam hati"haruskah saya yang membuka pembicaraan duluan?" Akhirnya, di Agustus 2020 saya berani bicara, "kak, saya berangkat". Ya, saat itu saya berpamitan sebelum berangkat liburan. Entah kenapa setelah bicara gitu, di jalan saya nangis. Lega. Lalu kita jumpa kembali. Sekarang sudah sangat membaik. Bahkan sekarang kita berdua kompak di rumah, saling curhat dan berbagi. Sebuah pelajaran hidup.
Benar kata Nabi Muhammad SAW. Dari Anas Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Janganlah kalian saling memutuskan hubungan satu sama lain, saling membelakangi, saling membenci, dan saling mendengki, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara, dan tidak halal seorang muslim mendiamkan (menjauhi) saudaranya melebihi tiga hari." (HR Bukhari Muslim).
seperti yang sudah mba analisa jelaskan kemungkinan aku termasuk pelaku. aku itu anaknya sulit menyampaikan sesuatu kadang udh nyoba nyampein tapi org yg mnedengarnya salah tangkep maksud aku, dan kalo misal aku lagi emosi marah atau lagi kacau pikiran aku, aku lebih milih diem dan ga mau ngomong sama siapa2 , aku takut kalo ngomong ,omongan yg keluar nyakitin perasaan org lain yg gada masalahnya sama aku dan udh baik ama aku. dan bener kata mba analisa ternyata itu malah berdampak buruk dan bikin maslah baru. aku ngalamin itu selama 3 taun masa sma aku. niatnya ga mau nyakitin org karena omongan aku dan pengen healing juga malah aku bikin temenku mikir yg engga2, dan parahnya aku baru tau itu setelah kita udh ga bareng lagi. dan akhirnya aku tau selama ini ternyata diem aku membuat vibes buruk, niat menghindari menyakiti secara mental dan lisan justru ternyata aku malah lebih menyakiti tanpa sadar. karena aku masih sulit menjelaskan sesuatu kepada org lain, ya meski aku coba dikit2 lalu akhirnya aku slalu buat fake keadaan aku, dan aku berusaha ga salah melampiaskan apalagi menyakiti, mungkin ini kurang baik ke psikologis aku tapi aku selalu berusha untuk ga menyakiti org2 yg ga bersalah dihidupku.
menurutku silent treatment tuh lebih sakit drpd dimarah marahin langsung gt loh. kaya silent treatment tuh buat kita gelisah dan bertanya tanya juga kaya “gue kenapa ya?” ngerasa bersalah banget tanpa tau alasannya. gimana ya mba caranya ngerubah dan ngasih tau orang yg suka silent treatment? soalnya udah dipancing obrolan juga tetep aja diem dan gak mau omongin baik” gt loh.
Kak, aku sering bgt jadi pelaku silent treatment ke orang tua. Aku juga udah sering bgt ngelakuin pemetaan apa sih root cause yg bikin aku kesel, lalu dengan kepala dingin sebaiknya komunikasi apa yg harus disamapaikan ke orang tua, tapi pada dasarnya papa aku emang ngga mau denger opini orang lain. Udah pernah coba utarain perasaan aku baik-baik apa yg bikin aku ngga suka, tapi balik lagi papa ngga terbiasa dengan heart to heart conversation sehingga berakhir dengan diem dan raut yang tidak suka di kritik oleh anak nya. Dari situ aku merasa ngga ada guna nya komunikasiin apa yg aku rasain ke orang tua sehingga sering kali aku jadi silent treatment. Belakangan ini aku baru sadar kalo tindakan aku ini berpengaruh terhadap interaksi ku dengan teman/kolega kerja saat menghadapi masalah :(( baik nya gimana ya kak menghadapai orang tua yg seperti ini? semoga kakak berkenan membalas komen ku
Woahhh bener bener kebalikan ku... papa ku justru ga pernah denger omongan keluarga sama sekali... Tapi selalu terima apapun omongan org :( pernah satu waktu aku dibilang profokatif sama org, tapi papa ku bahkan ga pernah denger dari sudut pandang ku tapi bertahun tahun hingga sekarang aku selalu dikatain anak profokatif, tiap ada masalah :(
Aku pernah beberapa kali ada berbeda pendapat dengan orang tua dari masalah kecil hingga yg berefek besar. Awalnya aku berdiri dan gak mau kompromi dengan ortu, berharap waktu menyembuhkan tapi ternyata engga. Akhirnya berkesempatan konsul sama yg lebih paham soal hubungan sosial dan jawaban beliau adalah memaafkan mereka, berusaha menjadi anak yg baik, dan berkaca diri (introspeksi). Lalu mulai berani bicara pelan2, dengan waktu yg gak sebentar, Alhamdulillah walau agak roller coaster akhirnya berusaha saling memahami, ortu bukannya keras, mereka mungkin belum paham maksud kita dan bisa jadi salah kita cara menyampaikan ke merekanya. Semoga membantu dan yg pasti banyak minta bantuan ke Allah agar dimudahkan
Dulu pernah jadi orang yang didiemin, setelah tau gimana sakitnya didiemin sih aku berusaha sebaik mungkin, sebesar hari mungkin untuk tidak mendiamkan orang lain walaupun orang itu menyakiti atau menyinggung perasaan. Gimana ya, aku gak mau aja apa yang aku rasain dari silent treatment dulu itu dirasakan oleh orang lain juga.
Kalimat ambigu: "Aku nggak apa - apa" dan "Terserah", 2 kalimat sakti ini yg biasanya dialami pasangan ttg suatu masalah yg sering dipendam, apabila mmg dr awal berkomitmen untuk selalu berkomunikasi ketika ada masalah maka sampaikanlah secara 4 mata, selesaikan secara dewasa dan bijak, seimbang antara perasaan dan pikiran, minta maaf dan lupakan, agar tdk menjadi amarah yg besar atas hilangnya kesabaran di kemudian hari, memang berat dan perlu proses memahami satu sama lain, tp yakinlah kalau mmg pasangan kembali pd visi dan misi yg sama maka semua baik baik saja.
Saya sebagai mahasiswa penasaran sekali dengan cara belajar Mbak Analisa dalam studinya, sehingga bisa memiliki pemahaman mendalam dan kecerdasan dalam menyampaikannya sehingga mudah dipahami. Boleh dong Mbak bikin pembahasan spesifik tentang cara belajar khususnya untuk social science. Apalagi masa pandemi ini mengharuskan kita untuk self-learning atau belajar secara mandiri. Terimakasih sebelumnya :)
Mbak Analisa, pas banget muncul di beranda di saat sedang merasakan ini. Aku bisa dibilang yang jadi pelaku, dan benar, ini seperti sudah jadi kebiasaan aku akhirnya dalam menyelesaikan masalah. Ini cara aku untuk "melindungi diri" dan mencoba bertahan di kondisi yang tidak nyaman. Ini sudah aku lakukan sejak aku masih kecil. Sebenarnya di awal aku bisa interaksi, membentuk circle, berteman, menjalin hubungan dengan pasangan, tapi ketika muncul satu konflik, aku merasa orang tersebut (keluarga/teman/pacar) ga melakukan apa yang aku ekspektasikan, atau ga melakukan apa yang aku harapkan mereka lakukan karena aku merasa aku sudah melakukan hal-hal itu ke mereka, aku bisa dengan mudahnya memberi mereka silent treatment ini, bahkan benar-benar cut off hubunganku dengan orang-orang ini. Beberapa bahkan aku menutup total komunikasi aku dengan orang-orang ini (block di social media, gapernah ketemu) karena sudah terlanjur sakit hati sekali sama mereka dan sulit untuk memaafkan. Respon dari mereka jelas kebingungan, tapi kesalahanku aku gak pernah define masalah dan perasaanku sampai saat ini. Bisa dibilang aku gapernah punya hubungan yang langgeng, entah itu dalam pertemanan atau hubungan dengan pasangan. Aku tahu ini nggak baik sekali, buat aku dan juga buat orang lain, tapi di satu sisi benar kata Mbak Analisa, ini cara aku untuk mencapai titik keseimbangan hidup lagi di saat semua sedang collaps bersamaan. Sampai ini mempengaruhi aku di dunia kerja karena jadinya sulit sekali bekerja dalam tim. Terima kasih juga Mbak Analisa untuk masukannya di akhir video. Semoga aku bisa sedikit demi sedikit memperbaiki conflict managementku ini.
Sama mba. Aku merasa sudah melakukan yang terbaik tetapi perilaku orang lain tidak demikian pada kita jadinya kecewa berat lalu mengambil jalan mendiamkan. Karena males juga menjelaskan panjang lebar. Mungkin kita kecewa sama ekspektasi kita sendiri. Sedangkan perilaku orang lain terhadap kita ga bisa kita kontrol. Aku pun masih belajar manajen konflik dengan baik. Dan sekarang lagi mendiamkan seseorang sudah hampor 4 bulan. Ga tau kapan mau buka omongan karena masih memendam kecewa 😭
sama kak, aku juga seperti itu. cara itu yg aku lakukan untuk "melindungi diri" karna memang spertinya conflict management ku belum bagus. Semangat kak, aku juga pengen jadi pribadi yang lebih baik. Sampai sekarang aku masih belajar untuk mengungkapkan apa yang menjadi masalah sama orang yang bersangkutan, tapi bagi kita pasti hal itu cukup sulit ya kak. Semoga kita sama-sama jadi pribadi yang lebih baik kedepannya kak. Semangat!!
Alhamdulillah, setelah lihat video mbk Ana yg satu ini, saya sadar bahwa silent treatment itu bukan hal yg baik untuk menangani suatu masalah. Selain korban nya, menurut saya pelaku juga akan mendapatkan dampak buruknya, salah satu nya Tidak bisa hidup tenang, karna akan selalu kepikiran masalah yg menyebabkan ia melakukan silent treatment... Selain itu ia juga akan merasa tidak nyaman dengan seseorang yang menjadi korbannya ketika mereka tidak sengaja bertemu... hari ini saya sadar, saya adalah orang yang kurang mampu dalam berperilaku asertif.. dari sini saya belajar untuk memperbaiki diri dan sikap. Agar selalu bisa speak up, tanpa menyakiti orang lain dan bukan malah diam dan lari dari permasalahan.
Bener banget, dan aq skrg mendiamkan org2 yg pernah menyakiti aq, dan tetep gak enak juga bagi aq, krna kepikiran terus, sakit, malah tiap hari kepikirannya
Saya di silent treatment selama 2 minggu sama pacar saya yang katanya sudah ada niat ke arah menikah, saya merasa dia marah karena hal sepele sangat sepeleee , tapi dia diemin saya 2 minggu , saya chat ga di ballas, Teflon ga d angkat bingung maunya apaaa, saya gabisa ninggalin karena sayang sama dia, demi Allah 2 minggu full kesiksa setiap shalat nangis sesenggukan ,akhirnya tepat 2 hari yang lalu dia bilang kita selesai jalani hidup masing2, sakit hati sekali apalagi dia sudah janji mau nikah sama saya, obrolan pernikahan sudah ke mana mana ga nyangka taunya malah berakhir hubungannya😢😢, terus saya baru sadar bahwa beberapa waktu sebelum dia silent treatment saya shalat berdoa minta petunjuk dia jodoh atau bukan, ga lama kejadian kaya gini, oh mungkin ini jawaban Tuhan buat saya, Allah menjauhkan yang tidak baik buat saya, walaupun hati masih sangat merindu dan masih ingat kenangan2 nya aku selalu berdoa ya Allah tolong hilangkan perasaan rindu ini perasaan ini, semoga ini yg terbaik buat saya, Allah memang pasti punya rencana lain❤❤😢
Aku adalah salah satu orang yang sering melakukam silent treatment terutama sama keluarga/saudara karena sebelumnya sudah berusaha cari jalan keluar lewat bicara, apa lagi masalahnya seputar itu-itu aja. Karena capek ngadepin masalah yg sama dan nggak ada solusi dari pihak lain, aku memilih memutus komunikasi dan memutus aksesnya ke kehidupanku. Silent treatment ini andalanku ketika aku sudah kesel dan buntu, lebih baik memutus akses mereka kepada aku meskipun ya kita ketemu setiap hari bahkan berada di ruangan yang sama. Kalau aku ingat, aku bisa berbulan-bulan mendiamkan adikku sendiri, aku nggak ada masalah untuk itu. Tapi setelah nonton video ini, aku juga sadar kalau silent treatment ini aku lakukan ke orang luar kaya teman, kenalan atau pasangan. Memang aku akui daya penyelesaian atau menghadapi masalahku rendah banget, terutama faktornya adalah perasaan takut kalau-kalau masalah ini nggak lagi ketemu jalan keluarnya meski udah dibicarain sama-sama. Atau orang-orang menyalahkan aku akhirnya. Takut menghadapi masalah dan selalu lari dengan cara mendiamkan orang tersebut. Secara sadar atau tidak silent treatment ini sudah jadi bagian dariku.
Dulu aku sering jadi pelaku silent treatment. Karna merasa terlukai pleh orang tsb, jd males ngomong dan akhirnya bersikap dingin. Dan sekarang dunia berputar. Ntah ini adalah pembalasan atau bukan, kini aku jadi korban silent treatment dari orang terdekatku. Rasanya sakit. Apa dulu orang2 yg aku diemin juga merasakan sakit/ga nyaman yg sama dgn yg aku rasakan saat ini?!
terlahir dr keluarga yg blak2an dan kl ada masalah ga lama lgsg cpt slesai. Ketemu pasangan trnyata pelaku silent treatment. Jujur menyiksa sekali hingga seminggu lebih didiamin meski mgkn kesalahan kecil. Tdk prnh mau kompromi apalagi bicara dr hati ke hati. Betul kata mba ana aku jg ngerasain nyeri2 di pundak dan chest pain, kyk sesek gt. Berulangkali minta maaf tp hasilnya nol. Berujung menyerah dg dia yg sprti itu meski aku yakin dia orang yg baik.
Akhirnya gmn mbak? Pasangan saya juga gitu, akhirnya saya stop menghunungi dia, di hari pertama dia melakukan silent treatment. Sekarang sudah 3 hari dia tidak menghubungi sy
seringkalinya jadi pelaku, dan hal ini terus berkelanjutan selama bertahun tahun (kurang lebih 4 tahun) dengan durasi yg bisa sampe berminggu2 :') alasannya karena seringkali ketika debat salah satu masalah, tidak ada titik temunya, karena masing2nya punya landasan berpikir yg berbeda, dan itu terus terjadi ketika ada masalah..
@@grandiestyogaswara2842 okey.. kalo suatu hubungan gitu harus saling satu sama lain .. kalo ga gitu gmn kedepannya.. apalagi nantinya.. semangat terus bro 😃
Kita perlu mencoba sudut pandang dr orang lain, agar kita bisa menerima. Sulit sih, tp dg menerima bahwa org lain pasti punya pikiran berbeda membuat sedikit tenang
thank you kak, aku lagi nyari cara juga mau ngungkapin perasaanku tanpa menyakiti orang itu. Tapi jujur sampai skrg masih struggle dan emang kayanya aku blm dewasa secara emosional. Aku juga suka menghindar dari masalah. Setelah banyak baca dan browsing informasi tentang silent treatment ini ternyata hal yang aku lakukan berbahaya banget ya bagi orang lain. bener kata kakak, awalnya memang mau set boundaries tapi setelah dipikir pikir, ternyata bisa nyakitin orang lain dan buat masalah baru instead of menyelesaikan masalah. mohon dukungannya temen-temen, aku pengen banget berubah jadi pribadi yang lebih baik dan punya self control yang baik
Betul kata rosul, sebelum kita tidur kita ingat apakah kita jadi pelaku atau korban . Klu jadi pelaku maka mohon ampun klu kita jadi korban cobalah untuk jadi pemaaf. Hidup akan terasa ringan
Silent treatmen bukn semuanya pelaku.. ......kdang dia juga korban dari seorang toxic,,,,setelah mnjlani hubugan yg cukup lama tpi sllu di abaikan tidak pernh di hrgai,,,dan si toxic sllu menang sendri tidak mau di nasehati pdahl jlas jls slah,,,di ajak komuniksi baik mlah marah marah dan gak pernh merasa berslah,sllu inginya di kejar teruz gak pernh mau mengalah .dan mau nya di mngrti tapi tak mau mngrrtiin balik ..dan akirnya sseorang itu mlakukan silet treatmen krna sudah merasa cpek lelah dan tak tau harus berbuat apa...jadi silent treatmen tidak sllu pelaku ..kdang dia adlah korban yg sesungguhnya
Nahh.. akhirnya ada yg koment seperti ini... Bagi mereka si silent treatment (korban) kenapa diam, tidak ada perlawanan? Bisa jadi so toxic tadi KDRT.. atau si toxic tadi tidak bisa di salahkan walau salah... ! Apakah salah silent treatment disini? Mencoba berbicara takut salah..Diskusi yg bagaimana? Apakah cocok diskusi dengan orang toxic dan patriarki?
Sekarang saya sedang menjadi korban dari silent treatment ini, semua sosmed diblock, tidak ada akses untuk berkomunikasi, efeknya bener2 terasa secara fisik sampai sakit di belakang kepala & terkadang merasa mual yang padahal makan pun teratur.
Jangan menyalahkan dan menghukum diri sendiri , yang kita gatau kebenaran kenapa org tersebut melakukan silent treatment kepada kita. Posisikan pelaku tsb mungkin tidak ingin menyakiti kita lalu menghindari dengan melakukan silent treatment. Atau dengan melakukan hal itu mereka membutuhkan waktu.
beberapa hari ini sedang merasakan seperti ini tapi gatau harus gimana, berbuat apa dan cara menghadapi nya bagaimana, tapi aku bersyukur baru aja buka yutub udah ada penjelasan dari mbak analisa dan lumayan tenang dan sedang menyusun strategi untuk menghadapi org yg silent treatment pada kita.. bener banget mbak analisa,
mba Ana, kasih saran dong untuk orang² yang jadi korban silent treatment, biar kita ga terus²an ngerasa bersalah dan bisa ngelanjutin hidup dengan santai lagi dan ga kepikiran lagi. tolong mba beri saran :)
saya termasuk orang yang kalo marah dan kecewa aku diem, tapi aku ambil langkah itu untuk clear mind dan jauh dari kondisi bertindak sesuai amarah. saat aku diam "aku bilang aku butuh waktu tapi iya aku gak baik baik aja tapi aku butuh waktu untuk clear mind" dan komunikasi secukupnya misal soal pekerjaan tetep aku jalankan. dan selama aku silent treatment aku selalu melakukan self disclosure. Cuma sekarang di satu circle aku sudah bilang "I am not fine, I need time aku gak mau play victim dan menyalahkan kamu, aku yakin semua org bersikap baik sama aku cuma ini akunya yang gak bisa menerima jadi biarkan aku menerimanya dulu dan berfikir" sambil aku melakukan self disclosure tapi disisi lain mereka bertindak seolah olah aku salah banget. Aku tau silent treatment itu bukan hal yang baik maka dari itu aku gak pernah silent treatment terlalu lama setelah itu pasti semuanya berjalan seperti normal karena aku pada akhirnya memaafkan dia. Tapi skrg aku berada di kondisi apa silent treatment itu jahat banget ya.... aku sebagai pelaku gak bijak gitu tapi aku juga menghindari karena sakit hati dan aku udah bilang, aku pun bilang aku butuh waktu untuk self disclosure ke dia. Aku sudah bilang gak nyaman tapi dia terus menerus melakukan hal yang sama dan dia selalu memposisikan dirinya sebagai victim di mata orang lain. Dia bilang dirinya gak nyaman karena ada aku, dia mau keluar dari circle ini karena ada aku pada akhirnya aku terjebak semua orang berpikir aku jahat karena aku silent treatment dan sekarang pun aku berpikir semuanya salah karena aku.... aku terus menyalahkan diri sendiri. Aku paham ada org yang menghadapi konflik dengan berkoar koar kesana kemari ini org yg aku hadapi sementara aku menghadapi masalah sendirian aku gak mau sampai ada yg berpikir org yg punya masalah denganku itu buruk. Apakah sesalah itu silent treatment? Tolong penjelasan lebih mendalam silent treatment dari sudut pandang pelaku kak analisa. please
waaa bisa pas banget nihh kak, aku sebagai pelaku silent treatment nyesel nglakuin, harusnya bisa ngomong baik-baik ke dia bukan malah diem-dieman gajelas gaada titik temu, menyesal sungguh-sungguh menyesal
Conflict management skill itu bnr penting bgt kak anaa ini yang aku bener² butuhin, bahwa sangat tidak apa-apa untuk mengungkapkan ketidaksukaan dan suka kita terhadap orang lain demi kenyamanan diri sendiri
Oh ini jawabanya kenapa dia bersikap dingin, tdk membalas kabar, enggan bertemu, enggan membahas apa yg jadi masalah, membuat saya jd berpikir terlalu kuat dan dalam (salah saya apa) tapi sayapun enggan bertanya (kembali) takut dia menjadi ilfill.
Bermanfaat banget kak, buat saya yang pernah menjadi pelaku maupun korban dari silent treatment. Jadi lebih sadar diri untuk melakukan hal yg ternyata berdampak buruk bukan hanya utk orang lain tp juga diri sendiri. Terima kasih kak analisa :)
blm lama ini aku ada di satu hubungan yang dari awal sebenernya aku udah gasuka sama hubungannya. why? pertama, dia gamau go public atas hal apapun. kedua, dia jarang ada usaha ketemu, even telfon pun gaada. ketiga, dia banyak banget ngasih janji2 yg menurutku udah basi banget. at the end of the day, dia gabales chatku sama sekali, padahal disitu kami bener2 gaada masalah apapun, kami bener2 baik2 aja (menurut aku) and for make sure, di chat terakhir kami, aku udah jelasin panjang soal cari solusi di dalam hubungan kami, dan disitu aku juga minta maaf kalo aku ada salah. selama di hubungan, dia juga selalu pinter cari cara buat aku merasa blaming of my self. singkat cerita, chatku beneran ga dibales, padahal aku ngajak ketemu, even aku sampe telfon dia pake hpnya temenku dan dia cuma jawab "oh, wa aja" dan disitu aku udah capek bgt, i'm dissapointed. aku ga wa dia samsek, aku pulanglah sama temen2ku. jam 11an malem akhirnya dia yang wa aku "ada apa?' katanya, pake pesan berwaktu di wa. dan disitu aku ga bales, gabuka juga. i'm too dissapointed for did the best for our relationship. 2 minggu berlalu, dia blok semua sosmedku kemudia dia privasi semua sosmed dia, dan dia repost story bareng cewe lain. disitu aku speechles bgt. ga cemburu sama sekali, tapi ada rasa ga terima aja di dalem hati. kaya, anjir gue lo selama ini mikir salah gue dimana selama lo diemin gue, tiba2 lo udah sama cewe lain? gue gaada masalah ya sama tu cewe, masalah gue pure 100 persen sama lo. lewat 2 hari, dia akhirnya pamit, bilang makasih dan minta maaf sesingkat2nya. so toxic right?
Suami saya seperti ini. Saya suka nangis diem2 kalau dia udah tiba-tiba silent treatment. Saya inget2 lg kesalahan saya, padahal malam nya saya sakit, pagi nya saya udah seperti biasa melakukan pekerjaan IRT, tapi tiba-tiba saya di diemin, 😢 capek udah 7 tahun RT begini terus. Please kalian sebagai suami, janganlah kalian silent treatment sama istri kalian. Liat pengorbanan dan kebaikan istri kalian.
Sempet heran, kenapa badan sering ngerasa ga fit padahal istirahat cukup makan teratur (pas dighosting/ jadi korban sillent treatment ini) ternyata memang ada pengaruhnya sama badan kita :)
Aku pernah, korban silent treatment 3 bulan. Penyebabnya? Karena atasan (cowo) jatuh cinta sama aku. Rasanya? Kepengin resign saat itu juga. Tiap bangun pagi mau ke kantor, pusing, dada sakit, apalagi aku termasuk tipe orang yang dari ekspresi wajah aja sudah bisa kebaca ada masalah, walaupun udah ketawa². Ngga bisa tidur, kalau tidur jam tidurnya cuma 3 jam. Rasanya marah, kecewa, sedih. Bener² ngga nyaman banget, tiap hari nangis, dikantor aja nangis dikamar mandi😂 Tapi sekarang si udah baikan, walau dia ngga pernah ngomong kenapa sampai silent treatment ke aku, atau mungkin dia ngga sadar jadi pelakunya🥲. Saran: kalau punya masalah, memang suka ngga suka, mau ngga mau, memang harus dikomunikasikan 2 arah sampai clear
@@devisetiawati5281 ya dia😂, setelah aku menyerah berusaha 1,5 bulan full pepet terus ajak ngobrol tapi mental krn dia nutup komunikasi WA dan tidak telpon, bahkan minta tolong untuk kerjaan aja lewat SPV nya dia. Boleh kasih saran? Coba step by step ngobrolnya, sambil liat waktu dan respon dia kaya apa. Krn baik laki² maupun perempuan pasti selalu defense mode kalo mengenai perasaan mereka
@@ayupermata2217 trims kak Tp aq punya idee.. mending sama2 sndri dulu.. biasany aq tauny jawabanny stlh bbrp bln.. dan kadang ketika sdh melupakan.. krn pas aq ajak obrol ato wa.. trlihat beda responnya tdk spt biasamy yg trlihat tdk respek utk menjawab y sudah.. aq tu udah bbrp x diginikan y rasanya awal sakit jg.. cm berusaha introspeksiii.. dan berdoa sm Allah yg tau hati manusia
Dulu, mama klo marah ma anak² nya pke ilmu ini, dan rasanyaa sakiiiiitttt bgt. Gtau knp, smpe dah gede kek skrg gbsa deket ma mama, krna aku oversenstf dan ngena bgt di aku
Masyaallah chanel ini sangat sekali bermanfaat untuk saya.. karna hari ini saya sedang silent treatment ke pasangan karna ada problem menuju rencana pernikahan yang harus di tunda tahun depan.. dan di time line aku langsung menemukan chanel mbak analisa yang bukan lagi pertama kalinya aku lihat.. bahkan hampir semua video aku ikuti.. pokoknya untuk mbak analisa sukses selalu dan menginspirasi kususnya untuk membimbing kesehatan mental bangsa . karna penyampaiannya sangat jelas tegas mudah dipahami . pokoknya aku menunggu update terbaru video dari mbak analisa karna aku suka bangett bangett secinta itu sama chanel ini 💓💓
Beberapa bulan lalu jadi korban silent treatment dong ya aku🤔 pagi pagi dikantor udah didiemin, terus jadi panik sendiri. Sesak napas, kaku, pengen nangis tapi malu. Akhirnya collapse. Pingsan😭😭
Alhamdulillah. Sy sudah memutuskan berpisah. Ga enak bgt dikit2 di diemin makan hati terus. Skrg hidup lebih tenang. Emng silent treatment tuh salah satu ciri org Narsistic. Kalo di biarin trs menerus orang tsb bakal punya sifat denial. Bner2 ga bisa di omongin. Silent treatment itu salah satu dari kekerasan emosi. Malah bisa lebih menyakitkan dari pada omongan kasar atau kekerasan pada fisik.
Karena pola didik orang tua, membentuk untuk ketika marah diam. Alur ketika emosi adalah marah, salah, minta maaf, kemudian diam. Kadang kalo langsung ngomong biasa, malah langsung nangis atau sesenggukan. Silent treatment adalah defense aku untuk healing time, menjauh dari lingkungan, dan akan kembali jika sudah lega.
Kdg org lain gak kena atau peka klo kita marah atau gak suka dengan perbuatan atau perkataan org tsb, nah dengan diam org lain biasanya lebih SADAR.. cuma emg gak baik sih, kdg kita juga kita gak tau kpn saat nya kita butuh org lain dan suata saat akan bilang HELP ke org yg kita diem in tsb
Jujur, sy pernah jd korban silent treatment ini. Persis spt yg mbak yg analisa katakan, sy pun mengalami psychosomatic, merasakan nyeri pd bagian tubuh tertentu yg tdk diketahui penyebabnya. Kerap mengalami sleep paralysis juga. Sy merasa tidak ad teman utk berbagi. Merasa smua pekerjaan yg sy lakukan tidak ad yg benar, dan prestasi yg raih justru disalahfungsikan. Akhirnya selama 2 tahun, ad pegawai baru dan krna dia sy mulai membuka diri utk percaya dgn org lain. Note: boleh jd org bilg sy baperan, tp perlu diingat ketahanan mental masing2 org berbeda. Hemat saya buat org yg pernh mengalami kejadian spt sy, mulai dr hal kecil dlu, kita hrus mencintai diri kita sndiri, tidak terllu menganggap perkataan buruk org lain, dan selalu banyak bergaul mski hanya dgn bbrp org saja. You deserve to be happy too 💜
Nggak tahu teori ini sdh valid atau belum. Tapi dr pembahasan tsb, aku pernah jd "korban" dan akhirnya menjadi "pelaku". Satu kesadaran bertambah, semoga bisa mjd pribadi yg lebih baik meskipun sangat sulit untuk bisa pulih kembali.
Pernah jd korban. Selalu dihatui rasa takut, kerena ketika di awal didiemin 3 hari nambah jadi 7 seminggu, seminggu nambah jadi 2 minggu, sampe sebulan. Yang tadinya punya kesalahan A, jadi tumbuh perasaan bersalah A,B,C,D. Selalu kepikiran, mau sampe kapan kaya gini. Mau sampe kapan terus2 ngerasa bersalah sampai kehilangan arah. Aku kira aku berlebihan, tp emg efeknya sampe ke kesehatan mental dan juga badan. Entah itu ngalamin depresi, pusing sampe asam lambung naik. Yg paling sulit adalah ketika pengen sembuh, tp gaada tenaga sama sekali. Orang yg ga paham pasti bakal bilang lebay. Saran, jangan pernah toleransi dengan perilaku toxic, karena nanti efeknya ke diri sendiri. Ngobatinnya susah.
Dari opening sampai closing langsung segar mata lihat yg hijau2 mbak. ☺ "Coba bicara dari hati ke hati. Jangan ada dusta antara kita." 😂😂 Jujur saya suka kata2 itu mbak'ana. Materinya dan penjelasannya 👍👍 perlu belajar lagi untuk memahami orang lain 📝. Kadang sudah diingatkan dan sering dilakukan. Terima kasih mbak'ana, sehat selalu.
Sy sering jd korban silent treatment ini, tapi kadang sy pun bertindak demikian. Dan setiap ada masalah, sy lebih memilih diem dipendam sendiri, menutupi serapat2nya dan yg sy rasakan setiap menahan itu semua adalah sakit kepala dan itu sakit, sangat sakit..
Mba analisa, saya dan ibu jadi korban silent treatment sama adik kandung saya sendiri dirumah. Saya sbg kakak dan ibu di blok wa nya. Setiap kami berbicara secara langsung tidak ada respon sama sekali. Adik hanya berdiam diri di kamar, keluar kamar hanya untuk kuliah, ke kamar mandi, ke dapur dan ke ruang makan saja. Saya sudah coba menulis surat ke kamarnya, membelikan makanan dan minuman yg dia suka juga.. to responnya masih sama. Sudah kurang lebih tiga Minggu.
Berasa tertampar lngsung liat ini lwt branda lngsung klik lah dan aku sbgai pelaku silent treatment ini untuk pertama kalinya saking sebelnya sma orng itu yg gabisa dibilangin. Dan skrng aku mrasa bersalah, udh kelamaan ngediemin jd bngung mau nyapa lg gmna. Makasii kak Anna udh bkin konten ini, aku jd sadar itu salah hnya krna egoku.
Aku sering melakukan silent treatment untuk menenangkan diriku diawal saja. Ketika aku merasa sudah baik dan tenang baru aku menangani masalah yang ada, seperti masalah dengan pasangan, orang tua dll. Karna disaat aku menangani masalah dalam keadaan emosi itu malah memperburuk keadaan, menggunakan silent treatment diawal mungkin keputusan yang tepat
Wah pas banget , mungkin ini saya diharuskan untuk merubah silent treatment . Self disclosure saya mencoba namun tetap saja gagal . Ketika diam sudah benar benar mendarah daging:) . Terimakasih mbak untuk infonya🙏
Bener sih. Salah satu alasan kenapa jarang mendiamkan orang dalam jangka waktu yang lama ya karena aku masih merasa akan membutuhkan orang tersebut kedepannya.
Sudah bertahun-tahun silent treatment, bukan karena mau menyakiti orang lain, lebih kepada hold anger supaya apapun yang dilakukan berkenaan dengan orang lain itu tidak meledak-ledak. Karena kalo ga gitu, emosi bisa meledak-ledak lebih dari yang dilakukan orang normal lainnya.
Saya salah satu pelaku silent treatment , dan saya sangat menyadari itu adalah jalan yang salah untuk menyelesaikan masalah. Salah satu penyebab bisa terjadi karena ego yang sangat tinggi dan gengsi serta benar yang disampaikan video ini untuk memanipulasi seseorang untuk mengontrol orang lain dan itu perbuatan yang sangat salah dan saya sangat menyesalinya, butuh waktu untuk bisa menghilangkan perilaku tersebut tapi insyaAllah akan sembuh.. menurut saya, kita butuh support dengan cara selalu mengingatkan bahwa itu perbuatan yang salah dan dampak yang buruk bagi orang lain. Silent treatment dapat menghancurkan diri sendiri.
MasyaAllah, makasih mama Analisa, selalu kasi konten yang bermanfaat, bahkan biasa konten mama Analisa sesuai dengan yg aku alami. suksen terus mama Analisa.
Ya Allah ya Tuhan aku adalah korban silent treatmen yg sdh bertahun2, hanya krn tidak mau membantah dan tetap patuh justru aku yg sangat terpukul dgn sikapnya yg sangat sulit diajak brkomunikasi, dlm rumah jika kesalahan sedikit saja beliau mendiamkan saya berbulan2, k3jam, sakiiiiiit ya Allah ....
Gimana ya, ibu saya duluan yang silent treatment ke hampir seluruh keluarga intinya (ibu pergi keluar rumah meninggalkan suami dan anak2nya). Kalau kami (anak2nya) tanya kabarnya malah minta duit (padahal dia pergi membawa uang pensiunan bapak, uang mahar anak2nya).. sakit sekali hati ini.. akhirnya kami mendiamkan ibu.. eh suatu hari ibu nelpon duluan dan malah saat itu saya belum makan seharian (kerja di kantor sendiri di saat karantina 2020) ga ada nanya kabar saya dan cuma bilang, “udah cair kan THR kalian? Bagi mama, lah..” Tuhan, saat itu saya langsung nahan nangis cuma bisa jawab sama ibu saya, “iya, tapi ga banyak ya ma nanti kutransfer.” Udah gitu aja langsung ditutup. Asli kadang menyalahkan diri sendiri kok aku gabisa nanya kabarnya (kalau ada rezeki aku transfer uang diam2 ga ngabarin ibu maupun bapak. Bapak bakal marah kalau tahu saya kasih uang ke ibu), tapi satu sisi saya gamau ibu saya menyakiti saya lebih dalam. Ada yang bisa bantu saya gimana harusnya saya?
Efek silent treatment oleh seseorang jadi timbul overthinking, lebih parah jadi cemas. Silent treatment boleh tapi jangan terlama, karena tidak menghargai orang di sekelilingnya.
Mba analisa coba bahas tentang bagaimana mempertahankan rumah tangga,karena selama 1 tahun terakhir di era pandemi tingkat perceraian meningkat terus menerus,terima kasih🙏
bapak saya kayak gini, sampe dia meninggal kami ga ngomong. kakak saya dulu sering ninju saya (sama kayak bapak ) alhasil sampe puluhan tahun ga prnh ngomong walaupun serumah. itu udah mendarah daging dan udah jadi kebiasaan bagi saya. saya gk mau hubungan dgn teman-teman berakhir spt bapak atau kakak saya karena saya tau rasanya gmn kalo marahan trs ga ngomong lg sampai selamanya. tp buat bbrp teman toxic akhirnya saya pun gitu dan putus hubungan sama sekali. sekarang org yg dekat dgn saya sering ngelakuin ini dan bagi saya itu lebih menyiksa dibandingkan putus hubungan sama sekali/di-block karena gak ada kepastian, ada perasaan masih berharap, bertanya-tanya, menunggu, kecewa, frustasi, karena saat org diam kita pun menciptakan ilusi/menebak-nebak. maap ya kalo curcolnya ngalor ngidul
Kak, aku baru aja nemu channel kk, dan sumpah aku suka banget sama pembawaan dan konesp2 yg kk bawakan. Benar2 membuka mata hati saya. Makasih kak dan semoga channelnya bisa terus berkembang
"Jangan merasa diri kita itu sendirian, berkomunikasilah dengan baik tanpa mendiamkan seseorang"
tapi ada juga org yang saat diajak bicara dia play victim pada akhirnya dia membuat kita merasa bersalah. Mendiamkan terkadang bisa memberikan org tipe seperti ini ruang untuk berpikir.
Menambahkan saja bukan tidak setuju
@@pertiwisopiani6072 p
Masalahnya kita udah berusaha tapi kalau diajak ngobrol kayak ga ada respon yg baik. Tapi aku belajar dari vlog mba Analisa yg sebenarnya di kehidupan kita ada 3 sircle itu. Sekarang aku belajar setiap individu atau teman saya tempatkan di sircle ke berapanya, tergantung mereka ke kita juga. Kalau kita udah kepedean menjalin sebuah pertemanan layaknya seperti keluarga tapi dianya tidak ada timbal balik demikian yaa untuk apa? Mending taruh di sircle ke 2 atau bahkan 3
Lhol kok samaaaa.😔
@@PS-de2lr btul
Kalau didalam islam ada hadits yang menunjukan tidak dihalalkannya silent treatment selama lebih dari 3 hari. Ada hikmah dibalik itu semua diantaranya:
1. Islam memberikan kesempatan selama 3 hari supaya muhasabah (introspeksi) diri, apakah hal itu menunjukan kita yang salah ataukah orang lain yang salah?
2. Selama 3 hari adalah waktu yang cukup untuk berfikir untuk mengambil tindakan yang bijak kedepannya. apakah ingin selamanya saling berdiam ataukah ingin kembali seperti hubungan semula?
3. Dilihat dari kacamata kesehatan mental bila hal ini berlangsung lama maka akan menimbulkan sesuatu yang tidak baik seperti yang sudah dijelaskan oleh mba ana dan juga penelitian2 ilmiah.
Maka apa solusinya:
Solusinya ada didalam Qur'an dan hadits:
1. Berusaha sebisa mungkin untuk memaafkan segala keslahan orang lain dengan sabar dan ikhlas (tentunya dalam keadaan bertahapun tidak apa2)
2. Memulai salam (mulailah dari kita untuk melakukan percakapan meskipun itu hal yang paling kecil) sperti memberi salam, menyapa, tidak saling membelakangi, memberi senyum dsb.
3. Bila kita yang salah maka beranikan untuk meminta maaf
4. Hal yang harus kita sadari bahwa manusia temptnya salah dan lupa. Maka orang yang dicintai Allah adalah orang yang suka memperbaiki diri.
5. Ingatlah bahwa kita semua akan mati, maka sebelum meninggalkan dunia ini yang fana, lakukaknlah sesuatu yang terbaik.
Steve Jobs, pendiri perusahaan Apple diwaktu remajanya suka membaca buku yang berjudul "The Whole Earth Catalog" didalam buku tersebut kalimat yang ia kenang selama hidupnya adalah:
"Bila kamu menjalani hidup, seolah olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu hari kamu akan benar"
Ungkapan ini selalu membekas didalam dirinya selama 33 tahun terakhir, ia selalu melihat kecermin setiap pagi dan bertanya kepada diri sendri, 'Apakah saya tetap bisa melakukan apa yang saya akan lakukan hari ini? Bila jawabannya selalu 'Tidak' maka itu artinya harus ada perubahan dalam dirimu.
Ungkapn diatas sebenarnya didalam Islam sudah ada
اعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأنَّك تَعِيشُ أبَدًا، وَاعْمَلْ لِآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَدًا
Artinya: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi"
Yuuukkk Muhasabah dan mempersiapkan diri sebelum datang bulan suci Ramadhan....
SILENT TREATMENT Tidak ada salahnya jika ditujukan kepada orang Toxic ! Karena itu salah satu cara untuk melindungi diri sendiri dari energy negatif,self love.❤️
Setuju. Demi ketenangan batin kita sendiri, why not.
setuju bgt!
Iya bener,cuman memaafkan aja abis itu udah deh jaga jarah haha....cara terbaik
Setuju.
Betul 😭❤️ kaga suka mikir ini kyny kelewatan tp demi diri sendiri demi jauh dr org toxic
Silent treatment dengan tujuan untuk memanipulasi & mengontrol orang lain adalah perilaku yg sangat jahat. Apalagi pelaku tau betul kalau org yg diberikan silent treatment sangat peduli, perhatian, dan sayang sama dia. Bisa dikatakan pelaku menggunakan kasih sayang orang lain sebagai senjata untuk memanipulasi & mengontrol orang lain demi egonya sendiri.
persis di posisiku sekarang kak, aku sampe bingung harus gmn, tbtb aku didiemin padahal aku ga melakukan kesalahan apa apa, mau ninggalin tp aku masih sayang sama dia, kira kira tindakan yang terbaiknya apa ya kak kalo berhadapan sama orang yang hobby kasih silent treatment kaya gini?
@@srianingrum9394 di diemin aja mba, saya juga korban, saya ikhlasin aja dia pergi, saya lebih sayang diri sendiri dan gamau terus2an diperlakukan seperti itu
@@srianingrum9394 sama sy jg tau2 ditinggal pergi istri minta cerai tanpa di beritahu kesalahan apa kehilafaan apa yg sdh di perbuat entah sadar atau tdk sy melakukan khilaf tersebut tp dia tdk bicara.
@@srianingrum9394 lagi merasakan Fase ini.....
Saya mendiamkan paman saya selama 2 tahun lebih karena saya sakit hati karena sering difitnah,bahkan sampai dia mati saya tidak ikut menguburnya,,karena terlanjur sakit hati
Sudah satu tahun ini aku menjadi korban silent treatment, dan oleh psikiater aku didiagnosis gangguan depresi mayor. Sakit fisik yang disebutkan di video itu nyata. Ketika badai emosi datang, rasa sakitnya bisa persisten bertahan 3-5 hari. Rasanya pengen nusuk-nusuk punggung biar menghilangkan rasa sakit fisik dan emosi. Buat kalian pelaku silent treatment, berdewasalah dan belajarlah berempati pada orang.
Setan mana ada empati hahaha
orng yg sifat silent treatment sama hatinya seperti iblis. gk baik sifat itu bsa merusak silaturhami
Pelaku silent treatment di anggap kekerasan emosional tapi silent treatment juga terjadi karena adanya kekerasan, kejahatan emosional yang menimpa pelaku, yg biasanya datang dari korban silent treatment sndrii :)
Be a joker itu gabaik sih :)
Susah emang ketika orang lain jahat ke kita tapi kita dituntut untuk tidak ngejahatin balik. Tapi balasannya surga karena surga emang gak gampang dimasukin.
ya tapi saat korban nyakitin sang pelaku, dan akhirnya korban menyesal dan mau minta maaf ke pelaku, tapi pelaku nya malah terus2 an diam sama2 juga gak baik, apalagi kalau sampe berlarut2, rendam emosi juga bikin kesehatan mental jadi rusak, masalah harus segera di selesaikan.
Bener. Sy pelaku silent knp Sy jadi pelaku Karna hubungan toxic dan kerap pasangan merasa dirinya lah yg benar diatas segalanya
Jujur saja aku bisa di bilang pelaku. Sudah melakukan nya berkali-kali, kepada saudara ayah dan orang yang mau kenalan. Perbuatan ini muncul ketika aku merasa orang2 ini menggangu ketenangan hidupku. Mengusik dengan segala hal yang menurut mereka baik, tapi bagiku tidak. Aku punya rencana ku sendiri, tapi orang-orang ini mencoba mengatur hidup ku. Aku memutus semua kontak dengan mereka, mengabaikan mereka. Aku bahkan sangat membenci aplikasi chat saat ini. Keharusan untuk membalas chat justru membuat ku tertekan. Dan akhirnya aku melakukan silent treatment ini.
Mungkin ini terlihat keterlaluan..
Bahkan aku sendiri pun tak bisa mencegahnya..
Aku rasa aku aneh..
semangat kak..ambil waktu untuk sendiri dan self love..kalo udah tenang mungkin bisa sampaikan baik2 keinginan kakak ke orang tua😊
sama bgt! kdang mrka kira itu wajar/bercanda. aplgi smp dipermalukan d dpn bnyk org. prcuma ngmg baik2, malah kita yg diserang. kdang silent treatment ga mslh mnrt aku, drpd diusik trs.
You are not alone.
Kadang gw selalu dibilang aneh, padahal gw pengen banget kenalan tapi udah kek males karna takut mereka nyakitin aku so i give them this silent treatment
Aku diposisi yang sama dg kamu,, dimana aku lebih baik menghindar daripada sikap mereka menyakiti ku,
wah hampir sama dengan saya mbak, hanya saya masih ok selama berkomunikasi langsung tatap muka. klo via chat kok gak ya
Pernah menjadi korban, kemudian terbiasa dan kemudian ikut mendiamkan. Selama 2 tahun, dan tiap bangun pagi selalu terbesit dalam hati"haruskah saya yang membuka pembicaraan duluan?"
Akhirnya, di Agustus 2020 saya berani bicara, "kak, saya berangkat". Ya, saat itu saya berpamitan sebelum berangkat liburan.
Entah kenapa setelah bicara gitu, di jalan saya nangis. Lega.
Lalu kita jumpa kembali. Sekarang sudah sangat membaik. Bahkan sekarang kita berdua kompak di rumah, saling curhat dan berbagi.
Sebuah pelajaran hidup.
kak saya merinding dan ikut senang
Haaah 2 th g kbyng gmn.. yg jauh aj g nyaman apalgi yg dekat.. salut sdh baikan
Enggk salah punya Ego😌
Yg salah cara kamu terus"san melihara Ego.
Yuk udahan diem"nya😇
Benar kata Nabi Muhammad SAW. Dari Anas Ra., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda,
"Janganlah kalian saling memutuskan hubungan satu sama lain, saling membelakangi, saling membenci, dan saling mendengki, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara, dan tidak halal seorang muslim mendiamkan (menjauhi) saudaranya melebihi tiga hari." (HR Bukhari Muslim).
seperti yang sudah mba analisa jelaskan kemungkinan aku termasuk pelaku. aku itu anaknya sulit menyampaikan sesuatu kadang udh nyoba nyampein tapi org yg mnedengarnya salah tangkep maksud aku, dan kalo misal aku lagi emosi marah atau lagi kacau pikiran aku, aku lebih milih diem dan ga mau ngomong sama siapa2 , aku takut kalo ngomong ,omongan yg keluar nyakitin perasaan org lain yg gada masalahnya sama aku dan udh baik ama aku. dan bener kata mba analisa ternyata itu malah berdampak buruk dan bikin maslah baru. aku ngalamin itu selama 3 taun masa sma aku. niatnya ga mau nyakitin org karena omongan aku dan pengen healing juga malah aku bikin temenku mikir yg engga2, dan parahnya aku baru tau itu setelah kita udh ga bareng lagi. dan akhirnya aku tau selama ini ternyata diem aku membuat vibes buruk, niat menghindari menyakiti secara mental dan lisan justru ternyata aku malah lebih menyakiti tanpa sadar. karena aku masih sulit menjelaskan sesuatu kepada org lain, ya meski aku coba dikit2 lalu akhirnya aku slalu buat fake keadaan aku, dan aku berusaha ga salah melampiaskan apalagi menyakiti, mungkin ini kurang baik ke psikologis aku tapi aku selalu berusha untuk ga menyakiti org2 yg ga bersalah dihidupku.
menurutku silent treatment tuh lebih sakit drpd dimarah marahin langsung gt loh. kaya silent treatment tuh buat kita gelisah dan bertanya tanya juga kaya “gue kenapa ya?” ngerasa bersalah banget tanpa tau alasannya. gimana ya mba caranya ngerubah dan ngasih tau orang yg suka silent treatment? soalnya udah dipancing obrolan juga tetep aja diem dan gak mau omongin baik” gt loh.
Better konfrontasi, maki2 sekalian di depan muka daripada didiemin😭
Kak, aku sering bgt jadi pelaku silent treatment ke orang tua. Aku juga udah sering bgt ngelakuin pemetaan apa sih root cause yg bikin aku kesel, lalu dengan kepala dingin sebaiknya komunikasi apa yg harus disamapaikan ke orang tua, tapi pada dasarnya papa aku emang ngga mau denger opini orang lain. Udah pernah coba utarain perasaan aku baik-baik apa yg bikin aku ngga suka, tapi balik lagi papa ngga terbiasa dengan heart to heart conversation sehingga berakhir dengan diem dan raut yang tidak suka di kritik oleh anak nya. Dari situ aku merasa ngga ada guna nya komunikasiin apa yg aku rasain ke orang tua sehingga sering kali aku jadi silent treatment. Belakangan ini aku baru sadar kalo tindakan aku ini berpengaruh terhadap interaksi ku dengan teman/kolega kerja saat menghadapi masalah :(( baik nya gimana ya kak menghadapai orang tua yg seperti ini? semoga kakak berkenan membalas komen ku
Kita kebalikannya mbak 😇
Woahhh bener bener kebalikan ku... papa ku justru ga pernah denger omongan keluarga sama sekali... Tapi selalu terima apapun omongan org :( pernah satu waktu aku dibilang profokatif sama org, tapi papa ku bahkan ga pernah denger dari sudut pandang ku tapi bertahun tahun hingga sekarang aku selalu dikatain anak profokatif, tiap ada masalah :(
@@audreyachristine6948 sending virtual hug, you're not alone😞
ini ibuku banget sih. sampe udah gatau harus gimana dan ngomong apa lagi, yg ujung2nya selalu silent treatment.
Aku pernah beberapa kali ada berbeda pendapat dengan orang tua dari masalah kecil hingga yg berefek besar. Awalnya aku berdiri dan gak mau kompromi dengan ortu, berharap waktu menyembuhkan tapi ternyata engga. Akhirnya berkesempatan konsul sama yg lebih paham soal hubungan sosial dan jawaban beliau adalah memaafkan mereka, berusaha menjadi anak yg baik, dan berkaca diri (introspeksi). Lalu mulai berani bicara pelan2, dengan waktu yg gak sebentar, Alhamdulillah walau agak roller coaster akhirnya berusaha saling memahami, ortu bukannya keras, mereka mungkin belum paham maksud kita dan bisa jadi salah kita cara menyampaikan ke merekanya. Semoga membantu dan yg pasti banyak minta bantuan ke Allah agar dimudahkan
Dulu pernah jadi orang yang didiemin, setelah tau gimana sakitnya didiemin sih aku berusaha sebaik mungkin, sebesar hari mungkin untuk tidak mendiamkan orang lain walaupun orang itu menyakiti atau menyinggung perasaan. Gimana ya, aku gak mau aja apa yang aku rasain dari silent treatment dulu itu dirasakan oleh orang lain juga.
Kalimat ambigu: "Aku nggak apa - apa" dan "Terserah", 2 kalimat sakti ini yg biasanya dialami pasangan ttg suatu masalah yg sering dipendam, apabila mmg dr awal berkomitmen untuk selalu berkomunikasi ketika ada masalah maka sampaikanlah secara 4 mata, selesaikan secara dewasa dan bijak, seimbang antara perasaan dan pikiran, minta maaf dan lupakan, agar tdk menjadi amarah yg besar atas hilangnya kesabaran di kemudian hari, memang berat dan perlu proses memahami satu sama lain, tp yakinlah kalau mmg pasangan kembali pd visi dan misi yg sama maka semua baik baik saja.
Pantesan umat muslim dilarang mendiamkan orang yang dikenalnya leb8h dari tiga hari meskipun sedang marah atau kesal
Betul banget
Oh iya bener baru engeh
Oiyayaa
@@putricahaya2680 sama
Untung gue bukan muslim. Soalnya gue musuhin org yang ga gue suka bisa sampai bertahun tahun. Intinya hati gue tenang 😎😎
Saya sebagai mahasiswa penasaran sekali dengan cara belajar Mbak Analisa dalam studinya, sehingga bisa memiliki pemahaman mendalam dan kecerdasan dalam menyampaikannya sehingga mudah dipahami. Boleh dong Mbak bikin pembahasan spesifik tentang cara belajar khususnya untuk social science. Apalagi masa pandemi ini mengharuskan kita untuk self-learning atau belajar secara mandiri. Terimakasih sebelumnya :)
latihan publik speaking
Mbak Analisa, pas banget muncul di beranda di saat sedang merasakan ini. Aku bisa dibilang yang jadi pelaku, dan benar, ini seperti sudah jadi kebiasaan aku akhirnya dalam menyelesaikan masalah. Ini cara aku untuk "melindungi diri" dan mencoba bertahan di kondisi yang tidak nyaman. Ini sudah aku lakukan sejak aku masih kecil. Sebenarnya di awal aku bisa interaksi, membentuk circle, berteman, menjalin hubungan dengan pasangan, tapi ketika muncul satu konflik, aku merasa orang tersebut (keluarga/teman/pacar) ga melakukan apa yang aku ekspektasikan, atau ga melakukan apa yang aku harapkan mereka lakukan karena aku merasa aku sudah melakukan hal-hal itu ke mereka, aku bisa dengan mudahnya memberi mereka silent treatment ini, bahkan benar-benar cut off hubunganku dengan orang-orang ini. Beberapa bahkan aku menutup total komunikasi aku dengan orang-orang ini (block di social media, gapernah ketemu) karena sudah terlanjur sakit hati sekali sama mereka dan sulit untuk memaafkan.
Respon dari mereka jelas kebingungan, tapi kesalahanku aku gak pernah define masalah dan perasaanku sampai saat ini. Bisa dibilang aku gapernah punya hubungan yang langgeng, entah itu dalam pertemanan atau hubungan dengan pasangan. Aku tahu ini nggak baik sekali, buat aku dan juga buat orang lain, tapi di satu sisi benar kata Mbak Analisa, ini cara aku untuk mencapai titik keseimbangan hidup lagi di saat semua sedang collaps bersamaan. Sampai ini mempengaruhi aku di dunia kerja karena jadinya sulit sekali bekerja dalam tim.
Terima kasih juga Mbak Analisa untuk masukannya di akhir video. Semoga aku bisa sedikit demi sedikit memperbaiki conflict managementku ini.
Sama mba. Aku merasa sudah melakukan yang terbaik tetapi perilaku orang lain tidak demikian pada kita jadinya kecewa berat lalu mengambil jalan mendiamkan. Karena males juga menjelaskan panjang lebar. Mungkin kita kecewa sama ekspektasi kita sendiri. Sedangkan perilaku orang lain terhadap kita ga bisa kita kontrol. Aku pun masih belajar manajen konflik dengan baik. Dan sekarang lagi mendiamkan seseorang sudah hampor 4 bulan. Ga tau kapan mau buka omongan karena masih memendam kecewa 😭
sama kak, aku juga seperti itu. cara itu yg aku lakukan untuk "melindungi diri" karna memang spertinya conflict management ku belum bagus. Semangat kak, aku juga pengen jadi pribadi yang lebih baik. Sampai sekarang aku masih belajar untuk mengungkapkan apa yang menjadi masalah sama orang yang bersangkutan, tapi bagi kita pasti hal itu cukup sulit ya kak. Semoga kita sama-sama jadi pribadi yang lebih baik kedepannya kak. Semangat!!
Masalahnya perilaku anda itu BNR atau salah. Bukan hanya berdasarkan ego semata. Takutnya malah jatuh jd pelaku/penderita NPD
Alhamdulillah, setelah lihat video mbk Ana yg satu ini, saya sadar bahwa silent treatment itu bukan hal yg baik untuk menangani suatu masalah. Selain korban nya, menurut saya pelaku juga akan mendapatkan dampak buruknya, salah satu nya Tidak bisa hidup tenang, karna akan selalu kepikiran masalah yg menyebabkan ia melakukan silent treatment... Selain itu ia juga akan merasa tidak nyaman dengan seseorang yang menjadi korbannya ketika mereka tidak sengaja bertemu... hari ini saya sadar, saya adalah orang yang kurang mampu dalam berperilaku asertif.. dari sini saya belajar untuk memperbaiki diri dan sikap. Agar selalu bisa speak up, tanpa menyakiti orang lain dan bukan malah diam dan lari dari permasalahan.
Sama mbak, kecuali sama keluarga
Bener banget, dan aq skrg mendiamkan org2 yg pernah menyakiti aq, dan tetep gak enak juga bagi aq, krna kepikiran terus, sakit, malah tiap hari kepikirannya
Saya di silent treatment selama 2 minggu sama pacar saya yang katanya sudah ada niat ke arah menikah, saya merasa dia marah karena hal sepele sangat sepeleee , tapi dia diemin saya 2 minggu , saya chat ga di ballas, Teflon ga d angkat bingung maunya apaaa, saya gabisa ninggalin karena sayang sama dia, demi Allah 2 minggu full kesiksa setiap shalat nangis sesenggukan ,akhirnya tepat 2 hari yang lalu dia bilang kita selesai jalani hidup masing2, sakit hati sekali apalagi dia sudah janji mau nikah sama saya, obrolan pernikahan sudah ke mana mana ga nyangka taunya malah berakhir hubungannya😢😢, terus saya baru sadar bahwa beberapa waktu sebelum dia silent treatment saya shalat berdoa minta petunjuk dia jodoh atau bukan, ga lama kejadian kaya gini, oh mungkin ini jawaban Tuhan buat saya, Allah menjauhkan yang tidak baik buat saya, walaupun hati masih sangat merindu dan masih ingat kenangan2 nya aku selalu berdoa ya Allah tolong hilangkan perasaan rindu ini perasaan ini, semoga ini yg terbaik buat saya, Allah memang pasti punya rencana lain❤❤😢
Saya juga diposisi ini. Bingung😢
Justru mba beruntung karena blm nyampe nikah , karena udah menikah ngg akan berubah mbaa
Kl udh nikah makin sakit mb. Sy pernah didiemin 1 bln, rasanya pengen bundir. Alhamdulillah, sy msh ingat Allah
@@frostarkan4888 mb saya udh lbh dari 3 bulan, bahkan tadi sy coba telfon ngg diangkat wa ngg direspon
Aku adalah salah satu orang yang sering melakukam silent treatment terutama sama keluarga/saudara karena sebelumnya sudah berusaha cari jalan keluar lewat bicara, apa lagi masalahnya seputar itu-itu aja. Karena capek ngadepin masalah yg sama dan nggak ada solusi dari pihak lain, aku memilih memutus komunikasi dan memutus aksesnya ke kehidupanku.
Silent treatment ini andalanku ketika aku sudah kesel dan buntu, lebih baik memutus akses mereka kepada aku meskipun ya kita ketemu setiap hari bahkan berada di ruangan yang sama. Kalau aku ingat, aku bisa berbulan-bulan mendiamkan adikku sendiri, aku nggak ada masalah untuk itu. Tapi setelah nonton video ini, aku juga sadar kalau silent treatment ini aku lakukan ke orang luar kaya teman, kenalan atau pasangan.
Memang aku akui daya penyelesaian atau menghadapi masalahku rendah banget, terutama faktornya adalah perasaan takut kalau-kalau masalah ini nggak lagi ketemu jalan keluarnya meski udah dibicarain sama-sama. Atau orang-orang menyalahkan aku akhirnya. Takut menghadapi masalah dan selalu lari dengan cara mendiamkan orang tersebut. Secara sadar atau tidak silent treatment ini sudah jadi bagian dariku.
Dulu aku sering jadi pelaku silent treatment. Karna merasa terlukai pleh orang tsb, jd males ngomong dan akhirnya bersikap dingin. Dan sekarang dunia berputar. Ntah ini adalah pembalasan atau bukan, kini aku jadi korban silent treatment dari orang terdekatku. Rasanya sakit. Apa dulu orang2 yg aku diemin juga merasakan sakit/ga nyaman yg sama dgn yg aku rasakan saat ini?!
terlahir dr keluarga yg blak2an dan kl ada masalah ga lama lgsg cpt slesai. Ketemu pasangan trnyata pelaku silent treatment. Jujur menyiksa sekali hingga seminggu lebih didiamin meski mgkn kesalahan kecil. Tdk prnh mau kompromi apalagi bicara dr hati ke hati. Betul kata mba ana aku jg ngerasain nyeri2 di pundak dan chest pain, kyk sesek gt. Berulangkali minta maaf tp hasilnya nol. Berujung menyerah dg dia yg sprti itu meski aku yakin dia orang yg baik.
Akhirnya gmn mbak? Pasangan saya juga gitu, akhirnya saya stop menghunungi dia, di hari pertama dia melakukan silent treatment. Sekarang sudah 3 hari dia tidak menghubungi sy
Ceritanya panjang mba 😅cukup saya sendiri saja dan tuhan yg tau 🙏🙏
seringkalinya jadi pelaku, dan hal ini terus berkelanjutan selama bertahun tahun (kurang lebih 4 tahun) dengan durasi yg bisa sampe berminggu2 :')
alasannya karena seringkali ketika debat salah satu masalah, tidak ada titik temunya, karena masing2nya punya landasan berpikir yg berbeda, dan itu terus terjadi ketika ada masalah..
Right bro,, gw juga bgtu.
klo ga dikomunikasikan tidak akan pernah selesai masalah ..
@@minisuaib4129 masalahnya uda di obrolin bro. Baik2. Tapi si doi ngelakuin hal yg sama
@@grandiestyogaswara2842 okey.. kalo suatu hubungan gitu harus saling satu sama lain .. kalo ga gitu gmn kedepannya.. apalagi nantinya..
semangat terus bro 😃
Kita perlu mencoba sudut pandang dr orang lain, agar kita bisa menerima. Sulit sih, tp dg menerima bahwa org lain pasti punya pikiran berbeda membuat sedikit tenang
thank you kak, aku lagi nyari cara juga mau ngungkapin perasaanku tanpa menyakiti orang itu. Tapi jujur sampai skrg masih struggle dan emang kayanya aku blm dewasa secara emosional. Aku juga suka menghindar dari masalah. Setelah banyak baca dan browsing informasi tentang silent treatment ini ternyata hal yang aku lakukan berbahaya banget ya bagi orang lain. bener kata kakak, awalnya memang mau set boundaries tapi setelah dipikir pikir, ternyata bisa nyakitin orang lain dan buat masalah baru instead of menyelesaikan masalah. mohon dukungannya temen-temen, aku pengen banget berubah jadi pribadi yang lebih baik dan punya self control yang baik
sekarang gimana kak progressnya?
Betul kata rosul, sebelum kita tidur kita ingat apakah kita jadi pelaku atau korban . Klu jadi pelaku maka mohon ampun klu kita jadi korban cobalah untuk jadi pemaaf. Hidup akan terasa ringan
terimakasih mba ana telah menjawab kebingunganku selama ini, aku setiap ada masalah bukanya diseselaikan malah lebih memilih silent treatment :(
Silent treatmen bukn semuanya pelaku.. ......kdang dia juga korban dari seorang toxic,,,,setelah mnjlani hubugan yg cukup lama tpi sllu di abaikan tidak pernh di hrgai,,,dan si toxic sllu menang sendri tidak mau di nasehati pdahl jlas jls slah,,,di ajak komuniksi baik mlah marah marah dan gak pernh merasa berslah,sllu inginya di kejar teruz gak pernh mau mengalah .dan mau nya di mngrti tapi tak mau mngrrtiin balik ..dan akirnya sseorang itu mlakukan silet treatmen krna sudah merasa cpek lelah dan tak tau harus berbuat apa...jadi silent treatmen tidak sllu pelaku ..kdang dia adlah korban yg sesungguhnya
Nahh.. akhirnya ada yg koment seperti ini...
Bagi mereka si silent treatment (korban) kenapa diam, tidak ada perlawanan? Bisa jadi so toxic tadi KDRT.. atau si toxic tadi tidak bisa di salahkan walau salah... ! Apakah salah silent treatment disini? Mencoba berbicara takut salah..Diskusi yg bagaimana? Apakah cocok diskusi dengan orang toxic dan patriarki?
Sekarang saya sedang menjadi korban dari silent treatment ini, semua sosmed diblock, tidak ada akses untuk berkomunikasi, efeknya bener2 terasa secara fisik sampai sakit di belakang kepala & terkadang merasa mual yang padahal makan pun teratur.
Jangan menyalahkan dan menghukum diri sendiri , yang kita gatau kebenaran kenapa org tersebut melakukan silent treatment kepada kita. Posisikan pelaku tsb mungkin tidak ingin menyakiti kita lalu menghindari dengan melakukan silent treatment. Atau dengan melakukan hal itu mereka membutuhkan waktu.
beberapa hari ini sedang merasakan seperti ini tapi gatau harus gimana, berbuat apa dan cara menghadapi nya bagaimana, tapi aku bersyukur baru aja buka yutub udah ada penjelasan dari mbak analisa dan lumayan tenang dan sedang menyusun strategi untuk menghadapi org yg silent treatment pada kita.. bener banget mbak analisa,
Sharing dong mba gmn caranyaa 😭
tolong mba, sharing dong gimana cara ngatasiinya..
Aku dari dulu sering jadi pelaku silent treatment. Dari kecil klo marah aku diem, bisa sampe berhari-hari. Sekarang juga masih kaya gini 😢
Samaaaa
Same
Samee
Pasti waktu kecil pas lagi nangis suka dibentak sama ortu suruh diem yaa ?
SAMA BANGET. Benci sama diri sendiri jadinya tapi gimana gabisa dirubah habit inii
Dari korban menjadi pelaku. Terima kasih mbak sudah speak up tentang ini 💖 hari ini akan saya coba perbaiki
Hubungan yang baik adalah adanya komunikasi. Apapun masalahnya biasakan dibicarakan, bukan didiamkan. Biasanya introvert agak sulit nih case beginian.
Betul sekali..😢, saya baru jadi korban silent treatment dari doi yg introvert, padahal msalahnya tuh sepele
@@ryry705 diberi waktu aja, introvert biasanya butuh waktu untuk sendiri, merenung.
mba Ana, kasih saran dong untuk orang² yang jadi korban silent treatment, biar kita ga terus²an ngerasa bersalah dan bisa ngelanjutin hidup dengan santai lagi dan ga kepikiran lagi. tolong mba beri saran :)
Nitip..
Up
Bener
Up
.
Lagi ngalamin di silent treatment Ama teman.. ga enak bnget serasa brslah.. tpi allhamdulilah ketemu solusinya Ama ka analisa
saya termasuk orang yang kalo marah dan kecewa aku diem, tapi aku ambil langkah itu untuk clear mind dan jauh dari kondisi bertindak sesuai amarah. saat aku diam "aku bilang aku butuh waktu tapi iya aku gak baik baik aja tapi aku butuh waktu untuk clear mind" dan komunikasi secukupnya misal soal pekerjaan tetep aku jalankan. dan selama aku silent treatment aku selalu melakukan self disclosure.
Cuma sekarang di satu circle aku sudah bilang "I am not fine, I need time aku gak mau play victim dan menyalahkan kamu, aku yakin semua org bersikap baik sama aku cuma ini akunya yang gak bisa menerima jadi biarkan aku menerimanya dulu dan berfikir" sambil aku melakukan self disclosure tapi disisi lain mereka bertindak seolah olah aku salah banget. Aku tau silent treatment itu bukan hal yang baik maka dari itu aku gak pernah silent treatment terlalu lama setelah itu pasti semuanya berjalan seperti normal karena aku pada akhirnya memaafkan dia. Tapi skrg aku berada di kondisi apa silent treatment itu jahat banget ya.... aku sebagai pelaku gak bijak gitu tapi aku juga menghindari karena sakit hati dan aku udah bilang, aku pun bilang aku butuh waktu untuk self disclosure ke dia. Aku sudah bilang gak nyaman tapi dia terus menerus melakukan hal yang sama dan dia selalu memposisikan dirinya sebagai victim di mata orang lain. Dia bilang dirinya gak nyaman karena ada aku, dia mau keluar dari circle ini karena ada aku pada akhirnya aku terjebak semua orang berpikir aku jahat karena aku silent treatment dan sekarang pun aku berpikir semuanya salah karena aku.... aku terus menyalahkan diri sendiri. Aku paham ada org yang menghadapi konflik dengan berkoar koar kesana kemari ini org yg aku hadapi sementara aku menghadapi masalah sendirian aku gak mau sampai ada yg berpikir org yg punya masalah denganku itu buruk.
Apakah sesalah itu silent treatment? Tolong penjelasan lebih mendalam silent treatment dari sudut pandang pelaku kak analisa. please
waaa bisa pas banget nihh kak, aku sebagai pelaku silent treatment nyesel nglakuin, harusnya bisa ngomong baik-baik ke dia bukan malah diem-dieman gajelas gaada titik temu, menyesal sungguh-sungguh menyesal
Baru mau puasa ngomong lgsg muncul ini diberanda :’)
Conflict management skill itu bnr penting bgt kak anaa ini yang aku bener² butuhin, bahwa sangat tidak apa-apa untuk mengungkapkan ketidaksukaan dan suka kita terhadap orang lain demi kenyamanan diri sendiri
Oh ini jawabanya kenapa dia bersikap dingin, tdk membalas kabar, enggan bertemu, enggan membahas apa yg jadi masalah, membuat saya jd berpikir terlalu kuat dan dalam (salah saya apa) tapi sayapun enggan bertanya (kembali) takut dia menjadi ilfill.
Bermanfaat banget kak, buat saya yang pernah menjadi pelaku maupun korban dari silent treatment. Jadi lebih sadar diri untuk melakukan hal yg ternyata berdampak buruk bukan hanya utk orang lain tp juga diri sendiri. Terima kasih kak analisa :)
blm lama ini aku ada di satu hubungan yang dari awal sebenernya aku udah gasuka sama hubungannya. why? pertama, dia gamau go public atas hal apapun. kedua, dia jarang ada usaha ketemu, even telfon pun gaada. ketiga, dia banyak banget ngasih janji2 yg menurutku udah basi banget.
at the end of the day, dia gabales chatku sama sekali, padahal disitu kami bener2 gaada masalah apapun, kami bener2 baik2 aja (menurut aku) and for make sure, di chat terakhir kami, aku udah jelasin panjang soal cari solusi di dalam hubungan kami, dan disitu aku juga minta maaf kalo aku ada salah. selama di hubungan, dia juga selalu pinter cari cara buat aku merasa blaming of my self.
singkat cerita, chatku beneran ga dibales, padahal aku ngajak ketemu, even aku sampe telfon dia pake hpnya temenku dan dia cuma jawab "oh, wa aja" dan disitu aku udah capek bgt, i'm dissapointed. aku ga wa dia samsek, aku pulanglah sama temen2ku. jam 11an malem akhirnya dia yang wa aku "ada apa?' katanya, pake pesan berwaktu di wa. dan disitu aku ga bales, gabuka juga. i'm too dissapointed for did the best for our relationship.
2 minggu berlalu, dia blok semua sosmedku kemudia dia privasi semua sosmed dia, dan dia repost story bareng cewe lain. disitu aku speechles bgt. ga cemburu sama sekali, tapi ada rasa ga terima aja di dalem hati. kaya, anjir gue lo selama ini mikir salah gue dimana selama lo diemin gue, tiba2 lo udah sama cewe lain? gue gaada masalah ya sama tu cewe, masalah gue pure 100 persen sama lo.
lewat 2 hari, dia akhirnya pamit, bilang makasih dan minta maaf sesingkat2nya. so toxic right?
Suami saya seperti ini. Saya suka nangis diem2 kalau dia udah tiba-tiba silent treatment. Saya inget2 lg kesalahan saya, padahal malam nya saya sakit, pagi nya saya udah seperti biasa melakukan pekerjaan IRT, tapi tiba-tiba saya di diemin, 😢 capek udah 7 tahun RT begini terus. Please kalian sebagai suami, janganlah kalian silent treatment sama istri kalian. Liat pengorbanan dan kebaikan istri kalian.
Aq 8th mba...😢
Sempet heran, kenapa badan sering ngerasa ga fit padahal istirahat cukup makan teratur (pas dighosting/ jadi korban sillent treatment ini) ternyata memang ada pengaruhnya sama badan kita :)
Aku pernah, korban silent treatment 3 bulan. Penyebabnya? Karena atasan (cowo) jatuh cinta sama aku. Rasanya? Kepengin resign saat itu juga. Tiap bangun pagi mau ke kantor, pusing, dada sakit, apalagi aku termasuk tipe orang yang dari ekspresi wajah aja sudah bisa kebaca ada masalah, walaupun udah ketawa². Ngga bisa tidur, kalau tidur jam tidurnya cuma 3 jam. Rasanya marah, kecewa, sedih.
Bener² ngga nyaman banget, tiap hari nangis, dikantor aja nangis dikamar mandi😂
Tapi sekarang si udah baikan, walau dia ngga pernah ngomong kenapa sampai silent treatment ke aku, atau mungkin dia ngga sadar jadi pelakunya🥲.
Saran: kalau punya masalah, memang suka ngga suka, mau ngga mau, memang harus dikomunikasikan 2 arah sampai clear
Yg ngomong duluan sp kak? Aq lg ngalamin walo blm sampe sebulan
Raasany g nyaman.. pgin ngomong
@@devisetiawati5281 ya dia😂, setelah aku menyerah berusaha 1,5 bulan full pepet terus ajak ngobrol tapi mental krn dia nutup komunikasi WA dan tidak telpon, bahkan minta tolong untuk kerjaan aja lewat SPV nya dia.
Boleh kasih saran? Coba step by step ngobrolnya, sambil liat waktu dan respon dia kaya apa. Krn baik laki² maupun perempuan pasti selalu defense mode kalo mengenai perasaan mereka
@@ayupermata2217 trims kak
Tp aq punya idee.. mending sama2 sndri dulu.. biasany aq tauny jawabanny stlh bbrp bln.. dan kadang ketika sdh melupakan.. krn pas aq ajak obrol ato wa.. trlihat beda responnya tdk spt biasamy yg trlihat tdk respek utk menjawab y sudah.. aq tu udah bbrp x diginikan y rasanya awal sakit jg.. cm berusaha introspeksiii.. dan berdoa sm Allah yg tau hati manusia
@@devisetiawati5281 yups, do whatever makes you comfortable tanpa nyakitin yg lain. Good luck for you then
@@ayupermata2217 🙏👍👍berarti kaka duluan yg ajak obrol y
Dulu, mama klo marah ma anak² nya pke ilmu ini, dan rasanyaa sakiiiiitttt bgt. Gtau knp, smpe dah gede kek skrg gbsa deket ma mama, krna aku oversenstf dan ngena bgt di aku
Sama mb ophi lestari ....
Sama mbak.sedih rasanya sampe skrng kdg ikut2tan terbawa aura nya seperti dia suka diemin org ,Krn efek dri kecil sering di giniin
sama banget sampe remaja ini kita sering ngelakuin silent treatment juga :")
sama. aku juga jadi seperti itu. grgr sering didiemin, skrg jadi meniru kebiasaan itu :(
Mamanya aneh bgt
wahh gila sihh berani banget ngangkat isu sensitif kaya gini.... sadis euy 🔥🔥🔥
Masyaallah chanel ini sangat sekali bermanfaat untuk saya.. karna hari ini saya sedang silent treatment ke pasangan karna ada problem menuju rencana pernikahan yang harus di tunda tahun depan.. dan di time line aku langsung menemukan chanel mbak analisa yang bukan lagi pertama kalinya aku lihat.. bahkan hampir semua video aku ikuti.. pokoknya untuk mbak analisa sukses selalu dan menginspirasi kususnya untuk membimbing kesehatan mental bangsa . karna penyampaiannya sangat jelas tegas mudah dipahami . pokoknya aku menunggu update terbaru video dari mbak analisa karna aku suka bangett bangett secinta itu sama chanel ini 💓💓
Pernah jadi korban sekaligus pelaku :")
Same here
same energy
Sama.. tp tyt klo jd korban g enaakk.. apa krn karma.. prnh jd pelakuu gara2 di"sakiti" / disalah2kan
Beberapa bulan lalu jadi korban silent treatment dong ya aku🤔 pagi pagi dikantor udah didiemin, terus jadi panik sendiri. Sesak napas, kaku, pengen nangis tapi malu. Akhirnya collapse. Pingsan😭😭
kadang kala kita bertanya kami salah apa sehingga jadi korban silent treatment, kalau pun memang kami salah lebih baik dibicarakan
Alhamdulillah. Sy sudah memutuskan berpisah. Ga enak bgt dikit2 di diemin makan hati terus. Skrg hidup lebih tenang. Emng silent treatment tuh salah satu ciri org Narsistic. Kalo di biarin trs menerus orang tsb bakal punya sifat denial. Bner2 ga bisa di omongin. Silent treatment itu salah satu dari kekerasan emosi. Malah bisa lebih menyakitkan dari pada omongan kasar atau kekerasan pada fisik.
Karena pola didik orang tua, membentuk untuk ketika marah diam. Alur ketika emosi adalah marah, salah, minta maaf, kemudian diam. Kadang kalo langsung ngomong biasa, malah langsung nangis atau sesenggukan. Silent treatment adalah defense aku untuk healing time, menjauh dari lingkungan, dan akan kembali jika sudah lega.
Terimakasih kakk, 😍 bagus bangett pastii nya kalau tayangan seperti ini, tayang setiap mau berbuka puasa nanti ❤️
Kdg org lain gak kena atau peka klo kita marah atau gak suka dengan perbuatan atau perkataan org tsb, nah dengan diam org lain biasanya lebih SADAR.. cuma emg gak baik sih, kdg kita juga kita gak tau kpn saat nya kita butuh org lain dan suata saat akan bilang HELP ke org yg kita diem in tsb
Jujur, sy pernah jd korban silent treatment ini. Persis spt yg mbak yg analisa katakan, sy pun mengalami psychosomatic, merasakan nyeri pd bagian tubuh tertentu yg tdk diketahui penyebabnya. Kerap mengalami sleep paralysis juga. Sy merasa tidak ad teman utk berbagi. Merasa smua pekerjaan yg sy lakukan tidak ad yg benar, dan prestasi yg raih justru disalahfungsikan. Akhirnya selama 2 tahun, ad pegawai baru dan krna dia sy mulai membuka diri utk percaya dgn org lain.
Note: boleh jd org bilg sy baperan, tp perlu diingat ketahanan mental masing2 org berbeda.
Hemat saya buat org yg pernh mengalami kejadian spt sy, mulai dr hal kecil dlu, kita hrus mencintai diri kita sndiri, tidak terllu menganggap perkataan buruk org lain, dan selalu banyak bergaul mski hanya dgn bbrp org saja. You deserve to be happy too 💜
Nggak tahu teori ini sdh valid atau belum. Tapi dr pembahasan tsb, aku pernah jd "korban" dan akhirnya menjadi "pelaku".
Satu kesadaran bertambah, semoga bisa mjd pribadi yg lebih baik meskipun sangat sulit untuk bisa pulih kembali.
Akhirnyaaaaa.... Ada yang sependapat ama gue
Pernah jd korban. Selalu dihatui rasa takut, kerena ketika di awal didiemin 3 hari nambah jadi 7 seminggu, seminggu nambah jadi 2 minggu, sampe sebulan. Yang tadinya punya kesalahan A, jadi tumbuh perasaan bersalah A,B,C,D. Selalu kepikiran, mau sampe kapan kaya gini. Mau sampe kapan terus2 ngerasa bersalah sampai kehilangan arah.
Aku kira aku berlebihan, tp emg efeknya sampe ke kesehatan mental dan juga badan. Entah itu ngalamin depresi, pusing sampe asam lambung naik. Yg paling sulit adalah ketika pengen sembuh, tp gaada tenaga sama sekali.
Orang yg ga paham pasti bakal bilang lebay.
Saran, jangan pernah toleransi dengan perilaku toxic, karena nanti efeknya ke diri sendiri. Ngobatinnya susah.
pengalaman yg sama, dan ini beneran sakitt
Peluk jauh mba. Sekarang saya diposisi ini, dan tidak berdaya
Dari opening sampai closing langsung segar mata lihat yg hijau2 mbak. ☺
"Coba bicara dari hati ke hati. Jangan ada dusta antara kita."
😂😂
Jujur saya suka kata2 itu mbak'ana. Materinya dan penjelasannya 👍👍 perlu belajar lagi untuk memahami orang lain 📝. Kadang sudah diingatkan dan sering dilakukan.
Terima kasih mbak'ana, sehat selalu.
Kalo lo kebetulan baca ini, plis berenti diemin gua. Karna gua kelimpungan sendiri ngadepinnya. Im sorry. Back to normal, yuk kita main lagi bareng2😭
Aku cenderung begitu sama orang yg emang ga bisa diajak komunikasi....n selalu mau menang sendiri.....so i think silent is the best way....
Diskusi dengan orang yg ego tinggi dan keinginan nya harus dituruti tanpa mau melihat beban orang lain memang paling tepat silent treatment
Mantap....kak
Terima kasih atas edukasinya sangat bermanfaat ❤
Sy sering jd korban silent treatment ini, tapi kadang sy pun bertindak demikian. Dan setiap ada masalah, sy lebih memilih diem dipendam sendiri, menutupi serapat2nya dan yg sy rasakan setiap menahan itu semua adalah sakit kepala dan itu sakit, sangat sakit..
Blm lama ini jdi korban silent tratment. Sampe nangis berhari2. Emang dampaknya sebegitu nya
@Arze Lu sm mb kondisiku bingung hrs bgmn? Tp nekat ajalah ngomong duluan.. aq jg sensi kbwa solat.. pertama2
Dan srg bgt wkt dlu
Biasany jawabanya bbrp bln kmudian.. cow
Mba analisa, saya dan ibu jadi korban silent treatment sama adik kandung saya sendiri dirumah. Saya sbg kakak dan ibu di blok wa nya. Setiap kami berbicara secara langsung tidak ada respon sama sekali. Adik hanya berdiam diri di kamar, keluar kamar hanya untuk kuliah, ke kamar mandi, ke dapur dan ke ruang makan saja.
Saya sudah coba menulis surat ke kamarnya, membelikan makanan dan minuman yg dia suka juga.. to responnya masih sama. Sudah kurang lebih tiga Minggu.
Positive vibes nya kerasa :)
minta tolong bahas tentang toxic parent dan bullying mbak Analisa 🙏
Ternyata Namanya Ka Analisa. Saya kita nama channelnya aja. Berkah ya Ka
Berasa tertampar lngsung liat ini lwt branda lngsung klik lah dan aku sbgai pelaku silent treatment ini untuk pertama kalinya saking sebelnya sma orng itu yg gabisa dibilangin. Dan skrng aku mrasa bersalah, udh kelamaan ngediemin jd bngung mau nyapa lg gmna. Makasii kak Anna udh bkin konten ini, aku jd sadar itu salah hnya krna egoku.
Aku sering melakukan silent treatment untuk menenangkan diriku diawal saja. Ketika aku merasa sudah baik dan tenang baru aku menangani masalah yang ada, seperti masalah dengan pasangan, orang tua dll. Karna disaat aku menangani masalah dalam keadaan emosi itu malah memperburuk keadaan, menggunakan silent treatment diawal mungkin keputusan yang tepat
Ya Allah ini aku banget, ternyata memang memiliki silent treatment merugikan diri sendiri. Dan terimakasih banyak atas edukasinya 😢🙏
Wah sesuai banget sama apa yang sedang Saya alami saat ini. Makasih ka Ana :)
Wah pas banget , mungkin ini saya diharuskan untuk merubah silent treatment . Self disclosure saya mencoba namun tetap saja gagal . Ketika diam sudah benar benar mendarah daging:) . Terimakasih mbak untuk infonya🙏
Bener sih. Salah satu alasan kenapa jarang mendiamkan orang dalam jangka waktu yang lama ya karena aku masih merasa akan membutuhkan orang tersebut kedepannya.
Sudah bertahun-tahun silent treatment, bukan karena mau menyakiti orang lain, lebih kepada hold anger supaya apapun yang dilakukan berkenaan dengan orang lain itu tidak meledak-ledak. Karena kalo ga gitu, emosi bisa meledak-ledak lebih dari yang dilakukan orang normal lainnya.
iya bener
Saya salah satu pelaku silent treatment , dan saya sangat menyadari itu adalah jalan yang salah untuk menyelesaikan masalah. Salah satu penyebab bisa terjadi karena ego yang sangat tinggi dan gengsi serta benar yang disampaikan video ini untuk memanipulasi seseorang untuk mengontrol orang lain dan itu perbuatan yang sangat salah dan saya sangat menyesalinya, butuh waktu untuk bisa menghilangkan perilaku tersebut tapi insyaAllah akan sembuh.. menurut saya, kita butuh support dengan cara selalu mengingatkan bahwa itu perbuatan yang salah dan dampak yang buruk bagi orang lain. Silent treatment dapat menghancurkan diri sendiri.
Keren ...
Udah cantik pinter lagi :)
nyimak mba🙏keren kupas tuntasnya👍👍
Kangen sm mba analisa...
Tambah cantik sekarang😍
MasyaAllah, makasih mama Analisa, selalu kasi konten yang bermanfaat, bahkan biasa konten mama Analisa sesuai dengan yg aku alami. suksen terus mama Analisa.
Ya Allah ya Tuhan aku adalah korban silent treatmen yg sdh bertahun2, hanya krn tidak mau membantah dan tetap patuh justru aku yg sangat terpukul dgn sikapnya yg sangat sulit diajak brkomunikasi, dlm rumah jika kesalahan sedikit saja beliau mendiamkan saya berbulan2, k3jam, sakiiiiiit ya Allah ....
good video to watch, kak tolong bahas tentang cara memaafkan diri sendiri untuk orang yang selalu merasa semua salah dirinya sendiri..
Up
.
pola pikir prosedur az.dgan namax canggih.😀😊☺
Gimana ya, ibu saya duluan yang silent treatment ke hampir seluruh keluarga intinya (ibu pergi keluar rumah meninggalkan suami dan anak2nya). Kalau kami (anak2nya) tanya kabarnya malah minta duit (padahal dia pergi membawa uang pensiunan bapak, uang mahar anak2nya).. sakit sekali hati ini.. akhirnya kami mendiamkan ibu.. eh suatu hari ibu nelpon duluan dan malah saat itu saya belum makan seharian (kerja di kantor sendiri di saat karantina 2020) ga ada nanya kabar saya dan cuma bilang, “udah cair kan THR kalian? Bagi mama, lah..” Tuhan, saat itu saya langsung nahan nangis cuma bisa jawab sama ibu saya, “iya, tapi ga banyak ya ma nanti kutransfer.” Udah gitu aja langsung ditutup. Asli kadang menyalahkan diri sendiri kok aku gabisa nanya kabarnya (kalau ada rezeki aku transfer uang diam2 ga ngabarin ibu maupun bapak. Bapak bakal marah kalau tahu saya kasih uang ke ibu), tapi satu sisi saya gamau ibu saya menyakiti saya lebih dalam. Ada yang bisa bantu saya gimana harusnya saya?
tetap berbuat baik lah ke ibumu.
Bagus juga materi nya, semoga Sang Pencipta memperluas hati dan pikiran kita dalam menjalani kehidupan ini 🙏
Sukses selalu...
hadiir terus untuk psikolog nomor 1ku☺️
Saya pelakunya, diam dan "memeluk" semuanya sendiri
Gimana rasanya ?
Samaaaa 😭
Aku suka banget channelnya mbak Analisa, bermanfaat banget... makasih mbak Gita yang awalnya aku tau dari channel mbak Gita pas mereka collab
analisa, dan tips juga dong untuk para korban silent treatment. harus gmn ❤️🙏🏼
Efek silent treatment oleh seseorang jadi timbul overthinking, lebih parah jadi cemas. Silent treatment boleh tapi jangan terlama, karena tidak menghargai orang di sekelilingnya.
berdamai cara terbaik melawan Ego, setuju kak
Aku korban dan beberapa kali ngalamin itu. Dan rasanya ga enak banget. Dengan siklus yang selalu sama:'(
Mba analisa coba bahas tentang bagaimana mempertahankan rumah tangga,karena selama 1 tahun terakhir di era pandemi tingkat perceraian meningkat terus menerus,terima kasih🙏
bapak saya kayak gini, sampe dia meninggal kami ga ngomong. kakak saya dulu sering ninju saya (sama kayak bapak ) alhasil sampe puluhan tahun ga prnh ngomong walaupun serumah. itu udah mendarah daging dan udah jadi kebiasaan bagi saya. saya gk mau hubungan dgn teman-teman berakhir spt bapak atau kakak saya karena saya tau rasanya gmn kalo marahan trs ga ngomong lg sampai selamanya. tp buat bbrp teman toxic akhirnya saya pun gitu dan putus hubungan sama sekali. sekarang org yg dekat dgn saya sering ngelakuin ini dan bagi saya itu lebih menyiksa dibandingkan putus hubungan sama sekali/di-block karena gak ada kepastian, ada perasaan masih berharap, bertanya-tanya, menunggu, kecewa, frustasi, karena saat org diam kita pun menciptakan ilusi/menebak-nebak. maap ya kalo curcolnya ngalor ngidul
Sama kayak aku tapi bedanya aku udah ngga mutus hubungan tapi emang trauma nya ngga bisa ilang
Dipukul keluarga sendiri emang paling susah ngilanginnya
Maasyaallah ...pas dengan situasi aq sekarang mbak ana! 😭
Kak, aku baru aja nemu channel kk, dan sumpah aku suka banget sama pembawaan dan konesp2 yg kk bawakan. Benar2 membuka mata hati saya. Makasih kak dan semoga channelnya bisa terus berkembang
Bermanfaat sekali kak❤