efek dari berselancar di punggung Hiu sdh mulai terasa saat ini mas jay.......bagi para pedagang yg sdh kadung gandrung dgn si orange, biru dan ungu serta hitam sdh mulai terasa dimanfaatkan........
Pada dasarnya untuk majukan bisnis itu harus punya strategi dan model sendiri dalam menjalankan bisnis, sehingga tidak mudah untuk ketinggalan jaman. Punya ketahanan untuk 20 tahunn bahkan 50 tahun kedepan dalam penyesuaian target-targetnya.
telkom dan pos indonesia bersatu harusnya sdh bisa jd backbone ecommerce merah putih. aneh bgt negara kalah sama investor luar yg hrs bangun insfrastruktur dr nol.
Coba e-commerce tersebut punya jasa kirim yg mampu memberikan gratis ongkir.. Tentu pembeli berbondong beralih kesana.. Bayangkan produk sama, harganya misal 100.000 di e-commerce oren tiap transaksi belanja kena ongkir mulai 15.000 sd 50.000. Tiba2 muncul e-commerce baru menawarkan gratis ongkir sepenuhnya dari dia.. Gue sendiri pasti beralih belanja kesana..
Sy produsen dan penjual online. Peran marketplace yg tidak tergantikan ada lah sebagai pihak ke3 yg mencegah dan mengawasi tindak penipuan. Banyak buyer yg chat WA atau web. Namun kekeh minta beli di Marketplace. Kalau buyer satu kota relatif pilih langsung dtng kelokasi. Mungkin solusi yg lebib realistis adalah membuay marketplace tandingan agar tidak monopoli pasar. 😊
Betul sekali, ini juga yang saya rasakan. Setiap ada orderan market place saya selalu sisipkan kartu nama atw sejenisnya yg menunjukkan berbagai akun/wa dll Tp sedikit sekali yang respon dan klopun ada closhing selalu kembali ke market place 😢
@@JayaSetiabudibiasanya yg sepertibrobot klo kita pake cs yang gak terampil. Tapi sering juga kami melakukan pendekatan melalui broatchat dll tapi di abaikan. Terlebih 2 tahun tererahir. Hal yg sama sudah saya lakukan pada tahun sebelum²nya dan berdampak positif
@@JayaSetiabudibetul sekali,sy jg sbgai UMKM merasa kurang mmbuat rencana jangka panjang dan sustainable customer,.. UMKM rata2 blum mmliki keckapan dan kesadaran akan mmbangun database dan emotional relationship dg pelanggan,..hnya bersifat sekali jual sudah,.trus di marketplace perang hrga sdh mnjadi habit yg saling memakan sesama saudara UMKM.. Mmbyangkan punya leader negara yg bnr2 berani dan merah putih,..tdk tnduk dg investor..namun entah kapan..waalahu a'lam
sangat mencerahkan mas J. Setuju dengan konsepnya dan sudah menjadi peer juga untuk menekan penjualan di pasar yg tidak kita miliki datanya di maksimal 20%.
Bagus banget bang masukam dan idenya padahal idenya simpel dan mudah di implementasikan kan.. Tapi para pejabat mana ada pikiran gitu bang. Kan mereka kebanyakan hanya mikirin dompet sendiri. Bukan rakyat.
Sama seperti yang saya pikirkan, apa iya kita gak mampu keluar dari marketplace , pasti bisa! makin memantapkan saya untuk bangun ecommerce untuk barang saya sendiri, terima kasih pak Jay, baru pertama visit channel bapak, saya langsung subscribe
yang ditunggu, akhirnya mas jay muncul lagi dengan topik ini, kita harus jadi pengusaha muslim yang cerdas ... slogan " pilih lokal " nyatanya lokal yang di maksud bukan lokal indonesia tapi lokal yang lain hehe
Kalo di Kota Madiun jaman covid dulu juga ada regulasi buat ASN yang diwajibkan belanja di UKM setempat dan upload bukti pembeliannya ke aplikasi internal pemkot, tetapi penjualan tetap secara offline karena selain repot mendata seluruh UMKM ke dalam aplikasi, hal ini akan berefek ke UMKM yang tidak terdata misalnya diharuskan membeli dari marketplace online. Program ini lumayan sukses, UMKM lokal bisa tetap bertahan di saat ketatnya lockdown saat wabah covid-19
Ini pandangan dr sisi penjual, susah kl cuma gerak di 1 sisi penjual saja. Masyarakat yg bukan asn jauh lebih banyak. Asn diwajibkan utk belanja di aplikasi merah putih juga belum tentu mau semua. Tp dari penjelasannya sudah cukup menambah ilmu baru. Strategi baru emang harus tinggalkan marketplace pelan2.
Jika pemerintah turun tangan sebenarnya mudah saja membuat marketplace lokal tumbuh pesat 1. Subsidikan jasa kurir/buat jasa kurir sendiri agar biaya ongkos kirim marketplace bisa gratis selamanya.. Ini tentu para seller berbondong-bondong akan jualan dimarketplace lokal tersebut.. Setelah ongkir gratis, otomatis para buyer (pembeli)akan beralih ke marketplace lokal tersebut karena mendapatkan subsidi belanja online gratis ongkir unlimited😀 dari jasa kurir dukungan pemerintah 😀 Selain dari ini.. Jangan mimpi untuk bisa menyaingin marketplace yg ada sekarang
Sejak covid dunia medsos lebih banyak digunakan dlm strategi penjualan beda sebelum covid ,memakai penjualan secara langsung ke grosir ata sales.....sehingga dunia marketplace medsos menjadi booming
*Bagus ide Asn belanja MarketP Merah Putih 1jt perbulan diMerah Putih, pada Akhirnya bisa dibuat regulasi: sebagian Gaji ASN dengan Dalam bentuk Voucer Belanja Rp1 juta diMarketplc Merah Putih, sehingga Mktplace Merah Putih mendapatkan pembeli secara outomatis dan bisa bersaing dgn Mktplc Asing. Tingal dibenahi aja y merah putihnya*
Yg halal belum tentu tayyib. Yg jelas di zaman Rasul ada pasar yahudi vs muslim juga. Penguasaan pasar adalah skenario untuk menguasai perekonomian, kemudian ideologi..
tahun 2016 pernah ikut seminar mas J di lembang, sejak dulu mas J konsisten memperhatikan UMKM, keturunan tionghoa yang sangat nasionalis, dari selalu menentang penjajahan matketplace dan dari dulu sudah memprediksi kalau suatu saat indonesia akan dijajah oleh marketplace kapital.
Idemu mboisss mas, tapi sayang itu sangat politis sekali. karena perlu regulasi khusus misal untuk mewajibkan asn / pegawai belanja di marketplace 'merahputih' dan juga pasti akan resistensi dengan para investor marketplace ijo dan orange. Semoga makin banyak pejabat2 yang lebih nasionalis dan paham. karena kyk gini perlu dari atas, kalau di sundul dari bawah agak susah . tapi apapun mas, perlu di inisiasi secara nasional, penting jalan dulu walaupun scope nya kecil.
Ideku itu didasarkan studi kasus yg udah dan sedang jalan. Hanya masih sporadis dan belum dikelola profesional. Kita jg sedang piloting dg salah satu BUMN.
di kota saya ada 1 marketplace binaan pembak. setiap menjelang lebaran, ASN wajib beli parcel paketan. tp ya gitu lah, ada yg memanfaatkan untuk ambil keuntungan sepihak. dari sisi pembeli juga dirugikan karena produknya asal asalan.
Sebelum membuat regulasi, mungkin harus dikuatin dulu dari produk nya. Kualitas dan kuantitas yg terjamin dan bisa bersaing sama produk dari luar. Contoh saja produk smartphone kita (advan) kalah dengan produk dari luar (china, amerika, dll), jadi customer pun ragu untuk beli produk lokal. Karna percuma kita cinta produk lokal tapi produk tersebut engga bisa membantu kita berkembang, yg ada makin merosot ekonomi kita kalau dipaksa begitu
setuju dengan videonya, perspective nya ga cuma menjelaskan keadaan skrg, tp apa yg hrs dilakukan. Memanfaatkan dan dimanfaatkan, bagus banget. Apa disini ada yg menggunakan crm tools? dan jika database sudah terkumpul, apakah ada solusi utk payment gateaway nya? yg banyak dipakai. begitu juga untuk ongkir, free shipping itu salah satu USP yg susah dilawan kalau di marketplace, apakah ada solusi untuk ini?
Bisa cek Yukbisnis.com, 12 thn lbh kami bangun platform toko online. Alhamdulillaah..udah ada semua yg disebutkan. Termasuk CRM yg udah terintegrasi di dalamnya.
Belanja kebutuhan rumah tangga sehari2 kami 95% online dr marketplace, sellernya warung2 lokal. Dulu via toko ijo, sejak toko oren ada pengiriman instan, warung2 itu mulai merambah ke sana dan nampaknya lebih ramai di toko oren skr. Jika saja pemda/pemkot bs mengakomodasi seller2 ini dg aplikasi marketplace merah putih lokal, yg sama bagusnya, dg senang hati kami pindah aplikasi. Memang nampak berat ya kalau baru mulai skr, krn saingannya udah raksasa. Tp semoga saja suatu saat bs terealisasi
Marketplace sekarang menuju monopoli juga. Terutama dengan adanya aturan baru tidak semua orang/toko boleh posting dari beberapa brand. Misal adimas, niko, lining, dsb.bahkan case iphone aja ga boleh. Plus bulan ini ada kenaikan biaya admin jadi 8% + 4% biaya ongkir. Total potongan 12%. Jadi jika anda jual produk seharga 100% cairnya cuma 88rb.
Saya sebagai konsumen merasa terbantu karna banyak pilihan dan variatif serta membantu ketika barang yg saya cari di sekitar saya sulit ditemukan dan harga yg mahal.
mas Jay ada ide untuk bentuk komuitas gk? mengajak talent yg mau bergabung untuk membina UMKM. semua kota/kab ada perwakilan. tim nya dibimbing daring. kerjasama juga dengan pihak2 yg berkorelasi. kalau pergerakannya masif, saya yakin visi dan misi mas Jay akan terwujud. untuk membangun kedaulatan ekonomi UMKM.
sangat support sebenarnya sama produk2 platform marketplace lokal, apalagi BUMN cuma spt kata mas J, pengelolaannya itu yg amburadul - rata2 traffiknya aja hampuir gak ada 😅 dan sebagai rakyat jelata gak banyak yg bisa kita lakukan akan hal itu jadi ya sementara balik ke dapur masing2 dulu... #survival
Coba tiap provinsi digiatkan bikin marketplace sendiri sendiri.dan isinya para umkm didlm propinsi tersebut.kemudian kementrian umkm dan kominfo menjadikan satu dalam satu marketplace standar nasional.maka semuanya akan terjaring semua
Pasar2 tradisional "ngak keduman duit" jadinya Mas Jay. Semua duwit ngendon " mengumpul disana. Ngak bisa tersebar rata. Dan sistemnya mirip Bank, kita di bayar dari putaran uang orang lain. Sedang unag triliun an bisa2 dibawa ke luar negeri semua... Kalo begini terus lama2 orang2 disekitar kita " dompetnya kosong semua".❤❤❤❤❤❤❤❤ MIRIS.......MIRIS....MIRIS....
Retail offline msh 70-90% dari total belanja retail. Itu datanya. Meski begitu digitalisasi dan online tetap akan jd tren. Gak ada pilihan.. Esensinya adalah bagaimana kita punya kedaulatan digital.
ASSALAAMU'ALAYKUM USTADZ.. MOHON BAHAS GISB HOLDINGS MALAYSIA DONG,, SY BINGUNG TENTANG APA YG SEBENARNYA YERJADI.. APAKAH MEREKA DI FITNAH ATAU BENAR ITU KENYATAAN NYA USTADZ,, JAZZAKALLAHU KHOIR
Bismillah, mas saya izin bertanya, kalau prinsip dagang "jangan bergantung pada 1 sumber traffic lebih dari 20% pendapatan/omzet" ini asalnya darimana ya?
Selain common sense, ada di buku “Built to Sell”; perusahaan2 yg sehat untuk dibeli sahamnya, tak bergantung pada 1 sumber trafik/income/order lebih dari 20%.
Idenya Bagus Mas Jay, ada Marketplace Merah Putih. Tp Sayangnya Wapres Terpilih sudah Berafiliasi Sama WARNA ORANGE. TIKTOK SAJA SEMPET DI MATIKAN DULU.
@@JayaSetiabudi Mudah2n lain Kesempatan Bisa ikut seminarnya Mas Jay. Mau Belajar banyak, karena saya Masih Minim pengetahuan Tentang Bisnis, saya Masih jadi pengusaha biasa.
tapi di tokped boleh aja mencantumkan nomor wa penjual, hanya saja memang lebih nyaman dan aman berbelanja via tokped, krn banyaknya seller2 nakal di luaran sana.
kalo belanja di marketplace bisa dapet gratis ongkir tapi kalo pembelian internal seller-buyer harus nambah ongkos kirim. susahnya seller harus menambah budgeting buat gratis ongkirnya itupun kalo harga ongkosnya sama rata, kalo harga ongkirnya mahal mahal bagaimana ? itulah nilai plusnya adanya marketplace bisa memotong biaya ongkir
Ongkir gratis/subsidi itu karena: 1. Masih masa bakar uang 2. Sdh menerapkan distribusi pergudangan Aslinya tetap harus bayar. Jd hrs dihitung sbg cost. Kalo dikasih gratis, itu sementara aja. Jd bukan fungsi utama marketplace. Yg jelas daei yg GRATIS itu, ada HARGA yg akan dibayar jangka panjang: PENJAJAHAN PEREKONOMIAN..! Ini yg orang awam banyak tak menyadari.
Free ongkir itu tetap dibayar penjual jg plus potongan ke orens sampe belasan %. Jd kalo pembeli udah trust dg penjual, harusnya gak perlu lewat orens lg. Bisa pake web brand dia
@@JayaSetiabudi ini bener banget mas J, jadi emang kalo bisa punya product sendiri yahhh.. qadarullah masih pake Oren karena masih jualan product orang... Siaapp mas J makasih banyak mas J ilmu2 nya keren... Mas J kalo bisa bahas lagi ttg marketplace yang nyerempet ke riba, seperti yang ada di buku mas J itu...🙏 Syukron
Belum lagi ditambah peraturan pengembalian barang yang lebih memihak buyer. Seperti nya mereka pelan² mau mengusir para seller, shope mau jualan sendiri.
Pembeli itu butuh pihak ketiga antara mereka dengan seller. Untuk meminimalisir kasus fraud. Shoppe dan teman2nya memiliki itu. Mereka juga butuh review pembeli lain. Jadi emang wajar sih pembeli mau tautan ke market place untuk mengetahui reputasi penjual dan produknya.
Spt saya katakan: ada produk2 penetrasi/awal yg silakan order di marketplace. Stlh itu pengirimannya sisipkan kupon, arahkan ke onlineshop kita sendiri.
Saya perlahan mulai terapkan ajak customer order via WA, dengan harga diskon + subsidi ongkir. Karena admin shopee mahal sekali, sudah menyentuh kurleb 35rb untuk produk senilai 200rb. Belum lagi terpotong afiliasi. 😢
Paling seneng klo mas Jay menjelaskan apapun.sederhana.mudah dimengerti.tepat sasaran.
Masya Allah la quwwata illa billaah
efek dari berselancar di punggung Hiu sdh mulai terasa saat ini mas jay.......bagi para pedagang yg sdh kadung gandrung dgn si orange, biru dan ungu serta hitam sdh mulai terasa dimanfaatkan........
Alhamdulillaah..mulai terasa.. ehh.
Betul kan, daripada kalo udah telanjur merata baru nyadar. Yuk hijrah bangun database pelanggan.
@@JayaSetiabudi oke mas jay, mulai bangkit lagi nih....mohon arahan dan supportnya...thanks mas jay...berkah selalu
Pada dasarnya untuk majukan bisnis itu harus punya strategi dan model sendiri dalam menjalankan bisnis, sehingga tidak mudah untuk ketinggalan jaman. Punya ketahanan untuk 20 tahunn bahkan 50 tahun kedepan dalam penyesuaian target-targetnya.
sebuah gagasan yang MaasyaAllah luar biasa, semoga bisa terealisasi dengan dukungan semua pihak yang cinta NKRI
Aamiin yaa robbal 'alamiin..
telkom dan pos indonesia bersatu harusnya sdh bisa jd backbone ecommerce merah putih. aneh bgt negara kalah sama investor luar yg hrs bangun insfrastruktur dr nol.
Sayang yg satunya udah terlalu dinosaurus, susah membangunkannya.
Hadir nyimak
@@JayaSetiabudi nyimak mas jay
Jangan berharap pada BUMN. isinya mafia. ada yg berjuang untuk perutnya sendiri, ada juga yg berjuang untuk kelompoknya.
Coba e-commerce tersebut punya jasa kirim yg mampu memberikan gratis ongkir.. Tentu pembeli berbondong beralih kesana.. Bayangkan produk sama, harganya misal 100.000 di e-commerce oren tiap transaksi belanja kena ongkir mulai 15.000 sd 50.000. Tiba2 muncul e-commerce baru menawarkan gratis ongkir sepenuhnya dari dia.. Gue sendiri pasti beralih belanja kesana..
Terimakasih atas sharing ilmu nya. Semoga Bapak dan keluarga senantiasa Allah rahmati.
Aamiin yaa robbal 'alamiin
Sy produsen dan penjual online.
Peran marketplace yg tidak tergantikan ada lah sebagai pihak ke3 yg mencegah dan mengawasi tindak penipuan.
Banyak buyer yg chat WA atau web. Namun kekeh minta beli di Marketplace. Kalau buyer satu kota relatif pilih langsung dtng kelokasi.
Mungkin solusi yg lebib realistis adalah membuay marketplace tandingan agar tidak monopoli pasar. 😊
Kuncinya: bangun kredibilitas dan ENGAGEMENT dg pelanggan. Sy perhatikan byk penjual online hanya spt robot yg gak bangun ikatan emosional dg pelanggannya. Bahkan gak ingat pelanggannya.
Betul sekali, ini juga yang saya rasakan. Setiap ada orderan market place saya selalu sisipkan kartu nama atw sejenisnya yg menunjukkan berbagai akun/wa dll
Tp sedikit sekali yang respon dan klopun ada closhing selalu kembali ke market place 😢
@@JayaSetiabudibiasanya yg sepertibrobot klo kita pake cs yang gak terampil.
Tapi sering juga kami melakukan pendekatan melalui broatchat dll tapi di abaikan. Terlebih 2 tahun tererahir. Hal yg sama sudah saya lakukan pada tahun sebelum²nya dan berdampak positif
Karena promo diskon barang sama diskon ongkir nya yg sangat menarik di mata pembeli klo beli di marketplace, semoga segera ada solusi terbaiknya
@@JayaSetiabudibetul sekali,sy jg sbgai UMKM merasa kurang mmbuat rencana jangka panjang dan sustainable customer,.. UMKM rata2 blum mmliki keckapan dan kesadaran akan mmbangun database dan emotional relationship dg pelanggan,..hnya bersifat sekali jual sudah,.trus di marketplace perang hrga sdh mnjadi habit yg saling memakan sesama saudara UMKM..
Mmbyangkan punya leader negara yg bnr2 berani dan merah putih,..tdk tnduk dg investor..namun entah kapan..waalahu a'lam
terima kasih banyak buat insightnya ko, mantap, belajar saya dari sini
Sama2
Izin nyimak mas J
Semoga pejabat nonton ini
Luar biasa, semoga bisa terealisasi ❤
Pejabat mah apa mikir kek ginian? 😵💫
sangat mencerahkan mas J. Setuju dengan konsepnya dan sudah menjadi peer juga untuk menekan penjualan di pasar yg tidak kita miliki datanya di maksimal 20%.
Gass
Analisa dan prediksi mas j emg paten udh sering terbuki dri jaman sebelem covit
Masya Allah la quwwata illa billaah
Mantap ilmunya mas J.daging semua👍🙏
Bagus banget bang masukam dan idenya padahal idenya simpel dan mudah di implementasikan kan..
Tapi para pejabat mana ada pikiran gitu bang. Kan mereka kebanyakan hanya mikirin dompet sendiri. Bukan rakyat.
Sama seperti yang saya pikirkan, apa iya kita gak mampu keluar dari marketplace , pasti bisa!
makin memantapkan saya untuk bangun ecommerce untuk barang saya sendiri,
terima kasih pak Jay, baru pertama visit channel bapak, saya langsung subscribe
Dm saya di ig donk..
Gimana dg ongkir? Kerjasama sm ekspedisi paket agar dpt diskon? Soalnya konsumen cenderung cari ongkir lbh murah. Sy prnh jualan barang fb dulu, dikomplain bhw ongkir mahal drpd olshop yg ngetop.
Kita udah buat agregator ongkir murah jg. Silakan bergabung ke Yukbisnis.com
Trima kasih Mas Jay. Informasinya...
Keren,,,, mudah dipahami 🎉🎉
yang ditunggu, akhirnya mas jay muncul lagi dengan topik ini, kita harus jadi pengusaha muslim yang cerdas ... slogan " pilih lokal " nyatanya lokal yang di maksud bukan lokal indonesia tapi lokal yang lain hehe
Kalo di Kota Madiun jaman covid dulu juga ada regulasi buat ASN yang diwajibkan belanja di UKM setempat dan upload bukti pembeliannya ke aplikasi internal pemkot, tetapi penjualan tetap secara offline karena selain repot mendata seluruh UMKM ke dalam aplikasi, hal ini akan berefek ke UMKM yang tidak terdata misalnya diharuskan membeli dari marketplace online. Program ini lumayan sukses, UMKM lokal bisa tetap bertahan di saat ketatnya lockdown saat wabah covid-19
Info yg bermanfaat, makasih
Jogja sudah ada mas jay, ini namanya sibakul dan bekerjasama dengan pos indonesia dan jogjakita untuk mendapatkan gratis ongkir
Alhamdulillaah..
Ini pandangan dr sisi penjual, susah kl cuma gerak di 1 sisi penjual saja. Masyarakat yg bukan asn jauh lebih banyak. Asn diwajibkan utk belanja di aplikasi merah putih juga belum tentu mau semua. Tp dari penjelasannya sudah cukup menambah ilmu baru. Strategi baru emang harus tinggalkan marketplace pelan2.
Kita lihat saja
Jika pemerintah turun tangan sebenarnya mudah saja membuat marketplace lokal tumbuh pesat
1. Subsidikan jasa kurir/buat jasa kurir sendiri agar biaya ongkos kirim marketplace bisa gratis selamanya.. Ini tentu para seller berbondong-bondong akan jualan dimarketplace lokal tersebut..
Setelah ongkir gratis, otomatis para buyer (pembeli)akan beralih ke marketplace lokal tersebut karena mendapatkan subsidi belanja online gratis ongkir unlimited😀 dari jasa kurir dukungan pemerintah 😀
Selain dari ini.. Jangan mimpi untuk bisa menyaingin marketplace yg ada sekarang
Kalo teliti dengerinnya, udah saya jelaskan caranya. Bukan mimpi, tapi sudah diujicoba.
Sejak covid dunia medsos lebih banyak digunakan dlm strategi penjualan beda sebelum covid ,memakai penjualan secara langsung ke grosir ata sales.....sehingga dunia marketplace medsos menjadi booming
Kn emg itu tujuan covid😅
Betul
Baru kepikiran @@DonnyArdo
*Bagus ide Asn belanja MarketP Merah Putih 1jt perbulan diMerah Putih, pada Akhirnya bisa dibuat regulasi: sebagian Gaji ASN dengan Dalam bentuk Voucer Belanja Rp1 juta diMarketplc Merah Putih, sehingga Mktplace Merah Putih mendapatkan pembeli secara outomatis dan bisa bersaing dgn Mktplc Asing. Tingal dibenahi aja y merah putihnya*
Mas j, minta penjelasan juga dari sisi agamanya, bahwa m4rketplace memang semengetikan ituu 🙏
Yg halal belum tentu tayyib. Yg jelas di zaman Rasul ada pasar yahudi vs muslim juga. Penguasaan pasar adalah skenario untuk menguasai perekonomian, kemudian ideologi..
3:46 Video keren ne harus nyimak sampai akhir, Good luck
tahun 2016 pernah ikut seminar mas J di lembang, sejak dulu mas J konsisten memperhatikan UMKM, keturunan tionghoa yang sangat nasionalis, dari selalu menentang penjajahan matketplace dan dari dulu sudah memprediksi kalau suatu saat indonesia akan dijajah oleh marketplace kapital.
Masya Allah la quwwata illa billaah.. biologisku naga, ideologisku garuda.
Terima kasih koh
Kuncina adalah penjual jujur,
Idemu mboisss mas, tapi sayang itu sangat politis sekali. karena perlu regulasi khusus misal untuk mewajibkan asn / pegawai belanja di marketplace 'merahputih' dan juga pasti akan resistensi dengan para investor marketplace ijo dan orange. Semoga makin banyak pejabat2 yang lebih nasionalis dan paham. karena kyk gini perlu dari atas, kalau di sundul dari bawah agak susah . tapi apapun mas, perlu di inisiasi secara nasional, penting jalan dulu walaupun scope nya kecil.
Ideku itu didasarkan studi kasus yg udah dan sedang jalan. Hanya masih sporadis dan belum dikelola profesional. Kita jg sedang piloting dg salah satu BUMN.
di kota saya ada 1 marketplace binaan pembak. setiap menjelang lebaran, ASN wajib beli parcel paketan. tp ya gitu lah, ada yg memanfaatkan untuk ambil keuntungan sepihak. dari sisi pembeli juga dirugikan karena produknya asal asalan.
Iya, emang gak bisa dari outputnya aja dikasih trafik pembelian, dari input produk/ukm nya juga harus dibenahi.
Sebelum membuat regulasi, mungkin harus dikuatin dulu dari produk nya. Kualitas dan kuantitas yg terjamin dan bisa bersaing sama produk dari luar.
Contoh saja produk smartphone kita (advan) kalah dengan produk dari luar (china, amerika, dll), jadi customer pun ragu untuk beli produk lokal. Karna percuma kita cinta produk lokal tapi produk tersebut engga bisa membantu kita berkembang, yg ada makin merosot ekonomi kita kalau dipaksa begitu
setuju dengan videonya, perspective nya ga cuma menjelaskan keadaan skrg, tp apa yg hrs dilakukan. Memanfaatkan dan dimanfaatkan, bagus banget.
Apa disini ada yg menggunakan crm tools?
dan jika database sudah terkumpul, apakah ada solusi utk payment gateaway nya? yg banyak dipakai.
begitu juga untuk ongkir, free shipping itu salah satu USP yg susah dilawan kalau di marketplace, apakah ada solusi untuk ini?
Bisa cek Yukbisnis.com, 12 thn lbh kami bangun platform toko online. Alhamdulillaah..udah ada semua yg disebutkan. Termasuk CRM yg udah terintegrasi di dalamnya.
Pernah beli produk herbal diselipin kartu alamat website kalo beli langsung kesitu lebih murah.
Nah terbaik
Mantap mas J penejelasannya…
Belanja kebutuhan rumah tangga sehari2 kami 95% online dr marketplace, sellernya warung2 lokal. Dulu via toko ijo, sejak toko oren ada pengiriman instan, warung2 itu mulai merambah ke sana dan nampaknya lebih ramai di toko oren skr. Jika saja pemda/pemkot bs mengakomodasi seller2 ini dg aplikasi marketplace merah putih lokal, yg sama bagusnya, dg senang hati kami pindah aplikasi.
Memang nampak berat ya kalau baru mulai skr, krn saingannya udah raksasa. Tp semoga saja suatu saat bs terealisasi
insyaAllah
Trimakasih
harusnya pemerintah membuat marketplace merah putih lalu di subsidi ongkirnya
biar kelas menengah tidak turun kasta
Ada pos jg yg bisa jd logistik murah UKM
Rakyat kita udah ketagihan voucher dan gratis ongkir.
Cintailah PRRRRRODUK PRRRRRODUK INDONESIA 🇮🇩👍
ploduk ploduk indonesia
Marketplace sekarang menuju monopoli juga.
Terutama dengan adanya aturan baru tidak semua orang/toko boleh posting dari beberapa brand. Misal adimas, niko, lining, dsb.bahkan case iphone aja ga boleh.
Plus bulan ini ada kenaikan biaya admin jadi 8% + 4% biaya ongkir. Total potongan 12%.
Jadi jika anda jual produk seharga 100% cairnya cuma 88rb.
Yuk mulai hijrah, belajar bareng pakai fitur CRM di Yukbisnis.com
Saya sebagai konsumen merasa terbantu karna banyak pilihan dan variatif serta membantu ketika barang yg saya cari di sekitar saya sulit ditemukan dan harga yg mahal.
Dipahami
Terima kasih informasinya mas, bagaimana cara bergaung di Yuk Bisnis?
bisa mulai ke Yukbisnis.com
Andaikan penguasa sungguh2 utk mensejahterakan rakyat pasti akan ketemu solusi
mas Jay ada ide untuk bentuk komuitas gk? mengajak talent yg mau bergabung untuk membina UMKM. semua kota/kab ada perwakilan. tim nya dibimbing daring. kerjasama juga dengan pihak2 yg berkorelasi. kalau pergerakannya masif, saya yakin visi dan misi mas Jay akan terwujud. untuk membangun kedaulatan ekonomi UMKM.
Kita udah ada juga: Juragan Ngaji di 15 kota
Semoga bisa terealisasikan
Aamiin
sangat support sebenarnya sama produk2 platform marketplace lokal, apalagi BUMN
cuma spt kata mas J, pengelolaannya itu yg amburadul - rata2 traffiknya aja hampuir gak ada 😅
dan sebagai rakyat jelata gak banyak yg bisa kita lakukan akan hal itu
jadi ya sementara balik ke dapur masing2 dulu...
#survival
insyaAllah kita sedang merintis, meski tertatih-tatih..
Coba tiap provinsi digiatkan bikin marketplace sendiri sendiri.dan isinya para umkm didlm propinsi tersebut.kemudian kementrian umkm dan kominfo menjadikan satu dalam satu marketplace standar nasional.maka semuanya akan terjaring semua
@@JayaSetiabudikepo mas namanya apa.saya termasuk yg pendukungmu
Gadespace.id
Platformnya dari yukbisnis.com
Mas bahas juga dong tentang isu meningkatnya phk dan pengangguran padahal umkm kita hebat2 looh bisa membuka lowongan kerja baru
UMKM hebat, regulasinya gak memihak, kayak gas pol rem pol gitu..
di kampung saya ada toko /pengepul barang dapur dan rumhtangga..tajir melintir jualannya masih caralama boro2 market place komputer aja ga ada
Namanya jg di kampung om. Di hutan lbh kaya lagi kali ya. Gak ada listrik.
Pasar2 tradisional "ngak keduman duit" jadinya Mas Jay. Semua duwit ngendon " mengumpul disana. Ngak bisa tersebar rata. Dan sistemnya mirip Bank, kita di bayar dari putaran uang orang lain. Sedang unag triliun an bisa2 dibawa ke luar negeri semua...
Kalo begini terus lama2 orang2 disekitar kita " dompetnya kosong semua".❤❤❤❤❤❤❤❤ MIRIS.......MIRIS....MIRIS....
Retail offline msh 70-90% dari total belanja retail. Itu datanya. Meski begitu digitalisasi dan online tetap akan jd tren. Gak ada pilihan..
Esensinya adalah bagaimana kita punya kedaulatan digital.
Dan Akhirnya Hal yg dari dulu Mas Jay bilang Sekarang Jadi kenyataan, Kita dijajah Oleh Marketplace
Begitulah..
ASSALAAMU'ALAYKUM USTADZ.. MOHON BAHAS GISB HOLDINGS MALAYSIA DONG,, SY BINGUNG TENTANG APA YG SEBENARNYA YERJADI.. APAKAH MEREKA DI FITNAH ATAU BENAR ITU KENYATAAN NYA USTADZ,, JAZZAKALLAHU KHOIR
Wa'alaikumussalaam.. saya bukan ustad, juragan ajah. Jd bahasnya jgn yg berat2. Biarkan kawan2 GISB menyelesaikan masalah internal mrk sendiri.
@@JayaSetiabudi baik juragan
Bismillah, mas saya izin bertanya, kalau prinsip dagang "jangan bergantung pada 1 sumber traffic lebih dari 20% pendapatan/omzet" ini asalnya darimana ya?
Selain common sense, ada di buku “Built to Sell”; perusahaan2 yg sehat untuk dibeli sahamnya, tak bergantung pada 1 sumber trafik/income/order lebih dari 20%.
@@JayaSetiabudi Terimakasih ilmunya mas barakakallah 👍🏻✨
Admin marketplace naek ... Ud gtu cod sistem yg merepotkan. Seller bnyak d rugikan 😢.
dan pengembalian barang, ongkir ditanggung penjual co
Kampung juragan gimana kelanjutan nya mas jay?
Masih berjuang
@@JayaSetiabudi update dong
Idenya Bagus Mas Jay, ada Marketplace Merah Putih. Tp Sayangnya Wapres Terpilih sudah Berafiliasi Sama WARNA ORANGE. TIKTOK SAJA SEMPET DI MATIKAN DULU.
Allah sebaik-baik pemilik rencana..
@@JayaSetiabudi Mudah2n lain Kesempatan Bisa ikut seminarnya Mas Jay. Mau Belajar banyak, karena saya Masih Minim pengetahuan Tentang Bisnis, saya Masih jadi pengusaha biasa.
Yg ‘biasa’ itu sering lbh berkah dibanding yg terlihat luar biasa..
tapi di tokped boleh aja mencantumkan nomor wa penjual, hanya saja memang lebih nyaman dan aman berbelanja via tokped, krn banyaknya seller2 nakal di luaran sana.
Makanya pake kupon.
Kalau kata mereka
Maju kenak # mundur mari 😂
kalo belanja di marketplace bisa dapet gratis ongkir tapi kalo pembelian internal seller-buyer harus nambah ongkos kirim. susahnya seller harus menambah budgeting buat gratis ongkirnya itupun kalo harga ongkosnya sama rata, kalo harga ongkirnya mahal mahal bagaimana ? itulah nilai plusnya adanya marketplace bisa memotong biaya ongkir
Ongkir gratis/subsidi itu karena:
1. Masih masa bakar uang
2. Sdh menerapkan distribusi pergudangan
Aslinya tetap harus bayar. Jd hrs dihitung sbg cost. Kalo dikasih gratis, itu sementara aja. Jd bukan fungsi utama marketplace.
Yg jelas daei yg GRATIS itu, ada HARGA yg akan dibayar jangka panjang: PENJAJAHAN PEREKONOMIAN..!
Ini yg orang awam banyak tak menyadari.
Cust kalo gak pake toko Oren tuhh katanya gak dapet ongkir gtu mas J...😅
Free ongkir itu tetap dibayar penjual jg plus potongan ke orens sampe belasan %. Jd kalo pembeli udah trust dg penjual, harusnya gak perlu lewat orens lg. Bisa pake web brand dia
@@JayaSetiabudi ini bener banget mas J, jadi emang kalo bisa punya product sendiri yahhh.. qadarullah masih pake Oren karena masih jualan product orang... Siaapp mas J makasih banyak mas J ilmu2 nya keren...
Mas J kalo bisa bahas lagi ttg marketplace yang nyerempet ke riba, seperti yang ada di buku mas J itu...🙏 Syukron
Pertama
sya beli hampir smua kebutuhan rumah online, tapi kalo sayur tetep pergi ke tukang sayur
mantep mas jay
Idealis
Ujungnya indo bikin marketplece sama seperti gojek dan telkom di buat pemerintah meras rakyat dan ujungnya dijual luar juga.
Buktinya udah ada 2 yg saya sebutkan, meski masih belum layak.
Sosial media kecamatannya, marketplace ya pasarnya...
Dan Saat Video ini Tayang, UA-cam Sudah Menggaet Shopee Mas J
Emang naturalnya begitu, sinergi trafik dg mplace. Hanya saja kalo jadi 1 spt tiktok, gak ada opsi buat pake ads doank. Algoritmanya tentu lbh memihak yg tiktokshop.
@@JayaSetiabudi Iya Mas J Lagi Lagi Bandar Gak Pernah Kalah 😁, Algoritma Mereka Yang Pegang, Kita Tinggal Ambil Celah Selagi Bisa
TEMU sudah ancang2
Admin shopee sekarang
13,4%
Belum termasuk biaya Iklan 5-10%
Suatu saat bakal kembali rame jualan lewat WhatsApp
Mulai bangun olshop sendiri, kalo emang bukan reseller
@@JayaSetiabudi tutor buat olshop sendiri Pak
Belum lagi ditambah peraturan pengembalian barang yang lebih memihak buyer. Seperti nya mereka pelan² mau mengusir para seller, shope mau jualan sendiri.
@@rikinajarudinkamalwijaya8794 sebenarnya bikin webset sendiri bisa dan disebar lewat internet, media sosial, dan brosur
Setuju , shopee sudah sangat menjajah seller, resiko jualan di pasar orang
Blibli juga lokal. Milik jarum
Iya, sayang udah turun stlh berubah jd B2B2C
Blibli juga indonesia
Iya, sayang dia ngikut arus kawab2nya, dari B2C ke B2B2C. Sehingga banyak penipuan di sana.
Cara buat database pak
Paling sederhana ya kumpulin WA pembeli kita. Yg lebih canggih pakai fitur-fitur CRM. Bisa cek di Yukbisnis.com
Tinggal tanya UA-cam atau chat GPT , smart phone dikit dong 😂
Lama gk upload min
Maklum, gak pake admin, lg byk kerjaan..
Yg haters... Biasanya netizen yg pake akun anonim 😅😅😅
Biar imbang hidupnya
cara ngatasi trafict dari medsos tapi tetep minta transaksi pakek marketplace gmn bang???
sama, sy juga barusan comment seperti ini
Pembeli itu butuh pihak ketiga antara mereka dengan seller. Untuk meminimalisir kasus fraud. Shoppe dan teman2nya memiliki itu.
Mereka juga butuh review pembeli lain.
Jadi emang wajar sih pembeli mau tautan ke market place untuk mengetahui reputasi penjual dan produknya.
Spt saya katakan: ada produk2 penetrasi/awal yg silakan order di marketplace. Stlh itu pengirimannya sisipkan kupon, arahkan ke onlineshop kita sendiri.
Itulah dibutuhkan marketplace merah putih. Kami jg sedang merintis dg salah satu BUMN.
Padi palong cocok buat lawan.. skrg sudah mulai bgs
ada EKatalog harga nya semena2 😂
Dilema mas
Saya perlahan mulai terapkan ajak customer order via WA, dengan harga diskon + subsidi ongkir.
Karena admin shopee mahal sekali, sudah menyentuh kurleb 35rb untuk produk senilai 200rb.
Belum lagi terpotong afiliasi. 😢
Bisa mulai pakai Yukbisnis.com
Bagus idenya, tapi koq gak nyakin ya, bumn itu 😂😂😂😂😂
Masih banyak jalan ke Mekkah.
marketplace oren sangat sangat murah gratis ongkir. umkm hancur. yg beri izin pemerintah tulul
Konsekuensi demokrasi, perlu amunisi >> harus bayar dg regulasi.
Ingat. Sesuatu yg di pegang plat merah akan kalah dg plat kuning
PDIP va Golkar ya maksudnya..
Regulasi RI yg bikin risi
ayam goreng pun sekarang ada pengganti McD, jika yg turut boikot..
ada almaz fried chicken
karyawan banyak dari ex McD
Bu Risma josss
yubi gak bikin marketplace bang @JayaSetiabudi ?
Mahal di trafiknya. Kita sedang rintis dg Pegadaian. Bisa cek GadeSpace.id