Sy orang jabar n pernah ngajar eksak (mtk, fisika, IT) di sekolah yayasan-swasta (islam) selama hampir lima tahun semenjak tahun 2018 di salah satu daerah di JABAR. Dari yang saya alami (sy sekolah s.d sma di daerah sini juga dan pernah kuliah di salah satu universitas di jabodetabek), menurut saya, pribadi, sistem dari pemerintah (kementrian) tidak bisa seluruhnya disalahkan dalam hal ini. permasalahannya adalah lingkungan sosial kita (bahkan maksudku dalam skala global) termasuk sekolah sekolah publik di united states dan di indonesia itu sekarang lingkungan sosial nya heavy toxic. bicara sistem dari pemerintah, dari tahun ke tahun bahkan dari sy satu SD tahun 1996 s.d sekarang 2023 selalu mengalami perkembangan yg positiv: kurikulum selalu dibenahi, buku buku perpus selalu dilengkapi, bantuan2 ruangan2 lab selalu ditambah, pelatihan2 untuk guru selalu diperbanyak, adaptasi perkembangan dunia dan teknologi itu makin digalakkan, study2 tour dan studi banding makin banyak, olimpiade sains makin masif, dst dst. Tapi, lingkungan sosial masyarakat kita (secara global); to be honest; saat ini berada dalam level memprihatinkan; degradasi moral, over fun, over hedon, over narcist, sosmed, pamor, glamour, mejeng2, pacaran, bahkan s.d paling buruk prostitusi; itu semua hadir sangat mudah di lingkungan masyarakat kita tanpa rasa bersalah (baik generasi gen Z atau pun orang tua 50 tahun-an). Menurut ku pribadi, yang harus dibangun pertama tama ialah budaya nusantara yang luhur; gemar bersih bersih, santun, sopan, pekerja keras, seniman2 mumpuni, tukang prabot mumpuni, tukang pembikin karya mumpuni, welas asih, andap ashor, toleran, unik, heterogen, penyembuh2 tabib tabib mumpuni tradisional, dsb, yang mana semua ini bisa diwujudkan pertama tama dari 'tayangan' (media). maka budayakan lah tampilan2 yang sopan, sejuk, adem, pekerja keras, maju, canggih, eco friendly, dan sifat2 luhur leluhur Nusantara kita dahulu lainnya di ranah media sosial. Skill teknik moderen terkini masih bisa dipelajari di yutub. Tapi mengembangbiakkan rasa cinta terhadap merawat, membangun diri (self growth), pekerja keras, sopan , santun, membangun, welas asih, itu harus diwajibkan di mulai lingkungan media, masyarakat, baru terakhir sampai lingkungan sekolah
Perbaiki mental dan pisahkan pendidikan agama...serta perhatikan lingkungannya...maaf juga harus juga hilangkan rasa saling membenci ..apalagi singgung halal haram...
@@irfanmaulana9236bukan yg punya ide jihad dan punya sejarah peperangan terlalu banyak mungkin. Ya sperti pak guru yg menyebutkan sifat2 org nusantara dahulu kala. Bukan yg trll dominan melulu identitas kelompok keagamaan, tp soal sikap dan cara hidup meski nir identitas keyakinan.
yang lebih penting dalam pendidikan itu adalah bagaimana pendidikan itu bisa menumbuhkan minat dan keinginan belajar yang tinggi, bukan membuat anak didik terpaksa belajar karna akan ujian saja
Beruntung saya punya tetangga dgn latar belakang ras, pendidikan dan pekerjaan yg berbeda yakni bule, India, korea selatan dan China. 1. Bule - besarkan anak berdasarkan kebahagiaan. Kalau anaknya happy jadi pemadam kebakaran, ya anak jg mengeluh kalau sdh besar baru sadari pendapatannya kecil dsb karena itu pilihan mereka 2. India - Mereka besar karena kasta. Kasta paling bawah itu yg paling berhasil karena pilihan mereka cuma 2: hidup selalu miskin dan gak mungkin pindah kasta selama di India atau keluar negari jadi org. Org tua mereka cuma kasih tau kalau hidup itu pilihan dan sehari ada 24 jam dan 365 hari setahun. Tetangga saya tiap hari belajar sampai jam 2 pagi sejak jam 7 pagi belajar. Kemana2 termasuk ke kamar mandi bawa buku 3. Korsel - berdasarkan minat dan bakat yg penting bahagia. 4. China - ada 2 type. Yg pertama berdasarkan bakat dan minat yg satu lagi cara kuno - no pain no gain. Mereka pilih bidang yg sdh pasti hasilkan duit banyak spt kedokteran. Lalu anak dipersiapkan 1-2 tahun di atas rata2. Jadi di sekolah cuma main dan gak stress.
Salah satu contoh growth mindset yang saat ini sdg viral, adalah Putri Ariani. Mindset "we are able, we are capable, we are equal", juga "memulai itu mudah, yg sulit itu konsisten". Itu mindset yg luar biasa dari anak usia 17 th, dan tuna netra lagi.
Tanya guru. Dan anda anda akan tau betul wajah asli pendidikan. Tentu bukan hanya guru guru di jakarta atau kota besar/sekolah swasta mahal. Tanya guru di tingkat kecamatan atau dusun. That's where you can find the true face of Indonesian Education.
Siswa di tuntut untuk mendapatkan nilai yang tinggi di bidang yang beragam yang bahkan bukan bidang yang ia senangi ditambah dengan waktu pembelajaran yang panjang + tugas2 PR yang banyak + tuntutan untuk mempelajari buku2 yang bukan bidang yang siswa minati. Akhirnya siswa tidak ada waktu untuk eksplorasi diri, saya yakin di luar sekolah pun banyak yang mengikuti les/pelajaran tambahan. Kalau ada waktu luang sudah lelah pasti. Akhirnya banyak siswa yang hanya mengikuti alur pendidikan tapi ga paham potensi dirinya di bidang mana, ketertarikannya di bidang apa. Yang akhirnya banyak yang salah jurusan ketika kuliah karena bingung dengan arah mereka. Dan akhirnya kurang softskills & hardskills yang dibutuhkan karena terbiasa mengikuti sistem pendidikan yang teoritis dengan target nilai tinggi. Minat baca buku pun rendah karena semasa sekolah sudah lelah disuguhi buku2 yang membuat mereka ogah untuk gemar membaca.
Bener bgt..sedih kan ...banyak pelajaran tapi produknya malah gak bersaing. Coba liat di skandinavia, ga ada PR anak bebas belajar dan bermain..eh malah maju dan nol kriminalitas
Mernarik sekali Pak, semua faktor yg dibahas tersebut sangat berpengaruh terhadapat perkembangan pendidikan, namun ada satu hal yg juga menjadi penentu sistem pendidikan, yaitu gizi atau IQ peserta didik, jaman sekolah yang pernah saya alami diajar oleh guru yg berperestasi yg mengajar di kelas IPA A, B, C, D tetapi di kelas D sangat rame, sulit berkonsentrasi, mudah lupa dan sebagainya, nilainya rata-rata jelek, padahal guru mengajarkan dgn cara yg sama. Dari hal ini perlu diperhatikan gizi dan kesehatan ibu hamil, balita hingga usia sekolah.
Setuju dari apa yang disampaikan, yang perlu diubah adalah karakter anak (karakter abad 21 yang indonesia banget), hal ini bisa berubah jika ada contoh perubahan itu berawak dari orang dewasa (orang tua, pemerintah, dan masyarakat)
Menurut saya mentri pendidikan di Indonesia harus pengalaman menjadi guru di Indonesia, sebab kebijakan terbaik adalah berasal dari pengalaman, mungkin orang pintar yang pernah sekolah dan kerja diluar negeri mempunyai kebijakan hebat, tapi belum tentu itu kebijakan yang tepat, jika seseorang punya pengalaman guru di Indonesia dia akan mempunyai kebijakan yang tepat karena pengalaman sendiri. Hanya berpendapat🙏
Pada era kolonial pendidikan Belanda bisa menghasilkan Tokoh2 Nacional yg mendunia nama2nya dikenang sepanjang masa spt Soekarno Hatta Frans Seda DR Yohanes Soeharto Buya Hamka Raja Hamengku Buwono artis tenar Titiek Puspa dll. Seorang pakar pendidikan pernah menulis setelah kemerdekaan semua kurikulum pendidikan yg berbau Belanda dihapus konsekuensinya bisa dirasakan sampai sekarang.
Basis pendidikan yang utama adalah hubungan transendental terhadap pencipta alam semesta.. Sehingga melahirkan konsep pendidikan yang menyelamatkan umat manusia dari kejahiliyahan. Menghilangkan kejahiliyahan bukan sekedar mencetak growt mindset..
Dan di kurikulum sekarang k.merdeka, ada juga project base yg namanya P5. Dimana disitu kurang lebih sama apa yang dikatakan ms.Mery Riana. Pengaplikasian belajar anak dalam kerja tim dan akhirnya menghasilkan sebuah produk. 👏👏👏 Terimakasih untuk video inspiratif nya. Coach Dr. Indrawan
Pendidikan kita terlalu banyak teori, sedikit praktek, kelamaan berada di kelas. Sehingga sekolah menjadi mahal dan yang lulus sekolah tidak punya skill dasar. Dikelas tidak diajarkan mengenai pengelolaan sampah, kebersihan, makanan yang sehat, menanam pohon dan bangga membeli produk Indonesia. Tidak diajarkan mencuri korupsi itu salah Jadi sekolah itu cuma bisa baca tulis hitung, complain dan mengeritik orang lain.
Ciri orang asbun, ga paham jenis2 pendidikan tinggi. Kalau mau banyak praktek, pendidikan vokasi, kalau pendidikan akademik memang didesain sebagai ilmuwan
Yg penting itu adalah edukasi orang tuanya karna anak masih dalam kontrol mereka dan menanamkan hal2 yg sangat penting untuk anaknya nanti saat dewasa karna sebagus apapun pendidikan yg di buat pemerintah akan sia2 klo orang tuanya tidak peduli dan tidak paham bagaimana harus mendidik anak2nya
Yang salah dengan pendidikan INDONESIA adalah : 1). Kurikulum mengandung diskriminasi. 2). Adanya sekolah paket. 3). Guru dan Dosen tidak jujur menetapkan nilai belajar siswa/mahasiswa.
Kebetulan saya dahulu berkuliah di luar negeri dan pernah bekerja di luar negeri. Saya lihat kuliah di Indonesia ini menggunakan sistem diktator alias hanya mengandalkan diktat yang dibuat dosen, yang tidak pernah diupdate, dan siswa hanya mendengar sampai tertidur. Ketika saya kuliah di luar negeri, tidak pernah ada diktat dari dosen, kami harus membuat riset lapangan dan riset perpustakaan nonstop di semua mata kuliah. Di kelas, kami memaparkan hasil riset, hanya 15 menit terakhir kami mendengarkan dosen memberikan kesimpulan.
Di indo sebagian dosen kya gtu kak cuman mahasiswa indo tu kalo presentasi kek bacain makalah doang, kek gtu juga dapet A pun saya jadi ikut ikutan karena ya buat apa effort lebih tapi hasilnya sama wkwkw, mungkin mindset saya juga perlu di perbaiki kali ya Hahah😅
Guru2 hari gini jg perlu skali lg mendobrak niatnya sndr, bhwa bkn skdar mncari pekerjaan tp panggilan jiwa utk mendidik mendampingi dan mencontohi utamanya dlm sikap keseharian. guru perlu mmiliki sikap malu yg positif, jauh lbh bnyk #
Menurut saya, di tingkat PAUD-SD pendidikan etika dan budi pekerti harus ditanamkan secara dalam lagi ke siswa. anak2 sekarang ntah karena keluarganya sibuk kerja, bad parenting, lingkungan dan tontonan tanpa filter khususnya golongan menengah ke bawah attitudenya semakin buruk. Di tingkat SMP dan SMA harus lebih banyak sistem diskusi, presentasi, praktik bukan terpaku pada teori dan hafalan. Kesadaran terkait profesi yg ada di dunia ini sebaiknya jg perlu dikenalkan ke anak2 sejak dini agar tidak terjadi salah jurusan yg lazim terjadi sekarang
Saya pikir semua yang terjadi sekarang tidak serta merta terfokus anak-anak (siswa) dan saya pikir pendidikan karakter di tingkat PAUD-SD sudah bagus. Menurut saya justru para orang tua yang perlu diberikan edukasi cara parenting yang baik, walaupun pasti setiap orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Tapi, tidak jarang orang tua mengekspresikan kasih sayang mereka dengan cara yang kurang tepat sehingga berdampak kepada anak-anak. Terlebih para remaja yang cenderung labil, mudah terpengaruh lingkungan. Sehingga peran orang tua sangat penting, mengingat anak-anak paling sering berada di lingkungan keluarga (secara fundamental) untuk di lingkungan sekolah saya pikir aman-aman saja jika semua anak mendapatkan pendidikan tingkah laku yang baik dan yang paling mendasar dari lingkungan keluarga (orang tua).
Pendidikan di RI baik Guru yg selalu Update dlm mendidik baik sistem pembelajaran dan innovasi yg cepat sesuai dr murid2 yg punya Keinginan dan selalu Bnetuk Mainset pola Pikir lebih komptitip. Sehingga Anak2 didik keinginan Belajar itu lebih utama.
Kegagalan pendidikan kita itu dikarenakan sistem pendidikan kita tidak memiliki landasan yang jelas, sehingga kita tidak tau pendidikan kita mau kita arahkan kemana dan yang perlu diberi pembelajaran sebenarnya bukan hanya anaknya tapi juga orang tuanya supaya orang tua, guru, dan siswa dapat berkolaborasi sehingga tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan dan itu akan sangat memotivasi peserta didik.
Pendidikan di Indonesia mind setnya masih tetap pada orientasi jd karyawan, buruh, PNS, pokoknya pekerja bukan penemu atau pengusaha Makanya orang Indonesia terus jd konsumennya orang2 pinter sang penemu dan pengusaha luar negeri...orang luar negeri menciptakan sesuatu yg batu dan membuat terobosan baru...sementara orang Indonesia hanya membeli dan menikmati penemuan dan barang baru
Setuju sekali, mindset seseorang untuk mau maju apapun tantangannya, termasuk rasa harus belajar meskipun tidak kita sukai, namun harus tetap dicoba yakni terus belajar
Pendidikan kita terbukti tidak sebagus negara lain ? Betul nggak itu????? Mengapa 78 th merdeka masih banyak ketimpangan dlm sistem pendidikan kita butuh orang jenius yang bisa melakukan perubahan yang terbaik
Pendidikan Indonesia yang benar pada saat menteri pendidikan dijabat oleh Ki Hajar Dewantara 😮 tapi kenapa sekarang banyak berubah, padahal sistem pendidikan pada saat itu sangat bagus...dan ada negara maju sekarang yang seperti pada jaman Ki Hajar Dewantara yaitu negara Finlandia 😮
di USA juga sama :) Library was my 2nd home apalg musim exam, sampai ada bbrp teman bawa sikat gigi/bantai utk istirahat /break sbntr dari belajar dan lanjut. (makan dari vending machine:))
Pendidikan adalah untuk memanusiakan manusia, pejabat yang menangani pendidikan seharusnya diisi orang orang yang mempunyai latar belakang ilmu kemanusian dengan berbagai persoalannya.
Keren nih podcas Mulai❤❤❤untuk memulai pendidikan yang mencerdaskan secara simultan KEMAMPUAN SIAP SPIRITUAL INTELEKTUAL AFEKTIF PSIKOMOTORIK Dengan target mewujudkan karakter STAF SIDIQ TABLIGH AMANAH FATHONAH Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa HARUS dimulai sejak DALAM RAHIM IBU HINGGA USIA 5 TAHUN DIDIDIK OLEH GURU UTAMA DAN PERTAMA adalah IBU.
*Menurut saya yang bikin pendidikan kita tidak maju itu BUKAN KARNA SISTIM PENDIDIKAN KITA YANG JELEK TP KARNA KWALITAS GURU" KITA YG KURANG..logikanya, yg jalankan sistim itu manusia, jadi sebagus apapun SISTIM kalau gurunya kurang berkwalitas maka itu semua akan sia"..selain karna kwalitas guru, ada satu hal lagi yg bikin pendidikan kita tidak maju..apa itu? Di video channel saya udah jelasin, kepoin ja..*
Padahal sistem itu seharusnya mengatur guru Kualitas guru dan apa saja yang bisa guru lakukan juga ditentukan oleh sistem Pertanyaan nya kenapa sistem pendidikan kita memperbolehkan guru berkualitas rendah untuk mengajar? Coba jawab pertanyaan daya
Kualitas guru yang kurang? Menurut ku enggak juga sih. Mungkin juga bisa di lihat dari sisi kesejahteraan gurunya, gimana kita mau nuntut guru untuk lebih dan lebih lagi kualitasnya sementara dia juga harus mikirin penghasilan tambahan untuk perutnya sendiri dan anak anaknya. Dimana ini juga yang membuat fokus dan keinginan guru untuk lebih berkompetensi berkurang. Kalo guru guru ini sudah sejahtera, percaya deh banyak orang orang yang berbondong-bondong jadi guru dan ini bisa meningkatkan kompetensi guru dan kualitas kualitas mereka.
bener sekali miss Merry, environment pendidikan kita mungkin masih belum berubah banyak dari sejak saya kecil (saya gen X) dimana dulu bertanya ke guru itu sesuatu yg menakutkan, padahal saya pribadi senang bertanya detail... dan ketika diminta jawab oleh guru itu seperti kesambar petir, takut banget.. padahal kita bisa jawab pertanyaan guru tersebut... lingkungan pendidikan yg positive harus dibentuk sedari kecil
Itu pengaruh dari sistem feodalisme pak. Dlu anak2 sekolah memang di bentuk untuk jadi drone. Harus patuh angguk2 dengan guru dan gak boleh kritis. Sementara itu lingkungan pendidikan yg ideal mengharuskan siswa yang aktif dan kritis. Tanya jawab bahkan debat ama guru harusnya menjadi hal yang lumrah.
"Pola pikir" Ini poin yg spot on !! Lulusan teknik dan bisnis akan beda pola pikir. Analytical dan Problem solving skills nya beda karena memang sudut pandang nya berbeda. Sd - sma masih belajar cara apalan. Hal ini kurang applicable to dunia luar.
Environment sangat crusial untuk situasi Indonesia saat ini.karena mereka banyak mempengaruhi tumbuh kembang (mindset) anak Indonesia secara keseluruhan.Masih perlu melakukan edukasi besar besaran kepada orang tua yang berada pada kondisi lack of education untuk menerapkan secara sadar apa yang saharusnya indonesia cita citakan.
diskusi yang sangat bagus , tinggal bagaimana kita menangkap isi dan apa yang kita akan lakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan pembelajaran di NKRI .
Yang jadi masalah bukan kurikulum nya, tapi tenaga pengajar yang berkualitas itu yang susah. Makanya sekolah / Kampus yang bagus itu mahal banget dan mungkin cuma ada di kota besar di Indonesia. Dan miss Riana jg mesti tahu bahwa pendidikan sekolah terutama, memang tidak berfokus pada skill, tapi ya pola pikir, disiplin, moral, kebiasaan. Skill mah bisa dipelajari diluar sekolah, seperti di kuliah, eskul, les.
Saya guru SMP, saya melihat Indonesia di kurikulum untuk anak yg usia dini sampe SD klo opini saya lebih ke karakter, kreatifitas,dan life skill dasar bukan ke akademik dulu kyk sekarang. Anak indo mulai kecil udah terbiasa pesimis dan tidak berani berjuang
Mau tanya pendapat bu guru donk Aku punya ide, gmn kl anak Dr SMP sudah penjurusan, misal dibagi IPA,IPS,bahasa dan kesenian Sehingga anak sudah belajar apa yg disukai sejak dini, kemampuan akan lebih terasah dan siswa tidak terbebani pelajaran yg tidak relevan dengan passion nya, dan passion akan membantu dalam memilih pekerjaan yg sesuai banget dengan dia
Tidak ada manusia yang bodoh , yang ada hanya Salah penempatan saja , ANDA skill di bidang hitung hitungan tapi saat di bidang budaya ANDA bukan bidang nya. Maka lihat kemampuan seorang anak Dan bakat nya. EQ Dan IQ itu harus mix. Anak anak Indonesia itu kreatifitas nya tinggi.
Pendidikan itu gak terhenti hanya sampai lulus sekolah, dewasa pun mesti terus belajar kyk parenting, manage their own self, health, time, money sehingga anak sudah sekolah bukan cuma belajar dari sklh tapi juga menerapakan hal2 baik dari rumah
Saya pasti menjadi orang yang berhasil,semangat,menjadi guru yang baik,menjadi ibu yang baik,dan menjadianak, istri ,dan hamba yang baik.Menjadi wanita kuat membantu bnyak orang terjun dimasyarakat membuat organisasi /ikut serta untuk kemanusiaan
Menurut gw seharus nya smp sma pendidikan nya penjurusan aja, manusia kan dalam bekerja paling enak kalo sesuai passion Dr SMP langsung penjurusan, menjadi misalkan dibagi atas IPA, IPS, bahasa dan kesenian Anak2 pilih apa yg mereka suka(tentu saja dengan bimbingan orang tua dan guru yg mendidik dalam penentuannya), sehingga setelah lulus sudah tau mau kerja apa di bidang apa, karna kemampuan dan pelajaran yg dia suka, sudah dikuasai dengan baik kl mau menjadi ahli tinggal lanjut kuliah
Saya rasa pddkn di negara kita sudah baik,sebab masuk jam 7 pulang jam 4 sore,kadang siswa sampai di rumah sdh pucat Pasih sdh terlalu lama di sekolah,bagi siswa yg TK punya uang jajan akan keletihan bertahan sampai jam 4 sore,bagai mana matematik bisa masuk ke otak
Pendidikan di Indonesia optimis atau pesimis? Saya pribadi merasa optimis dengan berbagai perubahan yang ada di dunia pendidikan skrg...meskipun banyak pro kontra tapi itu lebih baik daripada tidak ada perubahan sama sekali, terus perubahan yg ada sekarang ga instan bisa merubah muka pendidikan di Indonesia, tapi step by step kita trial and error dalam menyempurnakan berbagai hal bain dari segi kurikulum, pendidik, dan pola pikir serta mindset dari siswanya...
Iya, inilah yang mulai saya tanamkan ke anak murid smk. Mungkin secara tidak sadar, sy sdh melakukan penguatan mental anak-anak untuk belajar dan siap untuk melanjutkan hidupnya setelah lulus.
Landasan Pendidikan yang tidak konsisten diterapkan. Padahal Ki Hajar Dewantara sudah memiliki konsep besar terhadap masalah ini: -) Among (Pendidikan mengedepankan pada siswa), guru sebagai pamong/fasilitator, pembelajaran yg konstruktif, -) Tripusat pendidikan (sekolah, keluarga, masyarakat) -->integrasi, kolaborasi, tidak hanya menuntut kepekaan pebelajar terhadap lingkungan, namun juga keterlibatan lingkungan dalam membentuk pendidikan baik, mulia dan beradab. -) Sekolah tiga dinding (growth mindset) karena siswa dan pamong tidak "terkurung" dalam sebuah ruangan, namun masih "melihat fenomena" yang ada di luar. -) Pendidikan bagian integral dari kebudayaan
mindsetnya mba merry sama mas indrawan sama dengan pemikiran yang aku punya. love banget semoga orang yang punya mindset seperti ini bisa membangun pendidikan indonesia yang lebih maju dan membangun growth mindset anak2 indonesia
Pendidikan seyogyanya mengajarkan 3 hal penting yg seharusnya dipahami setiap guru : -Membangun pribadi/karakter murid2nya. -Mengembangkan Ketrampilannya -Peduli pd sesama... Tiap mentri menjabat sllu ganti kurikulum/materi pelajaran ya silahkan aja, tpi bukti apresiasi pendidikan international ke PTN/PTS kita yg rankingnya buruk sebagai bukti tdk ada perubahan yg berarti dr kebijakan para Mendikbud..🙏
Tujuan akhir pendidikan adalah ...Bangsa Cerdas...bentuk : Cerdas dg luhur budi pekerti,Cerdas dg pikiranya,Cerdas dg daya ciptanya....obyek sistem sasaranya mana? 1.Kurikulum khususnya sekolah SD - PT. 2.Kurikulum umumnya di Bangsa terkecil yaitu Desa. ...Desa yg terpelajar tertata terbangun terdata tercukupi mandiri ekonomi mandiri teknologi mandiri sosialnya dg panduan hukum nasional jaminan keamanan nasional terjaga....Indonesia sejahtera
Pelajar jaman now cuma butuh empat sehat lima sempurna, 1. Matematika. 2. Bahasa (Indonesia dan Inggris bahkan Arab) 3. Komputer. 4. Kesenian (menurut bakat dan minat) 5 Budi Pekerti (sesuai ajaran agama masing-masing) Kenyataan, ilmu Fisika, Biologi, Kimia yang diajarkan di sekolah ternyata mubazir hanya menghamburkan anggaran dan menbuang waktu belajar.
Menarik sekali pembahasannya pak, mungkin ini PR untuk yg terlibat langsung atau tidak langsung dengan sistem pendidikan indonesia.. Mulai dari gizi, akses, media , tenaga pengajar dan lingkungan yg sampai saat ini belum menjadi pioritas pemerintah yg paling utama.. Kumungkinan jugaa dari rancangan kurikulum sudah bagus tapi implementasi kebawah kurang bahkan belum selaras dengan goal yg ditetapkan, ... Tapi mudah mudahan next presiden ini menjadi pioritas utama.. Akan semakin sulit menuju dan menjadi negara maju kalau pendidikan masih kacau... Negara lain sudah bisa kebulan.. Kita masih ribut dengan urusan datang bulan...
sekarang kehidupan makin keras, jika ketinggalan ke belakang dan jika kehadapan maju, oleh itu ilmu saja yang dapat mengubah masa depan kite dari segi fizikal dan mental, tepuk dada tanya selera , from malaysia
Dalam dunia pendidikan..hal utama yg perlu sangat diperhatikan adalah faktor SDM GURU itu sendiri... kualitas guru, dan kesejahteraan guru, 2 hal yg krusial ini sangat penting dirombak..di revolusi, ... kalau sdh ideal... pendidikan baik dan kesejahteraan meningkat...baru kurikulum nya dibenahi/d revisi...
IKUT USUL, masukan utk pendidikan, anak anak kita sekolah 12 th wajib jika kuliah +5-9th, kemudian kalo lasung dapat kerja, waktu dan biaya utk 12- 17 th tidak sedikit, belum ngangur cari pekerjaan, setelah dapat keburu nikah dan akan kembali ke zero (perkerja bukan pengusaha) dst. apakah misal diperpendek di SD 5th, SMP dan SMA masing masing 2 th , maka lulusan masih dikisaran 16/17th dan di SMU dipersiapkan utk scara skil l, mental bisa kerja jika tidak kuliah, karena kuliah menurut saya bukan gelar yg dicari spt sekarang di Indonesia mjd sarat masuk kerja harus S1/D3 tp merupakan tbahan skill utk menunjang dunia kerja yg diinginkan, dan pemerintahan menyediakan lap ker. utk lulusan smu seserajad ditempatkan pada defisi tertentu sambil belajar sambil kerja, ato tiap perusahaan di Indonesia diharapkan menyediakan defisi tersebut, karena tiap tahun akan muncul freshgraduate smu sederajad yg jutaan seindonesia, yg tidak mampu kuliah, dan lagi jika usia muda sudah menghasilkan berharap bisa berkembang ato cari kerja yg trus lebih baik dan baik, sebelum mereka memutuskan berkeluarga
Betul.!! sekolah kelamaan...anak saya kuliah 4 thn belum lulus, kuliah di luar kota, biaya kuliah per semester, biaya kost, biaya hidup....pingin kerja tanggung.....
Harusnya dipisah antar daerah,propinsi..beda kurikulumnya... Harus disiapkan untuk ansk2 yg punya kepintaran khusus... Jgn semua disamaratakan dengan pendaftaran sistim zona Banyak keluarga2 yg tinggal di perumahan dan kebanyakan jauh dari pusat sekolah2...
Menurut sy, dampak dr otonomi daerah,salah satu nya buruk dunia pendidikan, sebab kepala daerah yg mengatur pendidikan, pengangkatan guru yang tidak berkualitas dan semua diatur kepala daerah, sertifikasi guru bisa diatur dll.
Sy tinggal di sebuah desa di sulawesi. Yg sy lihat masalahnya sangat kompleks. Pertama, ada unsur genetika dari orang tua yang melahirkan anak2 kurang mampu scr akademis, kekurangan gizi saat mrk di kandungan dan masa pertumbuhan, tidak ada lingkungan keluarga yang menumbuhkan keinginan besar untuk belajar dan menjadi orang "sukses," Tidak ada kemauan dari anak itu sendiri untuk maju, dan ini bersifat mayoritas. Nah dari sisi sekolah, fasilitas sebenarnya sudah sangat baik daripada dulu krn gedung udah lengkap dan bagus, ada lapangan, listrik, buku gratis, dll. Tetapi sebagian guru sering tidak masuk mengajar. Mengajar pun hanya mencatat. ada jg yg mengajar tapi salah misalnya guru SD salah mengajar rumus matematika dan cara menjawab soal. Ada guru yang salah mengajar bahasa Inggris. Ada yang memberikan pelajaran/soal yang lebih rendah daripada kelas seharusnya. Mungkin dia juga melihat banyak muridnya tidak bisa mengikuti pelajarannya jika dia berikan kualitas yg tinggi atau dia sendiri jg tidak mampu. Jadi ada dari sisi murid yg sangat kurang, ada dari sisi ortu, ada dari sisi guru, kepala sekolah.
Matematika bagus bisa diarahkan ke teknik, kalau jelek arahkan ke sosial. Disekolah terutama di SMA praktek dan teori hars seimbang. Misalnya suka gambar atau musik dorong dg praktek yg baik.
Ada sebuah syair atau lirik lagu bunyinya,: Rajin berguru pada ahlinya, rajin berguru pada ahlinya, serahkan urusan pada ahlinya, serahkan urusan pada yang bisa, ungkapan ini bukan kata sampiran tapi inti atau isi, jadi ya seorang kepala negara harus bijak untuk merekrut Bacalon Mentri, Mentri apapun itu namanya, jadi kembali ke rajin berguru pada ahlinya, serahkan urusan pada yang bisa
Sistem pendidikan Indonesia harus KEMBALI KE JATI DIRI BANGSA INDONESIA.. konsep pendidikan Indonesia tidak boleh lepas dr KEBANGSAAN... Sesuai dgn konsep pendidikan bapak pendidikan NASIONAL Sesuai dgn cita cita luhur para pendiri bangsa Sesuai dgn tujuan didirikannya NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Yaitu MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA..BUKAN MENCERDASKAN OTAK SAJA..TP KEHIDUPAN BANGSA.. PENDIDIKAN BERBASIS CINTA TANAH AIR INDONESIA. UNTUK MENUJU KEJAYAAN INDONESIA RAYA..
Yes memang semuanya lingkungan dokter . Kalau punya anak dan anak itu maju pandai kirim ke luar negeri krn semuanya lingkungan. Mau anak dikelilingi lingkungan yang well advance atau less advance itu yang menciptakan anak pandai
Saya berharap bukan manusia yg sukses....dalam berkarir tapi yg penting dalam dunia pendidikan manusia yg berakhlak dan berbudi..dan mempunyai etika sebagai rambu rambu dalam dunia pendidikan
Semua pendapat ahli di podcast manapun, smuanya bagus. Inovatif. TAPI KLO DINAS PENDIDIKAN MASIH DIISI ORANG2 YG BLM PUNYA TANGGUNG JAWAB dan INTEGRITAS UNTUK PERUBAHAN PENDIDIKAN. percuma😊.
dinas pendidikan di isi oleh orang yang yg tidak punya latar belkang pendidikan.ya hancurlah dunia pendidikan.contoh ka.dinas diisi orang latar pendidikan teknik bangunan.
Masalah dalam Pendidikan kita??? 1. Anak dipaksa belajar belasan pelajaran yang pasti tidak semua yang dia minati. 2. Anak boleh diperkenankan mempelanari saja pelajaran yang dimanti. 3. Orangtua sepenuhnya menyerahkan belajar anak pada Sekolah tanpa dampingan dari ortu yang cukup. 4. Anak dibiarkan bermain dan bermain dan baru pulang rumah saat malam tiba 5. Anak tidak menerima Sekolah sebagai tempat belajar
Di Singapura nampaknya sama dengan di Tiongkok,Perpustakaan selalu penuh dengan mahasiswa untuk belajar hal ini dinyatakan oleh Novi Basuki yang pernah belajar di Tiongkok.
Anak anak nilainya katakanlah nol besar atau tidak mampu dama sekalu tapi punya kemampuan boleh dikatakan nilai tetendah 9 atau seouluh, itulah yg perlu di perhatikan dan bisa berkompotisi di kemampuannya, ini yang sangat lwrlu di oelihsra sehingga Indonesia mwnjadi manusia manusia yg ahli fibidangnya mading mading.
Kembali lagi pada pola asuh dan mindset orang tua atau orang yang membesarkan, dalam mendidik si anak, Itu yg paling utama. Karena yg selain orang tua atau orang yang mengasuh... Adalah penunjang saja.
banyak kekurangan tapi juga banyak kelebihan tapi yang pasti di Indonesia kita masih memanusiakan manusia dibanding negara2 lain atau negara tetangga dimana kompetisi tingkat tinggi kadang melupakan nilai kemanusiaan
Di Indonesia kalo kita punya ambisi dan semangat belajar yang tinggi, saat setiap mata kuliah kita bertanya dan berdiskusi. Lingkungan sosial kita bakal bilang ih anak ambis lah, sok.sok.an lah, si paling iye lah sok ngide lah. Tapi ya memang itu kenyataannya saat ini, makanya yang bisa bertahan dan punya pendirian dia yang paling besar kemungkinannya buat jadi sukses.
Menurutku murid jangan jadi objek tapi sebagai subyek , biarlah murid menjadi dirinya sendiri, menjadi ahli pada bidang dia sukai, yg paling dia mampu ...bukan memaksa murid harus pintar segala bidang studi sehingga murid bingung mau jadi apa gak jelas
Pendidikan akan memudar, ai pasti akan menggantikan pemikiran yang subjektif oleh pemimpin korup. Bumi ini akan terlacak oleh ai dan dibagi rata. Namun tahap akhir manusia adalah makhluk siklus. Manusia yang tidak memiliki identitas adalah pemenang ketika melawan ai.
Singapura sebagai negara super kecil tanpa sumber daya alam (sangat amat kebalikan dengan indonesia negara terbesar keempat di dunia yg sangat amat kaya dengan sumber daya alam) sangat amat bergantung pada sumber daya manusia, sehingga sistem di singapura itu sudah by design karena sudah terbukti bahwa it works for them as a nation meskipun memang bukan utksemua orang karena ada pihak2 yg ketinggalan tapi itupun sudah di antisipasi sama pemerintah sana sehingga tidak menderita sekali. Investasi per capita di Singapur jauh lebih banyak dari Indonesia, negara luar juga lebih percaya sama singapura yg clean and competent dibanding negara tetangga, dan meskipun kecil bisa pandai memposisikan dirinya ditengah china dan amerika. Yg jadi pertanyaan adalah kalau sistem hyper competitive dan pengelompokan (elite vs non elite students) ala singapura diterapkan di Indonesia sejak sekolah dasar (ada beberapa sekolah yg mengacu ke kurikulum singapura), apa dampaknya terhadap siswa tersebut nantinya setelah dewasa. Kalau dengar pendapat bu merry sepertinya kurang cocok kalau diterapkan di sekolah dasar di indonesia meskipun mungkin sudah disesuaikan dengan kondisi lokal tapi dengar2 dari anak yg sekolah di international school model singapura banyak anak yg jadi kiasu juga seperti di negara asalnya. Kalau nantinya tinggal nerusin bisnis keluarga di Indonesia sih lain soal ya.
Keterbelakangan di Indonesia jg by design, hal2 yg baik d singapura itu tidak bisa diterapkan di Indonesia juga by design, menurut saya ketika kita jd org yg paling berkuasa pun, sekelas bupati/walikota harus menghadapi pihak2 lain yg sdh siap menantang hal2 baik yg kita lakukan...
Saya seorang guru Sebelum ada aturan nggak boleh perangkingan dan juga nggak boleh ada kelas RSBI semangat untuk masuk kelas sangat antusias bahkan referensi buku saya siapkan untuk membantu siswa dalam menjawab pertanyaan karena mereka sangat Aktif, tetapi setelah di rubah semangat masuk kelas pun menurun terjadi bahkan referensi pun nggak saya siapkan walau sudah saya gunakan berbagai metode pembelajaran
Betul pa, bu, sebagus apapun tempatnya sekolah. Tapi jika lingkungan sekolahnya kurang bagus maka anak itu lebih banyak bertumbuh seperti lingkungannya. 😪
KERUSAKAN SISTEM PENDIDIKAN ADA DI ZONASI ANAK TIDAK MINAT BELAJAR, ANAK TAMPA ASUH ORANG TUA, ANAK PRILAKU PREMAN DAN DI TAMBAH ANAK INKLUSI DI TAMPUNG DALAM SATU WADAH PENDIDIKAN BERSAMA INI ADALAH BENTUK KERUSAKAN PENDIDIKAN KITA.
My opinion sbg mahasiswa yg kuliah di dalam negeri, sbnernya kampus sy sudah menganut pembelajaran dg project based. Mungkin kurang dimaksimalkan saja, excample dosen mengadakan kuliah tamu sehingga kami mendapat insight di luar kelas. But, narasumber yg diundang ini "kurang" memberikan pandangan yg besar bg kami bcs yg diundang dari dosen fakultas sebelah. Bukannya saya tidak menghargai dosen tersebut. And then seperti di video kembali lagi ke masing² insan, mau tidak mengoptimalkan hal² yg difasilitasi oleh kampus.
mustahil Indonesia bebas kemiskinan klo pendidikan tidak diseriusi.. banyak yg blm bs sekolah. mahalnya uang gedung, gak mmpu beli seragam. uang saku gak ada
makin kedepan masyarakat indonesia akan makin banyak yang tak bersekolah ditingkat smp dan sma karena mahalnya pendidikan .pendidikan itu adalah tanggung jawab negara untuk mencerdaskan rakyat nya .sekarang anak indonesia banyak yg ingin kuliah tidak mampu karena biayanya yang mahal .
Intixa guru amanah itu murid berprestasi... Tpi klu sdh hilang amanah krn administrasi maka guru bukan lgi profesional. Ingt dan pahami. Krn kita semua tdk berada dlm listrik dan jringn yg normal.
As an educator and high school teacher, the level of high school education in Indonesia that continues to higher education should return to the previous primary and secondary education program policy, namely that there must be a division of science, social studies and language and literature majors at the initial level of students sitting in high school coupled with the ICT abilities of students and also to improve vocational education programs for high school alumni who want to work and create.
Ini pendapat saya .saya seorang guru betul dibilang mba meri bahwa kalau didengar,dilihat kemudian dilakukan anak2 cepat paham tapi bagai mana mungkin ini bisa terlaksana kalau administrasi guru yg lebih diutamakan bukan keberhasilan anak kurikulum gonta ganti
PANDANGAN MINDSET MBAK MERRY RIANA SEBERKAS DENGAN SAYA.. PENDIDIKAN DI INDONESIA SANGAT MORAT MARIT... PARA CENDEKIAWAN HANYA MIKIR POLITIK DAPAT UANG CAMPURAN HALAL HARAM..JEBOL PENDIDIKAN YG BERNILAI FEODAL HARUS DENGAN TEBUSAN RATUSAN BAHKAN MILYARAN RUPIAH... AKAN TIMBUL JURANG PEMISAH KAYA ___ MISKIN DALAM HUBUNGAN SOSIAL KEMASYARAKATAN YG AKAN MENJURUS PADA KEBENCIAN.. BAGAIMANA AKIBATNYA NANTI BAGI KEHIDUPAN NKRI..
Sy orang jabar n pernah ngajar eksak (mtk, fisika, IT) di sekolah yayasan-swasta (islam) selama hampir lima tahun semenjak tahun 2018 di salah satu daerah di JABAR. Dari yang saya alami (sy sekolah s.d sma di daerah sini juga dan pernah kuliah di salah satu universitas di jabodetabek), menurut saya, pribadi, sistem dari pemerintah (kementrian) tidak bisa seluruhnya disalahkan dalam hal ini. permasalahannya adalah lingkungan sosial kita (bahkan maksudku dalam skala global) termasuk sekolah sekolah publik di united states dan di indonesia itu sekarang lingkungan sosial nya heavy toxic. bicara sistem dari pemerintah, dari tahun ke tahun bahkan dari sy satu SD tahun 1996 s.d sekarang 2023 selalu mengalami perkembangan yg positiv: kurikulum selalu dibenahi, buku buku perpus selalu dilengkapi, bantuan2 ruangan2 lab selalu ditambah, pelatihan2 untuk guru selalu diperbanyak, adaptasi perkembangan dunia dan teknologi itu makin digalakkan, study2 tour dan studi banding makin banyak, olimpiade sains makin masif, dst dst. Tapi, lingkungan sosial masyarakat kita (secara global); to be honest; saat ini berada dalam level memprihatinkan; degradasi moral, over fun, over hedon, over narcist, sosmed, pamor, glamour, mejeng2, pacaran, bahkan s.d paling buruk prostitusi; itu semua hadir sangat mudah di lingkungan masyarakat kita tanpa rasa bersalah (baik generasi gen Z atau pun orang tua 50 tahun-an). Menurut ku pribadi, yang harus dibangun pertama tama ialah budaya nusantara yang luhur; gemar bersih bersih, santun, sopan, pekerja keras, seniman2 mumpuni, tukang prabot mumpuni, tukang pembikin karya mumpuni, welas asih, andap ashor, toleran, unik, heterogen, penyembuh2 tabib tabib mumpuni tradisional, dsb, yang mana semua ini bisa diwujudkan pertama tama dari 'tayangan' (media). maka budayakan lah tampilan2 yang sopan, sejuk, adem, pekerja keras, maju, canggih, eco friendly, dan sifat2 luhur leluhur Nusantara kita dahulu lainnya di ranah media sosial. Skill teknik moderen terkini masih bisa dipelajari di yutub. Tapi mengembangbiakkan rasa cinta terhadap merawat, membangun diri (self growth), pekerja keras, sopan , santun, membangun, welas asih, itu harus diwajibkan di mulai lingkungan media, masyarakat, baru terakhir sampai lingkungan sekolah
Perbaiki mental dan pisahkan pendidikan agama...serta perhatikan lingkungannya...maaf juga harus juga hilangkan rasa saling membenci
..apalagi singgung halal haram...
Termasuk Agama nusantara wajib dibangkitkan untuk usir Agama impor
Luar biasa, superr sekali
@@akbarkediriagama nusantara itu yang seperti apa mas?
@@irfanmaulana9236bukan yg punya ide jihad dan punya sejarah peperangan terlalu banyak mungkin. Ya sperti pak guru yg menyebutkan sifat2 org nusantara dahulu kala. Bukan yg trll dominan melulu identitas kelompok keagamaan, tp soal sikap dan cara hidup meski nir identitas keyakinan.
yang lebih penting dalam pendidikan itu adalah bagaimana pendidikan itu bisa menumbuhkan minat dan keinginan belajar yang tinggi, bukan membuat anak didik terpaksa belajar karna akan ujian saja
Banyakan hafalan sih makanya g heran lulusanya ga punya skill
Setuju
P@@dapurlah206
8k8888
Beryl, sejak kelas 4 sd diajarkan pengenalan alat reproduksi,diajarkan berenang, karenakan suka ada banjir ana kanak harus bisa berenang.
Beruntung saya punya tetangga dgn latar belakang ras, pendidikan dan pekerjaan yg berbeda yakni bule, India, korea selatan dan China.
1. Bule - besarkan anak berdasarkan kebahagiaan. Kalau anaknya happy jadi pemadam kebakaran, ya anak jg mengeluh kalau sdh besar baru sadari pendapatannya kecil dsb karena itu pilihan mereka
2. India - Mereka besar karena kasta. Kasta paling bawah itu yg paling berhasil karena pilihan mereka cuma 2: hidup selalu miskin dan gak mungkin pindah kasta selama di India atau keluar negari jadi org. Org tua mereka cuma kasih tau kalau hidup itu pilihan dan sehari ada 24 jam dan 365 hari setahun. Tetangga saya tiap hari belajar sampai jam 2 pagi sejak jam 7 pagi belajar. Kemana2 termasuk ke kamar mandi bawa buku
3. Korsel - berdasarkan minat dan bakat yg penting bahagia.
4. China - ada 2 type. Yg pertama berdasarkan bakat dan minat yg satu lagi cara kuno - no pain no gain. Mereka pilih bidang yg sdh pasti hasilkan duit banyak spt kedokteran. Lalu anak dipersiapkan 1-2 tahun di atas rata2. Jadi di sekolah cuma main dan gak stress.
Salah satu contoh growth mindset yang saat ini sdg viral, adalah Putri Ariani. Mindset "we are able, we are capable, we are equal", juga "memulai itu mudah, yg sulit itu konsisten". Itu mindset yg luar biasa dari anak usia 17 th, dan tuna netra lagi.
pikiran tumbuh lawannya pikiran yang tetap.begitu kira kira ,aq sudah baca bukunya.
Carut marutnya pendidikan negeri kita sekarang ini tidak terlepas dari politik yg berkuasa dan pengusa sekarang ini.
Hancur karena nadiem
@rxrz252 betul sekali.
Tanya guru. Dan anda anda akan tau betul wajah asli pendidikan. Tentu bukan hanya guru guru di jakarta atau kota besar/sekolah swasta mahal. Tanya guru di tingkat kecamatan atau dusun. That's where you can find the true face of Indonesian Education.
Siswa di tuntut untuk mendapatkan nilai yang tinggi di bidang yang beragam yang bahkan bukan bidang yang ia senangi ditambah dengan waktu pembelajaran yang panjang + tugas2 PR yang banyak + tuntutan untuk mempelajari buku2 yang bukan bidang yang siswa minati.
Akhirnya siswa tidak ada waktu untuk eksplorasi diri, saya yakin di luar sekolah pun banyak yang mengikuti les/pelajaran tambahan. Kalau ada waktu luang sudah lelah pasti. Akhirnya banyak siswa yang hanya mengikuti alur pendidikan tapi ga paham potensi dirinya di bidang mana, ketertarikannya di bidang apa. Yang akhirnya banyak yang salah jurusan ketika kuliah karena bingung dengan arah mereka. Dan akhirnya kurang softskills & hardskills yang dibutuhkan karena terbiasa mengikuti sistem pendidikan yang teoritis dengan target nilai tinggi. Minat baca buku pun rendah karena semasa sekolah sudah lelah disuguhi buku2 yang membuat mereka ogah untuk gemar membaca.
Bener bgt..sedih kan ...banyak pelajaran tapi produknya malah gak bersaing. Coba liat di skandinavia, ga ada PR anak bebas belajar dan bermain..eh malah maju dan nol kriminalitas
Pendidikan harus gratis.
Mernarik sekali Pak, semua faktor yg dibahas tersebut sangat berpengaruh terhadapat perkembangan pendidikan, namun ada satu hal yg juga menjadi penentu sistem pendidikan, yaitu gizi atau IQ peserta didik, jaman sekolah yang pernah saya alami diajar oleh guru yg berperestasi yg mengajar di kelas IPA A, B, C, D tetapi di kelas D sangat rame, sulit berkonsentrasi, mudah lupa dan sebagainya, nilainya rata-rata jelek, padahal guru mengajarkan dgn cara yg sama. Dari hal ini perlu diperhatikan gizi dan kesehatan ibu hamil, balita hingga usia sekolah.
Setuju dari apa yang disampaikan, yang perlu diubah adalah karakter anak (karakter abad 21 yang indonesia banget), hal ini bisa berubah jika ada contoh perubahan itu berawak dari orang dewasa (orang tua, pemerintah, dan masyarakat)
Menurut saya mentri pendidikan di Indonesia harus pengalaman menjadi guru di Indonesia, sebab kebijakan terbaik adalah berasal dari pengalaman, mungkin orang pintar yang pernah sekolah dan kerja diluar negeri mempunyai kebijakan hebat, tapi belum tentu itu kebijakan yang tepat, jika seseorang punya pengalaman guru di Indonesia dia akan mempunyai kebijakan yang tepat karena pengalaman sendiri. Hanya berpendapat🙏
Menteri ga pernh liat gmna pendidikan diluar jawa.
Guru sekarang juga menjadi manusia seribu password
Bagaimana kalau masalahny ternyata bukan kebijakan tapi emang di muridnya ?
Mentri ojol di jadiin mentri
Pada era kolonial pendidikan Belanda bisa menghasilkan Tokoh2 Nacional yg mendunia nama2nya dikenang sepanjang masa spt Soekarno Hatta Frans Seda DR Yohanes Soeharto Buya Hamka Raja Hamengku Buwono artis tenar Titiek Puspa dll. Seorang pakar pendidikan pernah menulis setelah kemerdekaan semua kurikulum pendidikan yg berbau Belanda dihapus konsekuensinya bisa dirasakan sampai sekarang.
education is not transferring information (informasi), but its transformation (perubahan)
-merry riana 29:55
Save dulu baru disimak. Terima kasih pak Indrawan Nugroho sudah mengundang miss Merry. Salam sukses dan sehat selalu!
Basis pendidikan yang utama adalah hubungan transendental terhadap pencipta alam semesta..
Sehingga melahirkan konsep pendidikan yang menyelamatkan umat manusia dari kejahiliyahan. Menghilangkan kejahiliyahan bukan sekedar mencetak growt mindset..
😂
Dan di kurikulum sekarang k.merdeka, ada juga project base yg namanya P5. Dimana disitu kurang lebih sama apa yang dikatakan ms.Mery Riana. Pengaplikasian belajar anak dalam kerja tim dan akhirnya menghasilkan sebuah produk. 👏👏👏
Terimakasih untuk video inspiratif nya. Coach Dr. Indrawan
Pintar dalam meluruskan rumusan masalah tentang sistem pendidikan ketika bicara dari segi luar sistemnya
Pendidikan kita terlalu banyak teori, sedikit praktek, kelamaan berada di kelas. Sehingga sekolah menjadi mahal dan yang lulus sekolah tidak punya skill dasar.
Dikelas tidak diajarkan mengenai pengelolaan sampah, kebersihan, makanan yang sehat, menanam pohon dan bangga membeli produk Indonesia. Tidak diajarkan mencuri korupsi itu salah
Jadi sekolah itu cuma bisa baca tulis hitung, complain dan mengeritik orang lain.
❤
Leres
Ciri orang asbun, ga paham jenis2 pendidikan tinggi.
Kalau mau banyak praktek, pendidikan vokasi, kalau pendidikan akademik memang didesain sebagai ilmuwan
sekolahmu dimana , sekolah tetap mengajarkan kebaikan , kejujuran beradab kerja sama ,sopan santun dsb itu ada
Yg penting itu adalah edukasi orang tuanya karna anak masih dalam kontrol mereka dan menanamkan hal2 yg sangat penting untuk anaknya nanti saat dewasa karna sebagus apapun pendidikan yg di buat pemerintah akan sia2 klo orang tuanya tidak peduli dan tidak paham bagaimana harus mendidik anak2nya
Setuju. Pendidikan dasar itu ada di keluarga
Yang salah dengan pendidikan INDONESIA adalah : 1). Kurikulum mengandung diskriminasi. 2). Adanya sekolah paket. 3). Guru dan Dosen tidak jujur menetapkan nilai belajar siswa/mahasiswa.
Kebetulan saya dahulu berkuliah di luar negeri dan pernah bekerja di luar negeri.
Saya lihat kuliah di Indonesia ini menggunakan sistem diktator alias hanya mengandalkan diktat yang dibuat dosen, yang tidak pernah diupdate, dan siswa hanya mendengar sampai tertidur.
Ketika saya kuliah di luar negeri, tidak pernah ada diktat dari dosen, kami harus membuat riset lapangan dan riset perpustakaan nonstop di semua mata kuliah. Di kelas, kami memaparkan hasil riset, hanya 15 menit terakhir kami mendengarkan dosen memberikan kesimpulan.
Di indo sebagian dosen kya gtu kak cuman mahasiswa indo tu kalo presentasi kek bacain makalah doang, kek gtu juga dapet A pun saya jadi ikut ikutan karena ya buat apa effort lebih tapi hasilnya sama wkwkw, mungkin mindset saya juga perlu di perbaiki kali ya Hahah😅
Indonesian harus kuasai Bahasa Inggeris.
Lebih penting mendapatkan lingkungan yang baik daripada guru yang baik
Hanya guru guru yang tahu suka duka, manis pahit, kelebihan kekurangan dari pendidikan Indonesia. Tanyalah kepada mereka
Sangat betul
sepakat pak
Guru2 hari gini jg perlu skali lg mendobrak niatnya sndr, bhwa bkn skdar mncari pekerjaan tp panggilan jiwa utk mendidik mendampingi dan mencontohi utamanya dlm sikap keseharian. guru perlu mmiliki sikap malu yg positif, jauh lbh bnyk #
Tanya guru gembul 😊
@kura2cepat249gaji guru 800 ribu minta kayak Singapura 😂😂
Menurut saya, di tingkat PAUD-SD pendidikan etika dan budi pekerti harus ditanamkan secara dalam lagi ke siswa. anak2 sekarang ntah karena keluarganya sibuk kerja, bad parenting, lingkungan dan tontonan tanpa filter khususnya golongan menengah ke bawah attitudenya semakin buruk.
Di tingkat SMP dan SMA harus lebih banyak sistem diskusi, presentasi, praktik bukan terpaku pada teori dan hafalan.
Kesadaran terkait profesi yg ada di dunia ini sebaiknya jg perlu dikenalkan ke anak2 sejak dini agar tidak terjadi salah jurusan yg lazim terjadi sekarang
Saya pikir semua yang terjadi sekarang tidak serta merta terfokus anak-anak (siswa) dan saya pikir pendidikan karakter di tingkat PAUD-SD sudah bagus. Menurut saya justru para orang tua yang perlu diberikan edukasi cara parenting yang baik, walaupun pasti setiap orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Tapi, tidak jarang orang tua mengekspresikan kasih sayang mereka dengan cara yang kurang tepat sehingga berdampak kepada anak-anak. Terlebih para remaja yang cenderung labil, mudah terpengaruh lingkungan. Sehingga peran orang tua sangat penting, mengingat anak-anak paling sering berada di lingkungan keluarga (secara fundamental) untuk di lingkungan sekolah saya pikir aman-aman saja jika semua anak mendapatkan pendidikan tingkah laku yang baik dan yang paling mendasar dari lingkungan keluarga (orang tua).
Pendidikan di RI baik Guru yg selalu Update dlm mendidik baik sistem pembelajaran dan innovasi yg cepat sesuai dr murid2 yg punya Keinginan dan selalu Bnetuk Mainset pola Pikir lebih komptitip. Sehingga Anak2 didik keinginan Belajar itu lebih utama.
sangat setuju bahwa mendidik pola pikir merupakan hal penting....lalu biasakan dengan 3 tahap penting yaitu siklus pengalaman-refleksi-aksi
Kegagalan pendidikan kita itu dikarenakan sistem pendidikan kita tidak memiliki landasan yang jelas, sehingga kita tidak tau pendidikan kita mau kita arahkan kemana dan yang perlu diberi pembelajaran sebenarnya bukan hanya anaknya tapi juga orang tuanya supaya orang tua, guru, dan siswa dapat berkolaborasi sehingga tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan dan itu akan sangat memotivasi peserta didik.
Pendidikan di Indonesia mind setnya masih tetap pada orientasi jd karyawan, buruh, PNS, pokoknya pekerja bukan penemu atau pengusaha
Makanya orang Indonesia terus jd konsumennya orang2 pinter sang penemu dan pengusaha luar negeri...orang luar negeri menciptakan sesuatu yg batu dan membuat terobosan baru...sementara orang Indonesia hanya membeli dan menikmati penemuan dan barang baru
Setuju sekali, mindset seseorang untuk mau maju apapun tantangannya, termasuk rasa harus belajar meskipun tidak kita sukai, namun harus tetap dicoba yakni terus belajar
Pendidikan kita terbukti tidak sebagus negara lain ? Betul nggak itu????? Mengapa 78 th merdeka masih banyak ketimpangan dlm sistem pendidikan kita butuh orang jenius yang bisa melakukan perubahan yang terbaik
Pendidikan Indonesia yang benar pada saat menteri pendidikan dijabat oleh Ki Hajar Dewantara 😮 tapi kenapa sekarang banyak berubah, padahal sistem pendidikan pada saat itu sangat bagus...dan ada negara maju sekarang yang seperti pada jaman Ki Hajar Dewantara yaitu negara Finlandia 😮
di USA juga sama :) Library was my 2nd home apalg musim exam, sampai ada bbrp teman bawa sikat gigi/bantai utk istirahat /break sbntr dari belajar dan lanjut. (makan dari vending machine:))
Pendidikan adalah untuk memanusiakan manusia, pejabat yang menangani pendidikan seharusnya diisi orang orang yang mempunyai latar belakang ilmu kemanusian dengan berbagai persoalannya.
Keren nih podcas Mulai❤❤❤untuk memulai pendidikan yang mencerdaskan secara simultan KEMAMPUAN SIAP
SPIRITUAL
INTELEKTUAL
AFEKTIF
PSIKOMOTORIK
Dengan target mewujudkan karakter STAF
SIDIQ
TABLIGH
AMANAH
FATHONAH
Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa HARUS dimulai sejak DALAM RAHIM IBU HINGGA USIA 5 TAHUN DIDIDIK OLEH GURU UTAMA DAN PERTAMA adalah IBU.
Yang bisa mengarahkan anak untuk bertumbuh berkembang , membangun mindset anak. punya bakat. tujuan adalah orang tua.
*Menurut saya yang bikin pendidikan kita tidak maju itu BUKAN KARNA SISTIM PENDIDIKAN KITA YANG JELEK TP KARNA KWALITAS GURU" KITA YG KURANG..logikanya, yg jalankan sistim itu manusia, jadi sebagus apapun SISTIM kalau gurunya kurang berkwalitas maka itu semua akan sia"..selain karna kwalitas guru, ada satu hal lagi yg bikin pendidikan kita tidak maju..apa itu? Di video channel saya udah jelasin, kepoin ja..*
Dan itu bagaimana pemerintah yg punya otoritas.. Untuk mengangkat gurunya bagaimana... Dan kualitasnya
Padahal sistem itu seharusnya mengatur guru
Kualitas guru dan apa saja yang bisa guru lakukan juga ditentukan oleh sistem
Pertanyaan nya kenapa sistem pendidikan kita memperbolehkan guru berkualitas rendah untuk mengajar? Coba jawab pertanyaan daya
Kualitas guru yang kurang? Menurut ku enggak juga sih. Mungkin juga bisa di lihat dari sisi kesejahteraan gurunya, gimana kita mau nuntut guru untuk lebih dan lebih lagi kualitasnya sementara dia juga harus mikirin penghasilan tambahan untuk perutnya sendiri dan anak anaknya. Dimana ini juga yang membuat fokus dan keinginan guru untuk lebih berkompetensi berkurang.
Kalo guru guru ini sudah sejahtera, percaya deh banyak orang orang yang berbondong-bondong jadi guru dan ini bisa meningkatkan kompetensi guru dan kualitas kualitas mereka.
Dan masih ada yang menyangkal fakta itu 😅😅😅
@@primapasaribu9870sejahtera?? Tau g berapa gaji guru PNS. Sertifikasi Dan tunjangan2 nya.? Malahan lbh bsr Dr gaji loe..
bener sekali miss Merry, environment pendidikan kita mungkin masih belum berubah banyak dari sejak saya kecil (saya gen X) dimana dulu bertanya ke guru itu sesuatu yg menakutkan, padahal saya pribadi senang bertanya detail... dan ketika diminta jawab oleh guru itu seperti kesambar petir, takut banget.. padahal kita bisa jawab pertanyaan guru tersebut... lingkungan pendidikan yg positive harus dibentuk sedari kecil
Itu pengaruh dari sistem feodalisme pak. Dlu anak2 sekolah memang di bentuk untuk jadi drone. Harus patuh angguk2 dengan guru dan gak boleh kritis. Sementara itu lingkungan pendidikan yg ideal mengharuskan siswa yang aktif dan kritis. Tanya jawab bahkan debat ama guru harusnya menjadi hal yang lumrah.
"Pola pikir"
Ini poin yg spot on !!
Lulusan teknik dan bisnis akan beda pola pikir.
Analytical dan Problem solving skills nya beda karena memang sudut pandang nya berbeda.
Sd - sma masih belajar cara apalan. Hal ini kurang applicable to dunia luar.
Environment sangat crusial untuk situasi Indonesia saat ini.karena mereka banyak mempengaruhi tumbuh kembang (mindset) anak Indonesia secara keseluruhan.Masih perlu melakukan edukasi besar besaran kepada orang tua yang berada pada kondisi lack of education untuk menerapkan secara sadar apa yang saharusnya indonesia cita citakan.
diskusi yang sangat bagus , tinggal bagaimana kita menangkap isi dan apa yang kita akan lakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan pembelajaran di NKRI .
kembali kepada kemampuan anak masing masing itulah adalah seni membela diri,seni lari dari tanggung jawab.terima kasih Dr
Great Merry Riana's story together with Indrawan Nugroho is CEO and Co-founder of
CIAS about Indonesian Education: "Optimistic or Pessimistic"
Yang jadi masalah bukan kurikulum nya, tapi tenaga pengajar yang berkualitas itu yang susah. Makanya sekolah / Kampus yang bagus itu mahal banget dan mungkin cuma ada di kota besar di Indonesia.
Dan miss Riana jg mesti tahu bahwa pendidikan sekolah terutama, memang tidak berfokus pada skill, tapi ya pola pikir, disiplin, moral, kebiasaan.
Skill mah bisa dipelajari diluar sekolah, seperti di kuliah, eskul, les.
Tepat sekali....
Namanya juga motivator!? 😎🤣😂
Yup, setuju.
Setiap konten pak Indra selalu ditunggu.Keren banget Ulasannya.
Saya guru SMP, saya melihat Indonesia di kurikulum untuk anak yg usia dini sampe SD klo opini saya lebih ke karakter, kreatifitas,dan life skill dasar bukan ke akademik dulu kyk sekarang. Anak indo mulai kecil udah terbiasa pesimis dan tidak berani berjuang
Mau tanya pendapat bu guru donk
Aku punya ide, gmn kl anak Dr SMP sudah penjurusan, misal dibagi IPA,IPS,bahasa dan kesenian
Sehingga anak sudah belajar apa yg disukai sejak dini, kemampuan akan lebih terasah dan siswa tidak terbebani pelajaran yg tidak relevan dengan passion nya, dan passion akan membantu dalam memilih pekerjaan yg sesuai banget dengan dia
Tidak ada manusia yang bodoh , yang ada hanya Salah penempatan saja , ANDA skill di bidang hitung hitungan tapi saat di bidang budaya ANDA bukan bidang nya.
Maka lihat kemampuan seorang anak Dan bakat nya.
EQ Dan IQ itu harus mix.
Anak anak Indonesia itu kreatifitas nya tinggi.
Pendidikan itu gak terhenti hanya sampai lulus sekolah, dewasa pun mesti terus belajar kyk parenting, manage their own self, health, time, money sehingga anak sudah sekolah bukan cuma belajar dari sklh tapi juga menerapakan hal2 baik dari rumah
ci merry, kiasu pasti wajib ditanamkan buat jd modal mental juang anak dlm bnyk aspek kehidupan..
Saya pasti menjadi orang yang berhasil,semangat,menjadi guru yang baik,menjadi ibu yang baik,dan menjadianak, istri ,dan hamba yang baik.Menjadi wanita kuat membantu bnyak orang terjun dimasyarakat membuat organisasi /ikut serta untuk kemanusiaan
Menurut gw seharus nya smp sma pendidikan nya penjurusan aja, manusia kan dalam bekerja paling enak kalo sesuai passion
Dr SMP langsung penjurusan, menjadi misalkan dibagi atas IPA, IPS, bahasa dan kesenian
Anak2 pilih apa yg mereka suka(tentu saja dengan bimbingan orang tua dan guru yg mendidik dalam penentuannya), sehingga setelah lulus sudah tau mau kerja apa di bidang apa, karna kemampuan dan pelajaran yg dia suka, sudah dikuasai dengan baik kl mau menjadi ahli tinggal lanjut kuliah
Saya rasa pddkn di negara kita sudah baik,sebab masuk jam 7 pulang jam 4 sore,kadang siswa sampai di rumah sdh pucat Pasih sdh terlalu lama di sekolah,bagi siswa yg TK punya uang jajan akan keletihan bertahan sampai jam 4 sore,bagai mana matematik bisa masuk ke otak
Pendidikan harus gratis di indonesia. Di Finlandia makan siang siswa gratis.
Pendidikan di Indonesia optimis atau pesimis? Saya pribadi merasa optimis dengan berbagai perubahan yang ada di dunia pendidikan skrg...meskipun banyak pro kontra tapi itu lebih baik daripada tidak ada perubahan sama sekali, terus perubahan yg ada sekarang ga instan bisa merubah muka pendidikan di Indonesia, tapi step by step kita trial and error dalam menyempurnakan berbagai hal bain dari segi kurikulum, pendidik, dan pola pikir serta mindset dari siswanya...
Iya, inilah yang mulai saya tanamkan ke anak murid smk. Mungkin secara tidak sadar, sy sdh melakukan penguatan mental anak-anak untuk belajar dan siap untuk melanjutkan hidupnya setelah lulus.
Landasan Pendidikan yang tidak konsisten diterapkan.
Padahal Ki Hajar Dewantara sudah memiliki konsep besar terhadap masalah ini:
-) Among (Pendidikan mengedepankan pada siswa), guru sebagai pamong/fasilitator, pembelajaran yg konstruktif,
-) Tripusat pendidikan (sekolah, keluarga, masyarakat) -->integrasi, kolaborasi, tidak hanya menuntut kepekaan pebelajar terhadap lingkungan, namun juga keterlibatan lingkungan dalam membentuk pendidikan baik, mulia dan beradab.
-) Sekolah tiga dinding (growth mindset) karena siswa dan pamong tidak "terkurung" dalam sebuah ruangan, namun masih "melihat fenomena" yang ada di luar.
-) Pendidikan bagian integral dari kebudayaan
mindsetnya mba merry sama mas indrawan sama dengan pemikiran yang aku punya. love banget semoga orang yang punya mindset seperti ini bisa membangun pendidikan indonesia yang lebih maju dan membangun growth mindset anak2 indonesia
Saya suka cara Anda menjelaskan konsep ini. Sangat mudah dimengerti! 👏📝
Pendidikan seyogyanya mengajarkan 3 hal penting yg seharusnya dipahami setiap guru :
-Membangun pribadi/karakter murid2nya.
-Mengembangkan Ketrampilannya
-Peduli pd sesama...
Tiap mentri menjabat sllu ganti kurikulum/materi pelajaran ya silahkan aja, tpi bukti apresiasi pendidikan international ke PTN/PTS kita yg rankingnya buruk sebagai bukti tdk ada perubahan yg berarti dr kebijakan para Mendikbud..🙏
Tujuan akhir pendidikan adalah ...Bangsa Cerdas...bentuk : Cerdas dg luhur budi pekerti,Cerdas dg pikiranya,Cerdas dg daya ciptanya....obyek sistem sasaranya mana? 1.Kurikulum khususnya sekolah SD - PT. 2.Kurikulum umumnya di Bangsa terkecil yaitu Desa.
...Desa yg terpelajar tertata terbangun terdata tercukupi mandiri ekonomi mandiri teknologi mandiri sosialnya dg panduan hukum nasional jaminan keamanan nasional terjaga....Indonesia sejahtera
Pelajar jaman now cuma butuh empat sehat lima sempurna,
1. Matematika.
2. Bahasa (Indonesia dan Inggris bahkan Arab)
3. Komputer.
4. Kesenian (menurut bakat dan minat)
5 Budi Pekerti (sesuai ajaran agama masing-masing)
Kenyataan, ilmu Fisika, Biologi, Kimia yang diajarkan di sekolah ternyata mubazir hanya menghamburkan anggaran dan menbuang waktu belajar.
lawak banget
1. Indonesian lack of discipline
😂😂😂klo mau jd dokter gak tahu kimia, biologi, gimana tuh?😂😂😂
Menarik sekali pembahasannya pak, mungkin ini PR untuk yg terlibat langsung atau tidak langsung dengan sistem pendidikan indonesia.. Mulai dari gizi, akses, media , tenaga pengajar dan lingkungan yg sampai saat ini belum menjadi pioritas pemerintah yg paling utama.. Kumungkinan jugaa dari rancangan kurikulum sudah bagus tapi implementasi kebawah kurang bahkan belum selaras dengan goal yg ditetapkan, ... Tapi mudah mudahan next presiden ini menjadi pioritas utama.. Akan semakin sulit menuju dan menjadi negara maju kalau pendidikan masih kacau...
Negara lain sudah bisa kebulan.. Kita masih ribut dengan urusan datang bulan...
Banyak anak dudik yg terlambat datang bulan, ya!? 😎🤣😂
Amin amin sehat selalu miss merri dan pak dan Dr. Indrawan Gurnoho
sekarang kehidupan makin keras, jika ketinggalan ke belakang dan jika kehadapan maju, oleh itu ilmu saja yang dapat mengubah masa depan kite dari segi fizikal dan mental, tepuk dada tanya selera , from malaysia
jikalau tidak berminat belajar cari lah solusi cara belajar elektronik atau automotif dengan skill sampai tahap deerey agar dapat muafaat
Project Based Learning sudah dilakukan di sekolah-sekolah Pangudi Luhur 👍 Viva YPL
Dalam dunia pendidikan..hal utama yg perlu sangat diperhatikan adalah faktor SDM GURU itu sendiri... kualitas guru, dan kesejahteraan guru, 2 hal yg krusial ini sangat penting dirombak..di revolusi, ... kalau sdh ideal... pendidikan baik dan kesejahteraan meningkat...baru kurikulum nya dibenahi/d revisi...
Suara dr. Indrawan itu calm dan gak bikin bosan 🎉🎉🎉
IKUT USUL, masukan utk pendidikan, anak anak kita sekolah 12 th wajib jika kuliah +5-9th, kemudian kalo lasung dapat kerja, waktu dan biaya utk 12- 17 th tidak sedikit, belum ngangur cari pekerjaan, setelah dapat keburu nikah dan akan kembali ke zero (perkerja bukan pengusaha) dst. apakah misal diperpendek di SD 5th, SMP dan SMA masing masing 2 th , maka lulusan masih dikisaran 16/17th dan di SMU dipersiapkan utk scara skil l, mental bisa kerja jika tidak kuliah, karena kuliah menurut saya bukan gelar yg dicari spt sekarang di Indonesia mjd sarat masuk kerja harus S1/D3 tp merupakan tbahan skill utk menunjang dunia kerja yg diinginkan, dan pemerintahan menyediakan lap ker. utk lulusan smu seserajad ditempatkan pada defisi tertentu sambil belajar sambil kerja, ato tiap perusahaan di Indonesia diharapkan menyediakan defisi tersebut, karena tiap tahun akan muncul freshgraduate smu sederajad yg jutaan seindonesia, yg tidak mampu kuliah, dan lagi jika usia muda sudah menghasilkan berharap bisa berkembang ato cari kerja yg trus lebih baik dan baik, sebelum mereka memutuskan berkeluarga
Betul.!! sekolah kelamaan...anak saya kuliah 4 thn belum lulus, kuliah di luar kota, biaya kuliah per semester, biaya kost, biaya hidup....pingin kerja tanggung.....
Harusnya dipisah antar daerah,propinsi..beda kurikulumnya...
Harus disiapkan untuk ansk2 yg punya kepintaran khusus...
Jgn semua disamaratakan dengan pendaftaran sistim zona
Banyak keluarga2 yg tinggal di perumahan dan kebanyakan jauh dari pusat sekolah2...
Menurut sy, dampak dr otonomi daerah,salah satu nya buruk dunia pendidikan, sebab kepala daerah yg mengatur pendidikan, pengangkatan guru yang tidak berkualitas dan semua diatur kepala daerah, sertifikasi guru bisa diatur dll.
Sy tinggal di sebuah desa di sulawesi. Yg sy lihat masalahnya sangat kompleks. Pertama, ada unsur genetika dari orang tua yang melahirkan anak2 kurang mampu scr akademis, kekurangan gizi saat mrk di kandungan dan masa pertumbuhan, tidak ada lingkungan keluarga yang menumbuhkan keinginan besar untuk belajar dan menjadi orang "sukses," Tidak ada kemauan dari anak itu sendiri untuk maju, dan ini bersifat mayoritas. Nah dari sisi sekolah, fasilitas sebenarnya sudah sangat baik daripada dulu krn gedung udah lengkap dan bagus, ada lapangan, listrik, buku gratis, dll. Tetapi sebagian guru sering tidak masuk mengajar. Mengajar pun hanya mencatat. ada jg yg mengajar tapi salah misalnya guru SD salah mengajar rumus matematika dan cara menjawab soal. Ada guru yang salah mengajar bahasa Inggris. Ada yang memberikan pelajaran/soal yang lebih rendah daripada kelas seharusnya. Mungkin dia juga melihat banyak muridnya tidak bisa mengikuti pelajarannya jika dia berikan kualitas yg tinggi atau dia sendiri jg tidak mampu. Jadi ada dari sisi murid yg sangat kurang, ada dari sisi ortu, ada dari sisi guru, kepala sekolah.
Terima kasih untukmkrsempatan ini..sy berada pada posisi org2x yg tepat ttg mindset pnddikdn.🎉🎉🎉❤❤❤
Matematika bagus bisa diarahkan ke teknik, kalau jelek arahkan ke sosial. Disekolah terutama di SMA praktek dan teori hars seimbang.
Misalnya suka gambar atau musik dorong dg praktek yg baik.
thank u orang2 hebat atas segala ilmunya. sehat selalu Dr. Indrawan and Miss Merry :))
Ada sebuah syair atau lirik lagu bunyinya,: Rajin berguru pada ahlinya, rajin berguru pada ahlinya, serahkan urusan pada ahlinya, serahkan urusan pada yang bisa, ungkapan ini bukan kata sampiran tapi inti atau isi, jadi ya seorang kepala negara harus bijak untuk merekrut Bacalon Mentri, Mentri apapun itu namanya, jadi kembali ke rajin berguru pada ahlinya, serahkan urusan pada yang bisa
Sistem pendidikan Indonesia harus KEMBALI KE JATI DIRI BANGSA INDONESIA.. konsep pendidikan Indonesia tidak boleh lepas dr KEBANGSAAN...
Sesuai dgn konsep pendidikan bapak pendidikan NASIONAL
Sesuai dgn cita cita luhur para pendiri bangsa
Sesuai dgn tujuan didirikannya NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Yaitu
MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA..BUKAN MENCERDASKAN OTAK SAJA..TP KEHIDUPAN BANGSA..
PENDIDIKAN BERBASIS CINTA TANAH AIR INDONESIA.
UNTUK MENUJU KEJAYAAN INDONESIA RAYA..
Yes memang semuanya lingkungan dokter . Kalau punya anak dan anak itu maju pandai kirim ke luar negeri krn semuanya lingkungan. Mau anak dikelilingi lingkungan yang well advance atau less advance itu yang menciptakan anak pandai
Saya berharap bukan manusia yg sukses....dalam berkarir tapi yg penting dalam dunia pendidikan manusia yg berakhlak dan berbudi..dan mempunyai etika sebagai rambu rambu dalam dunia pendidikan
Semua pendapat ahli di podcast manapun, smuanya bagus. Inovatif. TAPI KLO DINAS PENDIDIKAN MASIH DIISI ORANG2 YG BLM PUNYA TANGGUNG JAWAB dan INTEGRITAS UNTUK PERUBAHAN PENDIDIKAN. percuma😊.
Otaknya orientasi proyek dan duit bos...
dinas pendidikan di isi oleh orang yang yg tidak punya latar belkang pendidikan.ya hancurlah dunia pendidikan.contoh ka.dinas diisi orang latar pendidikan teknik bangunan.
Masalah dalam Pendidikan kita???
1. Anak dipaksa belajar belasan pelajaran yang pasti tidak semua yang dia minati.
2. Anak boleh diperkenankan mempelanari saja pelajaran yang dimanti.
3. Orangtua sepenuhnya menyerahkan belajar anak pada Sekolah tanpa dampingan dari ortu yang cukup.
4. Anak dibiarkan bermain dan bermain dan baru pulang rumah saat malam tiba
5. Anak tidak menerima Sekolah sebagai tempat belajar
Di Singapura nampaknya sama dengan di Tiongkok,Perpustakaan selalu penuh dengan mahasiswa untuk belajar hal ini dinyatakan oleh Novi Basuki yang pernah belajar di Tiongkok.
Anak anak nilainya katakanlah nol besar atau tidak mampu dama sekalu tapi punya kemampuan boleh dikatakan nilai tetendah 9 atau seouluh, itulah yg perlu di perhatikan dan bisa berkompotisi di kemampuannya, ini yang sangat lwrlu di oelihsra sehingga Indonesia mwnjadi manusia manusia yg ahli fibidangnya mading mading.
Kembali lagi pada pola asuh dan mindset orang tua atau orang yang membesarkan, dalam mendidik si anak, Itu yg paling utama. Karena yg selain orang tua atau orang yang mengasuh... Adalah penunjang saja.
banyak kekurangan tapi juga banyak kelebihan tapi yang pasti di Indonesia kita masih memanusiakan manusia dibanding negara2 lain atau negara tetangga dimana kompetisi tingkat tinggi kadang melupakan nilai kemanusiaan
Tp terkadang lupap bahkan terjebak di dlm zona nyaman itu akhirnya sulit berkembang
Di Indonesia kalo kita punya ambisi dan semangat belajar yang tinggi, saat setiap mata kuliah kita bertanya dan berdiskusi. Lingkungan sosial kita bakal bilang ih anak ambis lah, sok.sok.an lah, si paling iye lah sok ngide lah. Tapi ya memang itu kenyataannya saat ini, makanya yang bisa bertahan dan punya pendirian dia yang paling besar kemungkinannya buat jadi sukses.
Menurutku murid jangan jadi objek tapi sebagai subyek , biarlah murid menjadi dirinya sendiri, menjadi ahli pada bidang dia sukai, yg paling dia mampu ...bukan memaksa murid harus pintar segala bidang studi sehingga murid bingung mau jadi apa gak jelas
projek face,keren mis mery Riana,terimamkasih sangat mengispirasi sekali
Pendidikan akan memudar, ai pasti akan menggantikan pemikiran yang subjektif oleh pemimpin korup. Bumi ini akan terlacak oleh ai dan dibagi rata. Namun tahap akhir manusia adalah makhluk siklus. Manusia yang tidak memiliki identitas adalah pemenang ketika melawan ai.
Singapura sebagai negara super kecil tanpa sumber daya alam (sangat amat kebalikan dengan indonesia negara terbesar keempat di dunia yg sangat amat kaya dengan sumber daya alam) sangat amat bergantung pada sumber daya manusia, sehingga sistem di singapura itu sudah by design karena sudah terbukti bahwa it works for them as a nation meskipun memang bukan utksemua orang karena ada pihak2 yg ketinggalan tapi itupun sudah di antisipasi sama pemerintah sana sehingga tidak menderita sekali. Investasi per capita di Singapur jauh lebih banyak dari Indonesia, negara luar juga lebih percaya sama singapura yg clean and competent dibanding negara tetangga, dan meskipun kecil bisa pandai memposisikan dirinya ditengah china dan amerika. Yg jadi pertanyaan adalah kalau sistem hyper competitive dan pengelompokan (elite vs non elite students) ala singapura diterapkan di Indonesia sejak sekolah dasar (ada beberapa sekolah yg mengacu ke kurikulum singapura), apa dampaknya terhadap siswa tersebut nantinya setelah dewasa. Kalau dengar pendapat bu merry sepertinya kurang cocok kalau diterapkan di sekolah dasar di indonesia meskipun mungkin sudah disesuaikan dengan kondisi lokal tapi dengar2 dari anak yg sekolah di international school model singapura banyak anak yg jadi kiasu juga seperti di negara asalnya. Kalau nantinya tinggal nerusin bisnis keluarga di Indonesia sih lain soal ya.
Keterbelakangan di Indonesia jg by design, hal2 yg baik d singapura itu tidak bisa diterapkan di Indonesia juga by design, menurut saya ketika kita jd org yg paling berkuasa pun, sekelas bupati/walikota harus menghadapi pihak2 lain yg sdh siap menantang hal2 baik yg kita lakukan...
Saya seorang guru
Sebelum ada aturan nggak boleh perangkingan dan juga nggak boleh ada kelas RSBI semangat untuk masuk kelas sangat antusias bahkan referensi buku saya siapkan untuk membantu siswa dalam menjawab pertanyaan karena mereka sangat Aktif, tetapi setelah di rubah semangat masuk kelas pun menurun terjadi bahkan referensi pun nggak saya siapkan walau sudah saya gunakan berbagai metode pembelajaran
Sangat setuju. Terimakasih idenya pak. Sangat bermanfaat topiknya.
Betul pa, bu, sebagus apapun tempatnya sekolah. Tapi jika lingkungan sekolahnya kurang bagus maka anak itu lebih banyak bertumbuh seperti lingkungannya. 😪
KERUSAKAN SISTEM PENDIDIKAN ADA DI ZONASI ANAK TIDAK MINAT BELAJAR, ANAK TAMPA ASUH ORANG TUA, ANAK PRILAKU PREMAN DAN DI TAMBAH ANAK INKLUSI DI TAMPUNG DALAM SATU WADAH PENDIDIKAN BERSAMA INI ADALAH BENTUK KERUSAKAN PENDIDIKAN KITA.
Profisiat buat Merry Riana luar biasa
My opinion sbg mahasiswa yg kuliah di dalam negeri, sbnernya kampus sy sudah menganut pembelajaran dg project based. Mungkin kurang dimaksimalkan saja, excample dosen mengadakan kuliah tamu sehingga kami mendapat insight di luar kelas. But, narasumber yg diundang ini "kurang" memberikan pandangan yg besar bg kami bcs yg diundang dari dosen fakultas sebelah. Bukannya saya tidak menghargai dosen tersebut. And then seperti di video kembali lagi ke masing² insan, mau tidak mengoptimalkan hal² yg difasilitasi oleh kampus.
Kunci memajukan pendidikan,
1. Kurangi jumlah Mata Pelajaran yang terlalu banyak.
2. Perekrutan guru yang profesional.
mustahil Indonesia bebas kemiskinan klo pendidikan tidak diseriusi.. banyak yg blm bs sekolah. mahalnya uang gedung, gak mmpu beli seragam. uang saku gak ada
makin kedepan masyarakat indonesia akan makin banyak yang tak bersekolah ditingkat smp dan sma karena mahalnya pendidikan .pendidikan itu adalah tanggung jawab negara untuk mencerdaskan rakyat nya .sekarang anak indonesia banyak yg ingin kuliah tidak mampu karena biayanya yang mahal .
Intixa guru amanah itu murid berprestasi... Tpi klu sdh hilang amanah krn administrasi maka guru bukan lgi profesional. Ingt dan pahami. Krn kita semua tdk berada dlm listrik dan jringn yg normal.
Setuju banget sama penyataan mbak merry kalau yg salah itu ya diri kita sendiri, jangan menyalahkan yg lain
As an educator and high school teacher, the level of high school education in Indonesia that continues to higher education should return to the previous primary and secondary education program policy, namely that there must be a division of science, social studies and language and literature majors at the initial level of students sitting in high school coupled with the ICT abilities of students and also to improve vocational education programs for high school alumni who want to work and create.
moralitas kecintaan terhadap negara itu inti yg benar benar harus di kusai tanpa moralitas rontoklah semuanya
Ini pendapat saya .saya seorang guru betul dibilang mba meri bahwa kalau didengar,dilihat kemudian dilakukan anak2 cepat paham tapi bagai mana mungkin ini bisa terlaksana kalau administrasi guru yg lebih diutamakan bukan keberhasilan anak kurikulum gonta ganti
Coba miss mery jadi mentri pendidikan... Mgkin akan lebih baik
Semoga pk Prabowo bisa perbaiki peninggalan era sekarang menjadi lebih bagus walau cukup butuh Krn keras tapi yakin p Prabowo bisa selesaikan
PANDANGAN MINDSET MBAK MERRY RIANA SEBERKAS DENGAN SAYA.. PENDIDIKAN DI INDONESIA SANGAT MORAT MARIT... PARA CENDEKIAWAN HANYA MIKIR POLITIK DAPAT UANG CAMPURAN HALAL HARAM..JEBOL PENDIDIKAN YG BERNILAI FEODAL HARUS DENGAN TEBUSAN RATUSAN BAHKAN MILYARAN RUPIAH...
AKAN TIMBUL JURANG PEMISAH KAYA ___ MISKIN
DALAM HUBUNGAN SOSIAL KEMASYARAKATAN YG AKAN MENJURUS PADA KEBENCIAN.. BAGAIMANA AKIBATNYA NANTI BAGI KEHIDUPAN NKRI..