Selama negara tidak berani menerapkan hukuman mati bagi koruptor dan memiskinkan keluarganya, sampai kiamat pun bangsa kita tidak akan pernah menjadi bangsa yg maju.
Orang2 dipemerintah negara2 berkembang memang tidak serius mmperhatikan kecerdasan masyarakatnya.. karna kalau masyarakatnya cerdas, mereka tidak akan bisa lama memerintah
Gw merasa bnyk kemunduran moral maupun pendidikan di Indonesia : 1. Kasus pembullyan makin marak namun penanganannya terhitung sangat rendah 2. Bnyk kasus kriminal oleh kalangan remaja seperti geng motor , bullying dsb. Udh bnyk media yg memberitakannya. 3. Sistem pendidikan semakin lama semakin mundur . Semoga ada perubahan sistem pendidikan yg lebih efisien untuk meningkatkan kreativitas , adab dan budi pekerti , maupun formal..
@@klewank2615 gak perlu cuy.. yg penting sistem pendidikan dan metode pendidikan nya yg di perbaiki, serta bagaimana guru dalam mendidik muridnya juga perlu menjadi perhatian dalam dalam pendidikan di Indonesia.
Untuk kasus 1&2 menurutku justru makin meningkat, dulu bully dan kriminal remaja dah hal biasa, sekarang berkat medsos jadi mudah kejangkau yg bully" Dan kriminal remaja.
Administrasi menunda kemajuan, kesehatan dan kecerdasan bangsa! Kalo kalian berkecimpung di dunia pendidikan, dan dunia kesehatan kalian pasti tau bagaimana ribetnya administrasi dunia pendidikan!
@@munirmisbah109 Harusnya bisa, "kalo boleh jujur" administrasi g terlalu berguna bagi siswa/ guru dan malah hanya sebagai catatan kepsek/ kabag kurikulum agar bisa menjadi alasan konkrit untum mendapatkan dana lebih (BOS, pungli, komite, dsb). Walaupun akhirnya dikorup sama kepsek. Justru yg berguna adalah RPP, sarana/ prasarana, instrumen soal dan afeksi. Hebatnya di Indonesia guru hanya dibayar per jam mengajar namun bagi yg bergadang hingga tipes ngurus administrasi g pernah dikasih tambahan
Pendidikan indonesia sd - kuliah teori + ujian , pendidikan luar negri sd explorasi sekitar , smp , mencari bakat diri , sma , mencari karir masa depan , kuliah membangun dan mematangkan core skill / keahlian yang di miliki
SD-kuliah, pas kuliah ngambil pendidikan sejarah. Dosen nya masih ngomongin Brawijaya 🥲. Padahal Brawijaya notabene nya cuma tokoh fiksi. 🤯🤯🤯 kualitas pengajar nya kocak, produk yg dihasilkan udah pasti kocak juga, gitu aja terus
@@ilhamnurhuda5200 Justru karena Brawijaya diomong terus mahasiswa jadi punya goals untuk nyari bukti konkrit terkait Brawijaya yg bisa dijadikan penelitian. Kalo mahasiswa punya hal tsb maka dosen bisa ajak bikin penelitian agar namanya naik😅
Kenapa sih selalu bandingin luar negeri? Luar negeri mana yg kamu bandingin? India luar negeri, Gabon luar negeri, Madagaskar luar neger 😂😂 hayo mana 😂😂
isi konten ini berkualitas, penuh kritis, membuka mata dengan fakta, menyampaikan fikiran² di kepala secara gamblang, satu poin yg tak kalah penting kesehatan harus berjalan sejajar dengan itu. kesehatan rakyat saat ini sama hal nya dgn sistem sekolah bersifaf kaku, tidak menjangkau kalangan bawah. untuk bisa sekolah kamu harus sehat, untuk bisa berfikir kita butuh gizi yang cukup
Krena negara kita sudah jdi negara kapitalis, semua dijadikan bisnis, rakyat dianggap sebagai konsumen bukan manusia yg perlu diayomi. Kurikulumnya pun berbaesis kapitalis.
Memang benar.... Pendidikan di Indonesia jadi sektor paling subur dari sektor yg lain, kakek saya pernah jadi kepala dinas pendidikan pas tahun 2000 an, anggarannya ber miliar2an pada tahun itu banyak banget, mirisnya yg kebanyakan korupsi itu oknum2 tingkat sekolah, atau yg paling bawah dari struktur instansi Kemdikbud, dulu pernah kakek saya menangani kasus besar banget di daerah saya, yaitu adanya mafia di struktur organisasi guru di daerah saya, sampai dipanggilkan kpk sama kakek saya tapi tidak digubris, akhirnya diselesaikan sendiri sama tim kakek saya kerjasama dengan orang kejaksaan dan sebagian orang dari organisasi guru di daerah saya, pas kasusnya jadi besar di pemerintah daerah baru digubris kpk, tapi terlambat, orang mafianya sudah kabur duluan enah kemana membawa uang pungli dan korupsi bermiliar2 yg mana nilainya pasti lebih besar di tahun itu dan sampai sekarang belum ditemukan orangnya, menghilang seperti ditelan bumi, kalau dipikir2 ini baru di daerah saya, skalanya baru kabupaten, bagaimana dengan skala nasional? Atau ada lagi di daerah lain? Miris sekali yang mana pendidikan harusnya mencerdaskan bangsa malah jadi ladang korupsi yang merugikan negara
@@highproject5756 Nah... saya baru tahu nih, kalau PGRI pengurusnya bukan dari PNS apalagi bukan dari Guru, kok bisa Persatuan Guru Republik Indonesia di urus oleh orang yang bukan dari Guru?
SAYA KASIH TAHU, KESALAHAN PENDIDIKAN TERTINGGI SAAT MASIH DI SD SMP mereka tidak dibukakan pikirannya sekolah hanya untuk menambah pengetahuan , utamanya adalah untuk mencari uang, tujuan hidup (diuar ibadah) mencari uang, uang untuk makan, uang untuk sejahtera .. skill tertinggi adalah skil mendapatkan pekerjaan atau menciptakan pekerjaan, tidak perlu menjadi terbaik. Hanya perlu bagaimana caranya agar mendapatkan uang.. jangan munafik.
Kekayaan terbesar sebuah bangsa adalah (kualitas) manusianya. Selama sistem pendidikan kita tidak memerdekakan cara berpikir dan belajar para siswa dan mahasiswa nya, kita hanya mencetak sumber daya manusia kita untuk menjadi robot produksi yg menghasilkan keuntungan. Kita memandangkan sekolah dan kampus sebagai tempat untuk melahirkan sumber daya yg menjadi mesin keuntungan di dunia industri, bukan sebagai kapital manusia yg berkualitas, yg melahirkan pemimpin dan membangun kebudaayan dan peradaban.
Iya anjir. Setuju. Selama ini, “sekolah” cuman mencetak manusianya agar jadi pekerja/babu. - Masuk dan pulang sekolah disetting 7-15 (mirip sama durasi orang kerja). - Ada PR (membuat kita terbiasa untuk “lembur” saat kerja nanti). - Performa belajar diukur dengan ijazah & rapor (skor2 atau angka2 yg ada di dokumen2 tersebut sebagai formalitas mendapatkan “pekerjaan”) - Mapel yang itu-itu aja dan terbatas (membuat pikiran stuck di situ2 saja, tidak kreatif, dan tidak berkembang, tentu ini yg diinginkan pihak2 elitis, agar mereka bisa mencetak pekerja yang tidak membangkang) - dan lain2
Gk heran banyak orng indonesia tergila2 menjadi pengusaha Karna dunia pendidikan kita tidak mengajarkan untuk memiliki keahlian dan hanya sekedar status kelulusan
Apaan dah, mayoritas yang ngelakuin juga agamis tuh. Kaga ada hubungannya, rata² warga kita itu agamis parah kalo soal itumah. Kalo bisa dunia dan akhirat kenapa harus milih salah satu ?
Thks bg.. Ini Hanya Permukaan saja,, Sekarang Bukan Hanya Mahasiswa, siswa tetapi Guru2 sekarang Terbenani dengan Tuntutan Administratif,, sehingga mengabaikan Peran Utama menjadi Seorang Pendidik.. memang sekarang Jamannya Teknologi, tetapi Guru adalah pendidik Bukan Tenaga administarsi.
Mencari ilmu adalah wajib. Tapi ilmu yang wajib dicari hanya sebatas ilmu yang akan diterapkan dalam kehidupan. Semua ilmu punya penerapannya masing2, tapi tidak semua orang bisa menerapkan ilmunya dalam kehidupan
Ada banyak ilmu yg ada di level teori dan belum bisa diterapkan, misalnya teori kuantum, astronomi, riset dll Imuwan2 dibidang ini hidup dari biaya pemerintah atau perusahaan2 besar.
@@Steve_A_R Kalo mikir praktik doang yg penting tanpa berusaha cari penemuan teori baru utk perjelas pemahaman baru ttg cara kerja dunia ini berarti dangkal amat. Kita sbg subjek alam semesta jangan semena-mena bahwa progres yg dicapai itu udahlah tuntas, melainkan hrs terus dievaluasi, didebatkan, dan dieksplorasi lewat penelitian berkala. Ilmuwan teoritis tuh ilmuwan yg plg susah dpt funding dr bdn pemerintahan, apalagi dr swasta, klw swasta sendiri akan pake kebanyakan insinyur dan teknisi, bkn ilmuwan teoritis, itulah kenapa engineering bidang IT mjd primadona bagi investor utk berpacu naikkan nilai saham. Yg jd masalah di Indonesia adlh ekosistem tdk memadai bg perkembangan pendidikan dan sains, kurangnya pendanaan yg mana banyak lempar kasih kpd institusi swasta lwt hilirisasi berharap progres nya dpt dinikmati bersama, ini diikuti dg attitude masyarakat yg emg belum digairahkan utk tekun dan fleksibel trhdp pencarian pengetahuan tanpa merusak doktrin diri, dan tukang ngejar trend tanpa bisa konsisten ngurus satu hal scr serius, Kenapa? Krn trend sama dg pinjaman modal yg murah dan apresiasi dukungan publik trhdp hal itu, shg merusak ekosistem yg layaknya dibiarkan otonom tapi terdukung penuh dg kerjaan sendiri, yg ada ilmuwan diperlakukan mcm bintang idola, tengok tuh skandal ilmuwan GMO cloning asal Korsel di thn 2000-an sbg contoh, perlu dipahami bahwa penemuan & penelitian adlh membosankan. Tapi balek lgi, ilmu praktis yg dipake utk monetisasi doang sama dg eksploitasi, cth nya adlh engineering bio utk mempacu industrialisasi pangan sampe2 membentuk aturan tdk perhatian pd pangan dipaksa semenjak zaman Soeharto yg merusak tatanan variasi lokal pd tanah msg2 shg terciptanya krisis mono-kultur. Kw gak akan bisa menemukan pupuk buatan dr fosfat bila gak meneliti ttg partikel, kw gak bljr ttg bdg astronomi akan berdampak pd gak punya keahlian memahami ancaman dan fenomena celestial trhdp lingkungan Bumi, misalnya siklus Little Ice Age dan Abundant Summer Period. Klw kw blg satu roda gerigi sbg hal yg tak berguna, akan maksiat gagal tumbuhnya ekosistem sangat memadai utk menyokong inovasi, efisiensi, dan kreativitas, krn satu hasil bisa dipake lanjut utk penemuan hal lain walaupun berbeda bidang studi. Juga masalah ini berfokus pd penempuhan ilmu pasca-SMA, yg berarti upaya screening utk mencarikan posisi sendiri antara segala disiplin keilmuwan yg ada udh dimulai, jd kw mw nyalahkan kpd karakter fundamental dr perkuliahan sbg ruang penemuan dan jg pendebatan ilmu utk tidak didik ilmu vokasional? Itu salah sendiri utk maksa milih lnjt kuliah, bkn ke sekolah tinggi vokasional utk jd tenaga kerja ahli bdg trade-skill. Malah argumentasi opini begini yg menuntun pd menurunnya kompetisi keilmuwan di AS pd berbagai bidang, terutamanya partikel dan genetik, bahkan ini menuntun pd potongan pendanaan kpd berbagai cabang institusi ilmu, bahkan STEM sekalipun, utk meriset dan kembangkan progres penemuan mereka terbebas dr belenggu investor korporat yg mw monetisasikannya sbg produk.
OMG konyol banget nih ITB, seingatku ada tuh fasilitas yg namanya KMI (Kredit Mahasiswa Indonesia) persis seperti yg diamanatkan UU, alih2 ke KMI kenapa sekarang malah diarahkan ke pinjol? Apa sekarang KMI udah dihapus? Ini pengalamanku waktu ambil S1 tahun 1987 (mungkin waktu itu info ini terakses di PTN), sekarang Indonesia kian maju mestinya hal ini lebih mudah bisa diakses menyeluruh dan adil baik PTN dan PTS, apalagi amanat UU anggaran pendidikan 20% APBN! Kalo di-fikir2 kuliah enak di zamanku toh? SPP (UKT) cuma 120K/semester alias 20K/bulan menyeluruh se Indonesia. Asal gak males2 amat buat mandiri/bantu ortu honor kasih les privat 1 jam/pertemuan, 2 hari/pekan, gak ganggu kuliah,1bulan dpt 60 rb, 2 bulan ketutup tuh SPP/UKT, selebihnya bisa buat bayar kost/asrama - makan - beli buku - fotocopy materi kuliah. Beasiswa juga bertebaran dan mudah banget, syarat IP cukup 2,5 aja untuk skala 4, lulus alih2 ada tanggungan malah punya tabungan! Makasih KMI
Di dunia ini peluang korupsi terbesar ada pada : Bisnis pendidikan, Bisnis Pemakaman, & Kesehatan.... Hmmm ketika suara hati berbenturan dengan keinginan....
Sekolah hari ini, adalah bisnis untuk menjadikan calon² pekerja baru. Berapa persen sih lulusan sekolah yg berpikir dan memulai keinginannya. Entah itu bikin karya atau bikin usaha atau bahkan membuat perubahan disekitarnya. Sekolah umum, sekolah agama, atau sekolah lainnya. Makin kesini yg diajarkan makin sedikit.
Mengapa kita sangat tertinggal?! Karena SMA kita mewajibkan pelajari semua Mata Pelajaran(Jurusan IPS:Ekonomi, Geografi... - Jurusan IPA: Biologi, Fisika Kimia) ini yg membuat kita tidak fokus sehingga bangsa ini tertinggal secara Dini!. Padahal faktanya Passion dan Cara Belajar kita berbeda-beda walau Ilmunya saling korelasi. Lalu Guru-guru yang baik & berkualitas menghasilkan Orang-orang yg Luar biasa di bidangnya(Bidang Sosial, Sains, Teknologi). Semoga sistem yg sekarang secepatnya berubah agar teman-teman pembelajar fokus progres di bidangnya/Mata Pelajaran kesukaan masing-masing. Yakin percayalah teman-teman, kedepan kita bisa mengalahkan Belanda dan Jepang yg pernah menjajah kita. Jaya Indonesiaku 🇮🇩🇮🇩✨✨
Setelah lulus S1 dan terjun langsung ke masyarakat, gw berasa kaya member country club/golf club. Tepat bgt klo dibilang sekolah itu skrg "elitist". Dari 100+ orang yang kerja di tempat gw kerja skrg. Cuma 2 yg sarjana, gw sm manager gw. 2 lagi kerja sambil kuliah, sisanya SMA, yg lulus SMP banyak, yang cuma lulus SD juga ada dan itu kerasa bgt ketika gw bertukar opini, pikiran & wawasan dgn mereka. Gw merasa terasingkan, mereka pun menganggap gw elitist, exclusive.
Enggak juga bos, aku S1 malah dsni banyak saingan tuh biasa aja bahkan terjadi diskriminasi walaupun sesama S1 soalnya gaji ku gak di sama kan dengan mereka yang sama2 kerja lulusan S1? Bahkan gilanya lulusan S1 gaji dibawah UMR? 😂
Sistem yang membuat sebagian orang jujur menjadi korup di semua aspek pemerintahan..berdampak kepada dana yang di kucurkan kepada pendidikan di Indonesia.seandai nya semua orang yakin akan di hisab di Yaumul akhir yakin Indonesia gak akan ada yang korup..
Sekeolah mengdokrin kalau sukses ya jadi abdi negara begitu juga dengan media selalu membesar²kan tentang abdi negara sampai lupa siapa yang jadi atlit siapa yang membuka lapangan pekerjaan dan menjadi pelaku ekonomi karna ekonomi adalah tulang punggung bangsa, terkadang terlintas di pikiranku apa ini salah satu campur tangan penguasa bisnis indonesia agar bisnis mereka minim saingan😅
@@marcelafkaidian7286iya beberapa waktu lalu liat di Amerika banyak yang masuk us Army itu opsi terkahir dan masuk ketentaraan alesannya macem-macem... Ada yang karena bisa makan gratis, bertahan hidup, dibiayain negara lah dll
Ya emang masyarakat kebanyakan masuk ke sekolah ,di cetak jadi pekerja . Biar bisa di saring buat ngelamar kerja nnti untuk pengusaha2 yg membangun usaha nya.
Sistem pendidikan di konoha disetting bodoh ,biar tetap menjadi budak mereka orang yg super kaya, biar mau dibayar murah,, tapi tetap harus membeli produk mereka dengan branding kemewahan,,keren,❤
Zaman gw kuliah 2009 era SBY education it's NUMBER ONE. zaman Jokowi pendidikan jadi hina. Ini sebenarnya proxy. Pendidikan bukan pilihan veto veto. Sejelek2nya, lebih jelek gak punya pendidikan. Ruh dan harga diri pendidikan satu dekade ini emang buruk bgt
YA ALLAH aku nangis dengerin video ini, aku mau sekolahin adik ku aja harus berjuang sampai kenegri orang 😭 Semoga pemerintah bisa ambil jalan keluarnya biar kita rakyat kecil bisa sekolah hanya untuk mencari kerja nantinya 🙏
Duit negara jgn cm dihabisin buat ganti kurikulum tanpa pergantian esensi yg jls. Murid SD smp Mahasiswa ga butuh nama pelajaran/mata kuliah yg digonta ganti dgn akronim2 yg ga jelas dan berkesan elitis tp esensinya ttp sama spt kurikulum sebelumnya. Mereka butuh PRAKTEK pembelajaran yg lbh baik. Contoh konkretnya adalah pembelajaran di luar ruangan kelas buat mengunjungi industri atau UMKM lokal. Tempat kunjungan jgn jauh2 sm frekuensi kunjungan per bulan ga usah banyak2 karena duit proyeknya PASTI dikorupsi oknum2 guru/pejabat daerah atau bahkan pusat. Acara kunjungan bisa collab sm sekolah lain biar ada pertukaran gagasan/pendapat sm biar nambah jaringan pertemanan antar peserta didik.
bang aku penonton setia kamar film, dari subsriber 40rb an pas masih konten alur cerita film, sampe sekarang dengan subsriber lebih dari 1 jt dengan perubahan konten yang sangat tepat, lebih baik dan bermutu, semangatt terus bang❤
Sekolah swasta berbasis islam lebih mengerikan dari segi pembiayaan. Perguruan tinggi Islam yang bonavit memungut dana cukup besar yang dibuat dengan berbagai biaya rincian. Pengelola/Yayasan seperti nya tidak takut menghadapi hari hisab
Org jawa sdh ada ilmu yg mngajarkan tentang weton. Yg akn berpengaruh kpd manusia itu di masa depan. Sejak awal lahir sdh bisa diperkirakan anak tsb punya bakat / potensi apa. Dri situ tinggal kita sbgai org tua mengarahkn potensi yg sdh dimiliki anak tsb dgn bertahap. Niscaya itu akan menjadi modal besar bagi anak di masa depan. Krn org tua sdh mengetahui potensi anak sejak dini. Tapi manusia modern merusak medegradasi pemahaman itu. Hasilnya anak jadi tak terarah & gak sedikit yg entah mau jadi apa saat sdh dewasa..
Pemahaman konyol, Aku orang jawa pun tidak akan percaya pemahaman konyol ini, bisa bisanya skill kemampuan seseorang di lihat dari hitungan weton, semua orang punya kesempatan yang sama asal ada kemauan dan kemampuan, enak kali hidup berdasarkan weton, konyol
@@masyariel7209 konyol gundolmu wi .. Yo iki sing diarani wong jowo ilang jawa ne (org jawa hilang kejawannya ). Merasa pintar dgn ilmu modern llu bilang ilmu leluhurmu sndiri anda bilang konyol. Oooo semprull 😅
saran sy buat yg g mampu lbh baik g usah kuliah dulu cr uang dulu nabung klo udh ada uang bru kuliah sekarang kuliah malam banyak kok g harus kiliah tmpt elit klo memang hidup sulit tp jgn keburu nikah karna mengedepankn nafsu nikaj itu tanggung jwbnya besar
Ya jadi balik kayak jaman dulu (soekaeno, suharto) banyak yanh nabung sambil kerja dulu. Yang bener2 kemauan aja yang ambil kuliah... dan yang kaya tentunya 😅
Saya kuliah sambil kerjaaa, udah mau mau selesai semester 7 , ehhh keankann kerjaa karna gaji udah lebih dari sebelum nya apalagi kalau udah menyentuh 10 jt, jadi focus kerja . Kadang ingin menyelesaikan Disisi lain sibuk menyelesaikan kerjaan dan bisnis
dari masalah yg di jabarkan sebenarnya ada 1 solusi yg efektif. tapi untuk menjalankan solusi ini, butuh sdm yg bermoral, berakhlaq, dan cerdas. sehingga kita bisa percaya. solusi itu adalah wakaf. negara mengelola wakaf.
Pernah kepikiran kenapa singapura , malaysia , dan thailand bisa maju? Apa perlu negara indonesi musti dicerai-berai jadi negara diatas . Jadi seandainya korupsi bisa dicari siapa yang korupsi karena pejabat sana tidak becus dan suka makan uang rakyat
Amerika Serikat banyak penduduk nya, wilayahnya luas, banyak berbagai ras dan suku, orang nya mirip kita konsumtif, ada yang sekolah ada yang milih nggak tapi bisa maju Karena faktor perekonomiannya disana bagus.
Intinya mafia yang harus di bersihkan dari negeri ini jika ingin lebih baik. Pendidikan indonesia memang miris sekolah pun yang penting masuk dan bisa lulus
Pendidikan sekolah di perkenalkan pertama kali di indonesia pada awalnya juga berbau kastaisme , yg berhak mengenyam pendidikan ala Belanda hanya kaum priyayi dan oleh kaum priyayi menyekolahkan anaknya juga karena ingin mempunyai kedudukan dalam masyarakat , tak jauh dgn pendidikan jaman sekarang , walaupun pada zaman pergerakan ada beberapa tokoh yg menyadarkan akan nasionalisme dan pendidikan untuk memajukan seluruh anak negri , tapi sepanjang sejarahnya negara ini jatuh ke dalam jurang kapitalisme yg berbau feodal setelah di bungkam dan diberangusnya tokoh2 kiri yg menjadi corong kaum bawah sepanjang masa orde baru ,, tanpa corong suara kaum bawah negara seakan tidak seimbang dan hanya kaum yg berduit dan berkepentingan lah yg mempunyai suara , ketika reformasi 98 ditegakan seakan negri ini kembali dalam titik nol untuk kembali mengawali menyeimbangkan kaum bawah dan kaum atas tak ayal semakin banyak pertentangan dan kebingungan melanda negri ini hingga sekarang ..
Itulah dunia kapitalis. Semuanya diatur oleh 'free market'. Perusahaan menganggap manusia sebagai 'aset' untuk mendapatkan profit. Fungsi sekolah adalah untuk menutur 'aset' tersebut.
Betul setuju banget. Langkah awal yang harus diperbaiki behavior, mindset, mental diri masing-masing bahwa pendidikan merupakan investasi negara untuk mencetak para manusia (generasi melek baik intelektual/spiritual) maksudnya menanamkan pondasi sejak dini untuk sadar berbenah demi kemajuan bersama bukan mementingkan keuntungan sendiri memperparah dengan KKN (korupsi kolusi nepotisme) yang justru merusak segalanya
Yang jelas kita dibentuk supaya memiliki mental pekerja yang patuh pada atasan karena dari itu sekolah menonjolkan kepatuhan Dan faktanya kita itu dibentuk agar jadi pekerja pabrik bukan pemikir. Kunci kekayaan adalah di PIKIRAN kita sendiri2
Memang mindset kita dipaksa untuk menganut sistem yang sudah dibuat X. Butuh uang untuk kuliah, butuh kuliah untuk kerja, kerja untuk mendapatkan uang.
Walaupun gw emang di ajarin gitu ttp milih kerja yang ga usah di atur oleh atasan , dan gw tau jawabannya mana , cuma ekonomi ini yang gw bingung skrg . Tapi gpapa sbg muslim gw Percaya Kpd Allah bahwa semua hal di hidup udah di atur .@@Mbendolz
saya rasa bisa dimulai dengan setiap kampus harus punya marketplace semacam freelancer yg para anggotanya adalah mahasiswanya, dan bisa dijadikan acuan masyarakat juga sebagai penilaian tentang kampus mana yg hasil kerjanya baik secara kreativitas. karena menurut saya para orang tua saat ini mengkuliahkan anaknya 80% karena gengsi. ga peduli dapet / bisa apa setelah kamu kuliah? yg penting kamu lulus... lebih mahal kampusmu lebih bagus yg penting lulus. system seperti ini yg membuat orang semakin serakah.... yg membuat lingkaran jiwa-jiwa korup semakin beranak pinak.
Terima kasih Kamar Film karena telah membawakan tema pendidikan sehingga bisa menyadarkan orang-orang yang mungkin belum tahu termasuk saya. Saya memiliki pendapat sendiri mengenai Sekolah. Menurut saya, Sekolah itu bukanlah hal yang penting karena yang penting adalah hubungan antara Guru dan Murid. Hadirnya Sekolah tidak lain adalah untuk mengatur Guru dan Murid ini agar bisa melakukan pembelajaran secara efisien yakni dengan mengatur jam sekolah, tingkatan materi yang membuat murid bisa mempelajari materi/ilmu baru ketika sudah naik tingkat/naik kelas, dan lain-lain. Akan tetapi, sayangnya di Indonesia ini. Daripada di sebut Sekolah, kurasa lebih cocok untuk di sebut sebagai Pabrik yang selalu mencetak barang yang sama secara massal (dalam hal ini mencetak Murid yang sama secara massal). Bagaimana tidak, semua Murid di wajibkan untuk memahami dan menguasai semua mata pelajaran seperti Produk Pabrik yang di wajibkan sesuai dengan standar yang telah di berikan oleh Pabrik tersebut. Dan seperti Produk Pabrik lainnya yang di uji kelayakan Produknya untuk memenuhi standar, Murid-murid di Indonesia juga di wajibkan untuk bisa memenuhi standar dengan cara ujian yang menurut saya ujian ini penting ga penting sih karena ujian ini tidak mengukur pemahaman Murid tapi mengukur seberapa kuat ingatan Murid terhadap materi yang sudah di jelaskan oleh Guru (kalo ingat bakal dapat nilai bagus sedangkan kalo lupa sebaliknya). Menurutku, selain sistem pendidikan di Indonesia yang harus diperbaiki menjadi lebih baik. Gurunya juga harus ditingkatkan kualitasnya, karena menurut saya sebagian besar Guru di Indonesia mengajar Murid nya itu seperti mereka menjelaskan kembali apa yang ada di buku pelajaran dengan versi/pemahamannya. Maksudnya gaya pengajaran Guru di Indonesia itu seperti menceritakan apa yang sudah ada di buku pelajaran sesuai dengan pemahaman mereka, hal ini memang bukanlah hal yang buruk. Tetapi, gaya pengajaran mereka bukanlah gaya pengajaran yang membuat Murid antusias/semangat dalam proses pembelajaran sehingga membuat Murid tidak tertarik dalam mempelajari ilmu tersebut. Saya berharap semoga Pendidikan di Indonesia akan berkembang kedepannya. Jika ada salah kata saya mohon maaf 🙏
Bila hukum di buat dg sangat sangat kejam untuk menghukum siapa saja yang bersalah tanpa pandang bulu, pendidikan akan menjadi lurus sendiri tanpa tetek mbengek keruwetan
Sekolah hal paling dasar yg d bahas. Saran aja min. Tolong jg bahas hal sederhana dan dasar awal mula manusia hidup dan mulai berdemokrasi. presiden dan pemerintah itu apa kewajibannya untuk rakyat. rakyat memilih bukan untuk di agung2kan.
Pemerintah seperti tidak peduli karena bisa kuliah itu TERSIER bukan wajib terdidik....😂 Tapi kenapa lowongan kerja syarat S1, kalau lulusan SMA ya pekerja kasar 🤣😂 jangankan begitu wong lulusan S1 saja gaji dibawah UMR? Honorer malah lulusan S1 gaji 300rb 1 bulan gila gak tuh? Coba kuliah biayanya berapa? Gak imbang sama biaya pendidikan?
Di malaysia juga . Mahu jadi pintar harus hutang.. makanya masyarakat muda sudah malas mahu belajar.. kecuali hanya orang2 yang benar2 kaya saja yang mahu belajar.. saya juga dulu saat masuk kuliah selama 3 bulan namun terus berhenti.. kerana modal yang tidak masuk akal.. sampai2 bapa saya mahu jual tanah dan rumah demi saya habis belajar.. namun saya tak berani ambil risiko bahawa saya akan berjaya atau tidak.. makanya saya berhenti belajar.. langsung jadi pengusaha..
Masyarakat kita hanya kurang dengerin ceramah ust salafi yg dimana keilmuannya sangat baik, dan menampilkan ajaran islam yg sesungguhnya, klo anda belajar dgn ust salafi maka anda akan paham bunga hutang atau disebut "riba" Itu adalah dosa besar dan harus di hindari masyarakat muslim. Menurut saya ekonomi Indonesia harus jdi syariah, klo orang hutang jgn pake sistem riba itu akan lebih ringan. Krn klo masyarakat sudah sadar dan menghindari riba maka perusahaan keuangan akan ikut berubah sistemnya dan mengikuti keinginan masyarakat.
Kamu mau gak kalo kamu dipinjam duit 10 juta lalu dibalikinnya 20 tahun lagi jumlah nya tetap 10 juta? Sedangkan inflasi per tahun skrg 5-15%... maaf saya juga gak setuju dgn pinjol, tapi bunga2 kalo dari bank2 pemerintah itu sangat beda jauh dgn pinjol. Jadi apakah riba adalah sinonim dari bunga bank saat ini? Baca dulu fatwa2 ulama besar bung, tidak semua ulama besar mengatakan kalo bunga bank adalah riba
@@faisaldanyani fatwa ulama mana dulu nih?? kumpulan ulama dunia (OKI) klo tidak salah,silahkan dicek, Bunga bank(riba) tetap haram walaupun jumlah nya kecil, Coba kita buat kasus.... berzinah 5 persen........halal? Minum arak 5 persen ........halal? Mencuri 5 persen.........halal?? Syirik 5 persen..... Halal?? Riba 5 persen..... Halal? Solusinya Klo mau untung atau aman saat orang pinjam uang beri dia pinjaman dlm bentuk emas, bayarnya nanti pake emas pula krn emas itu stabil harganya tdk dimakan inflasi, ini solusi dr ust salafi Allahu A'lam
2017 saya masuk keperguruan negeri, setelah semester 4 saya tidak mampu melanjutkan pendidikan saya karena orang tua saya sakit keras dan membutuhkan biaya besar. Saat itu pula hingga saat ini saya seketika menjadi orang yang mencari nafkah
Jangankan perguruan tinggi Sekelas paud/TK aja udah mahal bngt Entah itu permainan para pengelola sekolah atau permainan pemerintah, Yang pasti sekolah dari mulai paud/TK Mi/SD SMP SMA/STM/SMU sampai S1 S2 dan S3 Semuanya sangat mahal sekali Apalagi kalo di total dari Paud/TK sampai S3 total biaya yang di keluarkan Takan terganti dengan dengan gaji UMR selama bertahun"
Bahwa pekerjaan berkembang sesuai jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya, bahwa biaya-biaya meningkat jumlahnya, sesuai dengan makin meningkatnya jumlah penerimaan dan bahwa pertumbuhan berarti semakin ruwetnya permasalahan. Hukum parkinson itulah yang terjadi dalam sistem pendidikan negeri tercinta ini
makanya seperti sekarang ini banyak yg cukup sekolah sampai SMA dan SMK saja itupung nyari sekolah negeri buat menekan budget setidaknya SPP masih diharapkan gratis. tidak seperti kuliah yg memerlukan biaya mahal (klo bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah) belum lagi kemajuan jaman dan persaingan di era seperti sekarang ini seperti tidak relevan seorang itu lulusan apa dan darimana yg terpenting apa yang kamu bisa, walaupun secara pendidikan misalnya mentok di SMA atau SMK
Salfok di menit ke-05:00. sebenarnya pendidikan kita ini luas, ada terbagi menjadi 3 pendidikan formal yaitu sekolah tadi, pendidikan non formal yaitu pesantren, LPK, kelompok bermain (KB), dan Pusat kegiatan belajar mengajar (PKBM) atau lebih gampangnya kita sering menyebutnya sekolah Paket. Lalu Pendidikan informal ialah pendidikan yg hanya di dapatkan dari pengalaman org tersebut semasa hidup dan pendidikan yg diajarkan dari orang tua mereka atau org yg mereka anggap mahir dibidang tersebut. Sebenarnya dari dulu pendidikan di Indonesia seperti sekolah keterampilan, lalu pondok pesantren dan sekolah berbasis non formal sdh menerapkan pendidikan yg memberikan kebebasan kepada warga belajarnya untuk memilih kecakapan dan keterampilan apa yg mereka ingin kuasai. Sebenarnya ramai pendidikan non formal tersebut, karna pada dasarnya sekolah non formal menerapkan "education for live" atau pendidikan sepanjang hayat, namun makin di geser dgn waktu karna kebijakan pendidikan yang berubah-ubah termasuk pendidikan non formal dengan satuan pendidikan lpk menjadi beralih dibawah naungan Jenderal vokasi, dimana secara tidak langsung sudah menggeserkan harfiah yg melatih warga belajarnya untuk diberikan kebebasan memilih jurusan dan diharapkan mahir tanpa adanya embel" "sertifikasi". Sehingga saat ini pendidikan non formal sudah mulai beralur menjadi pendidikan formal, contoh lainnya itu warga belajar PKBM yang seharusnya dibebaskan dgn pembelajaran yang apa mereka minati kemudian dari peraturan lembaga juga tidak mengharuskan berseragam tapi skrg sudah mulai penggunaan seragam yg kompak untuk satu ruangan tersebut. Ditambah skrg warga belajar lebih memilih untuk "menambah" lebih agar tidak ikut pembelajaran dan langsung ujian agar memperoleh langsung ijasah paket. Cuma sekedar ini saja keluh kesah sebagai org yg pernah terjun dalam dunia pendidikan non formal. Ini hanya sebatas pandangan saya sendiri selama pernah disana, jikalau ada yg kurang tepat atau tidak pas. Silakan untuk meninggalkan coment dan disini bebas berdiskusi lebih mendalam terkait opini saya. Siapa tau ada yg lebih expert dibidang ini yg dapat memberikan pernyataan balik tentang pandangan saya yg mungkin salah atau malah benar😅. Sehat selalu pahlawan ilmu 🙏😇
Kalau tidak bisa beradaptasi juga percuma perkembangan zaman amat cepat apalagi muncul teknologi kecerdasan buatan dan robot yang bisa menggantikan pekerjaan manusia
cukuplah allah bagi agamaku,cukuplah allah bagi duniaku, allah mencukupi bagi apa yg menyusahkanku, allah mencukupi bagi apa yg berniat jahat padaku, tidak ada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan allah Subhanalloh wata'ala ..
dan buat sistem KIP (Kartu Indonesia Pintar) banyak yang tidak tepat sasaran. contohnya saja di lingkungan universitas, bukan nya saya iri atau dengki tapi ini sebagai tamparan buat para team surveyer kementerian terkait. dan anak-anak yang menerima KIP kebanyakan orang kaya, iya bapaknya petani, tapi punya lahan ratusan hektar, hp iphone 13-14, motor bagus (vario, aerox, nmax, dll), dan di tempat saya kuliah ada anak penerima KIP yang bawa mobil. sedangkan kebanyakan mahasiswa reguler yang di anggap mampu oleh kampus dan kementerian, banyak yg makan dan ngutang di warung untuk kebutuhan sehari-hari (pengalaman pribadi 😂). dan saya punya saran buat kementerian terkait, kalau mau survey ya cek lah slip gaji orang tua calon penerima KIP, harta yang bersifat sertifikat, benda, non benda, dll. jangan dilihat kalo orang tuanya itu PETANI atau WIRASWASTA (karena dua pekerjaan tersebut, ada dan banyak yang orang kaya) semoga dengan tulisan ini ada orang dari pusat kemendikbud/kementerian terkait melihat dan mensurvey ulang anak-anak yang katanya dianggap MISKIN itu. terima kasih.
Keren analisanya @Kamar Film. Bisa menjadi rujukan data, Ada sekolah anti mainstream, bukan orientasi ke bisnis, tidak menjanjikan ijazah, tapi punya kualitas meningkatkan pendidikan. Kuttab
betul, makanya negara perlu hadir untuk mengapresiasi setinggi-tingginya para pengabdi, jangan sampai negara membiarkan pengabdi mencari sandang pangan, papan tersebut sendiri, itu memalukan @@anneke6904
Dan gw kasi tau bang ya, KIP atau kartu indonesia pintar itu kebanyakan ga tepat sasaran. Gw mahasiswa semester 4, dan kalo gw bisa bilang kebanyakan temen gw yg dapet KIP itu orang yang mampu secara finansial semua. Terus kenapa mereka bisa dapet akses KIP? Ya tentunya dengan memalsukan data, nah terus dipake buat apa dong uang KIP nya? Ya banyak, dari judol sampe foya². Kenapa gw menyuarakan ini, karna ini kasus udh terlalu marak, temen gw yg memang orang susah, dan seharusnya dapet KIP ini malah ga dapet, dan akhirnya dia harus kerja sambil kuliah, dan di semester 3 kemaren dia berhenti kuliah karna udh ga mampu. Kasian buat mereka yg bener² pengen kuliah malah ga bisa karna masalah finansial, dan bantuan dari pemerintah yang harusnya meringankan malah ga tepat sasaran.
ntah apapun itu yang penting jangan sampai dijadikan alasan agar kita bolos dan malas belajar yaa, jangan tanamkan mind set "belajar dan sekolah gak menjamin sukses" sehingga membuat kalian berpendapat pendidikan itu tidak penting
Orang jaman dulu tidak sekolah bukan krn nggak mau sekolah, tapi kemampuan dan ketersediaan layanan pendidikan yg terbatas, hanya orang-orang tertentu yg bisa mengakses pendidikan. Tolong jangan degrading pendidikan, jaman sekarang sudah sangat maju, nggak perlu dibanding2kan dg jaman dulu.
@@smilebright8209yang ada orang sekarang terlalu mendewakan Sekolah.. Orang akan belajar apa yang dia butuh dan dia mau, tanpa sekolah sekalipun, itu terjadi dari zaman manusia purba hingga sekarang. Pendidikan dan Sekolah itu tidak sama. Jaman sekolah tidak ada orang bisa bikin strategi perang, penemuan ilmiah, dan obat obatan, Karena manusia naturenya adalah ingin tahu, dan mereka akan belajar, sekolah sering kali mematikan rasa ingin tahu. Socrates, Plato, Aristotels lulusan apa? SD? SMA? S1? Apakah mereka bodoh hanya karena tidak sekolah? Mereka berpendidikan dengan cara mereka, sekolah hanya 1 cara. Tapi dipaksakan seolah itu "Satu Satunya Cara" Pertanyaannya apakah Lulusan S1 kita setara dengan Socrates? Bahkan jika rasa ingin tahu manusia hilang, maka mereka akan belajar demi memecahkan masalah mereka. Manusia bisa berpendidikan dan Hidup tanpa perlu Sekolah, dan itu Fakta yang di buktikan Ribuan tahun lamanya. Kenapa sekarang seolah "Gak Sekolah = Gak Bisa Hidup"?
😂😂mlh skarang gara2 skolah gk bisa hidup liat kbnyakan sarjana gk ngerti mau ngapain klo lulus klo gk nganggur,jadi ojol ya jadi konten kreator😂yg mana gk btuh ijazah
@@wres6639 karena kita dan masyarakat gak bisa bedakan antara pendidikan dan Sekolah. Jujur gue sendiri lulus SMK jaringan, tapi kerja 5 tahun lebih sebagai freelance desainer yang gk di ajari di sekolah. Harusnya Pendidikan dan sekolah itu di bedakan, dan ada cara atau ada alternatif pendidikan selain sekolah yang di akui negara.
Aku pernah protes kyk gini sm dosenku tp kebanyakan org di instansi pendidikan pd ga gubris dan peduli bhkn kalo ada yang kritis kyk gini bkl dikucilkan 😢 Miris sekali emang pendidikan di Indonesia 😢
Jadi ingin mendirikan Scola ..ingin menerapkan sistem pendidikan, pengajaran, Bimbingan dan pengarahan juga pengembangan bagi anak² Bangsa sesuai Bakat,minat dan juga pembangunan Karakter yg Beretika. ❤
Capek capek pemerintah ingin mencetak SDM yang baik bagi negara,, tetapi setelah dicetak mereka malah menjadi alat untuk kepentingan perorangan,, cobalah yang mahasewa fokus aja belajar,,
Swasta memang tidak berfokus pada pemerataan pendidikan dan pengembangan pendidikan yg layak. Mereka hanya berfokus pada pendanaannya dan bisnis. Saya lulusan SMK swasta, ijazah ditahan karena tidak mampu menebusnya. Akhirnya.. 4 tahun kemudian bekas sekolah saya bangkrut, lalu dibongkar.
Rakyat Bantu Rakyat. intinya jangan berharap pada pemerintah dinegri ini. satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah memastikan setiap tindakan kita mempunyai nilai yang bermanfaat untuk sesama. mulai dari hal yang terkecil dan juga memanfaatkan peluang sekecil apapun. #RakyatMandiri #RakyatBermartabat #RakyatBerdikari
Wajar saja pendidikan di sini mahal. Ada fakta yg hanya diketahui oleh pengelola lembaga pendidikan formal (sekolah) , khususnya sektor swasta, bahwa mereka "diwajibkan" menyetor sejumlah uang ke kemendikbud sebagai setoran wajib tahunan (maaf, saya lupa istilahnya untuk ini) yg jumlah ya cukup membagongkan. Setoran ini diluar biaya2 lain seperti Ujian akhir, akreditasi sekolah, penyuluhan/sosialisasi kebijakan baru, dll. Semakin tinggi akreditasi & gengsi sekolah tsb maka semakin besar pula biaya yg harus disetorkan. Maka tidaklah mengherankan apabila sekolah swasta akan berlomba2 menjadi international school (curriculum) krna sekolah biaya "menggebuk" biaya pendidikan demi gengsi segelintir orang.
Stop jual bahan mentah ke luar negri, langsung tembak mati koruptor yg terbukti bersalah, jangan terlalu banyak anggota dewan perwakilan rakyat, jangan beri terlalu banyak tunjangan bagi anggota dewan maupun petinggi negara. Cukup beri gaji pokok saja Itu jalan keluar dari semua permasalahan ini
Ya inilah bukti indonesia negara neo liberalisme, kapitalis murni...berkedok pancasila. Apalagi sejak reformasi. Tambah lagi menteri keuangannya...beliau kan memang ber”isme” itu dan itupun selalu dipuja oleh rakyat...😂😂😂. Cucu murid dari pak prof. widjoyo dan pak ali. Ekonom yg nyusun strategi kita setelah reformasi. Kita ini memang ajang buat neo liberalisme, kapitalisme dan neo kapitalisme...setelah gak laku di belahan dunia lain. Jadi ora usah ngresulo... lha kita semua ini yg kasih jalan masuk dengan reformasi yang dibanggakan oleh seluruh rakyat indonesia. Ketipu lagi toh...😂😂😂
Supaya tidak bodoh...belajar sungguh2, tingkatkan ketaqwaan, tebarkan kebaikan ke lingkungan sekitar, perubahan tidak terjadi hanya dengan komentar belaka, tapi juga aksi nyata 💪
Ada 2 Jenis Bisnis diDunia Ini yg tidak akan pernah mengalami kerugian. 1. Pendidikan 2. Kesehatan Yg membuat ini Rumit ialah, ini adalah 2 jenis kebutuhan dasar Manusia.
Selama kapitalisme masih ada, hak-hak dan kebutuhan dasar manusia seperti pendidikan, kesehatan, dan tempat tinggal itu akan selalu diprivatisasi dan dikomersialisasi, karena memang sistemnya sudah dari awal didesain seperti itu. Poverty in capitalism is not a bug, it's a feature, the capitalist class has never and will never do something to eliminate it, because they themselves profited off of it.
pendidikan yang menjadi komersil menjadikan tenaga kerja menjadi komoditas (teori kapitalisme modern karl max). karena kebutuhan dari macam-macam industri yang meningkat membuat tenaga kerja menjadi komoditas, mengapa? karena perusahaan membutuhkan individu yang kompeten dalam bidang/tanggung jawabnya, yang dimana kompetensi itu didapatkan dari pendidikan itu sendiri. lalu bagaimana dengan tenaga kerja tidak terdidik? mereka akan mendapatkan pendapatan yang rendah, sedikit peluang dalam pengembangan karir, dan memiliki besar resiko eksploitasi. kenapa? karena keterbatasan individu dalam kategori mereka yang tidak terdidik menjadikan nilai mereka (sebagai komoditas tenaga kerja) yang rendah. lalu bagaimana cara negara mengurangi ketimpangan (dalam aspek pendidikan maupun ekonomi) bagi mereka yang tidak memiliki previlege untuk berpendidikan? ya dengan cara menggunakan apbn yang tepat sasaran, mengkaji ulang undang-undang tentang ketenagakerjaan (uu ciptaker), dan mengurangi jumlah tunjangan dan gaji untuk pejabat eksekutif, yudikatif, dan legistatif. kenapa harus dikurangi? karena dalam pemerintahan, tidak ada sanksi bagi mereka yang tidak becus kerjanya kecuali bagi mereka yang ketahuan korupsi. kenapa juga upah bagi pejabat negara perlu dikurangi? kenapa cipta kerja perlu dikaji? karena indeks gini sangat berlawan dengan indikator negara maju (pdb perkapita). maaf kalo sok tau, tapi bagi yang ingin mengkoreksi boleh kita sharing pandangan kita dalam dunia pendidikan dan ekonomi di sini.
Alenia yg berbunyi "MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA" kalimat tersebut yg berisi untuk MEWAJIBKAN PENDIDIKAN GRATIS. jika BERBAYAR kenapa Negera yg mengatur kurikulumnya. Lucunya Indonesia yg dipimpin oleh Cetakan HASIL KORUPSI KOLUSI NEPOTISME.
Marah, sedih, campur aduk semua karna fakta2 yang di jabarkan di video ini. Marah ke pemangku jabatan yang harusnya bertanggung jawab, sedih karna mengetahui fakta bahwa kaum kelas menengah kebawah masih kesulitan mendapatkan hak2 pendidikan.
kontennya keren dan bermanfaat, memberikan sudut pandang yang lebih luas terhadap apa yang sedang dibahas. tidak seperti kebanyakan channel youtube lainnya yang pembahasannya terkesan diulang-ulang pada satu atau beberapa poin saja. permasalahan yang diungkapkan di channel ini dibedah secara mendalam hingga akar permasalahan. saya yakin penulis skripnya adalah seseorang yang cerdas dengan tingkat literasi yang tinggi. besar harapan saya untuk bisa bertemu penulis skripnya dan belajar banyak padanya.
“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan MEMERANGIMU. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (QS. Al-Baqarah: 279)
Seketika martabat dunia kampus seolah runtuh saat pemberitaan ini muncul, pertanyaan yg paling mendasar, sudah sekonyol itukah para pimpinan PTN di negeri ini? Sebetulnya, apa yg terjadi tidak sesederhana justifikasi yg pantas mereka terima. Upaya itu dilakukan sbg tindakan 'protes' PTN thd berbagai PerMen yg membatasi mereka utk menggunakan dana mandiri kampus sbg BLU; penerimaan non pajak (bukan setoran kas negara), selama ini memang diperuntukkan sbg subsidi sgl kebutuhan kegiatan dan operasional kampus itu sendiri. Sejak masa SBY periode 1, sistem BLU diberlakukan, memang awalnya memberikan kesan komersil dimana kampus boleh menerima mahasiswa tnp jalur seleksi nasional (UMPTN) dg ketentuan biaya yg besar. Kampus boleh menyewakan gedung, lapangan atau fasilitas lainnya ke masy umum dg catatan tidak mengganggu jalannya aktivitas dan kepentingan kampus itu sendiri, meskipun awalnya timbul gejolak sehingga muncul anekdot populer "Mau Pintar koq Mahal?" Lambat laun, masyarakat akhirnya melihat efek positif sistem BLU ini. Nah, permasalahan mulai muncul ketika di 2020 (belum genap 6 bulan dilantik), pemerintah yg berwenang mengurus dunia pendidikan kita, menerbitkan PerMen, kemudian PP dan dipayungi Keppres pula terkait alur swakelola penerimaan negara non pajak PTN. Swakelola yg selama ini telah berjalan baik dan sistematis dg pola subsidi silang, yg mana kampus dapat membebaskan beban biaya yg sesuai dg kemampuan org tua mahasiswa tsb. Dan itu kesepakatan yg berlandaskan keadilan. Tidak ada keluhan atau polemik dg ketentuan tsb. Anehnya, pemerintah melalui kementerian yg mengurus dunia pendidikan ini, merasa jika sistem swakelola yg ada berpotensi menimbulkan korupsi dlm dunia pendidikan. Ibarat anak yg duitnya banyak karena punya kemampuan berdagang kecil²an di lingkungannya lantas tiap² uang masuk harus setor ke tabungan besama ortu akibatnya anak tidak leluasa tarik tabungan tsb tanpa ada penjelasan dan persetujuan ortu. Dalihnya ya karena kuatir anak boros, membelanjakannya utk hal² yg ga penting. Dan setiap kali permintaan anak diusulkan, seringkali disetujui dlm porsi yg tidak sesuai atau bahkan ditolak. Lantas, kemana tabungan itu, apa bisa dijamin ortu tidak memanfaatkan tabungan itu utk kepentingannya? Intervensi dg bny aturan yg mengikat inilah yg membuat pihak kampus khawatir dan takut terdampak hukum dlm penggunaannya. Karena itu pula, gejolak mahasiswa tsb sudah diperhitungkan ketika pihak kampus memframing himbauan terkait kerjasama dg lembaga jasa pinjaman online. Ekses dari protes mahasiswa itulah yg nantinya dijadikan landasan pihak kampus utk mencuri perhatian pak menteri guna membuka jalur komunikasi yg selama ini seolah terabaikan, dengan demikian pihak kampus berharap setidaknya dapat melihat saldo setoran rutin selama ini dan dapat kembali menjalankan swakelola utk kepentingan kampus sebagaimana yg sudah berjalan baik sebelum datangnya sang driver Go-Jek itu.
"Bahwa satu hal yang paling sulit dilakukan dimasa sekarang adalah berharap dan percaya pada negara".
Selama negara tidak berani menerapkan hukuman mati bagi koruptor dan memiskinkan keluarganya, sampai kiamat pun bangsa kita tidak akan pernah menjadi bangsa yg maju.
Jgn tinggal dinegara inilah,gitu aja kok repot
@@AbAsqw-ot6ppanda keluarganya koruptor ya 😂?
Selama masyarakat nya terbiasa berharap dan tidak terbiasa bertindak ketika jadi pejabat juga hanya harapan jadinya
@@jonathanmarbun3997ikan busuk itu dari kepala.
Orang2 dipemerintah negara2 berkembang memang tidak serius mmperhatikan kecerdasan masyarakatnya.. karna kalau masyarakatnya cerdas, mereka tidak akan bisa lama memerintah
kalo masyarakat berpendidikan, tentu bakal menyusahkan pemerintah.
💯
Outputnya jadi buruh,
Makanya ada yg bilang kalo kebodohan dan kemiskinan di indo itu sebenarnya sengaja dipelihara ??
@@noerrois2638bener . Biar bisa di atur dan di manfaatkan
Gw merasa bnyk kemunduran moral maupun pendidikan di Indonesia :
1. Kasus pembullyan makin marak namun penanganannya terhitung sangat rendah
2. Bnyk kasus kriminal oleh kalangan remaja seperti geng motor , bullying dsb. Udh bnyk media yg memberitakannya.
3. Sistem pendidikan semakin lama semakin mundur .
Semoga ada perubahan sistem pendidikan yg lebih efisien untuk meningkatkan kreativitas , adab dan budi pekerti , maupun formal..
Setuju
Impor guru luar negeri.seperti Jepang
@@klewank2615 gak perlu cuy.. yg penting sistem pendidikan dan metode pendidikan nya yg di perbaiki, serta bagaimana guru dalam mendidik muridnya juga perlu menjadi perhatian dalam dalam pendidikan di Indonesia.
Untuk kasus 1&2 menurutku justru makin meningkat, dulu bully dan kriminal remaja dah hal biasa, sekarang berkat medsos jadi mudah kejangkau yg bully" Dan kriminal remaja.
@@klewank2615 menurut saya gak usah impor" Guru, intinya guru mendidik murid agar berpikiran maju, bermoral dan berakhlak.
Administrasi menunda kemajuan, kesehatan dan kecerdasan bangsa!
Kalo kalian berkecimpung di dunia pendidikan, dan dunia kesehatan kalian pasti tau bagaimana ribetnya administrasi dunia pendidikan!
@firmangunaya536 apakah tidak bisa di pisah antara guru pengajar dengan admin...jadi guru cukup fokus ke materi pengajaran tanpa ribet mikir ini itu?
Kalau disebut bisa ya bisa @@munirmisbah109
@@munirmisbah109
Harusnya bisa, "kalo boleh jujur" administrasi g terlalu berguna bagi siswa/ guru dan malah hanya sebagai catatan kepsek/ kabag kurikulum agar bisa menjadi alasan konkrit untum mendapatkan dana lebih (BOS, pungli, komite, dsb). Walaupun akhirnya dikorup sama kepsek.
Justru yg berguna adalah RPP, sarana/ prasarana, instrumen soal dan afeksi. Hebatnya di Indonesia guru hanya dibayar per jam mengajar namun bagi yg bergadang hingga tipes ngurus administrasi g pernah dikasih tambahan
makanya setiap ada tawaran disuruh ngajar aku selalu menolak, karena sangat rumit
Pendidikan sengaja diturunkan, karena semakin cerdas masyarakat, artinya semakin kritis mereka terhadap pemerintah. Mereka bukan tidak sengaja
Pendidikan indonesia sd - kuliah teori + ujian , pendidikan luar negri sd explorasi sekitar , smp , mencari bakat diri , sma , mencari karir masa depan , kuliah membangun dan mematangkan core skill / keahlian yang di miliki
SD-kuliah, pas kuliah ngambil pendidikan sejarah. Dosen nya masih ngomongin Brawijaya 🥲. Padahal Brawijaya notabene nya cuma tokoh fiksi. 🤯🤯🤯 kualitas pengajar nya kocak, produk yg dihasilkan udah pasti kocak juga, gitu aja terus
@@ilhamnurhuda5200
Justru karena Brawijaya diomong terus mahasiswa jadi punya goals untuk nyari bukti konkrit terkait Brawijaya yg bisa dijadikan penelitian.
Kalo mahasiswa punya hal tsb maka dosen bisa ajak bikin penelitian agar namanya naik😅
@@democard1199 Brawijaya cuma tokoh dongeng mang. Mau sampe Dajjal keliling dunia juga ga akan ada bukti tentang Brawijaya ini
Seandainya lu tau sistem pendidikan di negara maju cem korsel dan jepang 💀
Kenapa sih selalu bandingin luar negeri? Luar negeri mana yg kamu bandingin? India luar negeri, Gabon luar negeri, Madagaskar luar neger 😂😂 hayo mana 😂😂
Penghormatan tinggi untuk kreator kamar film ❤️🔥
isi konten ini berkualitas, penuh kritis, membuka mata dengan fakta, menyampaikan fikiran² di kepala secara gamblang, satu poin yg tak kalah penting kesehatan harus berjalan sejajar dengan itu. kesehatan rakyat saat ini sama hal nya dgn sistem sekolah bersifaf kaku, tidak menjangkau kalangan bawah. untuk bisa sekolah kamu harus sehat, untuk bisa berfikir kita butuh gizi yang cukup
Keren✨
Makanan, pendidikan, kesehatan, media, dll semuanya emang udah di komersialisasi kak, udah jadi sistem
Betul
Krena negara kita sudah jdi negara kapitalis, semua dijadikan bisnis, rakyat dianggap sebagai konsumen bukan manusia yg perlu diayomi. Kurikulumnya pun berbaesis kapitalis.
kalo jadi sosialis mau?
Kenapa tidak @@HonjeTech
@@akn8739 Sosialis jelek.
Kalo komunis lu ngebacod.
Sistem negara itu sosialis, warganya yang kapitalis
Memang benar.... Pendidikan di Indonesia jadi sektor paling subur dari sektor yg lain, kakek saya pernah jadi kepala dinas pendidikan pas tahun 2000 an, anggarannya ber miliar2an pada tahun itu banyak banget, mirisnya yg kebanyakan korupsi itu oknum2 tingkat sekolah, atau yg paling bawah dari struktur instansi Kemdikbud, dulu pernah kakek saya menangani kasus besar banget di daerah saya, yaitu adanya mafia di struktur organisasi guru di daerah saya, sampai dipanggilkan kpk sama kakek saya tapi tidak digubris, akhirnya diselesaikan sendiri sama tim kakek saya kerjasama dengan orang kejaksaan dan sebagian orang dari organisasi guru di daerah saya, pas kasusnya jadi besar di pemerintah daerah baru digubris kpk, tapi terlambat, orang mafianya sudah kabur duluan enah kemana membawa uang pungli dan korupsi bermiliar2 yg mana nilainya pasti lebih besar di tahun itu dan sampai sekarang belum ditemukan orangnya, menghilang seperti ditelan bumi, kalau dipikir2 ini baru di daerah saya, skalanya baru kabupaten, bagaimana dengan skala nasional? Atau ada lagi di daerah lain? Miris sekali yang mana pendidikan harusnya mencerdaskan bangsa malah jadi ladang korupsi yang merugikan negara
Organisasi guru yang saya tahu cuma PGRI, dan semua orangnya pasti PNS.... PNS KOQ BISA KABUR ?
@@dotsugih6734 Belum tentu PNS, PGRI menaungi semua guru, justru pengurusnya yang malah belum tentu guru
@@highproject5756 Nah... saya baru tahu nih, kalau PGRI pengurusnya bukan dari PNS apalagi bukan dari Guru, kok bisa Persatuan Guru Republik Indonesia di urus oleh orang yang bukan dari Guru?
Ada sekolah yayasan yg gurunya hanya terikat kontrak tahunan. Bukan PNS. Sebatas karyawan kontrak gitu.
@@dotsugih6734 Ada sekolah yayasan yg gurunya hanya terikat kontrak tahunan. Bukan PNS. Sebatas karyawan kontrak gitu.
SAYA KASIH TAHU, KESALAHAN PENDIDIKAN TERTINGGI SAAT MASIH DI SD SMP mereka tidak dibukakan pikirannya sekolah hanya untuk menambah pengetahuan , utamanya adalah untuk mencari uang, tujuan hidup (diuar ibadah) mencari uang, uang untuk makan, uang untuk sejahtera .. skill tertinggi adalah skil mendapatkan pekerjaan atau menciptakan pekerjaan, tidak perlu menjadi terbaik. Hanya perlu bagaimana caranya agar mendapatkan uang.. jangan munafik.
Langka sekali ada sekolah menempa ruhani murni.. mengajarkan akan mengenal apa siapa dimana Tuhan..
Ada. Tapi gak payu (gak laku) pak. Dihujat pula.
Mksud ??
Kekayaan terbesar sebuah bangsa adalah (kualitas) manusianya. Selama sistem pendidikan kita tidak memerdekakan cara berpikir dan belajar para siswa dan mahasiswa nya, kita hanya mencetak sumber daya manusia kita untuk menjadi robot produksi yg menghasilkan keuntungan. Kita memandangkan sekolah dan kampus sebagai tempat untuk melahirkan sumber daya yg menjadi mesin keuntungan di dunia industri, bukan sebagai kapital manusia yg berkualitas, yg melahirkan pemimpin dan membangun kebudaayan dan peradaban.
Iya anjir. Setuju. Selama ini, “sekolah” cuman mencetak manusianya agar jadi pekerja/babu.
- Masuk dan pulang sekolah disetting 7-15 (mirip sama durasi orang kerja).
- Ada PR (membuat kita terbiasa untuk “lembur” saat kerja nanti).
- Performa belajar diukur dengan ijazah & rapor (skor2 atau angka2 yg ada di dokumen2 tersebut sebagai formalitas mendapatkan “pekerjaan”)
- Mapel yang itu-itu aja dan terbatas (membuat pikiran stuck di situ2 saja, tidak kreatif, dan tidak berkembang, tentu ini yg diinginkan pihak2 elitis, agar mereka bisa mencetak pekerja yang tidak membangkang)
- dan lain2
👍setuju..
sebab y diincar hanya pembuatan fisik, logika, hasrat pragmatis, kesuksesan duniawi sehingga kehilangan ruh kefitrahan dan kesejatianny
Semua karna KEMEM, karna KEMEM lah korupsi itu ada. #nodebat
👍
Gk heran banyak orng indonesia tergila2 menjadi pengusaha
Karna dunia pendidikan kita tidak mengajarkan untuk memiliki keahlian dan hanya sekedar status kelulusan
Jd motto negara wakanda
Apaan dah, mayoritas yang ngelakuin juga agamis tuh. Kaga ada hubungannya, rata² warga kita itu agamis parah kalo soal itumah. Kalo bisa dunia dan akhirat kenapa harus milih salah satu ?
Thks bg..
Ini Hanya Permukaan saja,,
Sekarang Bukan Hanya Mahasiswa, siswa tetapi Guru2 sekarang Terbenani dengan Tuntutan Administratif,, sehingga mengabaikan Peran Utama menjadi Seorang Pendidik.. memang sekarang Jamannya Teknologi, tetapi Guru adalah pendidik Bukan Tenaga administarsi.
Bnr bang btw gue guru 😊
Mencari ilmu adalah wajib. Tapi ilmu yang wajib dicari hanya sebatas ilmu yang akan diterapkan dalam kehidupan.
Semua ilmu punya penerapannya masing2, tapi tidak semua orang bisa menerapkan ilmunya dalam kehidupan
Ada banyak ilmu yg ada di level teori dan belum bisa diterapkan, misalnya teori kuantum, astronomi, riset dll
Imuwan2 dibidang ini hidup dari biaya pemerintah atau perusahaan2 besar.
@@Steve_A_R Kalo mikir praktik doang yg penting tanpa berusaha cari penemuan teori baru utk perjelas pemahaman baru ttg cara kerja dunia ini berarti dangkal amat. Kita sbg subjek alam semesta jangan semena-mena bahwa progres yg dicapai itu udahlah tuntas, melainkan hrs terus dievaluasi, didebatkan, dan dieksplorasi lewat penelitian berkala. Ilmuwan teoritis tuh ilmuwan yg plg susah dpt funding dr bdn pemerintahan, apalagi dr swasta, klw swasta sendiri akan pake kebanyakan insinyur dan teknisi, bkn ilmuwan teoritis, itulah kenapa engineering bidang IT mjd primadona bagi investor utk berpacu naikkan nilai saham. Yg jd masalah di Indonesia adlh ekosistem tdk memadai bg perkembangan pendidikan dan sains, kurangnya pendanaan yg mana banyak lempar kasih kpd institusi swasta lwt hilirisasi berharap progres nya dpt dinikmati bersama, ini diikuti dg attitude masyarakat yg emg belum digairahkan utk tekun dan fleksibel trhdp pencarian pengetahuan tanpa merusak doktrin diri, dan tukang ngejar trend tanpa bisa konsisten ngurus satu hal scr serius,
Kenapa? Krn trend sama dg pinjaman modal yg murah dan apresiasi dukungan publik trhdp hal itu, shg merusak ekosistem yg layaknya dibiarkan otonom tapi terdukung penuh dg kerjaan sendiri, yg ada ilmuwan diperlakukan mcm bintang idola, tengok tuh skandal ilmuwan GMO cloning asal Korsel di thn 2000-an sbg contoh, perlu dipahami bahwa penemuan & penelitian adlh membosankan. Tapi balek lgi, ilmu praktis yg dipake utk monetisasi doang sama dg eksploitasi, cth nya adlh engineering bio utk mempacu industrialisasi pangan sampe2 membentuk aturan tdk perhatian pd pangan dipaksa semenjak zaman Soeharto yg merusak tatanan variasi lokal pd tanah msg2 shg terciptanya krisis mono-kultur. Kw gak akan bisa menemukan pupuk buatan dr fosfat bila gak meneliti ttg partikel, kw gak bljr ttg bdg astronomi akan berdampak pd gak punya keahlian memahami ancaman dan fenomena celestial trhdp lingkungan Bumi, misalnya siklus Little Ice Age dan Abundant Summer Period.
Klw kw blg satu roda gerigi sbg hal yg tak berguna, akan maksiat gagal tumbuhnya ekosistem sangat memadai utk menyokong inovasi, efisiensi, dan kreativitas, krn satu hasil bisa dipake lanjut utk penemuan hal lain walaupun berbeda bidang studi. Juga masalah ini berfokus pd penempuhan ilmu pasca-SMA, yg berarti upaya screening utk mencarikan posisi sendiri antara segala disiplin keilmuwan yg ada udh dimulai, jd kw mw nyalahkan kpd karakter fundamental dr perkuliahan sbg ruang penemuan dan jg pendebatan ilmu utk tidak didik ilmu vokasional? Itu salah sendiri utk maksa milih lnjt kuliah, bkn ke sekolah tinggi vokasional utk jd tenaga kerja ahli bdg trade-skill. Malah argumentasi opini begini yg menuntun pd menurunnya kompetisi keilmuwan di AS pd berbagai bidang, terutamanya partikel dan genetik, bahkan ini menuntun pd potongan pendanaan kpd berbagai cabang institusi ilmu, bahkan STEM sekalipun, utk meriset dan kembangkan progres penemuan mereka terbebas dr belenggu investor korporat yg mw monetisasikannya sbg produk.
OMG konyol banget nih ITB, seingatku ada tuh fasilitas yg namanya KMI (Kredit Mahasiswa Indonesia) persis seperti yg diamanatkan UU, alih2 ke KMI kenapa sekarang malah diarahkan ke pinjol? Apa sekarang KMI udah dihapus? Ini pengalamanku waktu ambil S1 tahun 1987 (mungkin waktu itu info ini terakses di PTN), sekarang Indonesia kian maju mestinya hal ini lebih mudah bisa diakses menyeluruh dan adil baik PTN dan PTS, apalagi amanat UU anggaran pendidikan 20% APBN!
Kalo di-fikir2 kuliah enak di zamanku toh? SPP (UKT) cuma 120K/semester alias 20K/bulan menyeluruh se Indonesia. Asal gak males2 amat buat mandiri/bantu ortu honor kasih les privat 1 jam/pertemuan, 2 hari/pekan, gak ganggu kuliah,1bulan dpt 60 rb, 2 bulan ketutup tuh SPP/UKT, selebihnya bisa buat bayar kost/asrama - makan - beli buku - fotocopy materi kuliah. Beasiswa juga bertebaran dan mudah banget, syarat IP cukup 2,5 aja untuk skala 4, lulus alih2 ada tanggungan malah punya tabungan! Makasih KMI
Di dunia ini peluang korupsi terbesar ada pada : Bisnis pendidikan, Bisnis Pemakaman, & Kesehatan.... Hmmm ketika suara hati berbenturan dengan keinginan....
Sekolah hari ini, adalah bisnis untuk menjadikan calon² pekerja baru. Berapa persen sih lulusan sekolah yg berpikir dan memulai keinginannya. Entah itu bikin karya atau bikin usaha atau bahkan membuat perubahan disekitarnya.
Sekolah umum, sekolah agama, atau sekolah lainnya.
Makin kesini yg diajarkan makin sedikit.
Mengapa kita sangat tertinggal?! Karena SMA kita mewajibkan pelajari semua Mata Pelajaran(Jurusan IPS:Ekonomi, Geografi... - Jurusan IPA: Biologi, Fisika Kimia) ini yg membuat kita tidak fokus sehingga bangsa ini tertinggal secara Dini!. Padahal faktanya Passion dan Cara Belajar kita berbeda-beda walau Ilmunya saling korelasi. Lalu Guru-guru yang baik & berkualitas menghasilkan Orang-orang yg Luar biasa di bidangnya(Bidang Sosial, Sains, Teknologi). Semoga sistem yg sekarang secepatnya berubah agar teman-teman pembelajar fokus progres di bidangnya/Mata Pelajaran kesukaan masing-masing. Yakin percayalah teman-teman, kedepan kita bisa mengalahkan Belanda dan Jepang yg pernah menjajah kita. Jaya Indonesiaku 🇮🇩🇮🇩✨✨
Kalo saya sih udah ngga berharap sama pemerintah atau orang lain sih kak, toh mereka juga berbisnis mending perorangan aja
Kaum terbelakang 😂😂 ga akan bisa maju lawak luuu😂😂
Setelah lulus S1 dan terjun langsung ke masyarakat, gw berasa kaya member country club/golf club. Tepat bgt klo dibilang sekolah itu skrg "elitist". Dari 100+ orang yang kerja di tempat gw kerja skrg. Cuma 2 yg sarjana, gw sm manager gw. 2 lagi kerja sambil kuliah, sisanya SMA, yg lulus SMP banyak, yang cuma lulus SD juga ada dan itu kerasa bgt ketika gw bertukar opini, pikiran & wawasan dgn mereka. Gw merasa terasingkan, mereka pun menganggap gw elitist, exclusive.
Enggak juga bos, aku S1 malah dsni banyak saingan tuh biasa aja bahkan terjadi diskriminasi walaupun sesama S1 soalnya gaji ku gak di sama kan dengan mereka yang sama2 kerja lulusan S1? Bahkan gilanya lulusan S1 gaji dibawah UMR? 😂
Ciptakan lapangan pekerjaan sendiri,,itu lebih relevan...@@analogman32
@@analogman32ga semua orang tinggal di tempat mu
Dan sometimes org2 seperti mereka control emosinya lebih bagus drpd yg punya pendidikan tinggi
Miris siiih klu aku d posisi ini... Hari gini yaaaa?! 😢😢😢😢😢😢😢
Sistem yang membuat sebagian orang jujur menjadi korup di semua aspek pemerintahan..berdampak kepada dana yang di kucurkan kepada pendidikan di Indonesia.seandai nya semua orang yakin akan di hisab di Yaumul akhir yakin Indonesia gak akan ada yang korup..
Nice bang sobri🎉
Sekeolah mengdokrin kalau sukses ya jadi abdi negara begitu juga dengan media selalu membesar²kan tentang abdi negara sampai lupa siapa yang jadi atlit siapa yang membuka lapangan pekerjaan dan menjadi pelaku ekonomi karna ekonomi adalah tulang punggung bangsa, terkadang terlintas di pikiranku apa ini salah satu campur tangan penguasa bisnis indonesia agar bisnis mereka minim saingan😅
Di Indonesia Abdi negara Terlalu dibangga*kan ,,padahal klo kita lihat Negara* lain Abdi Negara itu Opsi terakhir 😅😊
@@marcelafkaidian7286iya beberapa waktu lalu liat di Amerika banyak yang masuk us Army itu opsi terkahir dan masuk ketentaraan alesannya macem-macem...
Ada yang karena bisa makan gratis, bertahan hidup, dibiayain negara lah dll
Ya emang masyarakat kebanyakan masuk ke sekolah ,di cetak jadi pekerja . Biar bisa di saring buat ngelamar kerja nnti untuk pengusaha2 yg membangun usaha nya.
Sistem pendidikan di konoha disetting bodoh ,biar tetap menjadi budak mereka orang yg super kaya, biar mau dibayar murah,, tapi tetap harus membeli produk mereka dengan branding kemewahan,,keren,❤
Pendidikan terbaik adalah di rumah, jadi kalau hasilnya kacau ya tau lah kenapa..
Zaman gw kuliah 2009 era SBY education it's NUMBER ONE. zaman Jokowi pendidikan jadi hina. Ini sebenarnya proxy. Pendidikan bukan pilihan veto veto. Sejelek2nya, lebih jelek gak punya pendidikan. Ruh dan harga diri pendidikan satu dekade ini emang buruk bgt
Jadi di monopoli ya . Masyarakat di kasi duit buat kerja sama mereka . Duitnya balik lagi ke pengusaha2 ketika membeli produk 😂
Bisnis yang palung menjanjikan adalah bisnis kesehatan &pendidikan
Food estate juga menjanjikan bre. 😅
bisnis agama yg pling menjanjikan
Bisnis paling menjanjikan adalah bisnis hutang. Coba hutangi seseorang maka dia akan terus menerus berjanji kapan mau bayar. Menjanjikan bukan ? 😅
Tapi kenapa rata2 orang terkaya di dunia bisnisnya bukan di kesehatan/pendidikan tapi teknologi 😂
Teknologi kesehatan & pendidikan 😂@@MarkonahChattahunyanglalu
YA ALLAH aku nangis dengerin video ini, aku mau sekolahin adik ku aja harus berjuang sampai kenegri orang 😭
Semoga pemerintah bisa ambil jalan keluarnya biar kita rakyat kecil bisa sekolah hanya untuk mencari kerja nantinya 🙏
Sehat selalu yahh
Semoga dimudahkan segala langkahnya .
Untuk dapat rezeky
@@MuhammadIlham-vi2dp aamiin terima kasih banyak doa²nya , semoga km jg mendptkn yg terbaik aamiin 🙏
Semoga di kasih rezeki yang cukup
@@rimurutempest3645 aamiin mksh ya 🙏
Coba tengok fakultas kedokteran saat ini.
Kalo belum merasakan kentalnya aroma komersialisasi, berarti perasaanmu perlu dikalibrasi.😂
Saya belum tau tapi terimakasih informasinya kak
Dan mereka pada bangga, masuk kedokteran dibilang kelas atas
Sifat komersialisasi
kenapa PT selalu ada pembayaran uang Pembangunan, sedangkan gedung tidak pernah berubah
pendidikan itu wajib, sekolah itu hanya salahsatu cara kita mendapatkan pendidikan.
Ada cara lain?
"Untuk berkembang menjadi manusia seutuhnya, kita memerlukan
pendidikan mental, fisik, emosional, dan spiritual."@@insinyurlinguistik
Ada. Coba masuk jurusan forex. Gratis
@@gakunatus7847 gada makan siang gratis wkwkw apalagi pendidikan gratis
Salah satu! Salah dua dan salah tiganya apa?
Duit negara jgn cm dihabisin buat ganti kurikulum tanpa pergantian esensi yg jls. Murid SD smp Mahasiswa ga butuh nama pelajaran/mata kuliah yg digonta ganti dgn akronim2 yg ga jelas dan berkesan elitis tp esensinya ttp sama spt kurikulum sebelumnya. Mereka butuh PRAKTEK pembelajaran yg lbh baik.
Contoh konkretnya adalah pembelajaran di luar ruangan kelas buat mengunjungi industri atau UMKM lokal. Tempat kunjungan jgn jauh2 sm frekuensi kunjungan per bulan ga usah banyak2 karena duit proyeknya PASTI dikorupsi oknum2 guru/pejabat daerah atau bahkan pusat.
Acara kunjungan bisa collab sm sekolah lain biar ada pertukaran gagasan/pendapat sm biar nambah jaringan pertemanan antar peserta didik.
bang aku penonton setia kamar film, dari subsriber 40rb an pas masih konten alur cerita film, sampe sekarang dengan subsriber lebih dari 1 jt dengan perubahan konten yang sangat tepat, lebih baik dan bermutu, semangatt terus bang❤
Sekolah swasta berbasis islam lebih mengerikan dari segi pembiayaan. Perguruan tinggi Islam yang bonavit memungut dana cukup besar yang dibuat dengan berbagai biaya rincian. Pengelola/Yayasan seperti nya tidak takut menghadapi hari hisab
Karena tumpuan pendidikan seharusnya bukan mau belajar apa. Tapi mau menghasilkan apa. Kalo kata kata Cania cita gitu sih...
Org jawa sdh ada ilmu yg mngajarkan tentang weton. Yg akn berpengaruh kpd manusia itu di masa depan. Sejak awal lahir sdh bisa diperkirakan anak tsb punya bakat / potensi apa. Dri situ tinggal kita sbgai org tua mengarahkn potensi yg sdh dimiliki anak tsb dgn bertahap. Niscaya itu akan menjadi modal besar bagi anak di masa depan. Krn org tua sdh mengetahui potensi anak sejak dini.
Tapi manusia modern merusak medegradasi pemahaman itu. Hasilnya anak jadi tak terarah & gak sedikit yg entah mau jadi apa saat sdh dewasa..
Pemahaman konyol,
Aku orang jawa pun tidak akan percaya pemahaman konyol ini, bisa bisanya skill kemampuan seseorang di lihat dari hitungan weton, semua orang punya kesempatan yang sama asal ada kemauan dan kemampuan, enak kali hidup berdasarkan weton, konyol
@@masyariel7209 konyol gundolmu wi ..
Yo iki sing diarani wong jowo ilang jawa ne (org jawa hilang kejawannya ).
Merasa pintar dgn ilmu modern llu bilang ilmu leluhurmu sndiri anda bilang konyol.
Oooo semprull 😅
saran sy buat yg g mampu lbh baik g usah kuliah dulu cr uang dulu nabung klo udh ada uang bru kuliah sekarang kuliah malam banyak kok g harus kiliah tmpt elit klo memang hidup sulit tp jgn keburu nikah karna mengedepankn nafsu nikaj itu tanggung jwbnya besar
Ya jadi balik kayak jaman dulu (soekaeno, suharto) banyak yanh nabung sambil kerja dulu. Yang bener2 kemauan aja yang ambil kuliah... dan yang kaya tentunya 😅
Kuliah online juga ada :)
Saya kuliah sambil kerjaaa, udah mau mau selesai semester 7 , ehhh keankann kerjaa karna gaji udah lebih dari sebelum nya apalagi kalau udah menyentuh 10 jt, jadi focus kerja . Kadang ingin menyelesaikan
Disisi lain sibuk menyelesaikan kerjaan dan bisnis
dari masalah yg di jabarkan sebenarnya ada 1 solusi yg efektif. tapi untuk menjalankan solusi ini, butuh sdm yg bermoral, berakhlaq, dan cerdas. sehingga kita bisa percaya. solusi itu adalah wakaf. negara mengelola wakaf.
Pernah kepikiran kenapa singapura , malaysia , dan thailand bisa maju? Apa perlu negara indonesi musti dicerai-berai jadi negara diatas . Jadi seandainya korupsi bisa dicari siapa yang korupsi karena pejabat sana tidak becus dan suka makan uang rakyat
😂😂harus di reset ulang kyk jepang yg dibom atom
Amerika Serikat banyak penduduk nya, wilayahnya luas, banyak berbagai ras dan suku, orang nya mirip kita konsumtif, ada yang sekolah ada yang milih nggak tapi bisa maju Karena faktor perekonomiannya disana bagus.
Intinya mafia yang harus di bersihkan dari negeri ini jika ingin lebih baik. Pendidikan indonesia memang miris sekolah pun yang penting masuk dan bisa lulus
Pendidikan sekolah di perkenalkan pertama kali di indonesia pada awalnya juga berbau kastaisme , yg berhak mengenyam pendidikan ala Belanda hanya kaum priyayi dan oleh kaum priyayi menyekolahkan anaknya juga karena ingin mempunyai kedudukan dalam masyarakat , tak jauh dgn pendidikan jaman sekarang , walaupun pada zaman pergerakan ada beberapa tokoh yg menyadarkan akan nasionalisme dan pendidikan untuk memajukan seluruh anak negri , tapi sepanjang sejarahnya negara ini jatuh ke dalam jurang kapitalisme yg berbau feodal setelah di bungkam dan diberangusnya tokoh2 kiri yg menjadi corong kaum bawah sepanjang masa orde baru ,, tanpa corong suara kaum bawah negara seakan tidak seimbang dan hanya kaum yg berduit dan berkepentingan lah yg mempunyai suara , ketika reformasi 98 ditegakan seakan negri ini kembali dalam titik nol untuk kembali mengawali menyeimbangkan kaum bawah dan kaum atas tak ayal semakin banyak pertentangan dan kebingungan melanda negri ini hingga sekarang ..
Itulah dunia kapitalis.
Semuanya diatur oleh 'free market'.
Perusahaan menganggap manusia sebagai 'aset' untuk mendapatkan profit.
Fungsi sekolah adalah untuk menutur 'aset' tersebut.
Dari konten info2 edukasi,spoiler movie,dokumenter dan opini. Kamar film luar biasa.
Betul setuju banget. Langkah awal yang harus diperbaiki behavior, mindset, mental diri masing-masing bahwa pendidikan merupakan investasi negara untuk mencetak para manusia (generasi melek baik intelektual/spiritual) maksudnya menanamkan pondasi sejak dini untuk sadar berbenah demi kemajuan bersama bukan mementingkan keuntungan sendiri memperparah dengan KKN (korupsi kolusi nepotisme) yang justru merusak segalanya
Yang jelas kita dibentuk supaya memiliki mental pekerja yang patuh pada atasan karena dari itu sekolah menonjolkan kepatuhan
Dan faktanya kita itu dibentuk agar jadi pekerja pabrik bukan pemikir. Kunci kekayaan adalah di PIKIRAN kita sendiri2
Memang mindset kita dipaksa untuk menganut sistem yang sudah dibuat X. Butuh uang untuk kuliah, butuh kuliah untuk kerja, kerja untuk mendapatkan uang.
Walaupun gw emang di ajarin gitu ttp milih kerja yang ga usah di atur oleh atasan , dan gw tau jawabannya mana , cuma ekonomi ini yang gw bingung skrg . Tapi gpapa sbg muslim gw Percaya Kpd Allah bahwa semua hal di hidup udah di atur .@@Mbendolz
GG bang 😊@@imryehm
Terkecuali home scooling
saya rasa bisa dimulai dengan setiap kampus harus punya marketplace semacam freelancer yg para anggotanya adalah mahasiswanya, dan bisa dijadikan acuan masyarakat juga sebagai penilaian tentang kampus mana yg hasil kerjanya baik secara kreativitas. karena menurut saya para orang tua saat ini mengkuliahkan anaknya 80% karena gengsi. ga peduli dapet / bisa apa setelah kamu kuliah? yg penting kamu lulus... lebih mahal kampusmu lebih bagus yg penting lulus. system seperti ini yg membuat orang semakin serakah.... yg membuat lingkaran jiwa-jiwa korup semakin beranak pinak.
Terima kasih Kamar Film karena telah membawakan tema pendidikan sehingga bisa menyadarkan orang-orang yang mungkin belum tahu termasuk saya.
Saya memiliki pendapat sendiri mengenai Sekolah. Menurut saya, Sekolah itu bukanlah hal yang penting karena yang penting adalah hubungan antara Guru dan Murid. Hadirnya Sekolah tidak lain adalah untuk mengatur Guru dan Murid ini agar bisa melakukan pembelajaran secara efisien yakni dengan mengatur jam sekolah, tingkatan materi yang membuat murid bisa mempelajari materi/ilmu baru ketika sudah naik tingkat/naik kelas, dan lain-lain.
Akan tetapi, sayangnya di Indonesia ini. Daripada di sebut Sekolah, kurasa lebih cocok untuk di sebut sebagai Pabrik yang selalu mencetak barang yang sama secara massal (dalam hal ini mencetak Murid yang sama secara massal). Bagaimana tidak, semua Murid di wajibkan untuk memahami dan menguasai semua mata pelajaran seperti Produk Pabrik yang di wajibkan sesuai dengan standar yang telah di berikan oleh Pabrik tersebut. Dan seperti Produk Pabrik lainnya yang di uji kelayakan Produknya untuk memenuhi standar, Murid-murid di Indonesia juga di wajibkan untuk bisa memenuhi standar dengan cara ujian yang menurut saya ujian ini penting ga penting sih karena ujian ini tidak mengukur pemahaman Murid tapi mengukur seberapa kuat ingatan Murid terhadap materi yang sudah di jelaskan oleh Guru (kalo ingat bakal dapat nilai bagus sedangkan kalo lupa sebaliknya).
Menurutku, selain sistem pendidikan di Indonesia yang harus diperbaiki menjadi lebih baik. Gurunya juga harus ditingkatkan kualitasnya, karena menurut saya sebagian besar Guru di Indonesia mengajar Murid nya itu seperti mereka menjelaskan kembali apa yang ada di buku pelajaran dengan versi/pemahamannya. Maksudnya gaya pengajaran Guru di Indonesia itu seperti menceritakan apa yang sudah ada di buku pelajaran sesuai dengan pemahaman mereka, hal ini memang bukanlah hal yang buruk. Tetapi, gaya pengajaran mereka bukanlah gaya pengajaran yang membuat Murid antusias/semangat dalam proses pembelajaran sehingga membuat Murid tidak tertarik dalam mempelajari ilmu tersebut.
Saya berharap semoga Pendidikan di Indonesia akan berkembang kedepannya. Jika ada salah kata saya mohon maaf 🙏
Pendidikan Indonesia berkiblat kepada barat padahal pendidikan Islam luar biasa kalau diterapkan di Indonesia
Bila hukum di buat dg sangat sangat kejam untuk menghukum siapa saja yang bersalah tanpa pandang bulu, pendidikan akan menjadi lurus sendiri tanpa tetek mbengek keruwetan
*Sekolah melahirkan kapital manusia. Sekolah adalah investasi bukan transaksi dan komersialisasi.*
Halah kapital apanya komunis kali.
Komunis tu sosialis tau gak
Semenjak saya berenti skolah di sanalah otak saya makin berkembang😅gk mandek" Amat...
Negeri ini bisa maju kalo di pimpin orang yang tepat tapi sayang menteri di pilih bukan karena kapasitas tapi karena Koalisi
Sekolah hal paling dasar yg d bahas.
Saran aja min.
Tolong jg bahas hal sederhana dan dasar awal mula manusia hidup dan mulai berdemokrasi. presiden dan pemerintah itu apa kewajibannya untuk rakyat. rakyat memilih bukan untuk di agung2kan.
Pemerintah seperti tidak peduli karena bisa kuliah itu TERSIER bukan wajib terdidik....😂 Tapi kenapa lowongan kerja syarat S1, kalau lulusan SMA ya pekerja kasar 🤣😂 jangankan begitu wong lulusan S1 saja gaji dibawah UMR? Honorer malah lulusan S1 gaji 300rb 1 bulan gila gak tuh? Coba kuliah biayanya berapa? Gak imbang sama biaya pendidikan?
Di malaysia juga . Mahu jadi pintar harus hutang.. makanya masyarakat muda sudah malas mahu belajar.. kecuali hanya orang2 yang benar2 kaya saja yang mahu belajar.. saya juga dulu saat masuk kuliah selama 3 bulan namun terus berhenti.. kerana modal yang tidak masuk akal.. sampai2 bapa saya mahu jual tanah dan rumah demi saya habis belajar.. namun saya tak berani ambil risiko bahawa saya akan berjaya atau tidak.. makanya saya berhenti belajar.. langsung jadi pengusaha..
Masyarakat kita hanya kurang dengerin ceramah ust salafi yg dimana keilmuannya sangat baik, dan menampilkan ajaran islam yg sesungguhnya, klo anda belajar dgn ust salafi maka anda akan paham bunga hutang atau disebut "riba" Itu adalah dosa besar dan harus di hindari masyarakat muslim. Menurut saya ekonomi Indonesia harus jdi syariah, klo orang hutang jgn pake sistem riba itu akan lebih ringan. Krn klo masyarakat sudah sadar dan menghindari riba maka perusahaan keuangan akan ikut berubah sistemnya dan mengikuti keinginan masyarakat.
Kamu mau gak kalo kamu dipinjam duit 10 juta lalu dibalikinnya 20 tahun lagi jumlah nya tetap 10 juta? Sedangkan inflasi per tahun skrg 5-15%... maaf saya juga gak setuju dgn pinjol, tapi bunga2 kalo dari bank2 pemerintah itu sangat beda jauh dgn pinjol. Jadi apakah riba adalah sinonim dari bunga bank saat ini? Baca dulu fatwa2 ulama besar bung, tidak semua ulama besar mengatakan kalo bunga bank adalah riba
@@faisaldanyani fatwa ulama mana dulu nih??
kumpulan ulama dunia (OKI) klo tidak salah,silahkan dicek, Bunga bank(riba) tetap haram walaupun jumlah nya kecil,
Coba kita buat kasus....
berzinah 5 persen........halal?
Minum arak 5 persen ........halal?
Mencuri 5 persen.........halal??
Syirik 5 persen..... Halal??
Riba 5 persen..... Halal?
Solusinya Klo mau untung atau aman saat orang pinjam uang beri dia pinjaman dlm bentuk emas, bayarnya nanti pake emas pula krn emas itu stabil harganya tdk dimakan inflasi, ini solusi dr ust salafi
Allahu A'lam
2017 saya masuk keperguruan negeri, setelah semester 4 saya tidak mampu melanjutkan pendidikan saya karena orang tua saya sakit keras dan membutuhkan biaya besar. Saat itu pula hingga saat ini saya seketika menjadi orang yang mencari nafkah
Jangankan perguruan tinggi
Sekelas paud/TK aja udah mahal bngt
Entah itu permainan para pengelola sekolah atau permainan pemerintah,
Yang pasti sekolah dari mulai paud/TK Mi/SD SMP SMA/STM/SMU sampai S1 S2 dan S3
Semuanya sangat mahal sekali
Apalagi kalo di total dari Paud/TK sampai S3 total biaya yang di keluarkan Takan terganti dengan dengan gaji UMR selama bertahun"
Gawat ni channel. Kereennnya parah. Ini baru chanel. Banyak mamfaat
Setuja
Bahwa pekerjaan berkembang sesuai jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya, bahwa biaya-biaya meningkat jumlahnya, sesuai dengan makin meningkatnya jumlah penerimaan dan bahwa pertumbuhan berarti semakin ruwetnya permasalahan. Hukum parkinson itulah yang terjadi dalam sistem pendidikan negeri tercinta ini
makanya seperti sekarang ini banyak yg cukup sekolah sampai SMA dan SMK saja itupung nyari sekolah negeri buat menekan budget setidaknya SPP masih diharapkan gratis. tidak seperti kuliah yg memerlukan biaya mahal (klo bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah) belum lagi kemajuan jaman dan persaingan di era seperti sekarang ini seperti tidak relevan seorang itu lulusan apa dan darimana yg terpenting apa yang kamu bisa, walaupun secara pendidikan misalnya mentok di SMA atau SMK
Salfok di menit ke-05:00. sebenarnya pendidikan kita ini luas, ada terbagi menjadi 3 pendidikan formal yaitu sekolah tadi, pendidikan non formal yaitu pesantren, LPK, kelompok bermain (KB), dan Pusat kegiatan belajar mengajar (PKBM) atau lebih gampangnya kita sering menyebutnya sekolah Paket. Lalu Pendidikan informal ialah pendidikan yg hanya di dapatkan dari pengalaman org tersebut semasa hidup dan pendidikan yg diajarkan dari orang tua mereka atau org yg mereka anggap mahir dibidang tersebut.
Sebenarnya dari dulu pendidikan di Indonesia seperti sekolah keterampilan, lalu pondok pesantren dan sekolah berbasis non formal sdh menerapkan pendidikan yg memberikan kebebasan kepada warga belajarnya untuk memilih kecakapan dan keterampilan apa yg mereka ingin kuasai. Sebenarnya ramai pendidikan non formal tersebut, karna pada dasarnya sekolah non formal menerapkan "education for live" atau pendidikan sepanjang hayat, namun makin di geser dgn waktu karna kebijakan pendidikan yang berubah-ubah termasuk pendidikan non formal dengan satuan pendidikan lpk menjadi beralih dibawah naungan Jenderal vokasi, dimana secara tidak langsung sudah menggeserkan harfiah yg melatih warga belajarnya untuk diberikan kebebasan memilih jurusan dan diharapkan mahir tanpa adanya embel" "sertifikasi".
Sehingga saat ini pendidikan non formal sudah mulai beralur menjadi pendidikan formal, contoh lainnya itu warga belajar PKBM yang seharusnya dibebaskan dgn pembelajaran yang apa mereka minati kemudian dari peraturan lembaga juga tidak mengharuskan berseragam tapi skrg sudah mulai penggunaan seragam yg kompak untuk satu ruangan tersebut. Ditambah skrg warga belajar lebih memilih untuk "menambah" lebih agar tidak ikut pembelajaran dan langsung ujian agar memperoleh langsung ijasah paket.
Cuma sekedar ini saja keluh kesah sebagai org yg pernah terjun dalam dunia pendidikan non formal. Ini hanya sebatas pandangan saya sendiri selama pernah disana, jikalau ada yg kurang tepat atau tidak pas. Silakan untuk meninggalkan coment dan disini bebas berdiskusi lebih mendalam terkait opini saya. Siapa tau ada yg lebih expert dibidang ini yg dapat memberikan pernyataan balik tentang pandangan saya yg mungkin salah atau malah benar😅.
Sehat selalu pahlawan ilmu 🙏😇
Terimakasih min jangan pernah lelah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
Sudah bukan waktunya lagi menggantungkan pendidikan pada sekolah. Ini waktunya kita sudah harus bisa mendidik diri kita sendiri
Tidak pernah menyesal sedikit pun subscribe channel ini ❤
Kalau tidak bisa beradaptasi juga percuma perkembangan zaman amat cepat apalagi muncul teknologi kecerdasan buatan dan robot yang bisa menggantikan pekerjaan manusia
cukuplah allah bagi agamaku,cukuplah allah bagi duniaku, allah mencukupi bagi apa yg menyusahkanku, allah mencukupi bagi apa yg berniat jahat padaku, tidak ada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan allah Subhanalloh wata'ala ..
betul
dan buat sistem KIP (Kartu Indonesia Pintar) banyak yang tidak tepat sasaran. contohnya saja di lingkungan universitas, bukan nya saya iri atau dengki tapi ini sebagai tamparan buat para team surveyer kementerian terkait. dan anak-anak yang menerima KIP kebanyakan orang kaya, iya bapaknya petani, tapi punya lahan ratusan hektar, hp iphone 13-14, motor bagus (vario, aerox, nmax, dll), dan di tempat saya kuliah ada anak penerima KIP yang bawa mobil.
sedangkan kebanyakan mahasiswa reguler yang di anggap mampu oleh kampus dan kementerian, banyak yg makan dan ngutang di warung untuk kebutuhan sehari-hari (pengalaman pribadi 😂).
dan saya punya saran buat kementerian terkait, kalau mau survey ya cek lah slip gaji orang tua calon penerima KIP, harta yang bersifat sertifikat, benda, non benda, dll. jangan dilihat kalo orang tuanya itu PETANI atau WIRASWASTA (karena dua pekerjaan tersebut, ada dan banyak yang orang kaya)
semoga dengan tulisan ini ada orang dari pusat kemendikbud/kementerian terkait melihat dan mensurvey ulang anak-anak yang katanya dianggap MISKIN itu. terima kasih.
Kenapa pengajaran di kursus lebih baik dari di sekolah
Iya bro, klo kursus itu langsung to the point ke praktek
Tapi tetap harus diselingi dengan teori terbaru agar mengikuti perubahan zaman
Keren analisanya @Kamar Film. Bisa menjadi rujukan data, Ada sekolah anti mainstream, bukan orientasi ke bisnis, tidak menjanjikan ijazah, tapi punya kualitas meningkatkan pendidikan. Kuttab
pendidikan dan kesehatan adalah dunia pengabdian, tak pantas dikomersialisai
pengabdi juga perlu sandang,pangan,papan.
betul, makanya negara perlu hadir untuk mengapresiasi setinggi-tingginya para pengabdi, jangan sampai negara membiarkan pengabdi mencari sandang pangan, papan tersebut sendiri, itu memalukan @@anneke6904
Kualitas pendidikan berbanding lurus dengan kemajuan negara, jadi jika ingin memajukan sebuah negara maka majukan kualitas pendidikannya...
Dan gw kasi tau bang ya, KIP atau kartu indonesia pintar itu kebanyakan ga tepat sasaran. Gw mahasiswa semester 4, dan kalo gw bisa bilang kebanyakan temen gw yg dapet KIP itu orang yang mampu secara finansial semua. Terus kenapa mereka bisa dapet akses KIP? Ya tentunya dengan memalsukan data, nah terus dipake buat apa dong uang KIP nya? Ya banyak, dari judol sampe foya².
Kenapa gw menyuarakan ini, karna ini kasus udh terlalu marak, temen gw yg memang orang susah, dan seharusnya dapet KIP ini malah ga dapet, dan akhirnya dia harus kerja sambil kuliah, dan di semester 3 kemaren dia berhenti kuliah karna udh ga mampu. Kasian buat mereka yg bener² pengen kuliah malah ga bisa karna masalah finansial, dan bantuan dari pemerintah yang harusnya meringankan malah ga tepat sasaran.
Betul. Di tempatku juga banyak pake data palsu, pake foto rumah orang. Miris banget sih liatnya.
😢😮
@@meyriska6554😢😮
Miris bgt ya...
ntah apapun itu yang penting jangan sampai dijadikan alasan agar kita bolos dan malas belajar yaa, jangan tanamkan mind set "belajar dan sekolah gak menjamin sukses" sehingga membuat kalian berpendapat pendidikan itu tidak penting
Puluhan tahun lalu banyak orang tidak sekolah dan bisa hidup, tapi zaman modern seolah klo gak sekolah = gk bisa hidup
Orang jaman dulu tidak sekolah bukan krn nggak mau sekolah, tapi kemampuan dan ketersediaan layanan pendidikan yg terbatas, hanya orang-orang tertentu yg bisa mengakses pendidikan. Tolong jangan degrading pendidikan, jaman sekarang sudah sangat maju, nggak perlu dibanding2kan dg jaman dulu.
@@smilebright8209yang ada orang sekarang terlalu mendewakan Sekolah..
Orang akan belajar apa yang dia butuh dan dia mau, tanpa sekolah sekalipun, itu terjadi dari zaman manusia purba hingga sekarang.
Pendidikan dan Sekolah itu tidak sama.
Jaman sekolah tidak ada orang bisa bikin strategi perang, penemuan ilmiah, dan obat obatan,
Karena manusia naturenya adalah ingin tahu, dan mereka akan belajar, sekolah sering kali mematikan rasa ingin tahu.
Socrates, Plato, Aristotels lulusan apa? SD? SMA? S1? Apakah mereka bodoh hanya karena tidak sekolah?
Mereka berpendidikan dengan cara mereka, sekolah hanya 1 cara. Tapi dipaksakan seolah itu "Satu Satunya Cara"
Pertanyaannya apakah Lulusan S1 kita setara dengan Socrates?
Bahkan jika rasa ingin tahu manusia hilang, maka mereka akan belajar demi memecahkan masalah mereka.
Manusia bisa berpendidikan dan Hidup tanpa perlu Sekolah, dan itu Fakta yang di buktikan Ribuan tahun lamanya.
Kenapa sekarang seolah "Gak Sekolah = Gak Bisa Hidup"?
😂😂mlh skarang gara2 skolah gk bisa hidup liat kbnyakan sarjana gk ngerti mau ngapain klo lulus klo gk nganggur,jadi ojol ya jadi konten kreator😂yg mana gk btuh ijazah
@@wres6639 karena kita dan masyarakat gak bisa bedakan antara pendidikan dan Sekolah.
Jujur gue sendiri lulus SMK jaringan, tapi kerja 5 tahun lebih sebagai freelance desainer yang gk di ajari di sekolah.
Harusnya Pendidikan dan sekolah itu di bedakan, dan ada cara atau ada alternatif pendidikan selain sekolah yang di akui negara.
Aku pernah protes kyk gini sm dosenku tp kebanyakan org di instansi pendidikan pd ga gubris dan peduli bhkn kalo ada yang kritis kyk gini bkl dikucilkan 😢
Miris sekali emang pendidikan di Indonesia 😢
Jadi ingin mendirikan Scola ..ingin menerapkan sistem pendidikan, pengajaran, Bimbingan dan pengarahan juga pengembangan bagi anak² Bangsa sesuai Bakat,minat dan juga pembangunan Karakter yg Beretika. ❤
klo pendidikan dikomersilkan berarti negara tidak menjalankan uud 45 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sepertinya ideologi negara sudah berubah.
Capek capek pemerintah ingin mencetak SDM yang baik bagi negara,, tetapi setelah dicetak mereka malah menjadi alat untuk kepentingan perorangan,, cobalah yang mahasewa fokus aja belajar,,
Belajar terus kapan prakteknya? Kapan eksekusi nya?
Ilmu jangan cuma di tumpuk tapi dipraktekkan langsung
@@TEGESRESTUKAMAL praktek demo gitu🤣🤣🤣
@@TEGESRESTUKAMAL praktek demo gitu🤣
Gw sendiri mahasiswa udah semester 4, tapi lebih suka belajar disini di banding di kls kampus Chanel yang sangat bermanfaat gw suka.
Buat mempertajam analogi enak ini channel😂
Swasta memang tidak berfokus pada pemerataan pendidikan dan pengembangan pendidikan yg layak.
Mereka hanya berfokus pada pendanaannya dan bisnis.
Saya lulusan SMK swasta, ijazah ditahan karena tidak mampu menebusnya.
Akhirnya..
4 tahun kemudian bekas sekolah saya bangkrut, lalu dibongkar.
terus ijazahnya
@@EdukasiPerpus Soal itu gatau gw bng,
Ada yg bilang mereka jual, tapi ga begitu percaya sih
Rakyat Bantu Rakyat. intinya jangan berharap pada pemerintah dinegri ini. satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah memastikan setiap tindakan kita mempunyai nilai yang bermanfaat untuk sesama. mulai dari hal yang terkecil dan juga memanfaatkan peluang sekecil apapun.
#RakyatMandiri #RakyatBermartabat #RakyatBerdikari
Mantap bbg perbanyak konten tentang masalah negara Indonesia bang 🎉🎉🎉🙌🙌🙌🙌
Mantap bng saya setuju kamar film is the best untuk pengetahuan 🎉🎉🎉
Wajar saja pendidikan di sini mahal. Ada fakta yg hanya diketahui oleh pengelola lembaga pendidikan formal (sekolah) , khususnya sektor swasta, bahwa mereka "diwajibkan" menyetor sejumlah uang ke kemendikbud sebagai setoran wajib tahunan (maaf, saya lupa istilahnya untuk ini) yg jumlah ya cukup membagongkan. Setoran ini diluar biaya2 lain seperti Ujian akhir, akreditasi sekolah, penyuluhan/sosialisasi kebijakan baru, dll. Semakin tinggi akreditasi & gengsi sekolah tsb maka semakin besar pula biaya yg harus disetorkan. Maka tidaklah mengherankan apabila sekolah swasta akan berlomba2 menjadi international school (curriculum) krna sekolah biaya "menggebuk" biaya pendidikan demi gengsi segelintir orang.
Stop jual bahan mentah ke luar negri, langsung tembak mati koruptor yg terbukti bersalah, jangan terlalu banyak anggota dewan perwakilan rakyat, jangan beri terlalu banyak tunjangan bagi anggota dewan maupun petinggi negara. Cukup beri gaji pokok saja
Itu jalan keluar dari semua permasalahan ini
Respect
Ya inilah bukti indonesia negara neo liberalisme, kapitalis murni...berkedok pancasila. Apalagi sejak reformasi. Tambah lagi menteri keuangannya...beliau kan memang ber”isme” itu dan itupun selalu dipuja oleh rakyat...😂😂😂. Cucu murid dari pak prof. widjoyo dan pak ali. Ekonom yg nyusun strategi kita setelah reformasi. Kita ini memang ajang buat neo liberalisme, kapitalisme dan neo kapitalisme...setelah gak laku di belahan dunia lain. Jadi ora usah ngresulo... lha kita semua ini yg kasih jalan masuk dengan reformasi yang dibanggakan oleh seluruh rakyat indonesia. Ketipu lagi toh...😂😂😂
*selamat siang salam sejahtera semoga sehat selalu* 🙏
Ada pihak yang melarang Penguasa menjalankan konstitusi mencerdaskan kehidupan bangsa..
Kebodohan dipelihara secara polotis..
Intinya RAKYAT JANGAN BODOH, PEJABAT JANGAN KORUPSI.
Yg paling utama itu rakyatnya jangan bodoh!! Karna pejabat korup itu bisa duduk di pemerintahan karna di pilih oleh rakyat yg bodoh
Supaya tidak bodoh...belajar sungguh2, tingkatkan ketaqwaan, tebarkan kebaikan ke lingkungan sekitar, perubahan tidak terjadi hanya dengan komentar belaka, tapi juga aksi nyata 💪
Ada 2 Jenis Bisnis diDunia Ini yg tidak akan pernah mengalami kerugian.
1. Pendidikan
2. Kesehatan
Yg membuat ini Rumit ialah, ini adalah 2 jenis kebutuhan dasar Manusia.
Satu Lagi Bisnis Pertanian. kebutuhan dasar manusia. Makanan. Bahan pokok. Sembako😊
Selama kapitalisme masih ada, hak-hak dan kebutuhan dasar manusia seperti pendidikan, kesehatan, dan tempat tinggal itu akan selalu diprivatisasi dan dikomersialisasi, karena memang sistemnya sudah dari awal didesain seperti itu. Poverty in capitalism is not a bug, it's a feature, the capitalist class has never and will never do something to eliminate it, because they themselves profited off of it.
pendidikan yang menjadi komersil menjadikan tenaga kerja menjadi komoditas (teori kapitalisme modern karl max).
karena kebutuhan dari macam-macam industri yang meningkat membuat tenaga kerja menjadi komoditas, mengapa? karena perusahaan membutuhkan individu yang kompeten dalam bidang/tanggung jawabnya, yang dimana kompetensi itu didapatkan dari pendidikan itu sendiri.
lalu bagaimana dengan tenaga kerja tidak terdidik? mereka akan mendapatkan pendapatan yang rendah, sedikit peluang dalam pengembangan karir, dan memiliki besar resiko eksploitasi. kenapa? karena keterbatasan individu dalam kategori mereka yang tidak terdidik menjadikan nilai mereka (sebagai komoditas tenaga kerja) yang rendah.
lalu bagaimana cara negara mengurangi ketimpangan (dalam aspek pendidikan maupun ekonomi) bagi mereka yang tidak memiliki previlege untuk berpendidikan?
ya dengan cara menggunakan apbn yang tepat sasaran, mengkaji ulang undang-undang tentang ketenagakerjaan (uu ciptaker), dan mengurangi jumlah tunjangan dan gaji untuk pejabat eksekutif, yudikatif, dan legistatif. kenapa harus dikurangi? karena dalam pemerintahan, tidak ada sanksi bagi mereka yang tidak becus kerjanya kecuali bagi mereka yang ketahuan korupsi.
kenapa juga upah bagi pejabat negara perlu dikurangi? kenapa cipta kerja perlu dikaji? karena indeks gini sangat berlawan dengan indikator negara maju (pdb perkapita).
maaf kalo sok tau, tapi bagi yang ingin mengkoreksi boleh kita sharing pandangan kita dalam dunia pendidikan dan ekonomi di sini.
Alenia yg berbunyi "MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA"
kalimat tersebut yg berisi untuk MEWAJIBKAN PENDIDIKAN GRATIS.
jika BERBAYAR kenapa Negera yg mengatur kurikulumnya.
Lucunya Indonesia yg dipimpin oleh Cetakan HASIL KORUPSI KOLUSI NEPOTISME.
Nepotisme aja kemarin jelas banget yg anak raja😂
Marah, sedih, campur aduk semua karna fakta2 yang di jabarkan di video ini. Marah ke pemangku jabatan yang harusnya bertanggung jawab, sedih karna mengetahui fakta bahwa kaum kelas menengah kebawah masih kesulitan mendapatkan hak2 pendidikan.
- Berhentilah menuntut ilmu, karena ilmu tidak bersalah!
- Berhenti menimba ilmu, karena ilmu tidak ada di dalam sumur.
Quotes of Cak Lontong
17:59 Bersyukur saya dan ribuan teman-teman lain bisa mengikuti "STUDENT LOANS" di UPH.
Yang baca komen ini kalau mau ikut juga bisa banget.
Banyak yang bilang kalau di UPH mahal, padahal saya 3,5 tahun gak keluar biaya sama sekali😊
Ijazah itu penting bagi yang ingin bekerja.
Tapi tidak penting bagi pengusaha.
Bob Sadino
kontennya keren dan bermanfaat, memberikan sudut pandang yang lebih luas terhadap apa yang sedang dibahas. tidak seperti kebanyakan channel youtube lainnya yang pembahasannya terkesan diulang-ulang pada satu atau beberapa poin saja. permasalahan yang diungkapkan di channel ini dibedah secara mendalam hingga akar permasalahan. saya yakin penulis skripnya adalah seseorang yang cerdas dengan tingkat literasi yang tinggi. besar harapan saya untuk bisa bertemu penulis skripnya dan belajar banyak padanya.
Ini lah wajah negara kita yg katanya sudah merdeka.... fakta nya menyiksa anak bangsa
“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan MEMERANGIMU. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (QS. Al-Baqarah: 279)
*demi gelar dan gaya hidup kalian rela untuk berhutang*
Demi uang ku rela bisnis agama
@@justforfun6655 hahaha nyindir habaib karbitan
demi uang aku rela jadi anak angkat rafi ahmad
@@LuthfiShofiganti pp toh
Lanjutkan. Teruskan berpandangan berbeda dari kreator lainnya. Karena ini sangat bermanfaat untuk Indonesia.. menyala abang ku .
Pendidikan = BISNIS
👏😸👏😸👏😸👏😸 itulah hebatnya Indonesia.
Hehe parah ya @@gembeljahat1577
@@VeanOfficial parah banget malahan. 😇😇
Seketika martabat dunia kampus seolah runtuh saat pemberitaan ini muncul, pertanyaan yg paling mendasar, sudah sekonyol itukah para pimpinan PTN di negeri ini? Sebetulnya, apa yg terjadi tidak sesederhana justifikasi yg pantas mereka terima. Upaya itu dilakukan sbg tindakan 'protes' PTN thd berbagai PerMen yg membatasi mereka utk menggunakan dana mandiri kampus sbg BLU; penerimaan non pajak (bukan setoran kas negara), selama ini memang diperuntukkan sbg subsidi sgl kebutuhan kegiatan dan operasional kampus itu sendiri. Sejak masa SBY periode 1, sistem BLU diberlakukan, memang awalnya memberikan kesan komersil dimana kampus boleh menerima mahasiswa tnp jalur seleksi nasional (UMPTN) dg ketentuan biaya yg besar. Kampus boleh menyewakan gedung, lapangan atau fasilitas lainnya ke masy umum dg catatan tidak mengganggu jalannya aktivitas dan kepentingan kampus itu sendiri, meskipun awalnya timbul gejolak sehingga muncul anekdot populer "Mau Pintar koq Mahal?" Lambat laun, masyarakat akhirnya melihat efek positif sistem BLU ini. Nah, permasalahan mulai muncul ketika di 2020 (belum genap 6 bulan dilantik), pemerintah yg berwenang mengurus dunia pendidikan kita, menerbitkan PerMen, kemudian PP dan dipayungi Keppres pula terkait alur swakelola penerimaan negara non pajak PTN.
Swakelola yg selama ini telah berjalan baik dan sistematis dg pola subsidi silang, yg mana kampus dapat membebaskan beban biaya yg sesuai dg kemampuan org tua mahasiswa tsb. Dan itu kesepakatan yg berlandaskan keadilan. Tidak ada keluhan atau polemik dg ketentuan tsb.
Anehnya, pemerintah melalui kementerian yg mengurus dunia pendidikan ini, merasa jika sistem swakelola yg ada berpotensi menimbulkan korupsi dlm dunia pendidikan. Ibarat anak yg duitnya banyak karena punya kemampuan berdagang kecil²an di lingkungannya lantas tiap² uang masuk harus setor ke tabungan besama ortu akibatnya anak tidak leluasa tarik tabungan tsb tanpa ada penjelasan dan persetujuan ortu. Dalihnya ya karena kuatir anak boros, membelanjakannya utk hal² yg ga penting. Dan setiap kali permintaan anak diusulkan, seringkali disetujui dlm porsi yg tidak sesuai atau bahkan ditolak.
Lantas, kemana tabungan itu, apa bisa dijamin ortu tidak memanfaatkan tabungan itu utk kepentingannya?
Intervensi dg bny aturan yg mengikat inilah yg membuat pihak kampus khawatir dan takut terdampak hukum dlm penggunaannya.
Karena itu pula, gejolak mahasiswa tsb sudah diperhitungkan ketika pihak kampus memframing himbauan terkait kerjasama dg lembaga jasa pinjaman online. Ekses dari protes mahasiswa itulah yg nantinya dijadikan landasan pihak kampus utk mencuri perhatian pak menteri guna membuka jalur komunikasi yg selama ini seolah terabaikan, dengan demikian pihak kampus berharap setidaknya dapat melihat saldo setoran rutin selama ini dan dapat kembali menjalankan swakelola utk kepentingan kampus sebagaimana yg sudah berjalan baik sebelum datangnya sang driver Go-Jek itu.