Seri Kuliah Online: (3) Max Weber, Tipe-tipe Kepemimpinan dan Pemikiran Sosiologi Agama

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 25 лис 2024

КОМЕНТАРІ • 258

  • @gita9487
    @gita9487 14 днів тому

    terimakasi bapak atas materi yang bapak sampaikan,dengan materi yang bapak sampaikan saya jadi mengetahui tentang kepemimpinan max weber dimana kepemimpinan dibagi menjadi tiga:
    1.Kepemimpinan Tradisional
    -Pemimpin dipilih berdasarkan hal besar (jasa) yang telah dilakukannya di masa lampau.
    -Kekuasaan didasarkan pada memori/ingatan masyarakat.
    -Kepemimpinan bersifat turun-temurun.
    -Umum ditemui pada masyarakat tradisional/primitif.
    2. Kepemimpinan Legal-rasional
    -Pemimpin dipilih (baca: ditempatkan) berdasarkan mandat atau kewenangan yang lebih tinggi di atasnya.
    -Kekuasaan bersifat legal- formal/sah, dan berlegitimasi dari pemerintah pusat (ingat salah satu karakter birokrasi berupa "legal-formal”).
    -Kepemimpinan bersifat periodik.
    -Umum ditemui pada masyarakat modern
    3. Kepemimpinan Kharismatik
    -Pemimpin dipilih karena dinilai memiliki suatu kekuatan "luar biasa".
    -Dirasa terdapat "kualitas- kualitas metafisik" pada diri pemimpin.
    -Kekuasaan didasarkan pada memori/ingatan ataupun legal-formal/sah.
    -Kepemimpinan bersifat turun- temurun ataupun periodik.
    -Dapat ditemui dalam masyarakat tradisional maupun modern.
    dengan demikian saya jadi mengetahui perbedaan di antara tiga tipe-tipe kepemimpinan menurut max weber.sekian dan terima kasih pak🙏
    Gita(2412511003)

  • @gallantibrahem9375
    @gallantibrahem9375 13 днів тому

    Terima kasih banyak buat Pak Wahyu yang sudah sharing materi di video ini. Dari video ini, saya bisa menangkap beberapa hal penting tentang Kepemimpinan dan Pemikiran Sosiologi Agama menurut Max Weber, antara lain:
    1. Kepemimpinan Tradisional: Kepemimpinan yang biasanya dipilih karena orang tersebut punya jasa atau prestasi besar di masa lalu. Kekuasaan ini turun-temurun, dan lebih sering ditemukan di masyarakat yang masih tradisional atau primitif.
    2. Kepemimpinan Legal-Rasional: Kepemimpinan yang diatur secara sah oleh hukum atau pemerintah, dan biasanya ada pemilihan yang periodik. Tipe kepemimpinan ini banyak ditemukan di masyarakat modern.
    3. Kepemimpinan Kharismatik: Kepemimpinan yang muncul karena seseorang punya daya tarik pribadi yang kuat. Kekuasaan ini bisa turun-temurun atau sah secara hukum, dan bisa ditemui baik di masyarakat tradisional maupun modern.
    Kesimpulannya, tipe-tipe kepemimpinan menurut Weber ini bukanlah teori yang kaku, tapi lebih sebagai alat untuk memahami fenomena sosial yang ada di kehidupan nyata. Kita jadi bisa lebih paham sumber dari legitimasi kekuasaan dan dinamika yang terjadi di dalam organisasi atau masyarakat.
    Bagi saya pribadi, konsep Weber tentang tiga tipe kepemimpinan-tradisional, legal-rasional, dan kharismatik-cukup relevan untuk memahami kepemimpinan di berbagai lapisan masyarakat. Yang paling menarik adalah konsep kepemimpinan kharismatik. Ternyata, kharisma itu nggak muncul begitu saja, tapi melalui proses panjang dan konsistensi dalam perilaku yang membentuk citra seorang pemimpin.
    Selain itu, video ini juga sempat membahas hubungan antara etika Protestan dan kapitalisme, yang memberikan perspektif baru tentang bagaimana nilai-nilai agama bisa membentuk pola pikir dan mentalitas kerja, yang pada akhirnya mempengaruhi perkembangan ekonomi. Apa yang menarik juga adalah perbandingan pandangan Weber dan Marx tentang agama-di mana Marx melihat agama sebagai "candu masyarakat" yang menenangkan, sedangkan Weber berpendapat agama bisa menjadi motor penggerak perubahan sosial, terutama dalam konteks ekonomi.
    Secara keseluruhan, video ini sangat membantu untuk memahami sumbangsih Weber dalam sosiologi, dengan penjelasan yang mudah dipahami dan sangat berguna untuk memahami pemikiran Weber yang cukup kompleks.

  • @nashwasyafaazahraapu997
    @nashwasyafaazahraapu997 13 днів тому

    Terimakasih pak Wahyu atas pemberian materi yang dijelaskan pada video ini, dan yang bisa saya dapatkan dari video tersebut sebagai berikut :
    3 Tipe-Tipe Kepemimpinan dan Pemikiran Sosiologi Agama menurut Max Weber :
    1. ​Tradisonal (Merupakan kepemimpinan yang dipilih berdasarkan hal besar/jasa yang telah dilakukan dimasa lampau. Lalu kepemimpinan ini kekuasaannya didasarkan pada memori/ingatan masyarakat, dan kepemimpinan ini bersifat turun-temurun. Yang pada umumnya ditemui pada masyarakat tradisional/primitif).
    2. ​Legal - rasional (Merupakan kepemimpinan yang dipilih berdasarkan kewenangan yang lebih tinggi di atasnya. Kepemimpinan ini bersifat legal-formal/sah dan berlegitimasi dari pemerintah pusat, serta bersifat periodik. Dan pada umumnya ditemui oleh masyarakat modern).
    3. Kharismatik (Merupakan Kepemimpinan yang dipilih karena dinilai memiliki suatu kekuatan. Kekuasaan yang didasarkan pada memori/ingatan ataupun legal-formal/sah, dan kepemimpinannya bersifat periodik/turun-menurun. Kepemimpinan ini dapat ditemui di masyarakat tradisional maupun modern).
    Kesimpulan :
    Dari ketiga tipe kepemimpinan menurut Max Weber bukan merupakan ide yang mutlak, melainkan tipe yang digunakan untuk menganalisis fenemone sosial yang kompleks dalam kehidupan nyata. Dan pentingnya untuk kita memahami sumber legitimasi kekuasaan untuk menganalisis dinamika kekuasaan dalam suatu organisasi/masyarakat.

  • @dhearaeni
    @dhearaeni 14 днів тому

    Terima kasih sekali kepada Pak Wahyu yang telah memberikan materi perkuliahan untuk minggu ini, pemaparan materi disampakain dengan lugas dan jelas sehingga mudah untuk dipahami.
    Dari video ini dapat diketahui bahwa:
    Max Weber menggolongkan kepemimpinan menjadi 3 tipe yaitu;
    ● Kepemimpinan tradisional, pemimpin dipilih berdasarkan jasa yang pernah dilakukannya
    ● Kepemimpinan legal-rasional, pemimpin dipilih untuk ditempatkan dikewenangan yang lebih tinggi
    ● Kepemimpinan kharismatik, pemimpin dipilih karena memiliki suatu kekuatan luar biasa.
    Menurut Weber untuk menjadi kharismatik memerlukan konsistensi perilaku 20-40 tahun atau bisa juga turun-temurun (rutinisasi kharisma), sedangkan Kierkegaard mengatakan menjadi kharismatik dapat dilakukan dengan mempelajari ironi (gaya bahasa yang menyebabkan orang lain berpikir sendiri) jadi penggunaan bahasa secara hati-hati/terukur bisa membuat seseorang menjadi kharismatik.
    Pemikiran Sosiologi Agama: menurut Weber, agama protestan terutama aliran Calvin mendukung munculnya kapitalisme, Weber juga mengatakan umat protestan lebih individualis dan kompetitif sehingga dalam hal dunia penganut protestan lebih banyak yang sukses daripada penganut katolik. Namun dari penelitian Durkheim, angka bunuh diri penganut protestan lebih tinggi dari penganut katolik.
    Sekian dan terima kasih.
    Dhea Suci Anggraeni (2412511049)

  • @gisellesaintt
    @gisellesaintt 14 днів тому

    Terima kasih Pak Wahyu, atas materi yang diberikan pada hari ini. Pemaparan materi perkuliahan minggu ini dapat saya simak dengan baik. Kurang lebih sebagai berikut :
    Berdasarkan materi ini, dijelaskan bahwa Max Weber membedakan kepemimpinan menjadi 3 tipe, yaitu:
    1. Kepemimpinan Tradisional
    Kepemimpinan ini didasarkan pada kebiasaan dan tradisi yang sudah lama ada, di mana kekuasaan diberikan karena alasan turun-temurun atau adat. Pemimpin dipatuhi karena statusnya yang diwariskan. Contoh: Pemimpin kerajaan atau kepala suku.
    2. Kepemimpinan Legal-Rasional
    Kepemimpinan ini didasarkan pada aturan atau hukum yang jelas dan rasional. Kekuasaan diberikan kepada individu melalui prosedur yang sah, seperti dalam sistem pemerintahan modern. Pemimpin dipatuhi karena kewenangan yang sah dan formal. Contoh: Presiden, pejabat pemerintah.
    3. Kepemimpinan Kharismatik
    Kepemimpinan ini didasarkan pada kualitas pribadi pemimpin yang luar biasa, seperti daya tarik, kepemimpinan yang kuat, atau visi yang menginspirasi. Pemimpin dipatuhi karena pengaruh dan kharisma pribadinya. Contoh: Mahatma Gandhi, Nelson Mandela.
    Tiga tipe kepemimpinan ini menunjukkan cara-cara berbeda dalam memperoleh dan mempertahankan kekuasaan, yaitu melalui tradisi, hukum yang rasional, atau daya tarik pribadi. Setiap tipe memiliki kelebihan dan kelemahan sesuai dengan konteks sosial dan budaya di mana pemimpin itu berada.
    Marsyanda Gisela Putri Lawalata (2412511048)

  • @laeelansharonsinaga8251
    @laeelansharonsinaga8251 14 днів тому

    Terima kasih banyak atas penjelasan menarik mengenai pemikiran Max Weber yang disajikan dalam video ini, Pak. Saya ingin menyampaikan beberapa tanggapan pribadi.
    Saya merasa konsep Weber tentang tipe-tipe kepemimpinan-tradisional, legal-rasional, dan kharismatik-sangat relevan dalam memahami dinamika kepemimpinan di berbagai lapisan masyarakat. Setiap tipe memiliki ciri khas yang unik, tetapi yang paling menarik bagi saya adalah kepemimpinan kharismatik. Penjelasan tentang bagaimana kepemimpinan kharismatik bisa “diwariskan” melalui konsistensi perilaku benar-benar membuka wawasan saya. Ternyata, kharisma bukan sekadar kualitas instan yang dimiliki seseorang, melainkan bisa terbentuk dari proses panjang dan perilaku yang konsisten.
    Bagian lain yang menurut saya penting adalah analisis Weber tentang hubungan antara etika Protestan dan kapitalisme. Ini memberi perspektif baru tentang bagaimana nilai-nilai agama bisa berperan dalam membentuk mentalitas kerja dan, akhirnya, perkembangan ekonomi. Menarik juga saat video ini membahas perbedaan sudut pandang Weber dan Marx tentang agama. Sementara Marx melihat agama sebagai “candu masyarakat” yang menenangkan, Weber menilai agama bisa mendorong perubahan sosial, terutama dalam konteks ekonomi.
    Secara keseluruhan, video ini menurut saya memberi pemahaman yang komprehensif mengenai sumbangsih Weber dalam sosiologi. Penjelasannya mudah diikuti dan sangat membantu untuk memahami kompleksitas pemikiran Weber.
    (Laeel An Sharon Sinaga_ 2412511079)

  • @onana3363
    @onana3363 14 днів тому

    Terimakasih atas pak wahyu, telah memberikan materi untuk minggu ini, berikut yang dapat saya pahami dari video :
    Materi ini membahas pemikiran Max Weber mengenai tipe kepemimpinan dan sosiologi agama. Weber mengidentifikasi tiga tipe kepemimpinan: tradisional, legal-rasional, dan kharismatik.
    Kepemimpinan Tradisional: Pemimpin dipilih berdasarkan jasa masa lalu, dan kekuasaan mereka bergantung pada ingatan masyarakat. Contohnya, pemimpin dalam masyarakat primitif yang dihormati karena prestasi mereka.
    Kepemimpinan Legal-Rasional: Pemimpin diangkat berdasarkan mandat formal dari otoritas yang lebih tinggi. Contoh ini terlihat dalam sistem pemerintahan modern, di mana pemimpin memiliki kekuasaan sah berdasarkan hukum.
    Kepemimpinan Kharismatik: Pemimpin dianggap memiliki kekuatan luar biasa dan karisma yang menarik pengikut. Contoh pemimpin kharismatik termasuk Hitler dan Soekarno, yang berhasil menggabungkan elemen tradisional dan legal-rasional.
    Weber juga menjelaskan sosiologi agama dalam karyanya "The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism". Ia berargumen bahwa etika Protestan, terutama dari aliran Calvin, mendukung perkembangan kapitalisme dengan menekankan kerja keras, penghematan, dan rasionalitas. Penganut Protestan cenderung lebih sukses secara ekonomi dibandingkan penganut Katolik karena kultur yang lebih individualis.
    Weber menyoroti bahwa doktrin Calvin mengenai kesuksesan duniawi sebagai indikator keselamatan akhirat mendorong penganutnya untuk mencapai keberhasilan material. Dia membandingkan pandangannya dengan Max Weber yang melihat agama sebagai penghambat rasionalitas masyarakat.
    Akhirnya, Weber menyesalkan hilangnya dimensi spiritual dalam etika kerja modern, menyisakan semangat materialistis yang berlebihan. Pemikiran ini membuka ruang bagi konsep baru seperti kapitalisme religius, yang menggabungkan nilai-nilai spiritual dengan praktik ekonomi modern.
    Ni Kadek Vina Upadiningsih / 2412511008

  • @ED-wl3vl
    @ED-wl3vl 14 днів тому

    Selamat sore bapak Wahyu, saya telah menonton materi tersebut sampai habis. Adapun yang bisa saya serap yaitu dimana tipe-tipe kepemimpinan menurut max weber ada 3, yaitu 1. kepemimpinan tradisional (berdasarkan jasa, kekuasaan yang diingat dan menjadikan memori di masyarakat ), 2. Kepemimpinan Legal rasional (ya itu pemerintahan formal yang dimana dipilih oleh kewenangan atau mandat yang lebih tinggi di atasnya, dan terjadi di masyarakat modern), 3. Kepemimpinan kharismatik ( mirip" mirip dengan tradisional, tetapi terdapat kualitas metafisik dari pemimpin tersebut, dan juga kekonsistenan terhadap perilaku baik atau jahat)
    *Bagaimana menjadi seorang yang kharismatik?
    (Yang saya ingat yaitu, diperlukannya konsisten perilaku baik atau jahat selama puluhan tahun, 20 sampai 40 tahun. Juga dibarengi dengan memahami ironi-ironi dari tokoh-tokoh filsafat maupun Lainnya, sehingga mampu mengerti arti sesungguhnya)
    *Rutinitasi kharisma
    (Yaitu kharisma dapat diturunkan melalui keturunan, baik anak maupun saudara dari orang tua yang sama)
    *Sosiologi agama max weber
    (Yaitu agama protestan aliran calvinisme mendukung terhadap perkembangan kapitalisme, yang prinsip awalnya protestan ini berawal dari pendeta yang bernama John Calvin. John Calvin menerangkan lebih dalam ungkapan dari Martin Luther yaitu kerja sebagai calling, atau panggilan Tuhan.
    *Karl max danax weber memiliki pandangan yang berbeda terhadap agama yang dianut umat manusia
    ( Yaitu weber mengatakan agama dapat memajukan masyarakat untuk berpikir rasional, dan mendukung timbulnya kapitalisme, sedangkan kar max mengatakan agama dapat membuat kemunduran dimasyarakat , berpikir irasional, dan anti terhadap kapitalisme )
    *Kapitalisme religius
    Sekian rangkuman materi yang dapat saya pelajari untuk pertemuan hari ini, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
    I Putu Edhi Magna Nananda_2412511013_A1a

  • @khnzaas
    @khnzaas 14 днів тому

    Terimakasih pak atas materi yang telah disampaikan didalam video tersebut, saya izin menanggapi dari apa yang telah saya pelajari dari video tersebut.
    Ada 3 tipe-tipe kepemimpinan menurut max weber, yaitu tipe kepemimpinan tradisional, legal-rasional dan kharismatik.
    > Kepemimpinan Tradisional: pemimpin yang dipilih berdasarkan hal besar/ jasa yang telah dilakukan pada masa lampau, maka kekuasaan dari pemimpin tradisional ini disadarkan pada memori/ingatan Masyarakat terkait jasa yang telah dilakukan. kepemimpinan ini bersifat turun temurun dan jenis kepemimpinan ini umum ditemui pada Masyarakat tradisional/primitive.
    > Kepemimpinan Legal-Rasional: dipilih berdasarkan mandat atau kewenangan yang lebih tinggi diatasnya, kepemimpinan yang bersifat legal-formal (sah) dan berlegitimasi dari pemerintah pusat, kepemimpinan bersifat periodik dan kepemimpinan ini umum ditemui pada masyarakat modern.
    > Kepemimpinan Kharismatik: pemimpin dipilih karena memiliki suatu kekuatan “luar biasa”, seakan akan pemimpin ini memiliki kualitas metafisik. Kekuasaan ini didasarkan pada memori/ingatan ataupun legal-formal/sah. Kepemimpinan ini berifat turun temurun (periodik) dan dapat ditemui dalam masyarakat tradisional maupun modern.
    Menjadi sosok yang kharismatik menurut max weber membutuhkan kekonsistenan perilaku selama 20-40 tahun, kekonsistenan inilah yang lambat laun akan memunculkan kharisma pada setiap diri individu. Sedangkan menurut Kierkegaard untuk menjadi sosok kharismatik dapat dilakukan dengan mempelajari ironi (gaya Bahasa yang membuat orang lain berfikir sendiri).
    Sosiologi agama max weber
    pemikiran sosiologi agama max weber tertuang pada bukunya yang berjudul “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” (1904-1905). Didalam buku nya tersebut weber mengatakan bahwa agama protestan terutama aliran calvin mendukung munculnya kapitalisme, kultur agama protestan yang dibawa oleh calvinisme mendukung bagi tumbuh kembang embrio kapitalisme, weber juga mengatakan bagaimana penganut protestan lebih banyak yang sukses dibanding penganut agama katolik dalam hal keduniawian seperti bisnis, perdagangan dan lain sebagainya. Hal tersebut menurut weber dikarenakan kultur protestan berhasil mencetak jamaah/ umatnya menjadi lebih individualis dan kompetitif dibandingkan penganut agama katolik.
    Prinsip calvinisme pertama kali dicetuskan oleh pendeta protestan yang Bernama John Calvin yang terpengaruh oleh pemikiran pendeta protestan paling utama yaitu martin luther. Martin luther memiliki pemikiran kerja sebagai calling “panggilan tuhan” yang kemudian diterjemahkan lebih jauh oleh john calvin.
    John calvin: untuk beribadah kepada tuhan, kita harus melakukan empat hal; yaitu bekerja keras, melakukan penghematan total, sedekah, Mengutamakan rasio (kalkulasi untung rugi dari Tindakan yang diambil). lalu 4 hal yang ditekankan oleh John calvin inilah yang menjadi etika protestan. Adapun doktrin yang ditekankan oleh john calvin “gagal dunia, gagal akhirat”.
    Marx: agama memajukan Masyarakat, mendorong manusia untuk berpikir rasional, pro-kapitalisme
    Weber: agama meundurkan Masyarakat dan membuat manusia berpikir irasional, anti-kapitalisme
    Aura sacra frames “rakus untuk mendapatkan emas”
    Weber: kini dimensi calling “panggilan tuhan” pada kerja dalam Masyarakat barat telah hilang. Sekedar tersisa; kerja kapitalisme religious (Bryan S. turner)
    Upaya menghidupkan Kembali pemikiran weber; bahwa dimensi kerja sarat dikembalikan pada asal muasalnya: sebagai “panggilan tuhan”
    Zahra Al Khanza (2412511051)

  • @sangayuwidyapramediari6776
    @sangayuwidyapramediari6776 2 роки тому

    Terimakasi atas materinya selama kurang lebih 20 menit saya menyimak dapat saya simpulkan :
    *Tiga tipe kepemimpinan menurut marx weber
    -Kepemimpinan tradisional dipilih berdasarkan hal besar, bersifat turun temurun, umum pada masyarakat tradisional & primitif )
    -kepemimpinan legal-formal (dipilih berdasarkan mandat, umum pada masyarakat modern)
    -kepemimpinan kharismatik ( memiliki karakteristik kepemimpinan tradisional & legal formal, yakni dapat bersifat turun temurun maupun berdasarkan mandat, serta dinilai memiliki kekuatan yg luar biasa)
    * sosiologi agama Marx Weber
    Etika protestan dan kapitalisme
    -agama protestan mendukung kapitalisme
    -penganut protestan lebih individualis ketimbangpenganut katolik
    Pemikiran Weber dipengaruhi oleh ajaran calvinisme
    Tentang hal2 yg harus dilakukan untuk beribadah pada Tuhan ( bekerja keras, melakukan penghematan, sedekah, mengutamakan rasio)
    Sehingga banyak masyarakat protestan yg lebih sukses secara duniawi
    Pemikiran Marx weber bertentangan dengan pemikiran Karl Marx
    Weber beranggapan agama memajukan masyarakat
    Sedangkan Marx menganggap agama memundurkan masyarakat.
    NAMA : Sang Ayu Widya Pramediari
    NIM : 2212511010

  • @auradwisajulian7714
    @auradwisajulian7714 14 днів тому

    Terima kasih kepada Pak Wahyu, atas materi yang diberikan pada hari ini. Pemaparan materi perkuliahan minggu ini dapat saya simak dengan baik dan jelas, seperti berikut kurang lebih :
    Dalam materi ini dijelaskan bahwa Max Weber membedakan kepemimpinan menjadi 3 tipe, yaitu :
    1. Kepemimpinan Tradisional
    Kepemimpinan ini dibentuk berdasarkan jasa yang telah dilakukan pada masa lampau, didasarkan oleh memori/ingatan.
    2. Kepemimpinan Legal-Rasional
    Kepemimpinan yang dipilih berdasarkan mandat/kewenangan yang lebih tinggi, kekuasaan bersifat sah/formal.
    3. Kepemimpinan Kharismatik
    Kepemimpinan yang dipilih berdasarkan penilaian atas kepemilikan kekuatan luar biasa.
    Untuk menjadi seseorang yang kharismatik menurut Max Weber dibutuhkan konsisten perilaku selama 20 hingga 40 tahun lamanya, sedangkan menurut Kierkegaard untuk menjadi seorang kharismatik dapat dilakukan dengan mempelajari ironi.
    Dalam salah satu karyanya, Max Weber. Mengenai Etika Protestan dan Spirit Kapitalisme. Menerangkan bahwa Protestan mendukung embrio munculnya Kapitalisme, jadi Kultur agama Protestan yang dibawa oleh Calvinisme mendukung tumbuh kembangnya embrio Kapitalisme.
    Sekian dan Terima Kasih
    Aura Dwisajulian (2412511074)

  • @naylamarsha8392
    @naylamarsha8392 14 днів тому

    terimakasih pak untuk materi yang telah disampaikan, dari video diatas, saya izin menanggapi atau mengulang apa yang sudah saya pahami, bahwa max weber mengemukakan 3 macam kepemimpinan, yaitu:
    1. Otoritas Tradisional: Kepemimpinan yang didasarkan pada tradisi, adat, atau kebiasaan yang telah lama ada. Pemimpin dalam tipe ini dianggap sah karena posisinya diterima sebagai bagian dari struktur sosial yang telah mapan. Contohnya adalah monarki atau kepemimpinan dalam masyarakat adat.
    2. Otoritas Karismatik: Kepemimpinan yang didasarkan pada sifat karismatik dan daya tarik pribadi pemimpin. Pemimpin yang memiliki otoritas karismatik dipandang sebagai sosok yang luar biasa, memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan memimpin orang berdasarkan kepercayaan dan penghormatan yang mereka terima. Contoh pemimpin karismatik adalah Mahatma Gandhi atau Martin Luther King Jr.
    3. Otoritas Rasional-Legal: Kepemimpinan yang didasarkan pada sistem aturan dan prosedur yang rasional dan sah. Pemimpin dalam tipe ini mendapatkan otoritasnya karena jabatan atau perannya dalam organisasi atau negara, yang diatur oleh hukum atau peraturan yang berlaku. Contoh dari otoritas rasional-legal adalah presiden dalam sistem demokrasi atau manajer dalam perusahaan.
    Nayla Marsha Syadida A1B (2412511046)

  • @xp5_17_imadegalangpramudya5
    @xp5_17_imadegalangpramudya5 14 днів тому

    terimakasih pak atas video pembelajaran nya dan ada beberapa poin yang saya ambil di judul tipe kepemimpinan dan pemikiran sosiologi agama
    1. Tipe Kepemimpinan Menurut Max Weber
    Weber mengidentifikasi tiga tipe utama kepemimpinan atau otoritas, yaitu:
    * Otoritas Tradisional
Otoritas ini didasarkan pada adat, tradisi, atau kebiasaan yang diwariskan secara turun-temurun. Pemimpin dipilih karena kedudukannya dalam masyarakat yang sudah diakui secara tradisional. Contohnya adalah raja atau kepala suku.
    * Otoritas Karismatik
Otoritas ini bersumber pada sifat-sifat luar biasa dari seorang pemimpin yang dianggap memiliki kharisma, kemampuan supranatural, atau keistimewaan tertentu. Pengikutnya percaya pada pemimpin karena kepribadiannya yang menginspirasi. Contohnya adalah para nabi, pemimpin revolusi, atau tokoh agama.
    * Otoritas Rasional-Legal
Otoritas ini didasarkan pada hukum, aturan, dan prosedur yang sah serta rasional. Pemimpin memperoleh legitimasi melalui posisi atau jabatan dalam sistem yang formal, seperti presiden atau manajer dalam organisasi modern. Jenis kepemimpinan ini umum di masyarakat yang modern dan birokratis.
    2. Pemikiran Agama Menurut Max Weber
    Weber melihat agama sebagai kekuatan yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk perilaku ekonomi dan sosial. Beberapa konsepnya terkait pemikiran agama meliputi:
    * Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme
Weber berpendapat bahwa etika kerja Protestan, terutama dalam aliran Calvinisme, memainkan peran penting dalam pengembangan kapitalisme di Eropa Barat. Etika ini mendorong orang untuk bekerja keras, berhemat, dan hidup sederhana sebagai bentuk pelayanan kepada Tuhan, yang akhirnya menciptakan kondisi yang ideal untuk munculnya kapitalisme.
    * Tipologi Pemikiran Agama
Weber mengkategorikan agama-agama berdasarkan cara mereka mempengaruhi masyarakat. Ia membedakan agama dunia (seperti Islam dan Kristen) yang mencoba membawa perubahan sosial dan agama mistis (seperti beberapa aliran Buddha dan Hindu) yang lebih berfokus pada pencapaian kedamaian spiritual secara individu. Weber melihat bahwa setiap agama memiliki pengaruh yang berbeda terhadap struktur ekonomi dan sosial masyarakat.
    * Agama sebagai Kekuatan Sosial dan Ekonomi
Weber menganggap bahwa agama bukan hanya sekadar praktik spiritual, tetapi juga memiliki peran dalam menentukan sikap ekonomi dan gaya hidup seseorang. Pandangan ini menjelaskan bagaimana agama dapat mengarahkan atau menghambat perkembangan ekonomi suatu masyarakat.
    galang pramudya (2412511078/A1c)

  • @sabrinanasywa08
    @sabrinanasywa08 14 днів тому

    Selamat Pagi, Siang,Sore dan Malam Pak Wahyu.
    Saya izin menanggapi video diatas sesuai dengan apa yang saya pahami.
    Tipe kepemimpinan sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu :
    • Tradisional
    • ⁠Legal-rasional
    • ⁠Kharismatik
    1. Kepemimpinan Tradisional
    Jadi, kepemimpinan tradisional itu lebih ke pemimpin yang didapetin karena dia punya jasa besar di masa lalu atau karena sudah turun temurun. Biasanya ada di masyarakat yang masih kental banget sama tradisi dan nggak banyak berubah. Contohnya bisa kita lihat di beberapa suku atau kerajaan zaman dulu. Tapi, kalau sekarang agak susah berkembang, soalnya nggak fleksibel banget buat ngikutin perkembangan zaman.
    2. Kepemimpinan Legal-rasional
    Nah, tipe ini lebih formal dan terstruktur. Jadi, pemimpin di sini dipilih berdasarkan aturan atau hukum yang berlaku, kayak di pemerintahan atau organisasi modern. Pemimpin tipe ini punya legitimasi dari yang lebih tinggi, misalnya dari negara atau sistem tertentu. Kelebihannya, sistemnya jelas dan stabil, tapi kadang bisa kerasa agak kaku atau kurang deket sama orang-orang yang dipimpin.
    3. Kepemimpinan Kharismatik
    Kepemimpinan kharismatik itu biasanya buat pemimpin yang punya aura kuat dan bisa ngepengaruhi orang banyak, kayak punya visi keren atau kemampuan luar biasa buat nggerakin orang. Pemimpin tipe ini bisa banget jadi inspirasi dan ngebawa perubahan besar. Tapi, minus-nya, kalau si pemimpin ini hilang atau udah nggak punya daya tarik lagi, kepemimpinan ini bisa langsung hilang juga, karena banyak yang tergantung sama sosoknya.
    Jadi, masing-masing tipe kepemimpinan ini punya cara kerja dan kelebihan sendiri-sendiri, dan kadang dalam kehidupan nyata, bisa jadi ada campuran antara ketiganya buat nyesuaiin sama situasi yang ada.
    Nama : Sabrina Nasywa Mahardika
    NIM : 2412511017

  • @ReifanTarigan
    @ReifanTarigan 13 днів тому

    Terima kasih pak, atas pemberian materi yang bapak telah sampai hari ini, izin menanggapi.
    Kepemimpinan Tradisional:
    Kepemimpinan ini didasarkan pada tradisi atau kebiasaan yang telah ada sejak lama. Otoritas pemimpin diperoleh karena keberlanjutan dan pengakuan atas praktik-praktik tradisional yang sudah mapan dalam masyarakat.
    Kepemimpinan Rasional-Legal:
    Kepemimpinan ini didasarkan pada aturan dan hukum yang jelas. Pemimpin yang memperoleh otoritas melalui sistem hukum atau prosedur yang sah, di mana posisi kepemimpinan diakui berdasarkan aturan formal yang telah ditentukan sebelumnya.
    Kepemimpinan Karismatik:
    Kepemimpinan ini didasarkan pada daya tarik pribadi dan karisma seorang pemimpin. Pemimpin karismatik memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain melalui sifat pribadi yang dianggap luar biasa, seperti keberanian, kebijaksanaan, atau kualitas moral tertentu. Para pengikutnya percaya bahwa pemimpin tersebut memiliki kualitas luar biasa yang mengarah pada pengabdian dan ketaatan yang mendalam.
    Pada materi sosiologi agama menjelaskan Weber berpendapat bahwa agama memainkan peran penting dalam pembentukan struktur sosial dan budaya.

  • @agungririnstudentunud
    @agungririnstudentunud 14 днів тому

    Terimakasih untuk ilmunya hari ini bapak, dari video tersebut saya dapat mengetahui mengenai tipe kepemimpinan dan pemikiran sosiologi agama.
    Yang pertama mengenai tipe kepemimpinan yang dibagi tiga yaitu :
    tradisional,legal-rasional,kharismatik.
    Yang kedua mengenai kepemimpinan Tradisional yaitu:
    1. pemimpin dipilah berdasarkan hal besar (jasa) sebelumnya
    2. kekuasaan didasarkan pada ingatan masyarakat
    3. kepemimpinan yang turun temurun
    4. ditemui pada masyarakat tradisional/primitif
    Selanjutnya mengenai kepimpinan legal-rasional yaitu:
    pemimpin dipilih berdasarkan mandat, kekuasaan bersifat legal formal/sah, kepemimpinan bersifat periodik dan ditemui pada masyarakat modern.
    Lalu selanjutnya ada kepemimpinan kharismatik yang dipilih karena dipercaya memiliki nilai lebih,dirasa terdapat kualitas metafisik,kekuasaan didasarkan pada memori ingetan, bersifat periodik dan dapat ditemui masyarakat tradisional.
    sosiologi agama mengenai etika protestan dan spirit kapitalisme yang dimana agama protestan mendukung embrio yang menyebabkan munculnya kapitalisme , penganut protestan lebih individualis ketimbang penganut katolik.
    dan pertanyaan saya adalah
    Bagaimana teori sosiologi agama dapat membantu kita memahami hubungan antara pemimpin agama dan pengikutnya ?
    sekian dari saya bapak, mohon maaf jika terdapat salah kata sebelumnya🙏🏻
    terimakasih bapak.
    I Gusti Agung Ririn Happy Dwiyanti _A1A_2412511016

  • @RambuAsneti
    @RambuAsneti 13 днів тому

    Terimakasih bapak atas pemaparan materinya mengenai pemikiran Weber terhadap pemikiran tipe kepemimpinan dan pemikiran sosiologi agama.
    Ada 3 tipe kepemimpinan menurut max Weber yaitu:
    Kepemimpinan tradisional, legal-rasional, kharismatik.
    Tanggapan saya dari setiap tipe kepemimpinan ini masing masing memiliki implikasi yang berbeda terhadap struktur sosial dan dinamika kekuasaan dalam masyarakat.
    Sedangkan konteks pemikiran sosiologi agama, lebih cenderung hubungan antara agaman dan struktur sosial.ia melihat agama sebagai faktor yang sangat penting dan sangat mempengaruhi perilaku sosial dan interaksi antara individu.

  • @10_13_AstantoRensikoUmbukaya
    @10_13_AstantoRensikoUmbukaya 13 днів тому

    Selamat malam pak Wahyu .
    Terimakasih banyak pak untuk materi yang telah diberikan , Izin untuk menanggapi vidio mengenai max weber dengan tipe-tipe kepemimpinan dan pemikiran sosiologi agama.
    Tipe kepemimpinan dibagi menjadi tiga ,yaitu :
    1.Tradisional
    2.Legal-rasional
    3. Kharismatik
    Dengan tiga tipe kepemimpinan dari max weber akhirnya saya dapat memahami bahwa untuk menjadi seorang pemimpin itu berat ( Apalagi tanpa orang dalam ). Karena ketiga tipe kepemimpinan ini mempunyai ciri khas masing-masing, contohnya:
    1.Kepemimpinan tradisional
    Menjadi seorang pemimpin dari tipe ini,kita dituntut untuk menjadi yang terbaik, dikarenakan untuk menjadi seorang pemimpin harus mempunyai jasa besar dan dedikasi untuk tempat tersebut dan keuntungan dari tipe ini,yaitu keturunan kita terus mewarisi untuk menjadi seorang pemimpin.
    2. Kepemimpinan Legal-rasional
    Tipe ini adalah tipe yang saat ini berada di zaman modern, karena untuk menjadi seorang pemimpin dari tipe ini tergantung dari pada orang dalam, untuk itu dibutuhkan relasi yang kuat dan pergaulan yang baik
    3.kepemimpinan kharismatik
    Tipe ini adalah tipe yang menuntut kita untuk belajar bagaimana caranya agar bisa berkharisma,atau mempunyai aura kuat, sehingga bisa di takuti orang-orang,dan supaya orang-orang bisa takut terhadapnya, tipe ini sering saya lihat di desa-desa, dan untuk menjadi pemimpin di tipe ini kita harus bisa diandalkan dan mempunyai kemampuan mumpuni.
    Jadi, dari tiga tipe kepemimpinan menurut max weber ini dapat saya simpulkan bahwa, untuk menjadi seorang pemimpin perlu kerja keras, berkharisma, bisa diandalkan dan juga harus mempunyai relasi yang kuat ( butuh orang dalam juga)😂.
    Nama : Astanto Rensiko Umbu kaya
    NIM. : 2412511004

  • @felixnatalandoo4955
    @felixnatalandoo4955 2 роки тому +4

    Terimakasih pak sebelumnya atas penjelasan dari materi yang ada di video.
    Pertama saya ingin menanggapi bahwa dalam kepemimpinan kharismatik memang faktanya masyarakat merasa bahwa ada kualitas metafisik yang dipegang oleh para pemimpin nya, dan ada power yang tidak bisa diganggu dalam kepemimpinan nya seperti kharisma turun temurun yang diwariskan pendahulu mereka. Dan fakta menarik yang bisa saya sampaikan dengan mengelaborasi pandangan Weber dengan sebuah buku karya Marvin Perry yang berjudul "Peradaban Barat" ternyata suatu republikanisme dapat menghancurkan kepemimpinan kharismatik meskipun itu legal dan formal, contoh kasus nya adalah revolusi perancis , yang pada saat itu sebenarnya dipimpin oleh raja yang sah, serta memenuhi konsep dari kepemimpinan tradisional yang ada di masa itu. Namun faktanya Raja yang berkharisma itu (Louis XVI) Dan istrinya (Marie Antoinette) harus dihukum mati didepan warganya sendiri dengan guillotine, hal itu menggambarkan bahwa sebuah kepemimpinan kharismatik mulai hilang dari peradaban karena semakin adanya solidaritas baik dari kaum intelektual maupun kritik warga yang melihat kinerja kepemimpinan yang ada.
    Pertanyaan dari saya pak terhadap materi video diatas adalah :
    - Jika seseorang dapat dikatakan kharismatik jika mereka konsisten akan perilaku 20 hingga 40 tahun, namun dari penjelasan materi diatas dikatakan bahwa sistem kepemimpinan kharismatik memiliki salah satu ciri yaitu turun temurun atau periodik , lantas apakah raja raja muda bangsa barat/eropa yang diwariskan menjadi raja karena konsep periodik itu sendiri, bisa dikatakan memiliki "Kharisma" pak?
    - Salah satu cara mendapatkan kharisma dari penjelasan bapak adalah dengan memiliki gaya bicara yang khas dan lebih hati hati, namun apakah cara berbicara yang seperti ini dapat menimbulkan ambiguitas serta pernyataan yang paradoks pak ? Dan apakah konsep gaya bahasa ini berlaku untuk semua orang pak, apakah jaminan akan mendapatkan kharisma itu sendiri pak?
    - Menurut bapak , apakah sikap religius terhadap agama selalu digambarkan dengan kapitalisme pak ? Karena weber sendiri berpendapat jika agama mendorong masyarakat berpikir rasional, terlepas dari pandangan weber yang memang pro kapitalis namun sejatinya agama memang dibuat untuk membedakan norma baik dan buruk kan pak? Dan rasanya kata "candu" pada agama dan "taat" pada agama sangatlah berbeda.
    Sekian tanggapan dan pertanyaan saya pak, Terimakasih.
    Felix Natalando (2112511025)

  • @adhinia_cahayani6377
    @adhinia_cahayani6377 13 днів тому

    Sebelumnya terimakasih bapak wahyu untuk meteri yang diberikan, Saya izin menanggapi.
    jadi,terdapat tipe-tipe kepemimpinan menurut Max Weber, yang dimana menurut Max Weber kepemimpinan dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
    1. kepemimpinan tradisional yaitu pimpinan yang dipilih berdasarkan jasa yang seseorang lakukan di masa lampau hal ini bersifat turun temurun dan biasanya ditemukan pada masyarakat primitif.
    2. Kepemimpinan Legal-rasional yaitu pemimpin yang ditetapkan berdasarkan kewenangan yang lebih tinggi diatasnya. Hal ini bersifat formal dari pemerintah pusat. kepemimpinan ini bersifat periodik dan umumnya ditemukan pada masyarakat modern.
    3. kepemimpinan kharismatik yaitu pemimpin yang dipilih karena memiliki impact yang luar biasa. kepemimpinan ini cenderung bersifat turun temurun dan juga periodik, dan juga dapat ditemukan pada masyarakat modern maupun tradisional.
    Selain itu terdapat pemikiran Agama Menurut Max Weber Weber melihat agama sebagai kekuatan yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk perilaku ekonomi dan sosial.Yang dimana ada beberapa konsep terkait pemikiran agama menurut max weber yaitu Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme,Tipologi Pemikiran Agama,Agama sebagai Kekuatan Sosial dan Ekonomi.
    pertanyaan saya:
    Bagaimana cara kita untuk bisa mencegah dampak-dampak negatif dari konsep agama sebagai kekuatan sosial dan ekonomi yang terjadi?
    Ni Kadek Adhinia Cahayani / 2412511021

  • @asa_0409
    @asa_0409 14 днів тому

    Selamat sore bapak, terimakasiii atas pembahasan materinya, saya izin menanggapi bahwa kepemimpinan terbagi menjadi 3 tipe, yaitu
    1. Kepemimpinan tradisional adalah pemimpin yang dipilih secara tradisional oleh masyarakat primitif, orang yang dipilih oleh masyarakat memiliki jasa yang telah dilakukan pada masa lampau, kepemimpinan ini juga bersifat turun-temurun
    2. Kepemimpinan Legal-rasional adalah pemimpin yang dipilih berdasarkan wewenang yang lebih tinggi, kekuasaannya bersifat legal yang berpusat pada pemerintahan, masa kepemimpinan ini bersifat periodik, dan terjadi pada masyarakat modern
    3. Kepemimpinan Kharismatik adalah kepemimpinan yang dipilih masyarakat karena menganggap seseorang itu memiliki kekuatan "luar biasa", kepemimpinan ini sifatnya turun-temurun dan periodik, selain itu juga kepemimpinan ini terjadi pada masa masyarakat modern maupun tradisional
    tipe kepemimpinan dapat terjadi akibat era yang di anut oleh masyarakat hal ini membuat masyarakat memiliki pola pikir ataupun pandangan yang berbeda, selain itu juga pada umumnya masyarakat memilih seorang pemimpin karena orang tersebut memiliki kharismatik yang menarik perhatian masyarakat.
    Sekian tanggapan saya mengenai materi yang telah bapak berikan, mohon maaf apabila terdapat kata ataupun kalimat yang kurang berkenan
    Selamat sore, terimakasih bapak🙏🏻
    Swasti Saka Warsa Tita
    (2412511001)

  • @24_125NiLuhSriWahyuni
    @24_125NiLuhSriWahyuni 14 днів тому

    Baik pak sebelum nya terima kasih telah memaparkan materi yang sudah bapak berikan tentang 3 tipe kepemimpinan tersebut menurut max weber.
    Sebelum nya saya ingin menanggapi tentang 3 tipe kepemimpinan tersebut, yang pertama bapak membahas tentang:
    1. Tradisional : pemimpin lebih di hormati karena mempunyai tradisi dan status yang di wariskan, bukan karena kualitas kepemimpinan atau keterampilan nya dengan ini mungkin membuat sistem lebih stabil karena masyarakat yang sudah terbiasa
    2. Mengenai legal -rasional : menurut saya tentang kepemimpinan legal rasional ini bisa di sebut paling relevan pak, karna kenapa? Karna pasti akan lebih terfokuskan ke aturan dan sistem yang terstruktur, dan sesuai dengan kesepakatan yang sudah di tetapkan, dan bisa saya sebut juga ini lebih adil dan transparan.
    3. Selanjut nya dengan kharismatik: menurut saya orang yang memimpin di sini mempunyai kemampuan yang luar biasa menurut saya dan bisa mendorong orang tersebut untuk mengikuti nya. Tapi di pemimpin karismatik ini ya pak menurut saya pasti akan ada nya perubahan karena mampu mempengaruhi pengikut nya gitu pak. Tapi di sisi lain juga pak di kepemimpinan karismatik ini juga bisa tidak stabil contoh nya seperti, jika kepemimpinan orang ini pergi pasti pengikut nya juga pun akan pergi & kehilangan arah
    NI LUH SRI WAHYUNI (2412511010)

  • @joyberliana1746
    @joyberliana1746 14 днів тому

    selamat siang pak, terima kasih untuk materi yang sudah diberikan, dengan materi yang disampaikan saya dapat mencatat bahwa max weber melahirkan 3 tipe kepemimpinan yaitu: tradisional, legal-rasional, dan kharismatik.
    - Kepemimpinan tradisional: merupakan pemimpin yang dipilih berdasarkan hal besar (jasa) yang telah dilakukan (co: dalam film avatar yang berhasil menklukan burung tarukmakto untuk menaklukan manusia), didasarkan pada memori masyarakat selama memori itu teringat, tipe kepemimpinan pada masyarakat primitif.
    - Kepemimpinan Legal-rasional: pemimpin dipilih berdasarkan mandat, kekuasaan bersifat legal-formal/sah, kepemimpinan bersifat periodik, dan umum ditemui pada masyarakat modern.
    - Kepemimpinan kharismatik; dipilih berdasarkan memiliki suatu kekuatan “luar biasa”, memiliki kualitas-kualitas metafisik, kekuasaan didasarkan pada memori, bersifat turun temurun, dapat ditemui dalam tradisional dan modern.
    Menurut weber, menjadi orang kharismatik dibutuhkan memiliki konstitenan perilaku selama dua puluh hingga empat puluh tahun.
    Menurut Kierkegaard, dapat dilakukan dengan mempelajari ironi.
    Rutinisasi kharisma dapat dengan
    - Kharisma dapat diturunkan
    - Ingat tujuan DNA menurut biolog Richard Dawkins
    - Keberadaan DNA dalam tubuh kita memiliki tujuan untuk menduplikasi diri dan melanjutkan kehidupan setelah tubuh sebelum tiada.
    Dalam video ini juga menjelaskan mengenai Sosiologi Agama-Max Weber, yang tertuang dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” (1904-1905) yang mengatakan bahwa agama protestan
    Terutama aliran calvin mendukung menculnya embrio kapitalisme. Tetapi, kultur agama protestan yang dibawa kapitalisme itu mendukung bagi tumbuh kembangnya embrio kapitalisme. Dan mengatakan penganut protestan lebih banyak yang sukses disbanding penganut katolik dalam keduniaawan, dikarenakan kultur protestan berhasil mencetak jamaah atau umatnya menjadi sosok individualis dan kompetitif.
    prinsip calvin pertama kali dicetuskan oleh, pendeta john calvin yang terpengaruh oleh pemikiran pendeta protestan yang pertama yaitu martin luther
    john calvin; untuk beribadah kepada Tuhan, kita harus melakukan empat hal:
    bekerja keras, melakukan penghematan total, sedekah, mengutamakan rasio (kalkulasi untung/rugi dari Tindakan yang diambil), “gagal dunia, gagal akhirat”
    Weber: Agama memajukan masyarakat, mendorong manusia untuk berpikir rasional Pro-Kapitalisme.
    Marx: Agama memundurkan masyarakat, dan membuat manusia berpikir irasional Anti-Kapitalisme.
    Aura sacra fames “rakus untuk mendapatkan emas”
    Weber: Kini dimensi calling ‘panggilan Tuhan’ pada kerja dalam masyarakat Barat telah hilang. Sekedar tersisa; kerja keras, penghematan total, dan rasionalitas.
    Kapitalisme religius (Bryan S. Turner)
    Upaya menghidupkan kembali pemikiran Weber; bahwa dimensi kerja sarat dikembalikan pada asal-muasalnya: sebagai “panggilan Tuhan”.
    (Joy Berliana Tambun - 2412511026)

  • @audreyavrielle2657
    @audreyavrielle2657 14 днів тому

    terima kasih pak atas materi yang telah disampaikan dari video tersebut, saya izin menanggapi dari apa yang telah saya pelajari dari video tersebut.
    Jadi, tipe kepemimpinan menurut Weber terbagi menjadi 3 yaitu,
    1. kepemimpinan tradisional yaitu pimpinan yang dipilih berdasarkan jasa yang seseorang lakukan di masa lampau, bersifat turun temurun, dan umumnya ditemukan pada masyarakat primitif
    2. Kepemimpinan Legal-rasional yaiyu pemimpin yang ditetapkan berdasarkan kewenangan yang lebih tinggi diatasnya. bersifat formal dan berlegitimasi dari pemerintah pusat. kepemimpinan ini bersifat periodik dan umumnya ditemukan pada masyarakat modern.
    3. kepemimpinan kharismatik yaitu pemimpin yang dipilih karena memiliki impact yang luar biasa oleh hal yang dilakukan oleh orang tersebut. kepemimpinan ini cenderung bersifat turun temurun dan juga periodik, dan dapat ditemukan pada masyarakat modern maupun tradisional.
    Pada materi sosiologi agama menjelaskan tentang perbedaan pemikiran dari max weber yang mendukung kapitalisme karena menurut weber agama memajukan masyarakat untuk berpikir rasional. sedangkan pemikiran marx lebih ke anti-kapitalisme, menurut marx agama itu memundurkan masyarakat dan membuat masyarakat berpikir irasional. Sekian pemaparan tanggapan dari saya, mohon maaf apabila ada kesalahan kata. terima kasih
    Audreylia Avrielle Shabihisma Puteri
    (2422511015)

  • @07_RyanParlindunganHarefa
    @07_RyanParlindunganHarefa 14 днів тому

    Terimakasih pak atas video pembelajaran nya dan ada beberapa poin yg saya ambil di judul tipe tipe kepemimpinan dan pemikiran sosiologi agama
    Pemikiran Max Weber dengan tipe-tipe kepemimpinan dan sosiologi agama
    *Tipe kepemimpinan*
    1. kepemimpinan tradisional kepemimpinan tradisional ini adalah pemilihan pemimpin yang didasarkan atau dipandang dari jasa yang telah dia lakukan di masa lalu yang masih tersimpan di benak atau di pemikiran masyarakat kepemimpinan tradisional ini juga memiliki sistem turun menurun dari ayah ke anak dan anak dari kecucuk dan umumnya ditemui di masyarakat tradisional atau primitif.
    2. legal rasional kepemimpinan ini adalah pemimpin terpilih berdasarkan pada mandat atau kewenangan yang lebih tinggi di atasnya dan juga kepemimpinan ini adalah sah karena kepemimpinan ini didasarkan pada kewenangan yang lebih tinggi dan dipilih oleh masyarakat itu sendiri Kepemimpinan ini juga bersifat periodik yaitu 5 dan 10 tahun dan biasanya ditemukan di masyarakat modern.
    3. ketiga karismatik kepemimpinan ini didasarkan pada suatu kekuatan yang luar biasa baik itu kualitas maupun kuantitas dan di kepemimpinan Ini mengandung dua kepemimpinan lainnya yaitu tradisional dan legal rasional menurut Weber untuk menjadi seorang kharismatik dibutuhkan ke konsistenan perilaku selama puluhan tahun dan menurut kir kaget untuk menjadi seorang karismatik dapat dilakukan dengan mempelajari Ironi
    *Sosiologi agama*
    Menurut Weber pemikiran Weber didasarkan pada bukunya yaitu etika Protestan dan spirit kapitalisme dalam karyanya ini dia berpandangan bahwa agama Protestan terutama aliran Calvin itulah yang mendukung kapitalisme
    Menurut Weber konsep atau cara berpikir calvinisme itu berawal dari seorang John Calvin dan John sendiri terpengaruh oleh pemikiran Martin Luther yang di mana
    1. bekerja keras
    2. melakukan penghematan total
    3. sedekah dan
    4. mengutamakan rasio dan kemudian Keempat butir tersebut menjadi etika Protestan sampai sekarang

  • @27.nilmadeagnesiap.xips23
    @27.nilmadeagnesiap.xips23 14 днів тому +1

    Terima Kasih sebelumnya atas materi yang diberikan pak 🙏🏻 izin menanggapi dan mengajukan pertanyaan mengenai video pembelajarannya.
    Max Weber mengelompokkan kepemimpinan menjadi tiga jenis: tradisional, legal-rasional, dan kharismatik. Kepemimpinan tradisional didasarkan pada adat dan tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi, contohnya dalam sistem kerajaan. Legal-rasional berkaitan dengan pengakuan keabsahan hukum dan aturan resmi, seperti yang dapat dilihat dalam sistem birokrasi yang modern atau pemerintahan yang demokratis. Selama ini, kepemimpinan kharismatik timbul dari dukungan masyarakat terhadap kemampuan luar biasa pemimpin, yang sering kali bersifat inspiratif atau metafisik. Weber juga memperkenalkan ide rutinisasi kharisma. Artinya, membuat kharisma menjadi tetap relevan dengan mewariskannya atau membentuk struktur formal. Weber menjelaskan di buku The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism bahwa nilai-nilai kerja Protestan seperti kerja keras, penghematan, dan rasionalitas, membantu dalam perkembangan kapitalisme modern. Namun, ia menemukan bahwa aspek spiritual dalam pekerjaan di dalam kapitalisme sekarang telah hilang, dan digantikan oleh rasionalitas saja.
    Mengapa Weber percaya bahwa kapitalisme di Barat kehilangan dimensi “calling” sebagai panggilan spiritual, dan bagaimana hal ini memengaruhi masyarakat modern?
    Ni Luh Made Agnesia Putri (2412511043)

  • @056_meidikakartika4
    @056_meidikakartika4 3 роки тому

    Selamat malam pak, sebelumnya terimakasih sudah memberikan materi dengan penjelasan yang sangat mudah dipahami.
    Jadi disini saya dapat simpulkan terkait 2 materi yaitu : tipe kepemimpinan dan pemikiran sosiologi agama.
    1. Tipe-tipe kepemimpinan
    - Tradisional : Kepemimpinan ini didasarkan pada jasa dimasa lalu melalui ingatan atau memori dari masyarakat, dimana jika jasa orang tersebut terus diingat maka ia akan tetap menjadi pemimpin bahkan hingga anak cucunya atau yang sering disebut turun-temurun.
    - Legal Rasional : Pemimpin dipilih berdasarkan mandat atau kewenangan yang lebih tinggi diatasnya. Dalam tipe kepemimpinan ini, kekuasaan bersifar legal formal dan berlegitimasi dari pemerintah pusat.
    - Kharismatik : Pemimpin dipilih karena dinilai memiliki suatu kekuatan yang luar biasa. Uniknya kepemimpinan ini mengambil karakter baik dalam kepemimpinan tradisional maupun legal rasional jadi kekuasaannya atau kepemimpinannya bersifat turun-temurun ataupun periodik.
    2. Seseorang dapat dikatakan kharismatik :
    Menurut Weber : Dibutuhkan kekonsistenan perilaku selama dua puluh hingga empat puluh tahun dimana kekonsistenan perilaku inilah yang nantinya akan memunculkan charisma untuk induvidu. Sedangkan pendapat Kierkegaard Menjadi seorang kharismatik dapat dilakukan dengan mempelajari ironi yaitu gaya bahasa yang menyebabkan orang lain berfikir sendiri, dimana pengunaan bahasa secara hati-hati dapat membuat orang menkjadi lebih kharismatik.
    Weber juga berbicara mengenai bagaimana kharisma itu bisa diturunkan seperti contoh pemimpin yang dimana orang tuanya dulu adalah seorang pemimpin. Karena mereka berkembang bersama orang tuanya maka mereka juga bisa mempelajari bagaimana orangtuanya berbicara dan bersikap yang akhirnya itu dapat diturunkan oleh anaknya.
    3. Sosiologi Agama dari Max Weber
    - Kultur agama protestan yang dibawa oleh calvinisme menukung bagi tumbuh kembangnya embrio kapitalisme .
    - Penganut protestan dikatakan lebih sukses dalam hal keduniawian seperti bisnis dsb Karena protestan berhasil mencetak jamaah umatnya menjadi sosok yang kompetitif. Tetapi Durkheim mengatakan bahwa angka bunuh diri dari protestan lebih tinggi dari khatolik karena kultur masyarakat protestan lebih induvidualistik yang dimana jika ia memiliki masalah lebih cenderung dipemdam sendiri.
    - 4 Etika dari John Calvin membuat sukses secara duniawi dan yang tak kalah penting adalah ia mengatakan bawha Gagal dunia, gagal akhirat yang dimana jika kamu hidup miskin di dunia maka di akherat juga akan masuk neraka dan begitupun sebaliknya.
    - Pemikiran antara Weber dan Marx itu sangat konradiktif dimana weber mendorong manusia untuk berfikir rasional sementara marx menganggap agama memundurkan masyarakat yang membuat masyarakat berfikir irasional.
    Dari kesimpulan yang saya dapatkan, saya ingin bertanya mengenai tipe kepemimpinan tradisional yang dikatakan dipilih secara turun-temurun. Apakah pemilihannya dapat dilakukan begitu saja tanpa melihat apakah seorang tersebut sudah memenuhi syarat atau layak untuk menjadi seorang pemimpin pak? Maaf pak saya masih agak bingung masalah yang ini.
    Terimakasih pak
    2012511056_Ni Made Meidika Kartika Ayu

  • @35_shintamaharadewi42
    @35_shintamaharadewi42 14 днів тому

    Terimakasih bapak atas materi yang bapak berikan, dgn materi bapak saya jadi tahu tentang kepemimpinan max weber.

  • @finayulfa7602
    @finayulfa7602 4 роки тому +1

    Terima Kasih atas penjelasannya Pak. Di sana dijelaskan John Calvin merupakan pencetus Protestan-Calvinisme. John Calvin terpengaruh oleh pemikiran Martin Luther yang menyatakan "Kerja sebagai Panggilan". Sehingga John Calvin menerjemahkannya lebih jauh dan menyatakan untyk beribadah kepada Tuhan kita harus melakukan 4 hal, yaitu:
    1. Bekerja keras
    2. Melakukan penghematan total
    3. Sedekah
    4. Mengutamakan rasio (kalkulasi untung-rugi)
    Dari pernyataan ini, saya berfikir bagaimana bisa agama menghantarkan pada pemikiran Kapitalisme. Meskipun, sudah bapak jelaskan bahwa makin lama pengikut kapital Calvinisme makin mengaburkan ajaran keTuhanannya. Hingga terbesit pertanyaan:
    1. Apa sebab Martin Luther mencetuskan pemikiran " Kerja adalah Panggilan"?
    2. Apa sebenarnya penjabaran kata 'kerja' menurut Martin Luther dalam pemikirannya tersebut??
    (Fina Yulfa Laila_1912511040)

  • @thufa8414
    @thufa8414 2 роки тому

    Terima kasih atas pemaparan materi yang bapak berikan dan materi ini sangat mudah dimengerti karena penjelasannya tidak terlalu rumit. Saya izin berpendapat mengenai pandangan Marx terkait agama.
    Karl Marx berpandangan bahwa agama telah kehilangan independensinya karena dipengaruhi oleh keadaan masyarakat. Karl Marx menganggap agama sebagai bentuk keterasingan dan penghalang bagi manusia untuk melakukan kreativitasnya sebagai mahluk yang bebas. Ia menilai bahwa agama bukanlah pedoman bagi umat manusia, melainkan kandang atau jerat. Marx berkata, "Agama adalah desahan dari makhluk yang tertindas, hati dari dunia yang tidak berperasaan dan kondisi jiwa dari jiwa. Itu adalah candu rakyat ". Kutipan terkenal ini mewakili posisi Marx dalam hal agama. Agama hanya mengeluh dari makhluk yang tertindas, maka itu hanya candu. Agama bukanlah pedoman, tetapi tidak lebih dari masalah manusia sendiri. Alih-alih memberikan petunjuk untuk keluar dari suatu masalah, ia menjadi candu atau obat penenang. Candu di sini artinya obat yang bisa meredakan atau melupakan rasa sakit yang sesungguhnya. Sedasi di sini berarti ilusi, yang tidak menyelesaikan masalah nyata yang ada di masyarakat. Singkatnya, agama adalah pemalsuan. Pertanyaan saya adalah, apakah pada akhirnya agama itu tercipta hanya karna sebuah masalah dari manusia itu sendiri? dan apakah agama hanya dijadikan tempat untuk mencari ketenangan atas masalah yang sedang dihadapi oleh manusia?
    (Thufa Putri Talisya 2112511037)

  • @ainayahshf
    @ainayahshf 4 роки тому

    Selamat malam pak. Sebelumnya terimakasih atas materi yang bapak sampaikan. Saya ingin menanggapi tentang materi yang sudah bapak jelaskan. Kepemimpinan karismatik yang disebutkan oleh Max Weber sebagai suatu anugrah berupa kualitas yang luar biasa, karisma inilah yang bisa membuat mereka mampu memberikan motivasi-motivasi kepada para pengikut mereka sehingga dapat mencapai kinerja yang maksimal. Kepemimpinan karismatik mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja bawahan dengan mempertimbangkan beberapa atribut-atribut kepemimpian karismatik yang terdiri dari kemampuan berempati, tindakan yang mencerminkan misi, rasa percaya diri, perilau pengembangan citra diri, keyakinan terhadap kompetensi bawahan, dan perilaku penciptaan peluang bagi pengikut untuk mengalami kesuksesan. Namun, dibalik hal-hal luar biasa yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang karismatik pasti mempunyai kekurangan juga. Salah satunya yakni, seorang pemimpin yang memiliki sifat karismatik seringkali mengambil sebuah keputusan yang memiliki risiko besar serta sangat percaya jika semua yang dilakukan mereka pasti benar karena para pengikutnya sudah memberikan kepercayaan. Maka dari itu, pemimpin karismatik harus memproyeksikan suatu citra keberhasilan agar pengikutnya meyakini mereka memiliki kualitas luar biasa, kegagalan apa pun akan menyebabkan para pengikut mempertanyakan kualitas sang pemimin dan pada gilirannya mengikis otoritas pemimpin. Terimakasih pak, maaf jika ada salah kata.
    Ainayah Shafa Alisha - 1912511054

  • @veralita3070
    @veralita3070 4 роки тому

    Terimakasih atas materinya pak,dari penjelasan ini saya menyimpulkan bahwa Weber sebenarnya menyatakan bahwa etika Protestan bukan satu-satunya faktor yang melahirkan semangat kapitalisme, melainkan hanya salah satu dari faktor kausal munculnya semangat kapitalisme modern. Ia menganggap lugu gagasan yang mengatakan protestanisme adalah satu-satunya sebab tunggal. Sama lugunya menurut Weber, menganggap kapitalisme hanya dapat lahir sebagai akibat dari reformasi protestan.Menurut Weber, seharusnya kapitalisme tidak hanya mementingkan harta dan kekayaan saja dalam mencapai suatu kebahagiaan, karena tidak selamanya kebahagiaan ditentukan secara material dari kekayaan yang dimiliki seseorang. Walaupun sebenarnya dalam konteks spirit kapitalisme yang dimiliki protestan sangat wajar. Pengumpulan dan penumpukan harta sebanyak-banyaknya bukanlah sesuatu yang dilarang oleh agama, akan tetapi hal yang terpenting adalah bagaimana suatu keselamatan mampu didapat dengan pengumpulan kekayaan tersebut. Artinya dari besar dan banyaknya kekayaan adalah untuk kebahagiaan bathin dari pemiliknya, bukan malah sebaliknya yaitu kekayaan itu sendiri. Yang menjadi landasan dasar dalam etos kerja adalah bagaimana untuk mengatasi berbagai kecemasan. Rasa takut, cemas, gundah, risau dan galau jika tetap berpangku tangan terhadap orang lain. Maka pada dasarnya berarti mereka telah melanggar perintah tersebut. Inti dari hasil ahirnya adalah mencapai keberhasilan untuk melaksanakan perintah Tuhan dan bagaimana keberhasilan mencapai sesuatu dengan mereduksi atau menghilangkan kegelisahan bathin yang terjadi pada diri mereka sendiri. Jadi perlu ditekankan yang menjadi orientasi utama dari bekerja keras bukanlah kekayaan, melainkan kebahagiaan dalam pencapaian bathinlah yang menjadi orientasi pokok. Karena kembali pada tujuan awalnya yaitu kebahagiaan batin.
    Vera Lita (1912511018)

  • @nararyaribi9114
    @nararyaribi9114 14 днів тому

    Selamat siang pak, terimakasih atas materi hari ini, saya izin menanggapi bahwa pemikiran Max Weber mengenai kepemimpinan menarik karena Weber menyoroti bahwa sifat-sifat pemimpin bisa terikat pada tradisi, hukum, maupun kepribadian luar biasa (kharisma). Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak sekadar mengenai posisi, tetapi juga pengaruh historis dan sosial yang meneguhkan legitimasi pemimpin dalam berbagai konteks masyarakat. Lalu Rutinisasi kharisma menunjukkan bagaimana kharisma bisa diwariskan secara sosial dan simbolik, bukan sekadar biologis. Ini menggambarkan bahwa anak-anak dari pemimpin kharismatik seperti Soekarno dapat mengadopsi sifat-sifat yang sama melalui pembelajaran dan pengaruh lingkungan, memperpanjang pengaruh kharisma ke generasi berikutnya. Dan cukup konntras pemikiran Max Weber dengan Karl Marx mengenai agama dan kapitalisme adalah contoh klasik dari dua pandangan sosiologis yang berbeda. Weber melihat agama sebagai faktor positif yang mendorong rasionalitas, sementara Marx memandangnya sebagai alat untuk mengendalikan dan membatasi kelas pekerja. Hal ini menyoroti perbedaan pendekatan dalam memahami peran agama dan ekonomi dalam masyarakat. Cukup sekian dari saya, terimakasih.
    Nararya Ribi Utomo
    (2412511005)

  • @GaluhAsihKhoirunisa
    @GaluhAsihKhoirunisa 13 днів тому

    Terimakasih pak Wahyu atas materinya mengenai materi max Weber pada pertemuan kali ini disajikan dengan baik 🙏🙏

  • @joyhosanna919
    @joyhosanna919 4 роки тому

    Trimakasih untuk materi nya pak. Saya sangat tertarik mengenai pembahasan tipe kepemimpinan kharismatik, bagaimana dikatakan bahwa menurut weber dibutuhkan bertahun - tahun bahkan puluhan tahun untuk menjadi seseorang yang memiliki kharisma, sehingga harus dibutuhkan kekonstanan dalam melakukan sebuah tindakan, hal ini sangat menunjukan bahwa untuk menjadi seseorang yang berkharisma bukan sesuatu yang instan atau berpura - pura. Selanjutnya saya juga tertarik mengenai kharisma dapat diturunkan, dalam hal ini ketika seorang ayah merupakan pemimpin yanh berkharisma, tindakan - tindakan yang dilakukannyya dapat menjadi contoh bagi kehidupan keturunan selanjutnya.
    Sehingga hal ini sangat menarik bagi saya, bahwa kharisma bukanlah sesuatu hal yang bersikap pura - pura namun kekonsistenanhal yang sangat dibutuhkan dalam membangunnya.
    Bahkan untuk menjadi penjahayt berkharisma pun, dibutuhkan kesetiaaan dalam melakukan kejahatan, agar tercipta kharisma yang luarbiasa.
    JOY HOSANNA
    1912511011

  • @ellen9057
    @ellen9057 4 роки тому

    Selamat Sore Pak Wahyu. Terimakasih atas penjelasan materinya. di sini saya ingin menanggapi tentang Materi Kepemimpinan Tradisional. dijelaskan bahwa kepemimpinan tradisional ini dipilih berdasarkan hal besar yang dilakukan pada masa lampau. ini tentunya dijalankan pada masyarakat tradisional seperti yang sudah dijelaskan juga. Hampir seluruh wilaya di Indonesia ini sudah bisa dikatakan Moderen. walaupun masih ada daerah daerah tertentu yang masih primitif jumlahnya bisa dihitung. kebanyakan masyarakat sudah mengenal dunia Modern. namun pada jaman sekarang ini masih ada satu dua wilayah yang masih menerapkan sistem kepemimpinan tradisional ini. ini sangat mempengaruhi sistem pemerintahan dan juga sistem lainnya di daerah tersebut. karena bisa jadi orang yang menjadi warisan kepemimpinan itu adalah orang yang tidak berpendidikan tinggi dan memiliki kemampuan yang kurang dan jiwa kepemimpinan yang kurang. di sini cenderung ia akan menjalankan tugasnya dengan tidak efektif dan evisien , dan masyarakat yang kebanyakan juga berpendidikan rendah , dengan tingkat pendidikan yang kurang juga ikut dengan apa yang diperintahkan atau dijalankan oleh pemimpinnya. ini sangat berdampak pada kemajuan daerah. bisa saja daerahnya kemudian akan menjadi daerah berkembang saja atau bahkan tertinggal.
    Permisi pak ,
    Bagaimana pendapat bapak tentang kepemimpinan tradisional yang masih diterapkan ? Menurut pendapat bapak apakah kepemimpinan tradsional masih wajar diterapkan di jaman sekarang walaupun itu daerah yang terpencil ?
    Pada penjelasan di atas juga dijelaskan tentang kepemimpinan Legal-Rasional yang sering ditemukan di jaman moderen ini dan bahkan sudah diterapkan dan dijalankan hingga sekarang. dan dijelaskan juga tentang kepemimpinan Kharismatik. uniknya kepemimpinan Kharismatik ini dia mengambil karakter kepemimpinan Tradisional dan Legal-Formal , serta bersifat karismatik. menurut bapak, jadi sebaiknya jenis kepemimpinan yang lebih baik dan bagus untuk diterapkan itu yang mana pak ? kepemimpian Kharismatik atau Legal-Rasional ? Terimakasih.
    (Elnisa Sule /1912511010)

  • @joancarol2410
    @joancarol2410 4 роки тому

    Saya ingin sedikit memberi komentar atas ketertarikan saya pada perkataan Marx pada menit (18:10) bahwa "Agama adalah candu masyarakat". Kekuatan agama yang besar, menurut Marx, bisa membentuk ilusi akan kebahagiaan di dalam pikiran manusia dan menjadi semacam ‘opium’ bagi orang-orang yang sakit/kecewa sebab bisa meredakan penyakit dan kesengsaraan. Inilah yang dikritik Marx, yakni ilusi kebahagiaan yang bisa melemahkan semangat perlawanan kaum tertindas terhadap kelas di atasnya yang bersifat opresif dan menjadikan masyarakat sebagai orang yang tidak berjiwa dan tidak berperasaan. Bagi sebagian orang yang menganut agama, gagasan bahwa mereka akan bertemu lagi dengan orang-orang tercinta yang sudah meninggal terlebih dahulu di sebuah tempat yang jauh lebih baik dari dunia (surga), membantu mereka untuk berhadapan dengan ketidakadilan dan kekecewaan yang mereka alami di kehidupan sehari-hari.
    Pemikiran ini sungguh menarik bagi saya, karena tidak seperti para filsuf dan kritikus agama lain yang memilih jalur teologis, Marx melakukan analisis terhadap agama dengan mengaitkannya pada aspek sosial dan ekonomi. Jalur analisis yang dipilihnya tersebut melahirkan suatu penekanan pada hubungan antara alienasi dan agama. Kita sudah mempelajari Alienasi dengan panjang lebar sebelumnya, Alienasi merupakan suatu fitur permanen yang akan selalu ada dalam masyarakat yang terbagi atas kelas-kelas. Dalam hal ini, menurut Marx, agama merupakan refleksi dari alienasi manusia dalam masyarakat yang setiap harinya merasa tertekan dengan kekuatan kapitalisme. Dalam kata lain, agama akan menjadi sebuah penenang atau pereda rasa sakit yang digunakan oleh orang-orang yang tertindas secara sosial dan ekonomi dalam masyarakat yang terbagi atas kelas-kelas.
    Terimakasih dan maaf pak kalau out of topic
    (Joan Carol Lusia/1912511033)

  • @yulindamaryana1826
    @yulindamaryana1826 4 роки тому

    Terimakasih pak sebelumnya, 🙏🙏
    Saya ingin menangapi dari Pernyataaan bapak mengenai martin luther kata "panggilan Tuhan" bagi umat kristiani sudah sering terdengar dimana kata "Panggilan Tuhan" Dalam melayani di gereja atau dipersekutuan terlebih dahulu ditanya apakah ada panggilan Tuhan sehingga mau terlibat dalam pelayanan, tidak hanya pendeta saja yang bisa dikata mendapatkan panggilan Tuhan tetapi juga dalam pelayanan kerab sekali kata-kata tersebut terdengar.
    ada satu kata yang di katakan oleh John Calvin bahwa kegagalan didunia, Adalah kegagalan akherat, bila didunia kaya makan di akherat juga akan kaya. hal ini baru saja saya dengar. hal biasa yang saya dengar adalah kebaikan didunia adalah harta disurga, apa yang dituai didunia akan dituai juga di akherat. Tidak ada hal yang mengharuskan agama kristiani untuk sukses di dunia.
    Bagi umat kristiani bahwa harta atau kekayaan tidak ada di surya melainkan kebaikan dan cara ibadah yang baik yang akan dibahwa di akherat nantinya
    Jadi menurut saya hal yang di sampai oleh john calvin tersebut tidak benar..
    Sebab Tuhan telah menyediakan harta diakherat sesuai apa yang telah kita perbuat.
    (Yulinda Maryana Ringo Ringo/1912511009)

  • @diasrehan9768
    @diasrehan9768 3 роки тому

    Terimakasih atas penyampaian materi dari bapak, saya tertarik pada pemikiran Kierkegaard mengenai menjadi seseorang kharismatik dapat dilakukan dengan mempelajari ironi. Saya rasa ini juga yang dialami oleh soekarno dimana iya mempelajari bagaimana tindakan-tindakan penjajah mengekplotasi segala sesuatu yang ada di nusantara dan secara tidak langsung hal tersebut yang membentuk karakternya menjadi sosok yang kharismatik. Mungkin saya dapat sharing karena menurut saya pribadi merasa akan lebih kuat bila mengalami ironi itu tersendiri sebagai sumber primer yang menerima kemudian mempelajari motif-motif dari sebuah ironi tersebut? saya pribadi merasa ketika mengalami suatu hal yang cukup ironi adalah hal yang semu dan berjalan begitu saja, akan tetapi ketika sudah mampu dan bertahan melewati semua hal tersebut saya merasa ada sesuatu yang membedakan diri saya pribadi dengan orang lain yang tidak mengalami hal tersebut. Saya menyetujui kalimat "segala sesuatu yang ada sejatinya tidak ada sesuatu" karena segala sesuatu yang ada dalam diri saya saat ini sejatinya dahulu belum ada, hal ini terjadi karena bentukan-bentukan dari beberapa aspek seperti lingkungan, pergaulan, dan lain sebagainya.
    Selanjutnya mengenai sosio-agama, saya pribadi sebagai seorang penganut protestan dan saya sering mendengar perihal "lakukanlah segala pekerjaanmu untuk Tuhan" mungkin mulanya saya merasa bahwa kalimat tersebut menggambarkan bahwa sejatinya kita mengerjakan hal apapun harus didasarkan pada ketulusan sehingga apapun yang diterima diharapkan akan berkecukupan. saya ingin menanyakan apakah pemikiran protestan rakus akan emas masih eksis sampai dengan sekarang? bila iya, apa yang membuat pemikiran tersebut dapat eksis sampai dengan saat ini? terimakasih
    Dias Rehan Rinaldi/ 2012511034

  • @fansgenhalilintarwulandari991
    @fansgenhalilintarwulandari991 14 днів тому

    selamat sore siang malem pagi bapak terimakasihh atass pemaparan materi nya izin perkenalkan nama saya annisa dari sosio 24, saya ingin menanggapi tentang bagaimana kepemimpinan kharismatik itu Teori kepemimpinan kharismatik adalah teori yang menekankan bahwa kepemimpinan yang efektif dapat muncul dari daya tarik dan kekuatan pribadi seorang pemimpin, yang mampu memengaruhi serta menginspirasi pengikutnya untuk mengikuti visi dan tujuannya. Pemimpin kharismatik biasanya memiliki karisma atau pesona yang luar biasa, yang membuat pengikut merasa termotivasi, terhubung, dan bahkan rela berkorban demi tujuan yang ditetapkan pemimpin.
    Beberapa karakteristik yang umum dalam kepemimpinan kharismatik antara lain:
    Visi yang Jelas dan Menarik: Pemimpin kharismatik memiliki visi yang menarik dan inspiratif, yang mampu menggerakkan emosi dan komitmen pengikutnya.
    Komunikasi yang Memikat: Mereka pandai dalam berkomunikasi, sering kali menggunakan bahasa yang penuh gairah dan simbolis untuk menyampaikan visi mereka, sehingga bisa memotivasi dan menggerakkan orang lain.
    Keyakinan Diri Tinggi: Pemimpin kharismatik sangat percaya diri dalam menjalankan visi mereka, dan keyakinan ini menular pada pengikutnya.
    Kemampuan Menginspirasi dan Mempengaruhi: Pemimpin kharismatik memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain secara emosional dan kognitif, membuat pengikut merasa terdorong untuk mendukung visi pemimpin.
    Keteladanan yang Kuat: Pemimpin kharismatik sering kali menunjukkan keteladanan melalui tindakan nyata yang sejalan dengan visi mereka, yang membuat mereka dihormati dan disegani.
    Teori kepemimpinan kharismatik pertama kali dikemukakan oleh sosiolog Max Weber, yang menganggap bahwa kepemimpinan jenis ini bisa sangat kuat dan efektif, tetapi juga bisa menjadi risiko karena berpotensi memunculkan ketergantungan yang berlebihan pada sosok pemimpin dan cenderung mengabaikan struktur organisasi yang formal.
    Kepemimpinan kharismatik sering dikaitkan dengan beberapa pemimpin dunia yang sukses, baik dalam pemerintahan, bisnis, maupun gerakan sosial. Namun, penting juga diingat bahwa tidak semua pemimpin kharismatik memiliki dampak positif; dalam beberapa kasus, pemimpin dengan karisma tinggi bisa menyalahgunakan pengaruhnya untuk kepentingan pribadi atau tujuan yang merugikan.

  • @naomilumbantoruan_0642
    @naomilumbantoruan_0642 3 роки тому

    Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih atas pemaparan materi yang bapak sampaikan saya ingin bertanya Mengapa Mussolini dan Hitler mendapat suatu kepemimpinan kharismatik dan bagaimana asal mula adanya kepemimpinan kharismatik ini dapat diketahui oleh masyarakat?
    Selain itu, Max Weber juga ada membuat etika protestan dan kapitalisme dimana adanya kultur yang mendukung embrio kapitalisme, dar sudut mana suatu etika protestan itu menganut suatu kapitalisme?ketika saya mendengar penjelasan bapak yang mengatakan dimana masyarakat yang menganut agama katolik dapat mencari suatu solusi melalui gereja, hal apa yang dilakukan gereja sehingga mereka mendapat suatu solusi, sedangkan penganut protestan mencari solusi dari suatu masalah melalui diri sendiri?
    Dalam hal calling atau panggilan yang disampaikan Martin Luther dan di sempurnakan oleh Jhon Calvin bahwa hal itu sebagai suatu hal untuk beribadah kepada Tuhan, mengapa dalam hal tersebut dikatakan dapat dilakukan dengan megutamakan rasio atau mengkalkulasikan untung rugi dalam bertindak? Bukankah tindakan yang kita lakukan sesuai ajaran masing" tanpa memandang untung rugi yang kita dapat dalam beribadah?setelah hal tersebut mengapa John Calvin dalam calvinisme memandang bahwa orang" yang gagal di dunia akan gagal diakhirat, padahal ada suatu hal tertentu yang tidak dapat kita duga, mungkin sebelum mencapai akhirat kita sukses, sepemikiran saya tentang gagal atau berhasilnya seseorang di dunia itu berbeda dengan hal di akhirat.
    Naomi Lumbantoruan/2012511011

  • @ayucintyaamanda1160
    @ayucintyaamanda1160 4 роки тому

    Selamat siang pak, terima kasih atas materi yang telah diberikan. Pemikiran sosiologi agama dari Max Weber yang tertulis di salah satu karyanya yang membahas tentang Etika Protestan dan Spirit Kapitalisme yang dianggap sangat penting dan sangat berpengaruh. Buku ini menuliskan tentang Agama Protestan terutama aliran Calvin mendukung bagi perkembangan Kapitalisme. Dan dalam karya ini Weber juga menjelaskan bagaimana Protestan lebih suskes di urusan duniawi dibandingkan dengan Katolik. Sementara menuruh Durkheim angka bunuh diri pada penganut Protestan lebih tinggi daripada Katolik karena bersifat lebih individualistik dibandingkan dengan Katolik. Tidak hanya memiliki perbedaan pendapat dengan Durkheim, Weber juga mempunyai perbedaan pendapat dengan Marx. Jika menurut Marx agama dapat memudarkan masyarakat , dan membuat manusia beroikir irasional, yang menunjukkan bahwa Marx anti Kapitalis. Sedangkan Weber berpendapat agama dapat memajukan masyarakat , mendorong manusia untuk berpikir rasional, menunjukkan Weber berpihak pada Kapitalis. Apakah karena hal ini Weber dikatakan "radikal" ?
    Berikutnya juga dikatakan bahwa Weber menyesali masa kini dimensi calling atau panggilan Tuhan pada kerja dalam masyarakat Barat telah hilang. yang hanya tersisa hanya kerja keras, penghematan total dan rasionalitas. Apakah hal yang melatar belakangi pudarnya doktrin agama dipengaruhi oleh Pencerahan Eropa ? Atau ada hal lain yang mempengaruhi ?
    Terima Kasih, Ayu Cintya Amanda (1912511052)

  • @srisaraswati1951
    @srisaraswati1951 4 роки тому

    Sebelumnya terimakasih atas penjelasan yang bapak berikan dalam sesi kuliah online ini. Jujur dalam materi kuliah online kali ini saya tertarik dengan pembahasan perbandingan pemikiran tokoh Weber dan Marx mengenai agama terhadap masyarakat. Weber menilai bahwa agama memajukan masyarakan, sedangkan Marx sebaliknya. Menurut saya pribadi yang awam ini, jika melihat kembali pemikiran para tokoh di atas, maka saya akan mengatakan bahwa saya tidak setuju dengan pemikiran Marx. Pada zaman di mana kaum borjuis mempengaruhi kaum prolektar dengan iming-iming agama, hal itu membuat para kaum prolektar pada saat itu tunduk dan tidak memiliki semangat ataupun jiwa pemberontak demi menggapai taraf hidup yang lebih baik. Agama seolah-olah dijadikan sebagai alat untuk menghipnotis oleh kaum borjuis, agar mereka mendapatkan keuntungan dari pekerja. Sebenarnya bukan agama yang musti disalahkan di sini, namun oknumnya (borjuis). Mereka seakan-akan memanipulasi ajaran agama dan mendoktrin kaum prolektar. Agama yang saya tahu adalah sebuah ajaran/kepercayaan menuju Tuhan, seharusnya dalam hal ini kita tidak sepatutnya menyangkut pautkan dunia materi. Pada statement Weber yang mengesalkan bahwa dimensi calling 'panggilan Tuhan' hilang pada pekerja masyarakat barat, menurut saya mereka terlalu terbuai akan materi. Mereka terlalu fokus untuk menjadi sukses di dunia, hingga melupakan kewajibannya untuk bersedekah. Mereka terlalu sibuk untuk meningkatkan taraf hidupnya masing-masing hingga melupakan sekelilingnya dan menjadi masyarakat yang individualis. Semua ini merupakan pendapat serta asumsi dari saya, bila ada kesalahan mohon diluruskan. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih untuk bapak dan tim yang telah memberikan materi perkuliahan online ini.
    Sri Saraswati (1912511034)

  • @lesyedeux
    @lesyedeux 13 днів тому

    Terima kasih atas pemaparan materinya pak wahyu, dari video yang bapak sampaikan menurut Max Weber, yang mengklasifikasikan kepemimpinan menjadi tiga tipe: tradisional, legal-rasional, dan kharismatik. Kepemimpinan kharismatik ditandai oleh pemimpin yang dianggap memiliki kekuatan luar biasa dan kualitas metafisik, seperti yang terlihat pada tokoh-tokoh seperti Hitler dan Soekarno. Lalu apa saja faktor yang dapat meningkatkan atau mengurangi karisma seorang pemimpin dalam konteks modern di era society 5.0 ini?

  • @artidewisrimaharaniadityar3381
    @artidewisrimaharaniadityar3381 4 роки тому +1

    Terima kasih atas penjalasannya pak, saya izin menambahkan sedikit komentar pada materi sosiologi agama. Pada materi sosiologi agama dijelaskan kontradiksi antara pendapat Weber dengan Marx. Marx berpendapat bahwa ‘agama memundurkan masyarakat dan membuat manusia berpikir irasional’ saya sendiri pernah membaca tentang alasan dari pendapat Marx tsb, Marx menganggap bahwa agama adalah sebuah candu yang akan memberi pengaruh fantasi akan hari depan sebagai sebuah harapan subsitusi kehidupanya saat ini. Agama juga kadang-kadang sebagai alasan suatu gerakan eksploitasi masyarakat yang menyudutkan gerakan buruh memihak hak-hak kerjanya. Marx menilai alienasi sebagai sesuatu yang inheren dalam indusrialisasi/modernisasi. Alienasi merupakan ciri sekaligus sindrom masyarakat modern. Mereka terasing dari diri dan lingkungannya. Mereka menjadi pasif, tidak berdaya, dan senantiasa berada dalam situasi yang menjemukan. Mengingat sumber adanya alienasi itu adalah dominasi kelas borjuis (pemilik modal), maka jalan keluarnya menurut Marx adalah menghapuskan kelas borjuis tersebut melalui revolusi yang akan melahirkan zaman sosialisme-komunisme, yakni suatu masyarakat sama rata sama rasa sebagaimana zaman sebelum ada negara. Hal itu berarti menggantikan sistem ekonomi kapitalisme dengan sosialisme- komunisme. Menurut Marx, mengingat ekonomi merupakan pondasi atau faktor penentu segala hal, termasuk di dalamnya agama, maka agama dengan demikian berada di atas pondasi ekonomi kapitalistik yang eksploitatif yang melahirkan kepincangan sosial dan keterasingan tersebut. Agama telah mengabdi pada kepentingan ekonomi itu dengan cara dua hal; pertama sebagai alat justifikasi teologis bagi berlangsungnya kondisi yang menghisap dan kedua penekanannya pada dunia transcedent dan kebahagiaan hidup setelah mati telah mengalihkan perhatian masyarakat dari penderitan dan kesulitan hidupnya. Agama dalam hal ini hanya merupakan ekspresi keterasingan manusia industri belaka.
    Arti Dewi / 1912511013

  • @puturegitadianpramestidewi1743
    @puturegitadianpramestidewi1743 3 роки тому

    Terima kasih pak atas pemaparan materi mengenai Pemikiran Weber tentang Tipe-tipe Kepemimpinan dan Pemikiran Sosiologi Agama, ada beberapa pertanyaan yang ingin tanyakan terkait materi yang di jelaskan
    1. Disebutkan tadi bahwa DNA dapat menurunkan sifat karismatik seseorang dalam memimpin ataupun menduplikasi diri dan melanjutkan kehidupan setelah tubuh sebelumnya tiada , apakah di hal tersebut seorang itu mempelajari, menekuni dan menunjukan sehingga orang lain dapat meyakini bahwa dirinya memiliki kharismatik seperti yang diturunkan oleh keluarganya yang juga merupakan seorang pemimpin ?
    2. Dalam buku The Protestan Ethic and Spirit of Capitalism yang mengakatan panganut Protestan bersikap lebih individualis serta lebih sukses dalam hal keduniawian, apakah menurut bapak suatu pemimpin lebih baik bersikap individualis, apakah ada hubungan ketika pemimpin yang individualis menjadikan pemimpin itu sukses untuk pengikutnya ?
    3. Yang terakhir dapat dikatakan bahwa ada 3 tipe kepemimpinan menurut Weber yaitu tradisional, legal-rasional dan kharismatik apakah ada hubungan ketiga tipe kepemimpinan tersebut ? Dan apakah ada contoh pemimpimpin berdasarkan tiga tipe tersebut sekaligus ?
    Putu Regita Dian Pramesti Dewi/ 2012511050

  • @pengemudingasaltm9483
    @pengemudingasaltm9483 14 днів тому

    Selamat pagi, siang, sore, malam pak wahyu. Sebelumnya terimakasih atas pemaparan sesi kuliah online kali ini. Aku raka dari sosio 24, ingin menanggapi mengenai teori kepemimpinan kharismatik menurut max weber. Menurut saya tokoh yang menggambarkan pemimpin karismatik salah satunya adalah Nelson Mandela, ia mencerminkan banyak aspek dari teori kepemimpinan karismatik Max Weber dimana kharisma pribadi, visi kuat, dan kemampuan untuk memimpin dalam situasi krisis menjadi dasar kekuatannya sebagai pemimpin. Ia tidak hanya mengubah Afrika Selatan, tetapi juga memberikan contoh kepemimpinan yang tetap relevan dan dihormati sepanjang waktu, menunjukkan bagaimana kharisma dapat menggerakkan dan menginspirasi massa untuk mencapai perubahan sosial yang signifikan. Ada pertanyaan yang berkaitan dengan hal yang Aku sampaikan pak..
    1. Apa yang akan terjadi jika suatu negara tidak mempunyai pemimpin yang karismatik, apakah negara tersebut akan terpuruk?
    2. Jika pemimpin di suatu negara kurang karismatik Dari pemimpin sebelumnya, apakah itu akan berpengaruh kepada cara rakyat memandang ia sebagai pemimpin dan langsung mengcap dia tidak berhak menjadi pemimpin?
    Sekiranya itu sajaa terimakasih banyak atas waktunya bapak 🙏
    (Muhammad Raka Arya Putra / 2412511006)

  • @melianaputri4006
    @melianaputri4006 2 роки тому

    Terima kasih bapak atas materi yang sudah disampaikan, izin menanggapi dan memberi pendapat. Menurut saya, tipe kepemimpinan tradisional ini cenderung tidak adil dalam segi turun temurunnya. Karena jika memang diukur dari jasanya, sebenarnya masih banyak orang yang berkorban dan berjasa lebih banyak daripada keturunan pemimpin tersebut. Namun, keturunan dari pemimpin sebelumnya lebih dihargai meskipun belum berjasa apa apa sedangkan yang sudah berjasa hanya diberi apresiasi berupa penghargaan saja. Selanjutnya, sepemahaman saya, tipe kepemimpinan kharismatik merupakan campuran dari tradisional dan legal-rasional, tetapi lebih mendekati tradisional. Dan untuk pemahaman “Gagal Dunia, Gagal Akherat”, menurut saya merupakan pemikiran yang sangat tidak baik. Karena untuk bisa berhasil di dunia (menjadi orang sukses dan kaya) bisa menghalalkan segala cara bahkan cara paling irasional sekalipun untuk mencapai tujuannya.
    Made Meliana Putri (2212511014)

  • @agusdwiadnyana1783
    @agusdwiadnyana1783 4 роки тому

    Max Weber mengenai kajian agama dalam karyanya yakni Etika Protestan dan Spirit Kapitalisme menjadi salah satu versi kelahiran kapitalisme. Sebab, dalam buku monumentalnya tersebut banyak dipengaruhi oleh doktrin calvinisme yang terinspirasi dari Martin Luther. Terdapat empat etika mengenai beragama protestan yaitu bekerja keras, sedekah, melakukan penghematan, dan bertindak berdasarkan rasio (untung-rugi).
    Dari keempat etika tersebut membuat orang yang beragama protestan cenderung individual sekaligus mempunyai daya saing. Sebuah dokrin dari Martin Luther yaitu “gagal dunia, gagal akhirat” membuat umat protestan memiliki kultur yang mendukung kapitalisme berkembang. Bisa dikatakan dampak dari doktrin tersebut mendorong umat protestan sukses dalam material, dan membuat semangat kapitalisme terpatri dalam jiwa nya sejak dini.
    Pertanyaan nya, apakah jika seseorang dilahirkan dengan identitas agama tertentu akan berpengaruh dalam membuat hidupnya kaya?
    =====
    Menarik juga jika menyinggung mengenai kontradiktif dari perspektif agama oleh Marx dan Weber. Agama secara umum tentu bisa ‘dikawinkan’ dengan kapitalisme dan anti-tesis kapitalisme. Weber melalui etika protestan nya berpendapat agama membuat manusia jadi rasional, namun terbalik dengan pendapat Marx.
    Dalam agama dan ilmu pengetahuan terdapat dikotomi dalam masyarakat. Jika seseorang beragama, maka ia cenderung anti-sains. Jika seseorang santifik biasanya tidak percaya agama. Justru, menurut Roy Murtadho dalam sebuah wawancara menyatakan “sebenarnya agama dan ilmu pengetahuan bisa berjalan beriringan”. Begitu juga menurut Pak Wahyu saat dikelas, “kalau orang yang religius sudah sepatutnya mempunyai spiritualitas”.
    Di Indonesia yang mayoritas beragama muslim, apalagi ditengah kehidupan modern yang menciptakan kekosong spiritual mempopulerkan fenomena ‘hijrah’. Dalam maknanya hijrah berarti ‘berpindah’ dari satu tempat ke tempat lain, dari sesuatu yang buruk berubah menjadi baik. Tetapi fenomena tersebut oleh beberapa pihak dipandang sebagai kapitalisme yang berkedok agama. Mungkin seperti oknum pemuka agama di Bali, saat menyarankan melakukan ritual agama dengan dalih berbakti pada tuhan dan menjauhi dunia material, tetapi dilain sisi oknum tersebut malah merperoleh keuntungan bisnis (materialis) dengan menjual banten (sarana persembahyangan). Sungguh kontradiktif!
    Sebaiknya, kala kita beragama tidak boleh terjebak dalam dikotomi tertentu. Melainkan beragama harus progresif yaitu dapat beragama sekaligus berdasarkan ilmu pengetahuan. Agar kita dapat melihat kontradiksi-kontradiksi yang ada di dunia. Begitu juga jika orang yang religius sudah sepatutnya dapat menterjemahkannya kedalam bentuk sikap. Sayangnya, hari ini umat beragama kebanyakan sibuk dengan ritual dan simbol keagamaan belaka. Mereka menjadikan agama sebagai pelarian dan menutup mata akan realitas dunia yang penuh dengan kontradiktif yang sepatutnya disaat yang sama diperlukan sikap religius tersebut.
    Bagaimana menurut Pak Wahyu dan teman-teman mengenai kontradiktif tersebut?
    Agus Dwi Adnyana (...031)

  • @10_ferrydwikurniawan43
    @10_ferrydwikurniawan43 2 роки тому

    Sebelumnya terimakasih atas materi yang telah bapak sampaikan dan pembahasannya mudah untuk dimngerti dan dipahami. Mengenai kepemimpinan yang telah bapak jelaskan mulai dari kepemimpinan tradisional, kepemimpinan legal rasional, dan kepemimpinan kharismatik. Saya izin bertanya, apakah dulu pemimpin yang dipilih karena harta kekayaannya seperti tuan tanah termasuk kedalam kepemimpinan kharismatik?dan apa alasannya?
    Selanjutnya mengenai sosiologi agama-Max Weber, seperti yang dijelaskan dalam vidio bahwa terdapat 4 butir yang menjadi dasar etika protestean diantaranya : kerja keras, rajin menabung, melakukan penghematan total, dan mengutamakan rasio untung rugi. dalam hal ini artinya Etika Protestan dan jiwa kapitalisme adalah sama-sama mempunyai kekuatan untuk mengakumulasi modal, sebab doktrin yang mengandug unsur agama memiliki sentimen yang kuat sehingga akumulasi modal dapat cepat terwujud, dengan jiwa kapitalisme yang rasional kita akan mudah menghasilkan akumulasi modal karena menurut weber seseorang yang dianggap selamat ialah orang yang sukses dalam kehidupan dunianya kerena menurutnya kegiatan duniawi telah memperoleh makna spiritiual dan moral.
    sekian tanggapan saya jika terdapat salah atau kekurang mohon maaf pak. Terimakasihh
    (Ferry Dwi kurniawan 2112511035)

  • @almaisaks
    @almaisaks 4 місяці тому

    Seri Kuliah Online: (3) Max Weber, Tipe-tipe Kepemimpinan dan Pemikiran Sosiologi Agama

  • @Angel-rt3rq
    @Angel-rt3rq 2 роки тому

    Terima kasih atas materi yang telah Bapak sampaikan. Saya tertarik dengan pembahasan ini, sehingga yang dapat saya simpulkan berdasarkan tipe kepemimpinan oleh Max Weber adalah pemimpin itu terbentuk oleh kondisi. Entah itu pemimpin tradisional, legal-rasional, dan kharismatik semuanya terbentuk dan muncul karena kondisi yang mereka alami, pemimpin tradisional yang memiliki jasa besar kepada masyarakat, pemimpin legal-rasional yang mendapatkan mandat, dan pemimpin kharismatik yang memiliki kelebihan meta-fisika. Hal yang membedakan antara ketiga tipe ini adalah bagaimana kapasitas mereka dalam memimpin dan bagaimana stigma masyarakat dalam memandang mereka sehingga ketiga tipe kepemimpinan ini akan mendapatkan tingkat kepercayaan yang berbeda di dalam masyarakat. Lalu, ada hal yang masih ingin saya tanyakan, yaitu mengapa pemimpin yang dipilih berdasarkan hal besar yang telah dilakukan di masa lampau atau kepemimpinan tradisional ini diidentikan akan ditemukan pada masyarakat tradisional? Apakah itu berarti setelah ditelaah lebih lanjut, faktanya orang dengan tipikal yang hadir karena sebuah jasa besar itu tidak memiliki kapasitas untuk memimpin di masa modern ini? serta faktor-faktor apa saja yang membuat kepemimpinan tradisional ini memudar di era modern?
    Kurang lebih begitu yang bisa saya sampaikan, mohon penjelasannya Bapak. Terima kasih🙏🏼
    Putu Angelica Agustini (2112511034)

  • @arviorayan6394
    @arviorayan6394 13 днів тому

    Selamat malam pak, terima kasih atas materi yang di berikan.
    Setelah menonton video ini, tipe kepemimpinan menurut max weber ada tiga yaitu tradisional, Legal-rasional dan kharismatik. Kepemimpinan tradisional adalah cara memimpin dengan cara menjalankan cara pemimpin yang sebelumnya lakukan. Pertanyaan saya apakah kepemimpinan tradisional ini masih baik di lakukan di zaman sekarang ?

  • @lakamolavivin6086
    @lakamolavivin6086 4 роки тому

    "Kerja sebagai panggilan " . Itulah yang dikatakan oleh Martin Luther. Jujur , saya juga baru tau jika pencetus kata "panggilan" berasal dari Luther. Sebagai seorang kristiani kata panggilan sudah tidak asing di dengar . Kata panggilan dimaknai dengan memanggil maupun menempatkan ataupun arahan yang diberikan oleh Tuhan. Sebagai contoh : ketika seseorang ingin masuk sekolah Theologia, sebelummya ia harus tau apakah masuk sekolah Theologia merupakan panggilan Tuhan. Kata panggilan Tuhan juga sering dipakai oleh orang-orang yang melayani atau melakukan sebuah misi .
    Martin Luther sendiri meyakini bahwa semua bentuk pekerjaan secara mendasar bagi manusia adalah merespon kepada kasih anugerah Allah dan hal itu juga merupakan “panggilan” . Panggilan yang dimaksud oleh Luther berupa sikap kasih pelayanan yang diberikan dengan kasih berbanding dengan pilihan pekerjaan yang hendak ia pilih. Artinya setiap pekerjaan merupakan panggilan dari Tuhan untuk melakukan hal tersebur . Luther juga mengatakan bahwa untuk menerima panggilanh tidak selamanya seseorang harus menjadi pendeta ( karena pada era tersebut orang meyakini bahwa pendeta mempunyai martabat yg lebih tinggi dibandingkan pekerjaan lain).
    Vivin L // 1912511020

  • @WerdhiWisesa
    @WerdhiWisesa 14 днів тому

    Selamat siang bapak, Sebelumnya terimakasih atas pemaparan materi pada kelas online kali ini 🙏🏻
    Sebelumnya saya izin menanggapi terkait bagaimana seseorang bisa di cap dan dikatakan memiliki kharismatik, saya setuju dengan pendapat Max Weber yang menyatakan bahwa jika ingin mendapatkan cap atau dipandang sebagai orang yang memiliki kharismatik harus memiliki kekonsistenan yang tinggi pada perilakunya. Begitupula dengan pandangan seorang filsuf eksistensialis dari denmark yaitu kierkegaard yang saya rasa cukup sejalan dan merupakan sambungan dari pemikiran Max Weber. Dimana kierkegard menyatakan bahwa menjadi seseorang yang kharismatik dapat ditempuh melalui ironi, dengan cara memilah dan memilih kata kata agar orang lain terkesan dan menjadi berpikir lebih mendalam terkait dengan apa yang kita kemukakan. Nah dari hal ini muncul pertanyaan di benak saya pak, apakah cukup dengan dua cara seperti ini saja kita dapat menjadi seseorang yang kharismatik? Atau ada cara lain yang lebih sederhana yang dapat ditempuh untuk bisa di cap dan menjadi seseorang yang kharismatik? Terimakasih atas waktunya pak🙏🏻
    (I Gusti Putu Gede Werdhi Wisesa_2412511020)

  • @igedearijuliarsana3898
    @igedearijuliarsana3898 4 роки тому

    Selamat malam pak, terimakasih atas penjelasan yang Bapak berikan. Izin bertanya pak, beberapa daerah di Indonesia, sering ditemukan fenomena anak maupun anggota keluarga mantan pejabat di daerah yang mengikuti jejak orang tua ataupun keluarga mereka untuk ikut mencalonkan diri dalam Pilkada. Di satu sisi, banyak pihak yang menilai mereka mewarisi kharisma dan dianggap mampu melanjutkan keberhasilan dari orangtua ataupun keluarga mereka dalam memimpin. Jika dikaitkan dengan materi rutinisasi kharisma, mereka dianggap mampu dalam memimpin karena tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang sudah terjun dalam dunia politik dan secara tidak langsung mereka belajar dalam berbicara dan bersikap yang baik dan benar sebagai seorang politisi, sehingga kharisma tersebut dapat diwarisi oleh anak maupun anggota keluarga mereka. Namun di sisi lain, fenomena ini sering memunculkan persepsi buruk di tengah masyarakat karena dianggap sebagai bentuk dinasti politik. Hal ini disebabkan karena dinasti politik sering dikaitkan dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang terjadi di beberapa daerah. Apakah fenomena dinasti politik yang terjadi di beberapa daerah ini merupakan bentuk rutinisasi kharisma? Mohon maaf jika pertanyaan saya kurang tepat pak, mohon penjelasannya pak. Terimakasih. (I GEDE ARI JULIARSANA / 1912511045)

  • @bisquiteIregal
    @bisquiteIregal 4 роки тому

    Terima kasih banyak atas pemaparan materi diatas bapak. Sehubungan dengan ketiga tipe kepemimpinan tersebut, ijin bertanya bapak, apakah dari ketiga tipe kepemimpinan tersebut masing-masing tipe memiliki kelemahan dalam sistem kepemimpinannya? Etika menurut saya pribadi, merupakan suatu bentuk perilaku manusia dan baik buruknya perilaku tersebut. Dari pemaparan diatas saya setuju terhadap pemikiran Weber bahwa agama memajukan masyarakat dengan mendorong manusia untuk berpikir rasional dan pro-kapitalisme bahwa memang rasional untuk mengakumulasi keuntungan adalah dengan mengakumulasi modal dengan mengekspolitasi manusia lainnya. Dari pemikiran Weber itu saya berpikir memang benar jika kehidupan manusia yang bahkan dijalani saat ini adalah seperti itu, manusia saling mencari untung semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut saya pribadi dengan kehadiran agama sendiri dapat membuat saya dapat membedakan unsur rasional dan irasionalnya suatu kondisi/fenomena yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Terlebih dengan kondisi masyarakat Indonesia yang cenderung masih mempercayai hal-hal mistis pada daerah-daerah tertentu seperti pada masyarakat di Bali yang kental akan unsur budaya dan agamanya yang kuat, saya pribadi selalu berusaha untuk berpikir logis dan ilmiah untuk membedakan kondisi/fenomena yang terjadi dilingkungan kehidupan saya dengan tidak mengaitkan suatu kondisi/fenomena terhadap hal-hal dunia mistis atau gaib namun tetap mempercayai keberadaan dunia sekala dan niskala yang didasari oleh latar belakang sistem kepercayaan/agama yang saya jalani.
    Mang Dwidya Pradnyani Putri (1912511057)

  • @timothygabrielmartesihombi720
    @timothygabrielmartesihombi720 13 днів тому

    Terimakasih Pak Wahyu atas materi yang dijabarkan pada video diatas. Saya ingin bertanya mengenai gaya kepemimpinan karismatik, apakah tipe kepemimpinan karismatik mempunyai kelemahan?

  • @arikasugiati4796
    @arikasugiati4796 4 роки тому

    Selamat siang Pak, terimakasih atas materi yang Bapak sampaikan. Saya ingin bertanya terkait Calvinisme. Seperti yang sudah Bapak sampaikan Dalam The Protestant Ethic, Weber mencoba melihat hubungan antara doktrin keagamaan dengan semangat kapitalisme. Data statisik yang berhasil Weber kumpulkan menunjukkan bahwa mayoritas pemilik modal, pemimpin perusahaan, serta tenaga kerja ahli di Jerman pada masa Weber merupakan pengikut ajaran Kristen Protestan. Weber lalu melakukan investigasi dan menemukan bahwa salah satu cabang ajaran Kristen Protestan, yaitu Calvinisme, memiliki doktrin yang kompatibel dengan semangat kapitalisme. Doktrin Calvinisme mengajarkan bahwa aktivitas ekonomi merupakan bentuk pelayanan kepada Tuhan. Selain itu, doktrin Calvinisme juga menyatakan bahwa kekayaan seorang individu menandakan kecintaan Tuhan terhadap individu tersebut. Hal inilah yang menyebabkan pemeluk ajaran Calvinis berlomba-lomba mengumpulkan kekayaan, untuk membuktikan rasa cinta Tuhan atas dirinya. Pertanyaan saya, bagaimanakah pengaruh calvinisme terhadap peradaban manusia sampai saat ini?
    Mohon penjelasannya Pak, terimakasih
    Ketut Arika Sugiati Dewi (1912511001)

  • @pejuangmudagianyar5427
    @pejuangmudagianyar5427 4 роки тому

    Malam Pak Wahyu, terimakasih atas materi yang telah diberikan
    Pada penjelasan mengenai tipe kepemimpinan tradisional, disebutkan bahwa tipe kepemimpinan tradisional disebabkan oleh jasa yang telah dilakukan dan ada pada memori ingatan masyarakat. Di Bali dikenal sistem wangsa yang masuk dalam stratifikasi social di masyarakat. Dimana pada tingkatan kedua yaitu ‘Ksatria’ dipegang oleh keluarga kerajaan yang telah memimpin dan berjasa bagi masyarakat bali. Kaum ksatria diberi kehormatan nama atau gelar didepannya. Dan sampai saat ini gelar dan mana tersebut masih turun temurun digunakan oleh keluarga keturunan kerajaan atau para ksatria. Selain itu, seseorang yang memiliki gelar yang mencerminkan bahwa ia adalah keturunan kerajaan, sangat dihormati oleh masyarakat bali. Apakah ini dapat disebut dalam tipe kepemimpinan tradisional, mengingat warga masyarakat bali mengetahui bahwa seseorang bergelar yang mencerminkan keturunan kerajaan sangat dihormati di masyarakat. Mohon pencerahannya Pak Wahyu, terimakasih.
    NI PUTU YUNITA DENASARI SUARJAYA (1912511021)

  • @gihan8494
    @gihan8494 4 роки тому

    Selamat malam Bapak, terimakasih atas pemaparan materi yg telah disampaikan. Saya ingin bertanya pada tipe- tipe kepemimpinan. Untuk saat ini dengan kondisi seperti ini, tipe kepemimpinan apa yang cocok untuk bangsa Indonesia pak?. Dan juga saya ingin berpendapat mengenai kepemimpinan, menurut saya pemimpinan sangat penting dalam sebuah birokrasi atau sebuah organisasi. Tipe kepemimpinan yang saya sukai adalah tipe kepemimpinan kharismatik, karena menurut saya busa membuat masyarakat menjadi percaya dalam hal psikis dan fisiknya pada mereka, dan seperti yang telah dijelaskan diatas. Dan hal yang lain yang ingin saya tanyakan mengapa "kepemimpinan" menjadi suatu hal yg harus dipelajari dan diterapkan didalam kehidupan sehari- hari? Contoh berbagai kegiatan kepemimpinan dibuat oleh lembaga seperti pramuka, baris berbaris dan lain- lain. Apakah masyarakat harus mempunyai jiwa kepemimpinan?
    Terimakasih bapak🙏
    (Septria Gihan Agung Tarayanti/ 1912511015)

  • @wisnundengah2118
    @wisnundengah2118 3 роки тому

    Sangat menambah ilmu pengetahuan. Lanjutkan

  • @angel-ge2bn
    @angel-ge2bn 2 роки тому

    Terima kasih banyak pak atas materi yang telah disampaikan mengenai Tipe kepemimpinan dan Sosiologi agama menurut Weber. saya dapat menyimak bahwa tipe kepemimpinan ada 3 yaitu Tradisional,legal-rasional, dan kharismatik.pada tipe tradisional seseorang dipilih berdasar jasa yang dilakukannya dimasa lalu, tipe legal-rasional dipilih berdasar kewenangan yang lebih tinggi diatasnya, dan tipe kharismatik yang dipilih karena seolah memiliki kekuatan luar biasa, seperti contoh Soekarno yang dikatakan sebagai Satrio Piningit. Hal yang menjadi pertanyaan saya yaitu telah diketahui bahwa tipe tradisional maupun kharismatik bisa secara turun temurun dalam pemilihannya,dan dalam penurunan kharismatik bisa dari hal sepele seperti anak yang meniru gaya bicara orgtuanya.Nah, jika ternyata anak tersebut dipilih hanya karena orgtuanya yang memimpin sebelumnya,sementara anak tersebut tidak ada kemampuan dalam memimpin dan dapat menimbulkan kehancuran bagi suatu negara, apakah adil menurut bapak?sementara diluar sana mungkin banyak yang lebih kompeten. dan apabila di masa depan kepemimpinan yang turun temurun dilakukan, apakah bapak setuju atau justru menolak?
    Mengenai sosiologi agama dalam buku Weber yang berjudul The Protestant Ethic & spirit of Capitalism dikatakan ajaran protestan mendukung munculnya kapitalisme. Ada pula doktrin John Calvin yang berbunyi "gagal dunia,gagal akherat". pertanyaan saya, apa bapak setuju dengan doktrin tersebut? Saya pikir tidak ada yang ingin miskin dan tidak ada yang ingin masuk neraka. dan terakhir ada Weber dan Marx yang memiliki pemikiran sendiri mengenai agama yang memajukan ataupun memundurkan masyarakat.
    Sekian tanggapan dan pertanyaan saya pak, Terima kasih.
    Angel Edita Napitupulu(2112511026)

  • @andrianiindahpermatasari706
    @andrianiindahpermatasari706 4 роки тому

    Tipe kepemimpinan legal-rasional biasanya diterapkan di negara-negara modern atau di kota-kota, dan memiliki badan hukum baik milik pribadi atau serikat. Tipe ini dilakukan dengan pemberian wewenang atau otoritas yang bersumber dari hukum atau peraturan perundang-undangan. Model kepemimpinan ini cenderung mengutamakan birokrasi. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan dalam struktur birokrasi tersebut dipimpin oleh seseorang yang memiliki kharismatik. Dari uraian tersebut, tipe kepemimpinan kharismastik berarti juga memiliki kaitan dengan tipe legal-rasional. Akan tetapi apakah dampak yang ditimbulkan akan lebih baik apabila tipe legal-rasional terus menggunakan seseorang yang memiliki kharismatik? Selain itu, jika dilihat di dalam tipe kepemimpinan kharismatik terdapat rutinisasi kharisma dimana sebuah kharisma dapat diturunkan melalui DNA menurut Dawkins. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kepemimpinan ini dapat digantikan oleh seseorang yang memiliki DNA oleh pimpinan sebelumnya. Akan tetapi, apabila hal ini terus terjadi, bukankah hal tersebut menjadi otoritas tradisional dimana pemimpin dipilih secara turun temurun. Mungkinkah tipe kepemimpinan legal-rasional akan berhenti dipergunakan?
    (Andriani Indah Permatasari / 1912511035)

  • @kiyani5106
    @kiyani5106 3 роки тому

    Selamat pagi pak, terimakasih banyak atas pemaparan materi mengenai tipe-tipe kepemimpinan dan sosiologi agama menurut pemikiran weber, kali ini saya tertarik dengan pendapat marx mengenai "agama hanyak memundurkan masyarakat dan membuat manusia berpikir irasional" apakah pemikiran marx ini banyak digunakan sebagai penguatan/menjadi pengaruh bagi kaum-kaum atheisme yang tidak percaya dengan adanya agama? apakah pendapat marx tersebut memiliki kolerasi dengan pemikiran atheisme? selain itu saya juga ingin bertanya mengenai pendapat weber yang mengatakan bahwa dibutuhkan kekonsistenan perilaku selama dua puluh hingga empat puluh tahun agar bisa menjadi seorang kharismatik, mengapa periode waktunya antara dua puluh-empat puluh tahun pak? apakah jika kurang dari periode waktu tsb seseorang yang memang sudah konsisten tidak bisa dikatakan seorang pemimpin yang kharismatik? apa dasar dari pemilihan periode waktu tsb pak, mohon pencerahannya.
    IDA AYU KIYANI CAHYA ARIDEWI
    2012511051

  • @045_nikmtriskavaniacahyade6
    @045_nikmtriskavaniacahyade6 3 роки тому

    Selamat malam pak, terimakasih atas penjelasan materinya mengenai Tipe-Tipe Kepemimpinan serta Sosiologi Agama. Pada materi tipe-tipe kepemimpinan saya tertarik pada tipe kepemimpinm kharismatik. Di video dikatakan bahwa kepemimpinan kharismatik pemimpin dipilih karena dinilai memiliki suatu kekuatan "luar biasa", lalu apalah Patih Gajah Mada, Nabi Muhammad SAW, dan Dewa Krisna dapat dikatakan sebagai pemimpin kharismatik? Dilihat dari banyaknya hal luar biasa yang sudah dilakukan. Kemudian saya memiliki pertanyaan pada bagian Rutinisasi Kharisma. Kharisma dapat diturunkan melalui DNA, di video dikatakan anak tumbuh dan berkembang bersama dengan orang tuanya dan mereka mempelajari cara orang tuanya berbicara, bersikap, bergesture dari hal sepele seperti menatap mata dan menggerakan tangan saat berbicara. Saya ingin bertanya jika ada seseorang yang tidak memiliki hubungan darah (DNA) misalnya anak adopsi tetapi tinggal bersama orang yg memiliki kharisma, apakah bisa jadi kharisma itu dapat diturunkan ke orang yang tidak memiliki hubungan darah (DNA) tersebut ? Karena tentunya saat tinggal bersama orang yang memiliki kharisma tersebut akan secara langsung melihat gesturenya serta sikapnya sehari-hari dalam berbicara. Saya juga tertarik mengenai Protestan dan Calvinisme, dimana dikatakan bahwa agama protestan(calvinisme) ini mendorong umatnya untuk bekerja keras untuk mengumpulkan kekayaan, dan bisa dikatakan sebagai "beruf" atau orang terpilih untuk masuk surga. Disini saya memiliki pertanyaan apakah agama protestan (calvinisme) ini dapat menentukan pekerjaan yang dimiliki penganutnya? Misalnya sebagai pengusaha atau tenaga kerja ahli. Sekian pertanyaan dari saya pak terimakasih.
    Nama : Ni Komang Triska Vania Cahya Dewi
    NIM : 2012511045

  • @selbynilam8014
    @selbynilam8014 4 роки тому

    Etika protestan seperti yang di tekankan John Calvin singkron dengan kehidupan saat ini maka dari itu banyak penganut protestan jauh lebih sukses. “Gagal dunia, gagal akherat” Ini sebuah doktrin yang sangat luar biasa dari John Calvin yang menegaskan penganut protestan untuk sukses/kaya di dunia agar di akherat selamat dan masuk surga begitupun sebaliknya. Etika protestan secara tidak langsung menyebabkan penganut protestan aliran Calvin mendukung bagi kapitalisme karena Protestan mencetak individualis yg kompetitif dibandingkan katolik. Tetapi etika protestan juga mempunyai kelemahan yaitu kultur masyarakat protestan sangat individualis hingga angka bunuh diri jauh lebih tinggi, rakus, dan metingkan diri sendiri.
    Menurut saya Etika Protestan ini sudah banyak di lakukan oleh masyarakat yang tanpa kita sadari kita jadi jauh lebih individualis dan hanya memikirkan diri sendiri untuk mendapat apa yang di inginkan. Selby Nilam /1912511062

  • @erikawidia5068
    @erikawidia5068 4 роки тому

    terkait dengan materi tipe kepemimpinan menurut Weber, yang bisa saya ditangkap disini bahwasanya ketiga tipe kepemimpinan tersebut (tradisional, legal-formal dan kharismatik) ada pada era dimana pemilihan pemimpin itu masih “diwakilkan” atau hanya dilakukan oleh beberapa orang-orang yang berpengaruh / berwenang dan mengerti tentang hal kepemimpinan. Lalu, ketika direfleksikan dengan budaya pemilu demokrasi di Indonesia sejak 1955, dimana mulai saat itu pemimpin dipilih langsung oleh rakyat, apakah ketiga tipe kepemimpinan ini masih berlaku pak? karena seperti yang sering kita jumpai, terdapat praktik-praktik politik garis keras yang bermain dibalik “ajang” pemilihan pemimpin di suatu negara (salah satunya tentu saja di Indonesia) yang bahkan sampai menjadi polemik yang sangat serius dalam dunia perpolitikan negara ybs. Bukankah itu berarti rakyat sebagai pemilih, sudah sangat jarang mengingat apa saja jasa yang pernah dilakukan oleh calon pemimpin tersebut? sementara untuk hal yang mengarah pada keturunan juga sudah mulai memudar, karena sering menimbulkan stigma negatif dari publik. apalagi tentang kharisma, yang dikatakan sebagai suatu hal yang dapat dipelajari dan dibentuk oleh seseorang, bisa saja calon pemimpin yang berambisi besar sengaja membentuk kharisma yang baik untuk menarik hati rakyat, namun ketika sudah naik mereka lupa akan sebagian kewajibannya.
    terimakasih bapak, maaf jika penangkapan saya thd materi masih ada yang keliru.
    Erika Widiadnyani (1912511024)

  • @d1916-f2o
    @d1916-f2o 4 роки тому

    Disebutkan bahwa salah satu tipe kepemimpinan Weber yaitu kharismatik dimana pemimpin dipilih karena dinilai memiliki suatu kekuatan "luar biasa" serta "kualitas metafisik" pada dirinya. Hal ini membuat saya berpikir tentang salah satu orang yang dianggap sebagai pemimpin (setidaknya bagi sebagian umat Islam di Indonesia) yang dicintai sekaligus dibenci, Habib Rizieq. Habib Rizieq sendiri adalah seorang yang dianggap orang yang shaleh dan memiliki status yang tinggi karena beliau keturunan dari Nabi Muhammad. Beliau juga tidak dipungkiri memiliki "umat" yang loyal karena selain bergelar Habib, juga karena cara beliau memimpin organisasinya. Namun, beliau juga menjadi salah satu dari banyaknya orang yang paling tidak disukai oleh masyarakat yang bertentangan. Mengenai hal itu, saya ingin bertanya perihal definisi pemimpin kharismatik. Apakah arti dari seorang pemimpin kharismatik itu bersifat subjektif? dalam artian apakah untuk menyematkan seseorang dengan panggilan pemimpin kharismatik itu hanya dibutuhkan pengakuan dari sebagian/mayoritas orang?
    Terima kasih pak. (Delfi Destiyanti - ...022)

  • @sephorainjiliasembiring9495
    @sephorainjiliasembiring9495 3 роки тому

    Terimakasih atas materi yang telah dipaparkan pak🙏
    Izin bertanya pak
    Dari materi yg telah dijelaskan,, saya tertarik kepada tipe" kepemimpinan. Dan saya tertarik membahas tentang pemimpin NAZI .Kepemimpinan merupakan isu yang sangat menarik untuk dibahas karena setiap pemimpin memiliki kekhasan masing-masing dalam gaya atau kepemimpinannya, terutama para pemimpin dunia. Dari sekian banyak pemimpin dunia yang popular, mungkin Adolf Hitler merupakan salah seorang pemimpin yang paling dikenal dan dihujat. Terutama karena gaya atau tipe kepemimpinannya yang sangat massif dan berdampak buruk pada kondisi dunia. Namun demikian, kepemimpinan Adolf Hitler tersebut sangat menarik untuk dipahami dan dianalisis. Bagaimana tidak, seseorang yang tadinya bukan siapa-siapa bahkan sempat menjadi tunawisma, bisa menjelma menjadi seorang politisi Jerman dan pemimpin partai NAZI. Nah dari penjelasan di atas maka tipe kepemimpinan yang manakah yg Adolf Hitler lakoni? Apakah bisa pemimpin NAZI tersebut termasuk kedalam pemimpin kharismatik??
    Terima kasih pak
    Sephora Injilia br Sembiring ( 2012511025)

  • @bastraaa
    @bastraaa 3 роки тому

    Saya ingin bertanya bagaimana caranya membedakan antara kepemimpin kharismatik yang positif dan negatif, apakah menjadi seorang pemimpin otomatis digolongkan sebagai kharismatik yang positif atau negatif?
    2012511035 / Bagus Dwi Saputra

  • @02_latifahsimbolon24
    @02_latifahsimbolon24 2 роки тому +1

    Selamat siang pak, terimakasih atas materi yang bapak berikan.
    Pendapat saya tentang materi ini adalah tentang pemikiran Weber bahwa agama protestan mendukung bagi perkembangan kapitalisme . Hal tersebut dapat diteladani karena meskipun mereka kurang bersatu seperti Katolik, namun sudah dijelaskan mereka jadi memiliki dan menerapkan etika Protestan yaitu bekerja keras, hemat, sedekah dan mengutamakan rasio jadi mereka lebih mandiri. Sekian pak terimakasih
    Latifah simbolon (2112511013)

  • @selvianasanul_0208
    @selvianasanul_0208 3 роки тому

    Saya Selviana Sanul/2012511020 dari prodi Sosiologi angkatan 2020,ingin bertanya
    Ketika kita melihat perubahan sekarang banyak pemimpin antara pemimpin tradisional dan pemimpin sekarang ini, bukan hanya dalam Politik.Begitu tragis perubahan yang terjadi.
    Lalu lihat dari pandangan manakah kita menilai suatu perbedaan antara pemimpin tradisional dan yang sekarang?
    Dan apa dampak terhadap teori Max Weber, akankah bertentangan?

  • @ayuyundarini454
    @ayuyundarini454 4 роки тому

    Dibagian menjelang akhir video dijelaskan mengenai konsep kapitalisme relegius oleh Bryan S. Tuner disana dikatakan bahwa dimensi kerja akan dikembalikan pada asal sebagai "panggilan tuhan". Seperti yang kita tahu bahwa masyarakat eropa setelah abad pencerahan mulai memisahkan agama dengan pemerintah,dan jika dilihat sekarang pun banyak masyarakat eropa bahkan dunia yang sudah meninggalkan doktrin agama dan lebih memilih tidak percaya akan adanya tuhan. Bagaimana konsep ini dapat berjalan dan terlaksana jika keadaan masyarakat seperti yang dipaparkan diatas?
    Sri Yundarini (1912511002)

  • @yadijatianto6190
    @yadijatianto6190 4 роки тому +1

    Terima kasih Pak, atas pemaparan materinya
    Saya ingin bertanya, saya membaca buku sosiologi agama karya Dr. Sindung Haryanto. Disana dijelaskan ada 4 etos kerja agar bisa menjadi insan pilihan Tuhan yaitu kerja keras, profesional, hemat, dan penuh perhitungan. Namun di video hanya disebutkan sedekah bukan profesional. Lalu satu etika ini didefinisikan seperti apa? karena ini merupakan salah satu etika yg hilang di era kapitalisme sekarang.
    Dan juga doktrin John kelvin yaitu gagal dunia, gagal akhirat secara tidak langsung akan membuat individu harus berhasil di dunia agar kelak bisa masuk surga sehingga terjadilah kejahatan seperti perampokan, korupsi, dan lainnya. Dan akhirnya individu tersebut kaya dan berhasil menjadi insan pilihan Tuhan. Apakah benar seperti itu? lalu bagaimana dengan bayi yg lahir di keluarga miskin dan dia meninggal beberapa bulan setelah lahir. Apakah dia bersalah dan berhak masuk neraka? apakah benar seperti ini pemikiran John Calvin?
    terima kasih pak
    Yadi Jatianto Putra (1912511043)

  • @009_dianipriyono5
    @009_dianipriyono5 3 роки тому

    Dalam kepemimpinan tradisional, Bapak menulis bahwa kepemimpinan bersifat turun-temurun dan adanya hal (jasa) besar oleh keluarga tersebut kepada masyarakat. Namun, jika pada masa sekarang ini ada seorang yang memberikan andil sangat besar kepada suatu masyarakat tradisional, apakah orang tersebut dapat diangkat menggantikan pemimpin yang sedang berkuasa? Jika tidak, apakah yang menjadi tolak ukur pernyataan Bapak bahwa pemimpin tradisional diangkat melalui jasa yang besar?
    Diani Priyono / 2012511040

  • @lindakumala6802
    @lindakumala6802 2 роки тому

    Selamat siang pak... sebelumnya terimakasih atas materi yang telah bapak sampaikan saya Linda Kumalasari dengan Nim 2112511004 ingin bertanya... sempat di jelaskan mengenai tipe-tipe ke pemimpin max Weber salah satunya adalah tipe kepemimpinan legal rasional yaitu kepemimpinan yang di pilih dari mandat atau berasal dari pemerintah pusat yang berwenang ini sama dengan kajian berokrasi max Weber sebelumnya. Pada kepemimpinan ini bersifat periodik 4-5 tahun dan ini biasanya di temua pada masyarakat modern. Dari penjelasan bapak mengenai kepemimpinan legal-rasional saya ingin bertanya pak, saya kemarin sempat membaca satu berita di salah satu situs dimana di situs tersebut membahas mengenai pertemuan seluruh kepala daerah se Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) siap mendeklarasikan usulan masa jabatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi 3 periode, pada acara ini dihadiri oleh ribuan kepala desa seluruh Indonesia termasuk juga pak Jokowi dan bersama sejumlah menteri, salah satunya Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.Dalam acara ini, sejumlah orang juga sempat meneriakkan Jokowi 3 periode saat kepala negara ini berpidato. Di luar gedung Istora, ada juga spanduk yang bertuliskan bahwa mereka siap mendukung presiden Jokowi 3 periode, Nah pertanyaan saya adalah pada saat itu kan banyak kepala desa dan kepala daerah yang mendukung Jokowi 3 periode jika benar terjadi Jokowi 3 periode ini apakah sesuai dengan pemikiran Weber mengenai kepemimpinan legal-rasional ? sedangkan masalah 3 periode ini tidak seperti permasalahan ahok yang menjadi gubernur saat Jokowi menjadi presiden pada periode pertamanya...

  • @nadine9968
    @nadine9968 3 роки тому

    Izin bertanya pak, menurut bapak apakah bisa/cocok apabila dalam masyarakat modern kita masih menggunakan sistem kepemimpinan tradisional? Dan apabila bisa, kira-kira apa kemungkinan konflik tebesar yang akan terjadi?
    Ramadhini putri Yenadin
    2012511060

  • @10_kadekanistarini33
    @10_kadekanistarini33 2 роки тому

    sebelumnya terimakasih atas pemaparannya pak, Yang sudah bapak jelaskan tadi memgenai kepemimpinan tradisional dimana seseorang dipilih menjadi pemimpin karena jasanya. Yang menjadi pertanyaan saya adalah realitas sosial mengenai pemilihan pemimpin di masyarakat saat ini yang biasanya dipilih berdasarkan legal rasional namun seringkali masih menerapkan pemilihan pemimpin sesuai kepemimpinan tradisional yaitu banyak pemimpin yang dipilih karena mereka memberikan suatu pencapaian seperti contohnya gubernur kota A dipilih karena jasanya membangun rumah ibadah, bagaimana tanggapan bapak melihat fenomena tersebut?
    NI KADEK ANISTARINI(2112511018)

  • @zhalsarose2332
    @zhalsarose2332 4 роки тому

    Selamat siang bapak Wahyu, terimakasih atas materi yang disampaikan dan insyaAllah dimengerti. Diakhir video, dijelaskan bahwa pemikiran marx dan weber tentang agama-profesi saling bertentangan. Yang ingin saya tanyakan adalah apakah ada hubungannya terkait keterasingan karyawan (yang dibahas pada materi lalu) dalam materi ini pak?. Mohon maaf dam terimakasih

  • @nandapramartha1429
    @nandapramartha1429 4 роки тому

    Terima kasih atas materi yang bapak berikan. Perkenalkan nama saya Putu Pramartha Mudrananda dengan NIM (1912511044), disini saya akan menanggapi materi yang bapak berikan mengenai Kepemimpinan Kharismatik, tetapi saya mengambil contoh Presiden 1 Indonesia yaitu Bapak IR. Soekarno. Dari mana kharisma kepemimpinan Bung Karno berasal ???
    1.Dari sisi keturunan, kharisma kepemimpinan Bung Karno berasal dari kedua orang tuanya. Dalam Sukarno Penyambung Lidah Rakyat, Bung Karno mengatakan kedua orang tuanya mewarisi darah bangsawan. Ayahnya adalah keturunan terakhir Raja Kediri. Sedangkan ibunya masih kerabat dekat Raja Buleleng terakhir.
    2.Faktor institusi sebagai determinan munculnya kharisma Bung Karno, muncul saat Beliau menjadi ketua PNI, ketua PPPKI, dan Presiden Indonesia. Dalam jabatannya sebagai ketua PNI dan PPPKI, kharisma Bung Karno hadir lewat seruan-seruannya menyatukan tiga golongan besar yang ada di Indonesia (Islam, Nasionalis, Marxis). Seruan-seruan agar ketiga aliran itu tidak membesar-besarkan perbedaan membuat kepemimpinan Bung Karno relatif diterima golongan. Saat menjabat sebagai presiden kharisma kepemimpinan Bung Karno ditunjang melalui hal-hal yang bersifat simbolik. Bung Karno misalnya dikenal gemar menggunakan gelar-gelar kepangkatan yang diberikan kepadanya: mulai dari pemimpin besar revolusi, paduka yang mulia, mandataris MPRS, hingga Pemimpin Tertinggi ABRI. Gelar-gelar itu diperkuat Bung Karno lewat cara berpakaian. Di akhir masa kepresidenannya Bung Karno kerap terlihat menggunakan seragam militer lengkap dengan berbagai gelar kepangkatan. Cara ini konon dia lakukan untuk menjaga loyalitas ABRI terhadap dirinya.

  • @lisnaparamita7630
    @lisnaparamita7630 3 роки тому

    Terimakasih atas pemaparan materinya pak. Saya ingin bertanya, disini sudah bapak jelaskan bahwa kepemimpinan tradisional bersifat turun temurun dari generasi ke generasi tetapi bagaimana jika ada seorang pemimpin yang hanya memiliki 1 orang calon penerus kepemimpinan yaitu keturunan laki-laki tetapi sang anak memiliki tingkah laku atau sifat yang sangat buruk sehingga para warga atau takyat di daerah tersebut tidak menyikai calon pemimpin baru mereka. Apakah ada cara lain untuk menghadapi masalah tersebut? Terimakasih pak
    Kadek Dwik Lisna Paramita 2012511064

  • @aldymuhamadsetiaman4790
    @aldymuhamadsetiaman4790 4 роки тому +1

    Mas minta buku reverensinya?🙏

  • @wahyurahmadani5098
    @wahyurahmadani5098 2 роки тому

    Mantap bang

  • @048_sryrahayusinaga3
    @048_sryrahayusinaga3 3 роки тому

    Terimakasih atas penjelasannya pak Wahyu, ijin bertanya mengenai pemimpin kharismatik, apakah presiden Indonesia yang ke-2 yaitu bapak Soeharto termasuk dalam pemimpin kharismatik? Dimana pada masa kepemimpinannya ada yang dikatakan dengan “petrus” yang sangat melekat pada ingatan masyarakat sehingga sering sekali merasa takut untuk berpendapat pada masa itu. Apakah itu termasuk dalam karisma pak?
    Terimakasih pak,
    Sry Rahayu Sinaga_2012511048

  • @18_hebrieneamanda57
    @18_hebrieneamanda57 2 роки тому

    Weber menyatakan bahwa setiap tindakan individu yang ditujukan kepada individu, atau kelompok lain memiliki makna yang bersifat subjektif. Tujuan utama dari sosiologi - menurut Weber - adalah memahami secara mendalam (verstehen) makna subjektif dari tindakan sosial yang dilakukan oleh individu tersebut. penggunaan atribut keagamaan oleh individu merupakan bentuk tindakan sosial rasional nilai, karena tindakan tersebut dilandasi oleh nilai-nilai agama. Namun pada kenyataannya, penggunaan atribut keagamaan pasti melibatkan faktor-faktor eksternal lain seperti faktor emosi dan tradisi.pemikiran Weber turut mempengaruhi karya-karya sosiolog kontemporer seperti Anthony Giddens dan Pierre Bourdieu. Pemikiran Weber juga turut berpengaruh terhadap lahirnya diskusi-diskusi terkait modernitas dan post-modernitas.
    Hebriene Amanda (2112511022)

  • @setiyono5558
    @setiyono5558 4 роки тому +1

    Terima kasih pak
    Saya izin bertanya, mengapa kepemimpinan yang otoriter & demokratis tidak termasuk dalam kajian Weber?
    Selain itu, kepemimpinan yang dibahas diatas berkaitan dengan tokoh yang pernah memimpin suatu negara/gerakan/dll. Padahal semua orang bisa menjadi pemimpin. Mengapa yang menjadi contoh hanya tokoh2 penting itu?
    Fina Nur Aidah (1912511036

  • @dianaputri3221
    @dianaputri3221 2 роки тому

    Selamat malam pak saya Diana dengan nim akhir 012 terima kasih pak atas pemaparan materi nya hari ini🫶🏼

  • @ridhokhafi4813
    @ridhokhafi4813 3 роки тому

    mantap pak

  • @dilaamelia616
    @dilaamelia616 2 роки тому +1

    Selamat sore pak, sebelumnya terimakasih sudah memaparkan materi mata kuliah teori sosiologi klasik yang sangat mudah dipahami. Saya (Ni Putu Dila Amelia dengan NIM 2112511006 angkatan 2021) ingin menanggapi terkait 2 materi yaitu : tipe kepemimpinan serta pemikiran sosiologi agama dan ingin bertanya mengenai kepemimpinan kharismatik.
    Menanggapi tipe-tipe kepemimpinan dari Max Weber
    - Yang pertama kepemimpinan tradisional : dimana kepemimpinan ini didasarkan pada jasa dimasa lalu melalui ingatan atau memori dari masyarakat, jadi ketika jasa orang tersebut terus diingat maka ia akan tetap menjadi pemimpin bahkan hingga anak cucunya atau yang sering disebut turun-temurun.
    - Yang kedua kepemimpinan legal rasional : yaitu pemimpin dipilih berdasarkan mandat atau kewenangan yang lebih tinggi diatasnya. Sehingga di dalam tipe kepemimpinan ini, kekuasaan bersifat legal formal dan berlegitimasi dari pemerintah pusat.
    - Yang ketiga kepemimpinan kharismatik : yakni pemimpin dipilih karena dinilai mempunyai suatu kekuatan yang luar biasa dan seakan pemimpin itu mempunyai kualitas metafisik. Dalam kepemimpinan ini uniknya mengambil karakter baik dalam kepemimpinan tradisional maupun legal rasional, jadi kekuasaannya atau kepemimpinannya bersifat turun-temurun ataupun bersifat periodik.
    Menanggapi bagaimana seorang dapat dikatakan kharismatik :
    Menurut Max Weber : Dibutuhkan kekonsistenan perilaku selama dua puluh hingga empat puluh tahun dimana kekonsistenan perilaku inilah yang nantinya akan memunculkan kharisma untuk individu. Weber juga berbicara mengenai bagaimana kharisma itu bisa diturunkan seperti contoh pemimpin yang dimana orang tuanya dulu adalah seorang pemimpin. Karena mereka berkembang bersama orang tuanya maka mereka juga bisa mempelajari bagaimana orang tuanya berbicara dan bersikap yang akhirnya itu dapat diturunkan oleh anaknya. Sedangkan pendapat Kierkegaard untuk menjadi seorang yang kharismatik dapat dilakukan dengan mempelajari ironi yaitu gaya bahasa yang menyebabkan orang lain berfikir sendiri, dimana penggunaan bahasa yang secara hati-hati dapat membuat orang menjadi lebih kharismatik.
    Menanggapi sosiologi agama dari Max Weber
    - Kultur agama protestan yang dibawa oleh calvinisme mendukung bagi pertumbuh kembangnya embrio kapitalisme.
    - Kemudian penganut protestan dikatakan lebih sukses dalam hal keduniawian seperti bisnis dan sebagainya karena protestan berhasil mencetak jamaah umatnya menjadi sosok yang kompetitif. Tetapi Durkheim mengatakan bahwa angka bunuh diri dari protestan lebih tinggi dari khatolik karena kultur masyarakat protestan cenderung lebih individualistik yang dimana jika ia memiliki masalah lebih cenderung dipendam sendiri.
    - Etika dari John Calvin membuat sukses secara duniawi dan yang tak kalah penting adalah ia mengatakan bawah Gagal dunia, gagal akhirat yang dimana jika kamu hidup miskin di dunia maka di akhirat juga akan masuk neraka dan begitu pun sebaliknya. Ada empat hal untuk beribadah kepada Tuhan yang merupakan etika prostestan yakni bekerja keras, sedekah, mengutamakan rasio dan melakukan penghematan.
    - Pemikiran antara Weber dan Marx itu sangat kontradiktif dimana weber mendorong manusia untuk berpikir rasional sementara marx menganggap agama memundurkan masyarakat yang membuat masyarakat berpikir irasional.
    Jadi dari kesimpulan yang saya dapatkan, saya ingin bertanya mengenai tipe kepemimpinan kharismatik, menurut bapak apakah kepemimpinan kharismatik itu baik dilakukan dan diterapkan? Karna dari artikel yang saya baca dimana jika kita mempertimbangkan esensi dari kepemimpinan kharismatik yang dominasi, kepercayaan diri, keyakinan yang kuat, dan kemampuan untuk mendapatkan pengikut di pihak kita, maka salah satu contoh pemimpin kharismatik dari sejarah adalah Adolf Hitler dimana Ia mampu melukiskan visi masa depan bagi orang-orang, yang mereka anggap remeh. Sehingga seorang pemimpin kharismatik mungkin didorong oleh kepentingan diri sendiri atau penilaian yang buruk, bukannya menunjukkan nilai-nilai yang menghargai kesejahteraan orang lain, kepemimpinan kharismatik dapat tergelincir ke dalam arogansi atau visi terowongan. Terimakasih pak🙏

  • @fakhrijovint8722
    @fakhrijovint8722 4 роки тому +1

    Salam sejahtera, terima kasih atas materi nya pak, disini saya ingin bertanya, jadi, beberapa orang yang bapak (tidak semua) sebutkan dari tipe kepemimpinan yang dikatakan weber ini di lengserkan/gagal karena berhaluan sosialis, dimana kapitalis berusaha menyingkirkan, dan membuat kapitalis tetap berjaya, dan sosialis agar terpuruk, bagaimana menurut bapak? apakah bisa dikatakan juga tipe kepemimpinan Max Weber ini berpihak ke arah haluan kapitalis? dan dalam sosiologi agama menurut saya juga dapat ditanggapi memang kita harus sukses dunia agar sukses di akhirat , karna saya pernah mendengar pepatah jika kau lahir miskin itu bukan salahmu, tapi jika kau meninggal dalam keadaan miskin itu kesalahanmu, jadi apakah bisa agama ini dijadikan kepentingan untuk mendapat kekayaan pak? Maaf bila ada salah perkataan, mohon penjelasannya pak, terimakasih.
    Fakhri Jovianto (1912511050)

  • @alifiahnrl1288
    @alifiahnrl1288 3 роки тому

    Saya mahasiswa sosiologi, terima kasih Pak untuk penjelasannya. Sangat membantu saya memahami mata kuliah TSK 🙏

  • @ikomangdarma5815
    @ikomangdarma5815 4 роки тому

    Terimakasih atas pemaparan materinya pak, saya ingin bertanya, mengenai kemimpinan tradisional dan kepemimpinan kharismatik dua tipe kepemimpinan itu menjelaskan bahwa ada unsur turun temurun dalam kepemimpinan yang berarti jabatan ataupun tahta akan turun kepada kerabat ataupun keluarganya, Pertanyaannya apakah jika pendelegasian kepemimpinan didasarkan oleh sistem turun temurun bisa menyebabkan nepotisme? apalagi pada kepemimpinan kharisma yang dimana hal tersebut dapat dibentuk atau dibuat secara pribadi oleh orang tersebut dengan tujuan untuk mengambil hati masyarakat untuk memilihnya. Apakah Kepemimpinan Kharisma bisa memicu pengaruh negatif seperti diatas?
    Terimakasih pak. (I Komang Dharma Yoga/056)

  • @03_trilitaspalgunadi91
    @03_trilitaspalgunadi91 2 роки тому

    Ni Komang Trilita Sukma Palgunadi (2112511003)
    Izin bertanya,
    Sesuai dengan yang dijelaskan tadi, bahwa Max Weber memiliki 3 tipe kepemimpinan salah satunya adalah kepemimpinan tradisional, yang mana kepemimpinan ini dipilih berdasarkan seseorang yang telah berjasa di masa lampau dan berdasarkan ingatan masyarakat. Namun, disisi lain karena cerita yang turun temurun maka memungkinkan bahwa cerita tersebut tidak valid. Seperti contoh salah satu raja yang terkenal di kerajaan Kalingga yakni Ratu Shima, beliau menjadi raja dan dapat terkenal karena kebijaksanaannya dimasa lampau, tetapi hal tersebut masih belum dapat dipastikan fakta aslinya bagaimana. Jadi bagaimana menuurt bapak dosen mengenai hal tersebut? Demikian pertanyaan dari saya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata. Terimakasih

  • @trisnadewi3024
    @trisnadewi3024 4 роки тому +1

    Selamat malam pak wahyu.
    disini saya ingin menanggapi sedikit mengengai materi yang telah bapak berikan. didalam vidio dijelaskan bahwa agama protestan terutama aliran calvinisme mendukung munculnya kapitalisme. Kultur agama protestan yang dibawa oleh calvinisme mendukung bagi tumbuh kembangnya embrio kapitalisme. Dimana etika protestan dan jiwa kapitalisme sama sama memiliki kekuatan untuk mengakumulasi modal. dan seperti yang diketahui, kapitalisme merupakan sebuah ideologi dalam ekonomi yang mempunyai plus minus.
    nah disini saya ingin bertanya, apakah kapitalisme disini yang berkaitan dengan sosiologi agama memiliki plus minus didalamnya yang juga berhubungan dengan masyarakat?
    terimakasih pak
    Ni Kadek Trisna Dewi (1912511059)

  • @timoty934
    @timoty934 2 роки тому +1

    Terimakasih pak sebelumnya untuk penjelasan dari materi yang ada di video
    Saya izin bertanya, apakah pemimpin kharismatik seperti yang bapak sudah jelaskan sebelumnya masih cocok atau masih pantas untuk diterapkan ke zaman sekarang? dimana orang benar benar hanya melihat dari kualitas metafisik nya tanpa menimbang aspek aspek lain dalam diri pemimpin tersebut. Terimakasih pak
    (Gerald Timoty Untung Rudyanto / 2112511027)

  • @athallahbls4762
    @athallahbls4762 3 роки тому

    yerima kasih atas video materi yang bapak kasih ke kami, sayan Athallah Bentang LS dengan NIM 2012511067 ingin bertanya, apakah kepemimpinan tradisional masih relevan dengan tipe kepemimpinan jaman sekarang. Secara tipe kepemimpinan jaman sekarang masyarakat masih memilih pemimpinya berdasarkan jasa yang telah mereka lakukan sebelumnya (sesuai dengan tipe kepemimpinan tradisional).

  • @citrarasmi3685
    @citrarasmi3685 3 роки тому

    (2012511039 I Gst Ayu Diah Citra Rasmi)
    Sebelumnya terimakasih atas materi yang pak wahyu sudah sampaikan mengenai tipe kepemimpinan dan pemikiran sosiologi agama, dari yang sudah saya lihat dapat sayang simpulkan materi yang sudah bapak sajikan :
    1. tipe kepemimpinan :
    tradisional
    - dipilih berdasarkan jasa atau hal besar yg dilakukan di masa lalu dan bersifat turun menurun
    legal rasional
    - dipilih berdasarkan mandat atau kewenangan yang lebih tinggi diatasnya, bersifat formal/sah dan berlegitimasi serta kepemimpinannya bersifat periodik
    kharismatik
    - dipilih karena seolah memiliki kekuatan luar biasa, dirasa memiliki kualitas metafisik. kekuasaan ini didasarjan juga pada memori ataupun legal formal yang bersifat turun temurun atau periodik, dapat ditemui di masyarajat tradisional maupun modern
    2. bagaimana menjadi seorang yang kharismatik ?
    - weber : dibutuhkan perilaku yang konsisten selama puluhan tahun yang nanti lambat laun akan memunculkan kharisma di dalam diri individu
    - kierkegaard : dapat dilakukan dengan mempelajari ironi (gaya bahasa yang menyebabkan orang lain berfikir sendiri)
    3. bagaimana kharisma bisa diturunkan ?
    - melalui DNA
    - mereka mempelajari bagaimana orang tuanya berperilaku, dan akhirnya kharisma dapat diturunkan ke anaknya
    4. sosiologi agama menurut max weber
    - dalam karyanya, ia menyebutkan kultur agama prorestan mendukung embrio munculnya kapitalisme
    - umat protestan lebih sukses dari katolik
    - namun penelitian durkheim, angka bunuh diri umat protestan lebih tinggi dari katolik karena cenderung antomistik dan individulistik (menanggung masalah sendiri)
    - prinsip calvinisme -> jhon calvin “gagal dunia, gagal akhirat”
    - weber menganggap agamau memajukan masyarakat, membuat berfikir secara rasional (pro kapitalisme) berbanding terbalik dengan marx menganggap memundurkan masyarakat, membuat berfikir secara irasional (anti kapitalisme)
    - Weber mengatakan etika protestan hanya menyisakan “rakus untuk mendapatkan emas”
    - Bryan S. Turner berusaha mengembalikan pemikiran weber, dan membawa konsep baru yang bernama kapitalisme religius
    Dari kesimpulan yang sudah saya tarik, saya tertarik tentang tipe kepemimpinan. Izin bertanya pak, apakah contoh lain dari tipe kepemimpinan kharismatik yang lain adalah ketika nanti anak laki laki pak jokowi yaitu kaesang semisal mencalonkan diri menjadi presiden dan banyak orang orang/masyarakat yang akan memilih dia karena sebagai anaknya pak jokowi, apakah dari contoh kasus tersebut dapat dikatakan sebagai tipe kepemimpinan kharismatik pak ? terimakasih.

  • @bilaa7880
    @bilaa7880 2 роки тому

    Sebelumnya terimakasih pak atas penjelasan lengkapnya. izin bertanya perihal kepemimpinan yang max weber jelaskan adanya kepemimpinan karena adanya kelegalan ya sah dan kaitannya dengan agama. Apakah menurut pak Wahyu di zaman yang sudah se-demokratis ini dengan kebebasan beragamanya, masih banyak kah kepentingan kelompok yang menunggangi kekuasaan atas nama agama? walaupun terkadang terlihat jelas apakah masih banyak yang acuh karena terlalu 'bobrok'nya Negara tersebut? apa yang harus di mawas-kan untuk para generasi sekarang yang akan menjadi penerus pemimpin di masa mendatang?
    (Nabila Edini/21125112028)

  • @febriyantari4092
    @febriyantari4092 3 роки тому

    Terima kasih atas materi yang telah dijelaskan, sejauh ini saya cukup memahami materi ini. Namun, saya ingin bertanya, di zaman ini saya jarang melihat pemimpin yang dipilih berdasarkan sifat karismatik yang dimilikinya, jadi, menurut anda, bagaimana dapat mengetahui seseorang tersebut bersifat karismatik untuk dijadikannya seorang pemimpin suatu wilayah? sementara didalam suatu wilayah tersebut terdapat banyak penduduk..
    dari segi hal apa setiap penduduk dapat melihat sisi karismatik dari seseorang tersebut?
    dan mengapa di indonesia jarang memilih pemimpin dengan hanya melihat dari segi karismatiknya seseorang?
    sekian, pertanyaan yang ingin saya tanyakan.
    Terima kasih
    Febriyantari - 2012511041