Ponakan saya sd kls 5, tugas sekolah onlinenya gile banyakk bgt, kudu nyatet materi sampe seabrek tiap harinya, mana gk dijelasin oleh gurunya. Lama2 dia bosen, ada aja alasan kalau disuruh ngerjain tugas. saya pun gk tega sebenernya kalau harus nyuruh beresin tugas nulis yg seabrek itu. Nah saya tau nih dia punya minat di memasak, cita2nya pun jadi koki profesional. Kalau di suruh masak paling semangat dia, sampe akhirnya di masa pandemi ini dia udah bisa masak sop, tumis, cemilan kue2, agar2, telur dimosifikasi, dan masih banyak lagi. Saya biarin aja dia menekuni yg dia minati dan gk mengekang dgn tugas2 sekolahnya. Doakan ponakan saya semoga cita2nya tercapai. Amiin
sekedar ingin sharing pengalaman. saya adalah mahasiswa hukum yang sedang menempuh tugas akhir di suatu universitas di Indonesia. awalnya saya masuk jurusan hukum adalah pilihan saya sendiri, karena saya tertarik pada hukum perizinan dan hukum perusahaan. sejak studi saya habis teori, saya membuka usaha saya sendiri di bidang agrobisnis dan kuliner sembari menyelesaikan tugas akhir. saya menerapkan ilmu yang saya pelajari pada usaha saya dengan tertib mengurus perizinan berusaha yang baru-baru itu sistem pelayanan perizinannya sudah terintegrasi secara online. alhasil skripsi saya mengangkat masalah tentang itu, karena saya pun sudah menerapkannya sehingga mengerti akan manfaat juga kendalanya. tetapi dosbing skripsi saya tidak update pengetahuan dan skripsi saya sangat jarang dikoreksi sehingga menghambat saya dalam merampungkannya. dosen tersebut terkenal killer di kampus saya sehingga sangat jarang mahasiswa memilih beliau untuk dijadikan dosbing skripsi. namun setelah saya dibimbing beliau, saya pun paham bahwa sikap killer-nya tersebut untuk menutupi ketidakmampuannya. adapun saya terpaksa dibimbing beliau karena dosbing yang saya pilih sebelumnya meninggal dunia, akhirnya pihak kampus memilihkan saya dosbing yang paling nganggur. kebijakan kampus tidak mengizinkan saya untuk mengganti dosbing skripsi, alasannya sangat erat kaitannya dengan budaya "pekewuh" dalam bahasa jawa. karena merasa putus asa dengan perjalanan skripsi saya, saat itu saya mengambil cuti kuliah dan fokus untuk mengembangkan usaha saya. selama lebih dari 1 tahun mengembangkan usaha, akhirnya kerja keras saya membuahkan hasil, saya pun sudah memiliki 3 karyawan. Namum apa daya, saya digoncangkan dengan pandemi berbarengan dengan surat SP3 dari kampus saya. saya dihadapkan pada 2 pilihan, pertama, fokus menyelamatkan usaha saya atau kedua, lanjut menyelesaikan kuliah. awalnya saya memilih pilihan pertama, dengan cara menjual aset2 usaha saya di bidang kuliner untuk dialokasikan pada peluang usaha yang baru yang pada saat itu masih saya rencanakan. namun ibu saya memohon pada saya sambil menangis untuk menyelesaikan kuliah, karena takut anaknya tidak sarjana. sejujurnya saya tidak masalah jika sampai DO, toh saya sudah punya pekerjaan. tetapi saya tidak sampai hati pada ibu saya. saya pun fokus menyusun skripsi dari awal lagi karena yang dulu kadaluarsa. alhasil, usaha saya saat ini berantakan dan semua karyawan saya sudah pindah kerja. skripsi sudah saya selesaikan secara mandiri dengan segenap kemampuan saya, tapi masih dihalang-halangi oleh dosbing saya. meskipun terhitung sudah 1 bulan dari saya menyelesaikan skripsi sampai dengan saat ini, skripsi saya masih dianggurkan oleh dosbing tersebut. saya masih terus memohon-mohon agar saya diijinkan untuk pendadaran, karena waktu saya tinggal sebentar lagi. saya merasa ada degradasi mental yang saya rasakan, karena dipaksa mengemis-ngemis pada suatu hal yang seharusnya menjadi hak saya. dipaksa untuk tidak berdaya dan patuh, kontras sekali dibandingkan ketika saya memimpin perusahaan saya sendiri. kasus seperti ini bukan hanya pada realita pendidikan di Negara kita, tetapi juga di berbagai hal. dari pengalaman tersebut saya jadi mengerti sesuatu, tidak munafik bahwa hati kecil saya ingin melakukan hal yang sama kepada orang lain seperti yang dosbing saya lakukan kepada saya jika ada kesempatan. saya jadi takut untuk melakukan hal serupa pada karyawan saya, alih-alih untuk melampiaskan emosi saya karena pernah diperlakukan seperti itu . betapa mengerikannya hal ini jika terus terjadi, apabila tidak dihentikan mata rantainya maka orang-orang seperti dosbing saya yang akan terus beregenerasi dan merusak mental Bangsa.
Ini hanya masalah prinsip saja sih, kalau anda sudah punya pekerjaan maju sampai bisa menggaji karyawan, dan anda yakin dgn usaha anda, seharusnya beli saja dosen tsb dgn berbagai cara untuk segera meluluskan, karena menurut saya mempunyai masalah yg tidak kunjung selesai dalam waktu lama adalah sebuah penghambat yg tidak ada manfaatnya
Keren om....kalau saya jadi dosbing anda nggak saya buka skripsinya langsung aja ujian.... sulit mencari mahasiswa yang sambil kuliah sambil membuka lapangan kerja, langka. tetap semangat om
gpp brok bener kata ibu lu lagipula nanggung jg udh tinggal one step. Kehancuran bisnis lu itu harusnya dijadikan pelajaran supaya bisnis yg kedepan lu rintis akan lebih perfect karena yg namanya org hebat harusnya bisa dgn mudah membangun kembali apa yg telah ia bangun dari kehebatannya itu. Btw brarti lu pk hukum perdata ya salam sesama anak hukum dari ptn di sumatra
Perbedaan yang sangat signifikant antara Pendidikan di Indonesia dan di Luar negeri.. 1. Di Indonesia, anak yang tidak naik itu merupakan sebuah aib bagi keluarga, sedangkan di Luar negeri itu adalah hal yang wajar, bahkan orang tua murid banyak yang menganjurkan anak2 mereka untuk mengulang kelas yang sama jika mereka tahu kalau anak2 mereka belum begitu paham tentang pelajaran yang mereka sedang pelajari. 2. Kebanyakan mahasiswa di indonesia kuliah demi gengsi, bukan demi mendalami ilmu pengetahuan. Kalau di luar negeri, siapa saja boleh kuliah, tidak ada istilah kaya, miskin, yang penting ada kemauan untuk kuliah.....
@@repairmen7323 hooh, yang miskin ada beasiswa dari pemerintah. Untuk masyarakat menengahnya gaada, kalo yang kaya ada previlege dan duit. Gaada sistem keadilan untuk masyarakat menengah di Indonesia
Makanya sampe skrg saya nyesel sekolah 12tahun sakit2nya dimarahi, dipukul, dicubit, ternyata ilmunya gak ada faedahnya buat saya. Ketika saya punya ide/visi tentang sesuatu dibilang terlalu banyak menghayal terus dibully. Ketika kuliah di sebuah jurusan yg sesuai dgn passion saya ternyata materi perkuliahannya membosankan krn terlalu banyak teori yg gak relevan dengan kenyataan dlm hidup sehari-hari. Mau kemana sebenarnya generasi kita ini di masa depan...
Bener, temen-temen yg sejurusan sama gw di fakultas psikologi malah banyak sekarang yg menjadi terlalu textbook, dan ga kritis terhadap relevansi teori-teori yg mereka pelajari. Kayak contohnya, pas praktek asesmen mereka mencoba membuat anak tk yg malas belajar jadi ga malas belajar, tetapi mereka banyak yg gatau, bahkan gamau tau kalo kurikulum Indonesia itu mengekploitasi anak kecil dengan maksain belajar calistung. Belum lagi mereka make teori yg berasal dari buku-buku jadul yg teorinya udah banyak yg ga relevan, plus teori yg mereka pakai banyak yg berasal dari para ilmuan tua di Indonesia yg mayoritas udah kedoktrin sama sistem pendidikan di Indonesia.
@@irfanhidayat2076 aduh aku jd mikir ulang mau masuk psikologi kak... apakah ilmu yg diberikan nanti tidak sesuai ekspektasiku ya? Apakah bakal terlalu kaku
di lingkungan kerja saya, hampir semua org2 profesional hebat yg saya tau, memperoleh ilmunya secara otodidak , bahkan ada yg cuman lulusan SMP punya skill yg lebih drpda mereka yg lulusan sarjana, bener kata org, punya ijasah bukan jaminan org itu pinter dan bakal sukses
Penjelasan pak guru serasa pelajaran studio perancangan arsitektur di universitas cuma bedanya mulai dari tujuan, masalah, analisis sampai solusi harus di kerjakan oleh 1 orang, hal ini menyebabkan arsitektur menjadi prodi tersulit di dunia
Saya setuju bgt dgn pandangan pak guru, demikian brt ada Banyak faktor yg perlu kita perbaiki: 1. Sdm tenaga pengajar yg terlatih, mnrt saya belum merata pak Guru 2. Dana yg dialokasikan utk pendidikan, digunakan secara kurang efisien. Banyak yg bs di korup dan sebagainya 3. Fasilitas dan sarana di sekolah2 belum merat, terutama utk sekolah2 di liar pulau jawa Dan masih banyak lagi, Tp saya berharap, smg impian kita ttg masa depan dan pendidikan yg lbh layak utk generasi Indonesia bs terwujud💪💪💪
Selain sistem, jangan lupa mental dan moral yg kyknya harus dilatih lagi, karena banyak guru sampe dosen yang udh profesor, terlatih tapi ga profesional saat ngajar, jadinya ujung2nya ga efektif dan efisien :")
Kenapa di Indonesia banyak nilai ngaco demi meluluskan murid? Jawabanya sederhana, karena akreditasi. Sebenarnya akreditasi ini ibarat rating kalau dalam film, akreditasi malah membuat kualitas pendidikan kita menurun
Mungkin bagi yg lahir 80-90an dulu pernah dipukul penggaris kayu, penghapus kayu & sepatu dll saat tdk bisa baca, tulis, hitung oleh guru. Sempat dipaksa paham matematika, hapal sejarah dll. Hasilnya.. Kita tidak lebih beda dari generasi kita sebelumnya & akan tetap sama. Menyalahkan siapapun jg tdk akan ada hasilnya tanpa tindakan yg berarti. Demi sebuah perubahan.. Pelajari kesalahannya, konsepkan dengan tepat & lakukan tindakan nyata dimulai dari kita/anak kita sendiri agar tdk mengalami hal yg sama.
Teringat kata² guru SMK 😂 "Kalo kamu gak punya keahlian di bidang apapun di kejuruan, siap²lah ngemis lowker sampe dapet, kerja dimana pun tidak masalah, paling enggak kamu sekolah 3 tahun di SMK ada gunanya, jangan jadi seperti lulusan pendahulu mu yg cuma bisa ikut ikutan tanpa ada keahlian, ujung²nya gagal & gagal lagi" ~Guru Tekaje~
Dulu anak q sekolah di sma terbaik di pusat kota. Dan, krn hinaan guru nya, dia bolos setahun untuk semua pelajaran. Dia ada di sekolah tapi gurunya ga pernah diketemukan ketika dicari. Setiap sabtu dia melatih adik2 kelasnya di kelompok pecinta alam. Saran q, klo dikeluarkan dr sekolah ini, tetap ajari mereka selama kamu suka w/p kamu udah lulus dari sma (lain). Sampai kuliah anak q masih bersama kelompok pecinta alam itu. Dan, berhenti setelah bekerja. Ada yg aq tunjukkan kpd gurunya, 1. manusia itu wajib belajar. Bukan wajib sekolah. Apalagi wajib berijazah. 2. Apapun akreditasi sekolahnya, yg penting adalah cara belajar anak & sikap orang tua mendukung proses belajar anak.
Sayangnya ga semua SMK tepat misi, SMK-ku jurusan Multimedia dan Otomotif, PKL di pabrik 6 bulan bagian packing, karena katanya ujung2nya kerja ga akan sesuai jurusan, dan kebanyakan tmen kerjanya pun ga di pabrik yg kerjasama PKL sama sekolah, sad :")
(Tahaduts Binni'mah) Alhamdulillah, saya lulusan Pesantren (yg oleh Kiyai saya ditanamkam) utk : "Tidak mencari pekerjaan // Tapi disuruh buat Lapangan pekerjaan) - Hidup yg bermanfaat utk Ummat - bukan yg bikin masalah sosial di masyarakat. Alhamdulillah, dgn ijazah Pesantren_pun saya pernah mngajar di Brunei Darussalam 12thn (2000-2012) di Sekolah tingkat SD (primary school) Sekolah Swasta Internasional, murid & gurunya dari berbagai negara di Asean. Alhamdulillah, kami boleh bersaing bersama guru2 lain negara. Disana kelulusan (ijazah) tdk terlalu penting // yg terpenting adalah KEMAMPUAN (skill) dan kita juga harus haus ilmu (belajar) agar menjadi Allround Man "serba bisa". Mohon maaf ini kisah saya (bkn utk melebihkan diri) hanya utk sharing, bahwa Ilmu perlu ada // Tapi yg penting adalah AMAL (action) aplikasi dilapangan harus nyata, bukan OmDo (omong doang) & NaTo (Never Action Talking Only)✊🙂 Semangat Terus Berkarya Insya Alloh - Kita Bisa ✊🇮🇩
betapa Serunya sekolah" diluar negeri seperti yang dijelaskan guru gembul,jujur saya juga bingung akan pemikiran orang" disekitar saya,Intinya sekolah itu untuk nyari ijazah,Saya juga bisa nurut sama ortu,padahal dari kecil saya sangat tertarik pada seni
Selama 16 thn sy sekolah seingat sy gak pernah ditanya kedepannya mau bagaimana. Justru saat kerja dipelatihan ditanya 5 thn lagi mau bagaimana, sy jawab mau punya perusahaan sendiri dan punya karyawan sendiri. Alhamdulillah 11 thn kemudian kesampaian punya perusahaan kecil²an dgn 9 karyawan
Ingatlah selalu, jangan tertekan tentang masa lalu, jangan khawatir tentang masa depan, dan fokus saja pada hari ini. Jika hari ini tidak begitu bagus, jangan khawatir! Besok adalah kesempatan baru. Jika Anda membaca ini, pastikan untuk membagikannya agar orang lain merasa lebih baik. Semoga harimu menyenangkan!
Akhir2 ini saya Suka mengumpulkan Tugas Pas udah Deadline. Karena saya mengeluh sama sistem Pendidikan. Saya nyatat tugas IPS, IPA, PKN ini itu, tapi gada gunanya.😟 Saya curhat sama Salah Satu guru sekolah saya di WA,tapi malah membuat pembenaran sama Sistem Pendidikan yg sekarang ini! 😟 Jadi,Selama libur Corona ini, saya Fokus sama Pelajaran2 yang saya sukai,walaupun itu tidak ada di Sekolah, Yakni Pelajaran. 1.Psikologi 2.Sastra 3.Teologi 4.Filsafat 5.Sosiologi 6.Sejarah Peradaban Dunia. Dan Salah satu channel yang saya kunjungi untuk belajar adalah "guru gembul" 😂dan Channel2 youtube Berbahasa Inggris 😂
Mangat brohh justru bagus itu lu punya minat yg lu suka dan dalami lah karena bs kepake di masa depan, mengerjakan tugas dr sekolah buat formalitas aja loll btw w kerja d rumah dan sekalian nemenin ade w sekolah online. W dan nyokap w sama2 geleng2 sama pelajaran yg diajarkan di sekolah tp kita berusaha mendoktrin ade w apa aja yg kira2 dibutuhkan untuk di masa depan dr pelajaran yang dipelajari di sekolah (yaa walau dikit) dan gue maupun nyokap ga maksa si ade gue ini untuk dapet nilai bagus di sekolah, yah... dikerjain aja supaya guru ga bawel nagih tugas wkwk dia jg punya minat di bidang gambar jadi gue dan nyokap sebisa mungkin memfasilitasi dan menyemangati dia buat memperdalam minatnya
Kata kuncinya sebenernya "ilmu yg aplikatip" maksudnya bisa diaplikasikan secara langsung dalam kehidupan. Kebiasaan saya selama sekolah setiap mempelajari materi baru, 1 pertanyaan yg selalu saya tanyakan ke setiap guru untuk setiap topik adalah "buat apa kami sekelas ini mempelajari materi ini?" Contoh aja yg paling sederhana adalah saat saya belajar fisika tentang gerak, kecepatan, dan hal semacam itu, guru saya menjelaskan aplikasinya dalam spesifikasi teknis pembuatan kendaraan. Memang sekarang saya ga bekerja di industri otomotif tapi setidaknya berkat ilmu itu saya tau cara berkendara secara aman. Ini saja sudah cukup untuk dikategorikan sebagai "ilmu yang bermanfaat" Sekarang saya tau dan paham kalau rambu batas kecepatan itu bukan cuma sekedar aturan tapi memang adalah batas kemampuan jalan di tempat tersebut, jika kita langgar (dengan menyetir terlalu cepat) maka kualitas grip antara jalan dan ban mobil tidak akan maksimal dan bisa berakibat kecelakaan
Gw bilang ke guru wali kelas waktu sma ,pendidikan Kita buang waktu2 nulis yg udah ada ,ngehapal sesuatu yg bakal dilupain ,ngx inovatif ,rambut di Urus yg bakal tumbuh lagi , malah di balas guru : ngomong saja sama menteri pendidikan ,ini indonesia bukan jepang !" .. Gimana mau maju dikritik Aja di bantah
Di Indonesia itu... Nilai IPA harus diatas 70, nilai MTK harus 70,Bahasa Indonesia harus diatas 75, PKN harus diatas 70, dan semua siswa harus sama seperti itu🤣🤣 jutaan tunas bangsa dibunuh karakternya sejak SD... Jujur saya resah liat anak2 di bantai habis2an di dalam kelas tiap hari nya...yg pada intinya mental anak bangsa sudah di bunuh sejak SD... Hingga mempengaruhi gaya belajar mereka hingga universitas
Saya berharap pak gembul memprakarsai SISTEM pendidikan yang membahagiakan itu di Indonesia. Tanpa terikat dengan sistem yang berlaku di sini. Susun dulu visi dan misinya secara terintegrasi dengan kondisi riil.
dengan melihat vdio ini saya ingin membuat sekolahan sperti yg guru gembul jelaskan,dan saya tidk perduli dngn pengakuan pendidikan lain,saya hanya ingin membentuk mnusia" yg bahagia doakan saya punya otoritas utk mewujudkan impian saya
Setelah sering nonton konten bang gembul ini saya jadi lebih bijak dalam bertindak , lebih percaya diri dan Emosi saya lebih terkendali .sifat fanatik saya pun jadi hilang . Terima kasih optimus prime. Semoga bang gembul sehat selalu dan bisa selalu menginspirasi banyak orang.
Pengalaman saya,, ketika awal2 pandemi anak saya lulus TK,jd dia melewati 3-4 bln terakhir di tk dgn suasana pandemi. Krn melihat bhwa sistem sekolah dinmasa pandemi itu daring semua yg brrti akan bnyk tugas yg hrs di lakukan lwt foto atau perekaman video sdgkan anak saya bnr2 tdk mau di video atau di foto wkt mngrjkn tugas,, mk saya memutuskan utk menunda memasukkan dia ke Sekolah Dasar. Wktu teman2nya pada ikut PPDB SD,, saya ajak anak saya pergi dr kota sy tinggal,, sy keliling ke daerah tempat tggl saudara2 sy, saya bilang ke anak saya mari kita bermain. Di daerah2 itu sy ajak anak saya silaturahmi berkunjung ke tempat UMKM yg ada di sana, mulai dr ahli tenun atbm,petani n pembuat pilar pot bonsai, tukang teralis, konveksi kecil2an, petani batu bata dan bnyk lagi , dia juga ikut menjaga n menyaksikan padi neneknya dari tua, panen, hingga proses menjadikannya beras disaat teman2 nya hnya tau memakan nasinya saja. Tak lupa saya ajak bbrp kali nanjak ke gunung yg ada di sana. Tp wlpn hari2nya dia habiskan dgn bermain n bersosialisasi dgn orang2 baru,, ttp buku pelajaran 2 semester sdh sy sediakan utk bila dia mau baca2 sekali2. 6 bln prtma sy biarkan dia bebas n bermain lalu di 6 bln ke 2 baru fokus ajak belajar bentar2 utk persiapan masuk SD. Sekarang anak sy sdh kls 2 SD,, dia juga tdk kesulitan utk memahami pelajaran di sklh n Alhamdulillah peringkat 2 di kelasnya. Sy hnya berharap pengalaman2 yg sdh sy beri waktu itu akan membekas di ingatannya n memberi pandangan yg luas di kehidupan dewasanya kelak 🙏🤗
Ane yg dari lulus kuliah sampe skg udah kerja terus mikir, kenapa ya gw dan orang" harus jadi kacung korporat/perusahaan sampai usia tua... . Semoga kita semua bisa sukses berdagang kawan"
@@tirtoams5874 Ya bro saya emg lg nyoba mendirikan startup. Tapi sadar atau tidak sadar, 16 tahun pendidikan di negara ini mengarahkan kita untuk siap menjadi kacung. Berapa % org yang lulus dari kuliah dan berinisiatif untuk berwirausaha?
@@artmosphereID Mas, setiap orang itu punya passion masing2, lah kalau semua orang berwirausaha nnti siapa yg mau jadi karyawannya, anda nnti punya perusahaan kan butuh karyawan juga kan?? biarlah kalau orang mau jadi karyawan kek mau jadi PNS kek mau jadi apa kek, kalau anda merasa jadi kacung anda berusaha aja trus, jadikan yg selama ini anda rasakan sebagai pengalaman gag usah disesali...
Saya lulusan SMK jurusan RPL ,,,,mengapa saya sekolah SMK ,,,,karena sebelum saya sekolah ,,saya di iming2ngi akan dipekerjakan sesuai jurusan ,,,tapi alhasil setelah lulus apa yang terjadi,,,,,saya malah ngemis2 kerja bahkan harus bayar uang DP ke suatu perusahaan ,,dikarenakan saya ga mau sogok menyogok dalam bekerja ,,,ya masa sih kita mau kerja koq malah bayar ,,bukannya kita yang harus dibayar ,,disitu saya akhirnya memutuskan untuk usaha dagang seblak aja dan memulai sampingan jadi youtuber ,,,wkwk Emang ga nyambung sih ,,tapi apa daya ,,,ya kalian pasti ngertilah,,,tradisi manusia purba masih merajarela
Iya tuh, aku juga pengen nikah aja tapi gak punya anak sama sekali (chilfree) alasannya ya seperti yg kamu terangkan, tapi ada alasan konyol juga knapa sya gk mau punya anak..... Cara pembuatannya 🤢🤢🤮🤮🤮
Pendidikan yg bahagia adalah pendidikan yg berdasarkan hobby dan bakat. Karna melalui pendidikan yg berfokus pada hobby dan bakat maka memicu siswa untuk menikmati dunia pendidikan yg penuh bahagia.
Adik saya sekarang kelas 1 SMA di suatu SMA Negeri di kota saya... Singkat cerita adik saya nilai nya kurang di semester kemarin... Jadi kalau tidak ada perubahan di semester sekarang adik saya di suruh cari sekolah lain kalau ingin naik.... Sebenernya kecewa sih dengan sistem naik dengan syarat kaya gitu. . . Padahal ga naik kelas juga gapapa tapi pihak sekolah lebih jaga gengsi daripada didik murid secara benar sampai mahir.... Klo menurut saya ini adalah efek adanya Sekolah Negeri Favorit jadi cuma nerima murid yg emang udah encer otaknya yang mereka bisa belajar dari baca buku sendiri,, sedangkan untuk ngajar anak yang bener" harus di ajari malah di ancam gitu
Jujur aja setelah ngeliat hari ini dan memikirkan masa depan, hal yang mau gw kuasain terlebih dahulu adalah bahasa, kenapa? karena informasi-informasi terkini dan maju biasanya dari orang-orang luar semua, nanti kalau sudah bisa bahasa enak belajarnya bisa bareng orang luar, memperkenalkan budaya Indonesia juga bisa [A.K.A Jerome Polin], kurang lebih seperti itu sih
motivasi yang benar2 nyata pak guru.. di malaysia juga sama kayang pendidikan di indonesia. saya belajar sampai habis sekolah umur17thn saya minat bersukan dan saya juga ahli nya, mewakili sekolah dan daerah saya, tapi pejabat sekolah saya mati,matian paksa saya belajar bidang inport, exsport.. bukan yg saya suka. belajar tidak masuk ke otak. Dan sekarang saya berumur 32thn bekerja sebagai, pengubah bunga dan bikin decor pelaminan. langsung tidak cocok sama apa yg saya belajar. Salam Dari Malaysia
Saya dulu pernah diskusi bareng kawan2 skelas, awalnya diskusi santai tapi ujungnya dateng guru kesiswaan yg marah sndiri.. "Kenapa kita ga menjurus saja? Kenapa siswa harus menguasai banyak bidang tapi guru cukup bisa di satu bidang?" Dateng guru killer "Maraneh teu mikir!! baheula ge aing diajar loba, lain maraneh hungkul!! Aing ge baheula diajar matematika indonesia pkn kawas maraneh.. Ngan aingmah kuliah, coba mun aing teu kuliah.. Paling² aing jadi satpam.. Diajar mah diajar!" Kurang lbih gitu lah, intinya jawaban dari beliau itu kita belajar seperti ini karna dulu juga mereka belajar sperti ini 😕
Menurut saya salah satu faktor utama penyebab jeleknya pendidikan di Indonesia adalah Siswa harus menguasai semua mapel, termasuk mapel yang bukan kemampuan siswa sehingga siswa pun merasa tertekan dan akhirnya... "anda tau sendiri"
Jd ketawa ingat masa sekolah. Sekolah sampai s1 dengan perjuangan, rela nyari part time biar bisa bayar sekolah. Setelah lulus malah tambah susah nyari kerja akhirnya ke negeri orang jd tki. Dipikiran saya dulu merasa buang2 waktu untuk sekolah, sekarang mikirnya nyari duit dlu trus mending buka usaha 😅
Gambaran pak guru sangat idealis, saya setuju, Tapi perlu situasi yg kondusif di dunia kerja dan investasi. Bahkan orang tua pun masih ber paradigma lama dalam mencarikan sekolah anaknya. Apalagi adanya intervensi kebijalan pendidikan dari pejabat yg berwenang, masih sangat ber paradigms lama.
Saya suka bkin siswa sakit / menyakiti siswa dgn menyuruhnya mesti bs baca,..krena saya ga tau bakatnya apa dan ortu minta ke saya anaknya mesti bisa baca diusia sblm masuk SD,..byangkan betapa ini dilema yg bkin puyeng..sata ngerti apa yg dimaksudkan pak guru gembul tp tuntutan ortu murid dan sekolah begitu tinggi..ahir cerita guru& murid strees sama2 ga merdeka dlm bereksplorasi...lahirlah gnerasi GAGAL
Terkait sistem pendidikan di Indonesia, Saya ingin curhat terkait satu masalah besar yang telah dijabarkan dalam video berikut yaitu paksaan belajar. Selama saya belajar dari sd hingga sekarang (kuliah), saya tidak paham dengan manfaat belajar dari sd hingga kuliah selain untuk mendapatkan ijazah untuk kerja. Hal ini juga membuat saya berfikir bahwa ijazah yang didapat hanyalah sebatas formalitas. Mata pelajaran yang diajarkan juga lebih menekankan kepada nilai yang bagus dan hafalan daripada praktik dan pemahaman sehingga saya tidak ingat mata pelajaran lain dari sd hingga sma selain bahasa Inggris, Saya akan menggunakan bahasa Inggris untuk keperluan mencari data skripsi dan kerja kelak . Penekanan terhadap nilai yang bagus dan hafalan juga masih saya alami di semester awal hingga semester pertengahan kuliah sehingga ketika sekarang waktunya mempraktikan apa yang telah dipelajari, Saya mengalami kesulitan namun saya berusaha beradaptasi semampunya dengan lingkungan kuliah agar saya dapat bertahan menghadapi masalah disekitar tersebut. Semoga kemampuan saya beradaptasi berguna di saat kerja nanti...
Merevolusi kalo mau kaya negara dg pendidikan paling maju, ga semudah itu, belum tentu juga itu cocok dengan Warga Indonesia, tapi kalo pelan-pelan Insya Allah bisa
Sebenarnya satu alasan kenapa kemampuan "primitif" atau non teknologi atau masa lalu tetap diajarkan karena selalu ada kemungkinan untuk teknologi mundur karena beragam masalah di masa depan. Misalnya perang, bencana alam dan semacamnya. Jadi lebih ke backup aja. Walau begitu kita tetap harus berfikir maju terutama bagi pelajar2 yang sudah ditemukan bakatnya. Bagi yang belum mungkin perlu digali lagi.
Saya Alumni SMK jurusan Administrasi Perkantoran pak guru, sekarang disebut Otomatisasi Tatakelola Perkantoran Dan tokoh filsafat yang paling banyak disebut adalah The Liang Gie
Pendidikan yang baik merupakan kunci untuk kemajuan bangsa. Selain kurikulum, kualitas guru juga harus diperbaiki. Di negara2 skandinavia, seperti Finlandia, guru2 di sekolah itu wajib lulusan S2. Profesi guru di sana itu salah satu yang paling dicari. Di sana guru2 yang menentukan sendiri kurikulum nya.
Jujur setiap ngedenger sesuatu yang memotivasi untuk berubah kayak gini itu perasaannya campur aduk antara seneng kayak melihat secercah cahaya seperti "NAH ITU YANG GUA BINGUNGIN DARI DULU DAN SEKARANG TERJAWAB", tapi pas lihat kebelakang lagi serasa melihat kegelapan dan keputus asaan "LAGIPULA SELAMA ORANG YANG PEGANG SISTEM PENDIDIKANNYA MASIH ITU ITU AJA ATAU MUNGKIN NGGA DENGERIN PENJELASAN DARI GURU GEMBUL DAN KELUHAN SISWA YA, FAKTA DARU GURU GEMBUL JUGA HANYA SEBATAS KHAYALAN SEMATA DAN KITA TIDAK AKAN PERNAH TAU KAPAN ITU TERWUJUD".
Bahas dong bang dosen yang menghubungkan sesuatu selalu dengan uang. Sehingga mahasiswa biasa dicekoki dengan sogok menyogok sampai memahami kenapa ada korupsi, dijenjang pendidikannya biasa dijajakan pemandangan bahwa uang menyelesaikan sesuatu.
Yg penting mah siswa kudu diberikan metode cara ngolah situasi kondisi dalam kehidupan agar bisa mandiri, salah satunya harus menguasai konsep dan system dasar keilmuan secara logis (apa istilah bakunya,saya lupa): Bahasa Eksakta Etika Estetika yg berguna agar dalam berpikir dan berperilaku minimal memperhatikan 4 hal tsb sehingga bernilai mulia (secara umum dan bersanding dgn ajaran agamanya masing2 secara khusus)...terimakasih pak guru.
pak guru, selanjutnya bahas tentang bagaimana sistem pendidikan di negara maju agar setiap invidu dapat menemukan bakatnya masing-masing yang juga sebagai salah satu solusi permasalahan pendidikan kita? karena ada yang berpendapat bahwa dengan sistem yang seperti saat ini sudah benar, karena anak-anak harus mengenal semua dasar-dasar yang ada sehingga mereka bisa dengan mudah menentukan hal yang mereka inginkan. namun sampai saat ini masih tetap ada orang yang merasa kesulitan dalam mengenal bakatnya sendiri. mohon opini dan penjelasannya pak guru,,
Pelajaran yg harus ditambah dirumah buat anak, pelajaran mengelola keuangan (Melek Financial) pelajaran agama, etika, norma, budi pekerti, pelajaran lain". Karena disekolah hanya mengajarkan sebatas pengetahuan dan sedikit praktek
Mantap pak, waktu SMA aku juga berharap agar pelajaran 1 aja dipilih mana yg di sukai. sedih kali dulu aku waktu sekolah, sering di hukum karna malas pelajaran kimia,sejarah,bahasa indonesia, bahasa prancis apalagi PKN 😂🤣😂🤣
Diskusi dengan pak gembul nampak menyenangkan, tentang pendidikan akhlak agar generasi selanjutnya itu cerdas dan memiliki tanggung jawab, Sekarang banyak yg cerdas tapi kebanyakan dipakai buat menipu, meliputi korupsi (nilai, waktu, uang)
Ini video udah saya tonton lebih dr dua kali.. Kegagalan saya pertama dan itu yg terbesar adalah tdk naik kelas waktu Sma kelas 1.. Dan pernah saya nangis sekali pas terima raport ketemu nyokap.. Tapi bersyukur atas kegagalan itu.. SAYA PUNYA BANYAK PENGALAMAN BERHARGA,, SAYA PERNAH DAPAT BEASISWA DR PEMERINTAH DAN KULIAH DI LUAR NEGRI DAN ITU MEBGEJUTKAN ORG ORG YG SERING BILANG KALO SAYA GK NAIK KELAS .. SALAM SUKSES PAK GG 👑🙏📚💰💪🎶
Yang paling menyentuh hati saya di episode ini "pembangkit listrik tenaga koruptor". Semoga saya bisa mengaplikasikannya di negara saya. Saya mau kerja sama dgn KPK
Smga saja suatu saat nanti bisa ketemu pak guru, pngn peluk, dan smga jg semakin banyak orang² cerdas berkesadaran yang menginspirasi mambangun sdm yang lebih baik lagi untuk indonesia, aku denger konten pak guru kek denger nasihat yang disampaikan orng tua, yah kusadari aku ga punya ayah dan ibuku sakit gangguan jiwa sedari aku lahir jadi, minim nasihat yang aku dapatkan untuk membangun karakter yang baik, sekali lagi terimakasih pak guru semoga sehat selalu dilancarkan rezekinya smga aku jg bisa sosok yang bermanfaat 🙏, aku sngat antusias bnget🙏🙏
Tetaplah berpura-pura menjadi orang gila diantara orang gila itu ,dan sedikit demi sedikit rubahlah seperti yang engkau kehendaki .... Tetap tegar,teguh,dan semangat . Sehat terus guru gembul dan di mudahkan dalam segala hal ... Amin
Kalo di negara jerman, di TK murid hanya bermain dan kreativitas. Di SD baru blajar menulis, baca, hitung, dan pengetahuan umum.nilai test lisan itu lebih penting daripada test tertulis. Di tingkat secondary school dibagi tiga bagian, hauptschule utk murid yg tidak begitu suka sekolah dan kurang cerdas, realschule utk murid standar, gymnasium utk murid pintar, rajin blajar dan utk masuk universitas. Jd yg hauptschule itu tidak bakal bisa masuk universitas, dan realschule harus masuk gymnasium kalo masuk uni tp banyak orang jerman asli nya pun jg hanya sampe di realschule atau gymnasium trus langsung magang kerja. Kl sdh lulus bisa ambil lg sekolah tinggi kejuruan kl ingin mendapat jabatan pekerjaan yg lebih tinggi
@@chikuwthakuw kan emag gak diseriusi...cuma sbg pilihan yg mau silahkan yg jg silahkan...skill tambahan jika tiba2 ada keadaan yg memaksa hrs mencatat
Link n Match SMK di Jateng dng industry, kurikulumnya juga di design bersama oleh industry n para guru. Mdh2an kedepan akan berkembang menjadi pendidikan yg lbh maju, Link n Match antara pendidikan-industry - investor - reseacher - institusi keuangan - dll
Untuk kurikulum yang salah kementrian dan untuk sistem pengajaran dari guru, jadi sebelum protes fikirkan dahulu apa yang ingin di ajukan agar tidak salah faham. Guru juga sebenarnya tidak salah2 amat yang salah orang dinasnya dan yayasan.
Pendidikan Indonesia sebenarnya hanya punya satu satunya jalan keluar dari krisis ini Tapi yg buat ribet adalah pemangku kepentingan pendidikan dibawah Mentri Pendidikan,bukan murid Kurikulum sumbernya dari orng lama Pendidikan diisi orng lama Proses mengajar dng gaya lama Prosedur mengajar dng gaya lama Guru disekolah diisi orng lama Terlalu patuh sistem lama Terlalu berorientasi keadaan lama Ditujukan utk kepentingan orng lama Tujuan pendidikan mengulangi kejadian lama Cara mendidik murid dng cara lama Jarang mengevaluasi kejadian lama Termakan mitos dongeng lama Terpaku pada kejayaan masa lama Dan terlalu ribet Pendidikan Indonesia sebenarnya ditujukan untuk jadi PNS,(tepatnya CPNS), karena pelajaran seperti PKN MAT BINDO PJOK diujikan saat CPNS Tapi yg buat rumit,apapun jenis pekerjaan PNS yg akan kamu ikuti, apapun tingkatan pekerjaan PNS yg kamu akan ikuti Kamu tetap bertemu ujian PKN,kamu harus hapal banyak undang undang,dan banyak hal yang tdk kamu perlukan dan mendukung saat kamu bekerja Guru PJOK justru belajar PKN,berbulan bulan belajar PKN hanya utk tes CPNS,lalu lupa Percumah dong hapalin undang undang ini peraturan itu,kalau lupa,kalau tidak diterapkan dng baik,kalau pada akhirnya lebih banyak yg masuk PNS dng nyogok atau ""orng dalam"" Selain sistem pendidikan Indonesia yg kelewat tua tapi di ""taburi/dihias"" agar terlihat baru Sistem mindset atau sudut pandang masyarakat Indonesia kebanyakan juga jadul Bagaimana cara memajukan pendidikan Indonesia jika kebanyakan sudut pandang masyarakat nya jadul Anak harus PNS anak harus masuk Dokter anak harus masuk Sekolah Kedinasan (kata orang tua Indonesia kebanyakan) Ya gk masalah sih kalau mereka benar-benar berprestasi punya inovasi inisiatif untuk mengubah bangsa menjadi lebih baik Tapi kenyataannya,CUMA FORMALITAS BELAKA DENGAN ALASAN MEMBANGGAKAN ORTU Kali ini ortulah yg durhaka pada anaknya, memaksa anaknya dng ancaman ""M@U sAyA d0A k4N mAsuK N3RaKa YA!!"" Atau sejenisnya. Dan hebatnya lagi anak yg masih dini dipengaruhi oleh orang tuanya sendiri ""Nak besok saat sudah besar jadi PNS ya"" ""Nak besok kalo dah besar masuk Kedinasan biar banggain ortu"" Hal kebodohan massal itu bisa Menghancurkan kreativitas inovasi harga diri jadi diri kemandirian kedewasaan tanggung jawab kejujuran kedisiplinan kreativitas dan bakat anak Jadi sebelum masuk sekolah,hal diatas itu sudah dirusak dihancurkan oleh orang tua Sekolah juga diisi kebanyakan orng orng seperti diatas,anak sukses harus masuk Kedinasan harus jadi Dokter.Keunikan berbeda yang dimiliki setiap anak,harus disama ratakan agar menjadi ""topeng formalitas"" agar orang tua keluarga bisa pamer ke tetangganya ""ini loh,anakku masuk sekolah Kedinasan"" Cobalah tanya satu persatu, mahasiswa baik baru dan lama di sekolah Kedinasan, sekolah Kesehatan dll,apa alasan mereka masuk disana?? Pasti tdk jauh jauh dari banggakan ortunya yg berpikir sempit, berpikir tertutup dan memanfaatkan 'prestasi' ""tapi karena nilai bisa diutak-atik guru,kasus tertentu nilai dinaikkan secara ekstrim demi nama baik sekolah"" anaknya agar dipuji-puji sekampung,padahal anaknya melakukan nya dng terpaksa stress dan pada akhirnya Ijazah mu hasil sekolah bertahun-tahun,justru berakhir di kasir minimarket Apakah itu salah anak? Oh tdk anak memang harus patuh pada orng tua,tapi pepatah harus patuh pada orang tua Menyebabkan anak kesulitan mengutamakan keinginan nya Karena kalau diutarakan, dicap durhaka bandel tdk menghargai tradisi turun-temurun blablabla Dan saat anak itu dewasa dan berkeluarga,ada kemungkinan anak itu mengulangi kesalahan yang sama seperti orng tuanya,baik alasan balas dendam, ataupun demi di cap "wajar" oleh masyarakat sekitar Mau Indonesia maju? Well kalau masalah diatas tdk diselesaikan,apapun misi dan visi pemerintah terlalu sulit dilakukan Karena pemerintah yg diurus juga banyak, tdk kamu saja,apalagi banyak oknum salah satu penyebabnya gara gara pendidikan keluarga dan atau disekolah
Lah gua, bilang cita2 pengen jadi astronot.... Malah dibilang ngaco... Di indonesia, cita2 itu gak boleh setinggi langit. biar dagangan orang cina tetep laku 😂
Saya setuju dengan bapak guru gembul. Harusnya anak² itu basicnya akhlak, sopan santun terlebih dahulu, baru ilmu dan setelah itu menerapkannya di dunia kerja.
Ide dari Guru Gembul sangat visioner dan bagus. Tetapi jika diaplikasikan maka bagaimana sistem seleksi ujian masuk sekolah tiap jenjang, itu juga jadi permasalahan. Pendidikan kita memang di samaratakan ilmunya dari SD dan SMA. Adapun pengembangan ilmu sendiri itu dilakukan ketika saat menjadi mahasiswa kampus atau perguruan tinggi. Mengembangkan ilmu hanya akan bisa jika kita memiliki dasar atau bacaan sekian. Tapi yang saya sangat setuju, memang pendidikan kita ibaratnya harus diparafrasa atau direvisi sedikit demi sedikit menuju ke arah yang tadi Guru Gembul sampaikan. Video yang inspiratif.
👍materi pembuka wawasan yang sudah ketinggalan zaman, ibarat mur baut yang telah berkarat butuh kunci spesial, nah materi inilah special tools👍semoga pak guru menjadi staf ahli kemendikbut bahkan jadi mentrinya insyaAllah👍👏
Urutan 5 besar negara dengan performa siswa terbaik menurut PISA 2018. Aspek membaca: 1. China 2. Singapura 3. Makau 4. Hongkong 5. Estonia Aspek matematika: 1. China 2. Singapura 3. Makau 4. Hongkong 5. Taiwan Aspek sains: 1. China 2. Singapura 3. Makau 4. Estonia 5. Finlandia Ini menunjukkan bahwa pendidikan Asia yang "keras" dapat mengalahkan pendidikan Eropa yang "lebih humanis". Masalahnya bukan kiblat pendidikan mana yang kita ikuti, namun keseriusan untuk menerapkannya. Bukan masalah teori pendidikan mana yang kita anut, namun penerapan dalam pendidikan yang lebih penting. Kurikulum kita begini, eh penerapannya kok lain begitu. Program-program Diklat dijalankan, namun tidak berpengaruh kepada guru. Kesannya hanya seperti buang-buang uang saja.
@@panggahrl7367 itu sudah resiko, high gain high risk, untuk mendapatkan sesuatu yg lebih harus ada yg dikorbankan, tergantung sampai mau sejauh mana kita berkorban
@@bagas4733 lha iya bro standar pendidikan kita yg harus ditingkatkan, bukan malah dimanjakan, dengan alasan2 moral dll, karena negara berkembang seperti kita mestinya melakukan kerja ekstra untuk mengejar ketinggalan bukan malah terbuai dgn impian2 semu negara yg kaya dan damai
@@panggahrl7367 sejak kapan pendidikan bisa menghilangkan kemanusiaan, emang pendidikan pasti jadi nerd teknologi yang berkutat di lab dan komputer doank? kalau mau jadi NERD ya jgn setengah2 jadi ada hasilnya, karena itu memang dibutuhkan pengorbanan yang tidak kecil kalau mau ada hasil yang besar
Saya lulusan SMK teknik mesin.. Tp sy suka tentang komputer. Software hardware, tentang elektronik sy tertarik.. Perbaikan handphone.. Beuh seneng bet sy ngoprek2 barang 😁 Eh ujung2nya jdi militer ,, btw ilmu ngoprek2 komputer di masa sekolah gak sia2 sih 😁
sistem pendidikan Indonesia menyiapkan lulusan hanya untuk jadi pekerja, sekedar urusan perut, materialisme adalah dasarnya, bukan menjadi manusia seutuhnya. Saya paling setuju pada konsep pendidikan yg dijabarkan Anand Krishna dalam bukunya (Bringing the best in the child).
Mantap pak guru luar biasa pendidikan yg baik yg bisa meningkatkan sdm artinya valiu meningkat bukan sebaliknya propesor yg mau berbuat apa dan ketajutan akan kemiskinan membuat ia jadi mencuri ❤❤❤
@@darmagandhul2050 ga juga smk kalo yg negri atau ya yg favorit lah nah itu baru ada penyaluran tenaga kerja bener2 yg di usahain Tp yg paling minus dri SMK itu kalo mau lanjut ke perguruan tinggi harus belajar materi dri awal buat tes krn banyak yg ga di ajarin di smk
Ternyata pesan itu terjawab saat terjun di dunia kerja, dan dulu beliau sering berpesan "kalian itu harus terus belajar dan berinovasi, oke kalian sudah ada bekal dari sini, tapi di luar sana dunia terus berkembang, kalau kalian cuma pakai ilmu dari sini ya bakal ketinggalan".
SMK sebenernya bakal lebih berkualitas jika bukan berorientasi ke pekerjaan. SMK start jurusan lebih awal jika siswa smk memilih jurusan dengan tepat punya visi misi kedepan mau jurusan apa kuliahnya ya sebenernya bakal lebih berkualitas sih. SMK karena slogannya kerja ya jd kecewa aja kalo gak kerja
setelah lulus SMK ga terlalu kecewa, soalnya sebelum daftar masih sempat cek prospek kedepan walau cuma dikit. disekolah cuma dapat skill dasar tapi lumayan buat dikembangkan , walau harus pusing diawal. endingnya lumayan buat dapat pundi penghasilan walau ga banyak, karena dari awal udah ga dididik buat punya visi yg besar dalam jangka panjang. trauma waktu TK sedikit membuatku sedikit anti sosial dan kesulitan dalam komunikasi. karena sekolah dulu kuanggap tempat yg mengerikan , tidak nyaman, dan tidak bersahabat. -njir curhat.
Amin 9999999................ 99999x SAYA BERJANJI, KALAU PAK GURU GEMBUL JADI MENTERI PENDIDIKAN. SAYA AKAN MENGULANG LAGI SEKOLAH DARI SD SAMPAI SMA. walaupun umur saya sekarang sudah 24, dan mau wisuda
Tahun ini adikku mau lulus SMA. Nilai rapornya bagus dan dia ingin masuk FK, tapi kata gurunya susah masuk univ favorit (sesuai keinginan adik saya). Dan karenanya guru BKnya itu ngerekomendasikan ke jurusan lain yg sudah jelas lolos SNBP. Usut punya usut, ternyata sekolahnya " lebih mengejar" akreditasi lewat jalur SNBP ini. Lebih banyak murid yg lolos, maka nama sekolah jadi makin cemerlang. Gitulah, terlebih lagi di sekolahnya ada kelas JK (jalur khusus) untuk siswa berprestasi (gratis biaya sekolah, fasilitas kelas paling bagus, dapat les GO gratis, kesempatan study banding ke sekolah luar kota, dan banyak lagi). Sementara kelas reguler: udah mah sekolah bayar, kelas apa adanya, gak ada les. Hemmm jomplang banget. Padanyal embel-embel sekolah agama mayoritas.
Ponakan saya sd kls 5, tugas sekolah onlinenya gile banyakk bgt, kudu nyatet materi sampe seabrek tiap harinya, mana gk dijelasin oleh gurunya. Lama2 dia bosen, ada aja alasan kalau disuruh ngerjain tugas. saya pun gk tega sebenernya kalau harus nyuruh beresin tugas nulis yg seabrek itu. Nah saya tau nih dia punya minat di memasak, cita2nya pun jadi koki profesional. Kalau di suruh masak paling semangat dia, sampe akhirnya di masa pandemi ini dia udah bisa masak sop, tumis, cemilan kue2, agar2, telur dimosifikasi, dan masih banyak lagi. Saya biarin aja dia menekuni yg dia minati dan gk mengekang dgn tugas2 sekolahnya. Doakan ponakan saya semoga cita2nya tercapai. Amiin
Amin. Anda adalah sebuah panutan
Itulah yang harus anda lakukan. Saya sudah tidak sabar melihat dia sudah bisa menggapai cita-citanya dan menjadi koki terkenal.
Sayang sekali...
Kasihan....
Kapan seluruh orang tua Indonesia mau seperti itu
Aamiin🙏😊😘😘😘
SD: 6 tahun
SMP: 3 tahun
SMA: 3 tahun
S1: 4 tahun
Belajar 16 tahun (belum dihitung TK dan S2) tapi buang sampah saja belum bisa.
Waduhhh... Ada kenyataan nih
😂😂 suka jujur gitu deh
Nggak bahaya taaa😂
sekedar ingin sharing pengalaman. saya adalah mahasiswa hukum yang sedang menempuh tugas akhir di suatu universitas di Indonesia. awalnya saya masuk jurusan hukum adalah pilihan saya sendiri, karena saya tertarik pada hukum perizinan dan hukum perusahaan. sejak studi saya habis teori, saya membuka usaha saya sendiri di bidang agrobisnis dan kuliner sembari menyelesaikan tugas akhir. saya menerapkan ilmu yang saya pelajari pada usaha saya dengan tertib mengurus perizinan berusaha yang baru-baru itu sistem pelayanan perizinannya sudah terintegrasi secara online. alhasil skripsi saya mengangkat masalah tentang itu, karena saya pun sudah menerapkannya sehingga mengerti akan manfaat juga kendalanya. tetapi dosbing skripsi saya tidak update pengetahuan dan skripsi saya sangat jarang dikoreksi sehingga menghambat saya dalam merampungkannya. dosen tersebut terkenal killer di kampus saya sehingga sangat jarang mahasiswa memilih beliau untuk dijadikan dosbing skripsi. namun setelah saya dibimbing beliau, saya pun paham bahwa sikap killer-nya tersebut untuk menutupi ketidakmampuannya. adapun saya terpaksa dibimbing beliau karena dosbing yang saya pilih sebelumnya meninggal dunia, akhirnya pihak kampus memilihkan saya dosbing yang paling nganggur. kebijakan kampus tidak mengizinkan saya untuk mengganti dosbing skripsi, alasannya sangat erat kaitannya dengan budaya "pekewuh" dalam bahasa jawa. karena merasa putus asa dengan perjalanan skripsi saya, saat itu saya mengambil cuti kuliah dan fokus untuk mengembangkan usaha saya. selama lebih dari 1 tahun mengembangkan usaha, akhirnya kerja keras saya membuahkan hasil, saya pun sudah memiliki 3 karyawan. Namum apa daya, saya digoncangkan dengan pandemi berbarengan dengan surat SP3 dari kampus saya. saya dihadapkan pada 2 pilihan, pertama, fokus menyelamatkan usaha saya atau kedua, lanjut menyelesaikan kuliah. awalnya saya memilih pilihan pertama, dengan cara menjual aset2 usaha saya di bidang kuliner untuk dialokasikan pada peluang usaha yang baru yang pada saat itu masih saya rencanakan. namun ibu saya memohon pada saya sambil menangis untuk menyelesaikan kuliah, karena takut anaknya tidak sarjana. sejujurnya saya tidak masalah jika sampai DO, toh saya sudah punya pekerjaan. tetapi saya tidak sampai hati pada ibu saya. saya pun fokus menyusun skripsi dari awal lagi karena yang dulu kadaluarsa. alhasil, usaha saya saat ini berantakan dan semua karyawan saya sudah pindah kerja. skripsi sudah saya selesaikan secara mandiri dengan segenap kemampuan saya, tapi masih dihalang-halangi oleh dosbing saya. meskipun terhitung sudah 1 bulan dari saya menyelesaikan skripsi sampai dengan saat ini, skripsi saya masih dianggurkan oleh dosbing tersebut. saya masih terus memohon-mohon agar saya diijinkan untuk pendadaran, karena waktu saya tinggal sebentar lagi. saya merasa ada degradasi mental yang saya rasakan, karena dipaksa mengemis-ngemis pada suatu hal yang seharusnya menjadi hak saya. dipaksa untuk tidak berdaya dan patuh, kontras sekali dibandingkan ketika saya memimpin perusahaan saya sendiri. kasus seperti ini bukan hanya pada realita pendidikan di Negara kita, tetapi juga di berbagai hal. dari pengalaman tersebut saya jadi mengerti sesuatu, tidak munafik bahwa hati kecil saya ingin melakukan hal yang sama kepada orang lain seperti yang dosbing saya lakukan kepada saya jika ada kesempatan. saya jadi takut untuk melakukan hal serupa pada karyawan saya, alih-alih untuk melampiaskan emosi saya karena pernah diperlakukan seperti itu . betapa mengerikannya hal ini jika terus terjadi, apabila tidak dihentikan mata rantainya maka orang-orang seperti dosbing saya yang akan terus beregenerasi dan merusak mental Bangsa.
Ini hanya masalah prinsip saja sih, kalau anda sudah punya pekerjaan maju sampai bisa menggaji karyawan, dan anda yakin dgn usaha anda, seharusnya beli saja dosen tsb dgn berbagai cara untuk segera meluluskan, karena menurut saya mempunyai masalah yg tidak kunjung selesai dalam waktu lama adalah sebuah penghambat yg tidak ada manfaatnya
Udah lulus sekarang bang?
Orang pernah skripsi pasti benci sama salah satu dosen, entah penguji, pembimbing. Semuanya pasti ngeluh gitu.
Pukul aja bang..
Keren om....kalau saya jadi dosbing anda nggak saya buka skripsinya langsung aja ujian.... sulit mencari mahasiswa yang sambil kuliah sambil membuka lapangan kerja, langka. tetap semangat om
gpp brok bener kata ibu lu lagipula nanggung jg udh tinggal one step. Kehancuran bisnis lu itu harusnya dijadikan pelajaran supaya bisnis yg kedepan lu rintis akan lebih perfect karena yg namanya org hebat harusnya bisa dgn mudah membangun kembali apa yg telah ia bangun dari kehebatannya itu. Btw brarti lu pk hukum perdata ya salam sesama anak hukum dari ptn di sumatra
"Sekolah yang baik mendidik muridnya sampai pintar, sekolah yang buruk memaksa muridnya untuk pintar"
- Saya sendiri v:
OG cuy kwkwkwkwkw
Luar biasa 👍👍👍
Bener juag
Perbedaan yang sangat signifikant antara Pendidikan di Indonesia dan di Luar negeri..
1. Di Indonesia, anak yang tidak naik itu merupakan sebuah aib bagi keluarga, sedangkan di Luar negeri itu adalah hal yang wajar, bahkan orang tua murid banyak yang menganjurkan anak2 mereka untuk mengulang kelas yang sama jika mereka tahu kalau anak2 mereka belum begitu paham tentang pelajaran yang mereka sedang pelajari.
2. Kebanyakan mahasiswa di indonesia kuliah demi gengsi, bukan demi mendalami ilmu pengetahuan.
Kalau di luar negeri, siapa saja boleh kuliah, tidak ada istilah kaya, miskin, yang penting ada kemauan untuk kuliah.....
yg nomer dua keknya ngga deh, universitas kaya dan miskin tetep ada...
nomer 2 tergantung negara mana, kalo Amerika mah lebih parah wkwkkwwk malah mahasiswanya pada nangis2 krna gk bisa bayar utang univ
@@zklakay8509 berarti Amrik lebih parah dong. Ngapain kita ikut amrik
@@repairmen7323 hooh, yang miskin ada beasiswa dari pemerintah. Untuk masyarakat menengahnya gaada, kalo yang kaya ada previlege dan duit. Gaada sistem keadilan untuk masyarakat menengah di Indonesia
Negara manaaaa
Makanya sampe skrg saya nyesel sekolah 12tahun sakit2nya dimarahi, dipukul, dicubit, ternyata ilmunya gak ada faedahnya buat saya. Ketika saya punya ide/visi tentang sesuatu dibilang terlalu banyak menghayal terus dibully. Ketika kuliah di sebuah jurusan yg sesuai dgn passion saya ternyata materi perkuliahannya membosankan krn terlalu banyak teori yg gak relevan dengan kenyataan dlm hidup sehari-hari. Mau kemana sebenarnya generasi kita ini di masa depan...
Hmmm emang kita udah harus berpikir ke depan gan.. pendidikan di negeri kita menjadi orang susah berkembang
@Efrits Etnix
Yep
Udh mati matian belajar no hasil.
Bener, temen-temen yg sejurusan sama gw di fakultas psikologi malah banyak sekarang yg menjadi terlalu textbook, dan ga kritis terhadap relevansi teori-teori yg mereka pelajari. Kayak contohnya, pas praktek asesmen mereka mencoba membuat anak tk yg malas belajar jadi ga malas belajar, tetapi mereka banyak yg gatau, bahkan gamau tau kalo kurikulum Indonesia itu mengekploitasi anak kecil dengan maksain belajar calistung. Belum lagi mereka make teori yg berasal dari buku-buku jadul yg teorinya udah banyak yg ga relevan, plus teori yg mereka pakai banyak yg berasal dari para ilmuan tua di Indonesia yg mayoritas udah kedoktrin sama sistem pendidikan di Indonesia.
@@irfanhidayat2076 aduh aku jd mikir ulang mau masuk psikologi kak... apakah ilmu yg diberikan nanti tidak sesuai ekspektasiku ya? Apakah bakal terlalu kaku
ilmunya berfaedah, buat ngajar les sambilan. Salah sendiri ngga bisa ngemanfaatin pengalaman sekolah
di lingkungan kerja saya, hampir semua org2 profesional hebat yg saya tau, memperoleh ilmunya secara otodidak , bahkan ada yg cuman lulusan SMP punya skill yg lebih drpda mereka yg lulusan sarjana, bener kata org, punya ijasah bukan jaminan org itu pinter dan bakal sukses
Skill dalm dunia kerja itu tidak di ajarkan dalam sekolah .
Karena mungkin belajar otodidak itu berasal dari dalam diri kita sendiri sehingga jika niat menjadi lebih maksimal belajarnya
@@lh4612 iya benar
POINT INTINYA APA NIH? REFORMASI PT ATAU PENGHAPUSAN PT? ATAU ?
Lihat sulu bang lulus smp nya tahun brp kalo tahun 2017 ankeatas mas lulusan smp kadang cuma blah bloh
Penjelasan pak guru serasa pelajaran studio perancangan arsitektur di universitas cuma bedanya mulai dari tujuan, masalah, analisis sampai solusi harus di kerjakan oleh 1 orang, hal ini menyebabkan arsitektur menjadi prodi tersulit di dunia
Saya setuju bgt dgn pandangan pak guru, demikian brt ada Banyak faktor yg perlu kita perbaiki:
1. Sdm tenaga pengajar yg terlatih, mnrt saya belum merata pak Guru
2. Dana yg dialokasikan utk pendidikan, digunakan secara kurang efisien. Banyak yg bs di korup dan sebagainya
3. Fasilitas dan sarana di sekolah2 belum merat, terutama utk sekolah2 di liar pulau jawa
Dan masih banyak lagi,
Tp saya berharap, smg impian kita ttg masa depan dan pendidikan yg lbh layak utk generasi Indonesia bs terwujud💪💪💪
Amin
Selain sistem, jangan lupa mental dan moral yg kyknya harus dilatih lagi, karena banyak guru sampe dosen yang udh profesor, terlatih tapi ga profesional saat ngajar, jadinya ujung2nya ga efektif dan efisien :")
Kenapa di Indonesia banyak nilai ngaco demi meluluskan murid? Jawabanya sederhana, karena akreditasi.
Sebenarnya akreditasi ini ibarat rating kalau dalam film, akreditasi malah membuat kualitas pendidikan kita menurun
Ya bang
Kualitas pendidikan kita kayak gitu 🗿
Exactly 👍
Benar sih
Bodo amat itu murid paham ilmunya bener apa kaga
Yang penting kasih nilai
Akreditasi sekolah bagus
Selesai
Saya pertama kali mengajar & merasakan hal itu 😂
Semoga terwujud pendidikan seperti ini
Aamiin
@Rivaldy Ahmad amiin
Amiin
Amin
Aminn
selama boomer masih nyangkut di lembaga-lembaga berpengaruh, indonesia bakal gini gini aja.
semoga akan digantikan di waktu dekat.
Ayo Revolusi Pendidikan para Gen Z😂😂
bener jujur gw mikir gini, ini kesel banget, gw tau masalahnya tapi blm tau "caranya" rubah ini semua..
Di negara negara maju generasi tua fungsinya cuma nyediain sarana dan prasarana dan nggak berhak meintervensi, disini terlalu ikut campur..,
Dapat ijazah bukan berarti kita paham pelajaran di sekalah, tapi tanda jika kita pernah sekolah
Pas. Saaama....
Valid ✅
Tujuan kita sekolah adalah untuk mendapatkan ijazah
Iya benar, karena esensi dari sekolah terutama di indonesia sudah hilang
Lulus ya lulus wkwkwkwk
"Waktu Sekolah Jadi Kacung Guru
Lulus Sekolah Memohon Jadi Kacung Perusahaan"
-Guru Gembul 1442H
Bukan tapi yg bener
-syekh abdul marx jaelani
Sakit jendral
Mungkin bagi yg lahir 80-90an dulu pernah dipukul penggaris kayu, penghapus kayu & sepatu dll saat tdk bisa baca, tulis, hitung oleh guru.
Sempat dipaksa paham matematika, hapal sejarah dll.
Hasilnya.. Kita tidak lebih beda dari generasi kita sebelumnya & akan tetap sama.
Menyalahkan siapapun jg tdk akan ada hasilnya tanpa tindakan yg berarti.
Demi sebuah perubahan..
Pelajari kesalahannya, konsepkan dengan tepat & lakukan tindakan nyata dimulai dari kita/anak kita sendiri agar tdk mengalami hal yg sama.
Teringat kata² guru SMK 😂
"Kalo kamu gak punya keahlian di bidang apapun di kejuruan, siap²lah ngemis lowker sampe dapet, kerja dimana pun tidak masalah, paling enggak kamu sekolah 3 tahun di SMK ada gunanya, jangan jadi seperti lulusan pendahulu mu yg cuma bisa ikut ikutan tanpa ada keahlian, ujung²nya gagal & gagal lagi"
~Guru Tekaje~
Kok gurunye ngajar yg gak bener ye?
Dulu anak q sekolah di sma terbaik di pusat kota. Dan, krn hinaan guru nya, dia bolos setahun untuk semua pelajaran. Dia ada di sekolah tapi gurunya ga pernah diketemukan ketika dicari.
Setiap sabtu dia melatih adik2 kelasnya di kelompok pecinta alam. Saran q, klo dikeluarkan dr sekolah ini, tetap ajari mereka selama kamu suka w/p kamu udah lulus dari sma (lain).
Sampai kuliah anak q masih bersama kelompok pecinta alam itu. Dan, berhenti setelah bekerja.
Ada yg aq tunjukkan kpd gurunya,
1. manusia itu wajib belajar. Bukan wajib sekolah. Apalagi wajib berijazah.
2. Apapun akreditasi sekolahnya, yg penting adalah cara belajar anak & sikap orang tua mendukung proses belajar anak.
Pantes! Gw dulu pingin banget masuk SMK. sayangnya ga direstui. 😭
@@Amrdau senasib, tak direstui masuk SMK 😢
Sayangnya ga semua SMK tepat misi, SMK-ku jurusan Multimedia dan Otomotif, PKL di pabrik 6 bulan bagian packing, karena katanya ujung2nya kerja ga akan sesuai jurusan, dan kebanyakan tmen kerjanya pun ga di pabrik yg kerjasama PKL sama sekolah, sad :")
(Tahaduts Binni'mah) Alhamdulillah, saya lulusan Pesantren (yg oleh Kiyai saya ditanamkam) utk : "Tidak mencari pekerjaan // Tapi disuruh buat Lapangan pekerjaan) - Hidup yg bermanfaat utk Ummat - bukan yg bikin masalah sosial di masyarakat.
Alhamdulillah, dgn ijazah Pesantren_pun saya pernah mngajar di Brunei Darussalam 12thn (2000-2012) di Sekolah tingkat SD (primary school) Sekolah Swasta Internasional, murid & gurunya dari berbagai negara di Asean.
Alhamdulillah, kami boleh bersaing bersama guru2 lain negara. Disana kelulusan (ijazah) tdk terlalu penting // yg terpenting adalah KEMAMPUAN (skill) dan kita juga harus haus ilmu (belajar) agar menjadi Allround Man "serba bisa".
Mohon maaf ini kisah saya (bkn utk melebihkan diri) hanya utk sharing, bahwa Ilmu perlu ada // Tapi yg penting adalah AMAL (action) aplikasi dilapangan harus nyata, bukan OmDo (omong doang) & NaTo (Never Action Talking Only)✊🙂
Semangat Terus Berkarya
Insya Alloh - Kita Bisa ✊🇮🇩
betapa Serunya sekolah" diluar negeri seperti yang dijelaskan guru gembul,jujur saya juga bingung akan pemikiran orang" disekitar saya,Intinya sekolah itu untuk nyari ijazah,Saya juga bisa nurut sama ortu,padahal dari kecil saya sangat tertarik pada seni
Selama 16 thn sy sekolah seingat sy gak pernah ditanya kedepannya mau bagaimana. Justru saat kerja dipelatihan ditanya 5 thn lagi mau bagaimana, sy jawab mau punya perusahaan sendiri dan punya karyawan sendiri. Alhamdulillah 11 thn kemudian kesampaian punya perusahaan kecil²an dgn 9 karyawan
Ingatlah selalu, jangan tertekan tentang masa lalu, jangan khawatir tentang masa depan, dan fokus saja pada hari ini. Jika hari ini tidak begitu bagus, jangan khawatir! Besok adalah kesempatan baru. Jika Anda membaca ini, pastikan untuk membagikannya agar orang lain merasa lebih baik. Semoga harimu menyenangkan!
Ku harap ada penerus penerus guru gembul di masa depan dari kita2 ini. Bukan hanya setuju2 doang tapu ngga merealisasikan.
Mutu sebuah Sekolah di Indonesia ditentukan oleh Slogan-slogannya ....
Makin bombastis & absurd ... makin banyak peminatnya ....
aduh
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Akhir2 ini saya Suka mengumpulkan Tugas Pas udah Deadline. Karena saya mengeluh sama sistem Pendidikan. Saya nyatat tugas IPS, IPA, PKN ini itu, tapi gada gunanya.😟
Saya curhat sama Salah Satu guru sekolah saya di WA,tapi malah membuat pembenaran sama Sistem Pendidikan yg sekarang ini! 😟
Jadi,Selama libur Corona ini, saya Fokus sama Pelajaran2 yang saya sukai,walaupun itu tidak ada di Sekolah, Yakni Pelajaran.
1.Psikologi
2.Sastra
3.Teologi
4.Filsafat
5.Sosiologi
6.Sejarah Peradaban Dunia.
Dan Salah satu channel yang saya kunjungi untuk belajar adalah "guru gembul" 😂dan Channel2 youtube Berbahasa Inggris 😂
Kalau channel untuk psikologi dan sosiologi bagi referensi nya, boleh?
Sama
Mangat brohh justru bagus itu lu punya minat yg lu suka dan dalami lah karena bs kepake di masa depan, mengerjakan tugas dr sekolah buat formalitas aja loll
btw w kerja d rumah dan sekalian nemenin ade w sekolah online. W dan nyokap w sama2 geleng2 sama pelajaran yg diajarkan di sekolah tp kita berusaha mendoktrin ade w apa aja yg kira2 dibutuhkan untuk di masa depan dr pelajaran yang dipelajari di sekolah (yaa walau dikit) dan gue maupun nyokap ga maksa si ade gue ini untuk dapet nilai bagus di sekolah, yah... dikerjain aja supaya guru ga bawel nagih tugas wkwk
dia jg punya minat di bidang gambar jadi gue dan nyokap sebisa mungkin memfasilitasi dan menyemangati dia buat memperdalam minatnya
Capek2 belajar Matematika Pas Lulus Nya Cuma Jadi Karyawan Di Toko
@@anshorialfarizy5736 Sanglah Institute, Hipotesa
Kata kuncinya sebenernya "ilmu yg aplikatip" maksudnya bisa diaplikasikan secara langsung dalam kehidupan. Kebiasaan saya selama sekolah setiap mempelajari materi baru, 1 pertanyaan yg selalu saya tanyakan ke setiap guru untuk setiap topik adalah "buat apa kami sekelas ini mempelajari materi ini?" Contoh aja yg paling sederhana adalah saat saya belajar fisika tentang gerak, kecepatan, dan hal semacam itu, guru saya menjelaskan aplikasinya dalam spesifikasi teknis pembuatan kendaraan. Memang sekarang saya ga bekerja di industri otomotif tapi setidaknya berkat ilmu itu saya tau cara berkendara secara aman. Ini saja sudah cukup untuk dikategorikan sebagai "ilmu yang bermanfaat"
Sekarang saya tau dan paham kalau rambu batas kecepatan itu bukan cuma sekedar aturan tapi memang adalah batas kemampuan jalan di tempat tersebut, jika kita langgar (dengan menyetir terlalu cepat) maka kualitas grip antara jalan dan ban mobil tidak akan maksimal dan bisa berakibat kecelakaan
1:33 average Nulis Fan
VS
1:50 average Rekam enjoyer
Awokwok
Awokwokwokwok
Can you feel my hearttttt
Based
Ketika zaman sudah bisa mencatat pelajaran otomatis dan sudah nirkabel masuk ke otak......
Orang indo malah diajari nulis pake arang......
Gw bilang ke guru wali kelas waktu sma ,pendidikan Kita buang waktu2 nulis yg udah ada ,ngehapal sesuatu yg bakal dilupain ,ngx inovatif ,rambut di Urus yg bakal tumbuh lagi , malah di balas guru : ngomong saja sama menteri pendidikan ,ini indonesia bukan jepang !" .. Gimana mau maju dikritik Aja di bantah
😂 banyak guru gt.
Di Indonesia itu... Nilai IPA harus diatas 70, nilai MTK harus 70,Bahasa Indonesia harus diatas 75, PKN harus diatas 70, dan semua siswa harus sama seperti itu🤣🤣 jutaan tunas bangsa dibunuh karakternya sejak SD... Jujur saya resah liat anak2 di bantai habis2an di dalam kelas tiap hari nya...yg pada intinya mental anak bangsa sudah di bunuh sejak SD... Hingga mempengaruhi gaya belajar mereka hingga universitas
Betul bro miris sebenarnya
Yess
Kkm udh naek bro, jaman gua sma taun 2016/2017 udh 75 semua. Kecuali pelajaran agama kkm nya 80.
Betul
@@arunika6470 | Naikin aja terus KKM-nya. Jangan heran kalo banyak yang mencontek saat ujian.
Semoga indo bisa lebih maju lagi, terutama di bidang pendidikan.
Amin
Saya berharap pak gembul memprakarsai SISTEM pendidikan yang membahagiakan itu di Indonesia. Tanpa terikat dengan sistem yang berlaku di sini.
Susun dulu visi dan misinya secara terintegrasi dengan kondisi riil.
dengan melihat vdio ini saya ingin membuat sekolahan sperti yg guru gembul jelaskan,dan saya tidk perduli dngn pengakuan pendidikan lain,saya hanya ingin membentuk mnusia" yg bahagia
doakan saya punya otoritas utk mewujudkan impian saya
Setelah sering nonton konten bang gembul ini saya jadi lebih bijak dalam bertindak , lebih percaya diri dan Emosi saya lebih terkendali .sifat fanatik saya pun jadi hilang .
Terima kasih optimus prime.
Semoga bang gembul sehat selalu dan bisa selalu menginspirasi banyak orang.
Betul dulu sybsalah satu yg sprti itu fanatik sekali dalam suatu hal(mau sy sebutkan gak enak) tp sering nonton cenel gugem perlahan agak berkurang,❤❤
Pengalaman saya,, ketika awal2 pandemi anak saya lulus TK,jd dia melewati 3-4 bln terakhir di tk dgn suasana pandemi. Krn melihat bhwa sistem sekolah dinmasa pandemi itu daring semua yg brrti akan bnyk tugas yg hrs di lakukan lwt foto atau perekaman video sdgkan anak saya bnr2 tdk mau di video atau di foto wkt mngrjkn tugas,, mk saya memutuskan utk menunda memasukkan dia ke Sekolah Dasar. Wktu teman2nya pada ikut PPDB SD,, saya ajak anak saya pergi dr kota sy tinggal,, sy keliling ke daerah tempat tggl saudara2 sy, saya bilang ke anak saya mari kita bermain. Di daerah2 itu sy ajak anak saya silaturahmi berkunjung ke tempat UMKM yg ada di sana, mulai dr ahli tenun atbm,petani n pembuat pilar pot bonsai, tukang teralis, konveksi kecil2an, petani batu bata dan bnyk lagi , dia juga ikut menjaga n menyaksikan padi neneknya dari tua, panen, hingga proses menjadikannya beras disaat teman2 nya hnya tau memakan nasinya saja. Tak lupa saya ajak bbrp kali nanjak ke gunung yg ada di sana. Tp wlpn hari2nya dia habiskan dgn bermain n bersosialisasi dgn orang2 baru,, ttp buku pelajaran 2 semester sdh sy sediakan utk bila dia mau baca2 sekali2. 6 bln prtma sy biarkan dia bebas n bermain lalu di 6 bln ke 2 baru fokus ajak belajar bentar2 utk persiapan masuk SD. Sekarang anak sy sdh kls 2 SD,, dia juga tdk kesulitan utk memahami pelajaran di sklh n Alhamdulillah peringkat 2 di kelasnya. Sy hnya berharap pengalaman2 yg sdh sy beri waktu itu akan membekas di ingatannya n memberi pandangan yg luas di kehidupan dewasanya kelak 🙏🤗
Ane yg dari lulus kuliah sampe skg udah kerja terus mikir, kenapa ya gw dan orang" harus jadi kacung korporat/perusahaan sampai usia tua... . Semoga kita semua bisa sukses berdagang kawan"
Ga ada yg mengharuskan kamu jadi kacung korporat bro. Kalo kamu punya modal ya silakan buat prusahaan mu sendiri.
@@tirtoams5874 Ya bro saya emg lg nyoba mendirikan startup. Tapi sadar atau tidak sadar, 16 tahun pendidikan di negara ini mengarahkan kita untuk siap menjadi kacung. Berapa % org yang lulus dari kuliah dan berinisiatif untuk berwirausaha?
@@artmosphereID Mas, setiap orang itu punya passion masing2, lah kalau semua orang berwirausaha nnti siapa yg mau jadi karyawannya, anda nnti punya perusahaan kan butuh karyawan juga kan?? biarlah kalau orang mau jadi karyawan kek mau jadi PNS kek mau jadi apa kek, kalau anda merasa jadi kacung anda berusaha aja trus, jadikan yg selama ini anda rasakan sebagai pengalaman gag usah disesali...
Saya lulusan SMK jurusan RPL ,,,,mengapa saya sekolah SMK ,,,,karena sebelum saya sekolah ,,saya di iming2ngi akan dipekerjakan sesuai jurusan ,,,tapi alhasil setelah lulus apa yang terjadi,,,,,saya malah ngemis2 kerja bahkan harus bayar uang DP ke suatu perusahaan ,,dikarenakan saya ga mau sogok menyogok dalam bekerja ,,,ya masa sih kita mau kerja koq malah bayar ,,bukannya kita yang harus dibayar ,,disitu saya akhirnya memutuskan untuk usaha dagang seblak aja dan memulai sampingan jadi youtuber ,,,wkwk Emang ga nyambung sih ,,tapi apa daya ,,,ya kalian pasti ngertilah,,,tradisi manusia purba masih merajarela
saya doakan kesuksesan untuk baraya dalam satu tahun kedepan
Semoga anda sukses... Amiinn..
Amin makasih pa guru doanya,,semoga yang mendoakan juga sukses banget nget nget
semoga sukses Aamiin
Semoga sukses Dan selalu semangat
Kalo pendidikan di indonesia ingin seperti bapak guru terankan.kunci utamanya jangan nikah muda dan angka kelahiran karena indonesia banyak anak
Anak muda mudi indo banyak yang asal crat crot ae....
Pepatah "Banyak anak banyak rejeki" itu sudah tidak relevan lagi sekarang
@@danielhandika8767 kalo rejeki yang dimaksud uang ya udah gak relevan
@@danielhandika8767 ga usah diikutin lagi lah, penuh dunia ini woi. wkwkwkwk
Iya tuh, aku juga pengen nikah aja tapi gak punya anak sama sekali (chilfree) alasannya ya seperti yg kamu terangkan, tapi ada alasan konyol juga knapa sya gk mau punya anak.....
Cara pembuatannya 🤢🤢🤮🤮🤮
Pendidikan yg bahagia adalah pendidikan yg berdasarkan hobby dan bakat. Karna melalui pendidikan yg berfokus pada hobby dan bakat maka memicu siswa untuk menikmati dunia pendidikan yg penuh bahagia.
Adik saya sekarang kelas 1 SMA di suatu SMA Negeri di kota saya... Singkat cerita adik saya nilai nya kurang di semester kemarin... Jadi kalau tidak ada perubahan di semester sekarang adik saya di suruh cari sekolah lain kalau ingin naik.... Sebenernya kecewa sih dengan sistem naik dengan syarat kaya gitu. . . Padahal ga naik kelas juga gapapa tapi pihak sekolah lebih jaga gengsi daripada didik murid secara benar sampai mahir.... Klo menurut saya ini adalah efek adanya Sekolah Negeri Favorit jadi cuma nerima murid yg emang udah encer otaknya yang mereka bisa belajar dari baca buku sendiri,, sedangkan untuk ngajar anak yang bener" harus di ajari malah di ancam gitu
Jujur aja setelah ngeliat hari ini dan memikirkan masa depan, hal yang mau gw kuasain terlebih dahulu adalah bahasa, kenapa? karena informasi-informasi terkini dan maju biasanya dari orang-orang luar semua, nanti kalau sudah bisa bahasa enak belajarnya bisa bareng orang luar, memperkenalkan budaya Indonesia juga bisa [A.K.A Jerome Polin], kurang lebih seperti itu sih
motivasi yang benar2 nyata pak guru.. di malaysia juga sama kayang pendidikan di indonesia. saya belajar sampai habis sekolah umur17thn saya minat bersukan dan saya juga ahli nya, mewakili sekolah dan daerah saya, tapi pejabat sekolah saya mati,matian paksa saya belajar bidang inport, exsport.. bukan yg saya suka. belajar tidak masuk ke otak. Dan sekarang saya berumur 32thn bekerja sebagai, pengubah bunga dan bikin decor pelaminan. langsung tidak cocok sama apa yg saya belajar. Salam Dari Malaysia
Saya dari indonesia. .saya di Indonesia sedih terus
Anda nulis gimana bro, tanda bacanya gk jelas, sulit dipahami
@@daffafabian834 emang gitu bahasanya, mau gimn lg?
lu mau dia pake bahasa inggris nya malaysia?
lu makin tambah bingung ntar.
Semoga orang yg "pegang" negara ini nonton video pak guru gembul. Aaminn
Saya dulu pernah diskusi bareng kawan2 skelas, awalnya diskusi santai tapi ujungnya dateng guru kesiswaan yg marah sndiri..
"Kenapa kita ga menjurus saja? Kenapa siswa harus menguasai banyak bidang tapi guru cukup bisa di satu bidang?"
Dateng guru killer
"Maraneh teu mikir!! baheula ge aing diajar loba, lain maraneh hungkul!! Aing ge baheula diajar matematika indonesia pkn kawas maraneh.. Ngan aingmah kuliah, coba mun aing teu kuliah.. Paling² aing jadi satpam.. Diajar mah diajar!"
Kurang lbih gitu lah, intinya jawaban dari beliau itu kita belajar seperti ini karna dulu juga mereka belajar sperti ini 😕
na maneh nyarekan aing. sia boga hak naon. hahaha jawab gtu ga baraya
Sun nyang riko digondol wong liyo
Menurut saya salah satu faktor utama penyebab jeleknya pendidikan di Indonesia adalah Siswa harus menguasai semua mapel, termasuk mapel yang bukan kemampuan siswa sehingga siswa pun merasa tertekan dan akhirnya... "anda tau sendiri"
Betul sekali gue gak suka Matematika tapi dipaksa untuk bisa padahal gue gak suka matematika dan lebih tertarik di geografi
@@zkuiln5581 gw ga suka matematika tapi sekolah gw dulu ada MTK peminatan, kan a**
Akhirnya mentah semua.
@@rmj8321 trigonometri sangat meng go kill
True
Jd ketawa ingat masa sekolah. Sekolah sampai s1 dengan perjuangan, rela nyari part time biar bisa bayar sekolah. Setelah lulus malah tambah susah nyari kerja akhirnya ke negeri orang jd tki.
Dipikiran saya dulu merasa buang2 waktu untuk sekolah, sekarang mikirnya nyari duit dlu trus mending buka usaha 😅
sama bang,bela2in ampir 6 taon kuliah smbil krja, , eh kok apesnya lulus di jaman lulusan s1 seabrek2, , wkwkwk🤣😩
@@bagas4733 betul bang , , sukses bang 💪👍👍😁😁😁
Fun fact : pulpen lebih sering tertinggal/ketinggalan dari pada handphone...🤫
Karna hp harganya lebih mahal.
Sama halnya hp lebih sering ketinggalan ketimbang motor
Motor lebih sering hilang ketimbang mobil.
@@burhanudin1607 begitu dan seterusnya... sampai orang ilang gk bawa hp, gk bisa di misscall
Karna pulpen udh ketinggalan jaman
@@KopiNonton kan bisa pinjem
HP = belahan jiwa 😁
Gambaran pak guru sangat idealis, saya setuju,
Tapi perlu situasi yg kondusif di dunia kerja dan investasi.
Bahkan orang tua pun masih ber paradigma lama dalam mencarikan sekolah anaknya.
Apalagi adanya intervensi kebijalan pendidikan dari pejabat yg berwenang, masih sangat ber paradigms lama.
Saya suka bkin siswa sakit / menyakiti siswa dgn menyuruhnya mesti bs baca,..krena saya ga tau bakatnya apa dan ortu minta ke saya anaknya mesti bisa baca diusia sblm masuk SD,..byangkan betapa ini dilema yg bkin puyeng..sata ngerti apa yg dimaksudkan pak guru gembul tp tuntutan ortu murid dan sekolah begitu tinggi..ahir cerita guru& murid strees sama2 ga merdeka dlm bereksplorasi...lahirlah gnerasi GAGAL
Kesimpulan
Sekolah di Indonesia adalah formalitas
Terkait sistem pendidikan di Indonesia, Saya ingin curhat terkait satu masalah besar yang telah dijabarkan dalam video berikut yaitu paksaan belajar.
Selama saya belajar dari sd hingga sekarang (kuliah), saya tidak paham dengan manfaat belajar dari sd hingga kuliah selain untuk mendapatkan ijazah untuk kerja. Hal ini juga membuat saya berfikir bahwa ijazah yang didapat hanyalah sebatas formalitas.
Mata pelajaran yang diajarkan juga lebih menekankan kepada nilai yang bagus dan hafalan daripada praktik dan pemahaman sehingga saya tidak ingat mata pelajaran lain dari sd hingga sma selain bahasa Inggris, Saya akan menggunakan bahasa Inggris untuk keperluan mencari data skripsi dan kerja kelak .
Penekanan terhadap nilai yang bagus dan hafalan juga masih saya alami di semester awal hingga semester pertengahan kuliah sehingga ketika sekarang waktunya mempraktikan apa yang telah dipelajari, Saya mengalami kesulitan namun saya berusaha beradaptasi semampunya dengan lingkungan kuliah agar saya dapat bertahan menghadapi masalah disekitar tersebut.
Semoga kemampuan saya beradaptasi berguna di saat kerja nanti...
Merevolusi kalo mau kaya negara dg pendidikan paling maju, ga semudah itu, belum tentu juga itu cocok dengan Warga Indonesia, tapi kalo pelan-pelan Insya Allah bisa
Semoga guru gembul jadi menteri pendidikan,,,Aamiin🤲
Kaum feodal akut kejang-kejang mendengar ini
Semoga anak saya yang baru lahir akan mengenyam pendidikan yang berfokus pada masa depan.
@Muhammad Faiq Widiapratama mengenyam maksudnya. Itu salah ketik tapi maknanya jadi jauh berbeda. Hehehhe
👄👀
Oh iya, maaf... Saya edit yaaa "mengenyam" maksud saya😁
Jadi TKA di negeri org bro auto kaya, tpi jgn jadi TKI wkwkwk
Sistem pendidikan di Indonesia harus dirubah. Bisa meniru dari negara2 maju gak usah gengsi2an.
Sebenarnya satu alasan kenapa kemampuan "primitif" atau non teknologi atau masa lalu tetap diajarkan karena selalu ada kemungkinan untuk teknologi mundur karena beragam masalah di masa depan. Misalnya perang, bencana alam dan semacamnya. Jadi lebih ke backup aja.
Walau begitu kita tetap harus berfikir maju terutama bagi pelajar2 yang sudah ditemukan bakatnya. Bagi yang belum mungkin perlu digali lagi.
Saya Alumni SMK jurusan Administrasi Perkantoran pak guru, sekarang disebut Otomatisasi Tatakelola Perkantoran
Dan tokoh filsafat yang paling banyak disebut adalah The Liang Gie
Di indonesia setelah tamat sekolah/kuliah harus belajar lagi dari awal bagaimana cari kerja dan cara kerjanya 😌
Iya bang pas gw pertama kali kerja gw malah merasa ini sekolah sesungguhnya🗿
Pendidikan yang baik merupakan kunci untuk kemajuan bangsa. Selain kurikulum, kualitas guru juga harus diperbaiki. Di negara2 skandinavia, seperti Finlandia, guru2 di sekolah itu wajib lulusan S2. Profesi guru di sana itu salah satu yang paling dicari. Di sana guru2 yang menentukan sendiri kurikulum nya.
Ga usah berkiblat ke Skandinavia dan Finlandia ... Kejauhan ... 🤣🤣🤣🤣
S2 sana beda sama S2 sini
Minta Do'a & dukunganya pak Guru Gembul Insyallah 2023 saya jadi Ilmuwan Sains
Aamiin
aamiin
Aamiin
aamin
Ya kamu harus keluar negeri dulu baru bisa
Ide bagus jg untuk ganti skripsi dengan ide itu saya rasa relevan dgn zaman skrg.
Anak sekolah di Indonesia punya visi besar dijamin 1000 persen akan dibully!
Tepat!
Dibilangnya ambis wkwk
@@raphaelsamosir3154 ambis masih mending. Kadang dibilang gila, itu juga di luar sana biasa. Banyak yang lebih parah dari itu.
@@yurishaa.9337 hahaha betull
Trendingkan guru gembul sampe masuk podcast om dedy 🔥
Up
Up
Up
Up
Up
Konten yang paling saya sukai pak guru gembul ketika bahas pendidikan
Jujur setiap ngedenger sesuatu yang memotivasi untuk berubah kayak gini itu perasaannya campur aduk antara seneng kayak melihat secercah cahaya seperti "NAH ITU YANG GUA BINGUNGIN DARI DULU DAN SEKARANG TERJAWAB", tapi pas lihat kebelakang lagi serasa melihat kegelapan dan keputus asaan "LAGIPULA SELAMA ORANG YANG PEGANG SISTEM PENDIDIKANNYA MASIH ITU ITU AJA ATAU MUNGKIN NGGA DENGERIN PENJELASAN DARI GURU GEMBUL DAN KELUHAN SISWA YA, FAKTA DARU GURU GEMBUL JUGA HANYA SEBATAS KHAYALAN SEMATA DAN KITA TIDAK AKAN PERNAH TAU KAPAN ITU TERWUJUD".
Bahas dong bang dosen yang menghubungkan sesuatu selalu dengan uang. Sehingga mahasiswa biasa dicekoki dengan sogok menyogok sampai memahami kenapa ada korupsi, dijenjang pendidikannya biasa dijajakan pemandangan bahwa uang menyelesaikan sesuatu.
Dosen saya itu... Up
Kebiasaan Indonesia
Karna emng dasarnya uang adalah segalanya 🗿
Yuk bantu up
kan dasarnya:"uang selalu benar"🗿
Yg penting mah siswa kudu diberikan metode cara ngolah situasi kondisi dalam kehidupan agar bisa mandiri, salah satunya harus menguasai konsep dan system dasar keilmuan secara logis (apa istilah bakunya,saya lupa):
Bahasa
Eksakta
Etika
Estetika
yg berguna agar dalam berpikir dan berperilaku minimal memperhatikan 4 hal tsb sehingga bernilai mulia (secara umum dan bersanding dgn ajaran agamanya masing2 secara khusus)...terimakasih pak guru.
pak guru, selanjutnya bahas tentang bagaimana sistem pendidikan di negara maju agar setiap invidu dapat menemukan bakatnya masing-masing yang juga sebagai salah satu solusi permasalahan pendidikan kita? karena ada yang berpendapat bahwa dengan sistem yang seperti saat ini sudah benar, karena anak-anak harus mengenal semua dasar-dasar yang ada sehingga mereka bisa dengan mudah menentukan hal yang mereka inginkan. namun sampai saat ini masih tetap ada orang yang merasa kesulitan dalam mengenal bakatnya sendiri. mohon opini dan penjelasannya pak guru,,
Pelajaran yg harus ditambah dirumah buat anak, pelajaran mengelola keuangan (Melek Financial) pelajaran agama, etika, norma, budi pekerti, pelajaran lain". Karena disekolah hanya mengajarkan sebatas pengetahuan dan sedikit praktek
Mantap pak, waktu SMA aku juga berharap agar pelajaran 1 aja dipilih mana yg di sukai.
sedih kali dulu aku waktu sekolah, sering di hukum karna malas pelajaran kimia,sejarah,bahasa indonesia, bahasa prancis apalagi PKN 😂🤣😂🤣
Diskusi dengan pak gembul nampak menyenangkan, tentang pendidikan akhlak agar generasi selanjutnya itu cerdas dan memiliki tanggung jawab,
Sekarang banyak yg cerdas tapi kebanyakan dipakai buat menipu, meliputi korupsi (nilai, waktu, uang)
sistem pendidikan di negara2 SEKANDINAFIA memang luar biasa 👍👍👍
Ini video udah saya tonton lebih dr dua kali.. Kegagalan saya pertama dan itu yg terbesar adalah tdk naik kelas waktu Sma kelas 1.. Dan pernah saya nangis sekali pas terima raport ketemu nyokap.. Tapi bersyukur atas kegagalan itu.. SAYA PUNYA BANYAK PENGALAMAN BERHARGA,, SAYA PERNAH DAPAT BEASISWA DR PEMERINTAH DAN KULIAH DI LUAR NEGRI DAN ITU MEBGEJUTKAN ORG ORG YG SERING BILANG KALO SAYA GK NAIK KELAS .. SALAM SUKSES PAK GG 👑🙏📚💰💪🎶
Yang paling menyentuh hati saya di episode ini "pembangkit listrik tenaga koruptor".
Semoga saya bisa mengaplikasikannya di negara saya.
Saya mau kerja sama dgn KPK
Smga saja suatu saat nanti bisa ketemu pak guru, pngn peluk, dan smga jg semakin banyak orang² cerdas berkesadaran yang menginspirasi mambangun sdm yang lebih baik lagi untuk indonesia, aku denger konten pak guru kek denger nasihat yang disampaikan orng tua, yah kusadari aku ga punya ayah dan ibuku sakit gangguan jiwa sedari aku lahir jadi, minim nasihat yang aku dapatkan untuk membangun karakter yang baik, sekali lagi terimakasih pak guru semoga sehat selalu dilancarkan rezekinya smga aku jg bisa sosok yang bermanfaat 🙏, aku sngat antusias bnget🙏🙏
Semangat terus kak Andika!
terimaksih kak🙏
Jika anda tidak membangun IMPIAN anda,Orang lain akan memperkerjakan anda untuk membantu membangun impian mereka.
Tetaplah berpura-pura menjadi orang gila diantara orang gila itu ,dan sedikit demi sedikit rubahlah seperti yang engkau kehendaki .... Tetap tegar,teguh,dan semangat . Sehat terus guru gembul dan di mudahkan dalam segala hal ... Amin
Kalo di negara jerman, di TK murid hanya bermain dan kreativitas. Di SD baru blajar menulis, baca, hitung, dan pengetahuan umum.nilai test lisan itu lebih penting daripada test tertulis. Di tingkat secondary school dibagi tiga bagian, hauptschule utk murid yg tidak begitu suka sekolah dan kurang cerdas, realschule utk murid standar, gymnasium utk murid pintar, rajin blajar dan utk masuk universitas. Jd yg hauptschule itu tidak bakal bisa masuk universitas, dan realschule harus masuk gymnasium kalo masuk uni tp banyak orang jerman asli nya pun jg hanya sampe di realschule atau gymnasium trus langsung magang kerja. Kl sdh lulus bisa ambil lg sekolah tinggi kejuruan kl ingin mendapat jabatan pekerjaan yg lebih tinggi
Terimakasih inspirasinya pak guru. Metode yg pak guru ceritakan akan saya gunakan untuk mahasiswa saya di kelas. Pembelajaran berbasis project.
Kalo menurut sy dipertahankan aja...tp ditaruh di ekstrakurikuler
Ekstra = sampingan, malah buang waktu karena tidak diserius i
@@chikuwthakuw kan emag gak diseriusi...cuma sbg pilihan yg mau silahkan yg jg silahkan...skill tambahan jika tiba2 ada keadaan yg memaksa hrs mencatat
Link n Match SMK di Jateng dng industry, kurikulumnya juga di design bersama oleh industry n para guru.
Mdh2an kedepan akan berkembang menjadi pendidikan yg lbh maju, Link n Match antara pendidikan-industry - investor - reseacher - institusi keuangan - dll
Andai guru saya nonton ini, saya pernah ingin protes tentang sistem pembelajaran kuno yg dipakai guru saya tapi takut dibilang kurang ajar :(
Saya pernah protes ke beberapa guru disekolah saya gan, dan hasilnya benar saya dicap murid kurang ajar.... untung sebentar lagi saya lulus
punya nomor gurunya ?
beli nomor baru, kirim link video ini ke WA guru nya
lalu buang nomor baru tsb wkwk
Untuk kurikulum yang salah kementrian dan untuk sistem pengajaran dari guru, jadi sebelum protes fikirkan dahulu apa yang ingin di ajukan agar tidak salah faham.
Guru juga sebenarnya tidak salah2 amat yang salah orang dinasnya dan yayasan.
@@awahyus nice idea
Pendidikan Indonesia sebenarnya hanya punya satu satunya jalan keluar dari krisis ini
Tapi yg buat ribet adalah pemangku kepentingan pendidikan dibawah Mentri Pendidikan,bukan murid
Kurikulum sumbernya dari orng lama
Pendidikan diisi orng lama
Proses mengajar dng gaya lama
Prosedur mengajar dng gaya lama
Guru disekolah diisi orng lama
Terlalu patuh sistem lama
Terlalu berorientasi keadaan lama
Ditujukan utk kepentingan orng lama
Tujuan pendidikan mengulangi kejadian lama
Cara mendidik murid dng cara lama
Jarang mengevaluasi kejadian lama
Termakan mitos dongeng lama
Terpaku pada kejayaan masa lama
Dan terlalu ribet
Pendidikan Indonesia sebenarnya ditujukan untuk jadi PNS,(tepatnya CPNS), karena pelajaran seperti PKN MAT BINDO PJOK diujikan saat CPNS
Tapi yg buat rumit,apapun jenis pekerjaan PNS yg akan kamu ikuti, apapun tingkatan pekerjaan PNS yg kamu akan ikuti
Kamu tetap bertemu ujian PKN,kamu harus hapal banyak undang undang,dan banyak hal yang tdk kamu perlukan dan mendukung saat kamu bekerja
Guru PJOK justru belajar PKN,berbulan bulan belajar PKN hanya utk tes CPNS,lalu lupa
Percumah dong hapalin undang undang ini peraturan itu,kalau lupa,kalau tidak diterapkan dng baik,kalau pada akhirnya lebih banyak yg masuk PNS dng nyogok atau ""orng dalam""
Selain sistem pendidikan Indonesia yg kelewat tua tapi di ""taburi/dihias"" agar terlihat baru
Sistem mindset atau sudut pandang masyarakat Indonesia kebanyakan juga jadul
Bagaimana cara memajukan pendidikan Indonesia jika kebanyakan sudut pandang masyarakat nya jadul
Anak harus PNS anak harus masuk Dokter anak harus masuk Sekolah Kedinasan (kata orang tua Indonesia kebanyakan)
Ya gk masalah sih kalau mereka benar-benar berprestasi punya inovasi inisiatif untuk mengubah bangsa menjadi lebih baik
Tapi kenyataannya,CUMA FORMALITAS BELAKA DENGAN ALASAN MEMBANGGAKAN ORTU
Kali ini ortulah yg durhaka pada anaknya, memaksa anaknya dng ancaman
""M@U sAyA d0A k4N mAsuK N3RaKa YA!!""
Atau sejenisnya.
Dan hebatnya lagi anak yg masih dini dipengaruhi oleh orang tuanya sendiri
""Nak besok saat sudah besar jadi PNS ya""
""Nak besok kalo dah besar masuk Kedinasan biar banggain ortu""
Hal kebodohan massal itu bisa
Menghancurkan kreativitas inovasi harga diri jadi diri kemandirian kedewasaan tanggung jawab kejujuran kedisiplinan kreativitas dan bakat anak
Jadi sebelum masuk sekolah,hal diatas itu sudah dirusak dihancurkan oleh orang tua
Sekolah juga diisi kebanyakan orng orng seperti diatas,anak sukses harus masuk Kedinasan harus jadi Dokter.Keunikan berbeda yang dimiliki setiap anak,harus disama ratakan agar menjadi ""topeng formalitas"" agar orang tua keluarga bisa pamer ke tetangganya ""ini loh,anakku masuk sekolah Kedinasan""
Cobalah tanya satu persatu, mahasiswa baik baru dan lama di sekolah Kedinasan, sekolah Kesehatan dll,apa alasan mereka masuk disana??
Pasti tdk jauh jauh dari banggakan ortunya yg berpikir sempit, berpikir tertutup dan memanfaatkan 'prestasi'
""tapi karena nilai bisa diutak-atik guru,kasus tertentu nilai dinaikkan secara ekstrim demi nama baik sekolah"" anaknya agar dipuji-puji sekampung,padahal anaknya melakukan nya dng terpaksa stress dan pada akhirnya
Ijazah mu hasil sekolah bertahun-tahun,justru berakhir di kasir minimarket
Apakah itu salah anak? Oh tdk anak memang harus patuh pada orng tua,tapi pepatah harus patuh pada orang tua
Menyebabkan anak kesulitan mengutamakan keinginan nya
Karena kalau diutarakan, dicap durhaka bandel tdk menghargai tradisi turun-temurun blablabla
Dan saat anak itu dewasa dan berkeluarga,ada kemungkinan anak itu mengulangi kesalahan yang sama seperti orng tuanya,baik alasan balas dendam, ataupun demi di cap "wajar" oleh masyarakat sekitar
Mau Indonesia maju? Well kalau masalah diatas tdk diselesaikan,apapun misi dan visi pemerintah terlalu sulit dilakukan
Karena pemerintah yg diurus juga banyak, tdk kamu saja,apalagi banyak oknum salah satu penyebabnya gara gara pendidikan keluarga dan atau disekolah
Guru Gembul, coba undang menteri pendidikan biar bisa membuka mata, hati dan pikirannya supaya sistem pendidikan di Indonesia bisa dibenarkan😂
Yang jadi masalah dirjen sama PNS kolot yg mindsetnya kolot.. menteri 5 tahun sekali jga cabut atau kena reshuffle 😁
Jadi keinget moment ketika dosen nanya mau jadi apa setelah lulus, gw jawab mau bikin perusahaan multinasional, eh malah dibilang ga realistis 😭
Dosen abang maunya jadi pns😂😂
Dosen menyuruh kita menjadi karyawan :v
Lah gua, bilang cita2 pengen jadi astronot.... Malah dibilang ngaco...
Di indonesia, cita2 itu gak boleh setinggi langit. biar dagangan orang cina tetep laku 😂
@@reasky74 pas ente bilang gitu waktu TK pasti dikasih applause sama guru 🤣🤣
Waktu ditanya cita-cita, saya bilangnya mau jadi babi ngepet.
Pak guru Gembul yg perlu diajarkan sekarang sejak dini adalah ilmu marketing online. Supaya anak2 pintar menjual bukan pintar membeli
saya suka pemikiran pak gembul.
bikin sendiri aja sekolah kaya gitu kecil2 dulu.
saya juga punya pikiran mirip soalnya
Saya setuju dengan bapak guru gembul. Harusnya anak² itu basicnya akhlak, sopan santun terlebih dahulu, baru ilmu dan setelah itu menerapkannya di dunia kerja.
Ide dari Guru Gembul sangat visioner dan bagus. Tetapi jika diaplikasikan maka bagaimana sistem seleksi ujian masuk sekolah tiap jenjang, itu juga jadi permasalahan. Pendidikan kita memang di samaratakan ilmunya dari SD dan SMA. Adapun pengembangan ilmu sendiri itu dilakukan ketika saat menjadi mahasiswa kampus atau perguruan tinggi. Mengembangkan ilmu hanya akan bisa jika kita memiliki dasar atau bacaan sekian. Tapi yang saya sangat setuju, memang pendidikan kita ibaratnya harus diparafrasa atau direvisi sedikit demi sedikit menuju ke arah yang tadi Guru Gembul sampaikan. Video yang inspiratif.
👍materi pembuka wawasan yang sudah ketinggalan zaman, ibarat mur baut yang telah berkarat butuh kunci spesial, nah materi inilah special tools👍semoga pak guru menjadi staf ahli kemendikbut bahkan jadi mentrinya insyaAllah👍👏
Urutan 5 besar negara dengan performa siswa terbaik menurut PISA 2018.
Aspek membaca:
1. China
2. Singapura
3. Makau
4. Hongkong
5. Estonia
Aspek matematika:
1. China
2. Singapura
3. Makau
4. Hongkong
5. Taiwan
Aspek sains:
1. China
2. Singapura
3. Makau
4. Estonia
5. Finlandia
Ini menunjukkan bahwa pendidikan Asia yang "keras" dapat mengalahkan pendidikan Eropa yang "lebih humanis".
Masalahnya bukan kiblat pendidikan mana yang kita ikuti, namun keseriusan untuk menerapkannya.
Bukan masalah teori pendidikan mana yang kita anut, namun penerapan dalam pendidikan yang lebih penting.
Kurikulum kita begini, eh penerapannya kok lain begitu.
Program-program Diklat dijalankan, namun tidak berpengaruh kepada guru.
Kesannya hanya seperti buang-buang uang saja.
di china keras banyak yg bundir emang mau banyak yg bundir nanti bung
@@panggahrl7367 itu sudah resiko, high gain high risk, untuk mendapatkan sesuatu yg lebih harus ada yg dikorbankan, tergantung sampai mau sejauh mana kita berkorban
@@chikuwthakuw gk baik lagi pula jauh dari gagasan hadjar dewantara manusia itu bukan robot menghilangkan kemanusian hanya untuk pendidikan
@@bagas4733 lha iya bro standar pendidikan kita yg harus ditingkatkan, bukan malah dimanjakan, dengan alasan2 moral dll, karena negara berkembang seperti kita mestinya melakukan kerja ekstra untuk mengejar ketinggalan bukan malah terbuai dgn impian2 semu negara yg kaya dan damai
@@panggahrl7367 sejak kapan pendidikan bisa menghilangkan kemanusiaan, emang pendidikan pasti jadi nerd teknologi yang berkutat di lab dan komputer doank? kalau mau jadi NERD ya jgn setengah2 jadi ada hasilnya, karena itu memang dibutuhkan pengorbanan yang tidak kecil kalau mau ada hasil yang besar
Saya lulusan SMK teknik mesin..
Tp sy suka tentang komputer. Software hardware, tentang elektronik sy tertarik..
Perbaikan handphone.. Beuh seneng bet sy ngoprek2 barang 😁
Eh ujung2nya jdi militer ,, btw ilmu ngoprek2 komputer di masa sekolah gak sia2 sih 😁
Semoga pak guru bisa bangun sekolah yang berstandar internasional religius, mandiri, kreatif dan inovatif
sistem pendidikan Indonesia menyiapkan lulusan hanya untuk jadi pekerja, sekedar urusan perut, materialisme adalah dasarnya, bukan menjadi manusia seutuhnya. Saya paling setuju pada konsep pendidikan yg dijabarkan Anand Krishna dalam bukunya (Bringing the best in the child).
Ini adalah the true PJJ yang menyenangkan gak kaya PJJ yang dilakuin sama guru-guru yang ada di sekolah gue. Makasih Pak Guru Gembul. 👍👍👍🙏🙏🙏
Mantap pak guru luar biasa pendidikan yg baik yg bisa meningkatkan sdm artinya valiu meningkat bukan sebaliknya propesor yg mau berbuat apa dan ketajutan akan kemiskinan membuat ia jadi mencuri ❤❤❤
Ingat pesan guru SMK "saat kalian lulus, saya akan menyalami dan memberi ucapan SELAMAT ANDA JADI PENGANGGURAN".
Singkat dan menohok.
aduh
Saya sempat menyesal pilih sma, saya pikir SMK pasti langsung kerja. Tapi nggak ya?
@@darmagandhul2050 ga juga smk kalo yg negri atau ya yg favorit lah nah itu baru ada penyaluran tenaga kerja bener2 yg di usahain
Tp yg paling minus dri SMK itu kalo mau lanjut ke perguruan tinggi harus belajar materi dri awal buat tes krn banyak yg ga di ajarin di smk
Ternyata pesan itu terjawab saat terjun di dunia kerja, dan dulu beliau sering berpesan "kalian itu harus terus belajar dan berinovasi, oke kalian sudah ada bekal dari sini, tapi di luar sana dunia terus berkembang, kalau kalian cuma pakai ilmu dari sini ya bakal ketinggalan".
SMK sebenernya bakal lebih berkualitas jika bukan berorientasi ke pekerjaan. SMK start jurusan lebih awal jika siswa smk memilih jurusan dengan tepat punya visi misi kedepan mau jurusan apa kuliahnya ya sebenernya bakal lebih berkualitas sih. SMK karena slogannya kerja ya jd kecewa aja kalo gak kerja
Bermanfaat buat bagi anak sekolah
Saya paling senang tiap pak guru bahas pendidikan, karna saya merasakan mirisnya dunia pendidikan di indonesia
setelah lulus SMK ga terlalu kecewa, soalnya sebelum daftar masih sempat cek prospek kedepan walau cuma dikit. disekolah cuma dapat skill dasar tapi lumayan buat dikembangkan , walau harus pusing diawal. endingnya lumayan buat dapat pundi penghasilan walau ga banyak, karena dari awal udah ga dididik buat punya visi yg besar dalam jangka panjang. trauma waktu TK sedikit membuatku sedikit anti sosial dan kesulitan dalam komunikasi. karena sekolah dulu kuanggap tempat yg mengerikan , tidak nyaman, dan tidak bersahabat.
-njir curhat.
Pikiran anda sangat revolusioner bung .. otak saya aj gak nyampe, Tpi tersambung oleh pikiran mu..bagi saya yg biasa2 saja, anda adalah luar biasa
Fix menteri pendidikan baru aamiin
Amin, semoga aja bree
Aamiin
Aamiin. Semoga saja :)
Amin 9999999................ 99999x
SAYA BERJANJI, KALAU PAK GURU GEMBUL JADI MENTERI PENDIDIKAN. SAYA AKAN MENGULANG LAGI SEKOLAH DARI SD SAMPAI SMA. walaupun umur saya sekarang sudah 24, dan mau wisuda
@@reasky74 amin
Tahun ini adikku mau lulus SMA. Nilai rapornya bagus dan dia ingin masuk FK, tapi kata gurunya susah masuk univ favorit (sesuai keinginan adik saya). Dan karenanya guru BKnya itu ngerekomendasikan ke jurusan lain yg sudah jelas lolos SNBP. Usut punya usut, ternyata sekolahnya " lebih mengejar" akreditasi lewat jalur SNBP ini. Lebih banyak murid yg lolos, maka nama sekolah jadi makin cemerlang. Gitulah, terlebih lagi di sekolahnya ada kelas JK (jalur khusus) untuk siswa berprestasi (gratis biaya sekolah, fasilitas kelas paling bagus, dapat les GO gratis, kesempatan study banding ke sekolah luar kota, dan banyak lagi). Sementara kelas reguler: udah mah sekolah bayar, kelas apa adanya, gak ada les. Hemmm jomplang banget. Padanyal embel-embel sekolah agama mayoritas.