Ditipu Penjual Rumah. Rumahnya Dijual Lagi ke Pihak Lain (Seri Over Kredit 3)
Вставка
- Опубліковано 2 гру 2020
- Nah, kali ini kami akan bahas tentang resiko over kredit KPR tanpa bank dimana Penjualnya berniat jahat. Apa aja sih yang bisa terjadi? Lalu gimana nasib pembelinya?
Cek video Risiko Over Kredit Tanpa Bank lainnya:
1. Bank KPR diakuisisi pihak lain:
• 3 Hal Yang Terjadi Sam...
2. Pembeli yang baru nunggak bayar:
• Habis Over Kredit KPR ...
Tunggu videonya setiap Kamis jam 19.00 WIB ya!
Website : www.kpracademy.com
Instagaram : kpracademy...
Facebook : / hellokpracademy
Konsultasi KPR : www.kpracademy.com/halaman-ko...
#overkreditKPR #KPR #jualrumah
Ya allah ilmu yang sangat bermanfaat semoga kita semua baik baik saja dan di lancar kan amin ya allah
Amin. terimakasih atas supportnya. Kalau dirasa membantu, silahkan dishare ya videonya
Sore mau tanya sy mau ambilbover kredit,yg pihak prtamabsuruh ke notaris n bank biar clear masalahnya agar atas nm sy. Itu yg di sarankan. Rumah itu di ambil 20 thun tp jln 4 tahun dia gk sanggup . Aman gk so org nya juga saran ke notaris n bank bayar. Sy lah yg mau ambil over kredit
Mohon maaf, secara prinsip kami tidak menyarankan dilakukannya over kredit karena banyaknya potensi masalah hukum di kemudian hari 🙏🏻
Alhm dululilah.. rumah Tek ofer saya bru 5 tahun jln, sudah sya lunasin, sudah jadi atas nama sya, alhm dululilah ya Allah 🤲
Wuah selamat ya 🎉🎉
Gimana caranya mas priajah?
Kalaw kita udah pengajuan take over di bank untuk melakukan take over tapi belum di acc di bank nya sedangkan si penjual minta uang take over untuk dilunasi langkah apa & pegangan surat apa saja
Yang penting transaksinya dilakukan PPJB secara notariil supaya nanti bisa dibantu oleh notaris untuk mengamankan skema transaksinya bagi kedua belah pihak.
Bang kasih tips ngadepi marketing developer
jd saat ngajuin kpr dia gigig banget...pas udah akad mau komplain, narik SBUM susah kesannya ngilang gitu
untuk kondisi ini, sebenarnya hanya bisa dijadikan bahan "pelajaran" (sebagai pengalaman) saja, karena kalau mau minta komitmen marketingnya untuk bantu urus SBUM setelah akad…seharusnya sudah dilakukan dari awal saat mulai proses KPR, disitu kita bisa bertanya sama si marketing...ini saya akan dibantu sampai mana ya ? Semisal nanti sudah akad dan masih ada kendala atau problem baik itu soal unit propertinya atau hal lain, masih bersedia bantukah ? Nah, kalau dia udah janji begitu kan kita jadi enak ya untuk klaim janjinya. Beda dengan kondisi saat ini, sepertinya karena si marketing hanya berkepentingan sampai unit propertinya laku terjual maka sekarang setelah berhasil laku terjual ya dia bersikap beda, karena kepentingannya sudah terpenuhi....model marketing kayak gini memang banyak banget, tapi ga usah diambil hati untuk kecewanya...buat kesempatan berikutnya aja, kalau nemu yang model gigih kayak gini diawal...langsung aja skalian mintain komitmen untuk bisa bantu sampai dimana. Semoga bermanfaat ya. Terima kasih.
Maaf pak saya mo tanya kami sudah melakukan over kredit melalui notaris sdh dpt AJB dan bukti lainya apa kira2 aman 🙏
Baru aman bila sudah berhasil ambil dokumen sertipikat dari bank dan bisa baliknama sertipikat ya. Kalau belum dilakukan 2 hal ini, maka secara posisi hukum kondisimu masih rentan menghadapi sengketa hukum.
hmmm tapi kan kalo mau disekolahin rumah disurvey dlu apk? pihak kreditur pasti suruh orang tanya2 orang sekitar dan langsung cek ke rumah? atau komen saya ada yang salah mohon dikoreksi
Masalah survey ke lokasi bisa saja "dikondisikan". Selain itu, ada kalanya kreditur lebih "longgar" untuk batas pinjaman tertentu, misal hanya 30% dari nilai jaminan, ini bisa saja ada proses yang "dilangkahi".
Bang, mohon info,
Sy sbgai pihak kedua
Sy bel rumahi KPR over kredit, disaksikan notaris, ada akta notaris, tp kmudian sy lapor kpd bank BTN bahwa saya telah beli KPR over kredit dari pihak pertama, tp sy tidak pakai buku dan ATM dia, sy minta dibuatkan buku tabungan baru, sehingga angsuran KPR bs lgsg lwt rekening saya,
Pertanyaan saya, apakah ini aman?
Akan lebih aman bila ada dokumen pengalihan hutang KPR ya, jadi tidak hanya mengenai pembuatan rekening untuk pembayaran angsuran saja. Bila bank tidak bersedia, artinya kondisi transaksimu dengan penjual sebenarnya masih tidak diakui oleh pihak bank.
Mau nnya dong min ,pihak bank kan taunya debitur lamaa semisal mau pelunasan apakah debitur baru harus melibatkan debitur lama untuk pelunasan ke bank?
Kemungkinan besar harus melibatkan debitur lama kembali ya. Prinsipnya bank tidak akan serahkan dokumen kepada pihak yg asing / tidak dikenal.
Seandainya sampai kejadian pemilik pertama mau main licik melunasi smua angsuran yg tinggal 1 atau 2 tahun lalu dia ingin sekolahin lagi sertipikatnya atau menjual lagi kepihak lain pasti diSurvey dong oleh Bank atau pembeli baru ahirnya ketahuan juga liciknya pemilik pertama, iya kan Pak ?
Ada kemungkinan bisa ketahuan, tapi bila disurvey saat tidak ada orang di rumah atau dijadikan jaminan ke lembaga keuangan / pemberi pinjaman yang cukup menggunakan sertipikat saja (tidak disurvey), bisa akan repot urusannya sih.
@@KPRAcademy trimakasih imponya Pak
Kalau document take-over kita kita serahkan ke bank tsbt agar bank tau akan transaksi kita sebagai pembeli bgmna
Hi Rafa Rafi,
Kemungkinan si penjual / debitur akan diminta langsung melunasi pinjaman karena sudah melakukan pelanggaran atas Perjanjian KPR. Kalau posisimu sebagai pembeli, sebaiknya kamu diskusikan lebih lanjut dengan pihak penjual bahwa kamu mau membeli dengan menggunakan KPR dari bank agar transaksi jual beli properti bisa langsung tuntas.
Sya mau oper kredit tp cuma lewat notaris apakah aman? Dan bisa ambil sertifikat d bank klo sdh lunas?
Over kredit itu membuat debitur / penjual menjadi melanggar ketentuan di dalam perjanjian KPR. Ya jelas tidak amanlah...apalagi dalam beberapa kasus yang pernah "curhat" ke KPR Academy ada kejadian tiba2 notaris menghilang / sulit dihubungi disaat timbul masalah.
Pa oki jika pihak pertama menjual ke pihak ke 2 melalui notari dan pihak pertama menjual lagi ke pihak ke 3 lewat bank resmi manakah yg lebih kuat pak ?pihak ke2 apa ke3
Untuk kondisi ini hanya hakim di pengadilan saja yang bisa memutuskan ya 🙏🏻
Hallo pak, sy mau tanya. Sy jual rmh take over bwh tgn, dgn notaris, lalu yg beli rmh nunggak trs, hrs nya thn 2021 sudah slesai, skrg thn 2023 msh nunggak, sertifikat blm diambil. Yg sy mau tanyakan, jika sertifikat sy ambil, dan sy lunasin rmh, resikonya apa, krn selama ini sy dirugikan, nama sy di OJK jd blacklist. Dan sy heran, itu rmh kok ga di segel ya. Trs, kuat mana, antara pembeli pegang surat dr notaris / sy yg pegang sertifikat, sdgkan rmh ditempatin pembeli. Mohon solusinya . trima ksh pak.
Kalau terjadi sengketa hukum, hakim yang akan bisa memutuskan siapa yang berhak atas rumah tersebut atau pembagian adilnya seperti apa 🙏🏻
Nah kalau semisalnya kita pihak pembeli ada bukti transfernya ke rekening penjual gimana tuh hu? Pastikan kalau over dibawah tangan , pembeli harus tf ke rek penjual baru secara otomatis kepotong bank? Dan pas di notaris buku rek sama kartu dikasih ke pembeli?
Hi fadillah Yusuf,
Kamu musti simpen bukti transfer dari rekeningmu ke rekening penjual setiap bulannya, pastikan tidak ada yang kurang agar bila suatu waktu perlu dilakukan upaya hukum, kamu punya bukti yang cukup. Tapi apakah itu aman ? Ya gak juga, intinya masih ada "celah" dan kalau sampai "celah" tersebut dimanfaatkan oleh penjual, maka kamu perlu melakukan upaya hukum yang bisa jadi tidak murah dan tidak sebentar urusannya.
Pak ,izin bertanya, saya rencana mau beli rumah take over , tapi posisi penjual ini adalah pihak kedua yg sblmnya dibeli dr pihak pertama melalui notaris, (takeover) apakah saya aman bisa beli takeover lf dr pihak kedua tersebut?
Kalau belinya langsung tunai lunas dan melibatkan pihak pertama, pasti aman. Kalau tidak seperti itu, ya tidak mungkin aman.
pak saya mau bertanya, saya pernh kpr rumah komersil, bru brjalan 1 thun saya mampu membyar, kemudian sya tidak mampu untuk membayarnya , lalu 1 tahun saya minta recontruksi, saya sempet minta bantu over ke pihak bank, setelah itu rumah saya di lelang, tidak lama ada tulisan pelelangan , rumah saya sudah di jual sma pihak bank tanpa sepengetahuan saya, tryta di over ny melalui tangan luat dr pihak bank, dan sudah jatuh ke pihak kedua namun . semua surat2 masih ada di saya . 2 tahun berjalan tryta pihak kedua itu blm masuk cicilan masih rekontruksi .dan sempet saya tanyakan rencana akam di over lg sma pihak ke 3 pak. yg mau saya tanyakan apa ada kerugian jika take over rumah dibawah tangan, apa saya mesti jujur ke pihak bank, klo penjualan take over rmh saya di bawah tangan
Kalau yang tercatat sebagai debitur bank masih atas namamu, artinya kamu yang ambil risiko nama baik menjadi jelek kalau orang lain menunggak bayar angsuran KPR tsb. Dan untuk kondisimu, ini sepertinya belum benar2 dilakukan lelang oleh bank ya, makanya namamu masih tercatat sebagai debitur di bank tsb. Baiknya kamu laporkan hal ini ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar bank melakukan transaksi sebagaimana mestinya dan jangan melakukan over kredit karena punya banyak potensi masalah hukum.
Pagi....sy kpr bersubaidi sdh brjlan 7 tahun krn pandemi sy dpt penangguhan 6 bln lwt telp,,tp pihak btn tdk bilang sy harus k btn utk ttd surat penangguhan itu,dan stelah 6bln penangguhan sy blm membayay 1 bln dn bln berikutnya sy mau bayar 2 bln dobe tpbtdk bisa sdh d blokir btnl....tp tiba2 ada 2 org bilang klo dia dari investor dn rumah sy harus d kosongkan dn menawarkan rumah lg dg cara over kredit...sy kaget krn selama 6 bln penangguhan sy tdk trima Sp1,2,3...dan tdk ada pengecatan rumah....apakah ini alur yg benar??mohon pncerahannya..trmkasih
Coba dicek lagi ke bank karena klo ada kasus debitur nunggak satu2nya cara pemyelesian adalah dg cara lelang dan sebelumnya harus ada sp 1, 2, 3.
Bang,mohon dijawab,
Sblomnya trima kasih video nya udh ckup jelas dengan segala resikonya.
Yang ingij sy tanayakan,jika over krdt hanya melalui notaris saja,jika terjadi salah satu contoh di video,
Jika ingin diproses secara hukum,apakah kuat akta dr notaris nya??untuk membela si pembeli
Bila kasusnya berkembang, maka kembali lagi pada saat proses hukum di pengadilan tentunya para pihak yang berseteru (kemungkinan pihak bank vs debiturnya atau pihak bank vs "pemilik baru") masing - masing akan perlu membuktikan kondisi dari sisi masing-masing. Nah, untuk kasus seandainya rumah dijual kembali oleh pemiliknya, sudah jelas bahwa pihak bank tidak dapat dipersalahkan atas kondisi yang terjadi karena pihak bank tidak mengetahui kondisi apapun terkait dengan "pembeli baru", sehingga langkah hukum yang mungkin dilakukan oleh "pembeli baru" adalah melakukan gugatan hukum kepada debitur (pihak penjual) namun perlu diingat bahwa masalah gugatan hukum kepada debitur ini adalah karena adanya perbuatan melawan hukum yang perlu dibuktikan lebih lanjut apakah memang benar terjadi hal seperti itu dan berapa kerugian yang timbul. Nah, terkait dengan kasus hukum yang sampai ke pengadilan...ini semua akan tergantung sepenuhnya pada pembuktian, dimana sebenarnya secara bukti bayar ke bank untuk pinjaman KPR itu si debitur berada diatas angin karena setiap pembayaran angsuran dilakukan melalui rekening atas namanya (bukan atas nama "pembeli baru" sehingga akan perlu dibuktikan apakah sumber dana pembayaran angsuran tersebut berkaitan dengan "pembeli baru" atau tidak dan apakah ada transaksi lain antara debitur (pihak penjual) dengan "pembeli baru". Secara sederhana, bila sampai terjadi kasus hukum...pihak "pembeli baru" cenderung ada dalam posisi yang lebih lemah karena sebenarnya transaksi jual beli properti dilakukan dengan kondisi "tersembunyi" dan belum tuntas 100%. Itulah sebabnya kami tidak menganjurkan dilakukannya transaksi model over kredit. Mengenai seberapa kuat akta yang dibuat di notaris, perlu diingat bahwa peranan notaris adalah sebagai saksi yang menyatakan bahwa para penghadap notaris melakukan transaksi ini dan itu di hadapan notaris, sedangkan bila ada dalil lain atau bukti lain yang dilontarkan oleh si debitur (pihak penjual) maka akta notaris tersebut akan menjadi salah satu alat bukti yang akan digunakan oleh hakim dalam memberikan pertimbangan untuk memutus perkara tersebut. Selain itu perlu diketahui juga bahwa proses gugatan hukum ini kemungkinan akan berlangsung panjang dimana prosesnya bisa saja sampai beberapa tahun, sehingga pertimbangan sisi potensi biaya hukum menjadi salah satu faktor penting juga ya sebelum memutuskan bertransaksi dengan mekanisme over kredit tanpa sepengetahuan bank. Semoga cukup jelas dan bermanfaat. Terima kasih.
@@KPRAcademy terimakpak
Info jelas dan sangat bermanfaat 🙏🙏🙏
Mau tanya bang , saya sudah ambil rumah take over kredit di bawah tangan dengan notaris ,berjalan nya waktu saya rasa saya mau jual lagi ke orang lain apakah bisa bang ? Dan apa yang harus saya lakukan bang ?terimakasih
Mohon maaf kami tidak bisa memberikan rekomendasi apa pun karena pada prinsipnya kami sangat tidak menyarankan dilakukannya over kredit 🙏🏻
Kak, kalo setiap setor tagihan rumah KPR lebih, nah si lebih nya itu, apakah ngendap di Rekning, apa msup semuah tagihan rumah ?
Lebihnya akan mengendap di rekening tabungan ya, bukan untuk melunasi tagihan/cicilan KPR.
apalah daya saya yg ingin take over rumah subsidi karna masalah bi checking
tentunya langkah pertama yang kamu perlu lakukan adalah menyelesaikan sumber penyebab BI Checkingmu buruk, yaitu dengan membereskan semua masalah yang sebelumnya pernah terjadi. Setelah semuanya dibereskan, simpan baik2 seluruh bukti lunasnya dan jangan ulangi kembali hal yang kamu lakukan sebelumnya. Nanti setelah 1 tahun berlalu, kamu bisa mencoba ajukan KPR Subsidi. Terima kasih.
@@KPRAcademy setelah saya membereskan penyebab bi cheking tersebut,apa saya cuma nunggu gitu aja? atau saya ke ojk lapor dulu..kurang paham saya
Setelah dilakukan pemberesan atas penyebab BI Checking buruk, yang dapat kamu lakukan adalah melakukan SLIK Checking (dahulu BI Checking) ulang dalam waktu 2 bulan setelah seluruh masalah penyebab tersebut dibereskan untuk memastikan kembali bahwa memang masalah tersebut sudah benar-benar beres sepenuhnya. Terima kasih.
Pak mau tanya klo org pertama over ke pihak kedua, lalu pihak ke dua mau over ke saya, apakah bisa ? Dan aman? Apalah ada dendanya
Tidak aman ya, itulah sebabnya secara prinsip KPR Academy tidak menyarankan over kredit.
Bang, saya mau tanya. Saya ingin beli rumah over kredit, apakah klau saya membeli dan langsung melunasi nya lebih aman,? (Untuk menghindari penipuan) ataukah dngan cara itu masih bisa diakali penipu?
Trimakasih
Mohon maaf, karena secara prinsip kami tidak menyarankan dilakukannya over kredit, maka kami tidak bisa memberi saran terkait over kredit.
Solusi alternatifnya adalah ajukan KPR melalui website kpracademy.com dan pilih status rumah dengan kondisi masih dijaminkan di bank, maka nanti kami akan bisa membantu memberi rekomendasi bank yang bisa akomodir kondisi tsb.
Pak Mhn pencerahannya saya terkendala dg bi checking dan pingin sekali utk punya rumah, rasanya solusi sy takeover
Pak adalah solusi takeover yg aman tanpa bank utk kondisi spt saya.
Mohon bantuannya pak utk solusi permasalahan sy
Beli tunai ngak bisa take over yg paling memungkinkan hanya ini
Beresin dulu masalah BI checking, nanti dimasa mendatang juga pasti akan dapat kesempatan untuk KPR ketimbang kamu lakukan over kredit dan ujungnya ketemu masalah lagi. Lebih baik bersabar dan mengatur keuangan dengan baik dahulu daripada terburu2 ya.
apakah bisa sya yg bermasalah bi ingin ambil take over kpr subsidi secara resmi di bank?? mohon arahannya
sudah dijawab di komen video lainnya yaa..silahkan dicek
Tinggal bales iya atau engga aja malah suruh ngecek😂
lunasin dlu di bi nya
Maap pak, hal apa saja yg perlu dilakukan saat melakukan Pembelian over kredit dibawah tangan kepada penjual secara dibawah tangan agar tidak menyesal dan terkena kerugian yg signifikan?? Studi kasusnya kredit KPR rumah subsidi dng alasan tidak sanggup membayar angsuran oleh pihak penjual
Hi Alpiano Contesso,
Pembelian dengan transaksi over kredit sulit untuk dibuat aman karena sifatnya yang tidak langsung terang dan tunai serta adanya kondisi penutupan fakta kepada pihak kreditur / bank. Yang terbaik yang bisa dilakukan hanyalah dengan membuat akta transaksinya secara notariil dan membawa saksi juga dari masing-masing pihak (dan tentunya menjaga komunikasi aktif juga dengan saksi tersebut). Demikian informasinya, semoga bermanfaat.
@@KPRAcademy x
Bang mohon di jawab sya kan beli over keridit dari pihak pertma nah sya cuman dapat buku tabungan sja bank itu tanpa notaris dan tanpa pihak bank tau sedangkan posisi sya di luar negri TPI ketika sya minta akad kridit dari bank pihak pertma tidak memberi sebenarnya apa sja bang yg wajib saya terima dari pihak pertma bang makasi srnya
Hi Boynisa,
Wuaduh…ini ngeri banget kondisi kamu. Minimal banget sebenarnya kamu ada lakukan transaksi di hadapan notaris/PPAT dan kamu mendapat salinan PPJB notariil tersebut sebagai dokumen pegangan kamu bahwa memang benar telah terjadi transaksi jual beli. Selain itu biasanya dibuatkan juga Surat Kuasa untuk pengambilan dokumen / sertipikat rumah secara notariil juga, sehingga di saat lunas maka kamu bisa melakukan pengambilan dokumen / sertipikat rumah tanpa perlu melibatkan pihak pertama lagi, walau dalam prakteknya seringkali pihak bank meminta agar pihak pertama yang melakukan pengambilan dokumen.
Tapi terlepas dari transaksi yang sudah terjadi, sebisanya kamu melakukan pengajuan KPR ke bank penyedia KPR yang sama dengan yang saat ini berjalan atas nama pihak pertama dan nanti bila sudah disetujui kamu bisa minta kepada pihak pertama untuk menyelesaikan transaksi agar tuntas dengan melakukan AJB berbarengan dengan akad KPR-mu. Kondisi ini akan membuatmu berada di posisi yang sangat aman. Demikian informasinya, semoga bermanfaat.
@@KPRAcademy masalhya buku akadya hilang blm ketemu sama pihak pertma sedangkan waktu sya tya 2 ke notaris tidak di perbolehkan saya sudah 1 th bank angsuran berjln dan cumn ada surat perjanjian jual beli di atas matre 6000 itu aja bang
@@nisamanja2115 Untuk prosedur normal memang pastinya kebanyakan notaris tidak mau melayani transaksi over kredit, karena sisi risiko hukumnya banyak sekali dan disisi lain sebenarnya transaksi over kredit yang dilakukan tanpa sepengetahuan bank adalah transaksi yang belum final / tuntas, sehingga tidak bisa dikatakan benar-benar sudah terjadi jual beli.
Yang bisa kami sarankan untukmu adalah meminta pihak pertama untuk melakukan segala hal yang diperlukan untuk bisa mendapatkan salinan perjanjian KPR dan kamu tetap perlu / wajib untuk melakukan PPJB notariil agar posisi hukum-mu sedikit lebih kuat dibanding kondisi sekarang yang tidak jelas sama sekali (kamu bisa dianggap cuma bayarin angsuran orang lain, bukan sebagai pembeli).
@@KPRAcademy berarti saya hrus minta ajjb dg pihak pertma ke notaris begitu bang
@@nisamanja2115 Yes, betul banget…itu satu2nya cara untuk mengamankan posisimu secara hukum.
Jika terjadi seperti itu pihak penjual melunasi dan menjual ke pembeli ke 2 dgn jalur resmi sampai terbit shm atas nama pembeli 2. Kuat mana akta notaris pembeli 1 dgn ajb dan shm pembeli 2??
Hi Ahmad Muarif,
Yang perlu kamu ketahui disini adalah akta notaris dengan PPJB adalah dokumen akta sementara, yang bukan merupakan dokumen peralihan hak kepemilikan secara final. Untuk peralihan hak kepemilikan secara final dan sah sepenuhnya, perlu dilakukan pembayaran pajak pembeli dan penjual dan proses AJB, yang mana untuk AJB ini memerlukan dokumen sertipikat asli untuk diproses lebih lanjut ke pihak BPN. Jadi kesimpulannya adalah bila sudah dilakukan AJB dan SHM sudah dibalik nama ke pembeli 2, sedangkan sebenarnya ada pembeli 1 yang telah melakukan PPJB sebelumnya, maka secara hukum posisi pembeli 2 lebih kuat karena sudah melakukan AJB. Namun atas hal ini sebenarnya pihak pembeli 1 dapat melakukan gugatan perdata kepada pihak penjual karena pihak pembeli 1 dirugikan secara materiil atas transaksi yang dilakukan antara pihak penjual dengan pembeli 2. Demikian informasinya, semoga bermanfaat. Terima kasih.
Ini pernah terjadi, si penjual melunasi kreditnya ke bank padahal rumah tsb sudah diover kredit ke kakak ipar saya. Hati2 buat yg mau over kredit, kita gak tau penjual tsb orang baik dan jujur atau ngga.
@@Tazmilano ehhh kok ngeri y kkkk 🥺🥺🥺
@@Tazmilanoitu kakak ipar nya udah di urus oper kredit ke bank btn langsung apa engga? dan kondisi rumah gimana sekarang di ambil pihak pertama atau gimana kak
Bang kalo oper kredit nya SDH diketau pihak bank , apakah itu SDH jadi sebuah bukti kalo rumah SDH di oper ke saya . Pertanyaan saya berhubung kredit terjadi macet karena keadaan ,dan tindakan bank untuk melelang apakah saya juga ikut dalam pemberitahuannya ,apa cukup si penjualnya yg dinjasih tau .sedangkan saya masih sanggup bayar .terimakasih bang .saya tunggu balasanya
Kalau over kredit diketahui oleh bank, itu harusnya diikuti dengan perubahan statusmu dari tidak dikenal oleh bank menjadi dikenal oleh bank sebagai debiturnya. Bila nama kamu masih belum berstatus sebagai debitur bank tsb, ya pihak bank hanya perlu berhubungan dengan pemilik sebelumnya karena kamu tidak dikenal (bukan debitur bank).
@@KPRAcademy berarti sia sia dong ke notaris, dalam arti buat APHT dan SKMHT bayangan hitam di bank
Kayaknya sih sia-sia pak.. notaris banyak yg bermulut manis saja untuk mengeruk komisi..
KPR ini kan prosesnya jangka panjang bahkan bisa belasan tahun cicilannya.. takutnya ada terjadi hal yg tidak di inginkan misalnya hilang kontak dgn pihak penjual.. atau ada perubahan kebijakan pemerihtah/bank ditengah jalan. jika nanti ada masalah diatas dan ternyata kantor notaris sudah tutup/pindah/meninggal pasti gelap status hukum pembeli dgn take over notaris.
Setelah over kredit lewat notaris kalo dikemudian hari ada rezeki masuk gak usah terburu2 renovasi rumah, sebaiknya mengkontak penjual rumah untuk bersama2 menghadap pihak bank untuk balik nama/memperkuat status hukum over kredit kprnya
Terimakasih kak info nya
Tadi nya niat bangat mau ambil yg over kredit (bawah tangan)
Setelah liat ini jdi mikir² lagi🙏🙏🙏
sama-sama kak :)
Bila tertarik mengajukan KPR atau take over dengan aman, silahkan kunjungi website www.kpracademy.com. Kami siap membantu memberikan yang terbaik :) Terimakasih
Bisa minta nomor WhatsAppnya bang?
Surat apa aja yg di terimah kalau kita membeli rumah subsidi take over bang?
Hi Muhammad Mirza,
Kami tidak pernah menyarankan untuk melakukan transaksi pembelian melalui over kredit ya. Sebagai informasi tambahan, untuk rumah subsidi, kalau kamu mau tetap membelinya dengan cara selain over kredit, maka kamu harus membayar bunga KPR komersil. Jadi intinya kalau memang mau beli rumah subsidi dan mendapat KPR subsidi, ajukan saja langsung ya.