Sorry syeikh baru lihat. Bukan hierarkhis, lebih sebagai pilihan jenis2 tindakan sj. Ya tentu saja kalau dalam bahasa agama bisa kita pahami dalam konteks hierarkhis. Misal: melakukan sesuatu hanya karena mengikuti kebiasaan masyarakat beda nilainya dg melakukannya krn dia memiliki tujuan2 keagamaan. Dalam bahasa agama, bisa kita bilang ini hierarkhis. Tp dalam konteks sosiologis ini hanya pilihan2 bertindak saja.
Walaupun dalam pemakaian general bisa dipertukarkan, kedua kata ini dipakai secara berbeda kalau kita bicara dalam konteks teori2 sosial. Tindakan sosial dipakai utk menunjuk pada tindakan individu yg penuh makna. Individu dipercaya memiliki kebebasan penuh dalam bertindak. Individu adalah aktor bebas dr tindakannya sendiri. Sementara perilaku sosial berakar pada sosiologi behaviorism yg melihat perilaku2 individu tdk ditentukan oleh refleksi bebas individu tsb tapi oleh stimulus yg mendasari semua perilaku. Sosiologi behaviorism lebih melihat pd aspek yg tampak (obyektif) dari perilaku sementara tindakan sosial justru melihat makna2 subyektif yg tidak tampak.
Izin berpendapat hehe, siapa tau bisa saling berdiskusi. Menurut saya, relate-relate saja karena hakikat dari tindakan sosial itu yg punya makna subjektif bagi individu dan dipengaruhi oleh & diarahkan kepada org lain. Fenomena dark jokes itu kan pasti dipengaruhi org lain, contohnya komedian yg menjadikan kekurangan fisiknya sebagai bahan candaan. Ia dpt membuat org" yg melihat candaan dia merasa bahwa itu hal yg lucu dan 'wajar' karena berasal dari org dgn keterbatasan itu sendiri. Nah ini contoh bagaimana tindakan itu memengaruhi org lain, sehingga semakin banyak org yg membuat dark jokes.
Terima kasih banyak atas penjelasannya, pakk.. Pembawaan Bapak baik dan contohnya mudah dimengerti
Makasih pak yaaAllah bagus banget ini
saya dari 2023 ini ilmu yang bagus buat diajarkan amal jariyah aamiin
Mas, keren.
Apa jenis tindakan2 itu hirarkis?
Sorry syeikh baru lihat. Bukan hierarkhis, lebih sebagai pilihan jenis2 tindakan sj. Ya tentu saja kalau dalam bahasa agama bisa kita pahami dalam konteks hierarkhis. Misal: melakukan sesuatu hanya karena mengikuti kebiasaan masyarakat beda nilainya dg melakukannya krn dia memiliki tujuan2 keagamaan. Dalam bahasa agama, bisa kita bilang ini hierarkhis. Tp dalam konteks sosiologis ini hanya pilihan2 bertindak saja.
Asumsi dasar tindakan sosial itu sendiri apa kak
Izin berpendapat.
Asumsi dasarnya bahwa setiap tindakan yang dilakukan individu itu punya makna subjektif
mohon ijin bertanya pak, apakah tindakan sosial sama dengan perilaku sosial? ataukah berbeda.. terimakasih
Walaupun dalam pemakaian general bisa dipertukarkan, kedua kata ini dipakai secara berbeda kalau kita bicara dalam konteks teori2 sosial. Tindakan sosial dipakai utk menunjuk pada tindakan individu yg penuh makna. Individu dipercaya memiliki kebebasan penuh dalam bertindak. Individu adalah aktor bebas dr tindakannya sendiri.
Sementara perilaku sosial berakar pada sosiologi behaviorism yg melihat perilaku2 individu tdk ditentukan oleh refleksi bebas individu tsb tapi oleh stimulus yg mendasari semua perilaku.
Sosiologi behaviorism lebih melihat pd aspek yg tampak (obyektif) dari perilaku sementara tindakan sosial justru melihat makna2 subyektif yg tidak tampak.
siap.. terimakasih atas jawabannya pak.. Semoga sehat selalu.
Izin bertanya, apakah relate menggunakan teori tindakan sosial terhadap fenomena dark jokes yang kini berkembang pesat khususnya dikalangan remaja?
Izin berpendapat hehe, siapa tau bisa saling berdiskusi.
Menurut saya, relate-relate saja karena hakikat dari tindakan sosial itu yg punya makna subjektif bagi individu dan dipengaruhi oleh & diarahkan kepada org lain. Fenomena dark jokes itu kan pasti dipengaruhi org lain, contohnya komedian yg menjadikan kekurangan fisiknya sebagai bahan candaan. Ia dpt membuat org" yg melihat candaan dia merasa bahwa itu hal yg lucu dan 'wajar' karena berasal dari org dgn keterbatasan itu sendiri. Nah ini contoh bagaimana tindakan itu memengaruhi org lain, sehingga semakin banyak org yg membuat dark jokes.