*Disclimer, sy ini tak berkubu. Bukan pula sjw. Saya hanya netizen.* Dandan, diantara hasrat dan ekspresi diri. Yg menjadi problem itu batasannya atau tujuannya? Sebagai konteks, berikut rangkuman kesimpulan dari video ini : *Dalam Masyarakat, suatu skandal akan memiliki dampak yg berbeda pada laki-laki dan perempuan. *Skandal perselingkuhan dipicu oleh perempuan yg menggoda laki-laki yg tak bisa menjaga hasratnya. *Perbedaan standar dalam mengekpresikan dandanan antara laki-laki dan perempuan. *Tujuan utama dari dandanan perempuan adalah ekspresi yg digunakan untuk memprovokasi dorongan seksual laki-laki saja. *Dandanan laki-laki tidak menonjol secara visual. *Dandanan perempuan disesuaikan dengan selera laki-laki. *Payudara perempuan adalah hasil evolusi untuk meningkatkan daya tarik visual demi menarik pejantan. *Laki-laki tertarik dengan perempuan sexy dan cantik karena dianggap sebagai simbol kesehatan dan kesuburan. *Feminist tak mengakui bahwa dandan merupakan ekspresi seksual. *Kalau memang dandan hanya berupa ekspresi diri, kenapa yg ditampilkan justru memiliki kecenderungan untuk mengeksploitasi tangkapan visual pria? *Disisi lain, hukum yg legal, formal dan tegas juga melarang laki-laki melakukan tindakan balasan atas provokasi visual oleh perempuan tsb. Hal ini dirasa tak adil oleh Pak Guru. Mari berdiskusi dengan pertanyaan: 1) Apa betul dimasa sekarang ini, standar dan tujuan manusia berdandan itu hanya demi alasan seksual? Soal dandan adalah ekspresi diri, tentu penjelasannya mudah. Manusia itu tidak semuanya rumit. Kebanyakan malah hanya ikut-ikutan. Mereka cuma ngefans saja. Ketika ngefans lalu ditiru banyak orang, maka inilah yg menjadi standar umum yg disebut trend. Nah, ngefans dengan siapa ini yg kemudian menimbulkan tanggapan berbeda. Dalam konteks ini, dandan mengalami pergeseran fungsional dalam masyarakat yg kemudian menjadi kultur budaya disaat itu. Kultur budaya itu tidak hanya satu atau dua macam, tapi amat banyak variasinya. 2) Apa betul, hasrat seksual manusia dimasa sekarang semata untuk pertahanan diri dan pelestarian spesies? Tentu dimasa sekarang cukup jelas, bahwa hasrat tersebut juga punya tujuan rekreasional. Perlu diingat bahwa hasrat laki-laki itu tak mengenal siklus. Dahulu laki-laki bebas bisa punya banyak pasangan karena perempuan membutuhkan kepastian perlindungan diri. Evolusi laki-laki ini terjadi sebagai salah satu respon atas keberlangsungan spesies. Lantas di masa sekarang, apakah hasrat laki-laki tak perlu dibatasi? Apa cukup hanya dengan dibatasi melalui pernikahan? Apa tepat, hasrat laki-laki itu bisa dibatasi dengan meniadakan provokasi seksual? Tentu saja kenyataannya tidak cukup. Pernikahan hanya penanda sosial, bukan biologis. Baik laki-laki dan perempuan masih harus bertanggung jawab demi menjaga keberlangsungan pernikahan tsb. Bila contohnya burung, meskipun "berdandan", tak semua burung itu punya lebih dari satu pasangan. Dandannya pun tak lantas pudar setelah punya pasangan. Apakah burung bisa selingkuh? (Sy bukan burung, Hehe) Dari sudut pandang pertahanan diri dan pelestarian spesies, tentu saja cara menjaga hubungan itu sudah jelas batasannya. Cuma dalam hal rekreasional, akan sangat bergantung pada kemampuan diri masing-masing untuk menentukan batasannya. Balik lagi pada diri sendiri. Baik laki-laki maupun perempuan, dirinya sendirilah yg bisa mengendalikan 'pengen' itu. Kegagalannya itupun dirinya sendiri yg sepatutnya menanggung. 3) Ketidakadilan yg dirasakan atas dampak dari skandal perselingkuhan itu bukankah justru malah tepat? Bahkan dengan adanya kenyataan seperti itu, masih tdk mampu mencegah terjadinya perselingkuhan. Ingat, dalam konteks biologis, laki-laki adalah pihak yg paling bertanggung jawab. Bentuk pertanggungjawaban inipun tidak selalu negatif. Contohnya, poligami. Dalam hal ini, tidak semua laki-laki mengalami dampak negatifnya. Alasan kenapa secara sosial, wanita terkesan tidak menanggung dampak negatif yg lebih atau sama besar dengan pria, itu kan juga balik ke urusan biologisnya. Untuk melestarikan spesies, manusia membutuhkan lebih banyak perempuan daripada laki-laki. Masyarakat sendiri yg menjaga tatanan itu secara sadar. Terutama laki-laki yg hasratnya tanpa siklus itu. 4) Lantas apa betul, karena tanpa siklus maka hasrat laki-laki menjadi tak bisa dikontrol? Kenyataannya banyak bukan, kasus pelecehan itu bukan atas dasar provokasi visual oleh perempuan. Tentu saja, laki-laki bisa berkilah dengan alasan biologis. Cuma kan konteksnya sudah bukan lagi provokasi, bisa jadi malah fetish. Rasanya, trend sekarang ini memang adalah bentuk perlawanan atas hasrat laki-laki yg tak bersiklus itu. Akar persoalan dan batasan permasalahannya disitu. Maka batasan berdandan juga bisa dipatok dari itu. Sekian.
Untuk poin 4, sebenarnya dalam agama yg saya yakini, laki2 pun memiliki peran untuk menjaga dirinya dari perbuatan demikian. Seperti menurunkan pandangan, tidak berduaan dengan lawan jenis dsb. Poin saya, dalam kasus laki2 yg tetap melakukan hal tersebut tanpa provokasi sekalipun menurut saya masalahnya terdapat dalam laki2 tersebut. Yes, kalaupun perempuan tidak melakukan provokasi bukan berarti 100% aman. Pencegahan dalam agama saya itu dilakukan oleh kedua gender, bukan hanya dititikberatkan kepada perempuan saja.
Komentarnya sudah panjang kali lebar kali tinggi tapi memang tidak ada yang membantah pernyataan kalau terdapat cacat logika pernyataan "Saya dandan untuk diri saya sendiri", kalau alasannya karena ikutan trand, trand yang mana? Perempuan ketika mempersiapkan diri ketika berdandan tidak ada ikut-ikutan trand, mereka mencari pakaian terbaik yang mereka punya dan yang paling pas di badannya, mereka juga mencari riasan-riasan yang pas untuk wajah atau tangan atau kaki atau rambut mereka. Kalau semuanya dikatakan ikut-ikutan trand setiap tubuh perempuan itu berbeda-beda tidak semua akan bisa diikutkan dengan trand. Balik lagi, yah pada hakikatnya mereka berdandan yah untuk menarik laki-laki secara seksual. Tau kenapa tidak ada kingdom human? karena Manusia masih memiliki sifat dan genetik yang sama seperti Animalia lainnya, pejantan menawarkan perlindungan, betina menawarkan keberlangsungan spesies. Kalu soal rekreasi, itu sudah hal yang berbeda dan itulah yang membedakan spesies manusia dengan spesies animalia lainnya, manusia diberikan otak yang dapat berfikir dan berasional atau berlogika yang membuat manusia jadi berfikir kalau seksualitas itu bisa menjadi rekreasi yang menyenangkan diri sendiri. Soal ketidak adilan sosial, karena wanita adalah makhluk yang rentan dan tidak dapat melindungi dirinya sendiri, yah balik lagi laki-laki yang dikasih akal dan fikiran serta logika harus pandai menjaga burungnya agar tidak dipakai oleh sembarang perempuan, kalau merasa ada perempuan yang menggoda, dandani saja pasangan nya dirumah seperti yang dipakai oleh si perempuan yang membuat dia tergoda. Sesimpel itu.
@@zefanyamaranathamangunsong6850 , komentar sy memang menjelaskan pemahaman sy soal, kenapa feminist bisa menganggap berdandan adalah bentuk ekspresi diri. Dalam opini sy, tidak ada salah atau benar dalam pernyataan itu. Segerombolan zebra yg berkelompok dan berkamuflase untuk menghindari singa tak perlu dipersoalkan oleh jerapah.
Laki-laki dan perempuan memiliki drajat yang sama dengan fungsi yang berbeda Sebagian Feminis ingin berfungsi seperti laki-laki tapi tak mau menanggung resiko sebagai laki-laki.
Soalnya dari dulu pendidikan, lingkungan hidup kita di samakan jadi semua terdoktrin bahwa hal yang seharusnya dilakukan laki2 bisa/bagus untuk dilakukan perempuan contohnya kerja
Laki-laki dan perempuan itu setara namun tak sama. Masalahnya banyak sekali gagal paham mengenai perbedaan di dalam kesetaraan , mereka pikir perbedaan itu sama dengan ketidakadilan
Sebagai perempuan ya, memang betul apa kata pak guru perempuan berdandan untuk diri sendiri, untuk kepuasan diri sendiri dan membuat kita lebih percaya diri tetapi tidak berhenti disitu. Secara ga sadar ya kita ingin di lihat dan di validasi bahwa kita cantik dan menarik. Aku sebisa mungkin ga munafik karna emang aku juga berdandan ketika akan keluar rumah aja kaya ngedate atau kerja. Tapi ga jarang kita sebagai perempuan tiba-tiba tengah malam dandan terus catokan and then take a picture hanya untuk mengagumi diri sendiri betapa cantiknya kita dan menariknya kita. Tapi tetep aja ga berhenti di situ toh fotonya kita upload juga untuk menarik orang lain 🤣.
Tapi misalnya ada perempuan berdandan cantik untuk menarik lawan jenis, dan ketika udah dapet lawan jenis,apakah secara naluri sudah tidak ingin dandan? Kan tujuannya udah kesampean. Tapi nyatanya tetep dandan, dan aku rasa itu bentuk ekpresi diri dong.. Sudah tidak perlu menarik lawan jenis untuk kebutuhan kawin. Atau emang ingin kawin dengan Laki-laki lainnya😂😂
Bahkan bangga ketika dipuji punya nilai sex appeal. Atau perempuan sexi. Pura2 tidak paham akar kata dari kedua istilah tadi adalah sesuatu yang sangat tabu untuk ditampakkan di depan umum.
Sbg mak² yg dah umur 40th sy setuju. Dulu gadis² sy era 90an akhir belum trend hijap. Sy sedaya upaya pilih baju yg ketat²,wlwpun alm ayah kdng bising..celana pun ketat²,da gitu "tebar² pesona" bareng kawan jalan² dan berusaha mencari spot² keramaian seperti hiburan kampung² (pasar malam,pagelaran musik² hajatan dsb) 😅 Yaaa memang utk menarik perhatian cowok² kok..😂 Klw skrg uda tua ya alhamdulillah uda istiqomah berhijap,klwpun paripurna dikit biar ga keliatan kumal aja..
Dan anehnya ketika kecantikan itu dipublis dengan pakaian minim,,giliran dipegang malah marah marah... Terus gunanya mempublis ke publik berpakaian minim itu fungsinya apa kalau dipegang aja gak boleh...???
"Wanita membeli barang lebih banyak dan tampil lebih cantik di masa subur. Menunjukkan tujuan tampil cantik untuk kebutuhan kawin, tuntutan naluri dari otak mamalia yang sudah diwariskan dari teori evolusi." Dr. Kristina Duante, Ph.D Universitas Texas, As "Selama masa subur, wanita secara tidak sadar berusaha menarik pasangan. Dan berpakaian secara menarik menjadi salah satu cara untuk mempertahankan spesies. Dan karena perempuan bersaing dengan perempuan lain dalam masa subur mereka. Sehingga lebih insentif untuk berhias dan berpakaian semenarik mungkin." Martie G Haselton Personality and Social Psychology Bulletin. Memang pengakuan dan khayalan cewe kalo mereka dandan untuk diri sendiri hanya komedi belaka. Penelitian menunjukkan hal yang sebaliknya. 😂
Wanita semakin menunjukkan dirinya lemah, maka semakin menunjukkan dirinya menarik bagi lawan jenisnya. Sedangkan bagi pria semakin menunjukkan dirinya kuat dan tangguh maka semakin menunjukkan dirinya menarik bagi lawan jenisnya.
Anak generasi skr kurang beretika dgn yg tua gak hormat gmna yg tua mau menyangi yg muda. Seharusnya yg muda menghormati yg tua dan yg tua pasti sayang dan mengayomi yg muda. Atau sebaliknya yg tua sayang yg muda tp kebanyakan yg muda tidak respect dgn yg tua. Coba perhatikan di sekolah sbg lingkungan setelah lingkungan rumahnya.
@@bigbro7228wah boleh banget tuh keknya seru tapi hipotesis saya sih karena mungkin gambaran rasa sayang bagi anak muda belum terpenuhi jadi blm bisa menghormati yang tua itu sih yang saya lihat fenomena dan yang saya rasakan
Bener banget, rasanya sekarang kalau seseorang dikasih pekerjaan bukan karena dipercaya bahwa kemampuannya memang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tertentu, tapi hanya sekedar pengalihan tanggung jawab supaya dirinya tidak disalahkan.
pak guru saya terkungkung oleh pemikiran² banyak dari para penulis buku, tapi akhirnya saya bisa membedakan antara doktrin² dan ilmu yang objektif, makasih Uda membangunkan kesadaran akal kami untuk selalu skeptis dan kritis pak. pak guru adalah pahlawan, masyaallah.
Sebelum baca buku, biasanya saya memahami dulu latar belakangnya, 1. Latar belakang pendidikan si penulis, 2. Latar belakang waktu ketika buku itu ditulis, 3. Latar belakang mengapa buku itu ditulis.
Betul banget semua yang disampaikan oleh Guru Gembul, dandan dan mempercantik diri, itu semua bawaan lahiriah yang didorong oleh naluri survival tiap spesies agar dapat pasangan. Dan karena dunia manusia sangat kompleks, maka banyak aksi dan reaksi yang terjadi dalam proses naluriah "mempercantik diri demi lawan jenis". Ada wanita2 yang meyakinkan dirinya dan wanita lain bahwa mempercantik diri itu untuk dirinya sendiri, juga didorong oleh naluri survival. Karena buanyak wanita terlahir tidak cantik. Udah dandan dan perawatan pun ternyata tetap ga dapet jodoh. Udah merias diri eh ternyata si pria idaman malah cinta dengan wanita yang dianggap lebih cantik darinya, dll. Dan patah hati itu membuat sedih, depresi, hilang semangat hidup, mengganggu aktivitas dll. Semua karena apa? Karena niat mempercantik diri demi pria. Melakukan suatu pengorbanan demi orang lain tapi tidak sesuai harapan, itu menyakitkan. Agar wanita bisa survive dengan mental health yang sehat, tetap bisa terus cantik tanpa sedih dan depresi, maka mekanisme bertahan hidupnya adalah dengan "mengubah tujuan berhias". Jadi tetap berhias, yang meningkatkan peluang dipilih oleh lawan jenis, tetapi nothing to lose, karena sang wanita sudah beradaptasi dengan realita. Nothing to lose, toh gw juga cantik demi diri gw sendiri. Dapet pasangan alhamdulillah, ga dapet juga gapapa. Jadi pola pikir "berhias demi diri sendiri" adalah bentuk survival juga dari sebuah spesies.
nah dari awal target merias diri adalah ekpektasi pria "idaman", ketika ekspektasi pria "idaman" itu di hilangkan, maka muncul ekpektasi baru yang mana tidak berpatok hanya pada 1 pria "idaman" melainkan semuanya. berarti tetap saja tujuan merias diri adalah untuk menarik lawan jenis.
@@tantrafandika9013 yup, memang itu yang dikatakan kakak ini kok, bukan sebaliknya. 2 tujuan bukan berarti tidak ada tujuan utama, bisa saja tujuan 1 itu yang utama atau keduanya adalah tujuan utama. 2-2 nya dianggap benar.
Bbehhhhh ini pikiran gue tadi yg nat nut nat nut pas dnger guru gembul bahas di atas, baru kali ini aku nyimak konten beliau dengan nut nutan kaya kurang setuju tp ga ngerti gimana ngomong nya wkkwkw bukan ga setuju si, lebih ingin nambahin aja
@@tantrafandika9013kog gw sbagai cewe jijik ya bacanya. Kenapa cowo ngeyel bgt seolah2 yakin atas tujuan milyaran wanita berdandan. Gw ga suka cowo aja tetap dandan.
sebagai perempuan saya mengakui hal itu, dan kadang bertanya2 kenapa para feminis tidak ingin mengakuinya sama seperti apa yang pak guru katakan, saya juga sering berkata hal yang sama pada teman2 keluarga, kenapa para pria memakai pakaian tertutup tapi wanita terbuka begitu lebar dan tak ada satupun yang menjawab. Tapi berdasarkan pengalaman sendiri dan melihat beberapa pengalaman orang lain, perempuan itu sepertinya lebih mementingkan perasaan nya daripada berbicara jujur terutama di hadapan pria. apa yang diucapkan sering berbeda dengan apa yang sebenarnya dipikirkan. perasaan sering kali mengalahkan logika
standar ganda feminisme zaman sekarang adalah, jikalau si cewek kenapa-napa cowoklah yang salah meskipun si cewek yang membuat kesalahan tersebut tetap cowok yang salah
Wkwk secara logika Iya bang tapi kalau kata aku sih karena secara biologis emang tugas cowo untuk melindungi jadi segala fenomena yang berdampak kepada dirinya merupakan kesalahan cowo yang ga bisa melindungi 🤔
@@rezanalbany3799 secara biologis memang begitu, tapi tentu si cewek gak bisa mengharapkan perlindungan si cowok selama 24/7 non-stop jadi si cewek punya kewajiban untuk melindungi dirinya sendiri juga, nah dalam konteks modern kita mengenal istilah "cewek selalu benar dan cowok selalu salah" inilah standar gandanya, si cewek meski dia yang membuat masalah tersebut katakanlah dia tidak sengaja menumpah kan air misalnya justru si cewek gak di tegur dan cuma di bilang "gak apa, lain kali hati-hati ya" dan jika di balik si cowok yang tanpa sengaja menumpahkan air justru dia di maki-maki di bentak dan sebagainya, kesetaraan gender gak akan pernah bisa dicapai jika justru si cewek selalu di bela dan di bebaskan dari segala masalah dan tanggung jawab hanya dengan alasan dia cewek dan semua tanggung jawab dan beban justru semua di lempar ke cowok dengan alasan dia cowok, kalau berbicara konteks kesetaraan gender, harusnya cewek dan cowok menanggung beban dan tanggung jawab yang sama, saya sangat respect dan salut sama para wanita yang benar-benar mau menanggung beban dan tanggung jawab yang sama dengan cowok, merekalah perempuan independen yang sebenarnya, tapi masalahnya di era sekarang, banyak wanita-wanita pemalas dan gak tau diri berlindung di balik feminisme ini dan menuntut ini itu ke si cowok, kalau di cowok gak mau justru si cowok yang di cancel, di hujat, di katain patriarki dan segala macamnya. karena ini panjang aku harap siapapun yang membaca komen ini baca dengan teliti ya, biar gak salah tangkap
@@fitriaayucendana4883kayak yg paling controversial sampe skrg kan skandal mulan jameela noh. Klw dia punya akal sehat pasti dia sedaya upaya menolak Dhani,ini malah diam² bikin "projek" sampek ngasil safeeya 😂
Berdandan untuk diri sendiri tetapi hanya dilakukan saat hendak keluar rumah, kalau hanya di rumah malas berdandan. Lah kalau untuk diri sendiri kenapa hanya dilakukan saat hendak keluar rumah? Kan aneh.
Saya memahami poin video ini tentang ketidakadilan dalam cara kita memandang pria dan wanita dalam kasus perselingkuhan. Saya setuju bahwa tidak adil jika hanya pria yang dihukum. Namun, saya juga ingin menambahkan bahwa baik pria maupun wanita memiliki cara masing-masing untuk menarik perhatian lawan jenis, entah itu lewat pakaian, makeup, atau penampilan fisik. Kesimpulannya, kita harus lebih adil dalam melihat kedua belah pihak, karena setiap orang punya hak untuk tampil menarik, tapi tetap harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Saya paham arah video ini dibuat dan saya netral dalam pandangan ini. Memang benar, wanita sering kali menggunakan pakaian seksi, makeup, atau bahkan operasi untuk memperbesar payudara guna menarik perhatian pria, dan sebagian besar ujungnya untuk tujuan seksual. Tapi menurut saya, ini juga berlaku bagi pria. Kita juga sering berusaha tampil lebih menarik-potong rambut rapi, pakai parfum, olahraga biar badan terlihat seksi-dan tujuannya sama: untuk menarik perhatian wanita. Bahkan di sosial media, banyak tips tentang cara membuat wanita tertarik secara seksual. Jadi kalau wanita berpakaian seksi atau berdandan untuk daya tarik seksual, pria pun tidak jauh beda. Jadi menurut saya, ini bukan hal yang salah atau hanya satu pihak, karena kedua gender punya cara masing-masing untuk menarik perhatian lawan jenis.
ideologi = mengikuti hawa nafsu, kepentingan, dan ego pribadi sains = melihat sesuatu apa adanya. namun manusia punya gen yg selfish / mempertahankan hidup spesies. egois juga dong pak gembul??
iya, tapi berbanding jauh. egois di sains itu yah gk tau juga sih gimana maksudmu tapi mungkin bisa dikatakan kyk "ilmuwan ini dengan egois menciptakan penelitian demi menyembuhkan kanker", tidak ada kebohongan untuk mengisi sesuatu, jika blum tau maka dianggap blum tau, bukan dianggap fakta. tapi egois yang sudah berhubungan dengan nafsu dan kepentingan sendiri2 serta kelompok2 itulah ideologi. bohong pun boleh, cuci otak pun dianggap benar. trus poinmu apa sekarang? iya egois juga. trus?
Idividualitas dan selfish itu bisa baik asalkan dilakukan secara moderat. Karena kebutuhan naluriah manusia juga disitu. Sedangkan ideologi itu kebablasan! Nafsu dan individualitas didewakan. Sedangkan sains mengakui bahwa kebutuhannya naluriah manusia itu perlu dipenuhi tapi sains juga mengakui kalau itu dilakukan kebablasan bakal gak baik. Terus kontradiksinya dimana?😂
Gw lebih berfikir kalo feminst / gerakan women suport women adalah gerakan vigilante terhadap pria. Karna ketika mereka dihadapkan oleh suatu kasus, mereka hanya melihat dari satu sisi & cenderung standar ganda.
@@bukanianantono maaf bro curhat dikit, gak tau kenapa semakin banyak perempuan yg selalu menyalahkan pria atas semua hal. Rasa ketertarikan gua terhadap wanita udah mulai berkurang. Sebenernya wajar aja kalo laki laki di jaman sekarang jadi misoginis. Karna laki juga punya perasaan. Ini juga lagi terjadi di korea & barat. Dimana mulai ada gerakan men right / antifeminist.
Woman support woman itu konsepnya ga begini. Dulu dan bahkan ampe skrg, byk wanita menjatuhkan wanita lain. Misal gosipin janda padahal mereka ga mengganggu. Ngatain penampilan cewe lain. Dll. Tapi jika ada konflik ya harusnya objektif. Bukan terus memihak by gender.
@@darkjokeshistori Lanjutkan bro.. Kalo cewek bisa menghindari pernikahan dengan embel2 "gak butuh cowok"... Buktikan cowok juga bisa melakukan hal yg sama. wkwk
Tetapi di alam liar dalam kingdom animalia. Betina atau jenis kelamin yang dibuahi, kebanyakan mereka tidak memiliki kemenarikan dalam segi visual. malah sebaliknya pejantan atau jenis kelamin yang mebuahi, kebanyakan mereka memili visual visik yang menarik atau kita lihat indah.
Cowo juga ada yg dandan, perawatan, pake produk2 styling rambut (kaya pomade, hairspray), pengen terlihat macho dengan olahraga tapi straight bukan gay. Yang gay juga ttp ada. Jadi sebenernya menurut saya cowo juga sama aja sih, ingin terlihat ok untuk menarik pasangan terlepas dia gay ato tidak (beda target doang, bedanya yg gay bkn lawan jenis)
Pria berdandan/flexing utk menarik perhatian wanita. Wanita pamer tas/flexing utk memanas2i wanita lain (mengalahkan pesaing/survival) targetnya bukanlah pria.
Berdandan untuk memikat lawan jenis memang hal normal bagi laki-laki / perempuan. Tapi yang dibahas kan perempuan berdandan, berpakaian terbuka, dll tapi beralasan tidak untuk memikat laki-laki dan menyalahkan jika nafsu laki-laki terpancing. Padahal perempuan itu sendiri yang mancing nafsu laki.
Kalau kata Albert Camus, manusia memiliki pemikiran yang absurd. Tak bisa ditebak dan terlalu aneh dalam pengstruktural logika. Ingin itu tapi actionnya lain 😅
Bukannya sudah dari dulu ya, makanya ada kata kata. "kalau suami salah, jelas dia salah, tapi kalau istri salah maka si suami yang salah(tidak mampu mendidik istri dll)" Nah sekarang semakin Extrim nya karena pernikahan tidak lagi dinilai dibutuhkan sebelum hubungan suami--istri. Jadinya" Kalau si cowok salah, memang cowok itu yang tidak baik, kalau si cewek salah maka tetap si cowok yang salah".
Pak guru gembul dulu pernah bikin video tentang dilema perempuan. Pada laki-laki, kebutuhan reproduksi dan survival bisa dipenuhi secara beriringan. Tapi pada perempuan, pemenuhan itu saling meng"cancel" satu sama lain, sehingga perempuan harus loncat dari satu mode ke mode lainnya tergantung situasi. Ini yang menyebabkan perempuan itu "membingungkan".
setuju dengan guru gembul 😃 tapi tidak hanya satu faktor saja, faktor utama untuk mempercantik diri agar percaya diri itu ada benar-nya atau untuk pekerjaan, misal jika dia public figure, MC atau pekerjaan yang memungkinkan berinteraksi dan sosialisasi, faktor kedua untuk menarik perhatian lawan jenis. tetapi perlu diingat tidak semua wanita terlahir dengan wajah yg cantik atau tubuh yang bagus, Pada kasus wajah terkadang ada wanita yg survive dengan jerawat mereka, ada noda atau bopeng kalau pun berdandan (make up) mungkin bukan untuk menarik lawan jenis saja tetapi ada faktor lain yg utama lebih kepercayaan diri mereka, jadi jika mereka berhasil cantik itu bentuk syukur mereka akan usahanya, skincare dan make up itu berbeda, skincare untuk perawatan dan make up untuk mempercantik dan melindungi wajah juga dari paparan matahari, mungkin yang ditekankan make up yang sensual, karena saat ini make up minimalis atau natural juga cukup bagus agar tidak terlalu menor. Pada kasus tubuh, ada juga wanita yang mudah gendut atau terlalu kurus, sehingga mereka menjaga pola makan dan berolahraga untuk kesehatan mereka sendiri dan hasilnya memiliki tubuh yang indah, yang salah adalah ketika sudah mendapatkan bodygoal mereka memakai pakaian yang terlalu minim, jadi seksi disini harus ditekankan untuki wanita-wanita yang suka memakai pakain terbuka, disini salahnya. Seharusnya tetap berpakaian yang sopan. Pada laki-laki pun juga sama mereka merawat dan mempertampan diri untuk menunjukan kalau mereka mampu dan berada di kelas sosial tertentu atau pekerjaan, memakai pakaian mahal, jam tangan mahal ataupun kendaraan mahal untuk status sosial sekaligus menarik lawan jenis.
Masalah nya apa yang terjadi pada komunitas feminis, setiap ideologi mereka memiliki tujuan masing2 yang bahkan mereka tidak berkaitan satu sama lain - Ada yg capek sama patriarki (patriarki, ga nuntut hal lain) - Ada yang ga suka sama perbedaan gaji cowo cewe - Ada yang ga suka gaya wanita yang terlalu lembek (pengen jadi karen) - Ada yang nuntut hak2 tapi ga mau resiko cowo - dll yg masih kelewat dari pikiran saya Dari semua itu, semisal bener2 terjadi komunitas besar feminis ada. Menurut gw mereka bakal sering perang saudara
disclaimer SAYA BUKAN FEMINIS. SAYA JUGA BUKAN SJW. saya gak berkubu saya gasetuju pak guru soal cewe hanya berdandan untuk menarik hasrat cowo. gasemua manusia itu mengikuti kebutuhan dan kebiasaan evolusioner mereka.karna semua itu di kontrol sama kultur jaman sekarang. cowo juga banyak yg pake pomade, pake anting, pake baju trend jepang/korea, gaya rambut trend jepang/korea, dan fashion2 niche lainya. apakah mereka begitu selalu untung menarik perhatian wanita? ya jelas engga. yg ada malah dibilang jamet. dan mereka pake itu juga pas diluar aja, bukan didalem, karna memang tujuanya ingin di validasi orang lain kalau identitasnya seperti ini keren. tapi bukan berarti pengen nyari cewe toh? walaupun saya cowo, tapi saya tau gamungkin cewe2 semua berpikiran beda. kita sama2 manusia. sama2 ingin validasi dari orang lain soal penampilan kita, tapi bukan berarti tujuanya untuk menarik hasrat lawan jenis. tolong dibedakan. oleh karena itu, saya tegaskan. Manusia tidak boleh di judge berdasarkan apa yang mereka pakai. kecuali memang dalam area kerja, atau suasana formal, semua orang berhak untuk memakai pakaian sebebas apapun TANPA harus takut dicabuli oleh lawan jenis. poin lain saya ga setuju, bahwa motif dasar perilaku manusia cuman 2. maaf, ini pandangan yang sangat feudal. manusia jaman sekarang memiliki motif perilaku yang lain selain hanya bertahan hidup dan bereproduksi. kita adalah species yang diberikan akal jauh lebih dari binatang, sehingga kita memiliki sesuatu yang tidak dimiliki binatang lain. yaitu identitas diri. banyak sekali orang2 yang mati karna ingin mempertahankan identitas diri mereka supaya tidak tercoreng atau berubah, apakah bisa dibilang mereka melakukan hal tsb hanya utk survive dan breed? sama hal nya seperti berdandan dan berpakaian. memang banyak sekali cewe2 diluar sana itu berpakaian karna ingin menarik lawan jenis. tapi tidak semua wanita berpikiran seperti itu, banyak yang berpakaian seksi dan terbuka hanya karna mereka ingin terlihat cantik dan seksi, tapi tidak ingin menarik hasrat lawan jenis. hal tsb hanya menjadi sebuah validasi dari identitas mereka sebagai perempuan. tanpa adanya keinginan seksual. sekarang kalau memang semuanya hanya berdasarkan keinginan seksual pada dasarnya, kenapa ada orang yang aseksual? ada orang yg aromantic. benar2 gabisa memiliki hasrat seksual kepada orang lain. apa mereka kelainan? ya tentu. tetapi apakah kita bisa benar2 yakin kalau diantara perempuan2 lain yang "normal" gaada yang punya sedikit trait aseksual itu? diulang ya, saya bukan feminis SJW. justru saya juga muak dengan aksi2 mereka. saya juga setuju kalau kasus yg disebutkan gugem diawal itu kedua belah pihak harus bertanggung jawab. tapi BUKAN karna si cewe nya itu berbusana terbuka. tapi karna cewe tersebut gapunya integritas dan mau saja menghancurkan hubungan keluarga orang.
Berani bgt gugem bahas ini wkwkw 🤭 tp setuju sih pak, saya perempuan pun resah dan banyak tidak setujunya dengan feminisme ini (terutama yg standar ganda, bukan yg sekedar woman empowerment)
Ada sejarah panjang tentang fashion wanita yang lebih pendek dan terbuka khususnya setelah era perang dunia kedua dengan paham kebebasan ekspresi. Dan emang barat ini standar ganda mereka yang membuat fashion demikian untuk wanita dan mereka juga menolak reaksi negatif dari komentar lawan jenis .
Waktu Syekh Puji nikah dgn gadis dibawah umur aparat bertindak krn dianggap melanggar hukum. Tapi.. Waktu Nenek Rohaya (Palembang) menikahi Selamet yang dibawah umur.. dunia tenang-tenang aja 🤣🤣🤣
Saya bukan feminist dan tidak menyukai paham paham feminist barat yang menurut saya berlebihan tapi menurut saya guru harusnya lebih banyak juga ngobrol sama wanita yang berbeda tentang kenapa mereka dandan, karena menurut saya yang guru sampaikan dalam video ini tentang kenapa wanita dandan kurang tepat dan picik. Waktu lebih kecil sekitaran SD saat saya melihat mv atau video beberapa penyanyi wanita cantik yang memamerkan tubuhnya saya juga berpikir seperti penjelasan guru dalam video ini "wanita dandan untuk menarik lawan jenis untuk berhubungan sexual" lalu saya mendengar berita ternyata selama ini mereka dilecehkan oleh lingkungannya, saya mikir kenapa dia sedih? Kenapa dia marah? Bukannya itu wajar terjadi karena dandanannya? Setelah semakin dewasa dan mulai suka dandan saya sadar, dandan itu memang ada yang hanya untuk ekspresi diri dan untuk membangkitkan kepercayaan diri dan tidak semua wanita yang berdandan maksudnya untuk menarik lawan jenis, banyak wanita yang berharap ada satu tempat dimana mereka bisa dandan dan pakai apapun yang mereka mau tanpa dicatcalling atau dipandang aneh oleh laki laki yang menggunakan alasan biologis dengan mengatakan "kami kan memang makhluk visual, kami diciptakan dengan nafsu yang lebih besar" kalau menurut saya itu laki laki yang hanya diberikan nafsu tapi tidak dengan akal. Penjelasan dalam video ini menjurus hanya pada satu ciri wanita kenapa suka dandan. Wanita sekarang merasa cantik tidak hanya dengan gaun terbuka dan high hills, banyak dari mereka memakai gaun terbuka karena begitu normanya di jaman modern ini atau jika merujuk pada selebriti bisa jadi itu tuntutan perusahaan atau bos mereka yang juga laki-laki. Saya khawatir dengan adanya video ini laki -laki jadi punya alasan untuk menghujat perempuan.
kurang tepat dan picik ? wkwk ini tuh konteks secara umum kepada wanita yg berdandan provokatif di luar rumah , toh memang kenyataannya begitu kok..buat nyari pasangan buktinya wanita2 yg sudah menjadi istri santai aja di rumah gk perlu dandan , kenapa ? ya karena dia sudah laku tidak perlu lagi dandan yg gimana2.. beda cerita kalo emang sang istri keluar rumah sendiri atau pun bareng suaminya , baru deh bisa dibilang tuh dandan buat 'statement' atau 'kepercayaan diri' perempuan yang waras dan sehat juga gk bakal tampil provokatif kalo dia udah punya pasangan .. kalo urusan hujat menghujat gk bakal ada yg bisa menghentikan , jadi jangan diurusin itu udah diluar kendali..
Feminisme Indonesia katanya memperjuangkan hak-hak Perempuan padahal Sila ke-5 menyatakan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, terus hak mana yang mereka perjuangkan, sementara faktanya tingkat sosial laki-laki dan perempuan Indonesia adalah sama dimata negara
Kalau dibilang berarti wanita yang berhijab itu bertujuan untuk menutup aurat supaya tidak menarik laki laki, ini bentuk kesetiaan wanita pada si suami, atau kalau yg belum menikah, utk mencegah hal2 yang tidak di inginkan, bukan perkara haram atau dosa ya, saya hindu dn cuma berspekulasi🙃
g mesti juga.. kalau kita bisa nge-judge yang berpakaian terbuka itu untuk menarik lawan jenis secara visual. Hijab pun begitu. Bisa juga cewe itu make hijab buat narik ketertarikan cowo dengan kriteria tertentu. Kenapa enggak? Kalau tujuannya menjaga diri bukan make hijab mas.. banyak cewe yang make hijab justru keliatan lebih menarik. Bakar mukanya.. itu baru menjaga diri
Yg Guru Gembul singgubg disini melalui perspektif fungsional berdasarkan isyu reproduksi.. Btw manusia itu juga mahluk estetis... Mangkanya *segala* produk manusia ada pertimbangan estetis juga (selain pertimbangan fungsional). Dan aspek, estetis ini luas, tdk hanya urusan keindahan seksual aja.....
satu lagi paradox feminisme, adalah fenomena Onlyfans. di satu sisi salah satu aspek feminisme adalah perempuan tidak mau dianggap "object" oleh laki2, dan perempuan boleh mengatur tubuhnya sendiri sekehendaknya. model onlyfans meng-objectify tubuhnya sendiri (bertentangan dengan feminisme) karena dia berkuasa atas dirinya sendiri, jadi model onlyfans atas kehendak sendiri (berbanding lurus dengan feminisme).
Bedakan antara keinginan pribadi dgn objektifikasi karena konstruksi sosial patriarki. Onlyfans itu keinginan individu, bukan gender. Justru yg diinginkan feminis adalah perempuan berhak mengekspresikan diri sesuai pribadi, bukannya dilekatkan dgn pandangan tertentu hanya karena ada fenomena minor seperti of...
setuju dan tidak setuju, setuju --> sesuai dg yg di utarakan oleh pak gembul tidak setuju --> krn laki2 mempunyai kriteria sendiri terkait penampilan wanita yg menarik baginya, kita tidak tau apakah penampilan wanita tersebut apakah menarik untuk banyak orang atau tidak? jika "menarik" menurut kebanyakan laki2 maka ke 2nya harus menanggung semua konsekwensinya, tapi jika hanya laki2 tersebut yg tertarik maka masalahnya ada pada laki-lakinya
Gak ditanya knp perempuannya mau? Kalau korban sdh ikhtiar menjaga sikap dan kesopannya tetapi sipelaku masih tertarik secara seksual itu baru bisa dilimpahkan semua konsekuensi kelaki-laki. Tp kalau si perempuan juga tidak jaga sikap dan kesopannnya gimana?
Menurut saya ini topik yang belum tuntas, presentasi kali ini menurut saya masih belum cukup dalam dan kurang luas sudut pandangnya. Saya harap video ini menarik cukup banyak perhatian orang-orang dengan pandangan lain, latar belakang berbeda, dan referensi yang berbeda juga untuk kemudian menjadi bahan berdiskusi di media publik.
Teman saya seorang guru yg terlibat kasus skandal dg salah satu siswinya, sudah sering "ngotel" sampai akhirnya ketahuan karena curhat hamil kepada temannya. Tentu saja teman saya itu mendapat sanksi berat luar biasa dan siswi tsb harusnya baik2 saja karena dapat pembelaan dari berbagai pihak sebagai korban dan perlindungan privasi. Saya pikir netizen di kota saya bakal menghakimi teman saya itu, ternyata malah kebanyakan bilang "ya, kalo udah sering ngotel berdua, artinya sama2 demen...", sayangnya, korban tetap membela diri kalau dirinya ke hotel itu karena dijebak, diiming2i nilai bagus dan ponsel baru. Lalu teman saya yg lainnya, dia pacaran dg seorang perempuan yg sebaya, tapi teman saya itu berakhir di penjara karena si perempuan melaporkan pasal pelecehan. Saya sendiri tau kalau teman saya itu sudah lama diancam begitu oleh si perempuan, hanya saja tidak berakhir di penjara karena membayarnya dg sejumlah uang, seperti untuk bayar uang semester, bayar jilid makalah-skripsi, sampai tidak boleh putus darinya... Teman saya mengaku sih kalau dia memang melakukan hubungan badan dg perempuan itu, tapi siapa sangka itu dipake buat mengancam oleh perempuan tsb yg notabene pacarnya sendiri. Akhirnya dia muak dan pasrah aja dilaporin. Lumayan tuh vonis 5 taun. Saya pikir sih masyarakat semakin ke sini sudah pandailah melihat dari dua sisi, cuma terkadang laki2 memang akan selalu lebih dirugikan dalam hal semacam ini. Kecil sekali kemungkinan laki2 bisa membela diri, apalagi menang.
Kalau menurut saya, dalam kasus anak dibawah umur atau masih sekolah itu memang seharusnya perlu pendalaman lagi. Anak-anak itu masih labil, pandangannya akan dunia lebih sempit dan tak jarang tidak memiliki kuasa. Mereka belum matang secara mental. Sekalipun kedua orang itu memang demen sama demen, atau sang siswi menerima ajakan gurunya yang tanpa paksaan itu lantaran iming-iming sesuatu, sang guru yang adalah lelaki dewasa yang sudah hidup di masyarakat tetap seharusnya bersalah. Karena itu masuk kategori nya dalam manipulasi, cuci otak, dan semacamnya. Misal ada kasus Kyai pesantren mencabuli santri santri nya dengan mengatakan kepada korbannya bahwa mereka harus nurut karena ini ini ini, ntah menggunakan gelar habib atau hadits hadits palsu. Nah santri yang jadi korban pencabulan dan menerima saja tanpa bersuara itu tidak bisa bersalah. Karena mereka masih anak anak yang baru puber, masih labil, merasa tidak punya kuasa, dan memandang dunia sempit sehingga berfikir hal tersebut memang sudah seharusnya terjadi. Sekalipun pada akhirnya dia juga menikmati ya itu sudah lain cerita, psikis anaknya yang harus disembuhkan karena tidak seharusnya mereka mendapatkan kejadian seperti itu, karena akan menyebabkan kecanduan akan hal hal erotis di usia yang belum seharusnya matang secara mental.
@@KelapaWibu Memang perlu pendalaman dan guru itu mutlak salah "kalau" memang memanfaatkan apalagi memanipulasi anak didiknya. Tapi perlu digarisbawahi, perempuan yg "mengundang" dg penampilannya, artinya dia sudah paham atau sudah secara naluri memikat lawan jenis seperti kata gugem. Dan, siswi itu bukan siswi SMP atau baru2 masuk SMA, dia SMA dan udah mau ujian kelulusan, jejak digitalnya seperti IG setelah saya lihat, ya pantas saja kawan saya yg baru lulus kuliah dan honorer di sekolah tersebut bisa tergoda dgnya. Lagi, gua ga membenarkan hal tersebut. Guru2 muda yg mengajar ke SMA sebenernya ada aturan khusus yg ga ada di jenjang2 di bawahnya, diwanti2 untuk selalu berhati2 dan menguatkan iman karena anak SMA bagi guru2 itu sudah bukan kategori "anak2" lagi. Guru2 SMA biasanya tahu betul kapan siswa/i-nya mulai berubah secara penampilan. Siswa laki2nya sih ga kelihatan ya, paling mulai lebih rapi, lebih wangi, lebih sering sisiran. Kalau siswa perempuannya mulai memodif seragam mereka lebih ketat, minimal dg menjahit ke dalam bagian pinggang, jelas sekali mereka sudah ingin "memikat" secara sadar atau tidak, wewangian lebih menyengat, jalan lebih melenggak-lenggok. Pada beberapa sekolah yg pernah saya datangi, entah kenapa yg seperti itu kesannya cenderung dibiarkan, paling hanya ditegur, padahal zaman saya dulu ada yg modif2 seragam langsung kena gunting guru BK bahkan kepala sekolah. Belum lagi hubungan guru dg siswa/i sekarang seperti tidak ada batasnya, beberapa saya menemukan nongkrong bareng, kalau udah di tongkrongan, seragam sekolah yg ketat itu ga ada apa2nya. Ini sekiranya yg jadi kehati-hatian para guru muda itu. Kalau kasusnya di pesantren, saya pikir tidak bisa disamakan. Pesantren seharusnya bukan hanya materi yg diajarkan, tapi religi yg lebih kepada adab. Oknum pengajarnya atau biasa disebut ustad harusnya tidak ada celah untuk "terpikat" oleh siswi2nya karena pertama, sekelas orang yg paham agama harusnya dia takut dosa, kedua, santriwati tidak mungkin memodif seragam atau pakaian hariannya di pondok apalagi nongkrong bareng. Kalau terjadi hal asusila di lingkungan pesantren bisa dipastikan itu manipulasi oknum ustadnya kepada satriwatinya, ga ada alasan atau motif lain selain caboeell...
@@alteraccount9962 dapat dimengerti pak, saya nggak punya argumen dalam hal ini lantaran kurangnya pengetahuan dan referensi. Semoga hari bapak menyenangkan.
Skrg ini sering terjadi perselingkuhan di dunia para ARTIS tanah air, yg jadi pertanyaannya adalah knp jika korbannya adalah wanita maka si wanita tersebut mendapatkan bnyak dukungan dari masyarakat tetapi sebaliknya jika korban'a adalah Laki-Laki malah masyarakat tidak ada yg peduli bahkan ada yg menghujatkan si laki' tersebut walaupun dia yg korbannya (diselingkuhi)
Yaaa Laki Laki Harus Jaga Pandangan Bukan Malah Nurut ama Nafsu dgn ngelakuin CatCalling.... Banyak Juga Perempuan yg pake pakean Sopan tapi Kena CatCalling
Dalam kasus seperti ini, sy bisa ibaratkan. Ketika kamu melewati zebra cross saat menyebrang, kamu tidak sepenuhnya terjamin tidak akan ditabrak. Namun ketika kamu tertabrak, setidaknya kamu tidak disalahkan karna itu. Karena kamu sudah menjalankan sesuai aturan yg aman. Dan juga, jika mmg dgn logika anda, maka buat apa menahan diri untuk sesuatu yg dilarang (seperti mencuri), toh banyak juga yg masih mencuri.
@@football-verse-f3bkalau pikiran gw sih gini Jika rumah digembok aja masih kemalingan ya apalgi kalau nggak digembok😅.Kalau pakaian sopan masih juga kena Catcalling ya apalagi pake pakaian sexy😂
Dear mbak, hanif. Tolong cermati konteks yang dibahas. Di video, terpampang jelas bahwa guru gembul sedang mengomentari wanita yang menggunakan pakaian minim ( menggoda pria). Lalu ada ketidak adilan, karna wanita tidak terkena sangsi sosial dll. Sementara pria mendapatkanya. . Semoga bisa dipahami, biasakan berkomentar sesuai konteks pembahasan.
Lihat apa yg disampaikan. Bukan siapa yg menyampaikan Mau lu dengar lagu dari radio, tv, HP,. Pasti lu dengar lagu nya kan. Bukan muka orangnya. Apalagi dari radio kaga keliatan. Apalagi kalo pake headset Duhh gini doang ribet
“Saya laki2 gak bisa memaksa perempuan untuk jangn tampil seksi di depan umum, yg bisa saya lakukan adalah menjaga pandangan dan pikiran saya”. Maka- seharusnya perempuan juga berpikir dgn cara yg sama; “saya gak bisa menyalahkan laki2 untuk tidak berpikiran negatif atau sampai melecehkan krn keseksian saya, yg bisa saya lakukan adalah menjaga sikap dan kesopanan saya” Silakan berkebebasan, silakan laki2 penuhi kebebasan nafsu mu tp dgn cara yg beradap, silakan perempuan tampil seseksi seksinya tapi jgn di depan orang tp di depan suamimu saja. Bisa di pahami ini ciwi ciwi? krn biasanya cenderung paling tendensius dan lempar tanggung jawab kalau perkara paha dalem padahal kita sama2 punya tugas.
Sepertinya topik feminist & SJW merupakan salah satu topik yang paling sering dibahas oleh Pak Guru. Memang sih isu-isu didalamnya bikin gatel kalo ga didiskusikan, padahal ya itu-itu aja wkwk
Pak, agar argumennya seimbang, coba anda baca buku-bukunya Ester Lianawati. Di situ ada bahasan soal sejarah high heels, perspektif tentang rahim, serta kapitalisme dan patriarkisme yang telah terinternalisasi ke dalam pikiran perempuan, bahkan sejak mereka dilahirkan.
Tidak pak. Bahwa perempuan itu sebegitu terkukungnya oleh kapitalisme. Itu inti/dasar dari banyak sikap yang diambil oleh perempuan. Ini buku-buku yang ringan dan banyak juga mengutip literatur feminisme perspektif Eropa, terutama Prancis.
Menurut saya, penting bagi kita untuk memperluas pengetahuan dari berbagai perspektif, agar kita tidak judgmental terhadap perempuan dalam membahas isu gender seperti ini.
@@gurugembulpadahal gw anti menikah dan jijik sama pria aja tetap dandan. Kita ga bisa berkaca ke teori yg refleksinya udah terlalu usang. Manusia bukan lagi bertujuan untuk berkembang biak.
Setelah saya pikir² lagi, memang benar... Saya sehat, membentuk body sesuai kemauan suami.. Saya pengen berotot kayak karakter super hero perempuan impian, tapi nanya suami dlu - "suka yg mana?" Gak bisa debat sih... Klo masalah pakaian, saya pakai yg nyaman utk saya.. Karena sudah sangat berdampak negatif menggunakan pakaian² yg menyakitkan (contoh : high heels)
Pak guru tolong dong bahas logical fallancy dan distorsi kognitif 🙏🙏. Heran kenapa ini gak di pelajari atau diajarkan di sekolah, padahal ini penting banget.
aku pernah waktu matkul aku njawab tentang feminisme menurut pendapatnya jordan peterson perkara pay gap, terus yang nanggep itu marah.😅😅😅intinya jawabanku itu kalo pay gap itu bukan salah laki-laki tapi itu adalah konsekuensi dari pilihan mereka sendiri. langsung emosi dan jawabannya sangat predictable sepert, "tapi nggak semua perempuan gitu". jordan peterson itu pernah ngasih contoh statistik kalo bricklayer itu 99 persen laki dan apakah salah jika kita mengeneralisasi kalo brick layer itu laki-laki? atau nggak boleh gitu soalnya nggak semua laki jadi nggak boleh? kan konyol responnya.
saya yakin video ini bakal diperdebatkan sama para SJW itu terutama di X😂, mereka pasti gak akan terima kalo dibilang mereka tampil cantik dan sexy untuk menarik perhatian terutama lawan jenis, mereka akan menyuarakan itu mati-matian hanya untuk pemenuhan ego mereka, karena mereka ga mau terlihat seperti mensuperiorkan laki-laki....
Manusia perlu mengalami kepedihan akan rasa sakit yang mendalam agar ia bisa menjadi kuat atau berevolusi. Dan manusia hidup bergantung dan terikat pada pengetahuan dan persepsi dia sendiri, sedangkan pengetahuan dan persepsi itu sesuatu yang samar, karena manusia berbuat/mengulangi sesuatu yang dia benarkan semata dan itu lah kenyataan.
Tapi kenapa dalam kasus hewan yang memiliki keindahan umumnya adalah jantan yang bertujuan untuk menarik betina, sedangkan dalam kasus manusia, perempuan lah yang cenderung memperindah diri untuk menarik pria
Krn laki laki dalam sudut pandang perempuan dilihat dari kemampuannya provide utk keluarganya.mungkin itu alasan kenapa raja raja /org kaya banyak gundiknya ,dan org tua juga setuju setuju saja ketika anak perempuannya dijadikan gundik,bahkan dahulu jadi sebuah kebanggan ,Krn si perempuan akan membawa kemakmuran TDK hanya utk klgnya tapi komunitasnya.
Pertanyaan fundamentalnya sebenarnya sederhana, apakah wanita dandan itu biologi atau kah budaya? Jawabannya tentu budaya, dan karena di masa lalu budaya itu di bentuk oleh laki-laki, tentulah akhirnya penampilan perempuan itu di tentukan oleh selera laki-laki. Sedang sekarang tentu keadaan sudah berbeda di mana perempuan punya daya tawar dan peran yang lebih banyak dibandingkan dulu, jadi apakah perempuan dandan di masa sekarang karena dorongan seksual, sebagian mungkin ia, namun yang patut kita perhatikan baju perempuan yang cukup terbuka seperti gaun tidak sepenuhnya bisa menimbulkan nafsu, ga semua perempuan berbaju terbuka itu pada akhirnya bisa menimbulkan hasrat biologis, misalnya perempuan yang prilakunya seperti laki-laki, berambut pendek tapi berbaju agak terbuka, apakah lebih menimbulkan nafsu ketimbang perempuan feminim, seksi berambut panjang dan memakai gaun terbuka? Jadi ada benarnya dimana dandan bisa untuk tujuan biologis maupun ekspresi diri. Ketertarikan seksual tidak hanya di lihat dari pakaian, tapi pesan apa yang mau di sampaikan dari pakaian itu? Bayangkan yang berhijab bisa punya daya tarik seksual lebih tinggi dari yang terbuka. Dan soal biologis seperti keinginan bertahan hidup dan bereproduksi itu naluri purba manusia, sedang keadaan sekarang sudah jauh berbeda, kita punya kehidupan yang lebih rumit, dimana tujuan kita bukan lagi sekedar hanya bertahan hidup dan reproduksi, sebab 2 hal ini bisa dengan mudah didapat di dunia modern seperti sekarang. CMIIW
Menurutku hal yang paling ironi dari feminisme itu menggunakan nilai nilai dari yang mereka benci yaitu patriarki seperti menjadi pemimpin, kuat dan independen dan jika gagal mereka dianggap rendah oleh kelompok mereka sendiri
Nih arti patriarki>>sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan dan otoritas tertinggi dalam masyarakat. Dalam masyarakat patriarkis, laki-laki mendominasi dalam berbagai aspek, seperti kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial, dan penguasaan properti. Sementara itu, perempuan biasanya dieksploitasi, dirugikan, dan memiliki status yang lebih rendah.
Ada make up yang memang untuk berekpresi diri(goth atau niche2 lain)...tapi memang mayoritas untuk atraksi seksual, contohnya aja lipstick paling populer tetap yang merah.
Semoga lancar guru gembul seminar di Yogyakarta, dan di setiap Perjalanan dari Yogyakarta sampai ke Bandung lagi semoga di berikan perlindungan oleh Allah SWT Aamiin 🤲👍🙏🥰🔥
Pak Guru tau apa yang dimaksud dengan pelecehan seksual kah? Kok bisa dikatakan seorang wanita berdandan dengan pakaian terbuka dikatakan melecehkan seorang laki-laki. Saya kira saudara harus mengetahui terlebih dahulu apa itu pelecahan seksual, jenis pelecahan, dan siapa saja yang bisa terkena pelecehan. Saudara terlalu melakukan justifikasi tanpa dasar yang jelas.
pada bagian itu saya memang berlebihan tetapi narasi yg saya ajukan sbnrnya pertanyaan : jadi apabila pria memprovokasi wanjta secara seksual disnggap pelecehan lalu mengapa wanita yg memprovokasi pria secara seksual tidak d sebut pelecehan?
@@gurugembul apakah provokasi yang dimaksud sampai menunjukkan alat kelamin? Atau pakain terbuka? Pakain terbuka di sini konteksnya juga belum jelas karena setiap daerah memiliki kultur yang berbeda. Misalnya jika di Timur menggunakan pakaian Rok di atas Lutut dan belahan payudara kelihatan dianggap pakaian yang tidak terhormat beda lagi dengan di Barat. Jadi konteks pernyataan dan keadaan sosial lingkungan sangat memengaruhi. Sebenarnya jika keadaan seperti itu tidak digubris tidak akan menjadi masalah. Jaga pandangan dan ucapan yang mestinya dilakukan. Trauma orang yang terkena pelecehan itu sangat memdalam karena saya pernah mendampingi sendiri bagaimana kondisi korban ketika mendapat pelecehan dari seseorang.
@@gurugembul izin pak, ada lagi bagian lain yang saya rasa anda berlebihan dalam menjelaskannya. Salah satunya "kenapa perempuan ga bikin roket aja?" Pak, banyak kok perempuan yang jadi astronaut dan ikut bekerja bikin roket di industrinya. Kalaupun jumlahnya belum banyak, ada faktor keterbatasan akses pendidikan bagi perempuan yang timpang dibanding laki-laki, belum lagi ada diskriminasi terhadap perempuan di lingkungan perusahaan. Mungkin baiknya anda lebih sensitif gender pak dalam menggunakan diksi saat bikin script video.. sebab beberapa poin dalam video ini terdengar kasar dan tidak peka pada pengalaman hidup perempuan yang sulit..
@@shabrinaparamacitra8428faktanya dari tahun 1970an perempuan sudah melewati pria dalam tingkat lulus sarjana ( di amerika dimana NASA terbentuk) kalau emang gak ad perempuan yang pengen masuk di dunia STEM atau di pembangunan rocket , ya itu bukan karena diskriminasi , ya itu karena pilihan cewe
cth baim wong cerai krna ktanya paula selingkuh yg dihujt jstru baim wong, paula disupport supaya ttep kuat oleh kbnyakn kaum feminis lah giliran kmren virgon selingkuh malah lbh parah hujatannya 😆😆 membagongkan emang di peminis tuh 😆😆
Emang yg support paula itu karna feminisme? Kalau gw liat sih bukan ya. Emang semua artis punya fans sendiri. Mungkin itu fans paula. Atau benci baim dari dulu karna bbrp hal yg dia tampilkan sebelumnya
Apa ini ada hubungannya sama ketidakpercayaan perempuan terhadap laki-laki karena sudah banyak kejadian kalau perempuan itu mudah diperlakukan semena-mena, makannya para feminis (atau mungkin bukan feminis) tidak mau dianggap kalau mereka tidak bisa hidup tanpa laki-laki atau tidak mau dianggap lemah. Jadi semua tindakan mereka yang secara tidak langsung sebenernya bertujuan untuk menarik lawan jenis (seperti dandan dan berpenampilan menarik) tapi mereka klaim bukan untuk itu sebenernya adalah bentuk perlawanan. Kalau saya pikir, iya juga. Kalau misal tidak bertujuan menarik lawan jenis dan untuk diri sendiri, kenapa mengupayakan berpenampilan menarik, toh kita sendiri gak bisa lihat.
Sangat2 Setuju thd pandangan dan analisa Guru Gembul..... Haiiiii...., para penegak hukum dan pembuat produk hukum (DPR dan Pemerintah) berlaku yg adil dong dlm menyikapi realita ini.
Haloo, Pak Guru. Maaf sebelumnya kalau saya jadi tergelitik untuk nimbrung di diskusi ini. Terutama tentang konteks feminis dan SJW, karena di konten-konten Guru Gembul lain yang saya lihat tentang feminis selalu dikaitkan dengan SJW. Saya hanya ingin memberi sedikit masukan, semoga tidak berlebihan. Mungkin alangkah baiknya jika mengurangi penggunaan istilah "SJW" dalam konten-konten yang informatif seperti ini. Menurut saya, hal ini bisa membuat orang-orang yang ingin menyuarakan ketidakadilan sosial merasa ragu karena takut dicap negatif sebagai SJW. Akhirnya, banyak isu sosial yang mungkin tidak tersentuh atau dibahas. Lalu tentang feminisme, saya juga ingin berbagi pandangan sebagai seorang laki-laki yang sudah berkeluarga. Saya tidak menganggap diri saya seorang feminis, tetapi saya bisa dibilang mendukung gerakan yang memperjuangkan hak-hak hidup perempuan. Saya rasa, inti dari feminisme yang sering disuarakan (terlepas dari perdebatan tentang gagasan feminisme barat yg berlebihan) adalah sesederhana untuk memanusiakan manusia saja, terutama perempuan, di dunia yang masih sangat patriarkal ini. Diskriminasi terhadap perempuan sudah lama terjadi, meskipun kita mungkin hidup di lingkungan yang lebih aman untuk mereka, namun banyak perempuan di belahan dunia lain masih berjuang untuk hak-haknya, hanya untuk sekedar hidup bersosial sebagai manusia dengan nyaman dan aman. Menurut saya, tidak semua feminis adalah SJW, dan tidak semua yang disebut SJW bersikap berlebihan. Saya berharap ruang diskusi ini bisa lebih inklusif tanpa harus saling memojokkan. Terima kasih, Pak. Salam dan sukses selalu!
Kalau dilihat dari psikoanalisis Sigmund Freud gimana kang? Seringkali pria kan memandang wanita yang sexy secara instingnya atau secara gak sadar (unconscious). Nah selain ada insting itu kan harusnya ada ego yang mengontrol dirinya buat gak menatap secara seksual terus menerus. Bukanya dengan ego tsb harusnya kita sebagai manusia bisa saling memahami kang? Dalam artian saling menjaga batasan. Jika memang manusia memakai instingnya saja dan egonya ga dipakai bukankah sama saja seperti hewan yg cuma punya insting? Disini saya cuma bertanya dan berpendapat ya teman2. Memang memahami wanita itu syulit😂
Untuk wanita muslimah, syariat Islam sudah mengaturnya. Allah Ta'aala berkata, وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعْنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجْسَ أَهْلَ ٱلْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (Al Ahzab 33:33)
@@arunaputra2266 Ya udah, saya akan jelaskan tafsir dari ayat yang saya sebutkan di kolom komentar ini. Di ayat itu kan ada kata وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى Nah itu syahidnya. Artinya “Dan janganlah kalian bertabarruj seperti tabarrujnya wanita² pada masa jahiliah yang pertama.” Arti dari ayat ini apa? Artinya, ولا تُظْهِرْنَ زِينَتَكنَّ وتُبْرِزْنَ مَحاسِنَكُنَّ للرِّجالِ، كعادةِ النِّساءِ في الجاهليَّةِ قبْلَ الإسلامِ Janganlah kalian menampakkan perhiasan dan menonjolkan keindahan² kalian dihadapan para laki-laki, seperti kebiasaan wanita-wanita pada masa jahiliah sebelum datangnya Islam. Referensi tafsir yang saya ambil adalah: Tafsir Ibnu Jarir (19/97), Tafsir Al-Qurthubi (14/180), Tafsir Ibnu Katsir (6/410), Tafsir As-Sa'di (hal. 664), dan Tafsir Ibnu 'Asyur (22/12, 13). Ibnu Jarir At Thobari berkata: قيل: إنَّ التَّبرُّجَ في هذا الموضعِ: التَّبختُّرُ والتَّكسُّرُ... وقيل: إنَّ التَّبرُّجَ هو إظهارُ الزِّينةِ، وإبرازُ المرأةِ مَحاسِنَها للرِّجالِ Dikatakan bahwa 'tabarruj' dalam konteks ini berarti berjalan dengan angkuh dan bergaya... Dan dikatakan juga bahwa 'tabarruj' adalah menampakkan perhiasan dan memperlihatkan kecantikan perempuan dihadapan laki-laki. -Tafsir Ibnu Jarir (19/97) وقيل: التَّبرُّجُ هو مشْيُ المرأةِ بينَ يدَيِ الرَّجُلِ. قاله مجاهدٌ. وقيل: هو أن تُلقيَ الخِمارَ على رأسِها ولا تَشُدَّه ليُواريَ قلائدَها وعنقَها وقُرْطَها، ويبدو ذلك كلُّه منها، قاله مقاتلُ بنُ حيانَ. Dikatakan pula bahwa 'tabarruj' adalah perempuan berjalan di hadapan laki-laki. Ini adalah pendapat Mujahid. Dikatakan juga bahwa tabarruj adalah ketika seorang perempuan melemparkan kerudung di atas kepalanya tetapi tidak mengikatnya dengan erat sehingga memperlihatkan kalungnya, lehernya, dan antingnya, dan semuanya terlihat dari dirinya. Ini adalah pendapat Muqatil bin Hayyan. -Tafsir Al-Mawardi (4/399). Al-Qurthubi mengumpulkan semua pendapat ini dan berkata: ... المقصود مِن الآيةِ مُخالَفةُ مَن قَبْلَهُنَّ مِن المِشْيةِ على تَغْنيجٍ وتَكسيرٍ وإظهارِ المحاسِنِ للرِّجالِ، إلى غيرِ ذلك ممَّا لا يجوزُ شرعًا. وذلك يَشملُ الأقوالَ كلَّها ويَعُمُّها ... Yang dimaksud dari ayat ini adalah melarang perempuan mengikuti cara berjalan wanita-wanita sebelum Islam yang berjalan dengan gemulai, menggoda, dan memperlihatkan kecantikan mereka kepada laki-laki, dan hal-hal lain yang dilarang secara syariat. Ini mencakup semua pendapat tersebut. -Tafsir Al-Qurthubi 14/180 Jadi, dari sisi mananya ada perdebatan dalam memahami ayat ini bang? Ini yang nafsir para pakar tafsir/imam² mufassir hebat lho (Senyum)
@@PrasTyo-ug7mn betul bang. Sangat mudah memahami ayat ini. مَآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْقُرْءَانَ لِتَشْقَىٰٓ Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah; QS. Thaahaa ayat 2
Perspektif2 seperti inilah yg perlu masif disampaikan dlm berbagai hal.....tdk melulu didasari faktor hukum, agama, dsb. Yp bikan berarti mengesampingkannya yp lebih kpd memprioritas membuka ruang diskusi berfikir yg LOGIS sehingga ruang tsb mengakomodasi berbagai lapisan masyrkt......sehingga diharapkan akan mendapatkan pemahaman yg sangat mendasar namun kuat secara nalarnya...
Guru Gembul, sebenarnya ada beberapa bagian video ini dimana Guru bikin beberapa asumsi yang saya kurang setuju. Guru ngomong kalo wanita yang memakai baju-baju seksi itu sengaja provokasi laki-laki dan aneh kalo mereka merasa marah terhadap laki-laki yang coba mendekati mereka, tetapi menurut saya itu harus ditaruh di konteks dimana banyak perempuan telah di perkosa atau di lecehkan oleh pria, jadi reaksi negatif itu mungkin datang dari tempat yang sensitif. Selain itu, menurut saya sih implikasi apapun yang mungkin ada, kalo wanita ataupun pria nggak mau di ngomong seksual oleh orang lain yang mereka nggak mengetahui, menurut saya ya itu hak mereka (bukannya bilang kalo Guru setuju dengan perilaku ini, cuma untuk kasih pandangan saja). Guru juga framingnya kalau ini nggak adil terhadap laki-laki karena wanita boleh pake baju seksi dan provokasi laki-laki, tetapi Guru dan beberapa sumbernya juga bilang kalau standar cantik wanita itu ditentukan oleh laki-laki dan patriarki, jadi bukannya baju seksi itu cuma konsekuensi oleh tarikan laki-laki kepada ciri-ciri wanita? Ini bukan untuk ngomong apapun tentang karakter Guru, saya sebenarnya suka menonton banyak video Guru Gembul, tetapi untuk video ini ada beberapa hal yang saya kurang setuju, dan gpp, kan sama-sama diskusi kritik.
@@gurugembulbener pak guru setuju. Banyak juga laki" Jadi korban pelecehan bukan perempuan saja, apalagi betina pemuja rahim hangat banyak tuh. Kalo wanita sudah berpakaian benar tapi di lecehkan itu sepenuhnya kesalahan pelaku. Akan tetapi kalo dari pihak wanita cara berpakaian nya minim. Maka pihak wanita pun salah.
@@gurugembul mungkin baiknya lebih hati-hati pak dalam memilih kata-kata, sebab patriarki itu erat kaitannya dengan kapitalisme. Keduanya adalah permasalahan struktural, tidak bisa dilihat hanya dari sisi biologis saja ketika hendak membahas soal daya tarik dan cara bertahan hidup perempuan. Saya juga merasa banyak banget pernyataan di video ini yang menyinggung perempuan. Saya juga ingin sekali bikin tanggapan namun sepertinya akan banyak dan panjang, tidak bisa dijelaskan satu per satu di comment section.
@@shabrinaparamacitra8428pria gak percaya sama feminis jadi gak usah suruh baca buku" Gak jelas itu karna emang gak ada manfaatnya buat pria itu sendiri, yang pada faktanya emang feminis itu emang merugikan pria
kasus yg udah2 justru pelakor yg kena hukuman sosial dan ditolak masyarakat, sedangkan laki2nya bebas melanjutkan hidupnya dan kebanyakan si laki2 dimaafkan istrinya karena si istri bergantung sama suaminya
Kurang setuju sih dengan video guru gembul kali ini, untuk standar kecantikan dibeberapa tempat aja berbeda, di video ini banyak pembahasan yg cukup sensitif, apalagi kutipan tentang representasi bibir atas dengan bibir bawah
Ngeyel aja teros. Ibarat lu bilang suka sate, eh orang lain maksa bilang lu pasti suka ikan. Heran cowo2 disini merasa mulutnya bisa mewakili isi otak wanita. Padahal ga paham
Tidak sesederhana itu Pak Guru. Kebutuhan manusia itu sudah upgraded dari keperluan biologis. Mmg ada wantita yg mencantikan dirinya tidak karena untuk orang lain tapi untuk dirinya sendiri. Saya punya sampel data dari 6 orang isteri saya dan 5 orang anak perempuan saya. Tergantung, karekter dan lingkungan perempuan itu juga (batas mencantikkan diri dsb nya).
Benar, Menarik Perhatian itu bukan cuma seksual, bisa status, kelas sosial, power,, dsb. Banyak motifnya. Dan bisa saja seksual, tapi tidak setiap hari. Pada dasarnya ya tingkap ekspresif orang beda beda. Bisa dibilang ekstrovert/introvert. Taste seni orang beda beda juga. Tapi satu hal yang pasti, motif seksual itu sudah jadi bisnis yang besar sekarang. Bukan berarti kita melupakannya, banyak yang membudaya ya karna bisnis tahun demi tahun perlu profit lebih dari orang-orang ini. Kadang bisa jadi "Over" inilah yang bahaya. Dan sesuai judul Feminist juga mendukung "over" ekspresif ini.
Sesuai apa yang gugem bilang saya akui "benar juga" 😂😂😂 tapi ada kalanya saya malas dandan untuk keluar rumah dan dandan maksimal di rumah tanpa ada siapa² dan "tidak mempostingnya "
Saya suka dengan guru gembul ngikutin udah lama, tapi kurang setuju dengan pernyataan 3:45 kalau menggeneralisasi "perempuan dandan untuk menarik perhatian para pria/kompetisi untuk perempuan lain" Bagaimana untuk perempuan yang suka sesama jenis?
Dari yg sya liat perempuan benar2 lesbian majority berpenampilan seperti laki2, mereka jarang ato sama sekali tidak dandan… cewek lesbian yg terlihat feminim dan suka dandan mostly bisexual ato tetap ada ketertarikan dengan laki2.
@@claude434 benar kak. Tapi setau saya lesbian itu lebih kompleks dari yg kita (bukan kaum lesbian ) tau . Yang kakak sebutkan barusan mungkin itu versatile jadi emang suka cowok dan cewek. Ada role lain seperti: - butch/butchy itu biasanya yang maskulin -femme itu biasanya yg feminisme -Androgynous: Individu yang menggabungkan elemen maskulin dan feminin dalam penampilan dan perilaku mereka Dan mungkin masih ada spektrum spektrum lain yg saya sendiri tidak tau, tidak mau tahu, dan tidak paham. Sama halnya orang² Asexual. Orang aseksual tidak tertarik secara seksual kepada siapa pun, tetapi mereka tetap bisa merasakan ketertarikan emosional atau romantis. Dan pastinya ada spektrum spektrum lainnya didalam nya
@@zavyer1948 bisa jadi ya... tapi kalo pendapat saya ya, apa yg dibicarakan guru gembul adalah majority dan yg jadi object pembicaraannya adalah perempuan stright.. minoritas memang ada sih tapi minorities dont make rules...contoh kalo sya bilang org indonesia suka makan nasi, bukan berarti saya bilang semua org indonesia suka makan nasi, mungkin ada minority yg lebih suka ketela, papeda, ubi ato roti kan ya.. jadi kalo pak guru gembul bilang cewek berdandan untuk cowok yang menjadi object pembicaraannya ya perempuan stright ya, bukan lesbian..pendapat sya itu sih
gua benci banget ketika ustad2 nyuruh cewe buat ngga berpakaian seksi dan menghakiminya dengan ancaman akherat, menurut gua dengan penjelasan ilmiah begini mereka yakin dan punya alasan buat ngga berpenampilan seksi. ini caranya HOW TO DEAL with orang yang males belajar agama
Ustadz menjalankan perannya dan segmennya ada tersendiri. Begitupula Guru Gembul menjalankan perannya dan segmennya ada tersendiri. Ga semua bisa cocok. Kesimpulannya, ustadz tetap harus peringatkan dengan dalil, dan guru tetap harus peringatkan dengan ilmiah.
Argumen bahwa wanita yang berpakaian terbuka "memancing" pelecehan dan oleh karena itu ikut bertanggung jawab, adalah pandangan yang tidak hanya berbahaya tetapi juga merusak pemahaman kita tentang hak asasi manusia dan martabat. Jika kita mengikuti logika ini, maka kita membiarkan pria lepas dari tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri, seolah-olah mereka tidak memiliki kontrol diri dan hanya mengikuti naluri liar. Ini adalah penghinaan terhadap pria itu sendiri, seakan-akan pria tidak mampu berpikir rasional dan bertindak bermoral ketika berhadapan dengan wanita yang berpakaian terbuka. Lebih jauh, argumen ini menyamakan wanita dengan objek yang secara otomatis memicu respons seksual, tanpa menghargai fakta bahwa wanita adalah manusia yang memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri tanpa takut akan kekerasan atau pelecehan. Bagaimana mungkin kita hidup di dunia modern, di mana hak asasi manusia diakui secara universal, tetapi masih ada yang berpendapat bahwa seseorang dapat "memancing" pelecehan hanya karena penampilannya? Ini membingkai wanita sebagai penyebab masalah, padahal akar masalahnya adalah ketidakmampuan pelaku untuk menghormati batasan dan hak individu lainnya. Pelecehan seksual adalah tindakan kriminal yang tidak memiliki pembenaran, titik. Menyalahkan wanita karena cara mereka berpakaian hanya memperkuat budaya patriarki yang menyuburkan sikap "menyalahkan korban" (victim blaming) dan memperburuk situasi di mana pelaku tidak dipertanggungjawabkan atas tindakan mereka. Jika kita membenarkan logika ini, apa yang selanjutnya? Apakah kita juga akan mengatakan bahwa pencuri tidak salah karena rumahnya tidak terkunci? Atau bahwa penipuan bisa dimaklumi karena korbannya kurang hati-hati? Mengabaikan tanggung jawab pria untuk mengendalikan nafsu mereka, atau lebih buruk lagi, membenarkan tindakan mereka dengan alasan pakaian wanita, adalah bentuk perbudakan moral di mana kita menolak untuk melihat manusia sebagai makhluk yang memiliki akal dan kehendak. Hanya ada satu orang yang salah ketika terjadi pelecehan: pelaku itu sendiri. Argumen ini saya khususkan untuk orang-orang yang memakai potongan argumen guru gembul untuk membenarkan tindakan cabul yang mereka lakukan.
Ada asap pasti ada api, kalau dalam kebakaran pasti di cari ini api disebabkan apa? Puntung rokok kah, konsleting listrik kah atau disengaja dibakar dari situ polisi tahu siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa kebakaran tersebut, kalau sudah tahu lalu apa? 1. Menghukum pelaku (jika dibakar dengan sengaja) 2. Mencegah kejadian tidak terulang kembali (dilarang buang puntung rokok, memperbaiki kabel listrik dll), semoga anda paham apa yang saya maksudkan
Sama konsepnya dengan pintu rumah. Misal terjadi pencurian dan rumah tidak dikunci, tentu saja kita tau pencuri lah yang salah. Sedangkan pemilik rumah tidak bisa dihukum walaupun dia tidak mengunci rumahnya. Namun, secara etik dan nalar, apakah tindakan membiarkan rumah tidak dikunci saat keluar rumah dapat dinormalisasi?
Nice Logic, tapi sebelum antum lahir dan argument manusia atau apalah itu namanya muncul, Tuhan sudah mengatur duluan. DALAM AL-QUR'AN "Wahai Nabi (Muhammad), katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin supaya mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S Al-Ahzab ayat 59) "Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan." (Al A’raf Ayat 26) DALAM AL-KITAB (Imamat 18:15) Janganlah kausingkapkan aurat menantumu perempuan, karena ia isteri anakmu laki-laki, maka janganlah kausingkapkan auratnya. (1 Korintus 11:6) Sebab jika seorang perempuan tidak menutupi kepalanya, lebih baik baginya memotong rambutnya; tetapi jika bagi perempuan merupakan aib jika rambutnya dipotong atau kepalanya dicukur, maka ia harus menutupi kepalanya.
Bacot, emang faktanya aja banyak cewe sengaja dandan sexy buat narik perhatian cewe, lagian disini kan yang gak adil si cowo dia dihukum karena kesalahannya tapi si cewe bebas aja padahal dia yg mancing si cowo😂😂😂, setara gak tuh
Ibarat dalam pekerjaan ada yang namanya hak dan kewajiban. Hak kita adalah adalah menerima gaji dan fasilitas lain (asuransi), dan kewajiban kita adalah bekerja sesuai dengan tugas dan waktu yang telah disepakati. Dalam hal feminisme, para wanita "terlihat" hanya menuntut hak mereka sebagai wanita, tetapi banyak mengabaikan kewajiban yang seharusnya mereka jalankan sebagai wanita. Kalau menurut pandangan saya pribadi, hal ini terjadi karena pria telah melakukan "pembiaran" terhadap perilaku mereka yang mulai bergeser dari karakter wanita. Seharusnya kita jangan lagi menganggap bahwa kecantikan dan bentuk tubuh mereka sebagai acuan utama dalam mengambil sikap terhadap mereka, cobalah untuk mempertimbangkan hal yang lebih esensial seperti sikap keibuan nya, sopan santun dan tata bahasa atau mungkin kecerdasan nya. Apakah kita masih mau mencari pasangan atau sosok ibu untuk anak kita yang cantik/sexy sedangkan dia arogan terhadap kita dan kasar dengan anak" kita?
gini pak guru di era sekarang itu perempuan melakukan seleksinya sendiri, misalkan dia pake baju wow, krn yg mereka incar adalah pasangan yang tidak mudah terprovokasi dengan pakaian itu. jadi simple aja klo ada laki yg lgs terprovokasi brti bukan kriteria dia, nah setelah dapet pasaangan yg tidak mudah terprovokasi itu akhirnya wanita itu merasa nyaman krn dipikiranya dia pasti tidak mudah terprovokasi sama perempuan lain. nah biasanya setelah itu wanita itu setelah dapat sesuai kriterianya secara otomatis bisa jadi akan menutup diri krn benar2 menghargai pasanganya. dan bener wanita sbg mahluk biologis ya untuk kawin, tapi dengan siapa kawinya itulah dia cari manusia. klo laki2 liat cewe cantik lgs nafsuan, sagne dll ya cewe secara otomatis menyingkirkan itu. tapi jika ada cowo yg fokus sama tujuanya, kerjaanya itu yg dia cari.
Kadang ada pria yg tidak gampang terprovokasi, tapi klo pria tersebut lagi pengen trus ada cewek lewat yg berpakaian minim maka apa yg terjadi? Bisa jadi di keadaan normal pria tsb bisa jadi g tertarik sama wanita tsb.. biologis tubuh kadang kita g pernah tau, ada pria yg suka liat film pemerkosaan tapi apa pasti dia ingin memperkosa? Kan blom tentu.. kadang ketika kita nafsu klo cewek kita ga nafsu kita bisa menjadi g nafsu dan membatalkan sex.. aneh kan, trus klo kita menunda berhubungan sex misal pengennya siang ngelakuin malam hari akhirnya jadi cepet keluar padahal Klo pengen langsung exekusi bisa setengah jam..
@@t.plesmineswkwk aneh emang, seleksi macam apa perempuan itu dg menunjukkan penampilan yg wow, ntar giliran ada cwo yg g nafsu sama penampilannya dan di kira pria yg tepat ternyata dia lgbt, dan suaminya selingkuh sama bapaknya malah lucu lagi😂😂
prespektif yang menarik, tapi bukankah menggunakan diri sendiri sebagai umpan (menggunakan baju wow) untuk mengetes pria random sangat beresiko ya, padahal kan bisa saja menggunakan wanita lain untuk menge tes si pria random tersebut yang otomatis si wanita itu tak perlu menjadikan dirinya umpan
Bahasan ini mengingatkanku minggu lalu, saat aku ngobrol2 di acara Ibu2 kampung. Kami sedang membahas salon dan produk2 krim wajah beserta harga2nya (yg menurutku mind blowing, yg seumur hidup tidak tertarik dengan produk salon beserta dokter2 kecantikannya). Bagiku kosmetik2 yg dijual di supermarket jelas lebih aman karena diawasin BPOM dan depkes serta kebanyakan diproduksi oleh perusahaan farmasi. Lalu ada salah 1 Ibu yg menyentil diriku sebab mukaku banyak flek2 hitam, harus perawatan ke dokter kulit buat ngilanginnya dan pakai krim untuk mencegahnya. Lalu aku menjawab oh aku nggak apa2 sih dengan flek2 hitam di wajah, wajar karena dulu aku kerja lapangan yg sering dibawah matahari langsung. Justru flek2 hitam ini menunjukkan kalau pertahanan tubuhku berfungsi. Yaitu mencegah sinar UV tembus ke dalam dengan membentuk tameng melanin gelap. Apalagi kulitku punya tone cerah. Tidak seperti orang2 yg tone warna gelap yg punya pertahanan lebih dari sinar UV. Ibu2 ini pada bengong denger omonganku.😂 tapi tetap mereka menyarankan untuk pakai krim yg menghilangkan flek2 hitam. 😂😂. Ya aku cuma senyum2 aja tapi dalam hati bingung. Kalo fungsi pembentukan melanin dibatasi lha uv menembus kulit bisa kanker Maaak....
Omong kosong yg paling sering dipakai adalah "gw dandan bukan buat orang lain, bukan buat perhatian, bukan untuk dapat pujian." Terutama di era media sosial siapa yg upload foto glow up tanpa tujuan ingin dipuji?
Iya butuh validasi, apalgi ? Disaat laki laki penasaran lalu nanya nanya muji muji, si cewek kalo udah dapet validasi ya di cuekinlah tuh laki. Cewek akan menghargai orang yang lebih darinya dalam hal apapun itu
Ini salah satu alasan saya melarang istri saya berdandan jika keluar , kadang dia jawab nya seperti kaum feminis , Dan saya tidak tau terlalu jauh alasannya ,mengapa saya melarang nya , terima kasih informasi nya pak guru ini saya akan tanamkan untuk keluarga saya
*Disclimer, sy ini tak berkubu. Bukan pula sjw. Saya hanya netizen.*
Dandan, diantara hasrat dan ekspresi diri.
Yg menjadi problem itu batasannya atau tujuannya?
Sebagai konteks, berikut rangkuman kesimpulan dari video ini :
*Dalam Masyarakat, suatu skandal akan memiliki dampak yg berbeda pada laki-laki dan perempuan.
*Skandal perselingkuhan dipicu oleh perempuan yg menggoda laki-laki yg tak bisa menjaga hasratnya.
*Perbedaan standar dalam mengekpresikan dandanan antara laki-laki dan perempuan.
*Tujuan utama dari dandanan perempuan adalah ekspresi yg digunakan untuk memprovokasi dorongan seksual laki-laki saja.
*Dandanan laki-laki tidak menonjol secara visual.
*Dandanan perempuan disesuaikan dengan selera laki-laki.
*Payudara perempuan adalah hasil evolusi untuk meningkatkan daya tarik visual demi menarik pejantan.
*Laki-laki tertarik dengan perempuan sexy dan cantik karena dianggap sebagai simbol kesehatan dan kesuburan.
*Feminist tak mengakui bahwa dandan merupakan ekspresi seksual.
*Kalau memang dandan hanya berupa ekspresi diri, kenapa yg ditampilkan justru memiliki kecenderungan untuk mengeksploitasi tangkapan visual pria?
*Disisi lain, hukum yg legal, formal dan tegas juga melarang laki-laki melakukan tindakan balasan atas provokasi visual oleh perempuan tsb. Hal ini dirasa tak adil oleh Pak Guru.
Mari berdiskusi dengan pertanyaan:
1) Apa betul dimasa sekarang ini, standar dan tujuan manusia berdandan itu hanya demi alasan seksual?
Soal dandan adalah ekspresi diri, tentu penjelasannya mudah. Manusia itu tidak semuanya rumit. Kebanyakan malah hanya ikut-ikutan. Mereka cuma ngefans saja. Ketika ngefans lalu ditiru banyak orang, maka inilah yg menjadi standar umum yg disebut trend.
Nah, ngefans dengan siapa ini yg kemudian menimbulkan tanggapan berbeda. Dalam konteks ini, dandan mengalami pergeseran fungsional dalam masyarakat yg kemudian menjadi kultur budaya disaat itu. Kultur budaya itu tidak hanya satu atau dua macam, tapi amat banyak variasinya.
2) Apa betul, hasrat seksual manusia dimasa sekarang semata untuk pertahanan diri dan pelestarian spesies?
Tentu dimasa sekarang cukup jelas, bahwa hasrat tersebut juga punya tujuan rekreasional. Perlu diingat bahwa hasrat laki-laki itu tak mengenal siklus. Dahulu laki-laki bebas bisa punya banyak pasangan karena perempuan membutuhkan kepastian perlindungan diri. Evolusi laki-laki ini terjadi sebagai salah satu respon atas keberlangsungan spesies.
Lantas di masa sekarang, apakah hasrat laki-laki tak perlu dibatasi? Apa cukup hanya dengan dibatasi melalui pernikahan? Apa tepat, hasrat laki-laki itu bisa dibatasi dengan meniadakan provokasi seksual? Tentu saja kenyataannya tidak cukup. Pernikahan hanya penanda sosial, bukan biologis. Baik laki-laki dan perempuan masih harus bertanggung jawab demi menjaga keberlangsungan pernikahan tsb. Bila contohnya burung, meskipun "berdandan", tak semua burung itu punya lebih dari satu pasangan. Dandannya pun tak lantas pudar setelah punya pasangan. Apakah burung bisa selingkuh? (Sy bukan burung, Hehe)
Dari sudut pandang pertahanan diri dan pelestarian spesies, tentu saja cara menjaga hubungan itu sudah jelas batasannya. Cuma dalam hal rekreasional, akan sangat bergantung pada kemampuan diri masing-masing untuk menentukan batasannya. Balik lagi pada diri sendiri. Baik laki-laki maupun perempuan, dirinya sendirilah yg bisa mengendalikan 'pengen' itu. Kegagalannya itupun dirinya sendiri yg sepatutnya menanggung.
3) Ketidakadilan yg dirasakan atas dampak dari skandal perselingkuhan itu bukankah justru malah tepat?
Bahkan dengan adanya kenyataan seperti itu, masih tdk mampu mencegah terjadinya perselingkuhan. Ingat, dalam konteks biologis, laki-laki adalah pihak yg paling bertanggung jawab. Bentuk pertanggungjawaban inipun tidak selalu negatif. Contohnya, poligami. Dalam hal ini, tidak semua laki-laki mengalami dampak negatifnya.
Alasan kenapa secara sosial, wanita terkesan tidak menanggung dampak negatif yg lebih atau sama besar dengan pria, itu kan juga balik ke urusan biologisnya. Untuk melestarikan spesies, manusia membutuhkan lebih banyak perempuan daripada laki-laki. Masyarakat sendiri yg menjaga tatanan itu secara sadar. Terutama laki-laki yg hasratnya tanpa siklus itu.
4) Lantas apa betul, karena tanpa siklus maka hasrat laki-laki menjadi tak bisa dikontrol? Kenyataannya banyak bukan, kasus pelecehan itu bukan atas dasar provokasi visual oleh perempuan. Tentu saja, laki-laki bisa berkilah dengan alasan biologis. Cuma kan konteksnya sudah bukan lagi provokasi, bisa jadi malah fetish.
Rasanya, trend sekarang ini memang adalah bentuk perlawanan atas hasrat laki-laki yg tak bersiklus itu. Akar persoalan dan batasan permasalahannya disitu. Maka batasan berdandan juga bisa dipatok dari itu.
Sekian.
nuhun atas komennya yg panjang. layak jd bahan diskusi
Untuk poin 4, sebenarnya dalam agama yg saya yakini, laki2 pun memiliki peran untuk menjaga dirinya dari perbuatan demikian. Seperti menurunkan pandangan, tidak berduaan dengan lawan jenis dsb. Poin saya, dalam kasus laki2 yg tetap melakukan hal tersebut tanpa provokasi sekalipun menurut saya masalahnya terdapat dalam laki2 tersebut. Yes, kalaupun perempuan tidak melakukan provokasi bukan berarti 100% aman. Pencegahan dalam agama saya itu dilakukan oleh kedua gender, bukan hanya dititikberatkan kepada perempuan saja.
Komentarnya sudah panjang kali lebar kali tinggi tapi memang tidak ada yang membantah pernyataan kalau terdapat cacat logika pernyataan "Saya dandan untuk diri saya sendiri", kalau alasannya karena ikutan trand, trand yang mana? Perempuan ketika mempersiapkan diri ketika berdandan tidak ada ikut-ikutan trand, mereka mencari pakaian terbaik yang mereka punya dan yang paling pas di badannya, mereka juga mencari riasan-riasan yang pas untuk wajah atau tangan atau kaki atau rambut mereka. Kalau semuanya dikatakan ikut-ikutan trand setiap tubuh perempuan itu berbeda-beda tidak semua akan bisa diikutkan dengan trand. Balik lagi, yah pada hakikatnya mereka berdandan yah untuk menarik laki-laki secara seksual. Tau kenapa tidak ada kingdom human? karena Manusia masih memiliki sifat dan genetik yang sama seperti Animalia lainnya, pejantan menawarkan perlindungan, betina menawarkan keberlangsungan spesies. Kalu soal rekreasi, itu sudah hal yang berbeda dan itulah yang membedakan spesies manusia dengan spesies animalia lainnya, manusia diberikan otak yang dapat berfikir dan berasional atau berlogika yang membuat manusia jadi berfikir kalau seksualitas itu bisa menjadi rekreasi yang menyenangkan diri sendiri.
Soal ketidak adilan sosial, karena wanita adalah makhluk yang rentan dan tidak dapat melindungi dirinya sendiri, yah balik lagi laki-laki yang dikasih akal dan fikiran serta logika harus pandai menjaga burungnya agar tidak dipakai oleh sembarang perempuan, kalau merasa ada perempuan yang menggoda, dandani saja pasangan nya dirumah seperti yang dipakai oleh si perempuan yang membuat dia tergoda. Sesimpel itu.
@@raihanrusli2720 , apakah upaya pencegahan yg diajarkan itu sudah cukup adil dan efektif?
@@zefanyamaranathamangunsong6850 , komentar sy memang menjelaskan pemahaman sy soal, kenapa feminist bisa menganggap berdandan adalah bentuk ekspresi diri. Dalam opini sy, tidak ada salah atau benar dalam pernyataan itu. Segerombolan zebra yg berkelompok dan berkamuflase untuk menghindari singa tak perlu dipersoalkan oleh jerapah.
Laki-laki dan perempuan memiliki drajat yang sama dengan fungsi yang berbeda
Sebagian Feminis ingin berfungsi seperti laki-laki tapi tak mau menanggung resiko sebagai laki-laki.
Soalnya dari dulu pendidikan, lingkungan hidup kita di samakan jadi semua terdoktrin bahwa hal yang seharusnya dilakukan laki2 bisa/bagus untuk dilakukan perempuan contohnya kerja
Suruh bangun rumah mana mau mereka 😂
@@Bals45hina kuli dia gaskan suruh bangun rumah dia tak mau
@@Bals45dak usah jauh jauh bangun rumah.....pasang gentengnya saja mau nggak?🤣
Laki-laki dan perempuan itu setara namun tak sama. Masalahnya banyak sekali gagal paham mengenai perbedaan di dalam kesetaraan , mereka pikir perbedaan itu sama dengan ketidakadilan
Memang manusia itu membingungkan, mereka menyalahkan pihak lain atas kesulitan yang mereka buat sendiri.
ujian untuk diri sendiri, azab untuk orang lain 🤣
saya juga manusia mas
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
@@danielhandika8767Dosa waris/berbagi 🤣
Tepat ......
Sebagai perempuan ya, memang betul apa kata pak guru perempuan berdandan untuk diri sendiri, untuk kepuasan diri sendiri dan membuat kita lebih percaya diri tetapi tidak berhenti disitu. Secara ga sadar ya kita ingin di lihat dan di validasi bahwa kita cantik dan menarik. Aku sebisa mungkin ga munafik karna emang aku juga berdandan ketika akan keluar rumah aja kaya ngedate atau kerja.
Tapi ga jarang kita sebagai perempuan tiba-tiba tengah malam dandan terus catokan and then take a picture hanya untuk mengagumi diri sendiri betapa cantiknya kita dan menariknya kita. Tapi tetep aja ga berhenti di situ toh fotonya kita upload juga untuk menarik orang lain 🤣.
Sbg perempuan saya setuju dg anda
Tapi misalnya ada perempuan berdandan cantik untuk menarik lawan jenis, dan ketika udah dapet lawan jenis,apakah secara naluri sudah tidak ingin dandan? Kan tujuannya udah kesampean. Tapi nyatanya tetep dandan, dan aku rasa itu bentuk ekpresi diri dong.. Sudah tidak perlu menarik lawan jenis untuk kebutuhan kawin. Atau emang ingin kawin dengan Laki-laki lainnya😂😂
Bahkan bangga ketika dipuji punya nilai sex appeal. Atau perempuan sexi. Pura2 tidak paham akar kata dari kedua istilah tadi adalah sesuatu yang sangat tabu untuk ditampakkan di depan umum.
Sbg mak² yg dah umur 40th sy setuju. Dulu gadis² sy era 90an akhir belum trend hijap. Sy sedaya upaya pilih baju yg ketat²,wlwpun alm ayah kdng bising..celana pun ketat²,da gitu "tebar² pesona" bareng kawan jalan² dan berusaha mencari spot² keramaian seperti hiburan kampung² (pasar malam,pagelaran musik² hajatan dsb) 😅
Yaaa memang utk menarik perhatian cowok² kok..😂
Klw skrg uda tua ya alhamdulillah uda istiqomah berhijap,klwpun paripurna dikit biar ga keliatan kumal aja..
Dan anehnya ketika kecantikan itu dipublis dengan pakaian minim,,giliran dipegang malah marah marah... Terus gunanya mempublis ke publik berpakaian minim itu fungsinya apa kalau dipegang aja gak boleh...???
"Wanita membeli barang lebih banyak dan tampil lebih cantik di masa subur. Menunjukkan tujuan tampil cantik untuk kebutuhan kawin, tuntutan naluri dari otak mamalia yang sudah diwariskan dari teori evolusi."
Dr. Kristina Duante, Ph.D
Universitas Texas, As
"Selama masa subur, wanita secara tidak sadar berusaha menarik pasangan. Dan berpakaian secara menarik menjadi salah satu cara untuk mempertahankan spesies.
Dan karena perempuan bersaing dengan perempuan lain dalam masa subur mereka. Sehingga lebih insentif untuk berhias dan berpakaian semenarik mungkin."
Martie G Haselton
Personality and Social Psychology Bulletin.
Memang pengakuan dan khayalan cewe kalo mereka dandan untuk diri sendiri hanya komedi belaka. Penelitian menunjukkan hal yang sebaliknya. 😂
Setuju
Gak salah juga sih.
Kan mereka menarik pasangan juga untuk diri mereka sendiri 😁😁
apakah ada penelitian yg menunjukan perempuan juga haus status? mengingat kasus blunder yg disebabkan para istri pejabat.
Apalah dayaku yg gk pernah berias apakah aku ini mutan wkwkwkkwkwkwkwkwkwjwkwjwjwkwkwkwkwkkwwk
Aplgi emak emak menopose ,sealgi swami kerja ikut senam bersama ibuk ibu tanpil paling nge jreng segala dipake parfum 1 botol dipake
Wanita semakin menunjukkan dirinya lemah, maka semakin menunjukkan dirinya menarik bagi lawan jenisnya. Sedangkan bagi pria semakin menunjukkan dirinya kuat dan tangguh maka semakin menunjukkan dirinya menarik bagi lawan jenisnya.
Pak Guru Tolong bahas "menghormati yang lebih tua dan menyayangi yg lebih muda" Bagimana praktek semestinya?
emang mesti nya gmn?
Anak generasi skr kurang beretika dgn yg tua gak hormat gmna yg tua mau menyangi yg muda.
Seharusnya yg muda menghormati yg tua dan yg tua pasti sayang dan mengayomi yg muda.
Atau sebaliknya yg tua sayang yg muda tp kebanyakan yg muda tidak respect dgn yg tua.
Coba perhatikan di sekolah sbg lingkungan setelah lingkungan rumahnya.
@@bigbro7228wah boleh banget tuh keknya seru tapi hipotesis saya sih karena mungkin gambaran rasa sayang bagi anak muda belum terpenuhi jadi blm bisa menghormati yang tua itu sih yang saya lihat fenomena dan yang saya rasakan
Mungkin para waifu bisa ikut menjawab.
@@sigitindah8374 justru aku teh sedang bertanya ihhhh
Indonesia darurat empati pak, lebih senang melihat orang terlihat kesalahannya daripada menyelesaikan suatu masalah dengan mencari kesepahaman.
Bener banget, rasanya sekarang kalau seseorang dikasih pekerjaan bukan karena dipercaya bahwa kemampuannya memang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tertentu, tapi hanya sekedar pengalihan tanggung jawab supaya dirinya tidak disalahkan.
Terlihat kalo ada kejadian selalu pertanyaan pertama yg muncul "salah siapa?" 🤣🤣
Gugem lagi bicara tentang ideologi global, Mas. Bukan cuma Indonesia.
pak guru saya terkungkung oleh pemikiran² banyak dari para penulis buku, tapi akhirnya saya bisa membedakan antara doktrin² dan ilmu yang objektif, makasih Uda membangunkan kesadaran akal kami untuk selalu skeptis dan kritis pak.
pak guru adalah pahlawan, masyaallah.
Sebelum baca buku, biasanya saya memahami dulu latar belakangnya, 1. Latar belakang pendidikan si penulis, 2. Latar belakang waktu ketika buku itu ditulis, 3. Latar belakang mengapa buku itu ditulis.
Selamat sekarang anda terkukung pemikiran pak guru gembul 🎉🎉🎉🎉
Yak! Selamat terkungkung di kubangan yg lebih menyedihkan. Kubangan doktrin Gembul 😂
Betul banget semua yang disampaikan oleh Guru Gembul, dandan dan mempercantik diri, itu semua bawaan lahiriah yang didorong oleh naluri survival tiap spesies agar dapat pasangan.
Dan karena dunia manusia sangat kompleks, maka banyak aksi dan reaksi yang terjadi dalam proses naluriah "mempercantik diri demi lawan jenis".
Ada wanita2 yang meyakinkan dirinya dan wanita lain bahwa mempercantik diri itu untuk dirinya sendiri, juga didorong oleh naluri survival.
Karena buanyak wanita terlahir tidak cantik. Udah dandan dan perawatan pun ternyata tetap ga dapet jodoh. Udah merias diri eh ternyata si pria idaman malah cinta dengan wanita yang dianggap lebih cantik darinya, dll.
Dan patah hati itu membuat sedih, depresi, hilang semangat hidup, mengganggu aktivitas dll.
Semua karena apa?
Karena niat mempercantik diri demi pria.
Melakukan suatu pengorbanan demi orang lain tapi tidak sesuai harapan, itu menyakitkan.
Agar wanita bisa survive dengan mental health yang sehat, tetap bisa terus cantik tanpa sedih dan depresi, maka mekanisme bertahan hidupnya adalah dengan "mengubah tujuan berhias".
Jadi tetap berhias, yang meningkatkan peluang dipilih oleh lawan jenis, tetapi nothing to lose, karena sang wanita sudah beradaptasi dengan realita. Nothing to lose, toh gw juga cantik demi diri gw sendiri. Dapet pasangan alhamdulillah, ga dapet juga gapapa.
Jadi pola pikir "berhias demi diri sendiri" adalah bentuk survival juga dari sebuah spesies.
nah dari awal target merias diri adalah ekpektasi pria "idaman", ketika ekspektasi pria "idaman" itu di hilangkan, maka muncul ekpektasi baru yang mana tidak berpatok hanya pada 1 pria "idaman" melainkan semuanya. berarti tetap saja tujuan merias diri adalah untuk menarik lawan jenis.
@@tantrafandika9013 yup, memang itu yang dikatakan kakak ini kok, bukan sebaliknya. 2 tujuan bukan berarti tidak ada tujuan utama, bisa saja tujuan 1 itu yang utama atau keduanya adalah tujuan utama. 2-2 nya dianggap benar.
@@Surcradis2525 yup betul, that's what i mean. 👍
Bbehhhhh ini pikiran gue tadi yg nat nut nat nut pas dnger guru gembul bahas di atas, baru kali ini aku nyimak konten beliau dengan nut nutan kaya kurang setuju tp ga ngerti gimana ngomong nya wkkwkw bukan ga setuju si, lebih ingin nambahin aja
@@tantrafandika9013kog gw sbagai cewe jijik ya bacanya. Kenapa cowo ngeyel bgt seolah2 yakin atas tujuan milyaran wanita berdandan. Gw ga suka cowo aja tetap dandan.
sebagai perempuan saya mengakui hal itu, dan kadang bertanya2 kenapa para feminis tidak ingin mengakuinya sama seperti apa yang pak guru katakan, saya juga sering berkata hal yang sama pada teman2 keluarga, kenapa para pria memakai pakaian tertutup tapi wanita terbuka begitu lebar dan tak ada satupun yang menjawab. Tapi berdasarkan pengalaman sendiri dan melihat beberapa pengalaman orang lain, perempuan itu sepertinya lebih mementingkan perasaan nya daripada berbicara jujur terutama di hadapan pria. apa yang diucapkan sering berbeda dengan apa yang sebenarnya dipikirkan. perasaan sering kali mengalahkan logika
🙏
@@gurugembuldebat aja sama rocky gerung kang, supaya seimbang...
@@ramarr6214 wkwkw gk semuanya perlu didebat sama rocky gerung bang, apalagi doi kgk nikah hahaha
Feminisme = STANDAR GANDA
No Debat
Emang para feminisme sekarang itu rata rata standar ganda semua kalau enggak berarti munafik aja
Apakah pimpinan kita feminis ?
@@kosgaming1251Tidak. Pimpinan kita Patriarki, Feodal dan Oligarki. Pimpinan kita kan "RAJA JAWA" (Kata Bahlil).
😂😂@@hirumayoichi2625
@@hirumayoichi2625jgn bawa² suku
standar ganda feminisme zaman sekarang adalah, jikalau si cewek kenapa-napa cowoklah yang salah meskipun si cewek yang membuat kesalahan tersebut tetap cowok yang salah
Feminisme memiliki banyak gelombang atau aliran.
Wkwk secara logika Iya bang tapi kalau kata aku sih karena secara biologis emang tugas cowo untuk melindungi jadi segala fenomena yang berdampak kepada dirinya merupakan kesalahan cowo yang ga bisa melindungi 🤔
Zaman dahulu Kala: semua Salah cowo
Zaman sekarang: semua salah cowo
Banyak perubahan di dunia ini tapi hanya ini doang yang sama
@@rezanalbany3799 secara biologis memang begitu, tapi tentu si cewek gak bisa mengharapkan perlindungan si cowok selama 24/7 non-stop jadi si cewek punya kewajiban untuk melindungi dirinya sendiri juga, nah dalam konteks modern kita mengenal istilah "cewek selalu benar dan cowok selalu salah" inilah standar gandanya, si cewek meski dia yang membuat masalah tersebut katakanlah dia tidak sengaja menumpah kan air misalnya justru si cewek gak di tegur dan cuma di bilang "gak apa, lain kali hati-hati ya" dan jika di balik si cowok yang tanpa sengaja menumpahkan air justru dia di maki-maki di bentak dan sebagainya, kesetaraan gender gak akan pernah bisa dicapai jika justru si cewek selalu di bela dan di bebaskan dari segala masalah dan tanggung jawab hanya dengan alasan dia cewek dan semua tanggung jawab dan beban justru semua di lempar ke cowok dengan alasan dia cowok, kalau berbicara konteks kesetaraan gender, harusnya cewek dan cowok menanggung beban dan tanggung jawab yang sama, saya sangat respect dan salut sama para wanita yang benar-benar mau menanggung beban dan tanggung jawab yang sama dengan cowok, merekalah perempuan independen yang sebenarnya, tapi masalahnya di era sekarang, banyak wanita-wanita pemalas dan gak tau diri berlindung di balik feminisme ini dan menuntut ini itu ke si cowok, kalau di cowok gak mau justru si cowok yang di cancel, di hujat, di katain patriarki dan segala macamnya.
karena ini panjang aku harap siapapun yang membaca komen ini baca dengan teliti ya, biar gak salah tangkap
contohnya?
sesungguhnya tipu daya mu (perempuan) amatlah berat” (QS. Yusuf [12] 28).
saya juga pengen berbusana mengekspresikan diri sebagai pria dengan memakai full set armor perang abad 18
Muboker susah
Kalau saya ingin full zirah samurai ☝️
Kelazz bang wkwkw
Aq pengen pakai bajunya "iron man" cuk🤣🤣🤣
Brooh,jgn bongkar rahasia kita para lelaki😢😢
Kalo perempuan tampil terbuka, minimal tolak ajakan selingkuh! Bukan menerima ajakan selingkuh tapi nggak mau disalahkan!
Yess🎉 gak tau malu
Lah selingkuh kan 2 arah, harusnya kalo salah itu yaa berdua lah 😂
@@fitriaayucendana4883kayak yg paling controversial sampe skrg kan skandal mulan jameela noh. Klw dia punya akal sehat pasti dia sedaya upaya menolak Dhani,ini malah diam² bikin "projek" sampek ngasil safeeya 😂
Bukannya konteksnya di sini cowo mendapatkan hukuman atas kesalahannya sedangkan si cewe engga🧐
Kalo emg ga berniat "cari mangsa" kayanya dari awal juga gaakan terbuka sih.
Berdandan untuk diri sendiri tetapi hanya dilakukan saat hendak keluar rumah, kalau hanya di rumah malas berdandan.
Lah kalau untuk diri sendiri kenapa hanya dilakukan saat hendak keluar rumah?
Kan aneh.
Butuh apresiasi dan pengakuan mungkin
🤣
Tau darimana di rumah malas dandan. Byk cewe dandan juga di rumah.
@@myvvrong9207 cek presentasinya mas
bro sedang memasak
Saya memahami poin video ini tentang ketidakadilan dalam cara kita memandang pria dan wanita dalam kasus perselingkuhan. Saya setuju bahwa tidak adil jika hanya pria yang dihukum. Namun, saya juga ingin menambahkan bahwa baik pria maupun wanita memiliki cara masing-masing untuk menarik perhatian lawan jenis, entah itu lewat pakaian, makeup, atau penampilan fisik. Kesimpulannya, kita harus lebih adil dalam melihat kedua belah pihak, karena setiap orang punya hak untuk tampil menarik, tapi tetap harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Saya paham arah video ini dibuat dan saya netral dalam pandangan ini. Memang benar, wanita sering kali menggunakan pakaian seksi, makeup, atau bahkan operasi untuk memperbesar payudara guna menarik perhatian pria, dan sebagian besar ujungnya untuk tujuan seksual. Tapi menurut saya, ini juga berlaku bagi pria. Kita juga sering berusaha tampil lebih menarik-potong rambut rapi, pakai parfum, olahraga biar badan terlihat seksi-dan tujuannya sama: untuk menarik perhatian wanita. Bahkan di sosial media, banyak tips tentang cara membuat wanita tertarik secara seksual. Jadi kalau wanita berpakaian seksi atau berdandan untuk daya tarik seksual, pria pun tidak jauh beda. Jadi menurut saya, ini bukan hal yang salah atau hanya satu pihak, karena kedua gender punya cara masing-masing untuk menarik perhatian lawan jenis.
ideologi = mengikuti hawa nafsu, kepentingan, dan ego pribadi
sains = melihat sesuatu apa adanya. namun manusia punya gen yg selfish / mempertahankan hidup spesies. egois juga dong pak gembul??
pengertian ideologi dan sains anda sepertinya kurang luas dan agak gk tepat
Selfish Gene -Richard Dawkins
iya, tapi berbanding jauh. egois di sains itu yah gk tau juga sih gimana maksudmu tapi mungkin bisa dikatakan kyk "ilmuwan ini dengan egois menciptakan penelitian demi menyembuhkan kanker", tidak ada kebohongan untuk mengisi sesuatu, jika blum tau maka dianggap blum tau, bukan dianggap fakta. tapi egois yang sudah berhubungan dengan nafsu dan kepentingan sendiri2 serta kelompok2 itulah ideologi. bohong pun boleh, cuci otak pun dianggap benar. trus poinmu apa sekarang? iya egois juga. trus?
Idividualitas dan selfish itu bisa baik asalkan dilakukan secara moderat. Karena kebutuhan naluriah manusia juga disitu. Sedangkan ideologi itu kebablasan! Nafsu dan individualitas didewakan. Sedangkan sains mengakui bahwa kebutuhannya naluriah manusia itu perlu dipenuhi tapi sains juga mengakui kalau itu dilakukan kebablasan bakal gak baik. Terus kontradiksinya dimana?😂
@@FMLab-wu2fj baik, bisa dipahami bedanya 🙏
Gw lebih berfikir kalo feminst / gerakan women suport women adalah gerakan vigilante terhadap pria. Karna ketika mereka dihadapkan oleh suatu kasus, mereka hanya melihat dari satu sisi & cenderung standar ganda.
dan kalo kita bikin men support men dibilang misoginis 😂
anjing memang tak semuanya jantan 😂
@@bukanianantono maaf bro curhat dikit, gak tau kenapa semakin banyak perempuan yg selalu menyalahkan pria atas semua hal. Rasa ketertarikan gua terhadap wanita udah mulai berkurang. Sebenernya wajar aja kalo laki laki di jaman sekarang jadi misoginis. Karna laki juga punya perasaan. Ini juga lagi terjadi di korea & barat. Dimana mulai ada gerakan men right / antifeminist.
Susah bre entar dituduh patriarki klo nolak jadi male feminist@@darkjokeshistori
Woman support woman itu konsepnya ga begini. Dulu dan bahkan ampe skrg, byk wanita menjatuhkan wanita lain. Misal gosipin janda padahal mereka ga mengganggu. Ngatain penampilan cewe lain. Dll. Tapi jika ada konflik ya harusnya objektif. Bukan terus memihak by gender.
@@darkjokeshistori Lanjutkan bro..
Kalo cewek bisa menghindari pernikahan dengan embel2 "gak butuh cowok"... Buktikan cowok juga bisa melakukan hal yg sama. wkwk
Tetapi di alam liar dalam kingdom animalia. Betina atau jenis kelamin yang dibuahi, kebanyakan mereka tidak memiliki kemenarikan dalam segi visual. malah sebaliknya pejantan atau jenis kelamin yang mebuahi, kebanyakan mereka memili visual visik yang menarik atau kita lihat indah.
Burung merak katanya yg cantik malah jantanya y? Ayam jago jujur cantik bgt padahal jantan nya....
Karena dalam dunia mereka pihak jantan tidak menjanjikan apa2 selain sperma. Sebenarnya di kalangan manusia juga ada yang seperti itu.
Ikan juga demikian
default nya memang begitu, emang cuma manusianya aja yang betinanya "mempercantik diri"
Kalau manusia kenapa tebalik ya
Bebek Mandarin yang cantik itu jantan
Cowo juga ada yg dandan, perawatan, pake produk2 styling rambut (kaya pomade, hairspray), pengen terlihat macho dengan olahraga tapi straight bukan gay. Yang gay juga ttp ada. Jadi sebenernya menurut saya cowo juga sama aja sih, ingin terlihat ok untuk menarik pasangan terlepas dia gay ato tidak (beda target doang, bedanya yg gay bkn lawan jenis)
Laki berpenampilan menarik, merias diri agar kaum feminim tertarik itu sangat alamiah dan normal.
Pria berdandan/flexing utk menarik perhatian wanita. Wanita pamer tas/flexing utk memanas2i wanita lain (mengalahkan pesaing/survival) targetnya bukanlah pria.
Berdandan untuk memikat lawan jenis memang hal normal bagi laki-laki / perempuan.
Tapi yang dibahas kan perempuan berdandan, berpakaian terbuka, dll tapi beralasan tidak untuk memikat laki-laki dan menyalahkan jika nafsu laki-laki terpancing. Padahal perempuan itu sendiri yang mancing nafsu laki.
padahal udh dikasih tau 12:30
12:55 bang
Kalau kata Albert Camus, manusia memiliki pemikiran yang absurd. Tak bisa ditebak dan terlalu aneh dalam pengstruktural logika. Ingin itu tapi actionnya lain 😅
Bukannya sudah dari dulu ya, makanya ada kata kata.
"kalau suami salah, jelas dia salah, tapi kalau istri salah maka si suami yang salah(tidak mampu mendidik istri dll)"
Nah sekarang semakin Extrim nya karena pernikahan tidak lagi dinilai dibutuhkan sebelum hubungan suami--istri.
Jadinya" Kalau si cowok salah, memang cowok itu yang tidak baik, kalau si cewek salah maka tetap si cowok yang salah".
betul, udah gitu mereka egois pula ketika menikah. Masa "uang suami buat istri tp istri ya tetap utk istri"
Pak guru gembul dulu pernah bikin video tentang dilema perempuan. Pada laki-laki, kebutuhan reproduksi dan survival bisa dipenuhi secara beriringan. Tapi pada perempuan, pemenuhan itu saling meng"cancel" satu sama lain, sehingga perempuan harus loncat dari satu mode ke mode lainnya tergantung situasi. Ini yang menyebabkan perempuan itu "membingungkan".
setuju dengan guru gembul 😃
tapi tidak hanya satu faktor saja, faktor utama untuk mempercantik diri agar percaya diri itu ada benar-nya atau untuk pekerjaan, misal jika dia public figure, MC atau pekerjaan yang memungkinkan berinteraksi dan sosialisasi, faktor kedua untuk menarik perhatian lawan jenis.
tetapi perlu diingat tidak semua wanita terlahir dengan wajah yg cantik atau tubuh yang bagus,
Pada kasus wajah terkadang ada wanita yg survive dengan jerawat mereka, ada noda atau bopeng kalau pun berdandan (make up) mungkin bukan untuk menarik lawan jenis saja tetapi ada faktor lain yg utama lebih kepercayaan diri mereka, jadi jika mereka berhasil cantik itu bentuk syukur mereka akan usahanya, skincare dan make up itu berbeda, skincare untuk perawatan dan make up untuk mempercantik dan melindungi wajah juga dari paparan matahari, mungkin yang ditekankan make up yang sensual, karena saat ini make up minimalis atau natural juga cukup bagus agar tidak terlalu menor.
Pada kasus tubuh, ada juga wanita yang mudah gendut atau terlalu kurus, sehingga mereka menjaga pola makan dan berolahraga untuk kesehatan mereka sendiri dan hasilnya memiliki tubuh yang indah, yang salah adalah ketika sudah mendapatkan bodygoal mereka memakai pakaian yang terlalu minim, jadi seksi disini harus ditekankan untuki wanita-wanita yang suka memakai pakain terbuka, disini salahnya. Seharusnya tetap berpakaian yang sopan.
Pada laki-laki pun juga sama mereka merawat dan mempertampan diri untuk menunjukan kalau mereka mampu dan berada di kelas sosial tertentu atau pekerjaan, memakai pakaian mahal, jam tangan mahal ataupun kendaraan mahal untuk status sosial sekaligus menarik lawan jenis.
Masalah nya apa yang terjadi pada komunitas feminis, setiap ideologi mereka memiliki tujuan masing2 yang bahkan mereka tidak berkaitan satu sama lain
- Ada yg capek sama patriarki (patriarki, ga nuntut hal lain)
- Ada yang ga suka sama perbedaan gaji cowo cewe
- Ada yang ga suka gaya wanita yang terlalu lembek (pengen jadi karen)
- Ada yang nuntut hak2 tapi ga mau resiko cowo
- dll yg masih kelewat dari pikiran saya
Dari semua itu, semisal bener2 terjadi komunitas besar feminis ada. Menurut gw mereka bakal sering perang saudara
disclaimer SAYA BUKAN FEMINIS. SAYA JUGA BUKAN SJW. saya gak berkubu
saya gasetuju pak guru soal cewe hanya berdandan untuk menarik hasrat cowo. gasemua manusia itu mengikuti kebutuhan dan kebiasaan evolusioner mereka.karna semua itu di kontrol sama kultur jaman sekarang. cowo juga banyak yg pake pomade, pake anting, pake baju trend jepang/korea, gaya rambut trend jepang/korea, dan fashion2 niche lainya. apakah mereka begitu selalu untung menarik perhatian wanita? ya jelas engga. yg ada malah dibilang jamet. dan mereka pake itu juga pas diluar aja, bukan didalem, karna memang tujuanya ingin di validasi orang lain kalau identitasnya seperti ini keren. tapi bukan berarti pengen nyari cewe toh? walaupun saya cowo, tapi saya tau gamungkin cewe2 semua berpikiran beda. kita sama2 manusia. sama2 ingin validasi dari orang lain soal penampilan kita, tapi bukan berarti tujuanya untuk menarik hasrat lawan jenis. tolong dibedakan. oleh karena itu, saya tegaskan. Manusia tidak boleh di judge berdasarkan apa yang mereka pakai. kecuali memang dalam area kerja, atau suasana formal, semua orang berhak untuk memakai pakaian sebebas apapun TANPA harus takut dicabuli oleh lawan jenis.
poin lain saya ga setuju, bahwa motif dasar perilaku manusia cuman 2. maaf, ini pandangan yang sangat feudal. manusia jaman sekarang memiliki motif perilaku yang lain selain hanya bertahan hidup dan bereproduksi. kita adalah species yang diberikan akal jauh lebih dari binatang, sehingga kita memiliki sesuatu yang tidak dimiliki binatang lain. yaitu identitas diri. banyak sekali orang2 yang mati karna ingin mempertahankan identitas diri mereka supaya tidak tercoreng atau berubah, apakah bisa dibilang mereka melakukan hal tsb hanya utk survive dan breed? sama hal nya seperti berdandan dan berpakaian. memang banyak sekali cewe2 diluar sana itu berpakaian karna ingin menarik lawan jenis. tapi tidak semua wanita berpikiran seperti itu, banyak yang berpakaian seksi dan terbuka hanya karna mereka ingin terlihat cantik dan seksi, tapi tidak ingin menarik hasrat lawan jenis. hal tsb hanya menjadi sebuah validasi dari identitas mereka sebagai perempuan. tanpa adanya keinginan seksual.
sekarang kalau memang semuanya hanya berdasarkan keinginan seksual pada dasarnya, kenapa ada orang yang aseksual? ada orang yg aromantic. benar2 gabisa memiliki hasrat seksual kepada orang lain. apa mereka kelainan? ya tentu. tetapi apakah kita bisa benar2 yakin kalau diantara perempuan2 lain yang "normal" gaada yang punya sedikit trait aseksual itu?
diulang ya, saya bukan feminis SJW. justru saya juga muak dengan aksi2 mereka. saya juga setuju kalau kasus yg disebutkan gugem diawal itu kedua belah pihak harus bertanggung jawab. tapi BUKAN karna si cewe nya itu berbusana terbuka. tapi karna cewe tersebut gapunya integritas dan mau saja menghancurkan hubungan keluarga orang.
Berani bgt gugem bahas ini wkwkw 🤭 tp setuju sih pak, saya perempuan pun resah dan banyak tidak setujunya dengan feminisme ini (terutama yg standar ganda, bukan yg sekedar woman empowerment)
Ada sejarah panjang tentang fashion wanita yang lebih pendek dan terbuka khususnya setelah era perang dunia kedua dengan paham kebebasan ekspresi. Dan emang barat ini standar ganda mereka yang membuat fashion demikian untuk wanita dan mereka juga menolak reaksi negatif dari komentar lawan jenis .
Waktu Syekh Puji nikah dgn gadis dibawah umur
aparat bertindak krn dianggap melanggar hukum.
Tapi..
Waktu Nenek Rohaya (Palembang) menikahi Selamet yang dibawah umur..
dunia tenang-tenang aja
🤣🤣🤣
😂😂😂😂 ga adil
Nah bener... 😅
Karena perempuan itu mengandung dan itu perlu di usia yg udah aman untuk hamil
Nenek rohaya udah menopause woee mana aman vangke ? !
@@ningsihsutanto5267nenek rohaya terlalu matang kaka😂
Saya bukan feminist dan tidak menyukai paham paham feminist barat yang menurut saya berlebihan tapi menurut saya guru harusnya lebih banyak juga ngobrol sama wanita yang berbeda tentang kenapa mereka dandan, karena menurut saya yang guru sampaikan dalam video ini tentang kenapa wanita dandan kurang tepat dan picik. Waktu lebih kecil sekitaran SD saat saya melihat mv atau video beberapa penyanyi wanita cantik yang memamerkan tubuhnya saya juga berpikir seperti penjelasan guru dalam video ini "wanita dandan untuk menarik lawan jenis untuk berhubungan sexual" lalu saya mendengar berita ternyata selama ini mereka dilecehkan oleh lingkungannya, saya mikir kenapa dia sedih? Kenapa dia marah? Bukannya itu wajar terjadi karena dandanannya? Setelah semakin dewasa dan mulai suka dandan saya sadar, dandan itu memang ada yang hanya untuk ekspresi diri dan untuk membangkitkan kepercayaan diri dan tidak semua wanita yang berdandan maksudnya untuk menarik lawan jenis, banyak wanita yang berharap ada satu tempat dimana mereka bisa dandan dan pakai apapun yang mereka mau tanpa dicatcalling atau dipandang aneh oleh laki laki yang menggunakan alasan biologis dengan mengatakan "kami kan memang makhluk visual, kami diciptakan dengan nafsu yang lebih besar" kalau menurut saya itu laki laki yang hanya diberikan nafsu tapi tidak dengan akal. Penjelasan dalam video ini menjurus hanya pada satu ciri wanita kenapa suka dandan. Wanita sekarang merasa cantik tidak hanya dengan gaun terbuka dan high hills, banyak dari mereka memakai gaun terbuka karena begitu normanya di jaman modern ini atau jika merujuk pada selebriti bisa jadi itu tuntutan perusahaan atau bos mereka yang juga laki-laki. Saya khawatir dengan adanya video ini laki -laki jadi punya alasan untuk menghujat perempuan.
Sudah sering di podcast podcast lain, cari saja dengan keyword tersebut
kurang tepat dan picik ? wkwk
ini tuh konteks secara umum kepada wanita yg berdandan provokatif di luar rumah , toh memang kenyataannya begitu kok..buat nyari pasangan
buktinya wanita2 yg sudah menjadi istri santai aja di rumah gk perlu dandan , kenapa ? ya karena dia sudah laku tidak perlu lagi dandan yg gimana2..
beda cerita kalo emang sang istri keluar rumah sendiri atau pun bareng suaminya , baru deh bisa dibilang tuh dandan buat 'statement' atau 'kepercayaan diri'
perempuan yang waras dan sehat juga gk bakal tampil provokatif kalo dia udah punya pasangan ..
kalo urusan hujat menghujat gk bakal ada yg bisa menghentikan , jadi jangan diurusin itu udah diluar kendali..
Ketahuilah jika tidak ada laki didunia ini maka seketika wanita akan berhenti dandan😂
tetap aja wanita ada masa subur jadi naluri mempertahankannya spiesies makin kuat
Jadi inget bos Victoria secret laki laki dan nganu....wkwkwkwk
Teruntuk laki2 maupun perempuan.
Kebebasan ber expresi adalah bentuk kesombongan manusia yg mau menang sendiri atas manusia lain.
Mereka menganggap skin exposure sebagai POWER. Makanya hijab dianggap sebuah penindasan karena menghilangkan POWER tersebut.
Bukan, coba aja cowo disuruh pakai baju jenis itu seumur idup. Paling juga banyak yg ga mau. Intinya manusia umumnya tidak suka dikendalikan
Feminisme Indonesia katanya memperjuangkan hak-hak Perempuan padahal Sila ke-5 menyatakan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, terus hak mana yang mereka perjuangkan, sementara faktanya tingkat sosial laki-laki dan perempuan Indonesia adalah sama dimata negara
Kalau dibilang berarti wanita yang berhijab itu bertujuan untuk menutup aurat supaya tidak menarik laki laki, ini bentuk kesetiaan wanita pada si suami, atau kalau yg belum menikah, utk mencegah hal2 yang tidak di inginkan, bukan perkara haram atau dosa ya, saya hindu dn cuma berspekulasi🙃
MasyaAllah mantab sekali gan👍
g mesti juga.. kalau kita bisa nge-judge yang berpakaian terbuka itu untuk menarik lawan jenis secara visual. Hijab pun begitu. Bisa juga cewe itu make hijab buat narik ketertarikan cowo dengan kriteria tertentu. Kenapa enggak? Kalau tujuannya menjaga diri bukan make hijab mas.. banyak cewe yang make hijab justru keliatan lebih menarik.
Bakar mukanya.. itu baru menjaga diri
Keren
@@venonumkriv2266 lalu kenapa banyak cewek yang ngerasa nggak nyaman pake hijab?Merasa tertekan katanya nggak bisa expresiin diri?
Asal muasal hijab, supaya bisa dibedakan dengan budak2 jaman dulu. Supaya ga diganggu.
Yg Guru Gembul singgubg disini melalui perspektif fungsional berdasarkan isyu reproduksi.. Btw manusia itu juga mahluk estetis... Mangkanya *segala* produk manusia ada pertimbangan estetis juga (selain pertimbangan fungsional). Dan aspek, estetis ini luas, tdk hanya urusan keindahan seksual aja.....
satu lagi paradox feminisme, adalah fenomena Onlyfans.
di satu sisi salah satu aspek feminisme adalah perempuan tidak mau dianggap "object" oleh laki2, dan perempuan boleh mengatur tubuhnya sendiri sekehendaknya. model onlyfans meng-objectify tubuhnya sendiri (bertentangan dengan feminisme) karena dia berkuasa atas dirinya sendiri, jadi model onlyfans atas kehendak sendiri (berbanding lurus dengan feminisme).
kayaknya mereka bisa jawab ini adalah kebebasan, selama dia suka sama suka, bukan paksaan oleh pria :v
Baru Inget Situs Streamer Twitch yang Double Standar ke Streamer Cam Girl sama V Tuber karena yang Satu bisa jadi anonymous
Bedakan antara keinginan pribadi dgn objektifikasi karena konstruksi sosial patriarki. Onlyfans itu keinginan individu, bukan gender. Justru yg diinginkan feminis adalah perempuan berhak mengekspresikan diri sesuai pribadi, bukannya dilekatkan dgn pandangan tertentu hanya karena ada fenomena minor seperti of...
@@ramarr6214aku mengibaratkan onlyfans atau cewe2 semacam ini seperti “orang yang sedang berjualan tapi gak pengen ada yg beli”
KLO imenurutku itu mah lebih ke supply and demand...kaya prostitusi ,mau dibubarin lokalisasinya ya ttp ada PSK nya,lha demand-nya tinggi.
setuju dan tidak setuju,
setuju --> sesuai dg yg di utarakan oleh pak gembul
tidak setuju --> krn laki2 mempunyai kriteria sendiri terkait penampilan wanita yg menarik baginya, kita tidak tau apakah penampilan wanita tersebut apakah menarik untuk banyak orang atau tidak? jika "menarik" menurut kebanyakan laki2 maka ke 2nya harus menanggung semua konsekwensinya, tapi jika hanya laki2 tersebut yg tertarik maka masalahnya ada pada laki-lakinya
Gak ditanya knp perempuannya mau?
Kalau korban sdh ikhtiar menjaga sikap dan kesopannya tetapi sipelaku masih tertarik secara seksual itu baru bisa dilimpahkan semua konsekuensi kelaki-laki.
Tp kalau si perempuan juga tidak jaga sikap dan kesopannnya gimana?
Menurut saya ini topik yang belum tuntas, presentasi kali ini menurut saya masih belum cukup dalam dan kurang luas sudut pandangnya. Saya harap video ini menarik cukup banyak perhatian orang-orang dengan pandangan lain, latar belakang berbeda, dan referensi yang berbeda juga untuk kemudian menjadi bahan berdiskusi di media publik.
Teman saya seorang guru yg terlibat kasus skandal dg salah satu siswinya, sudah sering "ngotel" sampai akhirnya ketahuan karena curhat hamil kepada temannya. Tentu saja teman saya itu mendapat sanksi berat luar biasa dan siswi tsb harusnya baik2 saja karena dapat pembelaan dari berbagai pihak sebagai korban dan perlindungan privasi. Saya pikir netizen di kota saya bakal menghakimi teman saya itu, ternyata malah kebanyakan bilang "ya, kalo udah sering ngotel berdua, artinya sama2 demen...", sayangnya, korban tetap membela diri kalau dirinya ke hotel itu karena dijebak, diiming2i nilai bagus dan ponsel baru.
Lalu teman saya yg lainnya, dia pacaran dg seorang perempuan yg sebaya, tapi teman saya itu berakhir di penjara karena si perempuan melaporkan pasal pelecehan. Saya sendiri tau kalau teman saya itu sudah lama diancam begitu oleh si perempuan, hanya saja tidak berakhir di penjara karena membayarnya dg sejumlah uang, seperti untuk bayar uang semester, bayar jilid makalah-skripsi, sampai tidak boleh putus darinya... Teman saya mengaku sih kalau dia memang melakukan hubungan badan dg perempuan itu, tapi siapa sangka itu dipake buat mengancam oleh perempuan tsb yg notabene pacarnya sendiri. Akhirnya dia muak dan pasrah aja dilaporin. Lumayan tuh vonis 5 taun.
Saya pikir sih masyarakat semakin ke sini sudah pandailah melihat dari dua sisi, cuma terkadang laki2 memang akan selalu lebih dirugikan dalam hal semacam ini. Kecil sekali kemungkinan laki2 bisa membela diri, apalagi menang.
Kalau menurut saya, dalam kasus anak dibawah umur atau masih sekolah itu memang seharusnya perlu pendalaman lagi. Anak-anak itu masih labil, pandangannya akan dunia lebih sempit dan tak jarang tidak memiliki kuasa. Mereka belum matang secara mental.
Sekalipun kedua orang itu memang demen sama demen, atau sang siswi menerima ajakan gurunya yang tanpa paksaan itu lantaran iming-iming sesuatu, sang guru yang adalah lelaki dewasa yang sudah hidup di masyarakat tetap seharusnya bersalah. Karena itu masuk kategori nya dalam manipulasi, cuci otak, dan semacamnya. Misal ada kasus Kyai pesantren mencabuli santri santri nya dengan mengatakan kepada korbannya bahwa mereka harus nurut karena ini ini ini, ntah menggunakan gelar habib atau hadits hadits palsu. Nah santri yang jadi korban pencabulan dan menerima saja tanpa bersuara itu tidak bisa bersalah. Karena mereka masih anak anak yang baru puber, masih labil, merasa tidak punya kuasa, dan memandang dunia sempit sehingga berfikir hal tersebut memang sudah seharusnya terjadi. Sekalipun pada akhirnya dia juga menikmati ya itu sudah lain cerita, psikis anaknya yang harus disembuhkan karena tidak seharusnya mereka mendapatkan kejadian seperti itu, karena akan menyebabkan kecanduan akan hal hal erotis di usia yang belum seharusnya matang secara mental.
@@KelapaWibu Memang perlu pendalaman dan guru itu mutlak salah "kalau" memang memanfaatkan apalagi memanipulasi anak didiknya. Tapi perlu digarisbawahi, perempuan yg "mengundang" dg penampilannya, artinya dia sudah paham atau sudah secara naluri memikat lawan jenis seperti kata gugem. Dan, siswi itu bukan siswi SMP atau baru2 masuk SMA, dia SMA dan udah mau ujian kelulusan, jejak digitalnya seperti IG setelah saya lihat, ya pantas saja kawan saya yg baru lulus kuliah dan honorer di sekolah tersebut bisa tergoda dgnya.
Lagi, gua ga membenarkan hal tersebut. Guru2 muda yg mengajar ke SMA sebenernya ada aturan khusus yg ga ada di jenjang2 di bawahnya, diwanti2 untuk selalu berhati2 dan menguatkan iman karena anak SMA bagi guru2 itu sudah bukan kategori "anak2" lagi. Guru2 SMA biasanya tahu betul kapan siswa/i-nya mulai berubah secara penampilan. Siswa laki2nya sih ga kelihatan ya, paling mulai lebih rapi, lebih wangi, lebih sering sisiran. Kalau siswa perempuannya mulai memodif seragam mereka lebih ketat, minimal dg menjahit ke dalam bagian pinggang, jelas sekali mereka sudah ingin "memikat" secara sadar atau tidak, wewangian lebih menyengat, jalan lebih melenggak-lenggok. Pada beberapa sekolah yg pernah saya datangi, entah kenapa yg seperti itu kesannya cenderung dibiarkan, paling hanya ditegur, padahal zaman saya dulu ada yg modif2 seragam langsung kena gunting guru BK bahkan kepala sekolah. Belum lagi hubungan guru dg siswa/i sekarang seperti tidak ada batasnya, beberapa saya menemukan nongkrong bareng, kalau udah di tongkrongan, seragam sekolah yg ketat itu ga ada apa2nya. Ini sekiranya yg jadi kehati-hatian para guru muda itu.
Kalau kasusnya di pesantren, saya pikir tidak bisa disamakan. Pesantren seharusnya bukan hanya materi yg diajarkan, tapi religi yg lebih kepada adab. Oknum pengajarnya atau biasa disebut ustad harusnya tidak ada celah untuk "terpikat" oleh siswi2nya karena pertama, sekelas orang yg paham agama harusnya dia takut dosa, kedua, santriwati tidak mungkin memodif seragam atau pakaian hariannya di pondok apalagi nongkrong bareng. Kalau terjadi hal asusila di lingkungan pesantren bisa dipastikan itu manipulasi oknum ustadnya kepada satriwatinya, ga ada alasan atau motif lain selain caboeell...
@@alteraccount9962 dapat dimengerti pak, saya nggak punya argumen dalam hal ini lantaran kurangnya pengetahuan dan referensi. Semoga hari bapak menyenangkan.
Hati2 Pak guru.. Kalo ada yg ngepost video bapak ini di IG ato tiktok, pak guru bakal dicap misogyn, patriarki, red flag, closed mind, dll 😂😂😂
di twittard
@@rizkiramadhansiregar2173 di Quora juga cuy
Feminis galak galak coeg akutakut😅
Gk ngaruh, ya namanya juga lautan fakta
Skrg ini sering terjadi perselingkuhan di dunia para ARTIS tanah air, yg jadi pertanyaannya adalah knp jika korbannya adalah wanita maka si wanita tersebut mendapatkan bnyak dukungan dari masyarakat tetapi sebaliknya jika korban'a adalah Laki-Laki malah masyarakat tidak ada yg peduli bahkan ada yg menghujatkan si laki' tersebut walaupun dia yg korbannya (diselingkuhi)
R.I.P (LANANG) 😢😢😢
Yaaa Laki Laki Harus Jaga Pandangan Bukan Malah Nurut ama Nafsu dgn ngelakuin CatCalling.... Banyak Juga Perempuan yg pake pakean Sopan tapi Kena CatCalling
Dalam kasus seperti ini, sy bisa ibaratkan. Ketika kamu melewati zebra cross saat menyebrang, kamu tidak sepenuhnya terjamin tidak akan ditabrak. Namun ketika kamu tertabrak, setidaknya kamu tidak disalahkan karna itu. Karena kamu sudah menjalankan sesuai aturan yg aman.
Dan juga, jika mmg dgn logika anda, maka buat apa menahan diri untuk sesuatu yg dilarang (seperti mencuri), toh banyak juga yg masih mencuri.
pake helm juga kalo kecelakaan mati 😂
jd maksud anda kenapa harus pake helm gitu?
semoga berhasil 😂
@@football-verse-f3bkalau pikiran gw sih gini
Jika rumah digembok aja masih kemalingan ya apalgi kalau nggak digembok😅.Kalau pakaian sopan masih juga kena Catcalling ya apalagi pake pakaian sexy😂
trus??siapa yang salah??@@football-verse-f3b
Dear mbak, hanif.
Tolong cermati konteks yang dibahas.
Di video, terpampang jelas bahwa guru gembul sedang mengomentari wanita yang menggunakan pakaian minim ( menggoda pria).
Lalu ada ketidak adilan, karna wanita tidak terkena sangsi sosial dll.
Sementara pria mendapatkanya.
.
Semoga bisa dipahami, biasakan berkomentar sesuai konteks pembahasan.
Yg luput dr gugemb adalah seni berekspresi. Karena itu seni kerangka berpikir guru gembul tidak bisa disamakan dengan yg dibicarakanya
Lihat apa yg disampaikan. Bukan siapa yg menyampaikan
Mau lu dengar lagu dari radio, tv, HP,. Pasti lu dengar lagu nya kan. Bukan muka orangnya. Apalagi dari radio kaga keliatan. Apalagi kalo pake headset
Duhh gini doang ribet
Si tiba-tiba seni😂😂😂
“Saya laki2 gak bisa memaksa perempuan untuk jangn tampil seksi di depan umum, yg bisa saya lakukan adalah menjaga pandangan dan pikiran saya”. Maka-
seharusnya perempuan juga berpikir dgn cara yg sama;
“saya gak bisa menyalahkan laki2 untuk tidak berpikiran negatif atau sampai melecehkan krn keseksian saya, yg bisa saya lakukan adalah menjaga sikap dan kesopanan saya”
Silakan berkebebasan, silakan laki2 penuhi kebebasan nafsu mu tp dgn cara yg beradap, silakan perempuan tampil seseksi seksinya tapi jgn di depan orang tp di depan suamimu saja.
Bisa di pahami ini ciwi ciwi? krn biasanya cenderung paling tendensius dan lempar tanggung jawab kalau perkara paha dalem padahal kita sama2 punya tugas.
Sepertinya topik feminist & SJW merupakan salah satu topik yang paling sering dibahas oleh Pak Guru. Memang sih isu-isu didalamnya bikin gatel kalo ga didiskusikan, padahal ya itu-itu aja wkwk
Pak, agar argumennya seimbang, coba anda baca buku-bukunya Ester Lianawati. Di situ ada bahasan soal sejarah high heels, perspektif tentang rahim, serta kapitalisme dan patriarkisme yang telah terinternalisasi ke dalam pikiran perempuan, bahkan sejak mereka dilahirkan.
bahwa d buku itu diceritakan pakaian wanita di dedikasikan untuk pria?
Tidak pak. Bahwa perempuan itu sebegitu terkukungnya oleh kapitalisme. Itu inti/dasar dari banyak sikap yang diambil oleh perempuan. Ini buku-buku yang ringan dan banyak juga mengutip literatur feminisme perspektif Eropa, terutama Prancis.
Menurut saya, penting bagi kita untuk memperluas pengetahuan dari berbagai perspektif, agar kita tidak judgmental terhadap perempuan dalam membahas isu gender seperti ini.
@@gurugembulpadahal gw anti menikah dan jijik sama pria aja tetap dandan. Kita ga bisa berkaca ke teori yg refleksinya udah terlalu usang. Manusia bukan lagi bertujuan untuk berkembang biak.
@@myvvrong9207secara biologis, manusia tetap seharusnya berkembang biak, secara biologis ya, bukan ekonomi atau keinginan pribadi.
Setelah saya pikir² lagi, memang benar...
Saya sehat, membentuk body sesuai kemauan suami..
Saya pengen berotot kayak karakter super hero perempuan impian, tapi nanya suami dlu - "suka yg mana?"
Gak bisa debat sih...
Klo masalah pakaian, saya pakai yg nyaman utk saya..
Karena sudah sangat berdampak negatif menggunakan pakaian² yg menyakitkan (contoh : high heels)
Pak guru tolong dong bahas logical fallancy dan distorsi kognitif 🙏🙏. Heran kenapa ini gak di pelajari atau diajarkan di sekolah, padahal ini penting banget.
Laki kaki kerap kali selalu d salahkan ,jd lelaki itu harus sabar tetep berwibawa
aku pernah waktu matkul aku njawab tentang feminisme menurut pendapatnya jordan peterson perkara pay gap, terus yang nanggep itu marah.😅😅😅intinya jawabanku itu kalo pay gap itu bukan salah laki-laki tapi itu adalah konsekuensi dari pilihan mereka sendiri. langsung emosi dan jawabannya sangat predictable sepert, "tapi nggak semua perempuan gitu". jordan peterson itu pernah ngasih contoh statistik kalo bricklayer itu 99 persen laki dan apakah salah jika kita mengeneralisasi kalo brick layer itu laki-laki? atau nggak boleh gitu soalnya nggak semua laki jadi nggak boleh? kan konyol responnya.
saya yakin video ini bakal diperdebatkan sama para SJW itu terutama di X😂, mereka pasti gak akan terima kalo dibilang mereka tampil cantik dan sexy untuk menarik perhatian terutama lawan jenis, mereka akan menyuarakan itu mati-matian hanya untuk pemenuhan ego mereka, karena mereka ga mau terlihat seperti mensuperiorkan laki-laki....
Manusia perlu mengalami kepedihan akan rasa sakit yang mendalam agar ia bisa menjadi kuat atau berevolusi. Dan manusia hidup bergantung dan terikat pada pengetahuan dan persepsi dia sendiri, sedangkan pengetahuan dan persepsi itu sesuatu yang samar, karena manusia berbuat/mengulangi sesuatu yang dia benarkan semata dan itu lah kenyataan.
Idiihh..... itu covernya bikin ngakak, pak Gugem ya ?!
Tapi kenapa dalam kasus hewan yang memiliki keindahan umumnya adalah jantan yang bertujuan untuk menarik betina, sedangkan dalam kasus manusia, perempuan lah yang cenderung memperindah diri untuk menarik pria
Krn laki laki dalam sudut pandang perempuan dilihat dari kemampuannya provide utk keluarganya.mungkin itu alasan kenapa raja raja /org kaya banyak gundiknya ,dan org tua juga setuju setuju saja ketika anak perempuannya dijadikan gundik,bahkan dahulu jadi sebuah kebanggan ,Krn si perempuan akan membawa kemakmuran TDK hanya utk klgnya tapi komunitasnya.
Pertanyaan fundamentalnya sebenarnya sederhana, apakah wanita dandan itu biologi atau kah budaya?
Jawabannya tentu budaya, dan karena di masa lalu budaya itu di bentuk oleh laki-laki, tentulah akhirnya penampilan perempuan itu di tentukan oleh selera laki-laki. Sedang sekarang tentu keadaan sudah berbeda di mana perempuan punya daya tawar dan peran yang lebih banyak dibandingkan dulu, jadi apakah perempuan dandan di masa sekarang karena dorongan seksual, sebagian mungkin ia, namun yang patut kita perhatikan baju perempuan yang cukup terbuka seperti gaun tidak sepenuhnya bisa menimbulkan nafsu, ga semua perempuan berbaju terbuka itu pada akhirnya bisa menimbulkan hasrat biologis, misalnya perempuan yang prilakunya seperti laki-laki, berambut pendek tapi berbaju agak terbuka, apakah lebih menimbulkan nafsu ketimbang perempuan feminim, seksi berambut panjang dan memakai gaun terbuka?
Jadi ada benarnya dimana dandan bisa untuk tujuan biologis maupun ekspresi diri. Ketertarikan seksual tidak hanya di lihat dari pakaian, tapi pesan apa yang mau di sampaikan dari pakaian itu? Bayangkan yang berhijab bisa punya daya tarik seksual lebih tinggi dari yang terbuka.
Dan soal biologis seperti keinginan bertahan hidup dan bereproduksi itu naluri purba manusia, sedang keadaan sekarang sudah jauh berbeda, kita punya kehidupan yang lebih rumit, dimana tujuan kita bukan lagi sekedar hanya bertahan hidup dan reproduksi, sebab 2 hal ini bisa dengan mudah didapat di dunia modern seperti sekarang. CMIIW
Menurutku hal yang paling ironi dari feminisme itu menggunakan nilai nilai dari yang mereka benci yaitu patriarki seperti menjadi pemimpin, kuat dan independen dan jika gagal mereka dianggap rendah oleh kelompok mereka sendiri
Sejak kapan istilah itu jadi milik patriarki 😮 dan kenapa juga dianggap rendah. Teori drmana ini
Nih arti patriarki>>sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan dan otoritas tertinggi dalam masyarakat. Dalam masyarakat patriarkis, laki-laki mendominasi dalam berbagai aspek, seperti kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial, dan penguasaan properti. Sementara itu, perempuan biasanya dieksploitasi, dirugikan, dan memiliki status yang lebih rendah.
karena fashion statement hanyalah geliat marketing belaka
Ada make up yang memang untuk berekpresi diri(goth atau niche2 lain)...tapi memang mayoritas untuk atraksi seksual, contohnya aja lipstick paling populer tetap yang merah.
Semoga lancar guru gembul seminar di Yogyakarta, dan di setiap Perjalanan dari Yogyakarta sampai ke Bandung lagi semoga di berikan perlindungan oleh Allah SWT Aamiin 🤲👍🙏🥰🔥
eh sepertinya topik ini sudah pak guru bahas soal evolusi pria dan wanita, tapi sekarang ditambahkan soal SJW ini
Engga gitu pakaian formal barat yg pantas sih. Coba lihat pakaian mendiang ratu Elizabeth or Princess Kate Middleton. Harus tertutup.
iya itu kan tradisional ala mereka dan trend kecantikan jaman dulu beda
Barat itu wilayah amerika benua amerika, bukan wilayah eropa
Pak Guru tau apa yang dimaksud dengan pelecehan seksual kah? Kok bisa dikatakan seorang wanita berdandan dengan pakaian terbuka dikatakan melecehkan seorang laki-laki. Saya kira saudara harus mengetahui terlebih dahulu apa itu pelecahan seksual, jenis pelecahan, dan siapa saja yang bisa terkena pelecehan. Saudara terlalu melakukan justifikasi tanpa dasar yang jelas.
pada bagian itu saya memang berlebihan
tetapi narasi yg saya ajukan sbnrnya pertanyaan : jadi apabila pria memprovokasi wanjta secara seksual disnggap pelecehan
lalu mengapa wanita yg memprovokasi pria secara seksual tidak d sebut pelecehan?
@@gurugembul apakah provokasi yang dimaksud sampai menunjukkan alat kelamin? Atau pakain terbuka? Pakain terbuka di sini konteksnya juga belum jelas karena setiap daerah memiliki kultur yang berbeda. Misalnya jika di Timur menggunakan pakaian Rok di atas Lutut dan belahan payudara kelihatan dianggap pakaian yang tidak terhormat beda lagi dengan di Barat. Jadi konteks pernyataan dan keadaan sosial lingkungan sangat memengaruhi. Sebenarnya jika keadaan seperti itu tidak digubris tidak akan menjadi masalah. Jaga pandangan dan ucapan yang mestinya dilakukan. Trauma orang yang terkena pelecehan itu sangat memdalam karena saya pernah mendampingi sendiri bagaimana kondisi korban ketika mendapat pelecehan dari seseorang.
@@gurugembulya, kang gurgem emang kelewatan benci dgn feminis, masa berdandan seksi dianggap melakukan pelecehan seksual ke laki2😂
@@gurugembul izin pak, ada lagi bagian lain yang saya rasa anda berlebihan dalam menjelaskannya. Salah satunya "kenapa perempuan ga bikin roket aja?" Pak, banyak kok perempuan yang jadi astronaut dan ikut bekerja bikin roket di industrinya. Kalaupun jumlahnya belum banyak, ada faktor keterbatasan akses pendidikan bagi perempuan yang timpang dibanding laki-laki, belum lagi ada diskriminasi terhadap perempuan di lingkungan perusahaan. Mungkin baiknya anda lebih sensitif gender pak dalam menggunakan diksi saat bikin script video.. sebab beberapa poin dalam video ini terdengar kasar dan tidak peka pada pengalaman hidup perempuan yang sulit..
@@shabrinaparamacitra8428faktanya dari tahun 1970an perempuan sudah melewati pria dalam tingkat lulus sarjana ( di amerika dimana NASA terbentuk) kalau emang gak ad perempuan yang pengen masuk di dunia STEM atau di pembangunan rocket , ya itu bukan karena diskriminasi , ya itu karena pilihan cewe
cth baim wong cerai krna ktanya paula selingkuh
yg dihujt jstru baim wong, paula disupport supaya ttep kuat oleh kbnyakn kaum feminis
lah giliran kmren virgon selingkuh malah lbh parah hujatannya 😆😆
membagongkan emang di peminis tuh 😆😆
Namanya juga mahluk standar ganda 😂😂😂😂
Peminis buatan memang mengandung sakarin
Emang yg support paula itu karna feminisme? Kalau gw liat sih bukan ya. Emang semua artis punya fans sendiri. Mungkin itu fans paula. Atau benci baim dari dulu karna bbrp hal yg dia tampilkan sebelumnya
@@myvvrong9207 bisa jd sih, tp kbanyakan ya wanita.
emang sih ga smua wanita brsfat peminis, tp yg feminis kbnyakan wanita (dluar lelaki tulang lunak)
Apa ini ada hubungannya sama ketidakpercayaan perempuan terhadap laki-laki karena sudah banyak kejadian kalau perempuan itu mudah diperlakukan semena-mena, makannya para feminis (atau mungkin bukan feminis) tidak mau dianggap kalau mereka tidak bisa hidup tanpa laki-laki atau tidak mau dianggap lemah. Jadi semua tindakan mereka yang secara tidak langsung sebenernya bertujuan untuk menarik lawan jenis (seperti dandan dan berpenampilan menarik) tapi mereka klaim bukan untuk itu sebenernya adalah bentuk perlawanan.
Kalau saya pikir, iya juga. Kalau misal tidak bertujuan menarik lawan jenis dan untuk diri sendiri, kenapa mengupayakan berpenampilan menarik, toh kita sendiri gak bisa lihat.
Laki²: mau jajan apa synk
Wadok: terserah
Laki²: nih kenalpot goreng
Wadok: kita putus
Laki²: woman☕🗿
Knalpot goreng ?? Fak 🤦🏻♀️🤦🏻♀️
Ngapain Kenalpot Goreng,,?
Gk sekalian Spakbor Krispi ae
Sangat diluar prediksi 🗿
Sungguh percakapan yang menginspirasi 🗿
☕
Bahas DEI dan fenomena "modern audience" di industri kreatif dong gugem🙏
Aku perempuan, dan aku setuju samaa yg dibilang pak guru 👌
Alhamdulillah wa syukurilah
Sangat2 Setuju thd pandangan dan analisa Guru Gembul.....
Haiiiii...., para penegak hukum dan pembuat produk hukum (DPR dan Pemerintah) berlaku yg adil dong dlm menyikapi realita ini.
Sampe akhir video gw nyari sapunya ternyata emang gk ada, beneran nyari ribut sama SJW ternyata wkwkwk GG pak guru.
Haloo, Pak Guru.
Maaf sebelumnya kalau saya jadi tergelitik untuk nimbrung di diskusi ini. Terutama tentang konteks feminis dan SJW, karena di konten-konten Guru Gembul lain yang saya lihat tentang feminis selalu dikaitkan dengan SJW. Saya hanya ingin memberi sedikit masukan, semoga tidak berlebihan.
Mungkin alangkah baiknya jika mengurangi penggunaan istilah "SJW" dalam konten-konten yang informatif seperti ini. Menurut saya, hal ini bisa membuat orang-orang yang ingin menyuarakan ketidakadilan sosial merasa ragu karena takut dicap negatif sebagai SJW. Akhirnya, banyak isu sosial yang mungkin tidak tersentuh atau dibahas.
Lalu tentang feminisme, saya juga ingin berbagi pandangan sebagai seorang laki-laki yang sudah berkeluarga. Saya tidak menganggap diri saya seorang feminis, tetapi saya bisa dibilang mendukung gerakan yang memperjuangkan hak-hak hidup perempuan.
Saya rasa, inti dari feminisme yang sering disuarakan (terlepas dari perdebatan tentang gagasan feminisme barat yg berlebihan) adalah sesederhana untuk memanusiakan manusia saja, terutama perempuan, di dunia yang masih sangat patriarkal ini. Diskriminasi terhadap perempuan sudah lama terjadi, meskipun kita mungkin hidup di lingkungan yang lebih aman untuk mereka, namun banyak perempuan di belahan dunia lain masih berjuang untuk hak-haknya, hanya untuk sekedar hidup bersosial sebagai manusia dengan nyaman dan aman.
Menurut saya, tidak semua feminis adalah SJW, dan tidak semua yang disebut SJW bersikap berlebihan. Saya berharap ruang diskusi ini bisa lebih inklusif tanpa harus saling memojokkan.
Terima kasih, Pak. Salam dan sukses selalu!
Kalau dilihat dari psikoanalisis Sigmund Freud gimana kang? Seringkali pria kan memandang wanita yang sexy secara instingnya atau secara gak sadar (unconscious). Nah selain ada insting itu kan harusnya ada ego yang mengontrol dirinya buat gak menatap secara seksual terus menerus. Bukanya dengan ego tsb harusnya kita sebagai manusia bisa saling memahami kang? Dalam artian saling menjaga batasan. Jika memang manusia memakai instingnya saja dan egonya ga dipakai bukankah sama saja seperti hewan yg cuma punya insting?
Disini saya cuma bertanya dan berpendapat ya teman2. Memang memahami wanita itu syulit😂
semangat pak guruu
Untuk wanita muslimah, syariat Islam sudah mengaturnya. Allah Ta'aala berkata,
وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعْنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجْسَ أَهْلَ ٱلْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
(Al Ahzab 33:33)
Bagusnya dijelasin tafsirmu gimana, ini salah satu ayat yang panjang bgt debat tafsirnya dalam islam
ndak perlu tafsir pun kita bisa paham apa maksud dari ayat ini
@@arunaputra2266 Ya udah, saya akan jelaskan tafsir dari ayat yang saya sebutkan di kolom komentar ini.
Di ayat itu kan ada kata
وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
Nah itu syahidnya.
Artinya “Dan janganlah kalian bertabarruj seperti tabarrujnya wanita² pada masa jahiliah yang pertama.”
Arti dari ayat ini apa? Artinya,
ولا تُظْهِرْنَ زِينَتَكنَّ وتُبْرِزْنَ مَحاسِنَكُنَّ للرِّجالِ، كعادةِ النِّساءِ في الجاهليَّةِ قبْلَ الإسلامِ
Janganlah kalian menampakkan perhiasan dan menonjolkan keindahan² kalian dihadapan para laki-laki, seperti kebiasaan wanita-wanita pada masa jahiliah sebelum datangnya Islam. Referensi tafsir yang saya ambil adalah:
Tafsir Ibnu Jarir (19/97), Tafsir Al-Qurthubi (14/180), Tafsir Ibnu Katsir (6/410), Tafsir As-Sa'di (hal. 664), dan Tafsir Ibnu 'Asyur (22/12, 13).
Ibnu Jarir At Thobari berkata:
قيل: إنَّ التَّبرُّجَ في هذا الموضعِ: التَّبختُّرُ والتَّكسُّرُ... وقيل: إنَّ التَّبرُّجَ هو إظهارُ الزِّينةِ، وإبرازُ المرأةِ مَحاسِنَها للرِّجالِ
Dikatakan bahwa 'tabarruj' dalam konteks ini berarti berjalan dengan angkuh dan bergaya... Dan dikatakan juga bahwa 'tabarruj' adalah menampakkan perhiasan dan memperlihatkan kecantikan perempuan dihadapan laki-laki.
-Tafsir Ibnu Jarir (19/97)
وقيل: التَّبرُّجُ هو مشْيُ المرأةِ بينَ يدَيِ الرَّجُلِ. قاله مجاهدٌ. وقيل: هو أن تُلقيَ الخِمارَ على رأسِها ولا تَشُدَّه ليُواريَ قلائدَها وعنقَها وقُرْطَها، ويبدو ذلك كلُّه منها، قاله مقاتلُ بنُ حيانَ.
Dikatakan pula bahwa 'tabarruj' adalah perempuan berjalan di hadapan laki-laki. Ini adalah pendapat Mujahid. Dikatakan juga bahwa tabarruj adalah ketika seorang perempuan melemparkan kerudung di atas kepalanya tetapi tidak mengikatnya dengan erat sehingga memperlihatkan kalungnya, lehernya, dan antingnya, dan semuanya terlihat dari dirinya. Ini adalah pendapat Muqatil bin Hayyan.
-Tafsir Al-Mawardi (4/399).
Al-Qurthubi mengumpulkan semua pendapat ini dan berkata:
... المقصود مِن الآيةِ مُخالَفةُ مَن قَبْلَهُنَّ مِن المِشْيةِ على تَغْنيجٍ وتَكسيرٍ وإظهارِ المحاسِنِ للرِّجالِ، إلى غيرِ ذلك ممَّا لا يجوزُ شرعًا. وذلك يَشملُ الأقوالَ كلَّها ويَعُمُّها
... Yang dimaksud dari ayat ini adalah melarang perempuan mengikuti cara berjalan wanita-wanita sebelum Islam yang berjalan dengan gemulai, menggoda, dan memperlihatkan kecantikan mereka kepada laki-laki, dan hal-hal lain yang dilarang secara syariat. Ini mencakup semua pendapat tersebut.
-Tafsir Al-Qurthubi 14/180
Jadi, dari sisi mananya ada perdebatan dalam memahami ayat ini bang? Ini yang nafsir para pakar tafsir/imam² mufassir hebat lho
(Senyum)
@@PrasTyo-ug7mn betul bang. Sangat mudah memahami ayat ini.
مَآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْقُرْءَانَ لِتَشْقَىٰٓ
Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah;
QS. Thaahaa ayat 2
@@MesinKetik-de7rj Dan Hendaklah kamu tetap di rumah munya mana? Tafsir kok dipenggal penggal? Cukup itu aja dulu, ga lebih nanti lanjutnya 😁
Perspektif2 seperti inilah yg perlu masif disampaikan dlm berbagai hal.....tdk melulu didasari faktor hukum, agama, dsb. Yp bikan berarti mengesampingkannya yp lebih kpd memprioritas membuka ruang diskusi berfikir yg LOGIS sehingga ruang tsb mengakomodasi berbagai lapisan masyrkt......sehingga diharapkan akan mendapatkan pemahaman yg sangat mendasar namun kuat secara nalarnya...
Guru Gembul, sebenarnya ada beberapa bagian video ini dimana Guru bikin beberapa asumsi yang saya kurang setuju.
Guru ngomong kalo wanita yang memakai baju-baju seksi itu sengaja provokasi laki-laki dan aneh kalo mereka merasa marah terhadap laki-laki yang coba mendekati mereka, tetapi menurut saya itu harus ditaruh di konteks dimana banyak perempuan telah di perkosa atau di lecehkan oleh pria, jadi reaksi negatif itu mungkin datang dari tempat yang sensitif. Selain itu, menurut saya sih implikasi apapun yang mungkin ada, kalo wanita ataupun pria nggak mau di ngomong seksual oleh orang lain yang mereka nggak mengetahui, menurut saya ya itu hak mereka (bukannya bilang kalo Guru setuju dengan perilaku ini, cuma untuk kasih pandangan saja).
Guru juga framingnya kalau ini nggak adil terhadap laki-laki karena wanita boleh pake baju seksi dan provokasi laki-laki, tetapi Guru dan beberapa sumbernya juga bilang kalau standar cantik wanita itu ditentukan oleh laki-laki dan patriarki, jadi bukannya baju seksi itu cuma konsekuensi oleh tarikan laki-laki kepada ciri-ciri wanita?
Ini bukan untuk ngomong apapun tentang karakter Guru, saya sebenarnya suka menonton banyak video Guru Gembul, tetapi untuk video ini ada beberapa hal yang saya kurang setuju, dan gpp, kan sama-sama diskusi kritik.
ini bagian yg agak mislending. tapi memang harus difiskusikan
@gembul wkwkwkwk
@@gurugembulbener pak guru setuju. Banyak juga laki" Jadi korban pelecehan bukan perempuan saja, apalagi betina pemuja rahim hangat banyak tuh. Kalo wanita sudah berpakaian benar tapi di lecehkan itu sepenuhnya kesalahan pelaku. Akan tetapi kalo dari pihak wanita cara berpakaian nya minim. Maka pihak wanita pun salah.
@@gurugembul mungkin baiknya lebih hati-hati pak dalam memilih kata-kata, sebab patriarki itu erat kaitannya dengan kapitalisme. Keduanya adalah permasalahan struktural, tidak bisa dilihat hanya dari sisi biologis saja ketika hendak membahas soal daya tarik dan cara bertahan hidup perempuan. Saya juga merasa banyak banget pernyataan di video ini yang menyinggung perempuan. Saya juga ingin sekali bikin tanggapan namun sepertinya akan banyak dan panjang, tidak bisa dijelaskan satu per satu di comment section.
@@shabrinaparamacitra8428pria gak percaya sama feminis jadi gak usah suruh baca buku" Gak jelas itu karna emang gak ada manfaatnya buat pria itu sendiri, yang pada faktanya emang feminis itu emang merugikan pria
kasus yg udah2 justru pelakor yg kena hukuman sosial dan ditolak masyarakat, sedangkan laki2nya bebas melanjutkan hidupnya dan kebanyakan si laki2 dimaafkan istrinya karena si istri bergantung sama suaminya
Hubungan antar manusia memang merepotkan.
Sayang sekali jarang wanita yg mau menonton edukasi" sperti ini
Sotoy
Mungkin seneng nya nonton K-Pop atau dunia pop culture bang 😂😂
Kurang setuju sih dengan video guru gembul kali ini, untuk standar kecantikan dibeberapa tempat aja berbeda, di video ini banyak pembahasan yg cukup sensitif, apalagi kutipan tentang representasi bibir atas dengan bibir bawah
Ide utamanya tetap sama bagaimana pun bentuk budaya nya.
Setuju om guru gembul👍👍👍
Sebenarnya itu fitur bawaan, tapi mereka tidak mau mengakui
Ngeyel aja teros. Ibarat lu bilang suka sate, eh orang lain maksa bilang lu pasti suka ikan. Heran cowo2 disini merasa mulutnya bisa mewakili isi otak wanita. Padahal ga paham
itulah bedanya perempuan dan laki laki, mereka lebih banyak bergerak berdasarkan insting
Tidak sesederhana itu Pak Guru. Kebutuhan manusia itu sudah upgraded dari keperluan biologis. Mmg ada wantita yg mencantikan dirinya tidak karena untuk orang lain tapi untuk dirinya sendiri. Saya punya sampel data dari 6 orang isteri saya dan 5 orang anak perempuan saya. Tergantung, karekter dan lingkungan perempuan itu juga (batas mencantikkan diri dsb nya).
Benar, Menarik Perhatian itu bukan cuma seksual, bisa status, kelas sosial, power,, dsb. Banyak motifnya. Dan bisa saja seksual, tapi tidak setiap hari. Pada dasarnya ya tingkap ekspresif orang beda beda. Bisa dibilang ekstrovert/introvert. Taste seni orang beda beda juga. Tapi satu hal yang pasti, motif seksual itu sudah jadi bisnis yang besar sekarang. Bukan berarti kita melupakannya, banyak yang membudaya ya karna bisnis tahun demi tahun perlu profit lebih dari orang-orang ini. Kadang bisa jadi "Over" inilah yang bahaya. Dan sesuai judul Feminist juga mendukung "over" ekspresif ini.
emg sempel sigitu cukup ?
6 org istri saya,banyak istri mas nya
Masa untuk diri sendiri berpakaian minim & sexy.
Mau aja lagi di suruh photo tt
Sesuai apa yang gugem bilang saya akui "benar juga" 😂😂😂 tapi ada kalanya saya malas dandan untuk keluar rumah dan dandan maksimal di rumah tanpa ada siapa² dan "tidak mempostingnya "
Memang Iyo pak gugem
Dandan buat caper
sehat selalu pak guru
Saya suka dengan guru gembul ngikutin udah lama, tapi kurang setuju dengan pernyataan 3:45 kalau menggeneralisasi "perempuan dandan untuk menarik perhatian para pria/kompetisi untuk perempuan lain"
Bagaimana untuk perempuan yang suka sesama jenis?
Hahahaha!!
Dari yg sya liat perempuan benar2 lesbian majority berpenampilan seperti laki2, mereka jarang ato sama sekali tidak dandan… cewek lesbian yg terlihat feminim dan suka dandan mostly bisexual ato tetap ada ketertarikan dengan laki2.
@@claude434 benar kak.
Tapi setau saya lesbian itu lebih kompleks dari yg kita (bukan kaum lesbian ) tau .
Yang kakak sebutkan barusan mungkin itu versatile jadi emang suka cowok dan cewek.
Ada role lain seperti:
- butch/butchy itu biasanya yang maskulin
-femme itu biasanya yg feminisme
-Androgynous: Individu yang menggabungkan elemen maskulin dan feminin dalam penampilan dan perilaku mereka
Dan mungkin masih ada spektrum spektrum lain yg saya sendiri tidak tau, tidak mau tahu, dan tidak paham.
Sama halnya orang² Asexual.
Orang aseksual tidak tertarik secara seksual kepada siapa pun, tetapi mereka tetap bisa merasakan ketertarikan emosional atau romantis. Dan pastinya ada spektrum spektrum lainnya didalam nya
@@zavyer1948 bisa jadi ya... tapi kalo pendapat saya ya, apa yg dibicarakan guru gembul adalah majority dan yg jadi object pembicaraannya adalah perempuan stright.. minoritas memang ada sih tapi minorities dont make rules...contoh kalo sya bilang org indonesia suka makan nasi, bukan berarti saya bilang semua org indonesia suka makan nasi, mungkin ada minority yg lebih suka ketela, papeda, ubi ato roti kan ya.. jadi kalo pak guru gembul bilang cewek berdandan untuk cowok yang menjadi object pembicaraannya ya perempuan stright ya, bukan lesbian..pendapat sya itu sih
Pembahasan pak Gugem itu topik umum, kalau yg kamu maksud adalah topik khusus
gua benci banget ketika ustad2 nyuruh cewe buat ngga berpakaian seksi dan menghakiminya dengan ancaman akherat, menurut gua dengan penjelasan ilmiah begini mereka yakin dan punya alasan buat ngga berpenampilan seksi. ini caranya HOW TO DEAL with orang yang males belajar agama
Setuju
nyuruh menutup aurat tapi ustadz nya cabul 😂
Ah kamu aja gak mau belajar. Spesies manusia ada persamaan dengan spesies mahluk hidup lain di biologi.
Ustadz menjalankan perannya dan segmennya ada tersendiri. Begitupula Guru Gembul menjalankan perannya dan segmennya ada tersendiri. Ga semua bisa cocok. Kesimpulannya, ustadz tetap harus peringatkan dengan dalil, dan guru tetap harus peringatkan dengan ilmiah.
HARAMMVJADAH
Argumen bahwa wanita yang berpakaian terbuka "memancing" pelecehan dan oleh karena itu ikut bertanggung jawab, adalah pandangan yang tidak hanya berbahaya tetapi juga merusak pemahaman kita tentang hak asasi manusia dan martabat. Jika kita mengikuti logika ini, maka kita membiarkan pria lepas dari tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri, seolah-olah mereka tidak memiliki kontrol diri dan hanya mengikuti naluri liar. Ini adalah penghinaan terhadap pria itu sendiri, seakan-akan pria tidak mampu berpikir rasional dan bertindak bermoral ketika berhadapan dengan wanita yang berpakaian terbuka.
Lebih jauh, argumen ini menyamakan wanita dengan objek yang secara otomatis memicu respons seksual, tanpa menghargai fakta bahwa wanita adalah manusia yang memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri tanpa takut akan kekerasan atau pelecehan. Bagaimana mungkin kita hidup di dunia modern, di mana hak asasi manusia diakui secara universal, tetapi masih ada yang berpendapat bahwa seseorang dapat "memancing" pelecehan hanya karena penampilannya? Ini membingkai wanita sebagai penyebab masalah, padahal akar masalahnya adalah ketidakmampuan pelaku untuk menghormati batasan dan hak individu lainnya.
Pelecehan seksual adalah tindakan kriminal yang tidak memiliki pembenaran, titik. Menyalahkan wanita karena cara mereka berpakaian hanya memperkuat budaya patriarki yang menyuburkan sikap "menyalahkan korban" (victim blaming) dan memperburuk situasi di mana pelaku tidak dipertanggungjawabkan atas tindakan mereka. Jika kita membenarkan logika ini, apa yang selanjutnya? Apakah kita juga akan mengatakan bahwa pencuri tidak salah karena rumahnya tidak terkunci? Atau bahwa penipuan bisa dimaklumi karena korbannya kurang hati-hati?
Mengabaikan tanggung jawab pria untuk mengendalikan nafsu mereka, atau lebih buruk lagi, membenarkan tindakan mereka dengan alasan pakaian wanita, adalah bentuk perbudakan moral di mana kita menolak untuk melihat manusia sebagai makhluk yang memiliki akal dan kehendak. Hanya ada satu orang yang salah ketika terjadi pelecehan: pelaku itu sendiri.
Argumen ini saya khususkan untuk orang-orang yang memakai potongan argumen guru gembul untuk membenarkan tindakan cabul yang mereka lakukan.
Ada asap pasti ada api, kalau dalam kebakaran pasti di cari ini api disebabkan apa? Puntung rokok kah, konsleting listrik kah atau disengaja dibakar dari situ polisi tahu siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa kebakaran tersebut, kalau sudah tahu lalu apa? 1. Menghukum pelaku (jika dibakar dengan sengaja) 2. Mencegah kejadian tidak terulang kembali (dilarang buang puntung rokok, memperbaiki kabel listrik dll), semoga anda paham apa yang saya maksudkan
💯
Sama konsepnya dengan pintu rumah.
Misal terjadi pencurian dan rumah tidak dikunci, tentu saja kita tau pencuri lah yang salah. Sedangkan pemilik rumah tidak bisa dihukum walaupun dia tidak mengunci rumahnya. Namun, secara etik dan nalar, apakah tindakan membiarkan rumah tidak dikunci saat keluar rumah dapat dinormalisasi?
Nice Logic, tapi sebelum antum lahir dan argument manusia atau apalah itu namanya muncul, Tuhan sudah mengatur duluan.
DALAM AL-QUR'AN
"Wahai Nabi (Muhammad), katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin supaya mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S Al-Ahzab ayat 59)
"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan." (Al A’raf Ayat 26)
DALAM AL-KITAB
(Imamat 18:15) Janganlah kausingkapkan aurat menantumu perempuan, karena ia isteri anakmu laki-laki, maka janganlah kausingkapkan auratnya.
(1 Korintus 11:6) Sebab jika seorang perempuan tidak menutupi kepalanya, lebih baik baginya memotong rambutnya; tetapi jika bagi perempuan merupakan aib jika rambutnya dipotong atau kepalanya dicukur, maka ia harus menutupi kepalanya.
Bacot, emang faktanya aja banyak cewe sengaja dandan sexy buat narik perhatian cewe, lagian disini kan yang gak adil si cowo dia dihukum karena kesalahannya tapi si cewe bebas aja padahal dia yg mancing si cowo😂😂😂, setara gak tuh
Ibarat dalam pekerjaan ada yang namanya hak dan kewajiban. Hak kita adalah adalah menerima gaji dan fasilitas lain (asuransi), dan kewajiban kita adalah bekerja sesuai dengan tugas dan waktu yang telah disepakati.
Dalam hal feminisme, para wanita "terlihat" hanya menuntut hak mereka sebagai wanita, tetapi banyak mengabaikan kewajiban yang seharusnya mereka jalankan sebagai wanita.
Kalau menurut pandangan saya pribadi, hal ini terjadi karena pria telah melakukan "pembiaran" terhadap perilaku mereka yang mulai bergeser dari karakter wanita. Seharusnya kita jangan lagi menganggap bahwa kecantikan dan bentuk tubuh mereka sebagai acuan utama dalam mengambil sikap terhadap mereka, cobalah untuk mempertimbangkan hal yang lebih esensial seperti sikap keibuan nya, sopan santun dan tata bahasa atau mungkin kecerdasan nya.
Apakah kita masih mau mencari pasangan atau sosok ibu untuk anak kita yang cantik/sexy sedangkan dia arogan terhadap kita dan kasar dengan anak" kita?
gini pak guru di era sekarang itu perempuan melakukan seleksinya sendiri, misalkan dia pake baju wow, krn yg mereka incar adalah pasangan yang tidak mudah terprovokasi dengan pakaian itu. jadi simple aja klo ada laki yg lgs terprovokasi brti bukan kriteria dia, nah setelah dapet pasaangan yg tidak mudah terprovokasi itu akhirnya wanita itu merasa nyaman krn dipikiranya dia pasti tidak mudah terprovokasi sama perempuan lain. nah biasanya setelah itu wanita itu setelah dapat sesuai kriterianya secara otomatis bisa jadi akan menutup diri krn benar2 menghargai pasanganya.
dan bener wanita sbg mahluk biologis ya untuk kawin, tapi dengan siapa kawinya itulah dia cari manusia. klo laki2 liat cewe cantik lgs nafsuan, sagne dll ya cewe secara otomatis menyingkirkan itu. tapi jika ada cowo yg fokus sama tujuanya, kerjaanya itu yg dia cari.
Bisa iya bisa engga
kaya mancing ikan tapi yang kepancing bukan targetnya, lagi nyari yang ga tertarik sama umpan. kaya aneh aja,
Kadang ada pria yg tidak gampang terprovokasi, tapi klo pria tersebut lagi pengen trus ada cewek lewat yg berpakaian minim maka apa yg terjadi? Bisa jadi di keadaan normal pria tsb bisa jadi g tertarik sama wanita tsb.. biologis tubuh kadang kita g pernah tau, ada pria yg suka liat film pemerkosaan tapi apa pasti dia ingin memperkosa? Kan blom tentu.. kadang ketika kita nafsu klo cewek kita ga nafsu kita bisa menjadi g nafsu dan membatalkan sex.. aneh kan, trus klo kita menunda berhubungan sex misal pengennya siang ngelakuin malam hari akhirnya jadi cepet keluar padahal Klo pengen langsung exekusi bisa setengah jam..
@@t.plesmineswkwk aneh emang, seleksi macam apa perempuan itu dg menunjukkan penampilan yg wow, ntar giliran ada cwo yg g nafsu sama penampilannya dan di kira pria yg tepat ternyata dia lgbt, dan suaminya selingkuh sama bapaknya malah lucu lagi😂😂
prespektif yang menarik, tapi bukankah menggunakan diri sendiri sebagai umpan (menggunakan baju wow) untuk mengetes pria random sangat beresiko ya, padahal kan bisa saja menggunakan wanita lain untuk menge tes si pria random tersebut yang otomatis si wanita itu tak perlu menjadikan dirinya umpan
Bahasan ini mengingatkanku minggu lalu, saat aku ngobrol2 di acara Ibu2 kampung. Kami sedang membahas salon dan produk2 krim wajah beserta harga2nya (yg menurutku mind blowing, yg seumur hidup tidak tertarik dengan produk salon beserta dokter2 kecantikannya). Bagiku kosmetik2 yg dijual di supermarket jelas lebih aman karena diawasin BPOM dan depkes serta kebanyakan diproduksi oleh perusahaan farmasi.
Lalu ada salah 1 Ibu yg menyentil diriku sebab mukaku banyak flek2 hitam, harus perawatan ke dokter kulit buat ngilanginnya dan pakai krim untuk mencegahnya.
Lalu aku menjawab oh aku nggak apa2 sih dengan flek2 hitam di wajah, wajar karena dulu aku kerja lapangan yg sering dibawah matahari langsung. Justru flek2 hitam ini menunjukkan kalau pertahanan tubuhku berfungsi. Yaitu mencegah sinar UV tembus ke dalam dengan membentuk tameng melanin gelap. Apalagi kulitku punya tone cerah. Tidak seperti orang2 yg tone warna gelap yg punya pertahanan lebih dari sinar UV.
Ibu2 ini pada bengong denger omonganku.😂 tapi tetap mereka menyarankan untuk pakai krim yg menghilangkan flek2 hitam. 😂😂. Ya aku cuma senyum2 aja tapi dalam hati bingung. Kalo fungsi pembentukan melanin dibatasi lha uv menembus kulit bisa kanker Maaak....
Omong kosong yg paling sering dipakai adalah "gw dandan bukan buat orang lain, bukan buat perhatian, bukan untuk dapat pujian." Terutama di era media sosial siapa yg upload foto glow up tanpa tujuan ingin dipuji?
Setuju, tapi hal ini terlalu umum, tidak bisa disamaratakan kepada setiap orang.
Iya butuh validasi, apalgi ?
Disaat laki laki penasaran lalu nanya nanya muji muji, si cewek kalo udah dapet validasi ya di cuekinlah tuh laki. Cewek akan menghargai orang yang lebih darinya dalam hal apapun itu
Pa gugem bahas dong hasil penelitian ilmiah dari pa gugem sendiri yg jadi reverensi nya... terima kasih buat pembelajaran nya...
Guru saya Tersesat Sudah lama.. Tapi guru Menyelamatkan saya guru
Guru, Saya Tersesat Sudah Lama. Tapi Guru, menyematkan Saya.
@@hirumayoichi2625nice editing
Yang tersesat guru anda atau anda bro
Baiklah, Pat Kay. Sekarang mari kita mencari kitab ke Barat 😅🤪
Guru, saya tersesat sudah lama. Tapi, guru menyelamatkan saya.
Itu lah alasan nya kenapa dalam Islam Allah melarang wanita untuk memperlihatkan Aurat nya, subhanallah
Ini salah satu alasan saya melarang istri saya berdandan jika keluar , kadang dia jawab nya seperti kaum feminis ,
Dan saya tidak tau terlalu jauh alasannya ,mengapa saya melarang nya , terima kasih informasi nya pak guru ini saya akan tanamkan untuk keluarga saya
Keluatga Suneo menjadi bahan presentasi Guru Gembul atas topik ini