Assalaamu'alaikum wa rohmatullah wa barokaatuh .. Ustadz, mohon maaf sebelumnya, saya ingin menanyakan tentang hukum menjadi penjual di marketplace, khususnya di Shopee.. Sebelumnya saya pernah menjadi penjual di Shopee, tapi sudah 2 bulanan ini kira2, saya nggak berani berjualan di Shopee lagi, setelah melihat dan mencermati tausiyah dari Ustadz via You tube.. Ini link nya : ua-cam.com/video/vZj9gwnLKjU/v-deo.html ua-cam.com/video/9ySnyW6B_Xg/v-deo.html Di menit 1:23:05 (kurang lebih) Yang kena hukum riba adalah penjual di Shopee karena uang yang ditransfer oleh pembeli, sudah pindah hak milik menjadi milik penjual, jadi saat marketplace memberi fasilitas gratis ongkir yg diperoleh dari keuntungan pengolahan uang di rekber, uang itu adalah uang penjual, jadi penjual lah yang menerima keuntungan manfaat dari subsidi ongkir marketplace tersebut.. Dan pembeli statusnya sebagai penerima hadiah.. Saya mencoba mencerna tausiyah Ustadz, dan pemahaman saya adalah seperti yang tertulis di atas.. Namun apabila saya salah, mohon diluruskan, dan mohon disampaikan hukumnya secara gamblang Tadz, supaya tidak ada lagi keraguan saya di dalamnya. Saya pun bisa menyampaikan yang haq kepada saudara maupun sahabat2 saya yang juga menjadi penjual di Shopee.. Alfu syukron 'alaa kulli ihtimaam wa Jazaakumullah ahsanal jazaa'.. 🙏 Barokallahu fiikum wa ahlikum.. Wassalaamu 'alaikum wa rohmatullah wa barokaatuh..
Afwan min, ana mau bertanya Mau nanya nih sahabat fillah, setiap toko yg memiliki bank *** link apabila ada org yg mau ambil uang/transfer pke atm nya di toko ini akan kena jasa/biaya kisaran Rp 3000/transaksi, biaya transaksi ini riba atau bkn ya? Krna di desa mesin atm sangatlah sulit ditemui Jazakallahu
al faruq kalau kita memakai jasanya dan membayar jasa mereka InsyaAllah tidak riba wallahu'alam. Misalnya gini mau transfer uang 20.000 di agen bank, trus ada biaya 3000/transaksi. Ini tidak tiba karna kita membayar jasa mereka yang menyediakan fasilitas tersebut
@@sucimonika9918 bukan transfer, kita narik uang sendri bayar jasa kena 3000 pertarikan, klo sering narik y tinggal dikalikan, makin sering narik yg kepotong smakin bnyk, kita narik g bs nerima full, ada potonganya per tarikan
Assalamualaikum wr.wb saya mau bertanya,saya berjualan online dengan cara sebagai berikut 1.saya pajang foto barang2 yg saya jual di WA/instagran dengan sistem PO 2.ketika ada yg tertarik maka saya akan pesankan di shopee dan saya transfer uang saya ke rekening si penjual di shopee dengan nama dan alamat saya 3.setelah beberapa hari,barang pun telah sampai di tangan saya 4.karna saya masih sekolah jadi biasa nya si pemesan tersebut adalah teman2 sekolah saya,jadi saat barang datang saya akan menyerahkan barang pesanan tersebut kepada teman2 saya di sekolah,lalu mereka baru membayar nya. Pertanyaannya: 1.Apakah ini diperbolehkan 2.jika ternyata tidak diperbolehkan,maka apa yg harus saya lakukan,karena selama ini saya berjualan online dengan cara seperti tersebut… Dan saya juga menerima jika ada konsumen untuk suruh kan saya mencari produk lalu jika saya menemukan produk yang diinginkan konsumen saya menjelaskan spesifikasi lalu jika sepakat saya akan pesan kan tetapi pakai uang sendiri sebagai modal nanti jika produk sudah nyampe ke tangan saya maka saya berikan ke konsumen sesuai dengan harga yang sudah di sepakati dari awal, misalnya produk tersebut kerudung saya beli di online 5rb lalu saya jual ke konsumen 7rb sudah di sepakati dari awal tetapi dalam tanda kutip konsumen tidak mengetahui harga kerudung yang saya pesankan karna konsumen sudah tahu pasti saya akan mengambil ke untungan hitung hitung jasa untuk mencarikan nya, dan itu juga tidak luput dari saya bertanggung jawab penuh atas transaksi produk tersebut jika ada cacat di produk maka konsumen bisa membatalkan atau suruh saya mencarikan nya lagi, tanggapan ustadz gimana?
Mau disamarkan dengan *akad salam* atau dengan *akad wakalah* tetep saja dropship haram, Khan pa ustad sdh mengutip hadist ini didepan, kenapa ga dipakai sbg dasar ??? “Wahai Rasulullah, seorang pria datang kepadaku lalu ia ingin bertransaksi jual beli denganku yang tidak kumiliki. Apakah boleh aku belikan untuknya dari pasar?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kamu jangan menjual apa yang tidak kamu miliki.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi)
Studi Kasus : Dulu saya pernah jual kue Lapis Bogor S4ngkuri4ng dan kue-kue lainnya, saya jual melalui media Instagr4m dan Tokopedi4. Sistem jualnya adalah saya upload foto kue-kue dari foto-foto milik Lapis Bogor S4ngkuri4ng, lalu harganya saya cantumkan dan tentunya dengan harga saya bukan harga toko Lapis Bogor S4ngkuri4ng. Kemudian customer memesan kue via Tokopedi4 dan Whats4pp dengan mentransfer uang harga jual dan ongkos kirim. Setelah uang saya terima, lalu saya belikan kue tersebut, saya packing, dan saya kirim (langsung/ekspedisi) ke customer. Kira-kira apa hukumnya transaksi saya ini? | Note: Pada saat saya menjual kue ini sekitar tahun 2015/2016 belum ada isitilah Jastip, dan setelah itu barulah istilah Jastip menjadi tren.
Secara konsep, transaksinya persis sama dengan yg dijelaskan di content video ini... Penjual memajang foto produk, lalu pembeli memesan barang dengan membayar secara tunai terlbeih dahulu. Cuma yg membedakannya, kalo dari penjelasan CONTENT ini barang yg dijual itu harus barang yg umum, spesifikasinya jelas dan mudah dicari tidak hanya di satu tempat. Kalau untuk studi kasusnya yg dijual adalah makanan, sepertinya aga sulit ya.. Contoh : jual "dadar Gulung".. mungkin saja dadar gulung di toko A, beda takaran rasa & porsinya jika beli di toko B, toko C , toko D walaupun harganya sama. Mungkin sebaiknya kita minta Ijin dulu ke Toko A / B /c/D Kalo barangnya mau dijual lagi. KeCUALi jika si toko A ,B,C,D... ngambil makanan dari produsen yang sama. Wallahualam..
56:45 InsyaAllah Ana Paham Ustadz. Sdh ana ikat juga dg catatan. Karena kajian antum seperti kuliah, jadi yg mengharapkan kajian seperti cerita ya bakal ngantukan.
dropshipping 17:45
uang elektronik 47:38
market place 01:01:45
Syukron, jazakallahu khair
Jazakallah khair ya akhi
Baarakallahu fiik ustadz
40:00 solusi dropship
1:09:00 duit di rekber
1:16:00 perpindahan hak milik
1:24:00 penjual & hadieh
1:28:00 gojek, driver, gopay
1:20:00 kartu & sistem
1:34:00 utang fluktuatif (inflasi)
masaya Allah pencerahanya
Alhamdulillah... makasih ust. Atas ilmu & pencerahannya sangat bermanfaat 🙏
Jazaakallahu khairan
Ini di masjid imam syafi'i sooko ya?
Iya
Bismillah, izin download dan akan saya potong potong kajiannya, mau saya masukkan ke chanel saya..
Boleh potong tapi tolong cantumkan link video aslinya. Supaya kalau ada orang yg mau cari kajian full nya bisa mudah mencarinya.
Stlh Pelan2 putar balik - putar balik nonton nya. Izin juga download dan upload potongan tema dropsip. In syaa Allah link lengkap nya sy cantumkan.
Mau tanya ustadz
Klo kita buka jasa kirim uang dan di kenakan biaya administrasi setiap transaksi, itu hukumnya apa ya ustadz?
Bismillah
Punya catatan kajiannya akhi?
Tidak punya
Masjid mana ini syaikh
Di masjid Imam Syafi'i, mojokerto
Selain masjid ini ada kah area kota
Masjid Al Muhajirin gedeg, sama di masjid Almas jl. By Pass. Tapi yg sering ya di masjid Imam Syafi'i
Jazaakallahu khayran
Sekarang gopay sama ovo bisa di pake dimana2 tadz
terserah
@@junapratama3780 kenapa?
Assalaamu'alaikum wa rohmatullah wa barokaatuh ..
Ustadz, mohon maaf sebelumnya, saya ingin menanyakan tentang hukum menjadi penjual di marketplace, khususnya di Shopee..
Sebelumnya saya pernah menjadi penjual di Shopee, tapi sudah 2 bulanan ini kira2, saya nggak berani berjualan di Shopee lagi, setelah melihat dan mencermati tausiyah dari Ustadz via You tube..
Ini link nya :
ua-cam.com/video/vZj9gwnLKjU/v-deo.html
ua-cam.com/video/9ySnyW6B_Xg/v-deo.html
Di menit 1:23:05 (kurang lebih)
Yang kena hukum riba adalah penjual di Shopee karena uang yang ditransfer oleh pembeli, sudah pindah hak milik menjadi milik penjual, jadi saat marketplace memberi fasilitas gratis ongkir yg diperoleh dari keuntungan pengolahan uang di rekber, uang itu adalah uang penjual, jadi penjual lah yang menerima keuntungan manfaat dari subsidi ongkir marketplace tersebut..
Dan pembeli statusnya sebagai penerima hadiah..
Saya mencoba mencerna tausiyah Ustadz, dan pemahaman saya adalah seperti yang tertulis di atas..
Namun apabila saya salah, mohon diluruskan, dan mohon disampaikan hukumnya secara gamblang Tadz, supaya tidak ada lagi keraguan saya di dalamnya. Saya pun bisa menyampaikan yang haq kepada saudara maupun sahabat2 saya yang juga menjadi penjual di Shopee..
Alfu syukron 'alaa kulli ihtimaam wa Jazaakumullah ahsanal jazaa'.. 🙏
Barokallahu fiikum wa ahlikum..
Wassalaamu 'alaikum wa rohmatullah wa barokaatuh..
Klo skarang gimana kak..sudahkah berjualan di shopee lagi?
Afwan min, ana mau bertanya Mau nanya nih sahabat fillah, setiap toko yg memiliki bank *** link apabila ada org yg mau ambil uang/transfer pke atm nya di toko ini akan kena jasa/biaya kisaran Rp 3000/transaksi, biaya transaksi ini riba atau bkn ya? Krna di desa mesin atm sangatlah sulit ditemui Jazakallahu
mau jawab, kalau kita menggunakan jasa mereka insyaAllah tidak riba
@@sucimonika9918 yg mengambil jasa atas org yg menarik uangnya riba bukan?
al faruq kalau kita memakai jasanya dan membayar jasa mereka InsyaAllah tidak riba wallahu'alam. Misalnya gini mau transfer uang 20.000 di agen bank, trus ada biaya 3000/transaksi. Ini tidak tiba karna kita membayar jasa mereka yang menyediakan fasilitas tersebut
@@sucimonika9918 bukan transfer, kita narik uang sendri bayar jasa kena 3000 pertarikan, klo sering narik y tinggal dikalikan, makin sering narik yg kepotong smakin bnyk, kita narik g bs nerima full, ada potonganya per tarikan
Assalamualaikum wr.wb saya mau bertanya,saya berjualan online dengan cara sebagai berikut 1.saya pajang foto barang2 yg saya jual di WA/instagran dengan sistem PO
2.ketika ada yg tertarik maka saya akan pesankan di shopee dan saya transfer uang saya ke rekening si penjual di shopee dengan nama dan alamat saya
3.setelah beberapa hari,barang pun telah sampai di tangan saya
4.karna saya masih sekolah jadi biasa nya si pemesan tersebut adalah teman2 sekolah saya,jadi saat barang datang saya akan menyerahkan barang pesanan tersebut kepada teman2 saya di sekolah,lalu mereka baru membayar nya.
Pertanyaannya:
1.Apakah ini diperbolehkan
2.jika ternyata tidak diperbolehkan,maka apa yg harus saya lakukan,karena selama ini saya berjualan online dengan cara seperti tersebut…
Dan saya juga menerima jika ada konsumen untuk suruh kan saya mencari produk lalu jika saya menemukan produk yang diinginkan konsumen saya menjelaskan spesifikasi lalu jika sepakat saya akan pesan kan tetapi pakai uang sendiri sebagai modal nanti jika produk sudah nyampe ke tangan saya maka saya berikan ke konsumen sesuai dengan harga yang sudah di sepakati dari awal, misalnya produk tersebut kerudung saya beli di online 5rb lalu saya jual ke konsumen 7rb sudah di sepakati dari awal tetapi dalam tanda kutip konsumen tidak mengetahui harga kerudung yang saya pesankan karna konsumen sudah tahu pasti saya akan mengambil ke untungan hitung hitung jasa untuk mencarikan nya, dan itu juga tidak luput dari saya bertanggung jawab penuh atas transaksi produk tersebut jika ada cacat di produk maka konsumen bisa membatalkan atau suruh saya mencarikan nya lagi, tanggapan ustadz gimana?
@tzkynisa real 3 gimana
Coba perhatikan materi yg dropshipping...utk kasus transaksi tunai
Tapi utk yg dropshipping dg transaksi kredit dg menghutangi dulu pembeli trus mendapatkan manfaat (spt jasa titip) sebaiknya dihindari...Wa Allohu a'lam
@@mashendra3623 jadi pandangan menurut mas gimana masalah saya?
@@mashendra3623 materi video yang mana mas boleh kirim link video nya
Liar biasa ....semoga Alloh swt menjag antum Dan keluarga..umat ini butuh smart person Dan wawasan keilmuan yg luas
Mau disamarkan dengan *akad salam* atau dengan *akad wakalah* tetep saja dropship haram, Khan pa ustad sdh mengutip hadist ini didepan, kenapa ga dipakai sbg dasar ???
“Wahai Rasulullah, seorang pria datang kepadaku lalu ia ingin bertransaksi jual beli denganku yang tidak kumiliki. Apakah boleh aku belikan untuknya dari pasar?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kamu jangan menjual apa yang tidak kamu miliki.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi)
gagal faham ni orang
Studi Kasus : Dulu saya pernah jual kue Lapis Bogor S4ngkuri4ng dan kue-kue lainnya, saya jual melalui media Instagr4m dan Tokopedi4. Sistem jualnya adalah saya upload foto kue-kue dari foto-foto milik Lapis Bogor S4ngkuri4ng, lalu harganya saya cantumkan dan tentunya dengan harga saya bukan harga toko Lapis Bogor S4ngkuri4ng. Kemudian customer memesan kue via Tokopedi4 dan Whats4pp dengan mentransfer uang harga jual dan ongkos kirim. Setelah uang saya terima, lalu saya belikan kue tersebut, saya packing, dan saya kirim (langsung/ekspedisi) ke customer. Kira-kira apa hukumnya transaksi saya ini? | Note: Pada saat saya menjual kue ini sekitar tahun 2015/2016 belum ada isitilah Jastip, dan setelah itu barulah istilah Jastip menjadi tren.
0
Secara konsep, transaksinya persis sama dengan yg dijelaskan di content video ini... Penjual memajang foto produk, lalu pembeli memesan barang dengan membayar secara tunai terlbeih dahulu. Cuma yg membedakannya, kalo dari penjelasan CONTENT ini barang yg dijual itu harus barang yg umum, spesifikasinya jelas dan mudah dicari tidak hanya di satu tempat. Kalau untuk studi kasusnya yg dijual adalah makanan, sepertinya aga sulit ya.. Contoh : jual "dadar Gulung".. mungkin saja dadar gulung di toko A, beda takaran rasa & porsinya jika beli di toko B, toko C , toko D walaupun harganya sama. Mungkin sebaiknya kita minta Ijin dulu ke Toko A / B /c/D Kalo barangnya mau dijual lagi. KeCUALi jika si toko A ,B,C,D... ngambil makanan dari produsen yang sama. Wallahualam..
56:45
InsyaAllah Ana Paham Ustadz. Sdh ana ikat juga dg catatan. Karena kajian antum seperti kuliah, jadi yg mengharapkan kajian seperti cerita ya bakal ngantukan.