Tutupnya Body Shop sempet bikin kaget banyak orang. Banyak yang mikir, kok bisa ya? Padahal ikonik, followernya banyak, advocacy dari customernya gak dikit lho, produknya berkualitas, jadi apa penyebabnya? Menurut saya konsep dasarnya Body Shop jangan bergeser. Jangan ikut ikutan berebut pasar di generasi alfa dan Z. Biarkan saja stay di mature woman, generasi Milenial, X bahkan Baby Boomers. Mengapa? Yah bisnis kecantikan itu ada di periodenya masing2. Contoh, Sari Ayu, Mustika Ratu sudah sulit masuk ke alfa dan Z, daripada buang buang duit yang tidak pas lebih baik tetap bertahan di segmennnya, mature woman. Kalo ada kekhawatiran bahwa segmen ini siklusnya pendek, cepat ilang, menurut saya tidak, semua orang pasti akan bertambah usia, yang muda muda juga akan berumur dan pastinya nanti pilihan kosmetiknya akan berbeda, Jadi, bisnis kosmetik adalah bisnis yang disiplin tinggi yang jangan pernah tergoda nyoba pasar-pasar baru yang bukan dari kekuatannya, alihkan dari vertical integration ke horizontal integration
Kyknya. Ga jd sih menurut gw selain itu faktor inovasi yg kurang sangat2 berpengaruh. Contohnya merk red A yg sejaman sm mustika rattu sariayu viva mirabella. Skrg produknya booming lg smnjk ngeluarin 1 lipstick yg bagus dan affordable. Setuju bgt the body shop kurang inovasi, harga terlalu mahal buat produk2 skrg yg bagus tp murah. Apalagi diindo lg gencar2nya promosi penggunakan skincare dan makeup lokal. Tiap lewat gerai tbs selalu sepi kecuali lg ada promo akhir tahun😂
buntut nya mahal ramah lingkungan itu orang nga pake, mereka lebih pilih racun murah yang merusak kulit. sebenernya ini menyedihkan, pikir aja yang produk baik pun lama lama demi ke untungan isinya mereka ganti, bukan cuma untung tipis tapi kalau bisa keruk sebesar-besarnya meskipun mencelakai konsumen. Nga ada yang kata "murah" tapi bagus, itu cuma kalau orang nga dapet informasi yang baik tentang isi produk. mahal belon tentu bagus, murah itu pasti jelek.
Inovasi haruslah setiap produk harus melakukannya tapi jangan nyempal ke segmen yang beda generasi. Sari Ayu dan MR pasti buat brand baru kalo mo ekspansi ke segmen lainnya, tapi kebanyakan justru bikin cost ratio tinggi, ujung-ujungnya juga akan dikurangi. Alangkah baiknya berkolaborasi dengan merek yang berkonsep dasar sama, brand positioning sama. Pertanyaannya siapa? Kalo sekarang ini kiblatnya lebih ke Asia, mungkin bisa penjajakan brand2 lokal dari China, Korea, ada pembagiannya, untuk jaringannya dan distribusi dengan brand lokal tetapi core produknya tetap Body Shop. Dan mungkin konsep ini akan lebih diterima pasar, bayangkan Body Shop yang jual skincare berasa kayak jamu tradisional yang khas dan asli dari Asia...
Ya kalau kayak gitu, tiap generasi bakal ada brand baru yang naik donk.😂 Bisnis mana mau gitu, mereka kan maunya survive selama mungkin dengan posisi bisnis yang tidak tergoyang dan market share yang steady. Soal skincare itu generational itu udh diketahui sejak puluhan tahun yang lalu. Makanya iklan2 Viva, Mustika Ratu, dan Sari Ayu di 1990-an selalu mengedepankan "tradisi" nenek moyang. Itu karena mereka (brand itu) tahu kalau skincare emang akan selalu generational. "Tergoda mencoba pasar baru" itu ya harus dilakukan supaya bisa mempertahankan marketing stance nya. Cuman ya harus dalam batas kewajaran dan uji pasar yang benar, dan yang terpenting jangan "sok ngajarin" generasi2 baru ini apa sih skincare yang bagus itu... karena pada kenyataannya brand2 yang mempraktekan teknik itu ke generasi baru... justru malah diajarin balik "siapa kamu ngajarin kami?". Itu pola sama di seluruh negara, apalagi di negara2 barat sana yang demografi penduduknya terbalik ke usia tua. 😅
Sebagai pengguna produk kecantikan, body shop ini brandingnya terlalu alami, kayak ga efek apa apa. Dia gapernah jelasin dan marketing apa efek dari produk dia, terutama keyword2 yang memang dicari pengguna seperti mencerahkan, menghilangkan bekas, ato apa kek. Ga ada samasekali. Jadi banyak calon customer yang ngerasa gaperlu beli dia karena ga menjawab keluhan2 dan masalah2 yang dihadapi customer.
Aku adalah pejuang jerawat selama bertahun tahun. Dan cobak obat jerawat dari berbagai merek dari yang harganya murah hingga yang harganya mahal banget, dari yang terkenal banget sampe yang gak ada yang tahu namanya, dengan klaim bisa mengempeskan,atau mengurangi jerawat meradang, tapi gak ada yang berhasil jerawat mendem ya tetep mendem dan sakit akhirnya setelah reset kandungan apa yang bagus buat jerawat. Jadi ketemu tea tree oil. Dan ketemu the body shop kayak keajaiban. Jewat mendem bisa hilang merah dan sakitnya cuma di pakein kapas yang ada tea tree oil sedikit semaleman. Besoknya udah gak sakit, kalo aku cepat sadar mau tumbuh bakal jerawat dan lansung aku olesin jerawatnya gak jadi tumbuh dan justru hilang.
Makanya, justru bodyshop itu ngefek banget. Hasilnya nggak instan tapi jelas beda sama produk2 lain. Aku dulu juga acne fighter dan sukses berkat tea tree… sedih banget liat berita ini😢
Saya juga awal umur 20an itu bruntusan di muka, direkomin TBS sama saudara & baca2 lagi ingredients nya alami semua. Dan coba pakai rangkaian vit e nya TBS, peeling vit c & serum vit c. Dan wahh, ya memang tidak otomatis efeknya, gak glowing atau mencerahkan. Tapi kulit rasanya lembab dan sehat Tp ya itu TBS overprice karna banyak brand yg lebih murah dan ngefeknya lebih cepat, jd orang2 moveon deh
Dari segi harga, Body Shop ini terlalu mahal, pangsa pasar utk kelas menengah ke atas, sedangkan pasar skincare khusus ny di Indo ini udh sngt berkembang, bahkan yg menengah keatas aja udh mulai percaya dgn merk lokal. Selain itu, produk mereka itu selalu ada fragrance ny. Saat ini sedang booming² ny fragrance free product, sperti Cerave, la roche posay, the ordinary, avene, yg menyasar konsumen dgn permasalahan alergi thdp bahan² skincare termasuk fragrance. Ya jelas body shop tersingkir, krn msh bergantung thdp fragrance supaya produk ny laku. Dan dr sisi marketing, the body shop msh lempeng² aja, msh ngandalin marketing eco friendly ny yg memang sdh terkenal dr dlu. Sedangkan skincare saat ini lbh condong ke arah marketing yg bersifat mengedukasi konsumen ny thdp bahan aktif yg terkandung di skincare itu.
Juga di indonesia, faktor masy yang g terlalu peduli dengan isu "eco-friendly" atau "no animal cruelty". Klo di US atau eropa, kebanyakan orang pada peduli dengan hal2 tersebut, dan makanya produk skincare/make up berbasis vegan di barat laku. Cuman masalahnya, sekarang sudah makin banyak brand yg mengusung konsep vegan, eco-friendly, dan semacamnya, jadi ya makin banyak pesaingnya. Di Indonesia, bener kata kamu, konsumen tidak terlalu peduli dengan isu eco-friendly, konsumen disini lebih peduli dengan marketing berbasis bahan aktif serta halal/tidaknya produk.
@@firaca100 apalagi hrg produk lokal yg cruelty free vegan pasti ny lbh affordable ketimbang body shop ini. Dan local product bbrp juga sdh menerapkan fragrance free ke item² ny mreka. Sdh cruelty free, fragrance free jg. Sedangkan body shop ini msh terjebak di masa lalu, yg konsumen ny klo skincare an kudu wangi. Produk² mreka itu gk sensitive skin friendly. Tiap kali gue ke body shop, gue cuma amazed sama bau skincare ny yg wangi semerbak. Tp ujung² ny gue gk bli, krn gue lebih pilih fungsi ketimbang wangi.
Perlu diingat bahwa mereka emg hrs kasih harga gitu utk bisa bertahan di pasar Inggris sebab kini harga sewa tmpt di Inggris udh melambung amat tinggi, baru saja banyak bergulung tikar toko2 usaha di Camden St. dan Borough St., kecuali toko2 yg lama udh dimiliki pendahulu dulu yg netap disitu. Apalagi Inggris tuh terkenal sbg book case kenapa ekonomi penghemetan tuh mutlak memberikan bencana kpd keberlangsungan hidup awam, dan tentu pendalang usaha kecil & menengah disaat kredit makin sulit didpt murah dg suku cadang bunga yg naik melejit semenjak krisis 2008. Nah, kita aja apati dg eksistensi IMF yg paksa beri solusi ekonomi penghematan yg bikin dulu banyak jd nganggur, nah apalagi di Inggris yg mana Parlemen dan kabinet menterinya sendiri yg lakukan demikian. Apalagi kini klien bisnis luar utk penjualan produk2 dr Inggris makin ketepis jatuh berkejauhan semenjak keluar dr EU yg berarti kini ekspor dr Inggris akan dikenai tarif tinggi scr full oleh EU utk masuk ke pasar situ, makanya dia gak mampu tuh usaha Body Shop utk lnjt operasi dg daya saing semula. Belum hal lgi ttg isu melarutnya trend eco-friendly dicanangkan pd produk2 tertentu dg label berikut yg makin lama tersaturasikan oleh kompetitor dr segala pengujung dunia dg varian yg tersendiri berikan keunikan identitas yg melokal sourcing material nya, jg merendahnya daya konsumsi masyarakat Inggris pd umumnya di kalangan menengah dan bawah, ini jadikan usaha Body Shop hanya bisa narik penjualan hanya dr kls menengah atas dan kls atas yg predominan ikut scr positif dg narasi hijau.
Bukan "mulai" saja, tapi bisa dikatakan sudah menguasai. Dulu The Ordinary laku banget, sampai Shopee jual produk yang ntah original atau tidak, kemudian muncul Somethinc menggantikan The Ordinary dengan packaging & komposisi yang mirip. Sekarang sudah ada Skintific, Bhumi, Somethinc, Whitelab, Azerine, dll, brand luar kemahalan, jual nama bukan jual produk/bahan
kita bvicara kebangkrutan Body Shop internationally bukan hanya di indonesia tapi di negara asalnya sendiri Inggris bangkrut. ya karena persaingan tajam dari produk2 dari negara2 lain seperti Korea, Jepang yg menawarkan produk alami dan mampu menembus pasar international dengan harga yg jauh lebih murah. hasilnya pun tidak kalah dengan Body Shop.
Gen z menurut saya bukannya nyari barang ‘murah’ dibanding konsep sustainability, tapi lebih ke term ‘sustainability’ yang udah overused sekarang dan malah bikin skeptis mereka krn terlalu banyak green dan sosial washing. Terlebih track record body shop yg dibeli perusahaan2 kosmetik besar yg ngga mengusung value yang sama.. Gen Z jauh lebih suka lowkey local brand krn lebih relatable, lebih accessible. Itu knp body shop udah ga relevan lagi skrg.
Sudah waktunya buat The Body Shop untuk membuat produk halal, karena konsep halal dekat dengan alam dan ramah lingkungan, selain itu akan bisa menggapai konsumen yang lebih luas tanpa batasan usia.
@@tatyanasekarprijastinagk ngaruh.. Klo di luar mana orang peduli halal. Klo di Indonesia semenjak skincare local bagus merebak. TBS jd makin berasa overpriced. Dulu sempet pake bbrp kali. N emang brasa bgt overpriced klo dibandingin product nya korea..
kalau aku pribadi, malah gak tau background tentang jual-menjual perusahaan ini. gak beli body shop karena gak cocok, gak ada perubahan. misanya lipbalmnya tetap gak bisa protect bibir dari pecah karena lipstik. lipscrub overprice, parfum yang wanginya cepat hilang, bodybutter yg dipakai untuk aktivitas banyak gak enak. pokoknya udah coba macam2 tapi gak ada apa2 yang terjadi. akhirnya aku merasa rugi udah keluar biaya, tapi gak dapat apa2. seandainya aku udah keluar biaya, tapi dapat hasil yg baik, aku senang-senang aja sih. pasti bakal setia. terus aku coba ke produk lokal, dan cocok. terus harganya lebih murah. jadi pindah deh, kualitas dapat, harga juga lebih dibawah.
Saya serius nanya kak, kalau misalnya ada bahan alami campur sedikit bahan aktif kimia, misalnya bahan alaminya untuk aroma parfum, bahan aktif kimianya kita cari paling aman dan sesuai dengan standard kesehatan yang akurat untuk penguat wangi dan memperlama wangi, kakak bakalan beli gak?
Sebagai seseorang yang pernah ketemu dengan Anita roddick di Aceh setahun setelah bencana tsunami Aceh, saya sangat menyayangkan nasib body shop sekarang.. pasti Anita roddick bersedih jika melihat kondisi TBS saat ini.. rest in love, Anita ❤
Suka bgt dgn konten2 Dr. Indrawan karena dikaitkan dgn ahli dibidang nya sehingga viewers berasa lg kuliah dan dpt insight2 baru. Sehat dan berkah selalu Pak.
The power barand image. seperti itulah, hukum alam selalu berlaku. kesalahan besar body Shop adalah menjual perusahaan ke loreal. Brand image yg di bangun selama ini jadi berantakan. "Sekali idealisme bisa di beli dengan uang, maka akan hancur juga apa yang kamu sudah bangun selama ini"
emang lumayan mahal, tapi ada beberapa produknya yang saya favorite banget dan tetap setia gunakan sampai sekarang, salah satunya wellness Lavender esential oil. ini top banget tidak pernah gagal membuat tidur lelap
Kalo udah bangkrut mah ini salah itu salah Kalo sukses, ini tepat itu jitu Penutup : pelajaran yang bisa dipetik Inilah khas bahasan monoton channel ini
Sebagai pengguna setia the body shop.. emang makin kesini, harga the body shop makin gk make sense sih ditengah inflasi dan banyaknya produk skincare lokal baru.😢
Pelajaran yang bisa saya ambil adalah ketika sebuah bisnis kehilangan positoning dan karakternya, maka akan terjadi degradasi loyalitas dari para konsumennya, kemampuan untuk berinovasi menjadi sebuah keharusan bagi sebuah brand agar bisa beradaptasi dan survive dari dinamika kebutuhan pasar yang semakin kompleks.
di Indonesia harga2 produk The Body Shop jauuuh lebih mahal daripada harga2 di Australia . Contoh..harga serum Vit C nya di Indo hampir Rp 700.000, sementara di Australia harga dipatok hanya Rp 550.000, aku bisa bilang begini karena aku adalah staff The Body Shop di Australia, tiap pulang ke Indonesia selalu mampir ke toko The Body Shop hanya sekedar membandingkan harga
Kalian mendukung produk dalam negeri supaya bisa di ekspor keluar, ya sama aja produk luar yang awalnya berdiri di dalam negeri mereka sendiri dan berkembang akhirnya ekspor, semua itu ada Mata rantainya,, yang rasional aja.
Karena ga mampu bersaing aja,harganya terlalu tinggi sementara bnyk merk pesaing yg jual produk nya di harga lebih murah .atau bnyk produk yg kualitas nya lebih bagus dg harga yg sama.
Sudah memakai The Body Shop dr usia 18-38th, sdh mencoba berbagai macam merk kosmetik dan akhirnya balik lg ke TBS. Pantas saja sifat Ramah Lingkungannya TBS gak segencar dulu... Dulu kemasan kosongnya bs kita balikin ke counter dan kita bs dpt free produk... Dr segi harga TBS memang skrg mahal... Mknya klo sy nungguin bgt diskonannya TBS... Krn klo lg diskon hrganya jd lumayan 😊 Mksih infonya, Pak... Masih berharap TBS Indo gk nutup krn sy paling suka produk mreka 🩷
Meskipun Body Shop tetap setia pada jati dirinya, mereka tidak akan bisa survive karena primary cause nya yaitu consumer behaviour. Consumers mulai bergeser dan tidak lagi mendukung ethical products.
Body Shop sepertinya ada di posisi pasar yang agak nanggung. Yg kurang mampu lebih prefer beli merk dgn harga yg lebih terjangkau. Yg mampu lebih prefer membeli merk dgn kualitas yg lebih bagus, seperti L'Occitane, Crabtree&Evelyn, atau Bath&BodyWorks.
Mantap banget kontenya bapak, jangan lelah yah... Kami umkm kelas menengah bawah yg sulit mengakses pelatihan dan kelas bisnis sangat terbantu dgn konten seperti ini!
Setuju bahwa strategi pemasarannya (terutama tentang keunikan produk) perlu disesuaikan dengan 'roh' Gen-Z, mereka sering menggunakan medsos mainstream. Selain itu, perlu inovasi yang dapat membuat harga lebih terjangkau.
Dulu saya member. Dan tiap tahun expaired . Buat member baru lagi harus belanja minimum s$ 60.. yg paling bagus itu scrub bibir, body butter, body showernya
kembali ke ideologi awal : harga murah, kualitas ok, isi lumayan banyak, ramah lingkungan... lupakan sejenak untuk untung cepat dan banyak... jika tidak, maka akan hanya tinggal nama... pernah ada produk bagus dengan nama body shop... idealisme vs keinginan pasar
pada tahun 2016-2017an saya dapat info valid dari SPG di kota pelajar bahwa TBS brand skincare yang banyak SPBnya adalah gay, sangat menjijikan mendengar perilaku dan kebiasaan buruk mereka, bahkan bisa menularkan penyakit menyimpang mereka ke sales baru (masuk masih laki-laki normal dan punya pacar perempuan, selang beberapa waktu ikut jadi tulang lunak). Di Industri Retail ternyata banyak penyimpangan "secara underground" yang sudah terjadi pada saat itu
Sekarang masyarakat terinformasi semuanya lewat internet. Kampanye kayak gitu gak laku lagi. Masalahnya, produk perawatan kulit ini kebanyakan masih ada di level tersier. Pelembab dan sunscreen aja paling banter naik ke level sekunder. Belum pernah menjadi kebutuhan primer. Selama masih begini, tantangan bagaimana lakunya produk perawatan kulit akan masih tetap ada, atau malah bertambah seiring dunia yang menjadi konservatif. Your skin doesn't need much. Your skin only needs routine. Sementara harga The Body Shop itu mahal-mahal. Ya ngapain kita beli kalau harga murah aja udah bagus efeknya di kulit. Contoh? Citra, Marina, Mutouch, Vaseline, Nivea, dan Emeron.
Seingat gw 2004 the body shop msh ngetrend2nya diantara wanita pencinta skincare n cukup beduit.. Makin kesini emg makin sepi di kota sy, sering mengadakan promo di saat weekend. Produknya dilabeli menggunakan bahan2 organic tapi ya kembali lagi pd kecocokan msg2 org, harga cukup pricey utk kalangan menengah bawah.. Pernah cobain shampoonya, sy pikir hasilnya so so aja.. Bahkan msh lebih bagus schwarzkopf made in german, harganya lumayan di bwh body shop. 2016/2017 an lagi booming2 nya skincare korea dongg wkakakaa... Termasuk gw sampai skrg yg msh menggunakan bbrp produk korea. Gw bilang tergolong cocok, korea itu rata2 produknya soft gently mulai dari cleanser, tonic, sunscreen, bahkan yg paling gw suka sih tone up creamnya.. Teksturnya ngga terlalu thick, smooth and flawless finishing tapi kurang cocok bagi yg cari pemutih 😂😂 Price ya tergantung brand juga sie.. Intinya setiap bidang bisnis pasti akan muncul competitor2 baru kemudian hari, zaman n selera konsumen berubah2 bagaikan iklim, dinamis
Pertama kali kenal body shop karena oleh2 mamah lupa thnya, dng parfume oilnya white musk, tp saat itu di indo blm ada, setelah itu di melawai buka outlet pertamanya, jadi kalo beli tinggal refill, tukar botolnya yg khas, seiring berjalannya waktu body oil ditiadakan, setelah itu g pernah beli lagi, meski white musk tetap menjadi salah satu wewangian favorit. Sempat muncul lagi parfume oilnya, dan sempet beli lagi, tp harganya mmg menjadi lebih mahal
Wah saya pelangan setia lo ...bagi saya produknya bagus ...di kulit halus...memang mahal shampoo dan sabun cair 300 rb handbody avocado 500 rb untuk sabun batang 120 rb ...tp q ttp pelanggan setia sejak 5 thn terakhir...kemarin dapat oleh 2 dari London jd agak mengurangi pengeluaran...semangat
Sabun cair isi ulangnya wanginya beda sama yg bukan isi ulang. Mahal pula. Di Indo skrg banyak produk skincare yg bagus2 dgn hrgnya yg relatif murah. Top bgt deh
Setiap kali salah pemakaian produk perawatan saya pasti lari ke bodyshop untuk mengembalikan kondisi saya. Baik perawatan wajah dan kulit saya yang kering maupun rambut yg rontok dan berketombe. Memang keliatannya produk mereka lebih mahal tp sebenernya last longer and worth to buy ❤❤
Tergantung dari keuangan setiap orang juga penghasilan mempengaruhi konsumen, sejak dulu brand ini memang mahal dan semakin banyak pesaing² yg lebih inovatif 🙏
Saya awalnya penggemar the body shop, dulu saya suka beli online lewat zalora. Suatu hari saya tiba2 ingin beli offline di mall (plaza mulia samarinda, skrg sudah nyaris tutup). Saya cuma pakai jeans dan kaos + sendal teplek murah, keliataan miskinnya, mungkin. Dan saya dicuekin sama karyawannya, ga digubris sama sekali, tanya2 juga jawabannya sinis. Sementara pembeli lain yg emasnya gemerincing di tangan, dilayani dgn ramah. Sejak itu saya males beli barang2 TBS.
Karena pemerintah di luar negeri dukung pertanian. Menteri pertanian ahli dan peduli dan punya langkah2 strategis untuk memajukan pertanian. Di asean yg berhasil yaitu malaysia thailand vietnam. Indonesia ? Menteri pertanian sibuk korupsi untuk dirinya dan partainya
Dulu kalo ke mall saya pasti mampir ke The Body shop tp skrg sdh tidak lagi bahkan sepi...Saya dulu pengguna product The Body Shop mulai dari Bodywash, Shampoo, Lipbalm, Body lotion, Body Mist, Face mIst, Roll on sampai Parfum. Jujur wanginya enak tahan lama dan aman di kulit. Tapi harganya terus naik, jarang diskon pula. kalopun diskon masih tetap mahal. akhirnya saya pilih brand lain yg lebih murah namun bagus dan cocok untuk saya.
sebenarnya produk kecantikan ramah lingkungan harusnya jadi bare minimum buat industri kecantikan dan bukan cuma jadi slogan untuk menarik konsumen doang. Narasi-narasi yang fokus dgn isu keberlanjutan malah dikomodifikasi sama pihak industri kapital buat ngeraup keuntungan doang, padahal untuk menerapkan praktik peduli terhadap lingkungan di keseharian gak melulu harus mahal. tapi yaa narasi itu dipake terus gak cuma di industri kecantikan aja dan sayangnya secara praktik justru mereka ekstraktif banget gak hanya ke lingkungan, pekerja, tapi juga bias dengan isu kelas. Wajar aja gen z milih yang murah tapi bukan juga kemudian gen z gak peduli dgn isu lingkungan. Banyak cara buat peduli dengan lingkungan, lalu kalau konteksnya produk kecantikan, kita masih bisa milih ke industri rumahan misalnya, yang dirasa sejalan dgn komitmen kita terhdp isu lingkungan
Gw lebih milih produk lokal dengan harga terjangkau. Meskipun beli online dan tidak semua ada di toko terdekat. Tapi dengan begitu, saya merasa lebih senang dan bangga. Apalagi produk lokal sudah bpom dan halal. Memang perkembangan tidak secepat produk kecantikan asal negeri gingseng. Tapi lebih ramah kantong aja. Ada tulisan bahasa indonesia di label produk. Buat gw yg hidup biasa-biasa aja, lebih enak beli barang lokal saja. Ga perlu ke mall. Ga perlu pesan dari forwarder buat kirim barang luar negeri.
Krn skrg banyak bgt saingannya yg jg mendukung pelestarian lingkungan & hewan, liat aja Bath and Body Works, Nature Republic, brand2 Korea, lokal, dll yg jg udah masuk ke banyak negara ada toko2nya. Di taon 90an saya ingat cuman The Body Shop brand yg pada zaman itu terkenal di bidangnya, sementara skrg banyak bgt pilihan lain, apalagi dgn adanya eCommerce.
Orang pintar bisa menjelaskan dengan kalimat sederhana dan sesingkat mungkin , penyebabnya karena waktu orang lain begitu berharga. Tapi doi kan creator yutub mas jadi harus bikin video 10 menit lebih spy adsense jalan.
Gak sesederhana itu sih mas, kan creator menjelaskan dari sejarah dan visi misi awal Body Shop supaya semua informasi tersampaikan dengan lengkap, tidak setengah2. Kalau semua analisa langsung nembak banyak yang lebih murah dan tidak kalah nama sih, saya rasa ini masih mengambang informasinya.
Sejak aku masih kecil, sangat familiar dgn produk TBS, karena semua kemasannya dikoleksi oleh mama. Sudah bisa buka toko kemasan TBS, terutama body cream hawaian kukuy dan japanese camelia body cream itu sampai ratusan pot padahal lohay labrl harga 549ribu,..ada parfum of a woman, skrg tersisa 2 botol.. Kata mama jaih sebelum aku lahir, mama membelinya 50botol saking suka dgn wanginya.. Lihat harga2nya, klu ditotal sudah bisa beli ruko 2petak di daerah elit😂
aku pengguna TBS sejak 2020 sampe awal 2023 khusus facial wash tea tree oilnya. di aku beneran bagus ilangin jerawat, TAPIIIII imbasnya bikin skintone aku turun, kulit wajah aku jadi gelapan, sedih bgt. jadinya pindah ke cetaphil dan so far enak enak aja di aku.
Saya pecinta thebodyshop serum dan krimnya dari 2018 sampai 2023 , walau mahalttp beli tp lama2 lelah harganya 😂 700rb lebih untuk serum 30ml mana susah dicarinya dlo waktu dikalimantan beli online atau jastip, trus skrg pindah dijkt pas mau beli serum yg biasa sy pakai katnya g produksi lagi ganti kemasan dam ganti ingredients, pas nyoba testernya g asuka trlalu oily ahirnya g jadi beli stop udah pake produk TBS, skeg beralih Ke produk baru jauh lbh murah hasilnya bagus jg gampang didapat ga harus kekota dulu
Padahal waktu itu BA-nya juga Cinta Laura kan kalau di Indonesia. Apalagi waktu pas Cinta jadi BA menurutku sukses sih apalagi dengan campaign against animal testing. Perfume dan sabunnya malah aku suka dan unik gitu loh wanginya. Tapi semenjak Cinta sudah tidak jadi BA nggak tau kenapa aku jarang denger lagi namanya. Jujur shock dan kaget sih kalau the Body Shop tutup. Huhu
Kesimpulan terkait risiko Bisnis external out of controlled by Bodyshop: 1. Red ocean competitive markets - Kejenuhan produk sejenis. 2. Krisis pandemik, ekonomi global merubah mindsets dan loyalitas konsumen tersisa 20% saja. Internal negative Risks : 1. Dampak negatif M&A oleh investor besar tidak mampu mempertahankan idealisme Bodyshop. 2. Minimnya penyesuaian idealisme produk dengan kemampuan R&D dan efisiensi OM, harga produk mahal. 3. Minimnya akselerasi inovasi bisnis mendeteksi dinamika preferensi konsumen global.
Di masa muda saya dulu waktu usia 20 an kalo ke S'pore selalu beli Body Shop. Favorite nya saya pakai merek Body Shop. Sekarang usia saya 61 tahun. Sudah tidak pernah beli lagi sekarang. Pakai produk lokal kwalitas bagus dan harga terjangkau.
Saya baru memakai produk body awal tahun 2000 an,kalau lagi ada kesempatan ke luar,suka juga cari produk TBS, varian yang tidak saya temukan di Indonesia,di usia saya sekarang 51 tahun,saya masih memakai produk produknya TBS,alhamdulillah hampir 24 tahun saya memakai produk TBS, cocok di saya.semoga di Indonesia tidak tutup permanen.
Harga makin mahal tapi kualitas makin menurun. Ini sih yang membuat saya pribadi meninggalkan The Body Shop. Seandainya kualitasnya masih sama seperti 10-15 tahun yang lalu.
Ini merk favorit saya, skrng body shop jualan nya online di canada, tdk punya toko, jadi klu beli bisa dikembalikan ongkir ditanggung konsumen. TBS sering sale utk penjualan, memang dibanding brand lain harga termasuk rada mahal. Kualitas produk tetap bgs, khusus krim tangan utk musim dinginnya, wanginya lembut!! Sy berharap tdk bangkrut!!
Nungguin produk the body shop Indonesia didiskon habis-habisan, ah. Biarin dicap oportunis, produk body shop harganya selangit tapi kualitasnya memang mengigit alias bagus.
Jaman kuliah th 2000an, lihat teman bisa beli TBS tuh udah wuahh banget, harganya emang masuk yg tinggi. Sempat suka ngumpulin edt parfumnya tp lama2 tergantikan brand lain. Skincare pun karena cocok2an jd sudah keburu nemu di brand lain Dan local products makin banyak skrg dan lebih cocok sm iklim tropis
Tutupnya The Body Shop contoh tumbangnya produk Barat melawan produk China. Jangan lupa, skin care merek lokalpun sebenarnya berasal dari China yg diimpor dengan harga murah dan dipasangi stiker merek lokal. Minimal bahan bakunya diimpor bulk dari China dan diolah disini.
Saya pengguna setia white musk oil dari body shop dari harga 75.000 rup tuk 15 ml dan sekarang ratusan ribu rup. Gak sanggup lagi beli yang oil akhirnya beli yang body mist saja.
Yg penting glowing, perawatan sudah mahal jadi cari pelembab, sunscreen, lotion yg murah, the body shop tidak membuat kecanduan jadi bisa ganti kapanpun
ga pernah nemuin the bodyshop di supermarket, berjajar dengan prodak2 yang lain. mereka bertahan dengan gerainya dan berkesan ekslusif. dan kadang saya tarik nafas kalau istri masuk gerai bodyshop.
aku pernah kerja di TBS indo di bintaro. ga cocok bgt sama culture kerja disana. cuma bertahan sebulan. syukurlah keputusan yg tepat untuk pindah. setahun kemudian, banyak temen2 disana yg kena PHK dan resign sendiri.
Yang paling bikin males ke Body Shop ataupun toko-toko sejenis, adalah ketika datang ke toko tsb dan kemudian dikuntit secara ketat oleh SPG nya. Seolah-olah kita mau mengutil produk yang dijualnya. Rasanya sangat tidak nyaman.
Saya termasuk yg suka koleksi produk parfum Body shop, juga produk skincare dan kosmetiknya. Tapi BS sering membuat produknya discontinue (tidak berlanjut) pdhal sebagai konsumen sudah terlanjur suka banget sama produk tsb. Kadang bikin ilfeel kalau mereka sudah ngumumkan akan discontinue dan kita akhirnya stok 2-3 produk tsb. Produk penggantinya tidak sama wanginya atau tidak sesuai lg sm kondisi kulit saya. Akhirnya lama2 ya beralihlah kita ke produk yg lain😅
Semoga kita selalu diberikan nikmat sehat, nikmat bahagia, serta nikmat rezeki yang berlimpah dan juga berkah. serta usaha kita terus maju dan terus berkembang, serta bisa bermanfaat untuk orang banyak. amin... Salam MADU HUTAN JAWA BARAT.
Wajahku sensitif gampang kering, pake produk dokter sana sini tetep. Akhirnya mencoba the body shop yg vit E, alhamdulillah langsung lemba. And I love it
Aku suka bngt produk ini, wanginya gak norak & aman di kulit, kalau terlalu bnyk variant jg kan bikin bingung penggunanya, syg bngt kalau tutup, dan jika bisa ya turunin ya harganyaa 😊
Menurut saya, secara harga The Body Shop masih lebih murah dibanding brand ramah lingkungan lain seperti L'Ocittane . Tapi jujur kalo saya kurang cocok dengan produknya , ga ada dampak positif yang signifikan ke kulit / tubuh secara keseluruhan. Beberapa produk bahkan ga cocok di kulit saya, terutama facial cleanser dan facial serumnya. 🥲
intinya konsumen skrg sedang dimanjakan dng harga yg lebih murah... jika terus²an begini dan tidak ada inovasi produsen maka barang yg lebih bagus/berkualitas tinggi akan menjadi barang langka dipasaran... meskipun segmentasi pasar tetap ada tapi sangat kecil dan sebenarnya konsumenlah yg nanti dirugikan krn hanya ada pilihan barang murah yg kualitasnya relatif sesuai dng harga yg ditawarkan tsb
dulu penggemar tbs, kalo ultah pasti dpt hadiah, bekas kosmetik dll bisa dituker jadi point, tp setelah berubah mngt ultah gak dpt hadiah cm disc itu jg kecil, musti unduh app tbs,ribet, sdh gak menarik, parfum lokal skrg byk yg bagus
Aku pejuang jerawat dan belum ada produk obat totol jerawat satupun yang bisa mengobati jerawat dan jerawat mendem ku. Aku udah coba produk totol jerawat dari berbagai merek dari yang mahal sampe ke murah, dan gak ada yang bisa kayak tea tree oil dari the body shop. Sejujurnya kebanyakan brand skincare punya klaimnya terlalu berlebihan, emang sih marketing itu penting, dan klaim klaim berlebihan ini lah yang bikin banyak konsumen yang gonjang ganjing, kena pengaruh artis artis yang si brand endors buat promosiin produknya. Di tambah, kebanyakan masyarakat kita gak mau mempelajari kulit mereka sendiri dan cuma nonton artis atau selebgram yang promoin satu produk atau kemakan produk viral, dan lansung di beli satu paket, tapi belum tau kebutuhan kulit mereka sebenernya apa. Mungkin karena aku pernah ngalamin jerawat lumayan parah menaun dan sedih banget. Jadi ketika nemuin produk yang bikin sembuh, aku gak ke makan pengaruh skin care viral. Bukan gak menjunjung produk lokal tapi gimana kalo gak ngaruh, dan justru bikin kulitku iritasi, niat melembabin malah bikin gatal. Ini juga berlaku ke brand luar ya gak cuma brand lokal. Jadi pas nemu yang cocok, ya udah yang penting cocok aja dulu, mau lokal mau luar ya udah pake aja. Aku gak suka gonta ganti skincare kayak orang orang yang ikutin viralnya. Kasian di kulitku aja sih, nyembuhin jerawat aja udah setengah mati susahnya, gak berani coba coba yang macem macem.
productnya mahal,fondationnya ga bisa cover flek,akhirnya malah bikin kulit berminyak(oily),klo ditimpa bedak tabur malah mlorot kena keringat,padahal keterangannya power stay,mahal mahal mahal,ga rekomended,shimernya ketiup angin hilang,ga gonjreng bling2 nya,lipstiknya B aja...kerasa tebal dibibir,ga ringan,pokoknya ga da yg awet
Jaman kuliah sampe awal² kerja pokoknya sebelum nikah sy pemakai body care apalagi lagi idealis krn bodycare no testing animal. Bahkan waktu hantaran nikah aja ada bodycare. Tp sejak punya anak dan kebutuhan mulai meningkat beralih ke brand lokal krn bodycare itu lumayan pricey. Sy prefer mengurangi budget skincare biar bs beli rumah&mobil buat kenyamanan anak sy. Dan mgkn byk yg awalny user fanatik sama kondisinya dgn sy. Ditambah lg skrg byk brand² cina yg viral di medsos yg harganya lbh murah.. jd market lamanya udh go away ditambah lg msk brand² kompetitor yg lbh murah
Saya pengguna body shop. Pernah ganti merk lain, kulit wajah jadi kasar rusak, akhirnya pakai body shop lagi. Udah cocok sama merk ini. Pelembab wajah, parfum dan sabun mandinya wangiii
Saya pakai The body shop sejak tahun 2007 sangat bagus produknya apalagi yang buat acne bikin CPT bgt kering jerawat dan kencang. Memang muahall bgt harga nya.
Mau mahal atau murah, kalo udah cocok sm satu produk pasti ga akan move on, jujur guee pake bodycare dan hair care nya mulai dr sabun, bodybutter dn lain", dn beda bnget rasanya klo gnti produk, kecuali makeupnya yg ga gue pake. Sayang banget,pdhal botanical 😭😭😭😭
Banyak sekali Fenomena kkomentator, mulai dari awam sampai Profesor, mengomentari( dan menyalahkan atau mencari-cari kesalahan) Perusahaan yang gagal dan memuji perusahaan yang sukses, ataupun gabungan keduanya .......memang gampang. Apakah yang suka komen-komen dengan bermacam alat analisis, sudah pernah terjun sendiri membuka usaha sendiri?
The Body Shop itu ga bisa ngikutin pangsa pasar & trend di pasaran. Intinya marketing nya buruk banget, jadi ga salah kalau mereka akhirnya kalah sama brand lain. Mereka terlalu pede dengan produk nya, nargetin kalangan menengah atas, tanpa ada embel-embel tertentu kayak produk lain. Ngerasa produk mereka unggul karena terbuat dari bahan alami, dan kemasan bagus. Jadi pede kalau barangnya pasti ke beli. Marketing yang males ga mau berkembang, mereka ini berpusat di toko mereka sendiri yg ada di mall-mall. Jadi jangkauan nya cuman stuck disitu. 11 12 caranya sama kayak Starbucks. Kurang ada pikiran buat memperbesar pasar atau memperluas jaringan pasar mereka. Bahkan kinerja salesnya juga saya nilai 0 dari 100, karena kayak ga ada inovatif buat nyari konsumen. Bayangin mereka ga familiar kayak garnier, ponds, fair & fair and lovely. Bahkan kalah juga sama brand kecantikan thailand yg masuk d Indonesia. Brand Thailand yg ga masuk iklan TV aja penjualan nya bisa jutaan d icomers karena lewat marketing daring. Sementara kita tahu the body's shop cuma lewat mall doank.
Kemarin nonton youtuber inggriss, rakyat inggris ngeluh buat bayar listrik aja mereka skrg kesulitan. Sewa tempat tinggal harganya selangit. Bukan hanya body shop tapi industri lain juga menurun.
pas ke body shop liat harganya bikin biji gemeteran, langsung auto cabut jadi gk heran kenapa tutup sedangkan pesaing bisa kasih harga jauh lebih murah contoh shower gel body shop yang 750ml harganya 200 ribuan, sedangkan di guardian mereka ada produk yang lumayan enak dipakai kadang promo + 1ribu dapat 2 seharga 80ribuan bisa dapat 2 botol 500ml, jadi kalau beli bodyshop ibarat bayar barang 4x lipat ada juga dove yang body wash refill beli 2 pouch 400 ml cuma dibawah 30 ribu, ini cuma peta persaingan di wkwk kalau di luar jelas pesainganny jauh lebih ketat inget pas baca buku peter lynch, body shop salah satu saham favorit peter lynch karena kasih untung yang gede ke mutual fundnya, emang kayaknya sejak dijual founderny sudah kehilangan arah
Sebagai mantan pengguna the body shop, produknya emang terlalu mahal dibandingkan dengan manfaatnya. Banyak produk lokal yang jauh lebih bagus dan lebih terjangkau harganya. Lagipula udah kecewa dengan kontradiksi the body shop. Slogannya cruelty free tapi Pro Israel.
Jujurly.. Im a fans of TBodyS products. Fragrance nya khas. Untuk Saya a bit pricey. Ketika skg bnyk muncul produk lokal yg eco friendly, dgn harga yg terjangkau, kualitas nya jg tdk kalah bagus. Saya pun beralih. And bhayyy.. The Body shop, for the soaps, Shower bath, body lotion, & eyebrow pencil ☺
Saya lihat jatuhnya sekolosal Nokia ya, satu diantaranya adalah kelambatan dalam mengikuti pace market yang semakin cepat, plus kehilangan otentikasinya. Plus lagii.. covid dan suku bunga 1-2 tahun belakangan ini yang menekan banyak bisnis retail. Sinyal yang kurang baik bagi banyak brand sejenis. Thanks sudah berbagi Coach Indra.
Harga produk terlalu mahal, kmarin beli body mist black musk jujur kecewa bgt entah kenapa ga ky dlu, wanginya bentarr bgt gada 5menit hilang, kualitasnya kalah sm body mist yg di indomaret😭
Semoga bisa survive. Saya pengguna setia The Body Shop dari dulu. Kalo dibilang mahal, sebenarnya tergantung POV. Menurut saya malah masih masuk akal harganya di bandingkan Loccitane. Memang jangan di head to head sama brand lokal, ngga apple to apple. TBS memang punya pangsa nya sendiri, hanya mungkin gagal menarik si pangsa tersebut, alih alih pada lari ke brand impor yg lebih mahal seperti Lancome, Sulwasoo, atau Fresh, dan penghuni Sephora lainnya.. termasuk saya yg akhirnya bagi bagi antara TBS sama penghuni Sephora. Anyway... semoga tetap bertahan ya TBS..
sayang banget. Padahal tea tree oil-nya selalu jadi andalan kalo jerawatan. Body butternya lembut dan wanginya satu kantor pun kebagian. Walau di Asia minim diskon tapi di Eropa dia ngga pelit, royal diskon buat pelanggan loyal.
Tutupnya Body Shop sempet bikin kaget banyak orang. Banyak yang mikir, kok bisa ya? Padahal ikonik, followernya banyak, advocacy dari customernya gak dikit lho, produknya berkualitas, jadi apa penyebabnya?
Menurut saya konsep dasarnya Body Shop jangan bergeser. Jangan ikut ikutan berebut pasar di generasi alfa dan Z. Biarkan saja stay di mature woman, generasi Milenial, X bahkan Baby Boomers. Mengapa?
Yah bisnis kecantikan itu ada di periodenya masing2. Contoh, Sari Ayu, Mustika Ratu sudah sulit masuk ke alfa dan Z, daripada buang buang duit yang tidak pas lebih baik tetap bertahan di segmennnya, mature woman. Kalo ada kekhawatiran bahwa segmen ini siklusnya pendek, cepat ilang, menurut saya tidak, semua orang pasti akan bertambah usia, yang muda muda juga akan berumur dan pastinya nanti pilihan kosmetiknya akan berbeda,
Jadi, bisnis kosmetik adalah bisnis yang disiplin tinggi yang jangan pernah tergoda nyoba pasar-pasar baru yang bukan dari kekuatannya, alihkan dari vertical integration ke horizontal integration
Kyknya. Ga jd sih menurut gw selain itu faktor inovasi yg kurang sangat2 berpengaruh. Contohnya merk red A yg sejaman sm mustika rattu sariayu viva mirabella. Skrg produknya booming lg smnjk ngeluarin 1 lipstick yg bagus dan affordable. Setuju bgt the body shop kurang inovasi, harga terlalu mahal buat produk2 skrg yg bagus tp murah. Apalagi diindo lg gencar2nya promosi penggunakan skincare dan makeup lokal. Tiap lewat gerai tbs selalu sepi kecuali lg ada promo akhir tahun😂
buntut nya mahal ramah lingkungan itu orang nga pake, mereka lebih pilih racun murah yang merusak kulit. sebenernya ini menyedihkan, pikir aja yang produk baik pun lama lama demi ke untungan isinya mereka ganti, bukan cuma untung tipis tapi kalau bisa keruk sebesar-besarnya meskipun mencelakai konsumen. Nga ada yang kata "murah" tapi bagus, itu cuma kalau orang nga dapet informasi yang baik tentang isi produk. mahal belon tentu bagus, murah itu pasti jelek.
Inovasi haruslah setiap produk harus melakukannya tapi jangan nyempal ke segmen yang beda generasi. Sari Ayu dan MR pasti buat brand baru kalo mo ekspansi ke segmen lainnya, tapi kebanyakan justru bikin cost ratio tinggi, ujung-ujungnya juga akan dikurangi. Alangkah baiknya berkolaborasi dengan merek yang berkonsep dasar sama, brand positioning sama. Pertanyaannya siapa? Kalo sekarang ini kiblatnya lebih ke Asia, mungkin bisa penjajakan brand2 lokal dari China, Korea, ada pembagiannya, untuk jaringannya dan distribusi dengan brand lokal tetapi core produknya tetap Body Shop. Dan mungkin konsep ini akan lebih diterima pasar, bayangkan Body Shop yang jual skincare berasa kayak jamu tradisional yang khas dan asli dari Asia...
Ya kalau kayak gitu, tiap generasi bakal ada brand baru yang naik donk.😂
Bisnis mana mau gitu, mereka kan maunya survive selama mungkin dengan posisi bisnis yang tidak tergoyang dan market share yang steady.
Soal skincare itu generational itu udh diketahui sejak puluhan tahun yang lalu.
Makanya iklan2 Viva, Mustika Ratu, dan Sari Ayu di 1990-an selalu mengedepankan "tradisi" nenek moyang. Itu karena mereka (brand itu) tahu kalau skincare emang akan selalu generational.
"Tergoda mencoba pasar baru" itu ya harus dilakukan supaya bisa mempertahankan marketing stance nya. Cuman ya harus dalam batas kewajaran dan uji pasar yang benar, dan yang terpenting jangan "sok ngajarin" generasi2 baru ini apa sih skincare yang bagus itu... karena pada kenyataannya brand2 yang mempraktekan teknik itu ke generasi baru... justru malah diajarin balik "siapa kamu ngajarin kami?".
Itu pola sama di seluruh negara, apalagi di negara2 barat sana yang demografi penduduknya terbalik ke usia tua. 😅
tidak ada barang mahal, yang ada cuma orang yang kurang duit dan pengetahuan
Sebagai pengguna produk kecantikan, body shop ini brandingnya terlalu alami, kayak ga efek apa apa. Dia gapernah jelasin dan marketing apa efek dari produk dia, terutama keyword2 yang memang dicari pengguna seperti mencerahkan, menghilangkan bekas, ato apa kek. Ga ada samasekali. Jadi banyak calon customer yang ngerasa gaperlu beli dia karena ga menjawab keluhan2 dan masalah2 yang dihadapi customer.
Aku adalah pejuang jerawat selama bertahun tahun. Dan cobak obat jerawat dari berbagai merek dari yang harganya murah hingga yang harganya mahal banget, dari yang terkenal banget sampe yang gak ada yang tahu namanya, dengan klaim bisa mengempeskan,atau mengurangi jerawat meradang, tapi gak ada yang berhasil jerawat mendem ya tetep mendem dan sakit akhirnya setelah reset kandungan apa yang bagus buat jerawat. Jadi ketemu tea tree oil. Dan ketemu the body shop kayak keajaiban. Jewat mendem bisa hilang merah dan sakitnya cuma di pakein kapas yang ada tea tree oil sedikit semaleman. Besoknya udah gak sakit, kalo aku cepat sadar mau tumbuh bakal jerawat dan lansung aku olesin jerawatnya gak jadi tumbuh dan justru hilang.
Honest review saya pakai paket tea tree oilnya bagus banget buat ngempesin jerawat dan menjaga kelembaban kulit wajah
Makanya, justru bodyshop itu ngefek banget. Hasilnya nggak instan tapi jelas beda sama produk2 lain. Aku dulu juga acne fighter dan sukses berkat tea tree… sedih banget liat berita ini😢
Asli dr sekian banyak pdhal TBS satu2 ny yg bener bs bkin kulit lembab tanpa eksim kumat ☹️
Saya juga awal umur 20an itu bruntusan di muka, direkomin TBS sama saudara & baca2 lagi ingredients nya alami semua. Dan coba pakai rangkaian vit e nya TBS, peeling vit c & serum vit c. Dan wahh, ya memang tidak otomatis efeknya, gak glowing atau mencerahkan. Tapi kulit rasanya lembab dan sehat
Tp ya itu TBS overprice karna banyak brand yg lebih murah dan ngefeknya lebih cepat, jd orang2 moveon deh
Dari segi harga, Body Shop ini terlalu mahal, pangsa pasar utk kelas menengah ke atas, sedangkan pasar skincare khusus ny di Indo ini udh sngt berkembang, bahkan yg menengah keatas aja udh mulai percaya dgn merk lokal.
Selain itu, produk mereka itu selalu ada fragrance ny. Saat ini sedang booming² ny fragrance free product, sperti Cerave, la roche posay, the ordinary, avene, yg menyasar konsumen dgn permasalahan alergi thdp bahan² skincare termasuk fragrance. Ya jelas body shop tersingkir, krn msh bergantung thdp fragrance supaya produk ny laku.
Dan dr sisi marketing, the body shop msh lempeng² aja, msh ngandalin marketing eco friendly ny yg memang sdh terkenal dr dlu. Sedangkan skincare saat ini lbh condong ke arah marketing yg bersifat mengedukasi konsumen ny thdp bahan aktif yg terkandung di skincare itu.
Juga di indonesia, faktor masy yang g terlalu peduli dengan isu "eco-friendly" atau "no animal cruelty". Klo di US atau eropa, kebanyakan orang pada peduli dengan hal2 tersebut, dan makanya produk skincare/make up berbasis vegan di barat laku. Cuman masalahnya, sekarang sudah makin banyak brand yg mengusung konsep vegan, eco-friendly, dan semacamnya, jadi ya makin banyak pesaingnya.
Di Indonesia, bener kata kamu, konsumen tidak terlalu peduli dengan isu eco-friendly, konsumen disini lebih peduli dengan marketing berbasis bahan aktif serta halal/tidaknya produk.
Selain itu ada varian yg gk diproduksi lagi
@@firaca100 apalagi hrg produk lokal yg cruelty free vegan pasti ny lbh affordable ketimbang body shop ini. Dan local product bbrp juga sdh menerapkan fragrance free ke item² ny mreka. Sdh cruelty free, fragrance free jg.
Sedangkan body shop ini msh terjebak di masa lalu, yg konsumen ny klo skincare an kudu wangi. Produk² mreka itu gk sensitive skin friendly. Tiap kali gue ke body shop, gue cuma amazed sama bau skincare ny yg wangi semerbak. Tp ujung² ny gue gk bli, krn gue lebih pilih fungsi ketimbang wangi.
Diperkuat konten mengangkat ekonomi lewat bisnis skincare
Perlu diingat bahwa mereka emg hrs kasih harga gitu utk bisa bertahan di pasar Inggris sebab kini harga sewa tmpt di Inggris udh melambung amat tinggi, baru saja banyak bergulung tikar toko2 usaha di Camden St. dan Borough St., kecuali toko2 yg lama udh dimiliki pendahulu dulu yg netap disitu. Apalagi Inggris tuh terkenal sbg book case kenapa ekonomi penghemetan tuh mutlak memberikan bencana kpd keberlangsungan hidup awam, dan tentu pendalang usaha kecil & menengah disaat kredit makin sulit didpt murah dg suku cadang bunga yg naik melejit semenjak krisis 2008. Nah, kita aja apati dg eksistensi IMF yg paksa beri solusi ekonomi penghematan yg bikin dulu banyak jd nganggur, nah apalagi di Inggris yg mana Parlemen dan kabinet menterinya sendiri yg lakukan demikian. Apalagi kini klien bisnis luar utk penjualan produk2 dr Inggris makin ketepis jatuh berkejauhan semenjak keluar dr EU yg berarti kini ekspor dr Inggris akan dikenai tarif tinggi scr full oleh EU utk masuk ke pasar situ, makanya dia gak mampu tuh usaha Body Shop utk lnjt operasi dg daya saing semula. Belum hal lgi ttg isu melarutnya trend eco-friendly dicanangkan pd produk2 tertentu dg label berikut yg makin lama tersaturasikan oleh kompetitor dr segala pengujung dunia dg varian yg tersendiri berikan keunikan identitas yg melokal sourcing material nya, jg merendahnya daya konsumsi masyarakat Inggris pd umumnya di kalangan menengah dan bawah, ini jadikan usaha Body Shop hanya bisa narik penjualan hanya dr kls menengah atas dan kls atas yg predominan ikut scr positif dg narasi hijau.
Skincare lokal sedang naik daun dan mulai menguasai pasar lokal..bravoo
Bukan "mulai" saja, tapi bisa dikatakan sudah menguasai. Dulu The Ordinary laku banget, sampai Shopee jual produk yang ntah original atau tidak, kemudian muncul Somethinc menggantikan The Ordinary dengan packaging & komposisi yang mirip. Sekarang sudah ada Skintific, Bhumi, Somethinc, Whitelab, Azerine, dll, brand luar kemahalan, jual nama bukan jual produk/bahan
Tp karyawan wati nya org lokal juga
Avoskin bening brighty
@@andyzhang9110 skintific dari china
kita bvicara kebangkrutan Body Shop internationally bukan hanya di indonesia tapi di negara asalnya sendiri Inggris bangkrut. ya karena persaingan tajam dari produk2 dari negara2 lain seperti Korea, Jepang yg menawarkan produk alami dan mampu menembus pasar international dengan harga yg jauh lebih murah. hasilnya pun tidak kalah dengan Body Shop.
Gen z menurut saya bukannya nyari barang ‘murah’ dibanding konsep sustainability, tapi lebih ke term ‘sustainability’ yang udah overused sekarang dan malah bikin skeptis mereka krn terlalu banyak green dan sosial washing. Terlebih track record body shop yg dibeli perusahaan2 kosmetik besar yg ngga mengusung value yang sama.. Gen Z jauh lebih suka lowkey local brand krn lebih relatable, lebih accessible. Itu knp body shop udah ga relevan lagi skrg.
Produk lokal sudah banyak yg bagus2 dan harga terjangkau pula, bravo produk lokal❤
body shop bangkrut di negara asalnya inggris dan di USA juga. produk indonesia mana masuk ke inggris. yg masuk ke sana produk2 dari korea, jepang
Kayaknya lebih ke produk korea deh yang naik dan menggeser the body shop
Sudah waktunya buat The Body Shop untuk membuat produk halal, karena konsep halal dekat dengan alam dan ramah lingkungan, selain itu akan bisa menggapai konsumen yang lebih luas tanpa batasan usia.
@@tatyanasekarprijastinagk ngaruh.. Klo di luar mana orang peduli halal. Klo di Indonesia semenjak skincare local bagus merebak. TBS jd makin berasa overpriced. Dulu sempet pake bbrp kali. N emang brasa bgt overpriced klo dibandingin product nya korea..
@@tatyanasekarprijastinahalal gimana😂😂 produknya aja dari tumbuh2an...
Mahal dan tidak bisa dipungkiri lokal pride merajalela di berbagai negara
terlalu mahal , kalah dengan produk lain , memang produk sangat bagus , gak lengket dan wanginya alami
padahal kalau di Korea ini brand murah dibandingkan brand lain
Ga ada ceritanya barang terlalu mahal. Pinter2an yang jualan saja. Mau mahal mau murah ada pasarnya sendiri, penjuallah yg harus bisa mengerti mereka.
betul... terlalu mahal, walau bagus. Mereka seharusnya melakukan efisiensi di era kondisi krisis dunia.
Tp wanginya gampang ilang beda sm produk lain
Baguslah kalo bangkrut...biar beli diokalan aja
kalau aku pribadi, malah gak tau background tentang jual-menjual perusahaan ini.
gak beli body shop karena gak cocok, gak ada perubahan.
misanya lipbalmnya tetap gak bisa protect bibir dari pecah karena lipstik. lipscrub overprice, parfum yang wanginya cepat hilang, bodybutter yg dipakai untuk aktivitas banyak gak enak. pokoknya udah coba macam2 tapi gak ada apa2 yang terjadi. akhirnya aku merasa rugi udah keluar biaya, tapi gak dapat apa2. seandainya aku udah keluar biaya, tapi dapat hasil yg baik, aku senang-senang aja sih. pasti bakal setia.
terus aku coba ke produk lokal, dan cocok. terus harganya lebih murah.
jadi pindah deh, kualitas dapat, harga juga lebih dibawah.
Saya serius nanya kak, kalau misalnya ada bahan alami campur sedikit bahan aktif kimia, misalnya bahan alaminya untuk aroma parfum, bahan aktif kimianya kita cari paling aman dan sesuai dengan standard kesehatan yang akurat untuk penguat wangi dan memperlama wangi, kakak bakalan beli gak?
Sebagai seseorang yang pernah ketemu dengan Anita roddick di Aceh setahun setelah bencana tsunami Aceh, saya sangat menyayangkan nasib body shop sekarang.. pasti Anita roddick bersedih jika melihat kondisi TBS saat ini.. rest in love, Anita ❤
😂 sebagai seseorang yang pernah ketemu dong anjay
@@MR.INC22 🤭🤭
@@MR.INC22Sebuah prestasi yang tidak semua orang punya🌾
Suka bgt dgn konten2 Dr. Indrawan karena dikaitkan dgn ahli dibidang nya sehingga viewers berasa lg kuliah dan dpt insight2 baru. Sehat dan berkah selalu Pak.
mendingmakan.blogspot.com/2024/03/3-rekomendasi-warung-indomie-hits-murah.html
dr sini saya belajar. brand bangkrut ndak usah terlalu jd beban. bbrpa founder jg sudah "kabur" sblm brand buatannya meredup. smart. mgk bs lbh diulas bgmaina trik "kabur" para founder....
The power barand image. seperti itulah, hukum alam selalu berlaku. kesalahan besar body Shop adalah menjual perusahaan ke loreal. Brand image yg di bangun selama ini jadi berantakan.
"Sekali idealisme bisa di beli dengan uang, maka akan hancur juga apa yang kamu sudah bangun selama ini"
Yass karna loreal berbanding terbalik dgn value dan brand image the body shop
emang lumayan mahal, tapi ada beberapa produknya yang saya favorite banget dan tetap setia gunakan sampai sekarang, salah satunya wellness Lavender esential oil. ini top banget tidak pernah gagal membuat tidur lelap
Kalo udah bangkrut mah ini salah itu salah
Kalo sukses, ini tepat itu jitu
Penutup : pelajaran yang bisa dipetik
Inilah khas bahasan monoton channel ini
ya coba bikin konten yg lebih keren gitu. kritik boleh, tp solusi susah.
Sebagai pengguna setia the body shop.. emang makin kesini, harga the body shop makin gk make sense sih ditengah inflasi dan banyaknya produk skincare lokal baru.😢
Pelajaran yang bisa saya ambil adalah ketika sebuah bisnis kehilangan positoning dan karakternya, maka akan terjadi degradasi loyalitas dari para konsumennya, kemampuan untuk berinovasi menjadi sebuah keharusan bagi sebuah brand agar bisa beradaptasi dan survive dari dinamika kebutuhan pasar yang semakin kompleks.
Kesuksesan dan kehancuran menjadi pelajaran yang saling melengkapi dan semua mengalami
di Indonesia harga2 produk The Body Shop jauuuh lebih mahal daripada harga2 di Australia . Contoh..harga serum Vit C nya di Indo hampir Rp 700.000, sementara di Australia harga dipatok hanya Rp 550.000, aku bisa bilang begini karena aku adalah staff The Body Shop di Australia, tiap pulang ke Indonesia selalu mampir ke toko The Body Shop hanya sekedar membandingkan harga
Ia ya?? Soalnya aku pelanggan setia dari jaman dahulu, hampir seluruh perawatan saya pake body shop
@@barf6204 aneh juga harga2 TBS di Indo lebih mahal, gimana bisa banyak laku ?
Bener sih, harga di indo udh mahal
Mari konsumsi produk2 dalam negeri agar perusahaan dalam negeri menjadi perusahaan yang bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri dan juga pasar ekspor.
Kalian mendukung produk dalam negeri supaya bisa di ekspor keluar, ya sama aja produk luar yang awalnya berdiri di dalam negeri mereka sendiri dan berkembang akhirnya ekspor, semua itu ada Mata rantainya,, yang rasional aja.
Karena ga mampu bersaing aja,harganya terlalu tinggi sementara bnyk merk pesaing yg jual produk nya di harga lebih murah .atau bnyk produk yg kualitas nya lebih bagus dg harga yg sama.
Sudah memakai The Body Shop dr usia 18-38th, sdh mencoba berbagai macam merk kosmetik dan akhirnya balik lg ke TBS. Pantas saja sifat Ramah Lingkungannya TBS gak segencar dulu... Dulu kemasan kosongnya bs kita balikin ke counter dan kita bs dpt free produk... Dr segi harga TBS memang skrg mahal... Mknya klo sy nungguin bgt diskonannya TBS... Krn klo lg diskon hrganya jd lumayan 😊 Mksih infonya, Pak... Masih berharap TBS Indo gk nutup krn sy paling suka produk mreka 🩷
Meskipun Body Shop tetap setia pada jati dirinya, mereka tidak akan bisa survive karena primary cause nya yaitu consumer behaviour. Consumers mulai bergeser dan tidak lagi mendukung ethical products.
@@Users_rx oh ya? Saya tidak melihat anak2 mid income yang getol membeli product ethical. Banyak yg hanya blg support di mulut aja. NATO.
Body Shop sepertinya ada di posisi pasar yang agak nanggung. Yg kurang mampu lebih prefer beli merk dgn harga yg lebih terjangkau. Yg mampu lebih prefer membeli merk dgn kualitas yg lebih bagus, seperti L'Occitane, Crabtree&Evelyn, atau Bath&BodyWorks.
Iya 3 brand trakhir lebih variatif / unik
Crabtree & Evelyn di Indonesia uda tutup btw.
@@natashadame4397 iy pasarnya ga pas di indo
Yang mampu beli body shop .. yg ga mampu beli produk2 China d produk lokal.
@@natashadame4397sayang ya, padahal Crabtree produknya pun bagus2 juga classy.
Intinya kalau mau bisnis lancar yg jangan egois
Harus flexible dan bisa menyesuaikan diri dengan product lain
Mantap banget kontenya bapak, jangan lelah yah... Kami umkm kelas menengah bawah yg sulit mengakses pelatihan dan kelas bisnis sangat terbantu dgn konten seperti ini!
Setuju bahwa strategi pemasarannya (terutama tentang keunikan produk) perlu disesuaikan dengan 'roh' Gen-Z, mereka sering menggunakan medsos mainstream. Selain itu, perlu inovasi yang dapat membuat harga lebih terjangkau.
Mendukung produk kecantikan dan perawatan kulit ( perempuan ) lokal Indonesia 💝🫰
Dulu saya member. Dan tiap tahun expaired . Buat member baru lagi harus belanja minimum s$ 60.. yg paling bagus itu scrub bibir, body butter, body showernya
kembali ke ideologi awal : harga murah, kualitas ok, isi lumayan banyak, ramah lingkungan... lupakan sejenak untuk untung cepat dan banyak... jika tidak, maka akan hanya tinggal nama... pernah ada produk bagus dengan nama body shop... idealisme vs keinginan pasar
pada tahun 2016-2017an saya dapat info valid dari SPG di kota pelajar bahwa TBS brand skincare yang banyak SPBnya adalah gay, sangat menjijikan mendengar perilaku dan kebiasaan buruk mereka, bahkan bisa menularkan penyakit menyimpang mereka ke sales baru (masuk masih laki-laki normal dan punya pacar perempuan, selang beberapa waktu ikut jadi tulang lunak). Di Industri Retail ternyata banyak penyimpangan "secara underground" yang sudah terjadi pada saat itu
Sekarang masyarakat terinformasi semuanya lewat internet. Kampanye kayak gitu gak laku lagi. Masalahnya, produk perawatan kulit ini kebanyakan masih ada di level tersier. Pelembab dan sunscreen aja paling banter naik ke level sekunder. Belum pernah menjadi kebutuhan primer. Selama masih begini, tantangan bagaimana lakunya produk perawatan kulit akan masih tetap ada, atau malah bertambah seiring dunia yang menjadi konservatif. Your skin doesn't need much. Your skin only needs routine. Sementara harga The Body Shop itu mahal-mahal. Ya ngapain kita beli kalau harga murah aja udah bagus efeknya di kulit. Contoh? Citra, Marina, Mutouch, Vaseline, Nivea, dan Emeron.
Skincare bagi kebanyakan masyarakat kita msh mahal,sedangkan yg produk lokal makin hari makin baik dg harga terjankau n yg halal jg bnyk
Seingat gw 2004 the body shop msh ngetrend2nya diantara wanita pencinta skincare n cukup beduit.. Makin kesini emg makin sepi di kota sy, sering mengadakan promo di saat weekend.
Produknya dilabeli menggunakan bahan2 organic tapi ya kembali lagi pd kecocokan msg2 org, harga cukup pricey utk kalangan menengah bawah.. Pernah cobain shampoonya, sy pikir hasilnya so so aja.. Bahkan msh lebih bagus schwarzkopf made in german, harganya lumayan di bwh body shop.
2016/2017 an lagi booming2 nya skincare korea dongg wkakakaa... Termasuk gw sampai skrg yg msh menggunakan bbrp produk korea. Gw bilang tergolong cocok, korea itu rata2 produknya soft gently mulai dari cleanser, tonic, sunscreen, bahkan yg paling gw suka sih tone up creamnya.. Teksturnya ngga terlalu thick, smooth and flawless finishing tapi kurang cocok bagi yg cari pemutih 😂😂 Price ya tergantung brand juga sie.. Intinya setiap bidang bisnis pasti akan muncul competitor2 baru kemudian hari, zaman n selera konsumen berubah2 bagaikan iklim, dinamis
Pertama kali kenal body shop karena oleh2 mamah lupa thnya, dng parfume oilnya white musk, tp saat itu di indo blm ada, setelah itu di melawai buka outlet pertamanya, jadi kalo beli tinggal refill, tukar botolnya yg khas, seiring berjalannya waktu body oil ditiadakan, setelah itu g pernah beli lagi, meski white musk tetap menjadi salah satu wewangian favorit. Sempat muncul lagi parfume oilnya, dan sempet beli lagi, tp harganya mmg menjadi lebih mahal
Wah saya pelangan setia lo ...bagi saya produknya bagus ...di kulit halus...memang mahal shampoo dan sabun cair 300 rb handbody avocado 500 rb untuk sabun batang 120 rb ...tp q ttp pelanggan setia sejak 5 thn terakhir...kemarin dapat oleh 2 dari London jd agak mengurangi pengeluaran...semangat
Sabun cair isi ulangnya wanginya beda sama yg bukan isi ulang. Mahal pula. Di Indo skrg banyak produk skincare yg bagus2 dgn hrgnya yg relatif murah. Top bgt deh
Setiap kali salah pemakaian produk perawatan saya pasti lari ke bodyshop untuk mengembalikan kondisi saya. Baik perawatan wajah dan kulit saya yang kering maupun rambut yg rontok dan berketombe. Memang keliatannya produk mereka lebih mahal tp sebenernya last longer and worth to buy ❤❤
Tergantung dari keuangan setiap orang juga penghasilan mempengaruhi konsumen, sejak dulu brand ini memang mahal dan semakin banyak pesaing² yg lebih inovatif 🙏
Saya awalnya penggemar the body shop, dulu saya suka beli online lewat zalora. Suatu hari saya tiba2 ingin beli offline di mall (plaza mulia samarinda, skrg sudah nyaris tutup). Saya cuma pakai jeans dan kaos + sendal teplek murah, keliataan miskinnya, mungkin. Dan saya dicuekin sama karyawannya, ga digubris sama sekali, tanya2 juga jawabannya sinis. Sementara pembeli lain yg emasnya gemerincing di tangan, dilayani dgn ramah. Sejak itu saya males beli barang2 TBS.
Bahas ttg pertanian dong pak. Kenapa produk negara tetangga bisa bagus dan bisa masuk ke tempat kita
Karena pemerintah di luar negeri dukung pertanian. Menteri pertanian ahli dan peduli dan punya langkah2 strategis untuk memajukan pertanian. Di asean yg berhasil yaitu malaysia thailand vietnam. Indonesia ? Menteri pertanian sibuk korupsi untuk dirinya dan partainya
Dulu kalo ke mall saya pasti mampir ke The Body shop tp skrg sdh tidak lagi bahkan sepi...Saya dulu pengguna product The Body Shop mulai dari Bodywash, Shampoo, Lipbalm, Body lotion, Body Mist, Face mIst, Roll on sampai Parfum. Jujur wanginya enak tahan lama dan aman di kulit. Tapi harganya terus naik, jarang diskon pula. kalopun diskon masih tetap mahal. akhirnya saya pilih brand lain yg lebih murah namun bagus dan cocok untuk saya.
sebenarnya produk kecantikan ramah lingkungan harusnya jadi bare minimum buat industri kecantikan dan bukan cuma jadi slogan untuk menarik konsumen doang. Narasi-narasi yang fokus dgn isu keberlanjutan malah dikomodifikasi sama pihak industri kapital buat ngeraup keuntungan doang, padahal untuk menerapkan praktik peduli terhadap lingkungan di keseharian gak melulu harus mahal. tapi yaa narasi itu dipake terus gak cuma di industri kecantikan aja dan sayangnya secara praktik justru mereka ekstraktif banget gak hanya ke lingkungan, pekerja, tapi juga bias dengan isu kelas. Wajar aja gen z milih yang murah tapi bukan juga kemudian gen z gak peduli dgn isu lingkungan.
Banyak cara buat peduli dengan lingkungan, lalu kalau konteksnya produk kecantikan, kita masih bisa milih ke industri rumahan misalnya, yang dirasa sejalan dgn komitmen kita terhdp isu lingkungan
Gw lebih milih produk lokal dengan harga terjangkau. Meskipun beli online dan tidak semua ada di toko terdekat. Tapi dengan begitu, saya merasa lebih senang dan bangga. Apalagi produk lokal sudah bpom dan halal. Memang perkembangan tidak secepat produk kecantikan asal negeri gingseng. Tapi lebih ramah kantong aja. Ada tulisan bahasa indonesia di label produk. Buat gw yg hidup biasa-biasa aja, lebih enak beli barang lokal saja. Ga perlu ke mall. Ga perlu pesan dari forwarder buat kirim barang luar negeri.
Krn skrg banyak bgt saingannya yg jg mendukung pelestarian lingkungan & hewan, liat aja Bath and Body Works, Nature Republic, brand2 Korea, lokal, dll yg jg udah masuk ke banyak negara ada toko2nya. Di taon 90an saya ingat cuman The Body Shop brand yg pada zaman itu terkenal di bidangnya, sementara skrg banyak bgt pilihan lain, apalagi dgn adanya eCommerce.
Analisa nya terlalu rumit menurut saya, sederhananya sekarang sudah banyak kompetisi dan alternatif yang lebih murah dan tidak kalah nama.
Orang pintar bisa menjelaskan dengan kalimat sederhana dan sesingkat mungkin , penyebabnya karena waktu orang lain begitu berharga. Tapi doi kan creator yutub mas jadi harus bikin video 10 menit lebih spy adsense jalan.
@@berlianagusta5675klo dipikir2 kan bisa menambah wawasan baru
@@berlianagusta5675 ada bener nya...
Gak sesederhana itu sih mas, kan creator menjelaskan dari sejarah dan visi misi awal Body Shop supaya semua informasi tersampaikan dengan lengkap, tidak setengah2.
Kalau semua analisa langsung nembak banyak yang lebih murah dan tidak kalah nama sih, saya rasa ini masih mengambang informasinya.
Hahaha 😂 ini yg klo nonton film nntnnya ringkasan di yutub 😂
Sejak aku masih kecil, sangat familiar dgn produk TBS, karena semua kemasannya dikoleksi oleh mama. Sudah bisa buka toko kemasan TBS, terutama body cream hawaian kukuy dan japanese camelia body cream itu sampai ratusan pot padahal lohay labrl harga 549ribu,..ada parfum of a woman, skrg tersisa 2 botol.. Kata mama jaih sebelum aku lahir, mama membelinya 50botol saking suka dgn wanginya.. Lihat harga2nya, klu ditotal sudah bisa beli ruko 2petak di daerah elit😂
aku pengguna TBS sejak 2020 sampe awal 2023 khusus facial wash tea tree oilnya. di aku beneran bagus ilangin jerawat, TAPIIIII imbasnya bikin skintone aku turun, kulit wajah aku jadi gelapan, sedih bgt. jadinya pindah ke cetaphil dan so far enak enak aja di aku.
Saya pecinta thebodyshop serum dan krimnya dari 2018 sampai 2023 , walau mahalttp beli tp lama2 lelah harganya 😂 700rb lebih untuk serum 30ml mana susah dicarinya dlo waktu dikalimantan beli online atau jastip, trus skrg pindah dijkt pas mau beli serum yg biasa sy pakai katnya g produksi lagi ganti kemasan dam ganti ingredients, pas nyoba testernya g asuka trlalu oily ahirnya g jadi beli stop udah pake produk TBS, skeg beralih Ke produk baru jauh lbh murah hasilnya bagus jg gampang didapat ga harus kekota dulu
Padahal waktu itu BA-nya juga Cinta Laura kan kalau di Indonesia. Apalagi waktu pas Cinta jadi BA menurutku sukses sih apalagi dengan campaign against animal testing. Perfume dan sabunnya malah aku suka dan unik gitu loh wanginya. Tapi semenjak Cinta sudah tidak jadi BA nggak tau kenapa aku jarang denger lagi namanya. Jujur shock dan kaget sih kalau the Body Shop tutup. Huhu
Kesimpulan terkait risiko Bisnis external out of controlled by Bodyshop:
1. Red ocean competitive markets - Kejenuhan produk sejenis.
2. Krisis pandemik, ekonomi global merubah mindsets dan loyalitas konsumen tersisa 20% saja.
Internal negative Risks :
1. Dampak negatif M&A oleh investor besar tidak mampu mempertahankan idealisme Bodyshop.
2. Minimnya penyesuaian idealisme produk dengan kemampuan R&D dan efisiensi OM, harga produk mahal.
3. Minimnya akselerasi inovasi bisnis mendeteksi dinamika preferensi konsumen global.
Di masa muda saya dulu waktu usia 20 an kalo ke S'pore selalu beli Body Shop. Favorite nya saya pakai merek Body Shop. Sekarang usia saya 61 tahun. Sudah tidak pernah beli lagi sekarang. Pakai produk lokal kwalitas bagus dan harga terjangkau.
Saya baru memakai produk body awal tahun 2000 an,kalau lagi ada kesempatan ke luar,suka juga cari produk TBS, varian yang tidak saya temukan di Indonesia,di usia saya sekarang 51 tahun,saya masih memakai produk produknya TBS,alhamdulillah hampir 24 tahun saya memakai produk TBS, cocok di saya.semoga di Indonesia tidak tutup permanen.
Harga makin mahal tapi kualitas makin menurun. Ini sih yang membuat saya pribadi meninggalkan The Body Shop. Seandainya kualitasnya masih sama seperti 10-15 tahun yang lalu.
Ini merk favorit saya, skrng body shop jualan nya online di canada, tdk punya toko, jadi klu beli bisa dikembalikan ongkir ditanggung konsumen. TBS sering sale utk penjualan, memang dibanding brand lain harga termasuk rada mahal. Kualitas produk tetap bgs, khusus krim tangan utk musim dinginnya, wanginya lembut!! Sy berharap tdk bangkrut!!
Nungguin produk the body shop Indonesia didiskon habis-habisan, ah.
Biarin dicap oportunis, produk body shop harganya selangit tapi kualitasnya memang mengigit alias bagus.
Rugi atau untung tinggal cari ilmu cocokmology, yg hebat adalah bagaimana cara agar the body shop bisa bangkit kembali 😊
Jaman kuliah th 2000an, lihat teman bisa beli TBS tuh udah wuahh banget, harganya emang masuk yg tinggi. Sempat suka ngumpulin edt parfumnya tp lama2 tergantikan brand lain.
Skincare pun karena cocok2an jd sudah keburu nemu di brand lain
Dan local products makin banyak skrg dan lebih cocok sm iklim tropis
Tutupnya The Body Shop contoh tumbangnya produk Barat melawan produk China. Jangan lupa, skin care merek lokalpun sebenarnya berasal dari China yg diimpor dengan harga murah dan dipasangi stiker merek lokal. Minimal bahan bakunya diimpor bulk dari China dan diolah disini.
Terimakasih untuk pak Indrawan dan para netizen yang memberikan komentar disini, saya banyak belajar
Menurut saya , para sales produk The Body Shop kurang hebat , harusnya dilatih lagi para salesnya dan ditambah jumlah salesnya
Harga segitu sapa bisa jualan
YOUR BUSINESS IS THE BODY..
YOUR BRAND IS THE SOUL..
terimakasih informasinya dr Indrawan, sangat smart dan nambah wawasan🙏
Saya pengguna setia white musk oil dari body shop dari harga 75.000 rup tuk 15 ml dan sekarang ratusan ribu rup. Gak sanggup lagi beli yang oil akhirnya beli yang body mist saja.
The body shop harga nya mahal2,sedangkan banyak produk lokal dengan harga terjangkau kualitas gak kaleng2
Pakai produknya sejak 2019, cocok di wajah sy. Kadang habis sebulan tdk pakai pun kulit wajah tidak kenapa². Tidak pigmentasi, dll..
Yg penting glowing, perawatan sudah mahal jadi cari pelembab, sunscreen, lotion yg murah, the body shop tidak membuat kecanduan jadi bisa ganti kapanpun
ga pernah nemuin the bodyshop di supermarket, berjajar dengan prodak2 yang lain. mereka bertahan dengan gerainya dan berkesan ekslusif. dan kadang saya tarik nafas kalau istri masuk gerai bodyshop.
aku pernah kerja di TBS indo di bintaro. ga cocok bgt sama culture kerja disana. cuma bertahan sebulan. syukurlah keputusan yg tepat untuk pindah. setahun kemudian, banyak temen2 disana yg kena PHK dan resign sendiri.
Yang paling bikin males ke Body Shop ataupun toko-toko sejenis, adalah ketika datang ke toko tsb dan kemudian dikuntit secara ketat oleh SPG nya. Seolah-olah kita mau mengutil produk yang dijualnya. Rasanya sangat tidak nyaman.
Saya termasuk yg suka koleksi produk parfum Body shop, juga produk skincare dan kosmetiknya. Tapi BS sering membuat produknya discontinue (tidak berlanjut) pdhal sebagai konsumen sudah terlanjur suka banget sama produk tsb. Kadang bikin ilfeel kalau mereka sudah ngumumkan akan discontinue dan kita akhirnya stok 2-3 produk tsb. Produk penggantinya tidak sama wanginya atau tidak sesuai lg sm kondisi kulit saya. Akhirnya lama2 ya beralihlah kita ke produk yg lain😅
Semoga kita selalu diberikan nikmat sehat, nikmat bahagia, serta nikmat rezeki yang berlimpah dan juga berkah. serta usaha kita terus maju dan terus berkembang, serta bisa bermanfaat untuk orang banyak. amin...
Salam MADU HUTAN JAWA BARAT.
Bodyshop Indonesia msh laris kok, smg tidak tutup. Saat sy hamil, sy cari skincare yg aman utk bumil ya bodyshop ini.
The Body Shop salah target pasar, harusnya bisa kayak lancome, dior, dll yg tetep diburu walopun mahal.
BGM nya terlalu keras, sehingga Voice pak Indrawan "tertutup" .
kurang keras klo kata saya. saya masih bisa dengar suara pak Indrawan
Setuju, terlalu keras
saya udah pernah komen yang serupa tapi masih dipakai bgm yang menggangu ini , padahal kontennya bagus. Editornya gimana deh
iya di menit 3 sampai 5, suara BGM nya ganggu
Saya sampe nyalain subtitlenya hehehe
Kenapa gw bru dapet utube channel ini 😭. Isi bangettttt ❤️❤️
Wajahku sensitif gampang kering, pake produk dokter sana sini tetep. Akhirnya mencoba the body shop yg vit E, alhamdulillah langsung lemba. And I love it
Aku suka bngt produk ini, wanginya gak norak & aman di kulit, kalau terlalu bnyk variant jg kan bikin bingung penggunanya, syg bngt kalau tutup, dan jika bisa ya turunin ya harganyaa 😊
Menurut saya, secara harga The Body Shop masih lebih murah dibanding brand ramah lingkungan lain seperti L'Ocittane . Tapi jujur kalo saya kurang cocok dengan produknya , ga ada dampak positif yang signifikan ke kulit / tubuh secara keseluruhan. Beberapa produk bahkan ga cocok di kulit saya, terutama facial cleanser dan facial serumnya. 🥲
intinya konsumen skrg sedang dimanjakan dng harga yg lebih murah... jika terus²an begini dan tidak ada inovasi produsen maka barang yg lebih bagus/berkualitas tinggi akan menjadi barang langka dipasaran... meskipun segmentasi pasar tetap ada tapi sangat kecil dan sebenarnya konsumenlah yg nanti dirugikan krn hanya ada pilihan barang murah yg kualitasnya relatif sesuai dng harga yg ditawarkan tsb
dulu penggemar tbs, kalo ultah pasti dpt hadiah, bekas kosmetik dll bisa dituker jadi point, tp setelah berubah mngt ultah gak dpt hadiah cm disc itu jg kecil, musti unduh app tbs,ribet, sdh gak menarik, parfum lokal skrg byk yg bagus
Aku pejuang jerawat dan belum ada produk obat totol jerawat satupun yang bisa mengobati jerawat dan jerawat mendem ku. Aku udah coba produk totol jerawat dari berbagai merek dari yang mahal sampe ke murah, dan gak ada yang bisa kayak tea tree oil dari the body shop. Sejujurnya kebanyakan brand skincare punya klaimnya terlalu berlebihan, emang sih marketing itu penting, dan klaim klaim berlebihan ini lah yang bikin banyak konsumen yang gonjang ganjing, kena pengaruh artis artis yang si brand endors buat promosiin produknya. Di tambah, kebanyakan masyarakat kita gak mau mempelajari kulit mereka sendiri dan cuma nonton artis atau selebgram yang promoin satu produk atau kemakan produk viral, dan lansung di beli satu paket, tapi belum tau kebutuhan kulit mereka sebenernya apa. Mungkin karena aku pernah ngalamin jerawat lumayan parah menaun dan sedih banget. Jadi ketika nemuin produk yang bikin sembuh, aku gak ke makan pengaruh skin care viral. Bukan gak menjunjung produk lokal tapi gimana kalo gak ngaruh, dan justru bikin kulitku iritasi, niat melembabin malah bikin gatal. Ini juga berlaku ke brand luar ya gak cuma brand lokal. Jadi pas nemu yang cocok, ya udah yang penting cocok aja dulu, mau lokal mau luar ya udah pake aja. Aku gak suka gonta ganti skincare kayak orang orang yang ikutin viralnya. Kasian di kulitku aja sih, nyembuhin jerawat aja udah setengah mati susahnya, gak berani coba coba yang macem macem.
Pak Doktor Indra, terima kasih VT dan share ilmunya - sangat menarik dan sarat dengan pengetahuan dan pembelajaran.
productnya mahal,fondationnya ga bisa cover flek,akhirnya malah bikin kulit berminyak(oily),klo ditimpa bedak tabur malah mlorot kena keringat,padahal keterangannya power stay,mahal mahal mahal,ga rekomended,shimernya ketiup angin hilang,ga gonjreng bling2 nya,lipstiknya B aja...kerasa tebal dibibir,ga ringan,pokoknya ga da yg awet
Jaman kuliah sampe awal² kerja pokoknya sebelum nikah sy pemakai body care apalagi lagi idealis krn bodycare no testing animal. Bahkan waktu hantaran nikah aja ada bodycare. Tp sejak punya anak dan kebutuhan mulai meningkat beralih ke brand lokal krn bodycare itu lumayan pricey. Sy prefer mengurangi budget skincare biar bs beli rumah&mobil buat kenyamanan anak sy. Dan mgkn byk yg awalny user fanatik sama kondisinya dgn sy. Ditambah lg skrg byk brand² cina yg viral di medsos yg harganya lbh murah.. jd market lamanya udh go away ditambah lg msk brand² kompetitor yg lbh murah
Intinya mahal dan belum bisa meyakinkan bahwa produknya layak jadi icon branding
Saya pengguna body shop. Pernah ganti merk lain, kulit wajah jadi kasar rusak, akhirnya pakai body shop lagi. Udah cocok sama merk ini. Pelembab wajah, parfum dan sabun mandinya wangiii
Saya pakai The body shop sejak tahun 2007 sangat bagus produknya apalagi yang buat acne bikin CPT bgt kering jerawat dan kencang. Memang muahall bgt harga nya.
Mau mahal atau murah, kalo udah cocok sm satu produk pasti ga akan move on, jujur guee pake bodycare dan hair care nya mulai dr sabun, bodybutter dn lain", dn beda bnget rasanya klo gnti produk, kecuali makeupnya yg ga gue pake.
Sayang banget,pdhal botanical 😭😭😭😭
Banyak sekali Fenomena kkomentator, mulai dari awam sampai Profesor, mengomentari( dan menyalahkan atau mencari-cari kesalahan) Perusahaan yang gagal dan memuji perusahaan yang sukses, ataupun gabungan keduanya .......memang gampang. Apakah yang suka komen-komen dengan bermacam alat analisis, sudah pernah terjun sendiri membuka usaha sendiri?
The Body Shop itu ga bisa ngikutin pangsa pasar & trend di pasaran. Intinya marketing nya buruk banget, jadi ga salah kalau mereka akhirnya kalah sama brand lain.
Mereka terlalu pede dengan produk nya, nargetin kalangan menengah atas, tanpa ada embel-embel tertentu kayak produk lain. Ngerasa produk mereka unggul karena terbuat dari bahan alami, dan kemasan bagus. Jadi pede kalau barangnya pasti ke beli.
Marketing yang males ga mau berkembang, mereka ini berpusat di toko mereka sendiri yg ada di mall-mall. Jadi jangkauan nya cuman stuck disitu. 11 12 caranya sama kayak Starbucks. Kurang ada pikiran buat memperbesar pasar atau memperluas jaringan pasar mereka. Bahkan kinerja salesnya juga saya nilai 0 dari 100, karena kayak ga ada inovatif buat nyari konsumen.
Bayangin mereka ga familiar kayak garnier, ponds, fair & fair and lovely. Bahkan kalah juga sama brand kecantikan thailand yg masuk d Indonesia. Brand Thailand yg ga masuk iklan TV aja penjualan nya bisa jutaan d icomers karena lewat marketing daring. Sementara kita tahu the body's shop cuma lewat mall doank.
Kemarin nonton youtuber inggriss, rakyat inggris ngeluh buat bayar listrik aja mereka skrg kesulitan. Sewa tempat tinggal harganya selangit. Bukan hanya body shop tapi industri lain juga menurun.
pas ke body shop liat harganya bikin biji gemeteran, langsung auto cabut jadi gk heran kenapa tutup sedangkan pesaing bisa kasih harga jauh lebih murah
contoh shower gel body shop yang 750ml harganya 200 ribuan, sedangkan di guardian mereka ada produk yang lumayan enak dipakai kadang promo + 1ribu dapat 2 seharga 80ribuan bisa dapat 2 botol 500ml, jadi kalau beli bodyshop ibarat bayar barang 4x lipat ada juga dove yang body wash refill beli 2 pouch 400 ml cuma dibawah 30 ribu, ini cuma peta persaingan di wkwk kalau di luar jelas pesainganny jauh lebih ketat
inget pas baca buku peter lynch, body shop salah satu saham favorit peter lynch karena kasih untung yang gede ke mutual fundnya, emang kayaknya sejak dijual founderny sudah kehilangan arah
Body Shop.. emang bgs..sy cocok
pas pensiun hrs cr yg lbh murah ..
Anita roddick is andy roddick's sister??
Sebagai mantan pengguna the body shop, produknya emang terlalu mahal dibandingkan dengan manfaatnya. Banyak produk lokal yang jauh lebih bagus dan lebih terjangkau harganya. Lagipula udah kecewa dengan kontradiksi the body shop. Slogannya cruelty free tapi Pro Israel.
Jujurly.. Im a fans of TBodyS products. Fragrance nya khas. Untuk Saya a bit pricey. Ketika skg bnyk muncul produk lokal yg eco friendly, dgn harga yg terjangkau, kualitas nya jg tdk kalah bagus. Saya pun beralih. And bhayyy.. The Body shop, for the soaps, Shower bath, body lotion, & eyebrow pencil ☺
Saya lihat jatuhnya sekolosal Nokia ya, satu diantaranya adalah kelambatan dalam mengikuti pace market yang semakin cepat, plus kehilangan otentikasinya.
Plus lagii.. covid dan suku bunga 1-2 tahun belakangan ini yang menekan banyak bisnis retail.
Sinyal yang kurang baik bagi banyak brand sejenis.
Thanks sudah berbagi Coach Indra.
Harga produk terlalu mahal, kmarin beli body mist black musk jujur kecewa bgt entah kenapa ga ky dlu, wanginya bentarr bgt gada 5menit hilang, kualitasnya kalah sm body mist yg di indomaret😭
Terima kasih, coach. Luar biasa sharingnya
ujung2nya balik ke harga. mau ramah lingkungan kalo harganya 2x dari harga umumnya, konsumen akan pilih harga murah.
Semoga bisa survive. Saya pengguna setia The Body Shop dari dulu. Kalo dibilang mahal, sebenarnya tergantung POV. Menurut saya malah masih masuk akal harganya di bandingkan Loccitane. Memang jangan di head to head sama brand lokal, ngga apple to apple. TBS memang punya pangsa nya sendiri, hanya mungkin gagal menarik si pangsa tersebut, alih alih pada lari ke brand impor yg lebih mahal seperti Lancome, Sulwasoo, atau Fresh, dan penghuni Sephora lainnya.. termasuk saya yg akhirnya bagi bagi antara TBS sama penghuni Sephora. Anyway... semoga tetap bertahan ya TBS..
sayang banget.
Padahal tea tree oil-nya selalu jadi andalan kalo jerawatan.
Body butternya lembut dan wanginya satu kantor pun kebagian.
Walau di Asia minim diskon tapi di Eropa dia ngga pelit,
royal diskon buat pelanggan loyal.