saya sangat menikmati membaca Jawa pos, serasa kurang lengkap andaikan membaca koran selain jawa pos..entah karena tulisannya ringan dan tidak terlalu berat..dan bukan juga tulisan ringan seperti koran kriminal. sangat enak sekali saat itu..(kenangan saat itu)
AMIN... LUAR BIASA PAK DAHLAN ISKAN SAMPAI SUDAH GANTI HATI TAPI TETAP LUAR BIASA... DAN SANGAT SEHAT SEKALI DAN KELIHATAN SANGAT BERSEMANGAT... TETAP SEMANGAT TERUS YA PAK DAHLAN ISKAN... SELALU SEMANGAT DAN SEHAT YA DAN TETAP TERUS BERKARYA 🙏🏼🙏🏼🙏🏼 😂😂😂👍👍👍
Saya orang Surabaya, saya menjadi saksi apa yg dikatakan pak Dahlan itu betul. Itulah yg membikin kita kangen Jawa pos. Hampir tiap pagi saya menghadang bocil penjual Jawa pos.... Salam pak Dahlan
Jawa Pos koran yang paling saya suka. Jadi ingat dulu kalau cari lowongan kerja paling banyak & bagus di koran ini. Juga gaya penulisan berita nya yang ringan sehingga enak dibaca.
Saya pernah turut terlihat pengembangan Jawa Pos wilayah Jawa Timur, jawa Tengah, jogja dan bali mulai awal 1989-1994. Mulai subuh seluruh team wartawan, pemasaran, sirkulasi, iklan terlihat dlm opsgab operasi gabungan menyebarkan koran jp gratis selama seminggu. Selama seminggu penyebaran koran gratis ada follow up nya yg berorientasi org berlangganan koran jp. Sampai saya pernah diperbantukan ke koran anak perusahaan jp. Saya pernah diberi advis p. Dahlan utk setiap bulan membeli buku apa saja sbg menambah wawasan dan ilmu makin banyak. Thx p. DIS. salam THE BLUE OF SPIRIT. semboyan awal jp di pegang p. DIS. Thx kompas atas wawancara dg cerita history jp.. 🙏🙏
Yang saya suka dari Pak Dahlan adalah caranya mengapresiasi lawan bicara. Saya jadi penasaran dengan hostnya, Mas Wisnu Nugroho karena dipuji terus oleh Pak Dahlan. Dalam menulis pun demikian. Pak Dahlan selalu mengapresiasi pembaca. Dengan kalimat khasnya "Anda sudah tahu..."
Ketika tidak ada kamera-pun Pak Dahlan Iskan ya memang seperti itu, saya beruntung bisa berkunjung ke rumah beliau dan ngobrol-ngobrol lgs. Kritis, lugas dan mudah sekali menangkap maksud pembicaraan kita meskipun baru sedikit yg kita katakan
MasyaAllah. Orang yang sering membaca buku-buku, majalah, koran, tabloit, atau informasi dari sumber lain pasti output dari lisannya teratur dan lebih terarah. Sukses Pak Dahlan dan Kawan🌼
Apapun materi dialog dan shownya, sepanjang yang hadir Dahlan Iskan, selalu menarik dan sangat layak disimak. Terus sehat, Pak. Pengin Bapak yang jadi Presiden RI. Asik kali, ya.
sehat selalu pak dahlan.... saya jg dr sbya n pembaca Jawa Pos di era 90an saat msh sekolah, di 2000an saat mencari lowongan kerja.. sll suka dgn tulisan khas pak DI di JP, di bukunya atau skrg di Disway
MANTAP SETUJUUUUU UNTUK MENDAMAIKAN DIRI SENDIRI AGAR KITA BERJALAN TERUS SEMUA HARUS IKLAS LAHIR BATIN SEMUA SUDAH RENCANA TUHAN INDAH TEPAT PADA WAKTU NYA DAN TUHAN PASTI MENGGANTIKAN REJEKI BERLIPAT GANDA...WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK...SEMANGAT LOPE LOPE BAPAK DAHLAN ISKAN GUSTI ALLAH AMBERKAHI KITA SAMI🤝👍👍👍👍💖💖💪💪🇮🇩
saya orang surabaya, kelahiran 1976. saya tahu dan membaca Jawa Pos dan Surabaya Post sejak kecil. sejak kecil pula saya tahu ada Pak Dahlan Iskan. walaupun sudah beberapa kali membaca tulisan kilas balik beliau, tapi baru sekarang saya menonton wawancaranya secara penuh sampai selesai. terima kasih Om Beginu. salam untuk Pak Dahlan dan Om Beginu. sehat selalu.
Selalu antusias tiap ada vlog/ podcast yang narasumber pak Dahlan. Terharu setiap mendengar bagaimana upayanya dalam mengembangkan Jawa Pos. Salute buat pak Dahlan
Ini keren banget blog nya, dengan narasumber orang hebat pakde Dahlan Iskan, pembicaraan yang mengasikkan dan penuh dengan cerita2 pengalaman yang dapat menginspirasi kita... aku termasuk ngefans ke beliau, aku pernah melayani beliau sebagai protokol salah satu perusahaan BUMN, yang saat itu mendapat tugas di bandara A.Yani Semarang saat beliau berkunjung sebagai menteri BUMN didaerah Jateng, satu yang buat kami terkesima saat itu tiba-tiba beliau tidak berkenan gunakan ruang VVIP bandara, beliau minta agar melalui ruang tunggu keberangkatan biasa dibandara seperti penumpang yang lain... Bayangkan seorang menteri yang top dan sangat dikenal rakyat karena sepak terjangnya yang luar biasa harus melalui pintu keberangkatan biasa, sebaik masuk bandara wargapun meriksek untuk mendekat untuk minta photo bersama pastinya dan pakde DI melayani dengan senang hati, dan saat waktunya boardingpun beliau juga ikut antri dengan penumpang lainnya... Beliau orangnya sederhana sekali dan sangat dekat dengan rakyat, pengalaman saya yang menyenangkan dengan beliau, top dah 👍👍👍
Salah satu doktrin yg menarik dari pak DI adalah, " Menceritakan berita; bukan memberitakan berita". Kemudian, doktrin lainnya adalah proximity, yg justru definisinya lebih ke arah emosi, bukan sekedar tempat (place/where). Selanjutnya, fakta yg disebutkan juga, bhw Jawa Pos bisa mengambil pilihan apakah akan "menggebuki" atau "menjadikan pahlawan". Ketiga hal tersebut menjelaskan bhw "angle" (perspektif) cukup menentukan dlm pemberitaan Jawa Pos. Dan kemudian personal values (ataupun "editorial values") juga pada akhirnya akan mewarnai konten. Simpelnya, sedikit banyak akan terasa adanya nuansa pemihakan. Berlanjut kepada pernyatan "penting vs menarik", yg kponsekuensinya audience dari media akan tersegmentasi sejalan dgn "values" (nilai2) baik personal maupun editorial pembuat berita yg di-internalisasi. Sehingga, kenapa jurnalisme saat ini seperti berada diambang "kehancuran" ("tipping point" yg dimaksud pak DI?), karena secara umum memang audience sudah terbelah berdasarkan nilai2 (ideologi ataupun idealisme). Tapi selain itu, ada juga segmen pembaca yg membutuhkan fakta dan persepsi dari berbagai perspektif, sehingga sang pembaca bisa menyimpulkan sendiri motif dari peristiwa, dan juga motif dari penulis (media). Mungkin hal ini dlm paradigma lama bisa dijawab dgn jurnalisme investigatif. Tapi jaman sudah berubah. Informasi relatif "mudah" digali. Kecerdasan generasi sekarang lebih tinggi (mungkin) dibanding asumsi pemred ataupun pemilik media. Jadi membuat kasta tertinggi seharusnya bukan solusi jitu. Yg lebih utama adalah mengubah paradigma dan mind-set pembuat berita.
Kejayaan " Jawa Post " direngkuh oleh Pak DIS dengan kerja keras dan ketajaman kecerdasan managemen/jurnalis yang luar biasa. Mudah-mudahan banyak lagi lahir DIS-DIS lain dengan segala tantangan-tantangan baru juga. Salam sehat untuk Pak DIS.
setuju pak dahlan.....membuat kasta tertinggi jurnalisme pada wartawan media cetak...kangen berita-berita yang berbobot seperti yang di beritakan jawapos dan kompas....sehat selalu abah....
Basic wartawan yang selalu bergelut dengan data dan investigasi, membuat Pak Dahlan sering berpikir out of the box, memberikan ide baru tapi dari pengembangan data yang lama. Hasilnya memberikan perubahan. Tidak hanya di Jawa pos, tapi juga di BUMN : menerobos adat lama! 👍 Selalu optimis. Kenapa waktu ketemu di rumah kok gak bikin interview seperti ini. Duh sayang banget.
Saya sangat termotivasi dg apa yg disampaikan Bp Dahlan Iskan. Konten ini saya share di grup kelg jg ke anak-anak, agar bisa menjadi panduan untuk maju dan sukses dg hati nurani. Terima kasih mas
Terimakasih mas Isnu. Sudah bertanya dan memancing hal2 detail dari Abah. Selama ini banyak hal yg ingin saya ketahui dari perjalanan abah. Dan lewat podcast ini terjawab semuanya. Terimakasih mas Isnu.
Saya ingat Pak Dahlan tiba di kantor Harian Pagi Padang Ekspres, depan Makam Pahlawan Lolong Jl S Parman, mensopiri sendiri mobil dari Kota Pekanbaru ke Kota Padang, pada suatu pagi di bulan April 1999... Saat itu Padang Ekspres (Padek) berusia 3 bulan. Sehat2 lah selalu Pak DIS...
Dari semua pembicaraan p.dahlan dn 0m wisnu sy trtarik dan pingin belajar dan mendalami islam yg p.dahlan utarakan yaitu islam yang kejawen , serius sy sangat" tertarik untuk mendalami dan sangat ingin belajar tentang islam kejawen .
Yang dimaksud kemarahan, di dlm bahasa Bali disebut ..jengah..yang bisa menciptakan keberhasilan seseorang...awalnya sakit hati...dilukai. Kebetulan saya mengikuti baru sekarang...terimakasih tlah berbagi.
Jawa Pos ... Tidak akan bisa dihapus ...Akan Selalu Di Kenang. Sepanjang Masa ...Jawa Pos dan Dahlan Iskan ...itu Punya Cerita Di Masanya .....Belajar Tentang Ikhlas ...Bahwa Semua yang di Banggakan dan Di Kenang di Jawa Pos Bersama Pak Dahlan ... 👍👍👍👌👌👌👋👋👋
Pak Dahlan ini memang ekspresif dan inspiratif yaa ... Yang paling saya ingat justru malah kala jadi pemenang konvensi namun seolah sudah punya tiket pesawat namun tak bisa naik pesawat .. hehehe ..
Semoga panjang umur Abah DIS. Saya menjadi saksi perjuangan Jawa Pos karena sejak SD awal 1990an menjadi pembaca setianya. Pun hingga hari ini saya masih bersetia berlangganan Jawa Pos bukan karena tak tahu bahwa ada Disway, tapi karena masih teringat memori masa kecil itu. Senjakala media cetak yang didengungkan semua orang semua menemukan jalan keluarnya. Semoga Disway hadir memberi angin harapan tentang jurnalisme yang baik dan ideal, seperti selalu didoktrinkan Abah Dis
sangat menginspirasi mas inu, penting dan menarik juga saya selalu coba terapkan dalam setiap wawancara dengan musisi di perusahaan media saya bekerja. alhamdulillah punya kepuasan tersendiri dari sisi orisinalitas dan kekayaan yang berbeda dengan mayoritas jurnalis media. amin
Tahun 1995 saat saya SMP dan sekaligus jadi tukang loper koran, saya sudah ketagihan membaca koran jawa pos setiap harinya sampai saat saya berhenti jadi loper koran ketika SMA tahun 2002 dan yang paling berkesan... ketika pertama kali saya bekerja Sebagai driver di salah satu perbankan... saya pernah di tegur oleh kepala operasional... Karena saya ke asyikan membaca koran jawapos yang saya baca di lobby.. sampai sampai saya lupa tidak mematikan mesin mobil kantor sampai 2 jam lebih 😊 karena jawa pos lah saya malah gemar membaca apalagi klo oas hari Sabtu dan Minggu ketika tidak ada aktifitas saya mebaca koran bisa lebih dari 3 surat kabar mulai dari Jawa pos Surya dan kompas dan satu lagi ketika saya sedang menbaca koran tidak ada halaman yang tidak saya baca pasti saya baca semua terutama.ide pokok bahasan 👍
Sy termasuk pengagum pak Dahlan yg susah move on, dalam pikiran saya Jawa Pos besar krn pak Dahlan dan masih gak percaya Pak Dahlan sudah ngga di Jawa Pos, dan masih menebak² apa yg akan terjadi Jawa Pos tanpa pak Dahlan. Pasti banyak warga Surabaya yg sepemikiran dgn sy.
Cak Dahlan emang ngga ada matinye.Semoga besok2 Kita bisa nonton TV yg Cak Dahlan dirikan bersama Putranya (Mas Ulik/Azrul Ananda). Sehat2 selalu ya Abah..🙏
Betapa susahnya bikin reborn brand waktu 80, akhirnya cara cerdik pak Dahlan bisa berbuah oplah yg tumbuh, di momentum membranding JP dgn produk lokal lewat Persebaya diawal penyatuan liga (Ligina) pendekatan berbeda JP lakukan, selalu mengulas Persebaya, Mitra Surabaya, dan Asyabab Salim group, Arema, dll dengan cara berbeda memberikan porsi berita Persebaya selalu lebih besar dari team² lain (sampai sering bikin head line besar²an), dan memilih, menjadikan salah satu team asal daerah Jatim sebagai lawan klasik berbalut fanatisme sempit. (Dipahlawamkan, dicarikan musuh abadi sebagai penjaga adrenaline). Disinilah media bisa menggiring opini ...
Sehat selalu senantiasa pak. saya tahu perjalanan Anda yg gigih karena sy dulu pelanggan nya Jawa pos Juga.dan sy pengagum bapak Sederhana No Ribet sekalipun berkali kali jatuh bangun...tp Konsistensi Seseorang Allah SWT yg Maha Tahu dan Membalas semua itu...sukses Selalu ✊✊✊💪💪💪👍👍👍
Baru nonton muncul di beranda yt. Isinya bener bener berkualitas, wartawan skrg wajib nonton nihh. btw dari dialog ini sbnernya ada apa to ama perpisahannya dari Jawa Pos? ada yg bisa cerita 😁
Jadi ingat meeting pertama kali sbg agen dg Pak Di di hotel Mirama kalau tdk salah di jl.bambu runcing ke arah selatan thn 1985.dan wkt itu ada big bos pak Erick Samola .
Jiwa kepimpinan DIS ini sangat cocok utk dimajukan sebagai calon Presiden 2024 karena beliau sudah terbukti sebagai pemimpin mulai dari surat Kabar,CEO BUMN PLN dan Menteri BUMN. Mari kita gayungkan agar beliau bersedia menjadi Capres 2024 #DahlanIskanCapres2024
Semoga ALLAH tuhan yg maha kuasa selalu melindungi p dahlan iskan
saya sangat menikmati membaca Jawa pos, serasa kurang lengkap andaikan membaca koran selain jawa pos..entah karena tulisannya ringan dan tidak terlalu berat..dan bukan juga tulisan ringan seperti koran kriminal. sangat enak sekali saat itu..(kenangan saat itu)
AMIN... LUAR BIASA PAK DAHLAN ISKAN SAMPAI SUDAH GANTI HATI TAPI TETAP LUAR BIASA... DAN SANGAT SEHAT SEKALI DAN KELIHATAN SANGAT BERSEMANGAT... TETAP SEMANGAT TERUS YA PAK DAHLAN ISKAN... SELALU SEMANGAT DAN SEHAT YA DAN TETAP TERUS BERKARYA 🙏🏼🙏🏼🙏🏼 😂😂😂👍👍👍
Saya orang Surabaya, saya menjadi saksi apa yg dikatakan pak Dahlan itu betul. Itulah yg membikin kita kangen Jawa pos. Hampir tiap pagi saya menghadang bocil penjual Jawa pos.... Salam pak Dahlan
Jawa Pos koran yang paling saya suka. Jadi ingat dulu kalau cari lowongan kerja paling banyak & bagus di koran ini. Juga gaya penulisan berita nya yang ringan sehingga enak dibaca.
Obrolan menarik antara dua orang pintar yg sangat menarik
Saya pernah turut terlihat pengembangan Jawa Pos wilayah Jawa Timur, jawa Tengah, jogja dan bali mulai awal 1989-1994. Mulai subuh seluruh team wartawan, pemasaran, sirkulasi, iklan terlihat dlm opsgab operasi gabungan menyebarkan koran jp gratis selama seminggu. Selama seminggu penyebaran koran gratis ada follow up nya yg berorientasi org berlangganan koran jp. Sampai saya pernah diperbantukan ke koran anak perusahaan jp. Saya pernah diberi advis p. Dahlan utk setiap bulan membeli buku apa saja sbg menambah wawasan dan ilmu makin banyak. Thx p. DIS. salam THE BLUE OF SPIRIT. semboyan awal jp di pegang p. DIS. Thx kompas atas wawancara dg cerita history jp.. 🙏🙏
Saya mampir ke sini, saya tadinya saya mengira pewawancara nya soleh solihun😁
Yang saya suka dari Pak Dahlan adalah caranya mengapresiasi lawan bicara. Saya jadi penasaran dengan hostnya, Mas Wisnu Nugroho karena dipuji terus oleh Pak Dahlan.
Dalam menulis pun demikian. Pak Dahlan selalu mengapresiasi pembaca. Dengan kalimat khasnya "Anda sudah tahu..."
Itu khas guyonan orang tionghoa di surabaya. Selalu merendah dan memuji lawan bicara 😀😀
Ketika tidak ada kamera-pun Pak Dahlan Iskan ya memang seperti itu, saya beruntung bisa berkunjung ke rumah beliau dan ngobrol-ngobrol lgs. Kritis, lugas dan mudah sekali menangkap maksud pembicaraan kita meskipun baru sedikit yg kita katakan
Dahlan Iskan, wartawan yg selalu aptudate
Jawa Pos adalah candu yg positif disaat saya msh SMP hanya karena persebaya ditahun itu.
MasyaAllah. Orang yang sering membaca buku-buku, majalah, koran, tabloit, atau informasi dari sumber lain pasti output dari lisannya teratur dan lebih terarah. Sukses Pak Dahlan dan Kawan🌼
Apapun materi dialog dan shownya, sepanjang yang hadir Dahlan Iskan, selalu menarik dan sangat layak disimak.
Terus sehat, Pak. Pengin Bapak yang jadi Presiden RI. Asik kali, ya.
Aamiin
Yg paling saya kagumi dari pak dahlan adalah semangatnya yg menggebu-nggebu...disamping tentunya ya juga kecerdasannya ...
sehat selalu pak dahlan.... saya jg dr sbya n pembaca Jawa Pos di era 90an saat msh sekolah, di 2000an saat mencari lowongan kerja.. sll suka dgn tulisan khas pak DI di JP, di bukunya atau skrg di Disway
Gaya hidup, bahasa Dan tingkah laku yang sederhana... Terima kasih pak...🙏🙏🙏
MANTAP SETUJUUUUU UNTUK MENDAMAIKAN DIRI SENDIRI AGAR KITA BERJALAN TERUS SEMUA HARUS IKLAS LAHIR BATIN SEMUA SUDAH RENCANA TUHAN INDAH TEPAT PADA WAKTU NYA DAN TUHAN PASTI MENGGANTIKAN REJEKI BERLIPAT GANDA...WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK...SEMANGAT LOPE LOPE BAPAK DAHLAN ISKAN GUSTI ALLAH AMBERKAHI KITA SAMI🤝👍👍👍👍💖💖💪💪🇮🇩
saya orang surabaya, kelahiran 1976. saya tahu dan membaca Jawa Pos dan Surabaya Post sejak kecil. sejak kecil pula saya tahu ada Pak Dahlan Iskan. walaupun sudah beberapa kali membaca tulisan kilas balik beliau, tapi baru sekarang saya menonton wawancaranya secara penuh sampai selesai. terima kasih Om Beginu. salam untuk Pak Dahlan dan Om Beginu. sehat selalu.
Bu
Selalu antusias tiap ada vlog/ podcast yang narasumber pak Dahlan. Terharu setiap mendengar bagaimana upayanya dalam mengembangkan Jawa Pos. Salute buat pak Dahlan
Ini keren banget blog nya, dengan narasumber orang hebat pakde Dahlan Iskan, pembicaraan yang mengasikkan dan penuh dengan cerita2 pengalaman yang dapat menginspirasi kita... aku termasuk ngefans ke beliau, aku pernah melayani beliau sebagai protokol salah satu perusahaan BUMN, yang saat itu mendapat tugas di bandara A.Yani Semarang saat beliau berkunjung sebagai menteri BUMN didaerah Jateng, satu yang buat kami terkesima saat itu tiba-tiba beliau tidak berkenan gunakan ruang VVIP bandara, beliau minta agar melalui ruang tunggu keberangkatan biasa dibandara seperti penumpang yang lain... Bayangkan seorang menteri yang top dan sangat dikenal rakyat karena sepak terjangnya yang luar biasa harus melalui pintu keberangkatan biasa, sebaik masuk bandara wargapun meriksek untuk mendekat untuk minta photo bersama pastinya dan pakde DI melayani dengan senang hati, dan saat waktunya boardingpun beliau juga ikut antri dengan penumpang lainnya... Beliau orangnya sederhana sekali dan sangat dekat dengan rakyat, pengalaman saya yang menyenangkan dengan beliau, top dah 👍👍👍
Salah satu doktrin yg menarik dari pak DI adalah, " Menceritakan berita; bukan memberitakan berita". Kemudian, doktrin lainnya adalah proximity, yg justru definisinya lebih ke arah emosi, bukan sekedar tempat (place/where). Selanjutnya, fakta yg disebutkan juga, bhw Jawa Pos bisa mengambil pilihan apakah akan "menggebuki" atau "menjadikan pahlawan". Ketiga hal tersebut menjelaskan bhw "angle" (perspektif) cukup menentukan dlm pemberitaan Jawa Pos. Dan kemudian personal values (ataupun "editorial values") juga pada akhirnya akan mewarnai konten. Simpelnya, sedikit banyak akan terasa adanya nuansa pemihakan.
Berlanjut kepada pernyatan "penting vs menarik", yg kponsekuensinya audience dari media akan tersegmentasi sejalan dgn "values" (nilai2) baik personal maupun editorial pembuat berita yg di-internalisasi.
Sehingga, kenapa jurnalisme saat ini seperti berada diambang "kehancuran" ("tipping point" yg dimaksud pak DI?), karena secara umum memang audience sudah terbelah berdasarkan nilai2 (ideologi ataupun idealisme). Tapi selain itu, ada juga segmen pembaca yg membutuhkan fakta dan persepsi dari berbagai perspektif, sehingga sang pembaca bisa menyimpulkan sendiri motif dari peristiwa, dan juga motif dari penulis (media). Mungkin hal ini dlm paradigma lama bisa dijawab dgn jurnalisme investigatif. Tapi jaman sudah berubah. Informasi relatif "mudah" digali. Kecerdasan generasi sekarang lebih tinggi (mungkin) dibanding asumsi pemred ataupun pemilik media.
Jadi membuat kasta tertinggi seharusnya bukan solusi jitu. Yg lebih utama adalah mengubah paradigma dan mind-set pembuat berita.
Mantap kesimpulannya bang
jawaban pak dahlan sederhana tapi padat dan original, memberi hal baru dan khas beliau, sangat mencerahkan
Luar biasa ini 1 jam ilmu semua. Baru kali ini saya nonton wawancara di youtube tapi sambil di catet point2nya 😀
Kejayaan " Jawa Post " direngkuh oleh Pak DIS dengan kerja keras dan ketajaman kecerdasan managemen/jurnalis yang luar biasa. Mudah-mudahan banyak lagi lahir DIS-DIS lain dengan segala tantangan-tantangan baru juga. Salam sehat untuk Pak DIS.
Oke
Ketajaman dlm mendikripsikan sesuatu perkara sangat tergantung kpd pengalaman dan jam terbang seseorang dibidang nya.
Jawa Pos, salah satu simbol perlawanan terhadap ibu kota ✊✊🐊🐊🐊
setuju pak dahlan.....membuat kasta tertinggi jurnalisme pada wartawan media cetak...kangen berita-berita yang berbobot seperti yang di beritakan jawapos dan kompas....sehat selalu abah....
Tempo?? beliau dari sana jg loh
Dulu saya pernah jd wartawan jawa pos. Ketika pertamakali masuk, kami diminta baca buku tipis berjudul HIDUP ANTUSIAS. karya Pak Dahlan.
Terus bagus gak isinya bang?
iya bang, tanggapannya bang?
Lupa isi detailnya apa..hehe.. secara umum kita disuruh semangat aja menghadapi apapun... maju terus. Ntar nemu jalannya sendiri
Generasi muda masih memerlukan motivasi dari Pak Dahlan🙏
Obrolan yg padat, menarik dan penuh refleksi. Selalu menarik membaca tulisan Pak DI. Semoga Pak DI selalu sehat dan tetap kreatif.
Banyak sekali ilmu dalam obrolan ini . Dan juga menarik . Saya sangat kagum dengan pa Dahlan Iskan . Semoga sehat selalu ,..
Sangat banyak pelajaran dari pak D I, sehat panjang umur pak D I. 🙏🙏
Melalui kecerdasan mas Inu, maka keluar semua isi kepala pak Dahlan. Dua orang sangat hebat.
Mantap Kompas, mantap Pak Dahlan. Kita satu guru. Terima kasih Pak Amir Daud (46:20), guru saya 1997.
Basic wartawan yang selalu bergelut dengan data dan investigasi, membuat Pak Dahlan sering berpikir out of the box, memberikan ide baru tapi dari pengembangan data yang lama.
Hasilnya memberikan perubahan. Tidak hanya di Jawa pos, tapi juga di BUMN : menerobos adat lama! 👍
Selalu optimis. Kenapa waktu ketemu di rumah kok gak bikin interview seperti ini. Duh sayang banget.
ⁿu ⁹ññ??m??m?ll0)lllllll)l))l)l)))))⁰)l)l
P.
Saya sangat termotivasi dg apa yg disampaikan Bp Dahlan Iskan. Konten ini saya share di grup kelg jg ke anak-anak, agar bisa menjadi panduan untuk maju dan sukses dg hati nurani. Terima kasih mas
Terimakasih mas Isnu. Sudah bertanya dan memancing hal2 detail dari Abah. Selama ini banyak hal yg ingin saya ketahui dari perjalanan abah. Dan lewat podcast ini terjawab semuanya. Terimakasih mas Isnu.
Saya ingat Pak Dahlan tiba di kantor Harian Pagi Padang Ekspres, depan Makam Pahlawan Lolong Jl S Parman, mensopiri sendiri mobil dari Kota Pekanbaru ke Kota Padang, pada suatu pagi di bulan April 1999... Saat itu Padang Ekspres (Padek) berusia 3 bulan.
Sehat2 lah selalu Pak DIS...
Gw respect bgt Ama beliau ..
Tetep rendah hati dengan segudang prestasi..
bawacaan wajib di tahun 84 ....green force,haus gol kamu....sama olahraga basket yang dipoles....top pada jamannya👍👍👍
Ngeri... tinggi sekali diskusi antar pendekar pendekar jurnalistik ini... penuh filosofi, kerja keras, dan kecintaan pada jurnalistik..
Dari semua pembicaraan p.dahlan dn 0m wisnu sy trtarik dan pingin belajar dan mendalami islam yg p.dahlan utarakan yaitu islam yang kejawen , serius sy sangat" tertarik untuk mendalami dan sangat ingin belajar tentang islam kejawen .
Obrolan yg berkualitas ,,,,, banyak ilmunya buat sy pribadi dan kita semua
Pak DI tokoh idola saya ,sosok kehadirannya memberikan semangat ( salam sehat dari GEPREK 24 Siwalankerto )
Menarik juga strategi abah mengembangkan Jawa Pos 👍🏼
Sakit hati n move on merupakan motivasi utk maju ... Betul sekali pak Dahlan. Sehat selalu ya pak ... GBU .
Selalu menginspirasi , bahasanya sederhana ,lugas , mudah dimengerti, terimakasih pak Dahlan , sehat dan bahagia selalu...
Di tahun 2000 saya kerja tukang pakir.tiiap pagi dpt uang pakir yg pertama saya beli jawa pos buat baca kolom manufaring hope.beli sarapan belakangan.
kuliah 4 sks gratissss... tengkyuu abah DI dan bang inu.
sehat terus abah, kebanggaan Suroboyo dan Jawa Timur
Pak wisnu top... Dipuji pak dahlan gak goyang blas gadas senyam senyum thok... Respect
Saya baru tau sejarah Jawa pos padahal saya peminat jawapos mulai THN 1990 sampai 2010 sukses untuk semuanya
Pewawancara dan yang diwawancara luar biasa...... 👍👍👍
Ternyata sesuatu tidak mesti diperbaiki, adakalanya harus diakhiri dan dimulai baru.. (makasih petuahnya pak DI
Koran Pak Dahlan sampai sekarang saya baca 😊
Beruntungnya Pak Dahlan Iskan sudah ganti hati jadi bisa legowo walau berat. Itulah hebatnya Pak Dahlan Iskan my Fav 🙏🏻
Ikhlas itu harus dilatih, pesan Pak Dahlan. Luarbiasa.
Yang dimaksud kemarahan, di dlm bahasa Bali disebut ..jengah..yang bisa menciptakan keberhasilan seseorang...awalnya sakit hati...dilukai.
Kebetulan saya mengikuti baru sekarang...terimakasih tlah berbagi.
"Saya ngga bisa cerita banyak karena di sana ada guru guru saya......" bravo pak DIS
Jawa Pos ... Tidak akan bisa dihapus ...Akan Selalu Di Kenang. Sepanjang Masa ...Jawa Pos dan Dahlan Iskan ...itu Punya Cerita Di Masanya .....Belajar Tentang Ikhlas ...Bahwa Semua yang di Banggakan dan Di Kenang di Jawa Pos Bersama Pak Dahlan ... 👍👍👍👌👌👌👋👋👋
Dahlan Iskan inspiratif
Pak Dahlan ini memang ekspresif dan inspiratif yaa ... Yang paling saya ingat justru malah kala jadi pemenang konvensi namun seolah sudah punya tiket pesawat namun tak bisa naik pesawat .. hehehe ..
Blm terlambat utk berubah mengikuti jaman online. Jdlah pejuang utk menjadi berkat byk org.
Tokoh yg rendah hati,sehat selalu buat Bapak Iskan
Semoga panjang umur Abah DIS.
Saya menjadi saksi perjuangan Jawa Pos karena sejak SD awal 1990an menjadi pembaca setianya. Pun hingga hari ini saya masih bersetia berlangganan Jawa Pos bukan karena tak tahu bahwa ada Disway, tapi karena masih teringat memori masa kecil itu. Senjakala media cetak yang didengungkan semua orang semua menemukan jalan keluarnya.
Semoga Disway hadir memberi angin harapan tentang jurnalisme yang baik dan ideal, seperti selalu didoktrinkan Abah Dis
Yang unik dari pak Dahlan itu meskipun menjadi narasumber bisa balik nanya yg mewawancarainya 😁
Cukup lah kita mendengar cerita pengalaman dr para senior..hari ini anak2 muda sedang dan terus menjalani jurnalisme...
IKHLAS DAN POSITIF DALAM MENGHADAPI SEGALA HAL YANG TIDAK MENYENANGKAN 🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼😂😂😂😂😂👍👍👍👍👍👍
dulu saya sangat mengidolakan Pak Dahlan Iskan, sekarang juga.
sya pernah menjadi bagian jawapos dr tahun 2008 - 2011. sya dptnyakan etos kerja dan penempaan mental yg luar biasa
sangat menginspirasi mas inu, penting dan menarik juga saya selalu coba terapkan dalam setiap wawancara dengan musisi di perusahaan media saya bekerja. alhamdulillah punya kepuasan tersendiri dari sisi orisinalitas dan kekayaan yang berbeda dengan mayoritas jurnalis media. amin
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
👍👍
Sangat kagum dngan PaDis. Isinya daging dan sangat empuk. Matur nuwun PakPemred.
Tahun 1995 saat saya SMP dan sekaligus jadi tukang loper koran, saya sudah ketagihan membaca koran jawa pos setiap harinya sampai saat saya berhenti jadi loper koran ketika SMA tahun 2002 dan yang paling berkesan... ketika pertama kali saya bekerja Sebagai driver di salah satu perbankan... saya pernah di tegur oleh kepala operasional... Karena saya ke asyikan membaca koran jawapos yang saya baca di lobby.. sampai sampai saya lupa tidak mematikan mesin mobil kantor sampai 2 jam lebih 😊 karena jawa pos lah saya malah gemar membaca apalagi klo oas hari Sabtu dan Minggu ketika tidak ada aktifitas saya mebaca koran bisa lebih dari 3 surat kabar mulai dari Jawa pos Surya dan kompas dan satu lagi ketika saya sedang menbaca koran tidak ada halaman yang tidak saya baca pasti saya baca semua terutama.ide pokok bahasan 👍
Sy termasuk pengagum pak Dahlan yg susah move on, dalam pikiran saya Jawa Pos besar krn pak Dahlan dan masih gak percaya Pak Dahlan sudah ngga di Jawa Pos, dan masih menebak² apa yg akan terjadi Jawa Pos tanpa pak Dahlan.
Pasti banyak warga Surabaya yg sepemikiran dgn sy.
Skrg di jawa pos udah ngak ada pak dahlan
Sehat,semangat, tetap berjalan di jalan lurus mas Dahlan.
TERIMA KASIH... ADMIN DAN NARA SUMBER YANG MATCHING BGTS. SAYA BELAJAR BANYAK. AH, ASYEEEK BANGETS!
Ga Bosen ngulang nonton tayangan ini yang banyak banget pelajarannya..
Cak Dahlan emang ngga ada matinye.Semoga besok2 Kita bisa nonton TV yg Cak Dahlan dirikan bersama Putranya (Mas Ulik/Azrul Ananda).
Sehat2 selalu ya Abah..🙏
Pak Dahlan aalah menter yang saya suka di jaman SBY. Kerja nyata dan memikirkan rakyat dan negara. harusnya masuk lagi di menetri Jokowi.
Kasihan Pak DI.
Beliau yg menang Konvensi Capres dr Demokrat, tapi yg dimajukan dr Demokrat malah Keluarga Cikeas
Selalu mendapat ilmu baru jika mendengarkan cerita / pengalaman pak Dahlan... sehaat trus pak Dahlan🙏
Baru kali ini dapat pelajaran jurnalistik terbaik seperti masuk kelas Doktoral
Betapa susahnya bikin reborn brand waktu 80, akhirnya cara cerdik pak Dahlan bisa berbuah oplah yg tumbuh, di momentum membranding JP dgn produk lokal lewat Persebaya diawal penyatuan liga (Ligina) pendekatan berbeda JP lakukan, selalu mengulas Persebaya, Mitra Surabaya, dan Asyabab Salim group, Arema, dll dengan cara berbeda memberikan porsi berita Persebaya selalu lebih besar dari team² lain (sampai sering bikin head line besar²an), dan memilih, menjadikan salah satu team asal daerah Jatim sebagai lawan klasik berbalut fanatisme sempit. (Dipahlawamkan, dicarikan musuh abadi sebagai penjaga adrenaline).
Disinilah media bisa menggiring opini ...
Kalau boleh tahu sejarah rivalitas arema persebaya bagaimana ya?
Sehat terus aba, senang pernah menjadi bagian perusahaannya. Bnyk pengalaman melatih hingga saat ini 🙏
Keren banget DI ya. Humble, jujur,
Yang merasa sayang yaitu kiprah beliau di BUMN belum tuntas. Beliau banyak memberi perubahan kebaikan
Kata ibu saya satria sejati yaitu brani memaafkan musuhnya dan brani bersalaman
Sehat selalu senantiasa pak.
saya tahu perjalanan Anda yg gigih karena sy dulu pelanggan nya Jawa pos Juga.dan sy pengagum bapak Sederhana No Ribet sekalipun berkali kali jatuh bangun...tp Konsistensi Seseorang Allah SWT yg Maha Tahu dan Membalas semua itu...sukses Selalu ✊✊✊💪💪💪👍👍👍
OOT dikit, liat thumbnail tnp liat channel terus nonton, kirain Soleh Solihun host nya 😅
Luar biasa gara manajerial dan entrepreneurial Pak Dahlan Iskan
Sangat sangat menarik,semuanya🙏
Gambar Mr. Pecut yg saya sukai
saya menjadi wartawan di radar tahun 2011. memang didikan jawa pos sangat keras dan membentuk wartawan gaya berbeda.. trims pak Disway...
Sehat selalu pak Dahlan. Agar terus mencerahkan & jadi inspirasi
Momentum memang tidak datang 2 kali. Setuju pak Dahlan. 👍👍👍👍👍👍
Ini wawancara yang sangat Inspiraif.
Baru nonton muncul di beranda yt. Isinya bener bener berkualitas, wartawan skrg wajib nonton nihh. btw dari dialog ini sbnernya ada apa to ama perpisahannya dari Jawa Pos? ada yg bisa cerita 😁
ilmu semua ini...terima kasih abah
Jadi ingat meeting pertama kali sbg agen dg Pak Di di hotel Mirama kalau tdk salah di jl.bambu runcing ke arah selatan thn 1985.dan wkt itu ada big bos pak Erick Samola .
Alhamdulillah bisa nyimak cerita Pak Dahlan....semoga sehat terus ber dua
Hebat pak Dahlan , catatan sll menarik
Semoga Pak DI tetap sehat dan panjang umur.
Jiwa kepimpinan DIS ini sangat cocok utk dimajukan sebagai calon Presiden 2024 karena beliau sudah terbukti sebagai pemimpin mulai dari surat Kabar,CEO BUMN PLN dan Menteri BUMN. Mari kita gayungkan agar beliau bersedia menjadi Capres 2024 #DahlanIskanCapres2024