Beliau sangat visioner walaupun singkat menjadi menteri BUMN tetapi gebrakannya luar biasa, seharusnya Indonesia memanfaatkan beliau bukan memenjarakan beliau.
mendengar penuturan Pak Dahlan yang sangat kencang dan berapi-api berbagi ilmu dan filosofi, serasa menaiki mobil Fi secara virtual, tapi begitu si penanya giliran bebicara ibarat dari kecepatan 300 km/jam ....... kecepatan mendadak turun sangat drastis menjadi 20 km/jam. plus knalpotnya tidak garang, beda dgn pak Dahlan yang bersemgat dan ceria di umur 70. sedang host sepertinya mungkin lagi puasa makanya terlihat lemes, dan sangat datar tanpa ekspresi volume harus di naikkan
Tak lama lagi medsos akan sangat kurang peminatnya dibanding media cetak. Bagi yang terbiasa membaca berita yang bermutu pasti kembali ke media cetak, apalagi di medsos semakin banyak iklan bersliweran tak tentu arah, yang sangat mengganggu. Sementara ini medsos masih unggul karena masyarakat masih lebih suka mendengar daripada membaca.
kenapa harus media cetak saja yang dikastakan, pak? kenapa tidak seluruh media (cetak, elektronik dan medsos) yang dikastakan..yg diangkat /dibenahi kualitasnya...tidak kejar tayang dan ugal2an... karena media cetak juga banyak yg ugal2an dan mengabaikan kualitas....
terimakasih sudah menginterview pak Dahlan Iskan. dengan durasi yang lumayan lama. keren
Sehat-sehat pak Dahlan...
Beliau sangat visioner walaupun singkat menjadi menteri BUMN tetapi gebrakannya luar biasa, seharusnya Indonesia memanfaatkan beliau bukan memenjarakan beliau.
P'Dahlan Iskan masih yg terbaik sampai saat ini dan apa yang disampaikan beliau adalah ilmu yang sangat bernilai utk jurnalistik
mendengar penuturan Pak Dahlan yang sangat kencang dan berapi-api berbagi ilmu dan filosofi, serasa menaiki mobil Fi secara virtual,
tapi begitu si penanya giliran bebicara ibarat dari kecepatan 300 km/jam .......
kecepatan mendadak turun sangat drastis menjadi 20 km/jam.
plus knalpotnya tidak garang, beda dgn pak Dahlan yang bersemgat dan ceria di umur 70.
sedang host sepertinya mungkin lagi puasa makanya terlihat lemes, dan sangat datar tanpa ekspresi volume harus di naikkan
terima kasih sdh undang Pak Dahlan... slalu sukaaa dg pemikirannya
Pak Dahlan Islkan journalis senior yg wawasan nya luuar biasa...smg sll diberi kesehatan
SayA jadi ingat saat meeting bersama Abah dis ini kantor di kembang Jepun pindh ke karah ,terus pindah ke Ahmad Yani jadi wow bny anak perusahaan nya
Wah ini yg sy tunggu idola saya
Sehat selalu Bp Dahlan
Alhamdulillah,
Sangat menginspirasi. Pak Dahlan orang baik. Sehat2, Pak..
Dua wartawan lintas generasi saling mengeluarkan pengalaman dan ilmunya sarat pengetahuan serta tantangan di jaman yg semakin tidak menentu
Sehat terus pak dahlan
Tak lama lagi medsos akan sangat kurang peminatnya dibanding media cetak. Bagi yang terbiasa membaca berita yang bermutu pasti kembali ke media cetak, apalagi di medsos semakin banyak iklan bersliweran tak tentu arah, yang sangat mengganggu. Sementara ini medsos masih unggul karena masyarakat masih lebih suka mendengar daripada membaca.
❤❤❤❤❤ Al Hamdulilah mantap merdeka
daging semua... kerenn
Ilmu daging semua ini.
kenapa harus media cetak saja yang dikastakan, pak? kenapa tidak seluruh media (cetak, elektronik dan medsos) yang dikastakan..yg diangkat /dibenahi kualitasnya...tidak kejar tayang dan ugal2an... karena media cetak juga banyak yg ugal2an dan mengabaikan kualitas....
ikhlas itu musti dilatih
sepertinya pak Dahlan jadi jauh lebih bahagia. Apa benar krn beliau sudah keluar dari lslam ya?
❤ pak dahlan
Ingin dengar, alasan yang pas, kenapa pak DI berpisah dengan Jawa Pos yang DIBESARKANNYA ...
Dan pak DI dapat "apa" saat pisah ???
Apa lagi tulisn jurnalis sekarang lebih parah lagi...ini diluar tempo/kompas.
Dr judulnya prihatin sih,pantesan murtad,bikin agama baru😂😂😂😂