Baru Diketehui Kebenarannya yang ditutup tutupi - Jejak Filsuf Zaman Poros

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 10 жов 2024
  • Video ini mengisahkan perjalanan spiritual dan intelektual tiga tokoh pencerahan utama pada Zaman Poros: Sokrates, Buddha, dan Kong Hu Cu. Melalui narasi yang menarik, penonton akan dibawa untuk menelusuri kehidupan dan ajaran ketiga filsuf tersebut, serta bagaimana pengaruh mereka membentuk dunia dan pemikiran manusia pada masa itu dan masa yang akan datang. Kisah ini dibuat berdasarkan penelitian mendalam atas sejarah dan ajaran dari masing-masing tokoh pencerahan. Referensi utama dalam pengembangan konten ini berasal dari kajian akademis dan literatur yang kredibel. Sebagai contoh, informasi tentang kehidupan dan ajaran Sokrates, Buddha, dan Kong Hu Cu didasarkan pada kutipan-kutipan dari sumber-sumber sejarah yang terpercaya, seperti tulisan-tulisan karya Plato untuk Sokrates, sutra-sutra agama Buddha, dan kumpulan ajaran Konfusius.
    Sokrates, Buddha, KongHuCu, Pencerahan, ZamanPoros, Filsuf, Ajaran, Sejarah, Interpretasi, Warisan, Pengaruh, Globalisasi, Teknologi, Kebudayaan, Harmoni

КОМЕНТАРІ • 4

  • @khielun3478
    @khielun3478 6 місяців тому

    Terkadang jawaban itu hanya dibiarkan tergeletak, berdebu dan terkubur begitu saja. Karena tidak ada yang mempertanyakannya.

  • @igstnyoman2624
    @igstnyoman2624 6 місяців тому

    Memasuki jaman kegelapan (Kali-yuga) manusia tidak lagi memuja Tuhan dengan menciptakan sendiri Tuhan dengan kecerdasan atau budhi itulah yang akhirnya disebut filsafat atau teologi. Mereka adalah keperibadia suci dan mulia tetapi ajarannya adalah ateis karena tidak memuja Tuhan Sri Krishna tetapi menciptakan Tuhan (teologi) sendiri.
    Contoh Budha sendiri adalah Wisnu (Tuhan) tetapi Budha mengajarkan Tuhan adalah Sunya (kosong). Dewa Siwa mengajarkan Nirvisesa. Tuhan ada tetapi tanpa atribut (nirvisesa). Mana ada Tuhan tanpa atribut karena istilah Tuhan itu sendiri adalah atribut. Dalam Wisnu Purana disebutkan: wisnu-bhakta smrto daiva, asuras tad viparyaysh.
    "Penyembah Wisnu adalah dewata, sebaliknya dia yang tidak memuja Wisnu adalah Asura."
    Jadi filsafat atau teologi diajarkan adalah untuk menipu para asura yang anti kepada Sri Wisnu.

    • @dedykurniyanto6349
      @dedykurniyanto6349 5 місяців тому +1

      Karena semakin kita memahami diri , diri kita bukanlah pikiran dan pengetahuan2 dari buku2 atau agama , kita tidak benar2 melihat tuhan

  • @iwankarhadi4765
    @iwankarhadi4765 5 місяців тому

    Hindu dan Budha tidak pernah memperdebatkan perbedaan ajarannya..
    Beda dgn Islam dan Kristen, yg hingga saat ini masih aj ribut tentang perbedaan ajarannya..?