Bismillah Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah, jazaakumullah khayran Ustadzuna Muhammad Nuzul Dzikri hafizhahullah ta'ala atas ilmunya pagi ini serta segenap tim kajian yg bertugas, Baarakallahu fiikum 🙏
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah berhenti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak di sana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita, Nabi kita Rasulullah ﷺ beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah Rasulullah ﷺ sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team berserta keluarganya dan juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada. Dan juga semoga Allah memberikan kekuatan dan ketabahan untuk kaum Muslimin dan Muslimat yang sedang terzhalimi di Palestina, di Uyghur dan di belahan Bumi lainnya, serta memberikan perlindungan kepada kita semua sebagai umat Rasulullah ﷺ dan sebagai suri tauladan kita semua. آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. Pembelajaran Ke-4 hadits Ke-390 dari Anas رضي الله تَعَالَى عنه, di atas adalah sebagai berikut; Kita masih membahas hadits ke-11 yang Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى bawakan yaitu hadits dari Anas, رضي الله تَعَالَى عنه, أَنَّ رَجُلاً كَانَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَمَرَّ بِهِ ، فَقال : يارسول اللَّهِ إِنِّي لأُحِبُّ هَذا ، فقال له النبيُّ ﷺ : «أَأَعْلمتَهُ ؟ » قَالَ : لا قَالَ : «أَعْلِمْهُ» فَلَحِقَهُ ، فَقَالَ : إِنِّي أُحِبُّكَ في اللَّه ، فقالَ : أَحَبَّكَ الَّذِي أَحْببْتَنِي لَهُ . رواه أبو داود بإِسنادٍ صحيح “Bahwa ada seorang laki-laki berada di samping Nabi lalu ada seseorang melewatinya dan dia berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya mencintai orang ini’. Maka Nabi ﷺ bersabda kepadanya, 'Apakah kamu telah memberitahukannya?' Dia menjawab, 'Belum’. Beliau bersabda, 'Beritahukanlah kepadanya’. Maka dia segera mengejarnya. Lalu berkata kepadanya, 'Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah’. Maka dia menjawab, 'Semoga engkau dicintai oleh Allah yang karena-Nya engkau telah mencintaiku’." (HR. Abu Dawud dengan sanad shahih). Dan kita sudah jelaskan beberapa pelajaran diantaranya dijelaskan Imam al-Khattabi رحمه الله تَعَالَى bahwa maknanya adalah menganjurkan saling mencintai dan saling solid dalam mengeratkan hubungan, karena mengungkapkan rasa cinta itu bukan hanya menumbuhkan rasa cinta atau menjaga rasa cinta di dalam diri kita, tetapi juga memasukan rasa cinta kita ke dalam hati orang tersebut lalu menumbuhkan feedback positif bagaimana ia mencintai kita dan mengungkapkan juga cintanya tersebut. Jadi ini hal yang penting dan ini menumbuhkan rasa cinta di dalam hati seseorang dan orang mengungkapkan rasa cintanya kembali. Kenapa demikian? Dijelaskan oleh para ulama kita bahwa, ‘Apabila cinta itu tumbuh, berkembang dan menyebar di dalam masyarakat kita sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Rasulullah ﷺ, maka masyarakat itu akan saling menjaga hubungan yang erat dan solid yang akhirnya kualitas persaudaraan dan rasa cinta itu tinggi. Dan kalau sudah demikian, maka ini akan mempengaruhi kualitas atau membangun rasa aman, tenang dan kokoh di tengah-tengah masyarakat dengan rasa yang kuat. Dan kalau rasa itu semua sudah terbangun di tengah-tengah masyarakat maka kualitas masyarakat akan baik. Dan sebaliknya kalau tidak ada rasa aman dan tenang di masyarakat, itu akan bahaya’. Dan mungkin sebagian kita pernah hidup pada saat kerusuhan, itu luar biasa berat dan kehidupan tidak bisa berjalan dengan semestinya, mau keluar rumah takut, mau kemana-mana takut dan akhirnya hanya di dalam rumah saja. Kita merasakan betapa terhambatnya kehidupan kita pada saat Pandemic, karena tidak bisa bebas beraktivitas seperti takut tertular, positif lalu terkena penyakit berat dan akhirnya menyebabkan kematian. Jadi rasa takut itu kalau tersebar di tengah-tengah masyarakat itu kehidupan berhenti dan itu menakutkan atau benar-benar menghambat dengan dampak yang luar biasa. Dan pada dasarnya cara untuk menghilangkan rasa takut yang seperti itu di masyarakat dan membuat masayarakat itu merasa aman adalah hubungan yang di bangun dengan rasa cinta. Jadi bayangkan Nabi kita ﷺ ketika ada orang bertanya,”Ya Rasulullah, saya mencintai dia”, lalu Nabi ﷺ dengan simpelnya mengatakan, “Sudah disampaikan atau belum?” lalu di jawab oleh sahabat, “Belum”, lalu Nabi ﷺ mengatakan, “Kalau begitu sampaikan”, dan akhirnya di sampaikan lalu mendapat feedback yang positif dan mendapatkan do’a. Jadi response, feedback dan perkataan Nabi ﷺ, yang sebagian pihak menilai sangat sederhana dan sangat keseharian dan ternyata di waktu yang sama itu sangat strategis di dalam konteks makhluk social atau dalam konteks yang jauh lebih luas. Nabi ﷺ ternyata sedang membangun pondasi bermasyarakat dan membangun nilai-nilai atau values hubungan social yang akan membuat kehidupan bermasyarakat dan social sangat kokoh dan begitu kokoh akan melahirkan rasa aman lalu ketika masyarakat merasa aman maka kehidupan berjalan bahkan produktif. Dan sebaliknya, begitu rasa aman hilang dan masyarakat dihantui rasa ketakutan maka kehidupan itu terhambat bahkan bisa berhenti dan kalau kehidupan social berhenti itu dampaknya luar biasa dalam sebuah bangsa. Dan ketika Nabi ﷺ bertanya, “Apakah sudah disampaikan atau diungkapkan belum?” lalu diperintahkan untuk menyampaikan atau mengungkapkan, itu ternyata maknanya sangat dalam. Nabi kita ﷺ luar biasa dan semakin membuat kita yakin, وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ “Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya”. إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ “Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)” (QS An-Najm: 3-4). Jadi ini luar biasa di dalam kehidupan kita sehari-hari dan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله تَعَالَى أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Ahad, 28 Jumada al-Akhir 1446 AH/29 December 2024 Ahida Muhsin
Al Imam An Nawawi Rahimahullahu Ta'ala Rahmatan Waasi'ah Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala MeRahmati Al Imam An Nawawi, seluruh para ulama, Al Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, orang tua Ustadz, guru guru Ustadz, keluarga Ustadz dan seluruh team dengan RahmatNya Yang Luas. Syukron Ustadz Hafizhahullahu Ta'ala ❤ Jazaakumullahu khairan Baarakallaahu fiikum 💞🌹
Maashaa Allah
Bismillah
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah, jazaakumullah khayran Ustadzuna Muhammad Nuzul Dzikri hafizhahullah ta'ala atas ilmunya pagi ini serta segenap tim kajian yg bertugas, Baarakallahu fiikum 🙏
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah berhenti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak di sana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita, Nabi kita Rasulullah ﷺ beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah Rasulullah ﷺ sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team berserta keluarganya dan juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada. Dan juga semoga Allah memberikan kekuatan dan ketabahan untuk kaum Muslimin dan Muslimat yang sedang terzhalimi di Palestina, di Uyghur dan di belahan Bumi lainnya, serta memberikan perlindungan kepada kita semua sebagai umat Rasulullah ﷺ dan sebagai suri tauladan kita semua. آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن.
Pembelajaran Ke-4 hadits Ke-390 dari Anas رضي الله تَعَالَى عنه, di atas adalah sebagai berikut;
Kita masih membahas hadits ke-11 yang Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى bawakan yaitu hadits dari Anas, رضي الله تَعَالَى عنه, أَنَّ رَجُلاً كَانَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فَمَرَّ بِهِ ، فَقال : يارسول اللَّهِ إِنِّي لأُحِبُّ هَذا ، فقال له النبيُّ ﷺ : «أَأَعْلمتَهُ ؟ » قَالَ : لا قَالَ : «أَعْلِمْهُ» فَلَحِقَهُ ، فَقَالَ : إِنِّي أُحِبُّكَ في اللَّه ، فقالَ : أَحَبَّكَ الَّذِي أَحْببْتَنِي لَهُ . رواه أبو داود بإِسنادٍ صحيح “Bahwa ada seorang laki-laki berada di samping Nabi lalu ada seseorang melewatinya dan dia berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya mencintai orang ini’. Maka Nabi ﷺ bersabda kepadanya, 'Apakah kamu telah memberitahukannya?' Dia menjawab, 'Belum’. Beliau bersabda, 'Beritahukanlah kepadanya’. Maka dia segera mengejarnya. Lalu berkata kepadanya, 'Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah’. Maka dia menjawab, 'Semoga engkau dicintai oleh Allah yang karena-Nya engkau telah mencintaiku’." (HR. Abu Dawud dengan sanad shahih). Dan kita sudah jelaskan beberapa pelajaran diantaranya dijelaskan Imam al-Khattabi رحمه الله تَعَالَى bahwa maknanya adalah menganjurkan saling mencintai dan saling solid dalam mengeratkan hubungan, karena mengungkapkan rasa cinta itu bukan hanya menumbuhkan rasa cinta atau menjaga rasa cinta di dalam diri kita, tetapi juga memasukan rasa cinta kita ke dalam hati orang tersebut lalu menumbuhkan feedback positif bagaimana ia mencintai kita dan mengungkapkan juga cintanya tersebut.
Jadi ini hal yang penting dan ini menumbuhkan rasa cinta di dalam hati seseorang dan orang mengungkapkan rasa cintanya kembali. Kenapa demikian? Dijelaskan oleh para ulama kita bahwa, ‘Apabila cinta itu tumbuh, berkembang dan menyebar di dalam masyarakat kita sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Rasulullah ﷺ, maka masyarakat itu akan saling menjaga hubungan yang erat dan solid yang akhirnya kualitas persaudaraan dan rasa cinta itu tinggi. Dan kalau sudah demikian, maka ini akan mempengaruhi kualitas atau membangun rasa aman, tenang dan kokoh di tengah-tengah masyarakat dengan rasa yang kuat. Dan kalau rasa itu semua sudah terbangun di tengah-tengah masyarakat maka kualitas masyarakat akan baik. Dan sebaliknya kalau tidak ada rasa aman dan tenang di masyarakat, itu akan bahaya’. Dan mungkin sebagian kita pernah hidup pada saat kerusuhan, itu luar biasa berat dan kehidupan tidak bisa berjalan dengan semestinya, mau keluar rumah takut, mau kemana-mana takut dan akhirnya hanya di dalam rumah saja. Kita merasakan betapa terhambatnya kehidupan kita pada saat Pandemic, karena tidak bisa bebas beraktivitas seperti takut tertular, positif lalu terkena penyakit berat dan akhirnya menyebabkan kematian. Jadi rasa takut itu kalau tersebar di tengah-tengah masyarakat itu kehidupan berhenti dan itu menakutkan atau benar-benar menghambat dengan dampak yang luar biasa. Dan pada dasarnya cara untuk menghilangkan rasa takut yang seperti itu di masyarakat dan membuat masayarakat itu merasa aman adalah hubungan yang di bangun dengan rasa cinta.
Jadi bayangkan Nabi kita ﷺ ketika ada orang bertanya,”Ya Rasulullah, saya mencintai dia”, lalu Nabi ﷺ dengan simpelnya mengatakan, “Sudah disampaikan atau belum?” lalu di jawab oleh sahabat, “Belum”, lalu Nabi ﷺ mengatakan, “Kalau begitu sampaikan”, dan akhirnya di sampaikan lalu mendapat feedback yang positif dan mendapatkan do’a. Jadi response, feedback dan perkataan Nabi ﷺ, yang sebagian pihak menilai sangat sederhana dan sangat keseharian dan ternyata di waktu yang sama itu sangat strategis di dalam konteks makhluk social atau dalam konteks yang jauh lebih luas. Nabi ﷺ ternyata sedang membangun pondasi bermasyarakat dan membangun nilai-nilai atau values hubungan social yang akan membuat kehidupan bermasyarakat dan social sangat kokoh dan begitu kokoh akan melahirkan rasa aman lalu ketika masyarakat merasa aman maka kehidupan berjalan bahkan produktif. Dan sebaliknya, begitu rasa aman hilang dan masyarakat dihantui rasa ketakutan maka kehidupan itu terhambat bahkan bisa berhenti dan kalau kehidupan social berhenti itu dampaknya luar biasa dalam sebuah bangsa. Dan ketika Nabi ﷺ bertanya, “Apakah sudah disampaikan atau diungkapkan belum?” lalu diperintahkan untuk menyampaikan atau mengungkapkan, itu ternyata maknanya sangat dalam. Nabi kita ﷺ luar biasa dan semakin membuat kita yakin, وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ “Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya”. إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ “Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)” (QS An-Najm: 3-4). Jadi ini luar biasa di dalam kehidupan kita sehari-hari dan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله تَعَالَى أعلم بالصواب
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Barakallahu fikum…
Jakarta, Ahad, 28 Jumada al-Akhir 1446 AH/29 December 2024
Ahida Muhsin
Jazaakallaahu Khairan akhi ❤❤ dan aku mencintaimu karena Allah ❤❤
Semoga allah merahmati moe kk
@@seandysusanti5380 آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن
Al Imam An Nawawi Rahimahullahu Ta'ala Rahmatan Waasi'ah
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala MeRahmati Al Imam An Nawawi, seluruh para ulama, Al Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, orang tua Ustadz, guru guru Ustadz, keluarga Ustadz dan seluruh team dengan RahmatNya Yang Luas.
Syukron Ustadz Hafizhahullahu Ta'ala ❤
Jazaakumullahu khairan
Baarakallaahu fiikum 💞🌹
بسم الله الرحمن الرحيم
💫🙏
Jazakumullah khair ,ustadz
Barakallahu fiikum
الحمد لله رب العالمين
جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا
Ustadzuna Muhammad Nuzul Dzikri beserta Tim Muhajir hafizhahumullahu ta'ala atas ilmunya
بَارَكَ اللهُ فِيْكُم
Masya Allah Tabarakallah
Alhamdulilah
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات
اللهم إني أسألك علما نافعا وأعوذ بك من علم لا ينفع
جزاكم الله خيرا و بارك الله فيكم
Jazakallah khairan ustadz
❤❤
Alhamdulillah