@NajwaShihab 3 narasumber yg selain rocky Gerung,,,tidak berkualitas,,hanya menggunakan referensi pribadi,, banyak nyerang pribadi lain kali undang yg lebih luas wawasannya mba najwa,,jgn yg hanya menggunakan pengalaman subjektif,,
Mohon maaf,, pertanyaan mbak nana pemikiran yg kolot dan berpikir seolah olah... Padahal udah berubah.. Padahal secara reel diliat langsung banyak laki laki yg membantu atau mengerjakan perempuan...cuman laki laki tuh gak perlu mengumbar tetapi mengerjakan/bertindak langsung.mbak nana seolah olah laki laki tidak bisa atau tidak mau melakukan pekerjaan perempuan.
Terimakasih untuk obrolan yg bagus ini mbak nana. Memang sulit kalau dipaksakan kesetaran antara laki2 dan prempuan, karna secara agama budaya kultur etnis dan yg lainnya memang udah di takdirkan berbeda. Dalam islam sendiri udah di sebutkan rosulullah bahwa untuk derajat pemhormatan tertinggi diberikan kepada perempuan 3 kali lebih banyak dari laki2. Namun dari sisi kepemimpinan Al-Qur'an menyatakan kodratnya laki2 memang ditakdirkan untuk memimpin perempuan. Namun demikian, antara laki2 dan perempuan yg diperlukan adalah komunikasi yg baik. Seperti Umar ra sahabat Rosulullah yg terkenal dengan keberaniannyapun "gak berkutik" dihadapan istrinya. Ini menunjukkan bahwa power seorang laki2pun bisa dikendalikan oleh perempuan untuk situasi tertentu, tentunya juga tetap perpegang dengan keyakinan kita agar tau batasan masing2. Untuk beberapa hal yg menyangkut KB untuk laki2 dan yg lain, mungkin ada baiknya di bahas dengan orang2 yg berkompeten dengan bidang itu. Maaf bila ada kata2 yg tidak berkenan 🙏
Saya setuju dgn temanya "Susahnya Jadi Perempuan". Memang pada kenyataannya jadi perempuan itu lebih susah daripada jadi pria, dikarenakan biologis perempuan yg lebih kompleks daripada biologis pria, misal perempuan memiliki rahim, mengalami haid dan melahirkan sedangkan pria tidak. Begitupun secara psikologis, perempuan lebih dominan pakai perasaan daripada logika. Karena secara anatomi saja sudah berbeda alias tidak sama, maka sangat tidak adil apalagi bijak bila dua insan yg memiliki anatomi yg berbeda tsb harus melakukan hal yg sama (semuanya harus setara). Sesuatu baru bisa dikatakan adil dan bijak bila perlakuan tsb disesuaikan dgn pembawaannya tsb (biologis individu tsb). Intinya pria dan perempuan itu sudah ada kodratnya masing2 yg sesuai dengan biologisnya masing2. Dan kodrat tsb tidak mungkin diubah karena kodrat tsb dipengaruhi oleh struktur biologis insan tsb. Kalau kita perhatikan selama acara tsb, sangat terlihat bahwa sehebat apapun seorang Najwa Shihab dan sepintar apapun seorang Najwa Shihab ia tetaplah seorang perempuan yg berlaku dan bertindak sesuai dgn kodratnya baik dia sadari maupun tidak dia sadari (coba perhatikan gesturnya). So, hormati ibumu ibumu ibumu baru bapakmu / 3 banding 1 (Hadis Rasulullah Saw).
Denny Sumargo : kadang berisi kadang kosong doang. Onad : Diem bae, sekalinya ngomong, gw gak tau dia ngomong apasih. Anang : Egois, pendapatnya berdasar pengalaman pribadi doang, ngomong tntang keluarga dia tok. Rocky Gerung : He is a Man Note : pendapat mereka gak ada yg salah, cuma gak dapet aja point dari konteks tema diskusi nya mba nana (kecuali rocky gerung).
karna yg 1 latar belakang dosen dan capable di bidang itu ditambah lagi belum memiliki pengalaman dalam hal menikah sedangkan yang 3 orang pasti menceritakan dari latar belakang karena sydah menikah pastinya langsung bersinggungandengan karakter perempuan ( istri mereka) ditambah lagi background mereka juga bukan orang yg mengkaji teori femisinist itu sendiri.
Tanpa disadari sebuah patriarki antar laki - laki juga terjadi di meja ini. Laki - laki yang lebih lemah secara pengetahuan akan cenderung berkelompok dan menyudutkan laki - laki yang lebih kuat secara pengetahuan. Selain itu laki - laki akan membantah sebuah jawaban benar dari laki - laki lain karena tidak ingin maskulinitas nya di kalahkan oleh laki" lain.
Bung rocky mencerminkan bahwa orang cerdas bukan mereka yang selalu menonjol dalam berbicara. Namun mereka orng yg tau kapan dia berbicara dan kapan dia diam. Krna orang cerdas berbicara pasti mempertimbangkan bobot perkataanya. Sangat terlihat sekali.
Dari pembicaraan ini aku menarik kesimpulan ternyata baperan itu adalah sifat laki-laki. Ingin merasa paling berkuasa, paling kuat, paling pintar. Jadi make sense yg dibilang mas rocky kalo stereotype itu berasal dari kecemburuan laki-laki 👍🏻
Diskusi kok lari nya ke baper ya. Perbedaan dalam penyampaian pendapat itu wajar, Dan kecenderungan laki2 memang terbuka menyampaikan pendapat meskipun itu tidak sesuai dengan lawan bicara. Sorry to say, wanita cenderung memendam pendapat untuk menjaga perasaan lawan bicara. Mayoritas sering kita temui, Laki2 sedari kecil hingga tua kebiasaan nya adalah mengolok apapun hal minor di laki2 lain nya, tapi itu sebatas konteks candaan, dan karena sudah terbentuk sedari kecil hingga dewasa pun akhirnya bisa berdamai tanpa baper dengan hal2 tersebut. Hal berbeda yang mayoritas wanita tidak bisa lakukan secara face to face, Kamu cantik, kamu gk gemuk, kamu gk pendek . Ungkapan2 yang sebenarnya bertolak belakang dengan hati nya. Agree to disagree itu hal yang wajar.
Mas anang banyak menolak fakta2 yg diberikan mba Nana karena dia hidup di daerah urban yang masyarakatnya sudah mengenal emansipasi, tapi beda cerita dengan perempuan2 yang ada di desa yg patriarkinya masih kuat, stereotip2 yg dikatakan mba Nana semua masih ada sampe sekarang, perempuan yg mengorbankan mimpinya karena harus tunduk kepada aturan laki2
Betul sekali kak. Diskusi kali ini epic karena membuka pikiran bahwa budaya patriarki memang masih melekat di kehidupan masyarakat menengah kebawah atau di daerah yg akses nya kurang terhadap pembelajaran itu. Saya tinggal di desa dan kota kecil. Dan saya berasal dari keluarga menengah kebawah yang bersyukur dapat beasiswa hingga bisa mengenyam pendidikan sarjana. Masih banyak teman2 saya di desa ini yang menikah muda. Sebenernya mereka sgt ingin punya kesempatan seperti saya tetapi memang tempurung (keluarga) yg masih kental dgn budaya patriarki membatasi mereka utk meraih dan melakukan apa yg mereka inginkan. Sya bersyukur org tua sy sgt supportive dan menghargai pilihan saya. Menurut saya apa yg terjadi dgn teman2 perempuan saya ialah orang tua nya seperti sdh lega ketika menikahkan anak perempuan mereka. Karena dianggap beban nya telah hilang. Pdahal belum tentu anak perempuan nya bahagai, karena banyak yg justru makin sengsara Di kehidupan pernikahan. Tetapi dgn asumsi dari masyarakat inilah yg membentuk pikiran masyarakat disini bahwa ya memang perempuan cuman jdi supporting saja utk laki-laki dan tidak bisa berdiri sendiri. Dan semoga dgn adanya diskusi ini semakin membuka wawasan bagi semuanya ✨
@@renata8711 Berhentilah berfikir bahwa hanya perempuan yang tersiksa dan tersakiti karena laki2. digolongan meenengah kebawah banyak kok laki laki juga ga kuliah karena faktor ekonomi bahkan mereka beker membiayai sodara2 perempuan mereka kuliah. makanya saya setuju dengan argumen perempuan itu lebig emosional ketimbang logis. karena mereka menghakimi sesuatu berdasarkan pengalaman. bukan dari data data yang objektif.
Bung Rocky emang di atas rata2. Di tempatkan dimana aja masuk. Paham konteks dan ga pernah keluar jalur dari Argumennya. Baca buku memang benar membuka jendela dunia.
Menurutku mba najwa benar-benar jenius membuat komposisi narasumbernya. Mas anang, bang denny dan bang onad adalah contoh nyata laki-laki di dunia ini yang memang cuma mau berbicara melihat orang disekitarnya aja. Gak mau membuka mata untuk kenyataan diluar sana dimana perempuan banyak direndahkan oleh stereotip masyarakat. Mba najwa dan bang rocky keren sihhh.
yup, itu gara2 anang, denny, onad adlh minoritas warga kelas menengah atas, jd kasus stereotip pria wanita itu tak bgitu mreka rasakan, berbanding terbalik dgn mayoritas warga RI yg kelas menengah ke bawah, yg sdh tradisi lama tuk memelihara stereotip pria wanita dlm kehidupna sehariannya......
Betul, padahal tidak mengalami fenomena itu bukan berarti fenomena tersebut tidak ada. Seakan-akan menegasikan fenomena yang ada di masyarakat. Kesannya jadi tone-deaf dan menolak data yang disampaikan.
Melalui acara ini justru tergambar jelas bagaimana budaya Patriarki masih mengakar, dibuktikan dengan 3 narsum yang gagal dalam melihat konstruksi fakta di lapangan dan justru terkungkung dengan prespektif yang sempit. :)
setujuu, apalagi mas anang ga nyambung pembicaraannya, padahal beda pendapat dengan lawan bicara tapi dia ngomong iya iya aja, seolah pendapatnya didukung
Judul "Susahnya Jadi Perempuan" emang udah cocok banget sih. Terbukti betapa susahnya Mba Nana meluruskan satu dari sekian banyak stereotip ttg perempuan di depan narasumber. Waaah itu sangat sangat ga mudah. Thank you lho Mba Nana! Rocky Gerung juga keren. Ga kebayang klo obrolan ini tanpa beliau hehehehe.
Sepakat banget kak dengan argumen ini, beberapa waktu lalu saya coba ngobrol dengan senior cowok yang mindset nya perempuan kalo udah nikah tugasnya dirumah dan pake daster, dan saya mencoba untuk melawan streotip itu tapi itu cukup menguras energi dan saya belum bisa meluruskan itu karena pengetahuan saya tentang feminisme itu masih minim🙂
Sebenarnya hak serta kewajiban laki laki & perempuan sudah sangat ideal di era umat nabi akhir zaman ini. Bayangkan bgmn susahnya kaum perempuan di era zaman jahiliah dahulu ketika belum diutus nabi Muhammad. Kaum perempuan di era tersebut tidak diberi hak hidup, hak mahar & hak warisan. Terus di era sekarang hak istimewa seorang ibu yang tidak didapatkan oleh seorang suami, bahwa seorang ibu mendapatkan perlakuan baik dari anak anaknya 3x lipat dibandingkan seorang suami. Dan juga perempuan memiliki hak nafkah & perlindungan dari saudaranya yang laki laki. Dan sangat teristimewa lagi bahwa perempuan diberi hak yang tidak diberikan kepada seorang laki laki yaitu hak hamil, hak melahirkan & hak menyusui.😀😀😀
kenapa laki2 engga pernah diskusi ttg hal yg sama? " susahnya jadi laki-laki" mungkin para wanita bisa mulai diskusi spt para laki2 ini diskusi ttg susahnya jadi perempuan?
Hal yang paling sering terdengar disini adalah "kalau saya ngga", "harusnya ga usah mikir seperti itu..." kelihatan mereka tidak tau dan tidak merasakan apa yang terjadi di luar sana terhadap perempuan. Terlihat hanya menjustifikasi bahwa mereka tidak termasuk dalam pendapat stereotip itu. Kecuali rocky gerung, yang jelas-jelas selalu ngomong pakai data.
Nah btl banget.. karna dia latar belkangnya beda dri kita2 yg umumnya. Karena dia tu punya fasilitas sosial yg memhak pda mreka mknya bsa ngomong enteng cba dikelmbalikan jdi orang biasa tanpa kejenjangan sosial gk bkln kayak gtu... pemikiran orang kota dan desa emang beda tpi pandangan mereka sma dan dipengaruhi oleh status2 sosial. Contoh lo didesa umur 23 cewek pasti udah disuruh nikah, sedang dikita mak bapaklo pasti suruh lo gk usah cot2 gpp kerja dulu pendidikan dlu. Dan dikata kli cewek hrs cantik kli suaminya oulang lo didesa gk da art lo masak2 sendiri cuci baju piring sendiri, pulang2 udah wangi aja dah bersyukur. Dsna kita dan kejenjangan soaial bgs ada art uang rerjaga kadnag gk boleh masak suami nuntut cantik gak usah bilang pasti dah ttp cantik soalnya semua tercukupi dan katar belkang beda. Tpi scra umum mau oun wanita karir rumah tangga dll. Pandangannya ttp sma aja capek dan susah jdi wanita bedanya hanya kejenjangan sosial aja
@@mafrikha1440 setuju soal data. Tapo IMHO sebenernya ga perlu data juga sih kalau melihat stereotip, bisa dari lingkungan sekitar, berita,dll. Asal mau membuka mata. Masalahnya di Indonesia masih kencang patriarknya, unless mereka meng-educate diri sendiri dengan stereotip yang ada, kenapa topik ini dibahas, mereka ga merasa ada masalah yang berarti, cuman nature kalau kata mereka awal2. Nah instead of nanya 'oh ya ada masalah itu? Kenapa ya orang bisa punya pandangan seperti itu' yang bisa dijelaskan dengan kondisi dan data jadi mereka paham betul loh ada masalah. Bukannya bilang 'saya ga kaya gitu...' atau 'harusnya kamu ga perlu mikir begitu....' lah kan ga ngomongin situ, konteks omongannya stereotip. Cuma pengen mereka membuka mata bahwa ada sekelompok orang atau sistem yang bikin jadi perempuan itu susah.
dari awal emang posisi dan latar belakang udah di underline ya kayaknya, jadi ya bisa dimaklumi kenapa orang orang lebih ke perasaan dan yang mereka alami, beda dengan p rocky yang dari awal basisnya data, teori dll, ya memang latar belakang membentuk, dan mungkin itu ang ngebuat acara ini menarik dari berbagai macam latar belakang sehingga semakin menarik dan asik pembahasannya
dr awal aj udh jelas mas anang said "sejatinya laki-laki dan perempuan sudah berbeda, gak perlu didiskusikan" "kenapa harus ambil judul susahnya jadi perempuan". so, udah membuktikan betapa meremnya dia mengenai isu perempuan. tutup mata telinga bahkan hati bahwa fakta sosialnya perbedaan yang kodrati hanya ada bebrapa saja, namun seiring waktu gap besar antara laki laki dan perempuan terus meningkat ke arah negatif bahkan dinormalisasikan di berbagai aspek. itu sekat persepsi yang sudah lama bersemayam di pemikiran orang-orang sekarang. hufftt. THANKYOU MBA NANA THANKYOU BUNG ROCKY!! THANKYOU KARENA SUDAH MELEK SECARA FAKTA SOSIAL.
Bener banget. He speaks louder but genuinely, he is patriarchy. Sadar ga sadar ya seperti itu dirinya. Dia kesenggol egonya, ga mau disalahin ketika Mba Nana menjelaskan bagaimana marginalnya perempuan di society ini.
Susah banget untuk tidak emosi dalam posisi Bung Rocky ini, dimana ketika dia masih berbicara selalu dipotong oleh temen diskusinya, tapi salut karena Bung Rocky bisa mengendalikan emosinya.
@@glowinpop ah salah. rocky brbrp kali melupakan emosi dengan berkata lawan bicara dungu, kok. terdengar bukan emosi yang kayak marah-marah, tapi cara bicara dia menyalurkan emosinya kpd orang yang ga sepaham sama dia adalah dengan mematahkan percakapan.
Cuma Roky Gerung yang paham konteksnya walaupun beliau blm menikah. keren sih masuk banget dalam debat apapun 👏 malahan 3 lelaki yg sudah menikah mereka menolah dan tidak mengakui patriarkinya sendiri
Rasanya mba nana dan tim bukan salah undang narsum. Tapi memang sengaja. Dengan begini kita tau sampai mana pemahaman dan sensitifitas publik tentang isu gender. Kalau publik figurnya begini,jadi ada bayangan kan publiknya gimana 😅. Mereka sibuk justifikasi diri karena memang belum terbuka masalah patriarki diluar lingkup ekonomi dan sosialnya sendiri And that is exactly why we need this kind of content✌️
Agak capek dengerin opini orang yg ga ngerti konteks, tapi yahh yaudahla ya, mereka kan lebih ke entertainment makanya tektokan nya ala acara artis gitu yg asal nyeplok😂
Setuju. Dan karakter ketiga publik figur ini masing-masing merepresentasikan bagaimana respon laki-laki terhadap isu gender, cenderung menolak pendapat dari perempuan, terlalu mengkotak-kotakkan dan melihat isu dari persepsi pribadi aja, meremehkan, dan ngebecandain isu gender.
Hebat ya, di usia sangat matang RG masih belum mau menikah, tapi dia juga yang ternyata memahami dan membela perempuan yang lebih sering menderita batinnya
the fact that anang kept disagreeing with ka nana and when rocky explained what nana said, anang just listened and agreed actually shows how hard it is to be a woman.
Anang debat nya debat warung kopi. Topik ke Aceh dia malah bahas banten, si deni kontra dengan nana tapi ngak sadar jawabannya mengiyakan pertanyaan mbak nana. Mending jadi onad, walaupun ngak ngerti mending angguk" Aja.
Selalu atur nafas tiap kali denger jawaban Mas Anang yang sering ngga nangkep point pembahasan, hanya ingin menilai dengan cara pandangnya sendiri, melihat pada perempuan yang ada disekelilingnya tanpa melihat fakta dan steorotip tentang perempuan yang masih banyak terjadi di Indonesia
The way that Anang “dismisses” and questioned Najwa’s facts and listen very respectfully to Rocky’s statement is a gender bias on its own. Without him even noticing 😀😀😀
sangat menyayangkan sikap mas anang yg bbrp kali mencoba tidak memvalidasi opini dari mas rocky hanya karena mas rocky belum memiliki pasangan. padahal kebanyakan opini yg disampaikan mas rocky itu berdasar pada data yang jelas.
Setuju bgt, denny sumargo juga sama kayak anang nyindir rocky secara halus karna ga menikah spt mereka, dari sini kita jadi tau, bahkan publik figur pun kurang peduli dan paham thdp stigma-stigma negatif yang tumbuh ttg sulitnya menjadi perempuan
@@dian_saart ya gmn ya, mereka memperlakukan wanita disekeliling mereka dengan baik. Semua orang punya masalah sosial yang berbeda², bisa jadi 3 orang itu punya masalah sendiri
@@fredricnehemia5820 so? Kalo dia udah merasa berbuat baik, apakah masalah yang ada jelas di dunia ini juga hilang? Gaada hubungannya. Emang orangnya aja hidupnya di bolanya sendiri, gaada empatinya melihat keluar
Agak miris sih ketika publik figur laki-laki lebih mengutamakan klarifikasi diri dalam forum diskusi ketimbang naruh komitmen bareng buat edukasi untuk break stigma publik yang masih dikriminatif terhadap perempuan
Sepanjang talkshow ini saya membuat catatan dari pandangan saya sendiri. Saya seorang perempuan, saya memimpin perusahaan saya sendiri. 1. Bicara soal wanita lebih emosional. Kalimat yang tepat sebenarnya adalah, wanita lebih leluasa atau lebih bebas untuk menunjukkan emosinya. Sementara, lelaki yang secara stereotipe dianggap “makhluk yang lebih kuat”, memilih untuk menyembunyikan emosinya. Ini ada baik dan ada buruknya. Wanita yang merasa bebas untuk menunjukkan emosi, seringkali kebablasan dan tidak dapat memilah-milah atau tidak melihat keadaan. Dan laki-laki yang terbiasa untuk menyembunyikan emosi, cenderung lebih gampang stress karena emosi yang tidak tersalurkan. Wanita yang tidak dapat mengontol emosi (karena kebiasaan dan merasa bebas menunjukkan emosi tadi), disatu sisi memperoleh pemakluman dari laki-laki, dengan kalimat-kalimat “Biasalah cewek” (stereotipe lagi). Saya sebagai wanita, berfikir kalau stereotipe ini tidak mau dilekatkan kepada diri kita, yah berubah... tau kapan harus menunjukkan emosi dan menempatkannya pada saat yang tepat. Janagn merasa tersinggung dengan stereotipe, sementara kita tidak mau merubah diri kita sendiri. 2. Bicara soal wanita yang belum menikah di usia tertentu. Ini hal yang bagi saya pribadi, setuju dengan Rocky, adalah kekalahan dari kaum laki-laki. Saya hanya mengamati atau melihat wanita-wanita disekeliling saya. Mereka yang belum menikah adalah mereka yang “lebih” dari laki-laki. Dan bahkan, saya sendiri mendengar laki-laki bicara, bahwa mereka takut untuk mendekati wanita tersebut karena mereka “merasa dibawah” si wanita. Tapi, kita juga gak bisa memungkiri pribahasa “dari mata turun ke hati”. Maaf, untuk yang berparas kurang menawan, memang dibeberapa hal, terpaksa menerima keadaan. Ini ngomongnya akan lebih panjang, tapi kembali ini pandangan saya sendiri, silahkan setuju atau tidak, karena kebanyakan mereka yang tidak memiliki pasangan, karena udah minder duluan, sehingga mereka tidak mampu untuk menunjukkan kualitas dirinya. Padahal, mereka yang punya rasa percaya diri, walaupun sedikit kurang di penampilan, tetap mendapatkan pasangan.
3. Wanita suka kelihatan indah dan laki-laki suka melihat keindahan... (saya tidak mau komentar tentang ini) wanita lenih konsumtif dari laki-laki, saya tidak setuju. Karena suami saya jauh lebih konsumtif dari saya. Dan teman laki-laki yang konsumtif itu buanyaaaaaak banget. 4. Pemimpin perempuan. Kembali ke pernyaaan awal saya, saya perempuan dan saya memimpin perusahaan saya sendiri. Dan kita akan kembali bicara komentar saya di poin 1 diatas. Saya sendiri, masih tidak bisa mengendalikan emosi saya. Dan seringkali ini merugikan saya. So, agar stereotipe wanita lebih emosional gak nempel, belajarlah untuk mengendalikan emosi seperti laki-laki. Kalau saya? apabila saya yakin bahwa klien yang saya hadapi tidak akan mampu saya hadapi dengan pikiran jernih tanpa emosi meledak-ledak, maka saya memilih mundur. Maka team saya yang akan maju, yang saya yakin bisa mengendalikannya. Dan jadi pemimpin, tidak selalu harus berada di depan, tapi tau kapan harus mundur kebelakang. 5. Diperkenalkan didepan umum karna penampilan. Hhmm... rasanya ini hanya terjadi di acara yang memang tidak menampilkan keahlian kita, misalnya di gala diner atau party, rasanya pujian memang lebih ke penampilan. Tapi di acara formal, misalnya seminar, yang memang akan menampilkan keahlian kita, pasti kita akan di perkenalkan sesuai keahlian kita. Saya nggak ngerti juga acara apa yang di hadiri Najwa, saat dia selalu dipuji atas kecantikannya. 6. Gaji lebih kecil dibanding laki-laki. No comment. Karena beberapa kali saya bekerja sama orang, gaji saya lebih tinggi. Mungkin saya beruntung bekerja ditempat yang tepat.
7. Beban domestik ke perempuan. Stereotipe yang terbentuk karena sadar gak sadar, ini terjadi karena wanita lebih kuat dari pria. Apakah wanita ingin agar stereotipe ini terus terjadi? kembali kepada wanitanya dan ke laki-lakinya. 8. Patriaki terus berjalan di bawah sadar kita.... itulah kesimpulan yang paling benar.
Tidak salah mengundang Mas Anang karena makin tau persepsi laki2 yang seperti dia memandang wanita. Dari awal dia ngomong udah gk mau lanjut tp Pak Rocky kasih pandangan yang keren bgt.
Udh smpai di part dia ngomong capek krja pulng istri hrus cntik gk boleh pake daster blum wkwk contoh nyata kekuasaan laki2 yg msh ingn mngatur perempuan sbg objek
Aku sendiri sebagai perempuan frustrasi banget ada di tengah2 keluarga yang patriarki. Di saat aku diharuskan bisa masak, bisa bersih2, harus bantu ortu, tapi adikku (cowok) gak diharuskan kayak gitu. Masalah kebersihan apalagi, kalo kamar adikku kotor, "namanya juga cowok", tapi kalo aku yang gak rapi langsung deh kena marah. Apalagi kadang sampe bawa2 kalimat, "gimana nanti kalo udah nikah?" rasanya stres banget di saat aku sibuk beresin ini-itu di rumah, tapi cowok2nya dengan enak berantakin lagi. Gak ada apresiasi dengan apa yang aku kerjakan, seolah2 itu emang tugasku sendirian. Ditambah lagi pas salah satu om ku ketahuan selingkuh, keluar omongan, "namanya juga cowok, wajar kalo sesekali begitu." rasanya kepala langsung berasap, pengen ngamuk.
@@thecatlu8594 Padahal kalo terus kayak gitu efeknya gak bagus. Contohnya adikku jadi pemalas dan ketergantungan sama aku atau mamaku. Aku udah omongin baik2 ke mamaku, tapi berujung aku yang kena omel. Emang susah mengubah pola pikir yang udah tertanam dari kecil. Apalagi saran itu berasal dari yang lebih muda, makin gak didenger :)
I feel you kak. Makanya aku skrg kalo ditanya nikah males bgt wkwk. Call me feminist or whatsoever but i dont wanna spend my life with someone who resonate my dad
Keliatan sih mas Anang sesungguhnya dibesarkan oleh paham patriarki, walaupun dia ga admit 100% tapi alam bawah sadarnya terlihat, dari beberapa statement yang dia lontarkan, tapi karena dia hidup di jaman yang sudah lebih modern, maka masih ada kelonggaran² yang diberikan untuk perempuan disekitarnya.
Asli, unpopular opinion aja ya, tapi manusia seperti mas Anang agak berbahaya ya kalau nanti jadi pemimpin politik atau apalah itu karena kok malah terkesan malas riset ya. Jadi mengambil referensi cuma di sekitaran dia aja dan vocal pula. Semoga kedepannya jadi bisa lebih membuka diri untuk belajar ini itu biar lebih terbuka wawasannya 🙏🏻
Kan dia artis publik figure tidak dibidangnya yah tidak apapa jika opini sendiri tapi kalau akademisi masih pakai opini pribadi nah baru itu patut dicurigai. Jadi hrgai yahh opini banyak orang
Lucu banget. Mereka diundang agar bisa diketahui cara pandang mereka, bukan utk menyenangkan atau menyamakan opini. Justru disitu menariknya. Kalau utk menyamakan opini yg sesuai dg keinginan mu atau kaum feminis ya mending ngundang para feminis aja.
@@yudithsetyawan7029karena pada kenyataannya, memang berbeda, seseorang yg sudah berumah tangga dan yg blm berumah tangga itu memang tidak bisa merasakan secara langsung. Dan kalau menurut saya, kenapa bang Rocky blm menikah karena memang blm ada yg bisa mengimbangi cara pola berfikir beliau.
Bang Rocky walaupun belum pernah menikah tapi terlihat jelas beliau lebih paham apa yg sering terjadi dalam permasalahan rumah tangga terkhusus yg menyangkut perempuan. Beliau walaupun hanya berteori, tapi teori yg beliau kemukakan tidak asal. Beliau ketika diundang oleh siapapun rasanya beliau selalu siap dan selalu mempersiapkan apa yg akan menjadi topik pembahasan. Hal itu terlihat dari bagaimana beliau berbicara. Class 👏
RG paham teori nya.. DAN YANG sudah menikah paham pakta, karna orang yang belum pernah menikah tidak akan paham apa yang terjadi dalam rumah tangga nya, kesetaraan atau yang lain nya..
@@dikisaputra98 menggunakan contoh dalam keluarga sendiri boleh tapi jangan itu membuat matamu tertutup dan mengatakan bahwa masalah sosiologis ini sudah tidak ada. Itu namanya ignorance. Bahwa keluarga mu tidak seperti itu bukan berarti masalah itu tidak ada lagi secara sosiologis.
Cara pandang bang Rocky tentang perempuan lebih elegan karena iya di luar garis patriarki .. beda kelas dengan 3 laki laki yg lain yg masih ada jiwa patriarki sebab pernikahan... Mau di akui atau tidak oleh ketiganya , merekalah supir para perempuan bukan di supiri , jadi cara melihat nya sudut pandang nya berbeda .. 😅 big respect to Rocky Gerung ... Salah satu orang yang selalu saya kagumi cara berpikir nya
mba nana keren dlm milih komposisi narasumber. Dr narasumber nya sendiri uda membuktikan bahwa statement “susahnya jadi perempuan” emg benar. kategori narasumber yg dibawa - base on fakta - si keras kepala - si acuh - si coba netral tp lbh ke cari aman gw yakin pulang dr diskusi ini, pasti pada merenung itu para narasumber 😂
Bung Rocky hebat banget bisa membahas semuanya dengan gentle ya pembahasan nya selalu berdasarkan ilmu pengetahuan,data, dan secara sosial. Berbeda dengan pandangan dari bang denny apalagi om Anang yang pembahasan nya berdasarkan pengalaman pribadi dan tidak berbicara secara general secara umum yang membahas stereotip''yang muncul dari permasalahan ''susahnya jadi wanita'' apalagi di awal mas anang blng seharusnya tidak ada pembahasan ini, itu sudah menggambarkan bahwa dia tidak perduli dengan hal ini,jadi cukup sulit untuk masuk ke pembahasan ini. Tapi tencuuww mba nana yang membuat tema ini dan menghadirkan bung Rocky...
"Saya punya rumah, saya punya tangga, tapi saya tidak punya rumah tangga". Ini satire yang terbaik dalam Tahun ini. Karena banyak orang berumah tangga, tapi mengabaikan kebutuhan primer kita sebagai manusia, sandang pangan papan hanya karena social standart dan pendekatan teologi
Orang sok pinter kalo di temuin sama orang yang beneran pinter itu akan kontrast keliatan asli isi otaknya. Terima kasih untuk ilmunya mba nana dan bung rocky.
Kesian Rocky , ga dapet lawan bicara yg sebanding kecuali mba nana.pdhl ini tema menarik sekali. Pgn denger ulasan dan penjelasan lebih mendalam dari narasumber yg pas gt... episode ini tetep good :)
@@nilakesumaningtyas4757 true. Karena mereka datang dari pihak pihak yang sudah mengerti bagaimana menghargai perempuan dari segi feminis. Bukan bias patriarki
Memang kalo sudah pakar yang berbicara sudah jelas kesenjangan level argumennya. Mas Anang, Onad, dan Deny selalu menggunakan opini dan pengalaman pribadi yang hanya menekankan pada subjektifitas diri mereka saja. Beda dengan Bung Rocky yang selalu menggunakan argumen based on fakta, makro data yang sangat rasional. Damn, high-five for this episode 👏
Kan sengaja itu dibikin konsep seperti itu , 3 begundal itu buat mewakili pandangan laki2 pada umumnya bung rocky pakarnya yang akan mematahkan atau meluruskan argumen2 mereka.
Respect sih sama Bung Rocky Gerung dia paham posisinya ketika perdebatannya tentang keluarga dia diem trus masuk dengan argumen yang di luar konteks keluarga, kalian semua keren diskusi, argumen, debat tp tetep kecerdasannya di perlihatkan
Ini bener2 cerminan perempuan di tengah masyarakat yg patriarkis. Mbak Nana itu representasi perempuan di tengah2 dunia yg segala peran dipenuhi laki2. Hanya sedikit laki2 yg benar2 mengerti dn memanusiakan seutuhnya perempuan. Seorang mbak Nana saja mendapat segala pertentangan di tengah argumen yg berbasis data oleh laki2 yang penuh dengan stereotipe. Sedangkan bang Rocky, dengan 'katakanlah kapasitas yg sama2 pintarnya dgn mbak Nana' lebih mudah diterima argumennya. Apalagi liat respon2 mas Anang, huwaahhh sungguh bias sih antara ke mbak Nana dengan bang Rocky.
Bener kak, padahal mbk Nana disini hanya menyampaikan keluhan2 yg dirasakan oleh perempuan dr dulu sampai saat ini, & mencoba meluruskan apa yg jg menjadi hak & hasil jika perempuan ikut andil bahkan lebih bagus dr laki2 tapi kembali lg karn patriarki si Anang tetap seperti meremehkan pendapat mbak Najwa yg kepandaian bisa dibilang setara dg laki2 (bung Rocky) seperti hanya menghargai pendapat bung Rocky saja
@@BillyArdianto Anang debat nya debat warung kopi. Topik ke Aceh dia malah bahas banten, si deni kontra dengan nana tapi ngak sadar jawabannya mengiyakan pertanyaan mbak nana. Mending jadi onad, walaupun ngak ngerti mending angguk" Aja.
mnurut gw dua2nya punya masalah dua2nya punya tuntutan, hanya saja laki - laki tidak menggrutu soal itu melainkan mereka accepting itu untuk intropeksi agar bisa menjadi pribadi yng lebih baik karna laki2 lebih tau diri dan lebih open untuk berkembang dibanding cewe. sebaliknya, kalo cewe mreka lebih terima diri mereka apa adanya tanpa ada effort untuk mengevaluasi diri mereka demi mendapat core masalahnya dan memperbaikinya, itulah knpa gerakan feminist dibenci.
Di circle ini ada 4 laki-laki dan 3 diantara nya emang kelihatan cerdas dan berwawasan luas serta memahami etika debat. Kecuali mas anang hermansyah. Berkali kali menyela ketika yang lain sedang berbicara bahkan menyela sebelum mbak nana selesai memberikan pertanyaan dan pernyataan. Beliau juga pecicilan seolah tidak menyimak dengan baik saat temannya memberi pendapat. Padahal bagi orang cerdas, debat begini fungsinya untuk menimba cara pandang dan ilmu baru diluar dari cara pandang kita dan ilmu yang kita punya. Itu sebabnya onad, bung Rokie dan Densu sangat fokus ketika temannya bicara, karna mereka memang cerdas. Dari cara mas anang setiap menanggapi isu juga wawasannya hanya berkutat disekeliling istri dan mantan istrinya. Kelihatan kalau wawasannya kurang dan jarang menganalisa keadaan lain diluar keadaan keluarganya.
Baru nonton, dan SALUT you got the point mba nana . Ketika udah nonton part 1 dan 2 jadi paham bagaimana laki2 dengan pikiran patriarki sesungguhnya. Yaitu laki-laki yang menganggap dirinya paling benar ONLY BASED THEY STORY ATAU PENGALAMAN SEKITAR NYA AJA, TANPA NGELIAT ANALOGI YANG LEBIH LUAS. Karna mungkin ada perasaan yang ketika mereka mendominasi dalam satu hubungan/percakapan They're win. Padahal Manusia sekarang jauh lebih pintar dan bisa melihat sudut pandang yang lebih luas. Karna laki-laki yang bijak akan tetap menerima masukan sekalipun dari wanita, dan membenarkan dengan cara yang tepat. Totally diffrent sama part 1 yang mereka bener-bener open minded spt Dr Tompi dan Arie Kriting yang menunjukkan respect mereka ketika beda pendapat, karna bagi mereka menang atau kelihatan hebat itu ga harus mendominasi.
Yg aku rasain 1. Ktika komunikasi dg lawan jenis, kita punya reason bla2, dianggap satu kata "cerewet" 2. Ktika berkumpul dgn kluarga, suatu ktika pngen gabung bincang2 sm para laki, bilangnya "kumpul aja sama yg cantik2 di belakang" 3. Ketika wanita sedang badmood sesekali, bilangnya dirumah ga boleh cemberut, suami hiburannya itu istri. 4. Sekolah tinggi2 buat apa 5. Belum hamil, si cewe bermasalah
Saya salut sama Pak Roky. Cerdas dalam berpikir, menyampaikan pendapat dan mengendalikan emosi. Terlihat dalam waktu tayangan vidio durasi 1 jam ini, Beliau seorang pendengar yang baik dan beberapa part pula pendapat Beliau sering dipotong, namun Beliau tetap stay cool, menunggu waktu yang tepat dan merespon dengan cerdas. Luar biasa.
Kalimat yg di akhir akhir mas anang bilang gini : diluar gua udah capek masa iya pulang kerumah liat istri gak cantik tanpa dia sadari dia sedang menunjukkan sifat ketidak tulusannya kepada sang istri 😂 cuma karna dia gak tau bahwa pekerjaan paling sulit, pekerjaan paling gak ada istirahatnya, pekerjaan paling menguras hati batin pikiran dan mental adalah pekerjaan seorang perempuan ketika menjaga seorang anaknya dengan segala kechaldisan sang anak, ketidakteraturan kapan dia mau tidur bangun ketawa nangis, dengan bentuk mood yang super super super extrem !!!
Wkwkw kalau gue jd bininya mas anang dgn fasilitan lengkap, ya iya pasang badan cantik paripurna nan wangi lah krn ada waktu utk itu dan ada modal dong, nah kl kebalikan , tidur aja deh kl ada waktu luang.
@@robertorenaldy1354 Karena tangisan/keluhan cowok dianggap lemah sama society dan itu juga hasil dri pemikiran patriarki yg disebut toxic masculinity. Perempuan dan laki² sama² dirugikan oleh ekspektasi masyarakat ttg gender masing2
Personal opinion (hanya dari video ini) Anang : fanatik Onad : terlalu moderat Desu : punya prinsip, tapi tidak menyadari makna dibaliknya Rocky : open minded dan kaya perspektif Tapi salut banget di sini najwa ngehandle super netral, tapi tetep dapet ponnya. Di sisi lain, untuk mendiskusikan dan membahas suatu hal, sangat baik untuk melihatnya dari segala sisi dan banyak perspektif. Dan itulah yang disediakan dan disiapkan oleh mata najwa kepada kita❤❤
Perhatikan perempuan di desa, setelah bekerja banting tulang di kebun atau di sawah bersama suaminya, mereka pulang ke rumah bersama suaminya di mana sesampainya di rumah, para perempuan harus menyelesaikan aneka pekerjaan rumah: nyuci piring, nyuci pakaian, masak, nyapu, nyiram bunga, mandiin anak, nidurin anak, belanja dll. Perempuan juga dibebani dengan kewajiban merawat diri, ditengah2 kesibukan yg membebaninya. Jika perempuan tdk merawat diri maka akan menjadi alasan utama bagi suami untuk meninggalkan perempuan yg mendampinginya. Perempuan juga sering disalahkan dlm pandangan masyarakat manakala berkiprah melebihi laki2. Perempuan dipersempit area jelajah dan sering dianggap tidak baik apabila banyak protes terhadap lelaki yg banyak berbuat salah. Perempuan diwajibkan tunduk kepada laki2 sementara untuk memenuhi kebutuhannya sehari2 harus diusahakan sendiri. Perempuan pulang kerja harus kerja lagi, sementara laki2 pulang kerja tinggal bersila sambil menikmati kopi dan hal tersebut terus terjadi tanpa ada yg peduli bahkan bila perempuan mengeluh tentang ketidakadilan dalam kehidupan yg mereka lalui maka kemungkinan besar perempuan akan memperoleh lakap cengeng, pemalas dan tidak tau diri.seolah segala tugas di rumah dan diluar rumah adalah masalah bisa saja yg tdk harus menjadi problema dalam judul keluhan semua wanita.
Nah, menurut aku ni loh hal yang dipaksa kewajarannya di masyarakat. Seorang istri yang harus hormat dan melayani suami, secara tidak langsung sadar ataupun tidak, mereka telah memperbudak dirinya sendiri. Kasus seperti ini tidak terjadi hanya di kampung saja, aku sendiri banyak menemui hal yang seharusnya janggal ini. Terlalu banyak peran yang dimainkan perempuan, mereka dipaksa kuat dan sanggup oleh kenyataan dan paham paham patriaki.
being rich, famous, and having the access to the best education institutions can't guarantee to make these men well educated 😅 terima kasih sudah mewakilkan 😂
sempet nonton om rocky ngasih kuliah materi feminisn. jadi dah gak kaget sama selubung2 patriarki yg secara "bawah sadar" dikulas sama beliau dan mbak najwa. untuk indonesia agak sulit sih mengatasi problem atau isu tsb. tapi slow but sure, ayo mata najwa make it happen👍
Artis mah emg kebnyakan apatis ama sosial diluaran sana..mreka maunya masyarakat yg ngeliat kehidupan pribadi mreka..makanya ke 3 org ini sibuk menerangkan soal kehidupan mreka doang,bukan menerangkan pandangan mreka sebagai makhluk sosial yg peka terhadap isu sosial dimasyarakat
Banyak yang mengeluhkan sikap bintang tamu. Padahal dari sini kita bisa dapet sample laki-laki pada umumnya yang terwakilkan oleh bintang tamu ini. Makasi videonya mba Nana, bener-bener memancing emosi 😂
Pemilihan bintang tamu sangat tepat kali ini. Gak ada yang salah. Karena itu saya bisa nyimpulin --> lewat diskusi ini semakin terbukti betapa susahnya menjadi perempuan. Mas Rocky Gerung, top abis.
Anang debat nya debat warung kopi. Topik ke Aceh dia malah bahas banten, si deni kontra dengan nana tapi ngak sadar jawabannya mengiyakan pertanyaan mbak nana. Mending jadi onad, walaupun ngak ngerti mending angguk" Aja.
Menit ke-26 Anang’s said : “gk relevan di omongin hari ini” lah emang mas anang sedang bahas apa disitu? Kan tema nya “susahnya jadi perempuan” 🤦🏻♂️😅😅 jadi pembahasan nya ttg streotipe yg melemahkan permpuan… haduh haduh 🤣🤣 Relevan nya tetap ada mas anang, seperti yg di katakan bg Roky. Pantas saja bg roky ketawa bgtu sma mas anang, lho klw gk ada relevan ngpain ada pembicaraan sprti ini 😖🤣 Saya sgt suka dgn pernyataan bg roky, mba nana sama denny, dan humoris ny onad 🙏🏻
Itulah politik ala Jokowi sekarang, kalau dikira menurutnya gak pamtes, ga manfaat untuk nya atau malah merendahkan popularitasnya, WALAUPUN ITU KENYATAAN gak boleh dibahas dengan alasan gak pantas dibahas, gak sopan dan lain2.. . Dengan alasan akhlaq dan moral hanya tujuan membela pribadi dan kepentingan, walaupun melawan kenyataan.. . Itulah yg membuat Indonesia semakin mundur dan gak bisa maju..
Pak rocky keliatan banyak literasi nya. Banyak banget ilmu yang di dapet dari setiap kata yg dia bilang. Nada bicaranya juga stabil, ga emosional. Jadi setiap dia ngomong, semuanya diem. Tapi kalo ga ada 3 orang lainnya, diskusi ini ga bakal rame sih. Sudut pandangnya jadi lebih luas soal steriotipe khususnya laki2 soal perempuan. Good job team narasi dan mba nana!
Luar biasa obrolan ini, salut utk Mas Rocky yg sesungguhnya lebih dalam memahami dan menghormati perempuan. Untuk orang2 yg hanya meledek dan underestimate Mas Rocky, merasa memiliki perempuannya (sebenrnya merekalah yg merendahkan perempuan dan menganggap perempuan sebagai properti-krn bisa dimiliki). Utk mba Nana, lanjutkan terus perbincangan ttg hal ini, akan sangat mengedukasi sekua gender
suka sama diskusi ini. ini bisa jadi salah satu contoh, kenapa perjuangan isu perempuan itu universal,tidak terbatas hanya diperjuangkan perempuan saja. bahkan perempuan setara mba nana, tetap bisa didebat sedemikian rupa kalau tidak diback-up rocky gerung. karena ya pada kenyataan dan sayangnya, tetap banyak pria yang baru mau mendengarkan ketika pesan itu diucapkan oleh pria juga.
Diskusi ini menunjukkan bahwa rumah tangga mereka ber 3 (Anang, Onad dan Denny) bisa bertahan sampai saat ini berkat istri² mereka wanita yg cerdas semua, krn ke 3 laki ini kita bisa lihat sendiri seperti apa. Yang keren hanya bang Rocky aja 👍
Sebagai perempuan, sering diberikan standar ganda. Kalau kamu bekerja, kamu juga harus bisa merawat keluarga dg baik. Kalau kamu mau sekolah tinggi, kamu juga harus punya karir bagus. Tapi, sebagus-bagusnya karir perempuan, tetap harus jadi pelayan di rumahmu sendiri.
Ini juga stereotipe ketika mengatakan memasak, mengurus rumah dianggap sebagai pelayan seolah itu rendah padahal klo kita pandang bahwa mengurus rumah tangga itu sebuah privilage maka tak akan ada kata TAPI pada kalimat " wanita hebat punya pendidikan tinggi tapi jadi pelayan rumahtangga "
Cara Halus untuk Mancing Supaya dapat ikan, Rocky berupaya untuk Keluar dari Tema tsb akan tetapi Najwa tetap tidak terpancing Keluar dari Tema.....Nah Bang Rocky akhirnya Mengikuti ALUR pembahasan orang2 tersebut.... Jember Suka tema ini biar Rocky Berkehendak Cari Pendamping Menempuh Hidup Baru.......
Di sini Mas Denny yang dari awal berbicara bahwa laki2 lebih berlogika , justru sering mengeluarkan pendapat dari perasaan pribadi. Dan om Anang yang lebih sering mengeluarkan sindiran pernikahan dari pada gagasan pikiranya. Acara ini mungkin lebih tepatnya berjudul. Wejangan Mbak Nana dan Om Rocky kepada 3 begundal. 😂
wkwkkwkwk ngakak. bener banget. disini nanang seolah-olah out of topic dan ketika berdiskusi dia selalu bawa-bawa pengalaman orang lain atau pengalaman dia sendiri. Kalau diskusi base on data, ya kita kaji ajalah isi dari gagasan data tersebut bukan menyudutkan salah satu pihak. Anang sering banget menunjuk pak Rocky seolah-olah cuma dialah yang tau karena sudah pengalam. Agak sensitif juga sih saat Anang blg "dia belum pernah karena belum ngalamin, mas Rocky gak bisa cerita itu, dsb". seharusnya diskusi aja tanpa ada menyudutkan salah satu pihak karena memiliki pengalaman atau kisah hidup yang tak serupa. Semoga Anang ngerti deh
Setelah melihat ini, gue lebih sadar untuk makin hati2 milih laki2, ga semua laki2 sadar akan patriarki dn segala macemnya. Banyak yg masih denial dan ga sadar kalo patriarki, seksis, dll itu masih tetep ada dan ga punah. Gue berharap bnyak orng yg akan sdar akan patriarki krna ini jga ga cuma berimbas sama perempuan, laki2 pun juga.
Gali lebih dalam, ajak diskusi dan pancing dengan pertanyaan2. Masalahnya, lelaki kurang suka ditanya2 dan diajak berdiskusi seperti ini. Malas katanya, nanti2 kalau mood, begitu kata pacar saya tiap kali saya mau ajak diskusi ttg hubungan kita. Memang harus makin hati2. Ini pun awalnya mas pacar terlihat seperti lelaki yg family man, yang siap bantu kerjaan rumah, yang siap berbagi peran dalam rumah tangga. Ternyata seiring berjalan waktu, menginjak tahun ke 4, mulai terlihat. Dia tidak siap berbagi beban dalam pekerjaan rumah, tidak ada inisiatif, kalaupun diminta tolong, sering tidak dianggap serius, dan harus berkali2. Dia tidak perduli dan lebih asik dengan dunia (pekerjaannya) sendiri dan lingkungan teman2nya. Menganggap saya bisa kerjakan semua sendiri. Dia menganggap selama dia bisa cari duit itu sudah cukup. Padahal saya pun bekerja dan tidak bergantung dengan dia. Tp kalau disuruh putus, diapun tak mau. Disuruh berubah dan berdiskusi sulit, ada aja alasannya. Mungkin seperti komen2 yg di atas, wanita terbiasa menurunkan standartnya, yang ujung2nya bikin menyesal, itu terjadi pada saya 🙃
Ya saya selalu wanti - wanti ke anak perempuan cari laki yang intelek dan mau tertarik pada isi parenting dan pengembangan diri karena nanti penghasilan tinggi gak diimbangi intelektual dan pengembangan diri jadi nya ego doang yang tinggi
Bener banget sih pernah beberapa kali menjelaskan apa itu feminimisme dan kesetaraan gender di sosmed terutama Efbeh disitu gwej langsung diserang sama laki-laki yang gak terima sama opini tersebut, mereka justru menganggap bahwa kesetaraan gender itu hanya dimanfaatkan wanita untuk mendapatkan "hak istimewa saja" padahal konsepnya kesetaraan gender itu bukan kesana tapi banyak dari "mereka" menganggap seperti itu. Gw juga sampe lelah balesin satu" dan menjelaskan tapi tetap aja dibantah malah pada bawa ke konteks agama padahal jelas beda.
Dari diskusi yang saya simak, merek bertiga selain Bg Rocky nampak banyak belum paham arah tema diskusi mbak nana arahnya kemana. Sedih sih, mereka sebagai publik figur mewakili laki-laki tapi banyak yg belum pas pemahamannya. Saya sebagai seorang guru selalu berusaha memberikan pemahaman terkait 'beratnya sebagai perempuan' kepada siswa siswi saya. Semoga kedepannya Indonesia lebih cerdas, lebih bijak, dan menganggap perempuan sebagai 'teman setara'. Bukan hal mudah membuka pikiran laki-laki ditengah patriarki yang begitu besar di Indonesia. Terima kasih banyak diskusinya Mbak Nana.
Kadang Laki-laki yang benar2 memahami topik ini lebih milih memendam atau ngebungkam dari pada mengungkapkannya mbak sehingga ada laki-laki yang benar2 effort untuk perempuan tanpa mikirin resiko yg dia hadapi.....
@@aryawiraraja3155 semoga ya pak. Saya selalu berharap setiap perempuan mendapatkan laki-laki baik yang paham akan 'beratnya menjadi perempuan' ini. Semoga Indonesia semakin baik kedepan. Aamiin
3 panelis lain cuma mengutarakan POVnya hanya dari melihat perempuan yg ada disisinya (istri&anak) dgn privilege yg sudah ada skrg, tp lupa banyak perempuan dari berbagai keadaan diluar sana yang mereka tidak pernah tau situasinya.
Mreka ga ngerti konteks🤣mreka pikir,mreka diundang utk bahas kehidupan keluarga mreka,pdahal utk bahas perempuan secara umum di masyarakat..untung ada rocky gerung yg emg profesor,mengerti konteks,dan jelasin sesuai fakta,data,dan teori sesuai yg terjadi di masyarakat..klo ga ada dia,kasian bgt nana harus nurunin level kecerdasannya utk ngimbangin 3 org ini😭🤦
"Susahnya jadi perempuan" Tp kenapa fokusnya membina keluarga dan bg RG selalu dikatakan tidak paham karena tdk merasakan. Untuk memahami wanita menurut ku tdk harus yg sudah menikah 😌
Jujur malu banget sm setiap statement mas Anang, salah ngundang sii mba nana jatohnya kurang mengedukasi karena gadapet point apapun dari statementnya. Sebenernya Bang Rocky sudah mengsarkas dengan nyebut laki2 dungu tp ya dr awal juga udah g paham pointnya apa jd ngangngong, sekian🙏🏼
SEMUA PENDAPAT DARI KEEMPAT NARA SUMBER BAGUS❤ LAIN ORANG LAIN PENDAPAT, LAIN KEPINTARAN, LAIN PENGALAMAN, LAIN LATAR BELAKANG, YANG SEMUANYA MEMBUAT PODCAST INI KEREN KARENA BERBAGAI PANDANGAN PENDAPAT DARI KEEMPAT ORANG HEBAT INI❤❤❤❤
Terimakasih mba nana sudah mengangkat topik ini. Saya salah satu contoh perempuan yang sangat relate dengan topik-topik patriarki, apalagi setelah menikah dan memiliki anak. Selain poin-poin di dalam video ada banyak lagi contoh dimana perempuan korban dari patriarki, seperti: -perempuan kalo mau ninggalin anak sama suami di bilangnya “nitip anak ke ayahnya” padahal tugas mengurus anak itu bukan hanya perempuan saja kan -perempuan seharian mengurus semua kebutuhan anak tidak pernah diapresiasi, tapi ketika bapaknya yang nyuapin, mandiin, nidurin anaknya langsung diberi apresiasi setinggi2nya “wah hebat ayahnya mau ngasuh anak nya” atau “mamanya kemana kok anaknya sama bapaknya” -perempuan mau sekolah yang tinggi ada aja persepsi “ngapain sekolah tinggi-tinggi ujung-ujungnya di dapur” tapi laki laki gak pernah mendapat hal seperti itu, mimpinya selalu disupport tidak seperti perempuan yang diremehkan -perempuan dituntut harus cantik ketika di rumah pake baju bagus dsb tapi lakilaki tidak -perempuan saat keluar rumah sebisa mungkin harus pake baju tertutup gak boleh pake baju kaos sama celana pendek doang, tapi lakilaki boleh, alasannya menghindari pelecehan, padahal yang salah dalam pelecehan itu ya laki-laki yang tidak bisa mengontrol nafsunya tapi malah perempuan yang lagi lagi dituntut untuk mengikuti maunya publik😢 -perempuan kalo udah jadi ibu terus mau bekerja pasti ada pesan “gapapa mau kerja asal kewajiban di rumah gak terlupakan (dlm artian urus anak dan beberes rumah dilimpahkan jd urusan perempuan) padahal harusnya ketika pasangan suami istri sama-sama bekerja dan memiliki anak, tugas mengurus anak dan beberes rumah jadi tugas bersama bukan lagi sepenuhnya jadi urusan istri😢 dan masih banyak lagi ketidakadilan yang saya rasakan sebagai perempuan karena patriarki ini, dan jujur penderitaan jadi perempuan ini membuat saya berandai-andai jika saya bisa menawar lahir ingin menjadi perempuan/laki-laki, saya ingin menjadi laki-laki, karena memang jadi perempuan itu sulit.😢
Karna laki2 memang banyak maunya,dari perempuan dan bertahan lajang bila gk dapatkan wanita yg bisa penuhi semua kemauannya,sedangkan wanita sama banyak maunya,tapi nyerah dan turunkan standar/terima apa adanya jika dah berumur belum nikah,blm lagi soal nurut kalo dah cinta,kaya sapi yg diikat hidungnya Jadi salah wanita sendiri menurunkan derajatnya...
Selain laki-laki sudut pandang patriarki itu sebenarnya juga di anut perempuan itu sendiri.. Karena "sudut pandang patriarki itu beroperasi di dalam alam bawah sadar kita.. " (Rocky Gerung)
Untuk poin yang anda jelaskan selain yang kelima sudah dirangkum di video. Khusus nomor 5 ini masalah yang rumit. Kalo bahas agama disini sulit nya karena aurat perempuan emang hampir seluruh tubuh nya kecuali muka dan telapak tangan nya. Sedangkan cowok hanya pusar sampai lutut nya maka karena itu pakaian perempuan gak bisa sebebas laki" yang keluar rumah pakai dalaman sama sarung juga gpp. Kalo soal pelecehan disini bisa salah kedua belah pihak cowok ya pikiran mereka emang alami nya cenderung liar ini ibaratkan perempuan adalah umpan dan cowok pancingan nya kalo dapat ikan kan umpan nya kemakan dimana kalo cewek pakaian nya minim apalagi banyak lekukan di dada belum kalo yang gede bagian sensitif itu juga cenderung bening da mulus itu sifat manusiawi kita mahluk visual pasti akan lihat fisik dulu baru setelah ketemu dan berinteraksi langsung kita lihat diri dia yang lain. Semoga terbuka dengan pendapat saya ini dan maaf kalo misalkan dari beberapa kata saya ada yang menyingung atau menyerang saya cuma mengutarakan pendapat saya sesopan mungkin bisa benar dan bisa salah karna ini hanya pendapat pribadi saya. Terimakasih
Pak Rocky the best. Banyak orang melihat dan menilai dia seorang atau yg dibilang laki tak mampu mengatasi perempuan. Dibalik pertanyaan yg banyak yang di tantang dengn tekan, Pak Rocky lebih mengetahui apa yg merasakan seorang yg memiliki pasangan ketimbang orang yg memiliki pasangan hidup 😅🤣.
Saya baru suka nonton Rocky Gerung karena komen2nya yg menurut saya rasional dan tajam. Abis lihat ini baru terinfo bahwa beliau belum berkeluarga. sepertinya ini juga jadi unsur bagaimana seseorang bisa terasa begitu rasional (seperti) tanpa kompromi mungkin ya.. jadi ngga ada yg dikhawatirkan sebagai akibat dari apa yg diucapkan atau diekspresikan. Kereen.. 👍
huhu nontonnya nahan sakit hati sih, salut bgt sama Mbak Nana, karena waktu menyajikan topik dan data riset yg sama, kalo mbak nana yg bicara suka ditanggapin dengan: "masa sih", "iyakah", "di rumahku ga gitu", "aku ga gitu", giliran bang rocky yg bicara semua mau mendengarkan dulu pemaparannya, dari ini aja udah keliatan banget bagaimana posisi perempuan di kebanyakan lelaki. kuharap narasumber dan semua orang mau membuka hati dan pikiran, menambah kearifan mengenai hal-hal yang terjadi di sekitar kita, kalau pada dirimu beberapa hal itu tidak terjadi, bukan berarti hal-hal itu tidak ada.
Rocky gerung bukan org yg ngaku2 feminis tetapi emang bener2 memahami feminis. Semenjak rocky gerung ngomongin soal perempuan dan bagaimana alam membuat rahim pada perempuan krn salah satunya perempuan yg yg mengajarkan soal keadilan mulai di dalam rahim. Dan rocky gerung jg pernah menerangkan bagaimana sejarah soal gosip yg dihembuskan perempuan yg di dalam rumah sedang bersekutu bersama iblis. Pdhl ketika itu perempuan di dalam rumah sedang membuat kreasi untuk di jual ke pasar. Dan ketika perempuan melalukan itu maka ada ketakutan dari laki2 ketika bersaing di pasar.
@@banikhaqi7916 rocky gerung bbrp kali ditanyain soal bagaimana soal perempuan tp itu di bbrp youtube tp bukan di youtubenya rocky gerung official. Pernah nonton di bbrp youtube tp lupa di chanel siapa. Coba ajah ketik rocky gerung feminis
Ikut curhat sedikit yaaa... Aku seorang istri dan ibu 1 anak (umur 4 th) yang alhamdulillah bekerja di kantor dengan kondisi fleksibel. Dalam keseharian aku merasa beban untuk memikirkan anak lebih besar di aku. Jadi saat suami kerja, aku kerja sambil bawa anak. Saat ada meeting yg penting, aku bingung mau nitip anak ke siapa, dan kalau nitip pun ada aja printilan yg harus di siapin. Sedangkan, aku ngerasa suami aku ga ada beban seperti itu, yaudah bekerja aja seperti biasa. Pernah diskusi hal ini sama suami, misal besok aku ada meeting trus tanya suami enaknya anak dititipin siapa ya, apa bisa suami handle beberapa jam aja? Namun, ga ada solusi. Ujung2nya aku mikir sendiri harus gimana. Sehingga sempet mikir, apa memang seorang suami itu tidak sebegitu memikirkan tentang keseharian anak? Seolah2 semua itu dibebankan kepada istri. Jujur aja, menurutku hal ini ga fair. Kadang pernah kepikiran pengen kayak suami, tapi pas malem liat anak ngerasa ga tega dan pasti dia butuh aku hadir di kesehariannya. Jadi kesimpulannya, aku setuju bahwa "Hidup sebagai perempuan itu lebih susah", tetap semangat perempuan2 diluar sana apalagi yg sudah menjadi ibu. Kita semua luar biasa!!!
Dibantah deh sama anang "loh aku gak gitu kok. Aku juga ikut mikirin anak". Iyaaa dia. Memang gk semuanya, Taaaapiii KEBANYAKANnya ya seperti cerita mbak ini 😢
mbak Nana dan pak Rocky menunjukkan cara berpikir yang KERENN.. fokus ke inti masalahnya bukan hanya kulit luar dan subjektivitas semata.. Ditunggu part 3!!!
Yang menarik dari episode ini adalah ketika nana dan rocky menjadi socrates yang berpura-pura bodoh atau menjadi lebih tolol agar karena ingin mengungkap kelemahan pemikiran 3 narasumber lain untuk mempermalukannya didepan publik, tapi di lain moment nana dan rocky mampu membongkar dan menguraikan apa yang sebenarnya tak tampak. Berbeda dengan episode pertama yang secara komposisi narasumbernya equal, episode ini tak lebih baik dari yang sebelumnya, namun cukup menghibur, membuka perspektif baru dan mengedukasi agar temanya tetap sampai kekhalayak umum. Terbaik untuk tim narasi👌
Beda banget ya sama part 1 yang narsumnya lebih progresif pola pikirnya (menteri nadim, reza rahadian, dokter tompi, arie kriting). Part 2 ini terutama Anang contoh nyata mayoritas pola pikir laki-laki di Indonesia. Cara dia yang selalu memotong pembicaraan Mba Nana, selalu mendeskreditkan, is the exact patriarchal problem/mannerism that we are supposed to fight.
Rocky Gerung geleng2 lihat cowok2 ngomong. Bingung harus mulai dari mana. Kelihatan banget yg lain(Anang, Denny, Onad) tuh cuma berdasarkan pengalaman pribadi dan penghayatan pribadi ttg perempuan. Kayak Gak terpapar pengetahuan ttg sosial sama sekali. Kecuali si Onad, agak terpapar pengetahuan sosial tp masih ragu. Artinya sekelas pendidikan tinggi, pejabat, org berduit kayak Anang aja gak bisa melihat masalah perempuan. Krn yg dia lihat perempuan di sekelilingnya aja. Gimana sih, wakil rakyat tp kagak tau masalah apa yg dihadapi rakyat?
Saran buat mas anang, baca baca baca.. Mau baca langsung perhatikan langsung masalah di masyarakat bisa. Minimal lewat buku, atau jurnal yg tinggal baca aja. Haduuhh jauh bgt levelnya mas anang kalo diajak diskusi. Gak seru🥲 maaf ya mas anang. Kalo yg lain kan bukan pejabat, gak masalah.
Nonton juga "Susahnya Jadi Perempuan Part 1" di sini ya!
ua-cam.com/video/0hO_xJuUVPI/v-deo.html
@NajwaShihab 3 narasumber yg selain rocky Gerung,,,tidak berkualitas,,hanya menggunakan referensi pribadi,, banyak nyerang pribadi lain kali undang yg lebih luas wawasannya mba najwa,,jgn yg hanya menggunakan pengalaman subjektif,,
Mohon maaf,, pertanyaan mbak nana pemikiran yg kolot dan berpikir seolah olah... Padahal udah berubah.. Padahal secara reel diliat langsung banyak laki laki yg membantu atau mengerjakan perempuan...cuman laki laki tuh gak perlu mengumbar tetapi mengerjakan/bertindak langsung.mbak nana seolah olah laki laki tidak bisa atau tidak mau melakukan pekerjaan perempuan.
Terimakasih untuk obrolan yg bagus ini mbak nana.
Memang sulit kalau dipaksakan kesetaran antara laki2 dan prempuan, karna secara agama budaya kultur etnis dan yg lainnya memang udah di takdirkan berbeda.
Dalam islam sendiri udah di sebutkan rosulullah bahwa untuk derajat pemhormatan tertinggi diberikan kepada perempuan 3 kali lebih banyak dari laki2.
Namun dari sisi kepemimpinan Al-Qur'an menyatakan kodratnya laki2 memang ditakdirkan untuk memimpin perempuan.
Namun demikian, antara laki2 dan perempuan yg diperlukan adalah komunikasi yg baik.
Seperti Umar ra sahabat Rosulullah yg terkenal dengan keberaniannyapun "gak berkutik" dihadapan istrinya. Ini menunjukkan bahwa power seorang laki2pun bisa dikendalikan oleh perempuan untuk situasi tertentu, tentunya juga tetap perpegang dengan keyakinan kita agar tau batasan masing2.
Untuk beberapa hal yg menyangkut KB untuk laki2 dan yg lain, mungkin ada baiknya di bahas dengan orang2 yg berkompeten dengan bidang itu.
Maaf bila ada kata2 yg tidak berkenan 🙏
Ooo9
Saya setuju dgn temanya "Susahnya Jadi Perempuan".
Memang pada kenyataannya jadi perempuan itu lebih susah daripada jadi pria, dikarenakan biologis perempuan yg lebih kompleks daripada biologis pria, misal perempuan memiliki rahim, mengalami haid dan melahirkan sedangkan pria tidak.
Begitupun secara psikologis, perempuan lebih dominan pakai perasaan daripada logika. Karena secara anatomi saja sudah berbeda alias tidak sama, maka sangat tidak adil apalagi bijak bila dua insan yg memiliki anatomi yg berbeda tsb harus melakukan hal yg sama (semuanya harus setara).
Sesuatu baru bisa dikatakan adil dan bijak bila perlakuan tsb disesuaikan dgn pembawaannya tsb (biologis individu tsb).
Intinya pria dan perempuan itu sudah ada kodratnya masing2 yg sesuai dengan biologisnya masing2. Dan kodrat tsb tidak mungkin diubah karena kodrat tsb dipengaruhi oleh struktur biologis insan tsb.
Kalau kita perhatikan selama acara tsb, sangat terlihat bahwa sehebat apapun seorang Najwa Shihab dan sepintar apapun seorang Najwa Shihab ia tetaplah seorang perempuan yg berlaku dan bertindak sesuai dgn kodratnya baik dia sadari maupun tidak dia sadari (coba perhatikan gesturnya).
So, hormati ibumu ibumu ibumu baru bapakmu / 3 banding 1 (Hadis Rasulullah Saw).
Denny Sumargo : kadang berisi kadang kosong doang.
Onad : Diem bae, sekalinya ngomong, gw gak tau dia ngomong apasih.
Anang : Egois, pendapatnya berdasar pengalaman pribadi doang, ngomong tntang keluarga dia tok.
Rocky Gerung : He is a Man
Note : pendapat mereka gak ada yg salah, cuma gak dapet aja point dari konteks tema diskusi nya mba nana (kecuali rocky gerung).
😂 denny terkadang memaksakan trrlihat smart
Anang tipe pria gak mau kalah.
@@romasimarmata2716 brain can`t lie
Setuju😊
Dari awal keganggu banget sama pernyataan2 Anang
3 orang menceritakan dirinya sendiri
1 orang menceritakan keadaan yang sebenarnya terjadi di masyarakat
True, tapi better Onad si masih beratittude. Jadi dia lebih banyak diem, memahami trs ya berusaha ksh jokes2 aja
agreed.
faktanya, society terbentuk akibat tindakan diri sendiri, jadi gk ada yang salah sebab mereka ber3 adalah cerminan dari sociesty/masyarakat
karna yg 1 latar belakang dosen dan capable di bidang itu ditambah lagi belum memiliki pengalaman dalam hal menikah sedangkan yang 3 orang pasti menceritakan dari latar belakang karena sydah menikah pastinya langsung bersinggungandengan karakter perempuan ( istri mereka) ditambah lagi background mereka juga bukan orang yg mengkaji teori femisinist itu sendiri.
Namanya juga discuss gais.. Tinggal penonton yg tugasnya mencerna hasilny.. Gmn
Rocky gerung ini the real alpha male. Dari cara dia duduk dan mendengarkan saja sudah menandakan teritorial & powernya tanpa perlu dijelaskan.
Nih . Komen langka ini
Lebih tepatnya sigma male..
Disini kelihatan selisih IQ dan EQ 4 laki laki. Rocky jauh diatas.
setuju yg sigma sih. klo alpha itu ya mas anang
Apaaaaaaaa ini anang,,kok nyeritain bininya mulu😂😂😂😂😂😂
Tanpa disadari sebuah patriarki antar laki - laki juga terjadi di meja ini. Laki - laki yang lebih lemah secara pengetahuan akan cenderung berkelompok dan menyudutkan laki - laki yang lebih kuat secara pengetahuan. Selain itu laki - laki akan membantah sebuah jawaban benar dari laki - laki lain karena tidak ingin maskulinitas nya di kalahkan oleh laki" lain.
Setuju bro wkwk
Membantah dengan ilmu itu bukan tentang maskulinitas. Kecuali membantah dengan asbun, ditambah dengan nada yang tinggi.
Betul, pinter banget. 😊
tapi dlm video tersebut dibahas ttg feminisme. bukan maskulinitas. terlepas dari apapun itu. salut dgn analisisnya kisanak 👍
Bung rocky mencerminkan bahwa orang cerdas bukan mereka yang selalu menonjol dalam berbicara. Namun mereka orng yg tau kapan dia berbicara dan kapan dia diam. Krna orang cerdas berbicara pasti mempertimbangkan bobot perkataanya.
Sangat terlihat sekali.
itulah kenapa saya prefer part 1 daripada part 2 ini, kalo ga ada bung Rocky, haduh kayak nyumbang bocah SD lomba debat or cerdas cermat...
@@asrianugerahgustini9648 bener banget wkwk
Anang dan densu keliatan kayak pngn cari panggung
@@asrianugerahgustini9648 Kayak cekcok anak kecill, smp vulgar banget ngomong ny si densus 😃
Dari pembicaraan ini aku menarik kesimpulan ternyata baperan itu adalah sifat laki-laki. Ingin merasa paling berkuasa, paling kuat, paling pintar. Jadi make sense yg dibilang mas rocky kalo stereotype itu berasal dari kecemburuan laki-laki 👍🏻
yang paling keliatan anang
selamat telah memberikan laki2 stereotype baru
@@carelcarelicious9304 bisa jadi
@@carelcarelicious9304 dari awal udah keliatan
Diskusi kok lari nya ke baper ya.
Perbedaan dalam penyampaian pendapat itu wajar,
Dan kecenderungan laki2 memang terbuka menyampaikan pendapat meskipun itu tidak sesuai dengan lawan bicara.
Sorry to say, wanita cenderung memendam pendapat untuk menjaga perasaan lawan bicara.
Mayoritas sering kita temui,
Laki2 sedari kecil hingga tua kebiasaan nya adalah mengolok apapun hal minor di laki2 lain nya, tapi itu sebatas konteks candaan, dan karena sudah terbentuk sedari kecil hingga dewasa pun akhirnya bisa berdamai tanpa baper dengan hal2 tersebut.
Hal berbeda yang mayoritas wanita tidak bisa lakukan secara face to face,
Kamu cantik, kamu gk gemuk, kamu gk pendek .
Ungkapan2 yang sebenarnya bertolak belakang dengan hati nya.
Agree to disagree itu hal yang wajar.
Mas anang banyak menolak fakta2 yg diberikan mba Nana karena dia hidup di daerah urban yang masyarakatnya sudah mengenal emansipasi, tapi beda cerita dengan perempuan2 yang ada di desa yg patriarkinya masih kuat, stereotip2 yg dikatakan mba Nana semua masih ada sampe sekarang, perempuan yg mengorbankan mimpinya karena harus tunduk kepada aturan laki2
Betul sekali kak. Diskusi kali ini epic karena membuka pikiran bahwa budaya patriarki memang masih melekat di kehidupan masyarakat menengah kebawah atau di daerah yg akses nya kurang terhadap pembelajaran itu.
Saya tinggal di desa dan kota kecil. Dan saya berasal dari keluarga menengah kebawah yang bersyukur dapat beasiswa hingga bisa mengenyam pendidikan sarjana. Masih banyak teman2 saya di desa ini yang menikah muda. Sebenernya mereka sgt ingin punya kesempatan seperti saya tetapi memang tempurung (keluarga) yg masih kental dgn budaya patriarki membatasi mereka utk meraih dan melakukan apa yg mereka inginkan.
Sya bersyukur org tua sy sgt supportive dan menghargai pilihan saya.
Menurut saya apa yg terjadi dgn teman2 perempuan saya ialah orang tua nya seperti sdh lega ketika menikahkan anak perempuan mereka. Karena dianggap beban nya telah hilang. Pdahal belum tentu anak perempuan nya bahagai, karena banyak yg justru makin sengsara Di kehidupan pernikahan. Tetapi dgn asumsi dari masyarakat inilah yg membentuk pikiran masyarakat disini bahwa ya memang perempuan cuman jdi supporting saja utk laki-laki dan tidak bisa berdiri sendiri.
Dan semoga dgn adanya diskusi ini semakin membuka wawasan bagi semuanya ✨
seperti kata bung Roger, krn dunia patriarki ini berpikir bahwa wanita adalah "alat", makanya wanita itu harus "dikendalikan"
Betul sekali
Betul. Biasanya tipe laki-laki yang suka kasih argumen "not all men" ketika perempuan lagi speak up tentang masalahnya tentang laki-laki
@@renata8711 Berhentilah berfikir bahwa hanya perempuan yang tersiksa dan tersakiti karena laki2. digolongan meenengah kebawah banyak kok laki laki juga ga kuliah karena faktor ekonomi bahkan mereka beker membiayai sodara2 perempuan mereka kuliah. makanya saya setuju dengan argumen perempuan itu lebig emosional ketimbang logis. karena mereka menghakimi sesuatu berdasarkan pengalaman. bukan dari data data yang objektif.
Disini Anang terlihat lebih cocok jadi Politisi ketimbang penyanyi karena jago memotong pembicaraan.
Tapi Keliatan Kaya orang dungu
Sok intelektual
Mas anang cocoknya jadi juri
Sok iye
Dia jg in anak aja dirmh 😂
Bung Rocky emang di atas rata2. Di tempatkan dimana aja masuk. Paham konteks dan ga pernah keluar jalur dari Argumennya. Baca buku memang benar membuka jendela dunia.
Masih seru yg sesi 1 ga si?
Apalagi rocky seorang alumni filsafat
doi menguasai Feminism
Sok tau luh 🤭
itulah ilmu filosofi
Menurutku mba najwa benar-benar jenius membuat komposisi narasumbernya. Mas anang, bang denny dan bang onad adalah contoh nyata laki-laki di dunia ini yang memang cuma mau berbicara melihat orang disekitarnya aja. Gak mau membuka mata untuk kenyataan diluar sana dimana perempuan banyak direndahkan oleh stereotip masyarakat. Mba najwa dan bang rocky keren sihhh.
yup, itu gara2 anang, denny, onad adlh minoritas warga kelas menengah atas, jd kasus stereotip pria wanita itu tak bgitu mreka rasakan, berbanding terbalik dgn mayoritas warga RI yg kelas menengah ke bawah, yg sdh tradisi lama tuk memelihara stereotip pria wanita dlm kehidupna sehariannya......
Setuju
Setuju
Betul, padahal tidak mengalami fenomena itu bukan berarti fenomena tersebut tidak ada. Seakan-akan menegasikan fenomena yang ada di masyarakat. Kesannya jadi tone-deaf dan menolak data yang disampaikan.
Setuju
Melalui acara ini justru tergambar jelas bagaimana budaya Patriarki masih mengakar, dibuktikan dengan 3 narsum yang gagal dalam melihat konstruksi fakta di lapangan dan justru terkungkung dengan prespektif yang sempit. :)
setujuu, apalagi mas anang ga nyambung pembicaraannya, padahal beda pendapat dengan lawan bicara tapi dia ngomong iya iya aja, seolah pendapatnya didukung
@@SeribuCeritaa 889
Se7
@@SeribuCeritaa setuju, aku ikutan ketawa karna mas anang so low yang ngerasa pendapatnya didukung padahal
gangerti apa apa
@@allinghozali2721mending Onad.. 😅😅
Kelihatan banget mana laki-laki yang cuma laku doang, tapi gaada isinya.
Sama laki-laki yang kelas, jelas-jelas pakek data
Judul "Susahnya Jadi Perempuan" emang udah cocok banget sih. Terbukti betapa susahnya Mba Nana meluruskan satu dari sekian banyak stereotip ttg perempuan di depan narasumber. Waaah itu sangat sangat ga mudah. Thank you lho Mba Nana!
Rocky Gerung juga keren. Ga kebayang klo obrolan ini tanpa beliau hehehehe.
Sepakat banget kak dengan argumen ini, beberapa waktu lalu saya coba ngobrol dengan senior cowok yang mindset nya perempuan kalo udah nikah tugasnya dirumah dan pake daster, dan saya mencoba untuk melawan streotip itu tapi itu cukup menguras energi dan saya belum bisa meluruskan itu karena pengetahuan saya tentang feminisme itu masih minim🙂
Rocky Gerung keren ,ilmu nya Mateng bgt
Hahaha sayang bgt topiknya bagus cuma narsumnya pointless
Sebenarnya hak serta kewajiban laki laki & perempuan sudah sangat ideal di era umat nabi akhir zaman ini. Bayangkan bgmn susahnya kaum perempuan di era zaman jahiliah dahulu ketika belum diutus nabi Muhammad. Kaum perempuan di era tersebut tidak diberi hak hidup, hak mahar & hak warisan. Terus di era sekarang hak istimewa seorang ibu yang tidak didapatkan oleh seorang suami, bahwa seorang ibu mendapatkan perlakuan baik dari anak anaknya 3x lipat dibandingkan seorang suami. Dan juga perempuan memiliki hak nafkah & perlindungan dari saudaranya yang laki laki. Dan sangat teristimewa lagi bahwa perempuan diberi hak yang tidak diberikan kepada seorang laki laki yaitu hak hamil, hak melahirkan & hak menyusui.😀😀😀
kenapa laki2 engga pernah diskusi ttg hal yg sama? " susahnya jadi laki-laki" mungkin para wanita bisa mulai diskusi spt para laki2 ini diskusi ttg susahnya jadi perempuan?
Hal yang paling sering terdengar disini adalah "kalau saya ngga", "harusnya ga usah mikir seperti itu..." kelihatan mereka tidak tau dan tidak merasakan apa yang terjadi di luar sana terhadap perempuan. Terlihat hanya menjustifikasi bahwa mereka tidak termasuk dalam pendapat stereotip itu. Kecuali rocky gerung, yang jelas-jelas selalu ngomong pakai data.
Nah btl banget.. karna dia latar belkangnya beda dri kita2 yg umumnya. Karena dia tu punya fasilitas sosial yg memhak pda mreka mknya bsa ngomong enteng cba dikelmbalikan jdi orang biasa tanpa kejenjangan sosial gk bkln kayak gtu... pemikiran orang kota dan desa emang beda tpi pandangan mereka sma dan dipengaruhi oleh status2 sosial. Contoh lo didesa umur 23 cewek pasti udah disuruh nikah, sedang dikita mak bapaklo pasti suruh lo gk usah cot2 gpp kerja dulu pendidikan dlu. Dan dikata kli cewek hrs cantik kli suaminya oulang lo didesa gk da art lo masak2 sendiri cuci baju piring sendiri, pulang2 udah wangi aja dah bersyukur. Dsna kita dan kejenjangan soaial bgs ada art uang rerjaga kadnag gk boleh masak suami nuntut cantik gak usah bilang pasti dah ttp cantik soalnya semua tercukupi dan katar belkang beda. Tpi scra umum mau oun wanita karir rumah tangga dll. Pandangannya ttp sma aja capek dan susah jdi wanita bedanya hanya kejenjangan sosial aja
biasa nya yang ngomong "kalau saya ngga" dia yang paling begitu
Yakan disini emang mereka ga tau. Mereka ga punya data. Jadi sumber data yg diambil dari ahli (om.Rocky). Mereka dipanggil hanya sebagai seorang awam.
@@mafrikha1440 setuju soal data. Tapo IMHO sebenernya ga perlu data juga sih kalau melihat stereotip, bisa dari lingkungan sekitar, berita,dll. Asal mau membuka mata. Masalahnya di Indonesia masih kencang patriarknya, unless mereka meng-educate diri sendiri dengan stereotip yang ada, kenapa topik ini dibahas, mereka ga merasa ada masalah yang berarti, cuman nature kalau kata mereka awal2.
Nah instead of nanya 'oh ya ada masalah itu? Kenapa ya orang bisa punya pandangan seperti itu' yang bisa dijelaskan dengan kondisi dan data jadi mereka paham betul loh ada masalah. Bukannya bilang 'saya ga kaya gitu...' atau 'harusnya kamu ga perlu mikir begitu....' lah kan ga ngomongin situ, konteks omongannya stereotip. Cuma pengen mereka membuka mata bahwa ada sekelompok orang atau sistem yang bikin jadi perempuan itu susah.
dari awal emang posisi dan latar belakang udah di underline ya kayaknya, jadi ya bisa dimaklumi kenapa orang orang lebih ke perasaan dan yang mereka alami, beda dengan p rocky yang dari awal basisnya data, teori dll, ya memang latar belakang membentuk, dan mungkin itu ang ngebuat acara ini menarik dari berbagai macam latar belakang sehingga semakin menarik dan asik pembahasannya
Banyak banget bias di diskusi tema perempuan ini, tapi Rocky mampu netralisirnya yang bikin obrolan ini jadi tetep layak disimak.
dr awal aj udh jelas mas anang said "sejatinya laki-laki dan perempuan sudah berbeda, gak perlu didiskusikan" "kenapa harus ambil judul susahnya jadi perempuan". so, udah membuktikan betapa meremnya dia mengenai isu perempuan. tutup mata telinga bahkan hati bahwa fakta sosialnya perbedaan yang kodrati hanya ada bebrapa saja, namun seiring waktu gap besar antara laki laki dan perempuan terus meningkat ke arah negatif bahkan dinormalisasikan di berbagai aspek. itu sekat persepsi yang sudah lama bersemayam di pemikiran orang-orang sekarang. hufftt. THANKYOU MBA NANA THANKYOU BUNG ROCKY!! THANKYOU KARENA SUDAH MELEK SECARA FAKTA SOSIAL.
Anang itu aslinya patriarki.. Jadi muter2 ngejelasin dia gak nyambung ..
Bener banget. He speaks louder but genuinely, he is patriarchy. Sadar ga sadar ya seperti itu dirinya. Dia kesenggol egonya, ga mau disalahin ketika Mba Nana menjelaskan bagaimana marginalnya perempuan di society ini.
Susah banget untuk tidak emosi dalam posisi Bung Rocky ini, dimana ketika dia masih berbicara selalu dipotong oleh temen diskusinya, tapi salut karena Bung Rocky bisa mengendalikan emosinya.
Dia debat/berargumen tanpa pernah emosi dan tidak menyerang individu.
@@glowinpop ah salah. rocky brbrp kali melupakan emosi dengan berkata lawan bicara dungu, kok.
terdengar bukan emosi yang kayak marah-marah, tapi cara bicara dia menyalurkan emosinya kpd orang yang ga sepaham sama dia adalah dengan mematahkan percakapan.
@@sianggasana4841 okelah, tapi lawannya lebih spesifik menyerang dia secara individu contohnya si Ruhut.
Udh ngalamin di debat yg lebih extrem jdi ud berpengalaman🤣
@@sianggasana4841 emosi tp otak ny tetap lurus😁
Ternyata...yg BELUM menikah itu lebih faham tentang perempuan...dan hanya dr bang RG kita bs serap manfaat dr pembicaraan ini
Cuma Roky Gerung yang paham konteksnya walaupun beliau blm menikah. keren sih masuk banget dalam debat apapun 👏 malahan 3 lelaki yg sudah menikah mereka menolah dan tidak mengakui patriarkinya sendiri
Dia pakai ilmu retorika
Rocky memahami tapi tidak ingin merasakan 😂😂
Tidak mau mengakui karena tidak mau kehilangan privilege yg selama ini didapatkan dari budaya patriarki.
kata2 di akhir video mantul
Yang belum menikah justru lebih mengerti perempuan.....hidup Pak Rocky..... 👍👍👍
Hidup bujang lapuk
Ini dia teori dong praktek blm
Teorinya berdasarkan faktualitas @@Nafiisah123
aneh 😂😂😂😂😂😂😂😂
Krn dia bosan dgn yg monoton 😅
Rasanya mba nana dan tim bukan salah undang narsum. Tapi memang sengaja. Dengan begini kita tau sampai mana pemahaman dan sensitifitas publik tentang isu gender. Kalau publik figurnya begini,jadi ada bayangan kan publiknya gimana 😅. Mereka sibuk justifikasi diri karena memang belum terbuka masalah patriarki diluar lingkup ekonomi dan sosialnya sendiri
And that is exactly why we need this kind of content✌️
Agak capek dengerin opini orang yg ga ngerti konteks, tapi yahh yaudahla ya, mereka kan lebih ke entertainment makanya tektokan nya ala acara artis gitu yg asal nyeplok😂
nah yas,tanpa sadar pancingan berhasil
@@heyyo8921 ia😂..mreka pikir,mreka diundang utk bahas kehidupan mreka ama keluarga mreka kali🤣🤣
Setuju. Dan karakter ketiga publik figur ini masing-masing merepresentasikan bagaimana respon laki-laki terhadap isu gender, cenderung menolak pendapat dari perempuan, terlalu mengkotak-kotakkan dan melihat isu dari persepsi pribadi aja, meremehkan, dan ngebecandain isu gender.
@@anisafajriani1989 ada kah mereka meremehkan? Kurasa yang didiskusikan sudah cukup sehat
Hebat ya, di usia sangat matang RG masih belum mau menikah, tapi dia juga yang ternyata memahami dan membela perempuan yang lebih sering menderita batinnya
the fact that anang kept disagreeing with ka nana and when rocky explained what nana said, anang just listened and agreed actually shows how hard it is to be a woman.
Lol true 😂
Anang debat nya debat warung kopi. Topik ke Aceh dia malah bahas banten, si deni kontra dengan nana tapi ngak sadar jawabannya mengiyakan pertanyaan mbak nana. Mending jadi onad, walaupun ngak ngerti mending angguk" Aja.
@@danikkarak1713 liat setengah" langsung menyimpulan 😅
@@cafilhadimubarok8279 minimal nntn full dek?
Dia gak paham konteks yang diomongin, gak paham isu itu juga, kalo kata onad "kureng sih"
Selalu atur nafas tiap kali denger jawaban Mas Anang yang sering ngga nangkep point pembahasan, hanya ingin menilai dengan cara pandangnya sendiri, melihat pada perempuan yang ada disekelilingnya tanpa melihat fakta dan steorotip tentang perempuan yang masih banyak terjadi di Indonesia
Emang dia kagak ngerti
Gak ngerti dia..
Noraknya ampun2...ibarat perempuan ga da anggun2nya 😌
Jijik bnget liatnya,
benar sekali kak ya ampunn ini saya nahan nahan emosi wkwk
The way that Anang “dismisses” and questioned Najwa’s facts and listen very respectfully to Rocky’s statement is a gender bias on its own. Without him even noticing 😀😀😀
Lmao Thats what im saying to my man
DUUUUHHHHHHH INIIIIIIIII 😅
Ternyata ada yang mikirnya sama hahahaha
Bukan itu, dia Caper aja k Rocky 🤣🤣
Sepemikiran
sangat menyayangkan sikap mas anang yg bbrp kali mencoba tidak memvalidasi opini dari mas rocky hanya karena mas rocky belum memiliki pasangan. padahal kebanyakan opini yg disampaikan mas rocky itu berdasar pada data yang jelas.
Setuju bgt, denny sumargo juga sama kayak anang nyindir rocky secara halus karna ga menikah spt mereka, dari sini kita jadi tau, bahkan publik figur pun kurang peduli dan paham thdp stigma-stigma negatif yang tumbuh ttg sulitnya menjadi perempuan
@@dian_saart ya gmn ya, mereka memperlakukan wanita disekeliling mereka dengan baik. Semua orang punya masalah sosial yang berbeda², bisa jadi 3 orang itu punya masalah sendiri
@@fredricnehemia5820 so? Kalo dia udah merasa berbuat baik, apakah masalah yang ada jelas di dunia ini juga hilang? Gaada hubungannya. Emang orangnya aja hidupnya di bolanya sendiri, gaada empatinya melihat keluar
Dan malah menyerang personal. Argumennya kopong, bukan bicara atas data atau fakta, dia memilih mengomentari privasi orang.
Rocky jomblo emng?
Agak miris sih ketika publik figur laki-laki lebih mengutamakan klarifikasi diri dalam forum diskusi ketimbang naruh komitmen bareng buat edukasi untuk break stigma publik yang masih dikriminatif terhadap perempuan
Yah hargai dong itukan pendapat mereka jangan di sudutin dong. Kita sebagai penonton menghargai dan belajar dari banyak sudut pandang orang.
@@rendisianturi5487 kalau begitu hargai juga komentar dari sudut pandang surya eriansyah terkait video tersebut :)
@@beautifullife8897 👏🏻
Egoistical being 😌
@@beautifullife8897 yes mam🔥
Sepanjang talkshow ini saya membuat catatan dari pandangan saya sendiri.
Saya seorang perempuan, saya memimpin perusahaan saya sendiri.
1. Bicara soal wanita lebih emosional. Kalimat yang tepat sebenarnya adalah, wanita lebih leluasa atau lebih bebas untuk menunjukkan emosinya. Sementara, lelaki yang secara stereotipe dianggap “makhluk yang lebih kuat”, memilih untuk menyembunyikan emosinya.
Ini ada baik dan ada buruknya. Wanita yang merasa bebas untuk menunjukkan emosi, seringkali kebablasan dan tidak dapat memilah-milah atau tidak melihat keadaan. Dan laki-laki yang terbiasa untuk menyembunyikan emosi, cenderung lebih gampang stress karena emosi yang tidak tersalurkan.
Wanita yang tidak dapat mengontol emosi (karena kebiasaan dan merasa bebas menunjukkan emosi tadi), disatu sisi memperoleh pemakluman dari laki-laki, dengan kalimat-kalimat “Biasalah cewek” (stereotipe lagi).
Saya sebagai wanita, berfikir kalau stereotipe ini tidak mau dilekatkan kepada diri kita, yah berubah... tau kapan harus menunjukkan emosi dan menempatkannya pada saat yang tepat. Janagn merasa tersinggung dengan stereotipe, sementara kita tidak mau merubah diri kita sendiri.
2. Bicara soal wanita yang belum menikah di usia tertentu. Ini hal yang bagi saya pribadi, setuju dengan Rocky, adalah kekalahan dari kaum laki-laki. Saya hanya mengamati atau melihat wanita-wanita disekeliling saya. Mereka yang belum menikah adalah mereka yang “lebih” dari laki-laki. Dan bahkan, saya sendiri mendengar laki-laki bicara, bahwa mereka takut untuk mendekati wanita tersebut karena mereka “merasa dibawah” si wanita.
Tapi, kita juga gak bisa memungkiri pribahasa “dari mata turun ke hati”. Maaf, untuk yang berparas kurang menawan, memang dibeberapa hal, terpaksa menerima keadaan. Ini ngomongnya akan lebih panjang, tapi kembali ini pandangan saya sendiri, silahkan setuju atau tidak, karena kebanyakan mereka yang tidak memiliki pasangan, karena udah minder duluan, sehingga mereka tidak mampu untuk menunjukkan kualitas dirinya. Padahal, mereka yang punya rasa percaya diri, walaupun sedikit kurang di penampilan, tetap mendapatkan pasangan.
3. Wanita suka kelihatan indah dan laki-laki suka melihat keindahan... (saya tidak mau komentar tentang ini)
wanita lenih konsumtif dari laki-laki, saya tidak setuju. Karena suami saya jauh lebih konsumtif dari saya. Dan teman laki-laki yang konsumtif itu buanyaaaaaak banget.
4. Pemimpin perempuan. Kembali ke pernyaaan awal saya, saya perempuan dan saya memimpin perusahaan saya sendiri. Dan kita akan kembali bicara komentar saya di poin 1 diatas. Saya sendiri, masih tidak bisa mengendalikan emosi saya. Dan seringkali ini merugikan saya. So, agar stereotipe wanita lebih emosional gak nempel, belajarlah untuk mengendalikan emosi seperti laki-laki. Kalau saya? apabila saya yakin bahwa klien yang saya hadapi tidak akan mampu saya hadapi dengan pikiran jernih tanpa emosi meledak-ledak, maka saya memilih mundur. Maka team saya yang akan maju, yang saya yakin bisa mengendalikannya. Dan jadi pemimpin, tidak selalu harus berada di depan, tapi tau kapan harus mundur kebelakang.
5. Diperkenalkan didepan umum karna penampilan. Hhmm... rasanya ini hanya terjadi di acara yang memang tidak menampilkan keahlian kita, misalnya di gala diner atau party, rasanya pujian memang lebih ke penampilan. Tapi di acara formal, misalnya seminar, yang memang akan menampilkan keahlian kita, pasti kita akan di perkenalkan sesuai keahlian kita. Saya nggak ngerti juga acara apa yang di hadiri Najwa, saat dia selalu dipuji atas kecantikannya.
6. Gaji lebih kecil dibanding laki-laki. No comment. Karena beberapa kali saya bekerja sama orang, gaji saya lebih tinggi. Mungkin saya beruntung bekerja ditempat yang tepat.
7. Beban domestik ke perempuan. Stereotipe yang terbentuk karena sadar gak sadar, ini terjadi karena wanita lebih kuat dari pria. Apakah wanita ingin agar stereotipe ini terus terjadi? kembali kepada wanitanya dan ke laki-lakinya.
8. Patriaki terus berjalan di bawah sadar kita.... itulah kesimpulan yang paling benar.
SAYA SANGAT SETUJU BUK!!!
terimakasih buk sudah merangkum isi pertemuan ini
Tidak salah mengundang Mas Anang karena makin tau persepsi laki2 yang seperti dia memandang wanita. Dari awal dia ngomong udah gk mau lanjut tp Pak Rocky kasih pandangan yang keren bgt.
Udh smpai di part dia ngomong capek krja pulng istri hrus cntik gk boleh pake daster blum wkwk contoh nyata kekuasaan laki2 yg msh ingn mngatur perempuan sbg objek
@@deviepi3813 menit keberapaa kakk?
@@deviepi3813 udah Mba, lumayan bikin darah tinggi sih, Pak Gerung juga kesal dengernya.
@@silvialuthfiyah di menit 43, Kak
Jelas deh knp dulu cerai sm kd, krn kd sibuk dan sukses... Anang tipe yg takut kalah dominan
Aku sendiri sebagai perempuan frustrasi banget ada di tengah2 keluarga yang patriarki. Di saat aku diharuskan bisa masak, bisa bersih2, harus bantu ortu, tapi adikku (cowok) gak diharuskan kayak gitu. Masalah kebersihan apalagi, kalo kamar adikku kotor, "namanya juga cowok", tapi kalo aku yang gak rapi langsung deh kena marah. Apalagi kadang sampe bawa2 kalimat, "gimana nanti kalo udah nikah?" rasanya stres banget di saat aku sibuk beresin ini-itu di rumah, tapi cowok2nya dengan enak berantakin lagi. Gak ada apresiasi dengan apa yang aku kerjakan, seolah2 itu emang tugasku sendirian. Ditambah lagi pas salah satu om ku ketahuan selingkuh, keluar omongan, "namanya juga cowok, wajar kalo sesekali begitu." rasanya kepala langsung berasap, pengen ngamuk.
Sabarrr
Iya sebellll knapa ya laki slalu diwajarkan
@@thecatlu8594 Padahal kalo terus kayak gitu efeknya gak bagus. Contohnya adikku jadi pemalas dan ketergantungan sama aku atau mamaku. Aku udah omongin baik2 ke mamaku, tapi berujung aku yang kena omel. Emang susah mengubah pola pikir yang udah tertanam dari kecil. Apalagi saran itu berasal dari yang lebih muda, makin gak didenger :)
I feel you kak. Makanya aku skrg kalo ditanya nikah males bgt wkwk. Call me feminist or whatsoever but i dont wanna spend my life with someone who resonate my dad
@@Imanuelradot kata ini selalu dijadikan senjata
Keliatan sih mas Anang sesungguhnya dibesarkan oleh paham patriarki, walaupun dia ga admit 100% tapi alam bawah sadarnya terlihat, dari beberapa statement yang dia lontarkan, tapi karena dia hidup di jaman yang sudah lebih modern, maka masih ada kelonggaran² yang diberikan untuk perempuan disekitarnya.
Ketika data dan logika dibantah hanya karena tidak menikah. Kelihatan mana yg betulan cerdas dan yg cuma bisa menyudutkan secara personal.
Asli, unpopular opinion aja ya, tapi manusia seperti mas Anang agak berbahaya ya kalau nanti jadi pemimpin politik atau apalah itu karena kok malah terkesan malas riset ya. Jadi mengambil referensi cuma di sekitaran dia aja dan vocal pula. Semoga kedepannya jadi bisa lebih membuka diri untuk belajar ini itu biar lebih terbuka wawasannya 🙏🏻
Kan dia artis publik figure tidak dibidangnya yah tidak apapa jika opini sendiri tapi kalau akademisi masih pakai opini pribadi nah baru itu patut dicurigai. Jadi hrgai yahh opini banyak orang
@@rendisianturi5487 tapi tapi tapi dia kan mau mencalonkan diri jadi DPR
Oiyah yah maap gk ngikutin berita politik hehhe
Lucu banget. Mereka diundang agar bisa diketahui cara pandang mereka, bukan utk menyenangkan atau menyamakan opini. Justru disitu menariknya.
Kalau utk menyamakan opini yg sesuai dg keinginan mu atau kaum feminis ya mending ngundang para feminis aja.
@@nuyjoon8681 kalau ini setuju. Makanya yg aku sampaikan di komen sekali lagi adalah "kalau nanti jadi pemimpin politik"
Bung Rocky jadi bahan ceng-cengan, tapi tetep bisa nyambung dalam diskusi, dan tetep asik. Salut! apresiasi.
Emg hrsnya gmm
Biarpun buat bahan ceng2an tp mnrt aku dia malah paling bener dlm berpendapat 😁
@@yudithsetyawan7029 bener banget😅
@@yudithsetyawan7029karena pada kenyataannya, memang berbeda, seseorang yg sudah berumah tangga dan yg blm berumah tangga itu memang tidak bisa merasakan secara langsung. Dan kalau menurut saya, kenapa bang Rocky blm menikah karena memang blm ada yg bisa mengimbangi cara pola berfikir beliau.
Di kuliah kan dgn pendapat Rg .para yg hadir ..karena demi umum tentang wanita .!!
Bang Rocky walaupun belum pernah menikah tapi terlihat jelas beliau lebih paham apa yg sering terjadi dalam permasalahan rumah tangga terkhusus yg menyangkut perempuan. Beliau walaupun hanya berteori, tapi teori yg beliau kemukakan tidak asal. Beliau ketika diundang oleh siapapun rasanya beliau selalu siap dan selalu mempersiapkan apa yg akan menjadi topik pembahasan. Hal itu terlihat dari bagaimana beliau berbicara. Class 👏
Dya feminis bro, jdi wajar lebih ngerti
RG paham teori nya.. DAN YANG sudah menikah paham pakta, karna orang yang belum pernah menikah tidak akan paham apa yang terjadi dalam rumah tangga nya, kesetaraan atau yang lain nya..
@@dikisaputra98 ini pembahasan narasi' perempuan secara universal atau perempuan dalam arti sempit (keluarga)? 😹
@@dikisaputra98 dia lebih universal jadi lebih meriset pengalaman di seluruh dunia di kumpuli lalu di di simpulkan jadi satu
@@dikisaputra98 menggunakan contoh dalam keluarga sendiri boleh tapi jangan itu membuat matamu tertutup dan mengatakan bahwa masalah sosiologis ini sudah tidak ada. Itu namanya ignorance. Bahwa keluarga mu tidak seperti itu bukan berarti masalah itu tidak ada lagi secara sosiologis.
Mas Anang, terlalu menggebu gebu menjawabnya.
Mas Rocky santai tapi jelas
Rock greung emang pinter, Anang malah curhat disinih bapa bapa gosip, onad bingung haha, Denny penengah
bener lagi😂
Cara pandang bang Rocky tentang perempuan lebih elegan karena iya di luar garis patriarki .. beda kelas dengan 3 laki laki yg lain yg masih ada jiwa patriarki sebab pernikahan... Mau di akui atau tidak oleh ketiganya , merekalah supir para perempuan bukan di supiri , jadi cara melihat nya sudut pandang nya berbeda .. 😅 big respect to Rocky Gerung ... Salah satu orang yang selalu saya kagumi cara berpikir nya
mba nana keren dlm milih komposisi narasumber. Dr narasumber nya sendiri uda membuktikan bahwa statement “susahnya jadi perempuan” emg benar. kategori narasumber yg dibawa
- base on fakta
- si keras kepala
- si acuh
- si coba netral tp lbh ke cari aman
gw yakin pulang dr diskusi ini, pasti pada merenung itu para narasumber 😂
Si acuh sama si netral siapa aja
@@uzumakikarin2226 netral sih Onad nyari aman soalnya, si acuh... Denny ??? Soalnya kalo keras kepala udh pasti dong mas .....
Bung Rocky hebat banget bisa membahas semuanya dengan gentle ya pembahasan nya selalu berdasarkan ilmu pengetahuan,data, dan secara sosial. Berbeda dengan pandangan dari bang denny apalagi om Anang yang pembahasan nya berdasarkan pengalaman pribadi dan tidak berbicara secara general secara umum yang membahas stereotip''yang muncul dari permasalahan ''susahnya jadi wanita'' apalagi di awal mas anang blng seharusnya tidak ada pembahasan ini, itu sudah menggambarkan bahwa dia tidak perduli dengan hal ini,jadi cukup sulit untuk masuk ke pembahasan ini. Tapi tencuuww mba nana yang membuat tema ini dan menghadirkan bung Rocky...
"Saya punya rumah, saya punya tangga, tapi saya tidak punya rumah tangga". Ini satire yang terbaik dalam Tahun ini. Karena banyak orang berumah tangga, tapi mengabaikan kebutuhan primer kita sebagai manusia, sandang pangan papan hanya karena social standart dan pendekatan teologi
Orang sok pinter kalo di temuin sama orang yang beneran pinter itu akan kontrast keliatan asli isi otaknya. Terima kasih untuk ilmunya mba nana dan bung rocky.
Kontras nya terlalu pekat sih ini
Kesian Rocky , ga dapet lawan bicara yg sebanding kecuali mba nana.pdhl ini tema menarik sekali. Pgn denger ulasan dan penjelasan lebih mendalam dari narasumber yg pas gt... episode ini tetep good :)
Masih bagus yang part 1 ya kak. Pas mas nadien , Ari, Reza sama Tompi
@@nilakesumaningtyas4757 true. Karena mereka datang dari pihak pihak yang sudah mengerti bagaimana menghargai perempuan dari segi feminis. Bukan bias patriarki
Bener lagi
Menurutku ini juga menarik karena poin of viewnya jadi lebih beragam tp kalau bicara soal teori ya bener ga sebanding
SETUJU
Kecerdasan anang dalam berpikir memang kalah jauh dengan Rocky Gerung 😊
Tlg jgn sampe disamakan 😂
@@chelseynathania1213maaf kalau saya jujur 😊
Memang kalo sudah pakar yang berbicara sudah jelas kesenjangan level argumennya. Mas Anang, Onad, dan Deny selalu menggunakan opini dan pengalaman pribadi yang hanya menekankan pada subjektifitas diri mereka saja. Beda dengan Bung Rocky yang selalu menggunakan argumen based on fakta, makro data yang sangat rasional. Damn, high-five for this episode 👏
Mana bung rocky sering banget disudutin sama bang denny, jadi kurang respect sama bang denny
Kan sengaja itu dibikin konsep seperti itu , 3 begundal itu buat mewakili pandangan laki2 pada umumnya bung rocky pakarnya yang akan mematahkan atau meluruskan argumen2 mereka.
Emg dibuat gitu biar bisa dpt dr beberapa pandangan
Pengalaman pribadi juga sumber pengetahuan bro
pengalaman pribadi juga fakta dari apa yang di rasain
Respect sih sama Bung Rocky Gerung dia paham posisinya ketika perdebatannya tentang keluarga dia diem trus masuk dengan argumen yang di luar konteks keluarga, kalian semua keren diskusi, argumen, debat tp tetep kecerdasannya di perlihatkan
Perempuan itu indah sebagai fiksi, berbahaya sebagai fakta..
"Rocky Gerung"
ingat tapi itu hanya sindiran rocky gerung bukan pendapat dia
femme fatale
Pinter nya rocky gerung saat jawab pertanyaan mas anang soal setiap manusia di ciptakan berpasangan
Tp anangnya ga nalar wkw
Hah..😮😮😮
Namanya anang boy mekanik mtr😂
Gilakk, ibu nya bung rocky benar" org yg jenius 👍
Ini bener2 cerminan perempuan di tengah masyarakat yg patriarkis. Mbak Nana itu representasi perempuan di tengah2 dunia yg segala peran dipenuhi laki2. Hanya sedikit laki2 yg benar2 mengerti dn memanusiakan seutuhnya perempuan.
Seorang mbak Nana saja mendapat segala pertentangan di tengah argumen yg berbasis data oleh laki2 yang penuh dengan stereotipe. Sedangkan bang Rocky, dengan 'katakanlah kapasitas yg sama2 pintarnya dgn mbak Nana' lebih mudah diterima argumennya.
Apalagi liat respon2 mas Anang, huwaahhh sungguh bias sih antara ke mbak Nana dengan bang Rocky.
Bener kak, padahal mbk Nana disini hanya menyampaikan keluhan2 yg dirasakan oleh perempuan dr dulu sampai saat ini, & mencoba meluruskan apa yg jg menjadi hak & hasil jika perempuan ikut andil bahkan lebih bagus dr laki2 tapi kembali lg karn patriarki si Anang tetap seperti meremehkan pendapat mbak Najwa yg kepandaian bisa dibilang setara dg laki2 (bung Rocky) seperti hanya menghargai pendapat bung Rocky saja
Bung roky sama pinternya dengan mbak nana 🗿🗿🗿🗿
@@BillyArdianto Anang debat nya debat warung kopi. Topik ke Aceh dia malah bahas banten, si deni kontra dengan nana tapi ngak sadar jawabannya mengiyakan pertanyaan mbak nana. Mending jadi onad, walaupun ngak ngerti mending angguk" Aja.
mnurut gw dua2nya punya masalah dua2nya punya tuntutan, hanya saja laki - laki tidak menggrutu soal itu melainkan mereka accepting itu untuk intropeksi agar bisa menjadi pribadi yng lebih baik karna laki2 lebih tau diri dan lebih open untuk berkembang dibanding cewe.
sebaliknya, kalo cewe mreka lebih terima diri mereka apa adanya tanpa ada effort untuk mengevaluasi diri mereka demi mendapat core masalahnya dan memperbaikinya, itulah knpa gerakan feminist dibenci.
@@devinra12 kamu tau gak kenapa perempuan terlihat g ada effort seperti pendapatmu ini?
Di circle ini ada 4 laki-laki dan 3 diantara nya emang kelihatan cerdas dan berwawasan luas serta memahami etika debat. Kecuali mas anang hermansyah. Berkali kali menyela ketika yang lain sedang berbicara bahkan menyela sebelum mbak nana selesai memberikan pertanyaan dan pernyataan. Beliau juga pecicilan seolah tidak menyimak dengan baik saat temannya memberi pendapat. Padahal bagi orang cerdas, debat begini fungsinya untuk menimba cara pandang dan ilmu baru diluar dari cara pandang kita dan ilmu yang kita punya. Itu sebabnya onad, bung Rokie dan Densu sangat fokus ketika temannya bicara, karna mereka memang cerdas.
Dari cara mas anang setiap menanggapi isu juga wawasannya hanya berkutat disekeliling istri dan mantan istrinya. Kelihatan kalau wawasannya kurang dan jarang menganalisa keadaan lain diluar keadaan keluarganya.
Setuju 😂
Se7
Setuju gw
s7
Beliau ini bung Roky, seorg pendekar sakti kalu di umpama sebuah film kungfu.
Beliau mempunyai ilmu kesaktian yg suda di puncak kesempurnaan
Baru nonton, dan SALUT you got the point mba nana . Ketika udah nonton part 1 dan 2 jadi paham bagaimana laki2 dengan pikiran patriarki sesungguhnya. Yaitu laki-laki yang menganggap dirinya paling benar ONLY BASED THEY STORY ATAU PENGALAMAN SEKITAR NYA AJA, TANPA NGELIAT ANALOGI YANG LEBIH LUAS. Karna mungkin ada perasaan yang ketika mereka mendominasi dalam satu hubungan/percakapan They're win. Padahal Manusia sekarang jauh lebih pintar dan bisa melihat sudut pandang yang lebih luas. Karna laki-laki yang bijak akan tetap menerima masukan sekalipun dari wanita, dan membenarkan dengan cara yang tepat. Totally diffrent sama part 1 yang mereka bener-bener open minded spt Dr Tompi dan Arie Kriting yang menunjukkan respect mereka ketika beda pendapat, karna bagi mereka menang atau kelihatan hebat itu ga harus mendominasi.
Yg aku rasain
1. Ktika komunikasi dg lawan jenis, kita punya reason bla2, dianggap satu kata "cerewet"
2. Ktika berkumpul dgn kluarga, suatu ktika pngen gabung bincang2 sm para laki, bilangnya "kumpul aja sama yg cantik2 di belakang"
3. Ketika wanita sedang badmood sesekali, bilangnya dirumah ga boleh cemberut, suami hiburannya itu istri.
4. Sekolah tinggi2 buat apa
5. Belum hamil, si cewe bermasalah
Saya salut sama Pak Roky. Cerdas dalam berpikir, menyampaikan pendapat dan mengendalikan emosi. Terlihat dalam waktu tayangan vidio durasi 1 jam ini, Beliau seorang pendengar yang baik dan beberapa part pula pendapat Beliau sering dipotong, namun Beliau tetap stay cool, menunggu waktu yang tepat dan merespon dengan cerdas. Luar biasa.
Samaaa, kelas sekali jawaban nya ketika di pojokan anang pakai agama
Setuju,panutan emang beda
Pak Rocky Gerung terlalu luas wawasannya, dan terlihat banyak baca buku. Jadi emosionalnya terkendali
Nah ini nichh..sorry bro titik kelemahan orang yang punya kelebihan disini gak akan terlihat disini,begitu jga sebaliknya.
Kalau mas anang?😮😅
Kalimat yg di akhir akhir mas anang bilang gini : diluar gua udah capek masa iya pulang kerumah liat istri gak cantik tanpa dia sadari dia sedang menunjukkan sifat ketidak tulusannya kepada sang istri 😂 cuma karna dia gak tau bahwa pekerjaan paling sulit, pekerjaan paling gak ada istirahatnya, pekerjaan paling menguras hati batin pikiran dan mental adalah pekerjaan seorang perempuan ketika menjaga seorang anaknya dengan segala kechaldisan sang anak, ketidakteraturan kapan dia mau tidur bangun ketawa nangis, dengan bentuk mood yang super super super extrem !!!
Menurut gw mungkin saja Anang blg gt karena dirumahnya ada ART. Membantu sang istri, tentu disini Anang mengharapkan sesuatu yg lebih dari istrinya.
Ya wajar dia ngomong gitu . Dia asisten rt ada banyak. Istri gak perlu kerja.
Wkwkw kalau gue jd bininya mas anang dgn fasilitan lengkap, ya iya pasang badan cantik paripurna nan wangi lah krn ada waktu utk itu dan ada modal dong, nah kl kebalikan , tidur aja deh kl ada waktu luang.
tp yang dibahas secara umum di indonesia sendiri ga semua orang punya gaji besar bayar art @@raumenoe01
intinya prempuan harus cerdas untuk menanggapi berbagai isu mengenai susahnya menjadi prempuan agar tidak terjadi ketidak adilan mengenai gender.
"Penderitaan perempuan diendapkan dalam psikologisnya" Rocky Gerung
Thats really true!
makanya perempuan paling overthinking ya
tp faktanya 2/3 orang bunuh diri itu cowo
@@robertorenaldy1354 Karena tangisan/keluhan cowok dianggap lemah sama society dan itu juga hasil dri pemikiran patriarki yg disebut toxic masculinity. Perempuan dan laki² sama² dirugikan oleh ekspektasi masyarakat ttg gender masing2
@@robertorenaldy1354 makanya cowok itu lebih lemah dari cwek
@@nandapurwaningsih3618 masa cuma itu doang faktornya?
Personal opinion (hanya dari video ini)
Anang : fanatik
Onad : terlalu moderat
Desu : punya prinsip, tapi tidak menyadari makna dibaliknya
Rocky : open minded dan kaya perspektif
Tapi salut banget di sini najwa ngehandle super netral, tapi tetep dapet ponnya. Di sisi lain, untuk mendiskusikan dan membahas suatu hal, sangat baik untuk melihatnya dari segala sisi dan banyak perspektif. Dan itulah yang disediakan dan disiapkan oleh mata najwa kepada kita❤❤
Perhatikan perempuan di desa, setelah bekerja banting tulang di kebun atau di sawah bersama suaminya, mereka pulang ke rumah bersama suaminya di mana sesampainya di rumah, para perempuan harus menyelesaikan aneka pekerjaan rumah: nyuci piring, nyuci pakaian, masak, nyapu, nyiram bunga, mandiin anak, nidurin anak, belanja dll. Perempuan juga dibebani dengan kewajiban merawat diri, ditengah2 kesibukan yg membebaninya. Jika perempuan tdk merawat diri maka akan menjadi alasan utama bagi suami untuk meninggalkan perempuan yg mendampinginya. Perempuan juga sering disalahkan dlm pandangan masyarakat manakala berkiprah melebihi laki2. Perempuan dipersempit area jelajah dan sering dianggap tidak baik apabila banyak protes terhadap lelaki yg banyak berbuat salah. Perempuan diwajibkan tunduk kepada laki2 sementara untuk memenuhi kebutuhannya sehari2 harus diusahakan sendiri. Perempuan pulang kerja harus kerja lagi, sementara laki2 pulang kerja tinggal bersila sambil menikmati kopi dan hal tersebut terus terjadi tanpa ada yg peduli bahkan bila perempuan mengeluh tentang ketidakadilan dalam kehidupan yg mereka lalui maka kemungkinan besar perempuan akan memperoleh lakap cengeng, pemalas dan tidak tau diri.seolah segala tugas di rumah dan diluar rumah adalah masalah bisa saja yg tdk harus menjadi problema dalam judul keluhan semua wanita.
Nah, menurut aku ni loh hal yang dipaksa kewajarannya di masyarakat. Seorang istri yang harus hormat dan melayani suami, secara tidak langsung sadar ataupun tidak, mereka telah memperbudak dirinya sendiri. Kasus seperti ini tidak terjadi hanya di kampung saja, aku sendiri banyak menemui hal yang seharusnya janggal ini. Terlalu banyak peran yang dimainkan perempuan, mereka dipaksa kuat dan sanggup oleh kenyataan dan paham paham patriaki.
gw setuju kl para begundal begundal ini diundang kembali untuk diskusi seperti ini..ntah kenapa saya berkali kali nonton ini. gak pernah bosen
Saya tidak pernah menyangka kalau melihat tiga pria kaya mempermalukan diri nya sendiri itu bisa semenarik ini....
True
being rich, famous, and having the access to the best education institutions can't guarantee to make these men well educated 😅 terima kasih sudah mewakilkan 😂
Buahahahhahaahha 😂😂😂
sepemikiran. kira" mereka nyesel gak ya abis ngomong kayak gitu
Sangat betul ini komen...
Gemes sama mas Anang, ngeliatnya ke personal terus bukan sosial, tapi untung bang rocky selalu bisa meluruskan
Krna wawasannya cetek,jdi bisa nya bahas kehidupan pribadinya doang😒
Hahaha terlihat kl blaaa baaa blaaa mas anangnya 😁 mending diem sebenarnya 😆.. kl bang rocky emang keren ..
Gemes sama Mas Anang. Dia ga sadar dia itu patriarki bgt. Ngeyel lagi.
Asli keliatan anang ini,.SoK paling tahu
Pengalaman punya, Ilmu Gak Punya
Iya nih anang klo ngmong ga ada poin
sempet nonton om rocky ngasih kuliah materi feminisn. jadi dah gak kaget sama selubung2 patriarki yg secara "bawah sadar" dikulas sama beliau dan mbak najwa. untuk indonesia agak sulit sih mengatasi problem atau isu tsb. tapi slow but sure, ayo mata najwa make it happen👍
Miris bgt. Justru 3 pria yg sudah beristri malah yg gak memahami apa yg dialami kebanyakan wanita di luar sana.
Artis mah emg kebnyakan apatis ama sosial diluaran sana..mreka maunya masyarakat yg ngeliat kehidupan pribadi mreka..makanya ke 3 org ini sibuk menerangkan soal kehidupan mreka doang,bukan menerangkan pandangan mreka sebagai makhluk sosial yg peka terhadap isu sosial dimasyarakat
Betul banget... Disini yg paling netral bang rocky.. Paham betulll.. Yg lain dah nikah malah gk paham
Mata najwa berhasil dalam diskusi kali ini.
Tdk pernah baca buku mungkin.Klu blm ada jodohnya gimana mau nikah?
@@ikacahya1258 menurut ku bukan mereka ngk paham mreka cuma membicarakan apa yg meraka tau aja sesuai pengalaman mereka dalam berumah tangga
Banyak yang mengeluhkan sikap bintang tamu. Padahal dari sini kita bisa dapet sample laki-laki pada umumnya yang terwakilkan oleh bintang tamu ini. Makasi videonya mba Nana, bener-bener memancing emosi 😂
Betul 🤣
Nah bener bgt lol
Asli
Betul banget
Pemilihan bintang tamu sangat tepat kali ini. Gak ada yang salah. Karena itu saya bisa nyimpulin --> lewat diskusi ini semakin terbukti betapa susahnya menjadi perempuan. Mas Rocky Gerung, top abis.
Mbak nana top abis
Anang debat nya debat warung kopi. Topik ke Aceh dia malah bahas banten, si deni kontra dengan nana tapi ngak sadar jawabannya mengiyakan pertanyaan mbak nana. Mending jadi onad, walaupun ngak ngerti mending angguk" Aja.
@@danikkarak1713 setuju
Gak tepat,, soalnya dari 3 begundal yg disebut omongan yg lebih banya menggunakan pengalaman pribadi,,ga ada argument,,ga ada otaknya
Setuju
Menit ke-26 Anang’s said : “gk relevan di omongin hari ini” lah emang mas anang sedang bahas apa disitu? Kan tema nya “susahnya jadi perempuan” 🤦🏻♂️😅😅 jadi pembahasan nya ttg streotipe yg melemahkan permpuan… haduh haduh 🤣🤣 Relevan nya tetap ada mas anang, seperti yg di katakan bg Roky. Pantas saja bg roky ketawa bgtu sma mas anang, lho klw gk ada relevan ngpain ada pembicaraan sprti ini 😖🤣 Saya sgt suka dgn pernyataan bg roky, mba nana sama denny, dan humoris ny onad 🙏🏻
Itulah politik ala Jokowi sekarang, kalau dikira menurutnya gak pamtes, ga manfaat untuk nya atau malah merendahkan popularitasnya, WALAUPUN ITU KENYATAAN gak boleh dibahas dengan alasan gak pantas dibahas, gak sopan dan lain2..
.
Dengan alasan akhlaq dan moral hanya tujuan membela pribadi dan kepentingan, walaupun melawan kenyataan..
.
Itulah yg membuat Indonesia semakin mundur dan gak bisa maju..
Pak rocky keliatan banyak literasi nya. Banyak banget ilmu yang di dapet dari setiap kata yg dia bilang. Nada bicaranya juga stabil, ga emosional. Jadi setiap dia ngomong, semuanya diem. Tapi kalo ga ada 3 orang lainnya, diskusi ini ga bakal rame sih. Sudut pandangnya jadi lebih luas soal steriotipe khususnya laki2 soal perempuan. Good job team narasi dan mba nana!
Rocky se meja dgn Anang,😂😂
Luar biasa obrolan ini, salut utk Mas Rocky yg sesungguhnya lebih dalam memahami dan menghormati perempuan. Untuk orang2 yg hanya meledek dan underestimate Mas Rocky, merasa memiliki perempuannya (sebenrnya merekalah yg merendahkan perempuan dan menganggap perempuan sebagai properti-krn bisa dimiliki). Utk mba Nana, lanjutkan terus perbincangan ttg hal ini, akan sangat mengedukasi sekua gender
dosen filsafat rata-rata paham feminisme, maka lebih menghargai perempuan seutuhnya
Udah lama Rocky Gerung aktif mengisi kajian gerakan terkait isu perempuan/feminisme, banyak videonya di youtube
Anang ini paham agama jadi menempatkan diri sebagai sebenar2nya laki2
bung rocky keliatan banget paling berkelas. Bisa dibilang beliau salahsatu peneliti feminisme di Indonesia, jadi ilmunya tidak bisa diragukan.
Rocky gerung Keren banget sih, menunjukan bahwa untuk tahu mendalam akan sesuatu itu ga harus pernah mengalaminya dahulu...
Hanya bang Roky yg bisa mencerahkan ditengah tengah pemikiran yg liar.....
suka sama diskusi ini. ini bisa jadi salah satu contoh, kenapa perjuangan isu perempuan itu universal,tidak terbatas hanya diperjuangkan perempuan saja. bahkan perempuan setara mba nana, tetap bisa didebat sedemikian rupa kalau tidak diback-up rocky gerung. karena ya pada kenyataan dan sayangnya, tetap banyak pria yang baru mau mendengarkan ketika pesan itu diucapkan oleh pria juga.
Betul
Iyaaa betul banget ( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀)
Nyadar gak sih? Tiap mbak Nana ngasih data, mereka bertiga ngebantah terus. Tapi giliran Rocky yang ngasih data, mereka langsung dengerin😅
salah buktinya Rocky bicara masalah nikah di sikat anang
@@sahemmarsinah9533tapi yg lain tetep dengerin🥴
@@sahemmarsinah9533 bukan disikat si asal sikat wkwk.
@@sahemmarsinah9533 disikat ? sampai dia lupa pernah punya masalah dg perempuan?
@@lagusyahdudansholawat923 yah begitulah
33:37 "gak perlu ada acara mendiskusikan ini lagi" bujug, the way you and your mind exist explained why the discussion should exist.😂
Diskusi ini menunjukkan bahwa rumah tangga mereka ber 3 (Anang, Onad dan Denny) bisa bertahan sampai saat ini berkat istri² mereka wanita yg cerdas semua, krn ke 3 laki ini kita bisa lihat sendiri seperti apa. Yang keren hanya bang Rocky aja 👍
3 begundal. Hahaha
No Rocky No Party
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sy like yg ke 100 wkwkwk.. Onad bolak balik minum, krn kaga ngarti wkwkwk
Rocky Gerung emang keren.. Dia berani mengabaikan haknya untuk memiliki istri..
betul sekali 😂
Sebagai perempuan, sering diberikan standar ganda. Kalau kamu bekerja, kamu juga harus bisa merawat keluarga dg baik. Kalau kamu mau sekolah tinggi, kamu juga harus punya karir bagus. Tapi, sebagus-bagusnya karir perempuan, tetap harus jadi pelayan di rumahmu sendiri.
Nahh benerrr
Anda bukan pelayan jika itu istana Anda sendiri..itu namanya Ratu yg mengurusi istananya..
Ini juga stereotipe ketika mengatakan memasak, mengurus rumah dianggap sebagai pelayan seolah itu rendah padahal klo kita pandang bahwa mengurus rumah tangga itu sebuah privilage maka tak akan ada kata TAPI pada kalimat " wanita hebat punya pendidikan tinggi tapi jadi pelayan rumahtangga "
Dari diskusi ini gua belajar bahwa Pengetahuan dan pemahaman tidak harus dari Pengalaman
Jdi tringat pringatan rokok oleh cak lontong ke dedy corbuzer
@@jonibenre799 wkwk iya
Udah dibahas sih oleh Imannuel Kant tentang pendekatan rasio dan pendekatan empirisme
Ya jelas lah
Belajar itu juga bisa dari pengalaman orang lain
Sepakat
Cara Halus untuk Mancing Supaya dapat ikan, Rocky berupaya untuk Keluar dari Tema tsb akan tetapi Najwa tetap tidak terpancing Keluar dari Tema.....Nah Bang Rocky akhirnya Mengikuti ALUR pembahasan orang2 tersebut.... Jember Suka tema ini biar Rocky Berkehendak Cari Pendamping Menempuh Hidup Baru.......
Di sini Mas Denny yang dari awal berbicara bahwa laki2 lebih berlogika , justru sering mengeluarkan pendapat dari perasaan pribadi. Dan om Anang yang lebih sering mengeluarkan sindiran pernikahan dari pada gagasan pikiranya. Acara ini mungkin lebih tepatnya berjudul. Wejangan Mbak Nana dan Om Rocky kepada 3 begundal. 😂
Betulll 😹
Betul sekaliii, top😂
wkwkkwkwk ngakak. bener banget. disini nanang seolah-olah out of topic dan ketika berdiskusi dia selalu bawa-bawa pengalaman orang lain atau pengalaman dia sendiri. Kalau diskusi base on data, ya kita kaji ajalah isi dari gagasan data tersebut bukan menyudutkan salah satu pihak. Anang sering banget menunjuk pak Rocky seolah-olah cuma dialah yang tau karena sudah pengalam. Agak sensitif juga sih saat Anang blg "dia belum pernah karena belum ngalamin, mas Rocky gak bisa cerita itu, dsb". seharusnya diskusi aja tanpa ada menyudutkan salah satu pihak karena memiliki pengalaman atau kisah hidup yang tak serupa. Semoga Anang ngerti deh
@@delanpanman9295 dia kan emg karakter nya gtu. Diundang buat dipermalukan wkwk makin keliatan karakter asli nya
@@delanpanman9295setuju
Setelah melihat ini, gue lebih sadar untuk makin hati2 milih laki2, ga semua laki2 sadar akan patriarki dn segala macemnya. Banyak yg masih denial dan ga sadar kalo patriarki, seksis, dll itu masih tetep ada dan ga punah. Gue berharap bnyak orng yg akan sdar akan patriarki krna ini jga ga cuma berimbas sama perempuan, laki2 pun juga.
Gali lebih dalam, ajak diskusi dan pancing dengan pertanyaan2. Masalahnya, lelaki kurang suka ditanya2 dan diajak berdiskusi seperti ini. Malas katanya, nanti2 kalau mood, begitu kata pacar saya tiap kali saya mau ajak diskusi ttg hubungan kita. Memang harus makin hati2. Ini pun awalnya mas pacar terlihat seperti lelaki yg family man, yang siap bantu kerjaan rumah, yang siap berbagi peran dalam rumah tangga. Ternyata seiring berjalan waktu, menginjak tahun ke 4, mulai terlihat. Dia tidak siap berbagi beban dalam pekerjaan rumah, tidak ada inisiatif, kalaupun diminta tolong, sering tidak dianggap serius, dan harus berkali2. Dia tidak perduli dan lebih asik dengan dunia (pekerjaannya) sendiri dan lingkungan teman2nya. Menganggap saya bisa kerjakan semua sendiri. Dia menganggap selama dia bisa cari duit itu sudah cukup. Padahal saya pun bekerja dan tidak bergantung dengan dia. Tp kalau disuruh putus, diapun tak mau. Disuruh berubah dan berdiskusi sulit, ada aja alasannya.
Mungkin seperti komen2 yg di atas, wanita terbiasa menurunkan standartnya, yang ujung2nya bikin menyesal, itu terjadi pada saya 🙃
Ya saya selalu wanti - wanti ke anak perempuan cari laki yang intelek dan mau tertarik pada isi parenting dan pengembangan diri karena nanti penghasilan tinggi gak diimbangi intelektual dan pengembangan diri jadi nya ego doang yang tinggi
Bener banget sih pernah beberapa kali menjelaskan apa itu feminimisme dan kesetaraan gender di sosmed terutama Efbeh disitu gwej langsung diserang sama laki-laki yang gak terima sama opini tersebut, mereka justru menganggap bahwa kesetaraan gender itu hanya dimanfaatkan wanita untuk mendapatkan "hak istimewa saja" padahal konsepnya kesetaraan gender itu bukan kesana tapi banyak dari "mereka" menganggap seperti itu. Gw juga sampe lelah balesin satu" dan menjelaskan tapi tetap aja dibantah malah pada bawa ke konteks agama padahal jelas beda.
Dari diskusi yang saya simak, merek bertiga selain Bg Rocky nampak banyak belum paham arah tema diskusi mbak nana arahnya kemana. Sedih sih, mereka sebagai publik figur mewakili laki-laki tapi banyak yg belum pas pemahamannya. Saya sebagai seorang guru selalu berusaha memberikan pemahaman terkait 'beratnya sebagai perempuan' kepada siswa siswi saya. Semoga kedepannya Indonesia lebih cerdas, lebih bijak, dan menganggap perempuan sebagai 'teman setara'. Bukan hal mudah membuka pikiran laki-laki ditengah patriarki yang begitu besar di Indonesia. Terima kasih banyak diskusinya Mbak Nana.
Kadang Laki-laki yang benar2 memahami topik ini lebih milih memendam atau ngebungkam dari pada mengungkapkannya mbak sehingga ada laki-laki yang benar2 effort untuk perempuan tanpa mikirin resiko yg dia hadapi.....
@@aryawiraraja3155 semoga ya pak. Saya selalu berharap setiap perempuan mendapatkan laki-laki baik yang paham akan 'beratnya menjadi perempuan' ini. Semoga Indonesia semakin baik kedepan. Aamiin
@@dikajuliyanti4442 Amin mbak. Setiap kesulitan hidup laki-laki dan perempuan juga diberi kemudahan dengan sinkronisitas semesta dari Tuhan 🌌
Gemesss sama 3 orang itu
Ngak juga...mereka sharing yg bagus bisa buat contoh apa adanya
perempuan tidak pernah ragu ambil keputusan, sedangkan laki laki ambil keputusan harus dipikirkan (logika)
3 panelis lain cuma mengutarakan POVnya hanya dari melihat perempuan yg ada disisinya (istri&anak) dgn privilege yg sudah ada skrg, tp lupa banyak perempuan dari berbagai keadaan diluar sana yang mereka tidak pernah tau situasinya.
Mreka ga ngerti konteks🤣mreka pikir,mreka diundang utk bahas kehidupan keluarga mreka,pdahal utk bahas perempuan secara umum di masyarakat..untung ada rocky gerung yg emg profesor,mengerti konteks,dan jelasin sesuai fakta,data,dan teori sesuai yg terjadi di masyarakat..klo ga ada dia,kasian bgt nana harus nurunin level kecerdasannya utk ngimbangin 3 org ini😭🤦
"Susahnya jadi perempuan" Tp kenapa fokusnya membina keluarga dan bg RG selalu dikatakan tidak paham karena tdk merasakan. Untuk memahami wanita menurut ku tdk harus yg sudah menikah 😌
Iya. Pola pikir dungu ya begitulah wkwk
Anang cacat logika sih, masih heran kenapa anang jadi juri, sok asik pula
Jujur malu banget sm setiap statement mas Anang, salah ngundang sii mba nana jatohnya kurang mengedukasi karena gadapet point apapun dari statementnya. Sebenernya Bang Rocky sudah mengsarkas dengan nyebut laki2 dungu tp ya dr awal juga udah g paham pointnya apa jd ngangngong, sekian🙏🏼
saya 100 ℅ setuju,memahmi perempuan gk harus menikah dulu
@@ilannurdila8275 itu kesengajaan mbak biar penonton tau budaya patriarki di inonesia ini gimana perkembangannya
Laki laki bisa menahan Pain tapi perempuan itu menahan misery (penderitaan) ...kelass bung Rocky!
SEMUA PENDAPAT DARI KEEMPAT NARA SUMBER BAGUS❤
LAIN ORANG LAIN PENDAPAT, LAIN KEPINTARAN, LAIN PENGALAMAN, LAIN LATAR BELAKANG, YANG SEMUANYA MEMBUAT PODCAST INI KEREN KARENA BERBAGAI PANDANGAN PENDAPAT DARI KEEMPAT ORANG HEBAT INI❤❤❤❤
Terimakasih mba nana sudah mengangkat topik ini.
Saya salah satu contoh perempuan yang sangat relate dengan topik-topik patriarki, apalagi setelah menikah dan memiliki anak. Selain poin-poin di dalam video ada banyak lagi contoh dimana perempuan korban dari patriarki, seperti:
-perempuan kalo mau ninggalin anak sama suami di bilangnya “nitip anak ke ayahnya” padahal tugas mengurus anak itu bukan hanya perempuan saja kan
-perempuan seharian mengurus semua kebutuhan anak tidak pernah diapresiasi, tapi ketika bapaknya yang nyuapin, mandiin, nidurin anaknya langsung diberi apresiasi setinggi2nya “wah hebat ayahnya mau ngasuh anak nya” atau “mamanya kemana kok anaknya sama bapaknya”
-perempuan mau sekolah yang tinggi ada aja persepsi “ngapain sekolah tinggi-tinggi ujung-ujungnya di dapur” tapi laki laki gak pernah mendapat hal seperti itu, mimpinya selalu disupport tidak seperti perempuan yang diremehkan
-perempuan dituntut harus cantik ketika di rumah pake baju bagus dsb tapi lakilaki tidak
-perempuan saat keluar rumah sebisa mungkin harus pake baju tertutup gak boleh pake baju kaos sama celana pendek doang, tapi lakilaki boleh, alasannya menghindari pelecehan, padahal yang salah dalam pelecehan itu ya laki-laki yang tidak bisa mengontrol nafsunya tapi malah perempuan yang lagi lagi dituntut untuk mengikuti maunya publik😢
-perempuan kalo udah jadi ibu terus mau bekerja pasti ada pesan “gapapa mau kerja asal kewajiban di rumah gak terlupakan (dlm artian urus anak dan beberes rumah dilimpahkan jd urusan perempuan) padahal harusnya ketika pasangan suami istri sama-sama bekerja dan memiliki anak, tugas mengurus anak dan beberes rumah jadi tugas bersama bukan lagi sepenuhnya jadi urusan istri😢
dan masih banyak lagi ketidakadilan yang saya rasakan sebagai perempuan karena patriarki ini, dan jujur penderitaan jadi perempuan ini membuat saya berandai-andai jika saya bisa menawar lahir ingin menjadi perempuan/laki-laki, saya ingin menjadi laki-laki, karena memang jadi perempuan itu sulit.😢
Karna laki2 memang banyak maunya,dari perempuan dan bertahan lajang bila gk dapatkan wanita yg bisa penuhi semua kemauannya,sedangkan wanita sama banyak maunya,tapi nyerah dan turunkan standar/terima apa adanya jika dah berumur belum nikah,blm lagi soal nurut kalo dah cinta,kaya sapi yg diikat hidungnya
Jadi salah wanita sendiri menurunkan derajatnya...
@@werryfirmansyah-qz6kt damn true 😥
ho'oh ho'oh mbajk, jadi laki laki tu gampang banget mba gaada yangs esulit jadi perempuan
Selain laki-laki sudut pandang patriarki itu sebenarnya juga di anut perempuan itu sendiri.. Karena "sudut pandang patriarki itu beroperasi di dalam alam bawah sadar kita.. " (Rocky Gerung)
Untuk poin yang anda jelaskan selain yang kelima sudah dirangkum di video. Khusus nomor 5 ini masalah yang rumit. Kalo bahas agama disini sulit nya karena aurat perempuan emang hampir seluruh tubuh nya kecuali muka dan telapak tangan nya. Sedangkan cowok hanya pusar sampai lutut nya maka karena itu pakaian perempuan gak bisa sebebas laki" yang keluar rumah pakai dalaman sama sarung juga gpp. Kalo soal pelecehan disini bisa salah kedua belah pihak cowok ya pikiran mereka emang alami nya cenderung liar ini ibaratkan perempuan adalah umpan dan cowok pancingan nya kalo dapat ikan kan umpan nya kemakan dimana kalo cewek pakaian nya minim apalagi banyak lekukan di dada belum kalo yang gede bagian sensitif itu juga cenderung bening da mulus itu sifat manusiawi kita mahluk visual pasti akan lihat fisik dulu baru setelah ketemu dan berinteraksi langsung kita lihat diri dia yang lain. Semoga terbuka dengan pendapat saya ini dan maaf kalo misalkan dari beberapa kata saya ada yang menyingung atau menyerang saya cuma mengutarakan pendapat saya sesopan mungkin bisa benar dan bisa salah karna ini hanya pendapat pribadi saya. Terimakasih
Gua akuin Rocky Gerung emang mental juara diundang di acara tema obrolan gini👍😂
Siapapun yg jomblo pasti jiper diundang obrolan gini😂
Emang rocky gerung ngajar soal feminis jd emang dia paham bgt apa yg sedang dibahas krn dia gurunya
Pdjp rocky gerung jomblo kan ya
@@izzaalzana8912 emang untuk memahami soal feminis harus punya cewe dlu yak atau harus punya istri dlu yak
@lia novita disitu sering disudutkan karena pak RG dianggap hanya tau teori tanpa fakta belum pernah mengalami ,
@@izzaalzana8912 Rocky Gerung bicara berbasis teori bukan pengalaman pribadi lebih umum dan spesifik
Pak Rocky the best. Banyak orang melihat dan menilai dia seorang atau yg dibilang laki tak mampu mengatasi perempuan. Dibalik pertanyaan yg banyak yang di tantang dengn tekan, Pak Rocky lebih mengetahui apa yg merasakan seorang yg memiliki pasangan ketimbang orang yg memiliki pasangan hidup 😅🤣.
Saya baru suka nonton Rocky Gerung karena komen2nya yg menurut saya rasional dan tajam. Abis lihat ini baru terinfo bahwa beliau belum berkeluarga. sepertinya ini juga jadi unsur bagaimana seseorang bisa terasa begitu rasional (seperti) tanpa kompromi mungkin ya.. jadi ngga ada yg dikhawatirkan sebagai akibat dari apa yg diucapkan atau diekspresikan. Kereen.. 👍
huhu nontonnya nahan sakit hati sih, salut bgt sama Mbak Nana, karena waktu menyajikan topik dan data riset yg sama, kalo mbak nana yg bicara suka ditanggapin dengan: "masa sih", "iyakah", "di rumahku ga gitu", "aku ga gitu", giliran bang rocky yg bicara semua mau mendengarkan dulu pemaparannya, dari ini aja udah keliatan banget bagaimana posisi perempuan di kebanyakan lelaki.
kuharap narasumber dan semua orang mau membuka hati dan pikiran, menambah kearifan mengenai hal-hal yang terjadi di sekitar kita, kalau pada dirimu beberapa hal itu tidak terjadi, bukan berarti hal-hal itu tidak ada.
Rocky gerung bukan org yg ngaku2 feminis tetapi emang bener2 memahami feminis. Semenjak rocky gerung ngomongin soal perempuan dan bagaimana alam membuat rahim pada perempuan krn salah satunya perempuan yg yg mengajarkan soal keadilan mulai di dalam rahim. Dan rocky gerung jg pernah menerangkan bagaimana sejarah soal gosip yg dihembuskan perempuan yg di dalam rumah sedang bersekutu bersama iblis. Pdhl ketika itu perempuan di dalam rumah sedang membuat kreasi untuk di jual ke pasar. Dan ketika perempuan melalukan itu maka ada ketakutan dari laki2 ketika bersaing di pasar.
Liat full tentang ini dimana ya kak?
@@banikhaqi7916 rocky gerung bbrp kali ditanyain soal bagaimana soal perempuan tp itu di bbrp youtube tp bukan di youtubenya rocky gerung official. Pernah nonton di bbrp youtube tp lupa di chanel siapa. Coba ajah ketik rocky gerung feminis
@@lianovita2312 okey terimakasih kak
Kemarin juga sempet denger bung rocky ngomongin sedikit soal feminis saat di undang di yutub diklat hakim
@@banikhaqi7916 di rgtv
Ikut curhat sedikit yaaa...
Aku seorang istri dan ibu 1 anak (umur 4 th) yang alhamdulillah bekerja di kantor dengan kondisi fleksibel. Dalam keseharian aku merasa beban untuk memikirkan anak lebih besar di aku. Jadi saat suami kerja, aku kerja sambil bawa anak. Saat ada meeting yg penting, aku bingung mau nitip anak ke siapa, dan kalau nitip pun ada aja printilan yg harus di siapin. Sedangkan, aku ngerasa suami aku ga ada beban seperti itu, yaudah bekerja aja seperti biasa. Pernah diskusi hal ini sama suami, misal besok aku ada meeting trus tanya suami enaknya anak dititipin siapa ya, apa bisa suami handle beberapa jam aja? Namun, ga ada solusi. Ujung2nya aku mikir sendiri harus gimana. Sehingga sempet mikir, apa memang seorang suami itu tidak sebegitu memikirkan tentang keseharian anak? Seolah2 semua itu dibebankan kepada istri. Jujur aja, menurutku hal ini ga fair. Kadang pernah kepikiran pengen kayak suami, tapi pas malem liat anak ngerasa ga tega dan pasti dia butuh aku hadir di kesehariannya. Jadi kesimpulannya, aku setuju bahwa "Hidup sebagai perempuan itu lebih susah", tetap semangat perempuan2 diluar sana apalagi yg sudah menjadi ibu. Kita semua luar biasa!!!
Senasib mbak e
Semoga suaminya segera sadar bisa ikut meringankan
Dibantah deh sama anang "loh aku gak gitu kok. Aku juga ikut mikirin anak".
Iyaaa dia. Memang gk semuanya, Taaaapiii KEBANYAKANnya ya seperti cerita mbak ini 😢
Relate bgt mba
Semangat ya bu
Mas Anang wakil rakyat . Tapi referensi nya terlalu sempit terhadap perempuan .
Anang wakil rakyat cuma karena publik figur aj, tapi wawasannya KOSONG... Serius deh...
mbak Nana dan pak Rocky menunjukkan cara berpikir yang KERENN.. fokus ke inti masalahnya bukan hanya kulit luar dan subjektivitas semata.. Ditunggu part 3!!!
Yang menarik dari episode ini adalah ketika nana dan rocky menjadi socrates yang berpura-pura bodoh atau menjadi lebih tolol agar karena ingin mengungkap kelemahan pemikiran 3 narasumber lain untuk mempermalukannya didepan publik, tapi di lain moment nana dan rocky mampu membongkar dan menguraikan apa yang sebenarnya tak tampak. Berbeda dengan episode pertama yang secara komposisi narasumbernya equal, episode ini tak lebih baik dari yang sebelumnya, namun cukup menghibur, membuka perspektif baru dan mengedukasi agar temanya tetap sampai kekhalayak umum. Terbaik untuk tim narasi👌
Episode 1 yang mana ka kalau boleh tau
Yg tamu nya nadiem bakrie dll
Itu namanya pandai memposisikan diri, bukan pura² bod*h, itu dua hal berbeda, kamu ngk ngerti berarti.
@@ardipondaag3994 bukan nadiem bakrie wkwkwk nadiem makarim
@@rizchannel1402 klik deskripsi di atas, dibawahnya ada beberapa video termasuk part 1 dari tema ini. 1 tahun lalu
Beda banget ya sama part 1 yang narsumnya lebih progresif pola pikirnya (menteri nadim, reza rahadian, dokter tompi, arie kriting). Part 2 ini terutama Anang contoh nyata mayoritas pola pikir laki-laki di Indonesia. Cara dia yang selalu memotong pembicaraan Mba Nana, selalu mendeskreditkan, is the exact patriarchal problem/mannerism that we are supposed to fight.
Bener bgt.. Yg pertama itu contoh laki2 yg menghargai dan memuliakan perempuan.. Klo d yg k dua ini untung ada bang rocki.
justru bagus BIAR TERLIHAT BAHWA DI INDO MASIH BANYAK BANGET MODELAN ANANG ANNOYING SEKALI EGOSENTRIS
Rocky Gerung geleng2 lihat cowok2 ngomong. Bingung harus mulai dari mana. Kelihatan banget yg lain(Anang, Denny, Onad) tuh cuma berdasarkan pengalaman pribadi dan penghayatan pribadi ttg perempuan. Kayak Gak terpapar pengetahuan ttg sosial sama sekali. Kecuali si Onad, agak terpapar pengetahuan sosial tp masih ragu. Artinya sekelas pendidikan tinggi, pejabat, org berduit kayak Anang aja gak bisa melihat masalah perempuan. Krn yg dia lihat perempuan di sekelilingnya aja. Gimana sih, wakil rakyat tp kagak tau masalah apa yg dihadapi rakyat?
Saran buat mas anang, baca baca baca.. Mau baca langsung perhatikan langsung masalah di masyarakat bisa. Minimal lewat buku, atau jurnal yg tinggal baca aja. Haduuhh jauh bgt levelnya mas anang kalo diajak diskusi. Gak seru🥲 maaf ya mas anang. Kalo yg lain kan bukan pejabat, gak masalah.