"perawan" itu hanya istilah dari masyarakat. Dalam dunia medis tidak ada namanya perawan dan kemudian anggapan bahwa ketika selaput dara seorang perempuan ketika pertama kali berhubungan seks tidak mengeluarkan darah karena tidak perawan itu salah besar. Karena tidak semua perempuan terlahir dengan selaput dara, selaput dara memiliki berbagai macam jenis dan sifatnya berbeda setiap jenisnya, selaput dara bisa saja robek karena aktivitas ekstrem atau olahraga seperti bersepeda dan latihan bela diri. So hentikan stigma bahwa ketika pertama kali berhubungan badan si perempuan tidak mengeluarkan darah berarti tidak perawan atau pernah berhubungan badan sebelumnya. ITU SALAH BESAR !
Di medis memang gak ada istilah perawan, tapi kalo ngeluhin ttg selaput dara ke gyn, based on my own experience, pertanyaan yang keluar pertama dari mereka setelah w ngutarain masalah adalah, "sudah menikah atau belum?" Setelah ngasih yes/no baru pertanyaan w dijawab. Sejauh ini w jawab no dan solusi yg dikasih tidak solutif. H3h3h3h
Perawan dan perjaka adalah istilah untuk mereka yg belum pernah having sex(berhubungan badan/kontak langsung) sama sekali, dan emang bukan bahasa medis.
@@pelayantuhan5007 ya emang, tapi itupun juga jadinya ambigu. Emang orang bisa tu yakin darimana jika seseorang pernah berhubungan seks atau tidak? Ya kagak ad yg tau, hanya bisa bertanya ke orangnya (itupun kalau jawab jujur). Makanya konsep keperawanan/keperjakaan dah ga relevan dan harus ditinggalkan.
@@benny.pepper Merupakan istilah yg menjadi acuan .Krna siapapun yg melakukan having sex pertama kali ..itu berarti sudah membentuk ikatan emosionalnya,dan ini sudah ada penelitiannya.yg berarti ngga ada yg namanya kesetiaan kedepannya.Dan jaman sekarang semua informasi personal bisa ditracking.Mengenai pernikahan segala sesuatu harus diperhitungkan.
@@pelayantuhan5007 ikatan emosional? ga ada kesetiaan? Informasi di tracking? Jelasin poinlu satu" dengan jelas. Pernyataanlu ttg ikatan emosional tuh rada gajelas, kaitannya apaan? Emg semua hubungan seksual harus melalui hubungan super dalam antar pasangan gitu? Subjektif banget dah, pdhl realitanya lebih kompleks, tujuan dan alasan berbeda, ada yg hanya utk mencari pleasure, ada yg menganggap itu sakral, ada yg tidak peduli, dll. So kalo mau bikin klaim di argumen, kasih sumber dan dasar yang jelas. Terus kesetiaan, hubungannya juga apa. Terus klaimlu ini mengacu hanya untuk di lingkup masyarakat kalangan apa? Apakah hanya untuk negara atau masyarakat tertentu atau berlaku universal, dan mengapa. Tracking data pribadi, maksudlu media sosial? Bisa mengetahui aspek apapun mengenai kehidupan seseorang hanya dari meneliti sosial medianya? Wtf. lu overassumptive, argumen hanya didasarkan pada asumsi belaka.
wajib nonton drama jepang yg berjudul: The Full-Time Wife Escapist. Di situ bahkan ada diskusi tentang jika ibu rumah tangga dianggap sebagai pekerjaan, berarti sang suami harus menggajinya sesuai dengan peraturan. Drama yang bagus sekali untuk pandangan bagaimana memperlakukan istri dalam sebuah keluarga, entah dia jadi ibu rumah tangga atau jadi wanita berkarir.
@@kkumiso3759 halo, saya dapatkan infonya dari rangkuman teman saya yg waktu itu diberi ketika lagi pelatihan jadi surveyor mitra BPS. Kalau dalam definisi pekerjaan menurut BPS itu salah satunya yaitu orang yg membantu orang bekerja, contohnya IRT krn dia membantu dan menopang kebutuhan suaminya atau salah seorang anggota keluarga utk bekerja, itu termasuk orang bekerja. Maka dari itu IRT masuk kategori pekerjaan.
I liked the way Nadiem Makarim answering the question about sexual harassment. Beliau sama sekali tidak memberikan ruang untuk laki-laki mempunyai alasan (either biological or state of mind) melakukan tindakan pelecehan seksual. He emphasized on "CONSENT", which equally important for men or women.
tapi begitupun bnyk yg gak suka ama pernyataan pak mentri,menganggap bhw pak mentri melegalkan hub sex di kampus..hadehhhh...ada apa dgn pemikiran orng2 di negara ini
Pak Nadiem : membuka wawasan baru segala sudut pandang Tompi : status quo zaman sekarang Reza : Berbagi Pengalaman Arie : prespektif menghibur Mba Najwa : Presenter KOMPLITTTTT!! RATE 1000/100
Baru sempet nonton. Kebetulan aq & istri beda jenjang pendidikan. Aq lebih rendah, insecure iya. Ada keinginan buat bisa kuliah, biar bisa setara. Aq utarakan itu ke dia. Dia bilang, gelar hanya formalitas, asalkan nyambung itu cukup, pemikiran keren g selalu berasal dari org yg berpendidikan. Kebetulan kita pengusaha makanan yg baru merintis. Setelah menikah dia memilih resign dari karir dan bikin usaha bareng. Keliatan emg dia lbh kompeten, tpi dia g ngrendahin aq sbg suami. Dia masih hormat, menghargai aq sbg suami. Kalimatnya yg bikin terharu itu " suami istri itu partner, ayo saling kerjasama. Saling isi kekurangan dg kelebihan masing2". Dalam ati, aq ga salah pilih istri emang ❤️
Ari Kriting you are so man dengan bilang "justru saya malu memaksakan kehendak seksual ke istri ketika dia nggak mau. setidak mampu apa saya mengendalikan hawa nafsu sampai harus memaksa" 👏👏👏
Sering denger pernyataan "perempuan selalu benar" , justru tidak sama sekali kenyataannya perempuan lah yg di posisi serba salah 😌 Menarik sekali obrolannya 1 jam ngga terasa, next semoga ada topik2 spt ini lg kak najwa
Mb nana luar biasa tema” nya Mas nadim pikiranya dalam banget. Mas arie humoris dan sopan santun. Mas reza empati tinggi dan enak di dengar. Mas tompi rasional sesuai kenyataan Trimakasih wawasanya merubah pandangan . Semoga di acc permendagri 👍🏻👍🏻👍🏻
Kalau mayoritas pria di Indonesia seperti mereka (baik dari pemikiran maupun tindakannya) saya yakin wanita tidak akan takut untuk menikah dan akan banyak rumah tangga yg menghasilkan generasi berkualitas.
Thx god, saya ternyata selama ini telah menerapkan sikap hormat thd Perempuan yg sudah sesuai kaidah kesetaraan. Meskipun di kalangan teman sesama cowo, saya diketawain krn terkesan takut thd perempuan. Pdhl itu suatu wujud menghargai Perempuan. Perempuan itu perlu dijaga bukan krn wanita itu lemah, tapi Perempuan dijaga karena ia layak utk mendapatkannya.
@@wahyuzuhrul4926 cmiiw. kata WANITA itu berasal dari bahasa jawa yang artinya "wani ditata". menurut etimologi jawa, kata wanita itu memiliki kesan inferior dan cuma sekedar objek. wanita secara kultural dipersepsikan sebagai makhluk yang sudi untuk patuh. wani nyuwita. wani ditata. artinya, wanita bakal mulia kalau dia patuh sama laki-laki dan harus dimiliki laki-laki. energi dari kata "wanita" itu pasif dan submisif. sedangkan kata "perempuan" dalam tinjauan etimologis, berasal dari kata EMPU yang artinya tuan. empu artinya orang yang mahir, berkuasa. persepsinya tidak lagi semata objek, tempatnya lebih terhormat dan lebih bermanfaat. kata perempuan itu lebih baik karena terkesan empowering, mandiri, berdaya.
@@raven3486 makasih banyak ka edukasinya. Saya dari kecil diajarkan kalo wanita itu "perempuan yg dewasa" sampe saya punya pola pikir perempuan=girls wanita=woman Bahkan sekolah juga ngajarinnya begitu 😭
Setuju banget sih sama ka reza dimenit 43:28 yang bilang " Cuma Bercanda dan gak seheboh itu kok " Kaya gada hal lain yg bisa dijadiin candaan gitu sampe hal2 sensitif kaya gitu bisa dibecandain, setuju juga sama pak nadiem soal " power " Apalagi dilingkungan sekolah, sempet denger cerita dari adek SMPku yg dilecehkan guru PPLnya dan berujung si guru bilang nya " Cuma bercanda heboh amat " Itu sumpah bikin aku mau meledak tau gak sebagai ibu dari 2 anak perempuan, mudah2an program intern kemendikbud soal issu pelecehan seksual di lingkup pendidikan ini bisa terlaksana, jadi sanksi2 yg diberikan untuk para pelaku seksual ini juga bisa tepat dan gak melahirkan pelaku2 baru
Well said banget semua narasumbernya. Ditambah lagi dari backgroundnya, ada keluarga dengan peran orang tua yg setara, single parent, yg keluarganya dominan perempuan, sampai yg tumbuh besar dan dikelilingi perempuan. Dan mereka pun menjadi punya perspektif masing-masing. Suka banget diskusinya, makasih mba nana sudah menyediakan ruang diskusi dan membagikannya secara cuma².
ah haaaaa... Opss. Dasar Wanita! Mentang-mentang Perempuan.! Ternyata, Di balik kelembutan dan kehalusan hati si perempuan, ternyata ada Power | Kekuatan yang dahsyat, lagi menggemparkan Dunia 1. Perempuan Dictator dari Russia Namanya: Catherine √ 2. Ratu Isabella dari Spanyol. 3. Ratu Elizabeth dari England. dan, sekarang Madam Vice President of the United States Her Excellency Mrs. *Kamala Harris* Thank you. And may God's peace be Upon you. Thank you. ### .
ah haaaaa... Opss. Dasar Wanita! Mentang-mentang Perempuan.! Ternyata, Di balik kelembutan dan kehalusan hati si perempuan, ternyata ada Power | Kekuatan yang dahsyat, lagi menggemparkan Dunia 1. Perempuan Dictator dari Russia Namanya: Catherine √ 2. Ratu Isabella dari Spanyol. 3. Ratu Elizabeth dari England. dan, sekarang Madam Vice President of the United States Her Excellency Mrs. *Kamala Harris* Thank you. And may God's peace be Upon you. Thank you. ### .
Dan ngomong2 mengenai kita butuh laki2 yg bisa menghargai wanita itu bener bgt. Aku punya satu cerita curhatan temen cowo. Ceritanya wktu itu dia lgi anter cewenya pulang ke Tangerang naik kereta.didlm kereta ada perempuan yg berdiri d sebelah dia yg d belakangnya ada laki2,ya bisa di ktakan penuh lah itu kereta. Trs si laki2 itu Kaya mau gesek2 kemaluannya ke belakang badan wanita tsb. Pas bgt temen w liat,dan karena temen w liat si cewe ngerasa risih akhirny temen w bilang : mb pindah aja kesni sebelah cewe saya,Biar saya yg disitu. Akhirnya si cewe ini pindah. Trs temen w lgsg Negor laki2 brengksek itu. Thats why..kita butuh bgt laki2 yg menghargai perempuan.
seneng banget nonton diskusi ini!! selain menyebarluaskan awareness seru juga denger perspektif dari semua bintang tamu. dan juga ini topik yang aku pengen banget banyak yang bahas karena yang aku rasain sehari-hari masih banyak ketimpangan hak antara perempuan dan laki-laki. selain itu stigma dan tuntutan mengenai perempuan masih merajalela di Indonesia. semoga kedepannya masyarakat, terutama laki-laki, lebih paham akan isu ini dan tidak lupa mewujudkannya. dan juga semoga pemerintah lebih ketat dalam memperjuangkan hak dan perlindungan terhadap perempuan.
Tapi fyi wanita jaman sekarang paling diuntungkan daripada zaman2 sebelumnya, mindset manusia nya udah progresif, ada cancel culture, dan secara data rata2 influencer wanita lah yang lebih banyak jumlahnya drpada pria yang notaben nya influencer itu duit nya banyak tapi kerja nya gak secapek jadi engineer. Btw fyi aja yaa tetep harus dimajukan kok hak wanita
Ari kriting dalam membahas sesuatu terkait hal yang dekat dengan dirinya selalu saja berkelas. Salah satu indikator orang yang cerdas. Jiwa oratornya sangat kuat. Sehat selalu bg Ari dan keluarga.
tersentuh bgt sama Kata Arie kriting ttg marital rape, "saya sih pribadi malu ya kalau saya paksakan punya keinginan sama istri, saya malu dengan diri saya. Serendah apa? setidakmampu apa saya menahan hawa nafsu sampai harus memaksakan hal sedemikian rupa?"
Salah satu pesan moralnya ... Pentingnya menundukkan pandangan, bukan hanya perempuan yg wajib jaga diri, tapi laki² pun harus tundukkan pandangannya. Selebihnya saya setuju pak Menteri 👍 consent is consent
Ulasan Ari kriting tentang masalah marital rape sangat agamis sekali krn mmg sejatinya hubungan suami istri dalam islam pun sangat dijaga dan sangat mengedepankan akhlak, moral dan adab. Suami ga bisa main paksa begitu saja thd istrinya jika punya hasrat seksual. Mengajak istri berhubungan seksual harus ada pendahuluan (foreplay). Ini yg sering dilupakan oleh byk suami2. Menghargai istri dan menerima penolakan dg tdk marah harus diutamakan. Sayang yg selalu dibahas diforum2 ceramah justru penghakiman demi penghakiman thd wanita. Pdhl byk juga kan hadits2 dan ayat2 yg menyuruh suami harus berbuat sebaik2nya akhlak thd istrinya. Islam tdk pernah mengajarkan atau mendidik wanita sbg budak laki2. Justru islam ada utk menjunjung kemuliaan wanita.
@@kimjunkyu3388 Nah itu. Yang jadi masalah, itu gaslighting : memaksa tapi dibungkus dengan bujukan. Perempuan sudah bilang 'tidak' masih dibujuk sampai bilang 'ya' dengan macam-macam alasan sampai perempuan merasa bersalah.
Menit 47.55 dr.Tompi, we need to remember bahwa bisa jadi seseorang punya sexual fetish. Nggak perlu yg serbet/jarik apalah, sesederhana melihat cewek berjilbab justru lebih menggoda daripada cewek tanpa jilbab. Ada cowok yg justru turn on saat lihat perempuan pakai jilbab. Mungkin ini masuknya personal preference ya, macam konsep keperawanan antar dua orang yang tadi sudah dr. Tompi jelaskan. Dan aku setuju banget bahwa seturn on apapun kita sebagai manusia, kita selalu punya akal untuk mengambil keputusan.
Nah setuju sm kmu. Aku jg mau komen gini dan terwakilkan ke kamu. Banyak cowo yg malah lebih turn on ketika ngeliat yg pkaiannya tertutup (fetish). Mereka ngerasa kyk ‘ngebuka bungkus permen’ dan lebih challenging
@@Itsmesmileyface Sayangnya sebagian orang memang lebih turn on dengan orang berjilbab. Saya pernah baca kisah seseorang yang suaminya lebih turn on kalau dia lagi pakai mukena atau jilbab panjang daripada nggak. Orang-orang yang seperti ini, bukan lekukan tubuh kita yang membuat turn on, melainkan tantangan/deg-degan atau apalah saat menduga-duga seperti apa sih yang ada di dalam itu, juga perasaan yang muncul ketika akhirnya mereka bisa melihat isinya yang membuat mereka tertarik. Atau bisa juga orang-orang ini sebenarnya memiliki fetish terhadap benda-benda atau bagian tubuh yang tidak ada hubungannya dengan hal seksual, seperti mukena, kerudung itu kan jelas tidak ada hubungannya.
Jujur aku belum sering nemuin permasalahan ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan. Tapi ada satu yang betul-betul hampir jadi masalah yang aku temuin, yaitu beauty standart, mau itu perempuan atau laki-laki. Bukannya memojokkan, tapi KEBANYAKAN yang mengedepankan penampilan untuk menjadi pasangan itu adalah laki-laki. Bukan hanya dalam mencari pasangan malah, aku pernah temuin ini untuk tes masuk eskul, sebaik apapun yang udah aku pelajari, kecewa pas pelatihnya bilang "karena kalau sudah cantik, masalah bisa atau enggaknya kita bisa ajarkan dia nanti". this is not fair
Baru selesai liat part 1 dan 2 nya, aku lebih suka yg part 1 karna apa? mereka lebih menghargai dan menerima isu itu ada dan mengajak orang jangan berbuat hal demikian, liat part 2 duh-aduh deh apalagi dengan 3 lelaki yang sudah menikah namun mereka mencoba menyamaratakan opini yg terjadi disekitar mereka dengan apa yg sebenarnya terjadi pada perempuan. Gile sih ini pembahasannya, apalagi tiap pertanyaan mba nana hampir sensitif semua kalo secara universal. Semoga semakin banyak lelaki yg punya pemikiran kek gini dan punya kontrol akan hal itu.
SETUJU BUK!!! part 1 diskusi sangat santai dan terlihat balance saling melengkapi dan menerima terhadap pendapat satu sama lain mengenai pandangan-pandangan dari masing-masing narasumber. part 2 diskusi sangat terlihat bahwa 3 narasumber berusaha mendominasi pandangan sehingga lebih menjorong ke arah patriarki yang masih ada di dalam bahwa sadar mereka, padahal mereka sudah memiliki pasangan sedangkan yang tidak memiliki pasangan lebih netral dan berusaha meluruskan pemikiran yang hampir belok. overall kedua part ini benar-benar luar biasa, sangat membuka pikiran banget tentang pernyataan "perempuan slalu benar" itu justru tidak sama sekali kenyataannya karena perempuan selalu berada di posisi yang serba salah.
Sama seperti kasus pelecehan mahasiswi di universitas riau giliran mahasiswi sudah spek up dosennya membela diri dan malah menuntut balik 10Miliar berlindung di balik kekusaan dan jabatan yang dia pegang tolong buat kemendikbud awasi kasus ini kasian video sudah tersebar di media
Benerlah kata orang tua dulu, kalo mau memperbaiki kondisi negera atau generasi penerus maka hargailah perempuan karena di tangan perempuanlah perubahan dapat terjadi.
Equal klo ngomongin kondisi negara & Perubahan mah, bersama sama ga hanya 1 gender... Ga ditangaan wanita aja, buktinya Megawati jadi presiden Ga ngerubah apa apa..... hahahhahaaahahahahaha
@Sam Actually dia ngga bilang bahwa laki-laki nggak berperan. Cuma di negara ini respect ke perempuan lah yang justru masih harus di tingkatkan di banding ke laki-laki karena masih ada jejak jejak budaya patriarki yang menganggap kedudukan perempuan dan laki-laki beda. Dari zaman penjajahan ini udah ada. Derajat laki-laki cenderung di atas. Tanpa kampanye respect ke laki-laki juga sejauh ini laki-laki masih cenderung lebih dihormati dari wanita. Karena itu konteks perubahan difokuskan ke wanita yang sampai sekarang masih sering direndahkan padahal prinsip patriarki udah dihapus. "Di tangan perempuan lah perubahan dapat terjadi" bukan berarti di tangan laki-laki enggak. Tapi ada beberapa perubahan yang memang cuma bisa dibuat oleh perempuan.
@@muloyoung That's the point. Enggak hanya satu gender. Nggak bisa menyalahkan Megawati aja dong, tim parlemen kan melibatkan laki-laki juga, berarti laki-laki juga gagal. Tapi sebenernya mereka gak ada yang gagal kok. Kadang rakyat aja yang terbutakan naluri konsumerisme dan nggak bisa menghargai perubahan kecil. Lagipula jangan ambil 1 manusia aja sebagai contoh, perempuan yang jadi tokoh publik ada banyak.
Utk cewek yg blm menikah mungkin kl memilih suami pilihlah yg paham kesetaraan. Bahwa bnyk peran dan fungsi domestik yg bisa dikerjakan bersama atau dipertukarkan spt memasak, mengurus anak, mencuci, mengantar sekolah dst itu bisa dilakukan bersama, bukan hanya mjd beban perempuan. Krn kodrat perempuan yg tdk bisa dipertukarkan hanya menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui. So, kl suami sangat superior dan tdk paham kesetaraan , pasti kalian bakal capek deh..
Bener banget mbak. Saya single dan keluarga menerapkan sistem "apapun yg terjadi di dalam rumah adalah tanggung jawab perempuan". Padahal masak nasi, cuci piring, cuci baju adalah basic life skill. Capek membatin mulu. Yg disalahkan perempuan teruuus. Laki-laki bebas . Ga peduli sama kebersihan rumah gak masalah
Kalau kita semua paham aturan islam dalam rumah tanggah. Masya allah deh, kaliam tahu bahwa aturan islam sempurna sesuai naluri kita dan kebutuhan kita. Ayuk samsam bljar islam
Saya kuliah ambil skripsi ttg feminisme yang membuat saya paham dan jadi feminis juga. Setelah menikah ada beberapa yg suamiku setara, namun ada beberapa hal yg dia masih belum menganggap saya setara. Akhirnya kompromilah dan banyak mengalah. Mau bagaimana lagi saya jadi istri di timur yg memang kulturnya lebih lelaki sentris.
Saya Papua. Masih ada perbedaan antara laki laki dan perempuan mulai dari, pekerjaan rumah Sampai pendapatan, dan apapun yg terjadi di dunia ini,, ujung2 nya pasti yg disalahkan perempuan ( soal baju,sikap ) pdhal dia korban. So konten ini sangat menarik. Semoga ada lagi konten yg seperti ini. Berbobot. 👍
i love Nadiem's way of thinking! very logical and critical. very progressive and is aware of his priviledge as man and aware of the women suffering. semoga bisa kayak beliau!
Setuju bgt kak Nana, penghasilan ngga jadi masalah, tapi kalau ngobrol ngga bisa memahami, awam sama apa yg di diskusikan, beda bgt background pendidikan nya lama lama pasti sebel deh.
Salut buat cowok2 yang gak baper kaya mereka nih. Kalau lebih dari separuh laki2 di dunia kaya gini gak ada lah yang namanya gerakan feminist. Thank you yah sudah menjadi laki2 yg sejati dan percaya diri sehingga tidak pernah memandang atau berfikir perempuan harus lebih rendah posisinya drpd laki2
Masalah standar kecantikan itu selalu berubah di setiap zaman "tergantung trendnya". Gw pernah baca klo standar kecantikan putih langsing di abad 21 itu dipengaruhi oleh film barbie (ya taulah dulu gmna ngehitsnya). Beberapa wilayah eropa jaman dulu, wanita gemuk jd trend karena dianggap paling cantik (image yg dibangun pihak kerajaan, artinya penguasa "bisa" berperan) Dan soal stigma "laki-laki bekerja diluar sedangkan wanita dirumah" jg dibangun dari realita jaman dulu yg dibangun selama ribuan tahun dimana manusia masih nomaden dan cuma makan hasil buruan, sehingga "dulu" masuk akal kalo wanita di rumah nunggu suami pulang berburu. Tapi realitanya udh berubah, dan persepsi itu mulai ga relevan di banyak wilayah di belahan dunia. Tinggal manusianya bisa atau tidak "beradaptasi sesuai lingkungan dan kebutuhan"
Mau jadi perempuan ataupun laki2 akan sangat menyenangkan jika kita punya lingkungan yang baik dan respect kepada kita sebagai laki2 maupun perempuan. Jadi yuk ciptakan linkungan yang positif yang ga hanya judgement tanpa tau posisi pribadi laki2 atau perempuan itu.... Yuk naikin Respect n Empathy ke sesama
Untuk kekerasan sexual terjadi bukan hanya di dunia perkuliahan, bahkan di dunia sekolah dasarpun sudah banyak terjadi bahkan itu yang bahaya karna anak belum paham akan hal tsb dan blm berani untuk berbicara. Semoga dunia pendidikan kita di Indonesia terus berbenah
Jujur saya pernah mengalami “pelecehan seksual” dan saya merasakan betapa saya dihakimi habis-habisan padahal saya ini korban. Miris dan cuma bisa nangis dalam hati, karena dunia menganggap saya mempermalukan diri saya sendiri dgn speak up. Padahal saya butuh perlindungan, pakaian saya bukan pakaian yg tidak senonoh, saya pulang malem karena sebab dan alasan. Tapi semuanya seolah-olah dipojokkan ke saya dan memandang saya perempuan tidak baik-baik. Sakit. Tapi hal-hal spt ini yg membuat korban pelecehan seksual engga speak up dan membiarkan mereka masih berkeliaran diluaran sana dan menganggap hal itu hal yg biasa. Sedih sekali
@@soekarnosenjusensei6691 Aduh lu tinggal di pedalaman mana tong? Coba main ke jakarta lah, disini banyak cewek baik-baik yang kerja shift malem. Ga usah jauh-jauh yg kerja kantoran lah, Emak-emak penjual ikan di muara angke juga baru aktif dari malem sampe pagi hari !!
saya sebagai wanita senang sekali melihat dan mendengar diskusi ini, semoga kita bisa senantiasa belajar, berkembangn dan juga berevaluasi, to a better future for us! thank you!
1 jam yang sangat menyita fokus aku untuk menyimak sebuah konten sampai ga kerasa kalo ternyata video ini bisa diselesaikan dalam sekali duduk. harapan aku, dengan adanya pembahasan ini bisa menjadi bekal untuk ego bagi setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan untuk meningkatkan kesadaran bahwa pentingnya untuk menghormati satu sama lain, dalam aspek apapun.
Aku suka ini dibahas. Karena menjadi perempuan dituntut cmharus bisa berhasil di semua bidang. Bagus di karir, rumah tangga, sekolah, penampilan fisik, berperilaku baik/tata krama, bisa masak, punya energi untuk menjadikan rumah cantik & bersih, harus bisa mandiri membantu suami, setia mendukung suami dari awal hg sukses. Secara psikologis mmg banyak beban. Laki2 biasanya kalau sdh menikah gak terbebani harus 6 packs. Sementara perempuan kalau sudah melahirkan, punya anak 😬… ( ada aja komen: apa gak takut nanti suaminya lirik wanita lain ??? )
Susah karena Adiksi Digital.. Padahalkan Smartphone itu hanyalah Komoditas perdagangan, Media sosial hanyalah mewakili mata, Serta ekspresi Wajah Hanyalah Prank, EDUKASI BEGITULAH YANG KITA PERLU 🆙🆙😊🙂
@official asiangirl yodah besok2 bilang aja sebanyak yang dikasi aja.. kadang orang tua ada kepuasan tersendiri gitu marah2in anak biar pada tau orang sekitar.. dikira kita anak bukan manusia apa
@official asiangirl dulu aku juga jerawatan, mbak. Coba olahraga krn berkeringat membantu sekali, tidur cukup, minum air putih, makan minuman sehat (smoothies utk detox perut) kulitku gak ribet sbnrnya cuci muka sampai bersih dan 2x/mgg tambahan dgn toner doang. Aku dulu capek coba ke dokter kulit, pake ini itu. Ternyata cm itu doang. Mau haid cm maskeran..smg problem dgn kulit selesai segera ya, mbak. Semangat 👌👏🏼
Di budaya kita masihsaja mmg kl rumah berantakan, entah mertua atau org tua yg kunjung cepat sekali judge, pdhl pekerjaan rmh bisa team work sama suami. Kl istrinya lagi lelah, harusnya suami take over. Banyak laki2 yg belum “aware” karena zaman skrg kan berubah. Mmg hrs team work, dong. Termasuk soal parenting, membantu PR anak2, dll. Juga laki2 boleh kok nangis, di budaya yg masih kuat tabunya, terkadang gak sehat juga blg ke anak laki2: boys don’t cry. Well, we are all humans. We can cry to release our emotions sometimes.
kesini krn hbs nonton part 2, vibe ny beda banget.. yg disini santai bgt, ga ad yg saling bantah.. beda bgt sama part 2. tp sma sma bagus sih, dua duany ada 'sisi' sendiri.
BENER BUK!!! part 1 diskusi sangat santai dan terlihat balance saling melengkapi dan menerima terhadap pendapat satu sama lain mengenai pandangan-pandangan dari masing-masing narasumber. part 2 diskusi sangat terlihat bahwa 3 narasumber berusaha mendominasi pandangan sehingga lebih menjorong ke arah patriarki yang masih ada di dalam bahwa sadar mereka, padahal mereka sudah memiliki pasangan sedangkan yang tidak memiliki pasangan lebih netral dan berusaha meluruskan pemikiran yang hampir belok. overall kedua part ini benar-benar luar biasa, sangat membuka pikiran banget tentang pernyataan "perempuan slalu benar" itu justru tidak sama sekali kenyataannya karena perempuan selalu berada di posisi yang serba salah.
Soal perkataan Mas Nadiem untuk saling mengingatkan, jadi inget konten reels di IG, bule Amerika, cowok, yang kira-kira gini isinya: Kadang kita ngingetin, gak harus langsung diceramahin A to Z. Cukup ngomong "No, you shouldn't say that, you didn't just say that right?" alias "Eh jangan gitu lu, masa ngomong gitu lu". Lalu dengan sendirinya mereka akan mulai mengoreksi dan rethink tanpa harus kita gurui. Biarkan otak mereka sendiri yang langsung sadar bahwa mereka keliru. Btw, respect banget buat Mas Nadiem apalagi setelah Permendikbudristi Kekerasan Seksual diresmikan. 👏🏽
Seneng bgt bisa nonton diskusi yg begitu bermanfaat yang bisa membuat para lelaki jadi open minded dan membuat para perempuan lebih berani utk memilih melanjutkan ke pendidikan yg lebih tinggi tanpa harus mendengarkan “stigma buruk” dr pandangan org org . Thankyou narasi !
Auto gw jadi pintar pas lihat dan dengar mereka sharing dan berpendapat… keren poll sihh… perbanyak yg kayak gini mba Nana… para intelek yg mampu memberi input yg positif dan yg mampu memberi perkembangan positif untuk pikiran bahkan in real life…
Pak Menteri, tolong kawal terus kasus pelecehan seksual di kampus yg terjadi baru2 ini, semoga ada keadilan dan semoga korban mendapat perlindungan dan penanganan psikis yang baik oleh yg berwenang. Kami, para perempuan juga ingin merasa aman.
Susah karena Adiksi Digital.. Padahalkan Smartphone itu hanyalah Komoditas perdagangan, Media sosial hanyalah mewakili mata, Serta ekspresi Wajah Hanyalah Prank, EDUKASI BEGITULAH YANG KITA PERLU 🆙🆙😊🙂
@@NengWildun Susah karena Adiksi Digital.. Padahalkan Smartphone itu hanyalah Komoditas perdagangan, Media sosial hanyalah mewakili mata, Serta ekspresi Wajah Hanyalah Prank, EDUKASI BEGITULAH YANG KITA PERLU 🆙🆙😊🙂
Setuju banget kita buka diskusi seperti ini, bagus banget. Semoga dg adanya konten² seperti ini juga mendukung keterbukaan pemikiran manusia sekarang ini, supaya mereka berubah ke arah yg lebih baik.
Menarik bahas tentang "kamu terima ga kalau pasangan kamu pendidikan/penghasilannya lebih rendah atau tinggi dari kamu?" Karena, seringnya yang tidak terima latar belakang dan kondisi pasangan tuh bukan kita, tapi orang tua, keluarga, atau orang-orang terdekat. Ini tantangannya.
Terkadang menjadi wanita itu mudah Terkadang juga terasa sulit Namun, setelah nonton ini Rasa mudah dan sulit jadi 1 motivasi yaitu "bisa" Apapun itu dan bagaimanapun itu medannya, bisa dilalui dengan menjadi pribadi yang independen, jangan bergantung kepada yang lain Peduli boleh, percaya jangan ..
Berharap banget banyak diskusi" kaya gini, cukup forum kecil, diskusi bareng temen, tp bisa jadi ngebuka dan ngeliat segala hal dari berbagai perspektif..
sya sdah 2 kali nonton ini, tapi dan 1 yg sy tangkap ,,,, literasi kali ya baik laki2 maupun perempuan, agar menjadi masyarakat yg cerdas, beragama yg bermoral, wanita yg tegas dan laki2 yg berempati, terimakasih para narasumber🌹 semoga ada narasumber2 lain dilingkungan kami💪
Dengerin ini bikin gw semakin bersyukur sama suami gw sekarang, karena dia bener2 komitmen menjadi suami dan orang tua yg GAK seperti papanya. Sbg suami istri bener2 work as team, jadi bener2 kodrat yg menempel kpd gender itu yaa kayak hamil,melahirkan dan menyusui, sisanya life skill yang dimana kita saling support. Pekerjaan rumah ya dikerjain sama2 ga ada porsi2 lo ini gw itu, yang bisa dikerjain sama siapapun ya kerjain aja. Dan itu kadang ditentang bgt sama orang banyak terutama ibunya..zzzz
Ini diskusinyaa bagus bangeett!! sepanjang video saya banyak menganggukan kepala juga berfikir. Perspektif dari sisi seniman yang sering dianggap bebas, dari sisi edukasi yang sangat penting, dari sisi orang-orang indonesia yang mungkin dianggap kontras, dan dari sisi dokter kecantikan pun ada. Sangat lengkap dan opini semua panel enggak ada yang bias. Sangat netral dan membuat pemikiran lebih terbuka. Good job Mbak Najwa, Dokter Tompi, Pak Nadiem, Kak reza, dan Kak arie!
Next: Tentang pengambilan foto, Vidio tanpa se izin orang individu maupun forum juga dr sudut budaya, dan legal, karena saya rasa di Indonesia banyak orang kehilangan hak privasi yg kerap terjadi setelah kita memberi orang yg kurang mampu, banyak orang menjadi merasa memiliki hak eksploitasi orang tsb untuk di unggah mendokumentasikan serta di unggah di sosial media
Susah ya jadi perempuan, karna sampai sekarang sebagai anak perempua saya yg suport semua kebutuhan keluarga apapaun itu, ada bangganya tapi ada capeknya juga yg luar biasa.
Setuju sma kak ari, para lelaki dan suami² harus lebih serius lagi dlm mempelajari agamanya spya faham bagaimana memperlakukan wanita(ibu, adik,serta istrinya) dgn baik sesuai ajaran Allah.
Laki-laki bisa sekeren itu ngga jauh dari para ibu yang hebat Masyaallah, buat para wanita yang sedang berjuang, semoga ridho Allah selalu menyertai kita para wanita hebat. Aamiin❤️ Semoga kita semua disertai para laki-laki hebat yang bisa menghargai wanitanya, semoga Aamiin
Padahal saya sering kali kagum dengan orang orang timur yang menurut mereka ketertinggalan. Tapi menurut saya yang beriteraksi dengan mereka secara langsung, mereka cerdas, mereka pekerja keras, dan menurut saya mereka merupakan contoh contoh pekerja dengan kinerja yang selalu maksimal
Alhamdulillah bisa menonton diskusi yg keren ini, sy adlh ASN yg bertugas di Dinas Pemberdayaan Perempuan. Sy melihat perspektif gender blm sepenuhnya disadari sbg hal yg hrs diarusutamakan dlm setiap bidang kehidupan. Di tataran OPD saja sangat sulit utk mendorong agar mereka mau mengintegrasikan perspektif gender dlm perencanaan program dan kegiatannya. Padahal jika itu bs diwujudkan pastilah byk perubahan yg lbh baik utk masyarakat.
Mau cerita sedikit, lahir sebagai perempuan nggak bikin saya minder pada awalnya. Pas masih kecil nggak ada pikiran yang aneh-aneh sampai waktu kelas 2/3 sd saya dilecehin sama salah satu oknum yang berada di lingkungan pondok, waktu itu saya nganterin temen saya yang anak seorang ustadz, jaraknya lumayan jauh dari lokasi pondok, karena sudah malam ustadz tersebut menyuruh sang oknum untuk mengantarkan saya ke pondok, padahal tinggal lurus saja saya bisa sampai tetapi sang oknum membawa saya dengan memutar ke arah yg lebih jauh, saya duduk di jok depan dan di pangkuan dia, dengan menduduki alat kelaminnya. Saya nggak nyaman, saya tahu itu gak wajar, saya maju kedepan tapi dia menarik saya buat duduk lagi disitu. Saya minta pulang dengan alasan mau jam makan malam, akhirnya saya di bawa pulang dan bukannya langsung ke pondok akhwat saya malah di bawa ke kontrakannya, saya disuruh menghadap ke dinding dan entah apa yang dilakukan dia dibelakang saya, entah otak saya yang menolaknya lupa atau saya yang masih belum mengerti apa yang dia lakukan. Setelah itu saya pulang dengan uang 5000 yang dia berikan, saya masih ingat hal itu, uangnya saya buang ke tempat sampah, dan esok harinya saya cerita dengan teman-teman saya. Ternyata bukan hanya saya saja yang merasakan hal yang sama, kami saling bercerita bagaimana cara oknum tersebut melecehkan kami yang masih jauh di bawah umur, akhirnya dengan berani saya bilang ke pihak pengurus dan para ustadzah, lalu tak berapa lama oknum tersebut menghilang entah kemana. Sangat disayangkan hal tersebut menjadi sesuatu yang membekas dan tak hilang diingatan saya, saya harap saya bisa melupakannya. Rasa ketidakpercayaan saya pada lelaki jadi terus meningkat, pandangan saya terhadap lelaki juga berbeda, saya jadi punya pikiran bahwa otak mereka hanya berisi tentang selangkangan saja. Saya bersyukur mulut saya berani untuk bicara jika saya merasa tidak nyaman, jika tidak maka oknum tersebut mungkin masih bisa saya lihat sampai hari ini. Saya jadi penasaran dengan isi otak laki-laki, apa yang mereka pikirkan jika melihat paha putih seorang perempuan, apa otak mereka langsung membayangkan hal yang mesum atau sebagainya. Beranjak SMK saya tumbuh menjadi perempuan yang aware, saya tipe orang yang sering mengingatkan teman lainnya untuk menggunakan hijab sampai menutupi dada, saya anak rohis dan semua anak di kelas saya tahu kebiasaan saya seperti itu, saya bercanda dengan bilang “tutup itu dadanya nanti kena pegang lho” hingga saat itu sepulang sekolah saya pulang bersama ke rumah salah satu teman, kami lewat gang yang cukup untuk motor lewat, saya jalan di belakang sendirian karena kami tidak bisa jalan berdua agar motor bisa tetap lewat. Tiba-tiba ada motor yang berhenti di samping saya dan ingin memegang dada saya, untungnya saya sedang memegang tas laptop sehingga saya reflek untuk menutupi. Saya terdiam dan tak lama berteriak hingga semua teman saya menoleh, pelaku kabur begitu saja karena shock saya yang terlalu lama. Saya jadi sadar, semua perilaku saya, tindakan saya, pakaian saya, bagaimana pun saya menjaganya jika dari pihak pelaku tidak ada perubahan maka sebuah pelecehan akan tetap terjadi. Saya jadi tidak bereaksi dengan model pakaian apapun saat ini, saya jadi kesal kenapa harus perempuan? Saya jadi tidak menerima hal tersebut, saya berjanji dengan diri saya sendiri ketika di masa depan saya memiliki anak laki-laki pelajaran akan menghargai seorang perempuan merupakan hal yang penting bagi seorang lelaki. Pesan saya, tidak ada seorang pun yang merasa dirinya pantas untuk dilecehkan, dan tidak ada yang menginginkannya. Saya juga tidak tahu kenapa saya mengalami hal ini tidak hanya sekali, saya jadi sadar negara ini sangat tidak baik terhadap perempuan, sangat-sangat tidak baik.
Seru banget Mbak Nana diskusinya. Please lebih banyak diskusi hal-hal sensitif seperti ini dengan lebih santai dan tentunya dikaji dengan sangat intelek 😊
seneng banget nonton diskusi ini! kita butuh banyak ruang diskusi yang kayak gini agar bisa saling mengerti satu sama lain. dan pastinya supaya bisa mewujudkan kesetaraan gender secara nyata
Nemu video ini di beranda. Dan emang bener dunia perempuan itu susah banget. Kadang sesama perempuan aja pengen menjatuhkan. Sempet depresi dan baby blues dan juga disebabkan oleh mereka sesama perempuan..😊
Related bgt, Mas Nadiem bener-bener membuka mata sama apa yang terjadi di sekitarnya, apalagi tentang pelecehan seksual di sekolah, aku waktu SMP pernah ngelaporin temenku laki-laki ke guru piket, dia kayak yg kata reza ngelakuin pelecehan berkedok bercanda gitu ke temen2 perempuan, dan sama banget responnya kayak kata mas Nadiem, perempuan yg ditekan pertanyaan ini itu, yg lakinya cuma ditanya emang iya? terus dia cuma jawab ngga sengaja, padahal anak sekelas juga tau kalo dia sangat sengaja, karena udah sering dan dilakuin nggak cuma ke 1 orang. Tapi dari gurunya kelihatan banget kayak nggak mau ini diperpanjang ngelihat aku yg nggak terima sama jawaban si pelaku ini dan nyuruh aku maafin aja dia yg "nggak sengaja" itu. Aku yg nggak terima setelah itu mau ngajakin temen2 perempuan ku yg lain buat speak up tapi mereka nggak mau, aku tau mereka takut malu, ya aku tau kemungkinannya apalagi society pasti nilainya bakal negatif ke perempuan-perempuannya juga meski lakinya yang jelas salah. Sangat disayangkan, saat itu aku ngerasa sekolah bukan menjadi tempat yang aman. Semoga kedepannya sekolah-sekolah bisa lebih aware akan hal ini. Meski udah hampir 10 tahun berlalu, emosinya masih tetap sama setiap aku inget ini.
Mbak nana bikin satu sesi lg tp yg dr sisi perempuan dong… kayaknya seru ngumpulin geng cewek2 dg pemikiran terbuka dan keren2. Biar lengkap dr dua sisi
Bagaimana seorang laki-laki dan perempuan itu membina rumah tangga setelah menikah adalah dampak dari bagaimana orang tua nya berperan sebagai orang tua (role model) bagi anak-anaknya. Bisa juga berbeda atau berubah kalau anak-anak ini sadar kebaikan dan keburukan orang tua nya dan ingin memperbaiki masa depan keluarganya dimasa akan datang.. 💝
Susah karena Adiksi Digital.. Padahalkan Smartphone itu hanyalah Komoditas perdagangan, Media sosial hanyalah mewakili mata, Serta ekspresi Wajah Hanyalah Prank, EDUKASI BEGITULAH YANG KITA PERLU 🆙🆙😊🙂
@@yosdigo6772 Susah karena Adiksi Digital.. Padahalkan Smartphone itu hanyalah Komoditas perdagangan, Media sosial hanyalah mewakili mata, Serta ekspresi Wajah Hanyalah Prank, EDUKASI BEGITULAH YANG KITA PERLU 🆙🆙😊🙂
The way aku suka banget sama laki-laki yang bisa "memuliakan" seorang perempuan.. tidak menyerang secara biologycal atau verbal.. semoga semakin banyak laki-laki yang paham akhlak kepada perempuan, agar tak selalu perempuan yang menjadi korban kedzoliman. Seperti hadits Nabi sallallahu'alaihi wa sallam "خيركم خيركم لأهليكم / لنسائكم" Sebaik-baik nya kalian, adalah yang berperilaku baik terhadap perempuan, terhadap keluarganya" (dlomir yang digunakan Nabi adalah dlomir كم untuk laki-laki, karena pada zaman Nabi sudah banyak laki-laki yang berlaku kasar terhadap istri dan keluarganya. (Dikutip dari vlog nya Kartika Putri Official bersama Habib Usman) Islam itu Rahmat, maa syaa Allah.. nangis kalo udah ngomongin masalah sensitif kaya gini.. akhirnya ada yang bisa speak up. Dan so proud sama laki2 yang sadar..
Diskusi yang sangat baik, menambah wawasan banget. Terima kasih #Narasi "Serba salah jadi perempuan, nggak gampang. Apalagi dengan kondisi masyarakat yang masih banyak berpikiran kolot" Semangat para perempuan 💪 Kita bisa 👍
Jadi termotivasi untuk jadi lebih baik dari sebelumnya Semangat untuk mengejar mimpi setinggi tingginya sampai tidak ada laki laki yang meremahkan bahkan merendahkan saya
Alhamdulillah, suami aku sadar bnget akan isu" perempuan dan melakukan segala hal sbg suami yang baik dan memperlakukan aku sbg wanita yang merdeka dan bebas berpendapat 🤗
Asli ini sejam tapi rasanya bentar banget... Suka pake banget sih sama topik yang dibicarain, apalagi guest starnya favorite banget... Plis narasi, banyakin konten diskusi kayak gini, tapi yang santai gitu yaa
Banyakin diskusi terbuka kayak gini kak Nana bagus banget 🥺 kritik: ditambah lagi dr sudut pandang yg lebih kontra / pro saya lihat di eps pertama ini ke 4 nya 1 suara, Saya pingin tahu juga sebenarnya gimana sudut pandang dr orang yg pro partriaki dan menganggap laki" harus di atas perempuan
Gila terharu banget sih lihat diskusi ini, makasih udah mengangkat isu-isu sensitif tentang perempuan mbak Nana, narasumber nya juga fair from different fields. I'm crying a happy tears wow
Jujur lebih suka nonton diskusi tema ini yg part 1 drpd yg part 2, kalau bisa dibuat lagi part 3 nya, menghadirkan salah satu orang teman diskusi yg dari part 1 dan 2 kemudian di part 3 menghadirkan teman baru lainnya, kalau part 2 please pilih bang rocky gerung aja 3 begundal itu jangan 😅😂
"perawan" itu hanya istilah dari masyarakat. Dalam dunia medis tidak ada namanya perawan dan kemudian anggapan bahwa ketika selaput dara seorang perempuan ketika pertama kali berhubungan seks tidak mengeluarkan darah karena tidak perawan itu salah besar. Karena tidak semua perempuan terlahir dengan selaput dara, selaput dara memiliki berbagai macam jenis dan sifatnya berbeda setiap jenisnya, selaput dara bisa saja robek karena aktivitas ekstrem atau olahraga seperti bersepeda dan latihan bela diri. So hentikan stigma bahwa ketika pertama kali berhubungan badan si perempuan tidak mengeluarkan darah berarti tidak perawan atau pernah berhubungan badan sebelumnya. ITU SALAH BESAR !
Di medis memang gak ada istilah perawan, tapi kalo ngeluhin ttg selaput dara ke gyn, based on my own experience, pertanyaan yang keluar pertama dari mereka setelah w ngutarain masalah adalah, "sudah menikah atau belum?" Setelah ngasih yes/no baru pertanyaan w dijawab. Sejauh ini w jawab no dan solusi yg dikasih tidak solutif. H3h3h3h
Perawan dan perjaka adalah istilah untuk mereka yg belum pernah having sex(berhubungan badan/kontak langsung) sama sekali, dan emang bukan bahasa medis.
@@pelayantuhan5007 ya emang, tapi itupun juga jadinya ambigu. Emang orang bisa tu yakin darimana jika seseorang pernah berhubungan seks atau tidak? Ya kagak ad yg tau, hanya bisa bertanya ke orangnya (itupun kalau jawab jujur). Makanya konsep keperawanan/keperjakaan dah ga relevan dan harus ditinggalkan.
@@benny.pepper Merupakan istilah yg menjadi acuan .Krna siapapun yg melakukan having sex pertama kali ..itu berarti sudah membentuk ikatan emosionalnya,dan ini sudah ada penelitiannya.yg berarti ngga ada yg namanya kesetiaan kedepannya.Dan jaman sekarang semua informasi personal bisa ditracking.Mengenai pernikahan segala sesuatu harus diperhitungkan.
@@pelayantuhan5007 ikatan emosional? ga ada kesetiaan? Informasi di tracking? Jelasin poinlu satu" dengan jelas. Pernyataanlu ttg ikatan emosional tuh rada gajelas, kaitannya apaan? Emg semua hubungan seksual harus melalui hubungan super dalam antar pasangan gitu? Subjektif banget dah, pdhl realitanya lebih kompleks, tujuan dan alasan berbeda, ada yg hanya utk mencari pleasure, ada yg menganggap itu sakral, ada yg tidak peduli, dll. So kalo mau bikin klaim di argumen, kasih sumber dan dasar yang jelas.
Terus kesetiaan, hubungannya juga apa. Terus klaimlu ini mengacu hanya untuk di lingkup masyarakat kalangan apa? Apakah hanya untuk negara atau masyarakat tertentu atau berlaku universal, dan mengapa.
Tracking data pribadi, maksudlu media sosial? Bisa mengetahui aspek apapun mengenai kehidupan seseorang hanya dari meneliti sosial medianya? Wtf. lu overassumptive, argumen hanya didasarkan pada asumsi belaka.
wajib nonton drama jepang yg berjudul: The Full-Time Wife Escapist. Di situ bahkan ada diskusi tentang jika ibu rumah tangga dianggap sebagai pekerjaan, berarti sang suami harus menggajinya sesuai dengan peraturan. Drama yang bagus sekali untuk pandangan bagaimana memperlakukan istri dalam sebuah keluarga, entah dia jadi ibu rumah tangga atau jadi wanita berkarir.
fyi, BPS Indonesia sudah mengkategorikan IRT sebagai pekerjaan. Infonya dari temen saya yg sebagai petugas di BPS
@@keripik6728 halo mba terima kasih atas infonya, tapi saya bis liat info ini dimana ya? Di web kah?
@@kkumiso3759 halo, saya dapatkan infonya dari rangkuman teman saya yg waktu itu diberi ketika lagi pelatihan jadi surveyor mitra BPS. Kalau dalam definisi pekerjaan menurut BPS itu salah satunya yaitu orang yg membantu orang bekerja, contohnya IRT krn dia membantu dan menopang kebutuhan suaminya atau salah seorang anggota keluarga utk bekerja, itu termasuk orang bekerja. Maka dari itu IRT masuk kategori pekerjaan.
Kan dr suami dpt uang bulanan bkannya sprti gaji? Hehe.. bagus deh klo ada tmbahan gaji buat pr irt biar dipandang slm ni hny dipandng sbelah mata
@@keripik6728 waduh, hitungnya bagaimana tuh nanti XD mana suami klo ngasih gaji ke istrinya kan kadang ada yg seenaknya gitu XD
I liked the way Nadiem Makarim answering the question about sexual harassment. Beliau sama sekali tidak memberikan ruang untuk laki-laki mempunyai alasan (either biological or state of mind) melakukan tindakan pelecehan seksual. He emphasized on "CONSENT", which equally important for men or women.
yaaaaassssss
Setuju ,, hubungan tanpa didasari persetujuan bersama pasti rasanya ada yang kurang dan ada unsur paksaan 🤔
LOL people can lie about consent too just like they lied about orgasm
tapi begitupun bnyk yg gak suka ama pernyataan pak mentri,menganggap bhw pak mentri melegalkan hub sex di kampus..hadehhhh...ada apa dgn pemikiran orng2 di negara ini
@@hariyantohariyanto7189 kdg udh ada persetujuan aja msh bs jd persetujuannya itu trpaksa krn ga bs apa2..
Pak Nadiem : membuka wawasan baru segala sudut pandang
Tompi : status quo zaman sekarang
Reza : Berbagi Pengalaman
Arie : prespektif menghibur
Mba Najwa : Presenter
KOMPLITTTTT!! RATE 1000/100
Baru sempet nonton. Kebetulan aq & istri beda jenjang pendidikan. Aq lebih rendah, insecure iya. Ada keinginan buat bisa kuliah, biar bisa setara. Aq utarakan itu ke dia. Dia bilang, gelar hanya formalitas, asalkan nyambung itu cukup, pemikiran keren g selalu berasal dari org yg berpendidikan.
Kebetulan kita pengusaha makanan yg baru merintis. Setelah menikah dia memilih resign dari karir dan bikin usaha bareng. Keliatan emg dia lbh kompeten, tpi dia g ngrendahin aq sbg suami. Dia masih hormat, menghargai aq sbg suami. Kalimatnya yg bikin terharu itu " suami istri itu partner, ayo saling kerjasama. Saling isi kekurangan dg kelebihan masing2". Dalam ati, aq ga salah pilih istri emang ❤️
Ari Kriting you are so man dengan bilang "justru saya malu memaksakan kehendak seksual ke istri ketika dia nggak mau. setidak mampu apa saya mengendalikan hawa nafsu sampai harus memaksa" 👏👏👏
Sering denger pernyataan "perempuan selalu benar" , justru tidak sama sekali kenyataannya perempuan lah yg di posisi serba salah 😌
Menarik sekali obrolannya 1 jam ngga terasa, next semoga ada topik2 spt ini lg kak najwa
Perempuan selalu benar, karena laki2 lah yg selalu membenarkan 😄
Pernyataan perempuan selalu benar mungkin ketika sedang berdebat.
Masak sih
@Safira haha bnar makanya jd serba salah
@Safira setujuuuu
Mb nana luar biasa tema” nya
Mas nadim pikiranya dalam banget.
Mas arie humoris dan sopan santun.
Mas reza empati tinggi dan enak di dengar.
Mas tompi rasional sesuai kenyataan
Trimakasih wawasanya merubah pandangan .
Semoga di acc permendagri 👍🏻👍🏻👍🏻
Agree
Setuju
setuju bgt
Nah ini dia, diskusinya jadi mantap banget karena balance
p@@asrir.anggraini618
Kalau mayoritas pria di Indonesia seperti mereka (baik dari pemikiran maupun tindakannya) saya yakin wanita tidak akan takut untuk menikah dan akan banyak rumah tangga yg menghasilkan generasi berkualitas.
"Melesat tinggi dianggap mengangkangi, merunduk dianggap tak berdaya" kata kata paling ngena selama nonton video ini.. thankyou mbak nana😘🙏
Ini di menit berapa yaa
Durasi 1 jam ga berasa Krena smenarik itu, jrng bgttttt Cowo2 diskusi ttg prempuan apalg ni dri ahli mdis, menteri, orng Timur, smpe publik figur ikut bicara. So touching dngerin pndpt mreka dri standar kecantikan, tes keperawanan, kekerasan seksual, smpe pemerkosaan dlm perkawinan.
Tnpa sdr msih ada sekat di skitar kita buat bicarain isu perempuan, that's why prlu lbh bnyk Cowo2 yg punya growth mindset spy sadar akan kesetaraan.
Nadim: "jngn cuma sadar (kognisi), tpi juga saling mengingatkan (behavior) yg keliru," let's see ya aturan dri Kemendikbudristek ttg mslh kekerasan seksual untk Perguruan Tinggi di Indonesia, sgera! ^^
Kuncinya --> Keterbukaan yg mnjdikan percakapan lbh bermakna & berempati ✨
hallo ka aldita kiw km kenal ak ga
@@wodsmood malda ya? Halo
@@AldittaKNisa iyaaa hahaha
Thx god, saya ternyata selama ini telah menerapkan sikap hormat thd Perempuan yg sudah sesuai kaidah kesetaraan. Meskipun di kalangan teman sesama cowo, saya diketawain krn terkesan takut thd perempuan. Pdhl itu suatu wujud menghargai Perempuan. Perempuan itu perlu dijaga bukan krn wanita itu lemah, tapi Perempuan dijaga karena ia layak utk mendapatkannya.
lebih baik pakainya kata "Perempuan", jangan wanita :)
@@raven3486 oke kakk, udah aku rubah jadi Perempuan yaa. :))
@@raven3486 btw kenapa ya mbak?
@@wahyuzuhrul4926 cmiiw. kata WANITA itu berasal dari bahasa jawa yang artinya "wani ditata". menurut etimologi jawa, kata wanita itu memiliki kesan inferior dan cuma sekedar objek. wanita secara kultural dipersepsikan sebagai makhluk yang sudi untuk patuh. wani nyuwita. wani ditata. artinya, wanita bakal mulia kalau dia patuh sama laki-laki dan harus dimiliki laki-laki. energi dari kata "wanita" itu pasif dan submisif.
sedangkan kata "perempuan" dalam tinjauan etimologis, berasal dari kata EMPU yang artinya tuan. empu artinya orang yang mahir, berkuasa.
persepsinya tidak lagi semata objek, tempatnya lebih terhormat dan lebih bermanfaat. kata perempuan itu lebih baik karena terkesan empowering, mandiri, berdaya.
@@raven3486 makasih banyak ka edukasinya. Saya dari kecil diajarkan kalo wanita itu "perempuan yg dewasa" sampe saya punya pola pikir
perempuan=girls
wanita=woman
Bahkan sekolah juga ngajarinnya begitu 😭
supaya perempuan tidak selalu berada di situasi serba sulit. melesat tinggi dianggap mengangkangi, merunduk dianggap tak berdaya. -Najwa shihab
Setuju banget sih sama ka reza dimenit 43:28 yang bilang " Cuma Bercanda dan gak seheboh itu kok " Kaya gada hal lain yg bisa dijadiin candaan gitu sampe hal2 sensitif kaya gitu bisa dibecandain, setuju juga sama pak nadiem soal " power " Apalagi dilingkungan sekolah, sempet denger cerita dari adek SMPku yg dilecehkan guru PPLnya dan berujung si guru bilang nya " Cuma bercanda heboh amat " Itu sumpah bikin aku mau meledak tau gak sebagai ibu dari 2 anak perempuan, mudah2an program intern kemendikbud soal issu pelecehan seksual di lingkup pendidikan ini bisa terlaksana, jadi sanksi2 yg diberikan untuk para pelaku seksual ini juga bisa tepat dan gak melahirkan pelaku2 baru
Well said banget semua narasumbernya. Ditambah lagi dari backgroundnya, ada keluarga dengan peran orang tua yg setara, single parent, yg keluarganya dominan perempuan, sampai yg tumbuh besar dan dikelilingi perempuan. Dan mereka pun menjadi punya perspektif masing-masing. Suka banget diskusinya, makasih mba nana sudah menyediakan ruang diskusi dan membagikannya secara cuma².
"laki-laki adalah nahkoda, perempuan adalah kompasnya" arie kriting
"Laki-laki adalah kepala, perempuan adalah lehernya" najwa shihab
Laki Laki adalah Netflixnya, Perempuan adalah Wifinya
Laki laki adalah suami, perempuan adalah istrinya
ah haaaaa...
Opss.
Dasar Wanita!
Mentang-mentang Perempuan.!
Ternyata,
Di balik kelembutan dan kehalusan hati si perempuan, ternyata ada Power | Kekuatan yang dahsyat, lagi menggemparkan Dunia
1. Perempuan Dictator dari Russia
Namanya: Catherine √
2. Ratu Isabella dari Spanyol.
3. Ratu Elizabeth dari England.
dan, sekarang
Madam Vice President of the United States
Her Excellency
Mrs. *Kamala Harris*
Thank you.
And may God's peace be Upon you.
Thank you.
###
.
ah haaaaa...
Opss.
Dasar Wanita!
Mentang-mentang Perempuan.!
Ternyata,
Di balik kelembutan dan kehalusan hati si perempuan, ternyata ada Power | Kekuatan yang dahsyat, lagi menggemparkan Dunia
1. Perempuan Dictator dari Russia
Namanya: Catherine √
2. Ratu Isabella dari Spanyol.
3. Ratu Elizabeth dari England.
dan, sekarang
Madam Vice President of the United States
Her Excellency
Mrs. *Kamala Harris*
Thank you.
And may God's peace be Upon you.
Thank you.
###
.
@@YAH8423 paling pas...
Dan ngomong2 mengenai kita butuh laki2 yg bisa menghargai wanita itu bener bgt. Aku punya satu cerita curhatan temen cowo. Ceritanya wktu itu dia lgi anter cewenya pulang ke Tangerang naik kereta.didlm kereta ada perempuan yg berdiri d sebelah dia yg d belakangnya ada laki2,ya bisa di ktakan penuh lah itu kereta. Trs si laki2 itu Kaya mau gesek2 kemaluannya ke belakang badan wanita tsb. Pas bgt temen w liat,dan karena temen w liat si cewe ngerasa risih akhirny temen w bilang : mb pindah aja kesni sebelah cewe saya,Biar saya yg disitu. Akhirnya si cewe ini pindah. Trs temen w lgsg Negor laki2 brengksek itu. Thats why..kita butuh bgt laki2 yg menghargai perempuan.
seneng banget nonton diskusi ini!! selain menyebarluaskan awareness seru juga denger perspektif dari semua bintang tamu. dan juga ini topik yang aku pengen banget banyak yang bahas karena yang aku rasain sehari-hari masih banyak ketimpangan hak antara perempuan dan laki-laki. selain itu stigma dan tuntutan mengenai perempuan masih merajalela di Indonesia. semoga kedepannya masyarakat, terutama laki-laki, lebih paham akan isu ini dan tidak lupa mewujudkannya. dan juga semoga pemerintah lebih ketat dalam memperjuangkan hak dan perlindungan terhadap perempuan.
Iya zayang
❤
⁸8
Tapi fyi wanita jaman sekarang paling diuntungkan daripada zaman2 sebelumnya, mindset manusia nya udah progresif, ada cancel culture, dan secara data rata2 influencer wanita lah yang lebih banyak jumlahnya drpada pria yang notaben nya influencer itu duit nya banyak tapi kerja nya gak secapek jadi engineer. Btw fyi aja yaa tetep harus dimajukan kok hak wanita
Oloollo
Ari kriting dalam membahas sesuatu terkait hal yang dekat dengan dirinya selalu saja berkelas. Salah satu indikator orang yang cerdas. Jiwa oratornya sangat kuat.
Sehat selalu bg Ari dan keluarga.
tersentuh bgt sama Kata Arie kriting ttg marital rape,
"saya sih pribadi malu ya kalau saya paksakan punya keinginan sama istri, saya malu dengan diri saya. Serendah apa? setidakmampu apa saya menahan hawa nafsu sampai harus memaksakan hal sedemikian rupa?"
Salah satu pesan moralnya ...
Pentingnya menundukkan pandangan, bukan hanya perempuan yg wajib jaga diri, tapi laki² pun harus tundukkan pandangannya. Selebihnya saya setuju pak Menteri 👍 consent is consent
Ulasan Ari kriting tentang masalah marital rape sangat agamis sekali krn mmg sejatinya hubungan suami istri dalam islam pun sangat dijaga dan sangat mengedepankan akhlak, moral dan adab. Suami ga bisa main paksa begitu saja thd istrinya jika punya hasrat seksual. Mengajak istri berhubungan seksual harus ada pendahuluan (foreplay). Ini yg sering dilupakan oleh byk suami2. Menghargai istri dan menerima penolakan dg tdk marah harus diutamakan. Sayang yg selalu dibahas diforum2 ceramah justru penghakiman demi penghakiman thd wanita. Pdhl byk juga kan hadits2 dan ayat2 yg menyuruh suami harus berbuat sebaik2nya akhlak thd istrinya. Islam tdk pernah mengajarkan atau mendidik wanita sbg budak laki2. Justru islam ada utk menjunjung kemuliaan wanita.
Setuju,,, pemuka agama selalu menghakimi perempuan dengan dalil dalilnya,dan terkesan perempuan harus selalu memenuhi keinginan suami
Padahal Rasul mencontohkan bagaimana berbuat baik dan lembut pada istri
Iya. Istri nurut pada suami kadang dimaknai istri di bawah suami. Padahal derajat sih sama saja.
@@kimjunkyu3388 Nah itu. Yang jadi masalah, itu gaslighting : memaksa tapi dibungkus dengan bujukan. Perempuan sudah bilang 'tidak' masih dibujuk sampai bilang 'ya' dengan macam-macam alasan sampai perempuan merasa bersalah.
setuju si,,nabi jg sama istriny ga di jadikan sprti budak tpi kek ratu
Menit 47.55 dr.Tompi, we need to remember bahwa bisa jadi seseorang punya sexual fetish. Nggak perlu yg serbet/jarik apalah, sesederhana melihat cewek berjilbab justru lebih menggoda daripada cewek tanpa jilbab. Ada cowok yg justru turn on saat lihat perempuan pakai jilbab. Mungkin ini masuknya personal preference ya, macam konsep keperawanan antar dua orang yang tadi sudah dr. Tompi jelaskan. Dan aku setuju banget bahwa seturn on apapun kita sebagai manusia, kita selalu punya akal untuk mengambil keputusan.
yes .,well said don't judge people by the cover,absolutely is wrong...
Sexual fetish kalau partner nggak masalah biarin aja. Kalau nggak mau dipaksa itu baru masalah.
Nah setuju sm kmu. Aku jg mau komen gini dan terwakilkan ke kamu. Banyak cowo yg malah lebih turn on ketika ngeliat yg pkaiannya tertutup (fetish). Mereka ngerasa kyk ‘ngebuka bungkus permen’ dan lebih challenging
"Kamu lebih cantik kalo berjilbab. " Wkwkkwk.
@@Itsmesmileyface Sayangnya sebagian orang memang lebih turn on dengan orang berjilbab. Saya pernah baca kisah seseorang yang suaminya lebih turn on kalau dia lagi pakai mukena atau jilbab panjang daripada nggak. Orang-orang yang seperti ini, bukan lekukan tubuh kita yang membuat turn on, melainkan tantangan/deg-degan atau apalah saat menduga-duga seperti apa sih yang ada di dalam itu, juga perasaan yang muncul ketika akhirnya mereka bisa melihat isinya yang membuat mereka tertarik. Atau bisa juga orang-orang ini sebenarnya memiliki fetish terhadap benda-benda atau bagian tubuh yang tidak ada hubungannya dengan hal seksual, seperti mukena, kerudung itu kan jelas tidak ada hubungannya.
Jujur aku belum sering nemuin permasalahan ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan. Tapi ada satu yang betul-betul hampir jadi masalah yang aku temuin, yaitu beauty standart, mau itu perempuan atau laki-laki. Bukannya memojokkan, tapi KEBANYAKAN yang mengedepankan penampilan untuk menjadi pasangan itu adalah laki-laki. Bukan hanya dalam mencari pasangan malah, aku pernah temuin ini untuk tes masuk eskul, sebaik apapun yang udah aku pelajari, kecewa pas pelatihnya bilang "karena kalau sudah cantik, masalah bisa atau enggaknya kita bisa ajarkan dia nanti". this is not fair
Baru selesai liat part 1 dan 2 nya, aku lebih suka yg part 1 karna apa? mereka lebih menghargai dan menerima isu itu ada dan mengajak orang jangan berbuat hal demikian, liat part 2 duh-aduh deh apalagi dengan 3 lelaki yang sudah menikah namun mereka mencoba menyamaratakan opini yg terjadi disekitar mereka dengan apa yg sebenarnya terjadi pada perempuan. Gile sih ini pembahasannya, apalagi tiap pertanyaan mba nana hampir sensitif semua kalo secara universal. Semoga semakin banyak lelaki yg punya pemikiran kek gini dan punya kontrol akan hal itu.
Setuju
Bener. Ini lebih banyak obrolan masuk akalnya sesuai tema😂
SETUJU BUK!!!
part 1 diskusi sangat santai dan terlihat balance saling melengkapi dan menerima terhadap pendapat satu sama lain mengenai pandangan-pandangan dari masing-masing narasumber.
part 2 diskusi sangat terlihat bahwa 3 narasumber berusaha mendominasi pandangan sehingga lebih menjorong ke arah patriarki yang masih ada di dalam bahwa sadar mereka, padahal mereka sudah memiliki pasangan sedangkan yang tidak memiliki pasangan lebih netral dan berusaha meluruskan pemikiran yang hampir belok.
overall kedua part ini benar-benar luar biasa, sangat membuka pikiran banget tentang pernyataan "perempuan slalu benar" itu justru tidak sama sekali kenyataannya karena perempuan selalu berada di posisi yang serba salah.
Sama seperti kasus pelecehan mahasiswi di universitas riau giliran mahasiswi sudah spek up dosennya membela diri dan malah menuntut balik 10Miliar berlindung di balik kekusaan dan jabatan yang dia pegang tolong buat kemendikbud awasi kasus ini kasian video sudah tersebar di media
up
Up
Up
up
Up
Benerlah kata orang tua dulu, kalo mau memperbaiki kondisi negera atau generasi penerus maka hargailah perempuan karena di tangan perempuanlah perubahan dapat terjadi.
Equal klo ngomongin kondisi negara & Perubahan mah, bersama sama ga hanya 1 gender... Ga ditangaan wanita aja, buktinya Megawati jadi presiden Ga ngerubah apa apa..... hahahhahaaahahahahaha
@Sam Actually dia ngga bilang bahwa laki-laki nggak berperan. Cuma di negara ini respect ke perempuan lah yang justru masih harus di tingkatkan di banding ke laki-laki karena masih ada jejak jejak budaya patriarki yang menganggap kedudukan perempuan dan laki-laki beda. Dari zaman penjajahan ini udah ada. Derajat laki-laki cenderung di atas. Tanpa kampanye respect ke laki-laki juga sejauh ini laki-laki masih cenderung lebih dihormati dari wanita. Karena itu konteks perubahan difokuskan ke wanita yang sampai sekarang masih sering direndahkan padahal prinsip patriarki udah dihapus. "Di tangan perempuan lah perubahan dapat terjadi" bukan berarti di tangan laki-laki enggak. Tapi ada beberapa perubahan yang memang cuma bisa dibuat oleh perempuan.
@@muloyoung That's the point. Enggak hanya satu gender. Nggak bisa menyalahkan Megawati aja dong, tim parlemen kan melibatkan laki-laki juga, berarti laki-laki juga gagal. Tapi sebenernya mereka gak ada yang gagal kok. Kadang rakyat aja yang terbutakan naluri konsumerisme dan nggak bisa menghargai perubahan kecil. Lagipula jangan ambil 1 manusia aja sebagai contoh, perempuan yang jadi tokoh publik ada banyak.
Utk cewek yg blm menikah mungkin kl memilih suami pilihlah yg paham kesetaraan. Bahwa bnyk peran dan fungsi domestik yg bisa dikerjakan bersama atau dipertukarkan spt memasak, mengurus anak, mencuci, mengantar sekolah dst itu bisa dilakukan bersama, bukan hanya mjd beban perempuan. Krn kodrat perempuan yg tdk bisa dipertukarkan hanya menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui.
So, kl suami sangat superior dan tdk paham kesetaraan , pasti kalian bakal capek deh..
kalo punya pasangan yg ga paham hal sebasic itu, dah fix cerai in aja
Bener banget mbak. Saya single dan keluarga menerapkan sistem "apapun yg terjadi di dalam rumah adalah tanggung jawab perempuan". Padahal masak nasi, cuci piring, cuci baju adalah basic life skill. Capek membatin mulu. Yg disalahkan perempuan teruuus. Laki-laki bebas . Ga peduli sama kebersihan rumah gak masalah
@@c.m6132 Sistem patriarkis? Sedih memang
Kalau kita semua paham aturan islam dalam rumah tanggah. Masya allah deh, kaliam tahu bahwa aturan islam sempurna sesuai naluri kita dan kebutuhan kita. Ayuk samsam bljar islam
Saya kuliah ambil skripsi ttg feminisme yang membuat saya paham dan jadi feminis juga.
Setelah menikah ada beberapa yg suamiku setara, namun ada beberapa hal yg dia masih belum menganggap saya setara. Akhirnya kompromilah dan banyak mengalah. Mau bagaimana lagi saya jadi istri di timur yg memang kulturnya lebih lelaki sentris.
Saya Papua. Masih ada perbedaan antara laki laki dan perempuan mulai dari, pekerjaan rumah Sampai pendapatan, dan apapun yg terjadi di dunia ini,, ujung2 nya pasti yg disalahkan perempuan ( soal baju,sikap ) pdhal dia korban. So konten ini sangat menarik. Semoga ada lagi konten yg seperti ini. Berbobot. 👍
32.52 : jangan terjebak di istilah menerima diri apa adanya tanpa merawat diri sebaik-baiknya - tompi
"Gw akan terganggu kalai gw ga bisa ngobrol sama dia sih...." ~Najwa
Ini sih poin paling penting
i love Nadiem's way of thinking! very logical and critical. very progressive and is aware of his priviledge as man and aware of the women suffering. semoga bisa kayak beliau!
Suka sama komentar kak Arie. Susah memang jadi perempuan, namun laki-laki harus bisa saling dukung untuk membuatnya tidak sesusah itu.
Yoi inilah manusia saling melengkapi siang dan malam Matahari dan Bulan lelaki dan permpuan
Setuju bgt kak Nana, penghasilan ngga jadi masalah, tapi kalau ngobrol ngga bisa memahami, awam sama apa yg di diskusikan, beda bgt background pendidikan nya lama lama pasti sebel deh.
Salut buat cowok2 yang gak baper kaya mereka nih. Kalau lebih dari separuh laki2 di dunia kaya gini gak ada lah yang namanya gerakan feminist. Thank you yah sudah menjadi laki2 yg sejati dan percaya diri sehingga tidak pernah memandang atau berfikir perempuan harus lebih rendah posisinya drpd laki2
Nadiem defends, protects woman and most importantly he attacc partriarchy! highest salute 🙆🙏
Masalah standar kecantikan itu selalu berubah di setiap zaman "tergantung trendnya". Gw pernah baca klo standar kecantikan putih langsing di abad 21 itu dipengaruhi oleh film barbie (ya taulah dulu gmna ngehitsnya). Beberapa wilayah eropa jaman dulu, wanita gemuk jd trend karena dianggap paling cantik (image yg dibangun pihak kerajaan, artinya penguasa "bisa" berperan)
Dan soal stigma "laki-laki bekerja diluar sedangkan wanita dirumah" jg dibangun dari realita jaman dulu yg dibangun selama ribuan tahun dimana manusia masih nomaden dan cuma makan hasil buruan, sehingga "dulu" masuk akal kalo wanita di rumah nunggu suami pulang berburu. Tapi realitanya udh berubah, dan persepsi itu mulai ga relevan di banyak wilayah di belahan dunia. Tinggal manusianya bisa atau tidak "beradaptasi sesuai lingkungan dan kebutuhan"
Mood banget pembahasannya...
Sebagai perempuan auto mikir untuk lebih bersyukur atas apa yg telah Allah berikan.
Mau jadi perempuan ataupun laki2 akan sangat menyenangkan jika kita punya lingkungan yang baik dan respect kepada kita sebagai laki2 maupun perempuan. Jadi yuk ciptakan linkungan yang positif yang ga hanya judgement tanpa tau posisi pribadi laki2 atau perempuan itu....
Yuk naikin Respect n Empathy ke sesama
Untuk kekerasan sexual terjadi bukan hanya di dunia perkuliahan, bahkan di dunia sekolah dasarpun sudah banyak terjadi bahkan itu yang bahaya karna anak belum paham akan hal tsb dan blm berani untuk berbicara. Semoga dunia pendidikan kita di Indonesia terus berbenah
"Anak Muda adalah Generasi Penerus Bangsa"
Mas Nadiem ini contoh anak muda yang membawa Indonesia ke generasi bangsa yang lebih baik.
true
Lagi dong mba nana FGD gini. Apalagi narasi punya “tempat sendiri” di masyarakat. Jadi ga males untuk klik konten2 dari mba nana
keren banget pembahasannya. Disuruh bayar ratusan ribu buat acara ini juga mau sebenernya, eh dikasih gratis. Top bgt dah narasi
Jujur saya pernah mengalami “pelecehan seksual” dan saya merasakan betapa saya dihakimi habis-habisan padahal saya ini korban. Miris dan cuma bisa nangis dalam hati, karena dunia menganggap saya mempermalukan diri saya sendiri dgn speak up. Padahal saya butuh perlindungan, pakaian saya bukan pakaian yg tidak senonoh, saya pulang malem karena sebab dan alasan. Tapi semuanya seolah-olah dipojokkan ke saya dan memandang saya perempuan tidak baik-baik. Sakit. Tapi hal-hal spt ini yg membuat korban pelecehan seksual engga speak up dan membiarkan mereka masih berkeliaran diluaran sana dan menganggap hal itu hal yg biasa. Sedih sekali
Lontekah
@@soekarnosenjusensei6691 dijaga ketikannya. Pulang malam gk berarti lonte!
@@ajengsavira3322 oh Baiklah Tuan putri
@@soekarnosenjusensei6691 prik
@@soekarnosenjusensei6691 Aduh lu tinggal di pedalaman mana tong? Coba main ke jakarta lah, disini banyak cewek baik-baik yang kerja shift malem. Ga usah jauh-jauh yg kerja kantoran lah, Emak-emak penjual ikan di muara angke juga baru aktif dari malem sampe pagi hari !!
saya sebagai wanita senang sekali melihat dan mendengar diskusi ini, semoga kita bisa senantiasa belajar, berkembangn dan juga berevaluasi, to a better future for us! thank you!
1 jam yang sangat menyita fokus aku untuk menyimak sebuah konten sampai ga kerasa kalo ternyata video ini bisa diselesaikan dalam sekali duduk. harapan aku, dengan adanya pembahasan ini bisa menjadi bekal untuk ego bagi setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan untuk meningkatkan kesadaran bahwa pentingnya untuk menghormati satu sama lain, dalam aspek apapun.
Aku suka ini dibahas. Karena menjadi perempuan dituntut cmharus bisa berhasil di semua bidang. Bagus di karir, rumah tangga, sekolah, penampilan fisik, berperilaku baik/tata krama, bisa masak, punya energi untuk menjadikan rumah cantik & bersih, harus bisa mandiri membantu suami, setia mendukung suami dari awal hg sukses. Secara psikologis mmg banyak beban. Laki2 biasanya kalau sdh menikah gak terbebani harus 6 packs. Sementara perempuan kalau sudah melahirkan, punya anak 😬… ( ada aja komen: apa gak takut nanti suaminya lirik wanita lain ??? )
Susah karena Adiksi Digital.. Padahalkan Smartphone itu hanyalah Komoditas perdagangan, Media sosial hanyalah mewakili mata, Serta ekspresi Wajah Hanyalah Prank, EDUKASI BEGITULAH YANG KITA PERLU 🆙🆙😊🙂
@official asiangirl seharusnya minta dimodalin sama bapak ibunya.. kalo gk mau modalin diem aja buk pak bilang gitu
@official asiangirl yodah besok2 bilang aja sebanyak yang dikasi aja.. kadang orang tua ada kepuasan tersendiri gitu marah2in anak biar pada tau orang sekitar.. dikira kita anak bukan manusia apa
@official asiangirl dulu aku juga jerawatan, mbak. Coba olahraga krn berkeringat membantu sekali, tidur cukup, minum air putih, makan minuman sehat (smoothies utk detox perut) kulitku gak ribet sbnrnya cuci muka sampai bersih dan 2x/mgg tambahan dgn toner doang. Aku dulu capek coba ke dokter kulit, pake ini itu. Ternyata cm itu doang. Mau haid cm maskeran..smg problem dgn kulit selesai segera ya, mbak. Semangat 👌👏🏼
Di budaya kita masihsaja mmg kl rumah berantakan, entah mertua atau org tua yg kunjung cepat sekali judge, pdhl pekerjaan rmh bisa team work sama suami. Kl istrinya lagi lelah, harusnya suami take over. Banyak laki2 yg belum “aware” karena zaman skrg kan berubah. Mmg hrs team work, dong. Termasuk soal parenting, membantu PR anak2, dll. Juga laki2 boleh kok nangis, di budaya yg masih kuat tabunya, terkadang gak sehat juga blg ke anak laki2: boys don’t cry. Well, we are all humans. We can cry to release our emotions sometimes.
Topik pembicaraan sangat sensitif tapi mampu tersampaikan dgn sangat keren oleh host dan para narasumber jempolan 👍 Terimakasih ❤️
Sependapat kak 🔥😍
kesini krn hbs nonton part 2, vibe ny beda banget.. yg disini santai bgt, ga ad yg saling bantah.. beda bgt sama part 2. tp sma sma bagus sih, dua duany ada 'sisi' sendiri.
Di part 2 pd punya background patriarki sesuai umumnya di masyarakat, klo di part 1 ada yg kluarga melawan itu, jdnya lebih netral rasanyaa
BENER BUK!!!
part 1 diskusi sangat santai dan terlihat balance saling melengkapi dan menerima terhadap pendapat satu sama lain mengenai pandangan-pandangan dari masing-masing narasumber.
part 2 diskusi sangat terlihat bahwa 3 narasumber berusaha mendominasi pandangan sehingga lebih menjorong ke arah patriarki yang masih ada di dalam bahwa sadar mereka, padahal mereka sudah memiliki pasangan sedangkan yang tidak memiliki pasangan lebih netral dan berusaha meluruskan pemikiran yang hampir belok.
overall kedua part ini benar-benar luar biasa, sangat membuka pikiran banget tentang pernyataan "perempuan slalu benar" itu justru tidak sama sekali kenyataannya karena perempuan selalu berada di posisi yang serba salah.
karena ngga kuat denger diskusi yang part 2 saking gemesnya, jadi kuulang nonton yang ini
Iya bgt lagi😭😭
Setuju bgt
Devinisi cantik itu bukan hanya dari paras
Namun, cantik akhlaknya, kepribadiannya, perlakuannya kepada sesama, dsb
Is another level❤️
Gak salah mas nadiem jd menteri pendidikan euy pinter bgt😭
Agree 👍👍
ppdb yg dia buat bikin menyusahkan murid2
@@fishfrank5989 LOL
Bener bgtttt
Setuju cuk..
Tp banyak yg iri
Kasihan
Makasih banyak mbak Nana, sudah membuka lagi diskusi isu-isu sensitif yang memang HARUS TERUS DIANGKAT. I felt soooo relieved!
Seandainya saja semua laki-laki punya pemikiran sebijaksana para pembicara di konten ini 😍 pasti gak ada wanita yg terlukai ❤️
Banyak wanita yg suka sakitkan hati lelaki
Soal perkataan Mas Nadiem untuk saling mengingatkan, jadi inget konten reels di IG, bule Amerika, cowok, yang kira-kira gini isinya:
Kadang kita ngingetin, gak harus langsung diceramahin A to Z. Cukup ngomong "No, you shouldn't say that, you didn't just say that right?" alias "Eh jangan gitu lu, masa ngomong gitu lu". Lalu dengan sendirinya mereka akan mulai mengoreksi dan rethink tanpa harus kita gurui. Biarkan otak mereka sendiri yang langsung sadar bahwa mereka keliru.
Btw, respect banget buat Mas Nadiem apalagi setelah Permendikbudristi Kekerasan Seksual diresmikan. 👏🏽
Keren bangettttt! Menonton manusia-manusia cerdas lg ngobrolin isu sensitif. Amaze!
Seneng bgt bisa nonton diskusi yg begitu bermanfaat yang bisa membuat para lelaki jadi open minded dan membuat para perempuan lebih berani utk memilih melanjutkan ke pendidikan yg lebih tinggi tanpa harus mendengarkan “stigma buruk” dr pandangan org org . Thankyou narasi !
"Jika anda mau dihargai, ya anda harus menghargai dong"
Nice dr. Tompi...
Emang daridulu guaa ngga ngehargai Dari SD kkali Guaa ngehargai
Jangan terjebak di istilah kita menerima diri kita apa adanya, tapi kita tidak merawat diri kita sebaik mungkin.
-Tompi
Auto gw jadi pintar pas lihat dan dengar mereka sharing dan berpendapat… keren poll sihh… perbanyak yg kayak gini mba Nana… para intelek yg mampu memberi input yg positif dan yg mampu memberi perkembangan positif untuk pikiran bahkan in real life…
Pak Menteri, tolong kawal terus kasus pelecehan seksual di kampus yg terjadi baru2 ini, semoga ada keadilan dan semoga korban mendapat perlindungan dan penanganan psikis yang baik oleh yg berwenang.
Kami, para perempuan juga ingin merasa aman.
Semoga kita jadi perempuan yang selalu bersyukur, walaupun jujur jd perempuan itu susah apalagi Standar kecantikan yang kadang ga masuk akal.
Wah ituuu parah sih 😭
Susah karena Adiksi Digital.. Padahalkan Smartphone itu hanyalah Komoditas perdagangan, Media sosial hanyalah mewakili mata, Serta ekspresi Wajah Hanyalah Prank, EDUKASI BEGITULAH YANG KITA PERLU 🆙🆙😊🙂
@@NengWildun Susah karena Adiksi Digital.. Padahalkan Smartphone itu hanyalah Komoditas perdagangan, Media sosial hanyalah mewakili mata, Serta ekspresi Wajah Hanyalah Prank, EDUKASI BEGITULAH YANG KITA PERLU 🆙🆙😊🙂
Susah jadi perempuan tapi muhammad fatah malah jadi perempuan
@@strawberrymoon4695 Yaa.. Perempuan Siluman 😂🤭
Dukung banget Kemendikbud. Semoga bisa lolos Permendikbud ini. Traumatis banget lihat videonya dan cerita Reza Rahadian. Semangat semuanya!
Setuju banget kita buka diskusi seperti ini, bagus banget. Semoga dg adanya konten² seperti ini juga mendukung keterbukaan pemikiran manusia sekarang ini, supaya mereka berubah ke arah yg lebih baik.
Bersyukur ada menteri yang berperspektif perempuan... andaikan para pejabat lain juga demikian 🥺🤲
Menarik bahas tentang "kamu terima ga kalau pasangan kamu pendidikan/penghasilannya lebih rendah atau tinggi dari kamu?"
Karena, seringnya yang tidak terima latar belakang dan kondisi pasangan tuh bukan kita, tapi orang tua, keluarga, atau orang-orang terdekat. Ini tantangannya.
Terkadang menjadi wanita itu mudah
Terkadang juga terasa sulit
Namun, setelah nonton ini
Rasa mudah dan sulit jadi 1 motivasi yaitu "bisa"
Apapun itu dan bagaimanapun itu medannya, bisa dilalui dengan menjadi pribadi yang independen, jangan bergantung kepada yang lain
Peduli boleh, percaya jangan
..
Berharap banget banyak diskusi" kaya gini, cukup forum kecil, diskusi bareng temen, tp bisa jadi ngebuka dan ngeliat segala hal dari berbagai perspektif..
sya sdah 2 kali nonton ini, tapi dan 1 yg sy tangkap ,,,, literasi kali ya baik laki2 maupun perempuan, agar menjadi masyarakat yg cerdas, beragama yg bermoral, wanita yg tegas dan laki2 yg berempati, terimakasih para narasumber🌹 semoga ada narasumber2 lain dilingkungan kami💪
Dengerin ini bikin gw semakin bersyukur sama suami gw sekarang, karena dia bener2 komitmen menjadi suami dan orang tua yg GAK seperti papanya. Sbg suami istri bener2 work as team, jadi bener2 kodrat yg menempel kpd gender itu yaa kayak hamil,melahirkan dan menyusui, sisanya life skill yang dimana kita saling support. Pekerjaan rumah ya dikerjain sama2 ga ada porsi2 lo ini gw itu, yang bisa dikerjain sama siapapun ya kerjain aja. Dan itu kadang ditentang bgt sama orang banyak terutama ibunya..zzzz
Ini diskusinyaa bagus bangeett!! sepanjang video saya banyak menganggukan kepala juga berfikir. Perspektif dari sisi seniman yang sering dianggap bebas, dari sisi edukasi yang sangat penting, dari sisi orang-orang indonesia yang mungkin dianggap kontras, dan dari sisi dokter kecantikan pun ada. Sangat lengkap dan opini semua panel enggak ada yang bias. Sangat netral dan membuat pemikiran lebih terbuka. Good job Mbak Najwa, Dokter Tompi, Pak Nadiem, Kak reza, dan Kak arie!
Next: Tentang pengambilan foto, Vidio tanpa se izin orang individu maupun forum juga dr sudut budaya, dan legal, karena saya rasa di Indonesia banyak orang kehilangan hak privasi
yg kerap terjadi setelah kita memberi orang yg kurang mampu, banyak orang menjadi merasa memiliki hak eksploitasi orang tsb untuk di unggah mendokumentasikan serta di unggah di sosial media
Up
Uppppppppp
Yes,,, up. Sumpah ini bnyk bgt ditiktok dan ganggu bgt. Bnyk yg negur, tp bnyk yg ga peduli demi konten viral
Ini bener bgt sih, banyak orang yg melanggar privasi orang lain. Ngambil foto tanpa izin, apalagi sampai di sexualizing
@@kimjunkyu3388 tapi maaf, anda juga melakukannya
Susah ya jadi perempuan, karna sampai sekarang sebagai anak perempua saya yg suport semua kebutuhan keluarga apapaun itu, ada bangganya tapi ada capeknya juga yg luar biasa.
Llo kira laki-laki ngga
Setuju sma kak ari, para lelaki dan suami² harus lebih serius lagi dlm mempelajari agamanya spya faham bagaimana memperlakukan wanita(ibu, adik,serta istrinya) dgn baik sesuai ajaran Allah.
Laki-laki bisa sekeren itu ngga jauh dari para ibu yang hebat
Masyaallah, buat para wanita yang sedang berjuang, semoga ridho Allah selalu menyertai kita para wanita hebat. Aamiin❤️
Semoga kita semua disertai para laki-laki hebat yang bisa menghargai wanitanya, semoga
Aamiin
Lebih enak ada Wanita Multifungsi Hebat Diranjang Didapur Punya uang banyak dan bisa menemani Kapanpun
Padahal saya sering kali kagum dengan orang orang timur yang menurut mereka ketertinggalan. Tapi menurut saya yang beriteraksi dengan mereka secara langsung, mereka cerdas, mereka pekerja keras, dan menurut saya mereka merupakan contoh contoh pekerja dengan kinerja yang selalu maksimal
Alhamdulillah bisa menonton diskusi yg keren ini, sy adlh ASN yg bertugas di Dinas Pemberdayaan Perempuan. Sy melihat perspektif gender blm sepenuhnya disadari sbg hal yg hrs diarusutamakan dlm setiap bidang kehidupan. Di tataran OPD saja sangat sulit utk mendorong agar mereka mau mengintegrasikan perspektif gender dlm perencanaan program dan kegiatannya. Padahal jika itu bs diwujudkan pastilah byk perubahan yg lbh baik utk masyarakat.
Nadiem sungguh luas dan dalam pemikiran serta wawasannya mengenai isu kekerasan seksual. Keren pak Nadiem...
Mau cerita sedikit, lahir sebagai perempuan nggak bikin saya minder pada awalnya. Pas masih kecil nggak ada pikiran yang aneh-aneh sampai waktu kelas 2/3 sd saya dilecehin sama salah satu oknum yang berada di lingkungan pondok, waktu itu saya nganterin temen saya yang anak seorang ustadz, jaraknya lumayan jauh dari lokasi pondok, karena sudah malam ustadz tersebut menyuruh sang oknum untuk mengantarkan saya ke pondok, padahal tinggal lurus saja saya bisa sampai tetapi sang oknum membawa saya dengan memutar ke arah yg lebih jauh, saya duduk di jok depan dan di pangkuan dia, dengan menduduki alat kelaminnya. Saya nggak nyaman, saya tahu itu gak wajar, saya maju kedepan tapi dia menarik saya buat duduk lagi disitu. Saya minta pulang dengan alasan mau jam makan malam, akhirnya saya di bawa pulang dan bukannya langsung ke pondok akhwat saya malah di bawa ke kontrakannya, saya disuruh menghadap ke dinding dan entah apa yang dilakukan dia dibelakang saya, entah otak saya yang menolaknya lupa atau saya yang masih belum mengerti apa yang dia lakukan. Setelah itu saya pulang dengan uang 5000 yang dia berikan, saya masih ingat hal itu, uangnya saya buang ke tempat sampah, dan esok harinya saya cerita dengan teman-teman saya. Ternyata bukan hanya saya saja yang merasakan hal yang sama, kami saling bercerita bagaimana cara oknum tersebut melecehkan kami yang masih jauh di bawah umur, akhirnya dengan berani saya bilang ke pihak pengurus dan para ustadzah, lalu tak berapa lama oknum tersebut menghilang entah kemana.
Sangat disayangkan hal tersebut menjadi sesuatu yang membekas dan tak hilang diingatan saya, saya harap saya bisa melupakannya. Rasa ketidakpercayaan saya pada lelaki jadi terus meningkat, pandangan saya terhadap lelaki juga berbeda, saya jadi punya pikiran bahwa otak mereka hanya berisi tentang selangkangan saja. Saya bersyukur mulut saya berani untuk bicara jika saya merasa tidak nyaman, jika tidak maka oknum tersebut mungkin masih bisa saya lihat sampai hari ini. Saya jadi penasaran dengan isi otak laki-laki, apa yang mereka pikirkan jika melihat paha putih seorang perempuan, apa otak mereka langsung membayangkan hal yang mesum atau sebagainya.
Beranjak SMK saya tumbuh menjadi perempuan yang aware, saya tipe orang yang sering mengingatkan teman lainnya untuk menggunakan hijab sampai menutupi dada, saya anak rohis dan semua anak di kelas saya tahu kebiasaan saya seperti itu, saya bercanda dengan bilang “tutup itu dadanya nanti kena pegang lho” hingga saat itu sepulang sekolah saya pulang bersama ke rumah salah satu teman, kami lewat gang yang cukup untuk motor lewat, saya jalan di belakang sendirian karena kami tidak bisa jalan berdua agar motor bisa tetap lewat. Tiba-tiba ada motor yang berhenti di samping saya dan ingin memegang dada saya, untungnya saya sedang memegang tas laptop sehingga saya reflek untuk menutupi. Saya terdiam dan tak lama berteriak hingga semua teman saya menoleh, pelaku kabur begitu saja karena shock saya yang terlalu lama.
Saya jadi sadar, semua perilaku saya, tindakan saya, pakaian saya, bagaimana pun saya menjaganya jika dari pihak pelaku tidak ada perubahan maka sebuah pelecehan akan tetap terjadi. Saya jadi tidak bereaksi dengan model pakaian apapun saat ini, saya jadi kesal kenapa harus perempuan? Saya jadi tidak menerima hal tersebut, saya berjanji dengan diri saya sendiri ketika di masa depan saya memiliki anak laki-laki pelajaran akan menghargai seorang perempuan merupakan hal yang penting bagi seorang lelaki. Pesan saya, tidak ada seorang pun yang merasa dirinya pantas untuk dilecehkan, dan tidak ada yang menginginkannya. Saya juga tidak tahu kenapa saya mengalami hal ini tidak hanya sekali, saya jadi sadar negara ini sangat tidak baik terhadap perempuan, sangat-sangat tidak baik.
Mau nangis mas Nadiem pinter bgt ❤️
makasih mba nana buat diskusi terbuka ini, semoga kedepannya semakin banyak orang orang yang sadar akan isu isu perempuan
Seru banget Mbak Nana diskusinya. Please lebih banyak diskusi hal-hal sensitif seperti ini dengan lebih santai dan tentunya dikaji dengan sangat intelek 😊
seneng banget nonton diskusi ini! kita butuh banyak ruang diskusi yang kayak gini agar bisa saling mengerti satu sama lain. dan pastinya supaya bisa mewujudkan kesetaraan gender secara nyata
Nemu video ini di beranda. Dan emang bener dunia perempuan itu susah banget. Kadang sesama perempuan aja pengen menjatuhkan. Sempet depresi dan baby blues dan juga disebabkan oleh mereka sesama perempuan..😊
Related bgt, Mas Nadiem bener-bener membuka mata sama apa yang terjadi di sekitarnya, apalagi tentang pelecehan seksual di sekolah, aku waktu SMP pernah ngelaporin temenku laki-laki ke guru piket, dia kayak yg kata reza ngelakuin pelecehan berkedok bercanda gitu ke temen2 perempuan, dan sama banget responnya kayak kata mas Nadiem, perempuan yg ditekan pertanyaan ini itu, yg lakinya cuma ditanya emang iya? terus dia cuma jawab ngga sengaja, padahal anak sekelas juga tau kalo dia sangat sengaja, karena udah sering dan dilakuin nggak cuma ke 1 orang. Tapi dari gurunya kelihatan banget kayak nggak mau ini diperpanjang ngelihat aku yg nggak terima sama jawaban si pelaku ini dan nyuruh aku maafin aja dia yg "nggak sengaja" itu. Aku yg nggak terima setelah itu mau ngajakin temen2 perempuan ku yg lain buat speak up tapi mereka nggak mau, aku tau mereka takut malu, ya aku tau kemungkinannya apalagi society pasti nilainya bakal negatif ke perempuan-perempuannya juga meski lakinya yang jelas salah. Sangat disayangkan, saat itu aku ngerasa sekolah bukan menjadi tempat yang aman. Semoga kedepannya sekolah-sekolah bisa lebih aware akan hal ini. Meski udah hampir 10 tahun berlalu, emosinya masih tetap sama setiap aku inget ini.
Mbak nana bikin satu sesi lg tp yg dr sisi perempuan dong… kayaknya seru ngumpulin geng cewek2 dg pemikiran terbuka dan keren2. Biar lengkap dr dua sisi
Bagaimana seorang laki-laki dan perempuan itu membina rumah tangga setelah menikah adalah dampak dari bagaimana orang tua nya berperan sebagai orang tua (role model) bagi anak-anaknya. Bisa juga berbeda atau berubah kalau anak-anak ini sadar kebaikan dan keburukan orang tua nya dan ingin memperbaiki masa depan keluarganya dimasa akan datang..
💝
"Komentar Ini Dibaca Oleh Orang Yang Sukses Di Masa Depan"Aamiin🤲🤲
BebyArin love u
Susah karena Adiksi Digital.. Padahalkan Smartphone itu hanyalah Komoditas perdagangan, Media sosial hanyalah mewakili mata, Serta ekspresi Wajah Hanyalah Prank, EDUKASI BEGITULAH YANG KITA PERLU 🆙🆙😊🙂
@@yosdigo6772 Susah karena Adiksi Digital.. Padahalkan Smartphone itu hanyalah Komoditas perdagangan, Media sosial hanyalah mewakili mata, Serta ekspresi Wajah Hanyalah Prank, EDUKASI BEGITULAH YANG KITA PERLU 🆙🆙😊🙂
Aaminnn
What an amazing discussion !
The way aku suka banget sama laki-laki yang bisa "memuliakan" seorang perempuan.. tidak menyerang secara biologycal atau verbal.. semoga semakin banyak laki-laki yang paham akhlak kepada perempuan, agar tak selalu perempuan yang menjadi korban kedzoliman.
Seperti hadits Nabi sallallahu'alaihi wa sallam
"خيركم خيركم لأهليكم / لنسائكم"
Sebaik-baik nya kalian, adalah yang berperilaku baik terhadap perempuan, terhadap keluarganya" (dlomir yang digunakan Nabi adalah dlomir كم untuk laki-laki, karena pada zaman Nabi sudah banyak laki-laki yang berlaku kasar terhadap istri dan keluarganya.
(Dikutip dari vlog nya Kartika Putri Official bersama Habib Usman)
Islam itu Rahmat, maa syaa Allah.. nangis kalo udah ngomongin masalah sensitif kaya gini.. akhirnya ada yang bisa speak up. Dan so proud sama laki2 yang sadar..
"laki2(suami) itu nakhoda, tapi yang nyuruh belok kiri atau kanan adalah perempuan (istri)" arie 😂👍❤️
Gilaaa Nadiem ngomongnya jago, rapi, berbobot banget
Diskusi yang sangat baik, menambah wawasan banget. Terima kasih #Narasi
"Serba salah jadi perempuan, nggak gampang. Apalagi dengan kondisi masyarakat yang masih banyak berpikiran kolot"
Semangat para perempuan 💪
Kita bisa 👍
Jadi termotivasi untuk jadi lebih baik dari sebelumnya
Semangat untuk mengejar mimpi setinggi tingginya sampai tidak ada laki laki yang meremahkan bahkan merendahkan saya
Alhamdulillah, suami aku sadar bnget akan isu" perempuan dan melakukan segala hal sbg suami yang baik dan memperlakukan aku sbg wanita yang merdeka dan bebas berpendapat 🤗
i like the way Nadiem thinks. he has a broad perspective and also an explanation that can be accepted by all people. sukses terus pak nadiem!!
Asli ini sejam tapi rasanya bentar banget... Suka pake banget sih sama topik yang dibicarain, apalagi guest starnya favorite banget...
Plis narasi, banyakin konten diskusi kayak gini, tapi yang santai gitu yaa
Banyakin diskusi terbuka kayak gini kak Nana bagus banget 🥺
kritik: ditambah lagi dr sudut pandang yg lebih kontra / pro saya lihat di eps pertama ini ke 4 nya 1 suara,
Saya pingin tahu juga sebenarnya gimana sudut pandang dr orang yg pro partriaki dan menganggap laki" harus di atas perempuan
Gila terharu banget sih lihat diskusi ini, makasih udah mengangkat isu-isu sensitif tentang perempuan mbak Nana, narasumber nya juga fair from different fields. I'm crying a happy tears wow
Pendidikan kayak gini perlu ada di sekolah-sekolah sih
Jujur lebih suka nonton diskusi tema ini yg part 1 drpd yg part 2, kalau bisa dibuat lagi part 3 nya, menghadirkan salah satu orang teman diskusi yg dari part 1 dan 2 kemudian di part 3 menghadirkan teman baru lainnya, kalau part 2 please pilih bang rocky gerung aja 3 begundal itu jangan 😅😂