Semestinya bank sudah mendapat keuntungan dari bunga (Buang pinjaman lebih besar dari bunga tabungan/dana yg dihimpun). Hal ini logis. Tapi (menurut saya) yg menjadikan tidak adil / memberatkan nasabah adalah berlakunya BUNGA MENURUN. Artinya nasabah dipaksa bayar sebagian besar bunga dulu, pokoknya kecil. Lha kok bunga tidak berjalan seiring dengan waktu. Pinjaman baru berjalan sebentar kok sudah suruh bayar bunga yg waktunya belum dilalui. Akhirnya jk ditengah jalan nasabah ingin melunasi, dianggap cicilannya baru 1/3 nya, padahal sudah nyicil 1/2 nya. Ini menurut saya kerjasama yg tidak adil, tdk saling membantu. Terlebih pelunasan terkadang masih dikenakan finalti. Keterlambatan angsuran kadang dikenakan denda yg lebih besar dari bunga. Saya berkesimpulan Bunga menurun + Finalti + Denda merupakan uang riba. Kecuali bunga flat, Finalti yg wajar (misalnya hanya sebatas biaya administrasi), dan denda yg hanya sebatas bunga berbunga, hal ini masih wajar. Saya berharap kerjasama nasabah & bank adlh kerjasama setara saling menguntungkan, tdk memanfaatkan kelemahan nasabah dan bank tidak mencari keuntungan yang terlalu besar. Dgn demikian keduanya diuntungkan secara wajar
Kata-kata "Menurut saya" yang diutarakan dan tidak mengacu pada dalil jangan langsung dicerna mentah mentah, cerdaslah dalam mencari ilmu dalam islam.. Karna acuan kita sebagai umat islam yang utama hanyalah kitab suci Al-Qur'an dan hadits Rasulullah SAW. Bukan dari pendapat orang yang berkata "menurut saya" dan tidak dipertanggungjawabkan.
Tanpa menyebut "menurut saya", sebenarnya segala hal yang dibaca dan dimaknai itu tidak lepas dari unsur tafsiran dan unsur " Menurut saya". Semua yg kita baca itu kita olah dan kita maknai sebagai realitas kita, tapi tidak pernah sebagai fakta. Hanya Allah yg mengetahui fakta sebenarnya. Jadi tidak masalah.
Jadi akhirnya kita memang harus gunakan akal sebaik baiknya. Akal itu alat berpikir. Tanpa akal, AlQuran hanya sebuah buku yg tidak bermakna di otak manusia.. Aktivitas membaca dan menafsir itu merupakan fungsi akal. Tentang tiba, sangat tidak bertanggung jawab untuk berpikir hanya soal nominal. Dangkal sekali. Poin sebenarnya adalah soal ada apa di balik nominal tsb.. Apakah ada unsur paksaan? Tekanan? Penderitaan? Skrg kalau si peminjam mengembalikan persis dgn nominal saat dia pinjam TAPI terpaksa karena aslinya belum mampu scr waktu. Menurut hati mu masa kamu gak tau bahwa itu senada dengan konsep RIBA, yg intinya menyulitkan, menyiksa, gitu loh.. Kalo cuma mau ributin soal nominal, lucu banget. Karena yg namanya uang itu sifatnya flleksibel. Pinjam sejuta dibalikin sejuta, seolah impas. Aslinya kagak impas. Sejuta di bulan lalu dengan hari ini punya potensi konversi yg beda, misalnya terhadap harga beras. Emas juga sama. Semua alat tukar itu punya nilai konversi yg berubah ubah tiap hari. Bahkan di hari yg sama, uang tetap bisa bernilai variatif terhadap beragam komoditas dan pasar. Ingat, di saat /hari yg sama. Jadi TIDAK PENTING soal nominal. Intinya adalah tentang bagaimana kita sebagai Umat HARUS peduli pada kesusahan sesama manusia, harus TAHU apakah dia sudah mampu untuk mengembalikan atau belum, apakah dia terbeban, apakah dia terbantu? Harusnya di situ poinnya. Memang kalau mau cari enak dan dgn cara malas utk memaknai suatu poin ya akhirnya leterlek doang
Kisah orang petani 2 bersaudara ingin jd pengusaha.yng1 ambil uwang bank yng1 lagi mengadaikan sawah nya.3 thn uwang masing di kembalikan.,menurut kamu yg mana lebih manusiawi di sini
“Jika emas dijual dengan emas, perak dijual dengan perak, gandum dijual dengan gandum, sya’ir (salah satu jenis gandum) dijual dengan sya’ir, kurma dijual dengan kurma, dan garam dijual dengan garam, maka jumlah (takaran atau timbangan) harus sama dan dibayar kontan (tunai). Barangsiapa menambah atau meminta tambahan, maka ia telah berbuat riba. Orang yang mengambil tambahan tersebut dan orang yang memberinya sama-sama berada dalam dosa” (HR. Muslim no. 1584). Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. [al-Mâidah/5:44] dah itu aja...
@@akmalmuqoddas3988 ya jadi serba salah sih, emng bener klo uang kertas kena invlasi jadinya seolah olah yg minjemin duit bakal rugi klo uang yg dipinjamkan itu dbalikin setahun kmudian dengan nominal yg sama, nilainya bakal turun tuh. Tapi apa daya hadistnya kyak gtu. Klo sama sama zatnya (uang kertas sama kertas) ya balikinnya harus sama nominalnya (meskipun dlm kurun wakty tertentu mengalami invlasi). Wallahualam sih, aku bukan ahli ilmu tpi balik ke masing2 individu, klo aku mnding gausa minjemin orang klo dia ga terlalu butuh pertolongan, klo kita takut nilai uang kertas kena invlasi. Saving paling aman ya di emas, abis gajian lngsung belikan emas, &st. Ga perlu tergiur masukin ke deposito atau pasar uang yg sejenis yg ada bunga sekian persen per tahun. Lebih cari aman & skali lgi balik ke individu masing2 krn kita yg tanggung jawab sndiri sama Allah dihari akhir.
@Kuswanto Naruh ya tidak bisa om.. Qiyas itu kl sifatnya sama.. Lah emas dn uang kertas itu berbeda.. Emas nilanya tetap dn uang kertas tergerus inflasi...
Urusan riba, balik ke Aqidah/keyakinan masing2, dan dampaknya pun (berkah/tdk berkah) berpengaruh pada kehidupan masing2... dan diakhirat dipertanggungjawabkan masing2, pun yang berlogika/berfatwa akan dimintai tanggungjawab atas fatwa ya masing2
Hidup itu seorang muslim diatur oleh hukum syariat....hidup itu terikat oleh hukum halal, haram, Sunnah, wajib,dan mubah....Al Qur'an jelas sekali mengatakan : Allah menghalalkan perdagangan dan mengharamkan riba...kita tinggal sami'na waata'na ....ada juga hadis nabi : setiap Bunga itu riba dan setiap riba harAm hukumnyA....gak usah didiskusikan lagi riba itu jelas hAram
@@kunyuji9867 "Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (Al Baqarah: 275). "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang beIum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman" (Al Baqarah 278). "Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu." (QS Al Baqarah 279).
فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنْ اللَّهِ وَرَسُولِهِ “Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu (disebabkan tidak meninggalkan sisa riba).” (QS. Al Baqarah: 279)
@@alexisnicholas2085 sy bukan pegawai bank bos...tp setidaknya kita itu bijak gt lo...tidak semua orang itu punyabkelonggaran uang...ya yang bagus memang g hutang..tp sy ya g setuju..klo orang kelilit utang trus nyalahin banknya...jare riba...di apakan kita yg salah...orang bnyk jg niat pinjem uang niate buat usaha tp nyatanya buat gaya..kalo ada jatohnya nyalahin bank e...jare riba...pie kui..pekok ra?
loh kalo anda ga pake akal...bagaimana anda bisa nerima Islam? kalo ga pake akal ya balik ke zaman jahiliyah...patung disembah berdasarkan kepercayaan...kepercayaan itu iman...artinya orang yang nyembah patung itu juga beriman...tapi akalnya ga dipake...nah kalo anda sekarang ngesampingkan akal terhadap agama...ya ga ada bedanya sama orang nyembah patung tadi...
Ini klau pinjam meminjam antar personal mungkin masih bisa di terima klau niatnya ngasih upah sebagai tanda terima kasih,itu pun syaratnya klau sebelum terjadi utang piutang sudah terbiasa saling memberi hadiah, namun klau memberi hadiahnya hanya saat karena berhutang atau bukan kebiasaan sebelumnya, maka tetap hukumnya riba,,begitu juga tidak berlaku bagi bank karena dasar hukumnya sudah sistemnya ada unsur Riba sejak dari awal. Wallahualam
Kalau kita pinjam uang kepada seseorang, tanpa adanya ketentuan di awal dalam sekian bulan harus mengembalikan lebih dari uang yg kita pinjam, itu pasti nggak riba, malah dianjurkan. Jika ada ketentuan sejak awal, harus mengembalikan lebih, maka itu dinamakan riba . Yang paling baik adalah, jika seseorang pinjaman, dan tepat waktu cara pengembaliannya, alangkah baiknya, si peminjam malah dikasih uang berapapun, se ikhlasnya.
Ya memang dikembalikan lebih. Karena suku bunga didasarkan pada inflasi / naiknya nilai uang. Misal bapak ngutang Rp 500.000 tahun 1987, harus dibayar lunas di tahun 2017. Apa iya dibayar dengan jumlah yang sama? Ya gak lah. Nilai uang Rp 500.000 di tahun 2017 tentu sudah jauh berbeda daripada tahun 1987.
Simple saja mbah sebebarnya, klo anda takut riba jangan cicil motor, cicil mobil, cicil rumah dll belilah cash semua, dan transaksi apapun jangan lewat bank simpan uang kalian semua di rumah berupa cash
Fery Fardianto walaupun orang yg berhutang itu bayarnya susah, tdk ada urusan sama hukum Allah. Riba tetap riba,.! Hati2 menentang ataupun mengingkari hukum Allah yg tertera didalam Alquran, kalau anda seorang muslim.
Akhir Zaman bunga bank sudah di tetapkan menurut perbankan di negara. bahkan bank2 syariah pun juga ada bunganya kalau pinjam dana. itu gmna hayo....pdhl nama bank2 syariah yg di bawah naungan muhamadiah atau nu juga bnyak lho.
@@akhirzaman1140 makanya jgn suka utang kalo nda mau kena riba, jaman skrg mah banyak yg ngutang lebih galak drpda yg memberi hutang, itu sebabnya karna ga ada estimasi pengembalian dan kewajiban lebih bayar, jadi suka seenaknya
paling benci dg orang yg suka teriak riba tp ketika ia punya hutang ditagih sulitnya minta ampun dan selalu umbar janji palsu, dan lucunya mereka punya hutang di bank konvensional dan jika menabung ingin dapat deposito
ini salah satu pembenaran klasik. membenarkan yg salah dengan dengan kesalahan lain supaya kesalahan yg sebelumnya menjadi benar. TERMAKSUD KESALAHAN BERFIKIR SIH YG KAYAK GINI
Beda antara pinjam motor (terus pulang isi bensin full) dengan pinjaman uang. Pinjam Uang dari artinya uang pindah menjadi milik peminjam. Tp motor biar dipinjam, hak milik tetep punya pemilik motor. Nah lebih baik untuk menghindari syubhat, kalo balikin uang, gak usah dilebihin kalo masih ragu antara rasa terimakasih dan hukum riba
saya pinjam uang 1jt harus kembalikan 10% jadi 1.100 1. tidak riba - yang pinjam mampu mengembalikan - yang pinjam setuju persyaratan 2. menjadi riba - yang pinjam tidak mampu - yang pinjam tidak sanggup persyaratan ---- pertanyaan saya orang yang pinjam ke *BANK* itu no 1 atau 2 ???? ---- - jawaban no 1 karena si peminjam ke *BANK* tujuan mereka untuk usaha ( *PENGUSAHA* ) dengan dia pinjam 1jt buat usaha , dia bisa balik modal modal 1jt buat usaha bisa jadi 10jt - jawaban no 2 yaelah bro *BANK* juga gak akan mau jika peminjam tidak memenuhi syarat pengemis + gelandangan *GAK AKAN DI ACC SAMA BANK* jangankan pengemis + gelandangan pegawai kontrak saja ( tidak tetap ) *BANK JUGA SELEKTIF MENILAI SI PEMINJAM MAMPU GAK KEMBALIKAN* ---- jadi *BANK ITU GAK ASAL KASIH PINJAM* , dia juga ada seleksi kemampuan finansial si peminjam
Itu namanya pelit, minimal lu tambahin biskuit, buah apa gula kek..GK bersyukur banget udah dikasih lebih BS bayar hutang.anggep shodaqoh brow..hidup kok kaku amat🙄
Yo berarti smpean ra ngukur kekuatane sampean mbayar utang...pomo penghasilan 3jt,kuatmu mbayar utang i gur 750ewu lur...ojo mekso....la wong sekarang pinjem bank niate awal arep ge usaha ae...jebol malah ngge foya foya...hahahah
@@virtualzooanimals9277 Berarti sing dadi peran utamane ora bank...tapi wong sing nyilih duit. Memang ora niat mbayar lan ora iso ngukur kemampuan. Mungkin ngono kui.
klo mau bebas riba ya bekerjalah sangat keras dan pandai2 lah menahan diri sehinga tidak pernah hutang/beli sesuatu dng credit.. pepatah: "'dukun masih kalah sakti dengan orang yang berhutang"'. soalnya klo di cari bisa menghilang..
Ini kami sudah sangat menahan diri bro. .tapi terlalu banyak yg cuma berucap kayak anda hehehe masalahnya kita ini sudah bnyk kehilangan orang yg dermawan....lebih banyak solusi komen di yutub setelah itu hilang entah kemana ya kayak situ sih hehehe
hutang belum tentu riba, kredit belum tentu riba, yg beli kontan belum tentu tdk riba, tahukah kamu penggunaan uang kertas saat ini itu riba? karena ada inflasi, dan inflasi itu riba. ada inflasi karena sistem keuangan nya berbasis bunga riba
@@dillaummul7445 Nggak seribet itu, searchhing aja dulu mengenai kenapa uang kertas itu sebenarnya sudah termasuk hutang, baru paham. Semua orang yang punya pengetahuan ekonomi pasti tahu mengenai hal ini.
*Kebenaran membutuhkan keberanian dan kejujuran !!!!* Allah berfirman dalam QS Al Baqarah ayat 42 : "Dan janganlah kamu campur adukkan yang benar itu dengan yang salah, dan kamu sembunyikan yang benar itu pula padahal kamu semua mengetahuinya." 🙏🙏🙏🙏
Sulit disuatu negara itu melawan riba karena pemerintah sndiri tdk bsa memberi solusi atau membuat suatu kebijakan lain slain bunga , denda dlm sistem kredit itu sendiri.
@@poncoindonesia6119 solusi itu yg ngasih Allah subhanahuwata'ala... Melalui perantara manusia.. Tinggal org nya yakin g kalo ninggalin riba pasti ditolong Allah subhanahuwata'ala... Kan itu perintah Allah subhanahuwata'ala...masak iya Allah subhanahuwata'ala nyuruh2 ninggalin tp g dikasih solusi.. Allah subhanahuwata'ala tu maha kaya ...antum tau lah pasti..
Rata rata pada salah menafsirkan mksd caknun, caknun ini tidak bilang bahwa hutang bank tidak riba, makanya dia membandingkan bank konvensional dan syariat, kalo sudah syariat harusnya yg konvensional kan ditinggal, kmudian ketika mengilustrasikan proses peminjaman itu dia sedang menawarkan pemikiran bahwa seharusnya klo gak mau riba , yg menentukan kelebihan (hadiah) uang pinjaman adalh si peminjam, TAPI sistim ini akan sangat sulit karena masalah hubungan manusia yg blm bisa menjamin keuntungan keduanya, jadi orangnyalah yg blm bisa membuat sistim anti riba. Masih gak paham?
Jane aku dewe juga utank neng bank kangge tuku umah, tuku tanah. Sekarang, kalo saya tabung 10 tahun harga rumah dan tanah nggak akan terkejar dengan kenaikannya setiap tahun. Katakanlah kita menabung 5 juta perbulan untuk mendapatkan rumah seharga 300 juta membutuhkan waktu 5 tahun. Tapi apakah rumah yg saya mw beli akan tetap dgn harga segitu di 5 tahun mendatang?? Saya juga percaya itu adalah riba, dan ruba itu haram. Tapi adakah solusinya? Kalo ada yg bilang pinjam di bank syariah sama saja ujung2nya hutang juga dan ada tambahan biaya yg mereka sebut bukan riba, dan kalau dihitung2 jumlahnya sama dengan bank konvensional.
Dalilnya "menurut saya" Bukan wahyu dr Allah Ta'ala, Allah Ta'ala melarang, menurut saya tidak, inilah pentingnya memahami ayat Al Qur'an dan Sunnah Rasul, sesuai dengan pemahaman generasi salafusholeh, karena ayat Al Qur'an dan Hadits Nabi, turun pada zaman nya sahabat yg dmn ajaran islam atau syariat islam msh murni tanpa adanya syubhat...
Kesimpulan cak nun, jika ketika mengembalikan uang yang di pinjam dengan cara melebihkan jumlah dalam rangka berterima kasih/bersyukur karena sudah di bantu nggak apa-apa. Yang nggak boleh itu ketika memaksa hingga memeras, melebihkan bunga pinjaman terlalu besar. Begitu yang dimaksud cak nun
Sya paham kok,tpi kitakan ga bisa merubah ktetapan Allah,hukum Allah.Riba jelas bgt ada haditsnya,insya Allah jg hidup kita lbh ringan dgn hidup tnpa riba.
@@kenardes simpan pinjam yang menghasilkan manfaat, banyak dalil di Qur'an dan hadits mengenai ini kalau mau lebih jelasnya bisa beli buku "Harta haram Muamalat Kontemporer" oleh ustadz Erwandy Tarmidzi
@@rachman5356 riba itu suatu bentuk kezoliman dlm hutang piutang / jual beli, dilarang karena merugikan salah satu pihak. bila tdk ada yg dirugikan maka bukan riba. ini urusan manusia dg manusia.
Memang perlu dikaji lebih dalam dan pelan2. Bantu komen untuk mencerahkan yaa 1. Kalau dibilang bunga dipaksakan , bukannya semua ada di klausul kontrak yg ada di kita sendiri yg memutuskan . Kalau TTD artinya kita setuju dsb. Kecuali kita udah tidak setuju tapi dipaksa TTD . 2. Di saat kita bilang bank itu lekat dgn riba dan haram , adakah solusi dimana kita butuh akses cepat contohnya mau transfer dana , mau kirim gaji ke karyawan yg jumlahnya > 100 , #contoh. Yg saya harapkan bukan perdebatan tapi solusi setelah kita mengharamkan sesuatu. Misal : babi haram toh ada ayam , sapi dll yg halal.
1. Jangan dibiasakan ngutang... Jelas?? Rasulullah shalallahu alaihi wasallam jika berhutang hanya makanan pokok saja, Beliau Shalallahu alaihi wasallam selalu berdoa sebelum salam dalam sholatnya agar dijauhkan dari hutang... 2. Pakai bank syariah, disana ada produk tabungan wadiah. Bank memang lekat dengan Riba, tapi tidak semua produknya mengandung Riba.
@@gub4734 jika anda terbiasa berhutang mau dipaksa atau tidak pasti anda setuju dengan klausul riba tersebut... makanya saya katakan jangan dibiasakan ngutang supaya gak terjerumus ke dalam lembah Riba. Bisa dipahami pak?? Tidak ada solusi lain supaya tidak terkena bunga bank selain jangan ngutang.... Karena transaksi Riba di perbankan memang tidak bisa dihindari...
Nah maka dari itu. Case yg saya bawa adalah yg terjadi pada masyarakat umumnya. Sudah hutang malah nyalahkan banknya. Saya tidak bodoh2 amat pak. Kok kesannya anda menggurui seperti itu.
@@gub4734 anda minta solusi atau nasihat lalu saya berikan solusinya, bukan berarti saya menggurui... Anda bertanya lalu saya jawab bukan berarti saya sok pintar... Anda meminta tolong ke saya lalu saya tolong bukan berarti saya sok baik... Bisa dipahami pak??
Kondisi real saat ini kalau pinjam di bank konvensional bunga 9% sedangkan di bank syariah margin/bagi hasilnya 11%. Saya pribadi sebagai nasabah saat ini masih lebih milih bank konvensional.
Klo itu jelas kok cak, itu masuk kategori hadiah, dan memberi hadiah itu halal. Klo bunga bank ya tetap riba, sejak awal sudah ada ketentuan bunga yg ditetapkan oleh pihak bank. Atau klo kredit kendaraan, sejak awal sudah ditetapkan (jika tidak mau disebut dipaksaksn) oleh pihak pendana. Terlambat bayar kena bunga. Dst.. Wis ta cak, Nek bank iku udu perkoro hubungan baik atau ga baik antar manusia. Iku wis sistem yg memang sejak era konsep bank central digagas dan dibangun oleh rotschild. Saya rasa orang sekaliber anda tidak perlu paparan dan penjelasan tentang bagaimana proses penguasaan dan perusakan ekonomi suatu negara yg dilakukan oleh para bankster. Saya tentu juga tidak berani mengatakan bahwa cak nun adalah agen atau anggota freemason, agen propaganda yahudi yg bercokol hampir diseluruh bumi. Mungkin ceramah cak nun ini untk menciptakan stabilitas walaupun terasa seperti 'memelintir' konteks dari riba yg sudah jelas haram. Bahkan BI (Bank Indonesia). Mungkin anda mengira Bank Indonesia sepenuhnya dimiliki dan dikendalikan pemerintah RI, namun ternyata BI termasuk salah satu dari Bank Sentral yang dikendalikan oleh Keluarga Rothschild. Bukan cuma BI hampir semua bank diratusan negara, bahkan negara adidaya seperti USA. Dan itu adalah salah satu syarat utama sebuah negara diakui sebagai negara merdeka. Baca sejarah tentang bagaimana dulu agresi militer kedua terjadi, karena soekarno menyatakan BNI 46 yg digagas oleh soemitro sebagai bank central dan mengeluarkan akar pembayaran yaitu ORI (oeang Republik Indonesia). Saat Indonesia merdeka, Soekarno-Hatta memutuskan untuk mendirikan bank sentral, yaitu Bank Negara 1946. Terbitkan “Oeang Repoeblik Indonesia (ORI). ORI terbit dengan satuan 1 sen samapi Rp 100. Nilai setiap 2 rupiah dijamin dengan 1 gram emas. UU no 19/1946. Atas berdirinya BNI, Pemerintah penjajah Belanda, dan bankir internasional lain, menolak keberadaan Negara Republik Indonesia NKRI dan BNI 46, sekaligus juga menolak ORI. Buntut dari ditolaknya Kemerdekaan RI, agresi militer, dilakukan oleh Negara imperialis yaitu Amerika, Inggris, Perancis dan memberikan boncengan Belanda masuk kembali ke Indonesia. Akhirnya Indonesia dipaksa lewat perundingan, Konferensi Meja Bundar 1949, Negara Republik Indonesia akan diakui dengan beberapa syarat. Pertama, utang pemerintah hindia Belanda, harus diambilalih oleh RI muda. Nilainya 4 milar dolar AS. Saat proklamasi NKRI tidak memiliki utang sedikitpun. Kedua dengan dalih agar bisa mengambil alih hutang pemerintah penjajah Belanda, BNI 46 harus dihentikan sebagai bank sentral. Ketiga mengganti BNI 46 dengan De Javasche Bank (yg dulunya milik bankir-bankir kompeni dari keturunan Yahudi) , bank ini kemudian berganti nama menjadi Bank Indonesia
Katakan bahwa Anda enggan untuk jd dermawan hehehe sebenernya yg berbeli belit itu ya situ hehe gak sah komen langsung aja kamu bikin perusahaan pinjam meminjam barang n uang tanpa bunga. ..
saya pinjam uang 1jt harus kembalikan 10% jadi 1.100 1. tidak riba - yang pinjam mampu mengembalikan - yang pinjam setuju persyaratan 2. menjadi riba - yang pinjam tidak mampu - yang pinjam tidak sanggup persyaratan ---- pertanyaan saya orang yang pinjam ke *BANK* itu no 1 atau 2 ???? ---- - jawaban no 1 karena si peminjam ke *BANK* tujuan mereka untuk usaha ( *PENGUSAHA* ) dengan dia pinjam 1jt buat usaha , dia bisa balik modal modal 1jt buat usaha bisa jadi 10jt - jawaban no 2 yaelah bro *BANK* juga gak akan mau jika peminjam tidak memenuhi syarat pengemis + gelandangan *GAK AKAN DI ACC SAMA BANK* jangankan pengemis + gelandangan pegawai kontrak saja ( tidak tetap ) *BANK JUGA SELEKTIF MENILAI SI PEMINJAM MAMPU GAK KEMBALIKAN* ---- jadi *BANK ITU GAK ASAL KASIH PINJAM* , dia juga ada seleksi kemampuan finansial si peminjam
tapi kenyataannya di dalam pinjam meminjam di dunia perbankan tidak bisa sesimpel itu FERGUSO...ada potongan biaya notaris, potongan biaya asuransi potongan biaya administrasi, potongan 1x angsuran yg tidak boleh diambil (saldo dibekukan sejumlah 1x angsuran)... pinjam 10jt dapatnya gak sampe 10jt krna potongan biaya2 itu tadi.. kalo yg sampean jelaskan itu pinjam meminjam sama tonggone dewe, sama dulure dewe, minjam uang bisa seenaknya dewe ngatur pembayarane kapan mau bayar, tempo brp bulan dll,,,kalo bank sampean bikin kaya gitu yo bangkrut... :D :D :D
Minjam uang 100juta,cair 80juta kalau bersih,dikembalikan 200 juta ,inilah kejamnya riba,diluar dari hukumnya,manusia mana yang mau ginian,cuma 1,ketidak sabar,intinya jalani hidupmu dengan sabar nikmati proses!!.
Betul..orang ini omonganya beda hr ini dengan kemarin..seolah2 orang ini menyanjung gagasan org yg bersimpati padanya atau mengundangnya..misal yg mengundang pihak Nu maka dia memuji Nu menjatuhkan selain Nu dengan halus, misal diundang Muhamadiyah dia puji muhamadiyah, ya beginilah potret budayawan..riba saja dia jawab hukumnya diperdebatkan..padahal Al Quran jelas melarang, dia demi uang dr hsl pengajianya saja rela berbohonh agar kenyang. Tamak ! Membodohi banyak orang ini budayawan satu ini
mbah nun bilang pinjam uang 1juta dan mengembalikan di tambahin 100rb itu atas kemauan sendiri, baru kalo di paksa mengembalikan di tambahi uang 100rb itu termasuk riba. sama saja ketika pinjam motor ke teman dan di isi bensin apakah termasuk riba?
Menambahkan uang dalam pengembalian uang ada dua hal: 1. Riba, jikalau diawali akad disepakati adanya penambahan nominal uang saat pengembalian, misalkan: pinjam 500 ribu, dibalikkan 550 ribu maka ini RIBA 2. Ihsan (kebaikan) jikalau di awal tidak ada sama sekali kesepakatan antar 2 belah pihak, lalu saat pengembalian uang, sang peminjam memberikan lebih, misal: pinjam 500 ribu tanpa akad berlebih saat pengembalian, lalu saat waktu pengembalian sang peminjam memberikan 600 ribu. Maka ini adalah IHSAN atau kebaikan Allahu A'lam Bishawab, rujukan saya dari kitab Fiqh Mu'amalah / فقه المعاملة
Debu debu riba bagian dari fitnah akhir zaman.. Sebisa mungkin kita wajib menghindarinya bukan malah jadi pelaku utama nya... Maaf hnya mengingatkan kalau kamu bilang riba itu halal ya sdhlah itu urusanmu ...pembalas komentar
اَلَّذِيۡنَ يَاۡكُلُوۡنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوۡمُوۡنَ اِلَّا كَمَا يَقُوۡمُ الَّذِىۡ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيۡطٰنُ مِنَ الۡمَسِّؕ ذٰ لِكَ بِاَنَّهُمۡ قَالُوۡۤا اِنَّمَا الۡبَيۡعُ مِثۡلُ الرِّبٰوا ۘ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰوا ؕ فَمَنۡ جَآءَهٗ مَوۡعِظَةٌ مِّنۡ رَّبِّهٖ فَانۡتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَؕ وَاَمۡرُهٗۤ اِلَى اللّٰهِؕ وَمَنۡ عَادَ فَاُولٰٓٮِٕكَ اَصۡحٰبُ النَّارِۚ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal, Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. ( Al-Baqara ayat 275 ) عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرِّبَا سَبْعُونَ حُوبًا أَيْسَرُهَا أَنْ يَنْكِحَ الرَّجُلُ أُمَّهُ Dari Abu Hurairah ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Riba itu mempunyai tujuh puluh tingkatan, yang paling ringan adalah seperti seseorang yang berzina dengan ibunya.” (HR Ibn Majah) عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَنْظَلَةَ غَسِيلِ الْمَلَائِكَةِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دِرْهَمٌ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةٍ وَثَلَاثِينَ زَنْيَةً Artinya: Dari ‘Abdullah bin Hanzhalah, yang dimandikan oleh para malaikat, ia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Satu dirham hasil riba yang dimakan seseorang sementara ia mengetahuinya, itu lebih buruk dari tigapuluh kali berzina.” (HR. Ahmad )
Sory Nih, yg Riba gak Riba dll. . Semisal Ustad TV, dapat uang ceramah besar, itu rejeki? & Bekerja di Bank misal keringet, pulang malam, teliti, waktu keluarga ilang, dll. . kerja, & gak lebih kaya dari ustad TV. emangnya perekonimian bakal jalan dari mana kalo bukan lewat Bank, & kalo gak ada nasabah, apa jasa Bank masih dipake. . kalo nggak ada uang administrasi, dll. Terus Gaji pegawainya darimana, & misal nyuap sogok polisi, tni, apakah itu nggak haram? . kalau mau bener2 haram gak haram, susah bgt, bisa sih, misal mau tinggal di desa, cocok tanam sendiri, dimakan sendiri, & jangan pakai alat tukar Uang, karena uang itu produk Bank, silahkan barter. Jangan pake uang kertas sama sekali, gitu doang sih.
Mgkin orang yang mengatakan bank riba itu adalah satu karena dia ingin berhati2 takut terkena riba,dua karena males meneliti dan memahami lagi tentang apa sebenarnya riba...
nk bank jelas hukume haram, krn berbunga y haram hukume riba, tp nk setelah lunas sg diutangi arep menehi hadiah itu boleh bahkan dianjurkan dlm islam.. tp nk akad diawal berbunga sekian persen, trs ad denda sekian persen ddine haram
Setuju.. Sgala yg dihasilkan dr menjerat, menjebak, mmaksa, mnipudaya, dsb adalah riba!! Yg dimaksud Allah itu bukan uangnya, tapi sifat riba atau menjerat yg ada dlm diri manusia.
Yang komen macam orang bener semua.. Emang udah pada pasti ga makan duit riba? .. Biarpun kita ga kerja di bank. Ataupun kalian kerja di perusahaan bukan perbankan.. Tetep saja gaji kalian itu riba.. Karena perusahaan itu rata rata menggaji karyawan nya dengan berhutang dahulu.. Contoh kecil nya aja perusahaan yang pake vendor outsorcing. Kebanyakan vendor di bayar tempo.. Jadi si vendor nalangin buat gajian si OS.. Rata rata perusahaan sekarang untung nya pun tempo atau jangka panjang. Jadi ga usah merasa paling bener memuliakan diri dan menghinakan org yang riba.. Emang jaman skrg ada yang mau pinjamin uang lsg Cash cepet?. Kebanyakan orang skrg kan kalo di minta tolong minjemin uang. Bilang duit nya lagi di puterin belum bisa di ambil. Atau alasan apapun.. Terus akhir nya ke pepet pake kartu kredit.. Kalo bisa buat lembaga dermawan yang bisa minjemin duit tanpa biaya lain lain. Dari pada komen menghinakan pengguna riba. Dan merasa mulia..
Keyakinan cak nun tentang riba sama persis seperti yahudi. Alasan cak nun membolehkan riba sm seperti kaum yahudi. Kaum yahudi meminjamkan uang lalu diberi upah/ tanda terima kasih. Mereka menghalalkan itu padahal itu riba. Takutlah kepada Allah, karna azab Allah pedih Orang musyrik adalah orang yg mengaku islam(Ktp ny islam) tapi mreka juga melakukan ibadah kpd selain Allah, mereka takut kpd selain Allah, mreka berharap kpd selain Allah. Ingatlah batasnya hanya mati, ketika sudah mati, tidak ad ampunan lgi. Allah berfirman di dlm alquran, 275. Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. QS. Al-Baqarah Ayat 275
Umpama saya mau beli rumah harga 150 juta, penghasilan saya saat ini 3 juta, saya sanggup sisihkan 1 bulan sekitar 1 juta. Biar nggak kredit rumah di bank, biar nggak dianggap riba, saya simpan tiap bulan 1 juta. Untuk mencapai 150 juta maka harus mengumpulkan uang selama 150 bulan atau kurang lebih 12 tahun. Pertanyaannya apakah saat saya membayar rumah itu 12 tahun yang akan datang harga rumahnya tetap 150 juta. Padahal saya pernah tau rumah di Sidoarjo harga awal 50 juta, setahun lagi menjadi 100 juta, apakah nggak mungkin dalam 12 tahun harga rumah yg saya incar menjadi 200 atau 300 juta atau bahkan lebih. Berarti saat harga rumah itu naik, maka saya juga harus menyimpan uang lagi untuk mengejar kekurangannya, namun saat saya menyimpan lagi, maka harga rumah juga bakal naik juga maka yang terjadi saya hanya berkejar2an dengan rumah tersebut tanpa dapat memilikinya.
secara tersirat cak nun bilang itu riba, knp begitu? soalnya caknun bilang klo anda ( dlm hal ini pihak bank ) tdk memaksa saya akan berterima kasih dgn memberikan tambahan, tp dalam konteksnya yg terjadi pihak bank tetap memberlakukan paksaan terhadap bunga tanpa peduli si konsumen mampu atau susah, bahkan telat bayar saja kena tambahan bunga blm denda. tp cak nun tdk secara vulgar bilang riba, karena kbnykn masy kita udah terbiasa dgn riba misal kredit rumah kredit motor kredit ini itu... dan kbnykn berbunga tanpa peduli mampu atau tdk si peminjam,
Tp kan yng si peminjam punya kuasa untuk melanjutkan proses peminjaman tersebut, kalau di rasa memberatkan ya ga usah minjam. Kalau mereka menyepakati, artinya mereka merasa mampu untuk memenuhinya. Lagian ya pantek, bedakan antara pinjaman amal dengan pinjaman untuk usaha/investasi. Meminta pengembalian lebih terhadap orang yang minjam uang untuk pengobatan dll baru dilarang karena memberatkan. Tp bagaimana dengan mereka yang minjam untuk pengembangan skala usaha, ada potensi ekonomi lo di sana, omset meningkat, cabang bertambah, stock bertambah, dll. Ada potensi ekonomi dari pinjaman tersebut, ya wajar ada biaya sew dan jasa atas proses fasilitas pinjamna tersebut. Duhhh mental kaum komvensional. Makanya negara kita kalah muli dari negara lain, mau mengembangkan usaha terkendala modal, mau minjam di bank terkendala asumsi ulama konservatif yang hobi bilang riba riba riba padahal tidak melihat dari objektifitas ekonomi. Dah lahhh mau lanjut kerja besok, ada debitur mau minjma untuk membanguna pabrik 75 milyar, agar bisa meningkatkan pasar produk sampe ke eropa dan afrika serta menberikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang sok jagk di youtube tapi di real life pengangguran atau manusia miskin kota. Byeee
Beda no bunga bank sama masih minjem sejuta terus balikin berniat menambahkan karena rasa syukur , itu dah masuk sedekah , kalo bunga bank sampe kiamat ya riba
makanya situ utangin yg banyak ke orang2 jgn pke bunga mau gak jgn triak2 bunga bank haram emang lo pikir yg kerja di bank g perlu di gaji brp juta org yg hidup dri manfaat perbankn mulai dri pengusaha pedagang bsinis dri kalangan bawah smpai atas semua mnikmti manffat dri perbankn
Wkwk ilmunya caknun soal riba gabisa ditelan mentah mentah, intinya bank kan sifatnya memaksa klo pinjam dibank tsb ya harus kenak bunga sekian persen, itu jelas berbeda dengan tanda terimakasih. Tanda terimakasih yg berbentuk bayaran lebih sifatnya tidak wajib dan murni berasal dari keinginan yang berhutang,
Bukan memaksa dong jatuhnya. Bunga itu ada dan ditetapkan negara berdasarkan analisa dari Bank Indonesia terkait nilai inflasi, nilai kurs, dan parameter ekonomi lainnya. Intinya penetapan bunga telah akuntabilitas, profesional dan mengikuti perkembangan ekonomi yang dinamis. Kalau kau minjam uang 100 juta di tahun ini, apakah nilainya bakalan sama dengan 10 tahun mendatang? Mikir !
@@rabilrezky8596 itu namanya pemaksaan scr tidak langsung, inflasi suku bunga yg berubah ubah itu kan sebenernya akal akalan bankir internasional biar kapitalisme makin merajalela
Wah ide briliant nih pinjem di bank mulangin di lebohin tanda terimakasih...kalau ada aku mo pinjel 2 miliyard ntar tak cicil semampunya, kalau udah lunas nanti aku tambahi uang tanda terimakasih 100.000 rupiyah..👏👏👏👏
ulama itu juga bagian dari.budaya, ilmu agama itu mncakup smua.. smua ini mlik allah jdi smua brsifat agama, n logika akal otak itu dciptakan allah untuk mmbedakan mnusia dngn hewan or laennya.. justru caknun ini dket skali sama syekh nursamad kamba n kiai muzamil. kdang diundang psantren2 besar di ndonesia kbnykn di jatim jteng
betul. budayawan yg mikirnya cebong banget. budaya dan agama beda. budaya dr manusia, agama dr Allah. lah trus yg beragama taklik sama budayawan, anggep dia ulama. bodonya
Yang ditanya agama, tpi tak ada dalil ayat atau hadits sama sekali yg disampaikan, cuma logika yg keliru dan ga ada kaitannya sama sekali. Ya ga salah sii,,, Yg salah yg nanya, salah tanya orang...
@@andramadiun9614 hhhaaaa,, kebanyakan gitu, pinjam tanpa jaminan dan tanpa bunga, niat mau nolong eh giliran kita butuh uang diany ilang kaya hantu, hihi..
BAHAYA.... Yg sudah jelas tdk perlu diotak-atik.. Kalopun anda ingin bersyukur banyak caranya.. Yg jelas" saja. Gak usah berdalih bersyukur dan tidak pelit klo sebenarnya pembeli jg mengambil keuntungan/kemudahan melalui kemudahan pembayaran kredit (nyicilnya) Ada laki" sama perempuan saling suka, terus zina diluar nikah.. Kalo diutak-atik ala pemikiran "yg terlalu pintar" zina sama nikah bedanya cm diakad saja, kalo berhubungan tanpa akad tp sama" ridho terus halal gitu? Soal riba sudah jelas, tidak perlu diutak-atik
Yg masih ngeyel bunga bank buka riba, silakan baca fatwa MUI: KEPUTUSAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 1 Tahun 2004 Tentang BUNGA (INTERSAT/FA’IDAH)
saya pinjam uang 1jt harus kembalikan 10% jadi 1.100 1. tidak riba - yang pinjam mampu mengembalikan - yang pinjam setuju persyaratan 2. menjadi riba - yang pinjam tidak mampu - yang pinjam tidak sanggup persyaratan ---- pertanyaan saya orang yang pinjam ke *BANK* itu no 1 atau 2 ???? ---- - jawaban no 1 karena si peminjam ke *BANK* tujuan mereka untuk usaha ( *PENGUSAHA* ) dengan dia pinjam 1jt buat usaha , dia bisa balik modal modal 1jt buat usaha bisa jadi 10jt - jawaban no 2 yaelah bro *BANK* juga gak akan mau jika peminjam tidak memenuhi syarat pengemis + gelandangan *GAK AKAN DI ACC SAMA BANK* jangankan pengemis + gelandangan pegawai kontrak saja ( tidak tetap ) *BANK JUGA SELEKTIF MENILAI SI PEMINJAM MAMPU GAK KEMBALIKAN* ---- jadi *BANK ITU GAK ASAL KASIH PINJAM* , dia juga ada seleksi kemampuan finansial si peminjam
@@poncoindonesia6119 maaf teori seperti itu tidak berlaku pada saya yang alhamdulillah sudah sarjana S1 ilmu ekojomi syariah, dan sudah bekerja di lembaga syariah, jadi saya berkomentar karena saya juga mendapat ilmu dari perkuliahan saya. Riba itu bukan seperti itu pemahamannya!!
@@poncoindonesia6119 belajar lagi bro, riba atau bukan riba bukan karena pembayarannya, tapi karena akad awalnya Perjanjian itulah poin dimana riba atau tidaknya suatu pinjaman A meminjam uang dengan B 100.000 selama 1 bulan, apabila dia tepat waktu bayar maka tidak kena denda pinalti, *tapi apabila dia tidak mampu bayar maka akan anda denda tambahan pinalti* Pinjaman mereka dr awal sudah riba, karena akad nya seperti itu, poin penting riba atau tidaknya pinjaman itu tergantung *Akad* awalnya Bank itu jelas 100% riba, karna di awal ada perjanjian denda dengan si piutang, semoga ini bermanfaat buat anda bro insyaAllah saran dr gw bisa lu pertimbangkan buat kedepannya dan bisa lu pelajari lagi bro *SAY NO TO RIBA* Allah dan Rasul-nya akan memerangi org" yg riba
@@Wingentertainment529 ,g usa sampek usaha koperasi bos,coba perhatikan saja dri admin,biaya prareal biaya denda jika telat,cara penagihannya,g ada yg kayak sesuai agama,jika km ngotot urusanmu da,makan uang harap tu
@@Wingentertainment529 saya tau persis,biaya2 kerja di bank,khususnya bank yg pernah jadi tempat saya kerja,semua pembodohan ke nasabah,giliran pencairan nasabah kaget,karna klo biaya dijelaskan di awal nasbaah jelas g bakal mau mengajukan pinjaman.makanya saya resign karna tau persis liciknya.sebaiknya jihrah bosss,jgn suka makan keringat orang atau nasabah
Se yang saya cerna , seumpama saya sebagai peminjam mengembalikan 1.1 secara sukarela berarti itu sah aja selama kita memang ikhlas dan gak ngerasa keberatan. Dan tidak ada akad untuk harus bayar lebih satu juta di awal. Tapi rata2 bank ttp aja akadnya d awal mau lebih , dan juga ada denda dll nya. Apalagi fakta di lapangan nya . Malah mungkin lebih2 ngeri lagi .
Intinya klo dari awal kita mau hutang terus tidak setuju dengan persyaratan tersebut ya gk usah hutang..simple..klo anda GK setuju dan berkeyakinan itu riba tapi tetap ngutang yg salah siapa?
saya pinjam uang 1jt harus kembalikan 10% jadi 1.100 1. tidak riba - yang pinjam mampu mengembalikan - yang pinjam setuju persyaratan 2. menjadi riba - yang pinjam tidak mampu - yang pinjam tidak sanggup persyaratan ---- pertanyaan saya orang yang pinjam ke *BANK* itu no 1 atau 2 ???? ---- - jawaban no 1 karena si peminjam ke *BANK* tujuan mereka untuk usaha ( *PENGUSAHA* ) dengan dia pinjam 1jt buat usaha , dia bisa balik modal modal 1jt buat usaha bisa jadi 10jt - jawaban no 2 yaelah bro *BANK* juga gak akan mau jika peminjam tidak memenuhi syarat pengemis + gelandangan *GAK AKAN DI ACC SAMA BANK* jangankan pengemis + gelandangan pegawai kontrak saja ( tidak tetap ) *BANK JUGA SELEKTIF MENILAI SI PEMINJAM MAMPU GAK KEMBALIKAN* ---- jadi *BANK ITU GAK ASAL KASIH PINJAM* , dia juga ada seleksi kemampuan finansial si peminjam
@@griyaentokchannel Lah, konsep riba kan hutang piutang yang memberatkan si peminjam. Kalau si peminjam tidak merasa keberatan ya tidak riba dong. Gak bisa disamakan dengan zina. Karena zina jelas konsepnya adalah bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahram/muhrim.
riba itu nggak ada hubungannya dg Allah, itu manusia dg manusia, riba itu merusak hablum minannas karena menzolimi salah satu dr pihak yg bertransaksi / meminjam uang.
Menurut saya ,kalo sama sama mau mungkin ga riba ya,walaupun di depan sudau di patok berapa% tapi anda tetep pinjam,berarti anda mau,kalo memang ga mau berarti kan cari alternatif lain,maaf kalo ada yang salah,cuman pendapat saja
Riba itu seperti zina. Walaupun zina sama sama suka dan tanpa paksaan, tetap saja hukumnya haram. Yg mengharamkan riba itu bukan karna peraasaan hati, tapi karna akad dalam bermuammalah
waaw.. sangat berani sekali berpendapat dengan mengatakan "menurut saya" semoga km berhasil saat berdebat dengan allah tentang statmen km ini gus.. tapi aku ragu statmen mu akan diterima allah kelak di akhirat...
Memang bener rujukan islam itu alquran dan hadist. Namun yang berat itu cara menafsirkan quran dan hadist itu bro karena butuh banyak sekali ilmu misal ilmu mantiq (logika) balaghoh ( istilah) nahwu sorof dll. Pun sampai sekarang cara menafsirkan quran pun ada banyak sekali versi: Versi tafsir jalalain Versi tafsir ibnu katsir dll. Makanya di islam masih banyak khilafiah (perbedaan pendapat antar ulama) tentang masalah tafsir aja. Contoh, masalah baca bismillah sebelum alfatihah pas solat aja masih khilafiah. Tidak terkecuali riba yang masuk fiqh muamalah juga masih banyak pendapat.
Minjam dana di bank. Itu harus bayar administrasi nya harus bayar bunga perbulannya . Terus kalau dilunasi bayar pinaltinya. Kalau di itung" rugi mah .apakah itu yg dinamakan ngasih jajan.. Utang bank. Dapat diawal tp sengsara di belakang. Beda kalau sedekah keluar di awal tapi untung belakang..
Yaudah saya pinjam uangmu 30 jt dan saya kembalikan 30 jt 3thn yg akan datang.kira2 mau gk kamu ngutangi saya,krna 30jt sekarang dan 30jt 3thn yg akan dtg nilainya udh berubah.misalnya 30 jt sekarang dapat beli 3sapi,tp 30 jt 3thn yg akan dtg sudah tidak bs beli 3 sapi lg,berarti kamu rugi dong.jd saya yang berhutang sudah merugikanmu,berarti apakah saya berdosa krna telah merugikanmu.
Saran saya, daripada koar2 anti riba, mending ayo dong orang2 muslim yg kaya kaya, bikin lah lembaga keuangan yg syariah, yg pure aturan Islam, biar kami2 yg lemah imannya ini gak terjebak dgn riba dari bank, jangan cuma bawa2 ayat melulu yg Allah & rasul-Nya memerangi riba, iya emang betul riba itu dosa, terus solusinya gimana ? Saya udh bosen dgn jawaban : yg penting ada kemauan, nanti ada jalannya Ah 💩 lah, dakwah itu memberi contoh, memberi solusi, bukan cuma ini dosa itu dosa doang
ya kalau bank ada bunga itu wajar bro. bunga bank sudah di tetapkan menurut perbankan di negara. mskipun bank2 syariah yg berbasis islam pasti juga ada bunganya. tp kan bunga sudah di atur mnurut perbankan negara. kalau kita pikir kalau bank tdk ada bunga trus yg bayari pajak perbakankan tiap thn, gji karayawan bank dn fasilitas bank siapa...✌✌
aditya permana : solusinya tinggalkan ribanya, bayar utangnya,, takut sama debt collectornya atau takut sama azab nya Allah,, kebanyakan orang udh dibayarin utangnya sampai lunas biar ga ngeriba lagi, tp setelah lunas utang riba lagi, ternyata kapoknya karena takut debt collector bukan takut sama Allah, banyak cara lain misal syirkah dengan bagi hasil, dll
cak nun orang cerdas, tpi hukum Alloh bukan soal logika. Bank itu hutang 10 jt dptnya 9jt500 yg 500 admin dan harus mngmbalikn dg tambahan yg sdh ditntukn bank, bkn yg mmberi, dan bank tk peduli jika yg minjam lg g punya rejeki klo jatuh tmpo hrs byar. sifat non prikmanusiaan ini yg mnyebabkn bank mmbuat dosa, bhkn depkolektor datang dg ancamanya, sdh jls bank riba dg dalil dn cara apapun. klo bank mau ga riba hrsnya itu tmpt pnyimpanan uang umat untuk mnolong umat dg cara dipinjmkn dn pngmbalianya semampunya pminjam.
Gini lho gaes.. bank itu membebankan biaya adm, notaris , mgkn juga ada asuransi, itu sharusnya sdh disediakan pemohon sblm kredit dicairkan. Artinya biaya biaya itu diminta bank sbg syarat cair nya kredit. Namun yg trjadi kbanyakan para pemohon itu meminta agar biaya2 dipotongkan dr hasil pncairan. Knp? Krn bisa jd pmohon tdk pnya dana utk cover biaya2 diatas . Selanjutnya soal tagih menagih, bank itu mmg kerjaannya/ bisnisnya adalah minjamin uang dan mreka hrs memastikan bhwa uang itu kembali dalam jgka wktu yg sdh disepakati antara bank dan pemohon. Bank pasti trlebih dahulu mnghitung kemampuan pemohon, brpakah kemamuan bayar pemohon stiap bulannya. Kemampuan itu nti yg akan menentukan brpakah pinjaman yg wajar diberikan kpda pemohonnya. Itu sdh di hitung gaes, dan sdh didiskusikan serta disepakati brsama pemohon. Kmdian menyoal adanya jaminan brupa rumah, toko, gudang dll, itu adalah cara antisipasi bank utk mngembalikan dananya jika dimasa yg akan dtg trjadi wan prestasi oleh pemohon. Nah, besarnya pinjaman, angs tiap bulan, jngka wktu kredit, jaminan yg diserahkan, itu smw dituangkan dlm Akad Kredit atau prjanjanjian kredit yg biasanya dilakukan brsama notaris. Knp pake notaris, krn utk mnjamin kedua belah pihak yg sedang melakukan perbuatan hukum brupa pinjam meminjam uang, telah sesuai dg kaidah kaidah hukum perkreditan di indonesia. Bgitu gaes... Silahlan klo ada yg ingin menanggapi dg santun njeh..
Secara rasional bunga bank itu sebagian untuk menggaji karyawan biaya listrik dan lain2.... trus klo pihak bank cuma dibayar apa adanya misalkan pinjam 1 juta selama setahun disuruh kembalikan tetap 1 juta trus pihak bank menggaji karyawan bayar listrik dan lain2 dari mana trus bisa tambah modal gakkkk uangnya bisa berputar lagi gakkk .........trusss sekali lagi apa anda tidak memperhitungkan inflasi nilai uang.... yg mana uang 1 juta saat ini bisa di belikan kambing besar... tapi 1 tahun lagi uang 1 juta dibelikan kambing belum tentu dapat.... klo kita pinjam secara personality orang sama orang oke lah klo minta lebih itu namanya riba
sudah tau di tentukan bank dan kalau yg pinjam gk iklhas bakal jadi riba trus bgapain klo tau bakal jadi riba kk nekat pinjam di bang klo yg pinjam mau berarti gk riba berarti dia iklhas
Katakan Tidak Pada bisnis bunga berbunga , Belajarlah berusaha dan kami kapok dengan hutang perbankan , saya bisa komen begini saya sudah mengalami ,terima kasih banyak , katakan tidak pada berhutang.
Jika tidak ada bunga bank atau kewajiban untuk bayar sewa pinjaman, maka orang2 akan meminjam uang di bank dengan jangka waktu yang tidak beraturan, misalnya minjem 1 juta tapi ngembaliinnya 11-12 tahun.. ya secara matematis itu mengakibatkan kerugian waktu dan penurun nilai uang karena tergerus inflasi. Jadi pinjam meminjam uang di bank juga harus berpihak secara merata baik itu menguntungkan si peminjam atau yang meminjami(bank). Lagi pula kredit bank itu bertujuan untuk membuka peluang usaha rakyat kecil menengah agar mampu meningkatkan perekonomian, pengecualian bagi orang yang pinjam uang di bank tapi ternyata digunakan untuk konsumtif, foya-foya, judi, dll
Mana ada bank ikhlas minjemin duit nya terus kita bersyukur utang kita nambah disaat telat bayar pemikiran macam apa cak nun ini !! Ingat kalo kita masih bertahan dan kekeh dengan riba allah SWT dan Rasulullah SAW memerangi kalian Surat al Baqarah ayat 129
Anda jangan dulu asal menghakimi orang. Cak nun juga berbicara begini karena punya argumen. Kalo anda punya argumen sendiri gak papa. Berarti itu namanya perbedaan pendapat. Ulama yang membolehkan bunga bang itu banyak,bukan hanya cak nun.
@@dikaraihanbatara di islam argumen tentang hukum harus berlandaskan dalil. Cak nun ini ngarang2 aja argumen berdasarkan pemikiran dia sendiri. Ngerasa udah lebih hebat dari nabi dan para sahabat.
@@dikaraihanbatara para ulama sepakat bank konvensional riba loh mas. Termasuk MUI. Kalo mau ngikut ustad akal2an kaya mbah nun ya silahkan. Mau pura2 ga tau riba juga silahkan. Dosa yang nanggung sendiri
Tapi beda dengan syukur,coba cak nun pinjam 10 JT terus bank atau rentenir dikasih 10 JT 500 apa mereka mau,jelas tidak ,yang jelas ngembalikanya dihitung persen bos,
Saya pernah ngutangin orang dengan emas. Yg diberi hutang juga sanggup dan berjanji utk mengembalikan dengan emas atau seharga emas saat pengembalian. Seiring berjalan waktu, harga emas naik, dan yg berhutang tdk sanggup mengembalikan hutang. Sampai sekarang pun masih belum lunas.
Saya bisa menangkap maksud paparan dari cak nun. Begini saja lah,pd dasarnya orang ambil pinjaman rata2 ga untuk modal usaha.malah kebanyakan karna kepepet kebutuhan. Yg sayangnya,setelah masa jatuh tempo datang kondisi keuangan blm membaik. Ujung2nya dipaksa2 harus bayar sama kolektor. Berikut pula dendanya diminta. Kalo saya punya pendapat lebih ke arah keributan yg ditimbulkan atas perjanjian ini. Karna proses awalnya yg salah. Lah bank juga cari2 orang buat ngutang,pdhl blm tentu orang itu butuh. Karna marketingnya ditarget. Sorry to say,yg dilapangan mungkin ga tau apa2. Tp yg kejam adalah tekanan luar biasa dr bos ke anak buahnya. Sehingga akhirnya kondisi pinjam meminjam ini justru jadi ladang bisnis orang2 mencari keuntungan dengan jualan duit. Dan yg amat disayangkan mereka memakai kalimat "membantu perekonomian,membantu masyarakat" Masalahnya saya mantan orang2 perbankan dsb,posisi saya disitu dan jam terbang saya, membuat saya cukup tau kelicikan untuk mengelabui orang dan menjeratnya kelingkaran iblis tsb. Kurang lebih saya tidak menjudge cak nun atau orang lain, saya hanya orang yg terlanjur tau karna dulu saya pelakunya. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga Allah memberi Ridhonya pada kita semua.
Bener mas, kalau udah dijadikan bisnis, pasti ditarget. Ini lah salah satu bahayanya. Yang lagi kesusahan bisa tambah susah, yg mampu malah terjerumus dalam kehidupan yang konsumtif
Klo kita pinjam uang,terus mengembalikan dan alhamdulillah ingi mengucap terimakasih dan memberi tambahan ya sah saja ,yg disebut riba,kita g bayar terus kita bayarlebihnya itu yg g blh,maaf ikut coment
Riba fadhl itu prinsip nya memberikan kelebihan uang pokok pinjaman yg telah ditentukan terlebih dahulu, baik diberikan sebelum atau sesudah lunas pinjamannya itu sama saja status nya. Tapi kalo memberikan tambahan (sebagai tanda terimakasih) tanpa kesepakatan di awal dan diberikan setelah lunas pinjaman itu munah saja.
Soal hukum Islam sebaiknya pakai dalil dan pemahaman agama, bukan sekedar logika. Dalam kenyataannya bank yang menentukan bunga itu,bukan nasabah yang menentukan kelebihan itu dan dengan dalih uang terima kasih. Kalau itu bukan riba terus yang di maksud riba yang ada di Al Qur'an itu yang mana???, kadang seseorang merasa sedang membantah manusia tapi tidak sadar sedang membantah Allah. Allah membolehkan nikah maksimal dengan 4 wanita, bantahnya menyakiti hati wanita itu. Allah mengharamkan babi, bantahnya,lo kok haram,nanti yang makan babi siapa,mubazir dong. Di syariat kan hukum rajam dan qisas, bantahnya,waaaah kejam itu, gak cocok di terapkan di zaman sekarang, khususnya Indonesia.
@@Mukhlis-jd8gn riba itu HARAM. Firman Allah SWT : وَاَحَلَّ اللّٰهُ الۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰوا. Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. berhutang kepada seseorang, atau lembaga tertentu dengan sistem transaksi bunga, ( pembayaran melebihi nominal yg di hutangi) Itu fix RIBA... hukum Allah swt sudah sangat jelas,, Jangan Turuti hawa nafsumu, jangan brmudah mudahan... TAUBAT !..
@@rizkidany49 kan saya udah bilang riba ituu haram .......yg dii maksut vidio dii atas kan .....ketika akad waktu pinjam...contoh misalkan .... ktika pemberi pinjaman ngomong saya pinjemi satu juta tpii ntar balik 1 juta 200 itu yg haram karna ada transaksinyaa ...... tpi ketika ada org pinjam tidak ada transaksii klo balik 1juta 200 ......tpiiii siii peminjam punya angan2 berterima kasih maka dia pun melebihin sendiriii uang 200 sebagai hadiah bagi si pemberi pinjaman ......kan udah jelas beda ......
sepakat riba itu haram tpi bunga di bank smpe skrg ulama msi dperdebatkan mengenai masuk dlm kategori riba atau bukan contoh misal saya hutang 100 jt 2020 sy balikin th 2050 dengan nominal sama 100 jt th 2020 uang 100 jt msi bsa bli emas 100 gram tpi th 2050 bsa sja uang 100 jt hanya bsa bli emas 50 gram artinya nila mata uang itu mengalami penyusutan kalau yg minjemin 100 jt dblikin th 2050 dgn nominal sama 100 jt enak yg hutang dong yg rugi besar yg hutangi😁😁😁 kalau yg fanatik ttp kekeh anggap bunga bank haram coba donk sini sy pinjem 50 jt sy blikin nanti 2050 dgn nominal sama mau gak😁
Pertanyaannya sesama tmn apakah ada yg mau minjamin sampai 30 tahun lamanya? Utang piutang dan gadai itu akad tolong menolong klo dikomersilkan, disitu ada ribanya, jadi memang tidak mencari untung tapi mencari pahala Allah, dan dalam islam pinjam uang itu hanya dalam keadaan darurat untuk kebutuhan primer, klo sudah teratasi rasa lapar pada saat ini maka udh bukan darurat, klo pinjam untuk usaha islam udh kasih solusi dgn bersyirkah, jadi pertanyaannya mas mau pinjam untuk apa?
Gak ngerti hukum riba kok di tanya riba 😭, nimpalinnya dengan embel embel terimkaaih. Mas saya mau jadi mentri dong ohh ya udh saya jadikan Mentri A, Alhamdulillah mas makasih ini ada yang 1M udh ambil aja ini rasa bersyukur dan terimakasih saya kepada masnya karna sudah menjadikan saya Mentri 😌
saya pinjam uang 1jt harus kembalikan 10% jadi 1.100 1. tidak riba - yang pinjam mampu mengembalikan - yang pinjam setuju persyaratan 2. menjadi riba - yang pinjam tidak mampu - yang pinjam tidak sanggup persyaratan ---- pertanyaan saya orang yang pinjam ke *BANK* itu no 1 atau 2 ???? ---- - jawaban no 1 karena si peminjam ke *BANK* tujuan mereka untuk usaha ( *PENGUSAHA* ) dengan dia pinjam 1jt buat usaha , dia bisa balik modal modal 1jt buat usaha bisa jadi 10jt - jawaban no 2 yaelah bro *BANK* juga gak akan mau jika peminjam tidak memenuhi syarat pengemis + gelandangan *GAK AKAN DI ACC SAMA BANK* jangankan pengemis + gelandangan pegawai kontrak saja ( tidak tetap ) *BANK JUGA SELEKTIF MENILAI SI PEMINJAM MAMPU GAK KEMBALIKAN* ---- jadi *BANK ITU GAK ASAL KASIH PINJAM* , dia juga ada seleksi kemampuan finansial si peminjam
Habis nonton ini liat ceramah lain 1. Ustadz Khalid , pinjam 1 dibalikin 2 sebagai terima kasih. Boleh 2. Ustadz syafiq, boleh 3. Buya Yahya, boleh Ingat, ini kasus mengembalikan dengan kelebihan pada hutang tanpa diminta/syarat kelebihan di awal perjanjian oleh pemilik uang. Kalo pinjam bank, bunga sudah ditentukan kelebihannya bahkan sebelum 2 belah pihak sama² ikhlas dan tanda tangan. Artinya.... bisa disimpulkan.
Iya bener. Ini juga sebenarnya solusi dari penukaran uang dipinggir jalan ketika waktu lebaran. Biasanya mereka jual uang lembaran 2000 total 100 ribu. Dihargai 110000. Kalau akad dan caranya salah jelas riba, tapi kalau akad dan caranya diganti sesuai apa yg buya, ustad syafiq, cak nun katakan, insyaallah aman.
Kalau bukan bidangnya maka penjelasannya ya seperti ini...!!! Tanpa dalil yg sudah jelas...!!! Pakainya logika yg dia kembangkan sendiri.... semoga Allah mengampuni beliau.
dalil juga ada di tiap kpla otak mnusia. ga ush ngmong gtu bliau sllu ber iatighfar n bliau punya marjak sllu dkt dngnnya yaitu kiai muzamil n syekh nursamad kamba
, unek" dihati saja.. Klo habluninanas bisa cak insaalloh kya gtu, tapi klo sama system bank, itukan bukan rasa syukur atau terimakasih, angka klebihan sudah ditentukan dari awal cak 🙏
@@ekopriyono1768 pendapat saja sih bang, klo sudah ditentukan diawal saya pribadi itu riba, tpi kalu seperti yg dijelaskan caknun saya setuju itu bukan riba
Setinggi apapun ilmu yang dimiliki seseorang jika menyelisihi perintah Al-Qur'an dan sunnah jangan pernah di ikuti..
Saya ikut cak nun
Btl bngt
jalanan di bangun pake duit bapa lu?
Sampean nyimpen uang di dimpet? Di peti?
Gajian cash?
Cieeee yg udah faham alquran luar dalam
Semestinya bank sudah mendapat keuntungan dari bunga (Buang pinjaman lebih besar dari bunga tabungan/dana yg dihimpun). Hal ini logis. Tapi (menurut saya) yg menjadikan tidak adil / memberatkan nasabah adalah berlakunya BUNGA MENURUN. Artinya nasabah dipaksa bayar sebagian besar bunga dulu, pokoknya kecil. Lha kok bunga tidak berjalan seiring dengan waktu. Pinjaman baru berjalan sebentar kok sudah suruh bayar bunga yg waktunya belum dilalui. Akhirnya jk ditengah jalan nasabah ingin melunasi, dianggap cicilannya baru 1/3 nya, padahal sudah nyicil 1/2 nya. Ini menurut saya kerjasama yg tidak adil, tdk saling membantu. Terlebih pelunasan terkadang masih dikenakan finalti. Keterlambatan angsuran kadang dikenakan denda yg lebih besar dari bunga. Saya berkesimpulan Bunga menurun + Finalti + Denda merupakan uang riba.
Kecuali bunga flat, Finalti yg wajar (misalnya hanya sebatas biaya administrasi), dan denda yg hanya sebatas bunga berbunga, hal ini masih wajar.
Saya berharap kerjasama nasabah & bank adlh kerjasama setara saling menguntungkan, tdk memanfaatkan kelemahan nasabah dan bank tidak mencari keuntungan yang terlalu besar. Dgn demikian keduanya diuntungkan secara wajar
Bismillah semoga semua yg baca komentar saya ini dijauhkan dari hutang, sehingga jauh dari yg namanya riba. Aamiin
aamiin
Solusi dari Allah kepada hambanya"suburkan sedekah".
Kata-kata "Menurut saya" yang diutarakan dan tidak mengacu pada dalil jangan langsung dicerna mentah mentah, cerdaslah dalam mencari ilmu dalam islam.. Karna acuan kita sebagai umat islam yang utama hanyalah kitab suci Al-Qur'an dan hadits Rasulullah SAW. Bukan dari pendapat orang yang berkata "menurut saya" dan tidak dipertanggungjawabkan.
Bener banget
Mumtaz
Gak salah loh kata2 cak nun.
Tanpa menyebut "menurut saya", sebenarnya segala hal yang dibaca dan dimaknai itu tidak lepas dari unsur tafsiran dan unsur " Menurut saya".
Semua yg kita baca itu kita olah dan kita maknai sebagai realitas kita, tapi tidak pernah sebagai fakta. Hanya Allah yg mengetahui fakta sebenarnya.
Jadi tidak masalah.
Jadi akhirnya kita memang harus gunakan akal sebaik baiknya.
Akal itu alat berpikir.
Tanpa akal, AlQuran hanya sebuah buku yg tidak bermakna di otak manusia..
Aktivitas membaca dan menafsir itu merupakan fungsi akal.
Tentang tiba, sangat tidak bertanggung jawab untuk berpikir hanya soal nominal.
Dangkal sekali.
Poin sebenarnya adalah soal ada apa di balik nominal tsb.. Apakah ada unsur paksaan? Tekanan? Penderitaan?
Skrg kalau si peminjam mengembalikan persis dgn nominal saat dia pinjam TAPI terpaksa karena aslinya belum mampu scr waktu. Menurut hati mu masa kamu gak tau bahwa itu senada dengan konsep RIBA, yg intinya menyulitkan, menyiksa, gitu loh..
Kalo cuma mau ributin soal nominal, lucu banget.
Karena yg namanya uang itu sifatnya flleksibel.
Pinjam sejuta dibalikin sejuta, seolah impas. Aslinya kagak impas.
Sejuta di bulan lalu dengan hari ini punya potensi konversi yg beda, misalnya terhadap harga beras.
Emas juga sama.
Semua alat tukar itu punya nilai konversi yg berubah ubah tiap hari.
Bahkan di hari yg sama, uang tetap bisa bernilai variatif terhadap beragam komoditas dan pasar.
Ingat, di saat /hari yg sama.
Jadi TIDAK PENTING soal nominal.
Intinya adalah tentang bagaimana kita sebagai Umat HARUS peduli pada kesusahan sesama manusia, harus TAHU apakah dia sudah mampu untuk mengembalikan atau belum, apakah dia terbeban, apakah dia terbantu?
Harusnya di situ poinnya.
Memang kalau mau cari enak dan dgn cara malas utk memaknai suatu poin ya akhirnya leterlek doang
Siapapun yg berbicara, kalau menyelisihi Al Qur'an, maka jangan diikuti
Gwe demen niiih...
Kalok uang bank semua riba. daftar haji ngak lewat bank Trus mau lewat mana. Coba mari kita berfiki🤯🤯...???
Kisah orang petani 2 bersaudara ingin jd pengusaha.yng1 ambil uwang bank yng1 lagi mengadaikan sawah nya.3 thn uwang masing di kembalikan.,menurut kamu yg mana lebih manusiawi di sini
n kdng kita blm mmhami mksud yng orng bcrakan itu shingga bsa slah pham slah sangka
@@fikimochamzik3935 bukan bank nya yg riba tapi akad nya, klo akadnya ga riba ya gpp
“Jika emas dijual dengan emas, perak dijual dengan perak, gandum dijual dengan gandum, sya’ir (salah satu jenis gandum) dijual dengan sya’ir, kurma dijual dengan kurma, dan garam dijual dengan garam, maka jumlah (takaran atau timbangan) harus sama dan dibayar kontan (tunai). Barangsiapa menambah atau meminta tambahan, maka ia telah berbuat riba. Orang yang mengambil tambahan tersebut dan orang yang memberinya sama-sama berada dalam dosa” (HR. Muslim no. 1584).
Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. [al-Mâidah/5:44]
dah itu aja...
Itukan jika emas... Lah inikan uang.. Dimana uang dn emas itu berbeda.. Emas nilainya tetap tp uang nilainya merosot
@@akmalmuqoddas3988 dia cuma copas WA group aja bang, harap maklum
@@akmalmuqoddas3988 ya jadi serba salah sih, emng bener klo uang kertas kena invlasi jadinya seolah olah yg minjemin duit bakal rugi klo uang yg dipinjamkan itu dbalikin setahun kmudian dengan nominal yg sama, nilainya bakal turun tuh. Tapi apa daya hadistnya kyak gtu. Klo sama sama zatnya (uang kertas sama kertas) ya balikinnya harus sama nominalnya (meskipun dlm kurun wakty tertentu mengalami invlasi). Wallahualam sih, aku bukan ahli ilmu tpi balik ke masing2 individu, klo aku mnding gausa minjemin orang klo dia ga terlalu butuh pertolongan, klo kita takut nilai uang kertas kena invlasi. Saving paling aman ya di emas, abis gajian lngsung belikan emas, &st. Ga perlu tergiur masukin ke deposito atau pasar uang yg sejenis yg ada bunga sekian persen per tahun. Lebih cari aman & skali lgi balik ke individu masing2 krn kita yg tanggung jawab sndiri sama Allah dihari akhir.
GK juga gitu fajar,klo toko emas jual emas,,TPI GK ada untung,enkn yg punyo toko ngopi di rmh
@Kuswanto Naruh ya tidak bisa om.. Qiyas itu kl sifatnya sama.. Lah emas dn uang kertas itu berbeda.. Emas nilanya tetap dn uang kertas tergerus inflasi...
Urusan riba, balik ke Aqidah/keyakinan masing2, dan dampaknya pun (berkah/tdk berkah) berpengaruh pada kehidupan masing2... dan diakhirat dipertanggungjawabkan masing2, pun yang berlogika/berfatwa akan dimintai tanggungjawab atas fatwa ya masing2
Hidup itu seorang muslim diatur oleh hukum syariat....hidup itu terikat oleh hukum halal, haram, Sunnah, wajib,dan mubah....Al Qur'an jelas sekali mengatakan : Allah menghalalkan perdagangan dan mengharamkan riba...kita tinggal sami'na waata'na ....ada juga hadis nabi : setiap Bunga itu riba dan setiap riba harAm hukumnyA....gak usah didiskusikan lagi riba itu jelas hAram
Hubungan Aqidah dan Riba apa'an?
@@edisaputra1248 Aqidah =keyakikan
Keyakinan anda apakah Itu riba atau tidak
@@agustinnajma9019 apakah ada ketentuan riba itu dalam Al-Qur'an, soalnya riba yg kita ketahui sekarang adalah hasil ijtihad ulama abad 9
@@kunyuji9867
"Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (Al Baqarah: 275).
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang beIum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman" (Al Baqarah 278).
"Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu." (QS Al Baqarah 279).
Membenarkan perkara Riba dengan logika, dh salah pula 😅😅
Menurut loh
Beragama itu memang harus memakai logika bro
Kalo ngomongnya diawal berarti akadnya riba, tp kl dibelakang murni hanya memberi karena merasa ditolong.....yah bukan riba.
Setuju bro, kata Buya juga bgitu
فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنْ اللَّهِ وَرَسُولِهِ
“Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu (disebabkan tidak meninggalkan sisa riba).” (QS. Al Baqarah: 279)
Riba yg di perangi bukan bank
Bank e di tutup kabeh wae wes
@@virtualzooanimals9277 kmu pegawai bank ya? Kok ngotot bgt belain bank! Atau kmu org miskin iman? Ga bisa beli motor,mobil,rumah kalau ga kredit!
@@alexisnicholas2085 sy bukan pegawai bank bos...tp setidaknya kita itu bijak gt lo...tidak semua orang itu punyabkelonggaran uang...ya yang bagus memang g hutang..tp sy ya g setuju..klo orang kelilit utang trus nyalahin banknya...jare riba...di apakan kita yg salah...orang bnyk jg niat pinjem uang niate buat usaha tp nyatanya buat gaya..kalo ada jatohnya nyalahin bank e...jare riba...pie kui..pekok ra?
Kalau kalian itu hamba Allah, berbuatlah seperti hamba.
Jangan ngatur sang Pencipta!
Kalau Allah bilang RIBA ya RIBA nduk....
Kalau belajar masalah fiqh, maka datanglah kepada yang ahlinya untuk mendapatkan jawaban yang terbaik 👍🏻
Hidup kita ngk jauh dr riba
Contohnya yg ahli sopo???
@@arifrahmanto91 gus baha
Kalau semua hukum disandarkan pada akal ya begini jadinya..lantas apalagi yg tersisa dari hukum Allah?
Ilmu kamu seberapa sih kok berani ngomong gini
loh kalo anda ga pake akal...bagaimana anda bisa nerima Islam? kalo ga pake akal ya balik ke zaman jahiliyah...patung disembah berdasarkan kepercayaan...kepercayaan itu iman...artinya orang yang nyembah patung itu juga beriman...tapi akalnya ga dipake...nah kalo anda sekarang ngesampingkan akal terhadap agama...ya ga ada bedanya sama orang nyembah patung tadi...
@@achmaddahlan1989 waw emang yang nentuin semua ini lo ya?
Ilmu lu gk ada apa apanya gak usah banyak bacot dah lu
Tolol
Ini klau pinjam meminjam antar personal mungkin masih bisa di terima klau niatnya ngasih upah sebagai tanda terima kasih,itu pun syaratnya klau sebelum terjadi utang piutang sudah terbiasa saling memberi hadiah, namun klau memberi hadiahnya hanya saat karena berhutang atau bukan kebiasaan sebelumnya, maka tetap hukumnya riba,,begitu juga tidak berlaku bagi bank karena dasar hukumnya sudah sistemnya ada unsur Riba sejak dari awal. Wallahualam
Kalau kita pinjam uang kepada seseorang, tanpa adanya ketentuan di awal dalam sekian bulan harus mengembalikan lebih dari uang yg kita pinjam, itu pasti nggak riba, malah dianjurkan. Jika ada ketentuan sejak awal, harus mengembalikan lebih, maka itu dinamakan riba . Yang paling baik adalah, jika seseorang pinjaman, dan tepat waktu cara pengembaliannya, alangkah baiknya, si peminjam malah dikasih uang berapapun, se ikhlasnya.
Ya memang dikembalikan lebih. Karena suku bunga didasarkan pada inflasi / naiknya nilai uang. Misal bapak ngutang Rp 500.000 tahun 1987, harus dibayar lunas di tahun 2017. Apa iya dibayar dengan jumlah yang sama? Ya gak lah. Nilai uang Rp 500.000 di tahun 2017 tentu sudah jauh berbeda daripada tahun 1987.
😮
Simple saja mbah sebebarnya, klo anda takut riba jangan cicil motor, cicil mobil, cicil rumah dll belilah cash semua, dan transaksi apapun jangan lewat bank simpan uang kalian semua di rumah berupa cash
Justu tukang nyicil ini korban riba.
Jangankan bersyukur
Masih banyak orang kalau ditangih hutangnya aja masih suka banyak alasan pada saat waktu mengembalikannya.
Fery Fardianto walaupun orang yg berhutang itu bayarnya susah, tdk ada urusan sama hukum Allah.
Riba tetap riba,.!
Hati2 menentang ataupun mengingkari hukum Allah yg tertera didalam Alquran, kalau anda seorang muslim.
Akhir Zaman bunga bank sudah di tetapkan menurut perbankan di negara. bahkan bank2 syariah pun juga ada bunganya kalau pinjam dana. itu gmna hayo....pdhl nama bank2 syariah yg di bawah naungan muhamadiah atau nu juga bnyak lho.
@@akhirzaman1140 semua tergantung ijab dan qobul
@@akhirzaman1140 ndak mau bayar lebih. Ndak usah hutang.
@@akhirzaman1140 makanya jgn suka utang kalo nda mau kena riba, jaman skrg mah banyak yg ngutang lebih galak drpda yg memberi hutang, itu sebabnya karna ga ada estimasi pengembalian dan kewajiban lebih bayar, jadi suka seenaknya
paling benci dg orang yg suka teriak riba tp ketika ia punya hutang ditagih sulitnya minta ampun dan selalu umbar janji palsu, dan lucunya mereka punya hutang di bank konvensional dan jika menabung ingin dapat deposito
ini salah satu pembenaran klasik. membenarkan yg salah dengan dengan kesalahan lain
supaya kesalahan yg sebelumnya menjadi benar.
TERMAKSUD KESALAHAN BERFIKIR SIH YG KAYAK GINI
@@aliimran7180 bang pinjem duwitnya bang,
Penyakit manusia doyan ngutang itu..bila berjanji pasti ingkar ... Dan klau kepepet ngomel riba..klau diberi kesempatan ya ngutang riba lagi😂😂😂😂😂😂😂
@@noritaelvi7313 betul
@@aliimran7180 tul
Beda antara pinjam motor (terus pulang isi bensin full) dengan pinjaman uang. Pinjam Uang dari artinya uang pindah menjadi milik peminjam. Tp motor biar dipinjam, hak milik tetep punya pemilik motor. Nah lebih baik untuk menghindari syubhat, kalo balikin uang, gak usah dilebihin kalo masih ragu antara rasa terimakasih dan hukum riba
Itu namanya gk tau rasa terimakasih
Toel
saya pinjam uang 1jt
harus kembalikan 10% jadi 1.100
1. tidak riba
- yang pinjam mampu mengembalikan
- yang pinjam setuju persyaratan
2. menjadi riba
- yang pinjam tidak mampu
- yang pinjam tidak sanggup persyaratan
----
pertanyaan saya
orang yang pinjam ke *BANK* itu no 1 atau 2 ????
----
- jawaban no 1
karena si peminjam ke *BANK* tujuan mereka untuk usaha ( *PENGUSAHA* )
dengan dia pinjam 1jt buat usaha , dia bisa balik modal
modal 1jt buat usaha bisa jadi 10jt
- jawaban no 2
yaelah bro
*BANK* juga gak akan mau jika peminjam tidak memenuhi syarat
pengemis + gelandangan *GAK AKAN DI ACC SAMA BANK*
jangankan pengemis + gelandangan
pegawai kontrak saja ( tidak tetap ) *BANK JUGA SELEKTIF MENILAI SI PEMINJAM MAMPU GAK KEMBALIKAN*
----
jadi *BANK ITU GAK ASAL KASIH PINJAM* , dia juga ada seleksi kemampuan finansial si peminjam
Itu namanya pelit, minimal lu tambahin biskuit, buah apa gula kek..GK bersyukur banget udah dikasih lebih BS bayar hutang.anggep shodaqoh brow..hidup kok kaku amat🙄
Lain dengan kenyataan. Orang pinjam uang. Kebanyakan gak mau bayar. Jangankan berterimakasih. Bayar utang aja berat
Hhh, komene tepat
Ya kui mau gak gelem rugi wkwkwk
Yo berarti smpean ra ngukur kekuatane sampean mbayar utang...pomo penghasilan 3jt,kuatmu mbayar utang i gur 750ewu lur...ojo mekso....la wong sekarang pinjem bank niate awal arep ge usaha ae...jebol malah ngge foya foya...hahahah
@@virtualzooanimals9277
Berarti sing dadi peran utamane ora bank...tapi wong sing nyilih duit. Memang ora niat mbayar lan ora iso ngukur kemampuan. Mungkin ngono kui.
Leres. Minjam tapi gak kuat bayar lalu ngeles bikin alasan macam2.
Makanya bisnis jasa det kolektor sangat laris hehe
klo mau bebas riba ya bekerjalah sangat keras dan pandai2 lah menahan diri sehinga tidak pernah hutang/beli sesuatu dng credit..
pepatah:
"'dukun masih kalah sakti dengan orang yang berhutang"'.
soalnya klo di cari bisa menghilang..
Ini kami sudah sangat menahan diri bro. .tapi terlalu banyak yg cuma berucap kayak anda hehehe masalahnya kita ini sudah bnyk kehilangan orang yg dermawan....lebih banyak solusi komen di yutub setelah itu hilang entah kemana ya kayak situ sih hehehe
hutang belum tentu riba, kredit belum tentu riba, yg beli kontan belum tentu tdk riba, tahukah kamu penggunaan uang kertas saat ini itu riba? karena ada inflasi, dan inflasi itu riba. ada inflasi karena sistem keuangan nya berbasis bunga riba
@@kenardes Semakin ribet aja hidup ini
@@dillaummul7445 Nggak seribet itu, searchhing aja dulu mengenai kenapa uang kertas itu sebenarnya sudah termasuk hutang, baru paham. Semua orang yang punya pengetahuan ekonomi pasti tahu mengenai hal ini.
Yg pasti jangan kerja di BANK hidupmu aman dari riba
Ingat berguru bukan guru satu saja. tapi banyak berguru .
*Kebenaran membutuhkan keberanian dan kejujuran !!!!*
Allah berfirman dalam QS Al Baqarah ayat 42 :
"Dan janganlah kamu campur adukkan yang benar itu dengan yang salah, dan kamu sembunyikan yang benar itu pula padahal kamu semua mengetahuinya."
🙏🙏🙏🙏
Riba di benci Allah
Allah subhanahuwat'ala berjanji kelak Akan melaknat 3 pelaku riba...
pemberi , penerima , & saksi...
Dan janji Allah subhanahuwat'ala pasti ditepati..
Sulit disuatu negara itu melawan riba karena pemerintah sndiri tdk bsa memberi solusi atau membuat suatu kebijakan lain slain bunga , denda dlm sistem kredit itu sendiri.
yang teriak riba juga gak ada solusi
@@poncoindonesia6119 solusi itu yg ngasih Allah subhanahuwata'ala...
Melalui perantara manusia..
Tinggal org nya yakin g kalo ninggalin riba pasti ditolong Allah subhanahuwata'ala...
Kan itu perintah Allah subhanahuwata'ala...masak iya Allah subhanahuwata'ala nyuruh2 ninggalin tp g dikasih solusi..
Allah subhanahuwata'ala tu maha kaya ...antum tau lah pasti..
Rata rata pada salah menafsirkan mksd caknun, caknun ini tidak bilang bahwa hutang bank tidak riba, makanya dia membandingkan bank konvensional dan syariat, kalo sudah syariat harusnya yg konvensional kan ditinggal, kmudian ketika mengilustrasikan proses peminjaman itu dia sedang menawarkan pemikiran bahwa seharusnya klo gak mau riba , yg menentukan kelebihan (hadiah) uang pinjaman adalh si peminjam, TAPI sistim ini akan sangat sulit karena masalah hubungan manusia yg blm bisa menjamin keuntungan keduanya, jadi orangnyalah yg blm bisa membuat sistim anti riba. Masih gak paham?
SANGAT SETUJU..ITU LAH MAKSUD CAK NUN..BYK YG SALAH FAHAM
maksudmu bank mau memberi pinjaman cuma-cuma gitu? kalau kenyataannya skrg ada bank demikian yg benar2 bersih dari bunga baru katakan tidak haram.
Sek mendadak timbul nanti,,,,,,,, opo yo podo bayar hadiah itu,,,,,,,
Jane aku dewe juga utank neng bank kangge tuku umah, tuku tanah. Sekarang, kalo saya tabung 10 tahun harga rumah dan tanah nggak akan terkejar dengan kenaikannya setiap tahun.
Katakanlah kita menabung 5 juta perbulan untuk mendapatkan rumah seharga 300 juta membutuhkan waktu 5 tahun. Tapi apakah rumah yg saya mw beli akan tetap dgn harga segitu di 5 tahun mendatang??
Saya juga percaya itu adalah riba, dan ruba itu haram. Tapi adakah solusinya?
Kalo ada yg bilang pinjam di bank syariah sama saja ujung2nya hutang juga dan ada tambahan biaya yg mereka sebut bukan riba, dan kalau dihitung2 jumlahnya sama dengan bank konvensional.
Dalilnya "menurut saya" Bukan wahyu dr Allah Ta'ala, Allah Ta'ala melarang, menurut saya tidak, inilah pentingnya memahami ayat Al Qur'an dan Sunnah Rasul, sesuai dengan pemahaman generasi salafusholeh, karena ayat Al Qur'an dan Hadits Nabi, turun pada zaman nya sahabat yg dmn ajaran islam atau syariat islam msh murni tanpa adanya syubhat...
Mumtaz
coba nonton video GURU GEMBUL tentang RIBA
Mungkin dia merasa nabi
@@kunyuji9867 dari nama aja udah ga jelas 😂😂😂
Hebat.logika mengalahkan dalil.
Logika menciptakan dalil kah?
Bahaya emang kayak gini
Kesimpulan cak nun, jika ketika mengembalikan uang yang di pinjam dengan cara melebihkan jumlah dalam rangka berterima kasih/bersyukur karena sudah di bantu nggak apa-apa. Yang nggak boleh itu ketika memaksa hingga memeras, melebihkan bunga pinjaman terlalu besar. Begitu yang dimaksud cak nun
Sya paham kok,tpi kitakan ga bisa merubah ktetapan Allah,hukum Allah.Riba jelas bgt ada haditsnya,insya Allah jg hidup kita lbh ringan dgn hidup tnpa riba.
@@tegekmania624 riba itu apa? dan mengapa riba itu tidak boleh? riba ini dosa manusia ke manusia lain apa kepada Allah?
@@kenardes simpan pinjam yang menghasilkan manfaat, banyak dalil di Qur'an dan hadits mengenai ini kalau mau lebih jelasnya bisa beli buku "Harta haram Muamalat Kontemporer" oleh ustadz Erwandy Tarmidzi
@@rachman5356 riba itu suatu bentuk kezoliman dlm hutang piutang / jual beli, dilarang karena merugikan salah satu pihak. bila tdk ada yg dirugikan maka bukan riba. ini urusan manusia dg manusia.
@@kenardes referensi ?
Memang perlu dikaji lebih dalam dan pelan2. Bantu komen untuk mencerahkan yaa
1. Kalau dibilang bunga dipaksakan , bukannya semua ada di klausul kontrak yg ada di kita sendiri yg memutuskan . Kalau TTD artinya kita setuju dsb. Kecuali kita udah tidak setuju tapi dipaksa TTD .
2. Di saat kita bilang bank itu lekat dgn riba dan haram , adakah solusi dimana kita butuh akses cepat contohnya mau transfer dana , mau kirim gaji ke karyawan yg jumlahnya > 100 , #contoh.
Yg saya harapkan bukan perdebatan tapi solusi setelah kita mengharamkan sesuatu. Misal : babi haram toh ada ayam , sapi dll yg halal.
1. Jangan dibiasakan ngutang... Jelas?? Rasulullah shalallahu alaihi wasallam jika berhutang hanya makanan pokok saja, Beliau Shalallahu alaihi wasallam selalu berdoa sebelum salam dalam sholatnya agar dijauhkan dari hutang...
2. Pakai bank syariah, disana ada produk tabungan wadiah. Bank memang lekat dengan Riba, tapi tidak semua produknya mengandung Riba.
@@rizqinagusta9742 dibaca lagi case point 1. Siapa juga yg membiasakan hutang. Paham?
@@gub4734 jika anda terbiasa berhutang mau dipaksa atau tidak pasti anda setuju dengan klausul riba tersebut... makanya saya katakan jangan dibiasakan ngutang supaya gak terjerumus ke dalam lembah Riba. Bisa dipahami pak??
Tidak ada solusi lain supaya tidak terkena bunga bank selain jangan ngutang.... Karena transaksi Riba di perbankan memang tidak bisa dihindari...
Nah maka dari itu. Case yg saya bawa adalah yg terjadi pada masyarakat umumnya. Sudah hutang malah nyalahkan banknya.
Saya tidak bodoh2 amat pak. Kok kesannya anda menggurui seperti itu.
@@gub4734 anda minta solusi atau nasihat lalu saya berikan solusinya, bukan berarti saya menggurui...
Anda bertanya lalu saya jawab bukan berarti saya sok pintar...
Anda meminta tolong ke saya lalu saya tolong bukan berarti saya sok baik...
Bisa dipahami pak??
Kondisi real saat ini kalau pinjam di bank konvensional bunga 9% sedangkan di bank syariah margin/bagi hasilnya 11%. Saya pribadi sebagai nasabah saat ini masih lebih milih bank konvensional.
Intinya sama2 riba bang ?
Zina kalau Sama-sama ridho bukan zina tapi silaturahmi, bank riba kalau ridho bukan riba tapi rasa bersyukur kita ke yang meminjami
Klo itu jelas kok cak, itu masuk kategori hadiah, dan memberi hadiah itu halal.
Klo bunga bank ya tetap riba, sejak awal sudah ada ketentuan bunga yg ditetapkan oleh pihak bank.
Atau klo kredit kendaraan, sejak awal sudah ditetapkan (jika tidak mau disebut dipaksaksn) oleh pihak pendana. Terlambat bayar kena bunga. Dst..
Wis ta cak, Nek bank iku udu perkoro hubungan baik atau ga baik antar manusia.
Iku wis sistem yg memang sejak era konsep bank central digagas dan dibangun oleh rotschild.
Saya rasa orang sekaliber anda tidak perlu paparan dan penjelasan tentang bagaimana proses penguasaan dan perusakan ekonomi suatu negara yg dilakukan oleh para bankster.
Saya tentu juga tidak berani mengatakan bahwa cak nun adalah agen atau anggota freemason, agen propaganda yahudi yg bercokol hampir diseluruh bumi.
Mungkin ceramah cak nun ini untk menciptakan stabilitas walaupun terasa seperti 'memelintir' konteks dari riba yg sudah jelas haram.
Bahkan BI (Bank Indonesia).
Mungkin anda mengira Bank Indonesia sepenuhnya dimiliki dan dikendalikan pemerintah RI, namun ternyata BI termasuk salah satu dari Bank Sentral yang dikendalikan oleh Keluarga Rothschild.
Bukan cuma BI hampir semua bank diratusan negara, bahkan negara adidaya seperti USA.
Dan itu adalah salah satu syarat utama sebuah negara diakui sebagai negara merdeka.
Baca sejarah tentang bagaimana dulu agresi militer kedua terjadi, karena soekarno menyatakan BNI 46 yg digagas oleh soemitro sebagai bank central dan mengeluarkan akar pembayaran yaitu ORI (oeang Republik Indonesia).
Saat Indonesia merdeka, Soekarno-Hatta memutuskan untuk mendirikan bank sentral, yaitu Bank Negara 1946. Terbitkan “Oeang Repoeblik Indonesia (ORI). ORI terbit dengan satuan 1 sen samapi Rp 100. Nilai setiap 2 rupiah dijamin dengan 1 gram emas. UU no 19/1946.
Atas berdirinya BNI, Pemerintah penjajah Belanda, dan bankir internasional lain, menolak keberadaan Negara Republik Indonesia NKRI dan BNI 46, sekaligus juga menolak ORI. Buntut dari ditolaknya Kemerdekaan RI, agresi militer, dilakukan oleh Negara imperialis yaitu Amerika, Inggris, Perancis dan memberikan boncengan Belanda masuk kembali ke Indonesia.
Akhirnya Indonesia dipaksa lewat perundingan, Konferensi Meja Bundar 1949, Negara Republik Indonesia akan diakui dengan beberapa syarat.
Pertama, utang pemerintah hindia Belanda, harus diambilalih oleh RI muda. Nilainya 4 milar dolar AS. Saat proklamasi NKRI tidak memiliki utang sedikitpun. Kedua dengan dalih agar bisa mengambil alih hutang pemerintah penjajah Belanda, BNI 46 harus dihentikan sebagai bank sentral. Ketiga mengganti BNI 46 dengan De Javasche Bank (yg dulunya milik bankir-bankir kompeni dari keturunan Yahudi) , bank ini kemudian berganti nama menjadi Bank Indonesia
Katakan yg benar itu benar
Yg salah itu salah
Jangan berbelit - belit
y udh sini pinjemin duit 50 jt tnpa jaminan tnpa bunga mau banget sini 😁
Katakan bahwa Anda enggan untuk jd dermawan hehehe sebenernya yg berbeli belit itu ya situ hehe gak sah komen langsung aja kamu bikin perusahaan pinjam meminjam barang n uang tanpa bunga. ..
@@hufronnawawi3179 hahaha...
saya pinjam uang 1jt
harus kembalikan 10% jadi 1.100
1. tidak riba
- yang pinjam mampu mengembalikan
- yang pinjam setuju persyaratan
2. menjadi riba
- yang pinjam tidak mampu
- yang pinjam tidak sanggup persyaratan
----
pertanyaan saya
orang yang pinjam ke *BANK* itu no 1 atau 2 ????
----
- jawaban no 1
karena si peminjam ke *BANK* tujuan mereka untuk usaha ( *PENGUSAHA* )
dengan dia pinjam 1jt buat usaha , dia bisa balik modal
modal 1jt buat usaha bisa jadi 10jt
- jawaban no 2
yaelah bro
*BANK* juga gak akan mau jika peminjam tidak memenuhi syarat
pengemis + gelandangan *GAK AKAN DI ACC SAMA BANK*
jangankan pengemis + gelandangan
pegawai kontrak saja ( tidak tetap ) *BANK JUGA SELEKTIF MENILAI SI PEMINJAM MAMPU GAK KEMBALIKAN*
----
jadi *BANK ITU GAK ASAL KASIH PINJAM* , dia juga ada seleksi kemampuan finansial si peminjam
tapi kenyataannya di dalam pinjam meminjam di dunia perbankan tidak bisa sesimpel itu FERGUSO...ada potongan biaya notaris, potongan biaya asuransi potongan biaya administrasi, potongan 1x angsuran yg tidak boleh diambil (saldo dibekukan sejumlah 1x angsuran)...
pinjam 10jt dapatnya gak sampe 10jt krna potongan biaya2 itu tadi..
kalo yg sampean jelaskan itu pinjam meminjam sama tonggone dewe, sama dulure dewe, minjam uang bisa seenaknya dewe ngatur pembayarane kapan mau bayar, tempo brp bulan dll,,,kalo bank sampean bikin kaya gitu yo bangkrut... :D :D :D
Minjam uang 100juta,cair 80juta kalau bersih,dikembalikan 200 juta ,inilah kejamnya riba,diluar dari hukumnya,manusia mana yang mau ginian,cuma 1,ketidak sabar,intinya jalani hidupmu dengan sabar nikmati proses!!.
Semoga mbah nun cepat dapat hidayah dan bertaubat agar tidak menyesatkan lebih banyak muslimin lagi.
Betul..orang ini omonganya beda hr ini dengan kemarin..seolah2 orang ini menyanjung gagasan org yg bersimpati padanya atau mengundangnya..misal yg mengundang pihak Nu maka dia memuji Nu menjatuhkan selain Nu dengan halus, misal diundang Muhamadiyah dia puji muhamadiyah, ya beginilah potret budayawan..riba saja dia jawab hukumnya diperdebatkan..padahal Al Quran jelas melarang, dia demi uang dr hsl pengajianya saja rela berbohonh agar kenyang. Tamak ! Membodohi banyak orang ini budayawan satu ini
@@PanduJump iya betul mas. Padahal riba hukumnya jelas.
@@PanduJump betul. Kiai pembela yg di byr. Pdhal riba sdh pasti hrm. Dlm al qur an sdh jls hukumnya.
Betul..ngeri banget mana banyak pengikutnya lagi. Semoga Allah kasih hidayah.
mbah nun bilang pinjam uang 1juta dan mengembalikan di tambahin 100rb itu atas kemauan sendiri, baru kalo di paksa mengembalikan di tambahi uang 100rb itu termasuk riba. sama saja ketika pinjam motor ke teman dan di isi bensin apakah termasuk riba?
Menambahkan uang dalam pengembalian uang ada dua hal:
1. Riba, jikalau diawali akad disepakati adanya penambahan nominal uang saat pengembalian, misalkan: pinjam 500 ribu, dibalikkan 550 ribu maka ini RIBA
2. Ihsan (kebaikan) jikalau di awal tidak ada sama sekali kesepakatan antar 2 belah pihak, lalu saat pengembalian uang, sang peminjam memberikan lebih, misal: pinjam 500 ribu tanpa akad berlebih saat pengembalian, lalu saat waktu pengembalian sang peminjam memberikan 600 ribu. Maka ini adalah IHSAN atau kebaikan
Allahu A'lam Bishawab, rujukan saya dari kitab Fiqh Mu'amalah / فقه المعاملة
Berarti memang bangk riba krn tdk ada bang yg memberikan uang tanpa bunga....🥺
Sementra cak nung tdk mengharamkan..adauh yg benar yg mn ni
Riba ya Riba aja cak Nun, sdh jelas di Al Qur'an.. Bisnis Bank sdh jelas itu Riba.
motor/mobilmu masih jalan diatas raya atau terbang??? kalau masih berarti kamu masih menikmati hasil bisnis riba, as simple as that
Situ gapunya atm? ga ngredit motor? ga ngredit mobil? gajian pake amplop?
Debu debu riba bagian dari fitnah akhir zaman.. Sebisa mungkin kita wajib menghindarinya bukan malah jadi pelaku utama nya... Maaf hnya mengingatkan kalau kamu bilang riba itu halal ya sdhlah itu urusanmu ...pembalas komentar
Banyakin belajar mas
@@barikahnafrahmawan8486belajar kemana bang? ...ke cak nun taaaa?
Kalau bukan salafi, masih menghalalkan riba, umumnya NU
iki jnenge nggugu karepe dewe😁
اَلَّذِيۡنَ يَاۡكُلُوۡنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوۡمُوۡنَ اِلَّا كَمَا يَقُوۡمُ الَّذِىۡ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيۡطٰنُ مِنَ الۡمَسِّؕ ذٰ لِكَ بِاَنَّهُمۡ قَالُوۡۤا اِنَّمَا الۡبَيۡعُ مِثۡلُ الرِّبٰوا ۘ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰوا ؕ فَمَنۡ جَآءَهٗ مَوۡعِظَةٌ مِّنۡ رَّبِّهٖ فَانۡتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَؕ وَاَمۡرُهٗۤ اِلَى اللّٰهِؕ وَمَنۡ عَادَ فَاُولٰٓٮِٕكَ اَصۡحٰبُ النَّارِۚ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ
Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal, Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. ( Al-Baqara ayat 275 )
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرِّبَا سَبْعُونَ حُوبًا أَيْسَرُهَا أَنْ يَنْكِحَ الرَّجُلُ أُمَّهُ
Dari Abu Hurairah ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Riba itu mempunyai tujuh puluh tingkatan, yang paling ringan adalah seperti seseorang yang berzina dengan ibunya.” (HR Ibn Majah)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَنْظَلَةَ غَسِيلِ الْمَلَائِكَةِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دِرْهَمٌ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةٍ وَثَلَاثِينَ زَنْيَةً
Artinya: Dari ‘Abdullah bin Hanzhalah, yang dimandikan oleh para malaikat, ia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Satu dirham hasil riba yang dimakan seseorang sementara ia mengetahuinya, itu lebih buruk dari tigapuluh kali berzina.” (HR. Ahmad )
Sory Nih, yg Riba gak Riba dll.
.
Semisal Ustad TV, dapat uang ceramah besar, itu rejeki?
& Bekerja di Bank misal keringet, pulang malam, teliti, waktu keluarga ilang, dll.
.
kerja, & gak lebih kaya dari ustad TV.
emangnya perekonimian bakal jalan dari mana kalo bukan lewat Bank, & kalo gak ada nasabah, apa jasa Bank masih dipake.
.
kalo nggak ada uang administrasi, dll.
Terus Gaji pegawainya darimana, & misal nyuap sogok polisi, tni, apakah itu nggak haram?
.
kalau mau bener2 haram gak haram, susah bgt, bisa sih, misal mau tinggal di desa, cocok tanam sendiri, dimakan sendiri, & jangan pakai alat tukar Uang, karena uang itu produk Bank, silahkan barter.
Jangan pake uang kertas sama sekali, gitu doang sih.
Mau ketawa takut dosa, ketawa dalam hati ajalah😅😅😅
Byk2 belajar agama dulu om bro...
Mgkin orang yang mengatakan bank riba itu adalah satu karena dia ingin berhati2 takut terkena riba,dua karena males meneliti dan memahami lagi tentang apa sebenarnya riba...
@@MrSurdy-rp2po mantap om
@@syahrulmercy6862 tertawalah sebelum ditertawakan orang om 😁😁
nk bank jelas hukume haram, krn berbunga y haram hukume riba, tp nk setelah lunas sg diutangi arep menehi hadiah itu boleh bahkan dianjurkan dlm islam.. tp nk akad diawal berbunga sekian persen, trs ad denda sekian persen ddine haram
Setuju..
Sgala yg dihasilkan dr menjerat, menjebak, mmaksa, mnipudaya, dsb adalah riba!!
Yg dimaksud Allah itu bukan uangnya, tapi sifat riba atau menjerat yg ada dlm diri manusia.
Ada ahli tafsir baru nihhh
Umat islam hrs berpegang teguh sm alqur an dan hadist. Kalo ada kelebihan adalah riba. Titik.
Kamu kalau kemana mana lewat jalan raya atau terbang?! 😂
Yang komen macam orang bener semua.. Emang udah pada pasti ga makan duit riba? .. Biarpun kita ga kerja di bank. Ataupun kalian kerja di perusahaan bukan perbankan.. Tetep saja gaji kalian itu riba.. Karena perusahaan itu rata rata menggaji karyawan nya dengan berhutang dahulu.. Contoh kecil nya aja perusahaan yang pake vendor outsorcing. Kebanyakan vendor di bayar tempo.. Jadi si vendor nalangin buat gajian si OS.. Rata rata perusahaan sekarang untung nya pun tempo atau jangka panjang. Jadi ga usah merasa paling bener memuliakan diri dan menghinakan org yang riba.. Emang jaman skrg ada yang mau pinjamin uang lsg Cash cepet?. Kebanyakan orang skrg kan kalo di minta tolong minjemin uang. Bilang duit nya lagi di puterin belum bisa di ambil. Atau alasan apapun.. Terus akhir nya ke pepet pake kartu kredit.. Kalo bisa buat lembaga dermawan yang bisa minjemin duit tanpa biaya lain lain. Dari pada komen menghinakan pengguna riba. Dan merasa mulia..
Mau lu ngomong sepanjang apapun tetep aja riba itu haram......
Tidak ada pembenaran untuk riba!!!
Kebanyakan kalo orang udah minjam uang di BANK dan ketika lunas,nasabahnya dibujuk lagi untuk ngutang!!!
Logis 😀
Hukum utang piutang itu gak bisa dihindari dengan kondisi masyarakat Indonesia yang blm pintar dengan pengelolaan keuangan
Keyakinan cak nun tentang riba sama persis seperti yahudi. Alasan cak nun membolehkan riba sm seperti kaum yahudi.
Kaum yahudi meminjamkan uang lalu diberi upah/ tanda terima kasih. Mereka menghalalkan itu padahal itu riba.
Takutlah kepada Allah, karna azab Allah pedih
Orang musyrik adalah orang yg mengaku islam(Ktp ny islam) tapi mreka juga melakukan ibadah kpd selain Allah, mereka takut kpd selain Allah, mreka berharap kpd selain Allah. Ingatlah batasnya hanya mati, ketika sudah mati, tidak ad ampunan lgi.
Allah berfirman di dlm alquran,
275. Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. QS. Al-Baqarah Ayat 275
Ente kagak faham penjelasan cak Nun.
Umpama saya mau beli rumah harga 150 juta, penghasilan saya saat ini 3 juta, saya sanggup sisihkan 1 bulan sekitar 1 juta. Biar nggak kredit rumah di bank, biar nggak dianggap riba, saya simpan tiap bulan 1 juta. Untuk mencapai 150 juta maka harus mengumpulkan uang selama 150 bulan atau kurang lebih 12 tahun. Pertanyaannya apakah saat saya membayar rumah itu 12 tahun yang akan datang harga rumahnya tetap 150 juta. Padahal saya pernah tau rumah di Sidoarjo harga awal 50 juta, setahun lagi menjadi 100 juta, apakah nggak mungkin dalam 12 tahun harga rumah yg saya incar menjadi 200 atau 300 juta atau bahkan lebih. Berarti saat harga rumah itu naik, maka saya juga harus menyimpan uang lagi untuk mengejar kekurangannya, namun saat saya menyimpan lagi, maka harga rumah juga bakal naik juga maka yang terjadi saya hanya berkejar2an dengan rumah tersebut tanpa dapat memilikinya.
Niat bikin rumah aja bang insyaallah jalan keluar pasti ada 😁
secara tersirat cak nun bilang itu riba, knp begitu? soalnya caknun bilang klo anda ( dlm hal ini pihak bank ) tdk memaksa saya akan berterima kasih dgn memberikan tambahan, tp dalam konteksnya yg terjadi pihak bank tetap memberlakukan paksaan terhadap bunga tanpa peduli si konsumen mampu atau susah, bahkan telat bayar saja kena tambahan bunga blm denda. tp cak nun tdk secara vulgar bilang riba, karena kbnykn masy kita udah terbiasa dgn riba misal kredit rumah kredit motor kredit ini itu... dan kbnykn berbunga tanpa peduli mampu atau tdk si peminjam,
Tp kan yng si peminjam punya kuasa untuk melanjutkan proses peminjaman tersebut, kalau di rasa memberatkan ya ga usah minjam. Kalau mereka menyepakati, artinya mereka merasa mampu untuk memenuhinya.
Lagian ya pantek, bedakan antara pinjaman amal dengan pinjaman untuk usaha/investasi. Meminta pengembalian lebih terhadap orang yang minjam uang untuk pengobatan dll baru dilarang karena memberatkan. Tp bagaimana dengan mereka yang minjam untuk pengembangan skala usaha, ada potensi ekonomi lo di sana, omset meningkat, cabang bertambah, stock bertambah, dll. Ada potensi ekonomi dari pinjaman tersebut, ya wajar ada biaya sew dan jasa atas proses fasilitas pinjamna tersebut. Duhhh mental kaum komvensional. Makanya negara kita kalah muli dari negara lain, mau mengembangkan usaha terkendala modal, mau minjam di bank terkendala asumsi ulama konservatif yang hobi bilang riba riba riba padahal tidak melihat dari objektifitas ekonomi.
Dah lahhh mau lanjut kerja besok, ada debitur mau minjma untuk membanguna pabrik 75 milyar, agar bisa meningkatkan pasar produk sampe ke eropa dan afrika serta menberikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang sok jagk di youtube tapi di real life pengangguran atau manusia miskin kota. Byeee
@@rabilrezky8596 iman ada untuk menundukkan akal. Sederhana
Jawaban cerdas mbah Nun. Sayangnya SDM masyarakat yg komen2 rendah.
BETUL MASS
AKEH SUMBU PENDEK 😂
Lebih Baek tanya Dolo yang pernah kerja dibank, gimana sistem perbankan konvensional yang berjalan.. bukan pakai logika. hukum kok di putar balik..
Beda no bunga bank sama masih minjem sejuta terus balikin berniat menambahkan karena rasa syukur , itu dah masuk sedekah , kalo bunga bank sampe kiamat ya riba
Mukhlis Ahmad mskipun riba y msh banyak yg ngutang di bank. la itu bank2 syariah jg ada bunganya kan. mlh kadang bunganya di atas bank milik bumn
makanya situ utangin yg banyak ke orang2 jgn pke bunga mau gak jgn triak2 bunga bank haram emang lo pikir yg kerja di bank g perlu di gaji
brp juta org yg hidup dri manfaat perbankn mulai dri pengusaha pedagang bsinis dri kalangan bawah smpai atas semua mnikmti manffat dri perbankn
Wkwk ilmunya caknun soal riba gabisa ditelan mentah mentah, intinya bank kan sifatnya memaksa klo pinjam dibank tsb ya harus kenak bunga sekian persen, itu jelas berbeda dengan tanda terimakasih. Tanda terimakasih yg berbentuk bayaran lebih sifatnya tidak wajib dan murni berasal dari keinginan yang berhutang,
Bukan memaksa dong jatuhnya. Bunga itu ada dan ditetapkan negara berdasarkan analisa dari Bank Indonesia terkait nilai inflasi, nilai kurs, dan parameter ekonomi lainnya. Intinya penetapan bunga telah akuntabilitas, profesional dan mengikuti perkembangan ekonomi yang dinamis.
Kalau kau minjam uang 100 juta di tahun ini, apakah nilainya bakalan sama dengan 10 tahun mendatang? Mikir !
@@rabilrezky8596 itu namanya pemaksaan scr tidak langsung, inflasi suku bunga yg berubah ubah itu kan sebenernya akal akalan bankir internasional biar kapitalisme makin merajalela
Wah ide briliant nih pinjem di bank mulangin di lebohin tanda terimakasih...kalau ada aku mo pinjel 2 miliyard ntar tak cicil semampunya, kalau udah lunas nanti aku tambahi uang tanda terimakasih 100.000 rupiyah..👏👏👏👏
Klo anda g pingin pinjam duwit y g pa2, kan semua ada ijab kabul/kesepakatan di awal
Kan bank nga maksa ente buat minjem di dia.
Jangan ambil ilmunya dari cak nun.
Dia bukan ulama tapi budayawan.
Mengutarakan ilmu agama dengan logika bukan dengan dalil
ulama itu juga bagian dari.budaya, ilmu agama itu mncakup smua.. smua ini mlik allah jdi smua brsifat agama, n logika akal otak itu dciptakan allah untuk mmbedakan mnusia dngn hewan or laennya.. justru caknun ini dket skali sama syekh nursamad kamba n kiai muzamil. kdang diundang psantren2 besar di ndonesia kbnykn di jatim jteng
telinga mu dimaksimalkan lagi dalam menyerap.. 02.00.. gak usah ngelamak
Goblok lu. Tau Kiyas ga? Yg diungkapkan caknun itu kiyas, penjelasan berdasarkan islam
betul. budayawan yg mikirnya cebong banget. budaya dan agama beda. budaya dr manusia, agama dr Allah. lah trus yg beragama taklik sama budayawan, anggep dia ulama. bodonya
Klo gtu cb bantah cak nun pake ilmu dong
Riba tidak riba masih diperdebatkan.
Beginilah mencari ilmu bukan pada ahlinya
😂😂😂😂
Yang ditanya agama, tpi tak ada dalil ayat atau hadits sama sekali yg disampaikan, cuma logika yg keliru dan ga ada kaitannya sama sekali. Ya ga salah sii,,,
Yg salah yg nanya, salah tanya orang...
Kalo dia ceramah mending jangan didengerin...
Mending mendengarkan ustadz Sunnah yg jelas jalan nya bersumber dari AlQuran dan As sunnah
🤣🤣🤣
Apaan sih kamu. Mbah nun fav😍
Yg hukum nya sudah "JELAS"
disini terlihat "SAMAR"
Boro² matur nuwun mau kasih lebih, kmbali utuh saja sdh seneng, krn banyak org hutang malah lari gk mau nyahur,.. 😂😂😂
Mau nagih malah ngemis2 ya
@@andramadiun9614 hhhaaaa,, kebanyakan gitu, pinjam tanpa jaminan dan tanpa bunga, niat mau nolong eh giliran kita butuh uang diany ilang kaya hantu, hihi..
BAHAYA....
Yg sudah jelas tdk perlu diotak-atik..
Kalopun anda ingin bersyukur banyak caranya.. Yg jelas" saja.
Gak usah berdalih bersyukur dan tidak pelit klo sebenarnya pembeli jg mengambil keuntungan/kemudahan melalui kemudahan pembayaran kredit (nyicilnya)
Ada laki" sama perempuan saling suka, terus zina diluar nikah..
Kalo diutak-atik ala pemikiran "yg terlalu pintar" zina sama nikah bedanya cm diakad saja, kalo berhubungan tanpa akad tp sama" ridho terus halal gitu?
Soal riba sudah jelas, tidak perlu diutak-atik
Mukhamad Ryan ceramah gak mutu gak ada ilmu malah kita terjerumus dlm dosa
Mukhamad Ryan penafsiran anda terlalu bodoh....utk d jwb
@@rakyatdusun8735 Terima kasih. Tp sungguh, saya tdk butuh tanggapan ataupun penilaian dr makhluk hina seperti Anda.
Jangan samakan riba dgn Berzina, itu berbeda..
Yg masih ngeyel bunga bank buka riba, silakan baca fatwa MUI: KEPUTUSAN FATWA
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Nomor 1 Tahun 2004
Tentang
BUNGA (INTERSAT/FA’IDAH)
Selama tidak ada akad meminta kelebihan diawal itu bukan riba. Dilebihkan dari keinginannya yang pinjam itu halal.
Banyak yg salah paham disini mas, kalau di bank atau lembaga keuangan lainnya jelas haram karena penambahan saat pengembalian itu ditentukan di awal.
fajar rukmo anggoro dah jelas bank tarip bungnya mana ada bnk mau kita kasih suka rela wkwkw..
Rafi Ani, doakan saja semoga nanti ada bank yg sepeti iyu
Nyeleneh 100%
Pemahamannya masih dangkal untuk ilmu ini dia
saya pinjam uang 1jt
harus kembalikan 10% jadi 1.100
1. tidak riba
- yang pinjam mampu mengembalikan
- yang pinjam setuju persyaratan
2. menjadi riba
- yang pinjam tidak mampu
- yang pinjam tidak sanggup persyaratan
----
pertanyaan saya
orang yang pinjam ke *BANK* itu no 1 atau 2 ????
----
- jawaban no 1
karena si peminjam ke *BANK* tujuan mereka untuk usaha ( *PENGUSAHA* )
dengan dia pinjam 1jt buat usaha , dia bisa balik modal
modal 1jt buat usaha bisa jadi 10jt
- jawaban no 2
yaelah bro
*BANK* juga gak akan mau jika peminjam tidak memenuhi syarat
pengemis + gelandangan *GAK AKAN DI ACC SAMA BANK*
jangankan pengemis + gelandangan
pegawai kontrak saja ( tidak tetap ) *BANK JUGA SELEKTIF MENILAI SI PEMINJAM MAMPU GAK KEMBALIKAN*
----
jadi *BANK ITU GAK ASAL KASIH PINJAM* , dia juga ada seleksi kemampuan finansial si peminjam
@@poncoindonesia6119 maaf teori seperti itu tidak berlaku pada saya yang alhamdulillah sudah sarjana S1 ilmu ekojomi syariah, dan sudah bekerja di lembaga syariah, jadi saya berkomentar karena saya juga mendapat ilmu dari perkuliahan saya. Riba itu bukan seperti itu pemahamannya!!
@@poncoindonesia6119 belajar lagi bro, riba atau bukan riba bukan karena pembayarannya, tapi karena akad awalnya
Perjanjian itulah poin dimana riba atau tidaknya suatu pinjaman
A meminjam uang dengan B 100.000 selama 1 bulan, apabila dia tepat waktu bayar maka tidak kena denda pinalti, *tapi apabila dia tidak mampu bayar maka akan anda denda tambahan pinalti*
Pinjaman mereka dr awal sudah riba, karena akad nya seperti itu, poin penting riba atau tidaknya pinjaman itu tergantung *Akad* awalnya
Bank itu jelas 100% riba, karna di awal ada perjanjian denda dengan si piutang, semoga ini bermanfaat buat anda bro
insyaAllah saran dr gw bisa lu pertimbangkan buat kedepannya dan bisa lu pelajari lagi bro
*SAY NO TO RIBA* Allah dan Rasul-nya akan memerangi org" yg riba
@@poncoindonesia6119 apa bedanya dengan zina yang sama2 mau ? Dan sepakati/setujui ?
Pikir.
bank itu kita aneh, kita lunasi kena pinalti kita bayar telat kena denda dan kita nunggak bayarnya barang disita...
Eh boss. Sekali kali kamu buka usaha koperasi. Biar tahu rasanya usaha di bidang keuangan.
@@Wingentertainment529 ,g usa sampek usaha koperasi bos,coba perhatikan saja dri admin,biaya prareal biaya denda jika telat,cara penagihannya,g ada yg kayak sesuai agama,jika km ngotot urusanmu da,makan uang harap tu
@@Wingentertainment529 saya tau persis,biaya2 kerja di bank,khususnya bank yg pernah jadi tempat saya kerja,semua pembodohan ke nasabah,giliran pencairan nasabah kaget,karna klo biaya dijelaskan di awal nasbaah jelas g bakal mau mengajukan pinjaman.makanya saya resign karna tau persis liciknya.sebaiknya jihrah bosss,jgn suka makan keringat orang atau nasabah
@@Wingentertainment529 ngapain 😂😂😂
@@agusekaprasetiyo8848 lah., bank mana tuh.. D bank tmpat saya kerja dijelasin smua waktu pemasaran Ke calon nsabah smpe biaya pelunasan
Se yang saya cerna , seumpama saya sebagai peminjam mengembalikan 1.1 secara sukarela berarti itu sah aja selama kita memang ikhlas dan gak ngerasa keberatan. Dan tidak ada akad untuk harus bayar lebih satu juta di awal. Tapi rata2 bank ttp aja akadnya d awal mau lebih , dan juga ada denda dll nya. Apalagi fakta di lapangan nya . Malah mungkin lebih2 ngeri lagi .
Gak usah hutang mas...
Ya segera bikin BANK sendiri. Terus kalau ada yng ngutang gk usah kasih bunga.. dah beres. Jangan cuma bisa nyalahin tapi gk bisa kasih solusi
Nah pinter. Yg masih pala batu pasti hobi riba
Intinya klo dari awal kita mau hutang terus tidak setuju dengan persyaratan tersebut ya gk usah hutang..simple..klo anda GK setuju dan berkeyakinan itu riba tapi tetap ngutang yg salah siapa?
anggit jabrik y intinya kalau ngk mau urusan bank yo jgn pinjam di bank. dah beres slesai tu mslh. 😂😂
Otak atik gatuk...☝☝😆, nek menurut saya ndak perlu di jawab cak pertanyaanya, bukan dalam daerah anda menjawab 😆😆😆😜😜😜
Mas nya lucu...ekekkeekekek...
Cara mikirnya sempit...ekekeke
saya pinjam uang 1jt
harus kembalikan 10% jadi 1.100
1. tidak riba
- yang pinjam mampu mengembalikan
- yang pinjam setuju persyaratan
2. menjadi riba
- yang pinjam tidak mampu
- yang pinjam tidak sanggup persyaratan
----
pertanyaan saya
orang yang pinjam ke *BANK* itu no 1 atau 2 ????
----
- jawaban no 1
karena si peminjam ke *BANK* tujuan mereka untuk usaha ( *PENGUSAHA* )
dengan dia pinjam 1jt buat usaha , dia bisa balik modal
modal 1jt buat usaha bisa jadi 10jt
- jawaban no 2
yaelah bro
*BANK* juga gak akan mau jika peminjam tidak memenuhi syarat
pengemis + gelandangan *GAK AKAN DI ACC SAMA BANK*
jangankan pengemis + gelandangan
pegawai kontrak saja ( tidak tetap ) *BANK JUGA SELEKTIF MENILAI SI PEMINJAM MAMPU GAK KEMBALIKAN*
----
jadi *BANK ITU GAK ASAL KASIH PINJAM* , dia juga ada seleksi kemampuan finansial si peminjam
@@poncoindonesia6119 jadi mnurut lu mentang2 sama2 mau itu jadinya ga riba?, brrti klu kasus perzinahan kan sama2 mau juga tuh, brrti ga dosa dong?
@@griyaentokchannel wkwk
Sama dong kalo transaksi narkoba sama sama sepakat apakah akan menjadi halal?
@@griyaentokchannel Lah, konsep riba kan hutang piutang yang memberatkan si peminjam.
Kalau si peminjam tidak merasa keberatan ya tidak riba dong.
Gak bisa disamakan dengan zina. Karena zina jelas konsepnya adalah bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahram/muhrim.
Dari awal bicaranya "pendapat saya gini..., pendapat saya gini...." Sangat jelas hanya hawa nafsu yang berbicara
Dia anggap dirinya maksum kayanya. Udah menganggap bisa bikin hukum agama berdasarkan pemikiran dia sendiri.
Rugi di dunia tidak apa, tapi kalau kita riba sudah pasti rugi di Akirat.... Apa pertanggungjawaban mu di hadapan Allah nanti...!
Hah?
riba itu nggak ada hubungannya dg Allah, itu manusia dg manusia, riba itu merusak hablum minannas karena menzolimi salah satu dr pihak yg bertransaksi / meminjam uang.
@@kenardes matamu gak ada hubungannya dengan allah.... Bahkan allah sering mengingatkan jangan dekati riba ketimbang dekati dajjal di AL-QURAN
@@astinharun5331 yoi Bahkan Allah menantang perang pelaku Riba
@@kenardes km itu bodoh. Yg nm nya riba ya di larang allah. Pemakan riba gak ada masuk surga. Riba itu dosa besar.
Cak nun lebih baik gak usah bicara urusan agama lah
Urus aja gamelan tu sama gong,.
Akhir Zaman betul gan, ilmu agama dilandaskan akalnya saja
Gong nya untuk gebuk mukamu....😂😁
Bukan wilayahmu iki Cak
Wilayahmu kesenian, baca puisi dan main ketoprak 😂🙈
*tanya agama kok sama tukang gamelan wkwkwk*
Menurut saya ,kalo sama sama mau mungkin ga riba ya,walaupun di depan sudau di patok berapa% tapi anda tetep pinjam,berarti anda mau,kalo memang ga mau berarti kan cari alternatif lain,maaf kalo ada yang salah,cuman pendapat saja
Riba itu seperti zina.
Walaupun zina sama sama suka dan tanpa paksaan, tetap saja hukumnya haram.
Yg mengharamkan riba itu bukan karna peraasaan hati, tapi karna akad dalam bermuammalah
@@e-tobi3587 jawaban cerdas
waaw.. sangat berani sekali berpendapat dengan mengatakan "menurut saya"
semoga km berhasil saat berdebat dengan allah tentang statmen km ini gus..
tapi aku ragu statmen mu akan diterima allah kelak di akhirat...
Caknun emang agak nyeleneh ceramahnya
@@TheUprut ia terlalu nyeleneh..
agama ni udah jelas rujukkanny alquran dan sunnah..
bukan rujukanya "menurut saya"
Memang bener rujukan islam itu alquran dan hadist. Namun yang berat itu cara menafsirkan quran dan hadist itu bro karena butuh banyak sekali ilmu misal ilmu mantiq (logika) balaghoh ( istilah) nahwu sorof dll.
Pun sampai sekarang cara menafsirkan quran pun ada banyak sekali versi:
Versi tafsir jalalain
Versi tafsir ibnu katsir dll.
Makanya di islam masih banyak khilafiah (perbedaan pendapat antar ulama) tentang masalah tafsir aja. Contoh, masalah baca bismillah sebelum alfatihah pas solat aja masih khilafiah. Tidak terkecuali riba yang masuk fiqh muamalah juga masih banyak pendapat.
@@iqbalirsady8432 ok bro,, masing masing akan mempertanggung jawabkan penafsiranny,,
@@ekosaputra1690 cak nun bilang
KALAU SAYA bukn mnurut saya
Simak baik* baru komen
Minjam dana di bank. Itu harus bayar administrasi nya harus bayar bunga perbulannya . Terus kalau dilunasi bayar pinaltinya. Kalau di itung" rugi mah .apakah itu yg dinamakan ngasih jajan.. Utang bank. Dapat diawal tp sengsara di belakang. Beda kalau sedekah keluar di awal tapi untung belakang..
Saya orang mandiri dan akui saja semua bank itu adalah riba.
Yaudah saya pinjam uangmu 30 jt dan saya kembalikan 30 jt 3thn yg akan datang.kira2 mau gk kamu ngutangi saya,krna 30jt sekarang dan 30jt 3thn yg akan dtg nilainya udh berubah.misalnya 30 jt sekarang dapat beli 3sapi,tp 30 jt 3thn yg akan dtg sudah tidak bs beli 3 sapi lg,berarti kamu rugi dong.jd saya yang berhutang sudah merugikanmu,berarti apakah saya berdosa krna telah merugikanmu.
Mantap mbah logika islam nya masuk akal, Mhon maaf yg masih blm bisa brfikir kritis pasti gagal faham
Saran saya, daripada koar2 anti riba, mending ayo dong orang2 muslim yg kaya kaya, bikin lah lembaga keuangan yg syariah, yg pure aturan Islam, biar kami2 yg lemah imannya ini gak terjebak dgn riba dari bank, jangan cuma bawa2 ayat melulu yg Allah & rasul-Nya memerangi riba, iya emang betul riba itu dosa, terus solusinya gimana ? Saya udh bosen dgn jawaban : yg penting ada kemauan, nanti ada jalannya
Ah 💩 lah, dakwah itu memberi contoh, memberi solusi, bukan cuma ini dosa itu dosa doang
ya kalau bank ada bunga itu wajar bro. bunga bank sudah di tetapkan menurut perbankan di negara. mskipun bank2 syariah yg berbasis islam pasti juga ada bunganya. tp kan bunga sudah di atur mnurut perbankan negara. kalau kita pikir kalau bank tdk ada bunga trus yg bayari pajak perbakankan tiap thn, gji karayawan bank dn fasilitas bank siapa...✌✌
Nama lo siapa?
yg anti riba segala, lu pikir negara ini kalo ga dihutangi negara lain negara lu ini bisa apa?
Setujuuu
aditya permana : solusinya tinggalkan ribanya, bayar utangnya,, takut sama debt collectornya atau takut sama azab nya Allah,, kebanyakan orang udh dibayarin utangnya sampai lunas biar ga ngeriba lagi, tp setelah lunas utang riba lagi, ternyata kapoknya karena takut debt collector bukan takut sama Allah, banyak cara lain misal syirkah dengan bagi hasil, dll
yang jelas mabok,judi,riba,syirik dan zina adalah dosa terbesar .
cak nun orang cerdas, tpi hukum Alloh bukan soal logika. Bank itu hutang 10 jt dptnya 9jt500 yg 500 admin dan harus mngmbalikn dg tambahan yg sdh ditntukn bank, bkn yg mmberi, dan bank tk peduli jika yg minjam lg g punya rejeki klo jatuh tmpo hrs byar. sifat non prikmanusiaan ini yg mnyebabkn bank mmbuat dosa, bhkn depkolektor datang dg ancamanya, sdh jls bank riba dg dalil dn cara apapun. klo bank mau ga riba hrsnya itu tmpt pnyimpanan uang umat untuk mnolong umat dg cara dipinjmkn dn pngmbalianya semampunya pminjam.
Jgn hutang bank. Simpel kan
Caknun semua difikir logika,ustad edan ngawur
@@qorysaputri9659 cak nun itu bukan ustad. Beliau budayawan
Gini lho gaes.. bank itu membebankan biaya adm, notaris , mgkn juga ada asuransi, itu sharusnya sdh disediakan pemohon sblm kredit dicairkan. Artinya biaya biaya itu diminta bank sbg syarat cair nya kredit. Namun yg trjadi kbanyakan para pemohon itu meminta agar biaya2 dipotongkan dr hasil pncairan. Knp? Krn bisa jd pmohon tdk pnya dana utk cover biaya2 diatas .
Selanjutnya soal tagih menagih, bank itu mmg kerjaannya/ bisnisnya adalah minjamin uang dan mreka hrs memastikan bhwa uang itu kembali dalam jgka wktu yg sdh disepakati antara bank dan pemohon. Bank pasti trlebih dahulu mnghitung kemampuan pemohon, brpakah kemamuan bayar pemohon stiap bulannya. Kemampuan itu nti yg akan menentukan brpakah pinjaman yg wajar diberikan kpda pemohonnya. Itu sdh di hitung gaes, dan sdh didiskusikan serta disepakati brsama pemohon.
Kmdian menyoal adanya jaminan brupa rumah, toko, gudang dll, itu adalah cara antisipasi bank utk mngembalikan dananya jika dimasa yg akan dtg trjadi wan prestasi oleh pemohon.
Nah, besarnya pinjaman, angs tiap bulan, jngka wktu kredit, jaminan yg diserahkan, itu smw dituangkan dlm Akad Kredit atau prjanjanjian kredit yg biasanya dilakukan brsama notaris. Knp pake notaris, krn utk mnjamin kedua belah pihak yg sedang melakukan perbuatan hukum brupa pinjam meminjam uang, telah sesuai dg kaidah kaidah hukum perkreditan di indonesia.
Bgitu gaes...
Silahlan klo ada yg ingin menanggapi dg santun njeh..
Kerja.. jangan ngutang!! Simple
Intinya rentenir sama kredit sekarang diperbolehkan, padahal dulu rentenir apapun alasannya diharamkan, ternyata gitu ya sekarang bisa diubah ubah
Bunga bang itu sudah di tentukan oleh pihak bank .dan bunganya bukan di tentukan oleh ke iklasan si peminjam .itu jelas sangat riba
Joz
siippp
Secara rasional bunga bank itu sebagian untuk menggaji karyawan biaya listrik dan lain2.... trus klo pihak bank cuma dibayar apa adanya misalkan pinjam 1 juta selama setahun disuruh kembalikan tetap 1 juta trus pihak bank menggaji karyawan bayar listrik dan lain2 dari mana trus bisa tambah modal gakkkk uangnya bisa berputar lagi gakkk .........trusss sekali lagi apa anda tidak memperhitungkan inflasi nilai uang.... yg mana uang 1 juta saat ini bisa di belikan kambing besar... tapi 1 tahun lagi uang 1 juta dibelikan kambing belum tentu dapat.... klo kita pinjam secara personality orang sama orang oke lah klo minta lebih itu namanya riba
sudah tau di tentukan bank dan kalau yg pinjam gk iklhas bakal jadi riba trus bgapain klo tau bakal jadi riba kk nekat pinjam di bang klo yg pinjam mau berarti gk riba berarti dia iklhas
Klo emang menurut kita itu ribaa yo gk usah punjammmmmmm..gitu aj repott to kang kangg
Katakan Tidak Pada bisnis bunga berbunga , Belajarlah berusaha dan kami kapok dengan hutang perbankan , saya bisa komen begini saya sudah mengalami ,terima kasih banyak , katakan tidak pada berhutang.
Kalau mengikuti logika. Semua wahyu pun jadi gk masuk akal. Bahkan kita bisa menganggap tuhan pun tak ada
Jika tidak ada bunga bank atau kewajiban untuk bayar sewa pinjaman, maka orang2 akan meminjam uang di bank dengan jangka waktu yang tidak beraturan, misalnya minjem 1 juta tapi ngembaliinnya 11-12 tahun.. ya secara matematis itu mengakibatkan kerugian waktu dan penurun nilai uang karena tergerus inflasi. Jadi pinjam meminjam uang di bank juga harus berpihak secara merata baik itu menguntungkan si peminjam atau yang meminjami(bank).
Lagi pula kredit bank itu bertujuan untuk membuka peluang usaha rakyat kecil menengah agar mampu meningkatkan perekonomian, pengecualian bagi orang yang pinjam uang di bank tapi ternyata digunakan untuk konsumtif, foya-foya, judi, dll
Mana ada bank ikhlas minjemin duit nya terus kita bersyukur utang kita nambah disaat telat bayar pemikiran macam apa cak nun ini !!
Ingat kalo kita masih bertahan dan kekeh dengan riba allah SWT dan Rasulullah SAW memerangi kalian
Surat al Baqarah ayat 129
Anda jangan dulu asal menghakimi orang. Cak nun juga berbicara begini karena punya argumen. Kalo anda punya argumen sendiri gak papa. Berarti itu namanya perbedaan pendapat. Ulama yang membolehkan bunga bang itu banyak,bukan hanya cak nun.
@@dikaraihanbatara di islam argumen tentang hukum harus berlandaskan dalil. Cak nun ini ngarang2 aja argumen berdasarkan pemikiran dia sendiri. Ngerasa udah lebih hebat dari nabi dan para sahabat.
@@kibomarkibo6159 Allah memberikan akal kepada manusia untuk berfikir. Dan itu dilakukan cak nun. Dalil pun harus ditafsir dengan akal manusia
@@dikaraihanbatara oh cak nun lebih hebat dari ahli tafsir dan ulama2 besar ya. Hebat mbah nun emang pengikutnya.
@@dikaraihanbatara para ulama sepakat bank konvensional riba loh mas. Termasuk MUI. Kalo mau ngikut ustad akal2an kaya mbah nun ya silahkan. Mau pura2 ga tau riba juga silahkan. Dosa yang nanggung sendiri
Tapi beda dengan syukur,coba cak nun pinjam 10 JT terus bank atau rentenir dikasih 10 JT 500 apa mereka mau,jelas tidak ,yang jelas ngembalikanya dihitung persen bos,
Semoga kita semua diberi petunjuk oleh Allah swt
Saya pernah ngutangin orang dengan emas. Yg diberi hutang juga sanggup dan berjanji utk mengembalikan dengan emas atau seharga emas saat pengembalian. Seiring berjalan waktu, harga emas naik, dan yg berhutang tdk sanggup mengembalikan hutang. Sampai sekarang pun masih belum lunas.
Saya bisa menangkap maksud paparan dari cak nun.
Begini saja lah,pd dasarnya orang ambil pinjaman rata2 ga untuk modal usaha.malah kebanyakan karna kepepet kebutuhan. Yg sayangnya,setelah masa jatuh tempo datang kondisi keuangan blm membaik. Ujung2nya dipaksa2 harus bayar sama kolektor. Berikut pula dendanya diminta.
Kalo saya punya pendapat lebih ke arah keributan yg ditimbulkan atas perjanjian ini. Karna proses awalnya yg salah. Lah bank juga cari2 orang buat ngutang,pdhl blm tentu orang itu butuh. Karna marketingnya ditarget. Sorry to say,yg dilapangan mungkin ga tau apa2. Tp yg kejam adalah tekanan luar biasa dr bos ke anak buahnya. Sehingga akhirnya kondisi pinjam meminjam ini justru jadi ladang bisnis orang2 mencari keuntungan dengan jualan duit. Dan yg amat disayangkan mereka memakai kalimat "membantu perekonomian,membantu masyarakat"
Masalahnya saya mantan orang2 perbankan dsb,posisi saya disitu dan jam terbang saya, membuat saya cukup tau kelicikan untuk mengelabui orang dan menjeratnya kelingkaran iblis tsb.
Kurang lebih saya tidak menjudge cak nun atau orang lain, saya hanya orang yg terlanjur tau karna dulu saya pelakunya.
Mohon maaf jika ada salah kata.
Semoga Allah memberi Ridhonya pada kita semua.
Bener mas, kalau udah dijadikan bisnis, pasti ditarget. Ini lah salah satu bahayanya. Yang lagi kesusahan bisa tambah susah, yg mampu malah terjerumus dalam kehidupan yang konsumtif
Ya kamu pelakunya. Niat perbankan didirikan kan tdk seperti itu 😂
Klo kita pinjam uang,terus mengembalikan dan alhamdulillah ingi mengucap terimakasih dan memberi tambahan ya sah saja ,yg disebut riba,kita g bayar terus kita bayarlebihnya itu yg g blh,maaf ikut coment
Riba fadhl itu prinsip nya memberikan kelebihan uang pokok pinjaman yg telah ditentukan terlebih dahulu, baik diberikan sebelum atau sesudah lunas pinjamannya itu sama saja status nya.
Tapi kalo memberikan tambahan (sebagai tanda terimakasih) tanpa kesepakatan di awal dan diberikan setelah lunas pinjaman itu munah saja.
Soal hukum Islam sebaiknya pakai dalil dan pemahaman agama, bukan sekedar logika.
Dalam kenyataannya bank yang menentukan bunga itu,bukan nasabah yang menentukan kelebihan itu dan dengan dalih uang terima kasih.
Kalau itu bukan riba terus yang di maksud riba yang ada di Al Qur'an itu yang mana???, kadang seseorang merasa sedang membantah manusia tapi tidak sadar sedang membantah Allah.
Allah membolehkan nikah maksimal dengan 4 wanita, bantahnya menyakiti hati wanita itu.
Allah mengharamkan babi, bantahnya,lo kok haram,nanti yang makan babi siapa,mubazir dong.
Di syariat kan hukum rajam dan qisas, bantahnya,waaaah kejam itu, gak cocok di terapkan di zaman sekarang, khususnya Indonesia.
Tambahan pembayaran hutang yg riba itu kalo disyaratkan di awal akad hutang piutang,
Padahal hukum Allah SWT sudah jelas, hadist dan Al Qur'an, kenapa masih bermain logika,,,
Subhanallah... Taubat !
kloo riba jelas2 haram.......sdangkan penjabaranyaa itu masih luas jgn trus mngartikan lngsung dri al quran dan hadis......
@Hadi Irawan yeess
@@Mukhlis-jd8gn riba itu HARAM.
Firman Allah SWT :
وَاَحَلَّ اللّٰهُ الۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰوا.
Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
berhutang kepada seseorang, atau lembaga tertentu dengan sistem transaksi bunga, ( pembayaran melebihi nominal yg di hutangi)
Itu fix RIBA...
hukum Allah swt sudah sangat jelas,,
Jangan Turuti hawa nafsumu, jangan brmudah mudahan...
TAUBAT !..
@@Mukhlis-jd8gn justru di dalam Al Qur'an dan hadist sudah sangat jelas di kabarkan.
@@rizkidany49 kan saya udah bilang riba ituu haram .......yg dii maksut vidio dii atas kan .....ketika akad waktu pinjam...contoh misalkan .... ktika pemberi pinjaman ngomong saya pinjemi satu juta tpii ntar balik 1 juta 200 itu yg haram karna ada transaksinyaa ......
tpi ketika ada org pinjam tidak ada transaksii klo balik 1juta 200 ......tpiiii siii peminjam punya angan2 berterima kasih maka dia pun melebihin sendiriii uang 200 sebagai hadiah bagi si pemberi pinjaman ......kan udah jelas beda ......
sepakat riba itu haram
tpi bunga di bank smpe skrg ulama msi dperdebatkan mengenai masuk dlm kategori riba atau bukan
contoh misal saya hutang 100 jt 2020 sy balikin th 2050 dengan nominal sama 100 jt
th 2020 uang 100 jt msi bsa bli emas 100 gram
tpi th 2050 bsa sja uang 100 jt hanya bsa bli emas 50 gram artinya nila mata uang itu mengalami penyusutan
kalau yg minjemin 100 jt dblikin th 2050 dgn nominal sama 100 jt enak yg hutang dong yg rugi besar yg hutangi😁😁😁
kalau yg fanatik ttp kekeh anggap bunga bank haram coba donk sini sy pinjem 50 jt sy blikin nanti 2050 dgn nominal sama mau gak😁
Pertanyaannya sesama tmn apakah ada yg mau minjamin sampai 30 tahun lamanya? Utang piutang dan gadai itu akad tolong menolong klo dikomersilkan, disitu ada ribanya, jadi memang tidak mencari untung tapi mencari pahala Allah, dan dalam islam pinjam uang itu hanya dalam keadaan darurat untuk kebutuhan primer, klo sudah teratasi rasa lapar pada saat ini maka udh bukan darurat, klo pinjam untuk usaha islam udh kasih solusi dgn bersyirkah, jadi pertanyaannya mas mau pinjam untuk apa?
Gak ngerti hukum riba kok di tanya riba 😭, nimpalinnya dengan embel embel terimkaaih. Mas saya mau jadi mentri dong ohh ya udh saya jadikan Mentri A, Alhamdulillah mas makasih ini ada yang 1M udh ambil aja ini rasa bersyukur dan terimakasih saya kepada masnya karna sudah menjadikan saya Mentri 😌
Kurang lebih perumpamaannya seperti itu ya..hhehe
saya pinjam uang 1jt
harus kembalikan 10% jadi 1.100
1. tidak riba
- yang pinjam mampu mengembalikan
- yang pinjam setuju persyaratan
2. menjadi riba
- yang pinjam tidak mampu
- yang pinjam tidak sanggup persyaratan
----
pertanyaan saya
orang yang pinjam ke *BANK* itu no 1 atau 2 ????
----
- jawaban no 1
karena si peminjam ke *BANK* tujuan mereka untuk usaha ( *PENGUSAHA* )
dengan dia pinjam 1jt buat usaha , dia bisa balik modal
modal 1jt buat usaha bisa jadi 10jt
- jawaban no 2
yaelah bro
*BANK* juga gak akan mau jika peminjam tidak memenuhi syarat
pengemis + gelandangan *GAK AKAN DI ACC SAMA BANK*
jangankan pengemis + gelandangan
pegawai kontrak saja ( tidak tetap ) *BANK JUGA SELEKTIF MENILAI SI PEMINJAM MAMPU GAK KEMBALIKAN*
----
jadi *BANK ITU GAK ASAL KASIH PINJAM* , dia juga ada seleksi kemampuan finansial si peminjam
SDM mu rendah brow
Habis nonton ini liat ceramah lain
1. Ustadz Khalid , pinjam 1 dibalikin 2 sebagai terima kasih. Boleh
2. Ustadz syafiq, boleh
3. Buya Yahya, boleh
Ingat, ini kasus mengembalikan dengan kelebihan pada hutang tanpa diminta/syarat kelebihan di awal perjanjian oleh pemilik uang.
Kalo pinjam bank, bunga sudah ditentukan kelebihannya bahkan sebelum 2 belah pihak sama² ikhlas dan tanda tangan. Artinya.... bisa disimpulkan.
Iya bener. Ini juga sebenarnya solusi dari penukaran uang dipinggir jalan ketika waktu lebaran. Biasanya mereka jual uang lembaran 2000 total 100 ribu. Dihargai 110000. Kalau akad dan caranya salah jelas riba, tapi kalau akad dan caranya diganti sesuai apa yg buya, ustad syafiq, cak nun katakan, insyaallah aman.
yg dosa itu jika telat didenda dan ada pinalti
Otak atik matuk 😀 bicaralah sesuai porsi
Dan untuk penanya "bertanyalah pada ahlinya" ini seperti anda bertanya cara melukis pada pemain koki 😂
Kalau bukan bidangnya maka penjelasannya ya seperti ini...!!! Tanpa dalil yg sudah jelas...!!! Pakainya logika yg dia kembangkan sendiri.... semoga Allah mengampuni beliau.
dalil juga ada di tiap kpla otak mnusia. ga ush ngmong gtu bliau sllu ber iatighfar n bliau punya marjak sllu dkt dngnnya yaitu kiai muzamil n syekh nursamad kamba
mo tanya, negara2 timteng macam arab saudi kalo ngutang ke negara2 kafir kesepakatannya nantinya utang dilunasi + tambahan bunga gak sih?
Kalau cak nun intinya semua boleh dan halal, yang penting hatinya merasa benar.
Intinya kalau tidak mendengarkan ini juga sebenarnya sudah benar
, unek" dihati saja..
Klo habluninanas bisa cak insaalloh kya gtu, tapi klo sama system bank, itukan bukan rasa syukur atau terimakasih, angka klebihan sudah ditentukan dari awal cak 🙏
Iki masuk, trus gmna klau seah kyak gni, sdah dtentukan di awal...
@@ekopriyono1768 pendapat saja sih bang, klo sudah ditentukan diawal saya pribadi itu riba, tpi kalu seperti yg dijelaskan caknun saya setuju itu bukan riba
@@habibalrohman1577 spendapat mas, smoga kita dijauhkan dari hal" yg tidak baik... Amin
Iya,tp kan dibalik itu ada persetujuan sebelumnya. Si peminjam setuju mengembalikan dgn uang yg lebih. Artinya ya tdk ada masalah.