Jika kepala daerah di pilih dprd, jelas bukan pesta rakyat lagi, berubah jadi pesta dprd,, karena yg makan hanya anggota dewan saja, jatah 200-300 rb rakyat, hilang...
Sistem Pilkada langsung seperti saat ini lebih banyak mudharat/bahayanya daripada manfaatnya karena hampir semua lapisan masyarakat secara umum dapat terlibat politik uang (sogok menyogok) yg sangat merusak moral masyarakat (kotor dan jorok) berbeda dengan dipilih DPRD maka kalau tidak boleh tidak ada politik uang hanya berkutat beberapa orang saja di parlemen dan pasti lebih gampang pengawasan dan penindakannya daripada mengawasi seluruh rakyat Indonesia yg pada saat pilkada langsung hampir semua elemen baik yang calon atau yg akan memilih dapat terlibat politik uang dan pastinya membutuhkan biaya yang sangat besar untuk peserta calon pilkada langsung seperti saat ini dan pemborosan anggaran yg mana bisa dialihkan untuk kesejahteraan rakyat.. Kita harus jujur pada diri sendiri dan siap introspeksi diri juga evaluasi. sangat sulit untuk menghilangkan politik uang(sogok menyogok) seperti saat ini ketika pilkada langsung.... Makanya pilkada langsung jangan diterus-teruskan.. Sistem rusak dan bobrok ini wajib derevisi dan diganti.. Cukup sudah pengalaman pahit ini jadikan pelajaran bagi kita semua..
Inilah akibat Pemilu dan Pilkada Langsung. Rakyat tdk menjadi Rukun, bertengkar karena beda pilihan. Dengan adanya pemilu dan pilkada langsung Koroptor semakin meningkat.
Prabowo Subianto belum kelihatan kerjanya sudah mau bawa RI ke orde baru. Hanya pengalihan issu. Dia bilang biaya pilkada mahal sementara dia menghamburkan uang APBN dengan banyaknya kementerian dan banyaknya wakil menterinya. Begitu banyak nya dihamburkan uang rakyat. Biar pengamat sibuk bahas lontarannya politik nya. Tidak sempat analisa banyak nya biaya birokrasi.
bohong besar ini si Bapak NA, mana ada daerah yang lebih memilih orangnya ketimbang uangnya, ini cuma bohong besar karena dia terpilih lagi, apa yang dikatakan itu benar jikalau di daerah itu yang menang kotak kosong hehehehehe
Tipu 2 prabowo, dkk, prabowo menang karena bagi 2 uang ke rakyat, apalagi tokoh 2 dpt uang milyard an, untuk meraup uang negara sebanyak 2 nya, pemilu, rakyat harus ikut dilibatkan, biar dpt uang, begitu jg percetakan, uang negara jangan di telan para pejabat dati partai, bila pilkada oleh dprd, ya idem, orang 2 yg berada ya diberi uang, hayo rakyat besok 2 pemilu depan, menangkan kotak kosong, atau tdk ada pemilu sama kembali, biar tdk mengeluarkan biaya banyak,biar kita kembali ke jmn sebelum merdeka... Orang 2 partai tdk manfaat, yg manfaat itu ormas muhammdiyah.
Biar biaya mahal dari pda dikorupsidan dapat pemimpin yg baik
Jika kepala daerah di pilih dprd, jelas bukan pesta rakyat lagi, berubah jadi pesta dprd,, karena yg makan hanya anggota dewan saja, jatah 200-300 rb rakyat, hilang...
Sistem Pilkada langsung seperti saat ini lebih banyak mudharat/bahayanya daripada manfaatnya karena hampir semua lapisan masyarakat secara umum dapat terlibat politik uang (sogok menyogok) yg sangat merusak moral masyarakat (kotor dan jorok) berbeda dengan dipilih DPRD maka kalau tidak boleh tidak ada politik uang hanya berkutat beberapa orang saja di parlemen dan pasti lebih gampang pengawasan dan penindakannya daripada mengawasi seluruh rakyat Indonesia yg pada saat pilkada langsung hampir semua elemen baik yang calon atau yg akan memilih dapat terlibat politik uang dan pastinya membutuhkan biaya yang sangat besar untuk peserta calon pilkada langsung seperti saat ini dan pemborosan anggaran yg mana bisa dialihkan untuk kesejahteraan rakyat.. Kita harus jujur pada diri sendiri dan siap introspeksi diri juga evaluasi. sangat sulit untuk menghilangkan politik uang(sogok menyogok) seperti saat ini ketika pilkada langsung.... Makanya pilkada langsung jangan diterus-teruskan.. Sistem rusak dan bobrok ini wajib derevisi dan diganti.. Cukup sudah pengalaman pahit ini jadikan pelajaran bagi kita semua..
Yg membuat biaya mahal serangan fajar itu yg meluas
Inilah akibat Pemilu dan Pilkada Langsung.
Rakyat tdk menjadi Rukun, bertengkar karena beda pilihan.
Dengan adanya pemilu dan pilkada langsung Koroptor semakin meningkat.
rakyat dak malas datang ke tps
Partai dikurangi.
2 partai saja seperti di AS.
Prabowo Subianto belum kelihatan kerjanya sudah mau bawa RI ke orde baru. Hanya pengalihan issu. Dia bilang biaya pilkada mahal sementara dia menghamburkan uang APBN dengan banyaknya kementerian dan banyaknya wakil menterinya. Begitu banyak nya dihamburkan uang rakyat. Biar pengamat sibuk bahas lontarannya politik nya. Tidak sempat analisa banyak nya biaya birokrasi.
Justifikasi tetap refrensi uud 45 dipilih secra demokrasi, tusi mpr, dpr dan dpd. Hrs nya angkat wamen tdk ada amant uud 45, boros apbn
bohong besar ini si Bapak NA, mana ada daerah yang lebih memilih orangnya ketimbang uangnya, ini cuma bohong besar karena dia terpilih lagi, apa yang dikatakan itu benar jikalau di daerah itu yang menang kotak kosong hehehehehe
Tipu 2 prabowo, dkk, prabowo menang karena bagi 2 uang ke rakyat, apalagi tokoh 2 dpt uang milyard an, untuk meraup uang negara sebanyak 2 nya, pemilu, rakyat harus ikut dilibatkan, biar dpt uang, begitu jg percetakan, uang negara jangan di telan para pejabat dati partai, bila pilkada oleh dprd, ya idem, orang 2 yg berada ya diberi uang, hayo rakyat besok 2 pemilu depan, menangkan kotak kosong, atau tdk ada pemilu sama kembali, biar tdk mengeluarkan biaya banyak,biar kita kembali ke jmn sebelum merdeka... Orang 2 partai tdk manfaat, yg manfaat itu ormas muhammdiyah.