Klo memang belum tentu balik , lebih baik cari beasiswa dari luar negeri saja. Ada yg saya tahu begitu. Cari beasiswa mandiri lalu tidak balik tak apa. Tapi ada juga yg LPDP gak balik lalu pindah warga negara. Harus nya benar2 di wajibkan balik dengan sangsinya klo tidak balik harus kembalikan biaya beasiswa nya untuk diberikan ke yg lain lebih berniat berkontribusi kembali ke tanah air. Jadi harus jelas pula maksud dan tujuan adanya LPDP. Pantesan banyak yg ikut LPDP klo beasiswa yg lain lebih sulit syaratnya krn implementasi nya dibutuhkan di dalam negeri, bukan untuk kebanggaan semata. Belum tentu juga mereka yg tidak kembali bangga dengan negara nya sendiri, malah yg ada menjelekkan kekurangan negara yg membiayai nya
Benar..tapi ada crt yg sy nonton di utube dia dpt beasiswa ini krn ketemu jodoh di USA ahkirnya mrk menikah ..dan si penerima beasiswa ahkirnya mengganti biaya study selama di US sptnya di cicil skian term
@@dragonemperor202 Karena kau di Marahi Orangtua kau Terjauh di Mau kabur Di indonesia saya katakan Kentinggian ternlogi Kak terakhir kau mencoba nikah
Saya setuju, semua yang mendapat Beasiswa LPDP harus kembali. karena terikat kontrak di awal perjanjian. Disisi yang lain harus kembali untuk membangun negeri melalui pendidikan yang sudah di terima.
Setuju, tidak sesuai dengan perjanjian atau komitmen awal. Harusnya kalau tidak terima diawal MAKA HARUSNYA jangan terima dong Beasiswa LPDP. Kalau dibilang kontribusi dr luar negeri utk Indonesia dr Company luar saya rasa bullshit krn konteks kita bicara LPDP kembali ke Indonesia. Kok mau enaknya dpt pendidikan graris yg dibayar rakyat TAPI giliran lulus dpt degree tp gk mau balik...giliran disuruh bangun Negara gak mau krn dpt uang lebih besar di LN...kesannya Jiwa Pancasila tergadai demi Dollar/Euro..Hadeuh
@@Propertiesliterature susah kalau sudah demi anak, melihat phd itu mau kerja kasar kayak buruh, saya rasa mereka ga butuh dihormati, cuma ya itu demi anak, orang indonesia lo mindset nya memang sederhana seperti itu...
Gini, masalahnya pilihan beasiswa yg mereka pilih. Dari awal udh jelas bahwa LPDP itu beasiswa untuk peningkatan mutu SDM Indonesia, yg mana maksudnya setelah menuntut ilmu, mereka wajib mengabdi dgn kembali bekerja/berkarir di dalam negeri. Jadi otomatis kalo gak mengikuti tujuan awal, mereka udh memudharatkan temen² lain yg lebih berhak dan bener² ingin kembali bekerja di Indonesia. Intinya, kalo dari awal udh niat kerja di luar, jangan pilih LPDP!!! Beasiswa bejibun asalkan mau nyari😁
@@rotteyzn6800 ke indo. Ga semua beasiswa dari luar negeri ga ada kontrak balik ke negara asal ya. Chavening, AAS, fullbright harus mengabdi ke negara asal cuma beda-beda kebijakannya
Sebagai WNI yang berkarya di luar negeri, sebenarnya saya tidak mengharapkan gaji yang tinggi, tapi sebenarnya yang saya harapkan adalah: 1. kualitas hidup yang baik dan terjamin (setara atau mendekati kualitas hidup di negara maju) dengan biaya hidup yang murah baik di pusat kota maupun di desa 2. inflasi pasar yang rendah 3. pemerintahan dan ekonomi yang stabil 4. peluang dan kesempatan yang banyak 5. tidak ada lagi diskriminasi dan penghinaan SARA, dan pelaku penghinaan SARA (contohnya seperti pernyataan politisi berinisial J) harus ditindak tegas 6. tarif pajak yang lebih murah daripada Singapura (setidaknya setara) 7. perbaikan kesemrawutan lalu lintas jalan seluruh Indonesia 8. semua WNI memiliki hak yang sama, diperlakukan dengan hukum dan peraturan yang sama, tidak pandang bulu dan etnis tertentu (contoh di Yogya, non-pribumi juga dapat memiliki hak atas kepemilikan tanah karena ini barusan bisa memenuhi sila ke-5 Pancasila) Saya yakin pemerintah pusat dan pemerintah daerah harusnya bisa memenuhi delapan point di atas untuk sesama warga negara Indonesia.
Pengalaman sy sendiri banyak temen2 saya yg kuliah di itb ingin mendapatkan beasiswa ini. Dan tak jarang dari mereka berasal dari keluarga menengah ke atas , dari awal mereka daftar ngomong nya cukup klise untuk saya " ingin membangun bangsa " katanya. Ketika sy liat form syarat2 pendaftaran beasiswa nya ya saya cukup mengerti , bahwa beasiswa lpdp ini bisa dikata batu loncatan untuk mereka supaya bisa mencicipi kuliah diluar negri. Karena , dibandingkan beasiswa2 pemerintah negara lain ataupun dari pihak swasta , persyaratan lpdp menurut saya bisa dikata simple. Alhasil, ketika mereka lulus mereka ( kebanyakan ) ingin mencoba keberuntungan dikarenakan gaji umr di luar negri pun tidak sedikit bila di kurs kan ke rupiah atau dengan dalih tidak ada pekerjaan yg sesuai bidangnya ataupun bla bla bla sehingga mereka tidak mau pulang. Satu pesan saya, kalian harusnya bersyukur masih banyak anak diluar sana untuk sekolah smp pun sulit, tapi kalian ? badan statistik internasional pun menilai hanya 3,5 % orang Indonesia yg bisa kuliah. Kalian sudah lulus s1 atau s2 trs sudah disekolah kan sm negara oleh uang rakyat. Belajarlah untuk bertanggung jawab atas apa yg kita ambil . Benar kata pa habibie , orang pintar banyak tapi orang jujur sedikit. Sekarang sy belajar ternyata banyak anak2 Indonesia yg pintar tapi mereka tidak jujur , masih jauh jujur ke masyarakat , jujur ke diri sendirinya aja susah . Jadinya model begini nih.
Bener sekali.. Tmn gw juga ada gtu.. S2.S3 d jepang trus sekarang kerja d eropa.. Haha Hihihihi kaya raya buat diri sendiri. Dalam hati gw.. Mendingan gw kuliah pake duit sendiri 😅
Kalau emang akhirnya mereka kerja di luar dapet gaji yang (kabarnya) jauh lebih layak dari indonesia, sebaiknya kembalikan beasiswa LPDP nya. Kan mereka sudah sukses di sana. Nyicil balikin beasiswa yang udah dipake pasti gak sulit dong..
Semoga dengan fenomena ini LPDP lebih di prioritaskan untuk warga negara yang sudah aktif mengabdi kepada Negara, seperti halnya ASN dan TNI POLRI... Jelas bahwa mereka mengabdikan diri untuk Negara Indonesia
Bapak pengamat ini kurang dalam, tujuan LPDP itu brain gain, karena scr statistik memang Negara membutuhkan SDM utk menyelesaikan banyak masalah di Indo, berbeda dengan beasiswa luar negeri yg konteksnya adalah membangun jejaring mereka di berbagi penjuru Dunia, karena mereka sendiri sudah cukup SDMnya. Argumen bapak pengamat yg menyatakan bahwa Dana LPDP bukan sepenuhnya Dana pemerintah karena diambil dari pajak juga bias, seakan akan dengan argumen tersebut mengeneralisir bahwa pembayar pajak mengizinkan para penerima beasiswa utk tidak kembali ke Indonesia
Betul sekali…beasiswa itu ya uang rakyat dan harus kembali ke rakyat. LN udah cukup para pakar dan lulusan sekolah tingginya mereka. Bapaknya tidak faham memberikan statemen!!
Sengaja bapak itu udh krjasma sma demgn univ dan skolah skolah di dlm negeri. Agar reputasi instansi itu naik ( bisnis di balik beasiswa) . Wih disini anak anak nya kluar negeri. Tpi ini indonesia hey... Comeback and up back indonesia 🔥🔥
Menjadi penerima beasiswa adalah berarti menerima sebuah kepercayaan dari lembaga sponsor bahwa kita layak untuk menerimanya. Sebetulnya simpel saja, ketika telah mendandatangani perjanjian dengan berbagai klausul tersebut, maka yang berbicara adalah sejauh mana tanggung jawab moral dipegang. Jika yang diminta adalah komitmen untuk bisa pulang setelah selesai masa studi...ya taatilah klausul tersebut. Saya kira inilah yang harus diresapi oleh SDM Indonesia, ketika ada trust maka akan ada tanggung jawab moral yang mengiringi.
@@fca194u kalau perusahaan multinasional di sekolahkan ke luar negeri dia akan TTD kontrak tidak akan resign untuk jangka waktu tertentu kalau resign yah bayar biaya penalty, 🤣 masak pemerintah enggak punya klausul kayak gitu 🤣 selama ini kerja mereka ngapain aja seh.
@@justfortrollpeople8531 terus kenapa wisuda dari LPDP enggak mengabdi sama negara? Antara lupa sama investor atau memang enggak ada klausul begitu. Tetapi apapun itu yang terjadi negara ini kecolongan deh, itu duit rakyat harus ada pertanggung jawabannya. Pemerintah harus lebih tegas sama oknum2 penerima LPDP yang mengutamakan kepentingan pribadi daripada negara
Aku lebih senang pemuda yang merokok dan minum kopi sambil diskusi tentang bangsa ini, daripada pemuda kutu buku yg hanya memikirkan diri sendiri. - Ir. Soekarno
Korupsi Maling berkedok akademisi, Kalau gak mau balik ke Indonesia, harusnya dari awal ngambil beasiswa lain aja yang tidak mengharuskan pulang ke Indonesia, jangan ngambil beasiswa LPDP, Indonesia banyak orang pintar tapi yang pintar tulus dan jujur itu jarang
ciptakanlah sesuatu agar ilmu yg didpt bisa diimplementasikan di negeri, jangan pakai alasan. beasiswa LPDP bisa dikatakan sebuah tanggung jawab dari negeri untuk negeri. saya setuju penerima LPDP harus kembali dan mengabdi pd negeri terlebih dahulu.
Inikan korupsi bentuk baru. Daripada beasiswa yang merugikan negara, kenapa tidak dijadikan Student loan bukannya beasiswa yang tidak dibayar. Jika dijadikan pinjaman pendidikan maka tidak ada satu pihak yang dirugikan karena si pelajaran membayar utang uang bekas biaya sekolahnya dan tidak gratis. Memang dari awalnya ini sengaja dibuat untuk sistem korupsi baru berkedok beasiswa. Menyedihkan....
Mendaftar suatu beasiswa itu pasti ada syarat dan ketentuan, dan ketika seseorang mendaftar beasiswa maka seseorang tersebut telah menerima syarat2 dan ketentuan2 yang berlaku. Dikasus ini kan beasiswa LPDP mengharuskan penerima beasiswa setelah lulus harus balik keIndonesia, ya pasti tujuanya dikuliahkan disana agar dapat membangun Indonesia dong yang masih banyak kekurangan tenaga ahli dibanyak bidang dan sektor, kalo nggak mau pulang keIndonesia ya jangan daftar beasiswa LPDP, kuliah pake uang sendiri aja atau beasiawa lain yang tidak memiliki syarat seperti demikian, simple mas, sederhana jangan ruwet
Enak bngt ya Para pelajar yang di biayain negara,abis lulus diluar negeri trus kerja juga diluar negeri dan ga ada timbal baliknya di negeri sendiri,eh pas udah tua balik keindonesia,dengan embel" ini tanah kelahiran saya.sejauh apa pun kita pergi pasti tidak pernah lupa negara sendiri..😌
Kasus seperti ini sepertinya terjadi dari tahun sekitar 2016, seingat saya. Jangankan dari universitas biasa, universitas ternama seperti ITB pun banyak yang memiliki mental korup menurut saya sebab aksi "tidak ingin pulang ke Indonesia" walau menerima beasiswa dari Indonesia. Banyak yang salah kaprah memandang bahwa beasiswa = uang gratis, namun itu salah karena uang tersebut berasal dari pajak dan dana negara. Bila tidak sesuai dengan misi awal/tujuan beasiswa seharusnya ditindak lanjuti atau dihukum, bila tidak ingin menerima sebaiknya cari lah beasiswa dari luar negeri atau keluarkan uang sendiri. Menurut saya agak salah bila menafsirkan pendidikan seperti, "kalau dapet beasiswa lanjut kalau nggak ya buang-buang uang" justru membawa mental yang "Indo banget" ke luar negeri itu yang menjadi buang-buang uang karena pada akhirnya tidak bisa menerapkan ilmu atau bahkan dari awal salah sasaran memilih jurusan/terapa ilmu dimana ilmu tersebut tidak applicable di Indonesia. Mungkin untuk saringan awalnya sebaiknya mendukung riset yang benar-benar berhubungan dengan Indonesia atau langsung applicable di market Indonesia setelah pulang, jadi di saring ketat kata per kata jangan hanya sekedar ibarat "kata-kata manis di muka" untuk sekedar lulus seleksi. Tinjau sebaik-baiknya proposal penelitiannya, jenjang karirnya. Terakhir, bila tidak diterima beasiswa luar berarti kandidat tersebut tidak kompeten dengan standar luar, diterima seleksi LPDP berarti kandidat lulus dalam STANDAR Indonesia.
Setuju, semua penerima LPDP harus kembali ke Indnesia sesuai dengan perjanjian/komitmen. Klo mendukung Indonesia dr Luar dengan bekerja di perusahaan luar negeri saya rasa sudah melenceng, intinya dia harus kembali. Jika tidak terima, maka cari beasiswa luar negeri atau lainnya.
Lulusan univ bagus ga berarti bagus dlm hal moral, klo tau malu beasiswa nya dr negara, ya hrs balik bantu membangun tanah air, jgn kacang lupa kulitnya
@@sayang1883 Tante Sih*mbing, yg pertama bahasanya tolong gunakan bahasa yg baik dan sopan, krn comment Tante terlihat "isi"-nya, sementara banyak yg comment menggunakan bahasa yg baik utk mengutarakan pendapatnya. Yg Kedua, kan yg dibahas Pulang ke Indonesia sesuai kontrak, kalau tidak mau pulang ya jangan ditanda tangani kontrak tsb dr awal Jadi persoalaannya bukan diterima atau tidak..Bukan. nih coba buat Tante buka youtube Ibu Sri Mulyani yah ada kok membahas soal ini (Judulnya = Sri Mulyani : Wrong Mindset Penerima LPDP. 29 sep 2021) Silahkan direview dan kalau memberikan comment gunakannya bahasa yg baik ya Tante, jgn bahasa rumah/lingkungan Tante dipake. Terima kasih sehat2 terus y Tante dan Klg.
Baiknya buat aturan ,kalau sudah selesai kuliah langsung kembali ke Indonesia dgn pengawalan dari LPDP. Contohnya pekerja Indonesia yg bekerja di kapal pesiar, pada saat mereka selesai kontrak langsung dipulangkan ke Indonesia dgn pengawalan yg cukup ketat ( petugas mengantar sampai ke airport dan sampai bording petugas memberikan dokumen pasport dll). 👍
Saya sekolah di LN pakai duit orang tua, sempat kerja di luar. Tetap aja mau balik ke Indonesia. Alasannya kangen suasana Indonesia, kangen jajanan yang lewat depan rumah, kangen bakso ketoprak gado2 😄 bodo amat gaji besar & fasilitas bagus. Hati ga bisa bohong. Walaupun skrg cuma jadi ibu rumah tangga so what gitu loh 🤪
Setuju sih harus balik dan dimaksimalkan potensinya sm negara, krn duit buat sekolah mereka kan duit negara jg, kalo mau kabur ya bayar pendidikan sendiri ato cari beasiswa luar jgn malah jd beban negara. Harusnya sih tujuan LPDP diperjelas lagi di luar negeri itu cm menimba ilmu, dan ilmunya ya diaplikasikan buat negara, bkn malah kabur
Terima kasih para penerima LPDP yg sfh kembali ke Indonesia semoga ILMU dan PENGHASILAN MU MENJADI BERKAH AAMIIN . . MAJUKAN LAH NEGARA KITA DGN ILMU MU .
Beasiswa LPDP dari Pajak negara berarti tujuan nya untuk membangun negara Indonesia bukan untuk negara luar dasar mental Pengkhianat tidak bersyukur kalian yang dapat beasiswa tidak mau balik dan berkontribusi membangun bangsa kalo bisa di backlist aja dan ini jadi pelajaran kedepan nya supaya diseleksi lebih ketat msh banyak Pelajar Indonesia yang cinta tanah air. NKRI harga mati.
1. CABUT PASPOR JIKA 1 TAHUN SETELAH TAMAT TIDAK BALIK INDONESIA 2. CAP Pengkhianat negara jika memang benar.. uang sekolah kalian itu adalah uang rakyat yang diambil dari pajak.. jika tidak mau balik Indonesia, jangan ambil LPDP, cari beasiswa swasta.. tidak akan berkah ilmu yang dipelajari itu.. sekali lagi pengkhianat negara akan tercap di jiwa mereka yang punya niat tidak balik..
Di dalam negeri pun, orang2 intelek berotak jenius yg punya komitmen memajukan negara & rela digaji " rendah ", nyatanya masih sering kalah & tersisih jika tidak sejalan dg kekuatan / kepentingan golongan tertentu ...??
@@casioak1683 apa hubungab lpdp dengan posisi komisaris, menteri, dll. Kalau kinerja baik ya bny yg mau hire dan cukup terjamin. Mendukung penerima lpdp ga balik, ketahuan banget Orientasi anda duit banget, demi perut sendiri. Boleh saja lolos ga mau balik, tapi ingat itu uang rakyat. Di akhirat pasti ditagih itu. kasihan, pasti bangkrut itu ditagih rakyat. Lihat tuh, pada ga rela pajaknya di korupsi oleh koruptor bernama penerima lpdp yang ga mau balik
@@annmousnet903 Orang Tionghoa bukan China. Dan btw orang2 Tionghoa jadi pengusaha bagi kepentingan Indonesia atau bagi pribadi/kekayaannya dia aja? Lihat aja kayak Edy Tansil, begitu tau ada sesuatu yg merugikan dirinya, dia melarikan diri ke luar negeri. Ini mah soal uang, bukan soal nasionalisme. Nothing personal, it's strictly business.
Harus balik! Tujuan LPDP itu buat pengembangan sumber daya manusia demi mendukung produktivitas bangsa dalam sektor apapun, berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Jangan merasa terbebani dengan itu dong, dari awal kalian udah tau kalau kalian dibiayai pakai kas negara, ya harus ada imbal baliknya at any cost. Alasan susah dapat kerjaan itu gak bisa dijadikan pembenaran, justru itu challenge buat para awardee LPDP untuk create something new, itu artian berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Gak usah ngomong nasionalisme atau nggak, simpel aja, show your gratitude, as simple as that.
Justru itu tantanganya pak . Stlah selesai kuliah bisa ngak ilmunya di pratikkan di indonesia . Jangan pas masih muda bkerja di luar negeri giliran udah uzur baru kembali ke indonesia .
Iyalah kembalikan dana pendidikan yg sdh dipakai plus bunga minimal. Ini sih sanksi minimal saja. Kalau azas keadilannya Pemerintah langsung memilih kandidat baru penerima Beasiswa Pengganti / Pengembalian Dana LPDP, yg sudah berstatus ASN arau pegawai swasta atau anggota Militer/Polisi. Sehingga bisa dipastikan bahwa mereka akan kembali ke Indonesia karena sudah ditunggu oleh pekerjaannya. Selama belajar di LN mereka tetap menerima gajinya (gaji pokok tanpa tunjangan apapun) seperti biasa, tetapi tidak akan mengalami kenaikan pangkat atau golongan. Ini baru adil. Jangan lagi berikan beasiswa LPDP pd para freelance karena beresiko tidak pulang seusai lulus. Dengan alasan sulit cari kerja di Indonesia atau sudah dapat pekerjaan di LN atau bertemu jodoh dan akan tinggal mengikuti pasangannya di LN, dll.
Coba saja ada hukuman tegas setegas-tegasnya. Ini udah dianggap sebagai pengkhianatan negara dan korupsi pada uang negara dan rakyat, harus di hukum setara dengan hukum penghianat negara dan korupsi
Alumni LPDP harus pulang ke Indonesia, itu wajib sih karena toh mereka bisa keluar pake duit rakyat. Dan harapan pemerintah juga buat meningkatkan SDM dalam negeri. Tapi yang perlu diperhatikan juga, apa upaya pemerintah untuk memanage alumni untuk bekerja/berkarya di Indonesia? Mayoritas alasan alumni enggan pulang karena skill mereka tidak akan dihargai ketika pulang, dan karena mereka sudah nyaman tinggal di negara yang kualitas hidupnya tinggi. Nah justru ini akar permasalahan yang perlu ikut dibenahi. “Alumni LPDP gak mau pulang” itu mungkin sebenarnya hanya symptom, nah yang harusnya diobati itu adalah penyebab symptom-nya.
@@ArdhiDarmawan menurutmu apa? Ya kali biaya sekolah dari pajak rakyat. Lalu setelah lulus dia sibuk memperkaya diri sendiri. Gak ada kontribusi ke negara ini.
@@sayang1883 nyet, memang lu yakin mereka semua balikin duitnya. Gue tau banyak penerima beasiswa indonesia yang parasit. Nah, daripada lu usilin komen gue, mending lu jadi jongos di luar negeri sana!
Gelar Post-Grad belum cukup untuk berkontribusi di Indonesia. Untuk memperbaiki kondisi profesionalisme di Indonesia yang saat ini dikuasai golongan tua (PNS), pebisnis lama/konglomerat, dan pebisnis konvensional, gelar S2 atau S3 saja tidak cukup. Butuh power, jejaring, dan pengalaman agar punya posisi yg kuat untuk merubah sesuatu. Percuma punya ilmunya, tapi harus dikungkung dengan birokrasi lama yang tidak efisien. Let them gain more than just a brain, power, skill, and network.
ini masalah dari hal komitmen dan tujuan awal dari LPDP. jika tidak mau ada komitmen atau lain-lainya, tinggal pakai biaya sendiri saja atau usaha sendiri. mau dia balik mengabdi atau menetap disana ya silahkan. gak bisa di gugat sana sini juga . hahaha
Sudah sewajarnya jika penerima Lpdp Pulang dan membangun negeri sesuai dengan perjanjian di awal tetapi saya punya pendapat lain saya bukan penerima Lpdp tetapi saya bekerja dan mengabdi di negara lain karena sudah tidak ada kesempatan bagi saya bekerja di negeri sendiri. Jika Indonesia ingin putra putri terbaiknya membangun negri sediakan kami tempat untuk berkarya jika tidak kami bagaimana kami akan kembali dan membangun negeri
betul bgt… kontribusi dan cinta tanah air itu g harus hidup sengsara ditanah air. dengan menjadi bagian diaspora yg aktif memasukkan produk indonesia ke negara di rantau, aktif mempromosikan makanan, budaya di manca negara dgn menjual produk/makanan itu juga bagian dr kegiatan cinta tanah air. boleh liat negara”tetangga asean yg maju produk export nya.. itu salah satu dr kuat nya diaspora mereka…
hidup sengsara gimana maksutnya? mostly penerima beasiswa itu kelas menengah yang mampu membiayai pendidikan strata satu mereka sendiri. untuk masuk ke jenjang pendidikan strata satu dari SMA/SMK itu sudah privilege, lebih lagi dapat beasiswa LDPP yang notabenya kas negara yang disisihkan dalam bentuk dana abadi. Kalau terms sengsara ya harusnya lebih adil kalau ditempelinnya ke mereka yang gak bisa ngelanjutin pendidikan dari SMA/SMK ke pendidikan tinggi (silahkan cek APK pendidikan sekunder yang tinggi terus jeblok di APK pendidikan tinggi). Alih-alih ngeluh gak dapat pekerjaan waktu balik atau gak dapat dana riset, mereka harusnya tau itu tantangan buat mereka, bukan ngerasa mereka hidupnya sengsara, shaking my head
Menurutku aneh aja si, dpt beasiswa dari negara tapi tidak berkontribusi dalam negeri sendiri. Okelah kl kuliahnya biaya sendiri gpp gk balik juga, tp ini duit negera loh. Seperti pa Andin bilang Indonesia masih kekurangan SDM berkualitas. Kl misal di indonesia gk ada lapangan knp gk bikin lapangan pekerjaan.
Mba penerima LPDP kan, seharusnya tau dong di kontraknya harus kembali ke dalam negeri. Setidaknya saat kembali ke negara sendiri sudah berkontribusi bagi masyarakat di sekitarnya aja deh, kalo udah baru bisa balik ke LN.
@@cupapimunyenyo9745 heheheh saya soft loan bank ayah ibu Karena tabungan Saya buat bayar SPP kurang.. jadinya minjem karena pas kena kurs yg mahal bgt. kenapa mas? mesih mau protes ?
ya kalau full biaya sendiri sih, its okay.. mau balik atau jadi Warga Negara asing, tapi mudah2an anak bangsa lainnya lebih melek dan memberi apresiasi terhadap anak bangsa yang diluar sana tetapi ada kontribusinya untuk negeri ini. mudah2an juga lebih di perketat lagi kebijakan mengenai hal yang berhubungan dengan imigrasi dan serupanya. soalnya kasian juga sih para patriot yang rela SENGSARA untuk membangun negeri ini , daripada yang mengaku WNI tapi sewaktu membaik baru pada balik deh. hahaha
Semoga beasiswa LPDP tidak dihilangkan :( Orang-orang disekitar saya yang dapat/sedang mengejar LPDP semuanya dari kalangan menengah kebawah, dan kami semua patuh kok, balik ke Indonesia
Sangat tdk tepat kalo penerima bea siswa tdk mau kembali ke Indonesia, apapun alasannya dan kekurangan negeri ini, justru krn itulah mrk layak disebut "pengkhianat"
Sya pikir tergantung, jika mereka mendapatkan tawaran dari perusahaan teknologi atau multinasional yg punya jaringan global yg kuat di luar negeri sya rasa pemerintah Indonesia wajib mengizinkan karena impact-nya bagus untuk menambah jam terbang dan pengalaman. Bnyak orang Indonesia bekerja di perusahaan2 hebat semisal Space X dll. Saya yakin jika suatu saat mereka dipanggil pulang untuk mengabdi untuk negara mereka pasti siap. Karena mentality orang Indonesia beda dgn negara lain, belajar dari kisah Pak Habibie meskipun mendapat tawaran fantastis dari pemerintah Jerman tapi dia lebih memilih mengabdi ke Indonesia. Intinya balik lagi ke Mentality.. dan mentality orang Indonesia rata2 nasionalis meskipun tinggal di luar negeri puluhan tahun
mereka di berikan beasiswa untuk membangun bangsa dan negara dengan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh.. beasiswa itu diambil dari uang rakyat... jika mereka gak dapat beasiswa maka mereka gak akan jadi siapa-siapa dan gak mungkin dapat bekerja.
@@bejoanwar7769 kalo fasilitasnya gak mendukung mau bangun pake apa? Kita harus realistis mereka balik kesini harus juga didukung dengan fasilitas yang cukup. Kalo gak gitu mau nganggur disini?
Ya tidak seperti itu pak konsepnya. Kalau sudah tanda tangan kontrak berarti sudah tanggungjawab dia balik. Kalau niat awalnya mau ambil beasiswa dan tidak balik bisa cari beasiswa luar negeri. Fungsinya dibiayai itu kan harus bisa mengaplikasikan ilmunya balik, kalaupun tidak ada fasilitas yg mendukung ya kan sudah diterima diawal konsekuensi nya.
@@endahswulandari9682 ini juga Rumit, ada beberapa mahasiswa yg kuliah di Jurusan yg bisa dibilang sangat langka di Indonesia, misalnya Aerosspace Engineering, Computer Science, Nuclear Science & Engineering dll. Mereka yg kuliah di jurusan ini hanya bisa berkembang di Negara yg betul-betul lingkungannya mendukung. Klo balik ke Indonesia hampir dipastikan bidang ilmu tidak bisa diterapkan. Pak Habibie bisa jadi ilmuwan hebat itu karena dia menghabiskan sebagian hidupnya di Jerman yg secara lingkungan mendukung. Klo dia habis kuliah dan memutuskan pulang ke Indonesia tanpa bekerja di Jerman bisa di pastikan dia akan jadi dosen teoritis smpe akhir hayat. Intinya pemerintah harus bijaksana, bagi mahasiswa yg bidang keilmuannya Sangat langkah trus dipake oleh perusahaan teknologi besar yaa pemerintah wajib merelakan
Kalo tidak pulang maka sistemnya berubah jadi Hutang gitu aja udah jadi mereka mau out jg silahkan tapi bayar dulu uang rakyat yg kau pake. Pihak Indonesia harus kerjasama dengan Bank luar negeri tempat penerima beasiswa tinggal perihal system hutang ini jadi pas masuk dan setelah lulus akan ditahan dinegara itu tidak bisa keluar sebelum menyerahkan surat pernyataan pulang ke Indonesia atau Silahkan membayar hutang jika tidak ingin kembali ke Indonesia, jadi Win Win Solutions. Setauku Pemerintah Indonesia bisa mengajukan Restriction ke orang jadi kemungkin sistem begini bisa diterapkan
Saya sedikit meluruskan kepada negara. Bahwa penerima LPDP memiliki jiwa nasionalisme ketika tinggal diluar negeri, banyak penerima LPDP yang kembali ke negara, tapi bagaimana bagaimana jika sudah cari kerja sana sini dinegara sendiri.. adik2 lontang Lantung, Ibu udah tua . Pekerjaan susah.. kalau penerima LPDP mendapatkan pekerjaan di negara Indonesia gak jadi masalah . gak semua penerima LPDP bernasib beruntung. lalu mereka keluar negeri karena dapat pekerjaan sehingga dapat membiayai biaya sekolah adik-adiknya menurut saya itu sudah mengurangi beban negara karena penerima LPDP membantu warga negara yang mengakses pendidikan dan mengurangi beban keluarga juga.
@@MsRiko99 Nyocot tok kamu. Sekarang saya tanya, gimana Aeronautics Engineering ataupun Teknik Nuklir bisa bikin lapangan kerja sendiri? Lu liat bahkan sekaliber Habibie aja gak lantas setelah lulus bikin usaha sendiri.. jelas itu hal mustahil bikin pabrik pesawat terbang sendiri. Beliau sempat bekerja di industri aviasi Jerman sebelum dipanggil untuk menerapkan pemgalamannya dalam membantu pengembangan industri aviasi nasional Indonesia..
@@casioak1683 lu ga wajib harus jadi pekerja teknis, bukan itu tujuan pendidikan. Liat jack ma, sarjana bahasa inggris, elon musk bukan sarja otomotis atau roket engineer. Balik kesini, berkaryalah yg sebisanya semampunya. indonesia butuh org2 yg mau berjuang dari bawah dgn tangannya sendiri.
Buka lapangan kerjalah...mau apapun alasannya, dia udh pakai uang negara...ga tahu malu bgt kalau mereka ga balik...saya ga masalah kalau mereka pakai uang pribadi, ga balik pun ke Indo ga masalah...ini pakai uang negara masalahnya
@@MsRiko99 Ok silahkan mau lihat pembuktianmu. Mana ada Aeronautical Engineering buka usaha sendiri, buka usaha seblak gitu ta le? Oalahhh pemikiran cupet ini. Habibie saja dia untuk dapat pengalaman, perlu bekerja di industri aviasi Jerman dulu.. sebelum dipanggil kembali oleh negara.
generasi bomber ini selalu bilang nasionalisme, hei kami yang milenial ini kesusahan nya lebih gila dibanding anda, beli rumah di kota besar aja mati"an ini. saya mendengar dosen PNS univ terkenal umur 35 tahun rumah masih ngontrak saking susahnya hidup di zaman saya. ya mending kerja diluar terus pulang lah. wong rupiah kita jatuh terus kok. makanya mikir kalian generasi bomber. anda yang buat kesalahan kami berhak pilih tindakan
Jelas lah tidak nasionalis orang biaya semua ditanggung negara tapi malah kerja nya di luar negeri blom lagi ada yang jadi aktifis dan mengkhianati bangsa nya sendiri, wajib dipancung modelan kaya gitu mah.
Seharusnya dibikin aturan Dan perjanjian dari awal beasiswa, klo misal mereka sudah lulus wajib mengabdi pada negara, klo ga mau kena denda atau sekalian di penjara...perlu adanya ketegasan dari pemerintah khusus nya dari Menteri Keuangan, Menteri KumHAM, MenPAN....jangan bersikap melempem masa pemerintah kalah Sama segolongan orang penerima beasiswa LPDP
Memang banyak alasan untuk tidak mau pulang ke indo. Tapi kekurangan negara jangan dijadikan alasan untuk tidak pulang dan membangun negeri. KITA HARUS SEGERA MEN CAP PENGHIANAT JIKA MEREKA TIDAK MAU PULANG
@@agustdofficial8945 enak bener ya udah kuliah di biayai, hidup ditanggung negara pula , minta disediain lapangan pekerjaan pula, hebat ya mereka2 ini. drpd menghabiskan uang triliunan untuk manusia mereka2 ini, mending uangnya untuk nyicil utang negara
@@agustonprima ya iya dong soal lapangan pekerjan memang harus ada kalo ga ngapain buat beasiswa, memangnya mau diterapin kemana ilmunya, jangan bilang buka dong lapangan pekerjaan, emangnya ga pake modal, pemerintah juga dong fasilitasi mereka dengan modal usaha kalo mereka pengen buka lapangan pekerjaan, ga semua dari mereka juga orang kaya yang dapat lpdp itu
Yg pertama sy ngerti sih knp mreka gamau balik, jelas sbg manusia normal klo uda dpt yg enak mana mau downgrade. Tp mau bgmnpun jg mreka bs katakanlah dpt keidupan yg lbh baik dsna kn krn negara/duit negara/duit rakyat. Dan terlepas dari itu mreka juga terikat kontrak dg negara yg hrs dihormati
Mending sekarang fokus pendidikan tinggi dalam negeri aja lah, yg di dalam negeri aja masih banyak yang kurang pembiayaannya, pembangunan ptn di dalam negeri juga pastinya lebih berkontribusi ke negeri sendiri, boleh belajar keluar negeri tapi harus bener" di tes jiwa nasionalisnya
Pak Doni sblm bicara tlng dipahami tujuan dibentuknya beasiswa LPDP di awal, negara itu bukan badan amal zakat dan sedekah yg membiayai sekolah untuk kepentingan sendiri dan keluarganya.
Memang sedih sekali mendengar pendapat dari pak Doni, yang katanya sekelas pengamat pendidikan mengemukakan pendapat tapi tanpa di landasi oleh adab serta nurani, bagaimana mungkin setelah di biayai sekolah nya terus mau nyari kasur di tempat lain. Adab nya yang perlu sama sama kita pertanyakan...
Waduh enak dong mereka menikmati pajak kita tapi gk mau bangun negeri kok dicap g boleh. Jadi orang yang ogah bayar pajak juga jangan dicap aneh2 juga biar adil
Tinggal di definisikan saja, apakah penerima LPDP sebelum berangkat keluar telah mendapatkan kontrak dahulu yang tercantum didalamnya ketentuan dan kewajibannya dan sanksi / penalty. Bila kontraknya lemah yaitu tidak adanya sanksi / penalty bila sesudah tamat tapi tidak kembali yah repot juga. Akan tetapi bila ada sanksi dan penaltinya, tinggal laporkan saja ke institusi kepolisian di negara setempat, kemungkinannya ybs bisa di deportasi, logikanya gak mungkin perusahaan luar mau mempekerjakan karyawan yang bermasalah hukum / kriminal.
Kayanya dulu2 blm ttd kontrak suruh balik. Udah lama kerja dan mungkin mrk udah berkeluarga dgn org sana jg. Makanya susah disuruh balik dan bakal pikir berkali2 dong, mrk disuruh balik atas dasar balik budi ke negara tp keluarga mrk gmn hrs ldr dong, ada jaminan pas balik dpt kerja ga, balik pun cari kerja kepentok umur
Kalau memang mereka yang sudah di danai oleh pemerintah untuk belajar di luar negeri jadikan pembelajaran.dan bijak lagi untuk Pemerintah memilah dan memilih calon calon penerima beasiswa kedepannya.
Aneh sekali pengamat ini. Justru karena itu uang dari pajak masyarakat makanya dibuat kontak untuk kembali setelah menyelesaikan pendidikan. Syukur2 bisa berguna untuk masyarakat. Kan banyak juga tuh sudah disekolahkan pake duit negara tp pulang2 tetap tidak berguna. Atau malah merugikan dan menjelek2kan bangsa salah satunya seperti Veronica Koman. Tidak adanya ekosistem yang sesuai dengan bidangnya di Indonesia tidak bisa menjadi alasan. Kan sudah ada kontrak, jalankan saja dulu sesuai kontrak supaya tidak memenuhi kriteria sebagai penipu. Mungkin saja dengan kembalinya ke Indonesia justru dapat memulai bidang keilmuwannya. Yang penting pulang dulu sesuai kontrak. Kalau nanti ada kesempatan besar di luar ya silakan pergi dengan uang sendiri. Bapak aneh ini lebih tepat diberi label pembela dari pada pengamat.
SDM dari LN byk yg tidak dimanfaatan di dalam negeri, yg di dalam negeri aja mau pindah ke pusat gak di lepas daerah padahal mana ada kontribusi pendanaan mereka dengan alasan "tenaga nya masih sangaatt di butuhkan" preett tp gak di pakai2 juga
Setuju Pak Dony..Kalo Memang dalam Kesepakatan tidak ada Sejak Awal yang hak Mereka..apalagi Kondisi Ekonomi dan Demografi yang Lebih Menguntungkan Untuk mereka Kenapa Tidak lah Wong Yang terjadi Sebaliknya Kebanyakan Anggap Saja Anak Indonesia Sudah Cerdas..!! Dalam Pilihan..dan itu Hak Yang tak bisa digugat Secara Hukum..Kecuali Memang Itu Bisa Merugikan Stabilitas Pihak Bangsa Indonesia.
Sebagai orang yg pernah menetap di LN selama 3 tahun lebih dan sekarang bekerja di Indonesia, saya merasa adanya orang indonesia yg menetap di luar negeri itu penting. Orang indonesia ini (sangat) seringkali membantu para pelajar yang ada di sana. Termasuk bantuan beradaptasi, mencari kerja part time (bagi yang tidak dapat beasiswa atau beasiswanya kurang karena bawa keluarga). Termasuk diantaranya membantu menyelesaikan sengketa dari orang indonesia dan orang asing. Menurut saya nonsene kalau bilang orang yang stay di LN kemudian tinggal di sana kurang nasionalis. Bahkan, meskipun mereka misal pindah kewarganegaraan, bantuannya ke orang indonesia yg ke negara tersebut itu besar lho.
Klo mnurutku klo dia kerja untuk Indonesia di luar negeri ya itu bagus dan sah2 saja, tpi yg slah apabila dia bekerja dgn perusahaan dri negara lain bgtu
Ya masalahnya kan kontrak LPDP mengharuskan kembali dan berkontribusi di dalam negeri. Kalau memang bertolak belakang ya apa susahnya untuk mencari beasiswa lain diluar LPDP atau diluar beasiswa lain yang memakai APBN, semisal beasiswa swasta/asing. Jikalau untuk mendapatkan LPDP yang seleksinya ketat saja bisa saya yakin seseorang itu mampu untuk mendapatkan beasiswa lain diluar LPDP. Sayangnya problem orang Indonesia ini mempunyai pemikiran yang picik, korup dan ingin menyenangkan diri sendiri dengan melepaskan kewajibannya.
Gak usah kasih kuliah ke luar negri, mending dananya buat mengupgrade universitas yg ada disini, kalau dirasa gak cukup membangun mending buat hired dosen2 berkualitas dr luar negeri, dosen kita sendiri sebenarnya banyak yg bagus, mungkin bisa juga di fasilitasi laboratorium yg baik jadi gak cuma teori aja tapi juga praktenya bagus. Sekarang aja kuliah terasa mahal banget buat orang menengah kebawah, semoga ada subsidi dr pemerintah untuk universitas2 negeri agar semua bisa kuliah. Lebih lucu anak bidik misi, kuliah gratis tapi postingan instagram hedonis. Heeem.
Jadi ketika lapamgan kerja di indo gak ada. Sebagai contoh jurusan nuklir, bioengineering, dst. Apakah indo mau menyerap semua nya dan menggaji mereka dengan layak. LOL
Penerima LPDP yang enggan berkarir di tanah air Sebaiknya dikenakan sanksi/denda Kalau dikira masih belum cukup, hukum mati aja sekalian Enak banget, daftar LPDP, belajar di luar negeri pake uang negara, pake uang rakyat Ternyata tujuan nya bukan untuk ikut membangun bangsa, tapi malah seenak jidat berkarir di luar negeri demi kepuasan pribadi Kalau mau berkarir di luar negeri, kuliahnya pake modal sendiri dong, jangan pake LPDP
Aah cerita lama! Yang dapat beasiswa LPDP harusnya balik ke Indo dan bekerja di pemerintahan tetapi ada juga yg tidak patuhivaturan. Mereka tetep balik ke Indo, tapi gak bekerja di pemerintahan. Ada juga yang tidak balik ke Indo tapi mengenbalikan uang beasiswa secara penuh. Pada dasarnya Indonesia itu bagus tapi banyak kurangnya. Contoh, korupsi yg masih buanyakkk, keribetan dalam pengurusan surat-surat, gaji yang kurang sesuai, macet, tidak disiplin. Contoh lagi, barusan ada pemblokiran paypal di Indo, bisanya memblojir tapi tidak ada solusi!??!!! Saya pikir Indonesia bisa jauh lebih baik juka mindsetnya di ubah, korupsi di hilangkan, dan jangan bikin rakyat riweh.
Ga mesti bekerja di pemerintahan, tpi hrus kembali ke dalam negeri buat bangun negeri ga mesti jadi PNS 😮💨 Ya kan dikasi beasiswa buat belajar menguraikan masalah2 yg ada d Indonesia dan bangun Indonesia. Kok mentalnya kayak dikasih muluk ya 😬 uda dikasi masi minta negara harus beres sepulang belajar lagi. Ni mental salah ni
Gak apa2 sih kalo ga mau kembali ke Indonesia asal dia mengembalikan seluruh biaya beasiswa beserta tunjangannya ke Indonesia. Lha wong yg mau ngundurin diri dr PNS aja kena penalti sekian juta, bisalah para awardee LPDP yg ga mau balik jg begitu.
kalo di liat seprti itu masalah kecil ya menurutmu tinggal balikin uang, tapi tidak melihat kerugian waktu yang di terima pemerintah untuk mensekolahkan mereka dengan harapan mereka pulang dan membangun bangsa, ambil contoh lah menunggu 5 tahun ternyata tidak menghasilkan apa apa hanya balik modal gmna perasaannya
Seharusnya mereka yang dibiayai oleh negara, balik ke negaranya untuk berbakti untuk negeri. Kalau mau kerja di luar negeri harus menempuh pendidikan pakai uang pribadi, jangan sampai kita menjadi anak durhaka. Yang pamit cari ilmu, lupa jalan pulang!
tapi menurut aku, mereka butuh meningkatkan pengalaman dan karir disana, nanti jika mereka sudah lebih banyak ilmu dan pengalaman disana, mereka bisa balik.... lagian diindo juga belum tentu dapat pekerjaan 🤭
Diharapkan mreka yg nyiptain kerjaan🤭 Sebelum pergi kan research dulu bidang yg diambil, trus potensi loker dan bisnis di indo bbrp taun ke depan gmn. Bakal kepake ga ilmunya. Masalah di negara ini yg kira2 mereka mw bantu dapatkan solusinya apa.. Jangan balik2 ke indo komplen ilmunya ga kepake, ga dihargai bla bla bla… klo mreka pinter harusnya bs mikir kan..
Ga tau terima kasih berarti kamu Sudah di biayayai oleh negara pake uang rakyat indonesia beasisiswa nya Giliran hidup enak gaji gede cuma mikirin hidup sendiri
Untuk urusan beasiswa, sy tidak tau juga, apa sy trmasuk wrong atau very wrong.. Sebagai disclaimer : komentar ini tidak ditujukan untuk mnyatakan bahwa pilihan berbeasiswa itu mutlak salah, ini tidak lebih dr pilihan bersikap, yg toh bisa saja berbeda, dan berbeda adalah keniscayaan.. Waktu S1, sempat nerima beasiswa beberapa semester periode 2008-2009, dan ada momentum yg membuat sy merasa berat klau terima beasiswa, intinya sy merasa tidak berhak , ditambah bisikan senior aktivis yg juga menguatkan, "kalau beasiswa itu bukan hakmu".. Waktu itu, Beberapa syarat sy paksa untuk adakan berkas trmasuk KTP dadakan, disaat dlm situasi lain ada masyarakat kecil yg mesti menantang maut untuk mndapat uang hanya untuk bertahan hidup.. Dengan rasa ketidakenakan yg sy punya,, sy kembali memberanikan diri lanjut S2 . Ditengah tengah mudahnya dapat BU (beasiswa unggulan) 2012, lagi lagi sy lebih memilih beasiswa orang tua : ParentFoundation,hehehe (kebetulan dua duanya guru dan begitu spartan untuk urusan pendidikan).. Meskipun syarat administrasi bisa dipenuhi : rekomendasi dan surat pernyataan siap mengabdi, tapi secara moril semacam ada ketidakenakan untuk pake uang negara bersekolah ditambah memang masih merasa blum layak untuk menjadi "PENGABDI". Dan Alhamdulillah,, tetap bisa menyelesaikan studi di IPB tanpa beban finansial dan beban studi yg berlebihan di tahun 2014, terima kasih untuk kedua orangtuaku, untuk para dosen, serta sahabat sahabt seperjuangan di Bogor, ini juga semua pasti karena Allah.. Dari ilmu yg saya dapat, sy merasa sj berhutang besar pada Bangsa dan Negara.. akhirnya barulah Punya niat juga untuk "mengabdi", kebetulan dari dulu bercita cita jadi dosen.. Alhamdulillah 2015, mendapat kesempatan jadi Tenaga pengajar di salah satu PTS,, setahun berjalan godaan BUDI kembali ditawarkan di depan mata untuk Program Doktoral, dan sy berpikir, jangan dulu, belum waktunya, mungkin karena ketagihan dengan aktivitas ngajar waktu itu, dan merasa masih butuh pengalaman.. Singkat cerita 2018, sy "beruntung" lulus Dosen PNS di Kemenag. Menjalani rutinitas sebagai PNS , kerja(3darma)-gajian-tukinan, kerja-gajian-tukinan-ngehibah, disitulah kemudian sy semakin merasa bahwa bagaimana mungkin sy lnjut studi sementara gaji sy kontinu tiap bulannya, ada kewajiban besar yg mengikat setiap bulannya. Tapi ya, lanjut studi untuk era sekrg, klau untuk "sesempit" kepentingan pengetahuan, apa sih hari ini yg trsembunyi. Semuanya sudah terbuka seluas luasnya, dan bebas akses. Meski demikian, tetaplah ada keinginan besar kembali untuk lanjut studi, entah dengan cara apa. Ada perasaan rindu begadang kerja tugas dosen, nge-lab, belajar kelompok bersama rekan rekan dr seluruh pojok Nusantara, ada perasaan rindu mendapati dosen dosen yg bijaksana, ada perasaan rindu jadi ketua kelas, rindu merantau jauh jauh di kampung orang, rindu konsul dengan pembimbing. hal hal seperti ini yg sy rindukan untuk lanjut studi.. Semoga ke depan tetap ada jalan yg trbaik, dan strategis untuk bisa mlanjutkan studi.. Aamiin Disini, sy kembali menutupnya bahwa tulisan ini semata mata hanya untuk mnyatakan pilihan pilihan sikap, ataupun pilihan perasaan, yg tidak trlepas juga dr kekurangan. sama sekali tidak ada niatan yg ingin memojokkan penerima beasiswa. Terlebih ada niatan untuk mengajak yg lain untuk menolak beasiswa. Beasiswa itu ialah niat baik Pemerintah atas nama Negara, jika beruntung mendapatkannya, manfaatkan dengan sebaik baiknya, jangan tunda makan, jngan tunda beli buku, jangan tunda beli jus buah, jangan tunda untuk beli fasilitas olahraga, serta jangan tunda bersedekah, terutama sedekah ilmu. Negara butuh orang sehat akal, jasmani dan sehat rohani. Negara kita begitu rapuh untuk ditinggal ataupun dihuni oleh orang orang cerdas yg "berpenyakitan". Yang di luar, kembalilah ke Indonesia, tidak kah kau merindukan Indomi Telur.. Hehehe WE LOVE INDONESIA.. Mari mencintai Negeri ini dengan cara kita masing-masing!! Jangan biarkan Bumi Pertiwi selalu bersusah hati, buatlah senyumnya merekah.
Setuju pak, merek harus sadar bahwa pendidikan mereka di biayai oleh uang rakyat ,dan mereka memiliki kewajiban moril untuk kembali dan bersama membangun Indonesia
Yang penting kontrak dan penalties yang mengikat harus jelas dan juga harus ada kerjasama LPDP dengan negara yang di tuju untuk mencegah hal seperti ini bisa terjadi. Beberapa negara di luar negeri memberikan kesempatan untuk para pelajar setelah selesai untuk mendapatkan perpanjangan visa agar bisa bekerja disana. Nah kalau sudah bekerja lebih dari 2-4 tahun biasanya point yang di kumpulkan udah bisa untuk mendapatkan permanent resident. Kalau udah dapat permanent residensi dan pekerjaan yang tetap untuk apa balik ke indo, mending lanjut terus disana untuk jadi penduduk tetap kan. Apalagi lulusan s2, gajinyakan minimal 50jt/bln, tergantung bidang ilmunya. Kalau balik ke indo kan tidak lebih dari 5jt/bln
Buat apa lahir di indo kalau gtu 🗿, negara mreka pintar mncuri orng brbakat. Mngunci dngn salary mnggiurkan. Tpi balik lagi sntuhlah jiwa nasionalis. Mari up negara ini dngn bakat kalian. Smua akan direkam sejarah dan akhirat. Atas kbaikan tulus 😊🥰
@@luckychannel3489 memang harusnya n benarnya seperti yg km sampaikan mas. Tp fakta dilapangan, muda mudi kita tidak sedikit yg kurang diberdayakan di negara sendiri. Tp percayalah, pas mereka di ln, mereka tu cintanya sama indonesia naik banget. Poinnya, tidak hanya penerima beasiswa aja yg perlu di koreksi, tp pihak lain juga. Menurutku selama mereka masi WNI n punya sepak terjang bagus di luar, tetap nama indonesia yg bakal dikenal banyak orang.
@@hideaishere g bisa begitu. Negara maju itu mereka udah maju. Cari kerja mudah, gaji besar. Kita masih berkembang. Itu realita. Karena itu butuh mereka2 yg pintar utk berkontribusi berkaya. Jgn minta diperkerjakan. Ciptakan pekerjaan tsb.
@@MsRiko99 Gampang nyocot tok. Kamu ambil Aeronautics Engineering atau Teknik Nuklir.. emang bisa nyiptain lapangan kerja sendiri? Lawak. Habibie aja gak bikin lapangan kerja sendiri loo.. beliau seusai dapat beasiswa, sempat kerja di industri aviasi Jerman, sebelum menerapkan pengalaman kerjanya tsb di Indonesia.
@@casioak1683 nah seharusnya alumni2 LPDP ini niru habibie. Habibie saja bukan penerima beasiswa pemerintah mau balik ke indonesa kok mereka jelas tanda tangan surat bermaterai menyatakan akan kembali ke indonesia bahkan lengkap dgn essai kontribusi ke indonesia setelah menyelesaikan studi di presentasikan saat wawancara malah tdk mau balik. Org kalau mau mengabdi tdk akan penduli seburuk apapun tempatnya. Bahkan byk sarjana2 yg mengabdi di pedalaman tdk mengeluhkan keadaan. Karena mmg tujuan mereka bukan fasilitas dan uang. Mereka mau karena mmg ingin mengabdi dan berjuang
Hrsnya mmg yg menerima beasiswa punya tanggungjwb moral balik dan kerja di Indonesia. Hanya saja kebanyakan yg punya pendidikan tinggi biasanya juga cari kerja bukan membuka lapangan pekerjaan.. Disini akhirnya mereka penerima beasiswa lbh memilih ngga pulang krn mikirnya di luar dia lbh mudah mendotkan pekerjaan sesuai dengan gaji yg diinginkan.. Klo di Indonesia jarang yg memberikan gaji sesuai keinginan mereka.. Hrnya penerima beasiswa punya perjanjian klo ngga balik mk harus mengembalikan uang beasiswa berapa kalinya dr yg di terimanya. Shg yg menerima beasiswa benar2 yg mau berjuang untuk bangsanya.
Kalo gak pulang, uang balikin ke negara. Saya memaklumi jika negara ini belum tentu juga bisa memberdayakan profesi mereka semua yang menerima LPDP. Tapi mereka kan udah dapat ilmu dan saatnya mengembalikan uang ke negara untuk digunakan ke peserta LPDP berikutnya
@@rezanurfauzan1019 gak semudah itu membuka lapangan pekerjaan. Apalagi iklim industri di Indonesia masih banyak 'main belakang " tentu mereka yang dididik sebagai pekerja tidak mudah beradaptasi. Mereka bisa bekerja diluar di perusahaan besar dan suatu saat membagi ilmunya ke Indonesia juga baik. Tapi uang pendidikan tetap harus balik dulu buat membiayai anak Indonesia lainnya yang juga ingin sekolah
@UCCQbAXRjoqUUDj-Md_yvvew kalo gak balik ke Indonesia padahal sudah disekolahkan dengan biaya negara yang dibayarkan dari pajak rakyat apa lu pikit pantas dikasih LPDP? Hanya hanya manusia oportunis parasit yang membela perilaku orang penerima LPDP gak balik ke Indonesia dengan alasan tunggu Indonesia baik dulu ataupun dengan alasan demi sekolahon anaknya di luar negeri. Negara itu investasi ke lu buat sekolah dengan harapan lu bisa perbaiki Indonesia bukan malah membebani Indonesia dengan membuang waktu pemerintah nunggu lulusan LPDP buat kerja di Indonesia lagi.
@@sayang1883 gua gak tertarik buat sekolah lagi karena gua udah punya usaha. Tapi dari logika bisnis kalo gua sekolahkan lu buat bantu perusahaan gua tapi begitu lu udah lulus gak mau balik kerja sama gua maka lu udah buang waktu gua (meskipun lu balikin semua uang gua + bunganya) karena berarti gua harus cari orang lagi buat disekolahkan dan diharapkan nanti bisa kembangkan usaha gua begitu selesai studi. Nyampe gak logika begini ke lu yang ngakunya penerima LPDP (meski pun gua gak percaya)?
Terus pas kembali ke indonesia apa ada lapangan pekerjaan yang cocok? ada rekan saya alumni LPDP lulusan Freiburg & Heidelberg ketika pulang ke indonesia dan mau gabung ke lembaga riset disini syaratnya dan seleksinya macem2. cari kerja nggak dapet2 dan akhirnya malah menganggur selama 2 tahun sejak 2018. nah ketika awal pandemi covid mereka diajak rekan mereka di jerman untuk kerja di perusahaan besar di sana. apa kaya gitu disebut pengkhianat? toh negara juga nggak bisa memberikan slot untuk mereka juga.
@@audizul ini egois namanya. Tujuan meraih sarjana adalah untuk mendapatkan pekerjaan. Kalau pemerintah tidak bisa menjamin pekerjaan kepada mahasiswa penerima LPDP setelah kembali ke indonesia, mahasiswa mana yang mau, sementara kesempatan di luar negeri sangat banyak. Percuma saja lulusan luar negeri setelah pulang jadi pengangguran.
@@ln2387 klausul awal kewajiban dari pelamar beasiswa LPDP adalah agar kembali membangun negeri. Itu saja sudah dilanggar, apapun alasannya pelanggaran tetaplah pelanggaran. Itu jg yang sy terapkan ke diri saya untuk ga ambil beasiswa ini meskipun kemungkinan besar saya bakal diterima. "Kesempatan di luar negeri sangat banyak" ya ga harus lewat beasiswa LPDP, toh? Kembali lagi kenapa harus daftar LPDP di awal jika tahu harus kembali 2n+1?
Bukan urusan negara nyariin mereka kerja,jelas tujuan lpdp dibuat agar lulusan dari luar negeri bisa membangun negeri ini.Penerima beasiswa juga sudah pasti membaca kontrak dulu.Lagian negara gak maksa buat ikut lpdp.Yang mau ikut lpdp ya harusnya ya memang dari awal udah ada tujuan apa kelak yang bisa dia buat untuk negara ini setelah lulus.
Orang Berpendidikan yang terdidik mampu memberi manfaat untuk orang lain serta melahirkan mental yang terdidik untuk generasi penurus bangsa. Dengan demikian kalian yang mendapatkan Beasiswa LPDP akan menjadi asset besar atau human kapital untuk memajukan bangsa ini bukan bangsa lain.
Klo memang belum tentu balik , lebih baik cari beasiswa dari luar negeri saja. Ada yg saya tahu begitu. Cari beasiswa mandiri lalu tidak balik tak apa. Tapi ada juga yg LPDP gak balik lalu pindah warga negara. Harus nya benar2 di wajibkan balik dengan sangsinya klo tidak balik harus kembalikan biaya beasiswa nya untuk diberikan ke yg lain lebih berniat berkontribusi kembali ke tanah air. Jadi harus jelas pula maksud dan tujuan adanya LPDP. Pantesan banyak yg ikut LPDP klo beasiswa yg lain lebih sulit syaratnya krn implementasi nya dibutuhkan di dalam negeri, bukan untuk kebanggaan semata. Belum tentu juga mereka yg tidak kembali bangga dengan negara nya sendiri, malah yg ada menjelekkan kekurangan negara yg membiayai nya
1
Benar..tapi ada crt yg sy nonton di utube dia dpt beasiswa ini krn ketemu jodoh di USA ahkirnya mrk menikah ..dan si penerima beasiswa ahkirnya mengganti biaya study selama di US sptnya di cicil skian term
Jumlahnya minimalis cuma 1% kenapa org kyk rocky gerung sih, jalan tol 100 km ada lobang 1 di jalan diungkitnya sampe dibikin vlog
@@dragonemperor202 Karena kau di Marahi Orangtua kau Terjauh di Mau kabur Di indonesia saya katakan Kentinggian ternlogi Kak terakhir kau mencoba nikah
iya vibenya kek veronica koman org kek gitu kan kurang ajar
Saya setuju, semua yang mendapat Beasiswa LPDP harus kembali. karena terikat kontrak di awal perjanjian. Disisi yang lain harus kembali untuk membangun negeri melalui pendidikan yang sudah di terima.
saya sepakat pak
Setuju, tidak sesuai dengan perjanjian atau komitmen awal. Harusnya kalau tidak terima diawal MAKA HARUSNYA jangan terima dong Beasiswa LPDP. Kalau dibilang kontribusi dr luar negeri utk Indonesia dr Company luar saya rasa bullshit krn konteks kita bicara LPDP kembali ke Indonesia. Kok mau enaknya dpt pendidikan graris yg dibayar rakyat TAPI giliran lulus dpt degree tp gk mau balik...giliran disuruh bangun Negara gak mau krn dpt uang lebih besar di LN...kesannya Jiwa Pancasila tergadai demi Dollar/Euro..Hadeuh
@@Propertiesliterature yakin? Bukan karena mereka mau anaknya dapat pendidikan yang lebih baik?
@@untalented5157 ya itu juga banyak case2 bgini...
@@Propertiesliterature susah kalau sudah demi anak, melihat phd itu mau kerja kasar kayak buruh, saya rasa mereka ga butuh dihormati, cuma ya itu demi anak, orang indonesia lo mindset nya memang sederhana seperti itu...
Gini, masalahnya pilihan beasiswa yg mereka pilih. Dari awal udh jelas bahwa LPDP itu beasiswa untuk peningkatan mutu SDM Indonesia, yg mana maksudnya setelah menuntut ilmu, mereka wajib mengabdi dgn kembali bekerja/berkarir di dalam negeri. Jadi otomatis kalo gak mengikuti tujuan awal, mereka udh memudharatkan temen² lain yg lebih berhak dan bener² ingin kembali bekerja di Indonesia. Intinya, kalo dari awal udh niat kerja di luar, jangan pilih LPDP!!! Beasiswa bejibun asalkan mau nyari😁
Bener banget, ada beasiswa seperti stipendium hungaricum, mext, gks, erasmus mundus, dll yang ga ada ikatan
Ada Brights juga dari Amerika, trus beasiswa belanda tuh ada kerjasama dengan pemerintah Indonesia, banyak banget pokoknya
@@rotteyzn6800 fulbright harus balik ke negara asal, cuma kurang tau berapa tahun
@@aisyahazalia1282 Fulbright kan beasiswa Amerika, maksudnya kembali ke negara asal, negara asal yang mana? Amerika kah?
@@rotteyzn6800 ke indo. Ga semua beasiswa dari luar negeri ga ada kontrak balik ke negara asal ya. Chavening, AAS, fullbright harus mengabdi ke negara asal cuma beda-beda kebijakannya
Sebagai WNI yang berkarya di luar negeri, sebenarnya saya tidak mengharapkan gaji yang tinggi, tapi sebenarnya yang saya harapkan adalah:
1. kualitas hidup yang baik dan terjamin (setara atau mendekati kualitas hidup di negara maju) dengan biaya hidup yang murah baik di pusat kota maupun di desa
2. inflasi pasar yang rendah
3. pemerintahan dan ekonomi yang stabil
4. peluang dan kesempatan yang banyak
5. tidak ada lagi diskriminasi dan penghinaan SARA, dan pelaku penghinaan SARA (contohnya seperti pernyataan politisi berinisial J) harus ditindak tegas
6. tarif pajak yang lebih murah daripada Singapura (setidaknya setara)
7. perbaikan kesemrawutan lalu lintas jalan seluruh Indonesia
8. semua WNI memiliki hak yang sama, diperlakukan dengan hukum dan peraturan yang sama, tidak pandang bulu dan etnis tertentu (contoh di Yogya, non-pribumi juga dapat memiliki hak atas kepemilikan tanah karena ini barusan bisa memenuhi sila ke-5 Pancasila)
Saya yakin pemerintah pusat dan pemerintah daerah harusnya bisa memenuhi delapan point di atas untuk sesama warga negara Indonesia.
Pengalaman sy sendiri banyak temen2 saya yg kuliah di itb ingin mendapatkan beasiswa ini. Dan tak jarang dari mereka berasal dari keluarga menengah ke atas , dari awal mereka daftar ngomong nya cukup klise untuk saya " ingin membangun bangsa " katanya. Ketika sy liat form syarat2 pendaftaran beasiswa nya ya saya cukup mengerti , bahwa beasiswa lpdp ini bisa dikata batu loncatan untuk mereka supaya bisa mencicipi kuliah diluar negri. Karena , dibandingkan beasiswa2 pemerintah negara lain ataupun dari pihak swasta , persyaratan lpdp menurut saya bisa dikata simple.
Alhasil, ketika mereka lulus mereka ( kebanyakan ) ingin mencoba keberuntungan dikarenakan gaji umr di luar negri pun tidak sedikit bila di kurs kan ke rupiah atau dengan dalih tidak ada pekerjaan yg sesuai bidangnya ataupun bla bla bla sehingga mereka tidak mau pulang. Satu pesan saya, kalian harusnya bersyukur masih banyak anak diluar sana untuk sekolah smp pun sulit, tapi kalian ? badan statistik internasional pun menilai hanya 3,5 % orang Indonesia yg bisa kuliah. Kalian sudah lulus s1 atau s2 trs sudah disekolah kan sm negara oleh uang rakyat. Belajarlah untuk bertanggung jawab atas apa yg kita ambil . Benar kata pa habibie , orang pintar banyak tapi orang jujur sedikit. Sekarang sy belajar ternyata banyak anak2 Indonesia yg pintar tapi mereka tidak jujur , masih jauh jujur ke masyarakat , jujur ke diri sendirinya aja susah . Jadinya model begini nih.
klo gak ITB ya UI
klo gak ITB ya UI
Bener sekali.. Tmn gw juga ada gtu.. S2.S3 d jepang trus sekarang kerja d eropa.. Haha Hihihihi kaya raya buat diri sendiri. Dalam hati gw.. Mendingan gw kuliah pake duit sendiri 😅
Kalau emang akhirnya mereka kerja di luar dapet gaji yang (kabarnya) jauh lebih layak dari indonesia, sebaiknya kembalikan beasiswa LPDP nya. Kan mereka sudah sukses di sana. Nyicil balikin beasiswa yang udah dipake pasti gak sulit dong..
semoga paham ya.. di Indonesia yg koruptor itu bukan cuma pejabat nya. masyrakatnya pun korup.
Semoga dengan fenomena ini LPDP lebih di prioritaskan untuk warga negara yang sudah aktif mengabdi kepada Negara, seperti halnya ASN dan TNI POLRI... Jelas bahwa mereka mengabdikan diri untuk Negara Indonesia
Emg udah prioritas kok... merrka disebut "targetted group" di sistem beasiswa LPDP ini
Sambo
Rata2 penerima beasiswa ini orang yg sudah bekerja, bukan pengangguran yg tiba2 di kasih beasiswa, setau saya kebanyakan dosen.
Saya setuju penerima beasiswa ini harus bisa berkontribusi bagi negeri
Bapak pengamat ini kurang dalam, tujuan LPDP itu brain gain, karena scr statistik memang Negara membutuhkan SDM utk menyelesaikan banyak masalah di Indo, berbeda dengan beasiswa luar negeri yg konteksnya adalah membangun jejaring mereka di berbagi penjuru Dunia, karena mereka sendiri sudah cukup SDMnya.
Argumen bapak pengamat yg menyatakan bahwa Dana LPDP bukan sepenuhnya Dana pemerintah karena diambil dari pajak juga bias, seakan akan dengan argumen tersebut mengeneralisir bahwa pembayar pajak mengizinkan para penerima beasiswa utk tidak kembali ke Indonesia
Betul sekali…beasiswa itu ya uang rakyat dan harus kembali ke rakyat. LN udah cukup para pakar dan lulusan sekolah tingginya mereka. Bapaknya tidak faham memberikan statemen!!
Setelah sukses yg penerimaan beasiswa harus membayar pajak,dia juga bisa memberikan bukti NPWP beliau 😁
Sengaja bapak itu udh krjasma sma demgn univ dan skolah skolah di dlm negeri. Agar reputasi instansi itu naik ( bisnis di balik beasiswa) . Wih disini anak anak nya kluar negeri. Tpi ini indonesia hey... Comeback and up back indonesia 🔥🔥
Logika sederhana aja si pengamat gak paham
Betul sekali, sepimikiran dengan pendapat saya. 👍👍
Negara ini tidak kekurangan orang pintar, tetapi kekurang orang berintegritas
loh justru negara kita kekurangan orang pintar. makanya masalah ini muncul.
Menjadi penerima beasiswa adalah berarti menerima sebuah kepercayaan dari lembaga sponsor bahwa kita layak untuk menerimanya. Sebetulnya simpel saja, ketika telah mendandatangani perjanjian dengan berbagai klausul tersebut, maka yang berbicara adalah sejauh mana tanggung jawab moral dipegang. Jika yang diminta adalah komitmen untuk bisa pulang setelah selesai masa studi...ya taatilah klausul tersebut. Saya kira inilah yang harus diresapi oleh SDM Indonesia, ketika ada trust maka akan ada tanggung jawab moral yang mengiringi.
Seharusnya yang tidak balik indonesia, agar mengembalikan seluruh biaya LPDP. Sama aja itu korupsi uang negara
Nah benar...harusnya dibuat syarat spt itu lah
@@fca194u ya Lah
@@fca194u kalau perusahaan multinasional di sekolahkan ke luar negeri dia akan TTD kontrak tidak akan resign untuk jangka waktu tertentu kalau resign yah bayar biaya penalty, 🤣 masak pemerintah enggak punya klausul kayak gitu 🤣 selama ini kerja mereka ngapain aja seh.
@@harrykumoro4335 lpdp ada kok, kalau keluar harus balikin duitnya
@@justfortrollpeople8531 terus kenapa wisuda dari LPDP enggak mengabdi sama negara? Antara lupa sama investor atau memang enggak ada klausul begitu. Tetapi apapun itu yang terjadi negara ini kecolongan deh, itu duit rakyat harus ada pertanggung jawabannya. Pemerintah harus lebih tegas sama oknum2 penerima LPDP yang mengutamakan kepentingan pribadi daripada negara
Aku lebih senang pemuda yang merokok dan minum kopi sambil diskusi tentang bangsa ini, daripada pemuda kutu buku yg hanya memikirkan diri sendiri. - Ir. Soekarno
Korupsi
Maling berkedok akademisi,
Kalau gak mau balik ke Indonesia, harusnya dari awal ngambil beasiswa lain aja yang tidak mengharuskan pulang ke Indonesia, jangan ngambil beasiswa LPDP,
Indonesia banyak orang pintar tapi yang pintar tulus dan jujur itu jarang
ciptakanlah sesuatu agar ilmu yg didpt bisa diimplementasikan di negeri, jangan pakai alasan. beasiswa LPDP bisa dikatakan sebuah tanggung jawab dari negeri untuk negeri. saya setuju penerima LPDP harus kembali dan mengabdi pd negeri terlebih dahulu.
Inikan korupsi bentuk baru. Daripada beasiswa yang merugikan negara, kenapa tidak dijadikan Student loan bukannya beasiswa yang tidak dibayar. Jika dijadikan pinjaman pendidikan maka tidak ada satu pihak yang dirugikan karena si pelajaran membayar utang uang bekas biaya sekolahnya dan tidak gratis. Memang dari awalnya ini sengaja dibuat untuk sistem korupsi baru berkedok beasiswa. Menyedihkan....
jaminan nya apa bro, untuk student loan?
Calon koruptor nih mah
Mendaftar suatu beasiswa itu pasti ada syarat dan ketentuan, dan ketika seseorang mendaftar beasiswa maka seseorang tersebut telah menerima syarat2 dan ketentuan2 yang berlaku. Dikasus ini kan beasiswa LPDP mengharuskan penerima beasiswa setelah lulus harus balik keIndonesia, ya pasti tujuanya dikuliahkan disana agar dapat membangun Indonesia dong yang masih banyak kekurangan tenaga ahli dibanyak bidang dan sektor, kalo nggak mau pulang keIndonesia ya jangan daftar beasiswa LPDP, kuliah pake uang sendiri aja atau beasiawa lain yang tidak memiliki syarat seperti demikian, simple mas, sederhana jangan ruwet
Setuju. Ikut aturan yang telah ditetapkan LPDP.
Kl ngga mau balik suruh byr denda yg ckp tinggi.
Enak bngt ya Para pelajar yang di biayain negara,abis lulus diluar negeri trus kerja juga diluar negeri dan ga ada timbal baliknya di negeri sendiri,eh pas udah tua balik keindonesia,dengan embel" ini tanah kelahiran saya.sejauh apa pun kita pergi pasti tidak pernah lupa negara sendiri..😌
Ngapain timbal balik ke negara gagal wkwkwkw
@@santosozhanglixiao7106 eLu siapa ya.?
ngapain balik k indo paypal , steam semua di blokir kecuali judi online, cuman orang yang pinter aja yang kagak mau balik ke indonesia
@@muslihcybor7890 ini aseng yg numpang di indon🤣🤣🤣
@@AJAYSWAN ngapain bela2 mnta beasiswa sma indo klu memang negara ga2l....gk usah sok2 ngeluh blokir ini itu...kau sndri cari uang gk melalui itu smua
Kasus seperti ini sepertinya terjadi dari tahun sekitar 2016, seingat saya. Jangankan dari universitas biasa, universitas ternama seperti ITB pun banyak yang memiliki mental korup menurut saya sebab aksi "tidak ingin pulang ke Indonesia" walau menerima beasiswa dari Indonesia. Banyak yang salah kaprah memandang bahwa beasiswa = uang gratis, namun itu salah karena uang tersebut berasal dari pajak dan dana negara. Bila tidak sesuai dengan misi awal/tujuan beasiswa seharusnya ditindak lanjuti atau dihukum, bila tidak ingin menerima sebaiknya cari lah beasiswa dari luar negeri atau keluarkan uang sendiri.
Menurut saya agak salah bila menafsirkan pendidikan seperti, "kalau dapet beasiswa lanjut kalau nggak ya buang-buang uang" justru membawa mental yang "Indo banget" ke luar negeri itu yang menjadi buang-buang uang karena pada akhirnya tidak bisa menerapkan ilmu atau bahkan dari awal salah sasaran memilih jurusan/terapa ilmu dimana ilmu tersebut tidak applicable di Indonesia.
Mungkin untuk saringan awalnya sebaiknya mendukung riset yang benar-benar berhubungan dengan Indonesia atau langsung applicable di market Indonesia setelah pulang, jadi di saring ketat kata per kata jangan hanya sekedar ibarat "kata-kata manis di muka" untuk sekedar lulus seleksi. Tinjau sebaik-baiknya proposal penelitiannya, jenjang karirnya.
Terakhir, bila tidak diterima beasiswa luar berarti kandidat tersebut tidak kompeten dengan standar luar, diterima seleksi LPDP berarti kandidat lulus dalam STANDAR Indonesia.
Setuju, semua penerima LPDP harus kembali ke Indnesia sesuai dengan perjanjian/komitmen. Klo mendukung Indonesia dr Luar dengan bekerja di perusahaan luar negeri saya rasa sudah melenceng, intinya dia harus kembali. Jika tidak terima, maka cari beasiswa luar negeri atau lainnya.
Benar. harus ada komitmen dan aturan. misal kalo bekerja diluar uang beasiswa harus dikembalikan + bunga tinggi tiap bulan. ya sama kayak ngutang lah.
Lulusan univ bagus ga berarti bagus dlm hal moral, klo tau malu beasiswa nya dr negara, ya hrs balik bantu membangun tanah air, jgn kacang lupa kulitnya
@@sayang1883 hati-hati kalo komen, jangan kasar tante Sihombing ;)
@@sayang1883 Tante Sih*mbing, yg pertama bahasanya tolong gunakan bahasa yg baik dan sopan, krn comment Tante terlihat "isi"-nya, sementara banyak yg comment menggunakan bahasa yg baik utk mengutarakan pendapatnya. Yg Kedua, kan yg dibahas Pulang ke Indonesia sesuai kontrak, kalau tidak mau pulang ya jangan ditanda tangani kontrak tsb dr awal Jadi persoalaannya bukan diterima atau tidak..Bukan. nih coba buat Tante buka youtube Ibu Sri Mulyani yah ada kok membahas soal ini (Judulnya = Sri Mulyani : Wrong Mindset Penerima LPDP. 29 sep 2021) Silahkan direview dan kalau memberikan comment gunakannya bahasa yg baik ya Tante, jgn bahasa rumah/lingkungan Tante dipake. Terima kasih sehat2 terus y Tante dan Klg.
INGAT INI UANG RAKYAT YG DIPAKE UNTUK INVES SDM DLAM NEGERI BUKAN "SEDEKAH"
memang mental koruptor sejak dini ini mah
Pondasi utama menanamkan jiwa nasionalisme sejak dini ini sangat penting sekali,untuk jangka panjang
Ini yang kontra kayanya gk tau beasiswa LPDP itu berasal dari pemerintah deh. Mungkin mereka mengira beasiswa ini berasal dari perkuliahan tersebut
Baiknya buat aturan ,kalau sudah selesai kuliah langsung kembali ke Indonesia dgn pengawalan dari LPDP. Contohnya pekerja Indonesia yg bekerja di kapal pesiar, pada saat mereka selesai kontrak langsung dipulangkan ke Indonesia dgn pengawalan yg cukup ketat ( petugas mengantar sampai ke airport dan sampai bording petugas memberikan dokumen pasport dll). 👍
Itu sudah sama dirjen luar negeri dan migrasi.. di kedutaan besar Indonesia di masing2 negara
Suka dengan pembawaan dari pembawa berita / interviewernya. Logis cara mengarahkan, sehingga diskusinya berjalan dgn baik, tdk emosional. Salut 👍
Bangunlah negeri ini dengan ilmu yg kalian dapat, jadilah manusia yg tahu berbalas budi.
Saya sekolah di LN pakai duit orang tua, sempat kerja di luar. Tetap aja mau balik ke Indonesia. Alasannya kangen suasana Indonesia, kangen jajanan yang lewat depan rumah, kangen bakso ketoprak gado2 😄 bodo amat gaji besar & fasilitas bagus. Hati ga bisa bohong. Walaupun skrg cuma jadi ibu rumah tangga so what gitu loh 🤪
Nipu loe cuk.
Poinnya Pak Doni Koesoema bagus banget sih! Yuk lihat konten sampai habis sebelum berkomentar dan mengambil kesimpulan.
Setuju sih harus balik dan dimaksimalkan potensinya sm negara, krn duit buat sekolah mereka kan duit negara jg, kalo mau kabur ya bayar pendidikan sendiri ato cari beasiswa luar jgn malah jd beban negara. Harusnya sih tujuan LPDP diperjelas lagi di luar negeri itu cm menimba ilmu, dan ilmunya ya diaplikasikan buat negara, bkn malah kabur
Terima kasih para penerima LPDP yg sfh kembali ke Indonesia semoga ILMU dan PENGHASILAN MU MENJADI BERKAH AAMIIN . . MAJUKAN LAH NEGARA KITA DGN ILMU MU .
Beasiswa LPDP dari Pajak negara berarti tujuan nya untuk membangun negara Indonesia bukan untuk negara luar dasar mental Pengkhianat tidak bersyukur kalian yang dapat beasiswa tidak mau balik dan berkontribusi membangun bangsa kalo bisa di backlist aja dan ini jadi pelajaran kedepan nya supaya diseleksi lebih ketat msh banyak Pelajar Indonesia yang cinta tanah air. NKRI harga mati.
1. CABUT PASPOR JIKA 1 TAHUN SETELAH TAMAT TIDAK BALIK INDONESIA
2. CAP Pengkhianat negara jika memang benar.. uang sekolah kalian itu adalah uang rakyat yang diambil dari pajak.. jika tidak mau balik Indonesia, jangan ambil LPDP, cari beasiswa swasta.. tidak akan berkah ilmu yang dipelajari itu.. sekali lagi pengkhianat negara akan tercap di jiwa mereka yang punya niat tidak balik..
Di dalam negeri pun, orang2 intelek berotak jenius yg punya komitmen memajukan negara & rela digaji " rendah ", nyatanya masih sering kalah & tersisih jika tidak sejalan dg kekuatan / kepentingan golongan tertentu ...??
Coba tanya kenapa bukan lulusan LPDP yg jadi komisaris, direksi, atau menteri.. malah orang2 partai yg mengisi posisi tsb.
@@casioak1683 apa hubungab lpdp dengan posisi komisaris, menteri, dll. Kalau kinerja baik ya bny yg mau hire dan cukup terjamin. Mendukung penerima lpdp ga balik, ketahuan banget Orientasi anda duit banget, demi perut sendiri. Boleh saja lolos ga mau balik, tapi ingat itu uang rakyat. Di akhirat pasti ditagih itu. kasihan, pasti bangkrut itu ditagih rakyat. Lihat tuh, pada ga rela pajaknya di korupsi oleh koruptor bernama penerima lpdp yang ga mau balik
@@casioak1683 coba tanya kenapa kebanyakan orang China yang menajadi pengusaha indonesia, padahal dia gak pakai beasiswa lpdp.
@@annmousnet903 Orang Tionghoa bukan China. Dan btw orang2 Tionghoa jadi pengusaha bagi kepentingan Indonesia atau bagi pribadi/kekayaannya dia aja? Lihat aja kayak Edy Tansil, begitu tau ada sesuatu yg merugikan dirinya, dia melarikan diri ke luar negeri. Ini mah soal uang, bukan soal nasionalisme. Nothing personal, it's strictly business.
Apa2 udah ngeluh. Lemah. Ga cocok emang otak tempe gini dikasi beasiswa
Saya sih lebih berharap mereka tetep tinggal di luar negeri agar hidup mereka bisa lebih baik dari pada orang Indonesia yang tinggal di negara nya.
Harus balik! Tujuan LPDP itu buat pengembangan sumber daya manusia demi mendukung produktivitas bangsa dalam sektor apapun, berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Jangan merasa terbebani dengan itu dong, dari awal kalian udah tau kalau kalian dibiayai pakai kas negara, ya harus ada imbal baliknya at any cost. Alasan susah dapat kerjaan itu gak bisa dijadikan pembenaran, justru itu challenge buat para awardee LPDP untuk create something new, itu artian berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Gak usah ngomong nasionalisme atau nggak, simpel aja, show your gratitude, as simple as that.
Justru itu tantanganya pak . Stlah selesai kuliah bisa ngak ilmunya di pratikkan di indonesia . Jangan pas masih muda bkerja di luar negeri giliran udah uzur baru kembali ke indonesia .
Iyalah kembalikan dana pendidikan yg sdh dipakai plus bunga minimal. Ini sih sanksi minimal saja. Kalau azas keadilannya Pemerintah langsung memilih kandidat baru penerima Beasiswa Pengganti / Pengembalian Dana LPDP, yg sudah berstatus ASN arau pegawai swasta atau anggota Militer/Polisi. Sehingga bisa dipastikan bahwa mereka akan kembali ke Indonesia karena sudah ditunggu oleh pekerjaannya. Selama belajar di LN mereka tetap menerima gajinya (gaji pokok tanpa tunjangan apapun) seperti biasa, tetapi tidak akan mengalami kenaikan pangkat atau golongan. Ini baru adil. Jangan lagi berikan beasiswa LPDP pd para freelance karena beresiko tidak pulang seusai lulus. Dengan alasan sulit cari kerja di Indonesia atau sudah dapat pekerjaan di LN atau bertemu jodoh dan akan tinggal mengikuti pasangannya di LN, dll.
Pikiran sempit, berbakti ke megara tdk harus balik ke tanah air. Apalgi buat hidup sengsara
Harus punya perspektif yang lebih luas, setuju dengan Pak Doni selaku pengamat pendidikan🤙🏼
Bu Sri banyak idenya u/membangun Indonesia.
Coba saja ada hukuman tegas setegas-tegasnya. Ini udah dianggap sebagai pengkhianatan negara dan korupsi pada uang negara dan rakyat, harus di hukum setara dengan hukum penghianat negara dan korupsi
Alumni LPDP harus pulang ke Indonesia, itu wajib sih karena toh mereka bisa keluar pake duit rakyat. Dan harapan pemerintah juga buat meningkatkan SDM dalam negeri. Tapi yang perlu diperhatikan juga, apa upaya pemerintah untuk memanage alumni untuk bekerja/berkarya di Indonesia? Mayoritas alasan alumni enggan pulang karena skill mereka tidak akan dihargai ketika pulang, dan karena mereka sudah nyaman tinggal di negara yang kualitas hidupnya tinggi. Nah justru ini akar permasalahan yang perlu ikut dibenahi. “Alumni LPDP gak mau pulang” itu mungkin sebenarnya hanya symptom, nah yang harusnya diobati itu adalah penyebab symptom-nya.
Saya setuju kalau penerima beasiswa wajib balik dan membangun indonesia. Jika tidak mau silahkan menggganti. Atau cari beasiswa lain
Contohnya apa yah membangun Indonesia itu ?
@@ArdhiDarmawan menurutmu apa? Ya kali biaya sekolah dari pajak rakyat. Lalu setelah lulus dia sibuk memperkaya diri sendiri. Gak ada kontribusi ke negara ini.
@@ratriputri3492 yah saya gak tau detailnya seperti apa definisi dari "membangun Indonesia", apakah hanya sekedar bekerja di Indonesia ?
Kalau dapat beasiswa dari pemerintah, gak mau pulang, itu namanya tidak tahu diri. Beda dengan orang yang kuliah di luar negeri dengan biaya sendiri.
Ini pasti org dr gunung yg komen..mereka menetap di sana karena betah..dan mereka kembalikan duitnya tanpa lu tau...heheh.kan ada dlm kontrak
@@sayang1883 nyet, memang lu yakin mereka semua balikin duitnya. Gue tau banyak penerima beasiswa indonesia yang parasit. Nah, daripada lu usilin komen gue, mending lu jadi jongos di luar negeri sana!
jika tidak-kembalinya mereka adalah sebuah tindakan wanprestasi maka mereka wajib mendapat sanksi.
jika tidak. KENAPA HARUS?
Ya boleh mau mencari kehidupan yg lebih layak ke luar negeri tp alangkah baiknya kita tidak lupa pada negeri sendiri
Gelar Post-Grad belum cukup untuk berkontribusi di Indonesia. Untuk memperbaiki kondisi profesionalisme di Indonesia yang saat ini dikuasai golongan tua (PNS), pebisnis lama/konglomerat, dan pebisnis konvensional, gelar S2 atau S3 saja tidak cukup. Butuh power, jejaring, dan pengalaman agar punya posisi yg kuat untuk merubah sesuatu. Percuma punya ilmunya, tapi harus dikungkung dengan birokrasi lama yang tidak efisien. Let them gain more than just a brain, power, skill, and network.
ini masalah dari hal komitmen dan tujuan awal dari LPDP. jika tidak mau ada komitmen atau lain-lainya, tinggal pakai biaya sendiri saja atau usaha sendiri. mau dia balik mengabdi atau menetap disana ya silahkan. gak bisa di gugat sana sini juga . hahaha
Setuju
Itu liat UA-cam Sri Mulyani bahas LPDP
Halah itu mulu alasannya
Setuju, sayangnya terlihat banyak yang belum berpikir ke sana
Sudah sewajarnya jika penerima Lpdp Pulang dan membangun negeri sesuai dengan perjanjian di awal tetapi saya punya pendapat lain saya bukan penerima Lpdp tetapi saya bekerja dan mengabdi di negara lain karena sudah tidak ada kesempatan bagi saya bekerja di negeri sendiri. Jika Indonesia ingin putra putri terbaiknya membangun negri sediakan kami tempat untuk berkarya jika tidak kami bagaimana kami akan kembali dan membangun negeri
betul bgt… kontribusi dan cinta tanah air itu g harus hidup sengsara ditanah air.
dengan menjadi bagian diaspora yg aktif memasukkan produk indonesia ke negara di rantau, aktif mempromosikan makanan, budaya di manca negara dgn menjual produk/makanan itu juga bagian dr kegiatan cinta tanah air. boleh liat negara”tetangga asean yg maju produk export nya.. itu salah satu dr kuat nya diaspora mereka…
hidup sengsara gimana maksutnya? mostly penerima beasiswa itu kelas menengah yang mampu membiayai pendidikan strata satu mereka sendiri. untuk masuk ke jenjang pendidikan strata satu dari SMA/SMK itu sudah privilege, lebih lagi dapat beasiswa LDPP yang notabenya kas negara yang disisihkan dalam bentuk dana abadi. Kalau terms sengsara ya harusnya lebih adil kalau ditempelinnya ke mereka yang gak bisa ngelanjutin pendidikan dari SMA/SMK ke pendidikan tinggi (silahkan cek APK pendidikan sekunder yang tinggi terus jeblok di APK pendidikan tinggi). Alih-alih ngeluh gak dapat pekerjaan waktu balik atau gak dapat dana riset, mereka harusnya tau itu tantangan buat mereka, bukan ngerasa mereka hidupnya sengsara, shaking my head
Menurutku aneh aja si, dpt beasiswa dari negara tapi tidak berkontribusi dalam negeri sendiri. Okelah kl kuliahnya biaya sendiri gpp gk balik juga, tp ini duit negera loh. Seperti pa Andin bilang Indonesia masih kekurangan SDM berkualitas. Kl misal di indonesia gk ada lapangan knp gk bikin lapangan pekerjaan.
Mba penerima LPDP kan, seharusnya tau dong di kontraknya harus kembali ke dalam negeri. Setidaknya saat kembali ke negara sendiri sudah berkontribusi bagi masyarakat di sekitarnya aja deh, kalo udah baru bisa balik ke LN.
@@cupapimunyenyo9745 heheheh saya soft loan bank ayah ibu Karena tabungan Saya buat bayar SPP kurang.. jadinya minjem karena pas kena kurs yg mahal bgt. kenapa mas? mesih mau protes ?
ya kalau full biaya sendiri sih, its okay.. mau balik atau jadi Warga Negara asing, tapi mudah2an anak bangsa lainnya lebih melek dan memberi apresiasi terhadap anak bangsa yang diluar sana tetapi ada kontribusinya untuk negeri ini.
mudah2an juga lebih di perketat lagi kebijakan mengenai hal yang berhubungan dengan imigrasi dan serupanya. soalnya kasian juga sih para patriot yang rela SENGSARA untuk membangun negeri ini , daripada yang mengaku WNI tapi sewaktu membaik baru pada balik deh. hahaha
Semoga beasiswa LPDP tidak dihilangkan :( Orang-orang disekitar saya yang dapat/sedang mengejar LPDP semuanya dari kalangan menengah kebawah, dan kami semua patuh kok, balik ke Indonesia
Sangat tdk tepat kalo penerima bea siswa tdk mau kembali ke Indonesia, apapun alasannya dan kekurangan negeri ini, justru krn itulah mrk layak disebut "pengkhianat"
@kudi gak duit Kak
@kudi kok lu kuliah di Australia sifat lu sirik banget sama yg dapat LPDP ? Saya jadi ragu kuliahmu itu..ngk sinkron hahaha
@Kiddo Jaya kok bisa ada orang gila Komen ? Hahaha...sakit hati banget ya ?
Kontraknya sdh jelas dn sdh paham dr awal, tuh.. balik ke Indonesia dong... 6:42
Sya pikir tergantung, jika mereka mendapatkan tawaran dari perusahaan teknologi atau multinasional yg punya jaringan global yg kuat di luar negeri sya rasa pemerintah Indonesia wajib mengizinkan karena impact-nya bagus untuk menambah jam terbang dan pengalaman. Bnyak orang Indonesia bekerja di perusahaan2 hebat semisal Space X dll. Saya yakin jika suatu saat mereka dipanggil pulang untuk mengabdi untuk negara mereka pasti siap. Karena mentality orang Indonesia beda dgn negara lain, belajar dari kisah Pak Habibie meskipun mendapat tawaran fantastis dari pemerintah Jerman tapi dia lebih memilih mengabdi ke Indonesia.
Intinya balik lagi ke Mentality.. dan mentality orang Indonesia rata2 nasionalis meskipun tinggal di luar negeri puluhan tahun
mereka di berikan beasiswa untuk membangun bangsa dan negara dengan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh..
beasiswa itu diambil dari uang rakyat... jika mereka gak dapat beasiswa maka mereka gak akan jadi siapa-siapa dan gak mungkin dapat bekerja.
@@bejoanwar7769 kalo fasilitasnya gak mendukung mau bangun pake apa?
Kita harus realistis mereka balik kesini harus juga didukung dengan fasilitas yang cukup. Kalo gak gitu mau nganggur disini?
@@peace-jv6gc selagi setiap wni yg di luar negeri tetep bayar pajak ke Indonesia sih ga masalah sih.
Ya tidak seperti itu pak konsepnya. Kalau sudah tanda tangan kontrak berarti sudah tanggungjawab dia balik. Kalau niat awalnya mau ambil beasiswa dan tidak balik bisa cari beasiswa luar negeri. Fungsinya dibiayai itu kan harus bisa mengaplikasikan ilmunya balik, kalaupun tidak ada fasilitas yg mendukung ya kan sudah diterima diawal konsekuensi nya.
@@endahswulandari9682 ini juga Rumit, ada beberapa mahasiswa yg kuliah di Jurusan yg bisa dibilang sangat langka di Indonesia, misalnya Aerosspace Engineering, Computer Science, Nuclear Science & Engineering dll. Mereka yg kuliah di jurusan ini hanya bisa berkembang di Negara yg betul-betul lingkungannya mendukung. Klo balik ke Indonesia hampir dipastikan bidang ilmu tidak bisa diterapkan.
Pak Habibie bisa jadi ilmuwan hebat itu karena dia menghabiskan sebagian hidupnya di Jerman yg secara lingkungan mendukung. Klo dia habis kuliah dan memutuskan pulang ke Indonesia tanpa bekerja di Jerman bisa di pastikan dia akan jadi dosen teoritis smpe akhir hayat.
Intinya pemerintah harus bijaksana, bagi mahasiswa yg bidang keilmuannya Sangat langkah trus dipake oleh perusahaan teknologi besar yaa pemerintah wajib merelakan
Kalo tidak pulang maka sistemnya berubah jadi Hutang gitu aja udah jadi mereka mau out jg silahkan tapi bayar dulu uang rakyat yg kau pake. Pihak Indonesia harus kerjasama dengan Bank luar negeri tempat penerima beasiswa tinggal perihal system hutang ini jadi pas masuk dan setelah lulus akan ditahan dinegara itu tidak bisa keluar sebelum menyerahkan surat pernyataan pulang ke Indonesia atau Silahkan membayar hutang jika tidak ingin kembali ke Indonesia, jadi Win Win Solutions. Setauku Pemerintah Indonesia bisa mengajukan Restriction ke orang jadi kemungkin sistem begini bisa diterapkan
Saya sedikit meluruskan kepada negara. Bahwa penerima LPDP memiliki jiwa nasionalisme ketika tinggal diluar negeri, banyak penerima LPDP yang kembali ke negara, tapi bagaimana bagaimana jika sudah cari kerja sana sini dinegara sendiri.. adik2 lontang Lantung, Ibu udah tua . Pekerjaan susah.. kalau penerima LPDP mendapatkan pekerjaan di negara Indonesia gak jadi masalah . gak semua penerima LPDP bernasib beruntung. lalu mereka keluar negeri karena dapat pekerjaan sehingga dapat membiayai biaya sekolah adik-adiknya menurut saya itu sudah mengurangi beban negara karena penerima LPDP membantu warga negara yang mengakses pendidikan dan mengurangi beban keluarga juga.
Bikin pekerjaan tsb. Mereka org pintar dan terpilih. Tdk sepantasnya awardee lpdp tangan dibawah. Create job.
@@MsRiko99 Nyocot tok kamu. Sekarang saya tanya, gimana Aeronautics Engineering ataupun Teknik Nuklir bisa bikin lapangan kerja sendiri? Lu liat bahkan sekaliber Habibie aja gak lantas setelah lulus bikin usaha sendiri.. jelas itu hal mustahil bikin pabrik pesawat terbang sendiri. Beliau sempat bekerja di industri aviasi Jerman sebelum dipanggil untuk menerapkan pemgalamannya dalam membantu pengembangan industri aviasi nasional Indonesia..
@@casioak1683 lu ga wajib harus jadi pekerja teknis, bukan itu tujuan pendidikan. Liat jack ma, sarjana bahasa inggris, elon musk bukan sarja otomotis atau roket engineer. Balik kesini, berkaryalah yg sebisanya semampunya. indonesia butuh org2 yg mau berjuang dari bawah dgn tangannya sendiri.
Buka lapangan kerjalah...mau apapun alasannya, dia udh pakai uang negara...ga tahu malu bgt kalau mereka ga balik...saya ga masalah kalau mereka pakai uang pribadi, ga balik pun ke Indo ga masalah...ini pakai uang negara masalahnya
@@MsRiko99 Ok silahkan mau lihat pembuktianmu. Mana ada Aeronautical Engineering buka usaha sendiri, buka usaha seblak gitu ta le? Oalahhh pemikiran cupet ini. Habibie saja dia untuk dapat pengalaman, perlu bekerja di industri aviasi Jerman dulu.. sebelum dipanggil kembali oleh negara.
Pak Doni Koesoema : mana NKRImu, anda pinter tapi minteri, Indonesia butuh pejuang intelektual bernasionalisme, bukan orang2 oportunis seperti anda.
generasi bomber ini selalu bilang nasionalisme, hei kami yang milenial ini kesusahan nya lebih gila dibanding anda, beli rumah di kota besar aja mati"an ini.
saya mendengar dosen PNS univ terkenal umur 35 tahun rumah masih ngontrak saking susahnya hidup di zaman saya. ya mending kerja diluar terus pulang lah. wong rupiah kita jatuh terus kok. makanya mikir kalian generasi bomber. anda yang buat kesalahan kami berhak pilih tindakan
Bomber? Maksudnya boomer?
Lebih selektif klo kasih beasiswa.. Mash banyak generasi bangsa ini yg lebih membutuhkan Dan cinta Tanah air.
Jelas lah tidak nasionalis orang biaya semua ditanggung negara tapi malah kerja nya di luar negeri blom lagi ada yang jadi aktifis dan mengkhianati bangsa nya sendiri, wajib dipancung modelan kaya gitu mah.
Seharusnya dibikin aturan Dan perjanjian dari awal beasiswa, klo misal mereka sudah lulus wajib mengabdi pada negara, klo ga mau kena denda atau sekalian di penjara...perlu adanya ketegasan dari pemerintah khusus nya dari Menteri Keuangan, Menteri KumHAM, MenPAN....jangan bersikap melempem masa pemerintah kalah Sama segolongan orang penerima beasiswa LPDP
Memang banyak alasan untuk tidak mau pulang ke indo. Tapi kekurangan negara jangan dijadikan alasan untuk tidak pulang dan membangun negeri. KITA HARUS SEGERA MEN CAP PENGHIANAT JIKA MEREKA TIDAK MAU PULANG
Sebaiknya langsung di kontrak kerja sebelum dikirim keluar negeri
@@agustdofficial8945 enak bener ya udah kuliah di biayai, hidup ditanggung negara pula , minta disediain lapangan pekerjaan pula, hebat ya mereka2 ini.
drpd menghabiskan uang triliunan untuk manusia mereka2 ini, mending uangnya untuk nyicil utang negara
@@agustonprima bener. Enak kali mereka makan duit rakyat tapi gk mau pulang malah membantu negara lain. Padahal dibiayai rakyat indonesia
@@agustdofficial8945 oh ya Kak udh Kontrakan Kami sudah Ada batasnya Penting Orangtua Kau engak tau Bongirk
@@agustonprima ya iya dong soal lapangan pekerjan memang harus ada kalo ga ngapain buat beasiswa, memangnya mau diterapin kemana ilmunya, jangan bilang buka dong lapangan pekerjaan, emangnya ga pake modal, pemerintah juga dong fasilitasi mereka dengan modal usaha kalo mereka pengen buka lapangan pekerjaan, ga semua dari mereka juga orang kaya yang dapat lpdp itu
Yg pertama sy ngerti sih knp mreka gamau balik, jelas sbg manusia normal klo uda dpt yg enak mana mau downgrade. Tp mau bgmnpun jg mreka bs katakanlah dpt keidupan yg lbh baik dsna kn krn negara/duit negara/duit rakyat. Dan terlepas dari itu mreka juga terikat kontrak dg negara yg hrs dihormati
Mending sekarang fokus pendidikan tinggi dalam negeri aja lah, yg di dalam negeri aja masih banyak yang kurang pembiayaannya, pembangunan ptn di dalam negeri juga pastinya lebih berkontribusi ke negeri sendiri, boleh belajar keluar negeri tapi harus bener" di tes jiwa nasionalisnya
🤣🤣🤣
Saya setuju sekali,, LPDP di dalam negeri harus diberikan porsi yang lebih banyak peluang untuk mahasiswa PT Dalam Negeri.
@@laodeumar568 memang sudah begitu pak, sekarang seleksi lpdp dalam negeri di prioritaskan sedangkan untuk luar negeri jauh lebih sulit seleksinya
Pak Doni sblm bicara tlng dipahami tujuan dibentuknya beasiswa LPDP di awal, negara itu bukan badan amal zakat dan sedekah yg membiayai sekolah untuk kepentingan sendiri dan keluarganya.
Memang sedih sekali mendengar pendapat dari pak Doni, yang katanya sekelas pengamat pendidikan mengemukakan pendapat tapi tanpa di landasi oleh adab serta nurani, bagaimana mungkin setelah di biayai sekolah nya terus mau nyari kasur di tempat lain. Adab nya yang perlu sama sama kita pertanyakan...
Makasih Pak Andin, makasih Pak Doni :)
Waduh enak dong mereka menikmati pajak kita tapi gk mau bangun negeri kok dicap g boleh. Jadi orang yang ogah bayar pajak juga jangan dicap aneh2 juga biar adil
👍gw GK rela belanja di Indomaret Alfamart aj kena pajak PPN 11% ....buat biaya mrka tinggal sekolah di luar gratis kt di dlm ngr kerja setengah mati
Tinggal di definisikan saja, apakah penerima LPDP sebelum berangkat keluar telah mendapatkan kontrak dahulu yang tercantum didalamnya ketentuan dan kewajibannya dan sanksi / penalty. Bila kontraknya lemah yaitu tidak adanya sanksi / penalty bila sesudah tamat tapi tidak kembali yah repot juga. Akan tetapi bila ada sanksi dan penaltinya, tinggal laporkan saja ke institusi kepolisian di negara setempat, kemungkinannya ybs bisa di deportasi, logikanya gak mungkin perusahaan luar mau mempekerjakan karyawan yang bermasalah hukum / kriminal.
Ada sanksi nya harus mengembalikan sejumlah uang yang sudah diberikan
Kayanya dulu2 blm ttd kontrak suruh balik. Udah lama kerja dan mungkin mrk udah berkeluarga dgn org sana jg. Makanya susah disuruh balik dan bakal pikir berkali2 dong, mrk disuruh balik atas dasar balik budi ke negara tp keluarga mrk gmn hrs ldr dong, ada jaminan pas balik dpt kerja ga, balik pun cari kerja kepentok umur
@@lii5170 saya Udh Siap Kak Antar di Yogyakarta
@@lii5170 tipikal tukang ngeles ya kek kamu ini
Kalau memang mereka yang sudah di danai oleh pemerintah untuk belajar di luar negeri jadikan pembelajaran.dan bijak lagi untuk Pemerintah memilah dan memilih calon calon penerima beasiswa kedepannya.
Aneh sekali pengamat ini. Justru karena itu uang dari pajak masyarakat makanya dibuat kontak untuk kembali setelah menyelesaikan pendidikan. Syukur2 bisa berguna untuk masyarakat. Kan banyak juga tuh sudah disekolahkan pake duit negara tp pulang2 tetap tidak berguna. Atau malah merugikan dan menjelek2kan bangsa salah satunya seperti Veronica Koman. Tidak adanya ekosistem yang sesuai dengan bidangnya di Indonesia tidak bisa menjadi alasan. Kan sudah ada kontrak, jalankan saja dulu sesuai kontrak supaya tidak memenuhi kriteria sebagai penipu. Mungkin saja dengan kembalinya ke Indonesia justru dapat memulai bidang keilmuwannya. Yang penting pulang dulu sesuai kontrak. Kalau nanti ada kesempatan besar di luar ya silakan pergi dengan uang sendiri. Bapak aneh ini lebih tepat diberi label pembela dari pada pengamat.
👍seleksi ngawur....Veronika koeman mlh mendukung OPM dn skrng ngumpet Australia 🤬🤬🤬🤬
Sip
Saya nanti balik lho. Pasti balik.. Lebih indah dan lebih asyik Indonesia.. jujur banget nih.. hbs kuliah, pasti balik Indonesia 🥰.. tercinta..
SDM dari LN byk yg tidak dimanfaatan di dalam negeri, yg di dalam negeri aja mau pindah ke pusat gak di lepas daerah padahal mana ada kontribusi pendanaan mereka dengan alasan "tenaga nya masih sangaatt di butuhkan" preett tp gak di pakai2 juga
Betul
Setuju Pak Dony..Kalo Memang dalam Kesepakatan tidak ada Sejak Awal yang hak Mereka..apalagi Kondisi Ekonomi dan Demografi yang Lebih Menguntungkan Untuk mereka Kenapa Tidak lah Wong Yang terjadi Sebaliknya Kebanyakan Anggap Saja Anak Indonesia Sudah Cerdas..!! Dalam Pilihan..dan itu Hak Yang tak bisa digugat Secara Hukum..Kecuali Memang Itu Bisa Merugikan Stabilitas Pihak Bangsa Indonesia.
Sebagai orang yg pernah menetap di LN selama 3 tahun lebih dan sekarang bekerja di Indonesia, saya merasa adanya orang indonesia yg menetap di luar negeri itu penting. Orang indonesia ini (sangat) seringkali membantu para pelajar yang ada di sana. Termasuk bantuan beradaptasi, mencari kerja part time (bagi yang tidak dapat beasiswa atau beasiswanya kurang karena bawa keluarga). Termasuk diantaranya membantu menyelesaikan sengketa dari orang indonesia dan orang asing.
Menurut saya nonsene kalau bilang orang yang stay di LN kemudian tinggal di sana kurang nasionalis. Bahkan, meskipun mereka misal pindah kewarganegaraan, bantuannya ke orang indonesia yg ke negara tersebut itu besar lho.
Klo mnurutku klo dia kerja untuk Indonesia di luar negeri ya itu bagus dan sah2 saja, tpi yg slah apabila dia bekerja dgn perusahaan dri negara lain bgtu
@@mentarinsrr8787 kalau dia jadi kerja dengan perusahaan negara lain lantas duitnya buat nyekolahin adik2nya di indonesia?
(seringnya begitu)
Gw sih ga masalah asal bukan duit negara yg di pakai
Ya masalahnya kan kontrak LPDP mengharuskan kembali dan berkontribusi di dalam negeri. Kalau memang bertolak belakang ya apa susahnya untuk mencari beasiswa lain diluar LPDP atau diluar beasiswa lain yang memakai APBN, semisal beasiswa swasta/asing. Jikalau untuk mendapatkan LPDP yang seleksinya ketat saja bisa saya yakin seseorang itu mampu untuk mendapatkan beasiswa lain diluar LPDP. Sayangnya problem orang Indonesia ini mempunyai pemikiran yang picik, korup dan ingin menyenangkan diri sendiri dengan melepaskan kewajibannya.
mas kan yg sedang dibahas adalah penerima beasiwa lpdp luar negeri, dan ini sudah ketentuan awal bahwa penerimanya harus kembali ke indo
Kalau tidak mau balik pakai uang pribadi jangan pakai uang rakyat.
Gak usah kasih kuliah ke luar negri, mending dananya buat mengupgrade universitas yg ada disini, kalau dirasa gak cukup membangun mending buat hired dosen2 berkualitas dr luar negeri, dosen kita sendiri sebenarnya banyak yg bagus, mungkin bisa juga di fasilitasi laboratorium yg baik jadi gak cuma teori aja tapi juga praktenya bagus. Sekarang aja kuliah terasa mahal banget buat orang menengah kebawah, semoga ada subsidi dr pemerintah untuk universitas2 negeri agar semua bisa kuliah. Lebih lucu anak bidik misi, kuliah gratis tapi postingan instagram hedonis. Heeem.
Sesuai komitmen di awal.. kalo berjanji ya harus ditepati… terlepas tuduhan nasionalisme.
Jadi ketika lapamgan kerja di indo gak ada. Sebagai contoh jurusan nuklir, bioengineering, dst.
Apakah indo mau menyerap semua nya dan menggaji mereka dengan layak.
LOL
Penerima LPDP yang enggan berkarir di tanah air
Sebaiknya dikenakan sanksi/denda
Kalau dikira masih belum cukup, hukum mati aja sekalian
Enak banget, daftar LPDP, belajar di luar negeri pake uang negara, pake uang rakyat
Ternyata tujuan nya bukan untuk ikut membangun bangsa, tapi malah seenak jidat berkarir di luar negeri demi kepuasan pribadi
Kalau mau berkarir di luar negeri, kuliahnya pake modal sendiri dong, jangan pake LPDP
Balikin aja uang negara nanti kl sdh sukses di luarnegri.
Untuk lpdp wajib balik setuju sih. Kalo gak mau balik ya cari beasiswa lain aja
Yang g plg kan yg blm pny pekerjaan di Indonesia.kl udh jd pns pasti balik tp bnyk yg molor krn alasan postdoc
Kalau cuma jd pns gak perlu kuliah di luar negeri ngabisi uang rakyat aja
Pengamat biar omong menurut dia...krn merada paling pintar
Aah cerita lama! Yang dapat beasiswa LPDP harusnya balik ke Indo dan bekerja di pemerintahan tetapi ada juga yg tidak patuhivaturan. Mereka tetep balik ke Indo, tapi gak bekerja di pemerintahan. Ada juga yang tidak balik ke Indo tapi mengenbalikan uang beasiswa secara penuh. Pada dasarnya Indonesia itu bagus tapi banyak kurangnya. Contoh, korupsi yg masih buanyakkk, keribetan dalam pengurusan surat-surat, gaji yang kurang sesuai, macet, tidak disiplin. Contoh lagi, barusan ada pemblokiran paypal di Indo, bisanya memblojir tapi tidak ada solusi!??!!! Saya pikir Indonesia bisa jauh lebih baik juka mindsetnya di ubah, korupsi di hilangkan, dan jangan bikin rakyat riweh.
Ga mesti bekerja di pemerintahan, tpi hrus kembali ke dalam negeri buat bangun negeri ga mesti jadi PNS 😮💨
Ya kan dikasi beasiswa buat belajar menguraikan masalah2 yg ada d Indonesia dan bangun Indonesia. Kok mentalnya kayak dikasih muluk ya 😬 uda dikasi masi minta negara harus beres sepulang belajar lagi. Ni mental salah ni
Itu gak akan terlalu berguna negara ini tetap akan tertinggal.
Gak apa2 sih kalo ga mau kembali ke Indonesia asal dia mengembalikan seluruh biaya beasiswa beserta tunjangannya ke Indonesia. Lha wong yg mau ngundurin diri dr PNS aja kena penalti sekian juta, bisalah para awardee LPDP yg ga mau balik jg begitu.
Mereka balikin loh hahaha ...sy yg tau
kalo di liat seprti itu masalah kecil ya menurutmu tinggal balikin uang, tapi tidak melihat kerugian waktu yang di terima pemerintah untuk mensekolahkan mereka dengan harapan mereka pulang dan membangun bangsa, ambil contoh lah menunggu 5 tahun ternyata tidak menghasilkan apa apa hanya balik modal gmna perasaannya
Kasih tanda paspornya, dan diatur hukumnya biar employer tahu kalo calon karyawan yg menerima mereka bisa diperkarakan secara hukum internasional
Klo ga mau balik ubah dr beasiswa jadi pinjaman..
Seharusnya mereka yang dibiayai oleh negara, balik ke negaranya untuk berbakti untuk negeri. Kalau mau kerja di luar negeri harus menempuh pendidikan pakai uang pribadi, jangan sampai kita menjadi anak durhaka. Yang pamit cari ilmu, lupa jalan pulang!
tapi menurut aku, mereka butuh meningkatkan pengalaman dan karir disana, nanti jika mereka sudah lebih banyak ilmu dan pengalaman disana, mereka bisa balik.... lagian diindo juga belum tentu dapat pekerjaan 🤭
Kebanyakan kalau sudah enak kerja di sana kalau tidak berjiwa nasionalis tidak kembali
Diharapkan mreka yg nyiptain kerjaan🤭 Sebelum pergi kan research dulu bidang yg diambil, trus potensi loker dan bisnis di indo bbrp taun ke depan gmn. Bakal kepake ga ilmunya. Masalah di negara ini yg kira2 mereka mw bantu dapatkan solusinya apa.. Jangan balik2 ke indo komplen ilmunya ga kepake, ga dihargai bla bla bla… klo mreka pinter harusnya bs mikir kan..
jika sy enak kerja di negara maju ..dengan gaji lumayan ...gak balik sy di negara sendiri....
@@forevertime9025 Bener. Realistis aja sih kerja di luar negeri lebih enak drpd disini 😌
Ga tau terima kasih berarti kamu
Sudah di biayayai oleh negara pake uang rakyat indonesia beasisiswa nya
Giliran hidup enak gaji gede cuma mikirin hidup sendiri
Jangan kaya gitu ya kaka2, kan itu pake uang negara. Indonesia butuh kontribusi kalian. Sebagaimns yg kalian uraikan di essay pas pendftran kan 🥺😢🌼
Untuk urusan beasiswa, sy tidak tau juga, apa sy trmasuk wrong atau very wrong..
Sebagai disclaimer : komentar ini tidak ditujukan untuk mnyatakan bahwa pilihan berbeasiswa itu mutlak salah, ini tidak lebih dr pilihan bersikap, yg toh bisa saja berbeda, dan berbeda adalah keniscayaan..
Waktu S1, sempat nerima beasiswa beberapa semester periode 2008-2009, dan ada momentum yg membuat sy merasa berat klau terima beasiswa, intinya sy merasa tidak berhak , ditambah bisikan senior aktivis yg juga menguatkan, "kalau beasiswa itu bukan hakmu"..
Waktu itu, Beberapa syarat sy paksa untuk adakan berkas trmasuk KTP dadakan, disaat dlm situasi lain ada masyarakat kecil yg mesti menantang maut untuk mndapat uang hanya untuk bertahan hidup..
Dengan rasa ketidakenakan yg sy punya,, sy kembali memberanikan diri lanjut S2 . Ditengah tengah mudahnya dapat BU (beasiswa unggulan) 2012, lagi lagi sy lebih memilih beasiswa orang tua : ParentFoundation,hehehe (kebetulan dua duanya guru dan begitu spartan untuk urusan pendidikan)..
Meskipun syarat administrasi bisa dipenuhi : rekomendasi dan surat pernyataan siap mengabdi, tapi secara moril semacam ada ketidakenakan untuk pake uang negara bersekolah ditambah memang masih merasa blum layak untuk menjadi "PENGABDI".
Dan Alhamdulillah,, tetap bisa menyelesaikan studi di IPB tanpa beban finansial dan beban studi yg berlebihan di tahun 2014, terima kasih untuk kedua orangtuaku, untuk para dosen, serta sahabat sahabt seperjuangan di Bogor, ini juga semua pasti karena Allah..
Dari ilmu yg saya dapat, sy merasa sj berhutang besar pada Bangsa dan Negara.. akhirnya barulah Punya niat juga untuk "mengabdi", kebetulan dari dulu bercita cita jadi dosen.. Alhamdulillah 2015, mendapat kesempatan jadi Tenaga pengajar di salah satu PTS,, setahun berjalan godaan BUDI kembali ditawarkan di depan mata untuk Program Doktoral, dan sy berpikir, jangan dulu, belum waktunya, mungkin karena ketagihan dengan aktivitas ngajar waktu itu, dan merasa masih butuh pengalaman..
Singkat cerita 2018, sy "beruntung" lulus Dosen PNS di Kemenag.
Menjalani rutinitas sebagai PNS , kerja(3darma)-gajian-tukinan, kerja-gajian-tukinan-ngehibah, disitulah kemudian sy semakin merasa bahwa bagaimana mungkin sy lnjut studi sementara gaji sy kontinu tiap bulannya, ada kewajiban besar yg mengikat setiap bulannya. Tapi ya, lanjut studi untuk era sekrg, klau untuk "sesempit" kepentingan pengetahuan, apa sih hari ini yg trsembunyi. Semuanya sudah terbuka seluas luasnya, dan bebas akses.
Meski demikian, tetaplah ada keinginan besar kembali untuk lanjut studi, entah dengan cara apa. Ada perasaan rindu begadang kerja tugas dosen, nge-lab, belajar kelompok bersama rekan rekan dr seluruh pojok Nusantara, ada perasaan rindu mendapati dosen dosen yg bijaksana, ada perasaan rindu jadi ketua kelas, rindu merantau jauh jauh di kampung orang, rindu konsul dengan pembimbing. hal hal seperti ini yg sy rindukan untuk lanjut studi.. Semoga ke depan tetap ada jalan yg trbaik, dan strategis untuk bisa mlanjutkan studi.. Aamiin
Disini, sy kembali menutupnya bahwa tulisan ini semata mata hanya untuk mnyatakan pilihan pilihan sikap, ataupun pilihan perasaan, yg tidak trlepas juga dr kekurangan. sama sekali tidak ada niatan yg ingin memojokkan penerima beasiswa. Terlebih ada niatan untuk mengajak yg lain untuk menolak beasiswa.
Beasiswa itu ialah niat baik Pemerintah atas nama Negara, jika beruntung mendapatkannya, manfaatkan dengan sebaik baiknya, jangan tunda makan, jngan tunda beli buku, jangan tunda beli jus buah, jangan tunda untuk beli fasilitas olahraga, serta jangan tunda bersedekah, terutama sedekah ilmu. Negara butuh orang sehat akal, jasmani dan sehat rohani. Negara kita begitu rapuh untuk ditinggal ataupun dihuni oleh orang orang cerdas yg "berpenyakitan". Yang di luar, kembalilah ke Indonesia, tidak kah kau merindukan Indomi Telur.. Hehehe
WE LOVE INDONESIA..
Mari mencintai Negeri ini dengan cara kita masing-masing!! Jangan biarkan Bumi Pertiwi selalu bersusah hati, buatlah senyumnya merekah.
Setuju pak, merek harus sadar bahwa pendidikan mereka di biayai oleh uang rakyat ,dan mereka memiliki kewajiban moril untuk kembali dan bersama membangun Indonesia
Yang penting kontrak dan penalties yang mengikat harus jelas dan juga harus ada kerjasama LPDP dengan negara yang di tuju untuk mencegah hal seperti ini bisa terjadi. Beberapa negara di luar negeri memberikan kesempatan untuk para pelajar setelah selesai untuk mendapatkan perpanjangan visa agar bisa bekerja disana. Nah kalau sudah bekerja lebih dari 2-4 tahun biasanya point yang di kumpulkan udah bisa untuk mendapatkan permanent resident. Kalau udah dapat permanent residensi dan pekerjaan yang tetap untuk apa balik ke indo, mending lanjut terus disana untuk jadi penduduk tetap kan. Apalagi lulusan s2, gajinyakan minimal 50jt/bln, tergantung bidang ilmunya. Kalau balik ke indo kan tidak lebih dari 5jt/bln
Buat apa lahir di indo kalau gtu 🗿, negara mreka pintar mncuri orng brbakat. Mngunci dngn salary mnggiurkan. Tpi balik lagi sntuhlah jiwa nasionalis. Mari up negara ini dngn bakat kalian. Smua akan direkam sejarah dan akhirat. Atas kbaikan tulus 😊🥰
@@luckychannel3489 memang harusnya n benarnya seperti yg km sampaikan mas. Tp fakta dilapangan, muda mudi kita tidak sedikit yg kurang diberdayakan di negara sendiri. Tp percayalah, pas mereka di ln, mereka tu cintanya sama indonesia naik banget. Poinnya, tidak hanya penerima beasiswa aja yg perlu di koreksi, tp pihak lain juga.
Menurutku selama mereka masi WNI n punya sepak terjang bagus di luar, tetap nama indonesia yg bakal dikenal banyak orang.
@@hideaishere g bisa begitu. Negara maju itu mereka udah maju. Cari kerja mudah, gaji besar. Kita masih berkembang. Itu realita. Karena itu butuh mereka2 yg pintar utk berkontribusi berkaya. Jgn minta diperkerjakan. Ciptakan pekerjaan tsb.
@@MsRiko99 Gampang nyocot tok. Kamu ambil Aeronautics Engineering atau Teknik Nuklir.. emang bisa nyiptain lapangan kerja sendiri? Lawak. Habibie aja gak bikin lapangan kerja sendiri loo.. beliau seusai dapat beasiswa, sempat kerja di industri aviasi Jerman, sebelum menerapkan pengalaman kerjanya tsb di Indonesia.
@@casioak1683 nah seharusnya alumni2 LPDP ini niru habibie. Habibie saja bukan penerima beasiswa pemerintah mau balik ke indonesa kok mereka jelas tanda tangan surat bermaterai menyatakan akan kembali ke indonesia bahkan lengkap dgn essai kontribusi ke indonesia setelah menyelesaikan studi di presentasikan saat wawancara malah tdk mau balik. Org kalau mau mengabdi tdk akan penduli seburuk apapun tempatnya. Bahkan byk sarjana2 yg mengabdi di pedalaman tdk mengeluhkan keadaan. Karena mmg tujuan mereka bukan fasilitas dan uang. Mereka mau karena mmg ingin mengabdi dan berjuang
Hrsnya mmg yg menerima beasiswa punya tanggungjwb moral balik dan kerja di Indonesia.
Hanya saja kebanyakan yg punya pendidikan tinggi biasanya juga cari kerja bukan membuka lapangan pekerjaan.. Disini akhirnya mereka penerima beasiswa lbh memilih ngga pulang krn mikirnya di luar dia lbh mudah mendotkan pekerjaan sesuai dengan gaji yg diinginkan..
Klo di Indonesia jarang yg memberikan gaji sesuai keinginan mereka..
Hrnya penerima beasiswa punya perjanjian klo ngga balik mk harus mengembalikan uang beasiswa berapa kalinya dr yg di terimanya.
Shg yg menerima beasiswa benar2 yg mau berjuang untuk bangsanya.
Kalo gak pulang, uang balikin ke negara. Saya memaklumi jika negara ini belum tentu juga bisa memberdayakan profesi mereka semua yang menerima LPDP. Tapi mereka kan udah dapat ilmu dan saatnya mengembalikan uang ke negara untuk digunakan ke peserta LPDP berikutnya
atau lebih baiknya lagi mereka bisa membuat lapangan pekerjaan baru di Indonesia
@@rezanurfauzan1019 gak semudah itu membuka lapangan pekerjaan. Apalagi iklim industri di Indonesia masih banyak 'main belakang " tentu mereka yang dididik sebagai pekerja tidak mudah beradaptasi. Mereka bisa bekerja diluar di perusahaan besar dan suatu saat membagi ilmunya ke Indonesia juga baik. Tapi uang pendidikan tetap harus balik dulu buat membiayai anak Indonesia lainnya yang juga ingin sekolah
@@sayang1883 tunjukan di kalimat gua mana yang menghujatnya? Suruh kembalikan duit negara apa lu anggap menghujat?
@UCCQbAXRjoqUUDj-Md_yvvew kalo gak balik ke Indonesia padahal sudah disekolahkan dengan biaya negara yang dibayarkan dari pajak rakyat apa lu pikit pantas dikasih LPDP?
Hanya hanya manusia oportunis parasit yang membela perilaku orang penerima LPDP gak balik ke Indonesia dengan alasan tunggu Indonesia baik dulu ataupun dengan alasan demi sekolahon anaknya di luar negeri.
Negara itu investasi ke lu buat sekolah dengan harapan lu bisa perbaiki Indonesia bukan malah membebani Indonesia dengan membuang waktu pemerintah nunggu lulusan LPDP buat kerja di Indonesia lagi.
@@sayang1883 gua gak tertarik buat sekolah lagi karena gua udah punya usaha. Tapi dari logika bisnis kalo gua sekolahkan lu buat bantu perusahaan gua tapi begitu lu udah lulus gak mau balik kerja sama gua maka lu udah buang waktu gua (meskipun lu balikin semua uang gua + bunganya) karena berarti gua harus cari orang lagi buat disekolahkan dan diharapkan nanti bisa kembangkan usaha gua begitu selesai studi.
Nyampe gak logika begini ke lu yang ngakunya penerima LPDP (meski pun gua gak percaya)?
Kembali untuk mengabdi..boleh jadi apapun, jadi perwakilan Indonesia di LN ya silakan..
memang sudah seharusnya dicap tidak memiliki jiwa nasionalis
Terus pas kembali ke indonesia apa ada lapangan pekerjaan yang cocok? ada rekan saya alumni LPDP lulusan Freiburg & Heidelberg ketika pulang ke indonesia dan mau gabung ke lembaga riset disini syaratnya dan seleksinya macem2. cari kerja nggak dapet2 dan akhirnya malah menganggur selama 2 tahun sejak 2018. nah ketika awal pandemi covid mereka diajak rekan mereka di jerman untuk kerja di perusahaan besar di sana. apa kaya gitu disebut pengkhianat? toh negara juga nggak bisa memberikan slot untuk mereka juga.
Pertanyaannya, kalau balik ke Indonesia apa di jamin bisa dapat kerja ?
Ya urusan mereka lah. Gaada urusan dengan LPDP.
@@audizul ini egois namanya. Tujuan meraih sarjana adalah untuk mendapatkan pekerjaan. Kalau pemerintah tidak bisa menjamin pekerjaan kepada mahasiswa penerima LPDP setelah kembali ke indonesia, mahasiswa mana yang mau, sementara kesempatan di luar negeri sangat banyak. Percuma saja lulusan luar negeri setelah pulang jadi pengangguran.
@@ln2387 klausul awal kewajiban dari pelamar beasiswa LPDP adalah agar kembali membangun negeri. Itu saja sudah dilanggar, apapun alasannya pelanggaran tetaplah pelanggaran. Itu jg yang sy terapkan ke diri saya untuk ga ambil beasiswa ini meskipun kemungkinan besar saya bakal diterima.
"Kesempatan di luar negeri sangat banyak" ya ga harus lewat beasiswa LPDP, toh?
Kembali lagi kenapa harus daftar LPDP di awal jika tahu harus kembali 2n+1?
Bukan urusan negara nyariin mereka kerja,jelas tujuan lpdp dibuat agar lulusan dari luar negeri bisa membangun negeri ini.Penerima beasiswa juga sudah pasti membaca kontrak dulu.Lagian negara gak maksa buat ikut lpdp.Yang mau ikut lpdp ya harusnya ya memang dari awal udah ada tujuan apa kelak yang bisa dia buat untuk negara ini setelah lulus.
Ya
Terima kasih Banyak sudah selesai seger kau siap Segera Menyusul hadir
Paling bener dah LPDP itu di untuk kan untuk PNS, TNI, POLRI , karena udah mengabdi sama negara juga.
Siapa bilang ? LPDP lebih pintar untuk menilai...dari pada yg komen hehehe....tau sendiri ASN dll ..heheh
Sebenarnya uda ada porsinya untuk mereka cuma memang perlu diperbanyak setuju sih
Orang Berpendidikan yang terdidik mampu memberi manfaat untuk orang lain serta melahirkan mental yang terdidik untuk generasi penurus bangsa. Dengan demikian kalian yang mendapatkan Beasiswa LPDP akan menjadi asset besar atau human kapital untuk memajukan bangsa ini bukan bangsa lain.