Sampling [Pemilihan Informan] dalam Penelitian Kualitatif
Вставка
- Опубліковано 27 жов 2024
- Sampling dalam Penelitian Kualitatif sering disebut dengan informan. Sampel bertujuan adalah istilah umum untuk menunjuk informan dalam penelitian kualitatif. Beberapa teknik pengambilan sampel yang dapat dilakukan dengan sampling kuota dan bola salju. Ingin tahu, bagaimana teknik sampling ini dilakukan? silahkan simak video sampai dengan tuntas...
Dr. Dwiyanto Indiahono, M.Si.
Lektor Kepala (Associate Professor)
Jurusan Administrasi Publik
FISIP Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto-Indonesia
/ indiahono
/ indiahono
pak terima kasih banyak materinya sangat bermanfaat sekali pak 🙏🏻 semoga kebaikan dan ilmunya menjadi pahala yang tidak berhenti mengalir untuk pak dosen 🙏🏻🙏🏻🥺
Aamiin...terima kasih Mas/Mbak Zray, semoga dapat bermanfaat...semoga sukses selalu... :)
Masya allah. Materinya sangat gampang dipahami. Terima kasih pak Dosen 🙏
Alhamdulillah, terima kasih Mbak Karmila, semoga materinya bermanfaat...sehat dan sukses selalu ya... :)
alhamdulillah sangat membantu sekali pak materinya , sangat mudah dipahami juga.. sukses terus pak.. dan semangat dalam berbagi ilmu..
Aamiin...terima kasih Mbak Mina Ayu, semoga sukses dan sehat selalu... :)
Terjawab kebingungan saya mengenai penentuan sampel pada metode kuantitatif dan kualitatif.baca bukunya agak bingung begitu lihat video ini langsung ngeh.terima kasih banyak. 🙏
Alhamdulillah, terima kasih banyak Mas Alamsyah Nur untuk testimoninya...semoga bermanfaat, sukses dalam penelitian, dan sehat selalu...terima kasih... :)
Terima kasih pak, sangat bermanfaat ilmu dan informasinya.. 🙏🙏
Terima kasih Mbak @Riya Ulfi...senang mendapat kabar video ini bermanfaat, semoga sehat dan sukses selalu... :)
Terimakasih bapak,, kebetulan saya mahasiswa akhir..sy sedikit sulit saat menggarap informasi dr informan yg terbilang tertutup..Krn informan sy termasuk dst dokter,dan pasien penderita penyakit..tp setidaknya sy tidak keliru memilih kriteria informan setelah menonton video ini..sehat selalu pak..TQ🌞🌞
Alhamdulillah, terima kasih banyak Mbak @sweety mardani, amat senang mendapatkan kabar jika video ini bermanfaat...semoga sukses dalam penelitian, dan sehat selalu... :)
Materinya enak dipahami..sangat bermanfaat bagi mahasiswa semester tua. Terima kasih pak. Semoga terus bikin video tentang penelitian. Terlebih kualitatif hehe
Terima kasih @Mbak Imah Masitoh, semoga sukses dalam studi...terima kasih... :)
Alhamdulillah bermaanfaat sekali pak, akhirnya saya paham bagaimana cara pengambilan sample dalam sebuah populasi :)
@Nindita AR, Alhamdulillah, terima kasih Mbak, semoga sukses selalu... :)
Jazakallohu khoiran
Assalamualaikum pak, izin bertanya, penelitian saya menggunakan metode kualitatif dengan judul " penilaian keandalan bangunan dari aspek aksesibilitas pasien difabel dirumah sakit" maka dari itu untuk menentukan pihak terkait yang bisa saya jadikan informan itu siapa saja dan berapa banyak informan yang saya perlukan pak?. terimakasih pak sebelumnya 🙏
Selamat siang pak ijin bertanya, jika judul penelitian analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika, jumlah populasi 120 siswa. Teknik pengumpulan data berupa tes dan wawancara.
Apakah 120 siswa tersebut harus saya berikan tes kemudian setelah itu baru saya analisis lalu menentukan subjek wawancara dengan purposive sampel?
Atau apakah bisa saya mengambil sampel terlebih dahulu dari 120 siswa tersebut baru saya berikan tes lalu diwawancarai?
Apabila di ambil sampel terlebih dahulu, apakah bisa dengan kriteria jenis kelamin serta tingkat kemampuan siswa yg tinggi, sedang, dan rendah?
Terima kasih🙏🏻
Baik Mbak Renata, secara sepintas penelitian Anda lebih tepat menggunakan Metode Penelitian Kuantitatif yang hendak menggeneralisasi sebuah populasi. Jumlah responden/sampel harus Anda hitung berdasarkan rumus statistik tertentu, dan ia harus dipilih secara acak. Adapun jika Anda ingin mengetahui berdasarkan tingkat kemampuan siswa, Anda bisa membuat klasifikasi tertentu, misalnya membagi siswa dalam 3 klaster (kemampuan tinggi, sedang, dan rendah) berdasarkan rata-rata nilai raport di kelas/semester sebelumnya. Pemilihan sample di 3 klaster tersebut nanti harus dilakukan secara proporsional dan acak, tidak boleh purposive/menyengaja memilih. Semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Sedangkan dalam video ini kita bisa pahami bahwa Metode kuantitatif sebuah metode penelitian yang di dalamnya menggunakan banyak angka. Mulai dari proses pengumpulan data hingga penafsirannya. Sedangkan Metode penelitian adalah studi mendalam dan penuh dengan kehati-hatian dari segala fakta.
Assalamu'alaikum pak semoga di bales ya, izin bertanya pak saya meneliti dengan judul analis faktor-faktor penyebab kesulitan siswa dalam menulis karangan, narasumber nya guru dan siswa, di dalam 1 kelas berjumlah 28 siswa cara menentukan sampel nya bagaimana ya pak, bisakah hanya 10 orang siswa?
Waálaikumussalam warahmatullah...Baik Mbak Putri, membaca uraian singkat judul penelitian Anda, saya lebih merekomendasikan agar penelitian Mbak Putri menggunakan metode kuantitatif, apalagi Mbak Putri sudah menggunakan istilah sampel yang "kuantitatif" banget...sampel jenuh (seluruh populasi: 28 siswa) bisa digunakan sebagai sampel...semoga dapat membantu, sehat, dan sukses selalu... :)
Terimakasih informasinya Pak. sangat membantu 🙏
Terima kasih Mas @lutfishihab3128...semoga sehat dan sukses selalu... :)
Mantap. Sangat bermanfaat
Terima kasih Mas Wadek, semoga sukses selalu... :)
sedangkan dalam vidio ini kita bisa pahami peneliti dan metode kuantitatif menentukan informa peneliti dan harus mengetahui apa saja yg di bahas dalam pengumpulan data tersebut sehingga pada pemilihan informa kita lebih mudah menentukannya
Assalamualaikum Pak, izin bertanya, penelitian saya kualitatif yg dilakukan pada UMKM di kota Bandar Lampung yang jumlahnya sampai puluhan ribu, jika sampel saya nanti hanya meneliti pada 10 UMKM saja apakah boleh seperti itu pak???
Baik Mbak @Dyah Ayu Amalia, terima kasih, penelitian kualitatif bukan untuk mencari generalisasi dari suatu populasi, metode ini lebih sesuai digunakan untuk menjelaskan hal secara lebih mendalam...Jadi silahkan chek kembali pertanyaan penelitian Anda, dan pastikan bahwa 10 UMKM tersebut memang dapat menggambarkan/menjelaskan lebih dalam dari aspek-aspek kajian Anda (sesuatu yang khas/unik), dan tentu saja harus dapat menjawab pertanyaan penelitian...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Baik terima kasih banyak atas penjelasannya Pak, semiga Chanel ini sukses selalu 👍
Maaf Pak izin bertanya...
Sample penelitian saya 378 didapatkan dari perhitungan dengan rumus lemeshow (5%) dan bertempat di 1 Kecamatan. Untuk teknik sampling yg mau saya gunakan masih bingung pak. Namun pembimbing saya menyarankan menggunakan snowball sampling.
Apakah bisa pak, saya menggunakan snowball sampling?
Mohon arahan dan penjelasan nya pak.
Terimakasih 🙏
Baik Mbak Suci, penelitian Mbak Suci jelas menggunakan metode kuantitatif karena menggunakan istilah sample dan rumus penghitungan sample. Saran saya, teknik pemilihan sample yang dilakukan: 1) jika memiliki kerangka sample, Mbak Suci dapat menggunakan teknik acak sederhana (simple random sampling); 2) jika tidak memiliki kerangka sample, Mbak Suci dapat menggunakan accidental sampling...semoga dapat membantu, terima kasih... :)
Pak mau bertanya, misal judul penelitian saya pengaruh independensi, pengalaman kerja dan skeptisme profesional terhadap temuan kecurangan laporan keuangan. Nah saya mengambil populasi Kantor Akuntan Publik yg berada di Semarang. Bagaimana cara menentukan sampel nya ya pak?
Terima kasih @Mbak Patrice, yang pertama Anda harus lakukan dalam menentukan sampel adalah membuat kerangka Sampel, Anda punya data [seluruh] Kantor Akuntan Publik di Semarang, kemudian sesuai dengan tujuan penelitian: Anda dapat memilihnya secara acak sederhana, acak sistematis, acak berstrata, acak berdasar area, dan acak bertingkat...semoga dapat membantu, terima kasih... :)
Assalamualaikum pak izin bertanya. Saya meneliti hambatan keterampilan membaca permulaan siswa. Siswa ada 28 orang. Bagaimana menentukan samplingnya nggih pak? Apakah bisa satu kelas dijadikan informannya?
Waálaikumussalam warahmatullah...Baik Mbak Meli, pertama, Mbak Meli harus konsen pada latar belakang, pertanyaan dan tujuan penelitian: apakah hendak melakukan generalisasi (metode kuantitatif) atau hendak mengkaji fenomena secara mendalam (metode kualitatif). Jika menggunakan kuantitatif, semua siswa dapat dijadikan sample (sample jenuh); jika menggunakan kualitatif maka harus dipilih informan yang mengetahui secara mendalam tentang pertanyaan penelitian. Bisa jadi, siswa dengan nilai 5 terbawah & 5 siswa dengan nilai rata-rata atau dengan pertimbangan yang lain, yang hal tersebut sesuai dengan latar belakang, pertanyaan dan tujuan penelitian...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Terima kasih banyak pak atas ilmunya 🙏
Terima kasih Fahriza, semoga sehat selalu... :)
Kang kalo informan nya Admin 1 orang, dokter 2 orang, pasien 2 orang ..sampling nya sampling kuota/purposive?
@Anis nf...istilah purposive sampling (sampel bertujuan/ sengaja) adalah istilah umum untuk menyebut informan pada penelitian kualitatif, jadi ketika menyebut sampling kuota sebenarnya di dalamnya ada makna sampling bertujuan (purposive)...terima kasih...
Assalamualaikum pak, judul saya tentang peran orang tua dalam memotivasi anak belajar saya menggunakanmetode kualitatif mengambil sampel 26 dengan populasi 260 , jika ditanya kenapa mengambil 26 saya harus menjawab apa ya pak? Semoga ada balasan aminn
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...
Pertama, ijinkan saya meminta maaf karena terlambat merespon komentar Anda; Kedua, logika penelitian kualitatif berbeda dengan logika penelitian kuantitatif yang hendak digunakan untuk generalisasi. Maka, saya merekomendasikan Mbak Zahra untuk mengecek kembali pertanyaan dan tujuan penelitian, karena pemilihan informan dilakukan dengan alasan informan tersebut dipilih karena dapat membantu peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Istilah dalam penelitian kualitatif yang tepat adalah informan bukan sample...semoga dapat membantu, dan semoga sukses...terima kasih... :)
Assalamualaikum wr.wb bapak. saya mau bertanya. jadi penelitian saya tentang plagiarisme dikalangan mahasiswa di Prodi A. saya rencana mau ambil 2 leting pak. jumlah populsi nya kira" 90/100 orang. penelitian saya menggunakan kualitatif deskriptif pak. dengan menggunakan teknik sampling purposive. saya mau bertanya pak. kira" dengan jumlah populsi tersebut bagaiamana cara menentukan berapa orang yang bisa saya ambil pak? apa harus pakai rumus lagi seperti penelitian kuantitatif pak? terimakasih pak. semoga bapak sehat selalu🙏
dan semoga pertanyaan saya dijawab agar bisa sidang InsyaAllah bulan ini🥲🙏
Baik Mas Biroll walidin, sebenarnya ketika kosakata dalam penelitian menyebut populasi dan sample, maka ia lebih cenderung kuantitatif...pertama, saya mengajak Mas Biroll untuk menelaah kembali pertanyaan dan tujuan penelitian, jika hendak menggeneralisasi maka harus menggunakan penelitian kuantitatif, dan jika hendak menelaah hal-hal yang bersifat khas/unik/berbeda, hendak melakukan penelitian yang mendalam maka dapat menggunakan kualitatif. Silahkan mempelajari video tentang jenis-jenis penelitian kualitatif dan sampling dalam Penelitian Kualitatif...terima kasih...
Maaf pak izin bertanya. Jika saya mau menganalisis isi vidio pembelajaran yg jumlahnya 200 vidio. Berapa sampel yg harus saya ambil pak?
Baik Mbak Ranti, pertama, silakan pastikan tujuan dari penelitian Anda, penelitian yang hendak dilakukan hendak menggeneralisasi 200 video tersebut atau hendak mendapatkan hal yang mendalam dari suatu kajian yang ada di antara 200 video tersebut. JIka yang pertama menjadi tujuan penelitian Anda, maka Anda akan menggunakan metode kuantitatif, tetapi jika yang kedua, maka Anda bisa menggunakan metode kualitatif.
Penelitian kualitatif tidak mengejar representasi dari obyek kajian, tetapi lebih pada kedalaman kajian. Jadi untuk mengejar kedalaman tersebut Mbak Ranti bisa memilih beberapa video yang memang paling sesuai sebagai obyek penelitian dengan alasan-alasan tertentu.
Kedua, penelitian kualitatif biasanya berawal dari hal-hal yang bersifat khusus atau unik, Mbak Ranti bisa mengambil beberapa video yang dapat mewakili atau menunjukkan gejala paling unik atau khas atas kajian tertentu. Argumentasi pemilihan video harus dapat dijelaskan secara baik dengan bukti dan alasan yang logis pada latar belakang penelitian.
Semoga dapat membantu, semoga sukses penelitiannya...terima kasih... :)
Assalamualaikum pak dwiyanto, mohon izin bertanya bapak🙏
Saya ingin melakukan penelitian masyarakat dengan judul skripsi "Analisis respon masyarakat terhadap implementasi kebijakan kelas standar (Kelas Rawat Inap Standar/ KRIS) BPJS Kesehatan di kota X" untuk pengambilan sampel (penentuan informan) sebaiknya saya menggunakan teknik pengambilan sampel apa nggih pak? Mohon penjelasan dari bapak, terima kasih🙏
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...
Baik Mbak Miftakhurrohmah, pertama, ijinkan saya meminta maaf karena terlambat merespon komentar Anda; kedua, membaca judul penelitian Anda sebenarnya lebih dekat dengan metode kuantitatif. Coba chek lagi pertanyaan dan tujuan penelitian, jika hendak melakukan generalisasi, maka lebih baik menggunakan metode penelitian kuantitatif. Tetapi jika ingin melihat kasus-kasus unik implementasi kebijakan kelas standar (Kelas Rawat Inap Standar/ KRIS) BPJS Kesehatan di kota X, Mbak Miftah bisa melakukan penelitian kualitatif...semoga dapat membantu, dan semoga sukses...terima kasih... :)
Assalamualaikum, Pak.. saya mau tanya, jd rencananya penelitian sy kualitatif dan judul sy adalah "Motivasi Mahasiswa yang sudah Menikah dalam Menyelesaikan Skripsi di Fakultas Dakwah Sekolah Tinggi Agama Islam Attanwir"
Kira2 menentukan samplingnya itu bagaimana? Dan, jikalau menggunakan sampling jenuh itu sudah tepat atau belum pak, sedangkan informannya/sample nya hnya 4 orang dari 40 mahasiswa yg belum menikah dlm satu prodi... Terimakasih🙏🏻
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...Baik Mbak @arifinakhumaidah, pertama ijinkan saya memohon maaf karena baru membalas pesan ini...Jika Anda menggunakan metode kualitatif, yang dipersoalkan bukan jumlah informan, tetapi apakah informan tersebut relevan dengan fenomena yang diteliti...semoga dapat membantu, dan sukses dalam penelitian...terima kasih... :)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh pak
Saya ingin bertanya pak jika judul saya "analisis tingkat pemahaman mahasiswa terhadap Reksadana Syariah dan Reksadana konvensional" menggunakan teknik sampling apa ya pak?
Waálaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...pertama, membaca judul penelitian Anda, sepertinya Anda menggunakan metode penelitian kuantitatif; kedua, di metode penelitian kuantitatif ada beberapa jenis sampling yang dapat digunakan: Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling), Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling), Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling), Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling) dan Sampel Acak Bertingkat (Multi Stage Sampling)...nanti pertimbangan pemilihannya sangat tergantung dari tujuan penelitian...semoga dapat membantu...terima kasih...
Terimakasih pak, sangat bermanfaat
Terima kasih Mbak Siti Apriani, senang mendapat kabar video ini bermanfaat...semoga sehat dan sukses selalu... :)
Pak, bukannya purposive sampling ini untuk penelitian kuantitatif?. Sampling itu milik kuantitatif. Bukannya untuk kualitatif itu lebih kepada "karakteristik infoman", meskipun sama dengan puposive sampling tetapi berbeda krn pada kualitatif lebih kepada saturasi data. Bukan begitu yaa, pak
Assalamualaikum izin bertanya , Pak saya kan judulnya faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam menutup rekening tabungan di bank.... Nah lebih spesifik untuk wawancara ke nasabah bank tsb, atau mantan nasabahnya. Kemudian kalo tekniknya pake metode purposive sampling apakah sudah tepat ?
Waálaikumussalam warahmatullah...Mbak Shelvy, mohon maaf jika terlambat membalas komentar ini...Membaca judul Mbak Shelvy, sebenarnya metode yang digunakan bisa kualitatif atau kuantitatif, tergantung dari pertanyaan dan tujuan penelitian...Jika Mbak Shelvy hendak melakukan generalisasi maka metode kuantitatif yang digunakan, jika hendak mencari kedalaman kajian, Mbak Shelvy menggunakan metode kualitatif...Jika Mbak Shelvy menggunakan metode kualitatif, Mbak Shelvy bisa menggunakan purposive sampling, nanti Mbak Shelvy bisa menentukan karakteristik informan: misalnya: Eks Nasabah Bank Konvensional, Eks Nasabah Bank Syariah, dll dengan mempertimbangkan latar belakang penelitian, masalah dan tujuan penelitian...semoga dapat membantu dan lancar dalam penelitian...terima kasih... :)
Sangat jelas
Baik Mbak Maria, terima kasih sudah berkenan mampir di sini...terima kasih... :)
salam pak ijin bertanya,. apasih alasanya kenapa dalam pengambilan sampel itu minimal 30 org/responden? sampling yang saya gunakan itu accidantal sampling dan obyek yg saya teliti itu wisatawan/pengunjung yg berwisata di suatu tempat rekreasi
Baik Mas @Alfiandy Nasrullah, penentuan sample sangat dipengaruhi oleh tingkat presisi yang dikehendaki oleh seorang peneliti. Semakin tinggi presisi yang dikehendaki, maka semakin besar ukuran sampel, dan sebaliknya semakin rendah tingkat presisi yang dikehendaki maka semakin kecil ukuran sampel yang diperlukan. Semakin besar jumlah sampel maka diyakini lebih mendekati nilai [fakta] sesungguhnya. Ukuran sampel yang besar menguntungkan karena tingkat kesalahan menjadi semakin kecil...Semoga dapat membantu, sukses dan sehat selalu... :)
Asalamualaikum pak, terimakasih pak atas vidionya sangat bermanfaat sekali, disini saya mau bertannya pak, mengenai judul penelitian yang saya ambil, terkait peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat melalui usaha kelompok ternak pak yang menjadi sebuah potensi unggulan di suatu desa, yang saya mau tanyakan.. Untuk teknik penentuan sumber data/informan nya itu pakai Snowball sampling/purposive sampling ya pak... Karna sebenarnya saya blm bgtu mengenal daerah situ pak... Jd masih mau mendatangi ketua kelompok nya... Untuk itu apakah di anjurkan untuk memakai teknik yang Snowball sampling ya pak... Mohon pencerahan nya.. Terimakasih sebelumnya 🙏
Baik Mbak Ilma Diana, membaca bahwa Anda belum mengetahui detail lokasi dan informan, disarankan menggunakan Snowball sampling. Teknik ini memulai penelitian dengan memilih tokoh-tokoh kunci sebagai informannya, nanti informan berkembang sesuai rekomendasi/saran dari tokoh kunci tadi. Selain itu, Anda bisa menambah kriteria untuk memenuhi teknik purpossive sampling, [contoh] seperti informan adalah orang yang terlibat dalam Program minimal 2 tahun dan tinggal di desa tersebut....semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Assalamu'alaikum mohon maaf bapak saya mau bertanya terkait penelitian saya dengan judul peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar kelas VI di MI saya mengambil salah satu kelas VI yakni kelas VI B yang berjumlah 30 siswa, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, yang menjadi pertanyaan saya apakah boleh mengambil penelitian kualitatif dengan semua responden. Mohon maaf pak penyajian dari semua responden tersebut bagaimana nggh. Apakah saya menyimpulkan dari keseluruhan nya dari mulai wawancara satu persatu kemudian, observasi saya🙏🏻 mohon maaf nggh pak saya bingung dalam memahaminya🙏🏻
Waálaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...Baik Mbak Dina, filosofi penelitian kuantitatif dan kualitatif jelas berbeda. Kuantitatif menginginkan generalisasi yang menuntut representatif, sedangkan penelitian kualitatitf menuntut kedalaman. Pertama, pastikan bahwa pertanyaan penelitian memang tepat dijawab dengan metode kualitatif. Kedua, ketika menggunakan metode kualitatif yang ditekankan bukanlah representatif, tetapi apakah informan yang ditemui oleh peneliti benar-benar mengetahui fenomena yang sedang diteliti. Mbak Dina bisa menemui murid dan para orang tua yang muridnya mendapatkan nilai tertinggi, sedang, dan bawah sertaguru-guru yang mengajar di kelas tersebut. Observasi mengamati cara mereka belajar di kelas dan di rumah dan sebagainya dapat dilakukan. Data yang terkumpul kemudian saling dikonfirmasi, semakin banyak data yang saling mendukung/mengkonfirmasi maka temuan penelitian akan semakin kuat dan dipercaya...semoga dapat membantu dan sukses dalam penelitian...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 MashaAllah Tabbarakallah matur suwun nggeh pak🙏🏻😊
Assalamu'alaikum.. mohon maaf pak, saya ingin bertanya.. penelitian saya merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan wawancara terhadap masyarakat dengan kriteria khusus (teknik yg saya gunakan yaitu purposive sampling) . Kriterianya itu merupakan masyarakat yg mengetahui polisi kehutanan dan kegiatan yg dilakukan polisi kehutanan.. dan saya masih bingung cara menentukan jumlah sampel responden yang akan saya wawancarai pak ... Karena saya belum mengetahui jumlah populasi yg memenuhi kriteria tersebut.. mohon pencerahannya pak 🙏
Waálaikumussalam warahmatullah...Baik Mbak Tia, yang pertama, ijinkan kami memohon maaf yang sebesar-besarnya karena ada satu dan lain hal, pesan Mbak Tia baru kami balas....terkait dengan berapa jumlah informan yang harus diwawancarai maka Anda harus memahami pertanyaan, dan tujuan penelitian Anda. Hal utama dalam menentukan informan dalam peneitian kualitatif adalah informan-informan tersebut mampu memberikan data dan informasi kepada peneliti, agar peneliti dapat menjawab pertanyaan penelitian dengan baik. Mengenai jumlah informan itu amat tergantung dari perkembangan di lapangan penelitian. Peneliti bisa berhenti mendatangi informan ketika data sudah jenuh. Makna data jenuh adalah sudah tidak ada lagi informasi baru terkait dengan temuan-temuan penelitian...semoga dapat membantu, semoga sukses dalam penelitian...terima kasih... :)
Assalamualaikum pak terimakasih untuk penjelasan nya saya ingin bertanya judul saya kan "PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING SISWA KELAS II" nah didalam kelas ada 29 siswa namun saya hanya mengambil informan 5 saja, yang saya tanyakan adalah ketika saya ditanya kenapa hanya mengambil 5 informan saja maka yang harus saya jawab bagaimana ya pak dan apakah saya harus menjelaskan di sumber data primer terimakasih
Wassalamu'alaikum
Waálaikumussalam warahmatullah...Baik Mbak Rummaini, untuk hal ini peneliti-lah yang paling mengetahui: Apakah kelima informan tersebut merupakan orang-orang yang paling mengetahui fenomena yang sedang diteliti, dan apakah data yang terkumpul dari kelima orang tersebut telah cukup untuk menjawab pertanyaan penelitian. Meski dalam kualitatif tidak menuntut representatif, tetapi semakin banyak informan yang mampu disodorkan, dan semakin banyak data yang saling mengkonfirmasi maka penelitian tersebut akan semakin dipercaya...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Pak mau tanya, kalo dalam penelitian kualitatif masih menggunakan tes untuk analisis error d kelas 12... Itu busa tidak informannya tidak semua jumlah siswa. Syaratnya apa?
Penelitian y terkait an analysis of students' problem in changing active to passive voice
Baik, terima kasih Mbak@@maylangit9511...jika membaca judul penelitiannya, mohon maaf, saya belum dapat menentukan apakah penelitian ini ber-genre kualitatif atau kuantitatif...silahkan chek kembali pertanyaan dan tujuan penelitian Anda... untuk informan dalam penelitian kualitatif memang tidak menuntut representasi, penelitian kualitatif menuntut informan sebagai sumber data adalah orang yang relevan dan mengetahui/memahami aspek-aspek yang sedang diteliti...semoga dapat membantu, terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 ini kualitatif Pak
@@dwiyantoindiahono804 terimakasih Pak
Assalamualaikum pak saya mau bertanya saya sedang meneliti pengaruh media pembelajara terhadap motivasi beljar disebuah sekolah. Nah satu sekolah itu jumlahnya 72 sisw, satu kelas paling banyak 15 orang. Dan saya ingin mengambil sampelnya di kelas 4, 5 dan 6 yg jumlahnya sebesar 34 siswa. Untuk teknik samplingnya bagaimana y pak ? Saya bisa mengambil teknik apa 🙏
Baik Mbak Dio Liza, berdasarkan uraian Anda nampaknya penelitian Anda lebih dekat kepada penelitian kuantitatif. Pertama, Anda harus menjelaskan argumentasi alasan penelitian menekankan pada Kelas 4,5, & 6. Setelah dijelaskan pada bagian metode --> jika total siswa kelas 4,5,&6 hanya hanya 34 siswa, saya menyarankan Anda untuk mengambil semua siswa menjadi sampel [sample jenuh] dalam penelitian Anda...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Terimakasih pak 🙏🙏
Assalamualaikum pak,izin nanya. Skripsi saya judulnya pola komunikasi dosen dan mhsswa terhdap pembelajaran daring, untuk informan dosennya saya bingung milih kriteria dosennya berdasarkan apa. Mohon sarannya pak kirakira kriteria yg bagaimana yg sesuai dg pembelajaran daring,terima kasih sblmny pak:)
Baik Mbak @Dea Ayu Lestari, pertama, untuk menentukan informan, pastikan bahwa informan yang dipilih merupakan person yang memang mengetahui obyek yang sedang diteliti, dan dipilih menurut kriteria tertentu. Misalnya:
1. Jika ingin melihat pola komunikasi dosen mahasiswa berdasarkan lama kerja dosen, nanti bisa diklasifikasi dosen dengan lama kerja 0-10, 11-20, 21- ke atas. Peneliti memilih beberapa dosen yang memenuhi kriteria ini.
2. Jika ingin melihat pola komunikasi mahasiswa berdasarkan jenis kelamin. Peneliti dapat memilih informan laki-laki dan perempuan.
Intinya coba chek kembali latar belakang penelitian, apa perumusan masalah yang hendak diungkap, dari sini peneliti dapat menentukan siapa informan yang akan ditemui.
Semoga dapat membantu...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 terima kasih byk pakkk,sangatt amat membantu :)
Assalaamu'alaikum warahmatullah wabarakatatuh pak izin bertanya, judul penelitian saya "Peran Guru PAI dalam upaya pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab pada anak di SDN 5 Gelumbang" yang ingin saya tanyakan bagaimana menentukan subjek (siswa) yang ingin dijadikan informan dalam penelitian, siswa di sekolah tersebut berjumlah 600an siswa dari kelas 1-6, makasih pak penelitian saya kualitatif, mohon jawabannya makasih banyak pak 🙏🙏
Waálaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...Baik Mbak Nurul, membaca judul penelitian Mbak Nurul, informan yang relevan sepertinya Para Guru, Orang Tua Siswa dan Siswa. Guru-guru yang dipilih bisa jadi guru yang paling senior, atau minimal sudah mengajar lebih dari 3 tahun di SD ini. Orang tua bisa dipilih dari orang tua siswa yang terpandai/terdisiplin di masing-masing kelas, para pengurus POMG di masing-masing kelas. Siswa bisa dipilih dari siswa yang terpandai/terdisiplin, ketua atau pengurus organisasi siswa dll...Semoga dapat membantu, dan sukses dalam penelitian...terima kasih... :)
Izin bertanya Pak.
Judul skripsi saya analisi unsur gharar dalam jual beli online shop (studi deskriptif pada pelanggan Shopee di Desa X).
Nah yg saya tanyakan, untuk rumusan masalah yg pertama saya ambil "bagaimana bentuk transaksi jual beli online pada shopee".
Untuk mengetahui data bentuk transaksinya apakah saya mencari tahu kpd informan yg di wawancarainya atau bagaimana?
Terimakasih,
@Mas Wildan Arifai, mohon maaf, jika pertanyaan penelitian Anda "bagaimana bentuk transaksi jual beli online pada shopee ?", maka hanya cukup melihat panduan "cara berbelanja di shopee" kemudian di triangulasi dengan hasil wawancara dengan informan yang pernah melakukan transaksi [misal 3 bulan terakhir]...Hal yang spesial dalam penelitian Anda adalah apakah transaksi di Shopee tersebut memuat unsur gharar? di sini yang rumit dan Anda dapat mengkajinya dari banyak perspektif terutama dari literatur kajian ekonomi Islam...semoga sukses...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 terimaksih atas jawabannya Pak. Sangat membantu sekali.🙏🙏
@@HZQ_Chanel sama-sama Mas, semoga sukses selalu...terima kasih... :)
Assalamualaikum bapak, semoga bapak sehat selalu. Izin bertanya pak, Penelitian(qualitative) "Analisis kesalahan mahasantri dalam melafalkan English voiced and voiceless sounds pada saat muhadhoroh kubro Ma'had Al Jamiah"
Fyi, Mubro itu seperti pentas unjuk bakat mahasantri di Ma'had salah satunya dengan speech bahasa Inggris/Arab. Nah, dari ratusan mahasantri hanya beberapa mahasantri yg memiliki kategori terbaik untuk memiliki kesempatan dalam menampilkan English speech.
Yang saya ingin tanyakan ialah, Apakah dalam penelitian saya ini cocok dengan teknik purposive sampling?
Saya masih sangat kebingungan hehe.
Mohon arahan nya bapak
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...Pertama, ijinkan saya meminta maaf karena terlambat merespon komentar Anda; kedua, saya menyarankan Mbak Nala untuk mengecek kembali pertanyaan dan tujuan penelitian, jika Mbak Nala ingin membuat generalisasi kesalahan santri pada acara ini maka Metode yang tepat adalah kuantitatif. Jika Mbak Nala hanya ingin melihat kasus kesalahan pada Santri terbaik (kesalahan sedikit), Santri dengan kesalahan sedang, dan Santri dengan kesalahan banyak dapat dilakukan dengan metode kualitatif karena ia berbicara kasus per kasus. Jika Mbak Nala konsen pada Santri terbaik saja juga boleh, berarti Mbak Nala hendak mendiskripsikan kesalahan oleh santri terbaik, dan berarti itu menunjukkan materi English voiced and voiceless sounds itu adalah yang paling sulit karena santri terbaik pun melakukan kesalahan... semoga dapat membantu, dan semoga sukses...terima kasih... :)
Ijin bertanya pak saya saat ini sedang melakukan penelitian kualitatif gaya hidup nongkrong mahasiswa dikota malang. Dalam penentuan subjek nya saya masih bingung pak kriteria mahasiswa nya harus nya bagaimana dan harus berapa informan yg hrs saya teliti pak? Terimakasih semogaa bapak bisa membantu menjawab hehe
Baik Mbak Widya, dalam kualitatif tidak menekankan tentang berapa informan yang harus diteliti, tetapi pada apakah informan yang ditemui oleh peneliti mengerti fenomena yang sedang diteliti. Meski demikian, semakin banyak informan memungkinkan peneliti untuk melakukan semakin banyak triangulasi, dan tingkat kepercayaannya semakin tinggi. Terkait dengan penelitian Mbak WIdya, Mbak Widya bisa mendatangi tempat nongkrong di Kota Malang dari tempat nongkrong yang dianggap paling mahal hingga ke yang paling murah (mahal, sedang, murah), dari tempat nongkrong yang paling ramai dengan yang paling sepi (ramai, sedang, sepi)...3-5 Informan yang ditemui di tempat bisa dijadikan informan...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
bismillahirrohmanirrohiim, semoga terbaca dan direspon🙏 assalamualaikum bapak, izin bertanya, penelitian saya mengenai kesadaran hukum pelaku UMKM terkait pendaftaran merek. saya bingung untuk pengambilan sampelnya pak 😭🙏 penelitian saya ini kuali.
Baik Mbak @mulyasyafitri491, pada penelitian Anda nampaknya perlu dipertegas, apa rumusan masalah penelitian Anda ini. Jika hendak mengukur tingkat kesadaran hukum pelaku UMKM terhadap pendaftaran merek di Kecamatan X (misalnya) maka Anda harus menggunakan metode kuantitatif, yang penghitungannya berdasarkan rumus tertentu, dan populasi harus ditetapkan di awal. Tetapi jika Anda hendak mengungkap alasan-alasan mengapa banyak pelaku UMKM belum mendaftarkan merek-nya, hambatan, dan tantangan; maka Anda dapat menggunakan metode kualitatif. Anda bisa menemui Ketua Asosiasi Pengusaha Kecil dan Menengah tingkat Kabupaten, pelaku usaha yang sudah mendaftarkan merek dan yang belum, ketua paguyuban pengusaha ekonomi kreatif, makanan, dll. Informan adalah orang yang memahami hal yang sedang diteliti....semoga dapat membantu. dan sukses dalam penelitian...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 masyaallah, terimakasih banyak bapak atas respon arahannya, sehat selalu pak 🙏🏼💐
Terima kasih kembali Mbak@@greentea17-i9f semoga sukses dan sehat selalu... :)
@@dwiyantoindiahono804 aamiin ya Allah, terimakasih pak 🙏🏼
Terima kasih atas ilmunya pak😇🙏, Sangat bermanfaat sekali menurut saya bagi peneliti pemula. Izin bertanya pak, semoga berkenan di jawab. Beberapa video penelitian menjelaskan bahwa ada 3 jenis informan yakni informan kunci, utama dan pendukung. Mohon dijelaskan pak sebab saya belum paham perbedaannya dari segi mana. Selain itu, apakah lembar instrumen wawancara dari ketiga jenis informan tersebut di pisah pertanyaannya pak? 🙏
Baik Mbak Juliana, terima kasih, senang mendapat kabar jika video ini bermanfaat...Sebenarnya, informan memiliki kedudukan yang relatif sama, yaitu orang yang memberikan informasi terkait dengan fenomena yang sedang diteliti. Adapun informan kunci, biasanya digunakan pada teknik pengumpulan data snowball sampling, yang digunakan saat peneliti tidak mengetahui secara mendalam komunitas yang sedang diteliti. Informan kunci (key informant) adalah orang yang nanti akan memberi rekomendasi siapa saja orang yang dapat ditemui dan dapat menjelaskan fenomena sosial selain informan kunci...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Bismillah. Izin bertanya pak.
Jenis penelitian saya itu kualitatif yaitu membandingkan kemampuan terjemahan siswa dikelas 12 IPA 1 dan IPA 2 tersebut menggunakan kamus online dan kamus manual. Di kelas 12 IPA 1 jumlah siswanya 34 orang dan 12 IPA 2 jumlah siswanya 35 orang. Apakah jumlah siswa dikedua tersebut saya jadikan subjek atau bagaimana pak. Dan jika hanya perwakilan disetiap kelas, bisakah di jelas kan mengenai hal tersebut pak? Makash
Baik Mbak @Andi Mentari Nurul Putri, mohon maaf, jika melihat desain penelitian yang ingin membandingkan kemampuan terjemahan siswa dikelas 12 IPA 1 dan IPA 2, sepertinya metode penelitian yang tepat adalah kuantitatif, dengan uji beda pada metode kuantatif, pertanyaan penelitian akan terjawab...tetapi saya belum membaca lengkap proposal penelitian Anda. Metode penelitian kualitatif pada fenomena tersebut misalnya hendak menjawab: bagaimanakah gaya belajar lima siswa peraih nilai tertinggi dan terendah di Kelas 12 IPA 1 dan IPA 2? (ini sekedar contoh)...Saya merekomendasikan Anda untuk kembali melihat latar belakang penelitian di Bab I...semoga dapat membantu, dan sukses selalu...terima kasih... :)
terima kasih pak@@dwiyantoindiahono804 .
sedangkan rumusan masalah dari penelitian saya itu pak, bagaimana kemampuan siswa dalam menerjemahkan teks. dan Bagaimanakah hasil perbandingan hasil terjemahan antara menggunakan kamus manual dan kamus online?
Mbak@@andimentarinurulputri2369, jika membaca pertanyaan penelitian: pertanyaan pertama itu bisa kualitatitf atau kuantitatif, sedangkan pertanyaan kedua itu lebih cendeung kuantitatif...Karena dengan angka akan dengan mudah melihat kemampuan, dan mudah dalam membandingkan (bisa dilakukan uji beda)...terima kasih...
assalamualaikum pak, saya mau bertanya judul saya analisis perbandingan pemberian kredit bank syariah dengan bank konvensional untuk umkm, dan saya menggunakan bri dan bsi untuk objeknya untuk teknik samplingnya menggunakan apa ya pak?
waálaikumussalam warahmatullah...Baik Mbak Nur, pertama, terkait dengan substansi penelitian Anda yang akan melakukan analisis perbandingan pemberian kredit bank syariah dengan bank konvensional untuk umkm (BRI & BSI), saya pikir Anda lebih dominan akan membandingkan dokumen kebijakan pemberian kredit bank syariah dan bank konvensional untuk UMKM; kedua, tentang informan yang dibutuhkan Anda bisa mewawancarai pelaku usaha: mikro, kecil & menengah (misalnya 5 unit usaha yang pada masing-masing level) yang mengakses kredit di kedua Bank untuk mengkonfirmasi apakah kebijakan yang ada di dokumen kebijakan telah dilakukan sesuai dengan kebijakannya...demikian Mbak Nur, semoga bisa membantu...terima kasih...
Assalamu'alaikum pak, saya mau bertanya tentang penyebutan teknik penentuan informan di penelitian kualitatif ini apa ya? Dan apakah bapak ada saran dari para ahli siapa yang sebaiknya di pakai? 🙏 dospem saya menyarankan untuk tidak pakai purposive sampling, karena katanya itu untuk penelitian kuantitatif. Terimakasih sebelumnya pak untuk jawabannya 🙏
Teknik Penentuan Informan dalam penelitian kualitatif biasanya dimasukkan pada pembahasan sasaran penelitian, atau pada Teknik Pengumpulan Data dengan menggunakan wawancara atau FGD. Pada pembahasan ini dapat disampaikan sasaran/ informan yang akan atau telah ditemui peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Selain itu, pada pembahasan sasaran penelitian/wawancara dapat disebutkan karakteristik informan yaitu mendiskripsikan siapa informan dalam penelitian sehingga dapat menunjukkan bahwa informan yang ditemui peneliti benar-benar mumpuni/ mengetahui aspek yang sedang diteliti. Yang sedang kita bahas adalah METODE PENELITIAN KUALITATIF, jadi memang menggunakan purposive sampling/sampel bertujuan. Coba Anda chek kembali pertanyaan penelitian Anda dan metode penelitian apa yang Anda gunakan...semoga dapat membantu...terima kasih...
@@dwiyantoindiahono804 terimakasih untuk jawabannya pak 🙏 saya meneliti tentang konvergensi radio. Baik pak terimakasih, mungkin kesimpulannya, di penelitian kualitatif juga bisa menggunakan purposive sampling, hanya saja penyebutannya bukan sample melainkan informan yaa pak 😊 namun saya belum menemukan harus berdasarkan statement para ahli yang mana mengenai ini. Jazakallahu khairon katsiran pak... 🙏
Mohon maaf pak ada salah ketik ternyata, maksdnya yang pertanyaan pertama 🙏
Harusnya "dospem saya menyarankan untuk tidak pakai purposive sampling karena itu untuk penelitian kuantitatif"
Baik Mas@@MochRidwanKhoerudin, argumentasi penyebutan purposive sampling/sampel bertujuan adalah karena penentuan sampel-nya memang didasarkan pada alasan-alasan tertentu/karakteristik tertentu, sehingga disebut bertujuan/sengaja. Mengapa harus didasarkan alasan-alasan tertentu [misalnya dianggap paling mengetahui objek penelitia] karena memang filosofi kualitatif meyakini bahwa masing-masing orang memiliki pengetahuan yang berbeda-beda tentang objek penelitian, sehingga dipilih orang yang paling mengetahui. Sedangkan pemilihan sampel dalam metode kuantitatif meyakini semua orang memiliki pengetahuan yang sama tentang objek penelitian, sehingga penentuan secara acak dapat dilakukan. Silahkan baca lebih lanjut buku/jurnal tentang Metode Penelitian, semoga sukses...terima kasih...
@@dwiyantoindiahono804 Jazakallahu khoiron katsiran pak 🙏 Alhamdulillah sudah lebih paham. Semoga bapak sehat selalu
Izin bertanya pak. Apakah hasil penelitian yang datanya bersumber dari purposive sampling atau snowball sampling dapat digunakan untuk menggeneralisir populasi yang lebih besar?
@Mas Dendi Zainuddin Hamidi, penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk mencapai generalisasi sebagaimana tujuan penelitian kuantitatif...Penelitian kualitatif dilakukan untuk mencapai kedalaman atau penjelasan terhadap suatu fenomena dari informan-informan yang diyakini mampu menjelaskan fenomena tersebut...terima kasih...
Izin bertanya pak, jika judul proposal saya persepsi masyarakat terhadap budaya hidup sehat maka yang cocok menjadi informan nya siapa saja ya pak karena saya menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, mohon bantuan nya ya pak
Baik Mbak Farida, penelitian kualitatif lebih tepat digunakan untuk mengungkap hal yang unik/khas. Peneliti kualitatif harus memberikan argumentasi mengapa pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian hanya dapat ditemukan dan dicapai dengan metode kualitatif. Karena alasannya yang khas maka pemilihan informan harus ditentukan dengan alasan yang spesifik (purposive sampling). Sehingga ketika hendak memilih informan, peneliti harus memastikan bahwa orang-orang yang dipilih dapat membantu menjawab pertanyaan penelitian. Jadi silahkan buka latar belakang, perumusan masalah dan tujuan penelitin, dari sana Anda dapat merancang informan yang tepat yang dapat membantu menjawab pertanyaan dan mencapai tujuan penelitian...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Penelitian kuantitatif
Assalamu'alaikum pak, izin bertanya mengenai teknik sampling yang saya ambil pada judul penelitian saya.
Judulnya: "efektivitas pembelajaran berbasis daring bagi mahasiswa pendidikan matematika universitas A di masa Pandemi covid-19"
awalnya saya memilih subjek penelitian: 10 responden (jumlahnya ngasal) pada masing2 angkatan 2017-2021 dengan alasan ingin mengetahu dan mendeskripsikan perbedaan situasi pada setiap angkatan (angkatan 2017-2019 merasakan pandemi di pertengahan dan akhir masa studinya, sedangkan 2020-2021 merasakan pandemi di awal masa studinya)
Menurut bapak, apakah responden yang saya pilih terlalu banyak? dan apakah teknik sampling yang sesuai dengan penelitian saya ini?
sedikit informasi lagi, instrument primernya adalah angket online, dan sekundernya adalah wawancara dgn 4 mhswa angkatan 2017.
mohon informasinya bapak, jika ada kritik dan saran aangat saya harapkan terimakasih dan sehat selalu pak :)
Waálaikumussalam warahmatullah...Baik Mbak Tria, membaca penjelasan singkat Mbak Tria dan istilah yang digunakan (misalnya: angket online sebagai instrumen primer), maka sebenarnya Metode Penelitian yang digunakan adalah Metode Kuantitatif. Jika menggunakan kuantitatif dan hendak melakukan generalisasi untuk angkatan-angkatan tersebut maka Mbak Tria harus menentukan populasi, dan menghitung jumlah sample menggunakan rumus. Rumus statistik tersebut nanti akan membimbing berapa besar margin of error, tingkat kepercayaan, dan besaran sample yang layak untuk penelitian Mbak Tria. Jika jumlah sample sudah diketahui, teknik penentuan sample secara acak sederhana (simple random sampling) dapat dilakukan pada masing-masing angkatan.
Jika penelitian menggunakan metode kualitatif, Mbak Tria harus menemukan tema khas/unik pada masing-masing angkatan sehingga penelitian pada angkatan yang ditunjuk menjadi relevan atau layak diteliti. Jika menggunakan metode kualitatif, penentuan informan ditentukan secara purposive (bertujuan/sengaja), informan yang dipilih dianggap paling mengetahui fenomena yang sedang diteliti. Metode kualitatif tidak mempermasalahkan jumlah informan, tetapi apakah informan yang dipilih oleh peneliti benar-benar mengetahui fenomena yang sedang diteliti.
Semoga dapat membantu dan sukses dalam studi...terima kasih... :)
Assalamu'alaikum, saya sedang menyusun skripsi kualitatif. Dospem saya minta langsung sy wawancara 200 responden, saya bingung penulisan di bagian sub bab populasi dan sampel nya harus pakai rumus dan teori siapa,bagaimana ya pa cara menuliskan dan pakai teori siapa kalau 200sampel? krn dospem sy sdg sulit di hubungi.
Wa'alaikumussalam warahmatullah...@Mbak Nurika Ayu Tiara, pertama tujuan penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif tujuannya adalah penjelasan yang mendalam, sedangkan penelitian kuantitatif adalah untuk menggeneralisasi; dengan tujuan ini penelitian kualitatif tidak menuntut jumlah informan tertentu, yang terpenting adalah informan-informan tersebut benar-benar mampu untuk menjelaskan fenomena yang sedang diteliti, dan peneliti dapat melakukan triangulasi penelitian dengan baik; kedua, istilah responden, populasi dan sample sebenarnya lebih dekat dengan penelitian kuantitatif, karena dibutuhkan rumus tertentu untuk bisa menentukan jumlah sample, derajat kepercayaan dan margin of error penelitian; ketiga, coba diskusikan kembali pertanyaan dan tujuan penelitian Anda dengan dosen pembimbing Anda, sampaikan dengan santun apa yang Anda tidak pahami, dan apa yang perlu dosen pembimbing ketahui tentang penelitian Anda. Semoga sukses... terima kasih... :)
Nah maka dr itu pak saya bingung sekali pak krn dospem sy kekeh mematok sy hrs wawancara 200 responden penulisannya hrs seperti apa. Sedangkan materi yg bapa jelaskan sy mengerti sekali. Terimakasih atas jwbnnya pak, semoga sy bisa berdiskusi dgn baik nanti dengan dospem saya.
@@yusufs9163 allhamdulillah skrng sudah selesai dan lulus. Dikarenakan pandemi saya meminta keringanan dan dospem saya memberi keringanan untuk menyebar kuesioner melalui google form 100orang dan wawancara langsung 50orang dan kuesioner tulis 50orang
@@yusufs9163 tp tetap pakai 200responden
@@yusufs9163 sepertinya tidak juga krn saya liat dr penelitian kualitatif sblmnya ada juga yg msh pakai istilah responden di dlm penelitiannya. Ada juga yg pakai istilah informan dan subjek untuk penyebutan respondennya. Tp cara kerjanya kan memang beda sekali dengan kuantitatif walaupun pakai penggunaan katanya sama sih gak masalah selagi dospem sendiri tidak mempermasalahkan
Assalamu'alaikum pak, saya mau tanya penelitian saya kualitatif apa bisa pakai kuesioner untuk teknik pengumpulan data nya? Dan bagaimana pam cara mendeskripsikan hasil penelitian nya?
Terimakasih pak :)
Wa'alaikumussalam warahmatullah...Baik Mbak Nadia Hilwi, saya menyarankan Mbak Nadia untuk membaca buku Metode Penelitian Kualitatif, khususnya pada teknik pengumpulan data. Pada Metode Penelitian Kualitatif, teknik pengumpulan data berbentuk: Wawancara, Focus Group Discussion (FGD), Observasi dan Dokumentasi. Teknik pengambilan data menggunakan kuisioner biasanya digunakan pada Metode Penelitian Kuantitatif, dengan menyusun instrumen penelitian berdasarkan definisi konsep dan operasional yang disusun terlebih dahulu. Semoga dapat membantu, terima kasih...
Assalamualaikum Bapak, izin bertanya pak, dalam penelitian kualitatif yang sedang saya lakukan saat ini tentang efektivitas penerapan e-Kelurahan di Kota Padang, ada 11 kelurahan yang saya mau di teliti, karena keterbatasan penelitian, saya ingin mengerucutkan 11 kelurahan ini menjadi 2 atau 3 kelurahan saja, namun tidak menemukan kriteria khusus pemilihan kelurahan yang paling menggambarkan fenomena karena keadaan di semua kelurahan hampir sama. Karena pada awalnya sata salah persepsi, memilih 2 atau 3 kelurahan dengan alasan generalisasi atau representasi dari kelurahan yang lain, padahal dalam kualitatif tidak ada konsep generalisasi seperti ini. Dalam kasus seperti ini, bagaimana teknik pemilihan lokus penelitian dan informan yang harus dilakukan pak ? terimakasih .
Waálaikumussalam warahmatullah...Baik Mbak Widya, saran saya, silahkan telusuri kembali data yang dimiliki adakah kelurahan yang "terbaik" dan atau yang "terburuk" dalam penerapan e-kelurahan, nanti Mbak Widya berdasarkan temuan tersebut dapat mengawali keingintahuan: mengapa satu kelurahan menjadi terbaik dan mengapa kelurahan lain tidak dapat maksimal. Tujuan penelitian Anda nanti bisa menemukan faktor kunci efektifitas penerapan e-kelurahan di sana...semoga dapat membantu, dan semoga sukses penelitiannya...terima kasih...
Pak izin bertanya, saya pernah baca, kalau kualitatif itu pakai purpose sampling dan ada juga yang bilang kalau kualitatif itu tidak pakai purposive sampling. Jadu yang bener itu yang mana pak ??
Baik Mbak @jesicar2248, untuk istilah purposive sampling biasanya memang sering digunakan dalam metode penelitian kualitatif...meskipun istilah "sampling" dalam metode penelitian kualitatif tidak begitu tepat karena dalam metode penelitian kualitatif istilah yang lebih tepat adalah "informan" bukan "sample"...semoga dapat membantu dan sukses selalu...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 oh begitu ya pak, jadi lebih tepat nya kalau kualitatif pakai apa pak ?? Jadi kalau tidak begitu tepat menggunakan purpose sampling, kenapa masih di pakai pak ??
Assalamualaikum pak ijin bertanya, judul penelitian saya yaitu analisis Kesulitan belajar kosakata bahasa Arab dalam pembelajaran bahasa arab.
bila siswa berjumlah 35, maka berpa sampel yg dapat saya ambil untuk sesuai judul saya? Terima kasih
Waálaikumussalam warahmatullah...Baik Mas Hafidz, mohon maaf jika terlambat komentar ini...Jika Mas Hafidz menggunakan istilah sampel, asumsi saya, penelitian Mas Hafidz menggunakan metode kuantitatif, jika populasi hanya 35, saya menyarankan seluruh siswa dijadikan sample...Jika Mas Hafidz menggunakan metode kualitatif, maka Mas Hafidz bisa menentukan informan dengan purposive sampling, misalnya melakukan wawancara dengan siswa yang nilainya terburuk, standar (rata-rata), dan terbaik, serta guru bahasa arab lain...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 untuk siswa yang d ambil brp kalau kualitatif
@@dwiyantoindiahono804 terima kasih
Selamat siang pak. Izin bertanya, saya mahasiswi smeter akhir yg sedang menggarap skripsi. Dalam skripsi, saya menggunakan metode kualitatif tentang tingkap pahaman pelaku usaha mikro di suatu kecamatan. Untuk pengambilan informan nya itu bagaimana ya pak agar bisa mewakili semua pelaku usaha mikro di kecamatan itu?
Baik Mbak Siti Mulyanah, mohon maaf terlambat membalas komentar ini...Jika Mbak Siti hendak melakukan generalisasi, maka metode yang digunakan adalah kuantitatif, Jika Mbak Siti hendak mengkaji secara mendalam Mbak Siti dapat menggunakan metode kualitatif. Hal ini amat tergantung dari latar belakang, pertanyaan, dan tujuan penelitian. Pengambilan informan dalam metode kualitatif tidak didesain untuk mencapai keterwakilan/representasi, tetapi pemilihan berdasarkan karakteristik informan sesuai dengan pertanyaan dan tujuan penelitian. Informan yang dapat dipilih dalam penelitian Mbak Siti misalnya: Pelaku usaha mikro yang telah memiliki usaha 1-5 tahun, 6-10 tahun, lebih dari 10 tahun, pengelola/ pendamping program bantuan untuk pelaku usaha mikro di desa, kecamatan, dan kabupaten dll...semoga dapat membantu....terima kasih... :)
Assalaamu'alaikum pak, mohon izin bertanya..
Penelitian saya tentang Peran pengawas dalam meningkatkan kinerja kepala madrasah di Kabupaten Garut. Rencananya saya ingin mengambil informan dari 3 tingkatan madrasah (MI, MTs, MA). Sepemahaman saya setelah mendengar penjelasan bapak dan membaca bbrp komentar, point penentuan informan dlm penelitian kualitatif itu ialah hrs menentukan kriteria khusus informan tsb (mohon koreksi jika keliru pak). Lalu saya menentukan kriteria informan yakni kepala madrasah swasta krn memiliki permasalahan yg sama (SDM yg kurang memenuhi standar kualifikasi). Namun dosen saya menyarankan utk menambahkan kepala madrasah Negeri dengan pertimbangan sebagai pembanding. Saya masih bingung pak untuk menentukan kriteria kepala madrasah negeri nya harus bagaimana? Karena jika dilihat di lapangan, kepala madrasah negeri sudah memenuhi standar kualifikasi. Mohon bantuan nya pak🙏🏻 terima kasih
Waálaikumussalam warahmatullah...Baik Mbak Siti, pertama ijinkan saya memohon maaf karena baru merespon pesan Anda ini...Mbak Siti, saya mengajak Mbak Siti untuk membuka kembali latar belakang, pertanyaan dan tujuan penelitian Anda. Mbak Siti kemudian dapat merenungkan kembali siapa yang akan menjadi informan atau orang yang paling mengetahui jawaban dari pertanyaan penelitian. Jika concern penelitian Mbak Siti adalah peran pengawas dalam meningkatkan kinerja kepala madrasah, saya sepakat dengan pembimbing jika kepala madrasah yang menjadi informan setidaknya harus menggambarkan kepala madrasah negeri maupun swasta. Karakteristik informan dalam penelitian Mbak Siti bukan pada status kepala madrasahnya, tetapi bisa lebih spesifik, misalnya: Kepala Madrasah (negeri atau swasta) yang sudah menjabat paling sedikit selama 6 bulan atau 1 tahun sehingga bisa meyakinkan bahwa kepala madrasah tersebut sudah memiliki pengalaman berinteraksi dengan pengawas secara memadai, sehingga dapat membantu memberi jawaban pertanyaan penelitian....semoga dapat membantu, dan sukses...terima kasih... :)
Assalamualaikum pak. Perkenalkan saya Fikriyyah pak. Izin bertanya pak.
Judul penelitian saya perilaku konsumsi mahasiswa dalam perspektif ekonomi islam. Yang saya ambil penelitian tersebut mahasiswa angkatan 2018-2019. Itu berjumlah 1250 pak. Jika saya mengambil 20 mahasiswa saja apakah bisa pak, dan saya ingin menggunakan teknik sampling ini pak. Dan dari 20 mahasiswa tersebut saya sudah dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam penelitian saya pak, jdi bagaimana menurut bapak apakah saya tetap menambah jumlah informan pak. Mohon sarannya pak 🙏 .Terimakasih
Wa'alaikumussalam warahmatullah...Baik Mbak Fikriyyah, pertama kali saya ingin mengajak Mbak Fikriyyah untuk melihat pertanyaan dan tujuan penelitian. Jika penelitian Anda ingin menggeneralisasi bahwa penelitian Anda merupakan cerminan/representasi dari 1250 maka Anda harus menggunakan penelitian kuantitatif yang besaran sample-nya ditentukan oleh seberapa besar margin of error dan tingkat kepercayaan yang dikehendaki oleh peneliti. Tetapi jika penelitian Anda hendak meneliti hal-hal khusus/unik/spesifik dan mendalam maka penelitian Anda menggunakan metode kualitatif yang tidak menuntut keterwakilan, tetapi lebih kepada apakah informan yang ditemui peneliti merupakan orang yang paling mengetahui tentang fenomena yang sedang diteliti...semoga dapat membantu dan sukses dalam penelitian Mbak Fikriyyah... :)
@@dwiyantoindiahono804 kebetulan penelitian saya kualitatif pak.
Terimakasih atas saran dan masukan nnya pak 🙏
Terima kasih kembali...semoga penelitiannya sukses Mbak @@fikriyyahfikriyyah3836 ... :)
Aamiin 🤲
Terimakasih pak
Tengkyu pa
Terima kasih @RizSensei98...semoga sukses dan sehat selalu... :)
Materinya sangat bermanfaat pak👍
@Mbak Roselindams 7, terima kasih banyak... semoga bermanfaat... :)
Assalamualikum pak, judul sy mengenai persepsi guru bahasa inggris terkait kebijakan rpp 1 lembar di sekolah SMA A, nah itu pngambilan sample nya pake purvosing sample/snowball sample ya pak, saya stuck di bab 3. Terimakasih bapak🙏
Waálaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...Baik Mbak Lani, jika hendak melakukan generalisasi di SMA A maka metode penelitian yang tepat adalah Metode Penelitian Kuantitatif (setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden/sample), jika hendak mengungkap hal yang lebih mendalam terkait dengan RPP 1 lembar, maka harus mendapatkan argumentasi yang spesifik mengapa penelitian itu dilakukan, setelah itu menentukan siapa saja yang paling relevan (paling mengetahui hal tersebut), di sini lah penentuan informan secara purposive (bertujuan) dapat dilakukan...semoga dapat membantu, terima kasih...
@@dwiyantoindiahono804 thankyou so much bapak atas jawabannya🙏
terima kasih kembali Mbak @@lanireza4105, semoga sukses penelitiannya... :)
Assalamualaikum pak, judul skripsi saya "Peranan guru bimbingan dan konseling dalam membantu penyesuaian diri siswa dimasa pandemi covid19" kemudian saya menggunakan sumber data primer dan sekunder. Dalam sumber data primer sya menggunakan guru BK dan siswa kelas 8, tetapi saya masih bingung pak untuk menentukan berapa siswa untuk sya wawancarai. Apakah bapa bisa membantu saya untuk menentukan brp siswa yang harus sya wawancara nantinya, saya menggunakan penelitian deskriptif kualitatif🙏
Waálaikumussalam warahmatullah...Baik Mbak Pricila, yang pertama, ijinkan kami memohon maaf yang sebesar-besarnya karena ada satu dan lain hal, pesan Mbak Pricila baru kami balas...terkait dengan berapa jumlah siswa yang harus diwawancarai maka Anda harus memahami pertanyaan, dan tujuan penelitian Anda. Hal utama dalam menentukan informan dalam peneitian kualitatif adalah informan-informan tersebut mampu memberikan data dan informasi kepada peneliti, agar peneliti dapat menjawab pertanyaan penelitian dengan baik. Mengenai jumlah informan itu amat tergantung dari perkembangan di lapangan penelitian. Peneliti bisa berhenti mendatangi informan ketika data sudah jenuh. Makna data jenuh adalah sudah tidak ada lagi informasi baru terkait dengan temuan-temuan penelitian...semoga dapat membantu, semoga sukses dalam skripsi...terima kasih... :)
Terimakasih pak 🙏
@Mbak Inda Dewi Rahayu, terima kasih banyak... semoga bermanfaat... :)
Assalamualikum pak saya mau bertanya apakah penelitian kuantitaif bisa menggunakan purposive sampling ?
Wa'alaikumussalam warahmatullah, baik Mbak Dio Liza, filosofi dari penelitian kuantitatif adalah menganggap semua anggota populasi adalah homogen, memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih, sehingga basis acak pada penelitian kuantitatif menjadi penting untuk menghindari peneliti mengarahkan hasil penelitian dan dapat mengungkap yang sebenarnya pada sample yang terpilih. Sedangkan informan dalam penelitian kualitatif dipilih berdasarkan tujuan tertentu/karakteristik tertentu, sebab penelitian kualitatif hendak mencari sesuatu yang unik/khas dan mendalam. Informan dipilih karena dianggap mengetahui fenomena yang sedang diteliti. Semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Izin bertanya Bapak, penelitian saya penelitian kualitatif dan sampel penelitian saya itu nasabah tabungan pak, namun cara penyebaran angketnya itu dengan cara menitipkan angket ke pihak Lembaga Keuanganya. Yg ingin saya tanyakan, cara menentukan teknik dan jumlah sampelnya itu bagaimana pak? Dan rumus apa yg sebaiknya digunakan? Terimakasih.
Bak Mbak Lisa Izzah, penelitian kualitatif biasanya menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi & FGD. Istilah yang digunakan untuk penelitian kualitatif yang tepat adalah informan bukan sampel. Jika Anda menggunakan wawancara terstruktur secara tertulis, Anda dapat memilih informan yang dapat memastikan dapat membantu Anda untuk menjawab pertanyaan penelitian. Jika Anda menggunakan metode kuantitatif, penentuan sampel amat ditentukan oleh jumlah populasi, karena akan berbicara tentang margin of error dan tingkat kepercayaan. Pencarian jumlah sampel biasanya menggunakan perhitungan rumus statistik tertentu, dan Anda bisa mengkonfirmasi jumlah sampel yang dihitung secara manual dengan jumlah sampel yang dihitung secara mesin/otomatis/online melalui banyak website penghitung sampel yang disediakan secara gratis....Semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Iya bapak terimakasih atas jawabannya. Untuk angket sendiri apakah bisa digunakan dalam penelitian kualitatif bapak? Semisal iya nanti jawaban angketnya nanti diuraikan atau bagaimana. Terimakasih
Baik Mbak, jika angket yang Anda maksud adalah wawancara tertulis bisa dilakukan, tetapi tidak disarankan karena peneliti tidak dapat menangkap gestur, mimik dan intonasi informan saat menjawab pertanyaan penelitian. Padahal hal-hal tersebut dalam penelitian kualitatif dibutuhkan agar peneliti dapat menyelami fenomena yang sedang diteliti. Solusinya, peneliti harus melengkapi data dari informan yang diwawancara lansung, dan data dari sumber lain seperti observasi, dokumentasi dan FGD. Triangulasi dapat dilakukan dengan lebih baik jika sumber data bervariasi. Semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Baik Mbak@@lisaizzah5780, jika angket yang Anda maksud adalah pertanyaan tertulis (wawancara tertulis) maka ini dapat dilakukan dalam penelitian kualitatif, tetapi jika angket yang Anda maksud adalah kuisioner yang nanti jawabannya akan diolah dalam rumus statistik maka ini adalah bagian dari jenis penelitian kuantitatif...semoga dapat membantu, terima kasih... :)
assalamualaikum.wr.wb
pak karena PA saya susah dihubungi jadi saya nyari di youtube dan ketemu youtube bapak, saya mau bertanya pak, saya sedang menyusun proposal skripis yang berjudul peran komunikasi interpersonal pada pasangan suami istri yang menjalani long distance marriage di masa pandemi memakai metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi tapi saya bingung menentukan teknik sample menngunakan teknik apa pak, karrna informan saya berbeda beda daerah, apakah bisa menngunakan purvposive sampel?
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...Baik Mbak Lulu, pertama, ketika Anda menggunakan pendekatan fenomenologi, maka di latar belakang Anda harus mendeklarasikan bahwa penelitian Anda itu memang unik (memiliki fenomena yang berbeda/khas). Karena sudah deklarasi kasusnya unik, maka informan penelitian ini juga harus menyesuaikan. Karakteristik informan Anda harus meyakinkan dapat menjelaskan fenomena yang sedang diteliti. Mengenai informan yang berbeda-beda daerah, maka Anda harus menjelaskan bahwa Anda meneliti kasus/fenomena-nya bukan mengacu pada wilayah tertentu, sehingga informan dipilih berdasarkan karakteristik informan yang telah ditentukan. Semoga dapat membantu...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 baik pak terimakasih penjelasannya. vidio bapak sangat membantu mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi terimakasih pak.😊
Assalamu'alaikum Pak. Semoga sehat selalu ya..
Saya izin bertanya Pak. Saya menggunakan penelitian kualitatif dengan judul "kontribusi ibu rumah tangga dam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga nelayan" dengan purposive sampling, jika saya hanya mengambil 10 responden apakah bisa? Sebenarnya apakah ada rumus minimum untuk pengambilan sampel pada penelitian kualitatif? Itu saya ambil 10 asal sebut saja hehe
Terima kasih sebelumnya Pak
Waálaikumussalam warahmatullah...Baik Mbak Siti Fadhillah, penelitian kualitatif tidaklah hendak mencari generalisasi atau mencakup responden yang luas. Penelitian kualitatif lebih fokus pada mencari penjelasan yang mendalam tentang suatu fenomena. Berdasarkan uraian sekilas tentang judul penelitian Anda, saran saya Anda mengerucutkan pada beberapa fenomena tentang ibu rumah tangga yang berjuang dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga di kelompok nelayan. Anda dapat mencari sesuatu yang khas tentang aktivitas yang dilakukan para ibu tersebut. Kuncinya adalah Anda harus menemukan sesuatu yang khas atau kasus yang unik sehingga penelitian kualitatif menjadi relevan. Selain itu, tentu saja pilihan menggunakan metode adalah sangat tergantung dengan pertanyaan penelitian. Metode penelitian adalah cara mencari jawaban pertanyaan penelitian...semoga dapat membantu, terima kasih...
@@dwiyantoindiahono804 Baik Pak, terima kasih atas penjelasannya
Assalamu'alaikum wr wb. Izin bertanya pak, jadi saya kan rencana ambil masalah mengenai victim blamming. Judul penelitian saya "persepsi mahasiswa sosiologi agama terhadap victim blaming di fakultas ilmu sosial uin sumatera utara". Untuk rumusan masalahnya
1. Bagaimana situasi kekerasan seksual di FIS UINSU? (ada tidak kekerasan seksualnya)
2. Bagaimana persepsi mahasiswa Sosiologi Agama terhadap kekerasan seksual di FIS UINSU? (teknik pengumpulan data sebar kuosioner)
3. Bagaimana persepsi penanganan kekerasan seksual di FIS UINSU? (wawancara civitas akademik, psga, dekan kemahasiswaan, dsb).
Saya belom dapet data primer (kasus kekerasan yg ada di kampus), hanya data sekunder (grafik kekerasan seksual di ptn indonesia dari jurnal). Makanya sekalian penelitian sama cari datanya, dan besok rencana minta data populasi mahasiswa sosiologi agama.
Jadi kemarin ps 2 bilang bahwa penelitian sata ini harus tau populasinya dulu, baru nentuin sampel pakai rumus slovin. Margin erornya 5% atau 10% pak? setelah itu baru pilih mau pakai simple random sampling. Nah, simple random sampling kan sampling acak, tanpa memperdulikan strata disitu/semua orang punya hak yg sama buat jadi sampel. Jadi nanti kira2 teknik pengumpulan datanya gimana itu pak? apakah pakai kuosioner? kalau kuosioner kira- kira indikator pertanyaan apa aja yg dibuat? kalau pakai kuosioner pakai skala lagi kah pak?. Semisal kalau populasi mahasiswa sosiologi agama 3000 orang pak, sampelnya apakah banyak pak? Mohob bantuannya ya pak 🙏🥺
penelitian saya kualitatif pak
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...Baik Mbak Nurhalimah, melihat pertanyaan penelitian dan sedikit penjelasannya, untuk pertanyaan pertama dan kedua lebih tepat menggunakan metode kualitatif, dan untuk pertanyaan kedua, lebih tepat menggunakan metode kuantitatif. Sehingga Mbak Nurhalimah dapat menggunakan mix method (metode campuran), tetapi saya lebih menganjurkan Mbak Nurhalimah konsentrasi di satu metode saja, dengan cara mengurangi pertanyaan penelitian. Kecuali Mbak Nurhalimah bersiap mengeluarkan energi ekstra. Untuk Metode Kuantitatif khususnya penghitungan jumlah sample, salah satunya Anda bisa menggunakan rumus Slovin atau menggunakan penghitungan sample online yang tersedia di internet (tinggal menyebutkan jumlah popolasi, margin of error dan tingkat kepercayaan yang dikehendaki). Setelah mendapatkan jumlah sampel, Mbak Nurhalimah bisa menggunakan pemilihan responden secara sederhana saja (simple random sampling) sesuai jumlah sampel dari mahasiswa di FIS UINSU. untuk pertanyaan kuisioner, silakan disesuaikan dengan pertanyaan pokok penelitian...Semoga dapat membantu...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 terima kasih penjelasannya pak sangat membantu 🙏, saya sudah paham. ternyata memang bener pake mix methods .
pak kalau boleh tahu, perbedaan pendekatan dan jenis penelitian kualitatif deskriftif sama kualitatif saja dimananya pak? kualitatif itu jenis penelitiannya, deksriftif itu metode/pendekatannya ya pak? saya memakai referensi buku sugiyono
Pak apakah dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan tanpa mengetahui jumlah populasi?
Pemilihan metode penelitian, sangat tergantung dari pertanyaan dan tujuan penelitian. Penelitian kualitatif tidak ingin mencapai generalisasi, sehingga ia tidak harus memenuhi sample yang merepresentasikan suatu populasi sebagaimana metode kuantitatif. Hanya saja, seorang peneliti kualitatif pun harus memahami objek yang sedang ditelitinya. Pengetahuan yang memadai termasuk jumlah populasi jika relevan dalam penelitian kualitatif harus tetap dicari...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Maaf mau tanya, kalo jumlah informan nya hanya satu apakah boleh yaa ? Terimakasih
Baik Mas Hanafi, mohon maaf jika terlambat membalas komentar ini...Pertanyaan balik yang harus dijawab adalah apakah memang hanya satu orang informan yang mengetahui fenomena yang diteliti? Penentuan informan sangat tergantung dari pertanyaan dan tujuan penelitian, informan adalah pihak yang diyakini peneliti mengetahui secara mendalam fenomena yang sedang diteliti...semakin banyak informan, maka data akan banyak terkonfirmasi (triangulasi), dan ini akan meningkatkan kredibilitas peneliti dan penelitian yang dilakukan...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Barakallah Pak
Aamiin...wafiiki barakallah... terima kasih banyak @Mbak Putri Risdiani...semoga bermanfaat... :)
Maaf Pak saya izin bertanya, jika penelitian saya terkait strategi penghidupan pekerja di sektor transportasi di masa pandemi, apakah purposive sampling cocok untuk digunakan? Atau apakah bapak ada rekomendasi teknik sampling yang paling cocok?
Mohon jawabannya Pak, terimakasih banyak
Dan apakah kriteria jenuh dipakai semua teknik sampling penelitian kualitatif Pak?
@Dian Eky, Jika (pertanyaan &) tujuan penelitian Anda hendak menjelaskan bagaimana strategi survivalitas pekerja sektor transportasi di masa pandemi, penelitian kualitatif nampaknya memang lebih tepat. Informan yang Anda pilih itu sebenarnya otoritas peneliti penuh, seorang peneliti kualitatif harus punya argumentasi kriteria informan yang ia pilih. Jangan terlalu terjebak untuk mendetailkan jenis purposive sampling, yang penting Anda punya argumentasi kriteria pemilihan informan. Kriteria informan itu misalnya: Pengusaha transportasi (besar & kecil, pemilik armada banyak & tunggal), Supir (Bus, Angkutan Kota, Angkutan Desa atau...yang telah bekerja lebih dari 10 tahun, 5 sampai 10 tahun, dan kurang dari 5 tahun), Kernet (bisa sama dengan supir), pengurus Paguyupan/ koperasi Supir/ Angkutan Kota/ Desa...atau Anda punya kriteria lain yang dapat menunjukkan bahwa informan Anda adalah memang orang yang paling mengetahui apa yang sedang Anda teliti... Semoga dapat membantu, dan semoga sukses dalam penelitian...Terima kasih... :)
Alhamdulillah terimakasih banyak atas pencerahannya Pak😊
Izin bertanya pak 🙏 saya Laela ingin menanyakan perihal jurnal penelitian yg saya akan teliti, saya ambil judul "Pengaruh Motivasi dan kemampuan kerja terhadap kinerja karyawan pada usaha ikan", saya kesulitan dalam menentukan metodenya pak karna kalo menggunakan metode kuantitatif itu kan harus menggunakan kuisioner, sedangkan responden yg saya dapatkan tidak menggunakan hp jadi susah dalam menyebarkan kuesioner nya, bisa ga yah pa menggunakan metode kuantitatif tetapi pengolahan datanya dari kualitatif, menurut bapak gimanah yah pak🙏🙏🤕🥺
Terima kasih Mbak @laelamaftukah9966...pertama, ijinkan saya memohon maaf, karena baru membalas pesan ini...untuk teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner, ini bisa dilakukan secara manual...dan karena judul Anda sudah menggambarkan metode kuantitatif, maka Anda harus menggunakan teknik analisis data kuantitatif...semoga penelitian Anda lancar dan sukses...terima kasih... :)
Memilih sampel IQ seseorang metode kualitatif bagaimana ya pak?
Assalamualaikum pak izin bertanya, jika saya ingin meneliti pada satu sekolah dan ingin meneliti guru yg PNS saja tetapi guru pns hanya berjumlah 7 orang, pada penelitian kualitatif. Apakah bisa pak hanya 7 orang?
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...Baik Mbak Ade Elsi Sundana, penelitian kualitatif itu tidak mengejar representasi, sehingga penelitian dengan jumlah 7 orang pada konteks Anda sangat memungkinkan. Hanya saja pertegas kembali pertanyaan dan tujuan penelitian Anda, dan pastikan bahwa ketujuh guru tersebut memang informan yang tepat untuk memberi informasi dalam rangka mencari jawaban pertanyaan penelitian Anda. Semoga dapat membantu...semoga sukses dan sehat selalu... :)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Pak. Izin bertanya, judul saya adalah "Analisis Pengelolaan Keuangan Pada UMKM di Kabupaten A". Kira-kira penentuan sampelnya bagaimana ya pak?
Terimakasih sebelumnya 🙏
Waálaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...Baik Mas Kadir, silakan melihat latar belakang, pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian. Setelah itu, baru ditentukan metode yang tepat. Keterangan judul Mas Kadir terlalu singkat untuk menyimpulkan apakah penelitian Mas Kadir menggunakan metode kuantitatif atau kualitatif. Tetapi jika menunjuk Generalisasi di Kabupaten A, sepertinya metode yang digunakan lebih condong ke metode penelitian kuantitatif...terima kasih...
Bismillahirrahmanirrahiim
Semoga terbaca dan dijawab.
Pak, saya melakukan penelitian terhadap teks argumen siswa untuk mencari level critical thinking mereka.
Bisa dikatakan penelitian saya ini adalah kualitatif. Jumlah populasinya ada 80 orang. Kira kira rumus apa atau teori siapa yang bisa saya gunakan ya, Pak?
Terima kasih sebelumnya, Pak.
Baik Mas...mohon maaf baru merespon pesan Anda...untuk jumlah populasi 80 orang, jika penelitian Anda menggunakan metode kuantitatif saya merekomendasikan seluruh anggota populasi menjadi sample/responden atau disebut dengan sample jenuh...tetapi jika penelitian Anda kualitatif, Anda bisa memilih responden berdasarkan kriteria tertentu, misalnya: 5 anak dengan nilai tertinggi, 5 anak dengan nilai rata-rata, dan 5 anak dengan nilai terendah, tentu saja nanti saat menampilkan data, anak-anak tersebut diceritakan dengan inisial yang tidak dikenali sehingga melindungi informan...tetapi Anda bisa membuat kriteria lain yang argumentatif untuk memilih informan yang relevan dengan pertanyaan penelitian...semoga dapat membantu, terima kasih... :)
Izin bertanya pak judul penelitian saya dampak pandemik covid-19 terhadap pelayanan kefarmasian di apotek kota mataram. Populasinya saya ambil apotek di kotaataram, lalu bagaimana penentuan sampelnya pak?
Terimakasih.
Terima kasih Mbak Gina Septiana, nampaknya Anda menggunakan metode penelitian kuantitatif... maka yang pertama Anda harus memiliki kerangka sampel, jika sudah ada, Anda dapat melakukan salah satu dari : 1) Simple Random Sampling (Anda memilih secara Acak apotik yang akan dijadikan sampel berdasarkan jumlah sampel yang diinginkan, teknik ini secara sederhana dapat dilakukan dengan teknik undian); 2) Systematic Random Sampling (Anda memilih sample dari kerangka sampel yang ada secara sistematis, misalnya Anda sudah punya daftar 50 apotik, jumlah yang dikehendaki misalnya 10, Anda bisa memilih Apotik yang ada di daftar kerangka sampel urutan ke 5, 10, 15, 20, ...50, sehingga total ada 10 sampel); 3) Stratified Random Sampling (Anda membedakan Apotik Besar, Sedang, & Kecil, nanti jika sudah dikelompokkan Anda bisa mengambil sampel secara acak sejumlah yang diinginkan dari masing-masing klaster tersebut); 4) Multi Stage Sampling (Anda mengacak misal: Kecamatan, dan Kelurahan, nanti Apotik yang ada di beberapa kecamatan/kelurahan terpilih yang akan dipilih secara acak)...semoga dapat membantu...terima kasih...
Terimakasih pak
Terima kasih @KKN Merdeka Molutabu, semoga bermanfaat...semoga sehat dan sukses selalu... :)
👍👍👍
Assalamu'alaikum Pak, mau bertanyaa
Kalau penelitian kualitatif itu pasti menggunakan purposive sampling ya? Tidak bisa random sampling? Terimakasih 🙏
Mbak Dian Erlina, penentuan sampling (dalam penelitian kualitatif lebih tepat disebut informan) ditentukan oleh karakteristik informan. Hal ini berarti informan yang dipilih dianggap/diyakini oleh peneliti sebagai orang yang paling mengetahui aspek yang sedang diteliti. Inilah argumen mengapa disebut sebagai purposive sampling/sampling bertujuan. Logika ini jelas berbeda dengan metode penelitian kuantitatif yang meyakini semua anggota populasi mengetahui pengetahuan yang sama, sehingga penentuan sample secara acak dapat dilakukan...semoga dapat dipahami, dan sukses selalu...terima kasih... :)
Baik pak terimakasih penjelasan nya. Sukses selalu buat bapak
Baik @@dianerlina2435, terima kasih kembali...semoga sehat dan sukses selalu...terima kasih... :)
👍🏼👍🏼👍🏼
👍👍
@Mbak Adellia Fadin, terima kasih banyak... :)
Permisi pak, semoga bapak berkenan menjawab. Penelitian saya itu adalah penelitian kualitatif, topik kurang lebih mengenai permasalahan yang dialami siswa selama pembelajaran daring, sehingga permasalah yang diangkat adalah: apa permasalahan yang dihadapi siswa kelas x selama pembelajaran daring? dosen saya menyarankan untuk menggunakan dua instrumen, yaitu kuesioner dan wawancara. Saya bingung bagaimana menentukan siapa yang diwawancara berdasarkan hasil kuesioner. Apa yang jadi pedoman saya untuk memilih siapa yang akan diwawancara dari kuesioner tersebut, pak? Kuesioner saya menggunakan skala likert atas saran dosen pembimbing juga (dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju). Terimakasih 🙏🏻
Baik Mas/Mbak, membaca penjelasan bahwa dosen menyarankan menggunakan dua instrumen: kuisioner dan wawancara, maka sebenarnya penelitian Anda diharapkan menggunakan metode campuran (mix methods), jika ada waktu silakan mempelajar materi yang ada di ua-cam.com/video/PtQHm6zuw-s/v-deo.html semoga dapat membantu, dan jangan ragu beri komentar di sini jika ada yang perlu didiskusikan...terima kasih... :)
Selamat siang pak bisakah diperjelas bagaimana cara kita menentukan kriteria pada pengambilan sampel purposive
Baik Ikko Okki, saya mengajak untuk melihat kembali latar belakang, perumusan masalah dan tujuan penelitian Anda. Prinsip penentuan informan adalah informan yang dipilih diyakini oleh peneliti dapat membantu peneliti dalam menemukan jawaban atas rumusan masalah penelitian, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai...Semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Assalamualaikum pak saya ijin bertanya, saya ada judul peran home industri alkohol dalam mensejahterakan masyarakat di desa bekonang kecamatan mojolaban sukoharjo, tapi saya bingung pak menentukan kriteria dan teknik apa yang pas. Makasih pak wassalamualaikum wr wb
Wa'alaikumussalam warahmatullah...
Baik Mbak Fauzia, terima kasih sudah berkenan mampir di channel ini, tetapi nampaknya kali ini saya tidak dapat banyak membantu...saran saya, lebih baik Mbak Fauzia mencari judul lain...mohon maaf, dan terima kasih...
@@dwiyantoindiahono804 kenapa nggeh pak kalo boleh tau alasannya?
Baik Mbak@@fauziaaninda226, kebetulan saya pernah menyusun naskah akademik untuk Raperda Larangan dan Pengawasan Minuman Beralkohol, yang salah satunya melarang aktivitas produksi alkohol kecuali telah berijin dari Kemenperindag...jadi saya takut tidak dapat memberi saran secara obyektif itu alasan substansi, adapun alasan teknisnya membaca judul Anda, itu harus dilakukan dengan kuantitatif, dan di masa pandemi ini resiko yang Anda hadapi besar...mohon maaf dan terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 baik pak terimakasih banyak atas saran yang diberikan, sangat bermanfaat
Selamat malam pak. Izin bertanya, apakah purposive sampling tidak di dukung dalam penelitian kualitatif deskriptif? Lalu, jika iya, teknik apa yang tepat untuk kualitatif deskriptif?
Baik Itsme, sependek pengetahuan kami: purposive sampling dapat digunakan untuk penelitian kualitatif deskriptif...semoga dapat membantu, terima kasih... :)
Sangat bermanfaat 👍
@Mbak Riska Febriani, terima kasih...semoga sukses selalu... :)
terimakasih pakkk
Terima kasih kembali Mas Tarekh... :)
Saya ingin bertanya pak. Saya ingin melakukan wawancara cara menentukan jumlah sampling pakek rumus apa ya pak
@Rock Star, dalam penelitian kualitatif jumlah informan tidak ditentukan berdasarkan jumlah tertentu, tetapi pada kriteria informan yang hendak diwawancarai...Penelitian kualitatif tidak hendak mencapai derajat representasi, tetapi melihat kedalaman penelitian, sehingga informan yang dipilih adalah orang-orang yang dianggap mengetahui/ memahami sebuah fenomena/ objek yang sedang diteliti...semoga dapat membantu, terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 jdi sampling nya menggunakan apa pak
@@speedgaming424 rekomendasi saya, silahkan Anda membaca skripsi/tesis/disertasi & buku metodologi untuk memahami teknik pemilihan informan...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 terimakasih banyak pak
Mau nanya katanya klo sampling jenuh respondennya harus maksimal 30 apakah benar pak?
Baik Mbak Eristas Sari, yang dibahas dalam video pembelajaran ini sebenarnya sampling penelitian kualitatif bukan penelitian kuantitatif...tapi saya akan mencoba menjawab, untuk penentuan sample dengan jumlah populasinya besar, Anda dapat menggunakan rumus statistik yang tersedia dengan mempertimbangkan tingkat kepercayaan dan margin of eror yang dikehendaki peneliti...Jika jumlah populasinya sedikit (dapat dicover/ditangani oleh peneliti) maka sample jenuh menjadi pilihan. Berapa jumlah tepatnya? itu tergantung dari kemampuan peneliti (dan timnya), prinsipnya semakin jumlah responden/sample mendekati jumlah populasi maka semakin baik, karena dianggap semakin representatif. Semoga dapat membantu....Terima kasih... ::)
@@dwiyantoindiahono804 terima kasih pak pencerahannya🙏
Baik Mbak @@eristasari6197, sama-sama, semoga sukses penelitiannya, dan sehat selalu... terima kasih... :)
Sangat membantuu, terima kasih pak
Terima kasih Mbak @triarizkia4149...semoga sehat dan sukses selalu... :)