Terima kasih Mbak Indah, sebenarnya masih ada satu lagi: dokumentasi (yang belum disampaikan di materi ini)...semoga bermanfaat, sukses dan sehat selalu... :)
@@dwiyantoindiahono804 enggih pak aamiin amin yarobal alamin, semoga kita semua, bapak dan sekeluarga diberikan kesehatan selalu di beri kemudahan kelancaran keberkahan serta rizki nikmat aamin. 🙏🏻
Pak izin bertanya mengenai penelitian saya yaitu implementasi pendidikan karakter melalui budaya sekolah, saya sudah pra penelitian dan hasil observasinya disekolah tersebut ada beberapa budaya sekolahnya berarti ini data observasi sudah saya pegang atau gimana ya pak? Saya hanya observasi saja apakah ada budaya sekolah atau tidak
Baik Mbak Via, karena Anda akan meneliti implementasi pendidikan karakter melalui budaya sekolah, maka sebaiknya ada data dukung dari pendidikan karakter di sekolah tersebut...hal ini untuk mengkonfirmasi apakah memang budaya sekolah tersebut merupakan bagian dari pendidikan karakter di sekolah atau bukan dan hal-hal lain terkait dengan implementasi pendidikan karakter...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Malam pak, mau bertanya pak saya mengambil judul penelitian "peran citizen jurnalism dalam mengawal kasus pembunuhan" dalam akun instagram yang ada di kota sendiri pak. Bisakah saya menggunakan metode penelitian studi pustaka?
Baik Mbak, pertama, tentu saja Anda harus mengecek kembali pertanyaan dan tujuan penelitian, karena metode adalah cara mencari jawaban dari pertanyaan penelitian; kedua, bisa saja menggunakan metode penelitian studi pustaka jika memang Anda ingin membatasi pada konten dan konteks yang ada pada pustaka-pustaka yang Anda jadikan acuan...semoga dapat membantu, dan semoga sukses...terima kasih... :)
Ijinkan saya bertanya Pak. Jika dalam penelitian kualitatif, untuk pengumpulan datanya selain menggunakan yg telah Panjenengan jelaskan, apakah boleh juga jika dengan menyebarkan kuesioner ke informan? Misal untuk mengetahui karakter adversity quotient pada siswa, maka selain wawancara peneliti juga menggunakan kuesioner . Mohon penjelasannya Bapak 🙏.. Salam ta'dzim dr Kudus
Baik Mbak Nurul, istilah kuesioner sendiri sebenarnya lebih dekat pada istilah yang ada pada penelitian metode kuantitatif. Sifat penelitian kualitatif yang hendak mencari hal yang mendalam dan tidak mencoba menggeneralisasi sebenarnya memberi kesempatan peneliti untuk mengeksplorasi pada temuan-temuan di lapangan (wawancara mendalam). Instrumen kuisioner tidak memberi kesempatan untuk melakukan eksplorasi. Jika membaca narasi Mbak Nurul, sepertinya lebih sesuai jika metode yang digunakan adalah metode campuran...semoga membantu...terima kasih... :)
Pak terimakasih atas penjelasannya. Ijin bertanya apa judul saya mengenai pemberdayaan pedagang sektor informal dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga. Studi kasus pada pedagang perempuan. Kira2 dr judul ini apakah saya harus menggunakan teknik kualitatif pak? Sedangkan rumusan masalah saya itu ttg bagaimana gambaran sektor informal di tmpt saya teliti, berapa besar pendapatan pedagang, yg ketiga brpa besar kontribusi pedagang trhdpt pendapatsn rumah tangga. Mohon bantuannya pak. 🙏🙏 Terimakasih sebelumnya.
Baik Mbak Ketrin, jika membaca sekilas penjelasan penelitian yang akan dilakukan, sepertinya saya lebih cenderung mendorong untuk menggunakan Metode Campuran: Penelitian Kuantitatif untuk menjawab berapa besar pendapatan dan berapa besar kontribusi pedagang terhadap pendapatan rumah tangga (generalisasi); dan Penelitian Kualitatifnya menjawab pertanyaan bagaimana peran pedagang perempuan dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 pak mohon maaf ijin tanya lagi 🙏 Kalau pake kualitatif teknik pengumpulan datanya pakai teknik apa yah pak? Utk bisa menjelaskan peran pedagang perempuan dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga
Baik Mbak @@ketrinwea241, saya kira Anda bisa melakukan wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) untuk bisa menjelaskan peran pedagang perempuan dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga secara mendalam... terima kasih... :)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh pak. Izin bertanya pak, apakah dalam melakukan penelitian kualitatif dalam pengumpulan data di perbolehkan untuk men triangulasi observasi dan library research?
Waálaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh... Baik Mbak Suswita, Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif biasanya dilakukan dengan wawancara, FGD, observasi, dan dokumentasi (sistematic literature review), sedangkan triangulasi adalah upaya menunjukkan validitas data dan meningkatkan kredibilitas penelitian... semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Baik Mbak membaca secara memadai karya tulis (skripsi, tesis atau disertasi) yang memiliki nilai A sehingga bisa mendapatkan gambaran lebih detail tentang hal-hal yang ditanyakan pada pesan di atas, Mbak Fey juga bisa membaca jurnal internasional bereputasi atau jurnal nasional terakreditasi yang biasanya menunjukkan kemampuan untuk menampilkan data secara baik...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Terimakasih atas pemaparan nya pak 🙏. Klw di perbolehkan lagi bertanya pak, jika kita melakukan penelitian tokoh, sebaiknya kita menggunakan penelitian kualitatif Deskriptif atau library research pak? Dan juga untuk menguji keabsahan data apa2 saja langkah yang harus di lakukan pak? Sekian pak. Wassalamu'alaikum.
Baik Mbak@@pirasuswitaofficial6819, pertama untuk penelitian tokoh saya merekomendasikan menggabungkan penelitian lapangan dan library research. Anda bisa datang ke orang-orang terdekat tokoh yang sedang diteliti, dan berbagai dokumen yang relevan dengan tokoh atau tema penelitian yang sedang dilakukan. Untuk menguji keabsahan data, Anda bisa memulai dengan memilah data berdasar topik/tema-tema sesuai dengan fokus penelitian...semoga dapat membantu, terima kasih... :)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. izin bertanya pak, apakah harus menggunakan 3 jenis pengumpulan data tersebut(wawancara, observasi dan FGD) atau boleh memilih salah satunya saja untuk mengumpulkan data? contohnya hanya menggunakan jenis wawancara saja?
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...Baik Mbak @amaliasrianjani8389...yang relevan dibahas adalah apakah hanya dengan wawancara peneliti sudah dapat menemukan jawaban dari pertanyaan penelitian atau belum. Teknik pengumpulan data yang beragam akan membantu peneliti dalam mencari jawaban atas pertanyaan penelitian secara lebih baik, dan memudahkan dalam melakukan triangulasi data...semoga dapat membantu, dan sukses selalu...terima kasih...:)
Ijin bertanya pak, judul penelitian saya penerapan metode hypnoparenting dalam membentuk karakter anak usia dini, saya menggunakan metode penelitian kualitatif, tetapi saya masih bingung bagaimana instrumen pengumpulan data yang tepat untuk digunakan, mohon penjelasannya pak 🙏 Terimakasih
Baik Mbak Viska, pemilihan metode sangat ditentukan dari pertanyaan penelitian. Sehingga, silakan renungkan kembali latar belakang dan pertanyaan penelitian, baru kemudian dapat diketahui metode apa yang paling tepat. [Misalnya] pertanyaan penelitian Mbak Viska ingin melihat "apakah terdapat pengaruh hypnoparenting terhadap pembentukan karakter anak usia dini?" dapat dengan mudah dijawab menggunakan metode kuantitatif; sebaliknya jika ingin menggambarkan penerapan hypnoparenting dalam membentuk karakter usia dini maka Mbak Viska harus menemukan kasus-kasus unik yang dapat menjadi latar belakang penelitian kualitatif... semoga dapat membantu, terima kasih... :)
Baik Mbak @Isti Kharoh, penelitian kualitatif didesain untuk mengungkap atau menjelaskan sebuah fenomena sosial. Sehingga pada awal proposal penelitian kualitatif harus menunjukkan data bahwa masalah yang hendak diteliti benar-benar ada. Data inilah yang akan mengantarkan kepada masalah atau perumusan masalah penelitian. Semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Berarti wawancara harus melalui tatap muka ya pak, saya lagi meneliti akan tetapi di masa pandemi ini ada beberapa narasumber yang tidak mau bertemu langsung dan hanya ingin berinteraksi melalui telepon dan wawancara, apakah sah atau tidak jika saya mewawancarai narasumber lewat telpon saja
Baik Mbak Linda, di Era Pandemi ini, wawancara dapat dilakukan via online...meski demikian, amat disarankan untuk dilakukan secara video call, zoom meet, atau g-meet untuk dapat melihat respon spontan/gestur dari informan saat menjawab pertanyaan dalam wawancara. Selain itu, untuk memperkuat validitas data, peneliti dapat melakukan triangulasi dengan membandingan hasil wawancara dengan observasi, dokumentasi atau FGD...semoga dapat membantu, terima kasih... :)
Baik Mbak Hulia, pertama, ijinkan saya meminta maaf karena terlambat merespon komentar Anda; kedua, untuk observasi, selama observasi dapat dilakukan untuk memperkuat hasil penelitian, maka sebaiknya observasi dilakukan...semoga dapat membantu, semoga sukses... :)
Baik Mas Yoel, pertama, ijinkan saya meminta maaf karena terlambat merespon komentar Anda; kedua, metode yang bisa dilakukan adalah dokumentasi (hukum) dan studi pustaka, metode ini lazim dipakai pada kajian-kajian hukum...Usaha keras peneliti untuk memperbanyak dokumen dan studi pustaka adalah tantangan terberat pada kajian tipe ini...semoga dapat membantu, dan semoga sukses...terima kasih... :)
Baik Mbak Jannah, bisa, nanti harus diberi narasi serta bukti yang menunjukkan terjadinya peningkatan percaya diri anak melalui bermain, dan pastikan ketiganya (wawancara, observasi dan dokumentasi) dapat saling menguatkan pada proses triangulasi dan analisis data...semoga dapat membantu...terima kasih...
Assalamualaikum Mohon izin bertanya pak Jadi dalam pengumpulan data manakah yang harus dilakukan terlebih dahulu apakah wawancara atau observasi? Ataukah observasi berlangsung mulai dari awal sampai akhir penelitian dilapangan berlangsung? Terima kasih 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Waálaikumussalam warahmatullah...Baik Mbak Faritsa, yang pertama, ijinkan kami memohon maaf yang sebesar-besarnya karena ada satu dan lain hal, pesan Anda baru kami balas...terkait dengan data mana yang harus dikumpulkan terlebih dahulu, penelitilah yang paling mengetahui kebutuhan data dalam penelitian kualitatif...Yang jelas, jika peneliti sudah mengetahui data yang diperlukannya maka dia harus menyusun agenda atau jadwal penelitian. Jadwal penelitian ini berisi, data yang dibutuhkan, sumber data, teknik pengumpulan data (wawancara, observasi, atau dokumentasi), lokasi dan waktu pengambilan data. Peneliti kualitatif yang baik harus merencanakan penelitiannya secara lebih detail, meskipun dia juga dapat beradaptasi dengan perkembangan di lapangan penelitian...semoga dapat membantu, sukses dalam penelitian dan sehat selalu... terima kasih... :)
Bapak izin bertanya, penelitian saya kualitatif. Namun selain cara yang bapa sebutkan, saya memakai angket untuk menilai respon siswa terhadap media pembelajaran. Apakah bisa?
Baik Mbak Intan, jika Mbak Intan menggunakan angket atau kuisioner, biasanya istilah angket atau kuisioner digunakan oleh peneliti yang menggunakan metode penelitian kuantitatif...untuk penelitian kualitatif istilah yang digunakan adalah informan, dan jika angket yang dimaksud Mbak Intan adalah berbentuk pertanyaan terbuka, itu sering disebut dengan wawancara tertulis...tetapi jika angket tersebut berbentuk pertanyaan tertutup, siswa yang mengisi angket adalah mayoritas siswa dari populasi, hendak mengambil generalisasi, perlu dipertimbangkan ulang, bisa jadi metode yang dilakukan Mbak Intan adalah metode kuantitatif...semoga dapat membantu...semoga sukses penelitiannya...terima kasih... :)
Shallomm...minta injin sarannya pak dengam judul proposal" Intervensi penyuluh pertanian dalam pemberdayaan sosial ekonomi kelompok tani" kira2 disini kita menggunakan analisis data kuantitaf atau kualitatif pa? Mohon sarannya pak karena skarang saya lagi kerja tugas akhir dan masih belum paham berkaitan dengan analisis data pak. Terima kasih Semoga sukses slalu pak😇
Baik Mas, silahkan pelajari metode penelitian campuran pada link berikut: ua-cam.com/video/PtQHm6zuw-s/v-deo.html ...semoga bermanfaat... terima kasih...
Pak izin bertanya, dimasa pandemi seperti ini cara mengambil data penelitian kualitatif secara online itu bagaimana?, apakah dengan dokumentasi berupa foto kegiatan anak TK/PAUD itu bisa sesuai target?
@Mbak Sonnia, cara mengambil data penelitian kualitatif di Era Pandemi ini memang yang paling ideal bertemu secara langsung dengan informan tentu saja prokes yang ketat, jika hal ini tidak dimungkinkan maka wawancara secara online (Video Call, zoom, google meet dll) dapat dilakukan tentu saja peneliti harus membaca gestur dan harus melakukan wawancara secara berulang-ulang kepada 1 responden atau responden lainnya. Dokumentasi & hasil observasi penelitian dapat dijadikan sumber data. Hasil penelitian kualitatif harus memperkuat aspek validitas (keterpercayaan) penelitiannya dengan mengkonfirmasi dari banyak sumber data. Hasil wawancara dibandingkan dengan hasil wawancara, hasil wawancara dengan hasil observasi, hasil wawancara dengan dokumentasi dsb. Silahkan pelajari triangulasi di video pembelajaran saya yang lain. Demikian, semoga dapat membantu, semoga sehat dan sukses selalu...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 Terimakasih banyak pak atas jawabannya. Jadi begini pak untuk wawancara sonnia sudah melakukannya secara langsung dengan dokumentasi foto dan rekaman saja, akan tetapi penelitiannya tetap online pak, disini sonnia sangat bingung dikarenakan judul sonnia tentang "Meningkatkan aktivitas sains anak usia dini melalui metode wisata dengan berkebun", disini sonnia menilai anak cara berkebunnya dan sonnia mengambil anak cara menanam kangkung yg sonnia nilai ada 15 point item pak, akan tetapi sonnia tidak bisa langsung melihat anak cara berkebun, dan bagaimana menurut bapak mohon arahannya pak😓🙏
Baik Mbak@@sonniasinviota7712, yang paling penting dalam penelitian kualitatif adalah pembuktian. Sehingga bisa saja dengan menggunakan dokumentasi foto dan rekaman, tetapi nampaknya perlu diperkuat dengan wawancara dengan anak-anak dan pengawas di tempat. Saya menyarankan di lokasi tempat anak-anak mempraktikkan berkebun ada pengawas. Pengawas ini nanti yang dapat Anda wawancarai tentang kondisi yang terjadi di sana. Pengawas bisa jadi orang tua/pengasuh anak. Nanti bisa dibandingkan foto-video-dan kesaksian pengawas. Semoga dapat membantu...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 Aamiin yaAllah semoga sonnia dapat melakukan penelitian sonnia dengan baik sehingga sewaktu sidang skripsi sonnia bisa mempertahankan dan memperkuat jawaban dari hasil penelitian sonnia, terimakasih banyak atas arahan dan sarannya bapak semoga bapak sehat selalu ya pak aamiin😇
@Mbak Berta Romantini, teknik pengumpulan data sangat terkait dengan latar belakang, pertanyaan & tujuan penelitian....silahkan dibaca kembali proposal awal Anda, dan buku metode penelitian ya...terima kasih... :)
Baik Mbak @@bertaromantini7555, saran saya Mbak Berta silahkan datang ke Perpustakaan Kampus dan minta pustakawan untuk memberi 6 contoh Skripsi/Tesis: 3 skripsi/tesis yang menggunakan metode penelitian kuantitatif dan 3 skripsi/tesis yang menggunakan metode penelitian kualiitatif...Anda pelajari baik-baik, semoga membantu Anda dalam menyusun karya ilmiah...terima kasih... :)
Baik Mbak Susiyanti, istilah kuisioner biasanya digunakan untuk metode penelitian kuantitatif. Kuisioner disusun secara rigid berdasarkan turunan teori, konsep, dan indikator. Kuisioner harus disusun secara cermat karena hasil dari penelitian kuantitatif ini adalah untuk mendapatkan generalisasi. Sebelum turun ke lapangan kuisioner harus diuji reliabeitasnya. Hal ini berbeda dengan penelitian kualitatif yang berbentuk panduan wawancara atau FGD. Panduan wawancara ada yang berwujud terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur. Jadi peruntukan kuisioner dan pedoman wawancara jelas berbeda...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Ingin bertanya, pada pengumpulan data primer di lapangan, jika terjadi data-data primer yang terkumpul ternyata terbatas atau kurang dan tidak bisa bertambah lagi, apakah data itu sudah bisa dianggap cukup atau dengan kata lain sudah bisa dianggap jenuh sehingga bisa digunakan?
Baik Mas Muhammar, yang dimaksud data jenuh adalah peneliti meyakini tidak ada lagi data/informasi baru yang dapat diperoleh dari lapangan penelitian. Data yang terkumpul dianggap cukup untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hal ini jelas berbeda dengan kurang data atau kekurangan data, jika ini kondisinya bermakna peneliti masih memerlukan data tambahan untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian. Intinya, peneliti memiliki tugas memastikan bahwa data yang diperoleh di lapangan telah mencukupi untuk menjawab pertanyaan penelitian...semoga dapat membantu, terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 maaf Pak ikut bertanya, bagaimana caranya kita menganggap cukup tidak ya data terserbut? apakah ada patokannya? atau bagaimana Pak?
Baik Mbak@@istiqomah4088, patokannya adalah peneliti merasa yakin bahwa sudah tidak ada lagi data/informasi baru yang dapat didapatkan di lapangan penelitian, dan data yang tersedia telah cukup untuk menjawab pertanyaan penelitian...semoga dapat menjawab, terima kasih...
Baik Mbak @@istiqomah4088, terima kasih sudah berkenan mengunjungi channel ini...semoga bermanfaat, semoga lancar dan sukses dalam penelitian...terima kasih... :)
Mau Tanya pak Dosen. Apa yang menjadi tolok ukur jawaban dari informan yang selanjutnya menjadi data yg kita peroleh.Bagaimana kalau semua jawaban Dari Informan berupa opini bukan berdasarkan Data?
Baik Mas Sadar, untuk itulah dalam penelitian kualitatif ada teknik wawancara mendalam, dan teknik validitas data atau yang sering disebut dengan triangulasi. Wawancara mendalam membantu peneliti untuk mengkonfirmasi pernyataan informan adalah konsisten di setiap waktu, dan kondisi. Triangulasi membantu peneliti untuk mengkonfirmasi pernyataan informan dengan cara membandingkannya dengan pernyataannya di waktu berbeda, di saat sendiri dan saat berada pada ruang publik, membandingkan hasil wawancara dengan dokumen-dokumen yang ada, serta membandingkan wawancara dengan hasil observasi...untuk materi triangulasi, sila membuka link: ua-cam.com/video/MRpaXLiLjDc/v-deo.html ...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Baik Mbak Linda, diskusi ringan seperti yang Anda sebutkan dapat disebut FGD...nanti transkrip FGD dapat mengungkap hal-hal penting apa saja yang Anda dapatkan selama FGD, respon satu narasumber dengan yang lain dapat diamati dalam diskusi...terima kasih... :)
Baik Mbak Fitri, selama ini dikenal: Metode Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif dan Metode Campuran. PTK yang Anda maksud mungkin Penelitian Tindakan Kelas ya? sepemahaman saya, penelitian tindakan itu aslinya adalah action research, dan metode yang digunakan sangat tergantung dari pertanyaan yang dikembangkan dalam penelitian itu sendiri. Metode penelitian adalah cara bagaimana peneliti mencari jawaban atas pertanyaan penelitian. Semoga dapat membantu, terima kasih... :)
Baik Mbak Rosmiati, istilah (variabel dan) indikator sendiri biasanya digunakan oleh metode penelitian kuantitatif, untuk penelitian kualitatif biasanya menggunakan istilah fokus penelitian atau aspek penelitian...semoga dapat membantu...terima kasih...
Izin bertanya pak, apabila responden dalam wawancara semi-terstruktur berhalangan melakukan wawancara tatap muka, dan memberi jawaban dalam bentuk tulisan yang menjawab pertanyaan-pertanyaan wawancara sesuai pedoman wawancara. Apakah hal tersebut sah-sah saja pak dan dapat dilanjutkan untuk diolah menjadi data penelitian Terimakasih Pak
Baik, terima kasih Mas Rendy, jawaban dari informan dalam bentuk tulisan dapat dijadikan sebagai sumber data, tetapi agar data tersebut valid harus didukung dengan triangulasi yang kuat, seperti mengkonfirmasi (data hasil wawancara tertulis itu) dengan hasil wawancara dari informan yang lain, hasil FGD, hasil observasi, dan dokumentasi...semoga dapat membantu, terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 betul pak, saya masih ada 3 target informan, dan data dokumentasi. Jadi memang karena 1 informan berhalangan sehingga harus memberi jawaban tertulis. Baik pak terimakasih 🙏🙏🙏🙏
Terima kasih Pak, sangat bermanfaat ilmunya. Ijin bertanya pak, apakah pada masa pandemi ini bolehkah peneliti melakukan pengamatan secara jarak jauh dg bantuan asisten peneliti? (jadi peneliti tidak hadir di tempat penelitian scr langsung, wawancara via zoom meeting dan studi dokumen dilakukan langsung oleh peneliti)
Baik Mas Umbu Aris, pada masa pandemi peneliti dapat/boleh melibatkan asisten peneliti/enumerator untuk membantu melakukan observasi secara langsung di lapangan. Semua hasil observasi harus terdokumentasi/tercatat dengan baik dalam catatan lapangan (field note). Asisten peneliti yang dipilih adalah person yang dapat dipercaya dapat melaporkan secara jujur tangkapan informasi dari lapangan penelitian. Untuk wawancara via zoom/gmeet dll dapat dilakukan dan sebisa mungkin diusahakan data dapat ditriangulasi dengan data dari sumber data yang lain, sehingga temuan penelitian menjadi kuat....Semoga dapat membantu, terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 terima kasih pak Dwiyanto. Penjelasannya mantap sekali pak. O ya pak, boleh mnta no WAnya utk konsultasi lbh lanjut? Terima kasih pak Dwiyanto...
Baik Mbak Ashri, pertama, ijinkan saya meminta maaf karena terlambat merespon komentar Anda; kedua, dalam penelitian kualitatif wawancara bisa dilakukan secara tertulis (wawancara tertulis), biasanya ia diperuntukkan untuk informan yang tingkat kesibukannya tinggi, dan pertanyaannya sensitif sehingga harus dijawab secara tertulis agar informan nyaman untuk menjawab pertanyaan secara hati-hati juga...sekali lagi istilahnya bukan kuisioner tetapi wawancara tertulis, contoh pertanyaannya sama seperti pada panduan wawancara terstruktur pada umumnya... semoga dapat membantu, dan semoga sukses...terima kasih.. :)
Assalamualaikum pak. Mohon izin bertanya. Saya masih di tahap proposal. Fya judulnya mengenai minat belajar siswa dimasa pandemi. Nahh rencna gunakan angket lwt quesioner sama wawancara perwakilan siswa dan fya ambil 1 kecamatan sesuai arahan dospem jadinya ada 3 sekolah. Kira-kira bisa seperti itu pak? Saya butuh bayangan soalnya dospem sy jrg membimbing krna kesibukannya susah ditemui 🙏🙏
Wa'alaikumussalam warahmatullah...Mbak Lutfiyah, saya ingin membawa Anda untuk kembali menelaah pertanyaan peneliti terlebih dahulu. Dari sanalah, kita dapat memilih metode yang tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian Anda. Membaca sekilas, nampaknya metode penelitian yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan Anda adalah kuantitatif, dan wawancara hanya sebagai pendukung (memperkuat temuan). Jika metode penelitiannya ada kuantitatif, Anda bisa mengambil tiga sekolah di satu kecamatan dengan menggunakan cluster sampling random sampling. Pertama Anda membuat kerangka sampel: 1) Sekolah-sekolah di pusat kota; 2) sekolah-sekolah dengan jarak sedang dari kota; 3) sekolah-sekolah dengan jarak terjauh dari kota. Jika sudah ada nama-nama di masing-masing klaster, Anda tinggal mengambil secara acak 1 (satu) sekolah dari masing-masing klaster, sehingga jumlah sekolah terpilih ada 3...semoga dapat membantu, terima kasih...
Terimakasih pak atas jawabannnya. Jadinya ke arah kuati yah pak. Kata awalan jdul saya itu ditaru kata deskripsi minat belajar.... Dan dospen mengusulkan 3 sklh dlm satu kecamatan. Makanya saya bingung arahnya bagaimna klo kualitatif tapi dgn 3 sklh. Angketnya lwt google form rncna pke skala ghuttman 🙏 kira-kira bagaimana itu pak? @@dwiyantoindiahono804
Baik Mbak@@lutfiyahanwar2432, seperti jawaban saya sebelumnya, Anda harus membaca kembali latar belakang dan pertanyaan penelitian, dari sanalah peneliti mengetahui metode penelitian yang tepat. Metode penelitian adalah cara terbaik untuk mencari jawaban atas pertanyaan penelitian. Jika penelitian Anda kualitatif, maka Anda harus mencari argumentasi mengapa memilih 3 sekolah. untuk teknik wawancara (kualitatif) atau penyebaran kuisioner (kuantitatif) dapat menyesuaikan sesuai dengan kondisi lapangan dan kemampuan peneliti. Semoga dapat membantu, terima kasih...
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Sebelumnya mohon maaf Pak apabila mengganggu waktunya Saya mau minta pendapat/saran dari Bapak terkait penelitian saya yang berjudul "Analisis pengembangan SDM dan organizational citizenship behavior dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan (Studi Kasus PT...) Teknik pengumpulan data yang saya gunakan itu melalui proses observasi, wawancara dan dokumentasi dengan 3 informan. Dan uji keabsahan datanya menggunakan triangulasi data Jumlah variabel penelitian saya ada 3 Pak yakni: 1. PENGEMBANGAN SDM, indikatornya terdiri dari : - pendidikan - pelatihan 2. ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR, indikatornya: - motivasi kerja - gaya kepemimpinan - budaya organisasi 3. KINERJA KARYAWAN Pak apakah boleh jika untuk memperkuat argumen hasil wawancara di dukung dengan kuesioner terbuka? Dan jika boleh, apakah pada teknik pengumpulan data ditambah kuesioner atau cukup pakai Teknik pengumpulan data melalui wawancara observasi dan dokumentasi?
Waálaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh... Baik Mbak Isma, istilah yang digunakan dalam penelitian kualitatif yang lebih tepat adalah bukan variabel tetapi aspek kajian atau fokus penelitian...istilah kuisioner juga merupakan istilah milik metode penelitian kuantitatif, jika kuisioner terbuka yang dimaksud adalah wawancara tertulis boleh dilakukan...Jadi teknik pengumpulan data dalam penelitian Mbak Isma dapat ditulis: Wawancara, observasi dan dokumentasi, nanti pada bagian wawancara diberi narasi bahwa selain wawancara secara tatap muka, juga dilakukan wawancara secara tertulis...tetapi wawancara tertulis biasanya dilakukan pada informan yang sangat sibuk, dan tema penelitian yang sensitif...semoga dapat membantu, sukses dalam penelitian...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 Aamiin ya rabbal alamin 🤲 terimakasih banyak pak 🙏 Semoga bapak dan keluarga senantiasa dalam keadaan sehat, serta dipermudah segala urusannya 🤲
Pak saya izin bertanya. Jika judul saya" Dampak modernitas Korean Pop Culture di Sekolah Berbasis Pesantren" menggunakan metode kualitatif maka apa jika saya mengambil sample siswi harus menggunakan angket terlebih dahulu ya pak? Atau bisa langsung secara acak saja. Terimakasih pak. Mohon pencerahannya🙏🙏🙏
Baik Mbak Iffah, jika penelitian Anda hendak berfokus pada "dampak secara luas" maka sebaiknya Anda menggunakan kuantitatif (sample secara acak dan representatif) untuk dapat melakukan generalisasi pada sekolah/pesantren, tetapi jika Anda menggunakan kualitatif maka Anda hanya akan meneliti hal-hal unik/khas/spesifik yang seharusnya sudah tercantum pada latar belakang penelitian Anda. Jika yang terakhir ini yang akan Anda lakukan, maka Anda hanya akan menemui para informan terkait dengan fenomena yang khas tersebut. Misalnya ada kasus santriwati yang ngefans berat dengan K-Pop, Anda hendak meneliti perspektif santri tersebut, kawan santri, dan para pengasuh...semoga dapat membantu, semoga sukses penelitiannya Mbak Iffah...terima kasih... :)
Terima kasih pak Sangat bermanfaat 🙏 Pak Kalau punya pdf buku tentang penelitian yang dijelaskan, boleh gk sy minta? Atau kalau berbayar juga gk pp 🙏🙏🙏 sy kebetulan lagi butuh bnget
@Mas Andi Yuniarto, selama tidak diupload ulang, & untuk kepentingan pendidikan, silahkan Mas Andi Yuniarto, semoga menambah berkah dan manfaat...terima kasih... :)
Jika dalam metode penelitian kualitatif apakah bisa dalam teknik pengumpilan datanya menggabungkan antara wawancara dan angket? Dalam arti lain wawancara yang dilakukan ialah menggunakan angket? Mohon jawabannya ya pak, terimakasih banyak sebelumnya 🙏
Baik Mbak @Si Subeeerr, jika yang Anda maksud dengan angket adalah wawancara tertulis (termasuk dari wawancara terstruktur), maka hasil wawancara tertulis tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu sumber data. Proses triangulasinya nanti Anda dapat membandingkan hasil wawancara lisan dengan hasil wawancara tertulis (angket), hasil wawancara lisan dengan wawancara lisan, wawancara dengan dokumen, wawancara dengan observasi dll...intinya, satu sumber data harus dibandingkan dengan sumber data lain untuk meningkatkan derajat validitas data dalam penelitian kualitatif...semoga dapat membantu...semoga sukses...terima kasih... :)
![Sampling [Pemilihan Informan] dalam Penelitian Kualitatif](http://i.ytimg.com/vi/XRpheRGFrb4/mqdefault.jpg)
![[WARTEK] Keamanan Data dan AI: Tantangan Nyata di Era Digital (PART 2) | ACS Group](http://i.ytimg.com/vi/wTu02eNn-8g/mqdefault.jpg)
pengen punya dosen begini, cara penerangan nya mudah di mengerti dan enak didengar :') trima kasih ilmu nya pak
Terima kasih Mbak @Daysha Launa, senang mendapat kabar jika video ini bermanfaat... semoga sukses selalu... :)
Barokallah Pak ilmunya, sangat bermanfaat..
Terima kasih sudah berkenan mampir di channel ini, Barakallahu fiikum... :)
Quantitative method is my interest.Thanks for sharing
Pembelajaran yang sangat bermantaat
Terima kasih Mbak Maria, semoga sehat dan sukses selalu... :)
Tekhnik pengumpulan data kualitatif
1. Wawancara
2. Focus Group Discussion
3. Observasi
Terima kasih Mbak Indah, sebenarnya masih ada satu lagi: dokumentasi (yang belum disampaikan di materi ini)...semoga bermanfaat, sukses dan sehat selalu... :)
Terimakasih materi dan penjelasan yang sudah di sampaikan pak
@Mbak Nurul Hanifah, terima kasih banyak...semoga bermanfaat... :)
Terimakasih ilmunya.. 🔥🔥🔥
Sama-sama Mbak Sifa, semoga sehat dan sukses selalu...terima kasih... :)
Assalamualaikum,...
Terima kasih pak atas informasinya. sangan membantu saya dan bermanfaat.
Wa'alaikumussalam warahmatullah...terima kasih @MUHfilms, senang mendapat kabar jika video ini bermanfaat..semoga sukses dan sehat selalu... :)
@@dwiyantoindiahono804 enggih pak aamiin amin yarobal alamin, semoga kita semua, bapak dan sekeluarga diberikan kesehatan selalu di beri kemudahan kelancaran keberkahan serta rizki nikmat aamin. 🙏🏻
Penjelasannya dapat dipahami dgn baik, terimakasih pak
@Mbak Dian Islamiyati, terima kasih banyak...semoga bermanfaat... :)
alhamdulillah materinya bermanfaat sekali pak🙏
@Mbak Meliaa Silfi, terima kasih banyak... :)
Terimakasih pak, sangat bermanfaat materinya
@Mbak Laili Fauziah, terima kasih banyak... :)
Terimakasih pak atas materi yang sudah disampaikan 🙏
@Mbak Inda Dewi Rahayu, terima kasih banyak...semoga bermanfaat... :)
Sangat bermanfaat.. terimakasih pak 😁
@Mas Hemmy Mauli...terima kasih banyak... :)
trimakasih ya Pak Kuliah malam hari nya...
Terima kasih kembali @Kopi Kamera, semoga bermanfaat dan sukses selalu... :)
Terima kasih atas materinya pak
@Mas Kalih Bagus Aryana, terima kasih banyak... semoga bermanfaat... :)
Terimakasih pak atas materinya sangat bermanfaat :)
@Mbak Lidya Novega...terima kasih banyak... :)
Barakallah Pak
Aamiin...wafiiki barakallah...terima kasih banyak @Mbak Putri Risdiani, semoga bermanfaat... :)
Pak izin bertanya mengenai penelitian saya yaitu implementasi pendidikan karakter melalui budaya sekolah, saya sudah pra penelitian dan hasil observasinya disekolah tersebut ada beberapa budaya sekolahnya berarti ini data observasi sudah saya pegang atau gimana ya pak? Saya hanya observasi saja apakah ada budaya sekolah atau tidak
Baik Mbak Via, karena Anda akan meneliti implementasi pendidikan karakter melalui budaya sekolah, maka sebaiknya ada data dukung dari pendidikan karakter di sekolah tersebut...hal ini untuk mengkonfirmasi apakah memang budaya sekolah tersebut merupakan bagian dari pendidikan karakter di sekolah atau bukan dan hal-hal lain terkait dengan implementasi pendidikan karakter...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 Terimakasih pak atas penjelasannya
Malam pak, mau bertanya pak saya mengambil judul penelitian "peran citizen jurnalism dalam mengawal kasus pembunuhan" dalam akun instagram yang ada di kota sendiri pak. Bisakah saya menggunakan metode penelitian studi pustaka?
Baik Mbak, pertama, tentu saja Anda harus mengecek kembali pertanyaan dan tujuan penelitian, karena metode adalah cara mencari jawaban dari pertanyaan penelitian; kedua, bisa saja menggunakan metode penelitian studi pustaka jika memang Anda ingin membatasi pada konten dan konteks yang ada pada pustaka-pustaka yang Anda jadikan acuan...semoga dapat membantu, dan semoga sukses...terima kasih... :)
Ijinkan saya bertanya Pak.
Jika dalam penelitian kualitatif, untuk pengumpulan datanya selain menggunakan yg telah Panjenengan jelaskan, apakah boleh juga jika dengan menyebarkan kuesioner ke informan? Misal untuk mengetahui karakter adversity quotient pada siswa, maka selain wawancara peneliti juga menggunakan kuesioner . Mohon penjelasannya Bapak 🙏..
Salam ta'dzim dr Kudus
Baik Mbak Nurul, istilah kuesioner sendiri sebenarnya lebih dekat pada istilah yang ada pada penelitian metode kuantitatif. Sifat penelitian kualitatif yang hendak mencari hal yang mendalam dan tidak mencoba menggeneralisasi sebenarnya memberi kesempatan peneliti untuk mengeksplorasi pada temuan-temuan di lapangan (wawancara mendalam). Instrumen kuisioner tidak memberi kesempatan untuk melakukan eksplorasi. Jika membaca narasi Mbak Nurul, sepertinya lebih sesuai jika metode yang digunakan adalah metode campuran...semoga membantu...terima kasih... :)
Pak terimakasih atas penjelasannya. Ijin bertanya apa judul saya mengenai pemberdayaan pedagang sektor informal dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga. Studi kasus pada pedagang perempuan. Kira2 dr judul ini apakah saya harus menggunakan teknik kualitatif pak? Sedangkan rumusan masalah saya itu ttg bagaimana gambaran sektor informal di tmpt saya teliti, berapa besar pendapatan pedagang, yg ketiga brpa besar kontribusi pedagang trhdpt pendapatsn rumah tangga. Mohon bantuannya pak. 🙏🙏 Terimakasih sebelumnya.
Baik Mbak Ketrin, jika membaca sekilas penjelasan penelitian yang akan dilakukan, sepertinya saya lebih cenderung mendorong untuk menggunakan Metode Campuran: Penelitian Kuantitatif untuk menjawab berapa besar pendapatan dan berapa besar kontribusi pedagang terhadap pendapatan rumah tangga (generalisasi); dan Penelitian Kualitatifnya menjawab pertanyaan bagaimana peran pedagang perempuan dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 baik pak terimakasih atas penjelasannya. Sangat membantu pak. Tuhan memberkati pak selalu😇
@@dwiyantoindiahono804 pak mohon maaf ijin tanya lagi 🙏
Kalau pake kualitatif teknik pengumpulan datanya pakai teknik apa yah pak? Utk bisa menjelaskan peran pedagang perempuan dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga
Baik Mbak @@ketrinwea241, saya kira Anda bisa melakukan wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) untuk bisa menjelaskan peran pedagang perempuan dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga secara mendalam... terima kasih... :)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh pak.
Izin bertanya pak, apakah dalam melakukan penelitian kualitatif dalam pengumpulan data di perbolehkan untuk men triangulasi observasi dan library research?
Waálaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...
Baik Mbak Suswita, Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif biasanya dilakukan dengan wawancara, FGD, observasi, dan dokumentasi (sistematic literature review), sedangkan triangulasi adalah upaya menunjukkan validitas data dan meningkatkan kredibilitas penelitian... semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Baik Mbak membaca secara memadai karya tulis (skripsi, tesis atau disertasi) yang memiliki nilai A sehingga bisa mendapatkan gambaran lebih detail tentang hal-hal yang ditanyakan pada pesan di atas, Mbak Fey juga bisa membaca jurnal internasional bereputasi atau jurnal nasional terakreditasi yang biasanya menunjukkan kemampuan untuk menampilkan data secara baik...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Terimakasih atas pemaparan nya pak 🙏.
Klw di perbolehkan lagi bertanya pak, jika kita melakukan penelitian tokoh, sebaiknya kita menggunakan penelitian kualitatif Deskriptif atau library research pak?
Dan juga untuk menguji keabsahan data apa2 saja langkah yang harus di lakukan pak?
Sekian pak.
Wassalamu'alaikum.
Baik Mbak@@pirasuswitaofficial6819, pertama untuk penelitian tokoh saya merekomendasikan menggabungkan penelitian lapangan dan library research. Anda bisa datang ke orang-orang terdekat tokoh yang sedang diteliti, dan berbagai dokumen yang relevan dengan tokoh atau tema penelitian yang sedang dilakukan. Untuk menguji keabsahan data, Anda bisa memulai dengan memilah data berdasar topik/tema-tema sesuai dengan fokus penelitian...semoga dapat membantu, terima kasih... :)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
izin bertanya pak, apakah harus menggunakan 3 jenis pengumpulan data tersebut(wawancara, observasi dan FGD) atau boleh memilih salah satunya saja untuk mengumpulkan data? contohnya hanya menggunakan jenis wawancara saja?
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...Baik Mbak @amaliasrianjani8389...yang relevan dibahas adalah apakah hanya dengan wawancara peneliti sudah dapat menemukan jawaban dari pertanyaan penelitian atau belum. Teknik pengumpulan data yang beragam akan membantu peneliti dalam mencari jawaban atas pertanyaan penelitian secara lebih baik, dan memudahkan dalam melakukan triangulasi data...semoga dapat membantu, dan sukses selalu...terima kasih...:)
@@dwiyantoindiahono804 terima kasih banyak pak atas paparan materinya serta jawaban yang sangat jelas dari pertanyaan saya🙏🏻
Ijin bertanya pak, judul penelitian saya penerapan metode hypnoparenting dalam membentuk karakter anak usia dini, saya menggunakan metode penelitian kualitatif, tetapi saya masih bingung bagaimana instrumen pengumpulan data yang tepat untuk digunakan, mohon penjelasannya pak 🙏
Terimakasih
Baik Mbak Viska, pemilihan metode sangat ditentukan dari pertanyaan penelitian. Sehingga, silakan renungkan kembali latar belakang dan pertanyaan penelitian, baru kemudian dapat diketahui metode apa yang paling tepat. [Misalnya] pertanyaan penelitian Mbak Viska ingin melihat "apakah terdapat pengaruh hypnoparenting terhadap pembentukan karakter anak usia dini?" dapat dengan mudah dijawab menggunakan metode kuantitatif; sebaliknya jika ingin menggambarkan penerapan hypnoparenting dalam membentuk karakter usia dini maka Mbak Viska harus menemukan kasus-kasus unik yang dapat menjadi latar belakang penelitian kualitatif... semoga dapat membantu, terima kasih... :)
Pak bagaimana steps menganalisis data dokumentasi?
Pak izin bertanya dalam pembuatan proposal skripsi kualitatif data awalnya seperti apa ya dan datanya diletakkan dibagian mana ya? Terimakasih
Baik Mbak @Isti Kharoh, penelitian kualitatif didesain untuk mengungkap atau menjelaskan sebuah fenomena sosial. Sehingga pada awal proposal penelitian kualitatif harus menunjukkan data bahwa masalah yang hendak diteliti benar-benar ada. Data inilah yang akan mengantarkan kepada masalah atau perumusan masalah penelitian. Semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Berarti wawancara harus melalui tatap muka ya pak, saya lagi meneliti akan tetapi di masa pandemi ini ada beberapa narasumber yang tidak mau bertemu langsung dan hanya ingin berinteraksi melalui telepon dan wawancara, apakah sah atau tidak jika saya mewawancarai narasumber lewat telpon saja
Baik Mbak Linda, di Era Pandemi ini, wawancara dapat dilakukan via online...meski demikian, amat disarankan untuk dilakukan secara video call, zoom meet, atau g-meet untuk dapat melihat respon spontan/gestur dari informan saat menjawab pertanyaan dalam wawancara. Selain itu, untuk memperkuat validitas data, peneliti dapat melakukan triangulasi dengan membandingan hasil wawancara dengan observasi, dokumentasi atau FGD...semoga dapat membantu, terima kasih... :)
Pak izin bertanya, apakah jika kita menggunakan penelitian studi kasus nanti di pengumpulan data tidak perlu menggunakan observasi?
Baik Mbak Hulia, pertama, ijinkan saya meminta maaf karena terlambat merespon komentar Anda; kedua, untuk observasi, selama observasi dapat dilakukan untuk memperkuat hasil penelitian, maka sebaiknya observasi dilakukan...semoga dapat membantu, semoga sukses... :)
@@dwiyantoindiahono804 terimakasih atas jawabannya pak
Pak metode apa yg tidak memakai wawancara, grup diskusi dn observasi, melainkan memakai putusan pengadilan, ataupun dari jurnal jurnal? 🙏
Baik Mas Yoel, pertama, ijinkan saya meminta maaf karena terlambat merespon komentar Anda; kedua, metode yang bisa dilakukan adalah dokumentasi (hukum) dan studi pustaka, metode ini lazim dipakai pada kajian-kajian hukum...Usaha keras peneliti untuk memperbanyak dokumen dan studi pustaka adalah tantangan terberat pada kajian tipe ini...semoga dapat membantu, dan semoga sukses...terima kasih... :)
Ijin bertanya pak jika judulnya meningkatkan percaya diri anak melalui bermain peran sumber datanya wawancara observasi dan dokumentasi itu bisa pak?
Baik Mbak Jannah, bisa, nanti harus diberi narasi serta bukti yang menunjukkan terjadinya peningkatan percaya diri anak melalui bermain, dan pastikan ketiganya (wawancara, observasi dan dokumentasi) dapat saling menguatkan pada proses triangulasi dan analisis data...semoga dapat membantu...terima kasih...
Assalamualaikum
Mohon izin bertanya pak
Jadi dalam pengumpulan data manakah yang harus dilakukan terlebih dahulu apakah wawancara atau observasi?
Ataukah observasi berlangsung mulai dari awal sampai akhir penelitian dilapangan berlangsung?
Terima kasih 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Waálaikumussalam warahmatullah...Baik Mbak Faritsa, yang pertama, ijinkan kami memohon maaf yang sebesar-besarnya karena ada satu dan lain hal, pesan Anda baru kami balas...terkait dengan data mana yang harus dikumpulkan terlebih dahulu, penelitilah yang paling mengetahui kebutuhan data dalam penelitian kualitatif...Yang jelas, jika peneliti sudah mengetahui data yang diperlukannya maka dia harus menyusun agenda atau jadwal penelitian. Jadwal penelitian ini berisi, data yang dibutuhkan, sumber data, teknik pengumpulan data (wawancara, observasi, atau dokumentasi), lokasi dan waktu pengambilan data. Peneliti kualitatif yang baik harus merencanakan penelitiannya secara lebih detail, meskipun dia juga dapat beradaptasi dengan perkembangan di lapangan penelitian...semoga dapat membantu, sukses dalam penelitian dan sehat selalu... terima kasih... :)
Bapak izin bertanya, penelitian saya kualitatif. Namun selain cara yang bapa sebutkan, saya memakai angket untuk menilai respon siswa terhadap media pembelajaran. Apakah bisa?
Baik Mbak Intan, jika Mbak Intan menggunakan angket atau kuisioner, biasanya istilah angket atau kuisioner digunakan oleh peneliti yang menggunakan metode penelitian kuantitatif...untuk penelitian kualitatif istilah yang digunakan adalah informan, dan jika angket yang dimaksud Mbak Intan adalah berbentuk pertanyaan terbuka, itu sering disebut dengan wawancara tertulis...tetapi jika angket tersebut berbentuk pertanyaan tertutup, siswa yang mengisi angket adalah mayoritas siswa dari populasi, hendak mengambil generalisasi, perlu dipertimbangkan ulang, bisa jadi metode yang dilakukan Mbak Intan adalah metode kuantitatif...semoga dapat membantu...semoga sukses penelitiannya...terima kasih... :)
Shallomm...minta injin sarannya pak dengam judul proposal" Intervensi penyuluh pertanian dalam pemberdayaan sosial ekonomi kelompok tani" kira2 disini kita menggunakan analisis data kuantitaf atau kualitatif pa?
Mohon sarannya pak karena skarang saya lagi kerja tugas akhir dan masih belum paham berkaitan dengan analisis data pak.
Terima kasih
Semoga sukses slalu pak😇
Baik Mas, silahkan pelajari metode penelitian campuran pada link berikut: ua-cam.com/video/PtQHm6zuw-s/v-deo.html ...semoga bermanfaat... terima kasih...
Pak izin bertanya, dimasa pandemi seperti ini cara mengambil data penelitian kualitatif secara online itu bagaimana?, apakah dengan dokumentasi berupa foto kegiatan anak TK/PAUD itu bisa sesuai target?
@Mbak Sonnia, cara mengambil data penelitian kualitatif di Era Pandemi ini memang yang paling ideal bertemu secara langsung dengan informan tentu saja prokes yang ketat, jika hal ini tidak dimungkinkan maka wawancara secara online (Video Call, zoom, google meet dll) dapat dilakukan tentu saja peneliti harus membaca gestur dan harus melakukan wawancara secara berulang-ulang kepada 1 responden atau responden lainnya. Dokumentasi & hasil observasi penelitian dapat dijadikan sumber data. Hasil penelitian kualitatif harus memperkuat aspek validitas (keterpercayaan) penelitiannya dengan mengkonfirmasi dari banyak sumber data. Hasil wawancara dibandingkan dengan hasil wawancara, hasil wawancara dengan hasil observasi, hasil wawancara dengan dokumentasi dsb. Silahkan pelajari triangulasi di video pembelajaran saya yang lain. Demikian, semoga dapat membantu, semoga sehat dan sukses selalu...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 Terimakasih banyak pak atas jawabannya. Jadi begini pak untuk wawancara sonnia sudah melakukannya secara langsung dengan dokumentasi foto dan rekaman saja, akan tetapi penelitiannya tetap online pak, disini sonnia sangat bingung dikarenakan judul sonnia tentang "Meningkatkan aktivitas sains anak usia dini melalui metode wisata dengan berkebun", disini sonnia menilai anak cara berkebunnya dan sonnia mengambil anak cara menanam kangkung yg sonnia nilai ada 15 point item pak, akan tetapi sonnia tidak bisa langsung melihat anak cara berkebun, dan bagaimana menurut bapak mohon arahannya pak😓🙏
Baik Mbak@@sonniasinviota7712, yang paling penting dalam penelitian kualitatif adalah pembuktian. Sehingga bisa saja dengan menggunakan dokumentasi foto dan rekaman, tetapi nampaknya perlu diperkuat dengan wawancara dengan anak-anak dan pengawas di tempat. Saya menyarankan di lokasi tempat anak-anak mempraktikkan berkebun ada pengawas. Pengawas ini nanti yang dapat Anda wawancarai tentang kondisi yang terjadi di sana. Pengawas bisa jadi orang tua/pengasuh anak. Nanti bisa dibandingkan foto-video-dan kesaksian pengawas. Semoga dapat membantu...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 Aamiin yaAllah semoga sonnia dapat melakukan penelitian sonnia dengan baik sehingga sewaktu sidang skripsi sonnia bisa mempertahankan dan memperkuat jawaban dari hasil penelitian sonnia, terimakasih banyak atas arahan dan sarannya bapak semoga bapak sehat selalu ya pak aamiin😇
Pak izin bertanya judul saya peran orang tua dalam minat belajar melalui pembelajaran online bagaimana untuk teknik pengumpulan datanya pak?
@Mbak Berta Romantini, teknik pengumpulan data sangat terkait dengan latar belakang, pertanyaan & tujuan penelitian....silahkan dibaca kembali proposal awal Anda, dan buku metode penelitian ya...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 pak saya masih baru mulai bingung mau menentukan teknik pengumpulan data apakah harus ada angket pak?
Baik Mbak @@bertaromantini7555, saran saya Mbak Berta silahkan datang ke Perpustakaan Kampus dan minta pustakawan untuk memberi 6 contoh Skripsi/Tesis: 3 skripsi/tesis yang menggunakan metode penelitian kuantitatif dan 3 skripsi/tesis yang menggunakan metode penelitian kualiitatif...Anda pelajari baik-baik, semoga membantu Anda dalam menyusun karya ilmiah...terima kasih... :)
Saya ingin bertanya pak, apakah metode kualitatif bisa menggunakan kuisioner juga dalam pengumpulan data?
up
Baik Mbak Susiyanti, istilah kuisioner biasanya digunakan untuk metode penelitian kuantitatif. Kuisioner disusun secara rigid berdasarkan turunan teori, konsep, dan indikator. Kuisioner harus disusun secara cermat karena hasil dari penelitian kuantitatif ini adalah untuk mendapatkan generalisasi. Sebelum turun ke lapangan kuisioner harus diuji reliabeitasnya. Hal ini berbeda dengan penelitian kualitatif yang berbentuk panduan wawancara atau FGD. Panduan wawancara ada yang berwujud terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur. Jadi peruntukan kuisioner dan pedoman wawancara jelas berbeda...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Ingin bertanya, pada pengumpulan data primer di lapangan, jika terjadi data-data primer yang terkumpul ternyata terbatas atau kurang dan tidak bisa bertambah lagi, apakah data itu sudah bisa dianggap cukup atau dengan kata lain sudah bisa dianggap jenuh sehingga bisa digunakan?
Baik Mas Muhammar, yang dimaksud data jenuh adalah peneliti meyakini tidak ada lagi data/informasi baru yang dapat diperoleh dari lapangan penelitian. Data yang terkumpul dianggap cukup untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hal ini jelas berbeda dengan kurang data atau kekurangan data, jika ini kondisinya bermakna peneliti masih memerlukan data tambahan untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian. Intinya, peneliti memiliki tugas memastikan bahwa data yang diperoleh di lapangan telah mencukupi untuk menjawab pertanyaan penelitian...semoga dapat membantu, terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 maaf Pak ikut bertanya, bagaimana caranya kita menganggap cukup tidak ya data terserbut? apakah ada patokannya? atau bagaimana Pak?
Baik Mbak@@istiqomah4088, patokannya adalah peneliti merasa yakin bahwa sudah tidak ada lagi data/informasi baru yang dapat didapatkan di lapangan penelitian, dan data yang tersedia telah cukup untuk menjawab pertanyaan penelitian...semoga dapat menjawab, terima kasih...
@@dwiyantoindiahono804 baik Pak, sangat membantu, terimakasih banyak Pak, saya sedang berselancar dichannel bapak, so interesting 😍
Baik Mbak @@istiqomah4088, terima kasih sudah berkenan mengunjungi channel ini...semoga bermanfaat, semoga lancar dan sukses dalam penelitian...terima kasih... :)
Mau Tanya pak Dosen.
Apa yang menjadi tolok ukur jawaban dari informan yang selanjutnya menjadi data yg kita peroleh.Bagaimana kalau semua jawaban Dari Informan berupa opini bukan berdasarkan Data?
Baik Mas Sadar, untuk itulah dalam penelitian kualitatif ada teknik wawancara mendalam, dan teknik validitas data atau yang sering disebut dengan triangulasi. Wawancara mendalam membantu peneliti untuk mengkonfirmasi pernyataan informan adalah konsisten di setiap waktu, dan kondisi. Triangulasi membantu peneliti untuk mengkonfirmasi pernyataan informan dengan cara membandingkannya dengan pernyataannya di waktu berbeda, di saat sendiri dan saat berada pada ruang publik, membandingkan hasil wawancara dengan dokumen-dokumen yang ada, serta membandingkan wawancara dengan hasil observasi...untuk materi triangulasi, sila membuka link: ua-cam.com/video/MRpaXLiLjDc/v-deo.html ...semoga dapat membantu...terima kasih... :)
Pak kalau FGD dilakukan hanya tiga orang yaitu peneliti dan dua narasumber apakah dapat dikatakan sebagai FGD ?
Baik Mbak Linda, diskusi ringan seperti yang Anda sebutkan dapat disebut FGD...nanti transkrip FGD dapat mengungkap hal-hal penting apa saja yang Anda dapatkan selama FGD, respon satu narasumber dengan yang lain dapat diamati dalam diskusi...terima kasih... :)
Pak klo judul nya penerapan metode itu masuk nya kuali apa PTK ?
Baik Mbak Fitri, selama ini dikenal: Metode Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif dan Metode Campuran. PTK yang Anda maksud mungkin Penelitian Tindakan Kelas ya? sepemahaman saya, penelitian tindakan itu aslinya adalah action research, dan metode yang digunakan sangat tergantung dari pertanyaan yang dikembangkan dalam penelitian itu sendiri. Metode penelitian adalah cara bagaimana peneliti mencari jawaban atas pertanyaan penelitian. Semoga dapat membantu, terima kasih... :)
Pak izin bertanya, Bagaimana fungsi indikator dalam penelitian kualitatif yang sifatnya studi pustaka ?
Baik Mbak Rosmiati, istilah (variabel dan) indikator sendiri biasanya digunakan oleh metode penelitian kuantitatif, untuk penelitian kualitatif biasanya menggunakan istilah fokus penelitian atau aspek penelitian...semoga dapat membantu...terima kasih...
@@dwiyantoindiahono804 baik pa terimakasih atas jawabannya 🙏🏻
Izin bertanya pak, apabila responden dalam wawancara semi-terstruktur berhalangan melakukan wawancara tatap muka, dan memberi jawaban dalam bentuk tulisan yang menjawab pertanyaan-pertanyaan wawancara sesuai pedoman wawancara. Apakah hal tersebut sah-sah saja pak dan dapat dilanjutkan untuk diolah menjadi data penelitian
Terimakasih Pak
Baik, terima kasih Mas Rendy, jawaban dari informan dalam bentuk tulisan dapat dijadikan sebagai sumber data, tetapi agar data tersebut valid harus didukung dengan triangulasi yang kuat, seperti mengkonfirmasi (data hasil wawancara tertulis itu) dengan hasil wawancara dari informan yang lain, hasil FGD, hasil observasi, dan dokumentasi...semoga dapat membantu, terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 betul pak, saya masih ada 3 target informan, dan data dokumentasi. Jadi memang karena 1 informan berhalangan sehingga harus memberi jawaban tertulis. Baik pak terimakasih 🙏🙏🙏🙏
Baik Mas @@rendyfiloviasitumorang9303, semoga sukses penelitiannya... terima kasih... :)
👍🙏
Terima kasih Mas Yobert... :)
Terima kasih Pak, sangat bermanfaat ilmunya. Ijin bertanya pak, apakah pada masa pandemi ini bolehkah peneliti melakukan pengamatan secara jarak jauh dg bantuan asisten peneliti? (jadi peneliti tidak hadir di tempat penelitian scr langsung, wawancara via zoom meeting dan studi dokumen dilakukan langsung oleh peneliti)
Baik Mas Umbu Aris, pada masa pandemi peneliti dapat/boleh melibatkan asisten peneliti/enumerator untuk membantu melakukan observasi secara langsung di lapangan. Semua hasil observasi harus terdokumentasi/tercatat dengan baik dalam catatan lapangan (field note). Asisten peneliti yang dipilih adalah person yang dapat dipercaya dapat melaporkan secara jujur tangkapan informasi dari lapangan penelitian. Untuk wawancara via zoom/gmeet dll dapat dilakukan dan sebisa mungkin diusahakan data dapat ditriangulasi dengan data dari sumber data yang lain, sehingga temuan penelitian menjadi kuat....Semoga dapat membantu, terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 terima kasih pak Dwiyanto. Penjelasannya mantap sekali pak. O ya pak, boleh mnta no WAnya utk konsultasi lbh lanjut? Terima kasih pak Dwiyanto...
Baik Mas @@umbuaris8864, senang jika kami bisa membantu, silahkan mengirim ke email yang ada di diskripsi... terima kasih... :)
Pak....mau tanya dong. Apakah dalam penelitian kualitatif boleh menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data? Adakah contohnya? Terima kasih
Baik Mbak Ashri, pertama, ijinkan saya meminta maaf karena terlambat merespon komentar Anda; kedua, dalam penelitian kualitatif wawancara bisa dilakukan secara tertulis (wawancara tertulis), biasanya ia diperuntukkan untuk informan yang tingkat kesibukannya tinggi, dan pertanyaannya sensitif sehingga harus dijawab secara tertulis agar informan nyaman untuk menjawab pertanyaan secara hati-hati juga...sekali lagi istilahnya bukan kuisioner tetapi wawancara tertulis, contoh pertanyaannya sama seperti pada panduan wawancara terstruktur pada umumnya... semoga dapat membantu, dan semoga sukses...terima kasih.. :)
Assalamualaikum pak.
Mohon izin bertanya. Saya masih di tahap proposal. Fya judulnya mengenai minat belajar siswa dimasa pandemi. Nahh rencna gunakan angket lwt quesioner sama wawancara perwakilan siswa dan fya ambil 1 kecamatan sesuai arahan dospem jadinya ada 3 sekolah.
Kira-kira bisa seperti itu pak? Saya butuh bayangan soalnya dospem sy jrg membimbing krna kesibukannya susah ditemui 🙏🙏
Wa'alaikumussalam warahmatullah...Mbak Lutfiyah, saya ingin membawa Anda untuk kembali menelaah pertanyaan peneliti terlebih dahulu. Dari sanalah, kita dapat memilih metode yang tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian Anda. Membaca sekilas, nampaknya metode penelitian yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan Anda adalah kuantitatif, dan wawancara hanya sebagai pendukung (memperkuat temuan). Jika metode penelitiannya ada kuantitatif, Anda bisa mengambil tiga sekolah di satu kecamatan dengan menggunakan cluster sampling random sampling. Pertama Anda membuat kerangka sampel: 1) Sekolah-sekolah di pusat kota; 2) sekolah-sekolah dengan jarak sedang dari kota; 3) sekolah-sekolah dengan jarak terjauh dari kota. Jika sudah ada nama-nama di masing-masing klaster, Anda tinggal mengambil secara acak 1 (satu) sekolah dari masing-masing klaster, sehingga jumlah sekolah terpilih ada 3...semoga dapat membantu, terima kasih...
Terimakasih pak atas jawabannnya.
Jadinya ke arah kuati yah pak. Kata awalan jdul saya itu ditaru kata deskripsi minat belajar.... Dan dospen mengusulkan 3 sklh dlm satu kecamatan. Makanya saya bingung arahnya bagaimna klo kualitatif tapi dgn 3 sklh. Angketnya lwt google form rncna pke skala ghuttman 🙏 kira-kira bagaimana itu pak? @@dwiyantoindiahono804
Baik Mbak@@lutfiyahanwar2432, seperti jawaban saya sebelumnya, Anda harus membaca kembali latar belakang dan pertanyaan penelitian, dari sanalah peneliti mengetahui metode penelitian yang tepat. Metode penelitian adalah cara terbaik untuk mencari jawaban atas pertanyaan penelitian. Jika penelitian Anda kualitatif, maka Anda harus mencari argumentasi mengapa memilih 3 sekolah. untuk teknik wawancara (kualitatif) atau penyebaran kuisioner (kuantitatif) dapat menyesuaikan sesuai dengan kondisi lapangan dan kemampuan peneliti. Semoga dapat membantu, terima kasih...
@@dwiyantoindiahono804terimakasih banyak pak sngt membantu jwbnnya. Kiranya bapak brsma keluarga slalu diberikan kstn 🙏🙏🙏
Sama-sama Mbak@@lutfiyahanwar2432, semoga lancar skripsinya dan sehat selalu...terima kasih... :)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebelumnya mohon maaf Pak apabila mengganggu waktunya
Saya mau minta pendapat/saran dari Bapak terkait penelitian saya yang berjudul
"Analisis pengembangan SDM dan organizational citizenship behavior dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan (Studi Kasus PT...)
Teknik pengumpulan data yang saya gunakan itu melalui proses observasi, wawancara dan dokumentasi dengan 3 informan. Dan uji keabsahan datanya menggunakan triangulasi data
Jumlah variabel penelitian saya ada 3 Pak yakni:
1. PENGEMBANGAN SDM, indikatornya terdiri dari :
- pendidikan
- pelatihan
2. ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR, indikatornya:
- motivasi kerja
- gaya kepemimpinan
- budaya organisasi
3. KINERJA KARYAWAN
Pak apakah boleh jika untuk memperkuat argumen hasil wawancara di dukung dengan kuesioner terbuka?
Dan jika boleh, apakah pada teknik pengumpulan data ditambah kuesioner atau cukup pakai Teknik pengumpulan data melalui wawancara observasi dan dokumentasi?
Waálaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh... Baik Mbak Isma, istilah yang digunakan dalam penelitian kualitatif yang lebih tepat adalah bukan variabel tetapi aspek kajian atau fokus penelitian...istilah kuisioner juga merupakan istilah milik metode penelitian kuantitatif, jika kuisioner terbuka yang dimaksud adalah wawancara tertulis boleh dilakukan...Jadi teknik pengumpulan data dalam penelitian Mbak Isma dapat ditulis: Wawancara, observasi dan dokumentasi, nanti pada bagian wawancara diberi narasi bahwa selain wawancara secara tatap muka, juga dilakukan wawancara secara tertulis...tetapi wawancara tertulis biasanya dilakukan pada informan yang sangat sibuk, dan tema penelitian yang sensitif...semoga dapat membantu, sukses dalam penelitian...terima kasih... :)
@@dwiyantoindiahono804 Aamiin ya rabbal alamin 🤲 terimakasih banyak pak 🙏
Semoga bapak dan keluarga senantiasa dalam keadaan sehat, serta dipermudah segala urusannya 🤲
Pak saya izin bertanya. Jika judul saya" Dampak modernitas Korean Pop Culture di Sekolah Berbasis Pesantren" menggunakan metode kualitatif maka apa jika saya mengambil sample siswi harus menggunakan angket terlebih dahulu ya pak? Atau bisa langsung secara acak saja. Terimakasih pak. Mohon pencerahannya🙏🙏🙏
Baik Mbak Iffah, jika penelitian Anda hendak berfokus pada "dampak secara luas" maka sebaiknya Anda menggunakan kuantitatif (sample secara acak dan representatif) untuk dapat melakukan generalisasi pada sekolah/pesantren, tetapi jika Anda menggunakan kualitatif maka Anda hanya akan meneliti hal-hal unik/khas/spesifik yang seharusnya sudah tercantum pada latar belakang penelitian Anda. Jika yang terakhir ini yang akan Anda lakukan, maka Anda hanya akan menemui para informan terkait dengan fenomena yang khas tersebut. Misalnya ada kasus santriwati yang ngefans berat dengan K-Pop, Anda hendak meneliti perspektif santri tersebut, kawan santri, dan para pengasuh...semoga dapat membantu, semoga sukses penelitiannya Mbak Iffah...terima kasih... :)
Terima kasih pak
Sangat bermanfaat 🙏
Pak Kalau punya pdf buku tentang penelitian yang dijelaskan, boleh gk sy minta? Atau kalau berbayar juga gk pp 🙏🙏🙏 sy kebetulan lagi butuh bnget
Mbak Milay Aisyah, silahkan kirim email Anda ke dwiyanto.indiahono@unsoed.ac.id... terima kasih...
@@dwiyantoindiahono804 Terima kasih banyak pak 🙏🙏
Mohon Izin untuk mendownload konten video materi metopen kualitatif pak. Terimakasih
@Mas Andi Yuniarto, selama tidak diupload ulang, & untuk kepentingan pendidikan, silahkan Mas Andi Yuniarto, semoga menambah berkah dan manfaat...terima kasih... :)
Jika dalam metode penelitian kualitatif apakah bisa dalam teknik pengumpilan datanya menggabungkan antara wawancara dan angket? Dalam arti lain wawancara yang dilakukan ialah menggunakan angket? Mohon jawabannya ya pak, terimakasih banyak sebelumnya 🙏
Baik Mbak @Si Subeeerr, jika yang Anda maksud dengan angket adalah wawancara tertulis (termasuk dari wawancara terstruktur), maka hasil wawancara tertulis tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu sumber data. Proses triangulasinya nanti Anda dapat membandingkan hasil wawancara lisan dengan hasil wawancara tertulis (angket), hasil wawancara lisan dengan wawancara lisan, wawancara dengan dokumen, wawancara dengan observasi dll...intinya, satu sumber data harus dibandingkan dengan sumber data lain untuk meningkatkan derajat validitas data dalam penelitian kualitatif...semoga dapat membantu...semoga sukses...terima kasih... :)
terimakasih pak materinya🙌🏻
@Mas Fiky Firmansyah Herdadi, terima kasih banyak...semoga bermanfaat... :)