1st PTIQ International Quranic Studies Conference - “Al-Qur`an: Kalām Allāh wa Kalām Rasululillāh”
Вставка
- Опубліковано 23 лис 2024
- PTIQ Jakarta University is hosting an international conference titled “Al-Qur`an: Kalām Allāh wa Kalām Rasululillāh”. This conference revisits the classic debate on the historical journey of the Qur'an until it reached us today. This controversy sparks discussions that enrich Qur'anic studies and exegesis with a variety of perspectives emerging from different academic traditions.
The certificate link will be shared at the end of the question and answer session, make sure you follow this live broadcast until the end
Follow our PTIQ TV life on:
UA-cam:
/ ptiqjakarta
INSTAGRAM:
/ ptiq_jkt
TIKTOK:
vt.tiktok.com/...
EMAIL:
For business inquiries please contact
admin@ptiq.ac.id / humas@ptiq.ac.id
LIKE, COMMENT, SHARE & SUBSCRIBE!
Copyright 2024 - PTIQ CREATIVE
#PTIQcreative
Seminar dimulai pada menit 31:12
Sesi dimulai menit 45:14
Paparan Prof. Mun'im Sirry dimulai menit 1:24:12
Paparan Ust. Nurrudin Lc. MA dimulai menit 1:56:50
Paparan Ust. Dr. Mikdar Rusdi MA dimulai menit 2:31:54
Sesi saling respons para pemapar menit 3:00:08
Sesi tanya jawab dari audiens menit 3:22:43
Syukron
terimakasih
Time stamp ini wajar admin PTIQ letakkan di dekripsi YT ini
Yup@@mahyudiyusop8564
Boleh di pin 📌 ini ,admin.
Sebagai muslim bangga punya ustadz nurrudin … semoga allah swt selalu melindungi beliau ….
Banyak org pintar ingin MENYESATKAN akidah org islam khusunya yg masih awam dgn permainan kata & bahasa utk merusak & membelokan kebenaran islam. Cara menyesatkan lewat buku2 ato lewat poscast diyotubenya.
Alhamdulilah Alloh memunculkan org2 sperti M. Nuruddin utk meluruskan & menjaga pemikiran2 yg menyesatkan dari org kafir & munafik.
Smg sehat selalu M. Nuruddin & sllu dlm lindungan Alloh swt.
Ust. Nuruddin Aset Umat Islam.. Semoga Allah Panjangkan Umur Beliau
Aamiin..
Aaamiiin
Aamiin ya rabbal alamin
Professor yang tertukar, sebetulnya lebih layak Ustadz Muhammad Nuruddin yang dijadikan professor, karena kontruksi keilmuannya begitu holistik. | Semoga tetap menjadi mutiara keilmuan untuk Indonesia Ustadz Muhammad Nuruddin. :)
Ikut bangga sama ustadz nuruddin semoga anak saya yg sedang jadi santri dipondok pesantren Daarul archam rajeg Tangerang bisa menyerap ilmu dari ustadz Nuruddin.
Semoga diberi kesehatan selalu ustadz Nuruddin
Saya dukung pada ustad M Nuruddien untuk membantah apa yang di katakan prof Mun'Im Shiri
Terbukti firman Allah bhw Dia-lah yg menjaga islam (alQuran) .Akan selalu hadir sarjana/ulama2 baru yg akan mempertahankan kebenaran islam. Terakhir ust Nuruddin, anak muda dr Jawa Barat. Alhamdulillah.
m
Sangat jelas perbedaan cara berfikir orang yang belajar logika dan tidak 👍🏻
Pemikiran yang tertata rapi, teranalisa dengan baik dan teratur sehingga apa yang disampaikan sesuai dengan logika yang ada.
MasyaAllah, semoga Allah menjaga Azhar dan menjaga ust Nuruddin Lc 🤲🏻
“Dan Al-Azhar tidak pernah menolak pembaharuan, asalkan pendapat yang dibawa mempunyai dalil yang kuat dan jelas” 🙌🏻
Beda LEVEL Bung. Satu dididik di Barat, satu lagi dididik di Arab dan jadi jongos Arab. Pasti gak sama itu.
@@abubobby8176ehhhh budak barat ini
@@hadiwibowo1559 Orang Arab itu budak Amerika Bos. Sedangkan Kadrun Indonesia budak Arab. Paham antum?
Aku rela jadi Jongos Arab ketika itu jelas bhw Nabi Muhammad memang orang Arab dan juga keturunan Abraham
@@rumahalpukatkudus Sekarang aja kau jongos Arab. Percaya dongeng Timur Tengah dan mengharamkan budaya sendiri.
Alhamdulillah syeikh Nuruddin mumtaz , barokallahu fikum.
Semoga menjadi saham akhirat untuk antum beserta para Masyayikh azhar. Aamiin
Prof Mun'im terlalu antusias dalam baca buku dan taajjub akan hal itu, tapi lebih analisis dengan ilmu alatnya tetap Ust Nuruddin Lc. MA... Masyaallah luar biasa semua👏
Saya lebih mudah menerima dan sepakat Ustaz Nuruddin, terlepas siapapun termasuk audiens di ruang majelis itu mengatakan Ustaz Nuruddin itu tidak mau keluar dari box atau bahkan ada yang sampai berkelakar beliau sedang me-"nina bobo"-kan kaum muslimin dengan pendapatnya, saya jauh lebih mudah memahami dan menerima pendapat dan cara berpikir Ustaz Nuruddin. Tentu ini berkaitan dengan kepakaran beliau dan cara beliau menyampaikan pendapatnya. Pernyataan Ustaz Nuruddin lebih kokoh dan sistematis. Hujjah yang digunakan Ustaz Nuruddin lebih
Keren Nuruddin. Dia bisa mengibarkan panji Azhar dengan sangat baik. Keilmuan Azhar itu dalam dan menghunjam kokoh. Batang dan rantingnya mampu menepis dengan telak. Keilmuan Barat -dalam hal keagamaan- iti dangkal dan hanya kulit permukaan. Ada ulama berkata ini itu.. Ada orwng bilang gini gitu tanpa tanpa tarjih atau penelusuran lebih jauh. Meskipun Azhar sendirii tidak memusnahkan pemikiran2 menyelewng. Ia cukup Mengtategorisasikan ini sahih ini lemah. Ini awhile ini dakhil
Anak anak remaja yang sekolah di MTSN pun sudah faham dan tahu bahwa Al Qur'an adalah Kalamullah bukan Kalam Rosulillah.. dalil dalilnya Sudah jelas didalam Al Qur'an itu sendiri.. Semoga ust Nuruddin ini menjadi Cahaya agama memberikan jalan terang benderang yakni Al Qur'an dan Hadits sehingga umat nabi terhindar dari kegelapan Atau kesesatan yakni Liberalisme sekulerisme dan pluralisme.
Kan bukan harfiah.. tp ontologis. Please lah.. kalo Alquran itu Kalamullah, berrti kalamulloh itu makhluk?
@@yoimen172, ngaji Aqidah lalu sejarah.......
Kalamullah itu Sedikit Ilmu Allah yg diturunkan Pada Manusia, dari Mulai Awal (Adam) sampai akhir (Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallaam) itulah Wahyu/Khabar Soddik. Zabur,Taurat,Injil dan Kesempurnaannya Ilmu yg diturunkan untuk seluruh Umat dan Alam ini yaitu Qur'an yg di berikan kepada Penutup Para Nabi yaitu Muhammad Rasulullah shalallahu'alaihi wasallaam.
Ingat Allah itu Al 'Aliim dan Al Khaliq.
Kita yg Makhluknya
Qur'an itu Ilmunya, maka pakailah ilmu itu supaya jgn sesat.
Prof Mun'im memiliki reputasi yg panjang dalam merayakan dan mendemonstrasikan pemikiran liberal, spirit yg kuat untuk menghadirkan dekonstruksi pada orthodoksi agama. Tapi kesan yg menonjol justru hanya seperti atraksi kecentilan intelektual semata. Bangunan berpikirnya terlalu acak, tidak substantif, hanya melompat-lompat dari wacana satu ke wacana yg lain. Seolah hanya ingin melempar kontroversi, hiruk-pikuk sensasi, tapi tidak memberi solusi yg tajam dan membumi. Gaya dagangan ini memang paling laku di pasar liberal Barat yg cenderung Islamophobia.
Ustad Nurudin cukup berhasil memberikan anti-thesa yg berbobot bagi Prof Mun'im. Sayangnya waktu tidak berjalan cukup efisien untuk mempertarungkan dua gagasan substatif secara vis a vis.
betul itu kenapa dia diterima dan difasilitasi di kampus orientalis. sebetulnya banyak juga ilmuwan muslim yg menempuh pendidikan IsIam di kampus barat, tetapi tidak sedikit yg bisa tetap mempertahankan pemikiran keislamannya bahkan bisa memberikan argumen yg telak kpd syubhat orientalis, spt para senior di INSIST.
Kayak anak baru gede yang lagi demam liberal orientalis..
Dan dalam diskusi ini ustadz Nuruddin berhasil memberikan antitesa yg berbobot bagi prof Mun'im , dan dalam diskusi ini juga dapat kita jumpai kecacatan dalam istidlal orang-orang yg mengusung pluralisme & liberalisme agama .
@@AbimanyuPramudya seringkali ini adalah masalah "dagangan", ada permintaan, lahirlah penawaran. Kalo gak gitu, gak laku.
Saya ingat kurang lebih 20 tahun yang lalu, saya dan teman teman pernah menjemput pak Munim di rumahnya sebagai pembicara di Yisc Al Azhar.. Saya kaget ketika mendengar isi ceramahnya karena penampilan beliau yang tampak "lugu". Saya pikir, oh mungkin dia hanya ikut-ikutan trend liberal saat itu. Meskipun sekarang beliau cukup terkenal tapi sebenarnya tidak ada yang sesuatu baru dari argumen Pak Munim.... yang berbeda hanya gelar dan institusinya saja hehe.... Semoga Pak Munim bisa belajar dari Ustadz Nuruddin , meskipun beliau lebih muda dan belum memiliki gelar mentereng.. tapi kebenaran tetaplah kebenaran ....
Siapa yg kemari karena ada Ustadz Nuruddin 🖐🏼, stelah liat debat nya lawan guru gembul..
☝️
Eh iya eh
😎
Saya malah lebih dulu tau pak Nuruddin dari debatnya dengan pak Mun'im sirry.....makanya saya sudah menduga, pak guru gembul pasti akan babak belur lawan pak Nuruddin...😅....jujur saja saya lebih suka pandangan dan pendekatannya pak Mun'im sirry daripada pak nuruddin
Hadir
Ketika pertama kali mengikuti presentasinya Prof Munim secara online (bukan yang ini), saya speechless. Walaupun hati saya menolak, tapi saya TIDAK bisa meng-counter argument itu dengan logika saya sendiri, kepada diri saya sendiri. Saya seperti wanita yang dijodohkan oleh ayah saya namun merasa enggak sreg dan tidak bisa membantah. Kira kira begitu suasana logika saya.
Setelah mendengarkan penjelasan Ustadz Nuruddin, semuanya jadi terang benderang. Ternyata argumen Prof Munim itu TIDAK kokoh. Seperti wah, karena sayanya yang bodoh. Ternyata, di atas langit masih ada langit.
Kesimpulan:
(1) Tidak perlu terlalu silau dengan pandangan orang2 pinter, yang meng-claim "out of box", bergelar Prof dsb, lulusan Amerika dsb.
(2) Yang penting ditanyakan kepada diri sendiri itu adalah: apakah pemahaman seperti itu (andai saya menerimanya) akan membawa saya menjadi muslim yang lebih baik? (Beribadah lebih baik, berakhlak lebih baik, bersosial lebih baik)? Karena inti beragama itu: menyembah Allah (ibadah), berbuat baik kepada sesama manusia (sosial), dengan cara Nabi (akhlak).
Setuju dengan pemikiran anda
Dalam debat... Mestinya gelar dan apapun namanya, tdk perlu ditampilkan...
Yg didebat bukan gelarnya... Tapi argumentnya. Sayangnya di acara ini... mun'im kalah argument/mengambang. Sementara Nuruddin lbh mengulik...
orang yang disenangi oleh orang kafir iyaa seperti si Mu'in ini
Alhamdulillah putra saya diterima di PTIQ tahun ini...semoga ketularan ilmunya ustadz Nuruddin
Gara2 liat pemaparan ust nuruddin, saya jadi kepingin menyekolahkan anak saya nanti ke al-azhar. Semoga diridloi ALLAH, aamiin.
Kelihatan mana yg profesor
Ust.Nuruddin mantab
Berkah selalu syekh nurdin ilmunya
Bangga bagian dari azhariyyin
Prof Mun'im pemikirannya terlalu luas maka pendengar yang akan berusaha memahaminya akan bias. karena dia mencantolkan argumentasinya lebih ke arah sisi filosofis historis Al-Qur'an. sehingga tidak sampai pada kesimpulan yang komprehensif. Sedangkan Prof Nuruddin pemikiran sangat lurus, lebih menonjolkan argumentasinya dengan dalil-dalil para ulama lalu beliau membacakannya dengan utuh sehingga lebih mudah dipahami dengan bahasanya yang lugas dan jelas bahwa Al-Qur'an murni kalamullah ta'ala. Alhamdulillah sebagai alumni saya bersyukur bisa menyimak meski lewat youtube. semoga ada diskusi lanjutan dan next webinar yang lebih bergengsi dari ini di kampus ptiq tercinta. ptiq makin maju jaya, mantap
Dan inilah ilmu, kita harus menghormati keduanya. Terlepas dr benar dan salah wallahu a'lam. Sy suka spt ini drpd saling hujat yg tak berujung.
Bukan ilmu kalau menyesatkan
Katakan benar jika itu benar..
Jngan katakan benar jika itu salah
Saya perhatikan hasil dari debat ini: yang aqidahnya kuat semakin kokoh, yang memang terindikasi liberal semakin liberal. Hidayah memang mahal. Wahai ibu bapak sadarilah bahwa aqidah anak anda adalah tanggung jawab anda.
Kerren. Meskipun sudah biasa dibahas dan dibantah oleh ulama' hebat terdahulu.
Sejatinya permasalahan yg seperti ini sudah final sejak dulu.
Pak Mun'im adalah org yg dikenal cendikiawan dan banyak dikenal orang dan terlajur di posisi yg seperti itu, jd sy kira dia akan tetap seperti itu meskipun perasaannya memberontak (karena berada dlm kesesatan) kecuali dia mendapat hidayah dan tdk egois serta lapang hatinya menerima rasa malu. Maka saya yg akan menjadi orang no satu untuk menjadi muridnya. Tp rasanya tdk akan, hhi
﴿إِنَّهُۥ لَقَوۡلُ رَسُولࣲ كَرِیمࣲ﴾ [الحاقة ٤٠]
قَوْلُهُ تَعالى: ﴿إنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ﴾إضافَةُ القَوْلِ إلى الرَّسُولِ الكَرِيمِ عَلى سَبِيلِ التَّبْلِيغِ، كَما جاءَ بَعْدَها، قَوْلُهُ ﴿تَنْزِيلٌ مِن رَبِّ العالَمِينَ﴾ [الحاقة: ٤٣] والرَّسُولُ يَحْتَمِلُ النَّبِيَّ ﷺ ويَحْتَمِلُ جِبْرِيلَ، وقَدْ جاءَ في حَقِّ جِبْرِيلَ قَوْلُهُ تَعالى: ﴿إنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ﴾ ﴿ذِي قُوَّةٍ عِنْدَ ذِي العَرْشِ مَكِينٍ﴾ ﴿مُطاعٍ ثَمَّ أمِينٍ﴾ [التكوير: ١٩ - ٢١] .وَهُنا المُرادُ بِهِ الرَّسُولُ ﷺ بِقَرِينَةِ قَوْلِهِ تَعالى: ﴿وَما هو بِقَوْلِ شاعِرٍ﴾ [الحاقة: ٤١] وما عُطِفَ عَلَيْهِ؛ لِأنَّ مَنِ اتُّهِمَ بِذَلِكَ هو الرَّسُولُ مُحَمَّدٌ ﷺ فَنَفاهُ ذَلِكَ عَنْهُ، فَيَكُونُ في ذَلِكَ كُلِّهِ إثْباتُ الصِّفَةِ الكَرِيمَةِ لِسَنَدِ القُرْآنِ مِن مُحَمَّدٍ عَنْ جِبْرِيلَ عَنِ اللَّهِ، وقَدْ أشارَ لِذَلِكَ في الآيَةِ الأُولى في قَوْلِهِ: ﴿مُطاعٍ ثَمَّ أمِينٍ﴾ ﴿وَما صاحِبُكم بِمَجْنُونٍ﴾ [التكوير: ٢١ - ٢٢] .فَأثْبَتَ السَّلامَةَ والعَدالَةَ لِرُسُلِ اللَّهِ في تَبْلِيغِ كَلامِ اللَّهِ، وفي هَذا رَدٌّ عَلى قُرَيْشٍ ما اتَّهَمَتْ بِهِ الرَّسُولَ ﷺ . وفِيهِ أيْضًا الرَّدُّ عَلى الرّافِضَةِ دَعْواهُمُ التَّغْيِيرَ أوِ النَّقْصَ في القُرْآنِ.
(أضواء البيان - محمد الأمين الشنقيطي (١٣٩٤ هـ))
Diskusi yang berkelas.......Dari diskusi ini kita bisa melihat argumentasi dari 2 narsum. Argumentasi ustadz nuruddin sangat bagus membantah argumentasi prof mun'im.
Alhamdulillah anak sya masuk ke Universitas PTIQ sekarang mlanjutkan S2 dn adik nya baru masuk tahun ini smg lancar sht sllu
Diskusi yang seperti ini sangat di perlukan di Indonesia.
Semangat bertemu bersama dalam 1 majlis sdh bagus...bagi yg ingin adil harus membaca argumen kedua belah pihak..
Meskipun hati tdk dipungkiri akan punya kecenderungan ke salah satu pemateri
Namun minimal sdh berusaha mencari sudut pandang lain..dengan terus meminta petunjuk pada Allah Ta'ala agar menampakkan kebenaran
Alhamdulillah sehat walafiat Ustadz Mirwam Batu Bara pernah ikut MTQ tahun 1976 di Samarinda Kaltim
Kita harus adil melihat debat ini. Walaupun pendapat sy lebih ke Ust. Nuruddin, tapi sy juga mengapresiasi Prof Mun’im. Hebat keduanya
Mencerdaskan....
Lanjutkan dong debat ilmiahnya antara aqidah:
Wahabi vs asy'ari
Wahabi vs tasawuf/sufi
Wahabi vs Syi'ah
Wahabi vs liberal/pluralisme
Wahabi vs atheis
InsyaAllah mencerdaskan
Ustadz Nurudin masya Allah, lulusan Azhar yang keren. Andai belum punya istri, adik saya insyaallah bisa dikondisikan. 😊
Pastikan adek antum azhari dan hafal 30 juz beserta ilmu alat yg mumpuni. Kalau gk, ana yakin beliau gk mau😂
@@rafdialhuda7532 saya tahu beliau sudah punya istri, cek saja sosmednya. 😁
Ustadz Nuruddin udah ada yang punya.anak kyai pimpinan ponpes Daarul archam😂 namanya ustadzah Faizah Amalia❤
Semoga ust Nuruddin suatu saat ta'addud, aamiin😊
﴿إنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ﴾ وفِيهِ قَوْلانِ:
الأوَّلُ: وهو المَشْهُورُ أنَّ المُرادَ أنَّ القُرْآنَ نَزَلَ بِهِ جِبْرِيلُ.
فَإنْ قِيلَ: هاهُنا إشْكالٌ قَوِيٌّ وهو أنَّهُ حَلَفَ أنَّهُ قَوْلُ جِبْرِيلَ، فَوَجَبَ عَلَيْنا أنْ نُصَدِّقَهُ في ذَلِكَ، فَإنْ لَمْ نَقْطَعْ بِوُجُوبِ حَمْلِ اللَّفْظِ عَلى الظّاهِرِ، فَلا أقَلَّ مِنَ الِاحْتِمالِ، وإذا كانَ الأمْرُ كَذَلِكَ ثَبَتَ أنَّ هَذا القُرْآنَ يَحْتَمِلُ أنْ يَكُونَ كَلامَ جِبْرِيلَ لا كَلامَ اللَّهِ، وبِتَقْدِيرِ أنْ يَكُونَ كَلامَ جِبْرِيلَ يَخْرُجُ عَنْ كَوْنِهِ مُعْجِزًا، لِاحْتِمالِ أنَّ جِبْرِيلَ ألْقاهُ إلى مُحَمَّدٍ ﷺ عَلى سَبِيلِ الإضْلالِ، ولا يُمْكِنُ أنْ يُجابَ عَنْهُ بِأنَّ جِبْرِيلَ مَعْصُومٌ لا يَفْعَلُ الإضْلالَ، لِأنَّ العِلْمَ بِعِصْمَةِ جِبْرِيلَ مُسْتَفادٌ مِن صِدْقِ النَّبِيِّ، وصِدْقَ النَّبِيِّ مُفَرَّعٌ عَلى كَوْنِ القُرْآنِ مُعْجِزًا، وكَوْنَ القُرْآنِ مُعْجِزًا يَتَفَرَّعُ عَلى عِصْمَةِجِبْرِيلَ، فَيَلْزَمُ الدَّوْرُ وهو مُحالٌ. والجَوابُ: الَّذِينَ قالُوا: بِأنَّ القُرْآنَ إنَّما كانَ مُعْجِزًا لِلصِّرْفَةِ، إنَّما ذَهَبُوا إلى ذَلِكَ المَذْهَبِ فِرارًا مِن هَذا السُّؤالِ؛ لِأنَّ الإعْجازَ عَلى ذَلِكَ القَوْلِ لَيْسَ في الفَصاحَةِ، بَلْ في سَلْبِ تِلْكَ العُلُومِ والدَّواعِي عَنِ القُلُوبِ، وذَلِكَ مِمّا لا يَقْدِرُ عَلَيْهِ أحَدٌ إلّا اللَّهَ تَعالى.
القَوْلُ الثّانِي: أنَّ هَذا الَّذِي أخْبَرَكم بِهِ مُحَمَّدٌ مِن أمْرِ السّاعَةِ عَلى ما ذُكِرَ في هَذِهِ السُّورَةِ لَيْسَ بِكَهانَةٍ ولا ظَنٍّ ولا افْتِعالٍ، إنَّما هو قَوْلُ جِبْرِيلَ أتاهُ بِهِ وحْيًا مِن عِنْدِ اللَّهِ تَعالى، واعْلَمْ أنَّهُ تَعالى وصَفَ جِبْرِيلَ هاهُنا بِصِفاتٍ سِتٍّ.
أوَّلُها: أنَّهُ رَسُولٌ ولا شَكَّ أنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ إلى الأنْبِياءِ فَهو رَسُولٌ وجَمِيعُ الأنْبِياءِ أُمَّتُهُ، وهو المُرادُ مِن قَوْلِهِ: ﴿يُنَزِّلُ المَلائِكَةَ بِالرُّوحِ مِن أمْرِهِ عَلى مَن يَشاءُ مِن عِبادِهِ﴾ [النحل: ٢] وقالَ: ﴿نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الأمِينُ﴾ ﴿عَلى قَلْبِكَ﴾ [الشعراء: ١٩٣] .
وثانِيها: أنَّهُ كَرِيمٌ، ومِن كَرَمِهِ أنَّهُ يُعْطِي أفْضَلَ العَطايا، وهو المَعْرِفَةُ والهِدايَةُ والإرْشادُ.
وثالِثُها: قَوْلُهُ: ﴿ذِي قُوَّةٍ﴾ ثُمَّ مِنهم مَن حَمَلَهُ عَلى الشِّدَّةِ، رُوِيَ «أنَّهُ - عَلَيْهِ الصَّلاةُ والسَّلامُ - قالَ لِجِبْرِيلَ: ”ذَكَرَ اللَّهُ قُوَّتَكَ، فَماذا بَلَغْتَ ؟ قالَ رَفَعْتُ قُرَيّاتِ قَوْمِ لُوطٍ الأرْبَعَ عَلى قَوادِمِ جَناحِي حَتّى إذا سَمِعَ أهْلُ السَّماءِ نُباحَ الكِلابِ وأصْواتَ الدَّجاجِ قَلَبْتُها“» وذَكَرَ مُقاتِلٌ أنَّ شَيْطانًا يُقالُ لَهُ الأبْيَضُ صاحِبُ الأنْبِياءِ قَصَدَ أنْ يَفْتِنَ النَّبِيَّ ﷺ فَدَفَعَهُ جِبْرِيلُ دَفْعَةً رَقِيقَةً وقَعَ بِها مِن مَكَّةَ إلى أقْصى الهِنْدِ، ومِنهم مَن حَمَلَهُ عَلى القُوَّةِ في أداءِ طاعَةِ اللَّهِ وتَرْكِ الإخْلالِ بِها مِن أوَّلِ الخَلْقِ إلى آخِرِ زَمانِ التَّكْلِيفِ، وعَلى القُوَّةِ في مَعْرِفَةِ اللَّهِ وفي مُطالَعَةِ جَلالِ اللَّهِ.
ورابِعُها: قَوْلُهُ تَعالى: ﴿عِنْدَ ذِي العَرْشِ مَكِينٍ﴾ وهَذِهِ العِنْدِيَّةُ لَيْسَتْ عِنْدِيَّةَ المَكانِ، مِثْلَ قَوْلِهِ: ﴿ومَن عِنْدَهُ لا يَسْتَكْبِرُونَ﴾ [الأنبياء: ١٩] ولَيْسَتْ عِنْدِيَّةُ الجِهَةِ بِدَلِيلِ قَوْلِهِ «”أنا عِنْدَ المُنْكَسِرَةِ قُلُوبُهم“» بَلْ عِنْدِيَّةُ الإكْرامِ والتَّشْرِيفِ والتَّعْظِيمِ. وأمّا (مَكِينٌ) فَقالَ الكِسائِيُّ: يُقالُ قَدْ مَكُنَ فُلانٌ عِنْدَ فُلانٍ بِضَمِّ الكافِ مَكْنًا ومَكانَةً، فَعَلى هَذا المَكِينُ هو ذُو الجاهِ الَّذِي يُعْطِي ما يُسْألُ.
وخامِسُها: قَوْلُهُ تَعالى: ﴿مُطاعٍ ثَمَّ﴾ اعْلَمْ أنَّ قَوْلَهُ: (ثَّمَ) إشارَةٌ إلى الظَّرْفِ المَذْكُورِ، أعْنِي ﴿عِنْدَ ذِي العَرْشِ﴾ والمَعْنى أنَّهُ عِنْدَ اللَّهِ مُطاعٌ في مَلائِكَتِهِ المُقَرَّبِينَ يُصْدِرُونَ عَنْ أمْرِهِ ويَرْجِعُونَ إلى رَأْيِهِ، وقُرِئَ ”ثُمَّ“ تَعْظِيمًا لِلْأمانَةِ وبَيانًا لِأنَّها أفْضَلُ صِفاتِهِ المَعْدُودَةِ.
وسادِسُها: قَوْلُهُ: ﴿أمِينٍ﴾ أيْ هو أمِينٌ عَلى وحْيِ اللَّهِ ورِسالاتِهِ، قَدْ عَصَمَهُ اللَّهُ مِنَ الخِيانَةِ والزَّلَلِ.
* * *
ثُمَّ
Sangat membuka pemikiran. Bravo Prof. Mun'im, Jazakallah Ust Nuruddin
Cara yang paling elegan dalam mengkritik adalah dengan buku. Ust nuruddin you did
Mantaaap ust nuruddin
Ikut bangga dan bersyukur berada di PTIQ,kampus yang mengenal dan dikenal dunia
Disiplin keilmuan yang sangat mewah, bantahan di jawab dengan karya 😊
Pendukung ust nuruddin tekan 👍
tanpa mengurangi rasa hormat kepada pembicara ketiga..ust mikdar, seharusnya beliau diundang d seminar dg topik lain. shg debat hr ini lbh panjang.
30 menit beliau menjelaskan ttg nabi adam seharusnya bisa dipakai memperdebatkan argumen pak mun'im utk mendemonstrasikan karya yang disebut2 melebihi alquran.
Betul...pengennya BS lebih lama debatnya..
entah kenapa keluar tema
Tidak ada yang istimewa & tidak ada yg perlu dibanggakan dari seorang mun'im..!!!
Ustadz muda yg cerdas namun sederhana, apa adanya, klo kata anak zaman now santuy, santri yg tdk kampungan...
Semoga Prof Mun'im tetap semangat memberikan pencerahan buat orang-orang yang secara jujur mempertanyakan hal2 yang dianggap 'terlarang', tapi ga berani dan ga tau harus bertanya kepada siapa. Semoga lebih banyak lagi yang 'terbangun' and bring the faith into the next level. Menyala terus prof-kuh!
Pencerahan dan penyesatan itu ada dan sunnatullah di dunia..
Ulama rabbani/amanah dan ulama duniawi/suu' juga fenomena akhir zaman sebagai mana peringatan Rasulullah di akhir zaman..
Beda banget sama gugem kemaren, di sini walaupun sama sama kontroversial, respect dengan prof naim, terlihat beliau sangat menghargai forum ini, dengan mempersiapkan bahan dengan lengkap.
Gelar profesor belum tentu menambah tazkiyatun nafs dan ketundukan akal & hati pd kebenaran wahyu. Jadi ingat tulisan Ust. Adian Husaini soal awal masuk Islam liberal di Indonesia adl melalui perguruan tinggi Islam.
MasyaaAllah Ustadz M. Nuruddin ❤
Mantap ust nurdin
Diskusi berkelas... mantap PTIQ
Ust. Nuruddin keren paraahh 🔥🔥🔥🔥
Singkat, padat, tepat!
Singkat padat tepat gitu gitu saja. Gak berkembang seperti ustadz ustadz saya jaman dulu.
@@cholidatulfauziah9697maksud lu apa bilang bgitu tidak berkembang
@@ariefmaulana4860 gak berkembang logikanya untuk menjustifikasi Quran. Sementara sudah ada informasi lain yang mematahkan logika itu
@@cholidatulfauziah9697 logika yg mna. Cobaa.
@@cholidatulfauziah9697gak berkembang bagaimana sedangkan. Karya beliau sudah banyak ya elah udah jelas bget itu penjelasan nya malah ngebleng otak mu
Semoga para ulama aarosatul anbiya selalu dalam rahmat Alloh SWT
Sehat selalu ustadz muhammad nuruddin..
dua2nya (prof mun'im & ustd nuruddin) orang hebat...
Barokallah ust nurdin❤
PTIQ Jakarta University is hosting an international conference entitled "Al-Qur'an: Kalām Allāh wa Kalām Rasululillāh". This conference revisits the classic debate on the historical journey of the Qur'an until it reaches us today. This controversy sparks discussions that enrich Qur'anic studies and exegesis with a variety of perspectives emerging from different academic traditions.
The certificate link will be shared at the end of the question and answer session, make sure you follow this live broadcast until the end
ustadz nuruddin yang masuk akal dan masuk syariah semoga panjang umur sehat
Tokoh muda yg cerdas...mengembalikan kemurnian Al Quran
Ust. Nuruddin, keren mantap cerdas
Itu pak Mun'im, adalah generasi Quraisy berikutnya. Kaum Quraisy dulu begitu pada zaman Nabi, sekarang ada lagi modelan manusia kayak gtu.
🤣🤣
ustadz nuruddin cocok jadi prof :)
Cocoknya jadi Khatib aja. Sama kayak ustadz ustadz jaman dulu.
Jawaban org primitif 😊@@cholidatulfauziah9697
@@cholidatulfauziah9697 jadi khotib juga bagus memberi arahan petunjuk daripada jadi profesor buang² duit jdi sesat menyesatkan wkwkwk
@@shasukemutermuter3651 primitif itu yang berpikir ya mandeg
@@haikalaja7030 Khatib bukan ya malah menyesatkan? Janji janji indah tentang surga saja, yang nggak ada? Liat aja akibatnya, akibat janji janji surga, umat Islam kalah disemua bidang. Karena mikirinnya surga melulu, Dunia gak dipikirin. Semua teknologi datangnya Dari non Muslim semua.
Pandangan prof mun'im melahirkan banyak kemungkinan yang justru banyak muter² yg disebutkan prof miqdar dan cenderung hanya melelahkan diri sendiri dengan mengambil sumber yg minoritas padahal ulama mayoritas sdh menyelesaikan masalat tersebut sehingga umat islam kedepanya diharapkan utk fokus mempraktikan inti dari alquran dan mendapatkan kelayakan hidup di dunia dan di akhirat..
Saya setuju bang... Tapi klok berfikir seperti itu berarti tafsir2 kayak al misbah saat ini gx ada gunanya dong.... Kan dulu juga sudah ada tafsir Ibnu kasir dll
Menurut hemat saya ngga gtu juga bang, melihat Al-Qur'an adalah suatu mukjizat yg relevansi nya sepanjang zaman maka butuh juga penafsiran2 baru. Dalam tanda kutip penafsiran yg tidak bertentangan dengan syariat@@tanyaroti4397
Gk kaya gitu mas pola berfikir nya @@tanyaroti4397
Dia itu selalu mau main aman.. Ga enak aja dia mau terang2an ngomong sebenarnya quran ini adalah karangan muhammad🤪
Hti2 bang ucapan antum berpotensi fitnah 😄@@yoyo-rd4ql
Wow singgah dulu 😄❤
TENTANG URUTAN AYAT-AYAT AL-QUR'AN
Semua ulama sepakat bahwa sistematika urutan ayat-ayat Al-Qur'an adalah tauqifi, dalam arti berdasar petunjuk Allah yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. dan bahwa urutan tersebut bukan atas dasar urutan masa turunnya.
Prof. Quraish Shihab, Al Misbah, hlm. xx
Masya Allah Mantab Ustadz Nuruddin
Al-Quran firman Allah adalah wilayah Teologis. Al-Quran bahasa Arab adalah wilayah antropologis, dan ini yg bisa dipelajari. Dari sisi ini, al-Quran sama dg teks yg lain.
Galar yg tertukar😂
Prof. Nuruddin
Syaikh Muhammad Nuruddin
Nabi s.a.w adalah Rasul (utusan) yang menyampaikan kalamuLlah
sedikit sedikit mulai paham......menarik sekali
Alhamdulillah, fix Alquran adalah firman Allah . kalam Allah. clear , no debat.
Saluuut buat ust. Nurudin...👍
Cukup ayat peristiwa hadis ifki menununjukkan Al Quran adalah kalamuLlah yg disampaikan Jibril kepada Nabi s.a.w
gelar profesor bukan jaminan untuk bisa berfikir lurus... jika acuannya orang orang sekuler.. ustadz Nuruddin semoga Allah selalu menjaga Anda, aamiin
Profesor itu gelar sekuler
Berfikir radikal dan liberal itu penting Ka, sehat2 prof
@@muhammadarrasyidsulaemanfa7109 apa pentingnya?
Profesor itu gelar akademik sesuai dgn bidang yg didalaminya, bukan jaminan lurus atau tidaknya bang hehe😅
Berpikir lurus itu belum tentu benar, kalau cuman taqlid buta.
min bisa minta PPTnya Prof munim dan Ust. Nuruddn gaa ?
Ustadz Nuruddin super tenan
Kelihatan banget kalau prof. Mun'im kaya akan bacaannya, lepas yang dibaca dari kutipan kontemporer ataupun klasik, beliau pandangannya luas...
klo ada yg ribet kenapa pilih yang simple... hehe
tingginya ilmu justru menempatkan seseorang dalam kehinaan. Na'uudzubillah
1:23:40 Munim Sirry vs Muhammad Nuruddin start
Alhamdulillah..keren..
Alhamdulillah...
Ada link google form sertifikatnya
Minta pptnya min kalau boleh
Melihat kedua nya Prof Mun'im Sirri dan Ustadz Muhammad Nuruddin dan menimbang dari dasar argumennya terlihat jelas Ustadz Muhammad Nuruddin lebih kuat dan prof Mun'im lebih memperlihatkan pemikiran2 filosofis yang hanya cocok utk dirinya sendiri.
Ya karena kelasnya beda, kalau kelas Khatib jumat referensinya ya yang itu itu saja, yang pokoknya sudah menjadi ortodoksi. Kalau kelas pemikir, referensinya banyak Dari semua sudut pandang.
@@cholidatulfauziah9697sudut pandang nya dari liberalis
Bp Ibu bs renungkan kira2 dari 2 pemikir tersebut , kira2 yg mana kah yg bs berkontribusi pada kemaslahatan dan membawa Islam harum di kancah Internasional,,di tengah minimnya peran umat Islam dlm bidang IPTEK...apakah Prof Munim or Dr.Nurudin ,,,
ini bukti cacat logika
Nggak ada ini keyakinan tidak bisa dibuktikan. Pemahaman Nuruddin orthodok akan blunder terhadap teknologi dalam ilmu science dan teknologi gak ada itu malaikat seran itu wahyu semua hasil pemikiran
Ini mana yang profesor ...??
Gak kebalik ta gelar ini??
Keren bgt ustadz
3:08:00 Muhammad Nuruddin mengingkari adanya either/or fallacy
Bawakan aja sumber bahwa kaedah ini ada gitu aja
Yah emang ada, silahkan cek @@sultanthaha6404
@@sultanthaha6404either-or fallacy itu sama dgn false dilema.. Kalau ust. Nurrudin lama belajar Logika mestinya tau itu, sebab dia juga ada menyinggung istilaj False Dilema sebelumnya.
Ust. Nurrudin jg menurutku keliru menempatkan Hukum Kontradiksi kepada Kalam Allah - Kalam Muhammad, karena menurutnya kalau Kalam Allah pasti tdk mungkin Kalam Muhammad, karena itu kontradiksi. sebenarnya keduanya bukan kontradiksi, yg berkontradiksi itu posisi Kalam Allah dengan Bukan Kalam Allah. jika dinyataka dgn simbol menjadi P (Kalam Allah) berkontradiksi dengan -P (bukan Kalam Allah). Sedangkan jika rumusannya P (Kalam Allah) berkontradiksi dengan A(Kalam Muhammad) ini tdk memenuhi syarat hukum kontradiksi dlm kaidah logika klasik. Sebab hukum kontradiksi itu bunyinya tidak mungkin P didalam kondisi dan saat yg sama adalah -p. Bukan P tidak mungkin A.
Benar kata Prof. Mun’im, Nurrudin itu menyatakan argumentasi yg cacat logika atau Either-or fallacy
Ustad Nurudin keren banget
Mohon maaf pak Mun'im, pendapat yang anda paparkan dari awal, sudah dijadikan SYUBHAT di universitas Al-Azhar, bahkan dari tingkat 1 😁
Berarti pemikiran Al Azhar yang perlu dirombak. Ilmu terus berkembang, tidak ada yang permanen.
@@cholidatulfauziah9697 lah 🤣 justru pemikiran di Al-Azhar terus berkembang. Tapi berkembang pun bukan berarti keluar dari yang namanya syari'at
@@hafiah2155 bagaimana berkembang? Kalau Masih percaya dongeng penciptaan manusia Dan alam semesta seperti dalam Al Quran.
@@cholidatulfauziah9697 oh mohon maaf, iman kita udah beda. Ga ada yang perlu diteruskan dari obrolannya.. kita ga se-frekuensi. Buang-buang waktu
@@hafiah2155 iya sih gpp, susah memang bicara dengan yang tidak mau berpikir maju Dan berputar putar di pemikiran kolot.
Ustadz muda kelahiran 1994 ...
keren sih buat keduanya..............tapi aku sedikit berkesan dengan prof Mu"im bagaimana beliau memeparkanya materinya secara dalam
tapi buat ust nurudin juga keren bagaimana beliau menggunakan logika, memang sudah keahlian beliau
Apanya yg berkesan dari munim sirry? Mohon djabarkan
Jadi posisi dia memang revisionis dan dia memang secara pemikiran seperti itu....@@andikandika9313
@@andikandika9313ketenangan beliau menjelaskan dengan bukti bukti juga lumayan komprehensif
@@tanyaroti4397ust Nuruddin malah lebih kompleks memberikan semua nya, di analogikan agar mudah di oahamai, argumen lengkap, semua stetment Mun'im terbantahkan
Ust nurudin the Best debator
Tarik balik BG Mun,ini bukunya...🤾🙏🙏🙏
Tokoh muda cerdas yaitu ustd nuruddin
الحق من ربك فلا تكونن من الممترين....
Kalau tidak percaya Tuhan
Intinya gini baut kendor semua wacana keagamaan jadi arus utama itu mesti di dukung politik dan militer yg kuat. Itu udah di buktikan lewat sejarah
Mu'tazilah terjebak pada either/or fallacy:kholiq atau makhluq. Muhammad Nuruddin terjebak pada either/or fallacy: Kalamullah atau Kalam Rasulillah.
Kasus lama dibahas kembali sementara jawabannya sudah jelas dalam Al-Qur'an. Dulu orang Quraisy juga mengatakaj bahwa Al-Qur'an karangan Nabi, perkataan Nabi, tapi Allah bantah dengan ditantangnya kaum Quraisy membuat yang sama dengan Al-Qur'an, ditantang membuat satu ayat mereka tidak bisa, mereka yang memang bahasanya, ahli syi'ir juga, tetap tidak bisa kasus ini sudah dijelaskan dalam surat Al-isra' ayat 88, lalu sekarang dibahas lagi? Malah yang membahas yang mengaku tahu agama, orang islam sendiri, yang kata pintar dan berintelektual. Buang buang waktu bangeet. Ngaji dulu yang bener pak Mu'im baru debat, baru nulis buku, ngaji dulu yang bener