Semoga setelah debat ini, ustadz nurudin tergerak untuk masuk ke media sosial sebagai media dakwahnya. Karena sekarang orang lebih suka nonton daripada membaca. Masha Allah itu buku buku karya beliau ust nuruddin kalau di kontenkan akan sangat mencerahkan umat atas izin Allah.
Gak perlu ke medsos beliau sdh lebih dlu mencerdaskan bangsa dengan pondok pesantren nya.. jelas lebih mendidik drpd konten UA-cam doang... Belum buku bukunya yg lebih bernilai dri omongan gembul yg "menurut saya"
Media itu mengerikan😂 kita cuman liat kulit luarn,ya doank, apalagi pinter ngomong bisa dapat pengikut banyak karna pintar ngomong😅 gw ini bodoh soal agama dan sedikit ilmu karna sekolah Gk lulus, cuman naluri diri gw GK percaya Ama GG😂 (soalnya konten yg ada beliau, selalu bertentangan Ama sesama sodara SE,iman sendiri) pernah liat beliau debat Ama Husein Gaza dia malah milih refrensi dari luar tapi Gk mau ambil refrensi dari agama sendiri😂 kalo Gk salah tentang palestina, itu si Husein sempet nawarin kalo GG mau data Husin siap wawancara langsung warga palestina😂 (gw terima kalo di bilang ada penyakit hati ke GG, karna naluri gw emang berkata begitu😊)
Ustad muhammad nurudin ini alumni al azhar mesir.. salah satu karya beliau yg menjadi buku favorite gua yaitu " ilmu mantik" panduan mudah dan lengkap untuk memahami kaidah berfikir..
7:21 Menurut saya tidak semua perdebatan harus menggunakan referensi. Apalagi ini keduanya sama2 islam. Kalau sama2 menggunakan referensi keislaman yg valid maka logikanya gak akan terjadi perdebatan. Betul gak? Justru salah satu alasan ada hal yg bisa diperdebatkan jika salah satu menggunakan referensi dan yg lain menggunakan logika. Kalau perdebatan agama harus selalu menggunakan referensi maka jika yg berdebat adalah orang beragama Vs ateis maka yg akan menang adalah ateis. Karena orang beragama referensinya tidak selalu bisa dibuktikan dan ateis selalu menggunakan referensi yg ilmiah.
Dari debat ini semakin kuat keraguan saya terkait keilmuan Pak Guru Gembul dgn segala pemikiran yang berpotensi menyesatkan tanpa dasar. Terima kasih ilmunya Ustadz M Nuruddin
قال الإمام الشافعي: مَا جَادَلْتُ عَالِمًا إِلَّا غَلَبْتُهُ وَلَا جَادَلْتُ جَاهِلًا إِلَّا غَلَبَنِي Imam Syafi'i : “Setiap kali berdebat dengan kelompok intelektual, aku selalu menang. Tetapi anehnya, kalau berdebat dengan orang bodoh, aku kalah tanpa daya.”
@@fasya_80eljameel5 sebodo bodoh nya lawan imam syafi'i pake ref rensi. Pake hadist meski doif. Pake dalil. Kalo yg datang hanya pake asumsi sendiri. Parah nya googling di tempat. 🤣😅😆🤣
Pak guru gembul, tidak kalah dalam debat, tapi dia kurang liar dalam mengeluakan pendapat karena dia takut disana mayoritas para kadrun kadrun anti pemikiran bebas. . Satu jurus aja udah keok itu si nurdin. gini. Kalau untuk membuktikan bahwasa adanya pencipta sebuah Pena, karena berdasarkan pemikiran nurudin setiap yang ada pasti ada penciptanya, Maka Allah yang Ada berarti ada Penciptanya? kalau Allah tidak ada penciptanya, berarti diluar dari Pemikiran Rasional dan guru gembul benar bahwasanya Allah tidak bisa dirasionalkan.
Sbnrnya simpel sih, gak perlu ngomong panjang lebar, pake referensi para ulama besar segala, bukan saya meremehkan mereka, hanya saja merekapun bukan org maksum. Padahal tinggal tanya saja, spt: "Bisa gak siksa kubur diteliti kbnrnnya scr ilmiah?" Dari jwbn ini sudah jelas bahwa perkara aqidah memang bukan perkara ilmiah.
@@TheCoffeeBreak. Saya gak belajar filsafat, karena bagi saya filsafat bukan dari islam, bahkan kata sebagian ulama bertentangan dgn islam. Fokus saja dipertanyaan saya, siksa kubur bisa gak diteliti kbnrnnya scr ilmiah? Itu saja sudah cukup jwbnnya klo mau objektif mencari kbnrn, bukan pmbnrn.
@@RIDWANAKBARnah itu dia kesalahanmu bang.. Ngaji yg bener dulu pelajari ilmu agama dengan benar, perdalam ilmu fiqih dan ilmu falsafah juga.. Gembul bilang indra tidak bisa membuktikan adanya Allah... Itu ber tentangan dengan Al Qur'an Al An'am ayat 103.. Secara ilmiah kamu bisa melihat ibumu dengan indra penglihatanmu.. Nah siapa yg menciptakan ibumu yg bisa kmu lihat dengan indra penglihatanmu???
Saya mengira bahwa gugem menggiring non islam/atheis untuk mencari tahu tentang islam dan mudah" an mendaptkan hidayah, beliau membawakan materi di channel nya menitikberatkan nasionalisme dan sebagai wasit. Agar yang agnostic non islam bisa menerima beliau/ muslim bahwa islam rahmatan lil alamin. Beliau berkata kepada audiens juga dichannelnya jgn "percaya saya" menandakan beliau juga berharap hidup akal pikiran audiens. Agar bisa berintelektual walaupun masih tertatih". Setidaknya ada itikad baik beliau untuk indonesia dengan bersuara akan keilmuan, meskipun dicap negatif. Terbukti beliau juga pernah membuat video indonesia merdeka adalah pemberian belanda, pemberian jepang, pemberian amerika. Namun tiada manusia yg sempurna. Kecerdasan bisa digantikan dengan robot namun kebijaksanaan hanya dimiliki manusia karena manusia punya hati.
@@sukanonton4615 mas. komenmu hapus, malu-maluin. Nabi kita pernah debat lho mas, imam hanafi pernah debat dengan kaum falasifah. imam hambali pernah debat dengan kaum mu'tazilah. jangan jadi ruwaibidoh mas. dosa!
Justru itu point utama GG! Dia bilang bahwa Akidah, itu tidak bisa di-ilmiah-kan. Untuk istilah yg tepat, mungkin pake kata scientific aja kali ya? Supaya gk usah mencampur konsensus agama dengan konsensus dunia (fisik) Karena scientific itu ranah-nya dunia, object, fisik, dan observasi. Akidah kan ranah iman? Bukan ranah scientific, atau object. Nah, ke-gagalan memahami terminology ini yg bikin kacau. Karya ulama jaman dahulu yg ber-komentar tentang akidah, itu mereka ber-komentar dengan argument rasional. Bukan argument scientific. Tapi ngotot bahwa argument mereka scientific (ilmiah). Ketika di-kasih definisi Ilmiah yg sudah di-publikasi dan di-sepakati secara global, malah di-tolak dan ngotot pake definisi Ilmiah dari terjemahan kitab. Yg mana definisi itu di ranah global di-sepakati sebagai definisi rasional. Nah, karena tidak mandiri secara intellectual, yg di-lakukan adalah copy-paste. Biar lebih keren, nama-nya di-ganti "referensi", biar terdengar lebih sakral, di-sebut sanad. Maka RG berkata: "Orang yg bawa PowerPoint, sebenarnya gk punya power dan gk punya point"
Rasionalisme bisa membuktikan beberapa hal tanpa bantuan indra, terutama dalam hal pengetahuan yang bersifat logis, matematis, atau konsep-konsep abstrak. Namun, ketika berhadapan dengan realitas fisik atau dunia empiris, rasionalisme murni tidak cukup. Kita membutuhkan data dari pengalaman indrawi untuk membuktikan keberadaan objek atau peristiwa di dunia nyata. Oleh karena itu, baik rasionalisme maupun empirisme (pendekatan berbasis indra) sering kali saling melengkapi dalam upaya memahami realitas.
Ust Nuruddin ini bicara rasional tapi sulit dinalar. Tuhan dibilangnya maha kuasa, faktanya tidak. Sifat maha kuasa bertentangan dng maha adil, rohman rohim, dst. Ayat2 itu benar pada jamannya tapi kurang pas jaman sekarang, pengertian harus ditafsirkan ulang. Membuktikan mudah dengan cara terbalik. Misal yesus hadir jaman sekarang, bisa menghidupkan orang mati atau menyembuhkan orang buta atau lainnya, apalagi bisa mukso, ga bakalan dipercaya, bisa2 malah di sel. Atau tiba2 ada orang ngaku Yesus turun dari langit mau membunuh dajjal, atau ada orang ngaku sakti mandraguna seperti dajjal, ga bakalan dipercaya.
Pak guru gembul, tidak kalah dalam debat, tapi dia kurang liar dalam mengeluakan pendapat karena dia takut disana mayoritas para kadrun kadrun anti pemikiran bebas. . Satu jurus aja udah keok itu si nurdin. gini. Kalau untuk membuktikan bahwasa adanya pencipta sebuah Pena, karena berdasarkan pemikiran nurudin setiap yang ada pasti ada penciptanya, Maka Allah yang Ada berarti ada Penciptanya? kalau Allah tidak ada penciptanya, berarti diluar dari Pemikiran Rasional dan guru gembul benar bahwasanya Allah tidak bisa dirasionalkan.
@@fanifatv994 ust nuruddin lengkap gembul ngomong ini nyampe sini. Dan bukan cuman vs ust nuruddin. Vs RG VS gus wafi vs ust felix. Temanya apa. Yg keluar dari mulut nya apa. Intelek abal abal🤣
3-4 tahun lalu, saya komentar di UA-cam Guru Gembul ketika dia membahas mengenai Tuhan Hindu (dia salah dan argumennya tidak sahih menurut kitab suci). Saya komen agak pedas: "Suatu hari nanti reputasi Anda akan jatuh dan Anda akan dipermalukan." Mudah-mudahan komen itu dibacanya. Pak Ustadz ini logis dan religius. Betul bahwa Tuhan itu non inderawi sedangkan jasmani manusia itu inderawi, sehingga pembuktian keberadaan-Nya tidak bisa dengan cara inderawi. Dalam filsafat (tattva) Hindu, ini disebut pratyakṣānumāna pramāṇa (pembuktian inderawi dan rasional). Karena Tuhan tidak dapat dijangkau oleh indera manusia yang kasar dan tercemar, maka perlu instrumen yang lebih halus untuk membuktikan Tuhan. Sama halnya, orang tidak bisa melihat kuman dengan mata biasa. Dia perlu instrumen yang lebih mumpuni, yaitu mikroskop. Similarly, Tuhan sangatlah halus dan nonmaterial, sehingga orang perlu instrumen nonmaterial untuk membuktikan keberadaan-Nya. Instrumen nonmaterial dalam tattva Hindu disebut sebagai śabda pramāṇa, atau pengetahuan yang diwahyukan oleh otoritas rohani. Inilah mengapa orang perlu mendengar tentang Tuhan dari orang-orang suci dan sumber-sumber rohani dengan sikap tunduk hati, penuh keyakinan dan penyerahan diri. Tuhan bersabda, दम्भो दर्पोऽभिमानश्च क्रोधः पारुष्यमेव च । अज्ञानं चाभिजातस्य पार्थ सम्पदमासुरीम् ॥४॥ "Kesombongan, kebanggaan palsu, kemarahan, kecongkakan, sifat kasar, dan tidak acuh-semua sifat ini adalah milik asura (iblis)."
Rasionalisasi tidak harus selalu menggunakan indra. Rasionalisasi adalah proses berpikir logis dan intelektual yang melibatkan penalaran untuk memahami atau menjelaskan suatu fenomena, tindakan, atau keputusan. Hal ini biasanya dilakukan dengan menggunakan data, informasi, dan analisis logis, yang mungkin tidak melibatkan pengalaman langsung melalui pancaindra. Rasionalisasi lebih sering berhubungan dengan kemampuan berpikir abstrak dan menghubungkan ide-ide yang bersifat konseptual daripada dengan persepsi sensorik. Sebagai contoh, seseorang bisa melakukan rasionalisasi tentang keputusan bisnis atau moral tanpa merasakan, melihat, mendengar, atau mengalami langsung situasinya. Proses ini lebih bergantung pada akal sehat, pengalaman sebelumnya, atau informasi teoretis yang relevan. Namun, indra dapat mendukung proses rasionalisasi jika digunakan untuk mengumpulkan data sensorik (seperti melihat hasil eksperimen), tetapi itu bukan keharusan.
pengetahuan yang sah hanya bisa diperoleh melalui pengalaman inderawi. Karena keberadaan Tuhan tidak bisa diverifikasi melalui pengalaman langsung atau bukti empiris yang jelas, maka keberadaan Tuhan dianggap di luar ranah pembuktian rasional yang bisa dibuktikan secara ilmiah.
Maaff numpang diskusi"Rasionalisasi sebenarnya sangat tergantung indra"contoh: seorang yg dari lahir buta,tuli,tidak punya tangan dan kaki tidak akan pernah mampu untuk merasionalisasi kan apapun
Mungkin Perlu belajar Logika dulu…bahwa sumber-sumber pengetahuan itu bermacam macam: Ada ada yang Empirik (Melalui Indera), 2. Ada yang Rasional (Menggunakan Korespindensi, Koherensi dan Pragmatis.3. Ada yang eksplanatory (Teks-teks kitab suci/Literatur) dan 4. Ada yang berupa pengalaman langsung (Intuisi/Irfani)
Ini Ustadz sesuai namanya, Nur itu Cahaya dan Din/ADdin Agama. Jadi Nuruddin=Cahaya Agama. Seolah mencerahkan Agama Islam bahwa Agama Islam itu sangat Luas Ilmunya bagaikan Cahaya, bahkan Mungkin Cahaya Matahari menyinari Dunia. Makanya beliau mungkin hampir mirip Gus Baha, terimakasih Channel ini sudah menyiarkan beliau dan jujur saya baru kenal, dan baru tau, aku telaah dari cara beliau menyampaikan Tegas dan penuh keilmuan ga asal ngomong.
@@FMahozi kebayang gak klo Nabi bilang "saya udah 20 tahun jadi nabi" pas debat dgn yahudi? Nurudin berkali kali2 bilang "saya 9th belajar pil sapat" "saya punya reperenci" Jangan terburu buru kagum tanpa isi, GG pun sama berimannya. Santai aja, berpikir buat belajar jangan menghakimi. Kelak Rasul yg akan mencari umatnya meski imannya hanya sebesar biji zaroh
@@sidimdimsweeyyy hati2 lu ngomong, kadar iman setiap orang beda2, lu sangat bodow kalo bilang sama😂 dah lah dari situ aja lu keliatan di pihak mana. Gua aja yang netral sangat menyangkan, GG masih berusaha untuk memutar balikkan argumen. Ckckck. Kocak lu supporter.
saya kecewa dg ust Nuruddin karena saya berharap beliau benar2 mematahkan argumen dasar guru gembul. Guru gembul bertanya kepada Audience " Kalian tahu saya disini karena rasio dulu atau karena melihat saya dulu (rasional dulu atau indera duluan?) trus ust Nuruddin langsung saja nyerempet "referensinya mana, berikan argumen yang valid dong..😂 (kaburi fallasy) Lah argumen dasar Guru gembul aja nggak dia bantah itu gimana ceritanya? Saya tu pengen ustad nurudin jawab seperti "saya bisa kok merasionalisasikan guru gembul disini tanpa melihatnya dg alasan.... Bla bla bla gitu"... Artinya nyambung kalau mau mematahkan argumen nya si gembul. Ini malah bilang"referensinya mana- referensinya mana😂😂 Jujur menurutku kalau adu logika🧠 argumen itu adalah olah pikir murni /genuine. Kalau mengandalkan referensi itu sama saja kita minjam isi otak orang lain. 😅 Jadi walaupun guru gembul keliatan planga plongo diserang dengan referensi2 tetap aja argumen guru gembul itu lebih genuine/murni. Kecuali topik referensi tentang pengetahuan dan wawasan tentu hafalan itu penting. 😅
@@sekedarnyasaja5033 Lah ngapain jelasin panjang lebar😂🤣 dari pembahasan aqidah Islam aja pakai Logika dirinya sendiri tanpa referensi Ulama, ngapain Hal remeh sperti itu dibahas, ga penting dan ga ngaruh di kehidupan kita ngapain jelasin panjang lebar. Saya juga Subscriber Pak Gembul dan sering nyimak dan baru kali ini saya seolah tercerahkan dengan patahan argumen Ustadz Nuruddin. Luh kalau memahami Islam pakai Logikamu sendiri brarti bukan Logika para Ulama, lalu yg ngajarin Ngaji Ente siapa 😂, mbalik ke awal itu yg dibahas Aqidah Islam dibahas secra Ilmiah, lah ilmiah juga pakai referensi dong, gimana si, ngapain poin intinya malah Logika Murni, Logikamu aja belum tentu benar dimata orang lain apalagi Referensi baik ilmuan malah pakai isi otak orang lain, logikanya gini broh Luh kalau ga tau sedangkan di buku ada kunci jawaban lalu kenapa ga dibuka kunci jawabannya? Jangan komentar latihan menyesatkan orang lain, Logika juga kalau ga murni bisa menyesatkan karna pakai hawa nafsu kecuali Logika yg bener² murni misal keseharian kita dalam berkendara kita sering pakai logika kalau kita nyalip bakal kena ngga yak/nabrak kendaraan yg berpapasan. Argumen dasar lagi🤦 Dasarnya itu debat disini bukan pakai Logika saja harus ada referensi, kalau pakai Logika saja salah kamar, lebih baik sama Pak Roky Gerung ajah, ini yang dibahas Islam salah juga bisa fatal, Luh kalau Logikamu diikuti oleh banyak Orang lalu tanpa Dasar Al-Qur'an, Hadits, Ijma' dan Qiyas, Dirimu bisa dipertanggungjawabkan nanti di Yaumul Mahsyar(Hari berkumpulnya Semua Manusia) nanti jangan sembarangan, kita kalau referensi kalau di Islam Taklid (mengikuti) orang yang ga punya referensi silahkan saja tapi kalau nanti ternyata salah siap² saja. Kita kalau mengikuti Ulama, Ulama yang akan dipertanggungjawabkan dan itu terus menyambung, apakah ilmu itu sampe ke para Sahabat Nabi, atau hanya Nafsunya sendiri. Silahkan anda ber angan angan sendiri, kurang faham bisa ditanyakan kalau yang dibahas selain Aqidah Islam bebas udah,
memang bner, ilmu yg dia pnya itu sngt tmpak menggiring umat muslim khususnya & masyarakat Indonesia umumnya bahwa stiap hal yg dia sampaikan seolah2 benar, padahal tnpa kita sadari justru mendangkalkan akidah.. Trimakasih mimin utuk penutup videonya, semoga mnjadi amal jariah..
Pak guru gembul, tidak kalah dalam debat, tapi dia kurang liar dalam mengeluakan pendapat karena dia takut disana mayoritas para kadrun kadrun anti pemikiran bebas. . Satu jurus aja udah keok itu si nurdin. gini. Kalau untuk membuktikan bahwasa adanya pencipta sebuah Pena, karena berdasarkan pemikiran nurudin setiap yang ada pasti ada penciptanya, Maka Allah yang Ada berarti ada Penciptanya? kalau Allah tidak ada penciptanya, berarti diluar dari Pemikiran Rasional dan guru gembul benar bahwasanya Allah tidak bisa dirasionalkan.
Nuruddin vs Guru Gembul. Nuruddin pandai berkelit dgn fokus pada ke-eksistensian Tuhan saja, itu jelas bagi org2 kritis atau bahkan ilmuan pun akan sepakat jika melihat diskusi tsb... Sdgkan guru gembul sudah benar, kritis dan gamblang bahwa memang ranah Aqidah itu tdk masuk kategori ilmiah atau rasionalisme ykni tdk bisa di-ilmiahkan dan tdk bisa dirasionalisasikan Krna jika rasional maka tdk ad lagi namanya IMAN, semua org bisa melihatnya dgn indra bukan meyakininya dgn adanya tanda2. Mka meyakini Tuhan dgn tanda2 itulah nmanya Iman mski tdk rasional. Sedangkan meyakini dgn melihat, itu brarti sudah bukan iman namanya krna sudah msuk ke dlm kategori rasional melalui indra (Penglihatan) tsb. Contoh sederhana saja. Isra' Mi'raj itu masuk dalam ranah Aqidah dan tdk bisa dirasionalisasikan secara ilmiah. Itulah IMAN.
Di mana bro, pengen liat, aku senang dengan infomu, jenis guru gembul itu lebih terpatok kepada akal2an sih, seharusnya banyakin referensi kitab2 ulama dahulu terlebih dahulu. Jadinya muter2 gak jelas
Pas banget Habis ngaji Adabul-'alim wal Muta'allim karangan KH. Hasyim Asy'ari, beliau menyampaikan dalam kitab itu bahwa serius ngaji itu harus pada guru yang dipercayai oleh ulama pada zamannya dengan uji publik pembahasan mendalam, hasil mathla'ah berbasis referensi, lama berkumpul dengan ulama, tidak hanya mengandalkan makna yang tersurat (teks) saja, karena orang yang mencoba memahami agama namun dari terjemahan teks saja sungguh ia banyak menyia-nyiakan hukum... Kelihatan kan siapa yang bereferensi dan tidak bereferensi dalam setiap argumentasinya.. inilah pentingnya sanad keilmuan..
Pak guru gembul, tidak kalah dalam debat, tapi dia kurang liar dalam mengeluakan pendapat karena dia takut disana mayoritas para kadrun kadrun anti pemikiran bebas. . Satu jurus aja udah keok itu si nurdin. gini. Kalau untuk membuktikan bahwasa adanya pencipta sebuah Pena, karena berdasarkan pemikiran nurudin setiap yang ada pasti ada penciptanya, Maka Allah yang Ada berarti ada Penciptanya? kalau Allah tidak ada penciptanya, berarti diluar dari Pemikiran Rasional dan guru gembul benar bahwasanya Allah tidak bisa dirasionalkan.
Nuruddin vs Guru Gembul. Nuruddin pandai berkelit dgn fokus pada ke-eksistensian Tuhan saja, itu jelas bagi org2 kritis atau bahkan ilmuan pun akan sepakat jika melihat diskusi tsb... Sdgkan guru gembul sudah benar, kritis dan gamblang bahwa memang ranah Aqidah itu tdk masuk kategori ilmiah atau rasionalisme ykni tdk bisa di-ilmiahkan dan tdk bisa dirasionalisasikan Krna jika rasional maka tdk ad lagi namanya IMAN, semua org bisa melihatnya dgn indra bukan meyakininya dgn adanya tanda2. Mka meyakini Tuhan dgn tanda2 itulah nmanya Iman mski tdk rasional. Sedangkan meyakini dgn melihat, itu brarti sudah bukan iman namanya krna sudah msuk ke dlm kategori rasional melalui indra (Penglihatan) tsb. Contoh sederhana saja. Isra' Mi'raj itu masuk dalam ranah Aqidah dan tdk bisa dirasionalisasikan secara ilmiah. Itulah IMAN.
Sudah sering saya komen bahkan di chanel GG sendiri bahwa konklusi dari premis2 guru gembul sering keliru. Tapi penonton nya sering terpukau karena kelancaran retorika beliau 😅
@@tommysahputra3014 masalah dia berani bicara dan bersuara tak seperti yang lain dan untung nya saya selalu perhatikan setiap GG buat video pasti ada peringatan "Jangan di telan mentah-mentah apa yang saya bahas video saya hanya memberikan sudut pandang yang lain" Tapi orang yang selalu nonton cuma isi saja tanpa tonton pembukaan dan penutupan. Jadi banyak terjebak dalam pemikiran GG
@RealWoy-e2c hmmm jadi saya menonton national Geographic Dr ZakirNaik Debat corner Ustadz Basalamah Ustad Adi terus menonton berita atau mendegar kan kajian itu juga fanatik? Tolong jelaskan... Maksud fanatik anda.
Guru gembul ini ilmu nya menurut logika dia sendiri, tidak pernah mendalami ilmu kok disebut pakar... cuma karena diiyain sama subscribernya aja ngerasa paling pakar disegala apapun Dikonten dia terdahulu juga menyudutkan kesuku tertentu, dan ke aliran islam tertentu Saya dengerin pas dia ngonten konspirasi, tapi setelah dia ngonten masalah sejarah dan islam dia nyeleweng menurut pandangan dia sendiri, bukan menurut ilmu
saya kecewa dg ust Nuruddin karena saya berharap beliau benar2 mematahkan argumen dasar guru gembul. Guru gembul bertanya kepada Audience " Kalian tahu saya disini karena rasio dulu atau karena melihat saya dulu (rasional dulu atau indera duluan?) trus ust Nuruddin langsung saja nyerempet "referensinya mana, berikan argumen yang valid dong..😂 (kaburi fallasy) Lah argumen dasar Guru gembul aja nggak dia bantah itu gimana ceritanya? Saya tu pengen ustad nurudin jawab seperti "saya bisa kok merasionalisasikan guru gembul disini tanpa melihatnya dg alasan.... Bla bla bla gitu"... Artinya nyambung kalau mau mematahkan argumen nya si gembul. Ini malah bilang"referensinya mana- referensinya mana😂😂 Jujur menurutku kalau adu logika🧠 argumen itu adalah olah pikir murni /genuine. Kalau mengandalkan referensi itu sama saja kita minjam isi otak orang lain. 😅 Jadi walaupun guru gembul keliatan planga plongo diserang dengan referensi2 tetap aja argumen guru gembul itu lebih genuine/murni. Kecuali topik referensi tentang pengetahuan dan wawasan tentu hafalan itu penting. 😅
@@sekedarnyasaja5033😂emang u ga tau videonya uda dpotong dicepetin yg bagian awal uda dilewatin .Bahasnya uda yg lain yg minta referensi. Dengerkn dia bahasnya guru gembul yg katanya bahas kemana-mana ampe politik... Masalahnya videonya ga full lompat2 cuma dunjukin yg keliatan ustadz Nuruddin menang debat ..Coba minta link debat fullnya w juga penasaran
Guru Gembul lebih bijak dari nasionalis. Walaupun kata katanya jelas tapi jarang maksud tujuan nya dipahami semua orang. Apa Motif pernyataan nya 👉1 Uang/ kelompok kepentingan/ profesi 👉2 Pendidikan/ pembelajaran pengetahuan/ kecerdasan/nasional isme 85 % GG yang kedua Coba lihat dan dengar kan semua video nya dan simpulkan isi hati / kepribadian nya
@@wasitokaka apa parameter yg dipakai untuk ngukur kebijakannya? Selama yg dia bahas didalam lingkup Islam, jelas dia ngwaur. Sok imut bahas logika tapi pola fikirnya cacat logika. Paparan Ust.Nuruddin jauh lebih make sense dan sesuai dengan kriteria apa yang disebut dg 'diskusi ilmiah'
Sejak membahas masalah keislaman. Saya mulai mengerti sebenarnya guru bembul itu aliran mana ... trimakasih ya ALLah sudah bisa membuka mata hati saya.... sebelum tergelincir di akhir jaman yg penuh fitnah. Berpegang teguh lah pada Al Quran dan hadist.
@@alifalhakim1420 tanpa guru gembul saya tak kenal m nuruddin,dan saya pengen denger pendapat nuruddin tentang polemik habib di indonesia,dan tugas orang berilmu adalah menyampaikan ilmunya kepada orang yang sedikit ilmunya.
Tapi dia menggugah orang-orang beriman untuk mengevaluasi lagi bagaimana cara mereka beriman. Banyak dari kita sudah Islam dari lahir tanpa perlu lelah berfikir "bagaimana mungkin sesuatu yg tidak tampak itu bisa menjadi Tuhan?" Kalau dia berdialog sedikit lebih panjang lagi dengan Felix Siauw, insya Allah dia akan mendapatkan jawabannya. Karena Felix sudah melewati fase ini.
Dalam pandangan Islam, Allah SWT adalah Zat yang Maha Besar, Maha Sempurna, dan tidak dapat diindera oleh manusia secara langsung. Allah tidak bisa dilihat, didengar, atau dirasakan dengan indra fisik manusia. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an, khususnya dalam Surah Al-An'am ayat 103, yang menyatakan bahwa "Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala sesuatu." Namun, manusia dapat merasakan kehadiran dan kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya, alam semesta, serta melalui keajaiban-keajaiban hidup. Allah mengarahkan manusia untuk merenungi tanda-tanda-Nya yang ada di dunia ini sebagai bukti eksistensi dan kekuasaan-Nya. Keyakinan terhadap Allah SWT lebih mengandalkan keimanan yang bersumber dari hati dan akal, bukan dari penginderaan langsung. Tanya chat gbt kayaknya lebih jelas dari pada mendengarkan perdepatan yang hasilnya bingung saling membela😅😅😅
Dengan adanya Gembul yang nyeloteh tampa ilmu, hikmahnya yang ber Ilmu bermunculan. Kita berbangga betapa luasnya betapa Indahnya Islam ini yang perintah pertamnya untuk membaca.
Miris rasanya setelah melihat debat ini di mana argumen di balas argumen dengan berdasarkan pemikiran dan ilmu masing² pihak. Mereka berdebat secara sehat dan kesalahan atau kekalahan dalam debat itu memang suatu yang wajar. Namun kolom komentar di penuhi orang² yg tidak bisa menyaring isi dari debat ini dan hanya mengganggap dari 2 sudut pandang yaitu pihak yg menang pasti benar dan pihak yg kalah pasti salah. Di lagi dengan kebencian kepada guru gembul yg tidak berdasar. Banyak yang bilang guru gembul ini kosong bahkan sampai menyesatkan hanya karna tidak sepemikiran. Saya berharap agar orang² kosong seperti ini mau sadar dan mengisi kekosongan dirinya dulu sebelum mengata ngatai orang lain.
Anda pendukung GG ya ? 😅 Hhehe . . dari banyaknya komentar disini semua mendukung ust. Nurudin dan menjatuhkan GG .. dan disini sya kebetulan menemukan satu komentar yg nampaknya tidak mendukung ust Nurudin dan tidak juga GG,, atau sebaliknya.. mendukung kedua nya.. yg jelas komentar anda ini benar adanya.. semoga masih banyak lagi orang seperti anda. . ..
Bener banget bang, Meskipun sulit untuk membayangkan rasionalisme yang sepenuhnya terlepas dari indra, para filsuf telah mencoba untuk menyusunnya dengan menekankan peran pengetahuan bawaan, penalaran deduktif, intuisi rasional, dan dunia ide. Debat tentang peran akal dan indra dalam memperoleh pengetahuan tetap menjadi isu sentral dalam filsafat. Intinya Akhidah islam tidak bisa di ilmiahkan. Karena tidak bisa dibuktikan secara empiris.
@@HIPSFILMAqidah Islam itu bisa diperdebatkan, bukan objek aqidah yakni identitas Allah Swt-nya didebatin, tapi "bagaimana 'cara kita mempercayai' akan kebenaran Allah & Nabi &Rasulnya" yang mesti didebatin, saya ulangi lagi "Cara (metode) Kita Mempercayai" ... itu bisa di debatkan
@@elfridoluckyr2034 Caramu mempercayai apakah ilmiah? Konsep debatnya bukankah itu yang dipertanyakan? Ingat, sesuatu yang ilmiah itu bersifat fisis, bisa dibuktikan secara indrawi dan empiris.
@@OldMan-re4kp betul, netizen +62 banyak pemikirannya hanya pada menang dan kalah dan yg mirisnya lagi hanya mendengar yg A pakai referensi yg B hanya pakai otak/akal dianggapnya yg menang yg pakai referensi padahal referensi juga dari hasil otak manusia 🤣
@@SudutPandang2397 halah..kalau kalah debat ya kalah. toh ust nurudin gak sanggup sedikitpun membantah argument guru gembul. orang cerdas dan ilmiyyah juga tahu siapa yg menguasai perdebatan
@@barqibarqi2474 kocak banget lu, hadir diskusi ilmiah aja dia tidak ilmiah tapi merasa paling ilmiah, lu kalo debat atau diskusi ilmiah di kampus² tapi gak bawa atau gak menyampaikan referensi yang jelas, mampus lu 😂😂😂
Satu hal yang saya tangkap. GG contoh orang yang memahami ilmu tanpa guru dan refrensi. Ust Nuruddin contoh orang berilmu yang berguru dan punya refrensi.
Debat boleh,tapi jangan mau sama kan pendapat, semoga bermanfaat semua ilmunya dan salam sehat selalu salam akal sehat salam amal jariyah dari channel pembuka tabir hikmah Sulawesi Makassar Indonesia
Terima kasih pak Guru Gembul, telah menghadirkan bukti bahwa sekeren pemaparan ustad Nuruddin pun tetap saja masih mengakar pada pot kajian agama (eksklusif, tidak universal)..dalam narasi yg singkat :Narasi Elit, praktik syulit, umat Morat Marit..
Cara pembuktian rasio sesuatu yg TDK terindra adalah : bahwa sesuatu yg tdk terindra atau yg tidak terjangkau dg indrawi adalah bukti bahwa indra itu terbatas, scr rasio jika ada sesuatu yg terbatas maka pasti ada sesuatu yg TDK terbatasi oleh apapun itulah bukti adanya Tuhan scr rasio
Jadi lebih terlihat seperti misionaris yah disini SI GEMBUL selama ini banyak orang dari yang muda sampai dewasa TERSESATKAN oleh LOGIKANYA yang kebenarannya di klaim SENDIRI. 😂😂😂
saya kecewa dg ust Nuruddin karena saya berharap beliau benar2 mematahkan argumen dasar guru gembul. Guru gembul bertanya kepada Audience " Kalian tahu saya disini karena rasio dulu atau karena melihat saya dulu (rasional dulu atau indera duluan?) trus ust Nuruddin langsung saja nyerempet "referensinya mana, berikan argumen yang valid dong..😂 (kaburi fallasy) Lah argumen dasar Guru gembul aja nggak dia bantah itu gimana ceritanya? Saya tu pengen ustad nurudin jawab seperti "saya bisa kok merasionalisasikan guru gembul disini tanpa melihatnya dg alasan.... Bla bla bla gitu"... Artinya nyambung kalau mau mematahkan argumen nya si gembul. Ini malah bilang"referensinya mana- referensinya mana😂😂 Jujur menurutku kalau adu logika🧠 argumen itu adalah olah pikir murni /genuine. Kalau mengandalkan referensi itu sama saja kita minjam isi otak orang lain. 😅 Jadi walaupun guru gembul keliatan planga plongo diserang dengan referensi2 tetap aja argumen guru gembul itu lebih genuine/murni. Kecuali topik referensi tentang pengetahuan dan wawasan tentu hafalan itu penting. 😅
Alangkah baiknya jika debat itu menghasilkan solusi untuk kita semua dan membenarkan pemahaman yg keliru. Jangan digunakan untuk mencari pemenang dan menciderai yg kalah. Semoga GG belajar dari sini dan sadar klo untuk berbicara itu butuh sumber ilmu, jika tidak tahu lebih baik diam.
Saya juga secara pribadi kurang suka sama pembawaanya tapi ga smw yg dia sampaikan itu salah atau buruk beberapa kali saya lihat pembahasannya cukup berbobot tapi dalam pandangan saya ada sisi takabur sehingga Allah tegur dia lewat kejadian ini..
anda menulis : "Ternyata bnr gembul itu orang yg merasa dirinya paling pintar sendiri" kok bisa tahu isi hati seseorang bahwa dia merasa hebat. padahal hati seseorang adalah perkara gaib.
@@Marksman_76 Ada tau kan klo orang malu biasa nya muka nya memerah. Isi hati itu bisa tercermin keluar tubuh, seperti reaksi wajah, dan reaksi prilaku. Coba baca buku psikologi ttg kepribadian seseorang.
Jazaakallah khoiron,,,Danke Pak Ustadz Nuruddin telah membuat si Gembul yg nyerocos bin ngawur tak bermakna justru menyesatkan di Skak Matt.....Biar Follower si Gembul tercerahkan...
2 jam lebih menyaksikan, mengerucut pada 1 kesimpulan: "Tercederainya forum akademik yg Mulia ini oleh pemikiran2 liar seseorang tanpa panduan ilmu." Berharap ada klimaks, hasilnya malah anti-klimaks krn OOT. Kasihan para pesertanya, wabil khusus ust Nuruddin, menyiakan waktunya hanya utk melayani seseorang yg tdk jelas kredensinya. Pengakuan "Symptom Daya ingat pendek" yg diderita GG sdh cukup utk justify (kl ga boleh disebut denial) bahwa dia tdk akan bisa konsisten dgn pikiran2/klaim2 yg pernah dia bicarakan di masa lalunya. Maaf utk GG, dia bukan figur yg cocok utk didudukan dlm forum akademik. Dia memang lebih cocok dgn apa yg dilakukannya sendiri di depan kamera, merangkai diksi menjadi sebuah bangunan narasi retorik yg terdengar sangat filosofis dan logis.
TUHAN YANG BENAR tak perlu dicari keberadaan NYA karena DIA akan nampak dengan sendirinya disaat kita berbuat amal kebajikan kepada semua ciptaan NYA tanpa merugikan makhluk lainnya.
Modal dy pas lawan mau jlsin lgsgs dy potong lewat pikirannya yg ga masuk di akal lawan nya di paks buat masuk ke logika manusia gda ilmu ith..modal nya ngomong panjang labar lewat pikirannya yg ga masuk di akal
Yang menang dari perdebatan yg sehat adalah pendengarnya. Saya selalu respect dgn Guru Gembul apapun yg terjadi krn telah mengangkat isu-isu yg selama ini sebenarnya diresahkan di masyarakat. Menang/kalah dlm debat, yg diuntungkan adalah yg bisa mengambil ilmu dr debat. Kalau dirimu selama ini lihat debat hanya bisa membeci yg kau tak sukai, yaaa coba renungkan lagi.
Betul, soalnya dia semua dibicarakan bahkan yang bukan ahlinya dia bicarakan... dia hanya cuma berfikir kritis tanpa mempelajari lebih dalam apa yang dikritisi
Menurut anda guru itu apa? Kalau guru itu yg mendidik dan memberi kan ilmu, saya merasa guru gembul adalah guru buat saya,anda mungkin ngomong begitu sebab anda tidak suka saja dengan beliau, kata guru itu relatif , siapa yg memandang itu beda, di bandingkan guru gembul masih byk guru yg bisa di bilang tidak layak di sebut guru, hey anda anda tau pendidikan di Indonesia itu termasuk pendidikan kan terburuk di dunia, klo anda membuka mata Ada banyak ke munafikan dan kecurangan yg dilakukan para guru untuk mendapatkan uang dari para murid nya, juga para guru disini banyak yg memanfaatkan murid nya yg polos dan ingin berbakti ke guru malah di perbudak yg di atas namakan berbakti yg saya liat itu hanyalah budaya budak yg di bawa dari masa penjajahan Hindia-Belanda, saya mempercayai semua derajat manusia itu sama di mata Allah, yg membedakan itu amal perbuatan nya, sedangkan di Indonesia kenapa kenapa habib di istimewa kan, kau tau, nabi Muhamad tidak pernah memerintah kan untuk memuliakan keturunan nya, kau liat Fatimah Azahra dialah yg paling dekat silsilahnya dengan nabi, langsung ke intinya saja Menurut saya islam di Indonesia adalah islam yg munafik, mereka menjadikan agama sebagai ladang uang, dan mirisnya mereka yg bodoh percaya😢
Alhamdulilah Allah menuntun hatiku utk mengikuti org2 sholeh yg shahih. Semoga pak gembul dan kita semua mendptkan hidayah taufik dan inayah Nya. Semoga Allah melindungi dan merahmati ustadz Muhammad Nuruddin. Saya mendukung ustadz Nuruddin agar trs berani mengcounter org sprti pak gembul
justru krna bnyak yg mencemooh gurgem, saya semakin sadar kenapa Islam itu peradaban nya semakin terpuruk, makin tertinggal dari bangsa lain, dan umat muslim makin hari makin dibuat bodoh, kehidupan nya pun makin terpuruk. Ente sadar itu ngga?? sadar ga kenapa umat muslim khusus nya di Indonesia sperti sngaja dibikin ga maju dari bangsa/negara lain?
@@bagusmb6307 ya emng muter2 krna aqidah tdk bisa dirasionalisaikan scra ilmiah itu sdah final.. beda dgn mengilmiahkan tanda2 adanya Tuhan.. tiu 2 hal yg berberda... Ini nuruddin berkelit saja pada eksistensi
@@MuhammadIlham-fd2jw iya menit 6:50 aja ditanya GG cara merasionalkan sesuatu yg tidak diindra saja kicep, malah berlindung dibalik minta referensi. Padahal itu pertanyaan logika, ibarat tanya 2+2=4 itu referensinya darimana?
Mbul.. Gembul.. Anda tau Rocky Gerung gak?? Dia itu jadi Filosof yang hebat itu . . karena Punya Guru, Belajar, Baca Banyak Buku, Ada Referensi, Mempelajari Kitab-kitab Tentang Filosofi yang jadi Pedoman.. Dia bahkan juga Belajar Filosofi Islam Setelah Perjalanan itu semua.. Baru Akal Sehat nya bercahaya.. Nah anda,, jadi Selama ini Belajar dimana?? Sejak awal.. gua dah gak yakin sama ilmu mu
Satu-satunya keahlian G. Gembul ini hanyalah kelancaran berbicara di media sosial atau hadapan umum. Namun, si Gembul ini sepertinya telah memproklamasikan diri sebagau orang paling pintar karena kelancaran berbicaranya ini. Padahal tolok ukur kecerdasan seseorang bukan dilihat dari lancar dan tidaknya berbicara di hadapan umum, melainkan isi/kandungan pembicaraan itu. Saya kasih contoh orang yang lancar berbicara yang ada isinya itu seperti mendiang Syeikh Ahmed Deedat dan Dr. Zakir Naik, kedua tokoh orator ini ketika berbicara dan berretorika sangat lancar, tidak terbata-bata dan juga daging semua (isinya ilmu). Bagaimana tidak, kedua tokoh ini hafal 30 juz Al-Qur'an, hafal ribuan hadis, hafal buku-buku ilmiah, dan hafal kitab-kitab agama lain, sehingga mereka ketika debat dengan orientalis dan para pemuka agama lain selalu menang. Singkatnya, kedua tokoh ini setiap berbicaranya ada isinya. Namun, G. Gembul nampaknya ketika berbicara hanya sebatas pendapat pribadi, asumsi, dan hasil simpulan sendiri. Dibuktikan setiap dia bicara pasi di dalamnya disisipi dengan kata-kata, "euh maksud saya...", "menurut saya...", dan sebagainya, sehingga jelas pembicaraan dia hanya sebatas pendapat pribadi. Saya jadi teringat dengan guru saya di pondok pernah berkata, "kalo hanya sebatas bicara, burung beo pun pandai berbicara, bicara ini harus benar dan berdasarkan sumber/rujukan". Nah coba lihat dengan G. Gembul ini ketika berdebat dengan Ustadz M. Nuuruddin, dia sama sekali tidak membaca referensi/sumber, padahal debat durasinya 2 jam lebih. Dia berbicara hanya sebatas khayalan dan mengandalkan sisa hafalan di dalam otaknya yang masih tersisa, sisa-sisa ilmu bekas dimakan lupa.
Mungkin maksud GG itu mempertanyakan bagaimana meng identifikasi Allah Tuhan pencipta alam semesta oleh orang yang lahir kondisi buta tuli cacat...tapi itu dapat terpatahkan dengan mudah karena Allah maha perkasa Bisa saja lewat mimpi atau Ilham didalam jiwa sanubari..Wallahu alam
Alangkah bagusnya jika ada tukar materi makalah dari kedua pembicara krn panitia debat tidak menyediakan makalah sehingga yg satu kelihatan ada referensi dan yg satu tidak. 1. Maksud guru gembul tidak memakai argumen bereferensi adalah krn hanya membahas masalah kata dan metodologi atau cara berfikir yg sgt umum dan ringan jika dilogika. 2. Lawan debat guru gembul terlalu melebar dan malah terlalu fokus pada masalah zat tuhan yang beda bahasan masalahnya. 3. Saran Alur materi supaya runtut dan terarah sesuai masalah yg diambil dari isu yg dimunculkan oleh guru gembul 1)- Apa arti ilmiah menurut istilah dan bahasa? (Jika kedua pihak sudah sepakat arti ilmiah baru bisa lanjut debat tema selanjutnya dengan memakai istilah ilmiah yg disepakati) 2)- Metode atau pendekatan apa yang bisa dipakai untuk menjawab masalah "aqidah bisa dibuktikan secara ilmiah atau tidak" dengan argumen dan referensi masing2 3)- karena debat maka Argumen harus saling bertentangan dengan satu pihak sebagai pro dan pihak lain kontra. 4)- Penyelesain masalah diambil dengan menilai argumen masing2 pihak
Menulis panjang merangkum intisari debat seakan2 yang anda tulis adalah yang sebenarnya... Saya gak bela pihak manapun tapi komen rangkuman anda sangat bias dan memihak satu sisi...
Gembul itu hanya seorang yang keras kepala sama ke awamannya karena merasa tau padahal tidak tau. Celakanya, model manusia seperti ini susah diingatkan, ngeyelan, selalu merasa tahu, merasa memiliki ilmu, berhak menjawab semua persoalan, padahal ia tidak mengetahui apa-apa, ini bahaya! Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri (orang yang tidak tahu dan tidak mengetahui bahwa ia tidak tahu).
Saya rasa kita harus bedakan antara pengetahuan dan keyakinan. Sebab ranahnya berbeda. Meskipun akan muncul pertanyaan... Lantas apa dasar keyakinan kita? Sains sebagai ilmu pengetahuan yg manusia ciptakan memang sangatlah luar biasa. Bisa menjawab berbagai masalah yg manusia hadapi, membantu menjelaskan tentang bumi yg selama ini kita huni beberapa bahkan mampu menjelaskan tentang apa yg terjadi di luar sana. semakin berkembang dan terus berkembang. Akan tetapi, sains/ilmu pengetahuan itu harus di terima juga sebagai sesuatu yg terbatas. Banyak hal2 yg masih menjadi misteri di sekitar kita, apa lagi di luar sana. Jangankan untuk menjelaskan seluruh alam semesta, di bumi yg kita tempati saja masih banyak yg belum mampu manusia ungkap. Dan semua yg tidak/belum terungkap oleh sains juga bagian dr kebenaran, kenyataan atau fakta. Disinilah peran keyakinan penting dlm hidup kita. Saya seorang yg meyakini keberadaan tuhan... Saya tidak masalah jika seseorang mengatakan bahwa tuhan itu tidak logis/tidak ilmiah. Sebab tolak ukur kebenaran tidak berhenti pada istilah ilmiah/logis/sains.
Metode ilmiah itu harus objektif sedangkan pak nurudin mengatakan "menggunakan wahyu yang terpercaya" berarti itu subjektivitas karena menggunakan KEPERCAYAAN. Pak guru gembul mengatakan kalo ranah Tuhan tidak bisa di ilmiahkan karena kalo bisa berarti tuhan terbatas, sedangkan tuhan itu infinite
@@nisfusyaban4224 Permasalahannya ada di pendefinisian kata "ilmiah" ilmiah versi pak Nurudin itu ilmiah konteks teologis sedangkan pak gugem itu ilmiah konteks sains jadinya ya bakal muter2 di situ karena ini berbenturan
Berpikir rasional dilakukan dengan menganalisis informasi yang relevan, berdasarkan nilai, fakta, dan data, tanpa melibatkan perasaan atau pendapat individual. Guru gembul : Rasional disamakan dengan hanya : pengindraan. Justru Allah diimani dengan rasional, karena melalui ilmu. Karena mengetahui keberadaan Allah adalah hal rasional. Berbeda dengan mengetahui hakikat Allah, maka tak mungkin dapat diketahui, karena hakikat Allah berbanding lurus dengan sifat Allah, kita tidak mengetahui hakikat sifat Allah tapi mengetahui bahasa Al-Quran saat memaparkan sifat Allah. Irrasional bisa berarti gak masuk akal.
Kamu bisa lihat sinyal?? Sinyal internet itu lho... bisa lihat, bisa sentuh..?? Nggak kan..? Terus mo bilang gak ada sinyal?? Sementara anda sedang online..😂
Pandangan ini memiliki dasar yang kuat, kak. Dalam Islam, memang benar bahwa inti dari iman adalah taslim atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah dan apa yang telah Dia wahyukan. Para sahabat Nabi, seperti yang kakak sampaikan, menerima Islam bukan karena argumen logika atau filsafat, melainkan karena keimanan yang muncul dari keikhlasan hati dan kepatuhan kepada risalah yang dibawa Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Sebagian ulama juga menegaskan bahwa terlalu dalam mempelajari ilmu Mantiq atau filsafat bisa menimbulkan bahaya bagi akidah, karena bisa menimbulkan keraguan dan pemikiran spekulatif yang tidak perlu tentang hal-hal yang seharusnya diterima dengan iman. Islam mengajarkan bahwa ada batasan dalam memahami Allah, dan akal manusia memiliki keterbatasan dalam memahami hal-hal gaib atau sifat-sifat Allah yang memang tidak bisa dijangkau sepenuhnya oleh logika manusia. Namun, ada juga pandangan bahwa ilmu Mantiq bisa bermanfaat untuk menjaga akidah jika digunakan dengan bijak, terutama untuk menjawab atau menghadapi argumen yang menyerang Islam dari luar. Di sini, niat dan cara penggunaannya yang menjadi kunci. Tapi, inti dari keimanan tetaplah taslim-penyerahan total kepada Allah dan kepasrahan kepada ajaran yang telah ditetapkan.
Konsep Percaya kepada Allah SWT cukup dengan Buktinya Nabi Muhammad menerima Mukjizat tertinggi yaitu Kitab Suci Alquran yg sudah terbukti menjadi Pedoman Hidup Umat Manusia. Itu menjadi Rasional saat ini kita lihat. Nabi tdk bisa membaca tp mendapat kan wahyu Alquran yg sangat indah dan logis, secara science ilmu, Alam, kehidupan terbukti lengkap di Alquran. Pemikiran guru gembul sesat muter muter otak kebelinger liberal
@@kumbokarno2703 tidak meyakini berarti tidak pernah berfikir, coba membaca dulu ada buktinya science terbentuk alam semesta, ilmu kesehatan, peristiwa alam lainnya
Sayangnya moderatormya kurang fungsi. Ini tema sangat penting, penjelasan ust nurudim sangat penting tapi satang koderator nggak fungsi ngatur alur debat agar tidak jaid debat kusir. Apalai hadirin ikut2an rame. Please penerbit keira lain kali tunjuk moderator yang kapabel agar debat bisa dinikmati dg kepala dingin. Lihat debat lintas agama dondy tan. Sekelas tema gawat antar agama saja enak dinikmati karena moderatornya mantap.
Untuk Guru Gembul Saya kasih tau definisi Rasional (biar tidak mengartikan rasional dengan persepsi sendiri) nih pak guru 👇 Rasional adalah kemampuan untuk berpikir dan bertindak berdasarkan logika dan nalar, serta mempertimbangkan situasi dengan baik untuk mengambil keputusan yang tepat. Pemikiran rasional didasarkan pada fakta, data, dan nilai, serta tidak melibatkan perasaan atau pendapat pribadi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rasional berarti: Sesuai dengan akal, Menurut pikiran yang sehat, Menurut pikiran dan pertimbangan yang logis.
hati hati zaman ke zaman selalu ada org yg terlihat berilmu tapi ilmunya ga jelas sanadnya, hanya menukil nukil dari buku tanpa guru dan hanya berdasarkan pemikiran sendiri.
Emang zaman edan, ada yg Bukan Pakar Ahli Nasab so soan Bahas2 Nasab. Ada org yg bukan ahli pakar Filsafat Logika dan Rasionalisme so soan si Paling Filsafat, Ada yg gak paham ghoib so soan bsa bahasa semut. Alhasil semuanya cuma bikin sesat masyarakat dan bkin kacau Ilmu Pengetahuan dan standar ilmiah. Ternyata semua itu cuma modal asumsi dan kegoblokan dirinya 😂
Dari premis-premis yang pak gembul berikan, mari kita analisis hubungan logisnya dan menyusun kesimpulan. Premis 1: Tuhan tidak bisa diindra (melalui indrawi). Ini berarti Tuhan tidak dapat dijangkau oleh panca indera manusia seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan, dll. Premis 2: Satu-satunya cara untuk membuktikan Tuhan adalah dengan cara rasio (rasional). Ini menunjukkan bahwa pembuktian keberadaan Tuhan, menurut premis ini, hanya bisa dilakukan melalui pemikiran rasional dan bukan melalui pengamatan langsung dengan indera. Kesimpulan: Berdasarkan dua premis tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa pembuktian Tuhan harus melalui penalaran logis atau argumen-argumen rasional, bukan melalui pengalaman langsung secara indrawi. Namun, apakah ini kesimpulan yang valid atau tidak, bergantung pada penerimaan dua premis awal. Banyak argumen rasional seperti kosmologis, ontologis, atau teleologis telah digunakan sepanjang sejarah untuk membuktikan keberadaan Tuhan melalui rasio. Namun, perspektif ini juga bisa berbeda tergantung pada sudut pandang filsafat atau teologi yang digunakan. Jadi, kesimpulannya bisa dinyatakan sebagai berikut: Tuhan, yang tidak dapat dibuktikan melalui panca indera, harus dibuktikan keberadaannya melalui pendekatan rasional dan logis. Namun, harus diperhatikan bahwa ini adalah sudut pandang yang mengandalkan filsafat dan logika. Ada berbagai pandangan teologis dan metafisik yang mungkin berargumen berbeda, seperti adanya pengalaman spiritual atau wahyu yang tidak melibatkan rasio atau panca indera dalam cara yang biasa. Di menit ini 04:27 pak Guru gembul menyimpulkan dengan salah, Logical Fallacy, dan sepakat dengan Ust Nurrudin. Pak GG terjebak dalam Qias Ma'al Fariq. Logika yang keliru dari dua premis yang berbeda.
Dari yg saya tangkap bukan begitu maksud pak guru, ttp lbh memaparkan hal yg seolah paradoks agar audiens bisa berpikir apakah premisnya bermasalah, begini: 1. Tuhan tidak bisa diindera 2. Cara mengetahui tuhan adalah lewat pendekatan rasio Dan ada kelanjutannya yg beliau paparkan: Pendekatan rasio bergantung kepada indera (utk menangkap informasi/data adl lewat indera) Lalu beliau melanjutkan Jika tuhan yg tidak bisa diindera namun hanya bisa lewat rasio (yg bergantung kepada indera) bgm metodenya? Jadi Ada paradoks yg hendak pak gugem kemukakan agar diharapkan semua yg hadir menjawab ttg bgm merasiokan tuhan yg tidak bisa diindera namun di situasi yg sama rasio itu justru bergantung kepada indera utk menangkap informasi/data ttg tuhan. Begitu maksudnya.
2 premis ini diaminkan oleh semua audiens : 1. Tuhan tdk bisa diindera, setuju ? Audiens menjawab setuju 2. Cara mengetahui tuhan adalah lewat rasio, setuju? Audiens menjawab : setuju ! Nah justru kesetujuan audiens sebenarnya menjadi masalah paradoks itu sendiri. Pak gugem tidak menjebak ttp krn topiknya mengarahkan bahwa akidah bisa diilmiahkan dan itu menyangkut rasio, sedangkan rasio bergantung kepada indera utk menangkap data kemudian mengolahnya ttp tuhan tidak bisa diindera yg akhirnya konsekwensi logisnya TIDAK ADA INFORMASI/DATA yg dapat ditangkap oleh indera. Jadi pak gugem menunjukkan kesetujuan audiens thd premis dan topik akidah bisa diilmiahkan justru menimbulkan paradoks dan berputar2.
@@acmshrmn premis 1&2 tidak ada masalah, yang jadi maslah adalah dalam menyusun kesimpulan silogisme dari kedua premis tersebut. dibenarkan dulu baru lanjut, bukan membenarkan fallacy. Tidak perlu ditambahi sesuatu hal yang tidak diucapkan GG. Itu sudah subjektifitas anda. Coba dilihat kembali videonya. Itu harusnya diperbaiki dulu kesimpulan dari premis2nya. Saya katakan itu Logical Fallacy.
Semoga setelah debat ini, ustadz nurudin tergerak untuk masuk ke media sosial sebagai media dakwahnya. Karena sekarang orang lebih suka nonton daripada membaca. Masha Allah itu buku buku karya beliau ust nuruddin kalau di kontenkan akan sangat mencerahkan umat atas izin Allah.
Sudah salah mau mencari pembenaran bukan kebenaran
Setuju, bangsa ini darurat membaca minim literasi.
Gak perlu ke medsos beliau sdh lebih dlu mencerdaskan bangsa dengan pondok pesantren nya.. jelas lebih mendidik drpd konten UA-cam doang... Belum buku bukunya yg lebih bernilai dri omongan gembul yg "menurut saya"
Media itu mengerikan😂 kita cuman liat kulit luarn,ya doank, apalagi pinter ngomong bisa dapat pengikut banyak karna pintar ngomong😅 gw ini bodoh soal agama dan sedikit ilmu karna sekolah Gk lulus, cuman naluri diri gw GK percaya Ama GG😂 (soalnya konten yg ada beliau, selalu bertentangan Ama sesama sodara SE,iman sendiri) pernah liat beliau debat Ama Husein Gaza dia malah milih refrensi dari luar tapi Gk mau ambil refrensi dari agama sendiri😂 kalo Gk salah tentang palestina, itu si Husein sempet nawarin kalo GG mau data Husin siap wawancara langsung warga palestina😂 (gw terima kalo di bilang ada penyakit hati ke GG, karna naluri gw emang berkata begitu😊)
Sekuler liberal guru gembul
Ustad muhammad nurudin ini alumni al azhar mesir.. salah satu karya beliau yg menjadi buku favorite gua yaitu " ilmu mantik" panduan mudah dan lengkap untuk memahami kaidah berfikir..
😂
7:21 Menurut saya tidak semua perdebatan harus menggunakan referensi. Apalagi ini keduanya sama2 islam. Kalau sama2 menggunakan referensi keislaman yg valid maka logikanya gak akan terjadi perdebatan. Betul gak?
Justru salah satu alasan ada hal yg bisa diperdebatkan jika salah satu menggunakan referensi dan yg lain menggunakan logika.
Kalau perdebatan agama harus selalu menggunakan referensi maka jika yg berdebat adalah orang beragama Vs ateis maka yg akan menang adalah ateis. Karena orang beragama referensinya tidak selalu bisa dibuktikan dan ateis selalu menggunakan referensi yg ilmiah.
Simpel sih.... keberadaan Alloh itu bisa dilihat dari ciptaanNya. Muter2 gara2 ingin membuktikan makna Rasionalitas.
@@justinhalim8509lu tanya in k gembul aj, dia yg nantang2 debat, sok iye,,
Orang liberal vs orang soleh
Dari debat ini semakin kuat keraguan saya terkait keilmuan Pak Guru Gembul dgn segala pemikiran yang berpotensi menyesatkan tanpa dasar.
Terima kasih ilmunya Ustadz M Nuruddin
Dr awal ini orang muncul, gue kagak pernah respect krn ngomong sesuatu tanpa dasar ilmu, tp hanya pendapat pribadi.... Terimakasih ustd. Nuruddin...
dia juga pernah bilang gus baha' tidak alim
قال الإمام الشافعي: مَا جَادَلْتُ عَالِمًا إِلَّا غَلَبْتُهُ وَلَا جَادَلْتُ جَاهِلًا إِلَّا غَلَبَنِي
Imam Syafi'i : “Setiap kali berdebat dengan kelompok intelektual, aku selalu menang. Tetapi anehnya, kalau berdebat dengan orang bodoh, aku kalah tanpa daya.”
@@fasya_80eljameel5 sebodo bodoh nya lawan imam syafi'i pake ref rensi. Pake hadist meski doif. Pake dalil. Kalo yg datang hanya pake asumsi sendiri. Parah nya googling di tempat. 🤣😅😆🤣
Maaf mau tanya aja ni, menurut Abang siapa yg intelektual dalam video ini bang ?
Sippp .
Jaman akhir, siapa yang pinter bicara dan banyak bicara, akan dijadikan junjungan kaum nyinyir 😂😂😂
Gembul
Hikamah adanya gg, orang pinter yg lurus bermunculan. Trimakasi utt NURDIN.SUNGGUH LUAR BIASA
Pak guru gembul, tidak kalah dalam debat, tapi dia kurang liar dalam mengeluakan pendapat karena dia takut disana mayoritas para kadrun kadrun anti pemikiran bebas.
.
Satu jurus aja udah keok itu si nurdin.
gini.
Kalau untuk membuktikan bahwasa adanya pencipta sebuah Pena, karena berdasarkan pemikiran nurudin setiap yang ada pasti ada penciptanya, Maka Allah yang Ada berarti ada Penciptanya? kalau Allah tidak ada penciptanya, berarti diluar dari Pemikiran Rasional dan guru gembul benar bahwasanya Allah tidak bisa dirasionalkan.
Sbnrnya simpel sih, gak perlu ngomong panjang lebar, pake referensi para ulama besar segala, bukan saya meremehkan mereka, hanya saja merekapun bukan org maksum. Padahal tinggal tanya saja, spt: "Bisa gak siksa kubur diteliti kbnrnnya scr ilmiah?" Dari jwbn ini sudah jelas bahwa perkara aqidah memang bukan perkara ilmiah.
@@RIDWANAKBARsebenernya simpel aja sih, filsafat theologi itu ilmiah pa bukan?
Anda paham ilmu aqidah tauhid pa bukan??
@@TheCoffeeBreak. Saya gak belajar filsafat, karena bagi saya filsafat bukan dari islam, bahkan kata sebagian ulama bertentangan dgn islam. Fokus saja dipertanyaan saya, siksa kubur bisa gak diteliti kbnrnnya scr ilmiah? Itu saja sudah cukup jwbnnya klo mau objektif mencari kbnrn, bukan pmbnrn.
@@RIDWANAKBARnah itu dia kesalahanmu bang.. Ngaji yg bener dulu pelajari ilmu agama dengan benar, perdalam ilmu fiqih dan ilmu falsafah juga.. Gembul bilang indra tidak bisa membuktikan adanya Allah... Itu ber tentangan dengan Al Qur'an Al An'am ayat 103.. Secara ilmiah kamu bisa melihat ibumu dengan indra penglihatanmu.. Nah siapa yg menciptakan ibumu yg bisa kmu lihat dengan indra penglihatanmu???
Mulai dari detik ini ,kalian yg menjadwalkan si gembul sebagai narasumber batalkan☺️😂.dia merusak aqidah dan akan membuat kalian menjauhi Allah.
Kok memjauhi Allah?
Betul. Jangan dengarkan ocehannya
@@rian132fuldia ngmong G bsa ngedekatin allah,,, apa bedanya dgn ngajak untuk tdk mendekati allah?
Saya lebih setuju guru gembul, Allah SWT tidak boleh dirasionalkan
Lucu kamu ndro,
Alhamdulillah saya bangga dengan ilmu filsafat ustad Nuruddin semoga di rahmati dan di berkahi oleh Alloh SWT ❤
Alhamdulillah akhirnya ada yg memperingatkan guru gembul..
Saya mengira bahwa gugem menggiring non islam/atheis untuk mencari tahu tentang islam dan mudah" an mendaptkan hidayah, beliau membawakan materi di channel nya menitikberatkan nasionalisme dan sebagai wasit. Agar yang agnostic non islam bisa menerima beliau/ muslim bahwa islam rahmatan lil alamin. Beliau berkata kepada audiens juga dichannelnya jgn "percaya saya" menandakan beliau juga berharap hidup akal pikiran audiens.
Agar bisa berintelektual walaupun masih tertatih". Setidaknya ada itikad baik beliau untuk indonesia dengan bersuara akan keilmuan, meskipun dicap negatif.
Terbukti beliau juga pernah membuat video indonesia merdeka adalah pemberian belanda, pemberian jepang, pemberian amerika.
Namun tiada manusia yg sempurna.
Kecerdasan bisa digantikan dengan robot namun kebijaksanaan hanya dimiliki manusia karena manusia punya hati.
Dan ustadz nuruddin secara tidak langsung/langsung menjadi guru bagi gugem untuk berbenah dikemudian hari.
buat gw keduanya sama aja.
udah jelas islam melarang debat.
@@sukanonton4615 mas. komenmu hapus, malu-maluin. Nabi kita pernah debat lho mas, imam hanafi pernah debat dengan kaum falasifah. imam hambali pernah debat dengan kaum mu'tazilah. jangan jadi ruwaibidoh mas. dosa!
Justru itu point utama GG!
Dia bilang bahwa Akidah, itu tidak bisa di-ilmiah-kan. Untuk istilah yg tepat, mungkin pake kata scientific aja kali ya? Supaya gk usah mencampur konsensus agama dengan konsensus dunia (fisik)
Karena scientific itu ranah-nya dunia, object, fisik, dan observasi. Akidah kan ranah iman? Bukan ranah scientific, atau object.
Nah, ke-gagalan memahami terminology ini yg bikin kacau. Karya ulama jaman dahulu yg ber-komentar tentang akidah, itu mereka ber-komentar dengan argument rasional. Bukan argument scientific. Tapi ngotot bahwa argument mereka scientific (ilmiah). Ketika di-kasih definisi Ilmiah yg sudah di-publikasi dan di-sepakati secara global, malah di-tolak dan ngotot pake definisi Ilmiah dari terjemahan kitab. Yg mana definisi itu di ranah global di-sepakati sebagai definisi rasional.
Nah, karena tidak mandiri secara intellectual, yg di-lakukan adalah copy-paste. Biar lebih keren, nama-nya di-ganti "referensi", biar terdengar lebih sakral, di-sebut sanad.
Maka RG berkata: "Orang yg bawa PowerPoint, sebenarnya gk punya power dan gk punya point"
Bener yg disampaikan Gus Baha, orang alim di jaman ini ga boleh tawadlu'! agar yg awam paham mana yg benar mana yg salah. Tabik Ustadz M. Nuruddin.
Kalo gufron
Rasionalisme bisa membuktikan beberapa hal tanpa bantuan indra, terutama dalam hal pengetahuan yang bersifat logis, matematis, atau konsep-konsep abstrak. Namun, ketika berhadapan dengan realitas fisik atau dunia empiris, rasionalisme murni tidak cukup. Kita membutuhkan data dari pengalaman indrawi untuk membuktikan keberadaan objek atau peristiwa di dunia nyata.
Oleh karena itu, baik rasionalisme maupun empirisme (pendekatan berbasis indra) sering kali saling melengkapi dalam upaya memahami realitas.
Berkah ustadz Aceng, semoga kedepannya bisa melawan para ustadz" yg menyimpang kasian buat para orang orang awam yg blm faham ilmunya❤
Sehat terus ustadz Nurudin, terimakasih udah mencerdaskan umat Islam di Konoha bin wakanda.
Ust Nuruddin ini bicara rasional tapi sulit dinalar. Tuhan dibilangnya maha kuasa, faktanya tidak. Sifat maha kuasa bertentangan dng maha adil, rohman rohim, dst. Ayat2 itu benar pada jamannya tapi kurang pas jaman sekarang, pengertian harus ditafsirkan ulang. Membuktikan mudah dengan cara terbalik. Misal yesus hadir jaman sekarang, bisa menghidupkan orang mati atau menyembuhkan orang buta atau lainnya, apalagi bisa mukso, ga bakalan dipercaya, bisa2 malah di sel. Atau tiba2 ada orang ngaku Yesus turun dari langit mau membunuh dajjal, atau ada orang ngaku sakti mandraguna seperti dajjal, ga bakalan dipercaya.
Ekspresi mukanya keliatan bgt salah tapi selalu membela diri seolah² tafsirnya benar..😢
*Guru Gembel itu konten kreator, jadi asal NGECAPRUK. Biar tekor asal kesohor!🤣*
Kuncinya jika membaca atau bicara sama si GEMBLU adalah jangan ikuti jalur pikirannya..menyesatkan 🤣🤣🤣🙏
Pak guru gembul, tidak kalah dalam debat, tapi dia kurang liar dalam mengeluakan pendapat karena dia takut disana mayoritas para kadrun kadrun anti pemikiran bebas.
.
Satu jurus aja udah keok itu si nurdin.
gini.
Kalau untuk membuktikan bahwasa adanya pencipta sebuah Pena, karena berdasarkan pemikiran nurudin setiap yang ada pasti ada penciptanya, Maka Allah yang Ada berarti ada Penciptanya? kalau Allah tidak ada penciptanya, berarti diluar dari Pemikiran Rasional dan guru gembul benar bahwasanya Allah tidak bisa dirasionalkan.
Namanya gembul besar tp kosong
jelas kalah modal dia otak google yg artikel copas dari orang ke orang
cap jempol 100%ustad nuruddin diskusi secara referensi 👍👍👍
Referensi tua .. tak bermutu..
2 2nya melenceng scara aqidah
@@okyrobema3158 ini yg di maksud ust nuruddin pengikutnya gembul 🤣
@@fanifatv994 ust nuruddin lengkap gembul ngomong ini nyampe sini. Dan bukan cuman vs ust nuruddin. Vs RG VS gus wafi vs ust felix. Temanya apa. Yg keluar dari mulut nya apa. Intelek abal abal🤣
Doktrin belaka gak ada ilmiah nya
3-4 tahun lalu, saya komentar di UA-cam Guru Gembul ketika dia membahas mengenai Tuhan Hindu (dia salah dan argumennya tidak sahih menurut kitab suci). Saya komen agak pedas: "Suatu hari nanti reputasi Anda akan jatuh dan Anda akan dipermalukan." Mudah-mudahan komen itu dibacanya.
Pak Ustadz ini logis dan religius. Betul bahwa Tuhan itu non inderawi sedangkan jasmani manusia itu inderawi, sehingga pembuktian keberadaan-Nya tidak bisa dengan cara inderawi. Dalam filsafat (tattva) Hindu, ini disebut pratyakṣānumāna pramāṇa (pembuktian inderawi dan rasional). Karena Tuhan tidak dapat dijangkau oleh indera manusia yang kasar dan tercemar, maka perlu instrumen yang lebih halus untuk membuktikan Tuhan. Sama halnya, orang tidak bisa melihat kuman dengan mata biasa. Dia perlu instrumen yang lebih mumpuni, yaitu mikroskop.
Similarly, Tuhan sangatlah halus dan nonmaterial, sehingga orang perlu instrumen nonmaterial untuk membuktikan keberadaan-Nya. Instrumen nonmaterial dalam tattva Hindu disebut sebagai śabda pramāṇa, atau pengetahuan yang diwahyukan oleh otoritas rohani. Inilah mengapa orang perlu mendengar tentang Tuhan dari orang-orang suci dan sumber-sumber rohani dengan sikap tunduk hati, penuh keyakinan dan penyerahan diri.
Tuhan bersabda,
दम्भो दर्पोऽभिमानश्च क्रोधः पारुष्यमेव च ।
अज्ञानं चाभिजातस्य पार्थ सम्पदमासुरीम् ॥४॥
"Kesombongan, kebanggaan palsu, kemarahan, kecongkakan, sifat kasar, dan tidak acuh-semua sifat ini adalah milik asura (iblis)."
klo komentar kamu seperti itu, artinya kamu tidak sedang mengkritik dan menyumpahi...
Jangankan Hindu bang,,Sebagai muslim dia nerangin islam aja banyak yang salah berdasarkan perspektif kitab suci umat islam yaitu Alquran dan hadist..
@@lambeefbiryani08karena dia tidak punya referensi, semua perkataan nya berdasarkan "menurut saya" akhirnya kblinger sendiri
Ustadz nuruddin idola baru nih. Ada info kajian beliau.❤
Ada nanti di akhirat.. Itupun klo akherat ada.. Wakakakak
Nanti kabarin kalo matimu aman bung @@bubukey2375
Ustadz Nurudin luar biasa, banyak referensi
Rasionalisasi tidak harus selalu menggunakan indra. Rasionalisasi adalah proses berpikir logis dan intelektual yang melibatkan penalaran untuk memahami atau menjelaskan suatu fenomena, tindakan, atau keputusan. Hal ini biasanya dilakukan dengan menggunakan data, informasi, dan analisis logis, yang mungkin tidak melibatkan pengalaman langsung melalui pancaindra.
Rasionalisasi lebih sering berhubungan dengan kemampuan berpikir abstrak dan menghubungkan ide-ide yang bersifat konseptual daripada dengan persepsi sensorik. Sebagai contoh, seseorang bisa melakukan rasionalisasi tentang keputusan bisnis atau moral tanpa merasakan, melihat, mendengar, atau mengalami langsung situasinya. Proses ini lebih bergantung pada akal sehat, pengalaman sebelumnya, atau informasi teoretis yang relevan.
Namun, indra dapat mendukung proses rasionalisasi jika digunakan untuk mengumpulkan data sensorik (seperti melihat hasil eksperimen), tetapi itu bukan keharusan.
Si gembul ini minim literasi, minim referensi....hanya narasi2... Intelektual itu bicara ada referensinya...untuk menguatkan argumen...
Dajjal berwujud gembul
pengetahuan yang sah hanya bisa diperoleh melalui pengalaman inderawi. Karena keberadaan Tuhan tidak bisa diverifikasi melalui pengalaman langsung atau bukti empiris yang jelas, maka keberadaan Tuhan dianggap di luar ranah pembuktian rasional yang bisa dibuktikan secara ilmiah.
Maaff numpang diskusi"Rasionalisasi sebenarnya sangat tergantung indra"contoh: seorang yg dari lahir buta,tuli,tidak punya tangan dan kaki tidak akan pernah mampu untuk merasionalisasi kan apapun
@@deddyandhicka3016trus....? Yg buta tuli gak bertangan itu lalu gak punya tuhan atau gak perlu tuhan gitu....?
Mungkin Perlu belajar Logika dulu…bahwa sumber-sumber pengetahuan itu bermacam macam: Ada ada yang Empirik (Melalui Indera), 2. Ada yang Rasional (Menggunakan Korespindensi, Koherensi dan Pragmatis.3. Ada yang eksplanatory (Teks-teks kitab suci/Literatur) dan 4. Ada yang berupa pengalaman langsung (Intuisi/Irfani)
Ini Ustadz sesuai namanya, Nur itu Cahaya dan Din/ADdin Agama. Jadi Nuruddin=Cahaya Agama. Seolah mencerahkan Agama Islam bahwa Agama Islam itu sangat Luas Ilmunya bagaikan Cahaya, bahkan Mungkin Cahaya Matahari menyinari Dunia. Makanya beliau mungkin hampir mirip Gus Baha, terimakasih Channel ini sudah menyiarkan beliau dan jujur saya baru kenal, dan baru tau, aku telaah dari cara beliau menyampaikan Tegas dan penuh keilmuan ga asal ngomong.
@@FMahozi kebayang gak klo Nabi bilang "saya udah 20 tahun jadi nabi" pas debat dgn yahudi?
Nurudin berkali kali2 bilang "saya 9th belajar pil sapat" "saya punya reperenci"
Jangan terburu buru kagum tanpa isi, GG pun sama berimannya. Santai aja, berpikir buat belajar jangan menghakimi. Kelak Rasul yg akan mencari umatnya meski imannya hanya sebesar biji zaroh
@@sidimdimsweeyyy hati2 lu ngomong, kadar iman setiap orang beda2, lu sangat bodow kalo bilang sama😂 dah lah dari situ aja lu keliatan di pihak mana. Gua aja yang netral sangat menyangkan, GG masih berusaha untuk memutar balikkan argumen. Ckckck. Kocak lu supporter.
saya kecewa dg ust Nuruddin karena saya berharap beliau benar2 mematahkan argumen dasar guru gembul. Guru gembul bertanya kepada Audience " Kalian tahu saya disini karena rasio dulu atau karena melihat saya dulu (rasional dulu atau indera duluan?) trus ust Nuruddin langsung saja nyerempet "referensinya mana, berikan argumen yang valid dong..😂 (kaburi fallasy)
Lah argumen dasar Guru gembul aja nggak dia bantah itu gimana ceritanya? Saya tu pengen ustad nurudin jawab seperti "saya bisa kok merasionalisasikan guru gembul disini tanpa melihatnya dg alasan.... Bla bla bla gitu"... Artinya nyambung kalau mau mematahkan argumen nya si gembul. Ini malah bilang"referensinya mana- referensinya mana😂😂
Jujur menurutku kalau adu logika🧠 argumen itu adalah olah pikir murni /genuine. Kalau mengandalkan referensi itu sama saja kita minjam isi otak orang lain. 😅 Jadi walaupun guru gembul keliatan planga plongo diserang dengan referensi2 tetap aja argumen guru gembul itu lebih genuine/murni. Kecuali topik referensi tentang pengetahuan dan wawasan tentu hafalan itu penting. 😅
Gembul itu serba tau.
Sains, agama, teknologi, politik, ekonomi, filsafat, antariksa, dll.
Walaupun nglantur...
@@sekedarnyasaja5033
Lah ngapain jelasin panjang lebar😂🤣 dari pembahasan aqidah Islam aja pakai Logika dirinya sendiri tanpa referensi Ulama, ngapain Hal remeh sperti itu dibahas, ga penting dan ga ngaruh di kehidupan kita ngapain jelasin panjang lebar. Saya juga Subscriber Pak Gembul dan sering nyimak dan baru kali ini saya seolah tercerahkan dengan patahan argumen Ustadz Nuruddin. Luh kalau memahami Islam pakai Logikamu sendiri brarti bukan Logika para Ulama, lalu yg ngajarin Ngaji Ente siapa 😂, mbalik ke awal itu yg dibahas Aqidah Islam dibahas secra Ilmiah, lah ilmiah juga pakai referensi dong, gimana si, ngapain poin intinya malah Logika Murni, Logikamu aja belum tentu benar dimata orang lain apalagi Referensi baik ilmuan malah pakai isi otak orang lain, logikanya gini broh Luh kalau ga tau sedangkan di buku ada kunci jawaban lalu kenapa ga dibuka kunci jawabannya? Jangan komentar latihan menyesatkan orang lain, Logika juga kalau ga murni bisa menyesatkan karna pakai hawa nafsu kecuali Logika yg bener² murni misal keseharian kita dalam berkendara kita sering pakai logika kalau kita nyalip bakal kena ngga yak/nabrak kendaraan yg berpapasan. Argumen dasar lagi🤦 Dasarnya itu debat disini bukan pakai Logika saja harus ada referensi, kalau pakai Logika saja salah kamar, lebih baik sama Pak Roky Gerung ajah, ini yang dibahas Islam salah juga bisa fatal, Luh kalau Logikamu diikuti oleh banyak Orang lalu tanpa Dasar Al-Qur'an, Hadits, Ijma' dan Qiyas, Dirimu bisa dipertanggungjawabkan nanti di Yaumul Mahsyar(Hari berkumpulnya Semua Manusia) nanti jangan sembarangan, kita kalau referensi kalau di Islam Taklid (mengikuti) orang yang ga punya referensi silahkan saja tapi kalau nanti ternyata salah siap² saja. Kita kalau mengikuti Ulama, Ulama yang akan dipertanggungjawabkan dan itu terus menyambung, apakah ilmu itu sampe ke para Sahabat Nabi, atau hanya Nafsunya sendiri. Silahkan anda ber angan angan sendiri, kurang faham bisa ditanyakan
kalau yang dibahas selain Aqidah Islam bebas udah,
memang bner, ilmu yg dia pnya itu sngt tmpak menggiring umat muslim khususnya & masyarakat Indonesia umumnya bahwa stiap hal yg dia sampaikan seolah2 benar, padahal tnpa kita sadari justru mendangkalkan akidah..
Trimakasih mimin utuk penutup videonya, semoga mnjadi amal jariah..
Maaf, si gembul gak ada basic ilmunya.
Pinter ngomng tp ngadabrul kl yg g berilmu pasti terkesima dengan ngadabrulny
Benar kata bung Rocky Gerung... GEMBUL (Gemar Ngibul)👈🤣
😂🤣👍
Pak guru gembul, tidak kalah dalam debat, tapi dia kurang liar dalam mengeluakan pendapat karena dia takut disana mayoritas para kadrun kadrun anti pemikiran bebas.
.
Satu jurus aja udah keok itu si nurdin.
gini.
Kalau untuk membuktikan bahwasa adanya pencipta sebuah Pena, karena berdasarkan pemikiran nurudin setiap yang ada pasti ada penciptanya, Maka Allah yang Ada berarti ada Penciptanya? kalau Allah tidak ada penciptanya, berarti diluar dari Pemikiran Rasional dan guru gembul benar bahwasanya Allah tidak bisa dirasionalkan.
Klo orang punya ilmu (rocky) pasti tau level ilmu lawan diskusi nya
Nuruddin vs Guru Gembul.
Nuruddin pandai berkelit dgn fokus pada ke-eksistensian Tuhan saja, itu jelas bagi org2 kritis atau bahkan ilmuan pun akan sepakat jika melihat diskusi tsb...
Sdgkan guru gembul sudah benar, kritis dan gamblang bahwa memang ranah Aqidah itu tdk masuk kategori ilmiah atau rasionalisme ykni tdk bisa di-ilmiahkan dan tdk bisa dirasionalisasikan
Krna jika rasional maka tdk ad lagi namanya IMAN, semua org bisa melihatnya dgn indra bukan meyakininya dgn adanya tanda2.
Mka meyakini Tuhan dgn tanda2 itulah nmanya Iman mski tdk rasional. Sedangkan meyakini dgn melihat, itu brarti sudah bukan iman namanya krna sudah msuk ke dlm kategori rasional melalui indra (Penglihatan) tsb.
Contoh sederhana saja.
Isra' Mi'raj itu masuk dalam ranah Aqidah dan tdk bisa dirasionalisasikan secara ilmiah.
Itulah IMAN.
Di mana bro, pengen liat, aku senang dengan infomu, jenis guru gembul itu lebih terpatok kepada akal2an sih, seharusnya banyakin referensi kitab2 ulama dahulu terlebih dahulu.
Jadinya muter2 gak jelas
Pas banget Habis ngaji Adabul-'alim wal Muta'allim karangan KH. Hasyim Asy'ari, beliau menyampaikan dalam kitab itu bahwa serius ngaji itu harus pada guru yang dipercayai oleh ulama pada zamannya dengan uji publik pembahasan mendalam, hasil mathla'ah berbasis referensi, lama berkumpul dengan ulama, tidak hanya mengandalkan makna yang tersurat (teks) saja, karena orang yang mencoba memahami agama namun dari terjemahan teks saja sungguh ia banyak menyia-nyiakan hukum...
Kelihatan kan siapa yang bereferensi dan tidak bereferensi dalam setiap argumentasinya.. inilah pentingnya sanad keilmuan..
Si Gufron andalan makoli
Si gembul andalan nya indrawi
Kocak2 memang orang yg mau tampil tp gk punya disiplin ilmu 😂
Menurut Rocky Gerung sesuatu yg dipercaya tapi tidak bisa diindrawi termasuk jenis fiksi.
Berdiri hampir di tepi jurang neraka
Pak guru gembul, tidak kalah dalam debat, tapi dia kurang liar dalam mengeluakan pendapat karena dia takut disana mayoritas para kadrun kadrun anti pemikiran bebas.
.
Satu jurus aja udah keok itu si nurdin.
gini.
Kalau untuk membuktikan bahwasa adanya pencipta sebuah Pena, karena berdasarkan pemikiran nurudin setiap yang ada pasti ada penciptanya, Maka Allah yang Ada berarti ada Penciptanya? kalau Allah tidak ada penciptanya, berarti diluar dari Pemikiran Rasional dan guru gembul benar bahwasanya Allah tidak bisa dirasionalkan.
Ini mah debat nya di kandang ustad, penonton nya pendukung ustad jelas gembul di pojokan.
Semua penonton diruangan tsb, saya yakin pendukung ustad.
Nuruddin vs Guru Gembul.
Nuruddin pandai berkelit dgn fokus pada ke-eksistensian Tuhan saja, itu jelas bagi org2 kritis atau bahkan ilmuan pun akan sepakat jika melihat diskusi tsb...
Sdgkan guru gembul sudah benar, kritis dan gamblang bahwa memang ranah Aqidah itu tdk masuk kategori ilmiah atau rasionalisme ykni tdk bisa di-ilmiahkan dan tdk bisa dirasionalisasikan
Krna jika rasional maka tdk ad lagi namanya IMAN, semua org bisa melihatnya dgn indra bukan meyakininya dgn adanya tanda2.
Mka meyakini Tuhan dgn tanda2 itulah nmanya Iman mski tdk rasional. Sedangkan meyakini dgn melihat, itu brarti sudah bukan iman namanya krna sudah msuk ke dlm kategori rasional melalui indra (Penglihatan) tsb.
Contoh sederhana saja.
Isra' Mi'raj itu masuk dalam ranah Aqidah dan tdk bisa dirasionalisasikan secara ilmiah.
Itulah IMAN.
Sudah sering saya komen bahkan di chanel GG sendiri bahwa konklusi dari premis2 guru gembul sering keliru.
Tapi penonton nya sering terpukau karena kelancaran retorika beliau 😅
Penonton gg rata rata bocah yg kosong org yg kurang literasi nya makanya pada terpukau denga si gg dekil 😂
@@tommysahputra3014 masalah dia berani bicara dan bersuara tak seperti yang lain dan untung nya saya selalu perhatikan setiap GG buat video pasti ada peringatan "Jangan di telan mentah-mentah apa yang saya bahas video saya hanya memberikan sudut pandang yang lain" Tapi orang yang selalu nonton cuma isi saja tanpa tonton pembukaan dan penutupan. Jadi banyak terjebak dalam pemikiran GG
@RealWoy-e2c hmmm jadi saya menonton national Geographic Dr ZakirNaik Debat corner Ustadz Basalamah Ustad Adi terus menonton berita atau mendegar kan kajian itu juga fanatik? Tolong jelaskan... Maksud fanatik anda.
Saya malah nggak pernah nonton video GG
Guru gembul ini ilmu nya menurut logika dia sendiri, tidak pernah mendalami ilmu kok disebut pakar...
cuma karena diiyain sama subscribernya aja ngerasa paling pakar disegala apapun
Dikonten dia terdahulu juga menyudutkan kesuku tertentu, dan ke aliran islam tertentu
Saya dengerin pas dia ngonten konspirasi, tapi setelah dia ngonten masalah sejarah dan islam dia nyeleweng menurut pandangan dia sendiri, bukan menurut ilmu
Guru Gembul Memancing Orang Ahlinya Keluar ... Yg Berilmu Tampillah Di Ruang Publik... Untuk Mencerahkan....!!!
alhi kesombongan,punya ilmu tapi kelihatan jadi sombong
saya kecewa dg ust Nuruddin karena saya berharap beliau benar2 mematahkan argumen dasar guru gembul. Guru gembul bertanya kepada Audience " Kalian tahu saya disini karena rasio dulu atau karena melihat saya dulu (rasional dulu atau indera duluan?) trus ust Nuruddin langsung saja nyerempet "referensinya mana, berikan argumen yang valid dong..😂 (kaburi fallasy)
Lah argumen dasar Guru gembul aja nggak dia bantah itu gimana ceritanya? Saya tu pengen ustad nurudin jawab seperti "saya bisa kok merasionalisasikan guru gembul disini tanpa melihatnya dg alasan.... Bla bla bla gitu"... Artinya nyambung kalau mau mematahkan argumen nya si gembul. Ini malah bilang"referensinya mana- referensinya mana😂😂
Jujur menurutku kalau adu logika🧠 argumen itu adalah olah pikir murni /genuine. Kalau mengandalkan referensi itu sama saja kita minjam isi otak orang lain. 😅 Jadi walaupun guru gembul keliatan planga plongo diserang dengan referensi2 tetap aja argumen guru gembul itu lebih genuine/murni. Kecuali topik referensi tentang pengetahuan dan wawasan tentu hafalan itu penting. 😅
@@sekedarnyasaja5033 nurdin itu sombong dengan ilmu nya,seolah2 dia benar,pdhl itu menunjukan jati diri beliau yg sombong
@@sekedarnyasaja5033😂emang u ga tau videonya uda dpotong dicepetin yg bagian awal uda dilewatin .Bahasnya uda yg lain yg minta referensi. Dengerkn dia bahasnya guru gembul yg katanya bahas kemana-mana ampe politik... Masalahnya videonya ga full lompat2 cuma dunjukin yg keliatan ustadz Nuruddin menang debat ..Coba minta link debat fullnya w juga penasaran
@@officialselawijgn menilai dr sentimental dan emosional. Coba di nilai secara objektif dan rasional.
Satu yang pasti...ALLAH ITU TAK MENYERUPAI SEGALA YANG ADA DI DUNIA INI....
Jauhi orang yang pintar bicara tp minim ilmu. Gembul mengira dirinya pintar tp sebenarnya kosong
Guru Gembul lebih bijak dari nasionalis.
Walaupun kata katanya jelas tapi jarang maksud tujuan nya dipahami semua orang.
Apa Motif pernyataan nya
👉1 Uang/ kelompok kepentingan/ profesi
👉2 Pendidikan/ pembelajaran pengetahuan/ kecerdasan/nasional isme
85 % GG yang kedua
Coba lihat dan dengar kan semua video nya dan simpulkan isi hati / kepribadian nya
@@wasitokaka apa parameter yg dipakai untuk ngukur kebijakannya? Selama yg dia bahas didalam lingkup Islam, jelas dia ngwaur. Sok imut bahas logika tapi pola fikirnya cacat logika. Paparan Ust.Nuruddin jauh lebih make sense dan sesuai dengan kriteria apa yang disebut dg 'diskusi ilmiah'
@@wasitokakalebih nasionalis bgi kmu.. Ud jlas ilmunya terbatas tpi sok pling pham
Tidak segitunya kalee!!!, namanya debad!
@@fatkhunasir7073 emang debat tpi bukan kapasitas nya gembul.. Ilmunya msih dangkal kok bhas agama dan akidah... Lucu
Sejak membahas masalah keislaman. Saya mulai mengerti sebenarnya guru bembul itu aliran mana ... trimakasih ya ALLah sudah bisa membuka mata hati saya.... sebelum tergelincir di akhir jaman yg penuh fitnah. Berpegang teguh lah pada Al Quran dan hadist.
Menurut abang, dia aliran mana bang?
@@ApepDani-k1c Aliran got bro
@@alvaxrobi got itu apa kang
Gembul itu sejenis sama abu janda
@@ApepDani-k1c air got atau air gorong2.. adalah suatu aliran air ternikmat sedunia.
Kesesatan logika gembul sangat lah jelas
Pengen kelihatan pintar di gembul
@@alifalhakim1420 tanpa guru gembul saya tak kenal m nuruddin,dan saya pengen denger pendapat nuruddin tentang polemik habib di indonesia,dan tugas orang berilmu adalah menyampaikan ilmunya kepada orang yang sedikit ilmunya.
Pak Gembul orang sekuler Sesat menyesatkan
@@heriadi-w9ytanya imad alkadzab aja bro biyar jelas 😂😅😂😅
Tapi dia menggugah orang-orang beriman untuk mengevaluasi lagi bagaimana cara mereka beriman. Banyak dari kita sudah Islam dari lahir tanpa perlu lelah berfikir "bagaimana mungkin sesuatu yg tidak tampak itu bisa menjadi Tuhan?" Kalau dia berdialog sedikit lebih panjang lagi dengan Felix Siauw, insya Allah dia akan mendapatkan jawabannya. Karena Felix sudah melewati fase ini.
Dalam pandangan Islam, Allah SWT adalah Zat yang Maha Besar, Maha Sempurna, dan tidak dapat diindera oleh manusia secara langsung. Allah tidak bisa dilihat, didengar, atau dirasakan dengan indra fisik manusia. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an, khususnya dalam Surah Al-An'am ayat 103, yang menyatakan bahwa "Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala sesuatu."
Namun, manusia dapat merasakan kehadiran dan kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya, alam semesta, serta melalui keajaiban-keajaiban hidup. Allah mengarahkan manusia untuk merenungi tanda-tanda-Nya yang ada di dunia ini sebagai bukti eksistensi dan kekuasaan-Nya.
Keyakinan terhadap Allah SWT lebih mengandalkan keimanan yang bersumber dari hati dan akal, bukan dari penginderaan langsung.
Tanya chat gbt kayaknya lebih jelas dari pada mendengarkan perdepatan yang hasilnya bingung saling membela😅😅😅
Ustadz Nurudin memang tinggi ilmunya, terimakasih ustadz Nurudin karena anda telah membuka org yg sdg berusaha merusak.
Banser
Dengan adanya Gembul yang nyeloteh tampa ilmu, hikmahnya yang ber Ilmu bermunculan. Kita berbangga betapa luasnya betapa Indahnya Islam ini yang perintah pertamnya untuk membaca.
Ngeri ilmu nya, smoga viral ustad, biar saya bisa sllu nonton dan menyerap ilmu nya
Kalau ustad NU sebetulnya banyak yg seperti ini tapi memang mereka lebih memilih diam
Dia juga lulusan mesir, sejarawan islam pula, sering jadi pengisi suara di tv trans dlu.
Miris rasanya setelah melihat debat ini di mana argumen di balas argumen dengan berdasarkan pemikiran dan ilmu masing² pihak. Mereka berdebat secara sehat dan kesalahan atau kekalahan dalam debat itu memang suatu yang wajar. Namun kolom komentar di penuhi orang² yg tidak bisa menyaring isi dari debat ini dan hanya mengganggap dari 2 sudut pandang yaitu pihak yg menang pasti benar dan pihak yg kalah pasti salah. Di lagi dengan kebencian kepada guru gembul yg tidak berdasar. Banyak yang bilang guru gembul ini kosong bahkan sampai menyesatkan hanya karna tidak sepemikiran. Saya berharap agar orang² kosong seperti ini mau sadar dan mengisi kekosongan dirinya dulu sebelum mengata ngatai orang lain.
Anda pendukung GG ya ? 😅 Hhehe . . dari banyaknya komentar disini semua mendukung ust. Nurudin dan menjatuhkan GG .. dan disini sya kebetulan menemukan satu komentar yg nampaknya tidak mendukung ust Nurudin dan tidak juga GG,, atau sebaliknya.. mendukung kedua nya.. yg jelas komentar anda ini benar adanya.. semoga masih banyak lagi orang seperti anda. . ..
Bener banget bang, Meskipun sulit untuk membayangkan rasionalisme yang sepenuhnya terlepas dari indra, para filsuf telah mencoba untuk menyusunnya dengan menekankan peran pengetahuan bawaan, penalaran deduktif, intuisi rasional, dan dunia ide. Debat tentang peran akal dan indra dalam memperoleh pengetahuan tetap menjadi isu sentral dalam filsafat.
Intinya Akhidah islam tidak bisa di ilmiahkan. Karena tidak bisa dibuktikan secara empiris.
@@HIPSFILMAqidah Islam itu bisa diperdebatkan, bukan objek aqidah yakni identitas Allah Swt-nya didebatin, tapi "bagaimana 'cara kita mempercayai' akan kebenaran Allah & Nabi &Rasulnya" yang mesti didebatin, saya ulangi lagi "Cara (metode) Kita Mempercayai" ... itu bisa di debatkan
@@elfridoluckyr2034 Caramu mempercayai apakah ilmiah? Konsep debatnya bukankah itu yang dipertanyakan? Ingat, sesuatu yang ilmiah itu bersifat fisis, bisa dibuktikan secara indrawi dan empiris.
@@OldMan-re4kp betul, netizen +62 banyak pemikirannya hanya pada menang dan kalah dan yg mirisnya lagi hanya mendengar yg A pakai referensi yg B hanya pakai otak/akal dianggapnya yg menang yg pakai referensi padahal referensi juga dari hasil otak manusia 🤣
Logika sendiri yg di ilmiah kan vs ilmiah yg di dasari refrensi ke ilmuan,,,jauh sekali perbedaan kelasnya,,matur sewun ustad nuruddin
Orang yg berhati baik,tidak menjatuhkan yg lainya,ia akan mengajak ke kebaikan,dan ia slalu merendah hati.
Si gembul jatuh Krn zero referensi, bkn di jatuhkan 😂
Merasa kalah ehh banyak tapi nya jelas jelas si gembul planga plongo masih aja ngeyel😂😂
Si gembul tidak perlu dijatuhkan... Tapi harus dikasih paham dan dilawan karena pemikiran nya menjerumuskan orang awam...
GG menjatuhkan dirinya sendiri, sering bgt tampil di acara" begini tapi gak pernah pake ilmu 🙃
Ujungnya ditelanjangin sama lawan bicaranya
Kalo udah batu rasanya susah untuk di baikin malah tambah ngelunjak mendingan di tenggelamkan aja.
Pak Gembul bingung sendiri dengan logikanya
Pak gembul itu asal mangap
Gembul ngibulll..
@@giovanymr7410ini lagi asal mangab
@@giovanymr7410Sigembul yg bawa2 Al ghazali, tahu2nya salah Krn cuma baca sepotong2 😂 kurang baca itu kek pengikutnya 😂
@@sembararonggo5552maklum si giovani non is.. yg sumbu aqli nya pendek..
Ada dan tiada itu pada akhirnya adalah sebuah persepsi bergantung dari masing2 orang, itu intinya...
INI SUDAH KUDUGA SUATU SAAT PASTI GG INI AKAN TUNJUKKAN KEDANGKALANNYA OLEH ALLAH 😂 ASLI SKAK BANGET
Yg sy tahu masalah ketuhanan tdk bisa dg dr dalil aqli tp dg dalil Naqli artinya berdasarkan Wahyu ..
@@SudutPandang2397 halah..kalau kalah debat ya kalah. toh ust nurudin gak sanggup sedikitpun membantah argument guru gembul. orang cerdas dan ilmiyyah juga tahu siapa yg menguasai perdebatan
Ibumu mati.. lu ga akan nampak dan merasakan adanya ibumu lagi@@barqibarqi2474
@@barqibarqi2474Lah kok memutar balikan fakta' pengikut si gembul EMG rada gila semuaaaa
@@barqibarqi2474 kocak banget lu, hadir diskusi ilmiah aja dia tidak ilmiah tapi merasa paling ilmiah, lu kalo debat atau diskusi ilmiah di kampus² tapi gak bawa atau gak menyampaikan referensi yang jelas, mampus lu 😂😂😂
Perbanyak diskusi seperti ini mencerahsakan skalih ❤
Satu hal yang saya tangkap.
GG contoh orang yang memahami ilmu tanpa guru dan refrensi.
Ust Nuruddin contoh orang berilmu yang berguru dan punya refrensi.
Hallah. .. guru referensi jaman dahulu
Gg itu gurunya google dan litrasi liberal. Jadi curiga sumber keuangannya drmn aj
Debat boleh,tapi jangan mau sama kan pendapat, semoga bermanfaat semua ilmunya dan salam sehat selalu salam akal sehat salam amal jariyah dari channel pembuka tabir hikmah Sulawesi Makassar Indonesia
Terima kasih pak Guru Gembul, telah menghadirkan bukti bahwa sekeren pemaparan ustad Nuruddin pun tetap saja masih mengakar pada pot kajian agama (eksklusif, tidak universal)..dalam narasi yg singkat :Narasi Elit, praktik syulit, umat Morat Marit..
MasyaAllah... Ust Nurudin Ust muda yg cerdas
👍👍
Cerdas ngototnya, gak ada etika..
@@NgeGamingskaum sesat gembul nih.. susah emang..
Cara pembuktian rasio sesuatu yg TDK terindra adalah : bahwa sesuatu yg tdk terindra atau yg tidak terjangkau dg indrawi adalah bukti bahwa indra itu terbatas, scr rasio jika ada sesuatu yg terbatas maka pasti ada sesuatu yg TDK terbatasi oleh apapun itulah bukti adanya Tuhan scr rasio
Ya itu rasional tp tdk bisa diuji secara empirik. Rasional, bisa diterima secara akal. Rasional tdk selalu ilmiah dlm arti saintifik
Thanks
Salah satu bentuk ilmiah adalah adanya referensi yg menjadi rujukan, sanad yg menjadi sandaran tanpa itu bagai gurun tak bertepi.
Orang yang Gemar Ngibul berhadapan dengan orang yang Gemar membaca Kitab atau Buku.
Kalo hanya pendapat pribadi, minim referensi dan literasi, cukup buat pribadi saja. Tdk usah mempengaruhi umat ya mr gembul... 😎
Jadi lebih terlihat seperti misionaris yah disini SI GEMBUL selama ini banyak orang dari yang muda sampai dewasa TERSESATKAN oleh LOGIKANYA yang kebenarannya di klaim SENDIRI. 😂😂😂
Iya sih, sepertinya mengarah kesitu.. bahaya tuh orang
Komentari dia ketika kembali tampil dn dukung saya blacklist channel ny. Ok
Agaplah ini suatu jihad
saya kecewa dg ust Nuruddin karena saya berharap beliau benar2 mematahkan argumen dasar guru gembul. Guru gembul bertanya kepada Audience " Kalian tahu saya disini karena rasio dulu atau karena melihat saya dulu (rasional dulu atau indera duluan?) trus ust Nuruddin langsung saja nyerempet "referensinya mana, berikan argumen yang valid dong..😂 (kaburi fallasy)
Lah argumen dasar Guru gembul aja nggak dia bantah itu gimana ceritanya? Saya tu pengen ustad nurudin jawab seperti "saya bisa kok merasionalisasikan guru gembul disini tanpa melihatnya dg alasan.... Bla bla bla gitu"... Artinya nyambung kalau mau mematahkan argumen nya si gembul. Ini malah bilang"referensinya mana- referensinya mana😂😂
Jujur menurutku kalau adu logika🧠 argumen itu adalah olah pikir murni /genuine. Kalau mengandalkan referensi itu sama saja kita minjam isi otak orang lain. 😅 Jadi walaupun guru gembul keliatan planga plongo diserang dengan referensi2 tetap aja argumen guru gembul itu lebih genuine/murni. Kecuali topik referensi tentang pengetahuan dan wawasan tentu hafalan itu penting. 😅
Alangkah baiknya jika debat itu menghasilkan solusi untuk kita semua dan membenarkan pemahaman yg keliru. Jangan digunakan untuk mencari pemenang dan menciderai yg kalah. Semoga GG belajar dari sini dan sadar klo untuk berbicara itu butuh sumber ilmu, jika tidak tahu lebih baik diam.
Dari awal kemunculan gembul saya tdk suka,. Ternyata bnr gembul itu orang yg merasa dirinya paling pintar sendiri.
Saya juga secara pribadi kurang suka sama pembawaanya tapi ga smw yg dia sampaikan itu salah atau buruk beberapa kali saya lihat pembahasannya cukup berbobot tapi dalam pandangan saya ada sisi takabur sehingga Allah tegur dia lewat kejadian ini..
Sy kira sy doangan yg ngga suka dari awal.padahal sy awam apa yg dibicarakan dia
Naah.. betul ini bang. Sok paling pintar dan carmuk tu orang. Mabuk akan sanjungan
anda menulis : "Ternyata bnr gembul itu orang yg merasa dirinya paling pintar sendiri"
kok bisa tahu isi hati seseorang bahwa dia merasa hebat. padahal hati seseorang adalah perkara gaib.
@@Marksman_76 Ada tau kan klo orang malu biasa nya muka nya memerah. Isi hati itu bisa tercermin keluar tubuh, seperti reaksi wajah, dan reaksi prilaku.
Coba baca buku psikologi ttg kepribadian seseorang.
Jazaakallah khoiron,,,Danke Pak Ustadz Nuruddin telah membuat si Gembul yg nyerocos bin ngawur tak bermakna justru menyesatkan di Skak Matt.....Biar Follower si Gembul tercerahkan...
Gigimu nyerocos bodh
2 jam lebih menyaksikan, mengerucut pada 1 kesimpulan:
"Tercederainya forum akademik yg Mulia ini oleh pemikiran2 liar seseorang tanpa panduan ilmu."
Berharap ada klimaks, hasilnya malah anti-klimaks krn OOT.
Kasihan para pesertanya, wabil khusus ust Nuruddin, menyiakan waktunya hanya utk melayani seseorang yg tdk jelas kredensinya.
Pengakuan "Symptom Daya ingat pendek" yg diderita GG sdh cukup utk justify (kl ga boleh disebut denial) bahwa dia tdk akan bisa konsisten dgn pikiran2/klaim2 yg pernah dia bicarakan di masa lalunya.
Maaf utk GG, dia bukan figur yg cocok utk didudukan dlm forum akademik.
Dia memang lebih cocok dgn apa yg dilakukannya sendiri di depan kamera, merangkai diksi menjadi sebuah bangunan narasi retorik yg terdengar sangat filosofis dan logis.
Ini komentar cerdas, tpi warga +62 banyak yg suka kontnya, karena nyari yg instant, g mau liat video berjam2 yg full ilmiah
GG pake logika ribet biar dibilang pinter.
Kalo bisa di persulit ngapain di permudah😂😂😂 itulah pak gembul
@@nonokudriah7776 🤣🤣🤣 ..
@@cokrendeker3312
😁😁😁
TUHAN YANG BENAR tak perlu dicari keberadaan NYA karena DIA akan nampak dengan sendirinya disaat kita berbuat amal kebajikan kepada semua ciptaan NYA tanpa merugikan makhluk lainnya.
GG itu kurang belajar dan kurang guru.... Dia hanya bicara sesuai pikirannya...
Betul... Dia hnya menggali dr pikirannya dan lucu sih dger y jg
Baarokallohu Fiik Ustadz Muhammad Nuruddin
Modal dy pas lawan mau jlsin lgsgs dy potong lewat pikirannya yg ga masuk di akal lawan nya di paks buat masuk ke logika manusia gda ilmu ith..modal nya ngomong panjang labar lewat pikirannya yg ga masuk di akal
betul belajar tanpa guru, gurunya syetan
intinya perdebatan ini mutlak dimenangkan guru gembul
saya sudah blokir guru gembul semua podcastnya dari setahun lalu karena saya lihat dia sebenarnya kosong...
kalau dibeberapa video kelihatannya kaya cerdas bgt, eh pas liat di debat ini kaya tong kosong
Ah..elu subjektive tong...
Ternyata ilmunya gg cuma sematakaki.....
Yang kosong begitu kalau di tiktok laku keras itu, tinggal kasih kata-kata+jedag jedug lansung percaya.
Bener bgt ngomong nya panjang lebar pdhl klo di cermati cuma muter2😅
Inilah pentingnya syahadat dulu baru belajar. Iman dulu baru ilmu.
ilmu dulu baru iman.
Orang beriman karena berilmu dan berfikir.
Yang menang dari perdebatan yg sehat adalah pendengarnya.
Saya selalu respect dgn Guru Gembul apapun yg terjadi krn telah mengangkat isu-isu yg selama ini sebenarnya diresahkan di masyarakat.
Menang/kalah dlm debat, yg diuntungkan adalah yg bisa mengambil ilmu dr debat.
Kalau dirimu selama ini lihat debat hanya bisa membeci yg kau tak sukai, yaaa coba renungkan lagi.
wah bener aja, dulu sering denger GG, lama lama agak Laen ni org, wkwkwk tinggalin dah
Betul, soalnya dia semua dibicarakan bahkan yang bukan ahlinya dia bicarakan... dia hanya cuma berfikir kritis tanpa mempelajari lebih dalam apa yang dikritisi
@@wongndeso1399 nah itu dia bang wkwk
frekuensi Otak ketemu otak, dengkul dgn dengkul, Kalo belum sampe, gak akan ngerti sama GG
@@sidimdims sampe mana bang?
@@sidimdims
Gurunya gemblong/pengemarnya jg gemblong..
Atheis yaaaa sprt pemikiran guru gemblong ini...🤪😅
Gembul mau di bilang ghoib terjebak dgn pikiran sendiri bahaya
GG hanya propagandis!!....merusak akidah. Smg gg dpt hidayah...kasihan luur.🤲🏻 Aamiin
selalu maw bandingkan dirinya dgn ghaib bicara jg tanpa referensi
Jgn bawa nama guru... Cukup Gembul saja....
Setuju banget..
panggil aja si mbul..😅
Menurut anda guru itu apa?
Kalau guru itu yg mendidik dan memberi kan ilmu, saya merasa guru gembul adalah guru buat saya,anda mungkin ngomong begitu sebab anda tidak suka saja dengan beliau, kata guru itu relatif , siapa yg memandang itu beda, di bandingkan guru gembul masih byk guru yg bisa di bilang tidak layak di sebut guru, hey anda anda tau pendidikan di Indonesia itu termasuk pendidikan kan terburuk di dunia, klo anda membuka mata Ada banyak ke munafikan dan kecurangan yg dilakukan para guru untuk mendapatkan uang dari para murid nya, juga para guru disini banyak yg memanfaatkan murid nya yg polos dan ingin berbakti ke guru malah di perbudak yg di atas namakan berbakti yg saya liat itu hanyalah budaya budak yg di bawa dari masa penjajahan Hindia-Belanda, saya mempercayai semua derajat manusia itu sama di mata Allah, yg membedakan itu amal perbuatan nya, sedangkan di Indonesia kenapa kenapa habib di istimewa kan, kau tau, nabi Muhamad tidak pernah memerintah kan untuk memuliakan keturunan nya, kau liat Fatimah Azahra dialah yg paling dekat silsilahnya dengan nabi, langsung ke intinya saja
Menurut saya islam di Indonesia adalah islam yg munafik, mereka menjadikan agama sebagai ladang uang, dan mirisnya mereka yg bodoh percaya😢
@@KukangGenz0prett
Ini yg suka cium tangan sambil jalan jongkok ke orang Laen ..tapi GK ke orang tua aslinya
SETUJU BNAGETTTTT
niat nya ingin menghancurkan,tapi Alloh SWT selalu memberikan rosul" nya ( utusan nya .. Subhanallah
Ciri orang sok tau: Bicara tanpa dasar dan referensi. Berbeda pendapat boleh, asalah bisa di pertanggung jawabkan dengan landasan referensi nya
dan selalu bawa2 ilmiah tp tdk ada rferensi melainkan pikirany sendiri
Konten kreator bro ..
Sumber nya dari pikiran nya sendiri 🤣 sekelas orang pinter di barat aja punya referensi sumber lah ini si gembul siapa 🤣
Benar kata Pak Rocky Gerung.
GEMBUL (Gemar Ngibul) 😂😂😂
😂😂😂
rugituh sekolah jauh jauh gak bisa kalahkan guru gembul
Nurudinngomong panjang lebar..kalah sama guru gembul...
Ust Nuruddin berisi banget,,, Ilmu debatnya ok.
Hebat ust Nuruddin
Alhamdulilah Allah menuntun hatiku utk mengikuti org2 sholeh yg shahih. Semoga pak gembul dan kita semua mendptkan hidayah taufik dan inayah Nya. Semoga Allah melindungi dan merahmati ustadz Muhammad Nuruddin. Saya mendukung ustadz Nuruddin agar trs berani mengcounter org sprti pak gembul
GG kelihatan bodohnya di hadapan Ustadz Nuruddin. Wajar kalau dia muter-muter nggak puguh lagu. Alhamdulillah. Barakallah Ustadz Nuruddin.
justru krna bnyak yg mencemooh gurgem, saya semakin sadar kenapa Islam itu peradaban nya semakin terpuruk, makin tertinggal dari bangsa lain, dan umat muslim makin hari makin dibuat bodoh, kehidupan nya pun makin terpuruk. Ente sadar itu ngga?? sadar ga kenapa umat muslim khusus nya di Indonesia sperti sngaja dibikin ga maju dari bangsa/negara lain?
@@bagusmb6307 ya emng muter2 krna aqidah tdk bisa dirasionalisaikan scra ilmiah itu sdah final.. beda dgn mengilmiahkan tanda2 adanya Tuhan.. tiu 2 hal yg berberda... Ini nuruddin berkelit saja pada eksistensi
@@MuhammadIlham-fd2jw iya menit 6:50 aja ditanya GG cara merasionalkan sesuatu yg tidak diindra saja kicep, malah berlindung dibalik minta referensi. Padahal itu pertanyaan logika, ibarat tanya 2+2=4 itu referensinya darimana?
Yg jadi pengikut gembul move on dari sekarang biar gak tersesat,.
Gw dari awal gak begitu suka sama dia pas dia bikin video tentang attack on titan😂
Betul
Dia kan terkenal gara2 perkataan video bisa menyatukan kita cuma bokep 🤣
Dia yang nggak paham, orang lain yang disuruh denger berulang-ulang.
Dia benar menurut pemikirannya sendiri
Wkwkwkkk
Ngarang bebas gembul
Gembul..😂😂😂
Krn gembul sdh tersesar sendiri dlm alam pikirannya sendiri
Kami akan menunggu perdebatan antara Rocky Gerung dengan Ustadz Muhammad Nurudin
Mbul.. Gembul..
Anda tau Rocky Gerung gak??
Dia itu jadi Filosof yang hebat itu . . karena Punya Guru, Belajar, Baca Banyak Buku, Ada Referensi, Mempelajari Kitab-kitab Tentang Filosofi yang jadi Pedoman.. Dia bahkan juga Belajar Filosofi Islam
Setelah Perjalanan itu semua.. Baru Akal Sehat nya bercahaya..
Nah anda,, jadi Selama ini Belajar dimana??
Sejak awal.. gua dah gak yakin sama ilmu mu
Roji garung itu karena iri dengki dan penyakit hati yang di tonjolkan selain dari selalu menggunakan kata baku saja.
@@flyterbang4596
pasti anda ini golongan pendukung Mulyono..
soalnya langsung ketahuan level IQ nya..
58 doang😂😂😂
Satu-satunya keahlian G. Gembul ini hanyalah kelancaran berbicara di media sosial atau hadapan umum. Namun, si Gembul ini sepertinya telah memproklamasikan diri sebagau orang paling pintar karena kelancaran berbicaranya ini. Padahal tolok ukur kecerdasan seseorang bukan dilihat dari lancar dan tidaknya berbicara di hadapan umum, melainkan isi/kandungan pembicaraan itu. Saya kasih contoh orang yang lancar berbicara yang ada isinya itu seperti mendiang Syeikh Ahmed Deedat dan Dr. Zakir Naik, kedua tokoh orator ini ketika berbicara dan berretorika sangat lancar, tidak terbata-bata dan juga daging semua (isinya ilmu). Bagaimana tidak, kedua tokoh ini hafal 30 juz Al-Qur'an, hafal ribuan hadis, hafal buku-buku ilmiah, dan hafal kitab-kitab agama lain, sehingga mereka ketika debat dengan orientalis dan para pemuka agama lain selalu menang. Singkatnya, kedua tokoh ini setiap berbicaranya ada isinya. Namun, G. Gembul nampaknya ketika berbicara hanya sebatas pendapat pribadi, asumsi, dan hasil simpulan sendiri. Dibuktikan setiap dia bicara pasi di dalamnya disisipi dengan kata-kata, "euh maksud saya...", "menurut saya...", dan sebagainya, sehingga jelas pembicaraan dia hanya sebatas pendapat pribadi. Saya jadi teringat dengan guru saya di pondok pernah berkata, "kalo hanya sebatas bicara, burung beo pun pandai berbicara, bicara ini harus benar dan berdasarkan sumber/rujukan".
Nah coba lihat dengan G. Gembul ini ketika berdebat dengan Ustadz M. Nuuruddin, dia sama sekali tidak membaca referensi/sumber, padahal debat durasinya 2 jam lebih. Dia berbicara hanya sebatas khayalan dan mengandalkan sisa hafalan di dalam otaknya yang masih tersisa, sisa-sisa ilmu bekas dimakan lupa.
Amat sangat setuju sekali om
Guru gembul belajarnya lewat buku dan google, tidak melalui belajar ke guru yang ahlinya.
hahaa
Jos markosjos ustadz 😊♥️
Mungkin maksud GG itu mempertanyakan bagaimana meng identifikasi Allah Tuhan pencipta alam semesta oleh orang yang lahir kondisi buta tuli cacat...tapi itu dapat terpatahkan dengan mudah karena Allah maha perkasa
Bisa saja lewat mimpi atau Ilham didalam jiwa sanubari..Wallahu alam
Kata RG: GemBul = GEMar ngiBUL... he3x
Jadi teringat prkataan Roky Gerung
"Gembul, gemar ngibul"
Alangkah bagusnya jika ada tukar materi makalah dari kedua pembicara krn panitia debat tidak menyediakan makalah sehingga yg satu kelihatan ada referensi dan yg satu tidak.
1. Maksud guru gembul tidak memakai argumen bereferensi adalah krn hanya membahas masalah kata dan metodologi atau cara berfikir yg sgt umum dan ringan jika dilogika.
2. Lawan debat guru gembul terlalu melebar dan malah terlalu fokus pada masalah zat tuhan yang beda bahasan masalahnya.
3. Saran Alur materi supaya runtut dan terarah sesuai masalah yg diambil dari isu yg dimunculkan oleh guru gembul
1)- Apa arti ilmiah menurut istilah dan bahasa?
(Jika kedua pihak sudah sepakat arti ilmiah baru bisa lanjut debat tema selanjutnya dengan memakai istilah ilmiah yg disepakati)
2)- Metode atau pendekatan apa yang bisa dipakai untuk menjawab masalah "aqidah bisa dibuktikan secara ilmiah atau tidak" dengan argumen dan referensi masing2
3)- karena debat maka Argumen harus saling bertentangan dengan satu pihak sebagai pro dan pihak lain kontra.
4)- Penyelesain masalah diambil dengan menilai argumen masing2 pihak
Alah prett dut gembul di percaya
Menulis panjang merangkum intisari debat seakan2 yang anda tulis adalah yang sebenarnya... Saya gak bela pihak manapun tapi komen rangkuman anda sangat bias dan memihak satu sisi...
Gembul itu hanya seorang yang keras kepala sama ke awamannya karena merasa tau padahal tidak tau. Celakanya, model manusia seperti ini susah diingatkan, ngeyelan, selalu merasa tahu, merasa memiliki ilmu, berhak menjawab semua persoalan, padahal ia tidak mengetahui apa-apa, ini bahaya!
Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri (orang yang tidak tahu dan tidak mengetahui bahwa ia tidak tahu).
Saya rasa kita harus bedakan antara pengetahuan dan keyakinan.
Sebab ranahnya berbeda.
Meskipun akan muncul pertanyaan...
Lantas apa dasar keyakinan kita?
Sains sebagai ilmu pengetahuan yg manusia ciptakan memang sangatlah luar biasa. Bisa menjawab berbagai masalah yg manusia hadapi, membantu menjelaskan tentang bumi yg selama ini kita huni beberapa bahkan mampu menjelaskan tentang apa yg terjadi di luar sana. semakin berkembang dan terus berkembang.
Akan tetapi, sains/ilmu pengetahuan itu harus di terima juga sebagai sesuatu yg terbatas. Banyak hal2 yg masih menjadi misteri di sekitar kita, apa lagi di luar sana. Jangankan untuk menjelaskan seluruh alam semesta, di bumi yg kita tempati saja masih banyak yg belum mampu manusia ungkap.
Dan semua yg tidak/belum terungkap oleh sains juga bagian dr kebenaran, kenyataan atau fakta.
Disinilah peran keyakinan penting dlm hidup kita.
Saya seorang yg meyakini keberadaan tuhan... Saya tidak masalah jika seseorang mengatakan bahwa tuhan itu tidak logis/tidak ilmiah. Sebab tolak ukur kebenaran tidak berhenti pada istilah ilmiah/logis/sains.
Metode ilmiah itu harus objektif sedangkan pak nurudin mengatakan "menggunakan wahyu yang terpercaya" berarti itu subjektivitas karena menggunakan KEPERCAYAAN.
Pak guru gembul mengatakan kalo ranah Tuhan tidak bisa di ilmiahkan karena kalo bisa berarti tuhan terbatas, sedangkan tuhan itu infinite
Jelasnya guru gembul ngomong gak pakai refrensi..
@@ismangil8704 itu kesalahan pak GG
Bener itu emang tuhan itu tidak bisa di ilmiahkan.
Ngarang .. nonton full nya dulu sono😂.. apa itu metode ilmiah
@@nisfusyaban4224 Permasalahannya ada di pendefinisian kata "ilmiah"
ilmiah versi pak Nurudin itu ilmiah konteks teologis
sedangkan pak gugem itu ilmiah konteks sains
jadinya ya bakal muter2 di situ karena ini berbenturan
Guru Honorer SMK vs Pengajar Internasional 😂
guru penjas pula😂😂
Baru kepikiran saya 😂
Guru honorer lebih pinter dari ini masih banyak
Lah itu sebutan guru dari keluarganya doang mungkin
Pak Gembul: "bisa dilihat berarti ada, tidak bisa dilihat berarti tidak ada".
Nuruddin dan Gembul sama2 benar
Berpikir rasional dilakukan dengan menganalisis informasi yang relevan, berdasarkan nilai, fakta, dan data, tanpa melibatkan perasaan atau pendapat individual.
Guru gembul : Rasional disamakan dengan hanya : pengindraan.
Justru Allah diimani dengan rasional, karena melalui ilmu. Karena mengetahui keberadaan Allah adalah hal rasional.
Berbeda dengan mengetahui hakikat Allah, maka tak mungkin dapat diketahui, karena hakikat Allah berbanding lurus dengan sifat Allah, kita tidak mengetahui hakikat sifat Allah tapi mengetahui bahasa Al-Quran saat memaparkan sifat Allah.
Irrasional bisa berarti gak masuk akal.
Kamu bisa lihat sinyal?? Sinyal internet itu lho... bisa lihat, bisa sentuh..?? Nggak kan..?
Terus mo bilang gak ada sinyal??
Sementara anda sedang online..😂
Bagaimana dengan atom, virus, bakteri. Tidak bisa dilihat tapi ada
Pandangan ini memiliki dasar yang kuat, kak. Dalam Islam, memang benar bahwa inti dari iman adalah taslim atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah dan apa yang telah Dia wahyukan. Para sahabat Nabi, seperti yang kakak sampaikan, menerima Islam bukan karena argumen logika atau filsafat, melainkan karena keimanan yang muncul dari keikhlasan hati dan kepatuhan kepada risalah yang dibawa Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.
Sebagian ulama juga menegaskan bahwa terlalu dalam mempelajari ilmu Mantiq atau filsafat bisa menimbulkan bahaya bagi akidah, karena bisa menimbulkan keraguan dan pemikiran spekulatif yang tidak perlu tentang hal-hal yang seharusnya diterima dengan iman. Islam mengajarkan bahwa ada batasan dalam memahami Allah, dan akal manusia memiliki keterbatasan dalam memahami hal-hal gaib atau sifat-sifat Allah yang memang tidak bisa dijangkau sepenuhnya oleh logika manusia.
Namun, ada juga pandangan bahwa ilmu Mantiq bisa bermanfaat untuk menjaga akidah jika digunakan dengan bijak, terutama untuk menjawab atau menghadapi argumen yang menyerang Islam dari luar. Di sini, niat dan cara penggunaannya yang menjadi kunci. Tapi, inti dari keimanan tetaplah taslim-penyerahan total kepada Allah dan kepasrahan kepada ajaran yang telah ditetapkan.
Konsep Percaya kepada Allah SWT cukup dengan Buktinya Nabi Muhammad menerima Mukjizat tertinggi yaitu Kitab Suci Alquran yg sudah terbukti menjadi Pedoman Hidup Umat Manusia. Itu menjadi Rasional saat ini kita lihat. Nabi tdk bisa membaca tp mendapat kan wahyu Alquran yg sangat indah dan logis, secara science ilmu, Alam, kehidupan terbukti lengkap di Alquran. Pemikiran guru gembul sesat muter muter otak kebelinger liberal
Rasional bagi yg meyakini nya, yg tidak meyakininya ya tetap menganggap tidak rasional.
Si.gembul kedok doang agama nya islam. Klu dy beriman ga usah pake ngomong ga jls.. berati si gembul emg gda iman nya
@@kumbokarno2703 tidak meyakini berarti tidak pernah berfikir, coba membaca dulu ada buktinya science terbentuk alam semesta, ilmu kesehatan, peristiwa alam lainnya
Kok maksa seh. Yg bilang ada buktinya cuma yg meyakini
@@kumbokarno2703 yg bilang tdk ada bukti karena mata tertutup belum pernah membaca.
Sayangnya moderatormya kurang fungsi.
Ini tema sangat penting, penjelasan ust nurudim sangat penting tapi satang koderator nggak fungsi ngatur alur debat agar tidak jaid debat kusir. Apalai hadirin ikut2an rame.
Please penerbit keira lain kali tunjuk moderator yang kapabel agar debat bisa dinikmati dg kepala dingin.
Lihat debat lintas agama dondy tan. Sekelas tema gawat antar agama saja enak dinikmati karena moderatornya mantap.
Sudah gak bisa di kategorikan debat kakk. Karena sebelah tidak ada naluri debatnya
Beda kelas...
Kasian ustadz m.nuruddinnya ngadepin orang ga jelas
Subhanallah....
Terima Kasih Ust. Nuruddin
♥♥♥♥♥♥♥♥♥
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Waspada Fitnah akhir zaman Hawa dajjal mulai menjema menyesatkan ummat
guru gembul ini ibarat baca koran judulnya aja, isi nya di karang sendiri😊
Guru gembul ibarat baca koran yg bekas kehujanan sepanjang malam..😂😂😂😂
Wartawan sekarang kadang topiknya sama isinya bedah.
Untuk Guru Gembul Saya kasih tau definisi Rasional (biar tidak mengartikan rasional dengan persepsi sendiri) nih pak guru 👇
Rasional adalah kemampuan untuk berpikir dan bertindak berdasarkan logika dan nalar, serta mempertimbangkan situasi dengan baik untuk mengambil keputusan yang tepat. Pemikiran rasional didasarkan pada fakta, data, dan nilai, serta tidak melibatkan perasaan atau pendapat pribadi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rasional berarti: Sesuai dengan akal, Menurut pikiran yang sehat, Menurut pikiran dan pertimbangan yang logis.
Tayangan ini membuat aku sadar dan senang 🎉🎉🎉🎉🎉
Harusnya yang di kasih panggung adalah ilmu teknologi....
Agar memberi inspirasi rakyat
Itu beda chanel 😂😂😂 ngapain lu masuk chanel ini
Roki gerung berkata "Gemar ngibul"
hati hati zaman ke zaman selalu ada org yg terlihat berilmu tapi ilmunya ga jelas sanadnya, hanya menukil nukil dari buku tanpa guru dan hanya berdasarkan pemikiran sendiri.
Beak sia gembul😂
Namanya juga pinter ngibul😂😂😂
Emang zaman edan, ada yg Bukan Pakar Ahli Nasab so soan Bahas2 Nasab.
Ada org yg bukan ahli pakar Filsafat Logika dan Rasionalisme so soan si Paling Filsafat, Ada yg gak paham ghoib so soan bsa bahasa semut. Alhasil semuanya cuma bikin sesat masyarakat dan bkin kacau Ilmu Pengetahuan dan standar ilmiah. Ternyata semua itu cuma modal asumsi dan kegoblokan dirinya 😂
Dari premis-premis yang pak gembul berikan, mari kita analisis hubungan logisnya dan menyusun kesimpulan.
Premis 1: Tuhan tidak bisa diindra (melalui indrawi).
Ini berarti Tuhan tidak dapat dijangkau oleh panca indera manusia seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan, dll.
Premis 2: Satu-satunya cara untuk membuktikan Tuhan adalah dengan cara rasio (rasional).
Ini menunjukkan bahwa pembuktian keberadaan Tuhan, menurut premis ini, hanya bisa dilakukan melalui pemikiran rasional dan bukan melalui pengamatan langsung dengan indera.
Kesimpulan:
Berdasarkan dua premis tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa pembuktian Tuhan harus melalui penalaran logis atau argumen-argumen rasional, bukan melalui pengalaman langsung secara indrawi.
Namun, apakah ini kesimpulan yang valid atau tidak, bergantung pada penerimaan dua premis awal. Banyak argumen rasional seperti kosmologis, ontologis, atau teleologis telah digunakan sepanjang sejarah untuk membuktikan keberadaan Tuhan melalui rasio. Namun, perspektif ini juga bisa berbeda tergantung pada sudut pandang filsafat atau teologi yang digunakan.
Jadi, kesimpulannya bisa dinyatakan sebagai berikut:
Tuhan, yang tidak dapat dibuktikan melalui panca indera, harus dibuktikan keberadaannya melalui pendekatan rasional dan logis.
Namun, harus diperhatikan bahwa ini adalah sudut pandang yang mengandalkan filsafat dan logika. Ada berbagai pandangan teologis dan metafisik yang mungkin berargumen berbeda, seperti adanya pengalaman spiritual atau wahyu yang tidak melibatkan rasio atau panca indera dalam cara yang biasa.
Di menit ini 04:27 pak Guru gembul menyimpulkan dengan salah, Logical Fallacy, dan sepakat dengan Ust Nurrudin. Pak GG terjebak dalam Qias Ma'al Fariq. Logika yang keliru dari dua premis yang berbeda.
Dari yg saya tangkap bukan begitu maksud pak guru, ttp lbh memaparkan hal yg seolah paradoks agar audiens bisa berpikir apakah premisnya bermasalah, begini:
1. Tuhan tidak bisa diindera
2. Cara mengetahui tuhan adalah lewat pendekatan rasio
Dan ada kelanjutannya yg beliau paparkan:
Pendekatan rasio bergantung kepada indera (utk menangkap informasi/data adl lewat indera)
Lalu beliau melanjutkan
Jika tuhan yg tidak bisa diindera namun hanya bisa lewat rasio (yg bergantung kepada indera) bgm metodenya?
Jadi
Ada paradoks yg hendak pak gugem kemukakan agar diharapkan semua yg hadir menjawab ttg bgm merasiokan tuhan yg tidak bisa diindera namun di situasi yg sama rasio itu justru bergantung kepada indera utk menangkap informasi/data ttg tuhan. Begitu maksudnya.
2 premis ini diaminkan oleh semua audiens :
1. Tuhan tdk bisa diindera, setuju ? Audiens menjawab setuju
2. Cara mengetahui tuhan adalah lewat rasio, setuju? Audiens menjawab : setuju !
Nah justru kesetujuan audiens sebenarnya menjadi masalah paradoks itu sendiri. Pak gugem tidak menjebak ttp krn topiknya mengarahkan bahwa akidah bisa diilmiahkan dan itu menyangkut rasio, sedangkan rasio bergantung kepada indera utk menangkap data kemudian mengolahnya ttp tuhan tidak bisa diindera yg akhirnya konsekwensi logisnya TIDAK ADA INFORMASI/DATA yg dapat ditangkap oleh indera. Jadi pak gugem menunjukkan kesetujuan audiens thd premis dan topik akidah bisa diilmiahkan justru menimbulkan paradoks dan berputar2.
@@acmshrmn premis 1&2 tidak ada masalah, yang jadi maslah adalah dalam menyusun kesimpulan silogisme dari kedua premis tersebut. dibenarkan dulu baru lanjut, bukan membenarkan fallacy. Tidak perlu ditambahi sesuatu hal yang tidak diucapkan GG. Itu sudah subjektifitas anda. Coba dilihat kembali videonya. Itu harusnya diperbaiki dulu kesimpulan dari premis2nya. Saya katakan itu Logical Fallacy.
Terima kasih videonya
Guru gembul yaaaa sekelas ki imad, mak gupron dan si gundul plered😂😂😂