Keren bang, videonya mudah dipahami terima kasih ilmunya, sudah saya like + subscribe. Mohon doanya tgl 31 januari 2022 saya ujian lsp doain semoga lancar dan mudah saya mengerjakannya dan juga bisa lulus dengan hasil yg memuaskan, makasi abangg🙏🏿😇✨
Mantap, luar biasa, karena dari semua video baru kali ini yang menurut saya sesuai petunjuk pabrik, karena umumnya orang memahami celah 0,45 mm ini diukur pada celah udara platina dan ketika sy praktekan, hasilnya sesuai video, celah udara 0,30 tapi anehnya, mesin tidak bisa hidup, baru setelah sya cek dg mesin mati dengan memutar kruk as,,ternyata memang meleset jauh, pengapian bahkan terjadi beberapa derajat setelah TMA padahal posisi delco sdh diputar mentok ke kiri, baru bisa terjadi pengapian pada 5° sebelum TMA dengan cara mengencangkan oktan selector, hampir mentok padahal setahu sy oktan selector harus di set pada garis tengah dan juga delco mentok ke kiri, kira kira kenapa ya pak, padahal delco baru, dan timing chain 1 set juga baru, top noken as juga sdh benar, apakah gigi miring pada noken sdh ada celah. Mungkin inilah penyebab orang akhirnya menyetel pada celah udara platina bukan celah rubbing block lebih besar dari 0,45, dan itupun rata rata delco sdh mentok ke kiri. Mohon pencerahannya pak guru, terimakasih.
@@teknisijadijadian2347 benar, smp sy bongkar 2 kali rantai kamrat apakah memang loncat dan sy yakin sdh pas. Padahal delco baru dan original kata penjual nya sih dan sy juga yakin dari build quality nya. Mgkn bagi teman-teman masih ada yg punya benar benar delco original ( seperti di video yang ada cover nya) bisa sharing pengalamannya. Punya sy akhirnya memakai celah udara platina 0,5, oktan selector ditengah dan delco hampir mentok ke kiri untuk setting 5 ° sebelum TMA, mau sy ya cukup di tengah posisi delconya dan juga bisa memakai celah rubbing block standar.hahah. .dulu sy pikir, apa cuma sy yang ngalamin ini. Nunggu jawaban admin/ pak guru
@@teknisijadijadian2347 sepengetahuan saya tidak mas, karena letak noken as pada mesin kijang tipe nya OHV ada di blok silinder, beda dg mesin SOHC yang noken nya di head/ kop , sehingga ketika kop tipis jarak noken dan kruk as memang sedikit lebih dekat, danitupun sdh ada tensioner pengencang rantai kamrat, sangat tidak signifikan. Malah yang terjadi pada mobil sy lebih cocok sy sebut loncat gigi ( padahal masang kamrat dan gigi sdh sesuai manual book) Padahal delco yang lama kalau tidak salah merk Mitsuba malah setelan platina sangat rapat dan itu tidak perlu mentok ke kiri, hanya sdh rusak mekanisme governor nya
@@dukunpolitikdagelan o iya. saya keingat sama mobil kijang super ku Dulu juga pernah sakut sam persis spt ini. Mondar mandir bengkel g ketemu masalhnya Setelah saya ingat2 . Kendala nya sehabis ganti delko Hampir 1th saya di sjksa dengan penyakit ini Sampai akhirnya ketemu di vacum delko . Lengan vavum nya kepanjangan Ganti dengn yg cabutn lhamdllh sembuh
Yg paten Celah Rubbing Blok 0,45 mm, sementara Celah Udara Platina yg bisa terbentuk uk 0,20 - 0 40 mm, krn dipengaruhi oleh keausan Platina pd celah udara & tinggi tumit ebonit, tuk menguji stelan baik at tdk gunakan Dwell Tester sbg pembanding, sdt Dwell besar berarti celah udara platina kecil & sebalikx.
@@mrtratno6236 terima kasih. Karena kebetulan kemaren iseng-iseng setel platina dan dwellnya. Ternyata kalo pake celah platina 0,45 mm, mobil saya dwellnya cuman kena 36⁰. Tapi waktu saya kecilkan jadi 0,25 dwelnya jadi 50⁰.
@@dukunpolitikdagelan sdh lupa saya perbandingannya. Saya kembalikan lagi ke celah 0,45 mm karena sempat mogok karena celah terlalu mepet (beberapa bulan Ndak di kontrol celah platina ya 😊)
Saat atau waktu pengapian kijang dimulai saat akhir Langkah Kompresi, 8 atau 5 derajat seb TMA TOP KOMPRESI 1, artix platina mulai membuka dari 5 atau 8 derajat seb TMA sampai dgn sekitar 40 derajat setelah TMA (platina kembali tertutup), jadi selama celah udara platina membuka terjadi Pengapian di busi untuk membakar bensin dan udara sampai langkah usaha/tenaga selesai, jadi pasti ada pengaruhnya klw tdk sesuai.
Itu kabel massa kontak point (platina), dipasang agar hubungan massa lebih baik, karena ada celah antara breaker plate (dudukan platina) dengan body distributor, jadi bisa saja ada pengaruhnya.
@@lambokpardede6950 klw yg dimaksud karet/seal pd body distributor, itu adalah paking (perapat) antara body distributor dengan tutup distributor , mencegah benda asing terutama zat cair masuk ke bagian dalam distributor
Itu standar toyota kijang Bang, bisa diuji apakah celahx rapat atau tidak, setelah distel nyalakan mesin, ukur sudut dwell, std sudut dwell 52 derajat plus minus 6 derajat, kalau sesuai berarti stelan sudah tepat.
Jangan kaku dgn nilai std, dikecilin saja Bang celah rubbing bloknya misalnya 0,40 mm, 0,35 mm, 0,30 mm, setelah itu diuji kembali, nyalakan mesin, pasang Dwell Tester, klw dapat 52 derajat berarti celah udara platina sgt tepat, toleransi plus minus 6 ( 46 ssd 58 derajat)
@@rilvinad1625 sudut lamanya platina tertutup, diukur dari titik pusat cam distributor mulai pd saat celah platina tertutup rapat sampai dengan awal platina mulai membuka, diukur dgn alat Dwell Tester
@@rilvinad1625 klw mggunakan Dwell Tester, pertama nyalakan mesin mobil, pastikan nyala dgn normal, kedua pasang kabel warna merah dwell tester pd terminal distributor yg berhubungan dgn negatif koil pengapian, ketiga pasang kabel negatif dwell tester pd body distributor, keempat geser selektor pd posisi Dwell, pilih 4 CYLINDER tuk mesin 4 silinder, baca hasil pengukuran dgn melihat posisi jarum Dwell Tester, hasilnya bandingkan dgn nilai standar
Wah malah setelan ini yang sy cari, umumnya celah udara platina lebih kecil dari celah rubbing block, mgkn bagian yang rata dari cam distributor sdh aus, tapi gak masuk akal juga karena harusnya yang aus bagian yang menonjol.. Menarik ini.dan bikin bingung 😀
@@shakilachesya8998 setahu sy tidak, harus juga memahami pengertian sudut dwell. Tapi karena ini mobil tua yang sdh banyak keausan, kemungkinan bisa tidak sama, di cari yang terbaik saja,
@@dukunpolitikdagelan masalah nya sya uk celah platina segitu pak,sempit 3,5 lah,mesin enak gada suara blep2 di knalpot tarikan enteng,ada yg bilang nanti coil cepet panas,sya rubah celah platina 40-45 alhasil tarikan agak berat,ada suara blup2 di knalpot,yg enak di mesin mobil kijang sya 3,5 celah platina nya,berrti emang segitu cocok celah platina nya yach pak,makasih pak info nya klau emang celah segitu ga bikin coil cepat panas
@@shakilachesya8998 insyaallah itu sdh pas, menurut sy coil panas itu bila tegangan aki nya rendah ( seperti py sy, aki sdh agak soak ) karena akhirnya ampere jadi tinggi. Ini sekedar yang sy pahami ( amatir )
Saya sudah menyetel celah rubbing blok 0,45mm terus digeser ke sudut tma tapi celah udara tidak ada celah (rapat) 0,05 saja tidak masuk, mohon penjelasan terimakasih.
Celah standart tepat klalau komponen sisi rata dan sudut (puncak) cam distributor, tumit ebonit platina, dudukan platina masih standar, belum ada keausan, dirapatkan saja celah rubbing bloknya Bang, coba stel dari 0,30 mm, atau 0,35 mm, atau 0,40 mm
Kalau menurut buku petunjuk/ manual book resmi pabrik mesin kijang memang yang di ukur celah rubbing blok, tapi memang sebagian besar memahami nya sebagai celah contact point
Ini memang sesuai dengan Buku Pedoman Reparasi Toyota Kijang. Good Job 👍👍👍
Mantap om terimakasih... vidionyo sangat detail... jadi muadah kita memahami bagi kita yang pemula tank
Bismillah semoga ilmunya bermanfaat soalnya nanti lusa mau ukk👍🏻
Keren bang, videonya mudah dipahami terima kasih ilmunya, sudah saya like + subscribe. Mohon doanya tgl 31 januari 2022 saya ujian lsp doain semoga lancar dan mudah saya mengerjakannya dan juga bisa lulus dengan hasil yg memuaskan, makasi abangg🙏🏿😇✨
Betul chanel2 spt ini harus kita dukung
Mantap, luar biasa, karena dari semua video baru kali ini yang menurut saya sesuai petunjuk pabrik, karena umumnya orang memahami celah 0,45 mm ini diukur pada celah udara platina dan ketika sy praktekan, hasilnya sesuai video, celah udara 0,30 tapi anehnya, mesin tidak bisa hidup, baru setelah sya cek dg mesin mati dengan memutar kruk as,,ternyata memang meleset jauh, pengapian bahkan terjadi beberapa derajat setelah TMA padahal posisi delco sdh diputar mentok ke kiri, baru bisa terjadi pengapian pada 5° sebelum TMA dengan cara mengencangkan oktan selector, hampir mentok padahal setahu sy oktan selector harus di set pada garis tengah dan juga delco mentok ke kiri, kira kira kenapa ya pak, padahal delco baru, dan timing chain 1 set juga baru, top noken as juga sdh benar, apakah gigi miring pada noken sdh ada celah.
Mungkin inilah penyebab orang akhirnya menyetel pada celah udara platina bukan celah rubbing block lebih besar dari 0,45, dan itupun rata rata delco sdh mentok ke kiri.
Mohon pencerahannya pak guru, terimakasih.
Nah ini juga yag bikin pusing kepala ku om. Delko selalu minta mentok kiri
Timing pengapian jg kurang normal . Jd semacam timing belt/chain loncat
@@teknisijadijadian2347 benar, smp sy bongkar 2 kali rantai kamrat apakah memang loncat dan sy yakin sdh pas.
Padahal delco baru dan original kata penjual nya sih dan sy juga yakin dari build quality nya.
Mgkn bagi teman-teman masih ada yg punya benar benar delco original ( seperti di video yang ada cover nya) bisa sharing pengalamannya.
Punya sy akhirnya memakai celah udara platina 0,5, oktan selector ditengah dan delco hampir mentok ke kiri untuk setting 5 ° sebelum TMA, mau sy ya cukup di tengah posisi delconya dan juga bisa memakai celah rubbing block standar.hahah. .dulu sy pikir, apa cuma sy yang ngalamin ini.
Nunggu jawaban admin/ pak guru
@@dukunpolitikdagelan apakah mungkin ada pengaruh dari head yag sudah batas minimum (tipis) ?????
@@teknisijadijadian2347 sepengetahuan saya tidak mas, karena letak noken as pada mesin kijang tipe nya OHV ada di blok silinder, beda dg mesin SOHC yang noken nya di head/ kop , sehingga ketika kop tipis jarak noken dan kruk as memang sedikit lebih dekat, danitupun sdh ada tensioner pengencang rantai kamrat, sangat tidak signifikan.
Malah yang terjadi pada mobil sy lebih cocok sy sebut loncat gigi ( padahal masang kamrat dan gigi sdh sesuai manual book)
Padahal delco yang lama kalau tidak salah merk Mitsuba malah setelan platina sangat rapat dan itu tidak perlu mentok ke kiri, hanya sdh rusak mekanisme governor nya
@@dukunpolitikdagelan o iya. saya keingat sama mobil kijang super ku
Dulu juga pernah sakut sam persis spt ini. Mondar mandir bengkel g ketemu masalhnya
Setelah saya ingat2 . Kendala nya sehabis ganti delko
Hampir 1th saya di sjksa dengan penyakit ini
Sampai akhirnya ketemu di vacum delko . Lengan vavum nya kepanjangan
Ganti dengn yg cabutn lhamdllh sembuh
Sangat jelas penjelasannya
Terima kasih pak, atas ilmunya
Sukses bro
mantaap👍👍👍om.. sukses selalu
Mantap
Pak klok celah platina terlalu lebar apa bisa nyedat2 buat jlan
Stel tnpa mengetop kn apa bisa bang
Suhu saat nyetel itu apakah harus ditop kan dulu...dan saat selesai mau dinyalakan apa harus ditop kan lagu
Mas, saya mau tanya. Untuk penyetelan platina pada mobil Corolla GL 1984 apakah sama ukuran celahnya. Saya pemula mas.
Tuk pastix harus lihat buku manualx, tapi secara umum hampir sama semua ukuranx.
Nice video
Ukuran celah platina itu tergantung dari besar sudut dwell atau paten 0,45 mm?
Yg paten Celah Rubbing Blok 0,45 mm, sementara Celah Udara Platina yg bisa terbentuk uk 0,20 - 0 40 mm, krn dipengaruhi oleh keausan Platina pd celah udara & tinggi tumit ebonit, tuk menguji stelan baik at tdk gunakan Dwell Tester sbg pembanding, sdt Dwell besar berarti celah udara platina kecil & sebalikx.
@@mrtratno6236 terima kasih.
Karena kebetulan kemaren iseng-iseng setel platina dan dwellnya. Ternyata kalo pake celah platina 0,45 mm, mobil saya dwellnya cuman kena 36⁰. Tapi waktu saya kecilkan jadi 0,25 dwelnya jadi 50⁰.
@@mrtratno6236 terima kasih,, sngat bermanfaat👍
@@muhammadaris4667 terus hasilnya gimana mas, performa mesin harusnya lebih baik karena itu sdh ideal sudut dwellnya
@@dukunpolitikdagelan sdh lupa saya perbandingannya.
Saya kembalikan lagi ke celah 0,45 mm karena sempat mogok karena celah terlalu mepet (beberapa bulan Ndak di kontrol celah platina ya 😊)
Celah platina 30/35 apakah tidak cepat panas ke coil?
Suhu boleh ga klw kita langsung ukur celah udaranya saja di 0.30 tanpa ukur celah rapingbloknya? Terimakasih
Boleh saja Bang.
Suhu klw dari vidio ini ketika penyetelan brarti platina tidak harus di posisikan pada top 1 ya ? terimakasih atas penjelasannya
@@hayyadinnur4753 iya Bang
Maaf pak klau posisi top 1 apa smua mobil kijang platina terbuka dan apabila top 1 platina tertutup pengaruh tidak ke mesin?
Saat atau waktu pengapian kijang dimulai saat akhir Langkah Kompresi, 8 atau 5 derajat seb TMA TOP KOMPRESI 1, artix platina mulai membuka dari 5 atau 8 derajat seb TMA sampai dgn sekitar 40 derajat setelah TMA (platina kembali tertutup), jadi selama celah udara platina membuka terjadi Pengapian di busi untuk membakar bensin dan udara sampai langkah usaha/tenaga selesai, jadi pasti ada pengaruhnya klw tdk sesuai.
Kabel hitam itu kalo tidak terpasang ada pengaruh om 😊
Itu kabel massa kontak point (platina), dipasang agar hubungan massa lebih baik, karena ada celah antara breaker plate (dudukan platina) dengan body distributor, jadi bisa saja ada pengaruhnya.
@@mrtratno6236 kalo karet yg diatas atau sealnya itu ngk ada masalah ngk bos
Soalnya punya saya udah busuk udah pecah2 om
@@lambokpardede6950 klw yg dimaksud karet/seal pd body distributor, itu adalah paking (perapat) antara body distributor dengan tutup distributor , mencegah benda asing terutama zat cair masuk ke bagian dalam distributor
apakah klau celah udara platina 0,20mm -0,40mm tdk terlalu rapat bos
Itu standar toyota kijang Bang, bisa diuji apakah celahx rapat atau tidak, setelah distel nyalakan mesin, ukur sudut dwell, std sudut dwell 52 derajat plus minus 6 derajat, kalau sesuai berarti stelan sudah tepat.
Klau as delco dah aus tonjolanya sepertinya tidak bisa di ukur dari rabin blok
@@mrtratno6236jawab om
Utk awal penyetelan kita posisikan di TOP brp bang ?? Tks
Top 4 om
saya praktekkan di mobil kijang kapsul kok hasilnya rapat bnget bos platinanya
Jangan kaku dgn nilai std, dikecilin saja Bang celah rubbing bloknya misalnya 0,40 mm, 0,35 mm, 0,30 mm, setelah itu diuji kembali, nyalakan mesin, pasang Dwell Tester, klw dapat 52 derajat berarti celah udara platina sgt tepat, toleransi plus minus 6 ( 46 ssd 58 derajat)
@@mrtratno6236 sudut dwell itu apaan
@@rilvinad1625 sudut lamanya platina tertutup, diukur dari titik pusat cam distributor mulai pd saat celah platina tertutup rapat sampai dengan awal platina mulai membuka, diukur dgn alat Dwell Tester
@@mrtratno6236 cara ngukirnya gimana om
@@rilvinad1625 klw mggunakan Dwell Tester, pertama nyalakan mesin mobil, pastikan nyala dgn normal, kedua pasang kabel warna merah dwell tester pd terminal distributor yg berhubungan dgn negatif koil pengapian, ketiga pasang kabel negatif dwell tester pd body distributor, keempat geser selektor pd posisi Dwell, pilih 4 CYLINDER tuk mesin 4 silinder, baca hasil pengukuran dgn melihat posisi jarum Dwell Tester, hasilnya bandingkan dgn nilai standar
Kijang saya sudah diset rubbing block 0,45mm pas tes celah udara platina ukurannya jadi 0,5mm...yg salah apanya ya pak?
Wah malah setelan ini yang sy cari, umumnya celah udara platina lebih kecil dari celah rubbing block, mgkn bagian yang rata dari cam distributor sdh aus, tapi gak masuk akal juga karena harusnya yang aus bagian yang menonjol..
Menarik ini.dan bikin bingung 😀
@@dukunpolitikdagelan apa stelan celah platina 3,5 mm tidak cepat panas ke mesin/coil?
@@shakilachesya8998 setahu sy tidak, harus juga memahami pengertian sudut dwell.
Tapi karena ini mobil tua yang sdh banyak keausan, kemungkinan bisa tidak sama, di cari yang terbaik saja,
@@dukunpolitikdagelan masalah nya sya uk celah platina segitu pak,sempit 3,5 lah,mesin enak gada suara blep2 di knalpot tarikan enteng,ada yg bilang nanti coil cepet panas,sya rubah celah platina 40-45 alhasil tarikan agak berat,ada suara blup2 di knalpot,yg enak di mesin mobil kijang sya 3,5 celah platina nya,berrti emang segitu cocok celah platina nya yach pak,makasih pak info nya klau emang celah segitu ga bikin coil cepat panas
@@shakilachesya8998 insyaallah itu sdh pas, menurut sy coil panas itu bila tegangan aki nya rendah ( seperti py sy, aki sdh agak soak ) karena akhirnya ampere jadi tinggi. Ini sekedar yang sy pahami ( amatir )
Saya sudah menyetel celah rubbing blok 0,45mm terus digeser ke sudut tma tapi celah udara tidak ada celah (rapat) 0,05 saja tidak masuk, mohon penjelasan terimakasih.
Celah standart tepat klalau komponen sisi rata dan sudut (puncak) cam distributor, tumit ebonit platina, dudukan platina masih standar, belum ada keausan, dirapatkan saja celah rubbing bloknya Bang, coba stel dari 0,30 mm, atau 0,35 mm, atau 0,40 mm
Celah udara platina diperoleh dr memutar pulley??? Kl pulley ydk ada coakannya bgmana ? ( u 5 derajat di tma)
Menit k brp dlm video dikatakan celah udara diperoleh dr memutar pulley ?
Pertanyaannya membingungkan.
Sepertinya terbalik.... kontak point yg 0,45 om
Sumber literasinya itu darimana Bang ?
Kalau menurut buku petunjuk/ manual book resmi pabrik mesin kijang memang yang di ukur celah rubbing blok, tapi memang sebagian besar memahami nya sebagai celah contact point
Apakah setel celah rubbing block harus melepas delco?
Bisa distel dalam keadaan terpasang di mesin dgn memutar poros engkol, mesin keadaan mati.