Ini si guru gembul mengatakan bahwa sebagian besar ajaran agama islam adalah subjektif alias tdk ilmiah,, yg lucu waktu si GG diminta utk menyebutkan dari mana GG tahu klo rasulullah itu ada, trnyta jawabanny jg subjektif,, Awalny GG bilang dari surban rasulullah tapi waktu dicecar lg jawabanny bukan surban maksudny😂😂 Jawaban si GG mengingatkan sy sprti argumen org2 ateis di debat2 internasional
Guru Gembul memang manusia cerdas yang Agamis dan Ilmiah penyampaian Komentar Ke ilmuannya yang bisa diterima akal sehat waras , Allahumma sholli ala Muhammad...❤✌️🙏
Habib2an kantor pusatnya aja di jakarta. Bukan di Arab. Org sana waras, ngerti klo keimanan ga bisa diturunin. Penerus dakwah setelah nabi makannya warga sipil semua, bukan anak cucunya. 1300 tahun kemudian di Indonesia ada orang dr Yaman bikin lembaga buat nyatetin keturunan Nabi. Klo emang keturunannya beneran terus kenapa? Itu Yahudi Israel juga keturunannya nabi Ibrahim. Klo emang nasab bikin orang jdi suci, itu Abu Lahab nasabnya malah lebih deket ama Rasulullah drpd habib sekarang yg terpaut puluhan generasi.
Astaghfirullah... Nampak x Rabithah Alawiyah gak bisa berkutik... Terimakasih telah menjadi bagian yang benar benar merepresentasikan semua masyarakat Indonesia
Alhamdulillah KH Ahmad dahlan sudah mendirikan organisasi dan mendidik jangan mengkultuskan orang, setiap manusia untuk berlomba - lomba dalam kebaikan, baik perilaku perbuatan tidak memandang latar belakang 🙏
Hati hati pak guru. Banyak balawi dan mukibin yang sakit hati. Pak guru orang yang jujur dan berani. Saya yakin sebagian banyak rakyat Indonesia pasti ada dibelakang pak guru, Semoga pak guru sehat dan dilindungi Allah
@@DRonoRoni untuk para muhibin cobalah pake logika + akal sehat dan pengetahuan jangan hanya percaya omongan mereka dgn janji2 surgawi yg menipu dgn ngaku2 cucu nabi yg tidak jelas akurasinya
Nyalinya pak Guru Gembul, sebesar Gajah... Buat saya, dia berhasil mempertahankan statement dan membuktikan bahwa, metode ilmiah adalah metode untuik mencari kebenaran. Keren
Mungkin inilah hasil dari mendikotomikan/memisahkan agama dan sains yg seperti Guru Gembul selalu sampaikan Sehingga sulitnya menerima penjelasan atau gagasan secara ilmiah karena menganggap itu ilmu yg tidak penting (ilmu duniawi) yg tidak bisa diterapkan dalam agama Saya salut dgn keberanian Pak Guru utk berbicara ,bahkan meskipun di "kandang" pihak lain Semoga Pak Guru selalu diberikan kesehatan,ketenangan dan kesabaran dalam menyampaikan kebenaran agar membuka mata lebih banyak orang lagi Aamiin
@@nafissukapura4241 betul pak, umat islam skrg persis seperti Eropa jaman kegelapan,, sekarang bisanya menyalahkan org lain/pihak asing, dan selalu merujuk/mendewakan kejayaan masa lampau termasuk kitab"ilmu abad 13 yg sudah usang, malah sama pihak asing dipelajari, dikembangkan & diperbaharui
@@MrDurenGentlecook sok tau bet anjir, Eropa abad pertengahan itu benci sama ilmu-ilmu jaman dulu (kayak lu sekarang yang merendahkan kitab-kitab terdahulu). Pas mereka mulai kembali baca buku-buku kuno dan mendewakan kejayaan Romawi Kuno, baru tuh maju lagi. Gw nanya nih, emang berapa persen umat Muslim yang tau betul kejayaan Islam di masa lalu? Kebanyakan aja gak tau kalau Kekhalifahan masih ada setelah Ali wafat, padahal kan runtuhnya aja baru 100 tahun yang lalu.
Stlh menonton video debat ilmiah ini sy pribadi berkesimpulan bhw pak Guru Gembul adalah : 1. Berotak cerdas. 2. Berpengetahuan luas 3. Berpendirian teguh /bermental kuat, shg dengan demikian pantas diberi gelar GURU BESAR.
Keliatan dari sini kualitas pendidikan nya, gua beneran salut sama yang ditengah cara dia memperhatikan mendengar udah bagus buat diskusi meskipun sesekali pak guru gembul nge interupsi tapi dia menyimak kembali.. yang ditengah ya bukan yang disamping
Saluut sekali dg Guru Gembul, telah berani langsung bicara di kandang RA, tanpa rasa takut sama sekali. Sangat jentelmen sekali, dan sangat mewakili sebagian besar kita2. Trimakasih byk pak Guru, tambah salut dg anda🙏🙏🫡🫡
Ini si guru gembul mengatakan bahwa sebagian besar ajaran agama islam adalah subjektif alias tdk ilmiah,, yg lucu waktu si GG diminta utk menyebutkan dari mana GG tahu klo rasulullah itu ada, trnyta jawabanny jg subjektif,, Awalny GG bilang dari surban rasulullah tapi waktu dicecar lg jawabanny bukan surban maksudny😂😂 Jawaban si GG mengingatkan sy sprti argumen org2 ateis di debat2 internasional
@@hykelhasan1063eh tong disini guru gembul berargumentasi & saat membahas statistik dia kalah. Tp soal adanya Rosulullah dia bnr krn sumber historisnya byk termasuk dr manuskrip Romawi persia Tiongkok dll, jd tdk hanya subjektif. Fokus gembul knp menolak subjektivitas merujuk kpd catatan diluar sumber selain sumber yg punya klaim tsb. Itu saja. Ente gak bisa ky dia jentel ngomong ditempat yg dia kritisi yg lain takut digebukin tu gak
@@hykelhasan1063di setiap komen yang lain, anda cuma menyampaikan satu hal ini saja. Rasulullah sih tak perlu diragukan, ada Al Qur'an -hasil paling nyata yang jadi panduan kita (dan turunannya, sunnah beliau, hadits, dll), soal rambut itu hanya hal kecil lainnya. Come on, 'jangan memalingkan pandangan dari pohon besar cuma karena melihat selembar daunnya yang jatuh di tanah'. Kocaknya, komennya sama begini tapi namanya beda-beda😊 Dan bedakan: Ranah keyakinan. Ranah ilmu ilmiah. Buzzer ini kwkwkkwkw😂
@@gilanglavadome1935 ya emng sngeja bro sy banyak komen maksudny biar orng2 ga kemakan cara berpikir si gembul,, bagus lah anda liat komen sy,, wkwkw semoga dpet hidayah,, Kita sebagai muslim harusnya ga usah gitu cara berpikirnya, masa apa2 hrus ada bikti ilmiah baru mau percaya,, trus klo ga ilmiah brrti belum tentu bener.. ini kan cara pikir orng ateis,, gw klo liat debat2 internasional ya sprti ini cara pikirnya.. Satu lagi gw bukab baalawy dan gw dlm hati ga tlalu oercaya merka keturunan nabi tp krn gw muslim dan ada hadist nabi yg berkta Rasulullah ﷺ bersabda : Barangsiapa mengaku-ngaku nasab (keturunan) yang dia sendiri tidak mengetahuinya, maka jadi kafirlah ia kepada Allah. Dan barangsiapa mengingkari nasab walaupun samar nasab itu, maka kafirlah ia kepada Allah.” (HR. Thabarani) Gw lebih memilih yaudah dipercaya aja, merka (rabitoh) mengaku2, toh klo salah dy yg kena akibatny di akhirat.. drpada mengaku2 ilmiah tp tdk bisa membuktikan secara ilmiah klo merak bukab kttunan nabi.. makany ati2 bro takut sama Allah, tuh sudah jelas ada hadist nabi,, Jgn smpe ketika ada hadist kita masih ragu2 berpikir ini hadist terbukti secara ilmiah atau ngga,, kan rusak cara berpikir sprti ini.. Jgn smpe kita jadi orang2 yg menuhankan akalnya,, semoga kita smua diberikan hidayah iman yg tdk ada keraguan di dalamnya
Terimakasih pak Guru Gembul bapak adalah pahlawan 'nasab', ini adalah bentuk cinta kepada nabi yaitu menjaga martabat beliau dari orang2 yang mengaku keturunan beliau tetapi berbuat yang tidak pantas.
MashaAllah MashaAllah Alhamdulillah... Kalo lah saya punya ajang Award Bintang maka akan saya berikan 9 dari 10 Bintang untuk guru Gembul categories Pahlawan pencerdas anak bangsa tahun 2024. 1 jam lebih saya mendengarkan dgn cermat dan teliti dan MashaAllah makin salute saya dgn guru gembul.
Terima kasih pak Guru Gembul Anda bagai pangeran Diponegoro dengan gagah berani berjuang mencerdaskan anak bangsa ini. Maju terus pak Guru kami selalu mendukungmu Takbir.....
Sayang sekali dari pihak RA tidak mendatangkan narasumber dengan background akademisi dari kalangan mereka. Malah menunjuk gus yg dari diskusi ini terlihat kurang dari segi keilmuan. Padahal di jaman sekarang metodologi penelitian udh mulai diajarkan di sekolah2 setingkat Sma. Dan penelitian ilmiah pun sudah sangat umum di kalangan lulusan sarjana. Sayangnya pemahaman gus nya terlihat terlalu dangkal, terutama saat dijelaskan data statistik, mlh minta bukti case per case yg nampak subyektif. Tapi ya sudahlah, dari awal nonton arahnya juga udh ketebak. Utk guru gembul, saya sangat mengapresiasi atas usahanya menjelaskan dg penuh keilmuan. Banyak pengetahuan yang bisa diambil dari materi yg disampaikan guru gembul. Terima kasih sudah berusaha mencerdaskan bangsa ini secara gratis. Bener2 pahlawan tanpa tanda jasa.
Ini si guru gembul mengatakan bahwa sebagian besar ajaran agama islam adalah subjektif alias tdk ilmiah,, yg lucu waktu si GG diminta utk menyebutkan dari mana GG tahu klo rasulullah itu ada, trnyta jawabanny jg subjektif,, Awalny GG bilang dari surban rasulullah tapi waktu dicecar lg jawabanny bukan surban maksudny😂😂 Jawaban si GG mengingatkan sy sprti argumen org2 ateis di debat2 internasional
Kalau nggak ada pak Fikri Shahab, diskusi ini bisa kemana-mana. Bahkan tidak memungkiri bisa jadi rusuh. Alhamdulillah ada beliau sehingga diskusinya dapat berjalan dengan baik.
Kalau orang punya logika dan waras , apa yg diomongkan Guru Gembul benar adanya. Salah satu anak bangsa yg cerdas, berani dan nasionalis. Teruskan bung....demi rakyat.
saya sebagai orang madura memohon maaf atas sebagian dari warga kami yang sedang mengadakan diskusi tapi tidak tahu cara berdiskusi, berdiskusi sendiri itu kan bertukar pikiran, bukan mengadu siapa yang lebih keras kepala, mengadu saling menjatuhkan yang hal tadi dilakukan oleh pihak pembuat acara dan dari aksennya berasal dari orang madura. mereka membuat acara debat dengan judul "ilmiah" akan tetapi menggunakan metodologi yang tidak ilmiah, apa apa kitab apa apa berdasarkan kitab, dan lagi lemahnya mereka akan ilmu ilmiah bukannya menyadari dan lanjut berdiskusi malah mendebat pak guru gembul dengan ilmu yg seadanya dan terlihat seperti seorang bocah SD yang mencoba meng skakmat dosen filsafat, sangat memprihatinkan tapi beginilah bukti nyata bahwa orang yg merusak islam bukan hanya dari luar islam, tapi dari dalamnya
Respect untuk Guru Gembul! 🙏😊👍 Semoga para Alim Ulama Pribumi semakin bangkit jiwa Patriot dan Jiwa Nasionalisnya dalam membela Kehormatan Agama, Bangsa dan Negara.. Tinggalkan mereka yang hanya berjuang demi Kehormatan Klan dan Nasabnya saja.. Nasab tidak akan mengubah Nasib Bangsa ini..
Orang dungu akan merasa si gembur ini hebat. 🤣🤣 Padahal orang2 akademis tahu kalau si gembul sedang mengalihkan topik dia tak ingin bahas nasab "ketakutan" dia alihkan topik bahas oknum2 saja 😁🤣 Cemennnn.. Takut debat kitab ya mbul.? Secara diri ga pernah hatam kitab apapun sama sekali. Karena modal selama ini cuma ngopas mbah gugel doang 😁
@@AbuAmeera-z9n Orang dungu akan merasa si gembur ini hebat. 🤣🤣 Padahal orang2 akademis tahu kalau si gembul sedang mengalihkan topik dia tak ingin bahas nasab "ketakutan" dia alihkan topik bahas oknum2 saja 😁🤣 Cemennnn.. Takut debat kitab ya mbul.? Secara diri ga pernah hatam kitab apapun sama sekali. Karena modal selama ini cuma ngopas mbah gugel doang 😁
guru gembul ga kasih dasar teori dia, metodologi itu bisa kuantitatif dan kualitatif, ada post positivist ada positivist, makanya guru gembul juga salah kalau melihat sesuatu itu cuman dasarnya kuantitatif, gua berbicara secara berimbang disini ya. kayak gua buat skripsi aja bisa pakai metode wawancara itu kan dasarnya kepakaran dan ada analisis subjektifitas tetapi didasarkan keilmuannya. Makanya guru gembul itu sebenarnya salah karena ini bukan lah metode matematis ataupun ilmu pasti, kalau ilmu pasti diuji pakai ilmu pasti, kalau ilmu nasab kan dasarnya kualitatif maka bisa didasarkan pada metode wawancara. Apa yang disampaikan robithoh alawiyah itu ilmiah, pakai kitab, pakai jurnal, harusnyasampaikan dasar refrensinya dong membantah
luar biasa pak anda berdebat dengan orang yang tidak mengerti metodologi ilmu, anda di paksa untuk berfikir menurut imajinasi mereka, bukan Menurut metodologi Yang berbasis pada realitas. Niat pak guru sangat baik sekali, tapi apa daya kebodohan itu tidak terbatas.
Nah seperti inilah diskusi, kita apresiasi setingi-tingginya untuk pak guru gembul dn pihak robbitoh alawiyah mskipun harusnya masih banyak yg harus dibicarakan. Mudah2an Allah memberkahi kita semuany aamiin
Penyampain guru gembul sdh sangat baik untuk mempertanyakan keILMIAHAN nasab habib ini, cuma sayang ternyata pihak yg mewakilkan RA terlihat kurang mengerti terkait metodologi ILMIAH itu sendiri, yg dibawa selalu terkait teologi bukan ilmiah, alhasil debatnya jd terlalu jomplang dan terlihat tidak seimbang, walau saya sdh pesimis dengan nasab habib² ini (berdasarkan bukti² dan penjelasan yg sdh²) jujur pdhl saya berharap mereka bisa ngasih argumen yg setidaknya mengimbangi pak guru gembul, tp sayangnya tidak. 😅 Tapi alhamdulillah diskusinya damai dan berjalan lancar, tidak terjadi hal-hal yg tidak perlu, terimakasih juga untuk pihak rabithah alawiyah berani memberikan kesempatan untuk diskusi, ini sdh sangat bagus. 👍
Gembul gak masuk akal. Harusnya kalau hitung 1.500 tahun / 35 = 40 keturunan. Mungkin bisa sampai 75 keturunan jika semua dari awal sampai akhir punya anak umur 25 dan semuanya anak pertama. Peluang 75 keturunan melahirkan anak pada umur 25 tahun sangat kecil apalagi jika semua anak pertama itu tambah mustahil. Emang anak ke 2 ke 3 tidak punya anak?
@@rhen_dom Klo Gus Wafi okelah karena beliau perspektifnya berbeda, bagaimana dengan Pak Fikri Shahab? beliau menyampaikan dengan sangat tenang dan menyampaikan beberapa kasus generasi yang memang sangat memungkinkan terjadi, dan gurgem menjelaskan statistik ada peluangnya walaupun kecil, berarti tidak pasti salah pola generasi seperti itu, sekarang coba itung saja dengan jumlah penduduk bumi yang sekitar 8 miliar lebih, gak menutup kemungkinan peluang kecil tersebut salah satunya terjadi pada keturunan Ba'alawi
@@ahmadalhusyani8042 ilmiah itu gk ada versiii... pahami lagi apa itu ilmiah jangan asbun kayak gus wafi. metodoligi para ilmuan itu gak hanya berdasarkan subjektifitas individu, banyak faktor dari statistik, filologi, artefak dll. klo bahas ilmiah jangan bawa2 teologi, sekalian aja coba lu ilmiahkan isra mi'raj klo gtu, ya ga bakalan nyambungg, bedakan metodolgi ilmiah ilmuan sama metodologi tradisi kuno.
Pak guru gembul mengajarkan kita untuk merdeka secara pemikiran, terimakasih sudah menyuarakan isi hati kami orang orang pribumi yang masih bermental budak😭
pola fikir ateis ko d elu elukan wkwkwkwk..... coba aje pake pola fikir ilmiah si gembul bisa2 nabi d anggap ga da sama dia karena tidak da bukti ilmiah dan hanya sebatas kepercayaan wkwkwk...... pola fikir dia nih mirip sperti ateis oten karena mereka tidak mampu menguasai ilmu agama karena pada dasarnya ilmu agama islam yg memiliki metodelogi berbeda dgn akademik, akhirnya si gembol pake jurus ilmiah versi filsafat non muslim ya jelas ga nyambung blok
Diskusi yang bagus, santai dan tidak saling ngotot. Pada akhirnya terserah dari keyakinan masing2 apakah mereka yang disebut habib ini atau habib itu benar2 keturunan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam. Kita tidak bisa memaksa atau menuntut setiap keturunan beliau harus berakhlak baik, contohlah yang baik2 saja dan sesuai Al Qur'an dan hadits. Rasulullah sendiri bukan orang yang meminta dan bahkan menolak diagung2kan jadi seandainya ada beberapa habib yang kebetulan memang keturunan beliau tapi gila hormat dan harta itu urusan mereka dengan Allah, kita masih bisa belajar dari para ulama dan kyai yang berakhlak baik yang masih banyak sekali di Indonesia ini
Terima kasih #gurugembul atas keberaniannya mengungkapkan fakta-fakta keangkuhan mereka yang selama ini membuat kami resah. Fakta bahwa kita semua mencintai nabi kita, tapi mempertanyakan tindak tanduk dan ucapan mereka menjadi senjata bagi mrk sehingga kami di anggap kafir bahkan tidak mencintai nabi. Naudzubillah. Introspeksi, kapan mrk mau introspeksi?
Guru gembul sedang memberikan kuliah filsafat kpd anak2 pesantren... Memahami sampai akarnya , ga hanya kulitnya.. Gerbang mnuju islam era keemasan lg. Sprti melahirkan ulama Ibn Khaldun, Ibn Sina dll
Harus mulai dengan depinsi kata imiah 😊 kalo ilmiah itu berdasarkan ilmu, kyai imad dan ra berikut gus wafi sudah menggunakan metode yg sama kayanya.. Kalo sama guru gembul blm ketemu nih depinsi nya
Hormat setinggi2nya buat pak guru yg bersedia hadir. Demikianlah ciri orang yg memiliki pendirian dan keyakinan kebenaran. Tidak ragu utk hadir dimanapun. Dengan begini td saya menyaksikan pun akhirnya cukup memberikan kelegaan. Walupun pd akhirnya kedua belah pihak memiliki dan tetap pd keyakinannya masing2. Kesimpulannya kembali pd pribadi masing2, yg mau mengakui Ba'alawy sbg bagian dr keturunan rasulullah, mangga, sangat boleh bgt. Yang tidak mau mengakui pun dipersilahkan, tdk kemudian menjadi dosa. Yang mengakui dan yg tdk mengakui saya harap setelah ini tetap dan jd bisa ngopi bareng. Toh tidak membatalkan keimanan kita, tdk merusak aqidah kita. Mari semuanya saudara/i muslim kita kembali bergandengan tangan, yg sudah bergandengan lebih dipererat lg. Tujuan kita sama kok, kita pgn ridhanya Allah, kita pengen syafaatnya rasulullah dan mengharap syurganya Allah, saya yakin sebetulnya kita ingin yg terbaik bagi agama dan umat. Mari bersama dlm perbedaan2 yg ada. Jangan biarkan kita dipecah belah. Sebab seperti yg disampaikan pak guru, jgn salahkan yg mecah belah krn memang itu kerjaan mereka. Jgn salahkan syaiton krn ya memang membisikan keburukan adalah kerjaan mereka. Wallahualam.
Semoga shat slalu buat guru gmbul,trimaksih untuk penyampaian nya sangat ilmiah dan merasa trwakili dengan penjelasan yg sangat jelas dan masuk akal trimaksih guru gmbul🙏🙏
@Timmendunia-11matamu picek? Kupingmu tuli? Kalo kabib orasi kan begitu isinya dongeng halu, merasa paling mulia, dan ngaku ngaku..ga perlu mikir asal kamu dengar dan liat kabib pst kamu bisa nilai, lain halnya kl kamu 1 spesis
Keren Pak guru Gembul. Anda Gentleman. Walaupun saya di pihak RA dan berpaham berbeda dengan Anda, tp saya Apresiasi besar untuk pemikiran dan penyampaian cerdas anda 👍🏻💐
Sy jga apresiasi pak guru yg logis..walo tetep ngga percaya habib itu duriyah nabi muhammad Saw.trimakasih pak guru gembul dan kyai imad.udh mencerdaskan bangsa ini.
@@SugitoSugito-wb1iz silahkan. Karena kepercayaan itu hak anda dan hak masing-masing individu. Tp, saran saya anda bisa nonton video terbaru dari RA, dengan pikiran terbuka dan Universal (jika memang tujuannya adalah Ilmiah tanpa tendensi dan intervensi/phobia dan semacamnya). 🙏🏻
@AndridanJuwita Nah itu pun bagi saya juga kesalahan berpikir. Apakah anda mengira memperoleh suatu informasi bisa didapat dengan cara merenung saja tanpa literasi? Dari poin simpel dan sesederhana itu saja sudah terlihat bagaimana pola pikir anda. Tp saya maklumi, mungkin memang sudut pandang kita berbeda, sebagaimana diskusi RA dan Guru Gembul, ujungnya hanya seperti debat kusir karena beda pemahaman. Muslim itu muaranya bukan hanya di bidang Science dan saintis, tp juga di Teologis, sedangkan gugem hanya memaksakan di ranah itu saja. Sama seperti yg lain, yg beda pemahaman. Lebih² yg (Mohon Maaf) Non Muslim.
@AndridanJuwita Bagi kami itu penting. Nanggepin tulisan anda itu gimana ya.. Simpelnya gini dah, selain Nabi, tidak ada yg Ma'shum, dan Ba Alawi itu bukan cuma segelintir yg anda tau. Analogi mudahnya begini, Institusi Polri itu sangat baik, ia adalah wadah yg bertugas untuk mengayomi, melindungi dan berbakti untuk negara, tp Apakah anda bisa menjamin bahwa seluruh orang dibawah naungan itu tidak ada yang nyeleneh? atau sebaliknya, apakah anda menjamin tidak ada yg baik samasekali? Sebagaimana rakyat Indonesia lainnya, anda sukanya menggeneralisir suatu hal pada sudut pandang anda saja. Dan itupun juga termasuk cacat logika. Dan setau saya sejauh ini, sosok yg selalu disebut-sebut gugem di pembukaannya itu ya saya akui memang keras, tp kerasnya itu objektif loh.. bukan asal²an marahin orang apalagi bunuh orang😅, kerasanya cuma bagi yg salah² saja. Jadi, klo ada yg g terima, perlu dicurigai itu..
Nih.. baru kerennnn, islam tuh seperti penuh dengan dialog dan argument untuk membangun, mengkritik, mengoreksi, dan mempererat silaturahmi.. penuh dengan akademis
Membahas "Ilmiah" aja Pihak RA gak paham dan gak bisa menjelaskan. Bener kata Pak Guru, kalo masalah "Kepercayaan" silahkan saja. Saya juga ikut memberikan "keleluasaan" Monggo. Tapi, kalo Soal "Ilmiah" memang lebih condong ke pa Guru. Pihak RA cuma ngotot doang. Menang ngotot. Kalo isinya mah nol. Gak ada.
😂😂😂RA ITU CUMA AHLI DONGENG MAYORITAS DAN DONGENG NYA HANYA MENINGGIKAN GEROMBOLAN MEREKA BAHKAN DONGENG NYA LEBIH HEBAT DARI NABI SENDIRI,KEMUDIAN RA DIAJAK ILMIAH LAH....MANA ADA RA PAHAM ILMIAH UDAH JELAS BAHWA TEST DNA DI PERCAYA MAYORITAS UMAT MANUSIA UNTUK MENENTUKAN NASAB LAH MALAH DI HARAM KAN OLEH RA 😂😂😂 KAN KOCAK GEROMBOLAN RA
Apa yg mengerutu di pikiran sy sudah tersampaikan dari semua yg lisan pa guru ungkapkan dengan intelektual dan fenomenal yg awal muncul menyala viral yg membuat masyarakat naik turun mahabah. Nb : jd tau mana yg oknum dan asli namun smoga tanpa mengurangi cintanya kepada junjjngan nabi besar rasullah saw dan juriahnya yg sesuai akhlak dan prilakunya 🎉❤
banyak juga yg masih gak paham sama diskusi ini. bukanya memuji keilmuan masing masing, kebanyakan hanya mencela dan merendahkan. setau saya di islam mencela dan merendahkan seseorang dosanya besar.
Banyak yg tdk fokus pada moderator nya,,, Pk Fikri Sahab. Saya amati beliau orang hebat, sangat imbang menyikapi jalan nya perdebatan, walau beliau utusan dari Ba lawi
gus wafi punya pengalaman debat dari grup apologet muslim, dia ingin mnggiring/membalik ucapan gurgem ttg objektif & subyektif tapi tetep ga bisa. 😂😂.. karena klau bicara soal ilmiah maka benar sperrti perkataan gurgem..
@@videopribadidrgloss1321 😀😀 Baru tau bro ya.... Ya begitulah Wafi...yg menurut kebanyakan para akademisi...Wafi hanya pinter bernarasi tanpa d sertai banyak sumber dan data yg valit... Tapi sudah merasa ho oh... Yah mudah2an kita semua selalu d beri semangat untuk selalu belajar dan belajar...
bisa dilihat oleh para santri dan ulama besar ahlu sunnah wal jamaah, bahwa statmen ataupun pemaparan ataupun ilmu guru gembul ini berbahaya karna bersifat liberalisme dan ilmu nya tidak berdasarkan 12 fan ilmu ahli sunnah wal jamaah. sepertinya dia tidak pernah mengkaji ilmu 12 fan, saya sangat prihatin dia mengaku ustadz dan guru agama tapi dia tidak memilki ilmunya bahkan dasarnya 5 fan,dia menggunakan ilmu barat untuk mendebat ilmu syar'i, kalau orang awam mungkin melihat guru gembul ini ilmiyah karna dia mencampurkan ilmu falfasah yang sangat bathil dengan ilmu yang tdak tidak mengerti ilmu syara tapi kalau kami para santr jujur saya lulusan lirboyo prihatin dengan banyak ulma yang mencampur adukan ilmu liberal dan ilmu ahlu sunnah wal jamaah
@@muhammadfadlanimani5831 sejak kapan guru gembul jadi ustad n guru agama.. Cara mencari info saja sudah keliru n sembrono Jika cara mencari data n info yg terkonfirmasi saja keliru.. Trus bagaimana bisa memahami hal selanjutnya.. Parah 😅 Jika bicara metode ilmiah hrs pke dari islam ya konyol 😅 .. Yg benar data dari manapun itu bisa saling cros chek Misalnya ada sarjana teknik dari Jerman contoh BJ Habibie trus km tdk mau mengakuinya gitu.. Klu lulusan Yaman atau Palestina baru percaya.. Koplak 😅.. Ini bicara ilmiah tong.. Sekali lg ilmu ILMIAH... hadew
Setelah nonton video ini, wajar Guru Gembul seperti seorang guru yg sedang memberikan pencerahan kepada para murid yg ternyata tidak tahu apa itu yg dikatakan *iLMIAH*. Trimakasih GUGEM, sudah mewakili suara kami. Engkau pahlawan utk hal ini, Gugem🙏👍🇸🇬
Pak guru bisa membedakan mana ranah kepercayaan dan ilmiyah, juga tetap konsisten pada pembahasaan ilmiyahnya, walaupun diseret ke pembahasan kepercayaan tapi pak guru tetap kembali pada jalur ilmiyah, tema disini kan membahas seputar ilmiyah. Keren sekali pak guru.❤
salut, keren, apresiasi besar untuk pak guru , menyampaikan definisi ilmiah dan diskusi ilmiah ditempat yang mungkin menolak berpikir secara ilmiah, ayolah berpikir saintifik seperti zaman abbasiyah dengan peradaban maju bukan menolak dan membantahnya, jangan berpikir mistik yang membuat peradaban mundur.
Apakah anda tidak percaya pada hadits??? Karena dalam periwayatannya sama sekali tidak ilmiah!!! Dan metodenya juga merupakan tradisi orang-orang zaman dulu!!!
@@wisnuchannel5667 hey bung para imam hadits pun menggunakan metodologi ilmiah untuk memastikan datang dari sumber yang valid dan kredibel, bagaiman bisa jadi tidak ilmiah.
@@DEMENTOR-g6p lohhhh, imam Bukhari dengan nabi aja jaraknya 3 abad. Bagaimana imam Bukhari bisa kenal dengan para rawi yang jaraknya terpaut ratusan tahun?? Dan dalam penyelisihan hadits juga menggunakan metode-metode yang dibuat oleh manusia!! Bukan berasal dari nabi!! Guru gembul mengatakan ilmu nasab sama sekali tidak ilmiah, karena metodenya merupakan tradisi orang-orang dahulu yg berdasarkan subjektifitas orang masa lampau. Padahal posisi hadits juga sama!!!
@@wisnuchannel5667 ada beberapa poin yang harus dipahami 1. Perbedaan Ilmu Hadits dengan Ilmu Nasab - Ilmu Hadits: Ilmu hadits memiliki metodologi yang sangat ketat dan ilmiah dalam Islam. Meskipun metodenya dibentuk oleh manusia, tujuannya adalah untuk menjaga otentisitas. Imam Bukhari, misalnya, menggunakan berbagai syarat yang ketat untuk memastikan keabsahan riwayat hadits, seperti *sanad* (rantai perawi) dan *matan* (isi hadits). - Rantai perawi harus terdiri dari individu-individu yang terpercaya (tsiqah) dan memiliki karakter yang baik serta tidak pernah terbukti berbohong. - Selain itu, ilmu *jarh wa ta'dil* (kritik terhadap perawi) dikembangkan untuk menilai kelayakan seseorang sebagai perawi. - Ilmu Nasab: Berbeda dengan ilmu hadits, ilmu nasab lebih cenderung berbasis pada tradisi lisan yang seringkali sulit diverifikasi secara ilmiah dengan metodologi seperti dalam ilmu hadits. Dalam banyak kasus, ilmu nasab tidak memiliki rantai periwayatan yang ketat dan verifikasi yang sama seperti yang ada dalam ilmu hadits. Karena itu, penilaian objektivitas terhadap nasab sering kali lebih subjektif dan rentan terhadap penambahan cerita atau ketidakakuratan. Metode ilmu hadits dikembangkan dengan standar yang sangat ketat untuk memastikan keabsahan dan otentisitas, sehingga lebih ilmiah dibandingkan dengan ilmu nasab yang lebih bergantung pada tradisi lisan tanpa sistem verifikasi yang seketat ilmu hadits. Jarak Imam Bukhari dengan Nabi - Imam Bukhari memang hidup sekitar tiga abad setelah Nabi, tetapi dia tidak langsung berhubungan dengan para perawi terawal. Dalam menyusun hadits, Imam Bukhari dan ulama hadits lainnya mengandalkan rantai periwayatan (sanad), di mana mereka memastikan bahwa setiap perawi dalam rantai tersebut dapat dipercaya. - Imam Bukhari mengumpulkan hadits dengan bertemu banyak ulama yang telah mendengar dari ulama sebelumnya, sehingga rantai periwayatan hadits dapat ditelusuri dengan jelas dari Nabi hingga perawi terakhir. - Proses ini berbeda dengan ilmu nasab, yang sering kali tidak memiliki sistem rantai periwayatan yang dapat diverifikasi. Jadi Meskipun jarak Imam Bukhari dengan Nabi ratusan tahun, ilmu hadits memiliki metodologi verifikasi rantai periwayatan yang sangat ketat, di mana setiap perawi harus memenuhi syarat yang jelas, berbeda dengan ilmu nasab yang lebih mengandalkan tradisi tanpa standar ilmiah yang setara. 3. Metodologi dalam Ilmu Hadits Dibuat oleh Manusia - Meskipun benar bahwa metode verifikasi hadits dikembangkan oleh manusia, metode ini didasarkan pada prinsip-prinsip yang diambil dari ajaran Islam, seperti pentingnya kejujuran dan verifikasi informasi. Ilmu hadits bukan hanya hasil dari tradisi semata, melainkan sistem yang dirancang untuk memastikan bahwa ajaran yang sampai kepada umat Islam tetap murni dan tidak tercampur dengan kebohongan. - Selain itu, bukan semua hal yang dibuat oleh manusia itu berarti salah atau tidak ilmiah. Banyak disiplin ilmu yang dibangun oleh manusia dan tetap dianggap ilmiah karena metodenya yang ketat dan logis. Meskipun metode ilmu hadits dikembangkan oleh manusia, sistem ini berdasarkan prinsip-prinsip Islam yang ketat dan dirancang untuk menjaga keaslian ajaran Nabi. Hal ini berbeda dengan ilmu nasab, yang kurang memiliki verifikasi ilmiah yang sama ketatnya itu yang jadi poin penting debat pembahasan ini. - Ilmu hadits memiliki metodologi verifikasi yang jauh lebih ketat dan ilmiah dibandingkan ilmu nasab, yang lebih mengandalkan tradisi tanpa standar ilmiah yang jelas. - Imam Bukhari dan ulama hadits lainnya menggunakan rantai periwayatan yang diverifikasi secara ketat, sehingga jarak waktu dengan Nabi bukan masalah besar, karena keabsahan perawi dijaga dalam setiap rantai. - Hanya karena metode dikembangkan oleh manusia, bukan berarti metodenya tidak valid, terutama jika metode tersebut dirancang untuk menjaga integritas dan otentisitas seperti dalam ilmu hadits.
@@Mr.Heartach itu mah udah pasti kan ada di surat RA. Bahkan maunya diskusi tertutup, Direkam RA doang. Guru Gembul antisipasi, bisa aja diedit/dipotong2 rekamannya.
RESPECT dengan GURU GEMBUL.walaupun sy disisi RA tapi sy salut dan respect dengan guru gembul yg gentleman dan menunjukkan itikad yg baik untuk berdialog dgn hadir berdiskusi dgn RA.apapun dialektika yg terbangun di dalam tapi ini merupakan teladan yg baik..Bravo pak GURU GEMBUL
Keren Keren kedua belah pihak narasumber mensajikan diskusi yang cerdas dan beradab, selamat juga kepada moderator dan jama'ah RABITHAH ALAWIYAH yang menjaga untuk tetap kondunsif, berilmu dan beradab semoga ALLOH mengangkat derajat kalian semua, aamiin
@@IrwandiAceng bukan masalah kuliah nya, metode ilmiah itu metode paling dasar objektif sedangkan gus wafi bukan metode ilmiah gus wafi itu metode yg sudah di atas nya ilmiah, agama itu di atas nya ilmiah, kesalahan gus wafi atau RA itu di memberi judul ilmiah tp malah menggunakan metode agama yg memandang dengan objektif dan subjektif, kalau aturan nya ilmiah yaa gunakan yg objektif aja
guru gembul ga kasih teori yang dia jadikan dasar, dia cuman ngomong statistika padahal kita tau statistika itu cuman alat buat analisis tapi kan dasarnya teori kuantitatif seperti efektivitas, pengaruh, dan statistika itu menguji sampel bisa random sampling dll, metodologi itu bisa kuantitatif dan kualitatif, ada post positivist ada positivist, makanya guru gembul juga salah kalau melihat sesuatu itu cuman dasarnya kuantitatif, gua berbicara secara berimbang disini ya. kayak gua buat skripsi aja bisa pakai metode wawancara itu kan dasarnya kepakaran dan ada analisis subjektifitas tetapi didasarkan keilmuannya. Makanya guru gembul itu sebenarnya salah karena ini bukan lah metode matematis ataupun ilmu pasti, kalau ilmu pasti diuji pakai ilmu pasti, kalau ilmu nasab kan dasarnya kualitatif maka bisa didasarkan pada metode wawancara
@@averussina476ada beberapa poin saya ga nyalahin situ juga sih.. Ada perbedaan antara metodologi kualitatif dan kuantitatif serta penerapannya pada ilmu nasab dan analisis ilmiah: 1.Pemisahan Metodologi Kualitatif dan Kuantitatif - Statistika: Seperti yang disebutkan dalam argumen, benar bahwa statistika adalah alat analisis dan dasarnya adalah metode kuantitatif. Namun, kritik Guru Gembul terkait ilmu nasab mungkin terkait dengan kurangnya standar pengujian yang objektif dalam verifikasi silsilah, yang seringkali hanya didasarkan pada tradisi lisan. - Metode Kualitatif: Metode wawancara dan analisis subjektif memang digunakan dalam penelitian kualitatif, tetapi kualitatif pun harus memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat diukur. Wawancara tidak bisa hanya bergantung pada opini tanpa ada metode yang jelas untuk memastikan kebenarannya. Dalam konteks ilmu nasab, tradisi lisan tanpa verifikasi yang ketat bisa rentan terhadap kesalahan atau pengaruh subjektivitas. Guru Gembul tidak salah mempertanyakan ilmu nasab jika dia melihat adanya ketidaktepatan dalam metode verifikasinya. Ilmu kualitatif, termasuk wawancara, tetap harus didukung oleh metodologi yang jelas dan terukur, sementara ilmu nasab lebih cenderung rentan terhadap subjektivitas tanpa standar verifikasi ilmiah yang kuat. 2. Perbandingan dengan Ilmu Pasti - Argumen bahwa "ilmu pasti diuji dengan ilmu pasti, dan ilmu nasab adalah kualitatif" adalah pernyataan menurutku kurang akurat. Walaupun benar bahwa nasab lebih kualitatif, itu tidak berarti ia bebas dari evaluasi ilmiah. Dalam banyak penelitian ilmiah modern, bahkan kajian sejarah, tetap ada metode verifikasi data yang ketat, misalnya dengan bukti fisik atau dokumen. - Dalam kasus nasab, sering kali informasi yang didasarkan pada tradisi lisan saja rentan terhadap perubahan dari waktu ke waktu tanpa adanya dokumentasi atau bukti empiris yang mendukung. Meskipun ilmu nasab bersifat kualitatif, penting untuk diingat bahwa tidak semua metode kualitatif bebas dari evaluasi ketat. Jika tidak ada bukti empiris atau verifikasi yang objektif, validitas ilmu tersebut bisa dipertanyakan. 3. Ketidakcocokan dengan Metodologi Ilmiah** - Banyak orang beranggapan bahwa karena nasab berakar pada tradisi lisan, ia tidak perlu diuji dengan metode ilmiah. Namun, jika tujuan diskusi adalah untuk menentukan kebenaran secara objektif, bahkan tradisi lisan harus diuji dengan standar keilmuan tertentu untuk memastikan keakuratannya. - Misalnya, dalam sejarah modern, peneliti menggunakan bukti fisik seperti manuskrip, artefak, atau dokumen resmi untuk memverifikasi narasi sejarah. Jika ilmu nasab tidak memiliki standar verifikasi yang serupa, maka klaim yang dibuat bisa dianggap tidak cukup ilmiah. Jika tujuan adalah untuk menentukan kebenaran secara ilmiah, ilmu nasab harus memiliki standar verifikasi yang dapat diukur, seperti yang terjadi dalam metode sejarah atau antropologi modern. Mengandalkan tradisi lisan tanpa verifikasi empiris melemahkan validitas klaim yang dibuat. 4. Argumen Tentang "Guru Gembul Salah" - Kritik terhadap Guru Gembul yang dianggap terlalu mengandalkan metodologi kuantitatif sebenarnya bisa dikembalikan dengan menekankan bahwa keilmuan, baik kualitatif maupun kuantitatif, harus memiliki standar objektivitas. Guru Gembul mungkin berusaha menunjukkan bahwa ilmu nasab kurang memiliki standar objektivitas tersebut, yang menjadikannya rentan terhadap kesalahan. - Pendekatan kualitatif pun tetap membutuhkan verifikasi, meskipun dengan cara yang berbeda. Dalam ilmu sejarah, misalnya, metode kualitatif seperti wawancara atau studi literatur tetap harus diverifikasi dengan bukti-bukti pendukung. Jadi Kritik terhadap Guru Gembul tidak sepenuhnya tepat karena ia mungkin hanya menekankan pentingnya objektivitas dan verifikasi, sesuatu yang memang kurang diterapkan dalam ilmu nasab yang cenderung subjektif. Metode kualitatif tetap membutuhkan verifikasi yang jelas untuk dianggap sahih. Intinya - Metode kualitatif, meskipun subjektif, tetap membutuhkan standar verifikasi yang ketat agar hasilnya dianggap valid. Dalam ilmu nasab, kurangnya standar verifikasi ini membuat keilmiahannya diragukan. - Kritik terhadap Guru Gembul terkait terlalu mengandalkan kuantitatif mungkin kurang tepat, karena objektivitas tetap diperlukan dalam segala jenis metode ilmiah, termasuk yang kualitatif. - Tradisi lisan, tanpa adanya dokumentasi atau verifikasi empiris, tidak bisa dianggap sepenuhnya ilmiah, terutama jika kita berbicara tentang keakuratan sejarah atau nasab. Ini bisa menjadi pendekatan yang kuat untuk "skak" dalam diskusi tersebut.
Ini sama sekali bukan masalah pribumi atau tidak.. itu sama sekali bukan substansinya. Ini masalahnya adalah ada orang yang ngaku keturunan nabi namun secara ilmiah tidak bisa d buktikan. Cerdaslah dikit saudaraku... meskipun anda dan saya ada d pihak yg sama, tapi harus d akui, org2 seperti anda ini punya kecenderungan memecah belah karena dangkal ilmu. Mari fokus pada substansinya saja.. andaipun mereka bukan turunan nabi, mereka masih saudara seiman kita. Jangan sampai islam yang rahmatan lil alamiin anda bikin jadi agama lokal nusantara.
Disini pak gugem terlihat seperti bung rocky gerung ... Yg selalu berani tampil independent tanpa pasukan/ organisasi tertentu tapi dgn kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual yg dimilikinya...
Terima kasih atas ilmu yang dipaparkan pada debat kali ini kepada pihak yang terkait terutama pak guru gembul ,dan yang lainnya. Saya jadi nambah ilmu baru, terutama yang bisa saya ambil adalah jangan mencampurkan ranah kepercayaan, atau keimanan dengan ranah ilmiah. Contohnya mungkin ketika dihadapkan pada pertanyaan tatacara sholat, meyakini Nabi Muhammad SAW, dan Percaya terhadap Allah SWT adalah Tuhan yang maha esa itu masuk ke ranah keimanan. Sebagai seorang muslim kita harus percaya ,atau mengimani karena itu yang diajarkan ,dan ada dalam Al-Qur'an, dan Hadist. Kitab Al-Quran sendiri sudah terjamin kebenaran-Nya oleh Allah SWT, dan untuk dari Hadist itu kita bisa lihat dari riwayat hadist tersebut ,dan kesahihan hadistnya yang pasti sudah melewati proses yang sangat ketat oleh para ulama terdahulu maupun sekarang. Sedangkan untuk yang didiskusikan kali ini adalah mengenai nasab dari sisi ILMIAH, dari nasab sendiri sepengetahuan saya tidak dijelaskan secara rinci dari Al-Qur'an, sunnah, dan hadist mengenai siapa - siapa saja orang kebawahnya. Jadi ada kemungkinan seseorang yang menyusupkan nama - nama tertentu ke silsilahnya untuk alasan apapun itu karena memang itu memungkinkan, dan tidak ada prosedur yanng begitu ketat ,apalagi catatan tersebut malah sempat hilang pada beberapa jaman. Ditambah lagi orang yang mengaku mempunyai nasab itu tidak mencerminkan ,atau malah menggunakan kartu nasab tersebut untuk berbuat semena - mena dan membuat statement yang bisa dibilang cukup tidak masuk akal. Oleh karena itu banyak orang yang resah akan hal tersebut, akan tetapi tidak bisa mengkritik ,atau berbuat apa - apa karena dalam lubuk hati mereka, mereka menghargai orang - orang yang mereka anggap adalah keturunan Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu ketika sekarang orang - orang mencoba mencari asal - usul mengenai nasab tersebut seharusnya menurut saya pendapat orang - orang tersebut patut dipertimbangkan, apalagi jika memiliki bukti, dan nasab ini juga bukan ilmu yang saklek, atau bukan yang tidak bisa di ganggu gugat. Terutama sekarang ada teknologi yang bisa membuktikan kebenaran tersebut dengan DNA, tetapi kenapa tidak dilaksanakan?? alih - alih malah diharamkan. Menurut saya yang sebagai masyarakat awam itu adalah hal aneh. Segitu saja yang bisa saya sampaikan maaf kalau ada kata - kata saya yang salah. Semoga permasalahan ini tidak berlarut - larut dan membuat muslim terpecah belah, karena ingat sebagai sesama muslim kita bersaudara, dan sebagai warga indonesia kita tetap bersatu demi membuat lingkungan dan masyarakat menjadi lebih baik.
Kirain bakal "ingah-ingih" guru gembul.tapi ternyata sangat luar biasa lebih dari ekspektasi.👍👍👍👍 Semoga semakin mencerdaskan anak-anak Indonesia,lewat sudut pandang/perspektif yg berbeda dalam memahami masalah.😊
Ada 3 point permasalahan yang belum terjawab oleh pak guru gembul, -Agama yang dipercayai ilmiah secara objektif, Beliau baru memberi satu contoh, itupun belum gamblang, karena artefak adalah dari kabar. -Pak guru gembul memberikan paparan statistika keturunan manusia dalam kurun 1500tahun harusnya adalah 78 turunan dll. Namun belum ada contoh claim bangsawan manapun yg persis dengan statistika tersebut. -Bahkan pak guru gembul belum menjelaskan bagaimana teknik itu bisa menghasilkan jumlah sekian?.
@@simpeltutor7412belum terjawab emg mungkin itu bukan inti permasalahannya ya, bukan benang merah yang mau di diskusikan. Intinya "membedakan ilmiah dan kepercayaan". Itu dulu aja.😁
@@simpeltutor7412 kalo pihaknya udah kalah beginini,copas dimana² dijawab ga respon. Supaya yg baca merasa GG bodoh aja. Sebanyak apapun copas yang lu buat yg dukung lu ttep mukibin gaada yg lain
@@simpeltutor7412statistik itu gampang dinalar sekarang cara mudahnya dalam 100 thn berapa generasi yg bisa dihasilkan manusia berapa maksimal nya berapa minimalnya.. dari itu bisa di kalkulasi berapa rata rata generasi manusia dalam 100 tahun.. misal 4 generasi sekarang itu 15 abad setelah nabi berarti 15 x 4 = 60 berarti harusnya habib Rizieq keturunan ke 50 sampai 60 Sekarang kita coba ke h Bahar beliau mengaku ke 28 29 34 37 ok kita coba ke keturunan ke 37 bayangkan 37 sebagai rata rata generasi manusia selama 15 abad 37 : 15 = 2,5 berarti rata rata Baalawi punya keturunan pada umur 43
3 tokoh kt ini memang keren. Diskusinya sangat elegan. Gak ada otot2an, gak ada air minum dituangkan ke muka lawan. Semuanya pegang prinsip: Lawan berbeda pendapat, adalah kawan dlm berpikir. Berbagai sudut pandang pemikiran, akan memperkaya khazanah pemikiran.
Kayanya perlu ngobrol dan nanya soal nasab ini ke Guru Gembul nih, karena sayapun bingung saya di pihak netral perihal nasab (*karena emang 100% total ga ngerti perihal nasab) tapi ditarik kesana kesini untuk membela salah satu kubu. Padahal prinsip saya kalo ada seorang habib yang bertentangan dengan Hadist dan Al-Qur'an ya nggk usah dipercaya si habib itu, sedangkan kalo pihak yang gapercaya nasab habib ada yang mengajarkan hal yang bertentangan dengan Hadist atau Al-Qur'an ya juga jangan di ikuti pendapatnya tersebut. Allah 'Azza wa Jalla memberikan pikiran dan akal pada manusia agar manusia tidak fanatik buta pada tokoh/manusia lainnya.
Ya pada akhirnya pengetahuan ditafsirkan sesuai subjektifitas masing,dan yg agendanya buat ujaran kebencian kpd habib dan ujung2nya bikin opini agama itu usang, tpi yg serang cuman islam agama lain malah dipuji2, tujuannya buat mecah suara islam di politik,😂
Bang marcell saya mengidolakan anda saat memberantas dukun karena berkat anda saya jd gak percaya dukun,tapi untuk mertua dan istri saya mereka masih percaya dukun. Saya juga heran knp cewek cewek/kaum hawa susah sekali di kasih tau.
@@uahariwang9334kakak perempuan gw juga msh percaya begitu2 bang, anaknya rewel malah mikirnya ada yang ngirimilah ada yang gangguin lah, ujung2nya ke tempat yang katanya 'orang pinter' sudah saya ksh tau ke dokter specialis anak malah kaya ngeremehin
keren.........ini baru diskusi,,,, mantap Habib...mantap pak guru... saling terbuka tanpa mengedepankan kekerasan, caci maki makian sepeti oknum yg kadang menindas dan suka mencaci akhirnya viral. semoga kita semua medapat rahmatnya, karna kepercayaan yg kita anut "rahmatan lil alamin".
Mantap Guru..... Gda yg bsa mengimbangi kecerdasan dari pihak sana Pas banget lengkap sudah NU memang kaya akan ilmu cerdas Ahli Nasab Ahli Pilologi Ahli DNA Ahli filsapat dll
Jadi keinget pas baca buku sejarah kemerdekaan,,ada yang berjuang memerdekakan indonesia dan ada yang menjadi kaki tangan penjajah..kira kira seperti itulah
Ini si guru gembul mengatakan bahwa sebagian besar ajaran agama islam adalah subjektif alias tdk ilmiah,, yg lucu waktu si GG diminta utk menyebutkan dari mana GG tahu klo rasulullah itu ada, trnyta jawabanny jg subjektif,, Awalny GG bilang dari surban rasulullah tapi waktu dicecar lg jawabanny bukan surban maksudny😂😂 Jawaban si GG mengingatkan sy sprti argumen org2 ateis di debat2 internasional
Di Kabinet berikut minimal Guru Gembul harus jadi Staff Ahli Mendikbud iniii 💪🏻💪🏻💪🏻
Setuju
Sekelas denny darko memperhatikan ini lho mantap!
@@ndoro2061 Ndoro ndak nanya itu yg megangi hape GG sampe gemetar itu siapa??🤣🤣🤣
lihat ini serasa pak gugem sedang memberikan kuliah. semakin kagum dg pak gugem
Mas Deny buat podcast terscedule sama pak guru.... Saya baru liat 2x Mas Deny undang 🙏
Akhirnya ada tokoh dari Sunda di angkatan ini yang kelak namanya akan dikenang oleh anak cucu kita di Nusantara
Ini si guru gembul mengatakan bahwa sebagian besar ajaran agama islam adalah subjektif alias tdk ilmiah,, yg lucu waktu si GG diminta utk menyebutkan dari mana GG tahu klo rasulullah itu ada, trnyta jawabanny jg subjektif,,
Awalny GG bilang dari surban rasulullah tapi waktu dicecar lg jawabanny bukan surban maksudny😂😂
Jawaban si GG mengingatkan sy sprti argumen org2 ateis di debat2 internasional
Insyaallah guru gembul presiden Indonesia di masa depan
@@VikiZoel😂😂😂
Ge'er udh, kalo sunda empire gimana di kenang buat anak2 nusantara?🥱
hati2 di klaim dr yaman jg
Guru Gembul memang manusia cerdas yang Agamis dan Ilmiah penyampaian Komentar Ke ilmuannya yang bisa diterima akal sehat waras , Allahumma sholli ala Muhammad...❤✌️🙏
Alhamdulilah rakyat Indonesia terasa terwakili, moga Guru Gembul sehat dan panjang umur.... amiin
Aamiin,,,,
Rakyat yg mana?
indonesia butuh orang orang seperti guru gembul
najis akun faker bajingan@@Mbop.Mareliy
@@Mbop.Mareliy yg jelas bukan termasuk elu
Habib2an kantor pusatnya aja di jakarta. Bukan di Arab.
Org sana waras, ngerti klo keimanan ga bisa diturunin. Penerus dakwah setelah nabi makannya warga sipil semua, bukan anak cucunya.
1300 tahun kemudian di Indonesia ada orang dr Yaman bikin lembaga buat nyatetin keturunan Nabi.
Klo emang keturunannya beneran terus kenapa? Itu Yahudi Israel juga keturunannya nabi Ibrahim.
Klo emang nasab bikin orang jdi suci, itu Abu Lahab nasabnya malah lebih deket ama Rasulullah drpd habib sekarang yg terpaut puluhan generasi.
Padahal nabinya saja orang arab...😂😂😂😂
Aowkwkw kaum pedo@@michaelmyers8280
takbiirrrr
@@michaelmyers8280sudah ada yang bilang nabi itu yaman😅
Dahsyat. Setuju bng.
Wa'alaykumus Salaam... Terima kasih Guru Gembul Antum mewakili kegundahan jutaan Umat Islam tanah Air
Astaghfirullah... Nampak x Rabithah Alawiyah gak bisa berkutik... Terimakasih telah menjadi bagian yang benar benar merepresentasikan semua masyarakat Indonesia
Ha!.. Gimana gimana!!
Yakin gk berkutik?
Otak kamu aja kali yg gk bisa berkutik kutik.
Mangkannya dengerin dr awal sampe akhir 😂
Alhamdulillah KH Ahmad dahlan sudah mendirikan organisasi dan mendidik jangan mengkultuskan orang, setiap manusia untuk berlomba - lomba dalam kebaikan, baik perilaku perbuatan tidak memandang latar belakang 🙏
Hati hati pak guru. Banyak balawi dan mukibin yang sakit hati.
Pak guru orang yang jujur dan berani. Saya yakin sebagian banyak rakyat Indonesia pasti ada dibelakang pak guru,
Semoga pak guru sehat dan dilindungi Allah
Bisa di racun tolong jgn minum air yg dikasih oleh RA setelah ini cek urin Pak Gembul
Semoga saja tidak, klo pun begitu, sosmed saya kerahkan untuk bela pak guru🔥🇮🇩..
Doa kita semoga Allah memberikan perlindungan selalu untuk Guru gembul
@@DRonoRoni untuk para muhibin cobalah pake logika + akal sehat dan pengetahuan jangan hanya percaya omongan mereka dgn janji2 surgawi yg menipu dgn ngaku2 cucu nabi yg tidak jelas akurasinya
pak gembul lebih bermutunya dimana ???? 😂😂😂 banyak belajar lagi ya 😅
Nyalinya pak Guru Gembul, sebesar Gajah...
Buat saya, dia berhasil mempertahankan statement dan membuktikan bahwa, metode ilmiah adalah metode untuik mencari kebenaran.
Keren
Pak guru gembul cerdas
Mustinya ajak ustadz Menachem Ali biar lebih joss
Trimakasih pak guru telah mewakili keresahan kami se Indonesia. Pak guru pahlawan kecerdasan bangsa Indonesia
Kecerdasan banyak bicara tapi ga nyambung
Kecerdasaan di mana nya ...gak masuk dan gak nyambung ke materi nya si GG
Se Indonesia matamu! 😂
ROBITOH JADI SEPERTI KUMPULAN ARISAN KELUARGA DIHADAPAN GURU GEMBUL....ILMIAH AJA GA TAU..WKWKWKW
Itu kantor Ra seperti istana dajjal
Mungkin inilah hasil dari mendikotomikan/memisahkan agama dan sains yg seperti Guru Gembul selalu sampaikan
Sehingga sulitnya menerima penjelasan atau gagasan secara ilmiah karena menganggap itu ilmu yg tidak penting (ilmu duniawi) yg tidak bisa diterapkan dalam agama
Saya salut dgn keberanian Pak Guru utk berbicara ,bahkan meskipun di "kandang" pihak lain
Semoga Pak Guru selalu diberikan kesehatan,ketenangan dan kesabaran dalam menyampaikan kebenaran agar membuka mata lebih banyak orang lagi
Aamiin
@@nafissukapura4241 betul pak, umat islam skrg persis seperti Eropa jaman kegelapan,, sekarang bisanya menyalahkan org lain/pihak asing, dan selalu merujuk/mendewakan kejayaan masa lampau termasuk kitab"ilmu abad 13 yg sudah usang, malah sama pihak asing dipelajari, dikembangkan & diperbaharui
@@MrDurenGentlecook sok tau bet anjir, Eropa abad pertengahan itu benci sama ilmu-ilmu jaman dulu (kayak lu sekarang yang merendahkan kitab-kitab terdahulu). Pas mereka mulai kembali baca buku-buku kuno dan mendewakan kejayaan Romawi Kuno, baru tuh maju lagi.
Gw nanya nih, emang berapa persen umat Muslim yang tau betul kejayaan Islam di masa lalu? Kebanyakan aja gak tau kalau Kekhalifahan masih ada setelah Ali wafat, padahal kan runtuhnya aja baru 100 tahun yang lalu.
Stlh menonton video debat ilmiah ini sy pribadi berkesimpulan bhw pak Guru Gembul adalah : 1. Berotak cerdas. 2. Berpengetahuan luas 3. Berpendirian teguh /bermental kuat, shg dengan demikian pantas diberi gelar GURU BESAR.
Guru Gebuy😂
Setuju bro guru gembul itu patut menyandang guru besar
@@kerajinanbunga badan-nya saja
Setuju👍👍👍
Guru Besar Gembul👍👍👍
Suatu hari, anda adalah salah seorang yg akan dikenang oleh sejarah dengan cara yg keren. Mantap Pak Guru.
Terima kasih pak guru Gembul, penyampaian panjenengan di RA sangat mewakili isi hati kami. Sehat selalu pak guru Gembul.
Keliatan dari sini kualitas pendidikan nya, gua beneran salut sama yang ditengah cara dia memperhatikan mendengar udah bagus buat diskusi meskipun sesekali pak guru gembul nge interupsi tapi dia menyimak kembali.. yang ditengah ya bukan yang disamping
Terlepas tentang benar dan salah, ini adalah contoh diskusi yang baik. Pak Moderator sangat santun dan mampu mengarahkan diskusi tetap kondusif.
Yg Debat itu harusnya habib, karena kualitas habib ga ada maka ya Gus Wafi yg di majukan
Saluut sekali dg Guru Gembul, telah berani langsung bicara di kandang RA, tanpa rasa takut sama sekali. Sangat jentelmen sekali, dan sangat mewakili sebagian besar kita2. Trimakasih byk pak Guru, tambah salut dg anda🙏🙏🫡🫡
Sangat berani dan berbanding terbalik dg mereka... 😅😅
Ini si guru gembul mengatakan bahwa sebagian besar ajaran agama islam adalah subjektif alias tdk ilmiah,, yg lucu waktu si GG diminta utk menyebutkan dari mana GG tahu klo rasulullah itu ada, trnyta jawabanny jg subjektif,,
Awalny GG bilang dari surban rasulullah tapi waktu dicecar lg jawabanny bukan surban maksudny😂😂
Jawaban si GG mengingatkan sy sprti argumen org2 ateis di debat2 internasional
@@hykelhasan1063eh tong disini guru gembul berargumentasi & saat membahas statistik dia kalah. Tp soal adanya Rosulullah dia bnr krn sumber historisnya byk termasuk dr manuskrip Romawi persia Tiongkok dll, jd tdk hanya subjektif.
Fokus gembul knp menolak subjektivitas merujuk kpd catatan diluar sumber selain sumber yg punya klaim tsb. Itu saja. Ente gak bisa ky dia jentel ngomong ditempat yg dia kritisi yg lain takut digebukin tu gak
@@hykelhasan1063di setiap komen yang lain, anda cuma menyampaikan satu hal ini saja. Rasulullah sih tak perlu diragukan, ada Al Qur'an -hasil paling nyata yang jadi panduan kita (dan turunannya, sunnah beliau, hadits, dll), soal rambut itu hanya hal kecil lainnya.
Come on, 'jangan memalingkan pandangan dari pohon besar cuma karena melihat selembar daunnya yang jatuh di tanah'.
Kocaknya, komennya sama begini tapi namanya beda-beda😊
Dan bedakan:
Ranah keyakinan.
Ranah ilmu ilmiah.
Buzzer ini kwkwkkwkw😂
@@gilanglavadome1935 ya emng sngeja bro sy banyak komen maksudny biar orng2 ga kemakan cara berpikir si gembul,, bagus lah anda liat komen sy,, wkwkw semoga dpet hidayah,,
Kita sebagai muslim harusnya ga usah gitu cara berpikirnya, masa apa2 hrus ada bikti ilmiah baru mau percaya,, trus klo ga ilmiah brrti belum tentu bener.. ini kan cara pikir orng ateis,, gw klo liat debat2 internasional ya sprti ini cara pikirnya..
Satu lagi gw bukab baalawy dan gw dlm hati ga tlalu oercaya merka keturunan nabi tp krn gw muslim dan ada hadist nabi yg berkta
Rasulullah ﷺ bersabda : Barangsiapa mengaku-ngaku nasab (keturunan) yang dia sendiri tidak mengetahuinya, maka jadi kafirlah ia kepada Allah. Dan barangsiapa mengingkari nasab walaupun samar nasab itu, maka kafirlah ia kepada Allah.” (HR. Thabarani)
Gw lebih memilih yaudah dipercaya aja, merka (rabitoh) mengaku2, toh klo salah dy yg kena akibatny di akhirat..
drpada mengaku2 ilmiah tp tdk bisa membuktikan secara ilmiah klo merak bukab kttunan nabi.. makany ati2 bro takut sama Allah, tuh sudah jelas ada hadist nabi,,
Jgn smpe ketika ada hadist kita masih ragu2 berpikir ini hadist terbukti secara ilmiah atau ngga,, kan rusak cara berpikir sprti ini..
Jgn smpe kita jadi orang2 yg menuhankan akalnya,, semoga kita smua diberikan hidayah iman yg tdk ada keraguan di dalamnya
Terimakasih pak Guru Gembul bapak adalah pahlawan 'nasab', ini adalah bentuk cinta kepada nabi yaitu menjaga martabat beliau dari orang2 yang mengaku keturunan beliau tetapi berbuat yang tidak pantas.
MashaAllah MashaAllah Alhamdulillah... Kalo lah saya punya ajang Award Bintang maka akan saya berikan 9 dari 10 Bintang untuk guru Gembul categories Pahlawan pencerdas anak bangsa tahun 2024.
1 jam lebih saya mendengarkan dgn cermat dan teliti dan MashaAllah makin salute saya dgn guru gembul.
❤❤❤Untuk G GL
Terima kasih pak Guru Gembul
Anda bagai pangeran Diponegoro dengan gagah berani berjuang mencerdaskan anak bangsa ini. Maju terus pak Guru kami selalu mendukungmu
Takbir.....
Sayang sekali dari pihak RA tidak mendatangkan narasumber dengan background akademisi dari kalangan mereka. Malah menunjuk gus yg dari diskusi ini terlihat kurang dari segi keilmuan. Padahal di jaman sekarang metodologi penelitian udh mulai diajarkan di sekolah2 setingkat Sma. Dan penelitian ilmiah pun sudah sangat umum di kalangan lulusan sarjana. Sayangnya pemahaman gus nya terlihat terlalu dangkal, terutama saat dijelaskan data statistik, mlh minta bukti case per case yg nampak subyektif. Tapi ya sudahlah, dari awal nonton arahnya juga udh ketebak. Utk guru gembul, saya sangat mengapresiasi atas usahanya menjelaskan dg penuh keilmuan. Banyak pengetahuan yang bisa diambil dari materi yg disampaikan guru gembul. Terima kasih sudah berusaha mencerdaskan bangsa ini secara gratis. Bener2 pahlawan tanpa tanda jasa.
Luar biasa superhero pak GG. GG BNGT....wkwkkwk
@JackSlayer-s4d ststistik itu rumus, masalah contoh atau hasil ya tinggal bikin aja studi kasus sendiri. Jadi staristik itu metode pengujian
Wkwkwk
Guru gembul ini berani banget sih ngomeli kalangan klan baklawi di markas mereka sendiri... Salut. berani. semoga selamet dan damai!
Ini si guru gembul mengatakan bahwa sebagian besar ajaran agama islam adalah subjektif alias tdk ilmiah,, yg lucu waktu si GG diminta utk menyebutkan dari mana GG tahu klo rasulullah itu ada, trnyta jawabanny jg subjektif,,
Awalny GG bilang dari surban rasulullah tapi waktu dicecar lg jawabanny bukan surban maksudny😂😂
Jawaban si GG mengingatkan sy sprti argumen org2 ateis di debat2 internasional
Bang ente kalau punya kapasitas kenapa gak ikut debat di forum@@hykelhasan1063
@@hykelhasan1063komen copy paste 😂
Kalo ada kyai imad tambah rame ini...
@@hykelhasan1063MINIMAL 78 Bang 🗿
Kalau nggak ada pak Fikri Shahab, diskusi ini bisa kemana-mana. Bahkan tidak memungkiri bisa jadi rusuh. Alhamdulillah ada beliau sehingga diskusinya dapat berjalan dengan baik.
Kalau orang punya logika dan waras , apa yg diomongkan Guru Gembul benar adanya. Salah satu anak bangsa yg cerdas, berani dan nasionalis. Teruskan bung....demi rakyat.
melihat perdebatan ini kita bisa menilai mana yg terpelajar mana yg bukan...penjelasan guru gembul sangat jls tp gua wafi gagal memahaminya
Logika ganjel
@@watono7166 maksutnya bos?
@@SapirLollah ilmiah kan Rosulullah bingung😂😂😂
@@SapirLollahterpelajar tp lupa bawa kalkulator😂😂😂
Gurgem adalah muslim paling moderat ,smart argumennya sangat masuk akal ,beliau memiliki pola pikir yg baik
Dan sudah sewajarnya, tidak akan gampang buat dibantah...
saya sebagai orang madura memohon maaf atas sebagian dari warga kami yang sedang mengadakan diskusi tapi tidak tahu cara berdiskusi, berdiskusi sendiri itu kan bertukar pikiran, bukan mengadu siapa yang lebih keras kepala, mengadu saling menjatuhkan yang hal tadi dilakukan oleh pihak pembuat acara dan dari aksennya berasal dari orang madura. mereka membuat acara debat dengan judul "ilmiah" akan tetapi menggunakan metodologi yang tidak ilmiah, apa apa kitab apa apa berdasarkan kitab, dan lagi lemahnya mereka akan ilmu ilmiah bukannya menyadari dan lanjut berdiskusi malah mendebat pak guru gembul dengan ilmu yg seadanya dan terlihat seperti seorang bocah SD yang mencoba meng skakmat dosen filsafat, sangat memprihatinkan tapi beginilah bukti nyata bahwa orang yg merusak islam bukan hanya dari luar islam, tapi dari dalamnya
Awkwkw madokur
Saya asli Madura dan saya juga malu melihat argumen gus wafi
Anda terlalu jujur,Brooo
@@SatiyehSatiyeh-k7d dia org madura kah?
Pengikut ba Alawi rata" orang" lugu yang terbuai dongeng" kurafat leluhur tarim😂😂😂😂
Respect pada seluruh panelis, panitia diskusi, peserta diskusi. semoga diskusi seperti ini mulai diperbanyak🔥🔥🔥
Respect untuk Guru Gembul! 🙏😊👍
Semoga para Alim Ulama Pribumi semakin bangkit jiwa Patriot dan Jiwa Nasionalisnya dalam membela Kehormatan Agama, Bangsa dan Negara..
Tinggalkan mereka yang hanya berjuang demi Kehormatan Klan dan Nasabnya saja.. Nasab tidak akan mengubah Nasib Bangsa ini..
Kata siapa? Yg berjuang rata nasabnya ulama+sultan, bukan nasab penjilat
@@patriotpencerah23 Baca baik-baik supaya tidak jadi Jaka Sembung Bawa Golok..
Ini bukan diskusi.. Tapi Guru Gembul sedang memberi kuliah.. Keren pak Gembul.. 👍👍👍
@@AbuAmeera-z9n
Hehehe..
Pemuja kuburan tidak akan bergeming dengan kuliah ilmiah sains.. tidak akan..
🔥
Orang dungu akan merasa si gembur ini hebat. 🤣🤣
Padahal orang2 akademis tahu kalau si gembul sedang mengalihkan topik dia tak ingin bahas nasab "ketakutan" dia alihkan topik bahas oknum2 saja 😁🤣
Cemennnn..
Takut debat kitab ya mbul.?
Secara diri ga pernah hatam kitab apapun sama sekali.
Karena modal selama ini cuma ngopas mbah gugel doang 😁
ya , nyeroscos terus, ga mau dengar orang lain.
@@AbuAmeera-z9n Orang dungu akan merasa si gembur ini hebat. 🤣🤣
Padahal orang2 akademis tahu kalau si gembul sedang mengalihkan topik dia tak ingin bahas nasab "ketakutan" dia alihkan topik bahas oknum2 saja 😁🤣
Cemennnn..
Takut debat kitab ya mbul.?
Secara diri ga pernah hatam kitab apapun sama sekali.
Karena modal selama ini cuma ngopas mbah gugel doang 😁
guru gembul ga kasih dasar teori dia, metodologi itu bisa kuantitatif dan kualitatif, ada post positivist ada positivist, makanya guru gembul juga salah kalau melihat sesuatu itu cuman dasarnya kuantitatif, gua berbicara secara berimbang disini ya. kayak gua buat skripsi aja bisa pakai metode wawancara itu kan dasarnya kepakaran dan ada analisis subjektifitas tetapi didasarkan keilmuannya. Makanya guru gembul itu sebenarnya salah karena ini bukan lah metode matematis ataupun ilmu pasti, kalau ilmu pasti diuji pakai ilmu pasti, kalau ilmu nasab kan dasarnya kualitatif maka bisa didasarkan pada metode wawancara. Apa yang disampaikan robithoh alawiyah itu ilmiah, pakai kitab, pakai jurnal, harusnyasampaikan dasar refrensinya dong membantah
Performa yg baik sekali.. 👏🤩
Terimakasih pak Guru,
telah sudi hadir di RA.. 🙏
Semoga silaturahmi terjalin 😇🤲
*_(# appreciated)_*
Terima kasih pak Guru Gembul sudah turut aktif mencerdaskan masyarakat indonesia, sehat selalu dan berkah rizky unt panjenengan dan keluarga 🙏🙏
Saya bangga bisa satu bangsa dg pak guru gembul...bisa mengerti apa disampaikan beliau....jelas mencerdaskan. Sehat slalu pak guru...!!!
Tapi kamu 1 bangsa juga sama oknum" habib😢😢
berarti dia juga habib dong?@@zai5639
😂😂😂😂... Mantap Pak Guru!!! DNA itu ilmiah dan fakta yg tidak bisa di bantah oleh siapapun, terutama manusia² yg berakal. OBJEKTIF!!!!!
luar biasa pak anda berdebat dengan orang yang tidak mengerti metodologi ilmu, anda di paksa untuk berfikir menurut imajinasi mereka, bukan Menurut metodologi Yang berbasis pada realitas. Niat pak guru sangat baik sekali, tapi apa daya kebodohan itu tidak terbatas.
Pandai sekali anda dalam berandai2.. Wkwkwkwk... 😂
@@ridwanmuhammad4268kenyataan bro...wafi gk ngerti konsep ilmiah😂
Bener banget, kalau di debat perkuliahan ga bisa di lanjut ini. Udah pulang aja turun dari panggung.
Nah seperti inilah diskusi, kita apresiasi setingi-tingginya untuk pak guru gembul dn pihak robbitoh alawiyah mskipun harusnya masih banyak yg harus dibicarakan. Mudah2an Allah memberkahi kita semuany aamiin
Penyampain guru gembul sdh sangat baik untuk mempertanyakan keILMIAHAN nasab habib ini, cuma sayang ternyata pihak yg mewakilkan RA terlihat kurang mengerti terkait metodologi ILMIAH itu sendiri, yg dibawa selalu terkait teologi bukan ilmiah, alhasil debatnya jd terlalu jomplang dan terlihat tidak seimbang, walau saya sdh pesimis dengan nasab habib² ini (berdasarkan bukti² dan penjelasan yg sdh²) jujur pdhl saya berharap mereka bisa ngasih argumen yg setidaknya mengimbangi pak guru gembul, tp sayangnya tidak. 😅
Tapi alhamdulillah diskusinya damai dan berjalan lancar, tidak terjadi hal-hal yg tidak perlu, terimakasih juga untuk pihak rabithah alawiyah berani memberikan kesempatan untuk diskusi, ini sdh sangat bagus. 👍
Ilmiah versi imam nanawi lebih komplit kuy, banyak baca.
@@ahmadalhusyani8042akhir zaman banyak orang ngaku yg paling habib 😂
Gembul gak masuk akal. Harusnya kalau hitung 1.500 tahun / 35 = 40 keturunan.
Mungkin bisa sampai 75 keturunan jika semua dari awal sampai akhir punya anak umur 25 dan semuanya anak pertama.
Peluang 75 keturunan melahirkan anak pada umur 25 tahun sangat kecil apalagi jika semua anak pertama itu tambah mustahil. Emang anak ke 2 ke 3 tidak punya anak?
@@rhen_dom Klo Gus Wafi okelah karena beliau perspektifnya berbeda, bagaimana dengan Pak Fikri Shahab? beliau menyampaikan dengan sangat tenang dan menyampaikan beberapa kasus generasi yang memang sangat memungkinkan terjadi, dan gurgem menjelaskan statistik ada peluangnya walaupun kecil, berarti tidak pasti salah pola generasi seperti itu, sekarang coba itung saja dengan jumlah penduduk bumi yang sekitar 8 miliar lebih, gak menutup kemungkinan peluang kecil tersebut salah satunya terjadi pada keturunan Ba'alawi
@@ahmadalhusyani8042 ilmiah itu gk ada versiii... pahami lagi apa itu ilmiah jangan asbun kayak gus wafi. metodoligi para ilmuan itu gak hanya berdasarkan subjektifitas individu, banyak faktor dari statistik, filologi, artefak dll. klo bahas ilmiah jangan bawa2 teologi, sekalian aja coba lu ilmiahkan isra mi'raj klo gtu, ya ga bakalan nyambungg, bedakan metodolgi ilmiah ilmuan sama metodologi tradisi kuno.
Pak guru gembul mengajarkan kita untuk merdeka secara pemikiran, terimakasih sudah menyuarakan isi hati kami orang orang pribumi yang masih bermental budak😭
Ini Baru maha guru
Walau dengn terkenal gembul memang sangat gembul ilmunya
Semoga Allah sllu melindungi nya
pola fikir ateis ko d elu elukan wkwkwkwk..... coba aje pake pola fikir ilmiah si gembul bisa2 nabi d anggap ga da sama dia karena tidak da bukti ilmiah dan hanya sebatas kepercayaan wkwkwk...... pola fikir dia nih mirip sperti ateis oten karena mereka tidak mampu menguasai ilmu agama karena pada dasarnya ilmu agama islam yg memiliki metodelogi berbeda dgn akademik, akhirnya si gembol pake jurus ilmiah versi filsafat non muslim ya jelas ga nyambung blok
Apa menit 38.44 guru gembul kalah?
@@qicanachannel4765hidup itu harus jujur
Lumayan ra dapat mata kuliah gratis, eh bayar atau gratis ya.?.
@@qicanachannel4765bukan kalah bang ini emang harus
Diskusi yang bagus, santai dan tidak saling ngotot. Pada akhirnya terserah dari keyakinan masing2 apakah mereka yang disebut habib ini atau habib itu benar2 keturunan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam. Kita tidak bisa memaksa atau menuntut setiap keturunan beliau harus berakhlak baik, contohlah yang baik2 saja dan sesuai Al Qur'an dan hadits.
Rasulullah sendiri bukan orang yang meminta dan bahkan menolak diagung2kan jadi seandainya ada beberapa habib yang kebetulan memang keturunan beliau tapi gila hormat dan harta itu urusan mereka dengan Allah, kita masih bisa belajar dari para ulama dan kyai yang berakhlak baik yang masih banyak sekali di Indonesia ini
Terima kasih #gurugembul atas keberaniannya mengungkapkan fakta-fakta keangkuhan mereka yang selama ini membuat kami resah. Fakta bahwa kita semua mencintai nabi kita, tapi mempertanyakan tindak tanduk dan ucapan mereka menjadi senjata bagi mrk sehingga kami di anggap kafir bahkan tidak mencintai nabi. Naudzubillah. Introspeksi, kapan mrk mau introspeksi?
Terimakasih sudah berani hadir pa guru. Anda 1 1 nya yg gentle man. Tidak seperti yg lain, hanya berisik di kolamnya sendiri. Salut pa guruhh
Salut buat keberanian dan lugasnya pemaparan guru gembul...teruskan perjuanganmu..biar umat islam nkri merasa sejuk..merasa saling mengkoreksi diri
Bravo Guru Gembul, sangat sistematis dalam pemikiran dan pemaparan...sangat paham ttg teoolgi. Baru skrg mengikuti Guru Gembul, dan saya lgs respek!!
Guru gembul sedang memberikan kuliah filsafat kpd anak2 pesantren... Memahami sampai akarnya , ga hanya kulitnya.. Gerbang mnuju islam era keemasan lg. Sprti melahirkan ulama Ibn Khaldun, Ibn Sina dll
Ya maklum filsafat sudah diharamkan😊
@@metafora8478 ilmiah, bukan filsafat, bedakan ilmiah dengan filsafat
Justru filsafat mencakup aspek aspek pengetahuan @@bayyonetta2989
Kuliah ilmiah bukan kuliah filsafat
Harus mulai dengan depinsi kata imiah 😊 kalo ilmiah itu berdasarkan ilmu, kyai imad dan ra berikut gus wafi sudah menggunakan metode yg sama kayanya.. Kalo sama guru gembul blm ketemu nih depinsi nya
Pencerahan yg luar biasa 👍👍👍, trimakasih pk guru
Hormat setinggi2nya buat pak guru yg bersedia hadir. Demikianlah ciri orang yg memiliki pendirian dan keyakinan kebenaran. Tidak ragu utk hadir dimanapun. Dengan begini td saya menyaksikan pun akhirnya cukup memberikan kelegaan. Walupun pd akhirnya kedua belah pihak memiliki dan tetap pd keyakinannya masing2. Kesimpulannya kembali pd pribadi masing2, yg mau mengakui Ba'alawy sbg bagian dr keturunan rasulullah, mangga, sangat boleh bgt. Yang tidak mau mengakui pun dipersilahkan, tdk kemudian menjadi dosa. Yang mengakui dan yg tdk mengakui saya harap setelah ini tetap dan jd bisa ngopi bareng. Toh tidak membatalkan keimanan kita, tdk merusak aqidah kita. Mari semuanya saudara/i muslim kita kembali bergandengan tangan, yg sudah bergandengan lebih dipererat lg. Tujuan kita sama kok, kita pgn ridhanya Allah, kita pengen syafaatnya rasulullah dan mengharap syurganya Allah, saya yakin sebetulnya kita ingin yg terbaik bagi agama dan umat. Mari bersama dlm perbedaan2 yg ada. Jangan biarkan kita dipecah belah. Sebab seperti yg disampaikan pak guru, jgn salahkan yg mecah belah krn memang itu kerjaan mereka. Jgn salahkan syaiton krn ya memang membisikan keburukan adalah kerjaan mereka. Wallahualam.
Semoga yg tidak mengakui ba Alwi sebagai keturunan Nabi tidak di persekusi.
Semoga shat slalu buat guru gmbul,trimaksih untuk penyampaian nya sangat ilmiah dan merasa trwakili dengan penjelasan yg sangat jelas dan masuk akal trimaksih guru gmbul🙏🙏
Semangat pak ... lawan mereka Orang yang merasa paling suci, merasa benar, merasa punya kapling di surga
ini diluar pembahasan ya bro, karena isi diskusinya bukan masalah ini.
lah justru perdebatan ini terjadi kerana kelakuan habib palsu yaman yang merasa dirinya keturunan nabi yang mempunyai kunci surga
Merasa paling suci, merasa benar, merasa punya kapling di surga, itu mah kelompok Wahabi ,
Ente wahabi ya 😂
@Timmendunia-11matamu picek? Kupingmu tuli? Kalo kabib orasi kan begitu isinya dongeng halu, merasa paling mulia, dan ngaku ngaku..ga perlu mikir asal kamu dengar dan liat kabib pst kamu bisa nilai, lain halnya kl kamu 1 spesis
saya dari jawa tengah,salut atas apa yg diungkapkan pak guru gembul mewakili kami semua.
Keren Pak guru Gembul. Anda Gentleman.
Walaupun saya di pihak RA dan berpaham berbeda dengan Anda, tp saya Apresiasi besar untuk pemikiran dan penyampaian cerdas anda 👍🏻💐
Sy jga apresiasi pak guru yg logis..walo tetep ngga percaya habib itu duriyah nabi muhammad Saw.trimakasih pak guru gembul dan kyai imad.udh mencerdaskan bangsa ini.
@@SugitoSugito-wb1iz silahkan. Karena kepercayaan itu hak anda dan hak masing-masing individu. Tp, saran saya anda bisa nonton video terbaru dari RA, dengan pikiran terbuka dan Universal (jika memang tujuannya adalah Ilmiah tanpa tendensi dan intervensi/phobia dan semacamnya). 🙏🏻
@AndridanJuwitaBetul. Tp bagi saya pribadi, cerdas itu relatif.
@AndridanJuwita Nah itu pun bagi saya juga kesalahan berpikir. Apakah anda mengira memperoleh suatu informasi bisa didapat dengan cara merenung saja tanpa literasi? Dari poin simpel dan sesederhana itu saja sudah terlihat bagaimana pola pikir anda.
Tp saya maklumi, mungkin memang sudut pandang kita berbeda, sebagaimana diskusi RA dan Guru Gembul, ujungnya hanya seperti debat kusir karena beda pemahaman. Muslim itu muaranya bukan hanya di bidang Science dan saintis, tp juga di Teologis, sedangkan gugem hanya memaksakan di ranah itu saja. Sama seperti yg lain, yg beda pemahaman. Lebih² yg (Mohon Maaf) Non Muslim.
@AndridanJuwita Bagi kami itu penting.
Nanggepin tulisan anda itu gimana ya.. Simpelnya gini dah, selain Nabi, tidak ada yg Ma'shum, dan Ba Alawi itu bukan cuma segelintir yg anda tau. Analogi mudahnya begini, Institusi Polri itu sangat baik, ia adalah wadah yg bertugas untuk mengayomi, melindungi dan berbakti untuk negara, tp Apakah anda bisa menjamin bahwa seluruh orang dibawah naungan itu tidak ada yang nyeleneh? atau sebaliknya, apakah anda menjamin tidak ada yg baik samasekali? Sebagaimana rakyat Indonesia lainnya, anda sukanya menggeneralisir suatu hal pada sudut pandang anda saja. Dan itupun juga termasuk cacat logika.
Dan setau saya sejauh ini, sosok yg selalu disebut-sebut gugem di pembukaannya itu ya saya akui memang keras, tp kerasnya itu objektif loh.. bukan asal²an marahin orang apalagi bunuh orang😅, kerasanya cuma bagi yg salah² saja. Jadi, klo ada yg g terima, perlu dicurigai itu..
Nih.. baru kerennnn, islam tuh seperti penuh dengan dialog dan argument untuk membangun, mengkritik, mengoreksi, dan mempererat silaturahmi.. penuh dengan akademis
Membahas "Ilmiah" aja Pihak RA gak paham dan gak bisa menjelaskan.
Bener kata Pak Guru, kalo masalah "Kepercayaan" silahkan saja. Saya juga ikut memberikan "keleluasaan" Monggo.
Tapi, kalo Soal "Ilmiah" memang lebih condong ke pa Guru. Pihak RA cuma ngotot doang. Menang ngotot. Kalo isinya mah nol. Gak ada.
😂😂😂RA ITU CUMA AHLI DONGENG MAYORITAS DAN DONGENG NYA HANYA MENINGGIKAN GEROMBOLAN MEREKA BAHKAN DONGENG NYA LEBIH HEBAT DARI NABI SENDIRI,KEMUDIAN RA DIAJAK ILMIAH LAH....MANA ADA RA PAHAM ILMIAH
UDAH JELAS BAHWA TEST DNA DI PERCAYA MAYORITAS UMAT MANUSIA UNTUK MENENTUKAN NASAB LAH MALAH DI HARAM KAN OLEH RA 😂😂😂 KAN KOCAK GEROMBOLAN RA
Di menit 43 sekian. "Ilmiah pa gugem malah dikatakan berbeda."😁
Apalagi si wafi ya songong banget 🗿😂
@@As_bennyjadi balawi kan harus tolol dulu bro syaratnya
Kayak mas wafi gitu ya
Saat kau bilang "DEMI ALLAH KAMI MENCINTAI NABI" Kalimat itu membuat bergetar dalam dada 😭😭😭
Apresiasi yang setinggi tingginya utk pak guru, sudah mewakili keresahan keresahan kaum muslimin di Nusantara ini.
Apa yg mengerutu di pikiran sy sudah tersampaikan dari semua yg lisan pa guru ungkapkan dengan intelektual dan fenomenal yg awal muncul menyala viral yg membuat masyarakat naik turun mahabah. Nb : jd tau mana yg oknum dan asli namun smoga tanpa mengurangi cintanya kepada junjjngan nabi besar rasullah saw dan juriahnya yg sesuai akhlak dan prilakunya 🎉❤
Alhamdulilah gugem sudah menyampaikan apa yg jd unek2 ati selama ini..tentang habib 2 ..semoga makin tercerahkan..menyusul tentang makam2 palsu....
banyak juga yg masih gak paham sama diskusi ini. bukanya memuji keilmuan masing masing, kebanyakan hanya mencela dan merendahkan. setau saya di islam mencela dan merendahkan seseorang dosanya besar.
Pak guru keren,berani, lugas,tegas,percaya diri,tenang, rileks,salut, terimakasih pak guru
Banyak yg tdk fokus pada moderator nya,,, Pk Fikri Sahab.
Saya amati beliau orang hebat, sangat imbang menyikapi jalan nya perdebatan, walau beliau utusan dari Ba lawi
gus wafi punya pengalaman debat dari grup apologet muslim, dia ingin mnggiring/membalik ucapan gurgem ttg objektif & subyektif tapi tetep ga bisa. 😂😂.. karena klau bicara soal ilmiah maka benar sperrti perkataan gurgem..
Gemes lihat si Wafi memahami arti ilmiah aja salah
@@videopribadidrgloss1321
😀😀
Baru tau bro ya....
Ya begitulah Wafi...yg menurut kebanyakan para akademisi...Wafi hanya pinter bernarasi tanpa d sertai banyak sumber dan data yg valit... Tapi sudah merasa ho oh...
Yah mudah2an kita semua selalu d beri semangat untuk selalu belajar dan belajar...
bisa dilihat oleh para santri dan ulama besar ahlu sunnah wal jamaah, bahwa statmen ataupun pemaparan ataupun ilmu guru gembul ini berbahaya karna bersifat liberalisme dan ilmu nya tidak berdasarkan 12 fan ilmu ahli sunnah wal jamaah. sepertinya dia tidak pernah mengkaji ilmu 12 fan,
saya sangat prihatin dia mengaku ustadz dan guru agama tapi dia tidak memilki ilmunya bahkan dasarnya 5 fan,dia menggunakan ilmu barat untuk mendebat ilmu syar'i,
kalau orang awam mungkin melihat guru gembul ini ilmiyah karna dia mencampurkan ilmu falfasah yang sangat bathil dengan ilmu yang tdak tidak mengerti ilmu syara
tapi kalau kami para santr jujur saya lulusan lirboyo prihatin dengan banyak ulma yang mencampur adukan ilmu liberal dan ilmu ahlu sunnah wal jamaah
@@muhammadfadlanimani5831ya memang benar perkataan mu...karena kamu itu aliran takiyah Syi'ah 🤪😂😂😂
@@muhammadfadlanimani5831 sejak kapan guru gembul jadi ustad n guru agama.. Cara mencari info saja sudah keliru n sembrono
Jika cara mencari data n info yg terkonfirmasi saja keliru.. Trus bagaimana bisa memahami hal selanjutnya.. Parah 😅
Jika bicara metode ilmiah hrs pke dari islam ya konyol 😅 .. Yg benar data dari manapun itu bisa saling cros chek
Misalnya ada sarjana teknik dari Jerman contoh BJ Habibie trus km tdk mau mengakuinya gitu.. Klu lulusan Yaman atau Palestina baru percaya.. Koplak 😅..
Ini bicara ilmiah tong.. Sekali lg ilmu ILMIAH... hadew
Masyallah.. Bpk Guru gembul sangat Tegas,pemberani sekali walau datang sendirian dan omonganya itu loh.. Masyallah jauh dari kata Munafik
Simak dengan akal deh omonganya si gembul 😂 ngakak
Klu saya g percaya pd gembul
@@najibahnajibah9526 dia Haqul yakin dgn prespektif dirinya sendiri 😄 merasa benar
kok komennya rasa2 template ya beli di toko sebelah, komen dan like
sy ingin daftar jadi bazer . tapi syaratnya harus dunggu . akhirnya saya gak lolos jadi bazer 😂 . RA orang berilmu beda kelas sama pak gembul 😂
Setelah nonton video ini, wajar Guru Gembul seperti seorang guru yg sedang memberikan pencerahan kepada para murid yg ternyata tidak tahu apa itu yg dikatakan *iLMIAH*.
Trimakasih GUGEM, sudah mewakili suara kami. Engkau pahlawan utk hal ini, Gugem🙏👍🇸🇬
Saya pikir juga begitu..kyak ngajari muridnya
Pak guru bisa membedakan mana ranah kepercayaan dan ilmiyah, juga tetap konsisten pada pembahasaan ilmiyahnya, walaupun diseret ke pembahasan kepercayaan tapi pak guru tetap kembali pada jalur ilmiyah, tema disini kan membahas seputar ilmiyah. Keren sekali pak guru.❤
salut, keren, apresiasi besar untuk pak guru , menyampaikan definisi ilmiah dan diskusi ilmiah ditempat yang mungkin menolak berpikir secara ilmiah, ayolah berpikir saintifik seperti zaman abbasiyah dengan peradaban maju bukan menolak dan membantahnya, jangan berpikir mistik yang membuat peradaban mundur.
Apakah anda tidak percaya pada hadits??? Karena dalam periwayatannya sama sekali tidak ilmiah!!! Dan metodenya juga merupakan tradisi orang-orang zaman dulu!!!
@@wisnuchannel5667 hey bung para imam hadits pun menggunakan metodologi ilmiah untuk memastikan datang dari sumber yang valid dan kredibel, bagaiman bisa jadi tidak ilmiah.
@@DEMENTOR-g6p lohhhh, imam Bukhari dengan nabi aja jaraknya 3 abad. Bagaimana imam Bukhari bisa kenal dengan para rawi yang jaraknya terpaut ratusan tahun?? Dan dalam penyelisihan hadits juga menggunakan metode-metode yang dibuat oleh manusia!! Bukan berasal dari nabi!!
Guru gembul mengatakan ilmu nasab sama sekali tidak ilmiah, karena metodenya merupakan tradisi orang-orang dahulu yg berdasarkan subjektifitas orang masa lampau. Padahal posisi hadits juga sama!!!
@@wisnuchannel5667 ada beberapa poin yang harus dipahami
1. Perbedaan Ilmu Hadits dengan Ilmu Nasab
- Ilmu Hadits:
Ilmu hadits memiliki metodologi yang sangat ketat dan ilmiah dalam Islam. Meskipun metodenya dibentuk oleh manusia, tujuannya adalah untuk menjaga otentisitas. Imam Bukhari, misalnya, menggunakan berbagai syarat yang ketat untuk memastikan keabsahan riwayat hadits, seperti *sanad* (rantai perawi) dan *matan* (isi hadits).
- Rantai perawi harus terdiri dari individu-individu yang terpercaya (tsiqah) dan memiliki karakter yang baik serta tidak pernah terbukti berbohong.
- Selain itu, ilmu *jarh wa ta'dil* (kritik terhadap perawi) dikembangkan untuk menilai kelayakan seseorang sebagai perawi.
- Ilmu Nasab:
Berbeda dengan ilmu hadits, ilmu nasab lebih cenderung berbasis pada tradisi lisan yang seringkali sulit diverifikasi secara ilmiah dengan metodologi seperti dalam ilmu hadits. Dalam banyak kasus, ilmu nasab tidak memiliki rantai periwayatan yang ketat dan verifikasi yang sama seperti yang ada dalam ilmu hadits. Karena itu, penilaian objektivitas terhadap nasab sering kali lebih subjektif dan rentan terhadap penambahan cerita atau ketidakakuratan.
Metode ilmu hadits dikembangkan dengan standar yang sangat ketat untuk memastikan keabsahan dan otentisitas, sehingga lebih ilmiah dibandingkan dengan ilmu nasab yang lebih bergantung pada tradisi lisan tanpa sistem verifikasi yang seketat ilmu hadits.
Jarak Imam Bukhari dengan Nabi
- Imam Bukhari memang hidup sekitar tiga abad setelah Nabi, tetapi dia tidak langsung berhubungan dengan para perawi terawal. Dalam menyusun hadits, Imam Bukhari dan ulama hadits lainnya mengandalkan rantai periwayatan (sanad), di mana mereka memastikan bahwa setiap perawi dalam rantai tersebut dapat dipercaya.
- Imam Bukhari mengumpulkan hadits dengan bertemu banyak ulama yang telah mendengar dari ulama sebelumnya, sehingga rantai periwayatan hadits dapat ditelusuri dengan jelas dari Nabi hingga perawi terakhir.
- Proses ini berbeda dengan ilmu nasab, yang sering kali tidak memiliki sistem rantai periwayatan yang dapat diverifikasi.
Jadi Meskipun jarak Imam Bukhari dengan Nabi ratusan tahun, ilmu hadits memiliki metodologi verifikasi rantai periwayatan yang sangat ketat, di mana setiap perawi harus memenuhi syarat yang jelas, berbeda dengan ilmu nasab yang lebih mengandalkan tradisi tanpa standar ilmiah yang setara.
3. Metodologi dalam Ilmu Hadits Dibuat oleh Manusia
- Meskipun benar bahwa metode verifikasi hadits dikembangkan oleh manusia, metode ini didasarkan pada prinsip-prinsip yang diambil dari ajaran Islam, seperti pentingnya kejujuran dan verifikasi informasi. Ilmu hadits bukan hanya hasil dari tradisi semata, melainkan sistem yang dirancang untuk memastikan bahwa ajaran yang sampai kepada umat Islam tetap murni dan tidak tercampur dengan kebohongan.
- Selain itu, bukan semua hal yang dibuat oleh manusia itu berarti salah atau tidak ilmiah. Banyak disiplin ilmu yang dibangun oleh manusia dan tetap dianggap ilmiah karena metodenya yang ketat dan logis.
Meskipun metode ilmu hadits dikembangkan oleh manusia, sistem ini berdasarkan prinsip-prinsip Islam yang ketat dan dirancang untuk menjaga keaslian ajaran Nabi. Hal ini berbeda dengan ilmu nasab, yang kurang memiliki verifikasi ilmiah yang sama ketatnya itu yang jadi poin penting debat pembahasan ini.
- Ilmu hadits memiliki metodologi verifikasi yang jauh lebih ketat dan ilmiah dibandingkan ilmu nasab, yang lebih mengandalkan tradisi tanpa standar ilmiah yang jelas.
- Imam Bukhari dan ulama hadits lainnya menggunakan rantai periwayatan yang diverifikasi secara ketat, sehingga jarak waktu dengan Nabi bukan masalah besar, karena keabsahan perawi dijaga dalam setiap rantai.
- Hanya karena metode dikembangkan oleh manusia, bukan berarti metodenya tidak valid, terutama jika metode tersebut dirancang untuk menjaga integritas dan otentisitas seperti dalam ilmu hadits.
@@wisnuchannel5667 ada hadist soal jangan berlebihan pada sesuatu juga mukibbin mah gakan pernah denger, yg didenger cmn bacot kabib
Ini kenapa Guru Gembul cuman ngajuin 1 syarat bisa di rekam live.. Terimakasiih Guru Gembul dan RA (diluar wafi). Sekarang umat bisa menilai.
Wafi Al Jongosi gak dianggep sudareee ? wkwkwk
Pihak rabithah live juga kak
Udah cukup, diskusi RA dengan gugem ini udah cukup untuk dinilai... kesimpulan saya sih : BAALWI UDAH RUNGKAD... 😂
@@Mr.Heartach itu mah udah pasti kan ada di surat RA. Bahkan maunya diskusi tertutup, Direkam RA doang. Guru Gembul antisipasi, bisa aja diedit/dipotong2 rekamannya.
@@tesladeathray8198 Statemen Gugem : Wafi keturunan ke berapa? 😅😅
Pak guru sangat menyala, panggung posision 75% buat pak guru, langsung potong pohon dari akarnya.
Pak Guru cocok menjadi guru 10 pemuda terbaik buat mengguncang dunia
RESPECT dengan GURU GEMBUL.walaupun sy disisi RA tapi sy salut dan respect dengan guru gembul yg gentleman dan menunjukkan itikad yg baik untuk berdialog dgn hadir berdiskusi dgn RA.apapun dialektika yg terbangun di dalam tapi ini merupakan teladan yg baik..Bravo pak GURU GEMBUL
Berani gk debat diluar kandang
@@BaehakiBaehaki-w5q contoh org2 spt anda yg main kubu2 an ini yg mecah satu sama lain
@@MoirryStation balawi yaman kontoolll
@@MoirryStation mantab mukibin
@@MoirryStation cuma diajak debat di luar kandang dongoo bukan kubu kubuan.. contohnya di MUI atau tempat tempat yang ga memihak kedua belah pihak
Keren Keren kedua belah pihak narasumber mensajikan diskusi yang cerdas dan beradab, selamat juga kepada moderator dan jama'ah RABITHAH ALAWIYAH yang menjaga untuk tetap kondunsif, berilmu dan beradab semoga ALLOH mengangkat derajat kalian semua, aamiin
Setidaknya saya bisa mengkritik mereka tanpa takut kualat🎉🎉🎉 terimakasih kh Imaduddin
Ya gak kualatlah karna kita beda agamaa😂😂, aku Islam kamu oten 😂😂
@@mutiarakamilah7941Habib Thomas Riwu Assegaf pendeta Kristen
Guru gembul kasi kuliah umum tentang metodologi ilmiah itu pentingnya kita kuliah ya tmn2😅
@@IrwandiAceng bukan masalah kuliah nya, metode ilmiah itu metode paling dasar objektif sedangkan gus wafi bukan metode ilmiah gus wafi itu metode yg sudah di atas nya ilmiah, agama itu di atas nya ilmiah, kesalahan gus wafi atau RA itu di memberi judul ilmiah tp malah menggunakan metode agama yg memandang dengan objektif dan subjektif, kalau aturan nya ilmiah yaa gunakan yg objektif aja
@@takoyakiboys5175
Hehehe..
Kamsudnya kek mana masbro, metode agama DI ATAS metode ilmiah..?
😇
Luar biasa penjelasan metode ilmiah Sang Guru Gembul
Semakin luar biasa kekaguman saya dengan gugem... Cara berfikikirnya benar2 bisa dijadikan panutan
Guru Gembul bercita-cita generasi muda NKRI harus berpikir kritis spy bisa maju dan jaya.Tidak terbelenggu hal2 teologi menyimpang.
guru gembul ga kasih teori yang dia jadikan dasar, dia cuman ngomong statistika padahal kita tau statistika itu cuman alat buat analisis tapi kan dasarnya teori kuantitatif seperti efektivitas, pengaruh, dan statistika itu menguji sampel bisa random sampling dll, metodologi itu bisa kuantitatif dan kualitatif, ada post positivist ada positivist, makanya guru gembul juga salah kalau melihat sesuatu itu cuman dasarnya kuantitatif, gua berbicara secara berimbang disini ya. kayak gua buat skripsi aja bisa pakai metode wawancara itu kan dasarnya kepakaran dan ada analisis subjektifitas tetapi didasarkan keilmuannya. Makanya guru gembul itu sebenarnya salah karena ini bukan lah metode matematis ataupun ilmu pasti, kalau ilmu pasti diuji pakai ilmu pasti, kalau ilmu nasab kan dasarnya kualitatif maka bisa didasarkan pada metode wawancara
@@averussina476ada beberapa poin saya ga nyalahin situ juga sih..
Ada perbedaan antara metodologi kualitatif dan kuantitatif serta penerapannya pada ilmu nasab dan analisis ilmiah:
1.Pemisahan Metodologi Kualitatif dan Kuantitatif
- Statistika: Seperti yang disebutkan dalam argumen, benar bahwa statistika adalah alat analisis dan dasarnya adalah metode kuantitatif. Namun, kritik Guru Gembul terkait ilmu nasab mungkin terkait dengan kurangnya standar pengujian yang objektif dalam verifikasi silsilah, yang seringkali hanya didasarkan pada tradisi lisan.
- Metode Kualitatif: Metode wawancara dan analisis subjektif memang digunakan dalam penelitian kualitatif, tetapi kualitatif pun harus memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat diukur. Wawancara tidak bisa hanya bergantung pada opini tanpa ada metode yang jelas untuk memastikan kebenarannya. Dalam konteks ilmu nasab, tradisi lisan tanpa verifikasi yang ketat bisa rentan terhadap kesalahan atau pengaruh subjektivitas.
Guru Gembul tidak salah mempertanyakan ilmu nasab jika dia melihat adanya ketidaktepatan dalam metode verifikasinya. Ilmu kualitatif, termasuk wawancara, tetap harus didukung oleh metodologi yang jelas dan terukur, sementara ilmu nasab lebih cenderung rentan terhadap subjektivitas tanpa standar verifikasi ilmiah yang kuat.
2. Perbandingan dengan Ilmu Pasti
- Argumen bahwa "ilmu pasti diuji dengan ilmu pasti, dan ilmu nasab adalah kualitatif" adalah pernyataan menurutku kurang akurat. Walaupun benar bahwa nasab lebih kualitatif, itu tidak berarti ia bebas dari evaluasi ilmiah. Dalam banyak penelitian ilmiah modern, bahkan kajian sejarah, tetap ada metode verifikasi data yang ketat, misalnya dengan bukti fisik atau dokumen.
- Dalam kasus nasab, sering kali informasi yang didasarkan pada tradisi lisan saja rentan terhadap perubahan dari waktu ke waktu tanpa adanya dokumentasi atau bukti empiris yang mendukung.
Meskipun ilmu nasab bersifat kualitatif, penting untuk diingat bahwa tidak semua metode kualitatif bebas dari evaluasi ketat. Jika tidak ada bukti empiris atau verifikasi yang objektif, validitas ilmu tersebut bisa dipertanyakan.
3. Ketidakcocokan dengan Metodologi Ilmiah**
- Banyak orang beranggapan bahwa karena nasab berakar pada tradisi lisan, ia tidak perlu diuji dengan metode ilmiah. Namun, jika tujuan diskusi adalah untuk menentukan kebenaran secara objektif, bahkan tradisi lisan harus diuji dengan standar keilmuan tertentu untuk memastikan keakuratannya.
- Misalnya, dalam sejarah modern, peneliti menggunakan bukti fisik seperti manuskrip, artefak, atau dokumen resmi untuk memverifikasi narasi sejarah. Jika ilmu nasab tidak memiliki standar verifikasi yang serupa, maka klaim yang dibuat bisa dianggap tidak cukup ilmiah.
Jika tujuan adalah untuk menentukan kebenaran secara ilmiah, ilmu nasab harus memiliki standar verifikasi yang dapat diukur, seperti yang terjadi dalam metode sejarah atau antropologi modern. Mengandalkan tradisi lisan tanpa verifikasi empiris melemahkan validitas klaim yang dibuat.
4. Argumen Tentang "Guru Gembul Salah"
- Kritik terhadap Guru Gembul yang dianggap terlalu mengandalkan metodologi kuantitatif sebenarnya bisa dikembalikan dengan menekankan bahwa keilmuan, baik kualitatif maupun kuantitatif, harus memiliki standar objektivitas. Guru Gembul mungkin berusaha menunjukkan bahwa ilmu nasab kurang memiliki standar objektivitas tersebut, yang menjadikannya rentan terhadap kesalahan.
- Pendekatan kualitatif pun tetap membutuhkan verifikasi, meskipun dengan cara yang berbeda. Dalam ilmu sejarah, misalnya, metode kualitatif seperti wawancara atau studi literatur tetap harus diverifikasi dengan bukti-bukti pendukung.
Jadi Kritik terhadap Guru Gembul tidak sepenuhnya tepat karena ia mungkin hanya menekankan pentingnya objektivitas dan verifikasi, sesuatu yang memang kurang diterapkan dalam ilmu nasab yang cenderung subjektif. Metode kualitatif tetap membutuhkan verifikasi yang jelas untuk dianggap sahih.
Intinya
- Metode kualitatif, meskipun subjektif, tetap membutuhkan standar verifikasi yang ketat agar hasilnya dianggap valid. Dalam ilmu nasab, kurangnya standar verifikasi ini membuat keilmiahannya diragukan.
- Kritik terhadap Guru Gembul terkait terlalu mengandalkan kuantitatif mungkin kurang tepat, karena objektivitas tetap diperlukan dalam segala jenis metode ilmiah, termasuk yang kualitatif.
- Tradisi lisan, tanpa adanya dokumentasi atau verifikasi empiris, tidak bisa dianggap sepenuhnya ilmiah, terutama jika kita berbicara tentang keakuratan sejarah atau nasab.
Ini bisa menjadi pendekatan yang kuat untuk "skak" dalam diskusi tersebut.
@@averussina476Guru Gembul berfaham liberal, menolak ilmu dan menyesatkan😅
Kang Imad & Guru Gembul kita nobatkan sbg BAPAK PRIBUMI indonesia, setuju?
Ini sama sekali bukan masalah pribumi atau tidak.. itu sama sekali bukan substansinya. Ini masalahnya adalah ada orang yang ngaku keturunan nabi namun secara ilmiah tidak bisa d buktikan. Cerdaslah dikit saudaraku... meskipun anda dan saya ada d pihak yg sama, tapi harus d akui, org2 seperti anda ini punya kecenderungan memecah belah karena dangkal ilmu. Mari fokus pada substansinya saja.. andaipun mereka bukan turunan nabi, mereka masih saudara seiman kita. Jangan sampai islam yang rahmatan lil alamiin anda bikin jadi agama lokal nusantara.
Terimakasih banyak pak guru gembul telah mewakili rakyat indonesia agar tercerahkan dan berakal sehat..sehat selalu pak guru🙏
Terima kasih untuk Rabithah Alawiyah telah mengadakan kelas untuk pak guru mengajar
Disini pak gugem terlihat seperti bung rocky gerung ... Yg selalu berani tampil independent tanpa pasukan/ organisasi tertentu tapi dgn kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual yg dimilikinya...
Nahh lu tau😂😂
@@Arless1 gw gitu loh 😎😃
RG....pemikir cuma asumsi
@@NurilAkson tapi yg terpenting beliau argumennya logis untuk mengevaluasi berbagai pandangan. kemudian bisa teruji konsistensi dan validitasnya... 😁
Rg itu kebnyakan mengunakan teologis...bukan ilmiah....
Ya ampyun😢
Dari video ini kita tau pentingnya banyak belajar daripada banyak ceramah 😊 terimakasih guru gembul
pk guru semakin di depan..terimakasih untuk pak guru gembul
Mantap pak guru.... lanjutkan untuk memerdekakan rakyat dr perbudakan spiritual dan pengkultusan individu dgn atas nama
Salut..berani mempertanggung jawabkan apa yg dikatakan..
Dan terbukti RA porak poranda 😂😂
Terima kasih atas ilmu yang dipaparkan pada debat kali ini kepada pihak yang terkait terutama pak guru gembul ,dan yang lainnya. Saya jadi nambah ilmu baru, terutama yang bisa saya ambil adalah jangan mencampurkan ranah kepercayaan, atau keimanan dengan ranah ilmiah. Contohnya mungkin ketika dihadapkan pada pertanyaan tatacara sholat, meyakini Nabi Muhammad SAW, dan Percaya terhadap Allah SWT adalah Tuhan yang maha esa itu masuk ke ranah keimanan. Sebagai seorang muslim kita harus percaya ,atau mengimani karena itu yang diajarkan ,dan ada dalam Al-Qur'an, dan Hadist. Kitab Al-Quran sendiri sudah terjamin kebenaran-Nya oleh Allah SWT, dan untuk dari Hadist itu kita bisa lihat dari riwayat hadist tersebut ,dan kesahihan hadistnya yang pasti sudah melewati proses yang sangat ketat oleh para ulama terdahulu maupun sekarang. Sedangkan untuk yang didiskusikan kali ini adalah mengenai nasab dari sisi ILMIAH, dari nasab sendiri sepengetahuan saya tidak dijelaskan secara rinci dari Al-Qur'an, sunnah, dan hadist mengenai siapa - siapa saja orang kebawahnya. Jadi ada kemungkinan seseorang yang menyusupkan nama - nama tertentu ke silsilahnya untuk alasan apapun itu karena memang itu memungkinkan, dan tidak ada prosedur yanng begitu ketat ,apalagi catatan tersebut malah sempat hilang pada beberapa jaman. Ditambah lagi orang yang mengaku mempunyai nasab itu tidak mencerminkan ,atau malah menggunakan kartu nasab tersebut untuk berbuat semena - mena dan membuat statement yang bisa dibilang cukup tidak masuk akal. Oleh karena itu banyak orang yang resah akan hal tersebut, akan tetapi tidak bisa mengkritik ,atau berbuat apa - apa karena dalam lubuk hati mereka, mereka menghargai orang - orang yang mereka anggap adalah keturunan Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu ketika sekarang orang - orang mencoba mencari asal - usul mengenai nasab tersebut seharusnya menurut saya pendapat orang - orang tersebut patut dipertimbangkan, apalagi jika memiliki bukti, dan nasab ini juga bukan ilmu yang saklek, atau bukan yang tidak bisa di ganggu gugat. Terutama sekarang ada teknologi yang bisa membuktikan kebenaran tersebut dengan DNA, tetapi kenapa tidak dilaksanakan?? alih - alih malah diharamkan. Menurut saya yang sebagai masyarakat awam itu adalah hal aneh. Segitu saja yang bisa saya sampaikan maaf kalau ada kata - kata saya yang salah. Semoga permasalahan ini tidak berlarut - larut dan membuat muslim terpecah belah, karena ingat sebagai sesama muslim kita bersaudara, dan sebagai warga indonesia kita tetap bersatu demi membuat lingkungan dan masyarakat menjadi lebih baik.
Sangat respect dg diskusi ini, terutama Bapak yang tengah sangat menghargai kritik.
Menarik dan saya suka, karena di dalam video ini isinya orang-orang dengan Akhlakul Karimah. Barokalloh fikum...
Ini sebenernya layak masuk kategori debate of the year.
Keren pak guru, berani menyampaikan berani duduk bersama 🔥🔥
Guru gembul gentle, tapi yg buat tesis malah gak datang 😂😂 pdhl dia yg nantang2 debat😅😅
@@sultanmurad2190 Lagi liburan bang katanya wkwkwk padahal dikandang sendiri masih panik😂
@@sultanmurad2190seminar IUN semarang ada lagi..yuk pada datang yuk..
Komen ter tolol ga nyambung lol @@sultanmurad2190
@@sultanmurad2190lbh gentle tu narasumber dr RA sendiri, bkn jongosnya. Emamg gj ada ilmu ya? Ohiya... ilmu nya cm dawir ama dongeng ngibul 😂
Kirain bakal "ingah-ingih" guru gembul.tapi ternyata sangat luar biasa lebih dari ekspektasi.👍👍👍👍
Semoga semakin mencerdaskan anak-anak Indonesia,lewat sudut pandang/perspektif yg berbeda dalam memahami masalah.😊
Ada 3 point permasalahan yang belum terjawab oleh pak guru gembul,
-Agama yang dipercayai ilmiah secara objektif,
Beliau baru memberi satu contoh, itupun belum gamblang, karena artefak adalah dari kabar.
-Pak guru gembul memberikan paparan statistika keturunan manusia dalam kurun 1500tahun harusnya adalah 78 turunan dll.
Namun belum ada contoh claim bangsawan manapun yg persis dengan statistika tersebut.
-Bahkan pak guru gembul belum menjelaskan bagaimana teknik itu bisa menghasilkan jumlah sekian?.
Apa menit 38.44 guru gembul kalah?
@@simpeltutor7412belum terjawab emg mungkin itu bukan inti permasalahannya ya, bukan benang merah yang mau di diskusikan.
Intinya "membedakan ilmiah dan kepercayaan". Itu dulu aja.😁
@@simpeltutor7412 kalo pihaknya udah kalah beginini,copas dimana² dijawab ga respon. Supaya yg baca merasa GG bodoh aja. Sebanyak apapun copas yang lu buat yg dukung lu ttep mukibin gaada yg lain
@@simpeltutor7412statistik itu gampang dinalar sekarang cara mudahnya dalam 100 thn berapa generasi yg bisa dihasilkan manusia berapa maksimal nya berapa minimalnya.. dari itu bisa di kalkulasi berapa rata rata generasi manusia dalam 100 tahun.. misal 4 generasi sekarang itu 15 abad setelah nabi berarti 15 x 4 = 60 berarti harusnya habib Rizieq keturunan ke 50 sampai 60
Sekarang kita coba ke h Bahar beliau mengaku ke 28 29 34 37 ok kita coba ke keturunan ke 37 bayangkan 37 sebagai rata rata generasi manusia selama 15 abad 37 : 15 = 2,5 berarti rata rata Baalawi punya keturunan pada umur 43
3 tokoh kt ini memang keren. Diskusinya sangat elegan. Gak ada otot2an, gak ada air minum dituangkan ke muka lawan. Semuanya pegang prinsip: Lawan berbeda pendapat, adalah kawan dlm berpikir. Berbagai sudut pandang pemikiran, akan memperkaya khazanah pemikiran.
Menurut sy Guru Gembul sdh level prof pengetahuannya, yg 2 msh setingkat S1..
Kayanya perlu ngobrol dan nanya soal nasab ini ke Guru Gembul nih, karena sayapun bingung saya di pihak netral perihal nasab (*karena emang 100% total ga ngerti perihal nasab) tapi ditarik kesana kesini untuk membela salah satu kubu.
Padahal prinsip saya kalo ada seorang habib yang bertentangan dengan Hadist dan Al-Qur'an ya nggk usah dipercaya si habib itu, sedangkan kalo pihak yang gapercaya nasab habib ada yang mengajarkan hal yang bertentangan dengan Hadist atau Al-Qur'an ya juga jangan di ikuti pendapatnya tersebut.
Allah 'Azza wa Jalla memberikan pikiran dan akal pada manusia agar manusia tidak fanatik buta pada tokoh/manusia lainnya.
Ya pada akhirnya pengetahuan ditafsirkan sesuai subjektifitas masing,dan yg agendanya buat ujaran kebencian kpd habib dan ujung2nya bikin opini agama itu usang, tpi yg serang cuman islam agama lain malah dipuji2, tujuannya buat mecah suara islam di politik,😂
@@MarcelRadhival coba bang ngobrol sama guru gembul bertukar pikiran aja
Bang marcell saya mengidolakan anda saat memberantas dukun karena berkat anda saya jd gak percaya dukun,tapi untuk mertua dan istri saya mereka masih percaya dukun.
Saya juga heran knp cewek cewek/kaum hawa susah sekali di kasih tau.
@@uahariwang9334kakak perempuan gw juga msh percaya begitu2 bang, anaknya rewel malah mikirnya ada yang ngirimilah ada yang gangguin lah, ujung2nya ke tempat yang katanya 'orang pinter' sudah saya ksh tau ke dokter specialis anak malah kaya ngeremehin
Nach
Saya sering nonton guru gembul tapi blm subscribe,sekarang saya subscribe,pemberani dan tangguh guru gembul🙏
Dunia akhirat semoga Alloh selalu melindungi njenengan sekeluarga pak guru 🤲🤲🤲
Dari sini, kita bisa lihat tingkat keilmuan pak guru, luar bias panutan .... 🎉🎉🎉🎉
Sangat tidak netral sih, guru gembul diserang argumen banyak orang. Gw masih percaya sama ideologinya guru gembul sangat masuk akal ❤
😂
ngakak ah playing victim😂
Pemuja habib kejang2 aowkwkwk@@balbalan8917
@@darkjokeshistori PERTANYAANNYA ADALAH, KALAU TIDAK ILMIAH ITU APAKAH SUDAH PASTI SALAH?
Tapi lebih respect guru gembul saya, salut banget berani datang daripada si Imad alkaburi
keren.........ini baru diskusi,,,,
mantap Habib...mantap pak guru...
saling terbuka tanpa mengedepankan kekerasan, caci maki makian sepeti oknum yg kadang menindas dan suka mencaci akhirnya viral.
semoga kita semua medapat rahmatnya, karna kepercayaan yg kita anut "rahmatan lil alamin".
Mantap Guru.....
Gda yg bsa mengimbangi kecerdasan dari pihak sana
Pas banget lengkap sudah
NU memang kaya akan ilmu cerdas
Ahli Nasab
Ahli Pilologi
Ahli DNA
Ahli filsapat dll
Jadi keinget pas baca buku sejarah kemerdekaan,,ada yang berjuang memerdekakan indonesia dan ada yang menjadi kaki tangan penjajah..kira kira seperti itulah
Terima Kasih
GURU GEMBUL
Salam Hormat dari Orang Indonesia pribumi yang diajar oleh guru-guru pribumi
Guru Gembul jadi Menteri Pendidikan...jooss... Utk kemajuan pendidikan Indonesia... 👍👍
Gak bakal
@@eiriknara1013 eitss masuk partai dulu, atau jadi timses ups
Mana bisa bliau kmaren lebih pro Ganjar, Jokowi anak beranak abis dikulitinya
Ini si guru gembul mengatakan bahwa sebagian besar ajaran agama islam adalah subjektif alias tdk ilmiah,, yg lucu waktu si GG diminta utk menyebutkan dari mana GG tahu klo rasulullah itu ada, trnyta jawabanny jg subjektif,,
Awalny GG bilang dari surban rasulullah tapi waktu dicecar lg jawabanny bukan surban maksudny😂😂
Jawaban si GG mengingatkan sy sprti argumen org2 ateis di debat2 internasional
Smoga komenmu di baca prabowo
GuHem Kesatria.
Semoga Alloh SWT memberikan kekuatan untuk menyadarkan klan ini dan para pengikutnya.
Alhamdulillah.. Pak guru... tetep tegak tegas terarah mencerahkan umat.. Barakallah....