Salam takzim yai, terus gencarkan memberi pencerahan kepada umat Islam Nusantara, khususnya masyarakat Madura, sebab masih banyak saudara kita warga Madura, baik kalangan ulamanya maupun masyarakat awamnya, yg masih belum paham dan mengerti, siapa sebenarnya para habib di Indonesia ini, banyak dari kalangan ulamanya dan masyarakatnya, yg masih fanatik dan menjadi Muhibbin dari para habib, mereka harus kita selamatkan, dari perbudakan spiritual kaum ba'alawi, semoga Allah selalu memberi kekuatan dan kesabaran untuk para pejuang kebenaran.
Indonesia ini negara yang sangat subur, makmur dan kaya raya. Kekaya'an indonesia diperebutkan oleh negara negara maju. Arab yang gersang, hanya memiliki minyak tapi rakyatnya makmur dan sejahtera, masyarakatnya rata-rata berpenghasilan 10juta / hari, itu karena rakyatnya cerdas dan pemimpinnya tidak serakah. Kita punya, minyak, gas, emas, nikel, timah, batubara, laut luas, hutan luas, pemandangan luar biasa indah, dan masih sangat buanyaak lagi kekaya'an negri ini, tapi kebanyakan rakyatnya hanya berpenghasilan 100rb/hari 😪, itu karena pemimpin kita serakah, bekerja sama dengan para bandit, kekaya'an negara hanya dinikmati oleh segelintir orang saja, dan yang paling menyedihkan rakyatnya sangat mudah dibodoh bodohi dan diadu domba. Kalau mau sejahtera, jangan bodoh terus, ikuti ULAMA yang benar dan jujur, karena harapan rakyat saat ini hanya tinggal kepada ULAMA saja, jauhi ulama ulama yang bisa dibayar yang ilmunya digunakan demi kepentingannya sendiri dan kelompoknya saja. Orang orang yang ajarannya menyimpang saat ini bukan tidak tahu kalau dirinya menyimpang, tapi mereka memang sengaja dibayar dibantu oleh buzzer dan media agar umat ragu pada keyakinannya dan menjauh dari ulama ulama yang lurus dan benar, sehingga tidak ada lagi persatuan umat yang dapat melawan kedzoliman penguasa. Islam diframing agama teroris, mereka ramai ramai membenarkan, umat islam diframing radikal dan intoleran, mereka setuju, skrg haba'ib dan kyai jujur yang bisa mempersatukan umat diserang dan diframing macam macam, mereka dan pengikutnya yang bodoh langsung ikut menyerang dan mengikuti arahan yang bayar. Kalau mau makmur dan sejahtera, bersatu!!, tidak usah ikut ikutan ulama / tokoh yang bisa dibayar, rata-rata sasaran bandit ini kyai yang tidak memiliki umat, mereka dijanjikan uang ratusan juta saja sudah gemetar dan goyah imannya. Stop ikut ikutan kepada permasalahan yang tidak kau pahami, jauhi perpecahan!. Ayo pintar, kalau kita pintar, tidak mungkin bandit bandit bisa membayar manusia manusia licik yang hanya mementingkan perut dan bawah perutnya saja. Mau sampai kapan menguntungkan dan mendukung bandit bandit negri ini? Mau tunggu sampai habis dulu kekaya'an negri kita ini? Wajib berubah! jangan mau dibodoh bodohi terus! Jangan mau diadu domba terus! Jangan mau ngurusin pepesan kosong terus!! Bagaimana mau sejahtera kalau kita masih bisa dibodoh bodohi terus. Kemajuan satu negara ditentukan dari kecerdasan rakyatnya. Ayo waras dan cerdas!!!
Terus suarakan ttg ke benaran P.Yai supaya semakin banyak yg tercerahkan 👍🙏🙏
Salam takzim yai, terus gencarkan memberi pencerahan kepada umat Islam Nusantara, khususnya masyarakat Madura, sebab masih banyak saudara kita warga Madura, baik kalangan ulamanya maupun masyarakat awamnya, yg masih belum paham dan mengerti, siapa sebenarnya para habib di Indonesia ini, banyak dari kalangan ulamanya dan masyarakatnya, yg masih fanatik dan menjadi Muhibbin dari para habib, mereka harus kita selamatkan, dari perbudakan spiritual kaum ba'alawi, semoga Allah selalu memberi kekuatan dan kesabaran untuk para pejuang kebenaran.
Indonesia ini negara yang sangat subur, makmur dan kaya raya. Kekaya'an indonesia diperebutkan oleh negara negara maju. Arab yang gersang, hanya memiliki minyak tapi rakyatnya makmur dan sejahtera, masyarakatnya rata-rata berpenghasilan 10juta / hari, itu karena rakyatnya cerdas dan pemimpinnya tidak serakah. Kita punya, minyak, gas, emas, nikel, timah, batubara, laut luas, hutan luas, pemandangan luar biasa indah, dan masih sangat buanyaak lagi kekaya'an negri ini, tapi kebanyakan rakyatnya hanya berpenghasilan 100rb/hari 😪, itu karena pemimpin kita serakah, bekerja sama dengan para bandit, kekaya'an negara hanya dinikmati oleh segelintir orang saja, dan yang paling menyedihkan rakyatnya sangat mudah dibodoh bodohi dan diadu domba. Kalau mau sejahtera, jangan bodoh terus, ikuti ULAMA yang benar dan jujur, karena harapan rakyat saat ini hanya tinggal kepada ULAMA saja, jauhi ulama ulama yang bisa dibayar yang ilmunya digunakan demi kepentingannya sendiri dan kelompoknya saja. Orang orang yang ajarannya menyimpang saat ini bukan tidak tahu kalau dirinya menyimpang, tapi mereka memang sengaja dibayar dibantu oleh buzzer dan media agar umat ragu pada keyakinannya dan menjauh dari ulama ulama yang lurus dan benar, sehingga tidak ada lagi persatuan umat yang dapat melawan kedzoliman penguasa. Islam diframing agama teroris, mereka ramai ramai membenarkan, umat islam diframing radikal dan intoleran, mereka setuju, skrg haba'ib dan kyai jujur yang bisa mempersatukan umat diserang dan diframing macam macam, mereka dan pengikutnya yang bodoh langsung ikut menyerang dan mengikuti arahan yang bayar. Kalau mau makmur dan sejahtera, bersatu!!, tidak usah ikut ikutan ulama / tokoh yang bisa dibayar, rata-rata sasaran bandit ini kyai yang tidak memiliki umat, mereka dijanjikan uang ratusan juta saja sudah gemetar dan goyah imannya. Stop ikut ikutan kepada permasalahan yang tidak kau pahami, jauhi perpecahan!. Ayo pintar, kalau kita pintar, tidak mungkin bandit bandit bisa membayar manusia manusia licik yang hanya mementingkan perut dan bawah perutnya saja. Mau sampai kapan menguntungkan dan mendukung bandit bandit negri ini? Mau tunggu sampai habis dulu kekaya'an negri kita ini? Wajib berubah! jangan mau dibodoh bodohi terus! Jangan mau diadu domba terus! Jangan mau ngurusin pepesan kosong terus!! Bagaimana mau sejahtera kalau kita masih bisa dibodoh bodohi terus. Kemajuan satu negara ditentukan dari kecerdasan rakyatnya. Ayo waras dan cerdas!!!
Brebes Jateng hadir yai
Sehat selalu
Keliru kyai , Demak berganti Pajang dulu sebelum muncul Mataram Islam...