Kalau lagi marah, alih-alih melontarkan kata² tidak enak, saya mencoba memilih diam dan menangis. Ini semacam usaha negosiasi saya dengan emosi sendiri agar tidak meluap yg berakhir pada sikap destruktif. Alhamdulillah dengan menangis sendiri bisa cukup meredakan amarah scra perlahan.. Semoga kita semua selalu diberi kesadaran sikap saat marah, bahwa dengan meluapkan amarah itu tidak menyelesaikan sebab amarah itu sendiri.
Tlg dijelaskan lagi kalau bisa di seri berikutnya Om Uztad Cosmo. Request dengan topik, kira kira, "Bagaimana beragama secara bijaksana (dewasa secara ESQ) agar tetap bisa menjaga perdamaian." Karena yg saya lihat, baik berita, data dan fakta, mengapa kelompok Islam ini justru mudah marah bersikap reaktif, bukan proaktif. Lihat gaya kelompok radikalis di Indonesia. Bocilpun juga sudah bisa menilai. Padahal Islam dipromosikan sebagai agama yg terbenar, damai dan mulia. Mengapa di negara negara Islam itu justru rawan konflik? Lihat Talibanisme, Suriah, Iran, Darfur dll. Sejumlah organisasi teroris, juga a/n Islam. Katanya itu hanya kelompok radikalis (oknum orangnya saja yg salah menafsirkan) tapi yg radikalis itu justru bagian dari the true nature of Islam yg mana semua aksinya juga dilegitimasi oleh kitab suci, misal; "Mau poligami dalilnya ada", "Mau rasis, juga ada." "Mau membenci orang atau agama lain juga ada.", "Mau perang, ada.", " Mau mengopresi perempuan juga ada." "Mau menggauli budak juga ada." dll. Simplenya, itu semua terkesan bermuatan standar ganda, yg bisa dikondisikan atau dirasionalisasi sesuai selera seseorang, kelompok dan kepentingan politik. Bisa di switch ala moderat vs ala radikal. Mohon pencerahannya Om Uztad Cosmo. Thx n wish you luck.
Pengatasnamaan kekerasan atas dasar kepercayaan, terjadi di semua gerakan radikal agama apapun... Dan sejatinya tidak mewakili keseluruhan penganutnya, atau bahkan merefleksikan nilai mulia yang terkandung di dalam agama tersebut... Kontekstualisasi dan berpikir kritis bisa membantu kita tidak terjebak radikalisme sempit, memiliki respect dan empati membuat kita bisa memposisikan diri bahkan di posisi mereka yang berbeda atau berlawanan dengan kita... Semoga apa yang kita percayai bisa menjadi rahmat bagi alam semesta...
Rasulullah SAW selama hidup tidak pernah marah kecuali saat memgetahui bahwa syariat Allah SWT telah dilanggar. Bismillah di bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW ini, semoga kita bisa meneladani akhlak mulia beliau utk selalu berusaha mengendalikan nafsu amarah kita.
kalo kita mnghadapi orang yg marah trtama bagi orng yg blm bisa mngatasi kmrhanya sndri ?? kn g mungkin kita blng diam dulu, istigfar pak/mas, ato ayo kita wudlu dlu. mohon petunjukny ..
@@GreatmindIndonesia di diemin dlu ya kak, tunggu wakt yg tepat nnt baru dkasih saran/masukan ke yang bersangkutan. dgn cara yang santuy sesuai karakter orangya ?
tapi kak archi, psikolog aku bilang kalo semua emosi (termasuk marah) itu punya energi, dan energi itu harus disalurkan. kalo diem doang, dipendem, nanti meledak di dalem. gimana dong kak archie? di 1 sisi gak pengen marah, di sisi lain gapengen ujung2 nya meledak di dalem karna udh kelamaan dan kebanyakan nahan marah hmmmm
yg paling penting gimana menyalurkannya. yg paling penting jangan langsung reaktif. contoh dri islam seperti itu tpi setelah itu bsa di salurkan dengan cara lain. misal saya marah tpi saya tidak langsung bertindak tpi diam setelah itu saya menggambar untuk menyalurkan kemarahan saya. itu kalau pengalaman saya
Benar sekali, kemarahan yang sehat harus disalurkan... Jadi bukannya ditolak perasaannya, tetapi diakui dan dicurahkan lewat metode yang tidak meledak-ledak jadi semoga mengurangi kemungkinan menimbulkan luka... Bisa dengan menutup mata merasakan amarahnya, untuk disadari lalu dibiarkan berlalu... Seperti saat sedang meditasi atau berdoa...
@@GreatmindIndonesia oooh jadi tetep diakui bahwa sedang marah, tapi menyalurkan nya bukan dengan 'marah-marah', tapi dengan cara2 yg kak archi jelasin itu yaa kak. makasih kak archi jawaban dan penjelasan nya 😊
🤣😂 mimin archie jd pohon aja!? 😁 Ya tergantung kondisi dan posisi lah min, dan itu sangat dipengaruhi "jenis" kebijaksanaan sebagai individu normal yg waras. Pikir lagi coba dari berbagai perspektif!? 🙃🤔😫 Ini channel agama budha apa? Yg penting "bijak" sambil terus ngunyah semaunya? 🤔 Opini menyesatkan dari kanal sok bijak yg dipenuhi orang2 megalomaniak dan narsistik. 🖕😫 Dan kalian menikmati "penghujatan" ini sebagai pembenaran akan ke"dewasa"an kalian yg palsu!? 🤣😂 #cumanusialan.. 🖕😁
Marah dengan elegan > ua-cam.com/video/qEuDwwF7Fw8/v-deo.html
Kalau lagi marah, alih-alih melontarkan kata² tidak enak, saya mencoba memilih diam dan menangis. Ini semacam usaha negosiasi saya dengan emosi sendiri agar tidak meluap yg berakhir pada sikap destruktif. Alhamdulillah dengan menangis sendiri bisa cukup meredakan amarah scra perlahan.. Semoga kita semua selalu diberi kesadaran sikap saat marah, bahwa dengan meluapkan amarah itu tidak menyelesaikan sebab amarah itu sendiri.
Ekspresi perasaan itu sehat kok untuk dilakukan...
Pengen nangis, tapi gk bs, Kyk mati rasa aja gt rasanya.
can't wait for more sepercik air healing content! 🤍✨
Thank you Rana! Help spread it out juga ya 🤗
Wah baru tau ada segment Sepercik Air :)
This is GREAATTT keep up the good work!!!
Re ua-cam.com/video/FbhPkiA5sFc/v-deo.html
Iya ini segmen baru sama kak Archie
Tlg dijelaskan lagi kalau bisa di seri berikutnya Om Uztad Cosmo. Request dengan topik, kira kira, "Bagaimana beragama secara bijaksana (dewasa secara ESQ) agar tetap bisa menjaga perdamaian."
Karena yg saya lihat, baik berita, data dan fakta, mengapa kelompok Islam ini justru mudah marah bersikap reaktif, bukan proaktif. Lihat gaya kelompok radikalis di Indonesia. Bocilpun juga sudah bisa menilai.
Padahal Islam dipromosikan sebagai agama yg terbenar, damai dan mulia. Mengapa di negara negara Islam itu justru rawan konflik? Lihat Talibanisme, Suriah, Iran, Darfur dll. Sejumlah organisasi teroris, juga a/n Islam. Katanya itu hanya kelompok radikalis (oknum orangnya saja yg salah menafsirkan) tapi yg radikalis itu justru bagian dari the true nature of Islam yg mana semua aksinya juga dilegitimasi oleh kitab suci, misal; "Mau poligami dalilnya ada", "Mau rasis, juga ada." "Mau membenci orang atau agama lain juga ada.", "Mau perang, ada.", " Mau mengopresi perempuan juga ada." "Mau menggauli budak juga ada." dll.
Simplenya, itu semua terkesan bermuatan standar ganda, yg bisa dikondisikan atau dirasionalisasi sesuai selera seseorang, kelompok dan kepentingan politik. Bisa di switch ala moderat vs ala radikal.
Mohon pencerahannya Om Uztad Cosmo. Thx n wish you luck.
Pengatasnamaan kekerasan atas dasar kepercayaan, terjadi di semua gerakan radikal agama apapun... Dan sejatinya tidak mewakili keseluruhan penganutnya, atau bahkan merefleksikan nilai mulia yang terkandung di dalam agama tersebut... Kontekstualisasi dan berpikir kritis bisa membantu kita tidak terjebak radikalisme sempit, memiliki respect dan empati membuat kita bisa memposisikan diri bahkan di posisi mereka yang berbeda atau berlawanan dengan kita... Semoga apa yang kita percayai bisa menjadi rahmat bagi alam semesta...
Senang banget ada konten ini. Lanjutkan yaa :)
Siap Adinda!
Sepercik air is healing for me❤️⛅️
Thank you Mutia!
Alhamdulillah diingatkan untuk tdk marah marah semoga konsisten,krn byk yg tahu klu marah itu dilarang dlm islam dan tdk baik untuk kesehatan (fisik & mental) msh byk orang yg suka marah marah. Terima kasih kak Archie, thanks Greatmind
Umi ua-cam.com/video/FbhPkiA5sFc/v-deo.html
Marah itu ekspresi yang sehat, tetapi marah-marah itu jangan... 😊
@@GreatmindIndonesia belate reply huh....😃😍....fell another angry 😋
Rasulullah SAW selama hidup tidak pernah marah kecuali saat memgetahui bahwa syariat Allah SWT telah dilanggar.
Bismillah di bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW ini, semoga kita bisa meneladani akhlak mulia beliau utk selalu berusaha mengendalikan nafsu amarah kita.
Waduh lupa ya saya, Maulid ya?
🙏🏼🙏🏼🙏🏼
adeeeem suka sekali sama konten ini
Thank you Novita
Terimakasih admin sudah ada konten ini❤
Sama-sama!
masya Allah.. Alhamdulillah.. jazzakallah khair..
🙏🏼
Suka banget konten begini ❤️
Thank you Akbar
Percaya deh, orang yang marah marah sama kita, ujung ujungnya bakal malu sendiri. 😊
Setuju!
Buat evaluasi diri, thank you greatmind
Sama-sama Mustika! Jangan lupa tonton segmen lain juga ya
MasyaAllah... Alhamdulillah...
🙏🏼
Nur ua-cam.com/video/FbhPkiA5sFc/v-deo.html
Terimakasih banyak mas.
Sama-sama Arman!
Sukaaa sama sesi Sepercik Air. Makasih teams!
Put ua-cam.com/video/FbhPkiA5sFc/v-deo.html
Sama-sama Ferdi!
Subhanallah
🙏🏼
suka bgt sama segmen Sepercik Air. Makasih Greatmind
Dit ua-cam.com/video/FbhPkiA5sFc/v-deo.html
Thank you Alifya!
Miminnnnn, Alhamdulillah ada edisi ini lagi 🥰🥰🥰
Sama-sama ya
Terimakasiih kontennyaaa,, lebay krn seseneng ituu
Sama-sama Ani!
❤
❤️
Cara tidak marah
Bukannya tidak marah, tetapi marah dengan tepat
🤗🤗🤗
🙏🏼
kalo kita mnghadapi orang yg marah trtama bagi orng yg blm bisa mngatasi kmrhanya sndri ?? kn g mungkin kita blng diam dulu, istigfar pak/mas, ato ayo kita wudlu dlu. mohon petunjukny ..
Ekspresi perasaan orang lain itu bukan tanggung jawabmu...
@@GreatmindIndonesia di diemin dlu ya kak, tunggu wakt yg tepat nnt baru dkasih saran/masukan ke yang bersangkutan. dgn cara yang santuy sesuai karakter orangya ?
Min, gimana sih mengelola emosi, aku tuh orangnya cengeng cara mengungkapkan emosiku semuanya hanya dengan nangis. Marah, nangis. Kecewa, nangis. Sedih, nangis.
Coba diatur, diungkapkan dengan kata-kata bukan cuma diekspresikan, misalnya dengan jurnaling...
tapi kak archi, psikolog aku bilang kalo semua emosi (termasuk marah) itu punya energi, dan energi itu harus disalurkan. kalo diem doang, dipendem, nanti meledak di dalem. gimana dong kak archie? di 1 sisi gak pengen marah, di sisi lain gapengen ujung2 nya meledak di dalem karna udh kelamaan dan kebanyakan nahan marah hmmmm
Nah, iya pertanyaanku juga sama, bagaimana ya... semoga oleh tim Greatmind dibalas, ingin tahu juga.
yg paling penting gimana menyalurkannya. yg paling penting jangan langsung reaktif. contoh dri islam seperti itu tpi setelah itu bsa di salurkan dengan cara lain. misal saya marah tpi saya tidak langsung bertindak tpi diam setelah itu saya menggambar untuk menyalurkan kemarahan saya. itu kalau pengalaman saya
Benar sekali, kemarahan yang sehat harus disalurkan... Jadi bukannya ditolak perasaannya, tetapi diakui dan dicurahkan lewat metode yang tidak meledak-ledak jadi semoga mengurangi kemungkinan menimbulkan luka... Bisa dengan menutup mata merasakan amarahnya, untuk disadari lalu dibiarkan berlalu... Seperti saat sedang meditasi atau berdoa...
@@GreatmindIndonesia oooh jadi tetep diakui bahwa sedang marah, tapi menyalurkan nya bukan dengan 'marah-marah', tapi dengan cara2 yg kak archi jelasin itu yaa kak. makasih kak archi jawaban dan penjelasan nya 😊
🤣😂 mimin archie jd pohon aja!? 😁
Ya tergantung kondisi dan posisi lah min, dan itu sangat dipengaruhi "jenis" kebijaksanaan sebagai individu normal yg waras.
Pikir lagi coba dari berbagai perspektif!? 🙃🤔😫
Ini channel agama budha apa? Yg penting "bijak" sambil terus ngunyah semaunya? 🤔
Opini menyesatkan dari kanal sok bijak yg dipenuhi orang2 megalomaniak dan narsistik. 🖕😫
Dan kalian menikmati "penghujatan" ini sebagai pembenaran akan ke"dewasa"an kalian yg palsu!? 🤣😂
#cumanusialan.. 🖕😁
wah langsung disuruh praktek untuk menahan amarah nih kayaknya ☺
@@rianovayani4187 😅
Untung baca komen ini abis nonton videonya, gajadi marah☺️
@@indanalfa7892 mmmmm 🤔 kok ada yg aneh ya? 😅
Ko bisa setenang ini ya baca komenan...😊
Adem gitu, ga ada debat2 kusiran