Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. PART ONE Yang harus kita cari dan yang harus kita perjuangkan bukan hanya ilmu secara wawasan dan memahami sebuah permasalahan dengan dalilnya tanpa mengesampingkan hal tersebut, artinya memahami masalah harus dengan dalil. Tapi yang perlu kita ingat juga adalah nasihat dari para ulama, seperti yang disampaikan para ulama diantaranya Abu al-Qasim رحمه الله تَعَالَى ketika beliau menyampaikan, ‘Kapanpun engkau ingin menjadi mulia dengan ilmumu dan engkau diafiliasikan ke ilmu dan engkau menjadi ahli ilmu sebelum engkau menunaikan hak ilmu yang wajib engkau tunaikan, maka cahaya ilmu tidak akan pernah sampai kepada dirimu’. Maksudnya cahaya ilmu itu terhalang darimu. Jadi para ulama mengatakan bahwa ilmu itu punya hak yang harus kita tunaikan, dan kalau kita tidak memberikan hak ilmu maka kita tidak akan pernah Allah muliakan dengan ilmu kita. Dan kita tidak akan pernah menjadi penuntut ilmu apalagi menjadi ahli ilmu dan ilmu itu akan menjadi bumerang bagi kita. Dan ilmu akan menyerangmu bukan untuk mendukungmu. Dan ini yang perlu kita renungkan bersama-sama, karena hakekat ini yang sering dilupakan banyak kita, kita berfikir belajar Agama dan Sunnah Nabi ﷺ itu sebagaimana belajar bidang-bidang lain, yang penting mendengarkan, mengerti dan faham selesai. Namun untuk ilmu agama tidak demikian, ilmu agama itu punya hak yang harus ditunaikan. Itulah mengapa para ulama memerintahkan untuk belajar Adab Ilmu, tujuan kita belajar adab sebelum ilmu atau adab bersama ilmu itu agar kita beradab dengan ilmu. Dengan kita beradab dengan ilmu berarti kita menunaikan hak ilmu. Dengan kita menunaikan hak ilmu maka ilmu itu akan menjadi ilmu yang bermanfaat. Makanya para ulama mengatakan, ‘Hanya dengan adab anda mengetahui hakekat ilmu’. Ilmu anda bermanfaat yaitu adab ilmu. Jadi kapanpun anda ingin mulia dengan ilmu anda, ingin menjadi ulama, ingin menjadi ahli ilmu, ingin mendapatkan keutamaan ilmu, tapi anda belum menunaikan hak ilmu atas diri anda, maka ilmu itu hanya akan menjadi bumerang dan bukan mendukung kita. Dan semoga kita bisa menunaikan hak ilmu tersebut, makanya kita disuruh belajar adab ilmu agar ilmu kita bermanfaat dan itu syarat untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Jadi hak ilmu itu bagaimana? Sebagaimana yang sudah kita bahas di kajian yang lain dalam Kitab Tadzkiratus Sami' Wal Mutakallim Fi Adab al-Alim wa al-Muta'allim karya Ibnu Jama’ah, diantaranya, bersama ilmu itu harus ikhlas tidak boleh ada kepentingan, tidak boleh sibuk mencari aib orang dan diantara hak ilmu itu kita focus kepada aib diri kita sendiri, tidak boleh berambisi terhadap hal duniawi tetapi dunia yang dimiliki adalah sebagai sarana seperti harus memuliakan dan seterusnya. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ “Ya Allah berikan kami ilmu yang bermanfaat dan lindungi kami dari ilmu yang tidak bermanfaat”. Pembelajaran Ke-4 hadits Ke-350 dari Yazid bin Hayyan رضي الله عنه, di atas adalah sebagai berikut; Kita masih membahas tentang memuliakan keluarga Rasulullah ﷺ. Dan kita masih membahas hadits Zaid bin Arqam ketika didatangi oleh Yazid, Hushain dan Amr. Lalu Hushain memulai pembicarakaan dengan mengatakan kepada Zaid bin Arqam bahwa Zaid bin Arqam itu mendapatkan kebaikan yang sangat banyak, bahwa beliau melihat Rasulullah ﷺ, beliau mendengar hadits Nabi ﷺ, beliau berjuang bersama Rasulullah ﷺ dan beliau Shalat diimami Rasulullah ﷺ, bahkan engkau mendapatkan kebaikan yang sangat banyak. Maka tolong sampaikan kepada kami apa yang engkau dengar dari Rasulullah ﷺ. Dan itu yang dicari dan diinginkan oleh para sahabat dan para ulama, para tabiin dan tabiut tabiin dan seterusnya. Mereka semangat mengetahui Sunnah Rasulullah ﷺ, mereka selalu ingin tahu dan ingin mengamalkan tuntunan Rasulullah ﷺ. Dan ini memang sikap mereka. To be continued 1 of 2 part Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Selasa, 11 Rabiul Awal 1445 AH/26 September 2023 Ahida Muhsin
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah alladzi bi ni'matihi tatimmush shoolihaat, semoga Allah senantiasa merahmati imam Nawawi, orangtua beliau, keluarga beliau, guru-guru beliau, para ulama, ustadz, keluarga, tim, para pemimpin kami, para orangtua kami, para guru guru kami dan anak anak kami, keluarga kami, sahabat sahabat kami, serta seluruh umat muslim dimanapun berada. Jazakumullah Khairan katsiran wa jazakumullah ahsanal jaza ustadz, atas ilmu yang sangat bermanfaat ini, semoga Allah senantiasa menjaga keikhlasan ustadz, barakallah fiikum
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن.
PART ONE
Yang harus kita cari dan yang harus kita perjuangkan bukan hanya ilmu secara wawasan dan memahami sebuah permasalahan dengan dalilnya tanpa mengesampingkan hal tersebut, artinya memahami masalah harus dengan dalil. Tapi yang perlu kita ingat juga adalah nasihat dari para ulama, seperti yang disampaikan para ulama diantaranya Abu al-Qasim رحمه الله تَعَالَى ketika beliau menyampaikan, ‘Kapanpun engkau ingin menjadi mulia dengan ilmumu dan engkau diafiliasikan ke ilmu dan engkau menjadi ahli ilmu sebelum engkau menunaikan hak ilmu yang wajib engkau tunaikan, maka cahaya ilmu tidak akan pernah sampai kepada dirimu’. Maksudnya cahaya ilmu itu terhalang darimu. Jadi para ulama mengatakan bahwa ilmu itu punya hak yang harus kita tunaikan, dan kalau kita tidak memberikan hak ilmu maka kita tidak akan pernah Allah muliakan dengan ilmu kita. Dan kita tidak akan pernah menjadi penuntut ilmu apalagi menjadi ahli ilmu dan ilmu itu akan menjadi bumerang bagi kita. Dan ilmu akan menyerangmu bukan untuk mendukungmu. Dan ini yang perlu kita renungkan bersama-sama, karena hakekat ini yang sering dilupakan banyak kita, kita berfikir belajar Agama dan Sunnah Nabi ﷺ itu sebagaimana belajar bidang-bidang lain, yang penting mendengarkan, mengerti dan faham selesai. Namun untuk ilmu agama tidak demikian, ilmu agama itu punya hak yang harus ditunaikan. Itulah mengapa para ulama memerintahkan untuk belajar Adab Ilmu, tujuan kita belajar adab sebelum ilmu atau adab bersama ilmu itu agar kita beradab dengan ilmu. Dengan kita beradab dengan ilmu berarti kita menunaikan hak ilmu. Dengan kita menunaikan hak ilmu maka ilmu itu akan menjadi ilmu yang bermanfaat. Makanya para ulama mengatakan, ‘Hanya dengan adab anda mengetahui hakekat ilmu’. Ilmu anda bermanfaat yaitu adab ilmu. Jadi kapanpun anda ingin mulia dengan ilmu anda, ingin menjadi ulama, ingin menjadi ahli ilmu, ingin mendapatkan keutamaan ilmu, tapi anda belum menunaikan hak ilmu atas diri anda, maka ilmu itu hanya akan menjadi bumerang dan bukan mendukung kita. Dan semoga kita bisa menunaikan hak ilmu tersebut, makanya kita disuruh belajar adab ilmu agar ilmu kita bermanfaat dan itu syarat untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Jadi hak ilmu itu bagaimana? Sebagaimana yang sudah kita bahas di kajian yang lain dalam Kitab Tadzkiratus Sami' Wal Mutakallim Fi Adab al-Alim wa al-Muta'allim karya Ibnu Jama’ah, diantaranya, bersama ilmu itu harus ikhlas tidak boleh ada kepentingan, tidak boleh sibuk mencari aib orang dan diantara hak ilmu itu kita focus kepada aib diri kita sendiri, tidak boleh berambisi terhadap hal duniawi tetapi dunia yang dimiliki adalah sebagai sarana seperti harus memuliakan dan seterusnya. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ “Ya Allah berikan kami ilmu yang bermanfaat dan lindungi kami dari ilmu yang tidak bermanfaat”.
Pembelajaran Ke-4 hadits Ke-350 dari Yazid bin Hayyan رضي الله عنه, di atas adalah sebagai berikut;
Kita masih membahas tentang memuliakan keluarga Rasulullah ﷺ. Dan kita masih membahas hadits Zaid bin Arqam ketika didatangi oleh Yazid, Hushain dan Amr. Lalu Hushain memulai pembicarakaan dengan mengatakan kepada Zaid bin Arqam bahwa Zaid bin Arqam itu mendapatkan kebaikan yang sangat banyak, bahwa beliau melihat Rasulullah ﷺ, beliau mendengar hadits Nabi ﷺ, beliau berjuang bersama Rasulullah ﷺ dan beliau Shalat diimami Rasulullah ﷺ, bahkan engkau mendapatkan kebaikan yang sangat banyak. Maka tolong sampaikan kepada kami apa yang engkau dengar dari Rasulullah ﷺ. Dan itu yang dicari dan diinginkan oleh para sahabat dan para ulama, para tabiin dan tabiut tabiin dan seterusnya. Mereka semangat mengetahui Sunnah Rasulullah ﷺ, mereka selalu ingin tahu dan ingin mengamalkan tuntunan Rasulullah ﷺ. Dan ini memang sikap mereka.
To be continued 1 of 2 part
Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Barakallahu fikum…
Jakarta, Selasa, 11 Rabiul Awal 1445 AH/26 September 2023
Ahida Muhsin
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh,
Jazakamullah Khair ustadz atas ilmunya,, Barakallah fikum
Assalamualaikum wr wb
AlhamdulilahJazakumulh khairon Ustad, trimakasih ilmunya luar biasa smoga Allah mudahkan saya untk belajar aamiin
jazakallahu khairan ustadz ilmunya, barakallahu fiikum
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah alladzi bi ni'matihi tatimmush shoolihaat, semoga Allah senantiasa merahmati imam Nawawi, orangtua beliau, keluarga beliau, guru-guru beliau, para ulama, ustadz, keluarga, tim, para pemimpin kami, para orangtua kami, para guru guru kami dan anak anak kami, keluarga kami, sahabat sahabat kami, serta seluruh umat muslim dimanapun berada. Jazakumullah Khairan katsiran wa jazakumullah ahsanal jaza ustadz, atas ilmu yang sangat bermanfaat ini, semoga Allah senantiasa menjaga keikhlasan ustadz, barakallah fiikum
🙏
Bismillahirohmanirrohim ..alhamdulilah syukron .wa jazakumullah khairan atas ilmu nya ustadz wa yubarokalloh fikum
Alhamdulillah
Jazakumullahu khairan Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri dan tim atas ilmunya...
Barakallahu fiikum
Alhamdulilah