Muhammad Zacky Zidan Ardiansyah 2305050030 PTO 23 Kesimpulan : Pada video kali ini, dibahas mengenai sistem pengapian elektronik khususnya pada sistem pengapian CDI (Capacitive Discharge Ignition). Sistem CDI bekerja berdasarkan pembuangan muatan kapasitor, berbeda dengan sistem pengapian konvensional, semi elektronik, maupun full elektronik yang menggunakan penyimpanan induktif. Pada CDI, kapasitor diisi dengan tegangan tinggi (300-500V) dan melepaskan muatannya ke kumparan primer koil, yang kemudian menghasilkan tegangan tinggi pada kumparan sekunder, menciptakan percikan api pada busi. Sistem CDI berbeda dalam cara menghasilkan tegangan tinggi. Pada pengapian konvensional, semi elektronik, dan full elektronik, tegangan tinggi pada kumparan sekunder terjadi saat arus pada kumparan primer diputus, sementara pada CDI, tegangan tinggi terjadi saat kumparan primer dialiri arus. Perbedaan ini menjadi poin utama dari sistem CDI dibandingkan sistem pengapian lainnya.
Muhammad Zacky Zidan Ardiansyah
2305050030
PTO 23
Kesimpulan : Pada video kali ini, dibahas mengenai sistem pengapian elektronik khususnya pada sistem pengapian CDI (Capacitive Discharge Ignition). Sistem CDI bekerja berdasarkan pembuangan muatan kapasitor, berbeda dengan sistem pengapian konvensional, semi elektronik, maupun full elektronik yang menggunakan penyimpanan induktif. Pada CDI, kapasitor diisi dengan tegangan tinggi (300-500V) dan melepaskan muatannya ke kumparan primer koil, yang kemudian menghasilkan tegangan tinggi pada kumparan sekunder, menciptakan percikan api pada busi.
Sistem CDI berbeda dalam cara menghasilkan tegangan tinggi. Pada pengapian konvensional, semi elektronik, dan full elektronik, tegangan tinggi pada kumparan sekunder terjadi saat arus pada kumparan primer diputus, sementara pada CDI, tegangan tinggi terjadi saat kumparan primer dialiri arus. Perbedaan ini menjadi poin utama dari sistem CDI dibandingkan sistem pengapian lainnya.