Ini yang saya suka dari ch om joy ride, penjelasan disertai simulasi dan penjelasan teknis, gak cuma dengan "logika" apalagi "pengalaman" seperti kebanyakan yutuber2 otomotif lain 😁 Sukses terus om channelnya makin banyak yg teredukasi makin banyak berkahnya 🙏🏻
@@joyrideyt3037 di penjelasan ini jelas, tuas di posisi di N tidak disarankan. tetapi, kenapa pabrikan mobil tidak memberikan penjelasan mengenai efek ini?
@@joyrideyt3037 di buku petunjuk pemakaian kendaraan sdh dijelaskan cara kita menggunakan gigi tsb, paling utama karena safety dan klu gigi masuk kata mereka yg punya produk maka tekanan dlm bak oli makin tinggi karena power tdk disalurkan ke roda yg efeknya bs rembes(itu kata atmp)
Setiap part yg didesain oleh pabrikan tentunya sdah mempunyai durability yg kuat. Disamping itu pabrikan juga sdah memikirkan tingkat keselamatan untuk pengendara baik mobilnya sendiri ataupun kendaraan lain. Menurut sy video ini hanya melihat satu sisi saja yg artinya akan terjadi kerusakan apabila posisi di N dan D selalu berpindah. Tapi apakah tidak dipikirkan bahayanya apabila posisi di D terus, karena tingkat konsentrasi driver sellau berubah. Sy rasa video ini baik secara teknis di mecanical gearbox tapi tidak baik untuk keselamatan dalam mengemudi. Kalau pabrikan takut akan keruskaan, maka posisi tuas N tidak akan ada. Setiap sparepart punya umurnya masing masing. Dan menurut sy pabrikan sdah menghitung kekuatan part yg bisa bertahan lebih lama dri video ini jelaskan. 10-15thn umur tranmisi matic lalu mengalami kerusakan adalah suatu hal kewajaran menurut sy, yg mana memang perlu adanya peremajaan part yg sdah lelah dalam bekerja.
Setuju....video ini hanya dr segi kerusakan dan keawetan komponen....tp klo keamanan sy setuju dg kement ini...soalnya pernah ngalamin.lampu merah ttp di D dan rem kaki terus spontan beneein posisi duduk dan yg terjadi mobil mau nyruduk.....
Pakai matic dari Tahun 1996 (Corona Absolute 2000 cc, matic tipe AT) sekarang terjebak momok menakutkan matic tipe CVT (captiva 2017 dan Corolla Cross 2021), brand yg konsisten pakai matic AT tinggal suzuki saja karena matic tipe AT lbh tangguh dan awet (cara mengoperasikan tidak berdampak signifikan = jangka lama banget) matic tipe CVT wanti² di sabuk baja nya yg g ada sparepart nya (sangat terpengaruh dengan cara mengoperasikan) Perhatikan gerakan mobil (cara mengoperasikan) yg akan anda lakukan, jika searah / 1 gerakan: Gerak maju (N - D) pastikan menggeser tuas dari N ke D saat mobil dalam kondisi diam/tidak bergerak (rpm mesin di putaran terbawah), lalu izinkan mobil bergerak. Gerak mundur (N - R) = pastikan menggeser tuas dari N ke R saat mobil dalam kondisi diam/tidak bergerak (rpm mesin di putaran terbawah), lalu izinkan mobil bergerak. Dampak jika mobil tidak diberi kesempatan berhenti total = kampas kopling hangus. Tipe AT jangka waktu lama (> 10 tahun), tipe CVT waspada di Km 200.000an Berbeda dengan gerakan kombinasi / lebih dari 1 gerakan: Gerak maju lalu mundur (D - N - R) .pastikan mobil berhenti sempurna dan dalam kondisi diam/tidak bergerak (rpm mesin di putaran terbawah), lalu geser tuas dari D - N - R, kemudian izinkan mobil bergerak. Gerak mundur lalu maju (R - N - D) .pastikan mobil berhenti sempurna dan dalam kondisi diam/tidak bergerak (rpm mesin di putaran terbawah), lalu geser tuas dari R - N - D, kemudian izinkan mobil bergerak. Dampak jika mobil tidak diberi kesempatan berhenti total = kampas kopling hangus, utk CVT bahaya sabuk baja mulur/kendur/elastisitas memburuk Tipe AT jangka waktu lama (> 10 tahun), Tipe CVT waspada di Km 200.000an Cara mengoperasikan : Jalan santai = jalan tol patuh 80 kpj (0 kpj ke 80 kpj) .mobil dalam keadaan diam, geser tuas P-R-N-D lalu izinkan mobil bergerak, tekan pedal gas perlahan Jalan need 4 speed / buru² = jalan tol tidak patuh 80 kpj (0 kpj buru² ke 160kpj) Sebelum dibejek pedal gas ny, cari tahu pedal gas jenis kabel atau drive by wire Pengalaman di saya, pedal gas jenis kabel (corona absolute thn 96, APV matic 2006, sirion 2015). Pedal gas jenis drive by wire = captiva 2017 Pedal gas jenis drive by wire, langsung bejek saja gpp..nanti elektroniknya kerja sama dengan TCM (transmisi control module) => cenderung aman. Pedal gas jenis kabel mesti hati² karena hentakan mesin berlangsung spontan. Jika sering di gas mentok => dampaknya di matic tipe CVT, sabuk baja mulur/kendur/elastisitas memburuk, jangka lama kampas kopling aus. => dampaknya di matic tipe AT, seal² bocor/aus. Matic tipe AT tidak direkomendasikan gas mentok di posisi tuas D. Lbh baik dirunut/diikuti L-2-overdrive-D (artinya, gas mentok tuas di posisi L, gas pol terus sampai rpm sebelum garis merah geser tuas ke posisi 2, gas pol terus sampai rpm sebelum garis merah aktifkan tombol overdrive, gas pol terus sampai rpm sebelum garis merah geser tuas ke posisi D) konon ceritanya matic tipe AT bekerja menggunakan tekanan oli (high pressure) jika posisi tuas di L, maka tekanan oli high pressure ny hanya diarahkan ke gigi 1 (1 bukaan saja) jika posisi tuas di 2, maka tekanan oli high pressure ny hanya diarahkan ke gigi 1 dan 2 (2 bukaan saja) jika posisi tuas di overdrive, maka tekanan oli high pressure ny hanya diarahkan ke gigi 1-2-3 (3 bukaan saja) Jika posisi tuas di D, maka tekanan oli high pressure ny terbuka semua ke gigi 1-2-3-4 Terbayang jika gas pol dgn tuas D, sedangkan pergerakan baru di gigi 1 atau 2, potensi seal² di gigi 3 dan 4 ny terkena high pressure....bisa jebol... Oiya matic ini sama y seperti manual Gigi 1 = huruf L Gigi 2 = angka 2 Gigi 3 = tipe AT pake tombol overdrive, tipe CVT ada yg menunjukkan angka 3 Gigi 4 = huruf D Netral (N) = huruf N Munder (R) = huruf R Mobil matic cuma ga injek kopling saja kok, kalo geser² tuas masih sama kecuali niat jalan santai (tuas di D terus) Cara mengoperasikan ga kuat nanjak : Tipe AT = aktifkan overdrive Tipe CVT = geser ke 3 atau (-) minus Kalo malas pake tangan, hentak saja pedal gas ny (kickdown) Cara mengoperasikan nyalip : sama seperti ga kuat nanjak Cara mengoperasikan dragrace : hanya untuk tipe AT saja ya...CVT dilarang mainkan (+) atau (-) ny dirunut/diikuti L-2-overdrive-D (artinya, gas mentok tuas di posisi L, gas pol terus sampai rpm sebelum garis merah geser tuas ke posisi 2, gas pol terus sampai rpm sebelum garis merah aktifkan tombol overdrive, gas pol terus sampai rpm sebelum garis merah geser tuas ke posisi D) Cara mengoperasikan tanjakan extreem: .begitu tenaga mesin terasa drop di posisi tuas D, geser ke posisi L atau 2, lalu gaspol sampai tanjakan terlewati Cara mengoperasikan menembus banjir: sama seperti di tanjakan extreem, hnya saja kurangi pemakaian listrik dulu (matikan lampu², wiper dan AC) lalu tuas D geser ke posisi L atau 2, lalu gaspol sampai banjir terlewati Cara mengoperasikan turunan terjal/biasa: Well, there is nothing do...no engine brake....just trust your brake pad n Allah. Selain cara mengoperasikan matic, jangan lupa ganti oli nya juga yaaa.. Perhatikan penggantian oli matic: Durasi/waktu ganti oli matic .KM 0 - 40.000 => kuras ganti baru .KM 60.000 => kuras ganti baru .KM 80.000 dst (per 20.000 KM) *) pengalaman pribadi, tidak wajib diikuti krn oli matic mahal Metode penggantian oli : Pengalaman pribadi, DILARANG metode tekan / pressure ataupun vacum. Seal² di dalam komponen matic akan terdampak lepas dari tempatnya (metode pressure => terdorong, metode vacum => tertarik) Gunakan metode curah / gravitasi biasa saja. Lama ? Iya sabar yg penting seal² awet.. Matic lemot (jika salah letak tuas), matic g kuat nanjak (jika salah letak tuas), matic boros (jika salah letak tuas) perawatan Matic tidak ribet, tehnologi matic pun sudah sempurna, so, masih takut pake matic ? Saya pake matic dari tahun 1996 hingga kini..fun fun aja tuh... Kepikir g beli mobil matic second? Ga usah deh...apalagi KM ny dah 200K tipe CVT, mending beli baru aja...lbh fun to drive...
Saya paham efek tekan dan efek kendor pada disk clut saat mesin berputar.. TETAP SAJA SAYA MANTAP DI N SAAT LAMPU MERAH LAMA + HAND REM karena lebih savety aman sekaligus putaran mesin tanpa tertahan, sedang disk clut tetap saja ada umur pakai dan akan tiba saatnya untuk diganti seiring dengan lamanya pemakaian serta kedisiplinan oli matic nya
Puluhan tahun matik AT, selalu N di lampu merah dengan kondisi mobil 100% stop. Tidak pernah ngalami gear trouble. Btw pentingnya ganti oli gear tiap tahun
Maaf baru reply. Walaupun belum rusak, tapi itu sebenarnya bukan cara benar. Ada waktu2 kita bisa saja salah masuk D kembali saat injak gas yg akan merusak clutch D nya
pengalaman saya pakai avanza 2011 matic selama 5 thn ,kalau di lampu merah atau macet atau lagi nunggu selalu pakai N aman2 aja. dan sekarang pakai avanza matic 2017 selalu N saya pakai buat Grab pula sampai saat ini juga aman2 saja dan km sdh160.000km . yg penting ganti oli mesin dan gardan dan oli matic nya yg teratur dan pakai oli yg Asli.. jamin pasti aman.
tahun 2019 saya bawa matic, posisi macet di tol layang Pancoran, gigi tetap D dan pedal rem ditahan karena macet nya merayap. Akhirnya nabrak depan dan mobil yg saya bawa hancur 😆 menurut saya yg aman kalo berhenti pindah ke N walaupun sebentar.. berdasarkan pengalaman
Penejelasan yg sangat menarik dan mudah dipahami... mantab om Namun saya punya pendapat dan pandangan yg sedikit berbeda... Alasan saya selalu ke N saat lampu merah, termasuk saat antri macet dijalan adalah lebih ke alasan safety. lebih safety jika gigi ada di N ketimbang D saat berhenti karena ada kemungkinan kita tanpa sengaja angkat kaki dari rem dan akhirnya mobil meluncur dan menyundul kendaraan di depan. Selain itu posisi N bisa mengistirahatkan kaki kanan sejenak. Dan sebagai informasi, mobil saya AT type Conven sudah 7 tahun setiap hari bolak balik N & D, tapi sampai hari ini transmisi tetap normal, halus dan responsif. Sukses terus kontennya om... salam 2 pedal.
Makanya kenapa mobil keluaran terbaru yg pakai elektrik parking brake, dia tambah tombol auto hold dengan tujuan supaya mobil ketika berhenti ga perlu pindah ke N, Krn tau efek jangka panjang nya.. dan ATPM sudah tau masalahnya, hanya mereka tidak mau terbuka aja.. sampai pada akhirnya mereka buat kendaraan dengan fitur yg dapat mempermudah dan membuat berkendara semakin nyaman..😁
Si Bapak tidak melihat dari sisi beban kerja torque converter saat posisi D dalam kondisi mobil berhenti(direm), kondisi ini membuat oli pada torque converter cenderung menjadi cepat panas serta meningkatkan beban kerja pushbelt. Kondisi oli TQ yg panas ini wajib diwaspadai dan tentunya membuat oli menurun viskositasnya. Semoga bermanfaat.
Kami jawab ya... 1. Oli transmisi selalu disirkulasi ke radiotor untuk jadi dingin. 2. Kerja TC yg paling ringan adalah saat kondisi mesin idle. Tetep di D saat mesin idle adalah sangat aman. 3. Daya dorong pushbelt saat berhenti di D pada mesin 2000 cc, sekitar 150 kg (kondisi paling ringan). Tekanan push belt jestru akan meningkat saat mobil beraccelerasi, misal saat menyalip kendaraan. Semoga mencerahkan...🙏
Menurut saya, semua ada benarnya.. kalau menurut teknik, emang betul kalau mau awet jangan sering pindah pindah N ke D... Tapi dari segi safety, lebih safety kalau pindah ke N, apalagi perjalanan jauh, capek atau ngantuk... Kalau bicara teknik, mungkin kerusakan bisa diganti .. Kalau bicara safety, nyawa orang di dalam mobil ga ada yang jual... Terima kasih berbagi informasi..
Betulll, takut matic ya beli manual aja Repot amat mikirin D dan N Pabrikan udah lebih pinter dr kita2, N buat netral kok gak digunakan Apa N tuh buat Nos, jd bahaya🤣
Menarik sekali ulasannya. Sy udh 2 thn pke matic cvt. sy lebih suka pindah ke N ketika di lampu merah krn safety aj dan alhamdulillah ga ada masalah dg persneling, alias ga ada yg error. Dari ulasan tdk ada kesimpulan alias diserahkan ke reader. Seharusnya ada saran dari nara sumber. Jadi kesannya ini cm diskusi, jadi kesannya siapa aj boleh pindah ke N atau ke D . 😁
Mau utarain isi otak saya. 1. Dimotor matic ada kopling sentrifugal. Ketika idle kopling itu terlepas dari mangkok kopling. (Kalo dimobil seperti netral) 2. Kalo posisi mobil berhenti (panasin mobil/dilampu merah) posisi perneling ada di D mobil tanpa di gas pun pasti ada efek mobil mau maju. Artinya trasmisi memerintahkan plat kopling menekan dan jika dibiarkan plat kopling menekan tetapi mobil dipaksa berhenti sama saja seperti kita setengah kopling di mobil manual. Efeknya kopling cepat habis. Efek lain torque conveter dipaksa berhenti. 3. Ketika torque coventer berhenti berati tidak ada putaran di input shaft tramisi. Ini mengakibatkan oli tramisi tidak bersirkulasi karena kerja oli trasmisi berkerja mengikutin putaran di input shaft ataupun outpun shaft. Ini mengakibatkan tramisi makin panas karna fungsi oli yg mendinginkan tidak berkerja. Oli hanya diam. Berbeda hal dengan oli cvt. Oli cvt hanya bertugas untuk mendorong kompone kompone yang diperintahkan ecu. 4. Disainer mobil sudah memikiran segala aspek. Termasuk memberikan bearing di gigi nanas yang masuk ke drive clucth untuk mengurangi gesekan yang menimbulkan panas ketika gigi nanas berhenti tetapi drive clucth berputar. 5. Walau sama sama cvt. Cvt motor dan mobil berbeda jauh. Cvt motor lebih simpel. Coba minta penjelasan dari yang saya utarakan.
Maksudnya pak Joy itu jangan terlalu sering memindahkan posisi transmisi dari D ke N dan D lagi bila lampu merahnya cuma sebentar, krn beban awal pemindahan gigi dari N ke D itu sangat besar dirasakan clutch nya. Karena itu bila lampu merah cuma 5 menit tetap di D, kecuali lampu merah nya lama sekali atau macet total, baru boleh pindah N dulu.
Setuju terkait lebih aus. Namun secara fungsi fungsi clutch memang seperti itu. Kopling pada mobil manual dan kopling sentrifugal pun cara kerjanya memanfaatkan gaya gesek. Kalau memang clutch aus, ya diganti saja. Memang sudah umurnya, dan oleh engineer sudah dipikirkan bagian tersebut termasuk fast moving yg perlu penggatian seiring berjalannya waktu. Kalau g mau, ya pakai saja mobil listrik. Komponennya lebih sedikit, tidak seribet ICE.
Disetiap membeli mobil ada buku petunjuk agar kita memahami cara menggunakan maticnya, baik at/cvt. Pabrikan sdh pasti melakukan riset pada setiap komponen penting sebelum mereka menjualnya. Menurut saya tidak masalah saat berhenti diposisi N krn ada oli matic yg dpt mengurangi gesekan pada clutch. Dan justru lebih aman 😁 Terimakasih sdh berbagi ilmu serta simulasinya om 🙏.
Terimakasih infonya pak, saya tim N di lampu merah, mobil avanza versi paling awal matic, saya pakai metode N dilampu merah dari tahun 2017 sampai sekarang atau 2022. Dengan service rutin di toyota astrido fatmawati, alhamdulillah belum ada gejala di sektor transmisi.
@@davecchio yoih, udah di D nahan injek rem.. Dalem mobil ada nyamuk gigit kaki, atau orang phobia serangga masuk contoh kecoa terbang terbangan didalem mobil.
Baru bener nih komennya. Dari zaman transmisi matic ada di dunia sampai saat ini. Posisi N sudah ada dari ATPM. Jadi untuk apa posisi N dibuat kalau kata yang punya chanel gak baik dipakai dilampu merah? Aneh2 aja, kalau emang posisi N itu bermasalah sudah dihilangkan kali oleh ATPM.
Kalau saya pakai matic sesuai panduan akal sehat aja... N = Netral , D = Maju , P = Parkir ... R = Mundur ... sampai disini sangat jelas..mau matic AT atau CVT ,,semua pasti kaya gitu fungsinya.
Menurut saya,tetap saat stop lama,atau lampu merah itu harus ke N. (Jangan biarkan di D) di N akan jauh lebih aman + rem tangan menjaga ada hal yg tidak diinginkan.
stuju dengan posisi N saat lampu merah..mungkin kalo posisi N hanya utuk parkir biar bisa di dorong..posisi urutan N di atasnya P..dan juga untun pindah dr D ke N atau sebaliknya..kenapa ga harus injak rem kalo memang tidak di sarankan untuk berhenti di posisi N dan sebaliknya..tanya kenapa ?😅
Saya tetep pegang dilampu merah Harus N, kalau D malah Rem bisa panas yg bisa bahaya jadi blong, kalau di P, mobil2 sekarang kunci DoorLock otomatis terbuka, BAHAYA maling/rampok. Kalau di N, kopling bakal aus, tapi kan jarang2 juga, kalaupun rusak bisa diganti, Kalau Rem Blong dan Maling/Rampok... NYAWA taruhannya... Makasih.. klo ga stuju gapapa, pendapat pribadi aja 🙏
@@ajieobah kan "berhenti" kata kuncinya.. berhenti kan berarti tdk ada gesekan antara kampas rem dan cakram. jadi panasnya dr mana om kalau rem diinjak pas berhenti?
@@FedericoTimothy duuh ... Klo dijelasin kek gmana jg, kayanya ente ga bakal setuju, terserah aja laaah.. pendapat masing2, masalahnya mobil ane dah pernah ngalamin setelah 4 tahun pemakaian kurleb 60.000km, yang namanya jalan itu ada gesekan ban dan turbulensi, coba aja abis jalan walaupun jarang ngerem, turun sebentar dan pegang ban kamu atau mgkin rem disc.. TQ 🙏
Dari kebanyakan komentar, banyak komentar yg terbaik yaitu, mengutamakan Safety. MANTAP. Untuk di Posisi N Keselamatan lebih utama dari pada harga sparepart .
Terlalu beresiko jika dilampu merah menggunakan gigi D...CVT set mungkin akan awet tp tidak dengan torque converter dan engine...oli T/converter akan cepat "overheat" dan engine akan terbebani maksimal...pada tune up kendaraan matic biasanya ada istilah pengetesan "Engine stall" atau "Torque converter stall" untuk mengetahui performa mesin.
Kerenn Pak...Trmksh ya pencerahannya...tp Sy tetep prefer N saat berhenti. Masuk Gear 3 saat mulai jalan, dan baru pindah over drive ke D saat KM di atas 80km, bgtu arahan mechanic yang pernah bilg cara pk mobil Matic.
Yang saya tangkap, boleh saja saat berhenti, posisi gigi ke N, ASAL saat mau pindah ke gigi D,Pastikan RPM tetap di kondisi idle, karna kalo kelupaan nge gas trus ternyata masih di N dan di paksakan ke D, kalo sering lama2 si disk nya/drum nya yg akan kalah.
Sy juga pengguna CVT, tiap berhenti di lampu merah lebih dari 12 detik selalu di pindah ke posisi N, hal begini sudah saya konsultasikan ke teknisi dari bengkel resmi dan mereka merekomendasikan lebih baik di N. mau di D atau N menurut mereka bukan itu yg menyebabkan umur transmisi panjang atau pendek tapi dari perilaku driver dan perawatanlah yg mempengaruhinya🙏🙏🙏
@@joyrideyt3037 youtuber otomotif lain juga ada yg mengatakan mau di D atau di N bukan itu yg bikin umur tranmisi panjang atau pendek om, dan menurut sy kedua pendapat tersebut menurut sy skala prioritasnya sama, secara teori cara kerja yg saya simak dan sy rasakan khusus di CVT ada delay saat masuk dari N ke D nah di saat kondisi delay itu menurut sy ada potensi terjadi friksi apabila driver jorok main injak gas secara spontan yg menghasilkan gram dan bikin oli tranmisi cepet kotor, berarti balik lg ke perawatan dan perilaku driver om, maaf om khusus divideo ini om sendiri tidak menyebutkan secara tegas dan pasti sering pindah ke N bakal bikin tranmisi cepet rusak, om malah melempar ke audiens untuk menyimpulkan, dan kesimpulan sy seperti yg sy sebutkan, trima kasih sebelumnya krn konten om ini orang awam jadi galau dan kontroversial🙏🙏🙏
@@bangmunpaintjob Coba cek aja review buku pedoman mobil baru, seperti Xpander 2021. ua-cam.com/video/bCR5U3mOUmI/v-deo.html Cara posisi tuas saat di LAMPU MERAH sudah dijelaskan dengan detail mengikuti petunjuk kami
@@joyrideyt3037 dikirain mau di jawab . Ternyata ujung2nya dilempar ke audiens. Jdi kbanyakan orang akan bingung. Mau pilih N atau D. Mungkin ada juga yng kpikiran. Tuas di posisi P, gmana tuh
Pada dasarnya mobil matic untuk mempermudah. Jadi pakailah semudah mungkin dan senyaman mungkin yang kita suka. Kalau masalah d sama n aja trus jari bikin rusak parah yang mobilnya aja jelek. Ganti merek lain yang lebih kuat.. Saya pakai cvt udah 8 tahun hampir 9 tahun. Km 170rb. Gak pelit oli mesin dan oli matic. Alhamdulillah aman2 aja. Sekarang pakai at. Semoga awet.. Kalau lampu merah tetep n aja. Kecuali stop and go.. Ya repot kalau harus ke n dan d berulang2..
Untuk cvt 170 km adalah jarak tempuh kritis. Dengan kebiasaan pemakai sering pindah ke N, kami akan memilih untuk tidak membeli mobil bekas sepeti itu. Karena, tidak tahu kapan tiba2 rusak...
@@herbalindo3979 ya masa mesin disamain sama rokok. Kalau rokok mah jelas ditulis dibungkusnya rokok membunuh mu😂. Ya kalau mobil belum pernah saya nemu di user manual atau kitab2 lainnya saat kita beli mobil ada keterangan jangan pindah n dan d sering2. Bisa bikin rusak mobil.. Kalau memang segitu pentinya harus diketahui ya harus di tulis di user manual kalau bisa menyebabkan kerusakan kalau pindah n dan d terlalu sering. 😅
Hampir lengkap penjelasannya. Coba dibantu tambah info, kenapa waktu Rem diinjak, gearbox tertahan. Karena justru alasan utama logika teman temang ganti ke N karena justru takut akan ada nya gesekan. Rem pedal ketika ditekan, itu akan mengaktivasi discbrake yang akan menghentikan pergerakan mobil. Lalu kan mesin tetap berputar, itu lah kenapa diganti ke N.
Terima kasih sharingnya.... Mobil Xpander CVT 2021, buku pedomannya sudah diupdate menjadi paling komplit soal fungsi tuas matic. Termasuk cara posisi tuas saat di lampu merah. Coba dicek dulu video ini ya.... ua-cam.com/video/bCR5U3mOUmI/v-deo.html
Menurut saya perpindahan dr tuas D ke N itu tidak terlalu berpengaruh signifikan.. sangat jauh berbeda kondisinya jika dibandingkan dengan environmental gesekan kampas rem.. kampas rem murni metal to kampas contact, high friction bikin cepat wear/aus.. Sedangkan dalam matic, metal oil metal contact, masih ada pelindungnya yaitu oli matic yg membuat proses metal to metal contact menjadi lebih smooth karena dibantu oleh lapisan oli sehingga tidak akan cepat aus jika dibandingkan dengan kampas rem.. istilahnya less friction klo dalam ilmu tribologi..
Itu memang ada benarnya. Tidak masalah bila kondisi pemakaian wajar. Tapi, kadang ada yg injak gas dulu, baru pindah ke D, sehingga merusak clutch disc nya
Pabrikan sdh buat sesuai fungsi masing2 P parkir R mundur N netral D maju Entar kalo kebiasaan posisi D aja trus ngandalkan hand brake, ketika di parkiran gedung pas macet kebiasan D trus handbrake, trus lupa begitu lepas handbrake ngengggg langsung terjun bebas 😅 Kalo aku pribadi enak netral plus handbrake safety first masalah cepet aus kampasnya tinggal ganti part nya dah selesai
Saya memilih Netral, demi keselamatan pengguna lainnya. Masalah durability sdh ada faktor kekuatannya sendiri. Buktinya mobil 13th, kopling matik masih aman2 saja, tdk ada perubahan yg signifikan.
@@joyrideyt3037kamu kata konten demi pelajaran tapi kalau orang bebeda pendapat kamu malah tak puas hati.kalau macam ni cara mengedukasi mu lebih baik tak payah ajar edukasi.lagipun N ka D ka tak jadi masalah kamu kena juga ambil tau buat apa N diciptakan? adakah sekadar hiasan?kalau N diciptakan pasti ia banyak guna bukan hanya sekali setahun.pikir tu biar waras.
saya pnya pengalaman dmana sy berhenti di lampu merah dengan posisi D dan menginjak rem....karena perjalanan jauh saya sedikit mengantuk dan lampu merahnya lama sekali....hahahha dan brak 00,0001 detik saya telah menabrak mobil depan saya😃....dari pengalaman tersebut maka sekarang kalo berhenti yg agak lama mending di posisi N
betulll.. kalo gak mau rusak ya di bungkus aja simpan di dalam kamar... awet sampai seumur hidup... namanya barang di pake pasti ada aja part yg aus dan harus di ganti...
Untuk aman nya dan awet , saya selalu memakai D dan N , saya pemakai matik sejak 1976 , dari mobil Japan / Eurofa & Amerika ( GMC ) dalam 9 tahun pemakaian belum ada gejala rusak . Yg penting ganti oli Matik pada aturan nya , terima kasih dgn penuturan nya . Bravo .
Terimakasih ilmunya Bapak 🙏 Kalo saya yg aman dan nyamannya sajalah, apalagi bawa penumpang.... Biasanya masing-masing driver punya cara atau Feling sendiri untuk menyatu dg mobil yg dikendarai....
Menurut saya tetap lebih aman pindah ke N , karena tujuannya bukan mengistirahatkan gearbox tapi tujuannya agar memutus hubungan gearbox ke drive utama / roda.
Buku pedoman cvt Mitsubishi Xpander 2021 sudah menambahkan anjuran posisi tuas matic saat di Lamer. Coba dicek dulu review bukunya ya... ua-cam.com/video/bCR5U3mOUmI/v-deo.html
adu simple dong D/ N. D injek rem terus di gas full kalau gk ancur tuh belt baja sama pully. mending N komponen hanya di bagian plat yang bergesekan tanpa ada beban... dari pada pully bergesekan dengan belt karna tertahan semua component karena di rem. Buktiin dong klw D di rem terus di gas full dan posisi N mana yang ancur duluan. biar pembuktiannya singkat. 🤣🤣🤣
Thanks, jd paham bhw tnyata ada friction clucth juga di transmisi berbasis CVT.. simulasinya on point 👍👍 klo bgitu lbh aman friksi diserahkan full ke torque converter saja, yg gak akan aus (cuma jd sdikit lbh panas suhu olinya)....drpd sebagian torsi dibagi juga sesaat ke friction clutch (bisa cepat aus) saat pindah dari D ke N (atau sebaliknya)
Memang benar penjelasan Om. Tetapi masih aman juga jika posisi N di lampu merah, asalkan pindahnya pas udah berhenti (bukan pas melaju). Pabrikan pasti sudah memperhitungkan safety factor desain AT..
Drpd bs mencelakai pengendara lain mending mengikuti aturan keamanan, namanya org bnyk pikiran mau injak rem salah gas posisi msh di D bs nambah panjang urusan👍
Betul sih.. namanya clutch sdh diperhtungkan fungsinya buat gesek nempel lepas berulang.. dibanding resiko keselamatan. Relatif pilihanya.. jika sering Pindah N D yg trpengaruh ya komponen selenoid.. kl kanvas kopling mmg psti bakal aus cm wktnya saja mau dibuat awet bgt atau normal hbisnya..
Saya ke N sj deh... Krn mantab hati.. Udh pakai matik livina 5 thn.. Selalu N jika berhenti.. Sampai skrg masih aman.. Awet.. Terima kasih untuk videonya.
Ini bagus sih, ilustrasinya jelas dan tidak membingungkan.. Semoga bisa menginspirasi orang-orang yang memakai matic khususnya. Content yang sangat bermanfaat😃👍
Terima kasih bang Joy sudah menyampaikan video sistem matic mobil. saya jadi tahu sedikit tentang jeroan nya matic. saya pakai Isuzu panther matic tahun 2000. baru bermasalah pada tahun 2021. masalahnya adalah lampu transmisi di dasbor sewaktu-waktu menyala. waktu maticnya kita bongkar, ternyata yang rusak adalah seal² oring yang sudah kering dan pecah-pecah.
Perpindahan ke N atau tetap di D, Kita wajib mengacu pada manualboox maupun OMM unit,karena pastinya setiap produk dan pabrikan mempunyai SOPnya masing masing dan karakteristik. Utamakan safety,karena secanggih apapun pasti ada yg namanya sebuah kegagalan system(diluar human eror). keausan pada clutch yg didalam cvt untuk perpindahan N dgn D,tentunya kita tidak bisa menghindari hal tsb dimana dibenda yg berputar pasti akan ada gsekan, Setiap pabrikan akan ada panduan/informasi ketahanan sebuah komponen apabila sebelum waktu yg ditentukan sudah mengalami keausan/kerusakan perlu digaris bawahi cara pemakaian dan sperti apa maintenance yg dilakukan. Mohon maaf jika ada kekeliruan. Salam
Rata2 pengguna matic di indo, kalau lamer lama, mereka cenderung masuk ke P, krn kelihatan dr lampu mundur berkedip. Masih mending ke N donk, jarak N ke D cuma 1 langkah, sedangkan yg suka ke P melewati R,. Balik lagi kepada kenyamanan pengendara.. Penjelasan bapak sangat mudah dicerna dan detail, mantap sekali pak
Terimakasih komennya. Di lamer lebih baik tetep di D. Tapi, dari pada P masih lebih baik di N. Video mendatang akan jelaskan juga kenapa jangan pindah P.
info dari mekanik dealer yg pernah saya tanyakan ttg N, D dan Brake Hold : 1. N dipakai utk berhenti bila dilampu merah durasinya lama 2. Bila berhenti sebentar dipersilahkan tetap di D dengan mengaktifkan Brake Hold atau Rem 3. Khusus fiture Brake Hold yg biasanya sdh terpasang di mobil" saat ini , fiture tsb dipakai utk kemacetan dijalan yg berhenti sebentar lalu jalan kembali dan berhenti lg dan seterusnya, TAPI bukan untuk di lampu merah yg durasinya lama. Mengenai teknis cara pemakaian yg disarankan mekanik tersebut benar atau tidaknya, sbg pengguna mobil matic dari tahun 1997 saya pasrahkan saja kpd arahan mekanik tsb krn basis keilmuan mekanik yg lebih mumpuni drpd saya. because i,m just a user 😁
Penjelasan ringkas disertai bukti-bukti terkait tekhnologi nya, sangat membantu pemahaman bagi kami yg belum begitu faham mesin.terimakasih pak , channel yang mendidik berkah manfaat 🙏
Saya pribadi juga paham dengan konstruksi di dalam transmisi matic, dan dengan analisa teknis saya tetap pilih di pcc D saat lampu merah dan saya gunakan hand rem, dengan begitu hanya bagian torque converter yg bekerja karena cuma aliran fluida saja dan tidak ada friksi antar part, resikonya paling cuman sedikit sekali pada peningkatan temperatur fluida transmisi..
N bukan netral bro N itu Nos, jd bahaya kalo pakai N😅 Pabrikan udah lebih pintar dr kita2 yg cuman byk komen, di bikin capek2 N buat netral malah gak digunakan🤣
tq oom, jadi paham kita2, dilampu merah pindah aja ke N, kecuali lampu merah cuma 10 detik 😁, kalo ada yg bilang tetep di D, itu pasti orang dari pabrrik mobil, biar kita2 lebih cepet ganti spare parts 😀😁😂
Alhamdulillah kami paham pak joy terima kasih tutornya, berarti inti dari tutor yg bisa saya ambil kesimpulan yg akan mengurangi performent power lemah dalam jangka panjang adalah disc clutdnya ya pak joy 🙏
terima kasih om atas penjelasannya. menurut saya lebih bagus di N sewaktu lampu merah. yang penting selalu memakai spesifikasi oli transmisi matic yang sesuai dengan petunjuk manual book, yang di rekomendasikan pabrikan dan kuras oli matic secara berkala. kalau berhentinya di bawah 20 detik, memang lebih bagus di D sambil injak rem dan atau tarik rem tangan.
Penjelasan masuk akal, membiarkan pada posisi D dan injak rem tidak akan merusak komponen matic, demikian juga jika pindah ke N krn pindah D-N-D tidak significant menyebabkan aus dan sudah diperhitungkan pabrikan. Sesuai panduan keselamatan lebih baik pada posisi N saat berhenti lampu merah atah berhenti cukup lama bukan pada posisi parkir. Mobil rusak pemakaian wajar itu biasa
Sebenarnya ada resiko pindah2 tuas. 1. Membuka celah kerusakan clutch plate saat terjadi kesalahan injak gas sebelum clutch plate fully engaged. 2. Memperbanyak kerja selenoid on/off
Gue tipe driver yg posisi N kalo di lamer, lebih ke safety…daripada nyundul mobil/org di depan yg mungkin biaya ganti ruginya bisa lebih mahal daripada ganti plat kopling AT 😉✌️
setuju bang. lagian kopling itu pada mobil apapun juga tugasnya begitu. di besut2 in. suatu saat pasti ya aus. seperi ban,rem,aki.. emang dipakai kok. 😁
Sebetulnya lebih baik spt itu (posisi N di lamer (menurut sy), di video dibahasnya hanya mekanisme clutch N ke D, dikatakan ada efek pengereman krn tekanan pada clutch (mengikis plat clutch) ada 1 hal penting disini yg tidak dijelaskan bahwa pada saat posisi D (lets say kita ga pindah ke N) itu clutch di saat posisi mendapat tekanan tp posisi mobil berhenti, mana yg lebih mengikis clutch?? 😅😅. Mungkin secara mekanis biasanya otomatis tekanan berkurang pada putaran rendah, TAPI bukankah akan lebih baik jika tanpa tekanan sama sekali (posisi N). Ntah yg punya chanel ini teknisi atau bukan, krn jika emang diposisi N itu lebih "merusak" seperti nya pabrikan akan menghilangkan bagian untuk posisi N dan menggantinya dengan hand brake (bukan cuma P di tuas) so para driver ckp stay di D dan tarik hand brake.😁🤣
Terima kasih videonya om. Selama ini kan para "pakar otomotif" selalu cuma bilang netralin persneling di N waktu lampu merah, dan baru om joy ride aja yang membedah gearbox matic untuk nunjukin fakta sebaliknya. Salam dr pengguna motuba matic tua yang gearboxnya masih responsif akibat selalu nahan di D☺
plat dan kampas kopling tipe basah seperti pada motor ... tarik kopling plat dan kampas merenggang,lepas kopling plat dan kampas terjepit. posisi N pada mobil matic sama dengan tarik tuas kopling pada motor non matic pada keadaan masuk gigi 1 atau lain nya. matic yg penting jgn lupa ganti oli gear box/transmisi,bnyak kerusakan akibat rutin ganti oli mesin,tp lupa kalau oli gearbox/transmisi terpisah dan harus ganti.kurang nya perenggangan/penjepitan dan ketebalan plat/kampas kopling akan membuat slip kopling.nama nya plat kopling dan kampas kopling pasti ada gesekan yg menghasilan serpihan2 halus yg terkikis dari composit pada kampas kopling. penting nya menggati oli berkala,dan waktu ganti plat/kampas kopling,serpihan plat/kampas kopling akan cepat merusak bearing dan gear.
Penjelasan Om Joy keren bangets. Thanks a lot utk share ilmunya. Namun bgitu, saya tetep lebih pilih posisi N saat berhenti di lampu merah dg alasan safety. Menurutku, "KURANG TEPAT" menyamakan antara cara kerja sistem transmisi dan cara kerja sistem rem di mana keduanya bisa menyebabkan aus. Jika kita sering nginjak rem tentu kanvas rem akan cepat aus krn di sana tidak ada oli. Apalagi kanvas rem sifatnya lunak. Ini beda dg sistem transmisi. Meskipun kita sering melakukan perpindahan dari D ke N (dan sebaliknya), hal itu tidak masalah krn ada oli yg mendinginkan dan mencegah efek gesekan. Apalagi baja yg dipakai merupakan baja khusus tahan gesekan/ tidak mudah aus. Demikian menurut saya, sekadar sharing..🙏🙏
menurut saya juga spt itu, pada rem ada gesekan kampas rem sangat besar jika kita rem perlahan (mobil jalan dan rem diinjak lama) dibanding kita rem seketika dan mobil berhenti, sedangkan pada kampas di tranmisi gesekannya sangat kecil hanya pada perpindahan dari n ke d saja hampir sama seperti saklar 0 ke 1, jadi menurut saya tidak bisa disamakan prinsip kampas rem dan kampas tranmisi matic, kalau kampas kopling manual baru bisa krn di kopling manual ada istilah setengah kopling sama kayak rem
@@ekabike83 Pada matic tidak ada kondisi setengah kopling. Kecepatan engagement kanvas kopling itu sudah diatur, tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lambat. Terlalu cepat, efeknya seperti "jeduk" gitu...
Kereta saya toyota vios ketika di lampu merah saya sentiasa letak pada posisi N dan kereta saya sudah berusia 10 tahun sampai sekarang aman syukur Alhamdulillah tapi kenapa gear di N ketika di lampu merah? kerana lebih terjamin keselamatan agar tidak melangar kereta di hadapan di samping itu dapat merehatkan kaki agar lebih nyaman 😅 salam persaudaraan dari Malaysia 🇲🇾
Inilah bukti salah satu orang pintar di indonesia dan bodohnya insinyur dari pabrik kendaraan mobil matic. Seharusnya dibuat seperti motor matik saja tidak usah pakai N. Luar biasa orang ini..👍🏻👍🏻👍🏻
Pbrk sdh merekomendasika N adlh netral,gw ttp manasin mbl d panel N d lmpu merah pun gw pake N klo lmpu sdh hijau gw pindh d panel D dan di tanjakan/turunan curam pindah d panel L,wes mengkonon baelah ora repot....
Kebiasaan ini layak dipakai untuk mobil cvt yang sudah punya electric parking break, dan mengaktifkan feature auto hold nya. Kalau masih hidrolik dan transmisi AT conventional lupa tarik rem tangan dan hanya mengandalkan rem kaki rawan human error. Jadi yang masih AT conven dan rem hidrolik gw lebih setuju pindah ke N kalau lampu merah atau macet parah.
Tolong banget kalo komentar yang pinter ya netizen, channel ini kasih informasi yang menurut saya niat dan bagus. Kalo dari kalian ada yang beda pendapat sampaikan dengan baik baik ga perlu menghina. Beda pendapat wajar 🙌🏻
Alhamdulillah pakai almaz selalu ga rubah dari D ke N, krn auto hold di posisi D ckup kok, klo semakin lama ky macet otomatis sistem akan pindah ke P walau perseneling di D
Setuju jg,tp dr penjelasan om joy ride,yg saya ambil kesimpulan adl mending kita ngalahin komponen rem ketimbang clutch drive nya (ini lbh mahal),tp pegel jg kalo injak rem/pake aj rem tangan biar gk pegel.
@@abdullahharist943 Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan, kalau ditahan lama mengurangi umur komponen Rem, Apalagi ABS, ada komponen hydrolik+electric, hati2 juga kl nahan rem dalam waktu lama, kadang ngobrol asyik tau2 sdh nempel mobil depan. (Pengalaman pribadi temen setirin, ngobrol asyik tahu2 nempel mobil depan, bemper tambahan belakang papansa auto penyok) hehehe
@@sigits6021 gitu ya,mgkn kalo sebentar msh ok di D,tp kalo lama lbh safety N gitu ya...kalo bysanya mmg ttp di N c,cm dr keterangan joyride sptnya tuk lbh jgn sering2 N
Dalam semua aspek kehidupan pasti.ada pro kontra..berbuat baik pun ada pro kontra..tp klo mlihat perdebatan yg tiada ujung pangkalnya,yg transmisi manual lah yg jd juara..mmg ribet dan butuh konsen yg tinggi klo manual,tp pling tidak gk akan ada perdebatan klo di lampumerah,jaln mnanjak ato turun kita gk akan bngung pake gigi yg mana...smua transmisi ada plus minusnya. Bravo dan lanjutkan berbagi ilmunya om joy ride.
@ADJIE saya sudah 13 tahun pakai mobil matic dan kalau lampu merah selalu di N dan alhamdulillah masih bagus asalkan rajin ganti oli transmisi sesuai aturan dan setiap 40 ribu flushing. Bulan lalu ditabrak dilampu merah olh ibu2 pakai matic yg posisi transmisi D, injak rem sambil main HP trus ga sadar rem terangkat dan nabrak mobil saya😩
@@bosreview8985 jika tidak ada tuas netral maka akan sulit/ bebannya sngt berat untuk melakukan putan awal dengan litrik (Stater) kedua mobil jika dlm keadaan mati akan sulit di untuk bergrak bebas. klo menurut saya untuk berhenti tidak masalah dipindah ke netral, asal jangan telalu sering. toh kplingnya nya juga masih pake koling tipe basah bukan tipe kering.
@@arkeityusril4688 kopling itu emang ada masa pakainya, saya rasa wajar aja akan habis kalau dipakai. Lebih baik habis kopling daripada mesin ngeden karena kerem plus engine mounting bisa kena juga karena getaran mesin naik
Hebat mas, video ini begitu menarik. sebulan sudah 1jt view. Saya jadi penasaran ingin pegang sendiri itu barang. Karena di luar sana banyak yang memberikan info sebaliknya
Terima pak udah kembali mampir. Untuk lebih paham memang kita perlu lihat lansung sparepartnya dan pahami cara kerjanya. Itu bisa didapat dari sparepart bekas yg banyak dijual. Saat ini kami sdg coba siapkan lanjutan video tersebut, yaitu terkait gigi P dan R, sekalian akan menjawab komen dari video sebelumnya... Ikuti ya pak...
Keren sekali penjelasannya. Sangat menambah wawasan. Tapi, menurut saya, analoginya kayak kampas rem. Semakin kita sering pakai ngerem, maka akan cepat aus, tetapi bukan berarti kita jadi jarang ngerem donk. Sama dengan lampu yg sering dinyalakan katanya bikin cepat headlamp menguning, nah kalau gelap atau hujan deras?? Jadi saya sependapat dengan kubu tetap pindah gigi N. Demi safety.
@@joyrideyt3037 Om... Mohon dijelaskan efek dari kalau terlalu sering pindah dari gigi D ke OD (over drive) dan sebaliknya OD ke D Sukses terus channelnya Terima kasih sebelumnya
Setau saya sih kalau di posisi N saat berhenti, putaran transmisi bebas. tapi kalau posisi D saat berhenti, berarti putaran transmisi tertahan, nah saat itu lah gesekan plat dan kanvas kopling jadi mubazir.
Ada pihak yang setuju dengan tidak menetralkan gigi. Ada yang tidak setuju dengan alasan safety. Pada intinya semua keputusan ada yang harus dikalahkan.
Tetep setia manual, ga ribet, tahan disiksa di tanjakan dan turunan ekstrem. Risiko rusak di tengah perjalanan di negeri antah berantah lebih kecil dan faktor ketenangan batin itu tak tergantikan.
Di video sebelumnya saya pernah mempertanyakan logika bapak ini (kalau ga salah), tapi seiring dengan keingin tahuan saya, cari2 informasi di jagad maya, dan ternyata untuk tidak memindah dari D ke N di lampu merah cukup masuk akal. Dan dengan video ini cukup memastikan bahwa ga perlu memindahklan tuas ke N dalah yang BENAR.
kalo manasin mobil kan di posisi N ya dengan kondisi mobil idle, kenapa jika di lampu merah dengan kondisi mobil idle tidak boleh ke N? jika diposisi D saat lampu merah mesin menjadi begetar dan merusak engine mounting, dan juga rem ditekan terus menerus mengakibatkan tenaga mesin yang tertahan akibat rem tsb.
Jika kondisi sedang berhenti dilampu merah atau berhenti keadaan macet yg lama Saya tetap pilih N (netral ) bukan dgn D ( maju ) dgn menginjak pedal rem,jadi gigi yg terhubung langsung dgn as kopel ( as roda ) tidak tertahan dgn sistem pengeremen.
Yang penting adalah pada saat lampu merah tarik tuas ke posisi N, lalu ketika lampu hijau tarik tuas ke posisi D namun rem tetap di injak bbrp detik dulu baru dilepas rem nya, seringkali orang pas lampu hijau tuas dr N dipindahkan ke D lgsg lepas rem dan gas, itu yang membuat gesekan pada gear.
Pak sy serius nanya, yg saya fahami dari video2 bapak yaitu : ketika posisi D dan direm saat lampu merah, maka torkon bekerja maksimal. Sy setuju lbh baik di D agar gearbox awet. Namun pertanyaannya, apakah pengaruh kpd lifetime torkon? Apakah torkon bisa rusak? Kalau rusak apakah biaya mahal? Lbh mahal mana torkon atau gearbox? Mohon pencerahan. Terima kasih pak.
Lebih aman di posisi "N" disitu ada oli yg berfunsi mendinginkan dan melumasi komponen ..jadi jangan samakan dengan kinerja kampas rem yg tanpa oli yg melumasi kampas rem...
@@joyrideyt3037 trimakasih sharingnya. Jadi torkon aman2 saja ya pak, selagi fluida / oli matic itu bagus ya pak? Karna yg saya khawatir malah jika di D terus, ada yg rusak pada komponen torkon. Kemudian untuk rekomendasi dari bpk terkait penggantian oli matic dan atau flushing matic bagaimana pak? Secara logis sy jika mengandalkan kinerja torkon maka oli matic yg diandalkan, soalnya sy ini percobaan D terus, belum ada 20rb km oli metik sudah mulai brubah warna, berbeda dgn penggunaan N. Itu yg sy alami, mohon pencerahan.
@@jacksekian Torkon tidak masalah sebenarnya. Bahkan torkon itu sehari menerima beban lebih berat, misal mobil akselerasi atau saat menanjak. Kotor itu 100% effek gesekan, sedangkan dlm torkon tidak terjadi gesekan. Coba tonton video kami "cara mudah pahami koling fluida"
hanya mobil manual yang tidak ada "perselisihan" antara D dengan N saat lampu merah 😂😂🙏 tinggal tarik handrem, 2 kaki bisa istirahat sebentar. salam 3 pedal
Waduh, ternyata enakan manual ya bro. Kaki kiri ane suka kebiasaan naek ke kursi pas bawa matic. Jadi ga ngeh kalo pas lampu merah bisa istirahat 2 kaki.
Jadi, kapan kah waktu yang tepat untuk penggunaan gigi N nya om? Fungsi N digunakan dengan tepat pada saat seperti apa? Karena kan, berarti selama kita pergi mobil dipakai jalan, setiap berhenti berarti kan selalu di D dengan injak rem atau menggunakan handbrake. Mohon maklum, saya baru 2 minggu ganti mobil jadi matic dan ingin matic awet.
Terimakasih kasih sudah mampir. Kami dah buat sebuah video menjelaskan fungsi N, sbb. ua-cam.com/video/67pZ9mWKfos/v-deo.html Tolong bisa ditonton ya. Tolong juga kasih input agar video tsb lebih mudah diterima.
trimakasih udah bela2in siapin gear set svt buat penjelasan, tapi ini komponen yg bergerak di mobil, bukan tahu, jadi so pasti pindah ke n pas di lampu merah ga akan merusak gear box, salam dari pembongkar gear box juga hehe
Siiipppp.... Kalau ada waktu coba lihat juga review Xpander cvt 2021 ini. Buku pedomannya sudah mengikuti prinsip kami... ua-cam.com/video/bCR5U3mOUmI/v-deo.html
luar biasa penjelasannya.. sy jd nambah pengetahuan.. makasih ko.. respect.. tp sy tim N krna faktor safety (subjektif), sy pernah ngantuk pas macet2an, nambrak depan karna di D.. jd klo macet ama di lampu merah sy di N aja, mnding rugi diri sndiri matic rusak, drpd ngerugiin orng laen jg, nyesek bgt kudu ngegantiin mobil orng, bakar uang😅
Ini yang saya suka dari ch om joy ride, penjelasan disertai simulasi dan penjelasan teknis, gak cuma dengan "logika" apalagi "pengalaman" seperti kebanyakan yutuber2 otomotif lain 😁
Sukses terus om channelnya makin banyak yg teredukasi makin banyak berkahnya 🙏🏻
Terimakasih sudah kembali mampir dan sharing komen...🙏
@@joyrideyt3037 di penjelasan ini jelas, tuas di posisi di N tidak disarankan. tetapi, kenapa pabrikan mobil tidak memberikan penjelasan mengenai efek ini?
@@smarttipi5969
Pertanyaan bagus.
Perlu dijawab atpm
@@joyrideyt3037 di buku petunjuk pemakaian kendaraan sdh dijelaskan cara kita menggunakan gigi tsb, paling utama karena safety dan klu gigi masuk kata mereka yg punya produk maka tekanan dlm bak oli makin tinggi karena power tdk disalurkan ke roda yg efeknya bs rembes(itu kata atmp)
Mereka menciptakan, kita cm pemakai jd masa kita menentang sama sang pencipta?
Setiap part yg didesain oleh pabrikan tentunya sdah mempunyai durability yg kuat. Disamping itu pabrikan juga sdah memikirkan tingkat keselamatan untuk pengendara baik mobilnya sendiri ataupun kendaraan lain. Menurut sy video ini hanya melihat satu sisi saja yg artinya akan terjadi kerusakan apabila posisi di N dan D selalu berpindah. Tapi apakah tidak dipikirkan bahayanya apabila posisi di D terus, karena tingkat konsentrasi driver sellau berubah. Sy rasa video ini baik secara teknis di mecanical gearbox tapi tidak baik untuk keselamatan dalam mengemudi. Kalau pabrikan takut akan keruskaan, maka posisi tuas N tidak akan ada. Setiap sparepart punya umurnya masing masing. Dan menurut sy pabrikan sdah menghitung kekuatan part yg bisa bertahan lebih lama dri video ini jelaskan. 10-15thn umur tranmisi matic lalu mengalami kerusakan adalah suatu hal kewajaran menurut sy, yg mana memang perlu adanya peremajaan part yg sdah lelah dalam bekerja.
Sepaham dng pendapat anda...pd posisi D tekanan hyd bekerja .posisi N komponen bebas tdk bertekanan..haya unt safety bs trik tuas rem tangan.
Setuju....video ini hanya dr segi kerusakan dan keawetan komponen....tp klo keamanan sy setuju dg kement ini...soalnya pernah ngalamin.lampu merah ttp di D dan rem kaki terus spontan beneein posisi duduk dan yg terjadi mobil mau nyruduk.....
Ya pakai tuas P saja
Setuju banget...👍 lebih2 jika berkendara menggunakn perasaan pasti komponen lbh awet.
Netran akan tetep ada. Terutama saat manasin mobil.atau saat mobil abis di servis. Klo motor mungkin bisa di standar dua. Klo mobil kan gak punya.
Pakai matic dari Tahun 1996 (Corona Absolute 2000 cc, matic tipe AT) sekarang terjebak momok menakutkan matic tipe CVT (captiva 2017 dan Corolla Cross 2021), brand yg konsisten pakai matic AT tinggal suzuki saja karena matic tipe AT lbh tangguh dan awet (cara mengoperasikan tidak berdampak signifikan = jangka lama banget)
matic tipe CVT wanti² di sabuk baja nya yg g ada sparepart nya (sangat terpengaruh dengan cara mengoperasikan)
Perhatikan gerakan mobil (cara mengoperasikan) yg akan anda lakukan, jika searah / 1 gerakan:
Gerak maju (N - D) pastikan menggeser tuas dari N ke D saat mobil dalam kondisi diam/tidak bergerak (rpm mesin di putaran terbawah), lalu izinkan mobil bergerak.
Gerak mundur (N - R) = pastikan menggeser tuas dari N ke R saat mobil dalam kondisi diam/tidak bergerak (rpm mesin di putaran terbawah), lalu izinkan mobil bergerak.
Dampak jika mobil tidak diberi kesempatan berhenti total = kampas kopling hangus. Tipe AT jangka waktu lama (> 10 tahun), tipe CVT waspada di Km 200.000an
Berbeda dengan gerakan kombinasi / lebih dari 1 gerakan:
Gerak maju lalu mundur (D - N - R)
.pastikan mobil berhenti sempurna dan dalam kondisi diam/tidak bergerak (rpm mesin di putaran terbawah), lalu geser tuas dari D - N - R, kemudian izinkan mobil bergerak.
Gerak mundur lalu maju (R - N - D)
.pastikan mobil berhenti sempurna dan dalam kondisi diam/tidak bergerak (rpm mesin di putaran terbawah), lalu geser tuas dari R - N - D, kemudian izinkan mobil bergerak.
Dampak jika mobil tidak diberi kesempatan berhenti total = kampas kopling hangus, utk CVT bahaya sabuk baja mulur/kendur/elastisitas memburuk
Tipe AT jangka waktu lama (> 10 tahun), Tipe CVT waspada di Km 200.000an
Cara mengoperasikan :
Jalan santai = jalan tol patuh 80 kpj (0 kpj ke 80 kpj)
.mobil dalam keadaan diam, geser tuas P-R-N-D lalu izinkan mobil bergerak, tekan pedal gas perlahan
Jalan need 4 speed / buru² = jalan tol tidak patuh 80 kpj (0 kpj buru² ke 160kpj)
Sebelum dibejek pedal gas ny, cari tahu pedal gas jenis kabel atau drive by wire
Pengalaman di saya, pedal gas jenis kabel (corona absolute thn 96, APV matic 2006, sirion 2015). Pedal gas jenis drive by wire = captiva 2017
Pedal gas jenis drive by wire, langsung bejek saja gpp..nanti elektroniknya kerja sama dengan TCM (transmisi control module) => cenderung aman.
Pedal gas jenis kabel mesti hati² karena hentakan mesin berlangsung spontan.
Jika sering di gas mentok
=> dampaknya di matic tipe CVT, sabuk baja mulur/kendur/elastisitas memburuk, jangka lama kampas kopling aus.
=> dampaknya di matic tipe AT, seal² bocor/aus. Matic tipe AT tidak direkomendasikan gas mentok di posisi tuas D. Lbh baik dirunut/diikuti L-2-overdrive-D (artinya, gas mentok tuas di posisi L, gas pol terus sampai rpm sebelum garis merah geser tuas ke posisi 2, gas pol terus sampai rpm sebelum garis merah aktifkan tombol overdrive, gas pol terus sampai rpm sebelum garis merah geser tuas ke posisi D) konon ceritanya matic tipe AT bekerja menggunakan tekanan oli (high pressure) jika posisi tuas di L, maka tekanan oli high pressure ny hanya diarahkan ke gigi 1 (1 bukaan saja)
jika posisi tuas di 2, maka tekanan oli high pressure ny hanya diarahkan ke gigi 1 dan 2 (2 bukaan saja)
jika posisi tuas di overdrive, maka tekanan oli high pressure ny hanya diarahkan ke gigi 1-2-3 (3 bukaan saja)
Jika posisi tuas di D, maka tekanan oli high pressure ny terbuka semua ke gigi 1-2-3-4
Terbayang jika gas pol dgn tuas D, sedangkan pergerakan baru di gigi 1 atau 2, potensi seal² di gigi 3 dan 4 ny terkena high pressure....bisa jebol...
Oiya matic ini sama y seperti manual
Gigi 1 = huruf L
Gigi 2 = angka 2
Gigi 3 = tipe AT pake tombol overdrive, tipe CVT ada yg menunjukkan angka 3
Gigi 4 = huruf D
Netral (N) = huruf N
Munder (R) = huruf R
Mobil matic cuma ga injek kopling saja kok, kalo geser² tuas masih sama kecuali niat jalan santai (tuas di D terus)
Cara mengoperasikan ga kuat nanjak :
Tipe AT = aktifkan overdrive
Tipe CVT = geser ke 3 atau (-) minus
Kalo malas pake tangan, hentak saja pedal gas ny (kickdown)
Cara mengoperasikan nyalip : sama seperti ga kuat nanjak
Cara mengoperasikan dragrace : hanya untuk tipe AT saja ya...CVT dilarang mainkan (+) atau (-) ny
dirunut/diikuti L-2-overdrive-D (artinya, gas mentok tuas di posisi L, gas pol terus sampai rpm sebelum garis merah geser tuas ke posisi 2, gas pol terus sampai rpm sebelum garis merah aktifkan tombol overdrive, gas pol terus sampai rpm sebelum garis merah geser tuas ke posisi D)
Cara mengoperasikan tanjakan extreem:
.begitu tenaga mesin terasa drop di posisi tuas D, geser ke posisi L atau 2, lalu gaspol sampai tanjakan terlewati
Cara mengoperasikan menembus banjir: sama seperti di tanjakan extreem, hnya saja kurangi pemakaian listrik dulu (matikan lampu², wiper dan AC) lalu tuas D geser ke posisi L atau 2, lalu gaspol sampai banjir terlewati
Cara mengoperasikan turunan terjal/biasa:
Well, there is nothing do...no engine brake....just trust your brake pad n Allah.
Selain cara mengoperasikan matic, jangan lupa ganti oli nya juga yaaa..
Perhatikan penggantian oli matic:
Durasi/waktu ganti oli matic
.KM 0 - 40.000 => kuras ganti baru
.KM 60.000 => kuras ganti baru
.KM 80.000 dst (per 20.000 KM)
*) pengalaman pribadi, tidak wajib diikuti krn oli matic mahal
Metode penggantian oli :
Pengalaman pribadi, DILARANG metode tekan / pressure ataupun vacum.
Seal² di dalam komponen matic akan terdampak lepas dari tempatnya (metode pressure => terdorong, metode vacum => tertarik)
Gunakan metode curah / gravitasi biasa saja. Lama ? Iya sabar yg penting seal² awet..
Matic lemot (jika salah letak tuas), matic g kuat nanjak (jika salah letak tuas), matic boros (jika salah letak tuas) perawatan Matic tidak ribet, tehnologi matic pun sudah sempurna, so, masih takut pake matic ?
Saya pake matic dari tahun 1996 hingga kini..fun fun aja tuh...
Kepikir g beli mobil matic second? Ga usah deh...apalagi KM ny dah 200K tipe CVT, mending beli baru aja...lbh fun to drive...
Sangat mencerahkan
Bagaimana perbedaan kerja matic berbahan bakar bensin dan berbahan bakar solar?
@@mohammadyani221 sama aja, ga ada bedanya. Sama sama satu model transmisi.
Ga capek nulisnya om,,
luar biasa, sangat membantu sekali
Saya paham efek tekan dan efek kendor pada disk clut saat mesin berputar.. TETAP SAJA SAYA MANTAP DI N SAAT LAMPU MERAH LAMA + HAND REM karena lebih savety aman sekaligus putaran mesin tanpa tertahan, sedang disk clut tetap saja ada umur pakai dan akan tiba saatnya untuk diganti seiring dengan lamanya pemakaian serta kedisiplinan oli matic nya
Oke siip
Terima kasih dah mampir ya
Setuju
Yes.. safety first !!!
oli sangat berjasa ya om. Setuju. :)
betul, kalo lampu merah nya lama kan jadi gak guna pakai matic, tujuan nya matic kan kaki biar banyak isitirahat..
Puluhan tahun matik AT, selalu N di lampu merah dengan kondisi mobil 100% stop. Tidak pernah ngalami gear trouble. Btw pentingnya ganti oli gear tiap tahun
Rutin kah om?
Jadi bagusnya gimana om? tetep D atau gapap ubah ke N ?
@@abyannaufalwinarto8331 di N aja kalau Kita berhenti lbh dari10dtk
Maaf baru reply.
Walaupun belum rusak, tapi itu sebenarnya bukan cara benar. Ada waktu2 kita bisa saja salah masuk D kembali saat injak gas yg akan merusak clutch D nya
pengalaman saya pakai avanza 2011 matic selama 5 thn ,kalau di lampu merah atau macet atau lagi nunggu selalu pakai N aman2 aja. dan sekarang pakai avanza matic 2017 selalu N saya pakai buat Grab pula sampai saat ini juga aman2 saja dan km sdh160.000km . yg penting ganti oli mesin dan gardan dan oli matic nya yg teratur dan pakai oli yg Asli.. jamin pasti aman.
Itu yg betul
tahun 2019 saya bawa matic, posisi macet di tol layang Pancoran, gigi tetap D dan pedal rem ditahan karena macet nya merayap. Akhirnya nabrak depan dan mobil yg saya bawa hancur 😆 menurut saya yg aman kalo berhenti pindah ke N walaupun sebentar.. berdasarkan pengalaman
Berarti si bapaknya yg belum menguasai hehe
Penejelasan yg sangat menarik dan mudah dipahami... mantab om
Namun saya punya pendapat dan pandangan yg sedikit berbeda...
Alasan saya selalu ke N saat lampu merah, termasuk saat antri macet dijalan adalah lebih ke alasan safety. lebih safety jika gigi ada di N ketimbang D saat berhenti karena ada kemungkinan kita tanpa sengaja angkat kaki dari rem dan akhirnya mobil meluncur dan menyundul kendaraan di depan. Selain itu posisi N bisa mengistirahatkan kaki kanan sejenak.
Dan sebagai informasi, mobil saya AT type Conven sudah 7 tahun setiap hari bolak balik N & D, tapi sampai hari ini transmisi tetap normal, halus dan responsif.
Sukses terus kontennya om... salam 2 pedal.
Sependapat dgn anda..
Sepakat dengan ini.. Meski awalnya saya juga bingung karena ada dua 'mahdzab' berbeda terkait D/N saat berhenti di lampu merah ... 👍
salam 2 pedal juga gan...
Idem
Makanya kenapa mobil keluaran terbaru yg pakai elektrik parking brake, dia tambah tombol auto hold dengan tujuan supaya mobil ketika berhenti ga perlu pindah ke N, Krn tau efek jangka panjang nya.. dan ATPM sudah tau masalahnya, hanya mereka tidak mau terbuka aja.. sampai pada akhirnya mereka buat kendaraan dengan fitur yg dapat mempermudah dan membuat berkendara semakin nyaman..😁
Si Bapak tidak melihat dari sisi beban kerja torque converter saat posisi D dalam kondisi mobil berhenti(direm), kondisi ini membuat oli pada torque converter cenderung menjadi cepat panas serta meningkatkan beban kerja pushbelt. Kondisi oli TQ yg panas ini wajib diwaspadai dan tentunya membuat oli menurun viskositasnya. Semoga bermanfaat.
Kami jawab ya...
1. Oli transmisi selalu disirkulasi ke radiotor untuk jadi dingin.
2. Kerja TC yg paling ringan adalah saat kondisi mesin idle. Tetep di D saat mesin idle adalah sangat aman.
3. Daya dorong pushbelt saat berhenti di D pada mesin 2000 cc, sekitar 150 kg (kondisi paling ringan). Tekanan push belt jestru akan meningkat saat mobil beraccelerasi, misal saat menyalip kendaraan.
Semoga mencerahkan...🙏
Menurut saya, semua ada benarnya.. kalau menurut teknik, emang betul kalau mau awet jangan sering pindah pindah N ke D... Tapi dari segi safety, lebih safety kalau pindah ke N, apalagi perjalanan jauh, capek atau ngantuk...
Kalau bicara teknik, mungkin kerusakan bisa diganti ..
Kalau bicara safety, nyawa orang di dalam mobil ga ada yang jual...
Terima kasih berbagi informasi..
Percuma mas. Safety first itu sedikit banget yang tertanam di otak orang indo. Rata2 pada mikirin profit first.
bisa pakai hand rem, aman & nyaman
Betulll, takut matic ya beli manual aja
Repot amat mikirin D dan N
Pabrikan udah lebih pinter dr kita2, N buat netral kok gak digunakan
Apa N tuh buat Nos, jd bahaya🤣
Pertama safety, masalah kerusakan jg masalah rusak kecil aja paling, banyak bukti yg pindah2 gear gt mobilnya udah belasan tahun awet2 aja
@@helmikeren7257 1
Menarik sekali ulasannya. Sy udh 2 thn pke matic cvt. sy lebih suka pindah ke N ketika di lampu merah krn safety aj dan alhamdulillah ga ada masalah dg persneling, alias ga ada yg error. Dari ulasan tdk ada kesimpulan alias diserahkan ke reader. Seharusnya ada saran dari nara sumber. Jadi kesannya ini cm diskusi, jadi kesannya siapa aj boleh pindah ke N atau ke D . 😁
Saya juga pengguna cvt uda 7tahun alhamdulillah baik"aja malah direkomendasikan kalau berhenti jgn menahan D sama org bengkel Honda
Mat siang sehat slalu , sy makai mobil matic sudah 7 thn dan tdk ada masalah mengenai berhenti sy netralkan..🙏
Mau utarain isi otak saya.
1. Dimotor matic ada kopling sentrifugal. Ketika idle kopling itu terlepas dari mangkok kopling. (Kalo dimobil seperti netral)
2. Kalo posisi mobil berhenti (panasin mobil/dilampu merah) posisi perneling ada di D mobil tanpa di gas pun pasti ada efek mobil mau maju. Artinya trasmisi memerintahkan plat kopling menekan dan jika dibiarkan plat kopling menekan tetapi mobil dipaksa berhenti sama saja seperti kita setengah kopling di mobil manual. Efeknya kopling cepat habis. Efek lain torque conveter dipaksa berhenti.
3. Ketika torque coventer berhenti berati tidak ada putaran di input shaft tramisi. Ini mengakibatkan oli tramisi tidak bersirkulasi karena kerja oli trasmisi berkerja mengikutin putaran di input shaft ataupun outpun shaft. Ini mengakibatkan tramisi makin panas karna fungsi oli yg mendinginkan tidak berkerja. Oli hanya diam. Berbeda hal dengan oli cvt. Oli cvt hanya bertugas untuk mendorong kompone kompone yang diperintahkan ecu.
4. Disainer mobil sudah memikiran segala aspek. Termasuk memberikan bearing di gigi nanas yang masuk ke drive clucth untuk mengurangi gesekan yang menimbulkan panas ketika gigi nanas berhenti tetapi drive clucth berputar.
5. Walau sama sama cvt. Cvt motor dan mobil berbeda jauh. Cvt motor lebih simpel.
Coba minta penjelasan dari yang saya utarakan.
Benar bro..ini video past utk buat org penasaran ujung2 menambah viewer
Tapi ya jangan menjerumuskan orang sih
Ini lebih untuk membuat orang mau berfikir. Dari video itu, apa ada saran logika apa yg perlu disampaikan?
Betul bang gw sgt tdk menyarankan posisi dilampu merah msh di gigi D sgt membahayakan utk pengendara lain 👍
cerdas
Maksudnya pak Joy itu jangan terlalu sering memindahkan posisi transmisi dari D ke N dan D lagi bila lampu merahnya cuma sebentar, krn beban awal pemindahan gigi dari N ke D itu sangat besar dirasakan clutch nya. Karena itu bila lampu merah cuma 5 menit tetap di D, kecuali lampu merah nya lama sekali atau macet total, baru boleh pindah N dulu.
Betul sekali....!
Kami senang anda bisa paham maksud kami
Setuju terkait lebih aus. Namun secara fungsi fungsi clutch memang seperti itu. Kopling pada mobil manual dan kopling sentrifugal pun cara kerjanya memanfaatkan gaya gesek. Kalau memang clutch aus, ya diganti saja. Memang sudah umurnya, dan oleh engineer sudah dipikirkan bagian tersebut termasuk fast moving yg perlu penggatian seiring berjalannya waktu. Kalau g mau, ya pakai saja mobil listrik. Komponennya lebih sedikit, tidak seribet ICE.
Mobil listrik msh mahal, kalo lbh gk ribet mikirin mobil y pake motor,mles mikir lg,pake ontel,mles mikir lg,jln kaki,mls lg,ya matio ae...haha
Heran memang, plat kopling matic jg beda kan sama manual, cuma besi doang, nunggu ausnya jg jauh lebih lama dari kopling biasa.
@Qonitah Raihanah walopun masih pake transmisi, tapi kan gak idle, kalo mobil berenti, mesin juga ikut berenti..
@Qonitah Raihanah gak , mobil listrik cuma pake gigi reduksi , karena kalo gak digas ya motor listriknya mati
Komen terFuturistik
Disetiap membeli mobil ada buku petunjuk agar kita memahami cara menggunakan maticnya, baik at/cvt. Pabrikan sdh pasti melakukan riset pada setiap komponen penting sebelum mereka menjualnya. Menurut saya tidak masalah saat berhenti diposisi N krn ada oli matic yg dpt mengurangi gesekan pada clutch. Dan justru lebih aman 😁
Terimakasih sdh berbagi ilmu serta simulasinya om 🙏.
Kalau di N, jangan lupa rem parkirnya diaktifkan. Kalo gak... bisa melorot. Hiya hiya hiya 🤣🤣🤣🤣
@@ridhobaihaqi144 betul om 😁
Sepakat om, beberapa mobil non jepangan setau saya ada fitur autonetral saat kita menginjak / merendam pedal rem beberapa detik saat di posisi D
Setujuh...
Kalau berhenti emg hrs di N kecuali parkir mau turun baru di P, krn kalau di N kontak gk bs di ambil
Terimakasih infonya pak, saya tim N di lampu merah, mobil avanza versi paling awal matic, saya pakai metode N dilampu merah dari tahun 2017 sampai sekarang atau 2022. Dengan service rutin di toyota astrido fatmawati, alhamdulillah belum ada gejala di sektor transmisi.
trims untuk infonya bang, sangat mencerahkan
Auto ga lulus tes SIM di luar negeri kalau di lampu merah pakai gigi D, injek rem.
@@davecchio yoih, udah di D nahan injek rem.. Dalem mobil ada nyamuk gigit kaki, atau orang phobia serangga masuk contoh kecoa terbang terbangan didalem mobil.
Baru bener nih komennya.
Dari zaman transmisi matic ada di dunia sampai saat ini.
Posisi N sudah ada dari ATPM.
Jadi untuk apa posisi N dibuat kalau kata yang punya chanel gak baik dipakai dilampu merah?
Aneh2 aja, kalau emang posisi N itu bermasalah sudah dihilangkan kali oleh ATPM.
@@rizkidonzilla6540 kata instructornya, Neutral, Hand brake on, feet off the pedal.
Kalau saya pakai matic sesuai panduan akal sehat aja... N = Netral , D = Maju , P = Parkir ... R = Mundur ... sampai disini sangat jelas..mau matic AT atau CVT ,,semua pasti kaya gitu fungsinya.
Betul sekali
Hanya saja, aplikasi N bukan untuk di lampu merah, apalagi di setiap lampu merah kaya mobil manual.
Saya msih 5 tahun pake matic..d lampu merah pake posisi N alhamdulillah masih aman dan semoga selalu aman dgn tdk lupa mengganti rutin oli maticnya
Sama Om, pake metic udah 10 tahun km udah 211 ribu km, masih aman aja, lampu merah ya pindahin ke N . Yg penting rajin tambah atau ganti oli.
Menurut saya,tetap saat stop lama,atau lampu merah itu harus ke N. (Jangan biarkan di D) di N akan jauh lebih aman + rem tangan menjaga ada hal yg tidak diinginkan.
ada autohold
Gesekan di mobil cvt pada saat N sama dengan mobil MT tapi di setengah kopling
stuju dengan posisi N saat lampu merah..mungkin kalo posisi N hanya utuk parkir biar bisa di dorong..posisi urutan N di atasnya P..dan juga untun pindah dr D ke N atau sebaliknya..kenapa ga harus injak rem kalo memang tidak di sarankan untuk berhenti di posisi N dan sebaliknya..tanya kenapa ?😅
Saya ngak pernah pakai n di lsmpu merah ,, kalo lama pake p saja
Saya tetep pegang dilampu merah Harus N, kalau D malah Rem bisa panas yg bisa bahaya jadi blong, kalau di P, mobil2 sekarang kunci DoorLock otomatis terbuka, BAHAYA maling/rampok. Kalau di N, kopling bakal aus, tapi kan jarang2 juga, kalaupun rusak bisa diganti, Kalau Rem Blong dan Maling/Rampok... NYAWA taruhannya... Makasih.. klo ga stuju gapapa, pendapat pribadi aja 🙏
Terimakasih sudah mampir dan sharing komen. Disini semua bebas memberikan pendapat....🙏
mobil dalam kondisi berhenti, kok remnya bisa panas om 😅
@@FedericoTimothy kan berenti sambil injak rem, kaya dilampu merah atau situasi macet... Klo berenti parkir mah matiin aja mobilnya 🤣
@@ajieobah kan "berhenti" kata kuncinya..
berhenti kan berarti tdk ada gesekan antara kampas rem dan cakram.
jadi panasnya dr mana om kalau rem diinjak pas berhenti?
@@FedericoTimothy duuh ... Klo dijelasin kek gmana jg, kayanya ente ga bakal setuju, terserah aja laaah.. pendapat masing2, masalahnya mobil ane dah pernah ngalamin setelah 4 tahun pemakaian kurleb 60.000km, yang namanya jalan itu ada gesekan ban dan turbulensi, coba aja abis jalan walaupun jarang ngerem, turun sebentar dan pegang ban kamu atau mgkin rem disc.. TQ 🙏
Dari kebanyakan komentar, banyak komentar yg terbaik yaitu, mengutamakan Safety. MANTAP. Untuk di Posisi N
Keselamatan lebih utama dari pada harga sparepart .
Oke siip.
Terimakasih sudah mampir dan berkomen ya
Terlalu beresiko jika dilampu merah menggunakan gigi D...CVT set mungkin akan awet tp tidak dengan torque converter dan engine...oli T/converter akan cepat "overheat" dan engine akan terbebani maksimal...pada tune up kendaraan matic biasanya ada istilah pengetesan "Engine stall" atau "Torque converter stall" untuk mengetahui performa mesin.
Oli tidak mungkin overheat hanya dgn tetep di D dan di rem. Ada sistem cooling.
Untuk paham kenapa, maka kuncinya pelajari matic secara menyeluruh.
Lalu untuk apa fungsi N itu di ciptakan oleh pabrik
99% pengguna mobil matic disaat dilampu merah berhenti pasti pindah ke N terkecuali macet tipis/langsam msh di D Karena jalan perlahan sm injak rem,
jadi kalo macet lampu merah harusnya di simpen dimana? maaf sy ini lagi nyetir blm sempet tonton full.
Tetep di D saja....
Alasan2 nya kami sampaikan pads video part 2
Saya yang awam mesin jadi memiliki gambaran bagaimana cara mesin metik bekerja. Penjelasannya benar2 Mantul ( mantap betul)..
Kerenn Pak...Trmksh ya pencerahannya...tp Sy tetep prefer N saat berhenti. Masuk Gear 3 saat mulai jalan, dan baru pindah over drive ke D saat KM di atas 80km, bgtu arahan mechanic yang pernah bilg cara pk mobil Matic.
Siiaap👌
Yang saya tangkap, boleh saja saat berhenti, posisi gigi ke N, ASAL saat mau pindah ke gigi D,Pastikan RPM tetap di kondisi idle, karna kalo kelupaan nge gas trus ternyata masih di N dan di paksakan ke D, kalo sering lama2 si disk nya/drum nya yg akan kalah.
Betul sekali
jadi alasannya itu aja?
Sy juga pengguna CVT, tiap berhenti di lampu merah lebih dari 12 detik selalu di pindah ke posisi N, hal begini sudah saya konsultasikan ke teknisi dari bengkel resmi dan mereka merekomendasikan lebih baik di N. mau di D atau N menurut mereka bukan itu yg menyebabkan umur transmisi panjang atau pendek tapi dari perilaku driver dan perawatanlah yg mempengaruhinya🙏🙏🙏
Bengkel resmi termasuk pihak yg tidak netral, karena menikmati penjualan sparepart. Baiknya ada pelajari sendiri lebih dalam.
@@joyrideyt3037 youtuber otomotif lain juga ada yg mengatakan mau di D atau di N bukan itu yg bikin umur tranmisi panjang atau pendek om, dan menurut sy kedua pendapat tersebut menurut sy skala prioritasnya sama, secara teori cara kerja yg saya simak dan sy rasakan khusus di CVT ada delay saat masuk dari N ke D nah di saat kondisi delay itu menurut sy ada potensi terjadi friksi apabila driver jorok main injak gas secara spontan yg menghasilkan gram dan bikin oli tranmisi cepet kotor, berarti balik lg ke perawatan dan perilaku driver om, maaf om khusus divideo ini om sendiri tidak menyebutkan secara tegas dan pasti sering pindah ke N bakal bikin tranmisi cepet rusak, om malah melempar ke audiens untuk menyimpulkan, dan kesimpulan sy seperti yg sy sebutkan, trima kasih sebelumnya krn konten om ini orang awam jadi galau dan kontroversial🙏🙏🙏
@@bangmunpaintjob
Coba cek aja review buku pedoman mobil baru, seperti Xpander 2021.
ua-cam.com/video/bCR5U3mOUmI/v-deo.html
Cara posisi tuas saat di LAMPU MERAH sudah dijelaskan dengan detail mengikuti petunjuk kami
@@joyrideyt3037 dikirain mau di jawab .
Ternyata ujung2nya dilempar ke audiens.
Jdi kbanyakan orang akan bingung. Mau pilih N atau D.
Mungkin ada juga yng kpikiran. Tuas di posisi P, gmana tuh
@@romanarbani2406
Coba cek video part 2 ya.
Kami jawab tuntas disitu
Pada dasarnya mobil matic untuk mempermudah. Jadi pakailah semudah mungkin dan senyaman mungkin yang kita suka. Kalau masalah d sama n aja trus jari bikin rusak parah yang mobilnya aja jelek. Ganti merek lain yang lebih kuat.. Saya pakai cvt udah 8 tahun hampir 9 tahun. Km 170rb. Gak pelit oli mesin dan oli matic. Alhamdulillah aman2 aja. Sekarang pakai at. Semoga awet.. Kalau lampu merah tetep n aja. Kecuali stop and go.. Ya repot kalau harus ke n dan d berulang2..
Sama seperti perokok " saya sudah merokok puluhan tahun sehat² aja "
Begitulah kira² cara berpikir kamu
@@herbalindo3979 argumen paling " logic " , auto " nampol " kawan.🤭
@@herbalindo3979 argumen terkeren menurut saya😂😂
Untuk cvt 170 km adalah jarak tempuh kritis. Dengan kebiasaan pemakai sering pindah ke N, kami akan memilih untuk tidak membeli mobil bekas sepeti itu. Karena, tidak tahu kapan tiba2 rusak...
@@herbalindo3979 ya masa mesin disamain sama rokok. Kalau rokok mah jelas ditulis dibungkusnya rokok membunuh mu😂. Ya kalau mobil belum pernah saya nemu di user manual atau kitab2 lainnya saat kita beli mobil ada keterangan jangan pindah n dan d sering2. Bisa bikin rusak mobil.. Kalau memang segitu pentinya harus diketahui ya harus di tulis di user manual kalau bisa menyebabkan kerusakan kalau pindah n dan d terlalu sering. 😅
Hampir lengkap penjelasannya. Coba dibantu tambah info, kenapa waktu Rem diinjak, gearbox tertahan.
Karena justru alasan utama logika teman temang ganti ke N karena justru takut akan ada nya gesekan.
Rem pedal ketika ditekan, itu akan mengaktivasi discbrake yang akan menghentikan pergerakan mobil.
Lalu kan mesin tetap berputar, itu lah kenapa diganti ke N.
Terima kasih sharingnya....
Mobil Xpander CVT 2021, buku pedomannya sudah diupdate menjadi paling komplit soal fungsi tuas matic. Termasuk cara posisi tuas saat di lampu merah.
Coba dicek dulu video ini ya....
ua-cam.com/video/bCR5U3mOUmI/v-deo.html
Menurut saya perpindahan dr tuas D ke N itu tidak terlalu berpengaruh signifikan.. sangat jauh berbeda kondisinya jika dibandingkan dengan environmental gesekan kampas rem.. kampas rem murni metal to kampas contact, high friction bikin cepat wear/aus..
Sedangkan dalam matic, metal oil metal contact, masih ada pelindungnya yaitu oli matic yg membuat proses metal to metal contact menjadi lebih smooth karena dibantu oleh lapisan oli sehingga tidak akan cepat aus jika dibandingkan dengan kampas rem.. istilahnya less friction klo dalam ilmu tribologi..
Itu memang ada benarnya. Tidak masalah bila kondisi pemakaian wajar. Tapi, kadang ada yg injak gas dulu, baru pindah ke D, sehingga merusak clutch disc nya
Pabrikan sdh buat sesuai fungsi masing2
P parkir
R mundur
N netral
D maju
Entar kalo kebiasaan posisi D aja trus ngandalkan hand brake, ketika di parkiran gedung pas macet kebiasan D trus handbrake, trus lupa begitu lepas handbrake ngengggg langsung terjun bebas 😅
Kalo aku pribadi enak netral plus handbrake safety first masalah cepet aus kampasnya tinggal ganti part nya dah selesai
Sparepaet kanvas (clutch plate) memang murah. Yang mahal ongkos bongkar pasangnya...
Saya memilih Netral, demi keselamatan pengguna lainnya. Masalah durability sdh ada faktor kekuatannya sendiri. Buktinya mobil 13th, kopling matik masih aman2 saja, tdk ada perubahan yg signifikan.
Merokok merusak kesehatan katanya. Tapi, banyak orang merokok tetep sehat2 aja. Kira2 gitu analogi nya yaa...
@@joyrideyt3037kamu kata konten demi pelajaran tapi kalau orang bebeda pendapat kamu malah tak puas hati.kalau macam ni cara mengedukasi mu lebih baik tak payah ajar edukasi.lagipun N ka D ka tak jadi masalah kamu kena juga ambil tau buat apa N diciptakan? adakah sekadar hiasan?kalau N diciptakan pasti ia banyak guna bukan hanya sekali setahun.pikir tu biar waras.
@@kengmekeng6621
Point anda bener.
Terimakasih sudah mengingatkan...🙏
Ini baru jelas.
Macet / lampu merah tetap D. Yg terkikis kopling dlm converter saja.
Kebanyakan pindah D-N semua nya jadi terkikis.👍
Kami senang anda jadi lebih paham. Teirma kasih sudah berkomen
saya pnya pengalaman dmana sy berhenti di lampu merah dengan posisi D dan menginjak rem....karena perjalanan jauh saya sedikit mengantuk dan lampu merahnya lama sekali....hahahha dan brak 00,0001 detik saya telah menabrak mobil depan saya😃....dari pengalaman tersebut maka sekarang kalo berhenti yg agak lama mending di posisi N
kl sy sih tetap di N, agar safety bagi sopir & pengendara yg lainnya...perkara rusak ya beli lagi, kl gak pgn rusak ya jgn dipake mobilnya 🤣
Masuk pak eko...
Setuju lebih aman di N. Yang penting ganti oli transmisi jangan terlambat atau lebih cepat daripada buku servis.
Setuju banget.
betulll.. kalo gak mau rusak ya di bungkus aja simpan di dalam kamar... awet sampai seumur hidup... namanya barang di pake pasti ada aja part yg aus dan harus di ganti...
Se 7
Untuk aman nya dan awet , saya selalu memakai D dan N , saya pemakai matik sejak 1976 , dari mobil Japan / Eurofa & Amerika ( GMC ) dalam 9 tahun pemakaian belum ada gejala rusak . Yg penting ganti oli Matik pada aturan nya , terima kasih dgn penuturan nya . Bravo .
Oke siiip...👌
Teirma kasih sudah mampir
Terimakasih ilmunya Bapak 🙏
Kalo saya yg aman dan nyamannya sajalah, apalagi bawa penumpang.... Biasanya masing-masing driver punya cara atau Feling sendiri untuk menyatu dg mobil yg dikendarai....
Siiaap...
Menurut saya tetap lebih aman pindah ke N , karena tujuannya bukan mengistirahatkan gearbox tapi tujuannya agar memutus hubungan gearbox ke drive utama / roda.
Buku pedoman cvt Mitsubishi Xpander 2021 sudah menambahkan anjuran posisi tuas matic saat di Lamer.
Coba dicek dulu review bukunya ya...
ua-cam.com/video/bCR5U3mOUmI/v-deo.html
susah ya kalau simulasi pakai gearbox matic, dilawan dengan argumen "menurut saya"
adu simple dong D/ N. D injek rem terus di gas full kalau gk ancur tuh belt baja sama pully. mending N komponen hanya di bagian plat yang bergesekan tanpa ada beban... dari pada pully bergesekan dengan belt karna tertahan semua component karena di rem. Buktiin dong klw D di rem terus di gas full dan posisi N mana yang ancur duluan. biar pembuktiannya singkat. 🤣🤣🤣
Sependapat.
Thanks, jd paham bhw tnyata ada friction clucth juga di transmisi berbasis CVT.. simulasinya on point 👍👍
klo bgitu lbh aman friksi diserahkan full ke torque converter saja, yg gak akan aus (cuma jd sdikit lbh panas suhu olinya)....drpd sebagian torsi dibagi juga sesaat ke friction clutch (bisa cepat aus) saat pindah dari D ke N (atau sebaliknya)
Kami turut senang anda bisa paham, dimana masih banyak orang sulit paham penjelesan kami...
👍🏻
Memang benar penjelasan Om. Tetapi masih aman juga jika posisi N di lampu merah, asalkan pindahnya pas udah berhenti (bukan pas melaju). Pabrikan pasti sudah memperhitungkan safety factor desain AT..
Kenapa perlu pindah ke N?
Selain faktor "takut nyundul depan"
@@joyrideyt3037 sbb N untuk kereta yg stop sementara tidak bergerak dan jalan
@@joyrideyt3037 D tetapi tidak bergerak , umpama roda kereta yg main drift, roda berputar tetapi kereta di brek supaya tidak berjalan
Masya Allah, ilmu yang bermanfaat. Tetap setia gigi N di lamer karena belum punya mobil matic. Salam dari pengguna setia 3 pedal.
ini bahas matic mamat
Drpd bs mencelakai pengendara lain mending mengikuti aturan keamanan, namanya org bnyk pikiran mau injak rem salah gas posisi msh di D bs nambah panjang urusan👍
Betul sih.. namanya clutch sdh diperhtungkan fungsinya buat gesek nempel lepas berulang.. dibanding resiko keselamatan. Relatif pilihanya.. jika sering Pindah N D yg trpengaruh ya komponen selenoid.. kl kanvas kopling mmg psti bakal aus cm wktnya saja mau dibuat awet bgt atau normal hbisnya..
Saya ke N sj deh... Krn mantab hati.. Udh pakai matik livina 5 thn.. Selalu N jika berhenti.. Sampai skrg masih aman.. Awet.. Terima kasih untuk videonya.
Oke...
Kalau ada waktu, coba lanjut cek video lanjutannya ya... "(part2) Menjawab..."
Ini bagus sih, ilustrasinya jelas dan tidak membingungkan.. Semoga bisa menginspirasi orang-orang yang memakai matic khususnya. Content yang sangat bermanfaat😃👍
Terimakasih sudah mampir dan berkomen
benar bang bagus. tp saya lbh pilih N pada saat lampu merah krn bisa mengurangibmasa umur kampas kopling. atau lihat cenel nya AHA pedia
Terima kasih bang Joy sudah menyampaikan video sistem matic mobil.
saya jadi tahu sedikit tentang jeroan nya matic.
saya pakai Isuzu panther matic tahun 2000.
baru bermasalah pada tahun 2021.
masalahnya adalah lampu transmisi di dasbor sewaktu-waktu menyala.
waktu maticnya kita bongkar, ternyata yang rusak adalah seal² oring yang sudah kering dan pecah-pecah.
Oh oke
Terimakasih sudah sharing pengalaman nya
Perpindahan ke N atau tetap di D,
Kita wajib mengacu pada manualboox maupun OMM unit,karena pastinya setiap produk dan pabrikan mempunyai SOPnya masing masing dan karakteristik.
Utamakan safety,karena secanggih apapun pasti ada yg namanya sebuah kegagalan system(diluar human eror).
keausan pada clutch yg didalam cvt untuk perpindahan N dgn D,tentunya kita tidak bisa menghindari hal tsb dimana dibenda yg berputar pasti akan ada gsekan,
Setiap pabrikan akan ada panduan/informasi ketahanan sebuah komponen apabila sebelum waktu yg ditentukan sudah mengalami keausan/kerusakan perlu digaris bawahi cara pemakaian dan sperti apa maintenance yg dilakukan.
Mohon maaf jika ada kekeliruan.
Salam
Kami sangat hargai anda berpatisipasi dalam komen. Terimakasih...🙏
@@joyrideyt3037 Berlaku untuk semua transmisi otomatis atau khusus yang memiliki CVT?
MENURUT BUKU MANUAL/ARAHAN FABRIK BGAMNA.....MAKLUM...GA PUNYA BUKU MANUAL
Yg penting rutin ganti oli matic pd waktunya om, n pilihan olinya harus bener, sesuai anjuran atpm aja.., aman dah matic nya..
@@hadiwijaya118 betul sekali,
Rata2 pengguna matic di indo, kalau lamer lama, mereka cenderung masuk ke P, krn kelihatan dr lampu mundur berkedip. Masih mending ke N donk, jarak N ke D cuma 1 langkah, sedangkan yg suka ke P melewati R,. Balik lagi kepada kenyamanan pengendara.. Penjelasan bapak sangat mudah dicerna dan detail, mantap sekali pak
Terimakasih komennya.
Di lamer lebih baik tetep di D. Tapi, dari pada P masih lebih baik di N.
Video mendatang akan jelaskan juga kenapa jangan pindah P.
info dari mekanik dealer yg pernah saya tanyakan ttg N, D dan Brake Hold :
1. N dipakai utk berhenti bila dilampu merah durasinya lama
2. Bila berhenti sebentar dipersilahkan tetap di D dengan mengaktifkan Brake Hold atau Rem
3. Khusus fiture Brake Hold yg biasanya sdh terpasang di mobil" saat ini , fiture tsb dipakai utk kemacetan dijalan yg berhenti sebentar lalu jalan kembali dan berhenti lg dan seterusnya, TAPI bukan untuk di lampu merah yg durasinya lama.
Mengenai teknis cara pemakaian yg disarankan mekanik tersebut benar atau tidaknya, sbg pengguna mobil matic dari tahun 1997 saya pasrahkan saja kpd arahan mekanik tsb krn basis keilmuan mekanik yg lebih mumpuni drpd saya.
because i,m just a user 😁
Kategori “lama” itu kira2 berapa menit ya om?
Sama om saya juga gitu... Kalau lampu merah agak lama juga pindah ke N lebih nyaman...
Menurut saya ini yg paling benar,..
@@andriyusak7057 bisa jadi di atas 60detik kalau masih 25 detik kan masih di bawah 1 menit
Ohhh paham, dulu² saya sering diposisi R saat dilampu merah tapi saya handrem.
Penjelasan ringkas disertai bukti-bukti terkait tekhnologi nya, sangat membantu pemahaman bagi kami yg belum begitu faham mesin.terimakasih pak , channel yang mendidik berkah manfaat 🙏
Terima kasih sudah mampir dan berkomen...🙏
@@joyrideyt3037 jadi kesimpulannya lebih baik tetap di D atau di N pak?
Saya pribadi juga paham dengan konstruksi di dalam transmisi matic, dan dengan analisa teknis saya tetap pilih di pcc D saat lampu merah dan saya gunakan hand rem, dengan begitu hanya bagian torque converter yg bekerja karena cuma aliran fluida saja dan tidak ada friksi antar part, resikonya paling cuman sedikit sekali pada peningkatan temperatur fluida transmisi..
Resiko lain mesin lbh ngeden jd lbh boros bbm dan mounting engine dikenai beban mesin yg ingin muter tp ketahan rem..
N bukan netral bro
N itu Nos, jd bahaya kalo pakai N😅
Pabrikan udah lebih pintar dr kita2 yg cuman byk komen, di bikin capek2 N buat netral malah gak digunakan🤣
Klo huruf N ga di gunakan...buat apa pabrikan bikin....
tq oom, jadi paham kita2, dilampu merah pindah aja ke N, kecuali lampu merah cuma 10 detik 😁, kalo ada yg bilang tetep di D, itu pasti orang dari pabrrik mobil, biar kita2 lebih cepet ganti spare parts 😀😁😂
Oke lah... siiiap..👌
Alhamdulillah kami paham pak joy terima kasih tutornya, berarti inti dari tutor yg bisa saya ambil kesimpulan yg akan mengurangi performent power lemah dalam jangka panjang adalah disc clutdnya ya pak joy 🙏
Ya betul
terima kasih om atas penjelasannya. menurut saya lebih bagus di N sewaktu lampu merah. yang penting selalu memakai spesifikasi oli transmisi matic yang sesuai dengan petunjuk manual book, yang di rekomendasikan pabrikan dan kuras oli matic secara berkala. kalau berhentinya di bawah 20 detik, memang lebih bagus di D sambil injak rem dan atau tarik rem tangan.
Terimakasih sudah mampir dan berkomen
20 detik kelamaan..stop 10 detik aja sebaiknya N
@@mrday5910 thanks om... 😁👍
Lebih enak mobil transmisi manual, simpel dan mudah dipelajari.
Hehehe
Ada benarnya
Penjelasan masuk akal, membiarkan pada posisi D dan injak rem tidak akan merusak komponen matic, demikian juga jika pindah ke N krn pindah D-N-D tidak significant menyebabkan aus dan sudah diperhitungkan pabrikan.
Sesuai panduan keselamatan lebih baik pada posisi N saat berhenti lampu merah atah berhenti cukup lama bukan pada posisi parkir.
Mobil rusak pemakaian wajar itu biasa
Sebenarnya ada resiko pindah2 tuas.
1. Membuka celah kerusakan clutch plate saat terjadi kesalahan injak gas sebelum clutch plate fully engaged.
2. Memperbanyak kerja selenoid on/off
Itulah pentingnya oli transmisi yg berkualitas tinggi dan harus dirawat dengan diganti secara rutin
Gue tipe driver yg posisi N kalo di lamer, lebih ke safety…daripada nyundul mobil/org di depan yg mungkin biaya ganti ruginya bisa lebih mahal daripada ganti plat kopling AT 😉✌️
setuju bang. lagian kopling itu pada mobil apapun juga tugasnya begitu. di besut2 in. suatu saat pasti ya aus. seperi ban,rem,aki.. emang dipakai kok. 😁
🙏
Sama
Sebetulnya lebih baik spt itu (posisi N di lamer (menurut sy), di video dibahasnya hanya mekanisme clutch N ke D, dikatakan ada efek pengereman krn tekanan pada clutch (mengikis plat clutch) ada 1 hal penting disini yg tidak dijelaskan bahwa pada saat posisi D (lets say kita ga pindah ke N) itu clutch di saat posisi mendapat tekanan tp posisi mobil berhenti, mana yg lebih mengikis clutch?? 😅😅.
Mungkin secara mekanis biasanya otomatis tekanan berkurang pada putaran rendah, TAPI bukankah akan lebih baik jika tanpa tekanan sama sekali (posisi N).
Ntah yg punya chanel ini teknisi atau bukan, krn jika emang diposisi N itu lebih "merusak" seperti nya pabrikan akan menghilangkan bagian untuk posisi N dan menggantinya dengan hand brake (bukan cuma P di tuas) so para driver ckp stay di D dan tarik hand brake.😁🤣
@@mpamungkas yup, kalo gak mau aus mending gak usah di pake, mobilnya di pigura ato di laminating saja.....
Terima kasih videonya om. Selama ini kan para "pakar otomotif" selalu cuma bilang netralin persneling di N waktu lampu merah, dan baru om joy ride aja yang membedah gearbox matic untuk nunjukin fakta sebaliknya.
Salam dr pengguna motuba matic tua yang gearboxnya masih responsif akibat selalu nahan di D☺
Mantaaap...👍
Teirma kasih sudah mampir dan sharing komen...🙏
Next video, simulasi gigi P dan R
plat dan kampas kopling tipe basah seperti pada motor ... tarik kopling plat dan kampas merenggang,lepas kopling plat dan kampas terjepit. posisi N pada mobil matic sama dengan tarik tuas kopling pada motor non matic pada keadaan masuk gigi 1 atau lain nya.
matic yg penting jgn lupa ganti oli gear box/transmisi,bnyak kerusakan akibat rutin ganti oli mesin,tp lupa kalau oli gearbox/transmisi terpisah dan harus ganti.kurang nya perenggangan/penjepitan dan ketebalan plat/kampas kopling akan membuat slip kopling.nama nya plat kopling dan kampas kopling pasti ada gesekan yg menghasilan serpihan2 halus yg terkikis dari composit pada kampas kopling. penting nya menggati oli berkala,dan waktu ganti plat/kampas kopling,serpihan plat/kampas kopling akan cepat merusak bearing dan gear.
Jadi, menurut anda sebaiknya di N atau tetep D?
Penjelasan Om Joy keren bangets. Thanks a lot utk share ilmunya.
Namun bgitu, saya tetep lebih pilih posisi N saat berhenti di lampu merah dg alasan safety.
Menurutku, "KURANG TEPAT" menyamakan antara cara kerja sistem transmisi dan cara kerja sistem rem di mana keduanya bisa menyebabkan aus.
Jika kita sering nginjak rem tentu kanvas rem akan cepat aus krn di sana tidak ada oli. Apalagi kanvas rem sifatnya lunak.
Ini beda dg sistem transmisi. Meskipun kita sering melakukan perpindahan dari D ke N (dan sebaliknya), hal itu tidak masalah krn ada oli yg mendinginkan dan mencegah efek gesekan. Apalagi baja yg dipakai merupakan baja khusus tahan gesekan/ tidak mudah aus.
Demikian menurut saya, sekadar sharing..🙏🙏
Oke deh
Terimakasih sudah sharing komen...🙏
menurut saya juga spt itu, pada rem ada gesekan kampas rem sangat besar jika kita rem perlahan (mobil jalan dan rem diinjak lama) dibanding kita rem seketika dan mobil berhenti, sedangkan pada kampas di tranmisi gesekannya sangat kecil hanya pada perpindahan dari n ke d saja hampir sama seperti saklar 0 ke 1, jadi menurut saya tidak bisa disamakan prinsip kampas rem dan kampas tranmisi matic, kalau kampas kopling manual baru bisa krn di kopling manual ada istilah setengah kopling sama kayak rem
@@ekabike83
Pada matic tidak ada kondisi setengah kopling.
Kecepatan engagement kanvas kopling itu sudah diatur, tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lambat. Terlalu cepat, efeknya seperti "jeduk" gitu...
Kereta saya toyota vios ketika di lampu merah saya sentiasa letak pada posisi N dan kereta saya sudah berusia 10 tahun sampai sekarang aman syukur Alhamdulillah tapi kenapa gear di N ketika di lampu merah? kerana lebih terjamin keselamatan agar tidak melangar kereta di hadapan di samping itu dapat merehatkan kaki agar lebih nyaman 😅 salam persaudaraan dari Malaysia 🇲🇾
Betul. Bingit
Dari pabrikan sudah di persiapkan perseneling P R N 321
GUNAKAN SESUAR PERUNTUKANNYA
Inilah bukti salah satu orang pintar di indonesia dan bodohnya insinyur dari pabrik kendaraan mobil matic. Seharusnya dibuat seperti motor matik saja tidak usah pakai N.
Luar biasa orang ini..👍🏻👍🏻👍🏻
Kami dah bahas juga kenapa mobil matic tidak dibuat seperti motor matic.
Itu lebih ke faktor efficiensi dan kenyamanan
Saya dh lama pke toyota harrier metik AT
Ttap pake N klo di lampu merah atau brhenti bentar..
Memang itu lh ke gunaan N untuk di lmpu merah..
Terimakasih sudah mampir dan sharing komen...🙏
Pbrk sdh merekomendasika N adlh netral,gw ttp manasin mbl d panel N d lmpu merah pun gw pake N klo lmpu sdh hijau gw pindh d panel D dan di tanjakan/turunan curam pindah d panel L,wes mengkonon baelah ora repot....
Siiip...👌
Kebiasaan ini layak dipakai untuk mobil cvt yang sudah punya electric parking break, dan mengaktifkan feature auto hold nya. Kalau masih hidrolik dan transmisi AT conventional lupa tarik rem tangan dan hanya mengandalkan rem kaki rawan human error. Jadi yang masih AT conven dan rem hidrolik gw lebih setuju pindah ke N kalau lampu merah atau macet parah.
Oke siiaap👌
Tolong banget kalo komentar yang pinter ya netizen, channel ini kasih informasi yang menurut saya niat dan bagus. Kalo dari kalian ada yang beda pendapat sampaikan dengan baik baik ga perlu menghina. Beda pendapat wajar 🙌🏻
Betul sekal8...👍
Terimakasih support nya🙏
Alhamdulillah pakai almaz selalu ga rubah dari D ke N, krn auto hold di posisi D ckup kok, klo semakin lama ky macet otomatis sistem akan pindah ke P walau perseneling di D
Ya betul.
Banyak mobil baru dgn feature tsb
Auto hold itu kan utk parking brake
Daripada polemik harus tetap D atau N saat lampu merah, mending pakai ISG yang ada di Ertiga Hybrid, gear tetap di D tapi mesin mati hehe
pakai bmw aja, mati mesin otomatis sth bbrp dtk roda tdk berputar, begitu gas ditekan otomatis mesin nyala sendiri
Kalau saya lebih aman N, kedua beban mesin ber kurang (irit bbm), karena kl posisi D putaran ketahan. Kl cc besar 3000cc keatas terasa efeknya
Setuju jg,tp dr penjelasan om joy ride,yg saya ambil kesimpulan adl mending kita ngalahin komponen rem ketimbang clutch drive nya (ini lbh mahal),tp pegel jg kalo injak rem/pake aj rem tangan biar gk pegel.
@@abdullahharist943 Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan, kalau ditahan lama mengurangi umur komponen Rem, Apalagi ABS, ada komponen hydrolik+electric, hati2 juga kl nahan rem dalam waktu lama, kadang ngobrol asyik tau2 sdh nempel mobil depan. (Pengalaman pribadi temen setirin, ngobrol asyik tahu2 nempel mobil depan, bemper tambahan belakang papansa auto penyok) hehehe
Betul bingit
@@sigits6021 gitu ya,mgkn kalo sebentar msh ok di D,tp kalo lama lbh safety N gitu ya...kalo bysanya mmg ttp di N c,cm dr keterangan joyride sptnya tuk lbh jgn sering2 N
@@abdullahharist943 iya Gan, ada konsekuensi masing2 kondisi Gan.
Dalam semua aspek kehidupan pasti.ada pro kontra..berbuat baik pun ada pro kontra..tp klo mlihat perdebatan yg tiada ujung pangkalnya,yg transmisi manual lah yg jd juara..mmg ribet dan butuh konsen yg tinggi klo manual,tp pling tidak gk akan ada perdebatan klo di lampumerah,jaln mnanjak ato turun kita gk akan bngung pake gigi yg mana...smua transmisi ada plus minusnya. Bravo dan lanjutkan berbagi ilmunya om joy ride.
Ini komen asik nih...👍
Terima kasih dah mampir dan berkomen...🙏
Mantap om ilmu prakteknya, saya pengguna brio cvt jadi makin yakin kalau dilampu merah tetep di D + injak rem/tarik rem tangan aja 👌🏻
Mantaap...👍
@ADJIE saya setuju dg antum...yg masuk akal malah hrsnya N Ketika lampu merah..
Baca buku pedoman pemilik, di situ ada petunjuknya jelas versi pabrikan mobil anda.
@ADJIE saya sudah 13 tahun pakai mobil matic dan kalau lampu merah selalu di N dan alhamdulillah masih bagus asalkan rajin ganti oli transmisi sesuai aturan dan setiap 40 ribu flushing. Bulan lalu ditabrak dilampu merah olh ibu2 pakai matic yg posisi transmisi D, injak rem sambil main HP trus ga sadar rem terangkat dan nabrak mobil saya😩
@@YudhaBSurya itu namanya tledor dan g focus berkendara
kalau memang pada saat berhenti harus di D, ngapain pabrikan mobil kasih tuas Netral kalau memang tujuan nya untuk merusak transmisi
Kan channel teori konspirasi bro
@@bosreview8985 jika tidak ada tuas netral maka akan sulit/ bebannya sngt berat untuk melakukan putan awal dengan litrik (Stater) kedua mobil jika dlm keadaan mati akan sulit di untuk bergrak bebas. klo menurut saya untuk berhenti tidak masalah dipindah ke netral, asal jangan telalu sering. toh kplingnya nya juga masih pake koling tipe basah bukan tipe kering.
Kalau gak ada tuas netral, diparkiran gak bisa di dorong mas bro
@@adiwibowo7750 ngapain mobilnya di dorong, udah ada mesin kok didorong wkkw
@@arkeityusril4688 kopling itu emang ada masa pakainya, saya rasa wajar aja akan habis kalau dipakai. Lebih baik habis kopling daripada mesin ngeden karena kerem plus engine mounting bisa kena juga karena getaran mesin naik
Pake mode R (Racing) aja pas di lampu merah. Dijamin yang belakang menyapa anda. 😁
Hebat mas, video ini begitu menarik. sebulan sudah 1jt view. Saya jadi penasaran ingin pegang sendiri itu barang. Karena di luar sana banyak yang memberikan info sebaliknya
Terima pak udah kembali mampir. Untuk lebih paham memang kita perlu lihat lansung sparepartnya dan pahami cara kerjanya. Itu bisa didapat dari sparepart bekas yg banyak dijual.
Saat ini kami sdg coba siapkan lanjutan video tersebut, yaitu terkait gigi P dan R, sekalian akan menjawab komen dari video sebelumnya... Ikuti ya pak...
Kalau mau lebih awet dan safety sebaiknya mobil selimutin dalam garasi
Terima kasih atas penjelasan fungsi kerja komponen ini secara sederhana
Wah penjelasan yg detail Dan mudah dipahami oleh orang yg bukan ahli tehnik mesin seperti saya,jadi kesimpulannya ada + - nya yah... trims bang 🙏👍🏼😁
Terimakasih dah mampir
Keren sekali penjelasannya. Sangat menambah wawasan. Tapi, menurut saya, analoginya kayak kampas rem. Semakin kita sering pakai ngerem, maka akan cepat aus, tetapi bukan berarti kita jadi jarang ngerem donk. Sama dengan lampu yg sering dinyalakan katanya bikin cepat headlamp menguning, nah kalau gelap atau hujan deras?? Jadi saya sependapat dengan kubu tetap pindah gigi N. Demi safety.
Bedanya, kalau rem mobil kita tidak bisa hindarkan.
Kalau kwatir mobil nyundul depan, itu faktor keterbiasaan saja
intinya kalau berhenti diatas 15 detik, ya N in lah, terserah mau D juga silahkan, saya sih pilih N in aja kalau lampu merah diatas 15 detik
Oke siiiaap...👌
Terimakasih sudah mampir
@@joyrideyt3037 Om... Mohon dijelaskan efek dari kalau terlalu sering pindah dari gigi D ke OD (over drive) dan sebaliknya OD ke D
Sukses terus channelnya
Terima kasih sebelumnya
Setau saya sih kalau di posisi N saat berhenti, putaran transmisi bebas. tapi kalau posisi D saat berhenti, berarti putaran transmisi tertahan, nah saat itu lah gesekan plat dan kanvas kopling jadi mubazir.
Posisi D saat berhenti, ya sama aja kyk gantung kopling manual saat di tanjakan. Kanvasnya gasrek trus.
Menurut saya.
🙏
@@YTPremium-qc3de 8
Ada pihak yang setuju dengan tidak menetralkan gigi. Ada yang tidak setuju dengan alasan safety.
Pada intinya semua keputusan ada yang harus dikalahkan.
Naaah... ini betul sekali
Secara mekanikal mungkin yes, D. Tapi secara safety, N, handbrake on, feet off the pedal.
N
Hand brake
Feet on pedal
@@toplespecah666they failed me on license test in the UK
Tetep setia manual, ga ribet, tahan disiksa di tanjakan dan turunan ekstrem. Risiko rusak di tengah perjalanan di negeri antah berantah lebih kecil dan faktor ketenangan batin itu tak tergantikan.
Oh iya betul...👍
Mantap om, penjelasan nya lebih gampang di mengerti dr channel yg lain 👍
Sama2...🙏
Mantap.. penjelasan yg akurat.. tetap semangat Om Joy.. konten Anda akan sangat dibutuhkan utk Generasi yg akan datang
Terima kasih ya
@@joyrideyt3037 ua-cam.com/video/hMHAeXvC9WY/v-deo.html
saya lbh nyaman di N,kl di D hawatirnya kita lengah dikit nyenggol kendara'an depannya🙏
Betul itulah fungsi N biar aman bagi pengendara dan aman bagi pengendara lainnya
Di video sebelumnya saya pernah mempertanyakan logika bapak ini (kalau ga salah), tapi seiring dengan keingin tahuan saya, cari2 informasi di jagad maya, dan ternyata untuk tidak memindah dari D ke N di lampu merah cukup masuk akal. Dan dengan video ini cukup memastikan bahwa ga perlu memindahklan tuas ke N dalah yang BENAR.
Kebenaran akan mencari jalannya sendiri.
Kami turut senang untuk anda.... Congratulations...🙏
Mungkin kalau lampu merah atau berhentinya ga terlalu lama posisi tetap di D tpi kalau lama di N krn cape tekan pedalnya....
Oke deh...👌
kalo manasin mobil kan di posisi N ya dengan kondisi mobil idle, kenapa jika di lampu merah dengan kondisi mobil idle tidak boleh ke N? jika diposisi D saat lampu merah mesin menjadi begetar dan merusak engine mounting, dan juga rem ditekan terus menerus mengakibatkan tenaga mesin yang tertahan akibat rem tsb.
Semoga cepat dapat pencerahan dari om Joy,
Dan saya juga menunggu juga 😁
Brti mnurut video ini bagusnya manasin mobil di D
@@Stelpintumobil ngacir dong 😂
Patokan ama motor matic aja bro,,
Kagak ada netral netral dia,,
Stop rem and go
@@m.firman5354 wkkwwkkwkwkw laiya itu hahahahaha
Jika kondisi sedang berhenti dilampu merah atau berhenti keadaan macet yg lama Saya tetap pilih N (netral ) bukan dgn D ( maju ) dgn menginjak pedal rem,jadi gigi yg terhubung langsung dgn as kopel ( as roda ) tidak tertahan dgn sistem pengeremen.
Yang penting adalah pada saat lampu merah tarik tuas ke posisi N, lalu ketika lampu hijau tarik tuas ke posisi D namun rem tetap di injak bbrp detik dulu baru dilepas rem nya, seringkali orang pas lampu hijau tuas dr N dipindahkan ke D lgsg lepas rem dan gas, itu yang membuat gesekan pada gear.
Ini baru cocok dg aq...mmg sperti itu maa bro..
Aku driver diluar negri mmg bgtu👍👍👍
Pak sy serius nanya, yg saya fahami dari video2 bapak yaitu : ketika posisi D dan direm saat lampu merah, maka torkon bekerja maksimal. Sy setuju lbh baik di D agar gearbox awet. Namun pertanyaannya, apakah pengaruh kpd lifetime torkon? Apakah torkon bisa rusak? Kalau rusak apakah biaya mahal? Lbh mahal mana torkon atau gearbox?
Mohon pencerahan. Terima kasih pak.
Torkon itu bekerja dgn prinsip fluida, sehingga disebut kopling fluida. Tidak akan rusak bila ditahan di D pada putaran mesin idle. Akan aman saja
Lebih aman di posisi "N" disitu ada oli yg berfunsi mendinginkan dan melumasi komponen ..jadi jangan samakan dengan kinerja kampas rem yg tanpa oli yg melumasi kampas rem...
@@joyrideyt3037 trimakasih sharingnya. Jadi torkon aman2 saja ya pak, selagi fluida / oli matic itu bagus ya pak? Karna yg saya khawatir malah jika di D terus, ada yg rusak pada komponen torkon.
Kemudian untuk rekomendasi dari bpk terkait penggantian oli matic dan atau flushing matic bagaimana pak? Secara logis sy jika mengandalkan kinerja torkon maka oli matic yg diandalkan, soalnya sy ini percobaan D terus, belum ada 20rb km oli metik sudah mulai brubah warna, berbeda dgn penggunaan N. Itu yg sy alami, mohon pencerahan.
@@tvkitakulinerhiburanhobiol5882 monggo pak kita diskas karna D atau N ada plus minus, sy ingin lbh tau mana yg lbh banyak plus nya
@@jacksekian
Torkon tidak masalah sebenarnya. Bahkan torkon itu sehari menerima beban lebih berat, misal mobil akselerasi atau saat menanjak. Kotor itu 100% effek gesekan, sedangkan dlm torkon tidak terjadi gesekan.
Coba tonton video kami "cara mudah pahami koling fluida"
hanya mobil manual yang tidak ada "perselisihan" antara D dengan N saat lampu merah 😂😂🙏
tinggal tarik handrem, 2 kaki bisa istirahat sebentar. salam 3 pedal
Betul sekali...😀😀😀
Waduh, ternyata enakan manual ya bro. Kaki kiri ane suka kebiasaan naek ke kursi pas bawa matic. Jadi ga ngeh kalo pas lampu merah bisa istirahat 2 kaki.
@@charlieYo matic manual sama saja sebenarnya. punya kelebihan dan kekurangan masing" bro. semua kembali kepada kebutuhan individu.
Manual pilihannya buat jalannya banyak. Mundur maju majuuu majuuuuuuu majuuuuu. Kali metik diemnya banyak ya. Diem aja trust diemmmmm aja. Huh diemmm.
@@papahdimas1082 hahahaha.....
Jadi, kapan kah waktu yang tepat untuk penggunaan gigi N nya om? Fungsi N digunakan dengan tepat pada saat seperti apa?
Karena kan, berarti selama kita pergi mobil dipakai jalan, setiap berhenti berarti kan selalu di D dengan injak rem atau menggunakan handbrake.
Mohon maklum, saya baru 2 minggu ganti mobil jadi matic dan ingin matic awet.
Terimakasih kasih sudah mampir. Kami dah buat sebuah video menjelaskan fungsi N, sbb.
ua-cam.com/video/67pZ9mWKfos/v-deo.html
Tolong bisa ditonton ya. Tolong juga kasih input agar video tsb lebih mudah diterima.
trimakasih udah bela2in siapin gear set svt buat penjelasan, tapi ini komponen yg bergerak di mobil, bukan tahu, jadi so pasti pindah ke n pas di lampu merah ga akan merusak gear box, salam dari pembongkar gear box juga hehe
Siiipppp....
Kalau ada waktu coba lihat juga review Xpander cvt 2021 ini. Buku pedomannya sudah mengikuti prinsip kami...
ua-cam.com/video/bCR5U3mOUmI/v-deo.html
Tidak mungkin egineering sekelas pabrikan besar bikin transmisi netral/neutral (N) cuma buat manasin, atau ketika perlu di geber 🙃
Masuk akal
bener juga bang.. fungsi NETRAL itu bikin mobil istirahat sejenak termasuk sopirnya.. :D
Yg bener itu kalau di lampu merah masuk ke "R" (Red), pasti mobil belakang klakson terus.. 🤣
Red???
fitur itu juga mencegah mobil nabrak kedepan. jadi lebih aman daripada posisi D. Karena kalau di D trus lupa injek mobilnya nabrak kedepan
Apapun pilihannya (N atau D), itu terserah user. Sudah dijelaskan teorinya. Masing-masing pilihan ada konsekuensinya.
Terima kasih ilmunya Pak 👌
Ya betul sekali...👍
luar biasa penjelasannya.. sy jd nambah pengetahuan.. makasih ko.. respect.. tp sy tim N krna faktor safety (subjektif), sy pernah ngantuk pas macet2an, nambrak depan karna di D.. jd klo macet ama di lampu merah sy di N aja, mnding rugi diri sndiri matic rusak, drpd ngerugiin orng laen jg, nyesek bgt kudu ngegantiin mobil orng, bakar uang😅
Oke siip...
Terimakasih komennya