LAST PART Jadi inilah sifat yang harus dimiliki oleh orang-orang yang beriman dan percaya kepada الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan janji الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan mengharapkan kehidupan yang bahagia di hari Kiamat kelak. Memang Rasulullah ﷺ itu luar biasa, makanya yang menjelek-jelekan beliau itu kemungkinannya hanya 2 yaitu; 1. Dia tidak mengerti siapa beliau, tidak pernah baca tentang beliau dan hanya mendengar fitnahan tentang beliau; 2. Punya niat buruk dan sengaja memutarbalikan fakta dan bukan mengalihkan fakta, tetapi memutarbalikan fakta 180°. Adapun orang yang belajar Sirah Nabawiyah ﷺ dan mempelajari kehidupan beliau ﷺ dan hadits-hadits beliau عليه الصلاة و السلام, maka tidak ada keburukan dan yang ada adalah bertambahnya Iman dan kekaguman dan semakin yakin bahwa ini adalah jalan yang benar dan satu-satunya jalan menuju Allah Tabaroka wa Ta’ala. Sebagaimana ulama mengatakan, ‘Sunnah Rasulullah ﷺ atau jalannya Rasulullah ﷺ itu seperti bahteranya Nabi Nuh عليه السلام dan opsinya hanya satu like, kalau tidak suka maka kita akan binasa’ dan itu dikatakan oleh Al Imam Malik bin Anas gurunya Imam Asy-Syafi’i رَحِمَهُمُ الله تَعَالَى yaitu ‘Sunnah Nabi ﷺ adalah bahteranya atau kapalnya Nabi Nuh عليه السلام, barangsiapa yang menaiki kapal tersebut dia yang selamat dan barangsiapa yang tidak mau naik maka dia akan tenggelam dan binasa’. Maksudnya tidak ada solusi lain dan solusinya hanya satu yaitu mengikuti jalannya Rasulullah ﷺ, meneladani Rasulullah ﷺ. Dan para ulama mengatakan, ‘Berpegang teguh dengan Sunnah Rasulullah ﷺ itulah keselamatan’, makanya dianalogikan seperti Bahtera Nabi Nuh عليه السلام dan simpel, ‘Barangsiapa yang naik dia akan selamat dan yang tidak mau naik dia akan tenggelam’. Dan itu keyakinan umat Islam dan keyakinan pengikut Rasulullah ﷺ, bahwa satu-satunya jalan menuju Allah adalah Sunnah Rasulullah ﷺ. Makanya Nabi kita عليه الصلاة و السلام mengatakan, كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أَبَى. قيل: ومَنْ يَأْبَى يا رسول الله؟ قال: من أطاعني دخل الجنة، ومن عصاني فقد أَبَى. Artinya, Abu Hurairah رضي الله تَعَالَى عنه meriwayatkan secara marfū': “Seluruh umatku akan masuk Surga, kecuali orang yang enggan”. Beliau ditanya, ‘Siapakah yang enggan, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, "Orang yang mematuhiku ia akan masuk Surga dan orang yang durhaka kepadaku maka ia telah Enggan” (HR Bukhari). Abu Hurairah رضي الله تَعَالَى عنه menuturkan bahwa Nabi ﷺ memberi kabar gembira kepada umatnya, beliau bersabda, “Seluruh umatku akan masuk Surga”; yakni, umat yang menerima dakwah beliau. Selanjutnya beliau memberi pengecualian, beliau bersabda, “Kecuali orang yang enggan (menolak)”; yakni, orang yang durhaka di antara mereka dengan meninggalkan ketaatan yang merupakan sebab masuk Surga, karena orang yang meninggalkan satu-satunya sebab terwujudnya suatu perkara, berarti ia telah menolak perkara itu. Pengecualian mereka (dari segenap umat) di sini, merupakan peringatan keras kepada mereka atau bisa juga maksud orang yang enggan tersebut adalah umat yang didakwahi (bukan umat Islam), yakni orang-orang yang kufur dengan menolak dakwah Islam. Para sahabat yang mulia bertanya, "Siapakah yang enggan, wahai Rasulullah?", Beliau menjawab, "Orang yang mematuhiku"; yakni, tunduk dan patuh terhadap apa yang aku bawa, "maka ia masuk Surga." Adapun "orang yang durhaka kepadaku"; dengan tidak membenarkanku atau melakukan hal yang dilarang, "maka ia telah enggan"; yakni, baginya tempat kembali yang buruk karena penolakannya. Selanjutnya, orang yang enggan itu, apabila dia orang Kafir, maka sama sekali tidak akan masuk Surga. Adapun jika ia seorang Muslim, maka ia tidak akan masuk Surga sampai dibersihkan (dosanya) dengan Neraka. Namun, boleh saja dia mendapatkan ampunan sehingga ia sama sekali tidak disiksa, meskipun dia telah melakukan semua kemaksiatan. Maka ini menunjukan bahwa statement itu harus dibuktikan dengan perilaku. Ketika الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan kita untuk mengikuti Nabi ﷺ itu bukan di paksa, tetapi memang beliau adalah manusia terbaik dan kehidupan beliau ﷺ dan sikap beliau ﷺ dan contoh-contoh beliau ﷺ itu membuat semua pihak itu terkagum-kagum dengan beliau ﷺ dan mengatakan sosok ini benar dan pembawa kebenaran ﷺ. Coba lihat bagaimana beliau ﷺ menyikapi Ummu Aiman رضي الله تَعَالَى عنها, lalu bagaimana Abu Bakr As-Shiddiq رضي الله تَعَالَى عنه dan Umar bin Khattab رضي الله تَعَالَى عنه meneladani beliau ﷺ. Jadi wajar kalau para ulama mengatakan, ‘Ikutilah jalannya para Sahabat’, memang mereka luar bisa dan tidak ada kata lain. Maka marilah kita mengikuti Sunnah Rasulullah ﷺ dan berusaha dengan sebaik-baiknya dan minta kepada Allah taufik dan hidayah agar kita bisa memaksimalkan. Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Selasa, 17 Sya’ban 1445 AH/27 Februari 2024 Ahida Muhsin
Jazaakallaahu khaira ustadzuna
Barakallah Fiikum Ustadz juga para orang" di belakang nya semoga Allah selalu melindungi kalian semua❤
LAST PART
Jadi inilah sifat yang harus dimiliki oleh orang-orang yang beriman dan percaya kepada الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan janji الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan mengharapkan kehidupan yang bahagia di hari Kiamat kelak. Memang Rasulullah ﷺ itu luar biasa, makanya yang menjelek-jelekan beliau itu kemungkinannya hanya 2 yaitu;
1. Dia tidak mengerti siapa beliau, tidak pernah baca tentang beliau dan hanya mendengar fitnahan tentang beliau;
2. Punya niat buruk dan sengaja memutarbalikan fakta dan bukan mengalihkan fakta, tetapi memutarbalikan fakta 180°.
Adapun orang yang belajar Sirah Nabawiyah ﷺ dan mempelajari kehidupan beliau ﷺ dan hadits-hadits beliau عليه الصلاة و السلام, maka tidak ada keburukan dan yang ada adalah bertambahnya Iman dan kekaguman dan semakin yakin bahwa ini adalah jalan yang benar dan satu-satunya jalan menuju Allah Tabaroka wa Ta’ala. Sebagaimana ulama mengatakan, ‘Sunnah Rasulullah ﷺ atau jalannya Rasulullah ﷺ itu seperti bahteranya Nabi Nuh عليه السلام dan opsinya hanya satu like, kalau tidak suka maka kita akan binasa’ dan itu dikatakan oleh Al Imam Malik bin Anas gurunya Imam Asy-Syafi’i رَحِمَهُمُ الله تَعَالَى yaitu ‘Sunnah Nabi ﷺ adalah bahteranya atau kapalnya Nabi Nuh عليه السلام, barangsiapa yang menaiki kapal tersebut dia yang selamat dan barangsiapa yang tidak mau naik maka dia akan tenggelam dan binasa’. Maksudnya tidak ada solusi lain dan solusinya hanya satu yaitu mengikuti jalannya Rasulullah ﷺ, meneladani Rasulullah ﷺ. Dan para ulama mengatakan, ‘Berpegang teguh dengan Sunnah Rasulullah ﷺ itulah keselamatan’, makanya dianalogikan seperti Bahtera Nabi Nuh عليه السلام dan simpel, ‘Barangsiapa yang naik dia akan selamat dan yang tidak mau naik dia akan tenggelam’. Dan itu keyakinan umat Islam dan keyakinan pengikut Rasulullah ﷺ, bahwa satu-satunya jalan menuju Allah adalah Sunnah Rasulullah ﷺ. Makanya Nabi kita عليه الصلاة و السلام mengatakan, كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أَبَى. قيل: ومَنْ يَأْبَى يا رسول الله؟ قال: من أطاعني دخل الجنة، ومن عصاني فقد أَبَى. Artinya, Abu Hurairah رضي الله تَعَالَى عنه meriwayatkan secara marfū': “Seluruh umatku akan masuk Surga, kecuali orang yang enggan”. Beliau ditanya, ‘Siapakah yang enggan, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, "Orang yang mematuhiku ia akan masuk Surga dan orang yang durhaka kepadaku maka ia telah Enggan” (HR Bukhari). Abu Hurairah رضي الله تَعَالَى عنه menuturkan bahwa Nabi ﷺ memberi kabar gembira kepada umatnya, beliau bersabda, “Seluruh umatku akan masuk Surga”; yakni, umat yang menerima dakwah beliau. Selanjutnya beliau memberi pengecualian, beliau bersabda, “Kecuali orang yang enggan (menolak)”; yakni, orang yang durhaka di antara mereka dengan meninggalkan ketaatan yang merupakan sebab masuk Surga, karena orang yang meninggalkan satu-satunya sebab terwujudnya suatu perkara, berarti ia telah menolak perkara itu. Pengecualian mereka (dari segenap umat) di sini, merupakan peringatan keras kepada mereka atau bisa juga maksud orang yang enggan tersebut adalah umat yang didakwahi (bukan umat Islam), yakni orang-orang yang kufur dengan menolak dakwah Islam. Para sahabat yang mulia bertanya, "Siapakah yang enggan, wahai Rasulullah?", Beliau menjawab, "Orang yang mematuhiku"; yakni, tunduk dan patuh terhadap apa yang aku bawa, "maka ia masuk Surga." Adapun "orang yang durhaka kepadaku"; dengan tidak membenarkanku atau melakukan hal yang dilarang, "maka ia telah enggan"; yakni, baginya tempat kembali yang buruk karena penolakannya. Selanjutnya, orang yang enggan itu, apabila dia orang Kafir, maka sama sekali tidak akan masuk Surga. Adapun jika ia seorang Muslim, maka ia tidak akan masuk Surga sampai dibersihkan (dosanya) dengan Neraka. Namun, boleh saja dia mendapatkan ampunan sehingga ia sama sekali tidak disiksa, meskipun dia telah melakukan semua kemaksiatan.
Maka ini menunjukan bahwa statement itu harus dibuktikan dengan perilaku. Ketika الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan kita untuk mengikuti Nabi ﷺ itu bukan di paksa, tetapi memang beliau adalah manusia terbaik dan kehidupan beliau ﷺ dan sikap beliau ﷺ dan contoh-contoh beliau ﷺ itu membuat semua pihak itu terkagum-kagum dengan beliau ﷺ dan mengatakan sosok ini benar dan pembawa kebenaran ﷺ. Coba lihat bagaimana beliau ﷺ menyikapi Ummu Aiman رضي الله تَعَالَى عنها, lalu bagaimana Abu Bakr As-Shiddiq رضي الله تَعَالَى عنه dan Umar bin Khattab رضي الله تَعَالَى عنه meneladani beliau ﷺ. Jadi wajar kalau para ulama mengatakan, ‘Ikutilah jalannya para Sahabat’, memang mereka luar bisa dan tidak ada kata lain. Maka marilah kita mengikuti Sunnah Rasulullah ﷺ dan berusaha dengan sebaik-baiknya dan minta kepada Allah taufik dan hidayah agar kita bisa memaksimalkan.
Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Barakallahu fikum…
Jakarta, Selasa, 17 Sya’ban 1445 AH/27 Februari 2024
Ahida Muhsin
Masya Allah Tabarakallah
Bismillah...🙏
Alhamdulillah
Jazaakumullahu khayr ustad dan tim
Semoga apa-apa yang kita hajadkan dipermudah Allah dan lekas dipantaskan. Aamiin ya Allah ya Wahhab
🙏
itulah politik, dan pergerakan pak jokowi hanya beliau dan org terdekat yg tahu, kita lihat, perpolitikan kali ini, permainannya seperti apa?
13.15 ustadz ngomong apa?
terdandemi?