Keraton bukan lagi jadi mercusuar peningkatan peradaban jogja tapi jadi bebannya wong cilik. Para rakyat kecil dibuat mainan baik dari masalah sampah, tata kelola pedagang kaki lima, penguasaan sumber² pendapatan oleh "Keraton". Dana Keistimewaan bukan solusi untuk pertumbuhan ekonomi rakyat. Jogja adalah daerah tujuan wisata tapi warganya terusir dari menikmati anugerah itu, semua dikuasai Keraton. Sampai parkirpun dikangkangi. Ketidak nyamanan para pedagang di Teras 2 dengan ketidak pastiannya mereka berusaha adalah cerminan ketidak pedulian penguasa jogja. Bongkar pasangnya tatakelola lalu lintas, bongkar pasangnya trotoar, bongkar pasangnya taman kota yg sering sekali dan terpusat di titik nol memperlihatkan tidak ada perencanaan matang dan terkesan buang² anggaran yg sangat besar dari DANA KEISTIMEWAAN. Masih banyak catatan yg harus saya tulis, semoga para oligarki lokal dapat HIDAYAH.
minggu lalu saya ke jogja . terus dari hotel ke lempuyangan naik bus . di samping halte lempuyangan full sampah, tapi yang kesal bukan saya yang sedang berwisata kesana. pak kernet busnya sambat soal sampah yang di belakang halte
Mari kita mulai dari diri pribadi untuk mulai sadar mengurangi sampah, terutama sampah plastik...konsep memayu hayuning bawono perlu diimplementasikan...bumi ini titipan anak cucu kita. Rahayu 🙏
Yogja..klaten magelang..boyolali..sukoharjo..solo....ayo bareng2 nyawiji njogo Filosofi jowo tinggalane Mbah mbah kita...Jowo adalah ajaran bukan suku atau ras...Jowo adalah Filosfi ajaran Tentang Bagaimana menmangku / merawat jagat ini
Semoga akan ada program sosialisasi berkelanjutan tempat terkait, pun tidak semoga akan ada wali-wali sampah yg lebih banyak yg mengkoordinasi sosialisasi qgar hulu masalahnya bisa diantisipasi dan hilirisasi sampah lewat program recycling plastik, sampah basah untuk industri maggot/larva dan pemanfaatan sampah lain bisa berjalan dengan optimal, mungkin para sampah masyarakat gentho gali yg doyan klitih bisa dilibatkan apalagi setelah kita tau industri sampah ternyata bisa bonafide. #sampahmasyarakatsolusisampahkita #sampahadalahkoentji #walisampah 🇮🇩❤️💛💚🇮🇩
Jogja dan DIY saat ini adalah sampah yang berserakan ditepi jalan dan banyak pohon yang ditebang akibat banyak proyek besar maupun penambangan, bukan tidak mungkin akan mengubah wajah kota sebagai jati diri Jogja dikemudian hari. Banyak pula masalah sosial yang semakin "agak laen". Anehnya setiap ada masalah para pemimpinnya saling lempar melempar tanggungjawab. "Ngakunya istimewa tapi realitanya sama seperti provinsi lain"
yogya pernah punya walikota keren spt pak herry zudianto. semoga ada manusia berkualitas lainnya di jogja yg bisa jd walikota berikutnya. mas paksi mungkin bisa jd walikota jogja di masa depan.
@@budipuspo jaman pak Herry tanpa Danais, kota Jogja dibangun xt square, taman pintar, jembatan Kleringan, pasar klithikan kuncen dll sekarang dengan Danais yang begitu besar, kota Jogja dibangun fasilitas apa? Yang baru lho, bukan revitalisasi.
Klo soal UMR saya sepakat kalih mas raras, pembahasannya akan rumit dan punya konsekuensi ekonomi yg besar bagi masyarakat. Nah klo untuk poin² yg lain semisal masalah sampah dan klitih mau ada gebrakan baru apa untuk menghilangkan maslh itu minimal berkurang sithik mboko sithik, jogja berhati nyaman jd bnr² trwujud, metu bengi ora wedi klitih, mubeng jogja ora mambu sampah, duwe sampah ora bingung arep di buang nengdi.
Jogya akan dirindukan seumur hidup bagi mereka yg pernah singgah tinggal sejenak di kota ini 😊 Tersihir oleh tiap sudut sudut Jogja, entah perasaan apa itu namanya saya juga gak tau ❤
@@danubrahmanta8298 kecuali umr dan masalah sosialnya ya om gak romantis sama sekali beda topik itu wkwkwk, tp bagi yg pernah tinggal apalagi mahasiswi dan mahasiswa yg menimba ilmu sebentar disana kerasa banget sihir jogyanya hehehe Monggo om kalau mau coba wkwkk
Aku anak guru yg lahir & tumbuh dewasa di perumahan guru di Semarang. Selain bertetangga dg guru, juga dg batak & cindo. Ibuku mewariskan budaya Rejodani Ngaglik Sleman kalangan dagang. Ayahku mewariskan budaya Polanharjo Klaten. Aku sendiri bakat & berpendidikan elektró. Tinggal di Sindu Ngaglik Sleman sejak awal 2003. Soal keuangan, di Sindu (maupun di Prenggan) masyarakat *terlalu peka harga.* Mungkin budaya tani yg biasa mengelola uang agar _dicokot alot_ sangat berpengaruh. Mungkin rendahnya UMR juga berpengaruh. Mungkin iklim wirausaha lain juga turut menyuburkan iklim _terlalu peka harga._ Suburnya iklim _terlalu peka harga_ sangat memasung pertumbuhan lain secara umum. Rendahnya upah faktual juga disuburkan banyak faktor. Salah 1 contoh di ranah usaha hotel melati. Mendirikan hotel melati otomatis dikenai banyak kewajiban yg rumit berujung banyak duit. Belum lagi harus *bersaing ketat* baik dg sesama hotel melati maupun dg homestay yg kewajiban2nya jauh lbh lunak. Tarif hotel melati tertekan berat. Akibatnya tidak memungkinkan pengusaha hotel melati mengupah karyawannya sesuai UMR. Ini memang cuma salah 1 contoh. Ranah2 & lahan2 lain (misalnya warung kelontong) kulihat cukup analogi dg contoh ini. Soal wirausaha, kulihat tetangga2ku di Sindu (maupun Prenggan) pada *tidak sadar paradigma.* Contohnya usaha warung nasi. Buka usaha warung nasi berarti akan menghadapi paradigma bhw manusia butuh makan tiap hari. Berarti kalau komit buka warung nasi konsekuensinya harus buka tiap hari. Persetan hari terik atau hujan badai atau ahad atau takbiran atau qurban atau tahun baru atau erupsi atau gempa sekalipun, warung nasi harus tetap buka tiap hari. *Prakteknya* buka warung nasi model kerja kantoran, hari ahad tutup. Ada tetangga hajatan juga tutup. Jelas saja konsumen ambyar pukang-lintang pada lari ke warmindo yg dibuka dulur2 dr Kuningan sunda. Kecenderungan _tidak sadar paradigma_ juga berlaku pd pengolahan sampah. Tiap hari orang menghasilkan sampah berarti tiap hari harus mengolah sampah. Kalau mengolah sampah tapi msh mindset kerja kantoran, ya tetap berakibat sampah menumpuk. Apalagi kenyataan bhw pengolahan sampah butuh modal besar & operasional tidak kecil, dihadapkan dg kecenderungan _terlalu peka harga,_ jelas tetap berujung tumpukan sampah dimana2. Begitulah uneg2ku selama tinggal di Sindu sejak 2003. Sudah kuupayakan uneg2 luas ini terpapar secara kelompok terstruktur deduktif konvergen agar dapat dipahami. Silakan disimak secara klinis-akademis tanpa tendensi.
Kalau baca analisa mas nya sy merasa sepakat.muaranya sebenarnya dari satu hal : warisan feodalisme. Sistem abdi dalem yang berbakti pada kraton tanpa bayaran,atau tidak dibayar layak hanya dengan beras dan kecukupan apa adanya,membuat kultur pola pikir peka harga. Pendapatan pas2an - perhitungan dalam konsumsi, beda seribu/dua ribu sudah gk mau beli - cari yg paling murah - dampaknya penjual dan penyedia jasa banting harga - berujung pengupahan karyawan yg ditekan - akhirnya balik lagi ke awal dgn lingkaran setan. Kadang bisa saja berbangga hati pada kota dgn biaya hidup paling murah.Tapi efeknya dlm jangka panjang itu yang bahaya,pertumbuhan ekonomi dan pembangunan melambat. Yang paling parah adalah mindset peka harga itu ..memunculkan mental scarcity alias pelit bin medit serba perhitungan...padahal harga tanah di jogya murah2.ya jadi santapan investasilah sama org jakarta,terutama koruptor yang mencuci uangnya lewat properti.banyak buktinya
Walikota Yogya sebelumnya yg ditangkap KPK Haryadi Suyuti adalah keponakan dari Datuk Seri Ahmad Zahid Hanidi (Timbalan/Wakil Perdana Menteri Malaysia saat itu)
Rojo sekaligus dadi gubernur... Harusnya kalau sungguh2 ingin menata dan memajukan wilayah, kemajuaannya sangat pesat, karena kebijakan dan kekuatannya sangat power full.....
@@juwahirtriwahyudi4953seharusnya dg keistimewaannya Jogja bisa membuktikan. DIY Harus nya bisa seperti Singapura. Keistimewaan DIY ga ada gunanya banyak pengangguran,UMR kecil,klitih dll
Tata kota Jogja itu semakin buruk sih emang, fasilitas publik sederhana yg hanya untuk sekedar berolahraga yg bebas dari kendaraan, bersih dari sampah aja susah nyarinya, pak Rojo sepertinya terlalu nyaman dengan posisinya
Sedih sebagai pendatang yg sdh 30 tahun ber KTP Jogja, pengelolaan sampah tdk berubah dari awal saya datang hingga hari ini ...padahal dikelilingi kampus hebat, dana istimewa juga ada, negara maju yh ada sister city juga sy yakin siap bantu, apa iya tdk bisa koordinasi/kolaborasi menjadikan Jogja benar-benar berhati nyaman...😒😧😤😭
Nek arep dipin kalih adminne, monggo Kmarin saya abis jalan k tmpt saudara d Yogya, ktmu sma tukang ambil sampahnya, sampah kota yogya aja wes 700 ton selama bbrp minggu dikumpulkan
Sesekali kritik pak Herjuno Darpito,,, Yogyakarta kecil, tapi daerah penyangganya jangan dilupakan, Bantul dan Sleman. Harusnya pak Gub lebih tanggap terhadap permasalahan di Jogja.
untuk urusan umr udah cukup seperti sekarang. misal dinaekin terlalu tinggi bisa nambah banyak masalah lain. lagian memang jawa bagian selatan itu rata2 umrny segitu (malah ternyata jogja termasuk tinggi). yg harus segera dicari solusi itu masalah sampah
soal gaji itu agak mbulet saya ambil contoh di suatu kawasan di suatu neg bagian di usa terkenal dg beragam perusahaan media dan tehnologi informasi tapi ternyata meski gaji karyawan di byk perusahaan tsb besar tapi malah bikin sengsara warga lokal krn harga sewa dan jual rumah mjd mahal blm lagi harga2 lain jadi ikutan naik hasilnya byk rumah dan toko yg dijual krn org nggak mampu byk sewa plus byr tagihan lainnya
soal sampah krn wilayah kota hanya sepetak ya semua warga hrs mulai memilah sampah kayak di jepang atau taiwan yg ada jadwal buang sampah khususnya yg organik yg non organik spt plastik dan kertas cukup seminggu sekali pun bisa tapi kan msh byk petugas kebersihan bayaran yg hanya fokus ke buang sampah saja berarti masalah intensif kan?
@@mariaannainditahernawati7132 semoga akan ada sosialisasi wali sampah yg koordinatif dari rumah tangga, pelaku pariwisata dan lainnya agar hulu masalah bisa bantu hilir dari overcapacity selain pemanfaatan sampah yg belum optimal. Program bedeng sampah sebagai kompos dan sampah basah untuk industri larva/maggot yg bisa dikelola sampah masyarakat agar tidak jadi gentho gali yg doyan klitih tapi doyan ngolah sampah dan bonafide, semoga uangnya gak dipake mabuk dan klitih lagi aja hahahah 🇮🇩❤️💛💚🇮🇩
@@mariaannainditahernawati7132cukup nggo madyang bolo, karawang umr tinggi harga sewa ro sandang pangan ra bedo bolo 😂, harga lemah neng jogja ora umum tur gaji ne kok guyonan, asu misuh tok anane
Wajib punha tempat pengolahan sampah bukan hanya penampungan sampah. Matur sinuhun utk menggunakan tanah sultangrond utk lokasi pengolahan sampah yg sebetulnya bs disulap menjadi barang2 produktif.
Aku lahir neng Bausasran, lulus SMA3B, pindah KTP Klaten 1998 , mulai 2005 tinggal neng Banyuraden Sleman. TInggal di Jogja tapi warga Jawa Tengah, ikut urun sambat dan numpang buang hajat serta tidur nikmat di kota kelahiran. Semoga Jogja pintar memilih Wali Kota yang bukan pintar memilih kata-kata ya. Sopo lur calonne sing pas?
Yang saya prihatin katanya orang Yogya sopan dan santun ternyata dalam berkendara banyak yg tdk punya unggah ungguh dan pengetahuan aturan berkendara. Saya suka jalan kaki dan saya usahakan jalan di pedestrian karena ada jalan tanpa memberikan ruang utk pejalan kaki. Ketika menyeberang saya pasti mencari zebracross tapi para pengendara tdk memberikan ruang utk menyeberang. Ada orang nyebrang tdk mengurangi laju kendaraan terutama para pemotor. Benar memprihatinkan para pengendara ini
Harus ada program strategis jangka panjang untuk mengurai masalah daerahnya jadi setiap pergantian kepala daerah masalah masalah strategis dapat dilanjutkan dan tetap menjadi prioritas kepemimpinannya dalam penanganan menyelesaikan masalah tsb
UMR tinggal dipanggil lah itu pengusaha sama pak Sul .. pengusaha itu harus dan pasti punya respek! Yg jdi masalah pengusaha itu tinggalnya di daerah penyangga! Ayolah, sy lebih pengen pak Gubernur yg turun tangan..
Aku nahan², ternyata anda berani terang terangan nyebut Gubernur 😮 harus ada kerjasama antara Gubernur dan Walikota, karena kalau ide dan prakteknya berbeda bisa kacau, si G pengen begini dan si W pengen begitu.
@@akbarazizulhakim5702 aturan banyak, tapi analisa bisa dibuat, tidak dengan membiarkan UMR tetep rendah terus menerus..padahal punya potensi lebih baik
@@fortunateantoro1182 gerak itu jg pke aturan tong,ga bisa asal,kl nglanggar aturan konsekwensinya pidana,bhkn sultan sekalipun,ada pertggjwabn,( mgkn cm jokwi aja yg berkali2 langgr aturan tp ga kena pidana 😂),jd ga cm asal bacot. Contoh soal danais,peruntukanya udh jls dlm aturan,unt apa aja,ga bisa seenak udel,buat ini itu yg tdk ada hub nya dg kegiatan yg menunjng keistimewaan yaitu soal seni budaya,mentang2 danais byk trs bangun2 ini itu infras,bngn buat ngatasi sampah dll..Trs soal umr,udh dibhs dijlskn di byk tempat,ga segmpng itu fergusoooo...meski sultan turun tangan,ga seenak lu ngomong. Jkrta aja yg tiap hari didemo buruh ga sgmpng itu jg naik umr nya,pdhl disana byk pabrik,perusahaan raksasa,konglomert tp ttp aja ssh..la dijogja mana pengusaha besar,perusahaan besar apa disini,brp biji? Disini cm kbykn pengusaha umkm yg cm ngandelin pariwisata dan ank sekolah! Pendptn bergntung dr byknya tanggl merah ,hari libur dan byknya anak2 kos..lo pikir mereka akn mau dn sanggup gaji karyn 3jt sebulan😂😂..yg kerjanya cm dtoko jualan sovenir dn oleh2 ato umkm bikin cincin perak 😂..mau umr dinaikin kl bos lu ga sanggup lu mau apa? Aku hmpir 10 th di bandung ,gaji ga nyampe 1 jt pdhl umr bdg saat itu 2jtan..pdhl itu di perusaahan besar dn terkenal seantero bandung🤣,jd ga usah sok ngenes dg umr jogja...kota besar lain pun samaaaa..tergntung lu krj dimna.
Kuwi masalah sampah. Iki kudu masalah nomer siji sing paling penting. Waduuuuh, aku tinggal neng Sewon, kudanan sampah seko Kuto karo Sleman, ngalir limbahe kali reget banget. Selot suwe banyu sumurku ora iso diombe. Pemerintah sing dipikirke opo toh? Kok ora mikir masalah kali & kelayakan sumur warga blas.
@@woodpecker-w7y Masalahe warga sing peduli masalah sampah karo kali namung setitik. Rata2 yo podo IQ njoget, sik penting oleh imbalan. Nek pemilu, aku janjane ora setuju IQ njoget oleh hak milih, kudune wong sarjana karo mahasiswa wae.
ga cuma jogja, indonesia darurat pengelolaan sampah dan memang miris dari individu masyarakat sangat rendah untuk mengelola sampah, mungkin dari rumah2 sudah dipisah toh buangnya dicampur😂😂😂.
Sampah visual.. semoga iklan jogja di buat seniman jogja jadi brand2 nasional pake design coatume khusus iklan banner di jogja biar jd ciri khas untuk reklame jogja kan kota tujuan wisata biar ada ciri khas.. keren iklan jogja biar beda dgn daerah lain maksimalkan seniman desian visual jogja.. semoga jogja makin nyeni.. apalagi iklan2 dr lembaga pemerintah yg kecil2 ga kliatan dan kurang kuminaktif semoga bisa lebih nyeni dan bisa lebih bagus lagi design2 banner2 pemerintah maupun iklan swasta.. 🎉🎉🎉
Kota pendidikan yang berubah (tiba2) menjadi kota wisata...blm adanya sosok pemangku jabatan yg (berani) berinovasi...karena sdh terlanjur di zona nyaman "semeleh" Mau tdk mau warga yg diharuskan kreatif dan berinovasi dan terbukti setelah bencana gempa jogja menjadi kota wisata... munculah goa pindul, jip wisata , breksi, dll...otomatis berefek dikota jogja yg jadi barometer dgn malioboronya, titiknol hotelnya semua dijogja dll, Salut buat warga bisa berinovasi dan mohon pemangku jabatan untuk bisa mengimbangi warganya yg sdh sadar wisata...✌✌ pokoke warga jogja japhe methe kabeh.. Guyub
Jogja wis kalah adoh karoo semarang yang nuansanya mulai terasa metropolitan bayak gedung gedung tinggi, namun cagar budaya masih terawat, pedestrian mencukupi, rapih dan bersih, jalanan lebar dan mulus, pengaturan lalu lintas cukup teratur
yg ada refleksi kita semua, mungkin jogja perlu forum rembug yg sederhana - solutif. dlm hal adu kepentingan, coba masing2 klompok membuat solusi utk klompoknya. jadi masing2 klompok akan adu berbuat baik. klo di nasional ormas agama dpt izin tambang. berani ga di jogja ormas agama kelola sampah yg lebih modern, apakah mulai dari klompoknya terserah ...
keistimewaan yg menghambat sejahteranya rakyat. umr rendah karena kepala pemerintahan merangkap konglomerat dengan ribuan karyawan. jadi penuh konflik kepentingan.
Saya wargi Madiun, mungkin mau melihat tata kota disini (yg dipimpin pak Maidi walikota), bisa sbg percontohan pemimpinnya jogja kedepan. Sebagai pecinta tiket goshow KAI yg liburan tektok Madiun - Jogja,. Saya melihat sisi positifnya saja: - Malioboro klo libur sekolah, ruamene sangarrr, hotel2 gak ada yg sepi, penuh kabeh. - Selama parkir motor, di angkringan jos dkt stasiun tugu, deket malioboro mall ditarik 2k, kaget banget parkir motor di pakuwon mung 2k, gak kemurahen to... klo tarif mahal emang dimana ya?
Kebetulan aku habis baca artikel2 ttg sampah kota Yogya di koran TY. Salah 1nya memberitakan bhw pengolahan sampah aktif hari senin, selasa, kamis, jumat & sabtu. Hari rabu & ahad libur. Aku tak habis pikir, tiap hari menghasilkan sampah tapi pengolahannya cuma aktif 5 hari seminggu. Jelas saja sampah akan menumpuk. Seharusnya pengolahan sampah aktif terus 7 hari seminggu. Jadwal kerja karyawannya yg diatur bekerja 5 hari seminggu tanpa kenal tanggalan merah. Kerja yg berkaitan dg sampah sama dg jadi petugas damkar. Malam takbir pun kalau jadwalnya kerja ya harus berangkat kerja. Jadi mindset kerja kantoran harus dibuang jauh. Artikel lain membahas penanganan sampah metode partisipatif. Masyarakat partisipasi memilah sampah organik dr anorganik. Selanjutnya yg organik diolah metode biopori. Sedangkan yg anorganik disetorkan ke pengolahan sampah. Sekarang muncul pertanyaan: *"Apakah partisipasi masyarakat bisa **_dijaga'aké_** keajegannya tanpa ada yg **_ngoyak-oyak_** agar selalu konsisten?"* Partisipasi masyarakat hampir dpt dipastikan akan luntur tanpa ada personil pemda yg tiap hari ngoyak-oyak agar tetap disiplin. Pemda kota harus menyediakan personil2 tukang ngoyak-oyak yg jobdescnya memang keliling sana-sini ngoyak-oyak sana-sini. Tentunya juru oyak-oyak ini kudu jadi pegawai tetap dg motor dinas & bensin utk hilirmudik ngoyak-oyak sanasini. Tanpa juru oyak-oyak partisipasi masyarakat bakal luntur terbengkelai. Tampaknya hal ini tidak terpikirkan oleh pemda kota. Soal sampah, kota Yogya sangat mirip dg Singapura (singapore, bukan Singaparna). Bukan mustahil cara pengelolaan sampahnya juga harus sama dg cara Singapura. Sampah dibakar dg tanur. Gas buangnya disaring agar tiada polutan yg lolos ke lingkungan. Panas dr pembakaran dimanfaatkan utk pembangkit listrik. Filtrat gas buang dipilah-pilah agar dpt dimanfaatkan. Abu pembakaran utk bahan urugan. Cara pengolahan sampah dg teknologi tinggi yg dijalankan dg disiplin kadaver. Sampai di sini jadi nampak bhw soal sampah kota Yogya mending ditangani badan otonom yg tidak boleh terhambat remehtemeh administrasi. Apakah pemda kota mampu melakukannya atau tidak? Ini baru soal sampah lho ya?
Saya kaget dengar luas jogja cm 32 hektar, gak sampai satu blok petak kebun sawit, sepersepuluh doang.. makanya gak percaya lgs googling ternyata 32 km2
Huahahaha.. sebagai wong asli Jogja yg sudah merantau ke Kalimantan saya baru ngeh juga setelah dibandingkan dengan Kebun Sawit. Iya bener juga misalnya nyetir malam malam dari barat Kota perbatasan dengan Sleman ada di Jalan Godean/ Bener Tegalrejo ke arah timur sampai Jalan Solo sudah ketemu perbatasan dengan Sleman lagi, itu paling cuma 20 menitan kalau jalan sepi. Sementara saya di Kalimantan nyetir 3 jam di kebun sawit baru 1 perusahaan....
Ndak usah muluk2 : pengelolaan sampah, lampu apill dimana2 banyak yg mati, lampu jalanan banyak yang mati(terutama ringroad), jalanan msh banyak yg rompal blm dibenahi. Masalahe nek komentar di sosmed lgs dipaido "ktp mu endi suuuuu" Edan, simbah2ku lho jogja asli kabeh😢
utk klitih itu soal keteladanan dan nutrisi jika ada contoh yg baik maka bisa menginspirasi byk generasi muda soal nutrisi memang hrs seimbang krn jika hanya fokus ke kalori maka jadinya energi anak2 akan besar dan perlu disalurkan tanpa disalurkan ya bakalan bisa obes atau mudah emosi - mau lewat olahraga fisik spt renang sampai tinju maupun otak kayak catur bapak saya sampai pusing melihat anak2 tetangga main dr siang sampai malam, lari lalu naik sepeda trus badminton sambung nonton bola, hampir setiap hari energinya nggak habis2 krn kebanyakan kalori nasi 3 kali sehari, jajan es manis, lalu cemilan tinggi gula inikah indonesia (c)emas 2045 ? ini soal kolaborasi krn orangtua tanpa kendali ya hasilnya generasi penerus yg tidak bertaji
1.Yogya yg hanya berwilayah 32 hektar tentu itu terlalu kecil struktur wilayah kota PAD nya, aglomerasinya perlu diperluas itu penting tuk menata fasilitas lebih layak lagi sebagai ibukota yg menaungi seluruh kabupaten pelebaran wilayah kota meliputi seluruh area Ringroad lingkar dalam itu masuk menjadi wilayah kota Yogya sehingga lebih midah ditata sesuai dengan standar kota...wilayah.lain bisa lebih konsentrasi ngurus lahannya spt pertanian dan peternakan serta ekowisata... 2. Sampah ; perlu teknologi Silo pembakaran sampah yg modern ( contoh spore ) berwawasan lingkungan, effisiensi lahan dan pemanfaatan rendemen pupuk carbon tuk pupuk penghijauan wilayah gn.kidul dan pertanian pasir selatan tuk menahan sedimentasi, penghijauan laju pasir laut yg bisa.menjadi gurun jika dibiarkan. 3. pelebaran.jalan akses keluar masuk kota di seluruh per 4 an ring road spt contoh jln .godean ke ringroad barat demak ijo sbg pintu masuk keluar kota dari simpang susun toll sleman nantinya, Juga pelebaran jln kabupaten ke trihanggo ringroad sebagai pintu masuk keluar toll , per 4 jl Imogiri perlu 2x 2 lajur tuk menampung aksess Imogiri panggang JJLS , pelebaran sumbu filisofi Tugu sampe ringroad utara dengan layout jalan dan trotoar segaris dgn jln mangkubumi dan malioboro . 4. Perbaikan jalur dan modernisasi sistem angkutan kota yg saling terkoneksi ke seluruh halte dan crossing terminal lintas kabupaten mempermudah penumpang juga penjajakan tram electric kota tanpa tiang tuk mengakomodasi traffic lingkar Ringroad.. 5. Penataan kawasan koridor sungai code dikota sebagai jalur penghijauan akuisisi lahan DAS sungai code secara bertahap menjadi ruang terbuka hijau taman kota sejajar jl mataram utamanya bebas bangunan sampai jembatan Gondomanan ini tuk back up Malioboro sbg kawasan wisata terpadu kota dan penataan kawasan wisata kota lebih longgar lagi, .relokasi pemukiman lembah DAS code di barat ke kawasan tukangan sisi timur menjadi perumahan flat lereng tukangan khas kampung kota modern interkoneksi secara arsitek mirip layout kampung wisata romo mangun yg mampu menjadi icon wisata kampung sungai modern sayembarakan , pinggir sungai perlebar DAS sungai code kembali lebih alami hilangkan penyempitan sungai menjadi selokan,.. 6. Relokasi parkiran portable besi yg merusak estetika kota dan fungsi jlur hijau di stasiun ngabean dan portable parkiran yg merusak pemandangan di Jl.abubakar Ali. Perluas Trotoarisasi jl Urip Sumoharjo mundur spt lorong malioboro trotoarisasi terus sampai ,Laksda Adisucipto Affandi, Ambarukmo Plaza sampai per 3 an Ringroad Maguwoharjo standar lebar minimal 3 meter. Benahi kembali kawasan kos2an sekitaran UGM utamanya kualitas jalan , Trotoarisasi lebar, pedestrian jakal sampai ringroad utara . 7. Buat poros jalan utama tengah kota penghubung timur barat pemecah kemacetan tuk poros dari Janti sampai stasiun Sidoarum , pelebaran jalur Baciro , pelurusan.jalur stasiun lempuyangan menembus jl abubakar Ali jembatan layang iconic sejajar dengan rel KA viaduct kewek tembus ke jl ps kembang , tembus sampai ringroad barat dan sta sidoarum...
dijogja kayaknya tersebar sultan ground yg luas, klo buat bandara aja bisa harusnya bisa juga buat bikin TPA terpadu yg tdk hanya buat buang tapi skalian tempat pengolahan jdi pupuk atau tenaga listrik yg sudah banyak ditemui di daerah lain, kuncinya antar walikota dan bupati sekeliling tdk saling ego krn skr antara kota jogja, sleman dan bantul sudah jdi satu tidak berbatas ato bisa gunakan kekuasaan sultan yg sekaligus gubernur
Pajak apapun lari ke kraton. Ump terendah rakyatnya diajak nglembah manah nrimo ing pandum tp dalam hati mereka meronta😌 dengan slogan istimewa dan sejuta problema yg mungkin tidak ter ekspose
Secara pemerintahan kota jogya mmng luas wilayahnya keci,, ttp sbg Provinsi DIY hrs bergandengan dgn daerah yg dekat sprt kab sleman dn bantul,, bsterminal bus di pindah
Tiga kali jogja menyabet gelar sbg propinsi termiskin se pulau jawa, sekarang ditambah lagi gelar juara pertama se indonesia sbg propinsi yg rakyatnya menderita gangguan jiwa berat skizofrenia
Yang penting itu pilihan gubernur, kalau sekelas walikota mikir administrasi dan pemerintahan bisa,tp kalau masalah sampah itu harus gubernur yg bertindak karena wilayah jogja kota kecil.
Ak tinggal di Jogja enak rasanya nyaman bos qu cuma 1 yg jadi problem umrnya naik in diki lah g usah sana kayak jakarta naik jadi 3 juta saja udh cukup.... Kalo makanan emng murah tapi kalo barang elektronik sama properti sama sama mahal
1:39 sedikit koreksi min, mungkin bukan 32 hektar, tai 32 km persegi. Untuk pengolahan sampah, Jogja bisa belajar dari Banyumas yang sudah sukses dalam pengolahan sampah
mohon maaf, dari penjelasan awal tentang Kota Yogyakarta saja sudah salah. Bukan 32 hektar tapi 32,8 km persegi. Hektar sama Kilometer Persegi beda ya Mas mohon maaf.
Neng pinggir dalan angger buntelan mesti sampah plastik dinggo wadah mukokkan uwong lan sisa sisa bahan organik akhirnya di kerubung lalat ijo dan belatung wah wah ngeri lur, nek aku mendingan produk produk Seko plastik-plastik kui yg tidak bisa terurai kecuali di daur ulang itu, mendingan di larang penggunaan nya Krn mempersulit proses pengolahan sampah
Tabiat menungso, Adam dikandani ojo mangan apple of Eden malah ngeyel podo koyo Fulan jakarta dikandani kon ojo buang sampah sembarangan/pilah sampah/pemanfaatan sampah (bedheng sampah untuk kompos taman rumah) malah mbut gawe tok, pol mentok mangan turu ngising. #masalahsampahbukancumadijogja #tanggungjawabsemua #bismillahoptimis #sampahmasyarakatberubahjadiwalwalisampah 🇮🇩❤️💛💚🇮🇩
pintar IQ blm tentu pintar EQ mas. dan kalau dilogika ini kota pelajar tp setelah yg pintar2 ini lulus ya mending ke luar negeri lwih diajeni, ngapain tinggal di kota yg UMRnya sangat minim.
Sekarang anak putus sekolah sudah biasa,,,alurnya kecanduan Pil Sapi,pasang tatto full badan,bikin rusuh,ikut Ormas Parpol,ujung"nya cuma jadi preman,menguasai parkir liar....
Saya dulu pernah mau cari tanah di daerah Yogyakarta, saya tanya ke temen saya yg kuliah di yogja... Mendingan jangan katanya.. karena sudah nggak masuk akal 😢😢, UMR rendah kok harga tanahnya tinggi banget.. daerah luar yogja lumayan mendingan harga tanahnya
solusi sampah di jogja 1. buat pengolahan limbah bawah tanah 2. saluran limbah terpusat 3. pemilihan sampah dari hulu saya kira warga jogja sudah pinter dan rajin, tapi karena tidak ada fasilitas dan budaya ya gak jalan 😅
@@dananmckagan Ojo diterusne ngimpi kosonge dulurku soale Kuwi sing marai masalahe ora rampung utowo pesimis, komen diatas dan lain yg masih ada niat itu yg harus dipupuk dan disiram karena daripada membiarkan sampah masyarakat gentho gali klitih mending ngolah sampah plastik, sampah basah dan lainnya yg harapannya dari sampah masyarakat bisa jadi wali sampah. #mimpiberisi #jihadsampah #walisampah #sampahadalahkoentji #sepeletursepala #bijipalamahal #larvasampahmahal #mugoduiteoradinggomabuknglitihmeneh #doadigital #gustiadadisinyal 🇮🇩❤️💛💚🇮🇩
Jogja sepertinya diisi oleh orang2 yg terlalu nyaman, disaat kota2 lainnya pada berbenah, Jogja ya gitu2 aja, UMR rendah, harga properti gila2an g terkendali, sampah bertebaran dimana2. Sedang fasilitas2 publik sangat buruk, g ada tempat yang nyaman buat sekedar joging, lapangan2 g ada yg dioptimalkan dan diberdayakan dengan baik, g ada bangunan2 iconik, stadion semrawut dengan fasad yang mengerikan g terawat, dan setusnya, intinya tata kotanya g asik. Itu menurut pengamatan saya ya gaes....
Sbetulnya jogja bkn kota kecil jg, dlihat dari wilayah penduduk "sbgai ibukota provinsi hrsnya lbh optimal dlm penanganan berbagai hal" Anggaran ada tp mordenisasi penanggulangan sampah tdk mampu, dg banyaknya kampus besar ternyata inovator tdk berjln, nihil, sbgai kota tujuan wisata &pendidikan adalah hal yang memalukan, aplg bg turis asing😢😢
Ada pemimpin yg menolak pembangunan tol & pelebaran jalan karena ngaku berpihak ke rakyat/masyarakat tapi membiarkan harga properti naik gak ngotak & UMR tetep seuprit, cuma saya lupa namanya wkwk
Kalau wewenang & wilayah sudah melampaui bupati/walikota, bukankah itu seharusnya mjd tnggung jwb gubernur? Plg tdk koordinasi lah spy sampah antar wilayah ini tertangani
Konten kaya ini harus di perbanyak lg dan di gencarkan..agar nantinya tidak semena2 dengan kekuasaan perlu di kawal terus
Keraton bukan lagi jadi mercusuar peningkatan peradaban jogja tapi jadi bebannya wong cilik. Para rakyat kecil dibuat mainan baik dari masalah sampah, tata kelola pedagang kaki lima, penguasaan sumber² pendapatan oleh "Keraton".
Dana Keistimewaan bukan solusi untuk pertumbuhan ekonomi rakyat.
Jogja adalah daerah tujuan wisata tapi warganya terusir dari menikmati anugerah itu, semua dikuasai Keraton.
Sampai parkirpun dikangkangi.
Ketidak nyamanan para pedagang di Teras 2 dengan ketidak pastiannya mereka berusaha adalah cerminan ketidak pedulian penguasa jogja.
Bongkar pasangnya tatakelola lalu lintas, bongkar pasangnya trotoar, bongkar pasangnya taman kota yg sering sekali dan terpusat di titik nol memperlihatkan tidak ada perencanaan matang dan terkesan buang² anggaran yg sangat besar dari DANA KEISTIMEWAAN.
Masih banyak catatan yg harus saya tulis, semoga para oligarki lokal dapat HIDAYAH.
Amiin. Cara cepat dapat Hidayah, meninggalkan kesyirikan, tidak menumpuk harta.
Mending setelah itu dira
Setelah itu perawatan asal2 an
minggu lalu saya ke jogja . terus dari hotel ke lempuyangan naik bus . di samping halte lempuyangan full sampah, tapi yang kesal bukan saya yang sedang berwisata kesana. pak kernet busnya sambat soal sampah yang di belakang halte
Mari kita mulai dari diri pribadi untuk mulai sadar mengurangi sampah, terutama sampah plastik...konsep memayu hayuning bawono perlu diimplementasikan...bumi ini titipan anak cucu kita. Rahayu 🙏
Yogja..klaten magelang..boyolali..sukoharjo..solo....ayo bareng2 nyawiji njogo Filosofi jowo tinggalane Mbah mbah kita...Jowo adalah ajaran bukan suku atau ras...Jowo adalah Filosfi ajaran Tentang Bagaimana menmangku / merawat jagat ini
Siapapun bisa jadi jowo dan orang jawa belum tentu jowo
purworejo, kebumen
Sik transmigran piye dab?
Sebuah konten yg sangat edukatif buat masyarakat jogja pada khususnya 👍👍
Coba tempat2 makan / cafe / kopi2 kekinian yg wadah makanan minuman sekali pakai, bikin insentif, misal.yg bawa.wadah makan minum sendiri, diskon 1rb.
Pakai sedotan stainless.
Sampah limbah dapur, dibuat kompos, dikubur di halaman / di pot. Jgn dicampur dgn yg anorganik.
Semoga akan ada program sosialisasi berkelanjutan tempat terkait, pun tidak semoga akan ada wali-wali sampah yg lebih banyak yg mengkoordinasi sosialisasi qgar hulu masalahnya bisa diantisipasi dan hilirisasi sampah lewat program recycling plastik, sampah basah untuk industri maggot/larva dan pemanfaatan sampah lain bisa berjalan dengan optimal, mungkin para sampah masyarakat gentho gali yg doyan klitih bisa dilibatkan apalagi setelah kita tau industri sampah ternyata bisa bonafide. #sampahmasyarakatsolusisampahkita #sampahadalahkoentji #walisampah 🇮🇩❤️💛💚🇮🇩
Jogja dan DIY saat ini adalah sampah yang berserakan ditepi jalan dan banyak pohon yang ditebang akibat banyak proyek besar maupun penambangan, bukan tidak mungkin akan mengubah wajah kota sebagai jati diri Jogja dikemudian hari.
Banyak pula masalah sosial yang semakin "agak laen". Anehnya setiap ada masalah para pemimpinnya saling lempar melempar tanggungjawab.
"Ngakunya istimewa tapi realitanya sama seperti provinsi lain"
Kalau bicara sampah seperti nya sulit di atasi ..smpah bertumpukan di spanjng jalan ringroad..barat Giwangan apa lagi hadeh
Berarti wes raiso ngapusi, kesadaran masyarakatnya juga sangat rendah.
Lah ngatur 😂
yogya pernah punya walikota keren spt pak herry zudianto. semoga ada manusia berkualitas lainnya di jogja yg bisa jd walikota berikutnya. mas paksi mungkin bisa jd walikota jogja di masa depan.
Banyak sekali pembangunan fasilitas era Herry Zudianto.
Saya menulis disertasi tentang Kepemimpinan Herry Zudianto di prodi S3 Antropologi UGM pada tahun 2016.
@@budipuspo jaman pak Herry tanpa Danais, kota Jogja dibangun xt square, taman pintar, jembatan Kleringan, pasar klithikan kuncen dll sekarang dengan Danais yang begitu besar, kota Jogja dibangun fasilitas apa? Yang baru lho, bukan revitalisasi.
Klo soal UMR saya sepakat kalih mas raras, pembahasannya akan rumit dan punya konsekuensi ekonomi yg besar bagi masyarakat. Nah klo untuk poin² yg lain semisal masalah sampah dan klitih mau ada gebrakan baru apa untuk menghilangkan maslh itu minimal berkurang sithik mboko sithik, jogja berhati nyaman jd bnr² trwujud, metu bengi ora wedi klitih, mubeng jogja ora mambu sampah, duwe sampah ora bingung arep di buang nengdi.
Aku pertama kali ndene ndelok videone langsung seneng.
berbagi pandangan dan
Ilmu pengetahuannya sangat bermanfaat, terima kasih.
Jogya akan dirindukan seumur hidup bagi mereka yg pernah singgah tinggal sejenak di kota ini 😊
Tersihir oleh tiap sudut sudut Jogja, entah perasaan apa itu namanya saya juga gak tau ❤
Halah sok romantis. 🤭
@@delaSABADILLA111 hahaha, biar romantis dikit om. Coba aja om sendiri buktiin kalau gak percaya. Kalau sampai enggak saya ngerasa ya sudah wkwk
Romantisasi semu kah om? 😄
@@danubrahmanta8298 kecuali umr dan masalah sosialnya ya om gak romantis sama sekali beda topik itu wkwkwk, tp bagi yg pernah tinggal apalagi mahasiswi dan mahasiswa yg menimba ilmu sebentar disana kerasa banget sihir jogyanya hehehe
Monggo om kalau mau coba wkwkk
Dirindukan sampahnya.
Jogja kota sampah
Jateng butuh konten sperti ini
Aku anak guru yg lahir & tumbuh dewasa di perumahan guru di Semarang. Selain bertetangga dg guru, juga dg batak & cindo.
Ibuku mewariskan budaya Rejodani Ngaglik Sleman kalangan dagang. Ayahku mewariskan budaya Polanharjo Klaten.
Aku sendiri bakat & berpendidikan elektró. Tinggal di Sindu Ngaglik Sleman sejak awal 2003.
Soal keuangan, di Sindu (maupun di Prenggan) masyarakat *terlalu peka harga.* Mungkin budaya tani yg biasa mengelola uang agar _dicokot alot_ sangat berpengaruh. Mungkin rendahnya UMR juga berpengaruh. Mungkin iklim wirausaha lain juga turut menyuburkan iklim _terlalu peka harga._ Suburnya iklim _terlalu peka harga_ sangat memasung pertumbuhan lain secara umum.
Rendahnya upah faktual juga disuburkan banyak faktor. Salah 1 contoh di ranah usaha hotel melati. Mendirikan hotel melati otomatis dikenai banyak kewajiban yg rumit berujung banyak duit. Belum lagi harus *bersaing ketat* baik dg sesama hotel melati maupun dg homestay yg kewajiban2nya jauh lbh lunak. Tarif hotel melati tertekan berat. Akibatnya tidak memungkinkan pengusaha hotel melati mengupah karyawannya sesuai UMR.
Ini memang cuma salah 1 contoh. Ranah2 & lahan2 lain (misalnya warung kelontong) kulihat cukup analogi dg contoh ini.
Soal wirausaha, kulihat tetangga2ku di Sindu (maupun Prenggan) pada *tidak sadar paradigma.* Contohnya usaha warung nasi. Buka usaha warung nasi berarti akan menghadapi paradigma bhw manusia butuh makan tiap hari. Berarti kalau komit buka warung nasi konsekuensinya harus buka tiap hari. Persetan hari terik atau hujan badai atau ahad atau takbiran atau qurban atau tahun baru atau erupsi atau gempa sekalipun, warung nasi harus tetap buka tiap hari. *Prakteknya* buka warung nasi model kerja kantoran, hari ahad tutup. Ada tetangga hajatan juga tutup. Jelas saja konsumen ambyar pukang-lintang pada lari ke warmindo yg dibuka dulur2 dr Kuningan sunda.
Kecenderungan _tidak sadar paradigma_ juga berlaku pd pengolahan sampah. Tiap hari orang menghasilkan sampah berarti tiap hari harus mengolah sampah. Kalau mengolah sampah tapi msh mindset kerja kantoran, ya tetap berakibat sampah menumpuk. Apalagi kenyataan bhw pengolahan sampah butuh modal besar & operasional tidak kecil, dihadapkan dg kecenderungan _terlalu peka harga,_ jelas tetap berujung tumpukan sampah dimana2.
Begitulah uneg2ku selama tinggal di Sindu sejak 2003. Sudah kuupayakan uneg2 luas ini terpapar secara kelompok terstruktur deduktif konvergen agar dapat dipahami. Silakan disimak secara klinis-akademis tanpa tendensi.
Kalau baca analisa mas nya sy merasa sepakat.muaranya sebenarnya dari satu hal : warisan feodalisme. Sistem abdi dalem yang berbakti pada kraton tanpa bayaran,atau tidak dibayar layak hanya dengan beras dan kecukupan apa adanya,membuat kultur pola pikir peka harga.
Pendapatan pas2an - perhitungan dalam konsumsi, beda seribu/dua ribu sudah gk mau beli - cari yg paling murah - dampaknya penjual dan penyedia jasa banting harga - berujung pengupahan karyawan yg ditekan - akhirnya balik lagi ke awal dgn lingkaran setan.
Kadang bisa saja berbangga hati pada kota dgn biaya hidup paling murah.Tapi efeknya dlm jangka panjang itu yang bahaya,pertumbuhan ekonomi dan pembangunan melambat.
Yang paling parah adalah mindset peka harga itu ..memunculkan mental scarcity alias pelit bin medit serba perhitungan...padahal harga tanah di jogya murah2.ya jadi santapan investasilah sama org jakarta,terutama koruptor yang mencuci uangnya lewat properti.banyak buktinya
Aaminn.... Semoga Wali Kota kedepan lebih baik lagi dan mengayomi masyarakat, serta menuntaskan permasalahan yg ada di kota istimewa ini
Walikota Yogya sebelumnya yg ditangkap KPK Haryadi Suyuti adalah keponakan dari Datuk Seri Ahmad Zahid Hanidi (Timbalan/Wakil Perdana Menteri Malaysia saat itu)
Sukses terus mas mengabarkan kabar Jogja dan sekitarnya... saya selalu update
keren kang mas, pembicaraan kritis yang sangat merasuk ke jantung jogja. Baguy
Ketoke Mas Paksi Raras cocok nek dadi Walikota Jogja...paham masalah...cerdas..humble...opo maneh..??
Ra duwe beking
Rojo sekaligus dadi gubernur... Harusnya kalau sungguh2 ingin menata dan memajukan wilayah, kemajuaannya sangat pesat, karena kebijakan dan kekuatannya sangat power full.....
Betul tp sayangnya gubernur nya gak mau kerja keras karena dia kerja tidak kerja tetap JD gubernur.kalau ada yg mudah ngapain mikir yg rumit.
@@juwahirtriwahyudi4953seharusnya dg keistimewaannya Jogja bisa membuktikan. DIY Harus nya bisa seperti Singapura. Keistimewaan DIY ga ada gunanya banyak pengangguran,UMR kecil,klitih dll
Betul seharunya memang powerfull,tapi kenyataan tau sendiri kan mas😂
Tata kota Jogja itu semakin buruk sih emang, fasilitas publik sederhana yg hanya untuk sekedar berolahraga yg bebas dari kendaraan, bersih dari sampah aja susah nyarinya, pak Rojo sepertinya terlalu nyaman dengan posisinya
@@koncomlaku71 yg istimewa sultan/raja kalau masyarakat nya ya sengsara
Sedih sebagai pendatang yg sdh 30 tahun ber KTP Jogja, pengelolaan sampah tdk berubah dari awal saya datang hingga hari ini ...padahal dikelilingi kampus hebat, dana istimewa juga ada, negara maju yh ada sister city juga sy yakin siap bantu, apa iya tdk bisa koordinasi/kolaborasi menjadikan Jogja benar-benar berhati nyaman...😒😧😤😭
Bali asal wae jogja gen ra macet😂
Sampah paling besar dari pariwisata
Kirim solo wae pasti beres❤❤❤
Untung aku ning sleman
Padahal yo podo wae😂
Wong sedih kok sampai 30th aneh anda ini, aku kulon progo adem ayem pokoke
Nek arep dipin kalih adminne, monggo
Kmarin saya abis jalan k tmpt saudara d Yogya, ktmu sma tukang ambil sampahnya, sampah kota yogya aja wes 700 ton selama bbrp minggu dikumpulkan
Jos tenan kontennya, kabeh dikuliti!
Sesekali kritik pak Herjuno Darpito,,, Yogyakarta kecil, tapi daerah penyangganya jangan dilupakan, Bantul dan Sleman. Harusnya pak Gub lebih tanggap terhadap permasalahan di Jogja.
Gubernurnya nyantai dulu, toh jabatan udah pasti dilanjutin keluarganya, ngapain susah2 mikir program & kemajuan daerah
wong pinggiran kidul nyimak mawon..
untuk urusan umr udah cukup seperti sekarang. misal dinaekin terlalu tinggi bisa nambah banyak masalah lain. lagian memang jawa bagian selatan itu rata2 umrny segitu (malah ternyata jogja termasuk tinggi). yg harus segera dicari solusi itu masalah sampah
soal gaji itu agak mbulet
saya ambil contoh di suatu kawasan di suatu neg bagian di usa
terkenal dg beragam perusahaan media dan tehnologi informasi
tapi ternyata meski gaji karyawan di byk perusahaan tsb besar tapi malah bikin sengsara warga lokal
krn harga sewa dan jual rumah mjd mahal
blm lagi harga2 lain jadi ikutan naik
hasilnya byk rumah dan toko yg dijual krn org nggak mampu byk sewa plus byr tagihan lainnya
soal sampah krn wilayah kota hanya sepetak ya semua warga hrs mulai memilah sampah
kayak di jepang atau taiwan yg ada jadwal buang sampah khususnya yg organik
yg non organik spt plastik dan kertas cukup seminggu sekali pun bisa
tapi kan msh byk petugas kebersihan bayaran yg hanya fokus ke buang sampah saja
berarti masalah intensif kan?
@@mariaannainditahernawati7132 semoga akan ada sosialisasi wali sampah yg koordinatif dari rumah tangga, pelaku pariwisata dan lainnya agar hulu masalah bisa bantu hilir dari overcapacity selain pemanfaatan sampah yg belum optimal. Program bedeng sampah sebagai kompos dan sampah basah untuk industri larva/maggot yg bisa dikelola sampah masyarakat agar tidak jadi gentho gali yg doyan klitih tapi doyan ngolah sampah dan bonafide, semoga uangnya gak dipake mabuk dan klitih lagi aja hahahah 🇮🇩❤️💛💚🇮🇩
@@mariaannainditahernawati7132cukup nggo madyang bolo, karawang umr tinggi harga sewa ro sandang pangan ra bedo bolo 😂, harga lemah neng jogja ora umum tur gaji ne kok guyonan, asu misuh tok anane
Keren mas..
Edukatif.
👍
Wajib punha tempat pengolahan sampah bukan hanya penampungan sampah. Matur sinuhun utk menggunakan tanah sultangrond utk lokasi pengolahan sampah yg sebetulnya bs disulap menjadi barang2 produktif.
Kirim solo wae lur pengelolaan sampahe jos❤❤
Aku lahir neng Bausasran, lulus SMA3B, pindah KTP Klaten 1998 , mulai 2005 tinggal neng Banyuraden Sleman. TInggal di Jogja tapi warga Jawa Tengah, ikut urun sambat dan numpang buang hajat serta tidur nikmat di kota kelahiran. Semoga Jogja pintar memilih Wali Kota yang bukan pintar memilih kata-kata ya. Sopo lur calonne sing pas?
Pindah Klaten nya dimana mas?
Kalau anda tidak di Sleman berarti bukan Jogja pak, beda pemimpin Daerah
Habis ini bahas kabupaten lain yg mau pilkada jg, mas. Problematika nya beda beda, menarik
Yang saya prihatin katanya orang Yogya sopan dan santun ternyata dalam berkendara banyak yg tdk punya unggah ungguh dan pengetahuan aturan berkendara. Saya suka jalan kaki dan saya usahakan jalan di pedestrian karena ada jalan tanpa memberikan ruang utk pejalan kaki. Ketika menyeberang saya pasti mencari zebracross tapi para pengendara tdk memberikan ruang utk menyeberang. Ada orang nyebrang tdk mengurangi laju kendaraan terutama para pemotor. Benar memprihatinkan para pengendara ini
Harus ada program strategis jangka panjang untuk mengurai masalah daerahnya jadi setiap pergantian kepala daerah masalah masalah strategis dapat dilanjutkan dan tetap menjadi prioritas kepemimpinannya dalam penanganan menyelesaikan masalah tsb
apik iki kontene.....josss maseee
ayo pertahankan keistimewaan Jogja. Aku orang Solo tapi suka bgt dengan Jogja.
Ga relevan jaman canggih isih dolanan raja rajaan. 🤣
Jogja kota Sampah
Smg Jogja bisa bebas macet dan masalah sampah..
UMR tinggal dipanggil lah itu pengusaha sama pak Sul .. pengusaha itu harus dan pasti punya respek! Yg jdi masalah pengusaha itu tinggalnya di daerah penyangga! Ayolah, sy lebih pengen pak Gubernur yg turun tangan..
Aku nahan², ternyata anda berani terang terangan nyebut Gubernur 😮
harus ada kerjasama antara Gubernur dan Walikota, karena kalau ide dan prakteknya berbeda bisa kacau, si G pengen begini dan si W pengen begitu.
Gubernurnya pernah cerita ada batas maks nasional klo mau naikin umr. Kmren naik 7% itu dah max
@@akbarazizulhakim5702 aturan banyak, tapi analisa bisa dibuat, tidak dengan membiarkan UMR tetep rendah terus menerus..padahal punya potensi lebih baik
@@Faztclouds yg penting ada geraknya, logikanya G bisa donk lebih gerak!
@@fortunateantoro1182 gerak itu jg pke aturan tong,ga bisa asal,kl nglanggar aturan konsekwensinya pidana,bhkn sultan sekalipun,ada pertggjwabn,( mgkn cm jokwi aja yg berkali2 langgr aturan tp ga kena pidana 😂),jd ga cm asal bacot. Contoh soal danais,peruntukanya udh jls dlm aturan,unt apa aja,ga bisa seenak udel,buat ini itu yg tdk ada hub nya dg kegiatan yg menunjng keistimewaan yaitu soal seni budaya,mentang2 danais byk trs bangun2 ini itu infras,bngn buat ngatasi sampah dll..Trs soal umr,udh dibhs dijlskn di byk tempat,ga segmpng itu fergusoooo...meski sultan turun tangan,ga seenak lu ngomong. Jkrta aja yg tiap hari didemo buruh ga sgmpng itu jg naik umr nya,pdhl disana byk pabrik,perusahaan raksasa,konglomert tp ttp aja ssh..la dijogja mana pengusaha besar,perusahaan besar apa disini,brp biji? Disini cm kbykn pengusaha umkm yg cm ngandelin pariwisata dan ank sekolah! Pendptn bergntung dr byknya tanggl merah ,hari libur dan byknya anak2 kos..lo pikir mereka akn mau dn sanggup gaji karyn 3jt sebulan😂😂..yg kerjanya cm dtoko jualan sovenir dn oleh2 ato umkm bikin cincin perak 😂..mau umr dinaikin kl bos lu ga sanggup lu mau apa? Aku hmpir 10 th di bandung ,gaji ga nyampe 1 jt pdhl umr bdg saat itu 2jtan..pdhl itu di perusaahan besar dn terkenal seantero bandung🤣,jd ga usah sok ngenes dg umr jogja...kota besar lain pun samaaaa..tergntung lu krj dimna.
Aku wong mediun Nyimak ae. Jogja ancen isine wong kritis2 sam. Aku nyimak bahasane duwur2. Keren sam.
Kuwi masalah sampah. Iki kudu masalah nomer siji sing paling penting. Waduuuuh, aku tinggal neng Sewon, kudanan sampah seko Kuto karo Sleman, ngalir limbahe kali reget banget. Selot suwe banyu sumurku ora iso diombe. Pemerintah sing dipikirke opo toh? Kok ora mikir masalah kali & kelayakan sumur warga blas.
bukannya pengelolaan sampah sekarang dikelola oleh walikota ya 😅
klo walikotanya gk tanggap, sebenarnya itu salahnya warga. kok bisa orang gk becus gitu jadi walikota
@@woodpecker-w7y Masalahe warga sing peduli masalah sampah karo kali namung setitik. Rata2 yo podo IQ njoget, sik penting oleh imbalan. Nek pemilu, aku janjane ora setuju IQ njoget oleh hak milih, kudune wong sarjana karo mahasiswa wae.
Pemerintah mung mangan, turu, bayaran, lur. 😂
ga cuma jogja, indonesia darurat pengelolaan sampah dan memang miris dari individu masyarakat sangat rendah untuk mengelola sampah, mungkin dari rumah2 sudah dipisah toh buangnya dicampur😂😂😂.
Sampah visual.. semoga iklan jogja di buat seniman jogja jadi brand2 nasional pake design coatume khusus iklan banner di jogja biar jd ciri khas untuk reklame jogja kan kota tujuan wisata biar ada ciri khas.. keren iklan jogja biar beda dgn daerah lain maksimalkan seniman desian visual jogja.. semoga jogja makin nyeni.. apalagi iklan2 dr lembaga pemerintah yg kecil2 ga kliatan dan kurang kuminaktif semoga bisa lebih nyeni dan bisa lebih bagus lagi design2 banner2 pemerintah maupun iklan swasta.. 🎉🎉🎉
Iyaweh, sygnya pemerintah kdg nggamau repot mengapresiasi, jadi yg penting bkin entah siapapun pembuatnya
Mantep mas
Nuwun yo mas.
Salam sehat mas Putut.
Jogja jogja, meski tak seindah dulu. Tapi tep ngangeni
Kota pendidikan yang berubah (tiba2) menjadi kota wisata...blm adanya sosok pemangku jabatan yg (berani) berinovasi...karena sdh terlanjur di zona nyaman "semeleh"
Mau tdk mau warga yg diharuskan kreatif dan berinovasi dan terbukti setelah bencana gempa jogja menjadi kota wisata... munculah goa pindul, jip wisata , breksi, dll...otomatis berefek dikota jogja yg jadi barometer dgn malioboronya, titiknol hotelnya semua dijogja dll, Salut buat warga bisa berinovasi dan mohon pemangku jabatan untuk bisa mengimbangi warganya yg sdh sadar wisata...✌✌ pokoke warga jogja japhe methe kabeh.. Guyub
Jogja wis kalah adoh karoo semarang yang nuansanya mulai terasa metropolitan bayak gedung gedung tinggi, namun cagar budaya masih terawat, pedestrian mencukupi, rapih dan bersih, jalanan lebar dan mulus, pengaturan lalu lintas cukup teratur
kuwi kan nak pikiranmu dewe.. Jogja ra butuh koyo metropolitan gedung tinggi, malah kelangan ciri khas Jogja yaitu kota pelajar dan budaya..
yg ada refleksi kita semua, mungkin jogja perlu forum rembug yg sederhana - solutif. dlm hal adu kepentingan, coba masing2 klompok membuat solusi utk klompoknya. jadi masing2 klompok akan adu berbuat baik. klo di nasional ormas agama dpt izin tambang. berani ga di jogja ormas agama kelola sampah yg lebih modern, apakah mulai dari klompoknya terserah ...
Undang GKR Bendara bang.. bahas banyak tentang masa depan Jogja asik kayanya..
keistimewaan yg menghambat sejahteranya rakyat. umr rendah karena kepala pemerintahan merangkap konglomerat dengan ribuan karyawan. jadi penuh konflik kepentingan.
Saya wargi Madiun, mungkin mau melihat tata kota disini (yg dipimpin pak Maidi walikota), bisa sbg percontohan pemimpinnya jogja kedepan.
Sebagai pecinta tiket goshow KAI yg liburan tektok Madiun - Jogja,.
Saya melihat sisi positifnya saja:
- Malioboro klo libur sekolah, ruamene sangarrr, hotel2 gak ada yg sepi, penuh kabeh.
- Selama parkir motor, di angkringan jos dkt stasiun tugu, deket malioboro mall ditarik 2k, kaget banget parkir motor di pakuwon mung 2k, gak kemurahen to... klo tarif mahal emang dimana ya?
Njenegan mawon mas
Kebetulan aku habis baca artikel2 ttg sampah kota Yogya di koran TY. Salah 1nya memberitakan bhw pengolahan sampah aktif hari senin, selasa, kamis, jumat & sabtu. Hari rabu & ahad libur. Aku tak habis pikir, tiap hari menghasilkan sampah tapi pengolahannya cuma aktif 5 hari seminggu. Jelas saja sampah akan menumpuk.
Seharusnya pengolahan sampah aktif terus 7 hari seminggu. Jadwal kerja karyawannya yg diatur bekerja 5 hari seminggu tanpa kenal tanggalan merah. Kerja yg berkaitan dg sampah sama dg jadi petugas damkar. Malam takbir pun kalau jadwalnya kerja ya harus berangkat kerja. Jadi mindset kerja kantoran harus dibuang jauh.
Artikel lain membahas penanganan sampah metode partisipatif. Masyarakat partisipasi memilah sampah organik dr anorganik. Selanjutnya yg organik diolah metode biopori. Sedangkan yg anorganik disetorkan ke pengolahan sampah. Sekarang muncul pertanyaan: *"Apakah partisipasi masyarakat bisa **_dijaga'aké_** keajegannya tanpa ada yg **_ngoyak-oyak_** agar selalu konsisten?"* Partisipasi masyarakat hampir dpt dipastikan akan luntur tanpa ada personil pemda yg tiap hari ngoyak-oyak agar tetap disiplin. Pemda kota harus menyediakan personil2 tukang ngoyak-oyak yg jobdescnya memang keliling sana-sini ngoyak-oyak sana-sini. Tentunya juru oyak-oyak ini kudu jadi pegawai tetap dg motor dinas & bensin utk hilirmudik ngoyak-oyak sanasini. Tanpa juru oyak-oyak partisipasi masyarakat bakal luntur terbengkelai. Tampaknya hal ini tidak terpikirkan oleh pemda kota.
Soal sampah, kota Yogya sangat mirip dg Singapura (singapore, bukan Singaparna). Bukan mustahil cara pengelolaan sampahnya juga harus sama dg cara Singapura. Sampah dibakar dg tanur. Gas buangnya disaring agar tiada polutan yg lolos ke lingkungan. Panas dr pembakaran dimanfaatkan utk pembangkit listrik. Filtrat gas buang dipilah-pilah agar dpt dimanfaatkan. Abu pembakaran utk bahan urugan. Cara pengolahan sampah dg teknologi tinggi yg dijalankan dg disiplin kadaver.
Sampai di sini jadi nampak bhw soal sampah kota Yogya mending ditangani badan otonom yg tidak boleh terhambat remehtemeh administrasi.
Apakah pemda kota mampu melakukannya atau tidak? Ini baru soal sampah lho ya?
Tukang sampah bukan pjbt , rata rata jg hnya lulusan sd atau tdk sekolah , kerjaan mbawa sampah kdg org jg mesti eneg apalagi tdk pd pke metode baru
Saya kaget dengar luas jogja cm 32 hektar, gak sampai satu blok petak kebun sawit, sepersepuluh doang.. makanya gak percaya lgs googling ternyata 32 km2
Huahahaha.. sebagai wong asli Jogja yg sudah merantau ke Kalimantan saya baru ngeh juga setelah dibandingkan dengan Kebun Sawit.
Iya bener juga misalnya nyetir malam malam dari barat Kota perbatasan dengan Sleman ada di Jalan Godean/ Bener Tegalrejo ke arah timur sampai Jalan Solo sudah ketemu perbatasan dengan Sleman lagi, itu paling cuma 20 menitan kalau jalan sepi.
Sementara saya di Kalimantan nyetir 3 jam di kebun sawit baru 1 perusahaan....
Coba pisahkan sampah
1.basah
2.yg bisa di daur ulang
3.dan yg bisa di (bakar)(agar sampah plastik tidak menumpuk)
Waton bener mas'e. Pancen angelll
Ndak usah muluk2 : pengelolaan sampah, lampu apill dimana2 banyak yg mati, lampu jalanan banyak yang mati(terutama ringroad), jalanan msh banyak yg rompal blm dibenahi. Masalahe nek komentar di sosmed lgs dipaido "ktp mu endi suuuuu"
Edan, simbah2ku lho jogja asli kabeh😢
utk klitih itu soal keteladanan dan nutrisi
jika ada contoh yg baik maka bisa menginspirasi byk generasi muda
soal nutrisi memang hrs seimbang krn jika hanya fokus ke kalori maka jadinya energi anak2 akan besar dan perlu disalurkan
tanpa disalurkan ya bakalan bisa obes atau mudah emosi - mau lewat olahraga fisik spt renang sampai tinju maupun otak kayak catur
bapak saya sampai pusing melihat anak2 tetangga main dr siang sampai malam, lari lalu naik sepeda trus badminton sambung nonton bola, hampir setiap hari
energinya nggak habis2 krn kebanyakan kalori
nasi 3 kali sehari, jajan es manis, lalu cemilan tinggi gula
inikah indonesia (c)emas 2045 ?
ini soal kolaborasi
krn orangtua tanpa kendali ya hasilnya generasi penerus yg tidak bertaji
Peh.. delengen sepanjang jalan jalan slokan mataram kae lho, kumuh pollll..
Kae Sleman bro, bukan Jogja
Keren nih
1.Yogya yg hanya berwilayah 32 hektar tentu itu terlalu kecil struktur wilayah kota PAD nya, aglomerasinya perlu diperluas itu penting tuk menata fasilitas lebih layak lagi sebagai ibukota yg menaungi seluruh kabupaten pelebaran wilayah kota meliputi seluruh area Ringroad lingkar dalam itu masuk menjadi wilayah kota Yogya sehingga lebih midah ditata sesuai dengan standar kota...wilayah.lain bisa lebih konsentrasi ngurus lahannya spt pertanian dan peternakan serta ekowisata...
2. Sampah ; perlu teknologi Silo pembakaran sampah yg modern ( contoh spore ) berwawasan lingkungan, effisiensi lahan dan pemanfaatan rendemen pupuk carbon tuk pupuk penghijauan wilayah gn.kidul dan pertanian pasir selatan tuk menahan sedimentasi, penghijauan laju pasir laut yg bisa.menjadi gurun jika dibiarkan.
3. pelebaran.jalan akses keluar masuk kota di seluruh per 4 an ring road spt contoh jln .godean ke ringroad barat demak ijo sbg pintu masuk keluar kota dari simpang susun toll sleman nantinya, Juga pelebaran jln kabupaten ke trihanggo ringroad sebagai pintu masuk keluar toll , per 4 jl Imogiri perlu 2x 2 lajur tuk menampung aksess Imogiri panggang JJLS , pelebaran sumbu filisofi Tugu sampe ringroad utara dengan layout jalan dan trotoar segaris dgn jln mangkubumi dan malioboro .
4. Perbaikan jalur dan modernisasi sistem angkutan kota yg saling terkoneksi ke seluruh halte dan crossing terminal lintas kabupaten mempermudah penumpang juga penjajakan tram electric kota tanpa tiang tuk mengakomodasi traffic lingkar Ringroad..
5. Penataan kawasan koridor sungai code dikota sebagai jalur penghijauan akuisisi lahan DAS sungai code secara bertahap menjadi ruang terbuka hijau taman kota sejajar jl mataram utamanya bebas bangunan sampai jembatan Gondomanan ini tuk back up Malioboro sbg kawasan wisata terpadu kota dan penataan kawasan wisata kota lebih longgar lagi, .relokasi pemukiman lembah DAS code di barat ke kawasan tukangan sisi timur menjadi perumahan flat lereng tukangan khas kampung kota modern interkoneksi secara arsitek mirip layout kampung wisata romo mangun yg mampu menjadi icon wisata kampung sungai modern sayembarakan , pinggir sungai perlebar DAS sungai code kembali lebih alami hilangkan penyempitan sungai menjadi selokan,..
6. Relokasi parkiran portable besi yg merusak estetika kota dan fungsi jlur hijau di stasiun ngabean dan portable parkiran yg merusak pemandangan di Jl.abubakar Ali.
Perluas Trotoarisasi jl Urip Sumoharjo mundur spt lorong malioboro trotoarisasi terus sampai ,Laksda Adisucipto Affandi, Ambarukmo Plaza sampai per 3 an Ringroad Maguwoharjo standar lebar minimal 3 meter.
Benahi kembali kawasan kos2an sekitaran UGM utamanya kualitas jalan , Trotoarisasi lebar, pedestrian jakal sampai ringroad utara .
7. Buat poros jalan utama tengah kota penghubung timur barat pemecah kemacetan tuk poros dari Janti sampai stasiun Sidoarum , pelebaran jalur Baciro , pelurusan.jalur stasiun lempuyangan menembus jl abubakar Ali jembatan layang iconic sejajar dengan rel KA viaduct kewek tembus ke jl ps kembang , tembus sampai ringroad barat dan sta sidoarum...
12:19 😅 akhire fikiranku tok wakilke mas suwun mas. Hahahaha
Jogja istimewa. Rahayu
next kita rasan2 Kota solo Yuk
dijogja kayaknya tersebar sultan ground yg luas, klo buat bandara aja bisa harusnya bisa juga buat bikin TPA terpadu yg tdk hanya buat buang tapi skalian tempat pengolahan jdi pupuk atau tenaga listrik yg sudah banyak ditemui di daerah lain, kuncinya antar walikota dan bupati sekeliling tdk saling ego krn skr antara kota jogja, sleman dan bantul sudah jdi satu tidak berbatas ato bisa gunakan kekuasaan sultan yg sekaligus gubernur
Narimo ing Pandum 😅
Bung Mojok,tolong dibuat video,ttg hak keturunan China yg tidak boleh punya tanah ( SHM ) di Yogya.Ini masalah penting,ttg diskrimansi warga negara.
Warga Kotagede Menyimak
Pajak apapun lari ke kraton. Ump terendah rakyatnya diajak nglembah manah nrimo ing pandum tp dalam hati mereka meronta😌 dengan slogan istimewa dan sejuta problema yg mungkin tidak ter ekspose
mending ke keraton dripada ke sipitttt
Secara pemerintahan kota jogya mmng luas wilayahnya keci,, ttp sbg Provinsi DIY hrs bergandengan dgn daerah yg dekat sprt kab sleman dn bantul,, bsterminal bus di pindah
Gampang, kasih ke Pak Ignatius Jonan pasti beres👍
Aku meh komentar sarkas wedi didukani karo njuk diintimidasi😂
Tiga kali jogja menyabet gelar sbg propinsi termiskin se pulau jawa, sekarang ditambah lagi gelar juara pertama se indonesia sbg propinsi yg rakyatnya menderita gangguan jiwa berat skizofrenia
walikota terbaik so far Pak Herry Zudianto, terbukti sekarang aja sukses menjalani bisnis HEHA
Jogja ❤️
Yang penting itu pilihan gubernur, kalau sekelas walikota mikir administrasi dan pemerintahan bisa,tp kalau masalah sampah itu harus gubernur yg bertindak karena wilayah jogja kota kecil.
Ak tinggal di Jogja enak rasanya nyaman bos qu cuma 1 yg jadi problem umrnya naik in diki lah g usah sana kayak jakarta naik jadi 3 juta saja udh cukup....
Kalo makanan emng murah tapi kalo barang elektronik sama properti sama sama mahal
Mogo-mogo sesok senimane tetep kritis, ojo dumeh entuk proyek plat abang dadi ora kritis🙏🏽🙏🏽
Mas bahas jg mafia tanah di jogja donk
Wangun wangun 🎉
Kalau ada uang, nggak terlalu sulit kelola sampah yg biasanya utk sekitar 1000 ton sampah per hari membutuhkan biaya sekitar Rp.700rb/ton
1:39 sedikit koreksi min, mungkin bukan 32 hektar, tai 32 km persegi.
Untuk pengolahan sampah, Jogja bisa belajar dari Banyumas yang sudah sukses dalam pengolahan sampah
mohon maaf, dari penjelasan awal tentang Kota Yogyakarta saja sudah salah. Bukan 32 hektar tapi 32,8 km persegi. Hektar sama Kilometer Persegi beda ya Mas mohon maaf.
Aku yo heran, Yogya kuwi akeh wong pinter. Lha ngatasi sampah wae kok podo ora iso. Lucu.
@@yanigondrong mergo Ono wong bodho sing menghalangi
Kroninipun kathah mas
Neng pinggir dalan angger buntelan mesti sampah plastik dinggo wadah mukokkan uwong lan sisa sisa bahan organik akhirnya di kerubung lalat ijo dan belatung wah wah ngeri lur, nek aku mendingan produk produk Seko plastik-plastik kui yg tidak bisa terurai kecuali di daur ulang itu, mendingan di larang penggunaan nya Krn mempersulit proses pengolahan sampah
Tabiat menungso, Adam dikandani ojo mangan apple of Eden malah ngeyel podo koyo Fulan jakarta dikandani kon ojo buang sampah sembarangan/pilah sampah/pemanfaatan sampah (bedheng sampah untuk kompos taman rumah) malah mbut gawe tok, pol mentok mangan turu ngising. #masalahsampahbukancumadijogja #tanggungjawabsemua #bismillahoptimis #sampahmasyarakatberubahjadiwalwalisampah 🇮🇩❤️💛💚🇮🇩
pintar IQ blm tentu pintar EQ mas. dan kalau dilogika ini kota pelajar tp setelah yg pintar2 ini lulus ya mending ke luar negeri lwih diajeni, ngapain tinggal di kota yg UMRnya sangat minim.
Sekarang anak putus sekolah sudah biasa,,,alurnya kecanduan Pil Sapi,pasang tatto full badan,bikin rusuh,ikut Ormas Parpol,ujung"nya cuma jadi preman,menguasai parkir liar....
Tambahi ruang terbuka hijau yg sangat kurang untuk wilayah kota 🙌🙌🙌
Saya dulu pernah mau cari tanah di daerah Yogyakarta, saya tanya ke temen saya yg kuliah di yogja... Mendingan jangan katanya.. karena sudah nggak masuk akal 😢😢, UMR rendah kok harga tanahnya tinggi banget.. daerah luar yogja lumayan mendingan harga tanahnya
solusi sampah di jogja
1. buat pengolahan limbah bawah tanah
2. saluran limbah terpusat
3. pemilihan sampah dari hulu
saya kira warga jogja sudah pinter dan rajin, tapi karena tidak ada fasilitas dan budaya ya gak jalan 😅
wes mas, tangi2 aku yo ngimpi podo mau wkwkkwk
@@dananmckagan Ojo diterusne ngimpi kosonge dulurku soale Kuwi sing marai masalahe ora rampung utowo pesimis, komen diatas dan lain yg masih ada niat itu yg harus dipupuk dan disiram karena daripada membiarkan sampah masyarakat gentho gali klitih mending ngolah sampah plastik, sampah basah dan lainnya yg harapannya dari sampah masyarakat bisa jadi wali sampah. #mimpiberisi #jihadsampah #walisampah #sampahadalahkoentji #sepeletursepala #bijipalamahal #larvasampahmahal #mugoduiteoradinggomabuknglitihmeneh #doadigital #gustiadadisinyal 🇮🇩❤️💛💚🇮🇩
"fresh graduate" kan banyak yg lulus setiap tahun. Pasti ada yg mau jadi walikota Jogja.
Jogja sarang wong pinter, nek sing mimpin ndlogok artine siap ra tenang pas turu
Jogja sepertinya diisi oleh orang2 yg terlalu nyaman, disaat kota2 lainnya pada berbenah, Jogja ya gitu2 aja, UMR rendah, harga properti gila2an g terkendali, sampah bertebaran dimana2. Sedang fasilitas2 publik sangat buruk, g ada tempat yang nyaman buat sekedar joging, lapangan2 g ada yg dioptimalkan dan diberdayakan dengan baik, g ada bangunan2 iconik, stadion semrawut dengan fasad yang mengerikan g terawat, dan setusnya, intinya tata kotanya g asik. Itu menurut pengamatan saya ya gaes....
Pilih Walikota yg paham esensi keistimewaan supaya Kota Yogyakarta benar2 Berhati Nyaman, ora malah Berhenti Nyaman 😂
Mbok minta sama gubernur , maaf tanah banyak kosong , misal.di pelosok dekat gunung jauh penduduk ,, maaf usul.ini klo kurang berkenan
Sbetulnya jogja bkn kota kecil jg, dlihat dari wilayah penduduk "sbgai ibukota provinsi hrsnya lbh optimal dlm penanganan berbagai hal" Anggaran ada tp mordenisasi penanggulangan sampah tdk mampu, dg banyaknya kampus besar ternyata inovator tdk berjln, nihil, sbgai kota tujuan wisata &pendidikan adalah hal yang memalukan, aplg bg turis asing😢😢
jokes KTP iseh relate kayane🗿🗿🗿🗿🗿🗿
"Ktp mu ngendi su", wkwkw, kocak nih jokes nya, tapi saya ga ngerti asal usulnya darimana? Cuma liat meme seliwerab di sosmed
Ada pemimpin yg menolak pembangunan tol & pelebaran jalan karena ngaku berpihak ke rakyat/masyarakat tapi membiarkan harga properti naik gak ngotak & UMR tetep seuprit, cuma saya lupa namanya wkwk
Cerdas bang
ilmu
Mas kantanya nek jogja wes ono pengolahan sampah
Putri HB ke X harusnya nyalon wali kota Jogja, ikut benerin wilayahnya agar lebih maju
Kalau wewenang & wilayah sudah melampaui bupati/walikota, bukankah itu seharusnya mjd tnggung jwb gubernur? Plg tdk koordinasi lah spy sampah antar wilayah ini tertangani
Ngenteni seniman gawe lagu herjuno neng ndi 🤭