Masih pintar mndikbud era 90 an,nilai NEM mjd standarisasi utk mndaftar masuk ke skolah tertentu,dn msih di sertai test ..NEM itu cerminan kualitas karena merupakan nilai murni hasil dari ujian nasional yg sama seluruh indonesia../bkn zonasi..
Benar pakai sistem dulu bagus, dulu NEM saya nomor 8 dari 350 orang di SMP ketika penerimaan SMA ,NEM saya 240 dari 250 orang, akhirnya saya terpacu belajar lebih baik.. dan bisa masuk Kuliah di Universitas yg saya tuju, kalaulah saya masuk ke SMA dengan Nem yg rendah, maka saya gak akan pernah belajar lebih baik …
Di Jakarta sudah memakai sistem rapor Sidanira 5 semester yg terekam sebagai dasar penilaian ( jalur prestasi ) & mudah terlihat siapa saja di sistem web ppdb Jakarta terikat dengan NIK ( nomor induk penduduk ) calon siswa. Kenapa di propinsi lain tidak pakai yg transparan seperti itu ? Kenapa harus mengeluarkan biaya lagi utk ujian ebtanas ( nem ) ? Bisa juga saat ujian ebtanas soal2 bocor massal ( pernah terjadi ).
Persis yang dialami anak saya .....tetangga belakang rumah yg notebene jaraknya sama dg rumah saya malah diterima.......sedang tetangga yg lebih dekat tidak diterima ......
@@naura_hasnaaurelia2477 nanti yg gak pinter jg protes, sekolah milik negara kok hanya mewadahi yg pinter? Bukannya yg gak pinter jg hrs diberi hak utk mnikmati fasilitas negara ya. Kalau misal pas anak pinter, gak masalah, kl pas anak kurang pinter, ditolak skolah negeri la trs masyarakat jg bingung. Malah setauku sejak sy skolah th 90 an, WNI keturunan tionghoa, yg pinter2 itu skolahnya kebanyakan tdk di skolah negeri.
Saya dulu tidak masuk SMA Negeri karena nilainya kurang....lalu saya masuk SMK......sekarang saya ASN , jadi tidak harus masuk SMA negeri untuk menjadi sukses....
Usut tuntas kecurangan PPDB terutama dari oknum pejabat yang jalur titipan. Ini pelanggaran di depan mata banyak dibiarkan. Kapasitas 300 diisi 500 siswa dibiarkan berjubel. Gila sekali dinas pendidikan bisa membiarkan hal seperti ini...
Hapus zonasi,,, sekarang anak2 asyik dengan game online... PPDB lebih bagus pakai sistem nem, anak lebih giat belajar Sekarang masuk SMP 3,5 juta, masuk SMA / SMK 8 jutaan.
LAPORKAN KE OMBUDSMAN PROPINSI......!!! PASTI ditindaklanjuti oleh Ombudsma Propinsi, krn saya sudah berpengalaman Lapor Melapor ke Ombudsman Jateng (Sangat Memuaskan)
dari smp sudah diajari curang...SMP Swasta di kota Tegal dari semester 4 dan 5 sudah mengupgrade nilai..supaya bisa masuk ke SMAN favorit dikota Tegal lewat jalur prestasi..saya protes ke dinas provinsi jawa tengah..malah disuruh demo ke sekolah SMP SWASTA itu..katanya bukan ranah dinas provinsi tapi dinas kota😢😢😢
Anak anak tidak usah sekolah mending diajarin cari duit langsung sama orang tuanya, sekolah jaman sekarang malah merusak anak, baru masuk saja langsung diajari cara koruptor.
Ganti pakai jalur test tertulis. Agar anak2 sekarang punya mental kompetitif. Lihat anak2 sekarang lebih suka game online, joget online, karena nilai mereka bisa di cuci.
Memang betulllll,,,sistem pendidikan skrng bobrokkkk , sangat bobrokkkk,,,,itu menterinya juga ga mikir , solusi gmn , kebanyakan sekrng nilai banyak dimanipulasi juga ,,,,
Enak yg punya kms . Walau nilai jebok ..bisa masuk negri.. jalur zonasi. Itu jg mlh fer dlm penerimaan siswa .. sistim nya mkn lama GK tmbh naik.. tmbh ruwet ... Mbulet
KALAU PPDB SISTEM ZONASI ITU DIHAPUSKAN MAKA INSYA ALLAH PASTI TIDAK ADA MASALAH MASALAH PEMALSUAN KK/KTP, AKTE KELAHIRAN, DAN KARENA TIDAK ADA UJIAN NASIONAL MAKA MUNCUL PEMALSUAN NILAI DAN KALAU ADA UJIAN NASIONAL MAKA MASALAH MANIPULASI NILAI ITU TIDAK ADA LAGI.
Masukan aja sih kalau mau masuk jalur zonasi, baiknya disertai surat slip gaji bagi ortu si anak. Dan ada standarisasi minimal masuk lewat jalur zonasi. Jd pendidikan merata bagi kaum yg td mampu bisa masuk sekolah negeri
YA DI KOTA BOGOR DAN KAB BOGOR APALAGI LEBIH PARAH....BANYAK NILAI NILAI RAPORT SEMESTER 1-5 DIGANTI DENGAN NILAI YANG TINGGI DAN ADA JUGA PAKAI JASA OPERATOR HELPDESK SEKOLAH ASAL UNTUK MENGGANTI NILAI NILAI TERSEBUT KHUSUSNYA SEKOLAH SWASTA. OLEHKARENA ITU PPDB HARUS KEMBALI KE UJIAN NASIONAL YANG MURNI DAN ASLI DARI PUSAT. TIDAK ADA YANG BISA MENGUBAH UBAHNYA
Coba bisa dilihat di jalur Prestasi Rapor di SMAN 1 kota Bogor tertera nilai rata-rata Rapor nya dari semester I -V nya dengan skor PPDB 494,... untuk 12 mata pelajaran. Berarti nilai rata-rata nya sebesar 98,... Apakah ini nilai yang wajar atau masuk akal??? Menurut saya..lebih baik ke sistem NEM, sehingga membuat rasa adil khususnya buat para siswa-siswi yang berprestasi akademik nya. Tahun 2023 kemarin saja ada seorang siswi alumni dari SMP Swasta pavorit sebagai Juara Umum, dan pas mendaftar ke Pilihan I nya (SMAN 1 kota Bogor) GAGAL..hanya selisih koma saja. Dia mempunyai skor 473,30.. sedangkan di nilai terendah diterima di SMAN 1 dengan skor PPDB 473,64. Akhirnya tersisih dan masuk di pilihan II nya (SMAN 5) kota Bogor. Dan tahun sekarang 2024 pun ada siswi dari Alumni SMP Swasta pavorit juga di kota Bogor mendaftar ke pilihan I nya (SMAN 3 kota Bogor), dan Pilihan II nya (SMAN 4 kota Bogor)..ini pun digiring diterima di pilihan II nya. Apakah alumni dari sekolah SMP Swasta yg berprestasi akademik nya (rangking 1 -3 besar) di sekolah nya..harus digiring (diterima di pilihan II nya) terus??? Dari kualitas IQ nya kalau diadu di lapangan saya yakin yg juara umum atau juara 3 besar di sekolah nya bisa mengalahkan para siswa-siswi yang menang nilai nya dengan cara di-KATROL nilai rata-rata Rapor nya oleh sekolah Asal nya. Saya sangat setuju sekali di tahun 2025 nanti kembali sistem PPDB nya dengan sistem NEM..yang insya Allah bisa memberikan khususnya kepada para siswa-siswi yang berprestasi akademik nya baik orang kampung maupun kota. Terima kasih. 😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢
Ini nampaknya di seluruh daerah.....Guru yg terbukti tlng dipecat....kasihan rakyat kalau tdk mendapat keadilan....yg cerdas akirnya kalah sama si Dungu....kami bayangkan kok sama dgn negri konoha.....
SOLUSI PEMECAHAN MASALAH PPDB INI JELAS MUDAH SAJA YAITU HAPUS DAN BATALKAN SISTEM ZONASI DAN USIA DAN BERLAKUKAN KEMBALI UJIAN NASIONAL UNTUK MENGUKUR KOMPETENSI SEBENARNYA SISWA DIDIK UNTUK BISA MELANJUTKAN SEKOLAH KE JENJANG BERIKUTNYA. UNTUK YANG TIDAK MEMILIKI KOMPETENSI YANG SESUAI MAKA BISA DISALURKAN KE INFORMAL DAN NON FORMAL SAJA.
Tiap kabupaten harus ada sekolah paporit disana terdapat murid2 yg cerdas rajin sekarang sistem zona sekolah faporit jadi bercampur siswa malas bloon perokok pemabuk bisa masuk sekolah paporit dulu anak bloon malas takut masuk sekolah faporit sekaran baur yg lebih parah jadi ladang duit panen kepsek sekolah faporit pemerintah kanjut
Kecurangan terjadi PPDB sejak tigabth yg lalu ,kenapa pa,realita menunjukkan bahwa orang tua supaya anaknya diterima harus titip KKndg sekolah terdekat ,terutama yg negeri ,mereka orang tua pada titip Kaka sejak 3 th anaknya masih klas 1 SMP ,klas 2 SMP,dan ada yg setelah kelas 3 SMP.hal ini mereka lakukan agar anaknya diterima di sekolah negeri,hal ini terjadi seluruh propinsi di Indonesia ,Di Bandung termasuk yg kritis karena berani protes ttgt PPDB.dibSemarang TDK ada yg berani protes ,setelah saya selalu dikinternyata orang yg titip KK itu di dekat sekolah negeri 100 orang murid ,Sugeng murid yg 2 km banyak yg TDK diterima karena kalah dg titipan KK yg dekat dg sekolah dgbyg rumahnya 50 sampai 200 m.sepertinitulah kecurangan yg terjadi,ttp para PPDB dg mudah menjawab.tdk diterima karena kalah jaraknya dg yg dekat ,padahal para guru dan bahkan mbeti metode titip KK itu dg para wali siswa yg akan nasiuknsekolah tersebut.dan yg aneh para guru dan bahkan kepala sekolahpun memberi cara seperti tersebut supaya TDK terbongkar perbuatan busuk tersebut. Dg demikian sistim Zonasi lebih buruk dampaknya dari sistim.PPDB sebelumnya.pemetintah harus mengembalikan seperti yg dulu.karnabZonadi TDK cocok dan bahkan bertentangan dg aturan.negara.karna mereka harus titip KK dg warga yg dekat sekolah dg cara membayar bulanan.memalukan sistim PPDB di Indonesia.sudah sangat kotor sekali jika dilihat dari sistim yg jujur dan adil.
PPDB Jalur Zonasi lebih mengutamakan prioritas zona ketimbang umur. Seharusnya kalau ppdb jalur zonasi lebih mengutamakan umur + nilai akhir/ujian agar lebih fer, klo masih mengutamakan prioritas zona bisa ada kemungkinan untuk dicurangi. Atau setiap ada PPDB harus ada Pengawas dari Kementerian untuk mengawasi sistem PPDB yang sedang berlangsung, atau tidak ke detailan mengenai berkas, jarak, identitas, dll dipampang secara jelas. ini adalah pengalaman saya yang gagal dalam ppdb zonasi yang padahal jarak rumah ke sekolah adalah 650 meter. Segini saja saran yang bisa saya berikan ke Kemendikbud
Sistem zonasi ini sejak awal carut marut, ga ada solusi memadai. Bukti ga serius ngurus pendidikan. Tahun ini kali kedua sy ikut, sama aja masalahnya, afirmasi rasa zonasi. Jalur perpindahan tugas orangtua/anak guru pasti pesertanya ga sebanyak jalur lain jadi mudah meneliti memverifikasinya. Tolong jalur ini diperiksa. Sepengetahuan sy ini jalur khusus untuk anak guru yg dipindahtugaskan, ga bisa cuma anak guru saja yg ga pindah apalagi ortunya itu ga ngajar di sekolah yg dituju. Ortunya ngajar di SD anaknya daftar ke SMK.
Umumkan 51 anak ug dianulir itu.... Apa sanksi nya, black list namanya jangan sampai bisa masuk negeri atau pns ....dari kecil aja udah mental korup...korup nilai bayar pake uang...
Makanya walaupun jalur zonasi seharusnya ditetapkan batas nilai minimum utk masuk,jadi ada upaya belajar dari anak ga hanya memalsukan alamat solusinya...😂
Kembali ke sistim UN aza eaa...dng syarat: 1. Sistem UN yg jujur, anti bocor, transparant dng kuota 75 % 2. Berikan kuota 25% utk pendaftar termiskin, rumah terdekat, paling berprestasi, pendaftar tertua, anak2 guru dan pindahan ortu 3. Jika mungkin tambah kuota penerimaan sekitar 100 siswa di seluruh sma negeri
Hilangkan dn hapus saja sitem sonasi, , klo masih ada kecuranganya, dn gratiskan semua sekolah baik sekolah negri maupun sekolah swasta atau kembali k nilai ujian nasional
Seandanya anda tau bagaimana mekanismenya, guru tidak bisa berbuat apapa semua kebijakan dibuat pejabat atas, titip titp anggota dewan dsb, ...saya yakin anda tak akan mengatakan ini.
Betul sekali .. banyak yg peralihan KK jg seperti anaknya pindah kk ke teman atau saudara terdekat yg dekat dengan sekolah yg di tuju.. apa bolah buat .. seperti anak saya saat ini dari sekolah yg ada di wilayah saya maksimal 4km SMA ada 4 di wilayah saya namun karena jarak rumah kami dari sekolah itu tidak masuk Zona..
PPDB secara online cuma formalitas yg sebenarnya sih siswa yg yg ikut online kadang kalah sama yg sogok saya pernah alami sendiri waktu anak saya masuk SMPN ikut jalur zonasi dan jalur prestasi setelah pengumuman anak saya tidak lolos tapi ada anak yg gak ikut online malah bisa masuk ke SMPN tersebut
Banyak KK yang bukan anak tapi famili lain lolos verivikasi ahirnya diterima podb zonasi karena jaraknya berapa ratus meter daja dari sekolah atau 1 km, sementara yang kk hubungan anak tersisihkan karena jaraknya lebih dari 2 km, coba turun ke kota/kabupaten kainnya jangan cuma di Bandung. Banyak Kk hubungan sebagai anak kalah sama famili lain, karena jarak kebih dari 2 km padahal masih satu kecamatan.
Saya alumni sekolah negeri mulai SD sampai univ, mmg era 90an zaman saya itu. Tp giliran anak saya skr, saya lebih milih skolah swasta, tdk repot. Skr skolah swasta jg banyak yg plus n berkualitas kok. Tinggal milih.
@@arvinrashadsujana9955 mmg msh lbh murah skolah negeri, Krn sdh ada standarnya. tp skolah swasta jg tdk smua mahal. Bisa milih sesuai kmampuan, mau skolah dimanapun bisa tanpa ribet zonasi, mau SPP gratis ada (khusus klrga tdk mampu/ yatim/ piyatu), 50 rb/bln ada, smpai yg 450/ bln jg ada. Ad jg yg jalur prestasi hafal Qur'an, minimal 10 Juz, gratis SPP 1 th, pdhl SPP 650/ bln Lo. Yg paling pnting adlh memilihkn skolah disesuaikan dg kemampuan anak, dr sgi akademik dan non akademiknya, agar anak nyaman dan bisa berprestasi. Sesuaikan jg dg kemampuan finansial. Maunya skolah favorit, tp kl otaknya tdk mampu malah jd beban.
@@mariaulfa5749 tp yg namanya swasta tetep aja ada biayanya walau dpt gratis spp setahun.. masuknya aja uda puluhan juta.. anak sy ditawari karena dpt prestasi 10 juz.. tp ga sy ambil, karena tetep aja kudi keluar uang pangkal puluhan juta.. sy nyari yg bener bener gratis.. karena sikon keuangan.. Alhamdulillah anak sy keterima di SMAN 5 Bogor jalur prestasi kejuaaraan Tahfidz 10 juz..
@@arvinrashadsujana9955 ya kn tergantung skolahnya dmn, ad yg masuknya di bawah 8 JT, ad yg 20 +, bahkan ad yg 40 JT+. Stiap skolah kn ada tarifnya masing2. Tinggal wali murid pilih saja yg sesuai kemampuan. Kl dirasa tdk mampu, lngsung cari skolah negeri saja, yg apa2nya gratis. Ada kok skolah negeri yg tdk pakai zonasi, misal skolah2 di bawah naungan kemenag ( Mts/ Mi, SDi, yayasan2, dll)
@@mariaulfa5749 td pembahasannya mengenai sekolah swasta kan yg biar ga ribet.. bagi sebagian orang yg sanggup biayanya yah pasti pilih swasta.. tp ga buat yg ga sanggup.. walau ada yg murah.. tp tetep aja ada yang pangkalnya.. ada yang spp nya.. ada uang kegiatannya.. tdk seperti sekolah negeri.. Trs daftar sekolah negeri selain zonasi ada juga lewat jalur prestasi akademik dan non akademik.. jadi kalau punya prestasi yah manfaatkan aja disekolah negeri.. jadi sy daripada ke swasta mending lwt jalur prestasi saja, tp masih bisa sekolah dinegeri..
Mungkin di seluruh indonesia ini kecurangan ppdb terjadi. Bahkan SMA di Madiun pun yang sekolahnya tidak dekat dengan rumah penduduk, di jarak kurang dari 50 m ada lebih dari 30 siswa yang diterima. Padahal di sekitar sekolah itu jarang ada rumah penduduk yang ada adalah area perkantoran. PPDB ini butuh pengawasan yang teliti dari pemerintah. Masuk akal kah jarak tersebut dari sekolah. Ini kan tidak normal
Raden Ajeng Kartini / atau dikenang ibu kita Kartini ...di larang sekolah oleh Penjajah .... Apakah bahasa ZONASI peraturan ini ... Sudah sesuaikah Dasar negara kita program piye.... To.....lek .... Yang merintah Mendikbud ... Membuat dikit dikit ribut
Masih pintar mndikbud era 90 an,nilai NEM mjd standarisasi utk mndaftar masuk ke skolah tertentu,dn msih di sertai test ..NEM itu cerminan kualitas karena merupakan nilai murni hasil dari ujian nasional yg sama seluruh indonesia../bkn zonasi..
Kapan ya maju negriku yaa....kalau msh sprti ini.....
@@afannrismawan5415 kl tdk pakai zonasi, bisa Lo pakai jalur prestasi.
Lebih bisa diterima masyarakat
Benar pakai sistem dulu bagus, dulu NEM saya nomor 8 dari 350 orang di SMP ketika penerimaan SMA ,NEM saya 240 dari 250 orang, akhirnya saya terpacu belajar lebih baik.. dan bisa masuk Kuliah di Universitas yg saya tuju, kalaulah saya masuk ke SMA dengan Nem yg rendah, maka saya gak akan pernah belajar lebih baik …
Di Jakarta sudah memakai sistem rapor Sidanira 5 semester yg terekam sebagai dasar penilaian ( jalur prestasi ) & mudah terlihat siapa saja di sistem web ppdb Jakarta terikat dengan NIK ( nomor induk penduduk ) calon siswa. Kenapa di propinsi lain tidak pakai yg transparan seperti itu ? Kenapa harus mengeluarkan biaya lagi utk ujian ebtanas ( nem ) ? Bisa juga saat ujian ebtanas soal2 bocor massal ( pernah terjadi ).
Kembalikan seperti zaman sekolah era 90 an pakai nilai evaluasi tahap akhir, bila menginginkan generasi yg baik.
Sistem zonasi wajib dihapuskan dan dikembalikan ke sistem Rayon.
Persis yang dialami anak saya .....tetangga belakang rumah yg notebene jaraknya sama dg rumah saya malah diterima.......sedang tetangga yg lebih dekat tidak diterima ......
Enak jaman sekolah dulu klau mau masuk negri anak harus bner2 pintar🤭
@@naura_hasnaaurelia2477 nanti yg gak pinter jg protes, sekolah milik negara kok hanya mewadahi yg pinter? Bukannya yg gak pinter jg hrs diberi hak utk mnikmati fasilitas negara ya. Kalau misal pas anak pinter, gak masalah, kl pas anak kurang pinter, ditolak skolah negeri la trs masyarakat jg bingung. Malah setauku sejak sy skolah th 90 an, WNI keturunan tionghoa, yg pinter2 itu skolahnya kebanyakan tdk di skolah negeri.
Saya dulu tidak masuk SMA Negeri karena nilainya kurang....lalu saya masuk SMK......sekarang saya ASN , jadi tidak harus masuk SMA negeri untuk menjadi sukses....
@@valentinohartanto56 saya yg dr SMA negeri, univ negeri, skr kerja swasta sj. Disyukuri saja😁😁, yg pnting bisa sukses
Yg paling fair pakai nilai ujian bersama daerah.... Contoh DIY.
Sudah lma dari anak saya SD sampai masuk SMA jalur siluman pasti dipakai...mentri sdh gonta ganti..tapi berlangsung terus sampai sekarang
Hampir semua kota/kabupaten curang mohon pihak pemerintah usut semua sekolahan
Betulll,Sy domisili di Pati jg mengalami hal yg sama,sepertinya sdh jd rahasia umum
sama dikabupaten brebes pun seperti itu😢
Enak pesantren bebas ga ada jalur zonasi
Indramayu jg begitu ,jual beli bangku. G murni zona....wani piro.....?
@@ibundaaura9682 ibu Indramayu di mana.. Alhamdulillah anak saya pengen mondok sekarang udah di pondok udah sebulan di Kendal Jateng
Usut tuntas kecurangan PPDB terutama dari oknum pejabat yang jalur titipan. Ini pelanggaran di depan mata banyak dibiarkan. Kapasitas 300 diisi 500 siswa dibiarkan berjubel. Gila sekali dinas pendidikan bisa membiarkan hal seperti ini...
Yg jalur curang tuh calon koruptor yg diajarkan oleh orang tuanya sendiri.. miris
Sistem amplop
Hapus zonasi,,, sekarang anak2 asyik dengan game online... PPDB lebih bagus pakai sistem nem, anak lebih giat belajar Sekarang masuk SMP 3,5 juta, masuk SMA / SMK 8 jutaan.
Periksa tuh rekening oknum operator sekolah, diknas, dan panitia penerimaan masuk,,ada jalur siluman pake duit
Orang miskin dilarang sekolah. Jadi kuli saja... Begitulah cita cita ptesiden berhati iblis❤😂
Ribet, ada yg mudah cari yg sulit, biar bisa ajang cari cuan
Makanya kedepan pilih pemimpin yg cerdas dan baik jgn hanya kerja kerja kerja.......kerbau pun bisa kerja tiap hari
ZONASI itu untuk menghambat Cerdasnya anak bangsa indonesia maka peraturan itu sama halnya penekanan
Anak sya SMP selalu dapet ranking pas mau masuk jalur prestasi susahnya minta ampun
Biasanya ada Zonasi jalur PERSAHABAT.. hahahhaa minim 10jt tp tidak berupa uang berupa laptop atau AC
Masih kecil anak2 di perlihatkan korupsi.tdk ada tobatnya oknum yg tdk adil.
LAPORKAN KE OMBUDSMAN PROPINSI......!!!
PASTI ditindaklanjuti oleh Ombudsma Propinsi, krn saya sudah berpengalaman Lapor Melapor ke Ombudsman Jateng (Sangat Memuaskan)
Hapus sistem Zonasi,, yg mengubur siswa didik ke sekolahan favorit
Enak pesantren ga ada zonasi kawasan
sistem itu buat manusia ,nh manusiany yg tdk beres..buat aturan yg menyulitkan masyarakat.
dari smp sudah diajari curang...SMP Swasta di kota Tegal dari semester 4 dan 5 sudah mengupgrade nilai..supaya bisa masuk ke SMAN favorit dikota Tegal lewat jalur prestasi..saya protes ke dinas provinsi jawa tengah..malah disuruh demo ke sekolah SMP SWASTA itu..katanya bukan ranah dinas provinsi tapi dinas kota😢😢😢
bodohnya.. ndak kelar-kelar,ndak boleh ada unggulan..harus disamakan..dan harus zona..titik..kalau kurang ditambah..
Anak anak tidak usah sekolah mending diajarin cari duit langsung sama orang tuanya, sekolah jaman sekarang malah merusak anak, baru masuk saja langsung diajari cara koruptor.
Gak gitu juga cara mikirnya. Persyaratan kerja saja butuh ijazah dan ijazah itu dapatnya dari sekolah tentunya jadi sekolah itu penting.
Ganti pakai jalur test tertulis. Agar anak2 sekarang punya mental kompetitif. Lihat anak2 sekarang lebih suka game online, joget online, karena nilai mereka bisa di cuci.
Sekarang tu sekolah ga perlu pintar,yg penting dekat sekolah pasti masuk kalo di jakarta.
Yyaa...bner sekali😂
Memang betulllll,,,sistem pendidikan skrng bobrokkkk , sangat bobrokkkk,,,,itu menterinya juga ga mikir , solusi gmn , kebanyakan sekrng nilai banyak dimanipulasi juga ,,,,
Ga d bui ya akan subur , selama mereka mengabdi pada uang ,bukan pada kebenaran dan kebaikan
Enak yg punya kms . Walau nilai jebok ..bisa masuk negri.. jalur zonasi. Itu jg mlh fer dlm penerimaan siswa .. sistim nya mkn lama GK tmbh naik.. tmbh ruwet ... Mbulet
KALAU PPDB SISTEM ZONASI ITU DIHAPUSKAN MAKA INSYA ALLAH PASTI TIDAK ADA MASALAH MASALAH PEMALSUAN KK/KTP, AKTE KELAHIRAN, DAN KARENA TIDAK ADA UJIAN NASIONAL MAKA MUNCUL PEMALSUAN NILAI DAN KALAU ADA UJIAN NASIONAL MAKA MASALAH MANIPULASI NILAI ITU TIDAK ADA LAGI.
Diduga oknum guru yg mengatur itu semua, saat pengambilan pin jadi lokasi titik rumah diatur
Masukan aja sih kalau mau masuk jalur zonasi, baiknya disertai surat slip gaji bagi ortu si anak. Dan ada standarisasi minimal masuk lewat jalur zonasi. Jd pendidikan merata bagi kaum yg td mampu bisa masuk sekolah negeri
Masuk sekolah aja sudah di ajarin curang, gimana sudah jadi guru, akan makin curang😂
YA DI KOTA BOGOR DAN KAB BOGOR APALAGI LEBIH PARAH....BANYAK NILAI NILAI RAPORT SEMESTER 1-5 DIGANTI DENGAN NILAI YANG TINGGI DAN ADA JUGA PAKAI JASA OPERATOR HELPDESK SEKOLAH ASAL UNTUK MENGGANTI NILAI NILAI TERSEBUT KHUSUSNYA SEKOLAH SWASTA. OLEHKARENA ITU PPDB HARUS KEMBALI KE UJIAN NASIONAL YANG MURNI DAN ASLI DARI PUSAT. TIDAK ADA YANG BISA MENGUBAH UBAHNYA
Coba bisa dilihat di jalur Prestasi Rapor di SMAN 1 kota Bogor tertera nilai rata-rata Rapor nya dari semester I -V nya dengan skor PPDB 494,... untuk 12 mata pelajaran. Berarti nilai rata-rata nya sebesar 98,... Apakah ini nilai yang wajar atau masuk akal???
Menurut saya..lebih baik ke sistem NEM, sehingga membuat rasa adil khususnya buat para siswa-siswi yang berprestasi akademik nya. Tahun 2023 kemarin saja ada seorang siswi alumni dari SMP Swasta pavorit sebagai Juara Umum, dan pas mendaftar ke Pilihan I nya (SMAN 1 kota Bogor) GAGAL..hanya selisih koma saja. Dia mempunyai skor 473,30.. sedangkan di nilai terendah diterima di SMAN 1 dengan skor PPDB 473,64. Akhirnya tersisih dan masuk di pilihan II nya (SMAN 5) kota Bogor. Dan tahun sekarang 2024 pun ada siswi dari Alumni SMP Swasta pavorit juga di kota Bogor mendaftar ke pilihan I nya (SMAN 3 kota Bogor), dan Pilihan II nya (SMAN 4 kota Bogor)..ini pun digiring diterima di pilihan II nya. Apakah alumni dari sekolah SMP Swasta yg berprestasi akademik nya (rangking 1 -3 besar) di sekolah nya..harus digiring (diterima di pilihan II nya) terus??? Dari kualitas IQ nya kalau diadu di lapangan saya yakin yg juara umum atau juara 3 besar di sekolah nya bisa mengalahkan para siswa-siswi yang menang nilai nya dengan cara di-KATROL nilai rata-rata Rapor nya oleh sekolah Asal nya. Saya sangat setuju sekali di tahun 2025 nanti kembali sistem PPDB nya dengan sistem NEM..yang insya Allah bisa memberikan khususnya kepada para siswa-siswi yang berprestasi akademik nya baik orang kampung maupun kota. Terima kasih. 😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢
Sekarang pintar ngga jadi jaminan buat masuk sekolah
Yg di cari Deket sama orang dalem
Kembalikan saja...ke NEM, salah Mendikbud/pemerintah...memberi peluang oknum2 melakukan pungli...
Ini nampaknya di seluruh daerah.....Guru yg terbukti tlng dipecat....kasihan rakyat kalau tdk mendapat keadilan....yg cerdas akirnya kalah sama si Dungu....kami bayangkan kok sama dgn negri konoha.....
Bukan dugaan memang ada
SOLUSI PEMECAHAN MASALAH PPDB INI JELAS MUDAH SAJA YAITU HAPUS DAN BATALKAN SISTEM ZONASI DAN USIA DAN BERLAKUKAN KEMBALI UJIAN NASIONAL UNTUK MENGUKUR KOMPETENSI SEBENARNYA SISWA DIDIK UNTUK BISA MELANJUTKAN SEKOLAH KE JENJANG BERIKUTNYA. UNTUK YANG TIDAK MEMILIKI KOMPETENSI YANG SESUAI MAKA BISA DISALURKAN KE INFORMAL DAN NON FORMAL SAJA.
Tiap kabupaten harus ada sekolah paporit disana terdapat murid2 yg cerdas rajin sekarang sistem zona sekolah faporit jadi bercampur siswa malas bloon perokok pemabuk bisa masuk sekolah paporit dulu anak bloon malas takut masuk sekolah faporit sekaran baur yg lebih parah jadi ladang duit panen kepsek sekolah faporit pemerintah kanjut
Pemimpin negara nya melakukan kecurangan, yah pst d ikuti bawahannya lah. Aneh ppdb aj msh d korupsi.
Buruan ganti Mendikbud nya sebelum anak " kita jadi gelandangan karena susahnya masuk sekolah
terlambat....masa jabatannya hampir habis....wkwkkw
Buat gubernur jabar yg baru PR besar nih utk brantas
Jalur siluman itu mah udah jelas ada ... Klu ada oknum tdk ad tdk ada bohong ... Cek aj usut aj jarak dan nilai serta kk nya
Kembalikan aja Ujian Nasional seleksinya PPDB dengan Ujian nasional
Kecurangan terjadi PPDB sejak tigabth yg lalu ,kenapa pa,realita menunjukkan bahwa orang tua supaya anaknya diterima harus titip KKndg sekolah terdekat ,terutama yg negeri ,mereka orang tua pada titip Kaka sejak 3 th anaknya masih klas 1 SMP ,klas 2 SMP,dan ada yg setelah kelas 3 SMP.hal ini mereka lakukan agar anaknya diterima di sekolah negeri,hal ini terjadi seluruh propinsi di Indonesia ,Di Bandung termasuk yg kritis karena berani protes ttgt PPDB.dibSemarang TDK ada yg berani protes ,setelah saya selalu dikinternyata orang yg titip KK itu di dekat sekolah negeri 100 orang murid ,Sugeng murid yg 2 km banyak yg TDK diterima karena kalah dg titipan KK yg dekat dg sekolah dgbyg rumahnya 50 sampai 200 m.sepertinitulah kecurangan yg terjadi,ttp para PPDB dg mudah menjawab.tdk diterima karena kalah jaraknya dg yg dekat ,padahal para guru dan bahkan mbeti metode titip KK itu dg para wali siswa yg akan nasiuknsekolah tersebut.dan yg aneh para guru dan bahkan kepala sekolahpun memberi cara seperti tersebut supaya TDK terbongkar perbuatan busuk tersebut. Dg demikian sistim Zonasi lebih buruk dampaknya dari sistim.PPDB sebelumnya.pemetintah harus mengembalikan seperti yg dulu.karnabZonadi TDK cocok dan bahkan bertentangan dg aturan.negara.karna mereka harus titip KK dg warga yg dekat sekolah dg cara membayar bulanan.memalukan sistim PPDB di Indonesia.sudah sangat kotor sekali jika dilihat dari sistim yg jujur dan adil.
PPDB Jalur Zonasi lebih mengutamakan prioritas zona ketimbang umur. Seharusnya kalau ppdb jalur zonasi lebih mengutamakan umur + nilai akhir/ujian agar lebih fer, klo masih mengutamakan prioritas zona bisa ada kemungkinan untuk dicurangi. Atau setiap ada PPDB harus ada Pengawas dari Kementerian untuk mengawasi sistem PPDB yang sedang berlangsung, atau tidak ke detailan mengenai berkas, jarak, identitas, dll dipampang secara jelas. ini adalah pengalaman saya yang gagal dalam ppdb zonasi yang padahal jarak rumah ke sekolah adalah 650 meter. Segini saja saran yang bisa saya berikan ke Kemendikbud
Nilai akhir/ujian mudah direkayasa dan tidak standar
@@Disa-ed3qx yaudah gausah pada sekolah aja semuanya, pada dicurangi
Nah kan 😂
Oknum kepsek & guru negeri semakin menjadi KALAU memang terbukti curang.
Ga usah jd guru kl terbukti curang.
Jd pengangguran aja.
Sistem zonasi ini sejak awal carut marut, ga ada solusi memadai. Bukti ga serius ngurus pendidikan.
Tahun ini kali kedua sy ikut, sama aja masalahnya, afirmasi rasa zonasi.
Jalur perpindahan tugas orangtua/anak guru pasti pesertanya ga sebanyak jalur lain jadi mudah meneliti memverifikasinya. Tolong jalur ini diperiksa. Sepengetahuan sy ini jalur khusus untuk anak guru yg dipindahtugaskan, ga bisa cuma anak guru saja yg ga pindah apalagi ortunya itu ga ngajar di sekolah yg dituju. Ortunya ngajar di SD anaknya daftar ke SMK.
Di saya jarang 1 klas 36 pasti 40 lebih😂
Umumkan 51 anak ug dianulir itu.... Apa sanksi nya, black list namanya jangan sampai bisa masuk negeri atau pns ....dari kecil aja udah mental korup...korup nilai bayar pake uang...
Hapus peraturan pemerintah ttg ppdb...
Mau sekolah suap mau kerja suap sudah kerja terima suap.benih koruptor sudah di awali saat penerimaan siswa baru
pihak dukcapil harus ditindak tegad
Bener sekali pendapat mbak ini.mentrinya aja gak cocok jadi mentri
Paling bener ganti mentri
Namanya juga bos gojek kemarin ditanya anggaran sekian t dimana langsung diam klekep😂
Kalau kita punya pemimpin cerdas....pilih bawahannya pastinya cerdas pula
Duit bicara ,,,,,, 7 juta coba di cek
Semua lah... seragam aja di bisnisin
Carut marut yang selalu berulang . ..
Bentuk TIM cek n ricek direkrut dari mahasiswa mahasiswa PTN setiap SMA, SMP, SD
Dari pada nyogok guru 20 JT mending sya masukin swasta ketauan kualitas nya ngga abal Kya negri ,masuk negri juga klo kerja susah juga buat apa
Rangking NILAI TEST MASUK dan NILAI rata rata setiap mata pelajaran minimal 77, IKUTI TEST MASUK spt SMANU MH THAMRIN.
Yang harus bertanggung jawab kericuhanini adalah mentri pendidikan.nya
Kembalikan lagi dengan danem
Makanya walaupun jalur zonasi seharusnya ditetapkan batas nilai minimum utk masuk,jadi ada upaya belajar dari anak ga hanya memalsukan alamat solusinya...😂
Sependapat, ngga bisa baca juga masuk seleksi klo rumahnya deket sekolah
Bahkan sekarang ada modus cuci raport..😂
Udh mending berdasarkan nilai saja daripada tiap tahun ribet
Seharus PPDB itu per satu keluaran
Bersuara rkyt lo tdk puas dg mendiknas ttg ppdb biar tindak lanjuti, krn sllu ada permasalahan yg gelap
Kembali ke sistim UN aza eaa...dng syarat:
1. Sistem UN yg jujur, anti bocor, transparant dng kuota 75 %
2. Berikan kuota 25% utk pendaftar termiskin, rumah terdekat, paling berprestasi, pendaftar tertua, anak2 guru dan pindahan ortu
3. Jika mungkin tambah kuota penerimaan sekitar 100 siswa di seluruh sma negeri
Hilangkan dn hapus saja sitem sonasi, , klo masih ada kecuranganya, dn gratiskan semua sekolah baik sekolah negri maupun sekolah swasta atau kembali k nilai ujian nasional
aturan masuk sekolah sistem ini siapa persidennya kok banyak siswa siswi jadi korban
Jangan nyalahin presiden salahkan menterinya mantan bos gojek
Jgn bodoh juga...yg angkat mentri siapa coba ...ya angkat presiden juga.....mari kita kedepan lebih cerdas memilih pemimpin jgn hnya krn sembako dll
Banyak orang ky yg dapet negri
Guru bukanya ngajarin baik malah jadi penjahat
Seandanya anda tau bagaimana mekanismenya, guru tidak bisa berbuat apapa semua kebijakan dibuat pejabat atas, titip titp anggota dewan dsb, ...saya yakin anda tak akan mengatakan ini.
Dr dulu itu.sekolah" Negri baik SMP,SMA sederajat. Banyak oknum" Yg menjual bangku agar siswa baru bisa msk ke sekolahan tsb. Pemerintah hrs tegas
Tegas dari mana.....cara pilih presiden aja karena sembako,amplop dll....seharus rakyat hrs cerdas pilih pemimpin yg cerdas pula
@@AkuAbdi paham ga apa yg aku mksd... Yg hrs tegas itu pemerintah hrs menindaklanjutin... Oknum" Yg sering jual bangku
Kao deket ortu bisangawasi dan tranfotasinya agak ringan kalao ortunya paspasan jangan dipersulit kasian ortunya buruh tani
Tangerang apa lagi parah
Peraturan mentri nya gak d kaji bukan hanya d tempat tertentu tp hampir seluruh indonesia
Main kakak semua main titik.th lalu begini kalau begitu Mendikbud enggakbecus.
Tuh yg pake MOU, yg punya uang yg bisa masuk. Bangku kosong tuk cari cuan.
Selama hampir 2 periode cuma mencetak KKN
Pendidikan semrawut sejak diterapkan aturan ppdb seperti ini, potensi penyimpangan, pungli dqn korupsi makin merajalela, piye iki toh mentri ne 😅
Lagi lagi uang... Karna guru kelaparan, bangsattttttt .. ini 2024 woyy
Jangan begitu woy, guru ngga pernah kebagian uang, yg kebagian para calo itu dsb. Sory yah guru ngga mau ngasih makan keluarga dr uang harrrammmmm
Sama saja broo....apa selama ini semua guru buta .....tdk tau kalau terjadi seperti itu
@@AkuAbdi Bisa buktikan tidak bro , guru yg mana, dimana. jangan bicara tanpa bukti.
Peneri maan murit d kembalikan ke jaman dulu pakai danem biar gak ribut
2,5 km aja sudah nggak masuk radius zonasi. Aneh memang
Betul sekali .. banyak yg peralihan KK jg seperti anaknya pindah kk ke teman atau saudara terdekat yg dekat dengan sekolah yg di tuju.. apa bolah buat .. seperti anak saya saat ini dari sekolah yg ada di wilayah saya maksimal 4km SMA ada 4 di wilayah saya namun karena jarak rumah kami dari sekolah itu tidak masuk Zona..
Jalur siluman patut dicurigai yang buat orang dalem juga, perlu integritas admin dan juga pengawasan eksternal sistemnya
PPDB secara online cuma formalitas yg sebenarnya sih siswa yg yg ikut online kadang kalah sama yg sogok saya pernah alami sendiri waktu anak saya masuk SMPN ikut jalur zonasi dan jalur prestasi setelah pengumuman anak saya tidak lolos tapi ada anak yg gak ikut online malah bisa masuk ke SMPN tersebut
No KK harus link langsung ke database depdagri dlm penerimaan ppdb.sehingga pengeditan KK utk ppdb tidak terjadi..pemalsuan itu tindakan pidana
Banyak KK yang bukan anak tapi famili lain lolos verivikasi ahirnya diterima podb zonasi karena jaraknya berapa ratus meter daja dari sekolah atau 1 km, sementara yang kk hubungan anak tersisihkan karena jaraknya lebih dari 2 km, coba turun ke kota/kabupaten kainnya jangan cuma di Bandung. Banyak Kk hubungan sebagai anak kalah sama famili lain, karena jarak kebih dari 2 km padahal masih satu kecamatan.
Kayaknya kasus titipan spt itu sdh jd kebiasaan dr dulu sih, apalagi dgn sistem online makin kelihatan kecurangannya, tp tetap susah utk diberantas
Saya alumni sekolah negeri mulai SD sampai univ, mmg era 90an zaman saya itu. Tp giliran anak saya skr, saya lebih milih skolah swasta, tdk repot. Skr skolah swasta jg banyak yg plus n berkualitas kok. Tinggal milih.
Tp bagi yg gapunya uang, mikir dua kali milih swasta
@@arvinrashadsujana9955 mmg msh lbh murah skolah negeri, Krn sdh ada standarnya. tp skolah swasta jg tdk smua mahal. Bisa milih sesuai kmampuan, mau skolah dimanapun bisa tanpa ribet zonasi, mau SPP gratis ada (khusus klrga tdk mampu/ yatim/ piyatu), 50 rb/bln ada, smpai yg 450/ bln jg ada. Ad jg yg jalur prestasi hafal Qur'an, minimal 10 Juz, gratis SPP 1 th, pdhl SPP 650/ bln Lo. Yg paling pnting adlh memilihkn skolah disesuaikan dg kemampuan anak, dr sgi akademik dan non akademiknya, agar anak nyaman dan bisa berprestasi. Sesuaikan jg dg kemampuan finansial. Maunya skolah favorit, tp kl otaknya tdk mampu malah jd beban.
@@mariaulfa5749 tp yg namanya swasta tetep aja ada biayanya walau dpt gratis spp setahun.. masuknya aja uda puluhan juta.. anak sy ditawari karena dpt prestasi 10 juz.. tp ga sy ambil, karena tetep aja kudi keluar uang pangkal puluhan juta.. sy nyari yg bener bener gratis.. karena sikon keuangan.. Alhamdulillah anak sy keterima di SMAN 5 Bogor jalur prestasi kejuaaraan Tahfidz 10 juz..
@@arvinrashadsujana9955 ya kn tergantung skolahnya dmn, ad yg masuknya di bawah 8 JT, ad yg 20 +, bahkan ad yg 40 JT+. Stiap skolah kn ada tarifnya masing2. Tinggal wali murid pilih saja yg sesuai kemampuan. Kl dirasa tdk mampu, lngsung cari skolah negeri saja, yg apa2nya gratis. Ada kok skolah negeri yg tdk pakai zonasi, misal skolah2 di bawah naungan kemenag ( Mts/ Mi, SDi, yayasan2, dll)
@@mariaulfa5749 td pembahasannya mengenai sekolah swasta kan yg biar ga ribet.. bagi sebagian orang yg sanggup biayanya yah pasti pilih swasta.. tp ga buat yg ga sanggup.. walau ada yg murah.. tp tetep aja ada yang pangkalnya.. ada yang spp nya.. ada uang kegiatannya.. tdk seperti sekolah negeri..
Trs daftar sekolah negeri selain zonasi ada juga lewat jalur prestasi akademik dan non akademik.. jadi kalau punya prestasi yah manfaatkan aja disekolah negeri.. jadi sy daripada ke swasta mending lwt jalur prestasi saja, tp masih bisa sekolah dinegeri..
Mungkin di seluruh indonesia ini kecurangan ppdb terjadi.
Bahkan SMA di Madiun pun yang sekolahnya tidak dekat dengan rumah penduduk, di jarak kurang dari 50 m ada lebih dari 30 siswa yang diterima. Padahal di sekitar sekolah itu jarang ada rumah penduduk yang ada adalah area perkantoran. PPDB ini butuh pengawasan yang teliti dari pemerintah. Masuk akal kah jarak tersebut dari sekolah. Ini kan tidak normal
Tolong kpk bergerak dong,jangan hanya kalau udah piral ajah,kerja kerja turun ke sekolah sekolah ini saat nya berantas mafia pendidikan,
Raden Ajeng Kartini / atau dikenang ibu kita Kartini ...di larang sekolah oleh Penjajah .... Apakah bahasa ZONASI peraturan ini ... Sudah sesuaikah Dasar negara kita program piye.... To.....lek .... Yang merintah Mendikbud ... Membuat dikit dikit ribut
Cobak contohi pendidikan negara mju,mentri pendidikan nya jgk bcus
Awal yg bobrok mendikbud
Tempat ku aja klou mau masuk negeri harus beli kursi karena g masik zona
skrg musim jual bangku,di banyuwangi juga parah
Di Jatim parah....makanya kedepan kita pilih pemimpin Gubernur yg baik dan disiplin...contoh Bu Risma....keras tapi untuk kebaikkan bersama
Nah kan tolong ya di audit bukan depok aja, dibogor juga banyak, terutama kabupaten didaerah bogor
ppdb siswa baru banyak jadi korban siapa yg membuat aturan dan persidennya siapa ,kalau alasannyan bangkunya dak muat , kenapa sekolahannya yg ditamba
cari ilmu masuknya nyuap bahaya ilmunya tdk akan manfaat dak barokah kasian snaknya jadi korban penyogoan