Kecurangan pemilu sih saya cuma bisa nyengir paling cuma 5 tahun ke depan, tapi kalau kecurangan pendidikan sih kita benar-benar prihatin karena hasilnya bisa dibawa 50 tahun ke depan
Zonasi bikin kacau dari tahun ketahun. membuka ruang untuk oknum melakukan praktek pungli dan jual beli bangku. kembali saja seperti dulu Rayon dan nilai NEM.
Yg salah bukan ortu atw siswanya, tapi yg bikin sistemnya, sudah bagus sistemNEM bertahun2 tak ada kekacauan begini.. kok diterus2 kan udah jelas berdampak negatif.. hallooo bgmn ini pemerintah, Kemendikbud, jgn berteori2 terus.. prakteknya gaduh lo! Banyak masyarakat kecewa !!!
Kecurangan tidak hanya di jalur Zonasi saja, di jalur Prestasi Rapor pun ada permainan Curang nya yaitu peng-Katrol an Nilai rata-rata Rapor dari semester I - V oleh sekolah2 asal. Saya ambil contoh yg diterima di posisi Sementara di SMAN 1 kota Bogor.. dengan Skor nilai PPDB 494,.... Nilai nya jika dibagi 5 semester.. kurang lebih 98,.... Secara akal normal..ngak mungkin misal sebanyak 12 mata pelajaran
Pj gubernur dan pj disdik jabar kurang peka...Bnyak anak putus sekolah didepok akibat minimnya sma dan smk negeri tidak sebanding dengan lulusan smp dan mts hingga banyak orang berbuat curang mulai cuci rapot, numpang kk orang, pura2 disabilitas agar bisa masuk... Hingga yg murni pasti kalah langkah cepat segera buka jalur optimalisasi agar dapat menampung sebagian lulusan smp dan mts ini mau masuk sekolah bulan test cpns atau tni polri begitu susahnya sekolah di depok
Kebijakan ini kurang tepat & harus ditinjau ulang. Kembalikan saja seperti dulu pakai nilai misal NEM. Hidup itu kompetisi, kalau tidak mampu kompetisi ya minggir saja. Sekolah swasta gratiskan SPP utk menampung ortu yg kurang mampu. Pendidikan kita malah mundur gini😢
Pengawasan untuk pendidikan masih sangat kurang pabila ada yg melakukan jual beli bangku harusnya di tindak tegas baik sekolah atau yg beli bangku biar ada epek jera SE tidak"nya kurangan dan pemecatan permainan buat oknum guru dan kepala sekolah masyarkat juga jangan takut apa bila ada hal seperti ini mesti di publikasikan ke media biar pendidikan di negri kita transparan kalian ke pala skolah dan guru kalian Sdh di gajih sama negara harusnya kalian mengabdi untuk negri ini saya rindu dengan guru sosok seperti Umar Bakri pahlawan tanfa jasa
Terlepas dari segala kecurangan dalam PPDB, sistemnya sendiri menurut pendapat saya perlu dievaluasi dan diperbaiki. Tujuannya sudah benar, pemerataan kulitas sekolah dengan mendorong calon murid untuk bersekolah di sekolah yang terdekat dengan domisili, jadi ke depannya tidak akan ada lagi yg namanya sekolah paforit/unggulan. Tapi pelaksanaan di lapangan malah menibulkan kompetisi yang tidak sehat bagi calon murid (generasi muda kita). Kita sudah memperkenalkan sebuah kompetisi ke generasi muda di mana terdapat "Hak Istimewa". Hak istimewa ini diberikan kepada calon murid dengan domisili terdekat dengan sekolah. Karena kan pada prakteknya "reward" diberikan kepada calon murid yg lokasi rumahnya terdekat dengan sekolah. Jadi bagi calon murid yg lokasinya dekat dengan sekolah, tdk perlu berprestasi, yg penting lulus, krn sdh memiliki hak istimewa, jaminan bisa melanjutkan sekolah. Dan saya yakin dengan kompetisi yg tidak fair tersebut akan mendorong kecurangan yang sangat masive (sekolah asal/ rt,rw, kelurahan/ dukcapil, maraknya lomba bodong dsb). Krn kita semua tahu, bahwa daya tampung sekolah negri masih kurang dibandingkan dengan jumlah calon siswa. Jadi sebetulnya tidak perlu PPDB itu bergelombang-gelombang tapi tidak jelas dan tidak tepat sasaran. Hilangkan jalur prestasi rapor dan kejuaraan. Krn ini bertentangan dengan tujuan utamanya. Masukan prestasi rapor dan kejuaraan tsb dalam kriteria penilaian penerimaan. Jadi cukup PPDB satu gelombang saja dengan kriteria penilaian : (1) Murid harus mendaftar di lokasi sekolah yg terdekat dengan rumah tinggal - terdekat 1, terdekat 2 dst. (2) Mengutamakan keluarga tidak mampu (3) Prestasi rapor dan kejuaraan sebagai point nilai untuk berkompetisi jika jumlah pendaftar lebih banyak dari daya tampung sekolah. Di PPDB 2024 ini anak saya ikut untuk masuk ke SMA. Tapi untuk masuk ke SMA yg lokasinya terdekat dengan rumah tinggal (2,2 Km), anak saya dan beberapa temannya di lingkungan kami harus melalui jalur prestasi rapor krn yg diterima lewat jalur zonasi jarak terjauh sekitar 1,8 Km. Dan di jalur prestasi rapor, mereka harus bekompetisi dengan calon murid, yg kalau saya lihat dari sekolah asal dipastikan rumah tinggalnya lebih jauh lokasinya dari rumah tinggal kami. Di sini saya mulai meras lucu. Setelah pengumuman PPDB tahap 2, Di pilihan pertama ditolak (jarak 2,2 km) dan diterima di pilihan kedua (jarak 4 km). Dan ironinya dipilihan pertama anak saya tersingkir oleh calon murid dengan jarak rumah ke sekolah lebih jauh dari lokasi rumah kami. Dan di pilihan kedua anak saya menyingkirkan calon murid yang jarak rumahnya lebih dekat dari lokasi rumah kami. Fixed di sini saya merasa PPDB "Dagelan". Sebuah program yang jauh panggang dari api.
Sriyani. Hapuskan PPDB , dengan pelaksanaan PPDB sekarang siawa miskin tersingkir. Siswa ortu kaya mpunyai kesempatan yang luas untuk melakukan kecurangan dengan cara yang tak terpuji.
Fenomena baru : 1. Banyak warga pindah / numpang kk ke tempat yang dekat dengan sekolah favorit untuk daftar lewat jalur zonasi 2. Warga mampu banyak yang cari SKTM untuk daftar sekolah lewat jalur affirmasi 3. Siswa lulusan sekarang sangat " pintar", terbukti rata2 nilai ujian tiap siswa sekarang tinggi2, karena tidak ada lagi UN, dan nilai kelulusan ditentukan sekolah masing2, sehingga tiap2 sekolah memberi nilai tinggi agar siswanya dapat masuk ke sekolah favorit dengan jalur prestasi.
Mendingan dihilangkan sekolah favorit, ganti jadi sekola di peruntukan untuk yang kurang mampu saja, yang bener bener anak mesti sekolah namun terkendala biaya
di bandar lampung juga sama...ppdb zonasi berubah menjadi zzona sekitar sekolah karna yg di terima hanya skitaran skola karna jarak paling jauh tidak sampai 1km...kasian bagi calon siswa yg berjarak 1.5km - 2km...padahal zona rumah nya masuk dalam zonasi skolah tsb ....alhasil tidak ke terima di ke 2 skolah pilihan
Jalur tengahnya setiap kelurahan wajib punya 4 sd negeri 4 smp.negeri 4 smk negeri Agar tdk ada itu ketimpangan zonasi lah jalur apalah adil semua kebagian siswa nya gk usah takut2 atau ribet2 ayo dinas pendidikan pusat bangun sekolahan tiap kelurahan perbanyak agR tdk trjadi hal ini
Hanya orang tua yg BOBROK AHLAK yang MELAKUKAN KECURANGAN2 DEMI ANAK2NYA yang akan menjadi GENERASI PENERUS yang BOBROK juga. Buah taka akan jauh jatuhnya dari pohon.
Pemerintah tidak tegas dan ini selalu terjadi setiap tahun. Kenapa IKN dan kereta super cepat bisa didanai tetapi pendidikan sulit untuk membangun gedung sekolah
Tdk menutup kemungkinan didaerah lain jg gtu.. Curang titipan dan suap menyuap.. Sistim zonasi preeet.. Permendikbud mempersulit anak2 didik tunas bangsa utk bersekolah... Pecaaat ato mundur tuh menteri pendidikan nya
Kalau mau jujur tiap sekolah pasti ada.....anak saya kalah dg siswa yg masuk jalur siluman....padahal rumah kami berdekatan.....anak saya tidak lolos jalur zonasi...namun tetangga saya yang lolos.......
Ini peristiwa didaerah non Jakarta ya ? Krn ppdb Jkt 2024 nik cpdb dengan no kk melekat erat. Sudah tidak bisa cpdb yg tidak memiliki hubungan keluarga dititipkan ke kk yg bukan keluarganya ( bukan paman/bibi, kakek/nenek, kakak ). Pengecekannya pun detil di posko lokal seperti apa hubungan keluarganya bila ada yg terlihat janggal. No kk & nik cpdb sulit dipalsukan karena link dengan sistem "sidanira". Data yg benar akan muncul saat dimasukan nik cpdb atau no kk. Semua terlacak di sistem ppdb Jkt. Tidak bisa alamat kk diedit2 diganti2 krn no kk link dengan data2 yg benar di dinas.
PEMERINTAH sekarang kebanyakan makan micin, jadi HALU 7 turunan.. menurunkan kebijakan PPDB bukan nya lbih baik, malah semakin kelihatan busuk nyamemberlakukan berbagai sistem : 1. memberlakukan sistem Prestasi, Afirmasi ..( masih wajar ). 2. ini dia sistem Zonasi / sistem Siluman ( pembukaan pendaftaran pukul 8.. tetapi sebelum pukul 8 sudah Ratusan yang terdaftar ), - anak saya masih dalam zonasi tetapi tidak di terima ., alasan karena umur... tetapi ketika saya melihat hasil pada SMP yg saya tuju, kenapa yang masih umur 11 tahun bisa diterima, dengan alasan Zonasi... Adil kah Pemerintah di negara ini...??? mereka gembar gembor cari muka anak bangsa harus sekolah agar pintar...tetapi semua berbanding terbalikkenyataan dan waktu sudah menjawab betapa busuk nya sistem seperti ini.... nanti kalau anak" tidak sekolah, menjadi gelandangan, menjadi pemakai narkoba, tawuran.. yang disalahkan orang tua... otak para mereka yg berdasi dimana.. sistem di negara ini sudah bobrok, busuk.. anak" mau pintar saja di persulit.. sekarang kalian bisa bahagia..ingat nanti ketika kalian mati, dan akan di persulit Malaikat Izrail. Nauzubillah Himinzalik 7 turunan akan dipersulit.
Nah, ini juga saya anehnya..anak kami daftarnya (tadinya saya kira paling awal 😅) jam 8 pagi lewatan bbrapa menit,lahhh.... yg sebelum anak saya sudah hamlir 50% yg daftar..!!🤣
PPDB hrs dievalusi.Zonasi tdk ngaruh,skalipun dr score zonanya sama.nilai Rata2 lbh tinggi,tetap saja kalah sm yg umur paling tua.dirubah saja aturan wajib belajar:SD 8th,SMP 5th&SMA 5th.Kasihan yg tekun bljr&umurnya sdh sesuai wajib belajar tp malah tersingkir.
tolong Pak/Bu, di inveatigasi sekolah di Bekasi SMAN 9 BEKASI, SMAN 5 TAMSEL, SMAN 1 SETU, ank saya punya prestasi kejuaraan dan prestasi raport tidak diterima di sekolah tersebut😢
pake nilai rapot semua saja.jangan pake zonasi, prestasi, afirmasi. klo spr ini sengaja anak2 indonesia disuruh tidak melanjutkan sekolah. Ganti saja Nadim Makarim.
Punya KIP,BPNT/PKH,DTKS,KIS APBN ,gak masuk jalur AFIRMASI KETM NON EKSTREM dengan dalil pakai jarak rumah,kalau jalur KETM AFIRMASI pakai jarak digabung saja ke jalur ZONASI,jarak gak usah dibilang banyak yang tidak masuk akal,bobrok sudah dibikin nadim makarim ini
Sekolah negeri subsidi pemerintah harusnya 99% untuk rakyat miskin atau tidak mampu, tapi banyak org2 kaya sekolah di subsidi pemerintah, yg miskin malah sekolah non subsidi lucu kemendikbud
Satu perumahan di tempat saya semuanya ga ad yg masuk smp/smu negeri krn ga ad sekolah negeri yg dekat pdhl jarak antar perumahan ke sekolah jg ga jauh2 amat antara 1,5-2 km dimana keadilan dn pemerataannya?calo merajalela bhkn ad guru yg minta 3-4 juta lwt jalur belakang dg alasan uangnya buat dibagi2 sm pihak sekolah
Percuma teriak²...demo dan segala macam lainnya... Hanya 2 solusinya kalau ngotot mau anak sekolah di negeri..kampus juga bisa sih sebenarnya... 1. Cari akses orang dalam yg bisa loloskan, pejabat struktural sekolah atau tokoh penting di komite sekolah. 2. Sekolah atau kuliah di swasta dulu, maksimal 1 semester, kemudian pindah ke sekolah negeri Kedua cara butuh DUIT GEDE... Kalau kata sy ya sekolah di swasta saja, ada kok yg murah kualitasnya baik...cari² info saja... Sekolah yg bagus kayak gimana ? 1. Akreditasi nya jelas, bukan akal²an...yg akreditasi A tapi minim sarana, jorok, kumuh..ya hindari..itu sekolah abal². 2. Reputasi..tdk ada riwayat pelajar nya tawuran, drugs, geng motor dan sejenisnya..jangan terkecoh..sekolah negeri juga ada yg pelajar nya doyan tawuran, gelut, drugs.. 3. Pengawasan dan pembinaannya bagus, ditandai dengan tidak ada bullying, persekusi, hal² sadis, premanisme pelajar (memalak) 4. PEMBIAYAAN JELAS, TRANSPARAN..tidak ada BIAYA TERSEMBUNYI...biasanya sekolah butut di iklannya tampilkan biaya murah tapi ternyata banyak biaya siluman (tersembunyi)..nah jadi saat mau daftar..tanya .." ini benerannya berapa biaya nya ? " 5. Para guru sudah tersertifikasi 6. Usahakan cari yg sedekat mungkin dengan rumah.
Kok bisa setiap tahun yg daftar zonasi jarak dekat dg sekolah gak pernah habis, kan aneh iku data nya siapa? apa ada makelar KK? coba diperiksa tanggal diterbitkan KK.
Serba salah dlu sistem nem dikatakan belajar bertahun2 cuma dihargai beberapa hari, banyak anak yg stres, waktu msih ada tes mandiri katanya banyak permainan pungli di tes akademi skrg dihilangkan gk ada tes lg, zonasi bgitu jg masih ada celah bisa dilakukan permainan ordal, jdi bingung mana anak saya 3 thn lg mau sma 😢
Nitip saja ke sekolah yg dituju dengan mengirim data calon siswa 2-3 bulan sebelum ada ppdb jangan lupa amplop nya di isi yg tebal pasti diterima ,udah membudaya nitip menitip berkas 😂😂😂
Sistem PPDB harus ditinjau kembali.Masyarakat harus diberi pemahaman yang jelas.Harus ada sanksi tegas bagi orang yang terlibat dalam membuat dokumen palsu termasuk pengedit dokumen.
@@TitiAstuti-xt6vz klo gitu ibuk titi astuti saja dijadikan tim tangkap tangan karena ibuk bersih .ibu mungkin tidak mau tapi ribuan yg lain pada mau .klo semua tidak mau tidak akan terjadi keruwetan ppdb .coba deh di semua sekolahan negeri favorit setiap penerimaan siswa baru yg daftar online langsung dari rumah calon siswa cuma sedikit tapi yg nitip ke sekolahan melebihi calon siswa yg akan di terima dan itu akan menjadi nilai tawar yg sangat mahal untuk orang tua calon siswa klo anaknya mau diterima dengan kompetitor yg nitip melebihi kapasitas yg ajan diterima tentu akan terjadi transaksi jual beli kursi calon siswa dan itu tidak bisa di hindarkan siapa yg berani bayar lebih tentu akan di terima .coba saja sekarang ini di audit siswa yg sudah di terima benarkah titik koordinat rumah siswa itu benar" tepat sesuwai dengan rumah aslinya atau berpindah ke titik koordinat wilayah /desa yg terdekat dengan sekolahan yg dituju .
Bisa ya DiEdit gitu..Aq juga sdh Malas...Mau Daftarkan Anakku Ke SMA Jalur Prestasi Tahap 2 ... Via jalur Zonasi Upload data berkali" diTolak disuruh Perbaiki..Pakai Kk yg lama. .sdh diupload lagi diverifikasi Jarakk hanya 700meter dan Masih 1Kecamatan Status Belum diterima...Cape dech..Mau Tarik Data/Berkas aja..."data dan berkas tersebar..Anak kita blm tentu diterima...lbh baik Cari sekolah Swasta yg murmer aja sementara..yg penting Anak bisa Sekolah...
Tetap semangat bu , hal sama terjadi pada anak saya 4 th yg lalu sekolah jarak hanya 750 m, kalah sama usia yg lebih tua (PPDB DKI) kecewa gak diterima di SMA akhirnya ganti ke.SMK Alhamdulillah diterima jurusan Teknik Listrik sekolah 3 th + 10 bulan (PKL), Alhamdulillah skg diterima di Politeknik.Negeri Jakarta jurusan Teknik Listrik. Semua ada hikmahnya Allah beri yg terbaik🙏🙏
@@indahpurwani9267 Siap Ibu Indah... Selalu Semangat...Tapi diBanten Juga Anak Sy Usia 17 Thn dan Zonasi 700 Meter tidak Diterima...mungkin Quotanya Sudah Habis..Belajar Mengikhlaskan..mungkin Blm Rezeki.. Alhamdulillah Sy sudah Survey Sekolah SMA Swasta ada Juga Yg Lbh muRah..seprti .Diserpong dan disekitar Daerah Provinsi Banten.. Uang Pangkalnya Bisa diCicil 2x Bayar Rp. 2,6 juga dan SPP Hanya Rp.200 Ribu/ Bulan...Pendaftaran Masih diBuka Sampai Tgl 12 July 2024.. anak Sy TDK Mau SMK ibu karena Anak Sy maunya Jusuran IPS dan Ambil Sastra Indonesia..Dia ingin Menjadi Sastrawan... Semangat utk Ibu Indah Juga Yaa...Salam Utk Anak Ibu ☺️ 🙏
@@indahpurwani9267 Insya Allah Tetap Semangat Ibu...Anak Sy Tetap Maunya SMA...Sy Pilih Swasta Yg Murah diArea Banten Ibu Karena dia mau Ambil Jurusan IPS karena Cita"a ingin Menjadi Sastrawan Indonesia.. Mungkin Blm Rezekinya Anak Sy Dapat SMAN walaupun Usia paling Tua yaitu 17 Tahun tetap tidak Diterima Melalui Zonasi dan Jaraknya Hanya 700 Meter dan 1 Kecamatan dg Sekolah... Sy Pilih SMA Swasta diBanten Yg Murah saja Tanpa Ribet...dan Bisa diAngsur 2 X ..Biayanya Hanya 2,6 Jt Uang Pangkalnya dan Iurannya Sppnya Hanya 200Ribu/bulan...
Sistim zonasi.. Sistim online?? Emangnya gedung sekolah sdh merata disetiap daerah.. Dan jaringan internet dpt diakses disetiap daerah???.. Mikiir... Yg bikin aturan sok2an ikut negara maju sistim digital... Pdhl lom siap berdigitalisasi negeri ini... Wkkk... Data nasional aja kemalingan.
Super sangat setuju sekali.. dengan memakai NEM saja. Karena baik jalur Zonasi maupun Prestasi Rapor.. semuanya banyak kecurangan. Untuk yang jalur Prestasi Rapor.. contohnya peng-Katrol an Nilai rata-rata Rapor nya dari semester I - V nya yang dilakukan oleh sekolah-sekolah asal agar nama sekolah nya menjadi pavorit mungkin.. padahal test di lapangan kualitas siswa nya sudah bisa terlihat. Kasihan buat para siswa-siswi yang sebenarnya dia benar-benar siswa Eligible (bahkan di tahun 2023 kemarin ada Juara Umum di salah satu asal sekolah Swasta di kota Bogor) akhirnya GAGAL diterima di pilihan I nya di SMAN 1 kota Bogor, dan akhirnya diterima di pilihan II nya (SMAN 5 kota Bogor). Dan di tahun 2024 ini pun.. kelihatan banget ada seorang siswi asal SMP Swasta di kota Bogor dengan predikat Terbaik III Prestasi Akademik..pas mendaftar di pilihan I nya (SMAN 3 kota Bogor) dan Pilihan II nya ke SMAN 4 kota Bogor. Kelihatan nya siswi ini pun sudah digiring diterima di pilihan II nya. Karena itu..lebih baik untuk PPDB di tahun 2025 nanti.. kembali lagi ke sistem NEM..yg sudah tentu memberikan keadilan khususnya bagi siswa-siswi yang berprestasi akademik nya. Nah PPDB sekarang (2024 ini..Yang Juara III Prestasi Akademik nya saja dari SMP Swasta Pavorit.. utk masuk di SMAN Pavorit di kota Bogor.. Tidak bisa tembus. Mengapa???? Karena kalah dengan para siswa-siswi yg Nilai nya DIKATROL oleh sekolah asal nya. Padahal secara logika.. namanya Juara Umum.. pasti dia mempunyai beberapa sertifikat atau piagam Lomba.., namun tetap saja GAGAL di pilihan I nya. Apakah sudah didesign yah.. alumni dari sekolah Swasta tidak boleh diterima di SMAN Pavorit Pilihan I nya (khususnya di kota Bogor).. walaupun itu mereka Juara III Besar atau Juara Umum di sekolah SMP nya??????😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢
Di seluruh indonesia hal itu terjadi dari dahulu dan kiranya dari mentri kementri itu bukan dijadikan budaya tapi justru diperbaiki dan dihentikan kecurangan dlm pendidikan di indonesia ini. Kapan ada mentri pendidikan yang benar mampu menjamin pendaftaran siswa itu tertata dgn baik. ,bukan mentri budsya masa lalu tapi mentri masa kiti yg tegas beribawa dan beradap .
Kecurangan pemilu sih saya cuma bisa nyengir paling cuma 5 tahun ke depan, tapi kalau kecurangan pendidikan sih kita benar-benar prihatin karena hasilnya bisa dibawa 50 tahun ke depan
Hancurkan sistem ini jangan sampai yg punya jabatan memperjual belikan bangku sekolah
Setiap tahun kecurangan PPDB terus terjadi tetapi pemerintah seolah tutup mata.😢
FAKTA.......
Hampir seluruh Indonesia ada kecurangan PPDB
Hapus zonasi kembalikan ke Danem
Zonasi bikin kacau dari tahun ketahun. membuka ruang untuk oknum melakukan praktek pungli dan jual beli bangku. kembali saja seperti dulu Rayon dan nilai NEM.
Tolong SMP negeri 1 cikarang utara diusut banyak masuk disitu bayar duit 3 jt.yg dekat tidak bisa masuk
Yg salah bukan ortu atw siswanya, tapi yg bikin sistemnya, sudah bagus sistemNEM bertahun2 tak ada kekacauan begini.. kok diterus2 kan udah jelas berdampak negatif.. hallooo bgmn ini pemerintah, Kemendikbud, jgn berteori2 terus.. prakteknya gaduh lo! Banyak masyarakat kecewa !!!
Laporkan polisi pidana pemalsuan dokumen negara
Gak usah ada Menteri pendidikan.
Ada gak ada, sama2 gak penting.
Dinas pendidikan di tiap kota/kabupaten tugasnya ngapain......kenapa tidak ditertibkan masalah kecuranagn PPDB.....
Ini apa tdk ada menterinya...setiap thm trus begini...
Menyedihkan, sampai kapan kita ini mau hidup jujur dan menghargai hak² orang lain sesuai dg seharusnya.
Cuba NKRI bubar...apakah pemerintah jawa sentris sedar diri
Nah,pertanyaan yg PAS dan keren ini 👍👍
Kecurangan tidak hanya di jalur Zonasi saja, di jalur Prestasi Rapor pun ada permainan Curang nya yaitu peng-Katrol an Nilai rata-rata Rapor dari semester I - V oleh sekolah2 asal. Saya ambil contoh yg diterima di posisi Sementara di SMAN 1 kota Bogor.. dengan Skor nilai PPDB 494,.... Nilai nya jika dibagi 5 semester.. kurang lebih 98,.... Secara akal normal..ngak mungkin misal sebanyak 12 mata pelajaran
Ternyata bukan cuma kami yg berfikir hal serupa, tapi sayangnya itu dianggap "LEGAL"
Betul pak seperti itu gak tau lah kasihan yang pinter kalah sama yang berduwit
Mendingan klo lulusan mau masuk SD, SMP, SMA pake nilai Danem aja.. Paling simple persaingannya..
Pj gubernur dan pj disdik jabar kurang peka...Bnyak anak putus sekolah didepok akibat minimnya sma dan smk negeri tidak sebanding dengan lulusan smp dan mts hingga banyak orang berbuat curang mulai cuci rapot, numpang kk orang, pura2 disabilitas agar bisa masuk... Hingga yg murni pasti kalah langkah cepat segera buka jalur optimalisasi agar dapat menampung sebagian lulusan smp dan mts ini mau masuk sekolah bulan test cpns atau tni polri begitu susahnya sekolah di depok
denger ibu ini bicara sangat pintar dan sesuai tema, denger balesan pemerintah telinga saya sakit 🤑
Sistem Nem, banyak yg curang, sistem zonasi, banyak curang juga. Jd seluruh manusianya yg harus belajar jujur
Efek samping zonasi 😅
Efek Positif nya banyak sekolah swasta jadi sekolah favorit 🎉
Kembalikan ke Sistem Dengan Danem seperti dahulu.
Hormat ku pada guru guru se Indonesia... terimakasih guru❤
apalagi guru² yg DONGKRAKK nillai anak yg tidak sepantasnya dia peroleh yaakk 🤣🤣
Itulah INDONESIA,membuat aturanuntuk di langgar para Pejabat nya
Kebijakan ini kurang tepat & harus ditinjau ulang. Kembalikan saja seperti dulu pakai nilai misal NEM. Hidup itu kompetisi, kalau tidak mampu kompetisi ya minggir saja. Sekolah swasta gratiskan SPP utk menampung ortu yg kurang mampu.
Pendidikan kita malah mundur gini😢
Setuju
Pengawasan untuk pendidikan masih sangat kurang pabila ada yg melakukan jual beli bangku harusnya di tindak tegas baik sekolah atau yg beli bangku biar ada epek jera SE tidak"nya kurangan dan pemecatan permainan buat oknum guru dan kepala sekolah masyarkat juga jangan takut apa bila ada hal seperti ini mesti di publikasikan ke media biar pendidikan di negri kita transparan kalian ke pala skolah dan guru kalian Sdh di gajih sama negara harusnya kalian mengabdi untuk negri ini saya rindu dengan guru sosok seperti Umar Bakri pahlawan tanfa jasa
Udah biasa bos titipan, ada uang ada kursi. Hilangkan saja sistem ZONA.
Harusnya sistem PPDB online bisa membaca KTP & KK Palsu milik ortu siswa, karena sudah ada dalam data Dukcapil.
Bagus sekolah negri di tutup gurunya d buang aja semua
Terlepas dari segala kecurangan dalam PPDB, sistemnya sendiri menurut pendapat saya perlu dievaluasi dan diperbaiki. Tujuannya sudah benar, pemerataan kulitas sekolah dengan mendorong calon murid untuk bersekolah di sekolah yang terdekat dengan domisili, jadi ke depannya tidak akan ada lagi yg namanya sekolah paforit/unggulan. Tapi pelaksanaan di lapangan malah menibulkan kompetisi yang tidak sehat bagi calon murid (generasi muda kita). Kita sudah memperkenalkan sebuah kompetisi ke generasi muda di mana terdapat "Hak Istimewa". Hak istimewa ini diberikan kepada calon murid dengan domisili terdekat dengan sekolah. Karena kan pada prakteknya "reward" diberikan kepada calon murid yg lokasi rumahnya terdekat dengan sekolah. Jadi bagi calon murid yg lokasinya dekat dengan sekolah, tdk perlu berprestasi, yg penting lulus, krn sdh memiliki hak istimewa, jaminan bisa melanjutkan sekolah. Dan saya yakin dengan kompetisi yg tidak fair tersebut akan mendorong kecurangan yang sangat masive (sekolah asal/ rt,rw, kelurahan/ dukcapil, maraknya lomba bodong dsb). Krn kita semua tahu, bahwa daya tampung sekolah negri masih kurang dibandingkan dengan jumlah calon siswa.
Jadi sebetulnya tidak perlu PPDB itu bergelombang-gelombang tapi tidak jelas dan tidak tepat sasaran. Hilangkan jalur prestasi rapor dan kejuaraan. Krn ini bertentangan dengan tujuan utamanya. Masukan prestasi rapor dan kejuaraan tsb dalam kriteria penilaian penerimaan. Jadi cukup PPDB satu gelombang saja dengan kriteria penilaian : (1) Murid harus mendaftar di lokasi sekolah yg terdekat dengan rumah tinggal - terdekat 1, terdekat 2 dst. (2) Mengutamakan keluarga tidak mampu (3) Prestasi rapor dan kejuaraan sebagai point nilai untuk berkompetisi jika jumlah pendaftar lebih banyak dari daya tampung sekolah.
Di PPDB 2024 ini anak saya ikut untuk masuk ke SMA. Tapi untuk masuk ke SMA yg lokasinya terdekat dengan rumah tinggal (2,2 Km), anak saya dan beberapa temannya di lingkungan kami harus melalui jalur prestasi rapor krn yg diterima lewat jalur zonasi jarak terjauh sekitar 1,8 Km. Dan di jalur prestasi rapor, mereka harus bekompetisi dengan calon murid, yg kalau saya lihat dari sekolah asal dipastikan rumah tinggalnya lebih jauh lokasinya dari rumah tinggal kami. Di sini saya mulai meras lucu.
Setelah pengumuman PPDB tahap 2, Di pilihan pertama ditolak (jarak 2,2 km) dan diterima di pilihan kedua (jarak 4 km). Dan ironinya dipilihan pertama anak saya tersingkir oleh calon murid dengan jarak rumah ke sekolah lebih jauh dari lokasi rumah kami. Dan di pilihan kedua anak saya menyingkirkan calon murid yang jarak rumahnya lebih dekat dari lokasi rumah kami. Fixed di sini saya merasa PPDB "Dagelan". Sebuah program yang jauh panggang dari api.
Sriyani. Hapuskan PPDB , dengan pelaksanaan PPDB sekarang siawa miskin tersingkir. Siswa ortu kaya mpunyai kesempatan yang luas untuk melakukan kecurangan dengan cara yang tak terpuji.
Fenomena baru :
1. Banyak warga pindah / numpang kk ke tempat yang dekat dengan sekolah favorit untuk daftar lewat jalur zonasi
2. Warga mampu banyak yang cari SKTM untuk daftar sekolah lewat jalur affirmasi
3. Siswa lulusan sekarang sangat " pintar", terbukti rata2 nilai ujian tiap siswa sekarang tinggi2, karena tidak ada lagi UN, dan nilai kelulusan ditentukan sekolah masing2, sehingga tiap2 sekolah memberi nilai tinggi agar siswanya dapat masuk ke sekolah favorit dengan jalur prestasi.
Betul kebanyakan yg tidak mampu cuman dapat manfaatnya kartunya tidak dapat jadi mau daftar jalur afirmasi tidak bisa, kadang guru cuman diam aja
@@murdahomicidebetul
Nah, tidak sedikit komentar bernada serupa
Ini bener cek sekolah sma negeri di depok banyak kecurangan sekolah sma smk sedikit banyak anak pustus sekolah
Halah masalah lama tapi gak ada tindakan apa2 kok pemerintah diem aja
Mendingan dihilangkan sekolah favorit, ganti jadi sekola di peruntukan untuk yang kurang mampu saja, yang bener bener anak mesti sekolah namun terkendala biaya
di bandar lampung juga sama...ppdb zonasi berubah menjadi zzona sekitar sekolah karna yg di terima hanya skitaran skola karna jarak paling jauh tidak sampai 1km...kasian bagi calon siswa yg berjarak 1.5km - 2km...padahal zona rumah nya masuk dalam zonasi skolah tsb ....alhasil tidak ke terima di ke 2 skolah pilihan
Saingan lewat nilai dong kak. Jalur masih banyak kok.
Sdh rahasia umum , 1 tahun seb. Tamat SMP ortu numpang alamat dekat sekolah SMU yang di tuju untuk di daftar
Jalur tengahnya setiap kelurahan wajib punya
4 sd negeri
4 smp.negeri
4 smk negeri
Agar tdk ada itu ketimpangan zonasi lah jalur apalah adil semua kebagian siswa nya gk usah takut2 atau ribet2 ayo dinas pendidikan pusat bangun sekolahan tiap kelurahan perbanyak agR tdk trjadi hal ini
Ada calo memasuki sekolah lewat kepsek masing-masing, mengatur segalanya.
Wakil dan panitia PPDB juga ikut
bukti pendidikan tidak merata mutu, kualitas dan kuantitasnya.
MUTU GURU JUGA TIDAK MERATA MESKIPUN SUDAH DISERTIFIKASI....SERTIFIKASI TIDAK DISERTAI DG PENINGKATAN KUALITAS GURU........
Kenapa ga diharuskan bawa KK yg asli
Zonasi mendiskriminasi siswa yg jauh, jelas ini tidak adil krn mengistimewakan yg dekat. Bgmn dengan siswa di desa tak akan bisa sekolah.
Nilai nem guru gak bisa nyulap nilai murid, anak berprestasi bisa masuk negeri, gak ada pungli
Yang CURANG dielus² aja pala nya.. disajen bermacam buah²an, ditawarin sekolah pilihan yg TOP, biarrr MUANTAPPP 😁😁👍👍
Hanya orang tua yg BOBROK AHLAK yang MELAKUKAN KECURANGAN2 DEMI ANAK2NYA yang akan menjadi GENERASI PENERUS yang BOBROK juga. Buah taka akan jauh jatuhnya dari pohon.
Pemerintah tidak tegas dan ini selalu terjadi setiap tahun. Kenapa IKN dan kereta super cepat bisa didanai tetapi pendidikan sulit untuk membangun gedung sekolah
Tdk menutup kemungkinan didaerah lain jg gtu.. Curang titipan dan suap menyuap..
Sistim zonasi preeet.. Permendikbud mempersulit anak2 didik tunas bangsa utk bersekolah... Pecaaat ato mundur tuh menteri pendidikan nya
Dari jaman batu juga udah diprotes..lahhh. !! Zonasi malah makin digemukkan taon ini 😂😂
Dimana nih naddimmm....jgn ngojek ajah ...tiap tahun gini terus kejadiannya...😮
udh ga aneh😂😂 coba d periksa sekolah sekolah unggulan..pasti byk temuan😅😅😅 duit duit duit semua beres
Carut marut yang terjadi diakibatkan oleh guru²mata duit dan orang tua murid yang culas.
Kalau mau jujur tiap sekolah pasti ada.....anak saya kalah dg siswa yg masuk jalur siluman....padahal rumah kami berdekatan.....anak saya tidak lolos jalur zonasi...namun tetangga saya yang lolos.......
Ini peristiwa didaerah non Jakarta ya ? Krn ppdb Jkt 2024 nik cpdb dengan no kk melekat erat. Sudah tidak bisa cpdb yg tidak memiliki hubungan keluarga dititipkan ke kk yg bukan keluarganya ( bukan paman/bibi, kakek/nenek, kakak ). Pengecekannya pun detil di posko lokal seperti apa hubungan keluarganya bila ada yg terlihat janggal. No kk & nik cpdb sulit dipalsukan karena link dengan sistem "sidanira". Data yg benar akan muncul saat dimasukan nik cpdb atau no kk. Semua terlacak di sistem ppdb Jkt. Tidak bisa alamat kk diedit2 diganti2 krn no kk link dengan data2 yg benar di dinas.
Udah gak aneh dr dulu dan terus di ulang setiap ada ppdb
PEMERINTAH sekarang kebanyakan makan micin, jadi HALU 7 turunan.. menurunkan kebijakan PPDB bukan nya lbih baik, malah semakin kelihatan busuk nyamemberlakukan berbagai sistem :
1. memberlakukan sistem Prestasi, Afirmasi ..( masih wajar ).
2. ini dia sistem Zonasi / sistem Siluman ( pembukaan pendaftaran pukul 8.. tetapi sebelum pukul 8 sudah Ratusan yang terdaftar ),
- anak saya masih dalam zonasi tetapi tidak di terima ., alasan karena umur... tetapi ketika saya melihat hasil pada SMP yg saya tuju, kenapa yang masih umur 11 tahun bisa diterima, dengan alasan Zonasi... Adil kah Pemerintah di negara ini...???
mereka gembar gembor cari muka anak bangsa harus sekolah agar pintar...tetapi semua berbanding terbalikkenyataan dan waktu sudah menjawab betapa busuk nya sistem seperti ini....
nanti kalau anak" tidak sekolah, menjadi gelandangan, menjadi pemakai narkoba, tawuran.. yang disalahkan orang tua...
otak para mereka yg berdasi dimana..
sistem di negara ini sudah bobrok, busuk..
anak" mau pintar saja di persulit..
sekarang kalian bisa bahagia..ingat nanti ketika kalian mati, dan akan di persulit Malaikat Izrail.
Nauzubillah Himinzalik 7 turunan akan dipersulit.
Nah, ini juga saya anehnya..anak kami daftarnya (tadinya saya kira paling awal 😅) jam 8 pagi lewatan bbrapa menit,lahhh.... yg sebelum anak saya sudah hamlir 50% yg daftar..!!🤣
Jabar kok bermasalah banget PPDBnya...
Propinsi lain adem ayem loh
PPDB hrs dievalusi.Zonasi tdk ngaruh,skalipun dr score zonanya sama.nilai Rata2 lbh tinggi,tetap saja kalah sm yg umur paling tua.dirubah saja aturan wajib belajar:SD 8th,SMP 5th&SMA 5th.Kasihan yg tekun bljr&umurnya sdh sesuai wajib belajar tp malah tersingkir.
PPDB terburuk sepanjang sejarah peradaban manusia...😢😢😢😢😢
Sejak di terapkan zonasi bikin kita orang tua dan calon siswa setress pak.. tolong cari solusi yg betul2 memudahkan pak.
tolong Pak/Bu, di inveatigasi sekolah di Bekasi SMAN 9 BEKASI, SMAN 5 TAMSEL, SMAN 1 SETU, ank saya punya prestasi kejuaraan dan prestasi raport tidak diterima di sekolah tersebut😢
JANGAN KAGET !!!
JANGAN HERAN !!!
"JALUR"...SILUMAN !!!
ANAK... "TITIPAN" !!!
"BELI"... KURSI !!!
SUDAH JADI "BUDAYAAA"...&
"AGENDAAA" TAHUNAN😁😁😁
PINTER-PINTERNYA
MANFAATIN
"MOMENT" TAHUN AJARAN BARUUU... (ALPHARD BARUUU)
PANEN BOSSQUUUHH 😂😂😂😂😂😂😂😂
Quota resmi mungkin 50%, 50% jalur donasi
Hapus jalur zonasi..........pakai nem saja lebih berkualitas.
Tambah sekolah negeri tiap kecamatan dong
pake nilai rapot semua saja.jangan pake zonasi, prestasi, afirmasi. klo spr ini sengaja anak2 indonesia disuruh tidak melanjutkan sekolah. Ganti saja Nadim Makarim.
Ah sama aja ada satgas, tinggal di sogok di rumah selesai, gak ada arti ada satgas juga , itu sdh jd karakter
Harusnya dokumen aslinya minta ditunjukan
Nah itu
Benar
Dısinyalir banyak certificate2 / piagam palsu yg di buat sebagai document penunjang PPDB
Punya KIP,BPNT/PKH,DTKS,KIS APBN ,gak masuk jalur AFIRMASI KETM NON EKSTREM dengan dalil pakai jarak rumah,kalau jalur KETM AFIRMASI pakai jarak digabung saja ke jalur ZONASI,jarak gak usah dibilang banyak yang tidak masuk akal,bobrok sudah dibikin nadim makarim ini
si Bozz yg bikin aturan, yg dibawah² nya ini yg bermain
Negara ini tidak akan maju kalau cara2 penipuan sdh dimulai dari pendidikan ,
nAH.....BARU SEKOLAH SAJA SUDAH DIAJARI MENIPU....BAGAIMANA JIKA NANTI JDI PEJABAT....????
Mau Sampai kapan kasus Seperti ini kembali terjadi ?Pemerintah Harus mengatasi permasalahan ini karena ini mempertaruhkan masa depan generasi bangsa
Masalah seperti ini kok selalu berulang mentri pendidikan harus bertindak tegas
ENAK PESANTREN DATENG DAFTAR SELESAI GA ADA JALUR ZONASI
bowo samsul juga menang lewat sistem yg servernya punya orang china....mencurangi sistem adalah budaya para pegawai negri
Sangat mirisss selalu ada oknum.. gimana SDM mau cerdass
ANAK SAYA NYARIS PUTUS ASA....TIDAK MAU SEKOLAH.......GARA2 PPDB......
Dimana pun tetap ada oknum mafia
Sekolah negeri subsidi pemerintah harusnya 99% untuk rakyat miskin atau tidak mampu, tapi banyak org2 kaya sekolah di subsidi pemerintah, yg miskin malah sekolah non subsidi lucu kemendikbud
Satu perumahan di tempat saya semuanya ga ad yg masuk smp/smu negeri krn ga ad sekolah negeri yg dekat pdhl jarak antar perumahan ke sekolah jg ga jauh2 amat antara 1,5-2 km dimana keadilan dn pemerataannya?calo merajalela bhkn ad guru yg minta 3-4 juta lwt jalur belakang dg alasan uangnya buat dibagi2 sm pihak sekolah
Percuma teriak²...demo dan segala macam lainnya...
Hanya 2 solusinya kalau ngotot mau anak sekolah di negeri..kampus juga bisa sih sebenarnya...
1. Cari akses orang dalam yg bisa loloskan, pejabat struktural sekolah atau tokoh penting di komite sekolah.
2. Sekolah atau kuliah di swasta dulu, maksimal 1 semester, kemudian pindah ke sekolah negeri
Kedua cara butuh DUIT GEDE...
Kalau kata sy ya sekolah di swasta saja, ada kok yg murah kualitasnya baik...cari² info saja...
Sekolah yg bagus kayak gimana ?
1. Akreditasi nya jelas, bukan akal²an...yg akreditasi A tapi minim sarana, jorok, kumuh..ya hindari..itu sekolah abal².
2. Reputasi..tdk ada riwayat pelajar nya tawuran, drugs, geng motor dan sejenisnya..jangan terkecoh..sekolah negeri juga ada yg pelajar nya doyan tawuran, gelut, drugs..
3. Pengawasan dan pembinaannya bagus, ditandai dengan tidak ada bullying, persekusi, hal² sadis, premanisme pelajar (memalak)
4. PEMBIAYAAN JELAS, TRANSPARAN..tidak ada BIAYA TERSEMBUNYI...biasanya sekolah butut di iklannya tampilkan biaya murah tapi ternyata banyak biaya siluman (tersembunyi)..nah jadi saat mau daftar..tanya .." ini benerannya berapa biaya nya ? "
5. Para guru sudah tersertifikasi
6. Usahakan cari yg sedekat mungkin dengan rumah.
Kok bisa setiap tahun yg daftar zonasi jarak dekat dg sekolah gak pernah habis, kan aneh iku data nya siapa?
apa ada makelar KK? coba diperiksa tanggal diterbitkan KK.
DI disduk capil banyak tapi pemerintah diam aja 😂
menteinya diem2 aja,,merasa programnya sudah sukses,,
Serba salah dlu sistem nem dikatakan belajar bertahun2 cuma dihargai beberapa hari, banyak anak yg stres, waktu msih ada tes mandiri katanya banyak permainan pungli di tes akademi skrg dihilangkan gk ada tes lg, zonasi bgitu jg masih ada celah bisa dilakukan permainan ordal, jdi bingung mana anak saya 3 thn lg mau sma 😢
Nitip saja ke sekolah yg dituju dengan mengirim data calon siswa 2-3 bulan sebelum ada ppdb jangan lupa amplop nya di isi yg tebal pasti diterima ,udah membudaya nitip menitip berkas 😂😂😂
@@budiyono2776 maaf ya pak kami anti sogok menyogok karena tidak berkah...🙏🏻
Sistem PPDB harus ditinjau kembali.Masyarakat harus diberi pemahaman yang jelas.Harus ada sanksi tegas bagi orang yang terlibat dalam membuat dokumen palsu termasuk pengedit dokumen.
@@TitiAstuti-xt6vz klo gitu ibuk titi astuti saja dijadikan tim tangkap tangan karena ibuk bersih .ibu mungkin tidak mau tapi ribuan yg lain pada mau .klo semua tidak mau tidak akan terjadi keruwetan ppdb .coba deh di semua sekolahan negeri favorit setiap penerimaan siswa baru yg daftar online langsung dari rumah calon siswa cuma sedikit tapi yg nitip ke sekolahan melebihi calon siswa yg akan di terima dan itu akan menjadi nilai tawar yg sangat mahal untuk orang tua calon siswa klo anaknya mau diterima dengan kompetitor yg nitip melebihi kapasitas yg ajan diterima tentu akan terjadi transaksi jual beli kursi calon siswa dan itu tidak bisa di hindarkan siapa yg berani bayar lebih tentu akan di terima .coba saja sekarang ini di audit siswa yg sudah di terima benarkah titik koordinat rumah siswa itu benar" tepat sesuwai dengan rumah aslinya atau berpindah ke titik koordinat wilayah /desa yg terdekat dengan sekolahan yg dituju .
@TitiAstuti-xt6vz ..dia SARKASME, mbak
kan milih 02 oke gas"dong,di kasih pndidikan grts ga mau,kerasa yaa Ahir yaaa
JANGAN HERAAAANNNN....SEMUA PPDB SEPERTI ITUUUUUU.....SUDAH BUDAYAAAAAAAA
Bisa ya DiEdit gitu..Aq juga sdh Malas...Mau Daftarkan Anakku Ke SMA Jalur Prestasi Tahap 2 ... Via jalur Zonasi Upload data berkali" diTolak disuruh Perbaiki..Pakai Kk yg lama. .sdh diupload lagi diverifikasi Jarakk hanya 700meter dan Masih 1Kecamatan Status Belum diterima...Cape dech..Mau Tarik Data/Berkas aja..."data dan berkas tersebar..Anak kita blm tentu diterima...lbh baik Cari sekolah Swasta yg murmer aja sementara..yg penting Anak bisa Sekolah...
Tetap semangat bu , hal sama terjadi pada anak saya 4 th yg lalu sekolah jarak hanya 750 m, kalah sama usia yg lebih tua (PPDB DKI) kecewa gak diterima di SMA akhirnya ganti ke.SMK Alhamdulillah diterima jurusan Teknik Listrik sekolah 3 th + 10 bulan (PKL), Alhamdulillah skg diterima di Politeknik.Negeri Jakarta jurusan Teknik Listrik. Semua ada hikmahnya Allah beri yg terbaik🙏🙏
@@indahpurwani9267
Siap Ibu Indah... Selalu Semangat...Tapi diBanten Juga Anak Sy Usia 17 Thn dan Zonasi 700 Meter tidak Diterima...mungkin Quotanya Sudah Habis..Belajar Mengikhlaskan..mungkin Blm Rezeki.. Alhamdulillah Sy sudah Survey Sekolah SMA Swasta ada Juga Yg Lbh muRah..seprti .Diserpong dan disekitar Daerah Provinsi Banten.. Uang Pangkalnya Bisa diCicil 2x Bayar Rp. 2,6 juga dan SPP Hanya Rp.200 Ribu/ Bulan...Pendaftaran Masih diBuka Sampai Tgl 12 July 2024..
anak Sy TDK Mau SMK ibu karena Anak Sy maunya Jusuran IPS dan Ambil Sastra Indonesia..Dia ingin Menjadi Sastrawan...
Semangat utk Ibu Indah Juga Yaa...Salam Utk Anak Ibu ☺️ 🙏
@@indahpurwani9267
Insya Allah Tetap Semangat Ibu...Anak Sy Tetap Maunya SMA...Sy Pilih Swasta Yg Murah diArea Banten Ibu Karena dia mau Ambil Jurusan IPS karena Cita"a ingin Menjadi Sastrawan Indonesia..
Mungkin Blm Rezekinya Anak Sy Dapat SMAN walaupun Usia paling Tua yaitu 17 Tahun tetap tidak Diterima Melalui Zonasi dan Jaraknya Hanya 700 Meter dan 1 Kecamatan dg Sekolah...
Sy Pilih SMA Swasta diBanten Yg Murah saja Tanpa Ribet...dan Bisa diAngsur 2 X ..Biayanya Hanya 2,6 Jt Uang Pangkalnya dan Iurannya Sppnya Hanya 200Ribu/bulan...
@@indahpurwani9267❤rencana ymk
Alhamdulilah@@indahpurwani9267
Oknom panitia PPDB juga terlibat utk itu
Ini brengseknya pengelolaan seolah,
Masa anak didik dipilih2 bebaskan saja
Terlalu banyak orang pintar tambah ruwet
Kok tiap tahun pasti ada kejadian ginian...😢
Mau lolos siapin mahar pasti gurunya welcome
Dikampung saya,di cianjur bisa diedit akte lahir KK,ijazah dll dan di kampung bapa ku juga di Cirebon bisa diedit semua.trim s.
Naaah.... Zonasi Rmh gw jarak 500m satu.keluragan sama sekolah kalah sama yg jarak 3 km
Ayo berantas mafia seperti ini ..ini sdh biasa terjadi. .biar tdk dilakukan pembiaran mafia2 seperti ini
Sulit d berantas..
Karna para pemimpin bangsa ini jg lahir dr kecurangan..😟
Sistim zonasi.. Sistim online??
Emangnya gedung sekolah sdh merata disetiap daerah.. Dan jaringan internet dpt diakses disetiap daerah???.. Mikiir... Yg bikin aturan sok2an ikut negara maju sistim digital... Pdhl lom siap berdigitalisasi negeri ini... Wkkk...
Data nasional aja kemalingan.
Kecurangan itu dah d contohin sm yg d atas
Negara wajib menerima siswa yg mendaftar ke sekolah negeri
Sekolah negri ga pernah bertambah beda dg sekolah swasta sll tambah
Baru tau ya ???
Lebih fair & simple pake sistem NEM
Super sangat setuju sekali.. dengan memakai NEM saja. Karena baik jalur Zonasi maupun Prestasi Rapor.. semuanya banyak kecurangan. Untuk yang jalur Prestasi Rapor.. contohnya peng-Katrol an Nilai rata-rata Rapor nya dari semester I - V nya yang dilakukan oleh sekolah-sekolah asal agar nama sekolah nya menjadi pavorit mungkin.. padahal test di lapangan kualitas siswa nya sudah bisa terlihat. Kasihan buat para siswa-siswi yang sebenarnya dia benar-benar siswa Eligible (bahkan di tahun 2023 kemarin ada Juara Umum di salah satu asal sekolah Swasta di kota Bogor) akhirnya GAGAL diterima di pilihan I nya di SMAN 1 kota Bogor, dan akhirnya diterima di pilihan II nya (SMAN 5 kota Bogor). Dan di tahun 2024 ini pun.. kelihatan banget ada seorang siswi asal SMP Swasta di kota Bogor dengan predikat Terbaik III Prestasi Akademik..pas mendaftar di pilihan I nya (SMAN 3 kota Bogor) dan Pilihan II nya ke SMAN 4 kota Bogor. Kelihatan nya siswi ini pun sudah digiring diterima di pilihan II nya. Karena itu..lebih baik untuk PPDB di tahun 2025 nanti.. kembali lagi ke sistem NEM..yg sudah tentu memberikan keadilan khususnya bagi siswa-siswi yang berprestasi akademik nya. Nah PPDB sekarang (2024 ini..Yang Juara III Prestasi Akademik nya saja dari SMP Swasta Pavorit.. utk masuk di SMAN Pavorit di kota Bogor.. Tidak bisa tembus. Mengapa???? Karena kalah dengan para siswa-siswi yg Nilai nya DIKATROL oleh sekolah asal nya. Padahal secara logika.. namanya Juara Umum.. pasti dia mempunyai beberapa sertifikat atau piagam Lomba.., namun tetap saja GAGAL di pilihan I nya. Apakah sudah didesign yah.. alumni dari sekolah Swasta tidak boleh diterima di SMAN Pavorit Pilihan I nya (khususnya di kota Bogor).. walaupun itu mereka Juara III Besar atau Juara Umum di sekolah SMP nya??????😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢
Basi...zonasi udah dari jaman anis masih jadi menteri baru ribut sekarang
Zaman dulu sekolah ngak ribet kayak sekarang
Iya soalnya orangnya dikit dan belum banyak yang bercocok tanam seperti sekarang satt
Tambah SMA/SMK negeri di kota depok ...darurat !!!
Cek SMAN 7 cirebon 100 persen bawaan guru
Anak saya lamar sma dua , Lulus ke sma satu , ( bagai mana ),
Di seluruh indonesia hal itu terjadi dari dahulu dan kiranya dari mentri kementri itu bukan dijadikan budaya tapi justru diperbaiki dan dihentikan kecurangan dlm pendidikan di indonesia ini. Kapan ada mentri pendidikan yang benar mampu menjamin pendaftaran siswa itu tertata dgn baik. ,bukan mentri budsya masa lalu tapi mentri masa kiti yg tegas beribawa dan beradap .
Tambah sekolah negri doooonggg...kalian hitung aja brp lulusan SD , brp daya tampung sekolah SMP negri.
Mbok mikirrrrr....
Apa nggal ada yg gugat ke MK
Uang... Uang.. Uang..