Kalau memang ini Propaganda Pemerintah China sana....Hebat banget sih, Mereka mampu membuat Sistem sedemikian rupa untuk membuat rakyat dan negaranya berkembang hebat, dan Membuat "bodoh" Orang luar, Gak kaya Pemerintah di Negara Tuvalu yang penuh dengan Drama antar sesama dan Lebih mementingkan Kualitas untuk orang luar, Semoga Negara Kita tidak seperti negara Tuvalu
Bang bahas mechat dong kenapa isinya orang open bo semua dan yg lebih gila pas saya coba" pake banyak LGBT yang open juga dan sudah sampai tingkat daerah, ini tuh menghawatirkan gak sih bang?
Di mata saya Tiktok bukan propaganda. Ini cuma masalah Business to Business. Douyin melakukan filter konten terhadap masyarakatnya juga bukan ide developer, melainkan karena pemerintah disanalah yang meminta Douyin untuk 'tunduk' terhadap kebijakan. Sebagai gantinya Bytedance dapat akses tertentu untuk meningkatkan kualitas AI melalui big data yang pemerintah china miliki. Alhasil, teknologi juga berkembang disana. Sedangkan Tiktok, data mereka terbatas, dia harus menyelam sendiri untuk mendapatkan berbagai informasi diluar sana. Dia sadar yang mendukung sedikit, tidak mudah mendapat pengguna besar diantara pengguna IG, twitter dan youtube yang amat masif. Sudah hal yang biasa jika beberapa Raksasa Teknologi merasa 'terinjak bahunya'. Padahal mereka juga dulunya menyingkirkan banyak sekali Start Up.🙃[dari mantan pengguna BBM & Yahoo Messenger]
Yap sebenernya emang masalah bisnis aja Nga semua harus dilimpahkan ke cina sih apalagi untuk urusan tiktok ini soalnya selain developer nya ads juga penguna yang ikut andil entah mengisi konten ataupun nonton konten nya
Itu artinya China sangat benar² peduli memandang penting kemajuan generasi penerus bangsa nya, mereka memisahkan Douyin dan Tiktok agar masyarakat dan generasi bangsa China tidak banyak termakan propaganda media luar China serta tidak terpengaruh oleh hiburan dan budaya asing manapun, yang mana kita tau negeri barat selalu membuat berita tuduhan negatif yang tidak² kepada setiap negara khususnya negeri di wilayah timur yang mana di zaman sekarang media adalah senjata nomor 1 yang paling ampuh untuk menghancurkan ideologi suatu bangsa
Sederhananya gini, Douyin bisa bebas fokus ke konten edukasi. Walau pun gak laku, mereka bakalan dapat bantuan dari pemerintah. Banyak dev China yang dapat bantuan dari pemerintah dan berhasil jadi gede. Kayak Mihoyo dan karya2nya macam Genshin. . Kalau mau fokus gitu di luar gimana, nanti kontennya gak laku dan pada pindah ke kompetitor. Jadi Tiktok pun perlu "menyesuaikan diri" dan mengikuti selera pengguna aja biar bisa bertahan. Suuzon dikit bolehlah, tapi pikirkan juga kalau Tiktok push konten kurang populer, mereka mau mendanai platform mereka dari apaan. Douyin dibantu pemerintah sendiri wajar, karna akhirnya untungnya ke negara juga kalau warga lebih berkualitas.
Yoi bro gw suka tiktok karena konten² edukasinya, walau kadang fyp gw masih sering nyelip video orang joget² pamer belahan, pamer aib atau pamer ketololan biasanya gw skip yg kek gituan
Dulu gw terpaksa download karena kebangsatan ospek kampus. Suruh download dan follow akun kampus masih gw ikutin dengan rela. Tapi akhirnya saat perintah disuruh buat video joged sambil tag akun univ, kesabaran gw habis terus gw langsung hapus akun dan uninstall. Akhirnya di pengumpulan foto bukti mengerjakan tugas, gw kasih foto jpg edit bertuliskan "MAAF, SAYA TIDAK PERNAH MEMILIKI NIATAN MENGINSTAL DAN MENGGUNAKAN APLIKASI TIKTOK"
saran gw mah coba jenis videonya jangan joged2.. tapi video kreatif kek tutorial, praktek gambar, tips&trik.. biar lebih bervariasi & nambah wawasan ketimbang goyang panggul gitu kek ga punya malu
saran gw mah coba jenis videonya jangan joged2.. tapi video kreatif kek tutorial, praktek gambar, tips&trik.. biar lebih bervariasi & nambah wawasan ketimbang goyang panggul gitu kek ga punya malu
Gw kebetulan pengguna douyin Ini pendapat gw pribadi yg udah nyoba 2 aplikasi tiktok ama douyin ya, gw pertama kali buka douyin jujur kaget sih. Kontennya nyampur2 tapi kaya kebanyakan high quality video yang walaupun durasinya sedikit keliatan banget bikinnya pake effort, yg modelan li ziqi di douyin juga banyak, mukbang2 sama unboxing video aja pada enak diliat dan aesthetic parah makanya kesannya douyin itu kaya lebih edukatif. Beda ama tiktok soalnya di tiktok itu beneran nyampur kan segala video ada mulai dari yang aneh ampe yang bagus walupun terkenalnya yg konten aneh2 🙃 Terus juga peraturan di china ketat banget, bocil2 di china kan punya batasan main sosmed, jadi gk sebebas diluar china yg siapa aja bisa akses kapan aja dimana aja, asal punya hp bisa pake tiktok ya bisa upload apa aja tanpa effort gede dan tanpa peraturan pemerintah, sedangkan di china pemerintah itu andil gede mantau sosmed rakyatnya, artis sono aja kalau ngelanggar sesuatu sosmednya juga ikut dihapus pemerintah 🤣
Pembedaan konten Douyin di China (edukasi, pengbangan skill, seni dan hiburan) brdasarkan wilayah bukan hanya karna KASTA. Karena kebergaman kebutuhan dan juga interest perdaerah makanya dibedakan. Misalnya Org yg tinggal di daerah pelosok dikasi konten ekonomi dan bisnis, ya pasti kurang sesuai sama kehidupannya, lebih cocok untuk daerah pusat bisnis dan ekonomi.
Kalo udah algoritma mah, mau Tiktok, IG Reels, UA-cam Shorts semua tergantung usernya. Dan konten kreatornya jg sih. Gw di UA-cam kebnyakan nonton dokumenter, sejarah, edukasi dll, tp bgitu buka Shorts dapet kontennya kaya Tiktok semua. Bgitu pun di IG. Tp intinya sih bener kata pakar, kalo model short video kek gini emg diciptain biar org terusan2 ngeliatin HP krn emg adiktif dan susah berhenti.
Keren Cerdas banget China, orang pedalaman akan di paksa belajar makin pintar agar tidak ketinggalan, orang perkotaan di paksa agar semakin giat bekerja untuk perkembangan Ekonomi China, keren sih.
Sewaktu gw di kls B. Jepang di Chiba, sekelas ama anak-anak China dan mau tukeran tiktok, yg gw gk ketemu d dia dan yg dia juga sama gk ada, gw bilang "aplikasi kita berbeda kayaknya" dan sekarang makin ngeuh, thanks bang. Tapi akhirnya gw bisa punya apk WeChat, agak ribet juga ternyata bikinnya, soalnya harus dibantu sama orang China asli terkait konfirmasi² via barcode, cmiiw
Pemerintah dan rakyat China lebih mengutamakan edukasi. Apabila dilihat dari sejarahnya, China adalah bangsa pertama yang memperkenalkan sistem sekolah, IPTEK, dan kebudayaan, bahkan ujian CPNS di Asia sejak ribuan tahun silam. Ditambah lagi, mereka punya sejarah pahit bahwa selama abad ke-18 hingga abad ke-20, sebagian wilayah dan rakyatnya dijajah oleh bangsa-bangsa Eropa dan Jepang. Mereka pun belajar bahwa penjajahan itu terjadi karena ketidakpedulian pemerintah dan kebodohan rakyat. Maka itulah, pemerintah dan rakyat China tidak mau dijajah lagi, alias tidak mau menjadi bangsa yang bodoh. Saya juga penikmat Douyin, dan jujur, saya lebih merasa bermanfaat menikmati Douyin daripada TikTok. Banyak ilmu pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang di-share di Douyin, daripada di TikTok. Bukan maksud menjelekkan bangsa sendiri, namun begitu banyaknya konten edukasi di Douyin dan banyaknya konten ngaco di TikTok sempat membuat saya berpikir bahwa inilah perbedaan antara IQ 104 dan IQ 87. Bagaimana dengan bangsa kita? Selama kita masih senang dengan hal-hal yang konyol, maka TikTok akan tetap menampilkan hal-hal yang konyol.
Dikita itu ketika internet beserta media sosial baru muncul pemerintah kurang memberikan edukasi bagaimana cara berinternet secara aman, bagaimana cara bermedia sosial secara aman dan bijak, bagaimana cara mengamankan data pribadi, dll dll harusnya di tv tv itu rutin edukasi ber internet secara aman, jgn dibiarkan rakyat awam tersesat dihutan belantara internet ini, kasian yg awam ga mengerti cara bermedia sosial yg bijak mereka cuma pake aja yg penting status/fto/video/ mereka ada yg liat, ada yg like, ada yg nonton..
Pelajaran yang dapat diambil adalah apapun media sosialnya mau Tik Tok ataupun Instagram,UA-cam,Wechat or apapun itu kembali ke usernya sendiri apakah bijak atau tidak.Dan ini tidak dapat dilakukan sendiri harus ada saling edukasi antar sesama dan juga antar lembaga/pemerintah terkait...khususnya soal keamanan data yang mudah bobol di Indonesia seperti ini serta pengawasan konten untuk anak di usia dini.Intinya Medsos memiliki interest (kepentingan)berupa bisnis dan lainya..kayak IG yang mulai ngikutin bikin shorts,subscriptions berbayar,UA-cam juga..kembali lagi ke kebijakan dan kebajikan lembaga serta personalnya sendiri.
Hooh harus nya pemerintah harus lebih aktif ngatasin, masalah konten di bawah umur. Jujur pihak aplikasi juga harus nya juga bisa ngelakuin sesuatu soal pembatasan umur. Misal nya untuk kreator bisa mengatur batasan umur untuk channel nya, jadi target pasar nya beda. Ga cuman untuk channel aja video juga bisa di kasih batasan umur secara manual oleh pihak kreator. Jadi youtube ga perlu kerja sendiri ngebatasin video2 diatas umur
Bener, ya gmn ga maju disana pmerintahanny aja dkung dunia pendidikan dijalur yang ngga gitu" aja(misal kek buku doang) q prnah liat jg wawancara slah satu mangaka jepang yg kaget pas dateng ke china buat seminar(klo g slah persisny q lupa) krna antusias org"ny banyaak bgt ditambah pemerintahanny juga mndukung. disitu q jd kepikiran kek brti pmerintah dsana ga cm dukung pndidikan formal aja, kreatifitas dan lain"ny juga didukunh aplgi klo ada potensi buat ngangkat china di international
Mungkin emang dari awal Tiktok kebanyakan untuk hiburan, karena setiap orang bisa melakukannya jadi kreator kebanyakan yang sifatnya entertainer. Sedangkan konten edukasi lumayan sulit karena gak semua orang bisa ngelakuinnya, jadi isinya lebih sedikit. Mungkin aja Douyin awalnya juga isinya hiburan sih.
Ya emang.. Awalnya sama aja kek tiktok. Joged-joged umbar aurat, tapi berkualitas. Maksudnya berkualitas disini mereka dari segi pakaian, makeup, koreografer, videografi & editing terniat. Kek berkelas gitu, bukan asal rekam terus joged-joged kek yg kita liat di tiktok.
sekarang tiktok malah ada yg ngajar coding live, ngajar bahasa Inggris live. lumayan kursus gratis. bisa tanya jawab lagi. intinya kalo ada teknologi jangan alergi dulu, takut kayak Nokia nanti ketinggalan jaman. terus kalo ga suka konten joget2 tinggal klik tidak tertarik (atau block aja biar ilang), nanti juga pelan2 ga muncul konten joget2nya. terus tiktok sekarang juga kejem, kalo cabul atau yg berbau kekerasan bisa ilang akunnya, dan menurut gw itu lebih kejem dari UA-cam
@@weiming5473 malah pernah dengar musically itu satu perusahaan / diakuisisi Tiktok. Dulu dubsmash, trus musically ( hampir bangkrut gk terkenal lagi ) trus muncul tiktok Instagram versi Video
11:41 nah betul bang, TikTok ada niat mau naikin kontent edukasi, tpi skala global cukup sulit, Dan pada akhirnya tergantung dari usernya mau buat konten edukasi atau tdk, tpi karna interest orang2 kita yang cendrung tertarik video kocak, lawakan, menghibur,
Seperti yang dijelaskan disini, algoritma Douyin memang bener, cuman kebanyakan tuh emang kayak fun/ceria gitu, soalnya aku pernah dikirimin video dari Douyin sama temenku yang emang orang China sana, dan Bilibili/哔哩哔哩 atau UA-cam-nya China, algoritmanya lebih bagus lagi, soalnya aku juga pengguna, apa yang kita sering tonton, di beranda bakal muncul rekomendasi, dan kita bisa search sesuatu lewat komen orang, di sini ada bilibili juga, mungkin dikenal sebagai Bstation, tapi ini beda banget sih, dari Bilibili China lah aku jadi tahu kalau sebagian lagu Indonesia yang terkenal jedag-jedug, digemari di China sana:) tapi yang paling kaget sih pas hari nasional China di bulan oktober, timeline tuh penuh video parade militer sama kongres:D
Video douyin sama weixin bagus-bagus njir. Bedanya kalau di weixin video yg muncul di explore disesuain sama video yg dilike teman. Jadi kalau temenlu toxic, video yg muncul juga tetep toxic sih. Tapi sumpah video iklan lipstik aja gw tontonin krn seru. Gw ga instal tiktok, tapi ngeliat orang yg viral di tiktok gw udh tahu kualitas tiktok indonesia kayak apa. Kalau masalah jualan Taobao sama pinduduo masih mendominasi. Harga murah kualitas juara. Sarung tangan winter di aplikasi oren 50rban lebih, temen gw beli ditaobao cuma 25rb udh bagus banget. Sayangnya ga bisa kirim ke indo. Mungkin ada yg bisa sih, soalnya pernah denger orang indo belanja di taobao. Cuma gw ga ngerti cara mainnya dan kayaknya ga gratis ongkir deh kalau diluar mainland China Edit: btw jangan tergiur barang ori reject di live, krn kalau lu ke China harga yg lu beli ga jauh beda sama yg baru. Asli baru inget nih kemarin liat reject/kw super jaket un*qlo 150rb padahal aslinya di store China ga nyampe 200rb udh dapet baru dan ori. Sepatu new balance, adidas, dll juga murah banget disana
Bang coba bahas tentang "Chuunibyou", salah satu fenomena 'kelainan sosial' yang sering terjadi di kalangan remaja² di Jepang terutama di kalangan siswa SMP di sana. Dan juga kenapa Chuunibyou tidak digolongkan sebagai penyakit mental/kejiwaan padahal punya gejala yang cukup mirip dengan skizo.
Mungkin karna normalnya yang kena sekitar umur 12an dan biasanya karna mereka kena sekitar smp kelas 1 akhir ato kelas 2 awal, normalnya waktu kelas 3 ato kelulusan mereka bakal sembuh sendiri, dan karna jaman dan tren semakin beda sama dulu chuunibyou jadi semakin dikit juga sekarang
Seorang yg suka berfikir akan suka sama pelajaran dan membuatnya melatih disiplin ilmunya. Tp kalau "mohon maaf", buat berfikir dikit saja malas, apalagi tentang ilmu2 yg lebih berbobot. Yah,,, semua pilihan sih. Toh ya kita2 sendiri yg ngejalanin hidup kita sendiri
Menurut gw sih 1. interest orang indo itu ya Entertainment (Joget" dan sejenisnya). 2. Product-market fit, konten Entertainment itu cocok dengan selera pasar disini, ya udah genjot yang penting profit. 3. Cara supaya tiktok jadi banyak konten edukasi adalah naikin demand konten edukasi, dengan cara kita sebagai user perbanyak nonton konten edukasi. Lama" algoritma juga bakal nyesuaiin. Contoh konten edukasi yang mantep banget ya kayak Bang Koi dan sepulang sekolahnya dong! Mantep gak bang marketing gw 😂
ya kenyataannya emang begitu yg laku di dunia mayoritas yg bgtuan, mau platform apapun juga, kalo idealis buat idup di dunia digital berat rasanya apalagi chanel edukasi
Kayak yang udah dijelasin di video algoritmanya tergantung minat, kalo misalnya Nemu video yang aneh² tinggal skip atau pencet tidak tertarik kalo gak sekalian report aja
Kalau buat konten edukasi di IG, WA, FB, TikTok itu dikita itu kurang laku, kadang bisa di anggap aneh oleh teman² kita, dianggap so tau, dianggap so pintar, masyarakat kita lebih tertarik kpd hal-hal yg bersifat hiburan atau kesenangan pribadi kaya pamer-pamer, curhat masalah pribadi di medsos, caper dimedsos, meskipun ga semua masyarakat kita kaya gitu tp mayoritas lebih menyukai konten hiburan dibanding konten edukasi.
saya sebagai seorang tiktoker edukasi, memang sebenarnya ga mudah bikin konten edukasi di tiktok, karena mereka ketat banget soal aturan, dan ini menjadi alasan saya jarang upload tiktok.
Gue kangen saat social media masih diisi oleh beberapa orang aja dan adem ayem di tahun 2011 - 2014. Gak kenal FYP an, pamer pamer kekayaan, pamer kenakalan dan kebodohan.
Salah satu konten tiktok di sekitar kita bro galau"lah banyak juga kok yg konten yg edukatif walaupun jarang bisa diitung untuk konten yg absurb kek kmren "km nanya" Watdepak men" Dll karena muda" Skrang lebih suka nonton gtuan kali, pemerintah juga harus tegas dalam kek gtu kek fyp banyakin edukasi wkkww
@@temujin5772 itu semua tergantung, dengan jenis Vidio yang paling banyak di tonton dan di like sama pengguna tiktok. Kalo sering nonton Vidio edukasi yang fyp juga sering Vidio edukasi, gitu juga sebaliknya.
Apaan tahun 2011an segitu medsos lebih gila lagi, gua suka liat kalo orang komen isinya bahasa kotor & binatang semua. Gaada salah gaada apa tiba2 ngata2in ngajak ribut sama orang yg ga sikenal. Semenjak ada UU ITE gua dah jarang liat orang yang modelan gitu.
Sebenarnya yang bikin tiktok menjadi aplikasi hiburan, joget joget, dan senang senang aja itu diri kita sendiri sebagai si pengguna, kan algoritma nya tiktok berdasarkan apa yang lu suka untuk di tonton ( interest lu ) kalo misalnya konten yang keluar di tiktok lu semua nya hiburan ya berarti lu sendiri yang buat hal tersebut, Ya kalo misalnya lu mau konten edukasi di tiktok ya gampang, ya lu tinggal tontonin aja tuh konten konten edukasi di tiktok dan otomatis algoritma tiktok lu bakalan mengarah kan lu kepada edukasi Maka nya bijak menggunakan sosmed
Makanya yang diutamain itu kontrol diri, semakin maju semakin banyak informasi bermanfaat, semakin banyak juga godaan yang bikin "nyaman" aja, tapi minim value. Terus sama kuatin mental, jangan fomo. Bersyukur udah minim buka sosial media selama 3 tahun ini, cuma youtube aja yang masih setia nemenin. Stay safe everyone ❤
kalo menurut gw emang dari pemerintah cinanya bang yang bagus bukan sengaja bikin tiktok global dibikin banyak konten sampahnya, toh yg bikin konten kan pengguna, ada yg bikin edukasi ada yg bikin hiburan aja. dan konep algoritma berdasarkan minat bukan tiktok aja, ig sama youtube kalo gak salah juga gitu. tau sendirilah pemerintah cina dan aturanya kan ketat banget.
bukan dibikin konten sampah, tapi ya realitanya banyak orang itu suka konten2 yg sampah. Algoritma tiktok itu ikut apa yang lu mau. Kalo lu mau konten edukasi ya sering2 lihat konten edukasi, pasti lama kelamaan di FYP nanti banyak kontek edukasi
wah di Douyin ada Fitur Kek Google Lens, meskipun nggk pengguna Tiktok tapi ini App nya keren sih.. Dan Bagusnya Douyin itu fiturnya lebih memprioritaskan Warga Dalam Negeri Ketimbang Luar Negeri Dalam Hal Ilmu Pengetahuan Ketimbang Konten Hiburan"..
Disana we chat udah jadi apk paling penting, krn selain vitur chat juga bisa jadi e-money. Berdasarkan pengalaman emg warga china punya apk tersendiri, bahkan mereka ga mengenal google. Hp china sama hp buatan china beda ygy, temen aku beli hp disana apk nya masih nyangkut semua tapi tetep aja sampe sini cuman buat main mobel legend sama ambil hasil camera doang😂😂
bagus berarti, membangun mindset warganya agar jd manusia yg lebih pinter dan pengetahuannya bagus. Mengutamakan warga sendiri. Indonesia harus mencontoh pola seperti itu. jgn malah memanjakan orang asing.
@@akunnyolong2425justru di situ letak kebodohan nya... Harusnya indonesia bisa menciptakan aplykasi yg fitur kecanggihannya di atas tiktok. Dengan gitu ekonomi secara gk langsung bisa berangsur pulih...dan kalo hanya mentagar dengan memakai undang" itu gk lebih hanya mencegah saja, tidak bisa melakukan perubahanbke atas. Hanya bertahan
Menurut saya tiktok ini kan berdasarkan algoritma. Yaa kalo kita ingin konten yg muncul konten2 edukasi yg Bagus, yaa cari konten2 edukasi nya. Nanti dgn seringnya kita nonton dan nyari2 konten edukasi, lama2 akan sering muncul konten edukasi di fyp kita. Spt saya yg cukup minat akan geografi, sepakbola, ekonomi dan politik. Saya sering nonton habis dan mencari video topik2 spt itu. Dan yg keluar sering yaa konten2 seperti itu.
udah di bahas di video tentang algoritma.. dimana tiktok lebih cenderung merekomendasi video yg user suka entah itu video edukasi dsb.. beda dengan douyin yg lebih mementingkan edukasi.
TikTok lebih mengglobal dan majemuk dibanding Douyin sehingga mengutamakan interest user-nya, kalo Douyin memang sepertinya algoritmanya diatur pemerintahan China. Di sini user TikTok memang harus lebih selektif dalam memilih tontonan.
Bagiku malah justru keren sih. Bearti perusahaan tiktok lebih peduli sama edukasi di negaranya. Kalo buat diluar negeri baru murni bisnis, soal edukasinya sih itu tanggung jawab negara itu
Jawabannya simpel aja, tergantung penggunanya. Yang bilang tiktok adalah propaganda china karena merusak otak remaja luar negeri itu adalah salah besar, karena mereka yang sebagai pengguna, baik yang pembuat konten maupun yang menonton dan mengshare, yang merusak otak mereka sendiri. Kalau tiktok bakalan jadi douyin yang bertujuan agar lebih banyak konten edukasi, sebenarnya ga perlu, karena tinggal cari aja di search bar. Semakin sering dia sebagai pengguna yang menonton dan mengshare, mencari konten edukasi, semakin banyak dia mendapatkan rekomendasi konten edukasi.
Setuju sih bang.... Banyak yg bilang tik tok isi nya cuma org joget², lah akun tik tok ku kok jarang banget lihat org joget² gk jls? Klo pun ada gk banyak jumlahnya. Kebanyakan akun edukasi dokter, perawat, psikologi, kpop, parenting.
@@SVP-gw8mp bukan gitu mas, buktinya, meskipun kebiasaan mas nontonin konten edukasi, tp tetep sempet nyelip yg joget2 kan? Padahal mas ga pernah nontonin atau search hal tsb. Apalagi kalo pertama kali bikin akun, isinya jamet n aneh semua:" berarti tandanya???
Teman se-SMA saya banyak kecanduan goyang di tiktok disudut manapun pasti ada tiktok, sindrom tiktok. Saya membenci aplikasi itu semenjak saudara saya mengubah isi pikirannya melalui tiktok. Candaan basi, tidak bermutu, dll. Sy pernah memakai aplikasi hanya untuk tugas dosen, semenjak itulah kecamannya muncul. Hingga saat ini tidak pernah sy buka aplikasi itu kecuali saat moment tugas kemarin hanya sekali
Tentang algoritma yg dibahas tadi bener banget si, kebanyakan nonton lama tentang sensasi keluarnya akan sensasi 😂. Tapi tiktok masih ada baiknya di musim hujan seperti ini untuk liat berita banjir sehabis hujan dijakarta, daerah mana aja yg kena banjir .. hahahaha
Terlepas propaganda apa bukan, semua kembali ke pribadi masing2. Kalo doyannya konten2 hiburan ga jls ya mo diapa2in tetep sulit, tapi klo pd dasarnya pribadi bisa kritis memilah2 konten maka ya yg dicari konten2 yg berbau positif dan edukatif. Jadi meskipun algoritma tiktok disamain kyk douyin sekalipun klo masyarakatnya udah ga tertarik konten edukasi ya tetep aja ga begitu berfungsi baik fiturnya
ngga semua orang pikirannya sama kaya lu bang masalahnya adalah pengguna tiktok kebanyakan anak kecil sampe remaja masih sekolah yg labil anda kira mereka bisa mikir kek orang dewasa yg bisa milah sesuatu yg bagus buat dirinya sendiri? karena apa yg dicekokin dan dilihat anak dari kecil selama bertahun-tahun akan mempengaruhi sikap mental dan cara berfikir anak itu nantinya itu yg bahaya kalo anak kecil dibiasain nonton hiburan doang
Kalo itu karena rakyatnya, bukan pemerintah sana kenapa pemerintah cina berantas pinjol? Malah skrg mereka kabur ke indo dpt ijin OJK?? Jack ma aja yg ngotot fintech di masivkan di brantas 😂
Sudah hal biasa produk mainland beda sama versi global, Di mainland masih banyak terpengaruh aturan pemerintah dan tentu saja bisa disesuaikan dengan kebutuhan negara sendiri. Sedangkan versi global tidak terikat aturan ketat, fitur yang disediakn juga lebih umum biar cocok dipakai di lebih banyak negara .
Tiktok diciptakan emang untuk menyaingi IG dan akhirnya IG keteteran maka dibuatlah reels untuk menyaingi tiktok semua medsos sama aja yg sering kmu cari maka itu yg akan muncul... Saya ada IG tapi lebih suka pke tiktok sih.
Seandainya tiktok kayak douyin? Ok dipikir logis aja ya, China atau tiktok kan punya otoritas yang sama ke audience nya, maksudku tiktok/China kan gak bisa ngasih fitur penyesuaian lokasi kayak di douyin, dan kalo soal filter konten pun tiktok gak punya otoritas lebih kayak douyin yang di supporter langsung oleh pemerintahnya kecuali misal Indonesia kerjasama buat sama tiktok buat nge custom aplikasi tiktok di Indonesia, maaf kalo belibet soalnya ribet kalo jelasin lewat ketikan
Gak ada propaganda sama sekali... Justru Pemerintah China campur tangan byk terhadap DOUYIN. Di sini sebenarnya bagus ya, utamakan edukasi. Kalau kota besar edukasi keuangan, pengelolaan keuangan, dll. Kota sedang yang sedang kebutuhannya apa dan kota kecil kebutuhannya apa. Itu bagus dari pemerintah untuk rakyatnya... sayangnya kalau algoritma kek gini diterapkan global, yang download tiktok akan kecil bgt. Justru ini membuktikan orang global karna terlalu bervariasi. Susah dipaksa akan makan sesuatu yang sudah diatur. Kalau dipaksa, ya pada gak mau... Di sisi lain, konten hiburan yang paling diminati orang global ketimbang edukasi.. Kalau TIKTOK berdasarkan interest ya udah bagus... kalau interest mu edukasi, ya yang muncul juga byk yg edukasi. Kalau lu suka yang joget2, trus sekali2 ditawarkan edukasi, lu skip, ya sama aja, semua akan joget2 yang muncul... Justru TIKTOK lebih free dan DOUYIN lebih diatur pemerintah. TIKTOK lebih bebas tergantung kita dan DOUYIN tergantung pemerintah untuk warganya.
.terlepas dari propaganda atau bukan kita tuh punya kuasa penuh untuk instal app nya atau gak, memilih konten yang 'berkualitas' atau gak yang jadi aneh tuh kita mempercayai itu propaganda tapi kita tetep menginstal app nya dan memilih konten-konten wadidaw untuk di tonton.
setuju banget, kita tuh butuh produk kualitas bagus dr negri sendiri, alih alih ngutamain negara lain, dan heranya lagi, masih banyak banget produk cina yg abal abal sliweran di toko online/pun offline,
Itu tergantung pada ekonomi negara, pemerintah bisa aja , ngambil produk dari Eropa atau Amerika, tapi pertanyaan apakah rakyat kita bisa beli produk Eropa dan Amerika.
Kadang gua sedih saat buka Tiktok, disaat temen2 lain nonton cewe joget2 di home, lah gua yg muncul.ilmu pengetahuan, cerita edukasi, keuangan politik dan berita anjirr, sampe kadang gua merasa kalo buka tiktok = belajar online njir, mangkanya skrg lebih pilih Reels Ig dan tiktok jarang banget kubuka karena itu tadi, Tak menghibur malah bikin otak kritis kwkw, sedikit sedih sih tpi gpp, ilmu cuma2 lewat home kwkw
Iya betul. Smartphone saya Huawei dan buka Douyin normal normal aja. Udh 5 tahunan gak kendala. Tapi isi TikTok dan douyin 100% beda. kalau di douyin kontennya mendidik, kalau di tiktok pamer gunung semua 😂.
Gua udah lama instal douyin di ios & android sebelum booming ,dan kerasa banget beda isinya sm tiktok global, memang bener isinya banyak edukasi, drpada tiktok global yg taulah isinya apa 😂
Douyin-tiktok nih hampir sama kayak webtoon-naver webtoon. Dua aplikasi yang sama-sama buat baca atau bikin komik. Cuman kan kalo webtoon tuh harus ditranslate komiknya kalau mau ada di bahasa indo/China/Inggris dll.
@@rohman9844 walau algorthm semua sosmed sama ngikutin interest orang tapi keknya yang paling parah tiktok yak Belom pernah main sih tapi kek nya begitu di anggapan ku
Kalau tiktok nantinya beneran konten mereka improve, banyak yang edukasi dan utamain kualitas. Kayaknya gue bakal mau download itu apk sih. But for now, ga dulu deh masih lebih enak di youtube, bisa nonton sepulang sekolah
gw yg pake douyin mau koreksi dikit, sebenarny douyin bisa dipake kita jg, skrg douyin ad buat semua akun bisa terlihat ip lokasiny, jadi gw sering liat ip lokasi dari douyin itu ad yg amerika, malaysia, singapore, korea, dan banyak lagi.... gapercaya bisa liat di douyin. btw itu pake ipong ya memang gabisa dari websiteny bang, dulu perkuliahan saya dosen suruh download douyin utk nugas, mrk pd gabisa, btw gw ad carany yaitu ganti lokasi appstore(tapi setelah ganti dan install appny segera ganti kembali)
Kak aku mau nambahin betapa strict-nya Douyin untuk pengguna inter, kebetulan aku pengguna Douyin sebagai fans inter dari entertainment China. Jadi aku register Douyin nih kurang lebih dari tahun 2020, bisa dibilang dari sekian banyaknya app China yang susah didaftar bagi kita fans inter, Douyin ini yang paling susah. Waktu itu daftarnya masih dikasih 2 opsi, KTP China sama nomer telepon, dan saat itu masih bisa pake no telepon sini. Itu juga pas udah jadi akunnya dan kupake normal, 2 hari setelahnya akunku langsung kena suspend (?) Pas ke-detect server luar, dianggap melanggar rules dan gabisa dipake sebulan. Singkat cerita aku ngajuin banding gitu, terus ga lama akhirnya bisa. Setahun pertama make Douyin aman2 aja, tapi semenjak September 2021 kayaknya itu mulai tuh rules-nya diketatin lagi, sekarang orang yang udah punya akun Douyin kalo mau komen/like kontennya harus verifikasi KTP China, bahkan untuk fans inter sekarang yang mau daftar Douyin harus tetep verifikasi pake KTP China yang artinya ga bisa cuma pake nomer telepon biasa. Dan untuk kontennya, aku setuju kalo konten Douyin itu lebih edukatif, pokoknya aku ga pernah liat konten nyeleneh gitu. Justru menariknya, konten-konten yang viral di TikTok khususnya modelan jedag-jedug orang indo itu viral juga di Douyin, salah duanya kayak Ampun Bang Jago sama De Yang Gatal-gatal sa, itu banyak banget artis sana yang ikut joget pake lagu itu dan likesnya 10 juta +++
Selain dua yang aku sebutin di atas, Douyin ini juga sebagai salah satu wadah campaign setiap acara pemerintahan, dimulai dari anniversary-nya CCP (Chinese Communist Party) sampe hari kemerdekaan. Nah uniknya justru pas kemerdekaan China tahun lalu, aku inget banget ada wartawan Korea Utara yang liput hari kemerdekaan China dan kalo ga salah itu jumlah likesnya sampe puluhan juta. Kenapa aku bilang itu Korea Utara? Karena kalo ga salah itu di dalam kalimat reporternya ada unsur persahabatan atau apa gitu, yang intjnya itu sangat tidak mungkin dilakukan oleh Korea Selatan + aksennya sangat Korea Utara. Sebenarnya masih ada banyak lagi sisi menarik dari konten Douyin, tapi kepanjangan kalo dijabarin semua 😭😩
dulu kyknya masih bisa make nomor luar karna smpe skrng masih bisa akun sya di douyin, mmg beda sih aplikasinya kyk ada binatang nnt ad infonya semua, ad kyk youtube jga lengkap disana
Kalau menurut saya sih Douyin dan Tiktok berbeda isi karena juga cara hidup tiap negara berbeda. Orang2 di Cina kebanyakan msih pada ikutin berita2 dan video" edukasi, sedangkan negara" lain tidak smuanya seperti itu, saya pikir akan sulit bagi Tiktok untuk mengedepankan konten edukasi, sedangkan orang" lebih memilih konten hiburan yang yah begitulah..., dan kalau pun yang didorong konten edukasinya, apakah akan banyak orang yang masih akan tetap memilih tiktok saat fyp nya konten edukasi semua? Hehe ini hanya pendapat saya.. terimakasih
Banyak konten douyin yg lewat di reels ig tuh klo ga cosplay by chinnese ppl, baju" hanfu, sama masak" yg asthetic gitu latrnya. Driawal emg mikirnya douyin dibikin khusus sama China dan khusus buat mereka doang, sama kaya mereka bikin apk khusus mereka kayak wechat weibo gitu
Kalo menurut gua itu bukan propaganda si, lagian itu haknya cina buat ngedukasi warganya, sama halnya kaya india yg ngeblokir tiktok di negaranya. Makin kesini makin salut aja sama pemikiran cina yg bisa nguasain dunia secara pelan2 gak gembar gembor macam amerika. Semoga indonesia bisa ngikutin jejaknya mereka
Sudah biasa bagi saya aplikasi asal china yang diluncurkan ke versi global yang mungkin akan ada sedikit beda, yah intinya ada versi china dan global, contohnya tiktok, uc browser, pubgm, honkai, genshin, mobile legends, bigolive dll. Biasanya kalau versi china lebih cepat update, ada event khusus di negara tersebut terutama game, fitur aplikasinya lebih banyak.
Pada dasarnya fungsi tiktok maupun douyin itu sama, untuk berbagi video yang berisi hiburan, edukasi, dan sebagainya. Justru pengguna tiktok ini lebih punya kekuasaan buat nentuin apa yang mau mereka tonton sesuai ketertarikan mereka. Dan meskipun rekomendasi video versi douyin lebih ke edukasi, bukan berarti nggak ada oknum-oknum yang ngupload video "nyeleneh" di sana 😂 sama kaya' yang versi global kan.
Menurut gue sih tiktok global itu menyesuaikan apa yang banyak di tonton oleh para penggunaannya.. Ya tau ajalah negara kita trend pargoy banyak penonton nya dan banyak jg yg membuat konten seperti itu, Ya wajar tiktok meng UP konten-konten seperti pargoy dll.. Pasti Tiktok mengikuti jumlah konten atau ketertarikan setiap pengguna karna di Indonesia banyak yang minat atau tertarik dengan konten trsebut.. dengan jumlah penonton konten edukasi di tiktok jauh banget pasti angkanya.. Jadi wajar saja Tiktok tidak terlalu meng UP konten-konten edukasi karna peminat atau pasarannya jauh sekali perbandingan nya
Keren sih doyin, Aku pernah download tiktok niatnya mau ikutin video2 edukasi aja, tapi tetap aja yang muncul kebanyakan video joget2, jadi un install lagi, kenapa tiktok agak susah seperti doyin, 1. Karna untuk algoritmanya kalau mau di samain susah soalnya skala global itu gede banget, 2. Di skala global konten2 edukasi nya dikit banget, kalau pun ada viewers nya pasti dikit Hebat sih China, selalu memberikan yang terbaik untuk warganya 👏👏👏👏
Eh tetap muncul? Tiktokku ga ada lwt joget2 satu pun. Krn yg ku like dan save yg isinya liburan, properti, racun shopee, bisnis, dkk. Pernah liat youtube sebelah bahas ttg algoritma tiktok, katanya 3 detik pertama udah masuk engagement. Jd sebelum 3 detik discroll, dianggap ga tertarik.
@@yudiandriana4656 haha, ya terserah percaya atau enggak, bukan urusanku. Aku punya tiktok tp bukan user hardcore, jauh lbh sering buka youtube sama IG. Tp kalau emang ga ada video joget2 yg ditawarin ke page tiktok-ku, masa aku kudu maksa bilang ada
Udah tau dari lama kalo tiktok china sama tiktok global itu beda, ngga cuma dari nama, tapi juga isinya. Itulah kenapa saya nggak pernah main tiktok atau download cuma sekedar buat promosi cerita aja :)
ini fix banget sih betul banget tentang barang China yang ada di China emang lebih bagus ketimbang barang China yang ada di luar China,, soalnya temen gua pernah ngebandingin Xiaomi yang dia beli di Indonesia sama Xiaomi yang dibeli di cinanya langsung Untuk kasus ini Poco X3 Pro Yang di mana poco X3 rakitan Indonesia matot di usia pemakaian 4 bulanan sedangkan yang buatan Cina sampai sekarang masih hidup itu HP 🥺🥺🥺🥺🥺
Fitur Tiktok udh jadi template sosmed menurut gw, di IG ada Reels, di UA-cam ada UA-cam Shorts dan apl lain² pasti ada jg yg mirip...Basically Tiktok mengubah kehidupan di internet, mau sok-sokan anti Tiktok kek gw tetep kesambet konten mirip Tiktok di mana².
Kalau menurut gw justru Douyin yg pantas disebut propaganda karena konten dan algoritmanya diatur sesuai keinginan pemerintah China. Tiktok sama aja dengan platform sosmed lainnya yg menyerahkan pilihan konten pada minat pengguna. Masalah sensor di Tiktok terhadap isu2 yg memojokkan China juga wajar, bagitu juga dengan isu anti-LGBT, anti-semit, Nasi Jerman di FB, Instagram, dll.
Bang, gara" elu bahas ini jadi penasaran aplikasi Douyin kek gmana, langsung coba install. Baru buka profile cewek" joget 1x, scroll tonton videonya diprofile, lalu setelah itu di bagian home isinya cewek" joget semua gilsss, akhirnya lanjut terus. 😭
Keren, mereka pasti mengutip dari sun tzu "tundukan lawanmu tanpa bertarung adalah seni berperang sesungguhnya" dan ini dilakukan oleh China sekarang, lihatlah konten Tiktok di Amerika dan negara lain sekarang 😬
Intinya jangan manja, kita bisa cari sendiri konten edukasi nya di pencarian, tapi pas gw ketik kata " konten edukasi " eh kebanyakan yang keluar tentang konten seks edukasi 😭
Iya sih benera,,2 hape d rumah beli d cina,, dan donlot nya douyin,,konten d sana ya sering nya edukasi sih,,g yg kebanyakan fyp joget2 macem tiktok,,ngebantu banget,,meskipun kebanyakan pada pake bahasa cina
Tiktok adalah tombak free marketing saya, kalo bukan karena tiktok mungkin produk figure kaca dan mosepad anime saya terjual sedikit. Teknologi itu tergantung dengan pemakaian kita sendiri, entah itu negatif atau positif ya tergantung kita kita juga, jadi jangan salahin apk nya tapi salahkan kita sendiri.
Emangggg!! Bener bangett Kualitas made in china disana itu bagus bagus banget. Teknologinya bahkan lebih bagus daripada barang barat. Dengan harganya masuk akal pula. Beda banget sama kualitas barang china di indo yang brobrokk 😰
@odovid harganya malah lebih mahal daripada yang di shopee jual. Makanya aku sekarang gak mau beli barang china di indo 🤣 mending beli langsung dari sana walaupun susah dan harus nunggu 1 bulan datengnya Kalo beli barang di china itu harus bener bener jeli. Liat review dll Di sana itu barang jelek banget ada, barang menengah ada, barang bagus banget juga ada. (Di satu produk) Dan kebanyakan orang china itu beli kualitas bukan soal harganya aja
@odovid kejadian nyata di kakak aku : dia beli sendal di shopee harga 120rb. Kualitasnya jelek banget. Bikin kaki lecet, keras dll Terus pas aku main kerumah dia, pas banget aku pake sendal yang mirip kayak yang dia beli di shopee. Tapi kualitasnya jauhhhh bangeeettt sama punya dia Kakak aku tanya, aku beli dimana Aku jawab : beli di china harga 57rb udah termasuk ongkir china indo Ujungnya dia nitip beli sama aku Bahkan nitip buat suami dan anaknya juga
Bukan karena propaganda tapi karena fakta bahwa setelah diketahui bahwa tiktok cina sama tiktok luar cina beda, Masyarakat langsung bikin asumsi kalo itu propaganda. Kalo masyarakat suatu negara tau tentang fakta itu terus berpikir tentang keuntungan otoritarianisme, tiktok juga bakal bikin hal yang sama kok di negara itu.
Paham makna propaganda? Secara umum propaganda pembatasan informasi dan konten Disini propaganda bukan ke warga global tapi ke masyarakat chinanya sendiri Pemerintah mau menjaga masyarakat nya dan tetap menekan bahwa pemerintahan mereka itu tegas
Sebagai seseorang yg kerja di app china sedikit banyaknya gue tau rules china dlm app buatan negaranya itu kayak mana... Mereka ketat bangettt cuuuuyyyy soal pengawasan terhadap app app buatan negaranya... Kalo ngelanggar aja, sanksinya ga main main... Itu pasti mereka bikin app douyin berdasarkan peraturan pemerintahannya yg emg segitu ketatnya... Itu app gue aja lebih ke pengguna overseas aja segitu ketat peraturannya, apalgi app yg dibuat khusus untuk dlm negerinya...
Iya bener bang, saya dulu sempat kena pelanggaran di Douyin. Selain kena teguran, harus kudu ngerjain soal pilihan ganda dulu supaya akunnya bisa dipake normal lagi. Kalo di TikTok gak kayak gitu.
Algoritma douyin sepertinya fixed sama sistemnya. Prioritas saran konten edukasi dari sistem douyin jauh lebih baik dari saudara kembar yaitu tiktok. Kenapa terasa berbeda. Karena tiktok lebih kearah hiburan dan berorientasi kalangan remaja. Douyin lebih ingin mendapatkan audience dari semua kalangan dengan memprioritaskan algoritma konten edukasi. Harusnya tiktok seperti saudara kembarnya. Walaupun sama sama banyak konten hiburannya, tetapi konten edukasi tidak pernah tenggelam.
emang algoritmanya gitu bang, emang nganjurin ke yang hiburan, bukan edukasi, soalnya gw yang suka nonton edukasi tapi tetep aja ada joget, minimal joget rame. jadi tetep nawarin "kue" joget walau sukanya "kue" edukasi dan kalo di amrik yang ditawarin LGBT😂 aneh banget padahal temen-temen indo normal semua disana tapi tetep ditawarin konten LGBT😂
Emang super random ya, algoritmanya pake standar mayoritas user bukan per masing2 user, mayoritas orang kita suka bikinnya konten receh alhasil semua user mau gak mau sajiannya konten receh. Aku aja pernah bikin akun baru untuk nyoba nyari cover lagu rnb jazz gitu, tetap yg disajikan utama joget dangdut/remix 😅 Akhirnya nyerah, uninstall.
@@jiyuchan17 gak juga sih kak kalo liat apa yang terjadi di belahan dunia lain nyatanya emang diatur gitu bukan dari konten yang tersedia tapi gimana caranya biar konten yang tersedia sampah semua makanya di jepang tiktok gak gedhe banget karena masyarakat nya sadar disuguhi "sampah" trus liat gimana edukasi dan pengarahan china, rusia, dan negara anti komunis lainnya buat mencegah LGBT masuk ke masyarakat nya Uniknya China bikin film BL dan GL (Gay dan Lesbi) tapi gak dipertontonkan buat rakyat china, tapi buat negara luar😂 kan sangat Mind-blowing🤯
Temenku ada yang kerja di ByteDance, bagian Tik Tok sebagai Content Moderator (CM) bang... Singkatnya CM itu yg memberikan Tagging kesalahan dari sebuah video buat mengfilter sebuah konten.. jadi Algoritma yg berbeda antara Douyin ma Tik Tok, pasti karena perbedan Policy Tagging yg berlaku pada kedua aplikasi itu. apa itu Policy Tagging? Simpelnya, di Tik Tok atau platform manapun biasanya ada kebijakan seperti, contoh : "Ketelanjangan yang Jelas " dengan point -> "jika dalam video menampilkan subjek yang melakukan tindakan ketelanjangan secara eksplisit (jelas tanpa blur atau diblur tapi bagian genital masih bisa terlihat dan dapat dipersepsikan itu sebagai sebuah genital/ kemaluan) maka akan dicontrol dalam policy ini". itu cuma salah satu contoh, dan di Tik Tok ada masih buaaaaanyak lagi Tagging Policy nya.. kayak Bahasa Seksual yang Jelas. yg mana (contoh) untuk lagu "Emang lagi Sange" nnti di kontrol ke policy itu. Dan masing2 Tagging, punya Result yang berbeda-beda.. contoh (dari result yg paling berat) : 1. video penyiksaan manusia > tag Policy "Torture" > nanti Resultnya : Video will be Drop (bahkan akunnya bisa di Ban + banned IP Address). 2. Video yang menampilkan ketelanjangan secara sebagian > Tag policy "Part Nudity" > Nanti videonya hanya bisa diliat oleh si Peng Upload dan ga bisa di search oleh pengguna lain meskipun link videonya dah disebarin ke pengguna lain. Tapi videonya tidak di Drop dari Platform. 3. Video yang menampilkan proses orang buang air/ produk dari buang airnya secara real (bukan fiksi). > Tag policy "human Excretion" > Nanti videonya hanya bisa diliat atau di notice ke/sama follower dari pengikut Akun si Pengupload. Tapi masih bisa di share ke pengguna lain dengan menyebarkan link videonya.. 4. Video yang menampilkan Dance dengan gerakan yg seductive kayak Twerking / Fondling Susu. > Tag "Dance" > Result Hanya Detail, artinya hanya orang2 yg biasanya nontm dance kek gitu yg bakal dapat rekomendasi video Dance. 5. Video yg tidak melanggar Policy apapun, di rekomendasikan + di push oleh Content Moderatornya. Jadi nanti saat kita buka Platform, ada notif video yg direkomendasikan.. itu sih bang katanya temenku yg jadi CM di TikTok .. dan pasti itu yg membuat Algoritmanya Douyin ama Tik Tok Global berbeda. pasti karena Tagging Policy nya yg berbeda.. dan satu hal lagi.. Tagging Policy itu disesuaikan dengan Pasar, Kultur, Norma, Budaya dan Kebijakan Pemerintah yg ada di suatu Negara tempat Tik Tok itu berada. Contoh lagi Policy ByteDance di Indo yg menyesuakan ama kebijakan Goverment di Indo yaitu: jika ada foto HRS dengan caption mendukung atau tanpa caption. maka kata temen gue itu kena Tagging Ideologi Kebencian dan nanti Result dari konten itu akan di Drop. Tapi kalo captionnya Counterspeech kayak "ini orang tidak patut dijadikan panutan", maka konten itu aman dari Tagging Policy.
@@anggayd iya gitu... nonton manual.. kalo yg live juga ada CM nya. karena ada cm di Tik Tok ada section-section nya gitu.. ada yg jaga (ngefilter) Livestream akun biasa. ada yg jaga (ngefilter) Livestream akun gaming. beda2 Policynya.. jika yg CM Livestream non-gaming nemuin ada yg live-Streaming bokep.. biasanya lgsg di drop + banned akum + banned IP. jadi tuh hape yg stream bokep ga bisa dipake buat Tik Tokan. katanya sii.. ga tw juga saya, detailnya... hehehe.
@@antoblockz7806 pake A.I. tapi tetep Double Check. jadi tahap awal di Moderasi sama A.I. lalu kemudian di Moderasi sama CM. hal itu karena A.I bisa di akalin.. contoh : di A.I. dipasang program buat ngefilter kata2 "Masturbasi". Tapi serinya user pake kata "M4sturb4si". Nah, itu A.I. dah ga bisa ngecek tuh, karna dah beda code.
Menurut gua bukan propaganda sih. Karena itu Aplikasi khusus untuk satu negara, jadi ngontrolnya jadi lebih gampang. Sementara Tiktod lebih ke Global. Dimana penggunanya random. Untuk rekomendasi vidio, itu tidak ada salahnya, itu juga dipakai aplikasi besar lainnya seperti youtube dan Instagram. Bahkan google juga memakai algoritma yang sering kita lihat/toton. Untuk masalah mendidik atau tidak, itu tergantung diri sendiri aja. Seperti gua sering liat konten edukasi (sepulang sekolah) gua jadi dapat konten rekomendasi yang sama. Jadi kalau elu sering liat konten-konten joget-joget, yah itu anda sendiri yang bobrok, bukan aplikasinya. Karena pihak aplikator sudah berusa memenuhi kenginan pengguna dengan pencarian yang kita cari. Itu aja sih, kalau orang goblok bakal cari konten goblok, dan bakal di goblokin terus sama aplikasi. Kalau elu niat belajar, elu juga dapat konten edukasi dan dikadih terus tuh konten edukasi sampai elu benar-benar paham. Sekian dari gua, kalau elu ada saran atau ada yang mau ditambahkan. Silakan ketik di komen. Seperti biasa, vidio udah gua taruh ditempat biasa. #KOIKOIKOIKOI
Kayaknya iya deh.. pembuat tiktok dan douyin ini punya visi dan misi.. yaitu membuat masyarakat China lebih pintar, sedangkan masyarakat negara diluar China semakin bobrok.. masuk akal banget
Tapi sekarang tiktok bayak yang buat ajang selingkuh,, pertama lewat pesan trs minta no hp,,di situ terjadi saling kenalan,dan curhatan,,, harus nya kalau emang hiburan itu jangan ada pesan/chat harus emang cuma buat konten hiburan aja
Dari apa yg saya tahu, douyin lebih banyak konten edukasi nya karena sensor dan tekanan besar dari Pemerintah China terhadap perusahaan bytedance. Sehingga bytedance membuat aplikasi kembar diberi nama tiktok utk pasar internasional yang lebih bebas tanpa sensor. Ini juga yg bikin heran. Jika algoritma tiktok dibuat sama persis dengan douyin yang "penuh sensor dan tekanan pemerintah China", nanti para pembela HAM akan berkoar2 soal kebebasan. Giliran dikasih kebebasan, eh malah protes dan nyinyir halaman FYP nya penuh dengan video sampah Jadi sebenarnya mereka itu maunya apa ?
China ketika membuat barang untuk negara nya sendiri: harus terarah, berkualitas, dan memperbaiki negara China ketika membuat barang untuk negara luar : yang penting cuan
bener semua bang, gw udah lama make dua duanya dan memang kontennya lebih bagus douyin.. padahal tiktok gw juga sering filter kontennya, masih aja muncul konten konten ga jelas. cuman douyin ini makin lama makin ketat buat akun pengguna internasional di luar cina, perlu ktp sana buat verif akunnya, jadi kalo belom verif kita ga bisa ngapa ngapain selain nonton videonya doang. ga bisa komen, follow atau like.
Sedikit meluruskan Untuk masalah barang yang dijual diluar China itu "terkesan" lebih jelek ketimbang barang yang dijual di domestik China, itu sebenarnya lebih kearah Pengusaha yang impor barang China ke negara yang bersangkutan. Disini Pengusaha Lokal yang mainnya impor barang dari China untuk dijual di market sini cenderung main aman dengan mengimpor barang yang murah dan kualitas middle, atau sekedar alakadarnya, atau malah buruk, agar terjangkau dengan daya beli masyarakat sini. Ada juga Pengusaha yang mengimpor produk-produk dengan kualitas dan standar tinggi untuk dijual dengan harga mahal, tapi pemainnya ga banyak.
Bang gua pake douyin tapi dari indo, dulu sempet daftar tahun lalu sih berhasil, cuman yah biasa pas di update lupa username (bahasa china susah bang hapalin mo klik apa) tapi sampe sekarang enjoy aja buka douyin tuh yg gua suka dia resolusinya mantap HD dan klo di download bagus, disana gua suka lihat baju2 hanfu, artis, aktor dll nah apalagi kalo video editing sumpah ga main2 bagus banget konsep aja udah beda, tapi klo dari segi konten biasanya lewat fyp lebih sering video kreatif bikin anting lah, kerajinan, jajanan jadul.
Saya tinggal di medan, ngga pernah ke cina sekalipun. Tapi saya punya akun douyin, dan memang benar, kontennya lebih mendidik daripada konten tiktok yang saya lihat di yt.
Untuk In Video search sebenrnya sama kayak fitur Giogle Lens, tapi karna Google di banned di China akhirnya mereka bikin sendiri. Dan buat in search wajah sih menurut gw karna emang di China muka2 penduduknya di simpen sama oemerintah jadi database muka bisa di cari di apk sendiri karna pas daftar masukin foto ktp. Mirip kayak face recognition Social Credit disana
Menurut lw TikTok propaganda apa bukan? 🤔
Iya, tergantung sih
Kalau memang ini Propaganda Pemerintah China sana....Hebat banget sih, Mereka mampu membuat Sistem sedemikian rupa untuk membuat rakyat dan negaranya berkembang hebat, dan Membuat "bodoh" Orang luar, Gak kaya Pemerintah di Negara Tuvalu yang penuh dengan Drama antar sesama dan Lebih mementingkan Kualitas untuk orang luar, Semoga Negara Kita tidak seperti negara Tuvalu
Lah ganti backsound bang?
Bang bahas mechat dong kenapa isinya orang open bo semua dan yg lebih gila pas saya coba" pake banyak LGBT yang open juga dan sudah sampai tingkat daerah, ini tuh menghawatirkan gak sih bang?
IPTEK itu netral
baik buruk tergantung pengguna
Di mata saya Tiktok bukan propaganda. Ini cuma masalah Business to Business. Douyin melakukan filter konten terhadap masyarakatnya juga bukan ide developer, melainkan karena pemerintah disanalah yang meminta Douyin untuk 'tunduk' terhadap kebijakan. Sebagai gantinya Bytedance dapat akses tertentu untuk meningkatkan kualitas AI melalui big data yang pemerintah china miliki. Alhasil, teknologi juga berkembang disana. Sedangkan Tiktok, data mereka terbatas, dia harus menyelam sendiri untuk mendapatkan berbagai informasi diluar sana. Dia sadar yang mendukung sedikit, tidak mudah mendapat pengguna besar diantara pengguna IG, twitter dan youtube yang amat masif. Sudah hal yang biasa jika beberapa Raksasa Teknologi merasa 'terinjak bahunya'. Padahal mereka juga dulunya menyingkirkan banyak sekali Start Up.🙃[dari mantan pengguna BBM & Yahoo Messenger]
Terimakasih bng 👍 penjelasan yg mantap..
Yap sebenernya emang masalah bisnis aja
Nga semua harus dilimpahkan ke cina sih apalagi untuk urusan tiktok ini soalnya selain developer nya ads juga penguna yang ikut andil entah mengisi konten ataupun nonton konten nya
This 💯 temen-temen lain harus baca komentar ini
Kita dapet yang gak difilter jadi tanyangan joget, toxic dan gak mendidik dapetnya sesuai kualitas dan selera masyarakat kita aja
Ah china 🤣🤣🤣🤣 sampah semua refrensi 💩💩💩
Itu artinya China sangat benar² peduli memandang penting kemajuan generasi penerus bangsa nya, mereka memisahkan Douyin dan Tiktok agar masyarakat dan generasi bangsa China tidak banyak termakan propaganda media luar China serta tidak terpengaruh oleh hiburan dan budaya asing manapun, yang mana kita tau negeri barat selalu membuat berita tuduhan negatif yang tidak² kepada setiap negara khususnya negeri di wilayah timur yang mana di zaman sekarang media adalah senjata nomor 1 yang paling ampuh untuk menghancurkan ideologi suatu bangsa
Jadi China sengaja ngerusak generasi penerus bangsa Indonesia?
@@jasondpa Ya mungkin anda juga bisa menilainya sendiri, saya pribadi tidak ingin menjudge bangsa saya sendiri
Sederhananya gini, Douyin bisa bebas fokus ke konten edukasi. Walau pun gak laku, mereka bakalan dapat bantuan dari pemerintah. Banyak dev China yang dapat bantuan dari pemerintah dan berhasil jadi gede. Kayak Mihoyo dan karya2nya macam Genshin.
.
Kalau mau fokus gitu di luar gimana, nanti kontennya gak laku dan pada pindah ke kompetitor. Jadi Tiktok pun perlu "menyesuaikan diri" dan mengikuti selera pengguna aja biar bisa bertahan. Suuzon dikit bolehlah, tapi pikirkan juga kalau Tiktok push konten kurang populer, mereka mau mendanai platform mereka dari apaan. Douyin dibantu pemerintah sendiri wajar, karna akhirnya untungnya ke negara juga kalau warga lebih berkualitas.
Intinya douyin disubsidi pemerintah krn buat kebaikan masyarakat. Tiktok kagak disubsidi jd emang push algoritma biar trending sama habisin waktu
Komennya sangat bijak sekali 👍🏼
hmm bisa jadi ide buat pemerintah kerja sama dengan tik tok biar kaya Douyin
@sepulangsekolah bg pin yg ini
Keren sih, menurutku video sm komen ini penting buat dibagiin, biar paling ngga beberapa org mulai tersadar pentingny edukasi ga hiburan trus 👌👌
Awal2nya memang Tiktok isinya konten hiburan dan goyang2 sih, tapi makin kesini makin berisi edukasi.. Yaa semoga lebih makin banyak Edukasinya
Iya bener
Yoi bro gw suka tiktok karena konten² edukasinya, walau kadang fyp gw masih sering nyelip video orang joget² pamer belahan, pamer aib atau pamer ketololan biasanya gw skip yg kek gituan
@@wahiidpratama1541 gak dibuat coli??
Gak juga sih
Dulu gw terpaksa download karena kebangsatan ospek kampus. Suruh download dan follow akun kampus masih gw ikutin dengan rela. Tapi akhirnya saat perintah disuruh buat video joged sambil tag akun univ, kesabaran gw habis terus gw langsung hapus akun dan uninstall. Akhirnya di pengumpulan foto bukti mengerjakan tugas, gw kasih foto jpg edit bertuliskan "MAAF, SAYA TIDAK PERNAH MEMILIKI NIATAN MENGINSTAL DAN MENGGUNAKAN APLIKASI TIKTOK"
Wkwkwk dipaksa
@@Bily_2022 Ngakak 😭🙏
Senasib bang 🗿
Apakah lu d suruh ikutan joged2 jinggle kampus juga kah bang?
saran gw mah coba jenis videonya jangan joged2.. tapi video kreatif kek tutorial, praktek gambar, tips&trik.. biar lebih bervariasi & nambah wawasan ketimbang goyang panggul gitu kek ga punya malu
saran gw mah coba jenis videonya jangan joged2.. tapi video kreatif kek tutorial, praktek gambar, tips&trik.. biar lebih bervariasi & nambah wawasan ketimbang goyang panggul gitu kek ga punya malu
Gw kebetulan pengguna douyin
Ini pendapat gw pribadi yg udah nyoba 2 aplikasi tiktok ama douyin ya, gw pertama kali buka douyin jujur kaget sih. Kontennya nyampur2 tapi kaya kebanyakan high quality video yang walaupun durasinya sedikit keliatan banget bikinnya pake effort, yg modelan li ziqi di douyin juga banyak, mukbang2 sama unboxing video aja pada enak diliat dan aesthetic parah makanya kesannya douyin itu kaya lebih edukatif. Beda ama tiktok soalnya di tiktok itu beneran nyampur kan segala video ada mulai dari yang aneh ampe yang bagus walupun terkenalnya yg konten aneh2 🙃
Terus juga peraturan di china ketat banget, bocil2 di china kan punya batasan main sosmed, jadi gk sebebas diluar china yg siapa aja bisa akses kapan aja dimana aja, asal punya hp bisa pake tiktok ya bisa upload apa aja tanpa effort gede dan tanpa peraturan pemerintah, sedangkan di china pemerintah itu andil gede mantau sosmed rakyatnya, artis sono aja kalau ngelanggar sesuatu sosmednya juga ikut dihapus pemerintah 🤣
Km di china ya kak
Pembedaan konten Douyin di China (edukasi, pengbangan skill, seni dan hiburan) brdasarkan wilayah bukan hanya karna KASTA. Karena kebergaman kebutuhan dan juga interest perdaerah makanya dibedakan.
Misalnya Org yg tinggal di daerah pelosok dikasi konten ekonomi dan bisnis, ya pasti kurang sesuai sama kehidupannya, lebih cocok untuk daerah pusat bisnis dan ekonomi.
Kalo udah algoritma mah, mau Tiktok, IG Reels, UA-cam Shorts semua tergantung usernya. Dan konten kreatornya jg sih. Gw di UA-cam kebnyakan nonton dokumenter, sejarah, edukasi dll, tp bgitu buka Shorts dapet kontennya kaya Tiktok semua. Bgitu pun di IG.
Tp intinya sih bener kata pakar, kalo model short video kek gini emg diciptain biar org terusan2 ngeliatin HP krn emg adiktif dan susah berhenti.
Keren Cerdas banget China, orang pedalaman akan di paksa belajar makin pintar agar tidak ketinggalan, orang perkotaan di paksa agar semakin giat bekerja untuk perkembangan Ekonomi China, keren sih.
Sewaktu gw di kls B. Jepang di Chiba, sekelas ama anak-anak China dan mau tukeran tiktok, yg gw gk ketemu d dia dan yg dia juga sama gk ada, gw bilang "aplikasi kita berbeda kayaknya" dan sekarang makin ngeuh, thanks bang. Tapi akhirnya gw bisa punya apk WeChat, agak ribet juga ternyata bikinnya, soalnya harus dibantu sama orang China asli terkait konfirmasi² via barcode, cmiiw
Akun we chat bisa dijual, ratenya ratusan ribu, just info
Pemerintah dan rakyat China lebih mengutamakan edukasi.
Apabila dilihat dari sejarahnya, China adalah bangsa pertama yang memperkenalkan sistem sekolah, IPTEK, dan kebudayaan, bahkan ujian CPNS di Asia sejak ribuan tahun silam. Ditambah lagi, mereka punya sejarah pahit bahwa selama abad ke-18 hingga abad ke-20, sebagian wilayah dan rakyatnya dijajah oleh bangsa-bangsa Eropa dan Jepang. Mereka pun belajar bahwa penjajahan itu terjadi karena ketidakpedulian pemerintah dan kebodohan rakyat.
Maka itulah, pemerintah dan rakyat China tidak mau dijajah lagi, alias tidak mau menjadi bangsa yang bodoh.
Saya juga penikmat Douyin, dan jujur, saya lebih merasa bermanfaat menikmati Douyin daripada TikTok. Banyak ilmu pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang di-share di Douyin, daripada di TikTok. Bukan maksud menjelekkan bangsa sendiri, namun begitu banyaknya konten edukasi di Douyin dan banyaknya konten ngaco di TikTok sempat membuat saya berpikir bahwa inilah perbedaan antara IQ 104 dan IQ 87.
Bagaimana dengan bangsa kita?
Selama kita masih senang dengan hal-hal yang konyol, maka TikTok akan tetap menampilkan hal-hal yang konyol.
Bangsa kita itu butuh hiburan karena basicnya salah satu manusia tersantai di Dunia, bukan basic literasi, sains, teknologi, dll
Negara tersantuy(":
Setuju sekali
Dikita itu ketika internet beserta media sosial baru muncul pemerintah kurang memberikan edukasi bagaimana cara berinternet secara aman, bagaimana cara bermedia sosial secara aman dan bijak, bagaimana cara mengamankan data pribadi, dll dll harusnya di tv tv itu rutin edukasi ber internet secara aman, jgn dibiarkan rakyat awam tersesat dihutan belantara internet ini, kasian yg awam ga mengerti cara bermedia sosial yg bijak mereka cuma pake aja yg penting status/fto/video/ mereka ada yg liat, ada yg like, ada yg nonton..
@@dimaskurnianto4178 iye2 negara tersantai, sakinglamanya santai sampai ketinggalan zaman sama negara tetangga
Pelajaran yang dapat diambil adalah apapun media sosialnya mau Tik Tok ataupun Instagram,UA-cam,Wechat or apapun itu kembali ke usernya sendiri apakah bijak atau tidak.Dan ini tidak dapat dilakukan sendiri harus ada saling edukasi antar sesama dan juga antar lembaga/pemerintah terkait...khususnya soal keamanan data yang mudah bobol di Indonesia seperti ini serta pengawasan konten untuk anak di usia dini.Intinya Medsos memiliki interest (kepentingan)berupa bisnis dan lainya..kayak IG yang mulai ngikutin bikin shorts,subscriptions berbayar,UA-cam juga..kembali lagi ke kebijakan dan kebajikan lembaga serta personalnya sendiri.
Hooh harus nya pemerintah harus lebih aktif ngatasin, masalah konten di bawah umur. Jujur pihak aplikasi juga harus nya juga bisa ngelakuin sesuatu soal pembatasan umur. Misal nya untuk kreator bisa mengatur batasan umur untuk channel nya, jadi target pasar nya beda. Ga cuman untuk channel aja video juga bisa di kasih batasan umur secara manual oleh pihak kreator. Jadi youtube ga perlu kerja sendiri ngebatasin video2 diatas umur
Bener, ya gmn ga maju disana pmerintahanny aja dkung dunia pendidikan dijalur yang ngga gitu" aja(misal kek buku doang) q prnah liat jg wawancara slah satu mangaka jepang yg kaget pas dateng ke china buat seminar(klo g slah persisny q lupa) krna antusias org"ny banyaak bgt ditambah pemerintahanny juga mndukung. disitu q jd kepikiran kek brti pmerintah dsana ga cm dukung pndidikan formal aja, kreatifitas dan lain"ny juga didukunh aplgi klo ada potensi buat ngangkat china di international
Betul betul
Kayak sinetron Indosiar ........
Mungkin emang dari awal Tiktok kebanyakan untuk hiburan, karena setiap orang bisa melakukannya jadi kreator kebanyakan yang sifatnya entertainer. Sedangkan konten edukasi lumayan sulit karena gak semua orang bisa ngelakuinnya, jadi isinya lebih sedikit.
Mungkin aja Douyin awalnya juga isinya hiburan sih.
Ya emang.. Awalnya sama aja kek tiktok. Joged-joged umbar aurat, tapi berkualitas. Maksudnya berkualitas disini mereka dari segi pakaian, makeup, koreografer, videografi & editing terniat. Kek berkelas gitu, bukan asal rekam terus joged-joged kek yg kita liat di tiktok.
@@SetyaHess pasti sih, aku sbg generasi awal dri tiktok, memang nyaksiin kalo dulu wktu itu, tiktok isinya gk jauh beda ama musically
sekarang tiktok malah ada yg ngajar coding live, ngajar bahasa Inggris live. lumayan kursus gratis. bisa tanya jawab lagi. intinya kalo ada teknologi jangan alergi dulu, takut kayak Nokia nanti ketinggalan jaman.
terus kalo ga suka konten joget2 tinggal klik tidak tertarik (atau block aja biar ilang), nanti juga pelan2 ga muncul konten joget2nya. terus tiktok sekarang juga kejem, kalo cabul atau yg berbau kekerasan bisa ilang akunnya, dan menurut gw itu lebih kejem dari UA-cam
@@weiming5473 malah pernah dengar musically itu satu perusahaan / diakuisisi Tiktok. Dulu dubsmash, trus musically ( hampir bangkrut gk terkenal lagi ) trus muncul tiktok Instagram versi Video
#2024BLOKIRTIKTOK
#2024ROCKYBOSSMAN
#2024AKALSEHATNEWMIND
#2024BERANGKATMENUJUINDONESIASUPERPOWER
11:41 nah betul bang, TikTok ada niat mau naikin kontent edukasi, tpi skala global cukup sulit, Dan pada akhirnya tergantung dari usernya mau buat konten edukasi atau tdk, tpi karna interest orang2 kita yang cendrung tertarik video kocak, lawakan, menghibur,
Seperti yang dijelaskan disini, algoritma Douyin memang bener, cuman kebanyakan tuh emang kayak fun/ceria gitu, soalnya aku pernah dikirimin video dari Douyin sama temenku yang emang orang China sana, dan Bilibili/哔哩哔哩 atau UA-cam-nya China, algoritmanya lebih bagus lagi, soalnya aku juga pengguna, apa yang kita sering tonton, di beranda bakal muncul rekomendasi, dan kita bisa search sesuatu lewat komen orang, di sini ada bilibili juga, mungkin dikenal sebagai Bstation, tapi ini beda banget sih, dari Bilibili China lah aku jadi tahu kalau sebagian lagu Indonesia yang terkenal jedag-jedug, digemari di China sana:) tapi yang paling kaget sih pas hari nasional China di bulan oktober, timeline tuh penuh video parade militer sama kongres:D
Video douyin sama weixin bagus-bagus njir. Bedanya kalau di weixin video yg muncul di explore disesuain sama video yg dilike teman. Jadi kalau temenlu toxic, video yg muncul juga tetep toxic sih. Tapi sumpah video iklan lipstik aja gw tontonin krn seru. Gw ga instal tiktok, tapi ngeliat orang yg viral di tiktok gw udh tahu kualitas tiktok indonesia kayak apa. Kalau masalah jualan Taobao sama pinduduo masih mendominasi. Harga murah kualitas juara. Sarung tangan winter di aplikasi oren 50rban lebih, temen gw beli ditaobao cuma 25rb udh bagus banget. Sayangnya ga bisa kirim ke indo. Mungkin ada yg bisa sih, soalnya pernah denger orang indo belanja di taobao. Cuma gw ga ngerti cara mainnya dan kayaknya ga gratis ongkir deh kalau diluar mainland China
Edit: btw jangan tergiur barang ori reject di live, krn kalau lu ke China harga yg lu beli ga jauh beda sama yg baru. Asli baru inget nih kemarin liat reject/kw super jaket un*qlo 150rb padahal aslinya di store China ga nyampe 200rb udh dapet baru dan ori. Sepatu new balance, adidas, dll juga murah banget disana
kakak gw belanja prabot dari app taobao, dan di hp nya ada douyin dan weixin juga....dia beli hpnya emg di china pas lagi kuliah disana
Komponen komputer bisa dicoba beli lewat taobao (mainboard VGA CPU etc)
Paling bayar cukai aja dan garansinya good luck
Bisa pakai jastip:)
pake jastip, cuma costnya mahal jatohnya mirip2 harga lokal
@@sheedyaja6465 tergantung, nemu jastip yang ongkos nya bisa murah:)😌
Bang coba bahas kemajuan pertanian di China dong.kan kayanya China berhasil meneliti padi abadi
Bang coba bahas tentang "Chuunibyou", salah satu fenomena 'kelainan sosial' yang sering terjadi di kalangan remaja² di Jepang terutama di kalangan siswa SMP di sana. Dan juga kenapa Chuunibyou tidak digolongkan sebagai penyakit mental/kejiwaan padahal punya gejala yang cukup mirip dengan skizo.
Mungkin karna normalnya yang kena sekitar umur 12an dan biasanya karna mereka kena sekitar smp kelas 1 akhir ato kelas 2 awal, normalnya waktu kelas 3 ato kelulusan mereka bakal sembuh sendiri, dan karna jaman dan tren semakin beda sama dulu chuunibyou jadi semakin dikit juga sekarang
@@sigadop3492 gw liat di anime...rata2 pada sembuh pas msk SMA 😁
Up
ua-cam.com/users/shortscBB0VDUWA9c?feature=share 5 negara dengan penghasil nikel Terbesar di dunia 🥰
ini tuh masuk ke pembahasan jepang generasi yang hilang ya
Seorang yg suka berfikir akan suka sama pelajaran dan membuatnya melatih disiplin ilmunya. Tp kalau "mohon maaf", buat berfikir dikit saja malas, apalagi tentang ilmu2 yg lebih berbobot. Yah,,, semua pilihan sih. Toh ya kita2 sendiri yg ngejalanin hidup kita sendiri
Menurut gw sih 1. interest orang indo itu ya Entertainment (Joget" dan sejenisnya). 2. Product-market fit, konten Entertainment itu cocok dengan selera pasar disini, ya udah genjot yang penting profit. 3. Cara supaya tiktok jadi banyak konten edukasi adalah naikin demand konten edukasi, dengan cara kita sebagai user perbanyak nonton konten edukasi. Lama" algoritma juga bakal nyesuaiin. Contoh konten edukasi yang mantep banget ya kayak Bang Koi dan sepulang sekolahnya dong! Mantep gak bang marketing gw 😂
Saran x marketing dengan briging bagus nice 😅😂
harus nya algoritma tiktok tuh begitu, konten edukasi nya disorot/didahulukan, bukan fyp2 yang isinya umbar aib, stress, dll.
sesuai selera masyarakat, algoritma nya yang fyp ya gitu kenapa isinya trash trash semua
ya kenyataannya emang begitu yg laku di dunia mayoritas yg bgtuan, mau platform apapun juga, kalo idealis buat idup di dunia digital berat rasanya apalagi chanel edukasi
Gk seharusnya, kayak gitu disanksi atau didenda
@@fadhilplay1974 nah! kalo begini peraturannya aku setuju.. jijik bgt lihat yg joget2, kalo jogetnya keren sih ok! Tapi kalo yg... (!) Udah lah! Malas!!
Kayak yang udah dijelasin di video algoritmanya tergantung minat, kalo misalnya Nemu video yang aneh² tinggal skip atau pencet tidak tertarik kalo gak sekalian report aja
Konten lu keren banget si bang. Gue berasa punya wawasan yang luas gara2 sering nontonin konten lu
Kalau buat konten edukasi di IG, WA, FB, TikTok itu dikita itu kurang laku, kadang bisa di anggap aneh oleh teman² kita, dianggap so tau, dianggap so pintar, masyarakat kita lebih tertarik kpd hal-hal yg bersifat hiburan atau kesenangan pribadi kaya pamer-pamer, curhat masalah pribadi di medsos, caper dimedsos, meskipun ga semua masyarakat kita kaya gitu tp mayoritas lebih menyukai konten hiburan dibanding konten edukasi.
saya sebagai seorang tiktoker edukasi, memang sebenarnya ga mudah bikin konten edukasi di tiktok, karena mereka ketat banget soal aturan, dan ini menjadi alasan saya jarang upload tiktok.
Gue kangen saat social media masih diisi oleh beberapa orang aja dan adem ayem di tahun 2011 - 2014. Gak kenal FYP an, pamer pamer kekayaan, pamer kenakalan dan kebodohan.
Salah satu konten tiktok di sekitar kita bro galau"lah banyak juga kok yg konten yg edukatif walaupun jarang bisa diitung untuk konten yg absurb kek kmren "km nanya" Watdepak men" Dll karena muda" Skrang lebih suka nonton gtuan kali, pemerintah juga harus tegas dalam kek gtu kek fyp banyakin edukasi wkkww
Kangen jg sih thn 2010an
@@temujin5772 itu semua tergantung, dengan jenis Vidio yang paling banyak di tonton dan di like sama pengguna tiktok.
Kalo sering nonton Vidio edukasi yang fyp juga sering Vidio edukasi, gitu juga sebaliknya.
Apaan tahun 2011an segitu medsos lebih gila lagi, gua suka liat kalo orang komen isinya bahasa kotor & binatang semua. Gaada salah gaada apa tiba2 ngata2in ngajak ribut sama orang yg ga sikenal. Semenjak ada UU ITE gua dah jarang liat orang yang modelan gitu.
@Zaydan Alfariz nice thx koreksinya. Emg bener, hukum tanpa penegakannya cmn kumpulan huruf yg gak berguna.
Dulu sempet mikir juga knp tiktok di cina beda aplikasi sama tiktok yg biasa kita tau, ternyata gw sempet mikir juga hihi
Sebenarnya yang bikin tiktok menjadi aplikasi hiburan, joget joget, dan senang senang aja itu diri kita sendiri sebagai si pengguna, kan algoritma nya tiktok berdasarkan apa yang lu suka untuk di tonton ( interest lu ) kalo misalnya konten yang keluar di tiktok lu semua nya hiburan ya berarti lu sendiri yang buat hal tersebut,
Ya kalo misalnya lu mau konten edukasi di tiktok ya gampang, ya lu tinggal tontonin aja tuh konten konten edukasi di tiktok dan otomatis algoritma tiktok lu bakalan mengarah kan lu kepada edukasi
Maka nya bijak menggunakan sosmed
Makanya yang diutamain itu kontrol diri, semakin maju semakin banyak informasi bermanfaat, semakin banyak juga godaan yang bikin "nyaman" aja, tapi minim value. Terus sama kuatin mental, jangan fomo. Bersyukur udah minim buka sosial media selama 3 tahun ini, cuma youtube aja yang masih setia nemenin. Stay safe everyone ❤
kalo menurut gw emang dari pemerintah cinanya bang yang bagus bukan sengaja bikin tiktok global dibikin banyak konten sampahnya, toh yg bikin konten kan pengguna, ada yg bikin edukasi ada yg bikin hiburan aja. dan konep algoritma berdasarkan minat bukan tiktok aja, ig sama youtube kalo gak salah juga gitu. tau sendirilah pemerintah cina dan aturanya kan ketat banget.
bukan dibikin konten sampah, tapi ya realitanya banyak orang itu suka konten2 yg sampah. Algoritma tiktok itu ikut apa yang lu mau. Kalo lu mau konten edukasi ya sering2 lihat konten edukasi, pasti lama kelamaan di FYP nanti banyak kontek edukasi
wah di Douyin ada Fitur Kek Google Lens, meskipun nggk pengguna Tiktok tapi ini App nya keren sih..
Dan Bagusnya Douyin itu fiturnya lebih memprioritaskan Warga Dalam Negeri Ketimbang Luar Negeri Dalam Hal Ilmu Pengetahuan Ketimbang Konten Hiburan"..
Disana we chat udah jadi apk paling penting, krn selain vitur chat juga bisa jadi e-money. Berdasarkan pengalaman emg warga china punya apk tersendiri, bahkan mereka ga mengenal google. Hp china sama hp buatan china beda ygy, temen aku beli hp disana apk nya masih nyangkut semua tapi tetep aja sampe sini cuman buat main mobel legend sama ambil hasil camera doang😂😂
bagus berarti, membangun mindset warganya agar jd manusia yg lebih pinter dan pengetahuannya bagus. Mengutamakan warga sendiri. Indonesia harus mencontoh pola seperti itu. jgn malah memanjakan orang asing.
Ga kebayang kalo disini tiktok disensor.. bisa didemo berbulan bulan 😅😅
Katanya bakalan ada undang-undangnya
@@akunnyolong2425justru di situ letak kebodohan nya...
Harusnya indonesia bisa menciptakan aplykasi yg fitur kecanggihannya di atas tiktok. Dengan gitu ekonomi secara gk langsung bisa berangsur pulih...dan kalo hanya mentagar dengan memakai undang" itu gk lebih hanya mencegah saja, tidak bisa melakukan perubahanbke atas. Hanya bertahan
Menurut saya tiktok ini kan berdasarkan algoritma. Yaa kalo kita ingin konten yg muncul konten2 edukasi yg Bagus, yaa cari konten2 edukasi nya. Nanti dgn seringnya kita nonton dan nyari2 konten edukasi, lama2 akan sering muncul konten edukasi di fyp kita. Spt saya yg cukup minat akan geografi, sepakbola, ekonomi dan politik. Saya sering nonton habis dan mencari video topik2 spt itu. Dan yg keluar sering yaa konten2 seperti itu.
udah di bahas di video tentang algoritma.. dimana tiktok lebih cenderung merekomendasi video yg user suka entah itu video edukasi dsb.. beda dengan douyin yg lebih mementingkan edukasi.
TikTok lebih mengglobal dan majemuk dibanding Douyin sehingga mengutamakan interest user-nya, kalo Douyin memang sepertinya algoritmanya diatur pemerintahan China. Di sini user TikTok memang harus lebih selektif dalam memilih tontonan.
Bagiku malah justru keren sih. Bearti perusahaan tiktok lebih peduli sama edukasi di negaranya. Kalo buat diluar negeri baru murni bisnis, soal edukasinya sih itu tanggung jawab negara itu
Jawabannya simpel aja, tergantung penggunanya. Yang bilang tiktok adalah propaganda china karena merusak otak remaja luar negeri itu adalah salah besar, karena mereka yang sebagai pengguna, baik yang pembuat konten maupun yang menonton dan mengshare, yang merusak otak mereka sendiri. Kalau tiktok bakalan jadi douyin yang bertujuan agar lebih banyak konten edukasi, sebenarnya ga perlu, karena tinggal cari aja di search bar. Semakin sering dia sebagai pengguna yang menonton dan mengshare, mencari konten edukasi, semakin banyak dia mendapatkan rekomendasi konten edukasi.
👍👍👍
@@CrystalAmanda7106 あっぷ
Betull bang, kalo individu bisa manfaatin algoritma tiktok untuk konten edukasi,, jadilah tiktok ngasih konten2 edukasii, tp kalo gaada inisiatif sendiri ya ngikut algoritma tiktok aja, kasarannya pasrah sama apa yg disuguhi., Ibarat makan, kalo tiktok itu prasmanan, kalo douyin udah paketan :)
Setuju sih bang.... Banyak yg bilang tik tok isi nya cuma org joget², lah akun tik tok ku kok jarang banget lihat org joget² gk jls? Klo pun ada gk banyak jumlahnya. Kebanyakan akun edukasi dokter, perawat, psikologi, kpop, parenting.
@@SVP-gw8mp bukan gitu mas, buktinya, meskipun kebiasaan mas nontonin konten edukasi, tp tetep sempet nyelip yg joget2 kan? Padahal mas ga pernah nontonin atau search hal tsb. Apalagi kalo pertama kali bikin akun, isinya jamet n aneh semua:" berarti tandanya???
Teman se-SMA saya banyak kecanduan goyang di tiktok disudut manapun pasti ada tiktok, sindrom tiktok. Saya membenci aplikasi itu semenjak saudara saya mengubah isi pikirannya melalui tiktok. Candaan basi, tidak bermutu, dll. Sy pernah memakai aplikasi hanya untuk tugas dosen, semenjak itulah kecamannya muncul. Hingga saat ini tidak pernah sy buka aplikasi itu kecuali saat moment tugas kemarin hanya sekali
Bang, gue minta tetep terus bikin konten2 edukasi ya. Yang edukasi dan menarik kayak lu ini jarang loh. Semangat teruuuus 👍🏻
Tentang algoritma yg dibahas tadi bener banget si, kebanyakan nonton lama tentang sensasi keluarnya akan sensasi 😂. Tapi tiktok masih ada baiknya di musim hujan seperti ini untuk liat berita banjir sehabis hujan dijakarta, daerah mana aja yg kena banjir .. hahahaha
Terlepas propaganda apa bukan, semua kembali ke pribadi masing2. Kalo doyannya konten2 hiburan ga jls ya mo diapa2in tetep sulit, tapi klo pd dasarnya pribadi bisa kritis memilah2 konten maka ya yg dicari konten2 yg berbau positif dan edukatif. Jadi meskipun algoritma tiktok disamain kyk douyin sekalipun klo masyarakatnya udah ga tertarik konten edukasi ya tetep aja ga begitu berfungsi baik fiturnya
ngga semua orang pikirannya sama kaya lu bang masalahnya adalah pengguna tiktok kebanyakan anak kecil sampe remaja masih sekolah yg labil anda kira mereka bisa mikir kek orang dewasa yg bisa milah sesuatu yg bagus buat dirinya sendiri? karena apa yg dicekokin dan dilihat anak dari kecil selama bertahun-tahun akan mempengaruhi sikap mental dan cara berfikir anak itu nantinya itu yg bahaya kalo anak kecil dibiasain nonton hiburan doang
Kalo menurutku bukan propaganda sih. Kebeneran aja rakyat Cina lebih seneng konten yang “berguna” dibanding negara lain, apalagi Indonesia 😅
Kalo itu karena rakyatnya, bukan pemerintah sana kenapa pemerintah cina berantas pinjol? Malah skrg mereka kabur ke indo dpt ijin OJK??
Jack ma aja yg ngotot fintech di masivkan di brantas 😂
Sudah hal biasa produk mainland beda sama versi global, Di mainland masih banyak terpengaruh aturan pemerintah dan tentu saja bisa disesuaikan dengan kebutuhan negara sendiri.
Sedangkan versi global tidak terikat aturan ketat, fitur yang disediakn juga lebih umum biar cocok dipakai di lebih banyak negara .
siapa di sini gak pernah sekalipun nonton tiktok angkat tangan ✋🖐👋 🤣🤣🤣
Saya bang🖐🖐🖐
saya🖐️
✋
👋👋🖐✋ gwehj banh
Gila kamu keren banget
Serius ga bohong klo tik tok yg fyp cuma konten edukasi ga bakal laku di indo😂🤣
Dari segi kebijakan douyin gw apresiasi bgt pemerintah cina. Mau ngedukasi SDM nya lebih maju. Seandainya tiktok kaya douyin, bakalan gw instal dah..
gaakan, douyin udh didanai ama pemerintah china
mau gamau tiktok nyesuain ama pasar oversea
Tiktok diciptakan emang untuk menyaingi IG dan akhirnya IG keteteran maka dibuatlah reels untuk menyaingi tiktok semua medsos sama aja yg sering kmu cari maka itu yg akan muncul... Saya ada IG tapi lebih suka pke tiktok sih.
Seandainya tiktok kayak douyin? Ok dipikir logis aja ya, China atau tiktok kan punya otoritas yang sama ke audience nya, maksudku tiktok/China kan gak bisa ngasih fitur penyesuaian lokasi kayak di douyin, dan kalo soal filter konten pun tiktok gak punya otoritas lebih kayak douyin yang di supporter langsung oleh pemerintahnya kecuali misal Indonesia kerjasama buat sama tiktok buat nge custom aplikasi tiktok di Indonesia, maaf kalo belibet soalnya ribet kalo jelasin lewat ketikan
Gak ada propaganda sama sekali...
Justru Pemerintah China campur tangan byk terhadap DOUYIN. Di sini sebenarnya bagus ya, utamakan edukasi. Kalau kota besar edukasi keuangan, pengelolaan keuangan, dll. Kota sedang yang sedang kebutuhannya apa dan kota kecil kebutuhannya apa. Itu bagus dari pemerintah untuk rakyatnya... sayangnya kalau algoritma kek gini diterapkan global, yang download tiktok akan kecil bgt. Justru ini membuktikan orang global karna terlalu bervariasi. Susah dipaksa akan makan sesuatu yang sudah diatur. Kalau dipaksa, ya pada gak mau...
Di sisi lain, konten hiburan yang paling diminati orang global ketimbang edukasi..
Kalau TIKTOK berdasarkan interest ya udah bagus... kalau interest mu edukasi, ya yang muncul juga byk yg edukasi. Kalau lu suka yang joget2, trus sekali2 ditawarkan edukasi, lu skip, ya sama aja, semua akan joget2 yang muncul...
Justru TIKTOK lebih free dan DOUYIN lebih diatur pemerintah. TIKTOK lebih bebas tergantung kita dan DOUYIN tergantung pemerintah untuk warganya.
.terlepas dari propaganda atau bukan
kita tuh punya kuasa penuh untuk instal app nya atau gak, memilih konten yang 'berkualitas' atau gak
yang jadi aneh tuh kita mempercayai itu propaganda tapi kita tetep menginstal app nya dan memilih konten-konten wadidaw untuk di tonton.
"Are you TikTok?"
Douyin : "Well yes, but actually no"
Koi, coba bahas kegagalan marketing McD di olimpiade 1984 dong
setuju banget, kita tuh butuh produk kualitas bagus dr negri sendiri, alih alih ngutamain negara lain, dan heranya lagi, masih banyak banget produk cina yg abal abal sliweran di toko online/pun offline,
Di luar negeri banyak banget lo produk Indonesia yang kualitasnya Wahid. Giliran di Indonesianya sendiri kualitasnya abal²
Itu tergantung pada ekonomi negara, pemerintah bisa aja , ngambil produk dari Eropa atau Amerika, tapi pertanyaan apakah rakyat kita bisa beli produk Eropa dan Amerika.
Kadang gua sedih saat buka Tiktok, disaat temen2 lain nonton cewe joget2 di home, lah gua yg muncul.ilmu pengetahuan, cerita edukasi, keuangan politik dan berita anjirr, sampe kadang gua merasa kalo buka tiktok = belajar online njir, mangkanya skrg lebih pilih Reels Ig dan tiktok jarang banget kubuka karena itu tadi, Tak menghibur malah bikin otak kritis kwkw, sedikit sedih sih tpi gpp, ilmu cuma2 lewat home kwkw
Iya betul. Smartphone saya Huawei dan buka Douyin normal normal aja. Udh 5 tahunan gak kendala. Tapi isi TikTok dan douyin 100% beda. kalau di douyin kontennya mendidik, kalau di tiktok pamer gunung semua 😂.
Huawei versi global atau impor dri cina gan?
sudah menjadi kodrat wanita suka pamer' apapun itu,sdh banyak contoh di sosmed 15:48
Gue malah kebalik.. 😂
Gua udah lama instal douyin di ios & android sebelum booming ,dan kerasa banget beda isinya sm tiktok global, memang bener isinya banyak edukasi, drpada tiktok global yg taulah isinya apa 😂
Bangettt:")
Douyin-tiktok nih hampir sama kayak webtoon-naver webtoon. Dua aplikasi yang sama-sama buat baca atau bikin komik. Cuman kan kalo webtoon tuh harus ditranslate komiknya kalau mau ada di bahasa indo/China/Inggris dll.
Mungkin karena konten edu TikTok ga banyak mendominasi. Jadi algoritmanya ngaco di Indo. Ayo semangat terus Bang Koi buat konten edukasi.
Iya kl disini masalah kretor sama penonton sih
Bukan ngaco sih. Kreator cuma ngikut pasar, dan kebetulan pasar Indo emg gini
Alasan g buka tiktod, buka sekali trus udah.
@@rohman9844 walau algorthm semua sosmed sama ngikutin interest orang tapi keknya yang paling parah tiktok yak
Belom pernah main sih tapi kek nya begitu di anggapan ku
@@prasetya3212 tp bagusnya, saat kita jd kreator, konten kita jd gmpang menjangkau bnyak audience
Kalau tiktok nantinya beneran konten mereka improve, banyak yang edukasi dan utamain kualitas. Kayaknya gue bakal mau download itu apk sih. But for now, ga dulu deh masih lebih enak di youtube, bisa nonton sepulang sekolah
gw yg pake douyin mau koreksi dikit, sebenarny douyin bisa dipake kita jg, skrg douyin ad buat semua akun bisa terlihat ip lokasiny, jadi gw sering liat ip lokasi dari douyin itu ad yg amerika, malaysia, singapore, korea, dan banyak lagi.... gapercaya bisa liat di douyin. btw itu pake ipong ya memang gabisa dari websiteny bang, dulu perkuliahan saya dosen suruh download douyin utk nugas, mrk pd gabisa, btw gw ad carany yaitu ganti lokasi appstore(tapi setelah ganti dan install appny segera ganti kembali)
Kak aku mau nambahin betapa strict-nya Douyin untuk pengguna inter, kebetulan aku pengguna Douyin sebagai fans inter dari entertainment China. Jadi aku register Douyin nih kurang lebih dari tahun 2020, bisa dibilang dari sekian banyaknya app China yang susah didaftar bagi kita fans inter, Douyin ini yang paling susah. Waktu itu daftarnya masih dikasih 2 opsi, KTP China sama nomer telepon, dan saat itu masih bisa pake no telepon sini. Itu juga pas udah jadi akunnya dan kupake normal, 2 hari setelahnya akunku langsung kena suspend (?) Pas ke-detect server luar, dianggap melanggar rules dan gabisa dipake sebulan. Singkat cerita aku ngajuin banding gitu, terus ga lama akhirnya bisa. Setahun pertama make Douyin aman2 aja, tapi semenjak September 2021 kayaknya itu mulai tuh rules-nya diketatin lagi, sekarang orang yang udah punya akun Douyin kalo mau komen/like kontennya harus verifikasi KTP China, bahkan untuk fans inter sekarang yang mau daftar Douyin harus tetep verifikasi pake KTP China yang artinya ga bisa cuma pake nomer telepon biasa. Dan untuk kontennya, aku setuju kalo konten Douyin itu lebih edukatif, pokoknya aku ga pernah liat konten nyeleneh gitu. Justru menariknya, konten-konten yang viral di TikTok khususnya modelan jedag-jedug orang indo itu viral juga di Douyin, salah duanya kayak Ampun Bang Jago sama De Yang Gatal-gatal sa, itu banyak banget artis sana yang ikut joget pake lagu itu dan likesnya 10 juta +++
Selain dua yang aku sebutin di atas, Douyin ini juga sebagai salah satu wadah campaign setiap acara pemerintahan, dimulai dari anniversary-nya CCP (Chinese Communist Party) sampe hari kemerdekaan. Nah uniknya justru pas kemerdekaan China tahun lalu, aku inget banget ada wartawan Korea Utara yang liput hari kemerdekaan China dan kalo ga salah itu jumlah likesnya sampe puluhan juta. Kenapa aku bilang itu Korea Utara? Karena kalo ga salah itu di dalam kalimat reporternya ada unsur persahabatan atau apa gitu, yang intjnya itu sangat tidak mungkin dilakukan oleh Korea Selatan + aksennya sangat Korea Utara. Sebenarnya masih ada banyak lagi sisi menarik dari konten Douyin, tapi kepanjangan kalo dijabarin semua 😭😩
Kmu daftar pake KTP china gmn tuh kak caranya, penasaran sama douyin pasti lebih keren
dulu kyknya masih bisa make nomor luar karna smpe skrng masih bisa akun sya di douyin, mmg beda sih aplikasinya kyk ada binatang nnt ad infonya semua, ad kyk youtube jga lengkap disana
ikut ngakak karena pengguna douyin fi china nglike bang jago dr indo 😂
Kalau menurut saya sih Douyin dan Tiktok berbeda isi karena juga cara hidup tiap negara berbeda. Orang2 di Cina kebanyakan msih pada ikutin berita2 dan video" edukasi, sedangkan negara" lain tidak smuanya seperti itu, saya pikir akan sulit bagi Tiktok untuk mengedepankan konten edukasi, sedangkan orang" lebih memilih konten hiburan yang yah begitulah..., dan kalau pun yang didorong konten edukasinya, apakah akan banyak orang yang masih akan tetap memilih tiktok saat fyp nya konten edukasi semua? Hehe ini hanya pendapat saya.. terimakasih
Banyak konten douyin yg lewat di reels ig tuh klo ga cosplay by chinnese ppl, baju" hanfu, sama masak" yg asthetic gitu latrnya. Driawal emg mikirnya douyin dibikin khusus sama China dan khusus buat mereka doang, sama kaya mereka bikin apk khusus mereka kayak wechat weibo gitu
Kalo menurut gua itu bukan propaganda si, lagian itu haknya cina buat ngedukasi warganya, sama halnya kaya india yg ngeblokir tiktok di negaranya. Makin kesini makin salut aja sama pemikiran cina yg bisa nguasain dunia secara pelan2 gak gembar gembor macam amerika. Semoga indonesia bisa ngikutin jejaknya mereka
Ngakak gw, douyin gw penuh sama cewek2 biker yg pada pake motor gede padahal...
Sudah biasa bagi saya aplikasi asal china yang diluncurkan ke versi global yang mungkin akan ada sedikit beda, yah intinya ada versi china dan global, contohnya tiktok, uc browser, pubgm, honkai, genshin, mobile legends, bigolive dll. Biasanya kalau versi china lebih cepat update, ada event khusus di negara tersebut terutama game, fitur aplikasinya lebih banyak.
Pada dasarnya fungsi tiktok maupun douyin itu sama, untuk berbagi video yang berisi hiburan, edukasi, dan sebagainya. Justru pengguna tiktok ini lebih punya kekuasaan buat nentuin apa yang mau mereka tonton sesuai ketertarikan mereka. Dan meskipun rekomendasi video versi douyin lebih ke edukasi, bukan berarti nggak ada oknum-oknum yang ngupload video "nyeleneh" di sana 😂 sama kaya' yang versi global kan.
Kok Tahu lu Banh 💀
@@ubermatch5031 sempet beberapa kali lihat di twt, repost video dari douyin dan isinya ajaib-ajaib di luar nalar
mereka kalo bikin konten nyeleneh bakal ngaruh ke social credit gak ya?
@@reneehalcyon534 nggak tau sih kalo soal itu
Beda kemampuan algorthm nya bang
Menurut gue sih tiktok global itu menyesuaikan apa yang banyak di tonton oleh para penggunaannya.. Ya tau ajalah negara kita trend pargoy banyak penonton nya dan banyak jg yg membuat konten seperti itu, Ya wajar tiktok meng UP konten-konten seperti pargoy dll..
Pasti Tiktok mengikuti jumlah konten atau ketertarikan setiap pengguna karna di Indonesia banyak yang minat atau tertarik dengan konten trsebut.. dengan jumlah penonton konten edukasi di tiktok jauh banget pasti angkanya.. Jadi wajar saja Tiktok tidak terlalu meng UP konten-konten edukasi karna peminat atau pasarannya jauh sekali perbandingan nya
Keren sih doyin,
Aku pernah download tiktok niatnya mau ikutin video2 edukasi aja, tapi tetap aja yang muncul kebanyakan video joget2, jadi un install lagi, kenapa tiktok agak susah seperti doyin, 1. Karna untuk algoritmanya kalau mau di samain susah soalnya skala global itu gede banget, 2. Di skala global konten2 edukasi nya dikit banget, kalau pun ada viewers nya pasti dikit
Hebat sih China, selalu memberikan yang terbaik untuk warganya 👏👏👏👏
Eh tetap muncul? Tiktokku ga ada lwt joget2 satu pun. Krn yg ku like dan save yg isinya liburan, properti, racun shopee, bisnis, dkk.
Pernah liat youtube sebelah bahas ttg algoritma tiktok, katanya 3 detik pertama udah masuk engagement. Jd sebelum 3 detik discroll, dianggap ga tertarik.
@@LiordeSien ah masa, user tiktod banyak bohong nya
@@yudiandriana4656 haha, ya terserah percaya atau enggak, bukan urusanku. Aku punya tiktok tp bukan user hardcore, jauh lbh sering buka youtube sama IG. Tp kalau emang ga ada video joget2 yg ditawarin ke page tiktok-ku, masa aku kudu maksa bilang ada
Rekomendasi UA-cam juga lumayan ampas buat akun baru.. coba aja aktifin mode samaran, ntar yang keluar di beranda rata" video/short ampas..
Udah tau dari lama kalo tiktok china sama tiktok global itu beda, ngga cuma dari nama, tapi juga isinya. Itulah kenapa saya nggak pernah main tiktok atau download cuma sekedar buat promosi cerita aja :)
ini fix banget sih betul banget tentang barang China yang ada di China emang lebih bagus ketimbang barang China yang ada di luar China,,
soalnya temen gua pernah ngebandingin Xiaomi yang dia beli di Indonesia sama Xiaomi yang dibeli di cinanya langsung
Untuk kasus ini Poco X3 Pro
Yang di mana poco X3 rakitan Indonesia matot di usia pemakaian 4 bulanan
sedangkan yang buatan Cina sampai sekarang masih hidup itu HP
🥺🥺🥺🥺🥺
Fitur Tiktok udh jadi template sosmed menurut gw, di IG ada Reels, di UA-cam ada UA-cam Shorts dan apl lain² pasti ada jg yg mirip...Basically Tiktok mengubah kehidupan di internet, mau sok-sokan anti Tiktok kek gw tetep kesambet konten mirip Tiktok di mana².
Kalau menurut gw justru Douyin yg pantas disebut propaganda karena konten dan algoritmanya diatur sesuai keinginan pemerintah China. Tiktok sama aja dengan platform sosmed lainnya yg menyerahkan pilihan konten pada minat pengguna. Masalah sensor di Tiktok terhadap isu2 yg memojokkan China juga wajar, bagitu juga dengan isu anti-LGBT, anti-semit, Nasi Jerman di FB, Instagram, dll.
@bangel7513 ya bisa jadi, tapi bisa diimbangi dengan keterbukaan informasi dan diskusi di sekolah.
Saya seneng denger podcastan abang Thailand ini, selain fasih bahsa indo, abang Thailand ini juga update berita berita asia ☺️
Sumpah jangan hidup ikut standar tiktok atau apapun jadilah diri kalian sendiri....berbahagialah sesuka kalian
Bang, gara" elu bahas ini jadi penasaran aplikasi Douyin kek gmana, langsung coba install.
Baru buka profile cewek" joget 1x, scroll tonton videonya diprofile, lalu setelah itu di bagian home isinya cewek" joget semua gilsss, akhirnya lanjut terus. 😭
Keren, mereka pasti mengutip dari sun tzu "tundukan lawanmu tanpa bertarung adalah seni berperang sesungguhnya" dan ini dilakukan oleh China sekarang, lihatlah konten Tiktok di Amerika dan negara lain sekarang 😬
Intinya jangan manja, kita bisa cari sendiri konten edukasi nya di pencarian, tapi pas gw ketik kata " konten edukasi " eh kebanyakan yang keluar tentang konten seks edukasi 😭
Iya sih benera,,2 hape d rumah beli d cina,, dan donlot nya douyin,,konten d sana ya sering nya edukasi sih,,g yg kebanyakan fyp joget2 macem tiktok,,ngebantu banget,,meskipun kebanyakan pada pake bahasa cina
Tiktok adalah tombak free marketing saya, kalo bukan karena tiktok mungkin produk figure kaca dan mosepad anime saya terjual sedikit.
Teknologi itu tergantung dengan pemakaian kita sendiri, entah itu negatif atau positif ya tergantung kita kita juga, jadi jangan salahin apk nya tapi salahkan kita sendiri.
Emangggg!! Bener bangett
Kualitas made in china disana itu bagus bagus banget. Teknologinya bahkan lebih bagus daripada barang barat. Dengan harganya masuk akal pula.
Beda banget sama kualitas barang china di indo yang brobrokk 😰
@odovid harganya malah lebih mahal daripada yang di shopee jual.
Makanya aku sekarang gak mau beli barang china di indo 🤣 mending beli langsung dari sana walaupun susah dan harus nunggu 1 bulan datengnya
Kalo beli barang di china itu harus bener bener jeli. Liat review dll
Di sana itu barang jelek banget ada, barang menengah ada, barang bagus banget juga ada. (Di satu produk)
Dan kebanyakan orang china itu beli kualitas bukan soal harganya aja
@odovid kejadian nyata di kakak aku :
dia beli sendal di shopee harga 120rb. Kualitasnya jelek banget. Bikin kaki lecet, keras dll
Terus pas aku main kerumah dia, pas banget aku pake sendal yang mirip kayak yang dia beli di shopee.
Tapi kualitasnya jauhhhh bangeeettt sama punya dia
Kakak aku tanya, aku beli dimana
Aku jawab : beli di china harga 57rb udah termasuk ongkir china indo
Ujungnya dia nitip beli sama aku
Bahkan nitip buat suami dan anaknya juga
@@fistayuliani3405 ya wajar lah kalo itu, yang kk mu liat di shoppe itu reseller. Beda sama kamu yang beli langsung ke cina
Bukan karena propaganda tapi karena fakta bahwa setelah diketahui bahwa tiktok cina sama tiktok luar cina beda, Masyarakat langsung bikin asumsi kalo itu propaganda. Kalo masyarakat suatu negara tau tentang fakta itu terus berpikir tentang keuntungan otoritarianisme, tiktok juga bakal bikin hal yang sama kok di negara itu.
Paham makna propaganda?
Secara umum propaganda pembatasan informasi dan konten
Disini propaganda bukan ke warga global tapi ke masyarakat chinanya sendiri
Pemerintah mau menjaga masyarakat nya dan tetap menekan bahwa pemerintahan mereka itu tegas
@@JermyN7 pinter. Terus ?
Bang koi : bahas tentang negara Tuvalu dong bang.. "kayaknya menarik nih kalo dibahas"
Sekalian bahas jefri bolkiah
Sebagai seseorang yg kerja di app china sedikit banyaknya gue tau rules china dlm app buatan negaranya itu kayak mana... Mereka ketat bangettt cuuuuyyyy soal pengawasan terhadap app app buatan negaranya... Kalo ngelanggar aja, sanksinya ga main main... Itu pasti mereka bikin app douyin berdasarkan peraturan pemerintahannya yg emg segitu ketatnya... Itu app gue aja lebih ke pengguna overseas aja segitu ketat peraturannya, apalgi app yg dibuat khusus untuk dlm negerinya...
Iya bener bang, saya dulu sempat kena pelanggaran di Douyin. Selain kena teguran, harus kudu ngerjain soal pilihan ganda dulu supaya akunnya bisa dipake normal lagi. Kalo di TikTok gak kayak gitu.
Menurut gua si algoritma semacam itu keren si . Itu cara pemerintah china mencerdaskan bangsanya.
Algoritma douyin sepertinya fixed sama sistemnya. Prioritas saran konten edukasi dari sistem douyin jauh lebih baik dari saudara kembar yaitu tiktok.
Kenapa terasa berbeda. Karena tiktok lebih kearah hiburan dan berorientasi kalangan remaja. Douyin lebih ingin mendapatkan audience dari semua kalangan dengan memprioritaskan algoritma konten edukasi.
Harusnya tiktok seperti saudara kembarnya. Walaupun sama sama banyak konten hiburannya, tetapi konten edukasi tidak pernah tenggelam.
emang algoritmanya gitu bang, emang nganjurin ke yang hiburan, bukan edukasi, soalnya gw yang suka nonton edukasi tapi tetep aja ada joget, minimal joget rame. jadi tetep nawarin "kue" joget walau sukanya "kue" edukasi
dan kalo di amrik yang ditawarin LGBT😂 aneh banget padahal temen-temen indo normal semua disana
tapi tetep ditawarin konten LGBT😂
Emang super random ya, algoritmanya pake standar mayoritas user bukan per masing2 user, mayoritas orang kita suka bikinnya konten receh alhasil semua user mau gak mau sajiannya konten receh.
Aku aja pernah bikin akun baru untuk nyoba nyari cover lagu rnb jazz gitu, tetap yg disajikan utama joget dangdut/remix 😅
Akhirnya nyerah, uninstall.
@@jiyuchan17 gak juga sih kak
kalo liat apa yang terjadi di belahan dunia lain
nyatanya emang diatur gitu
bukan dari konten yang tersedia
tapi gimana caranya biar konten yang tersedia sampah semua
makanya di jepang tiktok gak gedhe banget
karena masyarakat nya sadar disuguhi "sampah"
trus liat gimana edukasi dan pengarahan china, rusia, dan negara anti komunis lainnya buat mencegah LGBT masuk ke masyarakat nya
Uniknya China bikin film BL dan GL (Gay dan Lesbi) tapi gak dipertontonkan buat rakyat china, tapi buat negara luar😂
kan sangat Mind-blowing🤯
Makanya cintai produk kita sendiri, supaya mereka makin kuat di negri sendiri 😄
TikTok versi Indonesia apa namanya, bang?
@@antoblockz7806 ada banyak kalau sosmed, tapi kalau video aku pakai oreon
Bertahun2 pake wechat, emang apk satu ini mantap... Karna 1 apk bisa berasa punya banyak apk (buat chat, buat kek tiktok, toko online, bayar online, dll)
Temenku ada yang kerja di ByteDance, bagian Tik Tok sebagai Content Moderator (CM) bang...
Singkatnya CM itu yg memberikan Tagging kesalahan dari sebuah video buat mengfilter sebuah konten..
jadi Algoritma yg berbeda antara Douyin ma Tik Tok, pasti karena perbedan Policy Tagging yg berlaku pada kedua aplikasi itu.
apa itu Policy Tagging? Simpelnya, di Tik Tok atau platform manapun biasanya ada kebijakan seperti, contoh : "Ketelanjangan yang Jelas " dengan point -> "jika dalam video menampilkan subjek yang melakukan tindakan ketelanjangan secara eksplisit (jelas tanpa blur atau diblur tapi bagian genital masih bisa terlihat dan dapat dipersepsikan itu sebagai sebuah genital/ kemaluan) maka akan dicontrol dalam policy ini".
itu cuma salah satu contoh, dan di Tik Tok ada masih buaaaaanyak lagi Tagging Policy nya.. kayak Bahasa Seksual yang Jelas. yg mana (contoh) untuk lagu "Emang lagi Sange" nnti di kontrol ke policy itu.
Dan masing2 Tagging, punya Result yang berbeda-beda.. contoh (dari result yg paling berat) :
1. video penyiksaan manusia > tag Policy "Torture" > nanti Resultnya : Video will be Drop (bahkan akunnya bisa di Ban + banned IP Address).
2. Video yang menampilkan ketelanjangan secara sebagian > Tag policy "Part Nudity" > Nanti videonya hanya bisa diliat oleh si Peng Upload dan ga bisa di search oleh pengguna lain meskipun link videonya dah disebarin ke pengguna lain. Tapi videonya tidak di Drop dari Platform.
3. Video yang menampilkan proses orang buang air/ produk dari buang airnya secara real (bukan fiksi). > Tag policy "human Excretion" > Nanti videonya hanya bisa diliat atau di notice ke/sama follower dari pengikut Akun si Pengupload. Tapi masih bisa di share ke pengguna lain dengan menyebarkan link videonya..
4. Video yang menampilkan Dance dengan gerakan yg seductive kayak Twerking / Fondling Susu. > Tag "Dance" > Result Hanya Detail, artinya hanya orang2 yg biasanya nontm dance kek gitu yg bakal dapat rekomendasi video Dance.
5. Video yg tidak melanggar Policy apapun, di rekomendasikan + di push oleh Content Moderatornya.
Jadi nanti saat kita buka Platform, ada notif video yg direkomendasikan..
itu sih bang katanya temenku yg jadi CM di TikTok ..
dan pasti itu yg membuat Algoritmanya Douyin ama Tik Tok Global berbeda.
pasti karena Tagging Policy nya yg berbeda..
dan satu hal lagi.. Tagging Policy itu disesuaikan dengan Pasar, Kultur, Norma, Budaya dan Kebijakan Pemerintah yg ada di suatu Negara tempat Tik Tok itu berada.
Contoh lagi Policy ByteDance di Indo yg menyesuakan ama kebijakan Goverment di Indo yaitu: jika ada foto HRS dengan caption mendukung atau tanpa caption. maka kata temen gue itu kena Tagging Ideologi Kebencian dan nanti Result dari konten itu akan di Drop.
Tapi kalo captionnya Counterspeech kayak "ini orang tidak patut dijadikan panutan", maka konten itu aman dari Tagging Policy.
Nice info
gan.. itu brrti mereka si cm, liat video itu dulu baru di tagging gitu ya?
kalo ada bokep yg LiveStreaming gitu gimana bang?
@@anggayd iya gitu... nonton manual..
kalo yg live juga ada CM nya. karena ada cm di Tik Tok ada section-section nya gitu..
ada yg jaga (ngefilter) Livestream akun biasa.
ada yg jaga (ngefilter) Livestream akun gaming.
beda2 Policynya..
jika yg CM Livestream non-gaming nemuin ada yg live-Streaming bokep.. biasanya lgsg di drop + banned akum + banned IP. jadi tuh hape yg stream bokep ga bisa dipake buat Tik Tokan. katanya sii.. ga tw juga saya, detailnya... hehehe.
@@yd_hanashi Gak makai A.I emangnya?
@@antoblockz7806 pake A.I. tapi tetep Double Check.
jadi tahap awal di Moderasi sama A.I.
lalu kemudian di Moderasi sama CM.
hal itu karena A.I bisa di akalin..
contoh : di A.I. dipasang program buat ngefilter kata2 "Masturbasi". Tapi serinya user pake kata "M4sturb4si".
Nah, itu A.I. dah ga bisa ngecek tuh, karna dah beda code.
Gw pernah download tt china. Fyp yg gw dapetin creator yg bikin video2 transisi cakep, gitu2. Cakepnya di luar akal sehat. 😃
Menurut gua bukan propaganda sih.
Karena itu Aplikasi khusus untuk satu negara, jadi ngontrolnya jadi lebih gampang. Sementara Tiktod lebih ke Global. Dimana penggunanya random.
Untuk rekomendasi vidio, itu tidak ada salahnya, itu juga dipakai aplikasi besar lainnya seperti youtube dan Instagram. Bahkan google juga memakai algoritma yang sering kita lihat/toton.
Untuk masalah mendidik atau tidak, itu tergantung diri sendiri aja.
Seperti gua sering liat konten edukasi (sepulang sekolah) gua jadi dapat konten rekomendasi yang sama.
Jadi kalau elu sering liat konten-konten joget-joget, yah itu anda sendiri yang bobrok, bukan aplikasinya.
Karena pihak aplikator sudah berusa memenuhi kenginan pengguna dengan pencarian yang kita cari.
Itu aja sih, kalau orang goblok bakal cari konten goblok, dan bakal di goblokin terus sama aplikasi. Kalau elu niat belajar, elu juga dapat konten edukasi dan dikadih terus tuh konten edukasi sampai elu benar-benar paham.
Sekian dari gua, kalau elu ada saran atau ada yang mau ditambahkan. Silakan ketik di komen. Seperti biasa, vidio udah gua taruh ditempat biasa.
#KOIKOIKOIKOI
bener setuju gue
Kayaknya iya deh.. pembuat tiktok dan douyin ini punya visi dan misi.. yaitu membuat masyarakat China lebih pintar, sedangkan masyarakat negara diluar China semakin bobrok.. masuk akal banget
Tapi sekarang tiktok bayak yang buat ajang selingkuh,, pertama lewat pesan trs minta no hp,,di situ terjadi saling kenalan,dan curhatan,,, harus nya kalau emang hiburan itu jangan ada pesan/chat harus emang cuma buat konten hiburan aja
Douyin tuh bagus sebenarnya. Gua suka douyin karna lebih banyak edukasi walaupun harus banyak belajar bahasa Mandarin nya
Dari apa yg saya tahu, douyin lebih banyak konten edukasi nya karena sensor dan tekanan besar dari Pemerintah China terhadap perusahaan bytedance. Sehingga bytedance membuat aplikasi kembar diberi nama tiktok utk pasar internasional yang lebih bebas tanpa sensor.
Ini juga yg bikin heran. Jika algoritma tiktok dibuat sama persis dengan douyin yang "penuh sensor dan tekanan pemerintah China", nanti para pembela HAM akan berkoar2 soal kebebasan. Giliran dikasih kebebasan, eh malah protes dan nyinyir halaman FYP nya penuh dengan video sampah
Jadi sebenarnya mereka itu maunya apa ?
mereka mau nya sensasi dan menekan negara - negara asia
bingo, intinya sinophobia is on the rise bro, semua yang berbau cina pokoknya bad, itu propaganda barat yang lgi jelek cari boogeyman.
China ketika membuat barang untuk negara nya sendiri: harus terarah, berkualitas, dan memperbaiki negara
China ketika membuat barang untuk negara luar : yang penting cuan
bener semua bang, gw udah lama make dua duanya dan memang kontennya lebih bagus douyin.. padahal tiktok gw juga sering filter kontennya, masih aja muncul konten konten ga jelas.
cuman douyin ini makin lama makin ketat buat akun pengguna internasional di luar cina, perlu ktp sana buat verif akunnya, jadi kalo belom verif kita ga bisa ngapa ngapain selain nonton videonya doang. ga bisa komen, follow atau like.
Seperti biasanya, aplikasi dari China untuk China, registrasinya ketat.
Sedikit meluruskan
Untuk masalah barang yang dijual diluar China itu "terkesan" lebih jelek ketimbang barang yang dijual di domestik China, itu sebenarnya lebih kearah Pengusaha yang impor barang China ke negara yang bersangkutan.
Disini Pengusaha Lokal yang mainnya impor barang dari China untuk dijual di market sini cenderung main aman dengan mengimpor barang yang murah dan kualitas middle, atau sekedar alakadarnya, atau malah buruk, agar terjangkau dengan daya beli masyarakat sini.
Ada juga Pengusaha yang mengimpor produk-produk dengan kualitas dan standar tinggi untuk dijual dengan harga mahal, tapi pemainnya ga banyak.
Bang gua pake douyin tapi dari indo, dulu sempet daftar tahun lalu sih berhasil, cuman yah biasa pas di update lupa username (bahasa china susah bang hapalin mo klik apa) tapi sampe sekarang enjoy aja buka douyin tuh yg gua suka dia resolusinya mantap HD dan klo di download bagus, disana gua suka lihat baju2 hanfu, artis, aktor dll nah apalagi kalo video editing sumpah ga main2 bagus banget konsep aja udah beda, tapi klo dari segi konten biasanya lewat fyp lebih sering video kreatif bikin anting lah, kerajinan, jajanan jadul.
Saya tinggal di medan, ngga pernah ke cina sekalipun. Tapi saya punya akun douyin, dan memang benar, kontennya lebih mendidik daripada konten tiktok yang saya lihat di yt.
Tokai
Untuk In Video search sebenrnya sama kayak fitur Giogle Lens, tapi karna Google di banned di China akhirnya mereka bikin sendiri. Dan buat in search wajah sih menurut gw karna emang di China muka2 penduduknya di simpen sama oemerintah jadi database muka bisa di cari di apk sendiri karna pas daftar masukin foto ktp. Mirip kayak face recognition Social Credit disana
Pasti canggih A.I nya mengingat muka orang Chinese sama semua