Yang Paling Benar Ikutin Pemerintah, Bisa dipertanggung jawabkan Dunia Akhirat, bahkan disitu ada nilai adab, adab bagaimana kita menghargai Para pemimpin kita yg mencoba menyikapi perbedaan yg sdh ada dari zaman ke zaman,,,, Wallahu A'lam Bissawab
Puasa 9 dzulhijah dilaksanakan sebelum ada ibadah haji dilaksanakan,,jadi disini kita melihatnya karena bertepatan dengan wukuf di arafah jadi menjadi masyur sebagai shoum arafah,,disinilah perbedaan pendapat para ulama menyimpulkan tentang puasa arafah harus sesuai dengan wukuf,,padahal waktu di semua negara berbeda ada yang lebih dulu dari saudi ada yg sesudahnya berjam jam,Dengan jakarta berbeda sampai 4-6 jam,jangankan ibadah tahunan ibada sholat sehari hari sudah berbeda,,contoh dzuhur disaudi berbeda dengan waktu dzuhur di indonesia dan papua,kalau kita mau mengikuti saudi,,berarti waktu dhuhur di saudi jam 12 kita harus melaksanakan jam 4-6 sore waktu Indonesia,,jadi sobat mari kita sedikit terbuka wawasan kita,,dulu juga saya sempat berfikir harus sama Waktunya dengan saudi,,,yuk kita sikapi perbedaan ini dengan arif yg satu mempertahankan harus sesuai dgn saudi yang satu harus sesuai denga waktu kita berada di negara kita tinggal..sudah banyak ulama yg berpengalaman mana yg mau kita ikuti,silahkan pilih lebaran mau hari rabu atau khamis
Ditempat saya shokat iednya tidak berbarengan.ada yg hari rabu ada yg hari kamis.bukan karena organisasi keagamaan.dari kalangan NU juga banyak yg melaksanakan sholat pada hari rabu.
Kembali kepada amalan kemurnian Islam, sebagaimana diajarkan dan dicontohkan Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam dan para shahabat, dienul Islam itu milik Allah dan Rasul-Nya, bukan milik akal pemikiran atau logika manusia, sudah SEMPURNA dan PARIPURNA...
Kalo memang benar ikut KSA benar ikut pemerintah Juga benar, apa susah dan kendalanya jika para tokoh islam Indonesia kompak proklamirkan saja ikut kalender Arab Saudi ? Jangan slalu berpolemik dg berbagai dalil yg membingungkan ummat, moga lebih serasi utk ambil keputusan yg menyejukan
Patokannya puasa arofah adalah wukur di arofah pada tgal 9 Dzulhijah... Kalau lewat dari hari itu namanya bukan puasa arafah, Tapi puasa hari tasrik...
Dari dulu indonesia menerapkan 1 ramadhan dan 1 syawal deng ru'yal hilal sehingga bisa beda deng negara lain termasuk beda deng Arab Saudi...jadi puasa arofah ttp tgl 9 zulhijjah sesuai di negara masing2...jd dari dulu kt ikut pemerinth sj..
Memangnya bisa? Anak kecilpun tahu kalau itu gk bisa dilakukan. Puasa dimulai matahari terbit ( Sahur jam 00 WSA ) dan berbuka pd matahari terbenam.( Jam 14 WSA)...
Namanya jg puasa arafah ya disaat orang berhaji sedang wukuf di arafah...lebaran haji ya saat di Makah sedang lebaran haji sdh mulai nyembelih kurban...itu si menurut aku
Betul patokannya adalah tanggal, bukan pelaksanaan wukuf di Arafah. Kalau patokannya wukuf Arafah, bagaimanakah puasanya orang islam di negara yg berbeda jauh dg waktu Makah seperti Newyork, yang bedanya 8 jam setelah waktu makah, kalau harus sama dg waktu wukuf berarti muslim newyork puasanya 8 jam setelah wukuf.
2024 ini Muhammadiyah, NU, Persis dan Pemerintah RI serentak.. yakni 10 dzulhijjah nya 17 Juni, otomatis 9 dzulhijjah nya 16 Juni.. sementara di Saudi, 16 Juni mereka sdh idul adha, dan wukuf tgl 15 Juni.. Penganut rukyat global yg semua mesti sama dg Saudi, aaya mau tanya, kapan anda akan puasa 9 dzulhjjah.? Jika anda puasa arafah 15 Juni 2024 (sabtu) sesuai jadwal wukuf, lalu dimana anda sholat id? Jalan nya ada 1, anda kumpulin jamaah penganut rukyat global, puasa 15 juni, dan bikin jamaah sendiri utk sholat idul adha 16 juni, sebab hampil mustahil mesjid / musholla lakukan sholat id adha tgl 16 juni krn keserentakan jadwal Pemerintah dg Ormas2 besar Islam di indonesia th 2024 ini. 😊
Merujuk ayat Al Qur'an dan Hadits jika penentuan waktu berdasarkan hasil pengamatan dengan petunjuk perhitungan Tauhid tidak bisa didekati dengan pemikiran divergen brainstorming. Allah melalui Rasulullah Muhammad, SAW. telah menetapkan penentuan waktu-waktu dalam ibadah. QS. Yunus ayat 5, Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. QS. Al-Baqarah Ayat 189, Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. "Dari Muhammad bin Abi Harmalah dari Kuraib: bahwa Ummul Fadl binti al-Harits mengutus Kuraib menemui Muawwiyah di Syam. Kuraib berkata: Aku tiba di Syam, lalu aku tunaikan keperluan Ummul Fadl dan terlihat hilal bulan Ramadan olehku, sedangkan aku masih berada di Syam. Aku melihat hilal pada malam Jumat. Kemudian aku tiba di Madinah di Akhir Ramadhan. Abdullah bin Abbas bertanya kepadaku dan ia menyebut hilal. Ia berkata:" "Kapan kamu melihat hilal?" aku berkata "Malam Jumat". Dan ia bertanya: "Apakah kamu sendiri melihatnya". Aku menjawab: "ya, dan orang-orang juga melihatnya mereka berpuasa demikian juga Muawwiyah". Dia berkata: "tetapi kami melihat hilal pada malam Sabtu, maka kami tetap berpuasa sehingga kami sempurnakan 30 hari atau kami melihat hilal". Aku bertanya: "apakah kamu tidak cukup mengikuti rukyat Muawwiyah dan puasanya?" lalu ia menjawab: "Tidak, demikianlah Rasulullah saw. Menyuruh kami". (HR. Muslim) "Berpuasalah kamu karena terlihat hilal dan berbukalah kamu (beridul fitri) karena terlihat hilal. Bila hilal tertutup awan atasmu, maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya'ban tiga puluh. (HR. Bukhari dan Muslim)" Fakta setiap tempat di bumi memiliki waktu yang berbeda-beda. Pergantian waktu di dasarkan posisi penunjuk yaitu matahari dan bulan terhadap kedudukan saksi berada di tempat di bumi.
...Ulil amri yang wajib diikuti adalah ulil amri yang lebih dahulu mengikuti Allah Swt dan RasulNya... Jika ulil amrinya tidak melaksanakan ketentuan dari Allah Swt & Rasulullah SAW seperti terdapat dlm Alqur-an dan hadits, maka umat tidak wajib mengikuti... Contoh seperti pemerintah kita masih tertutup hatinya menerima Ru-yatul Hilal dari negara2 yang berpenduduk muslim lainnya yang di wilayahnya hilal awal bulan jelas terlihat dan mengingkari dalil bahwa Ru-yatul Hilal global yg tidak dibatasi Ego domestik / Ego wilayah daerah maupun negara, padahal kita hidup di bumi / ardhi yang sama, menyembah Tuhan yang sama Allah Robbul 'alamin, bukan tuhan nusantara ataupun tuhan asean ... Siapapun yang diantara orang beriman yang menyaksikan dan melihat hilal awal bulan Ramadhan serta bersaksi sesuai syari’at, maka dapat diakui dan mayoritas umat wajib memulai berpuasa berdasarkan Firman Allah Swt : فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ Barang siapa di antara kamu ada yang menyaksikan ( hilal ) bulan itu, maka berpuasalah (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185) Rasulullah SAW semasa hidup beliau yaitu pada saat Beliau, para sahabat dan kaum muslimin tidak melihat hilal pernah menerima Ru-yatul Hilal awal Ramadhan dari seorang 'Arab Badui tanpa membedakan suku dan daerah maupun negeri asal dari Arab Badui tersebut. Riwayat Hadits sebagai berikut : وَعَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى اَلنَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: - إِنِّي رَأَيْتُ اَلْهِلَالَ, فَقَالَ: ” أَتَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ? ” قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: ” أَتَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اَللَّهِ? ” قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: ” فَأَذِّنْ فِي اَلنَّاسِ يَا بِلَالُ أَنْ يَصُومُوا غَدًا” - رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ, وَابْنُ حِبَّانَ وَرَجَّحَ النَّسَائِيُّ إِرْسَالَهُ Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa seorang Arab Badui ada pernah datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia pun berkata, “Aku telah melihat hilal.” Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bertanya, “Apakah engkau bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah?” Ia menjawab, “Iya.” Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- kembali bertanya : “Apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah?“, . Ia pun menjawab, “Iya.” Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun memerintah, “Suruhlah manusia wahai Bilal agar mereka besok berpuasa.” ( Diriwayatkan oleh lima imam periwayat yaitu Abu Daud, An Nasai, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban menshahihkannya ). وَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: - تَرَاءَى اَلنَّاسُ اَلْهِلَالَ, فَأَخْبَرْتُ رَسُولَ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - أَنِّي رَأَيْتُهُ, فَصَامَ, وَأَمَرَ اَلنَّاسَ بِصِيَامِهِ - رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ, وَالْحَاكِمُ Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Manusia sedang memperhatikan hilal. Lalu aku mengabarkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa aku telah melihat hilal. Kemudian beliau berpuasa dan memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.” Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al Hakim...
Bener utk utk Arab.. lha diluar Arab sesuai dengan geografis di Indonesia saja yg paling timur.. apalagi di austrslia ... saat wukuf kan sdh ganti hari
TAT... PELAKSANAAN WUKUF JUGA DIDAHULUI DENGAN RU-YATUL HILAL... JUGA RASULULLAH SETELAH ADA KEWAJIBAN HAJI, TIDAK PERNAH PUASA ARAFAH BEDA DGN PELAKSANAAN WUKUF...
قال تعالى : ويسءلونك عن الاهلة قل هى مواقت للناس والحج Dan mereka bertanya tentang hilal. Katakanlah (Muhammad) itu adalah pemberitahuan tentang waktu bagi manusia dan tentang waktu ibadah haji. فمن شهد منكم الشهر فليصمه Barang siapa sudak menyaksikan bulan, maka berpuasalah. قال النبي صلى الله عليه وسلم : صموا لرؤيته وافطروا لرؤيته فان غم عليكم فاكملوا الشعبان ثلاثين يوما Berpuasalah kalian karena melihat hilal, dan berbukalah kalian karena melihat hilal. Jika bulan tertutup mendung, sempurnakanlah bulan Sya'ban 30 hari. Sepertinya dalil rukyah sangat jelas sekali. Hari Arafah Indonesia mengikuti Arab Saudi ? Apa nggak sekalian kita di Indonesia sholat maghrib jam 10 malam, sholat Subuh jam 9 pagi, ngikut Saudi...... Ada ide brillian yang ingin menyatukan penanggalan hijriyah. Dari Asia, Arab, Afrika, Eropa, Amerika dalam satu waktu, satu tanggal. Ide yang sangat baik tapi mustahil dilakukan. Apabila dipaksakan maka runtuhlah bangunan penanggalan Hijriyah. Penampakan hilal di Arab Saudi tidak bisa jadi rujukan bagi bagian bumi sebelah timur. Sangat mungkin terjadi ketika matahari tenggelam di Indonesia, hilal belum kelihatan. Tetapi ketika tenggelamnya matahari di Saudi, hilal sudah kelihatan. Pergantian bulan pada penanggalan Hijriyah dengan melihat hilal. Karena dalam penanggalan Hijriyah berbagai belahan bumi terbagi menjadi beberapa mathla'.
Bukan hanya 2 derajat, th lalu (2022) 3 derajat masih tdk masalah. Th ini (2023) berubah menjadi 6,3 derajat terlalu jauh (tdk akan bisa sama). Padahal hadiahnya sangat jelas "jika kamu melihat hilal berpuasalah/berbukalah" Mengapa harus ber-susah2 menunggu ketinggian bulan 6,4 derajat (tdk ada perintah). Maaf spt merasa lebih baik/pintar!
Sy lbh percaya sama ulil amri /pemerintah, pemerintah tentu punya perangkat lengkap dan ilmunya utk menentukan itu. Krn saya tdk punya ilmu ttg itu makanya saya ikut ulil amri/pemerintah.
Org zaman dulu tdk pkai kalender masehi mereka lebih pham dgn kalender komariah, jgn bilang org dulu tdk paham, bhkan org dulu patokan lihat bulan,mngapa dari awal thn udah di tetapkan, seolah olah melihat hilal pdhal udah di tetapkan dari awal buat kalender
Yang aku pikir2. Jika masalah puasa masih banyak ,menolak sistem HISAB. Tapi jika menetapkan man jing /masuknya waktu shalat ,me ngapa kok pakai JAM ,MENIT,DETIK GAYA DAKWAHNYA KOK DEMONS TRATIF USTADZ. SATU NEGARA BE DA...TIDAK.MASALAH...ASAL SALING MENGHORMATI
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Memang ada sebagian orang yang berpandangan bahwa ada korelasi kuat dan mengikat antara puasa tanggal 9 Dzulhijjah dengan peristiwa wuquf di Padang Arafah. Seolah-olah puasa sunnah itu harus mengacu kepada kejadian wuquf. Lalu puasa itu harus mengikuti wuqufnya. Kalau wuquf hari Rabu di Arafah, maka orang sedunia harus ikut jadwal itu dengan berpuasa pada hari Rabu. Sebaliknya bila di Arafah wuquf hari Selasa misalnya, maka umat Islam sedunia harus berpuasa di hari Selasa. Padahal kalau kita rujuk kepada bagaimana proses pensyariatan puasa tanggal 9 Dzulhijjah dan wuquf di Arafah, sesungguhnya kita akan menemukan faktwa bahwa antara kedua jenis ibadah itu sama sekali tidak ada kaitannya. Kita tidak menemukan dalil yang mewajibkan puasa dengan cara ikut orang wuquf atau sebaliknya. Karena kedua jenis ibadah itu disyariatkan secara terpisah dan sendiri-sendiri. Puasa sunnah pada tanggal 9 Dzulhijjah itu sudah disyariatkan jauh sebelum Nabi SAW berhaji dan melaksanakan wuquf. Puasa itu menurut banyak riwayat telah mulai disyariatkan sejak tahun kedua hijriyah. Di tahun itu ada beberapa jenis ibadah yang berbarengan disyariatkan, seperti puasa bulan Ramadhan, Shalat Idul Fithr dan Idul Adha serta puasa tanggal 9 Dzulhijjah. Sedangkan wuquf yang dilakukan oleh Rasulullah SAW belum disyariatkan di masa itu. Sebab Nabi SAW dalam posisinya sebagai pembawa wahyu dari langit baru berhaji di tahun kesepuluh hijriyah. Ada rentang waktu kurang lebih sembilan tahun lamanya. Artinya ketika di tahun-tahun kedua, ketiga hingga kesembilan Dzulhijah, Rasulullah SAW dan para shahabat melaksanakan puasa sunnah, pada saat itu di Arafah tidak ada jamaah haji yang wuquf. Arafah saat itu kosong tidak ada ritual haji. Kalau puasa sunnah tanggal 9 Dzulhijjah harus mengacu kepada acara ritual wuquf di Arafah, maka seharusnya Nabi SAW dan para shahabat tidak perlu berpuasa sunnah tanggal 9 Dzulhijjah. Memang benar bahwa bangsa Arab sejak masa Nabi Ibrahim alaihissalam masih menjalankan ibadah haji. Dan salah satu ritualnya adalah wuquf di Arafah. Namun penting sekali untuk dicatat disini bahwa bangsa Arab sebelum Rasulullah SAW melaksanakan haji tidaklah berhaji di bulan Dzulhijjah. Mereka terbiasa mengubah dan mengotak-atik jadwal ritual haji tiap tahunnya. Kadang haji mereka selenggarakan di bulan Dzulqa'dah, kadang di bulan Syawwal dan seringkali di bulan-bulan lainnya. Dan karena itulah maka Allah SWT menyalahkan bangsa Arab yang suka menggonta-ganti jadwal ibadah haji tiap tahun. Di dalam Al-Quran Allah SWT berfirman : إِنَّمَا النَّسِيءُ زِيَادَةٌ فِي الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِينَ كَفَرُواْ يُحِلِّونَهُ عَامًا وَيُحَرِّمُونَهُ عَامًا لِّيُوَاطِؤُواْ عِدَّةَ مَا حَرَّمَ اللّهُ فَيُحِلُّواْ مَا حَرَّمَ اللّهُ زُيِّنَ لَهُمْ سُوءُ أَعْمَالِهِمْ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran, disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mensesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (Setan) menjadikan mereka memandang baik perbuatan mereka yang buruk itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (QS. At-Taubah : 37) Ketika menafsirkan ayat ini, Al-Imam Al-Qurtubi (w. 671 H) dalam kitab tafsirnya Al-Jami' li Ahkam Al-Quran menukilkan komentar dari mufassir besar yaitu Mujahid sebagai berikut : كان المشركون يحجون في كل شهر عامين، فحجوا في ذي الحجة عامين، ثم حجوا في المحرم عامين، ثم حجوا في صفر عامين، وكذلك في الشهور كلها حتى وافقت حجة أبي بكر التي حجها قبل حجة الوداع ذا القعدة من السنة التاسعة. ثم حج النبي صلى الله عليه وسلم في العام المقبل حجة الوداع فوافقت ذا الحجة، فذلك قوله في خطبته: (إن الزمان قد استدار) Orang-orang musyrik terbiasa melaksanakan haji untuk tiap bulan dua tahun dua tahun. Haji di bulan Dzulhijjah dua tahun, lalu haji di bulan Muharram dua tahun, kemudian haji di bulan Shafar dua tahun, dan begitulah seterusnya, sehingga haji yang dilakukan Abu Bakar sebleum haji Wada' jatuh pada bulan Dzul-Qa'dah di tahun kesembilan hijriyah. Tahun depannya, Nabi SAW berhaji jatuh di bulan Dzulhijjah. Disitulah beliau SAW bersabda,"Zaman telah berputar". [1] Dari tafsir ini kita mendapat kesimpulan penting bahwa ternyata bangsa Arab jahiliyah meskipun berhaji dan wuquf di Arafah juga, namun jadwalnya bukan di bulan Dzulhijjah, dan tentunya tanggalnya pun juga bukan tanggal sembilan. Dengan demikian, ketika kita beranggapan bahwa puasa tanggal 9 Dzulhijjah itu harus dikaitkan dengan wuquf di Arafah, sebenarnya tidak punya dasar sama sekali, karena bertentangan dengan realitas pensyariatannya di masa kenabian. Intinya adalah : Puasa tanggal 9 Dzulhijjah sudah disyariatkan sejak tahun kedua setelah hijrah dan dilakukan oleh Nabi SAW beserta para shahabat setiap tahunnya. Tetapi sepanjang 22 tahun selama masa kenabian, puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah tidak pernah berbarengan dengan wuquf di Arafah. Karena syariat haji baru dijalankan oleh beliau SAW dan para shahabat di tahun kesepuluh dari hijrah atau setelah 22 tahun sejak kenabian. Kalau pun orang Arab jahiliyah tiap tahun menyelenggarakan haji, ternyata jadwalnya bukan pada bulan Dzulhijjah. Sehingga pada tanggal 9 Dzulhijjah itu tetap saja tidak ada acara wuquf. Kalau hari ini puasa tanggal 9 Dzhulhijjah harus diseusaikan jadwalnya dengan wuquf di Arafah, berarti justru bertentangan dengan realitas puasa di masa Nabi SAW. Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
INI BANGETTT.. orang awwam tuh ga ngerti kaidah fiqih, harus diteliti dari dalil, asbab, dan ushul. Jujur saya gerah sama orang-orang HTI trmasuk yang kemarin viral itu dgn dalil yg full logika tanpa ushul asbab bahkan dalil yg jelas Dikatakan harus menurut hilalnya ahlul makkah, silakan tanya ke ulama mekkah, pasti jawabnya: silakan ikuti hilal ulama setempat Tolong lah.. masalah ini tuh khilafiyah dan kompleks ga bisa disimplifikasi.. ulama kita tidak sebegitu bodohnya dalam mengambil keputusan sepenting ini. Pesan untuk orang awwam: jangan memperkeruh perkara khilafiyah dengan memecah belah persatuan islam di indonesia. Kalau mau ikut A yaudah gausah nyalah2in yg ikut B
Ini memang ada perbedaan pendapat. Tapi yang jelas, puasa Arafah ini memang beda dengan puasa lainya. Jika puasa lainya terikat dengan bulan (misal: Ramadhan), hari (misal: Senin atau Kamis), dan tanggal (misal: tanggal 13, 14, 15, yang dikenal dengan puasa yaumul bidh). Puasa Arafah lebih dari itu, terikat dengan tempat, yakni Arafah (tempat berwukuf saat haji). Bulannya, juga terikat dengan momentum saat Haji, yakni bulan Dzul-Hijjah. Berangkat dari inilah, sebenarnya yang lebih logis, puasa Arafah berbarengan dengan saat kondisi jamaah haji wukuf di Arafah. Inilah sebenarnya momentum seluruh muslim dunia satu versi...
Tapi bgmana dg orang Papua yg beda waktunya dg Arab Saudi itu 6 jam. Wukuf di Arafah kan mulainya ba'da lohor (berarti sekitar jam 12 waktu Arab). Nah di Papua sdh jam 18.00 (sdh masuk magrib). Jadi puasa Arafah nya orang yg ada di Papua, kapan ? Mangkanya klo menurut logika saya, puasa Arafah itu tdk harus bersamaan dg wukuf di Arafah, tapi bersamaan dg tgl 9 Zulhijah. Terimakasih.
@@mulkanermulkan109 penentuan didasarkan pada persamaan hari saat wuquf. Toh jauh hari sdh diumumkan oleh pemerintah Saudi tentang kapan wuquf tersebut akan dilakukan...
Kalau dijelaskan seperti ini gak akan nyambung... Takau semua penceramah hadis lansung yg berhungan dengan ukuf yg berbunyi apabila jamaah haji sudah ukuf maka bagi umat islam yg tidak berhaji maka disunnahkah berpuasa.. Wallahu a'lam...
Afwan ustadz. Kalau shaum ayamul bid itu tgl, 11, 12.13 hijriah apakah juga harus melihat hilal. Lalu siapakah yg harus menentukan hilal untuk ayamul bid.
Hisab dari Jama'ah Muhammadiyah terbukti valid dan akurat dengan terlihatnya hilal awal bulan Dzulhijjah 1444 pada malam Senin tgl 19 Juni 2023 kemarin pada saat Saudi dan negara Islam lainnya yang melakukan ru-yatul hilal sehingga Wukuf dan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah 1444 jatuh pd hari Selasa tgl 27 Juni 2023... Sayangnya ulil amri kita bukan ulil albab malahan jadi ulil ahmaq suka dalam kegelapan karena ru-yatul hilalnya tradisional dan lokal yang tidak mengakui ru-yatul hilal dari Saudi & negara2 yang berpenduduk muslim lainnya yang nyata melihat hilal... Ulil amri kita yang ulil ahmaq inilah yang jadi sumber perpecahan...
Ya! Indonesia berkumpul untuk brrsepakat dgn malaysia, brunei, n singapur menetapkan tgl 1 jika ketinggian bulan 6,4 derajat. Jika sungguh2 beriman kepada Rasulullah saw patuhi setiap sabdanya, jangan ditambah atau dikurangi.
ULIL AMRI KITA SUPER AHMAQ UNLIMITED... PILIH RU-YATUL HILAL TRADISIONAL DAN LOKALAN YANG DALIL HADITSNYA HANYA PEMBICARAAN QURAIB BUKAN DALIL HADITS PADA JAMAN RASULULLAH SAW ITULAH PENYEBAB PERPECAHAN... ULIL AMRI KITA YG AHMAQ MINTA DITAATI, LHA LHO ULIL AMRI KITA YANG AHMAQ SENDIRI NGGA TAAT KEPADA ALLAH DAN RASULNYA...
Trus patokan melihat bulan dari mana?, apa memang benar2 melihat atau hanya mendengar dari mulut ke mulut. Sekedar informasi sj, gerhana akan terjadi beberapa tahun yang akan datang sj, sdh bs di Prediksi, apalagi hanya mau melihat bulan baru, itu tdk susah bagi pemerintah yg sdh mengeluarkan banyak biaya untuk membeli alat2 canggih untuk menentukan hilal, hanya sj orang2 yg diberi amanah, mereka tdk amanah, karena condong ke organisasi tertentu.
Hisab dari Jama'ah Muhammadiyah terbukti valid dan akurat dengan terlihatnya hilal awal bulan Dzulhijjah 1444 pada malam Senin tgl 19 Juni 2023 kemarin pada saat Saudi dan negara Islam lainnya melakukan ru-yatul hilal sehingga Wukuf dan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah 1444 jatuh pd hari Selasa tgl 27 Juni 2023... Sayangnya ulil amri kita bukan ulil albab malahan jadi ulil ahmaq suka dalam kegelapan karena ru-yatul hilalnya tradisional dan lokal yang tidak mengakui ru-yatul hilal dari Saudi & negara2 yang berpenduduk muslim lainnya yang nyata melihat hilal...
Perbedaan wukuf dg puasa itu adalah kalau wukuf itu ditentukan tempat tp kalau puasa itu ditentukan tanggalnya menurut blm jd bisa jadi di Mekah sudah selesai wukuf tp puasa di Indonesia blm selesai satu hari pada tgl 9
Pasti disetiap negara berbeda.kalau berdasarkan rukyat. Untuk indonesia pasti duluan kalau berdasarkan rukyat.sekitar 5 jam dg arab. Gitu aja ko repot, Yg heran kenapa duluan di arab saudi .🤔
Rukyatul Hilal, tidak bisa dilakukan di setiap permukaan bumi, karena dg adanya gerak semu matahari...bagian bumi. pada bulan bulan tertentu akan siang atau malam terus. Seyogyanya mengambil dasar rukyat dari tempat lain. Rukyarul hilal global...,pendapatnya Imam Maliki lebih afdol dari pada Pendapat Imam Syafi'i...dan Ritual Hari Besar Umat Islam...sangat mungkin terwujud...,karena Islam sejalan dg kemajuan zaman. Bukan berarti kesepakatan demi kemajuan Islam...dapat diwujudkan. Kita hidup di Kampung dunia (bumi), menuju Kampung akhirat... Wallohualam.
Bismillah... Mantap puasa Arafah Selasa, Ied Rabu.
Sayapun setuju yg diutarakan Ustadz Felix Siauw.... Sangat masuk akal
Betul ustad
Yang Paling Benar Ikutin Pemerintah, Bisa dipertanggung jawabkan Dunia Akhirat, bahkan disitu ada nilai adab, adab bagaimana kita menghargai Para pemimpin kita yg mencoba menyikapi perbedaan yg sdh ada dari zaman ke zaman,,,, Wallahu A'lam Bissawab
Takbiran , The Testimony of the Vuctor, Takbiran Pernyataan Kemenangan. Video di Guru Bangsa Chanel
Lebih akurat dan lebih masuk akal penjelasan ustad felix shau soal idhul adha dan puasa arafah...
Yap betul
Lebih akurag lagi somad
Akal siapa?pintar mn dg uas, uah?
Sy ikut ustadz Felix
@@butiwantinasution9288 bagaimana dg firman Allah An Nisa 59(?).
Alhamdulilah ustadz saya ikut yg hari selasa..waktu jamaah haji wukuf
Saya setuju dengan kamu kerana hari nya sama antara Indonesia, Malaysia dan Makkatul mukarramah.Tetapi baiknya puasa sunat beberapa hari.
Saya berpendapat lebih afdhol puasa arofah bareng dg orang yang jamaah haji sedang wukuf..
Lebih akurat dan ilmiah UAH dan Felik Siau ,saya ikut puasa waktu wukuf diArofah lebih yakin
Sama saya juga sreg nya puasa Arofah yg saat wukuf, saat jamaah masih di Arofah,
Masya Allah.. betul ..kata UAH bukan momentum tp tgl yg d tentukan .. klw sama dgn Arab ttp momentum wukuf ga bisa d dpt ..
Mulai wukuf kalau disamakan dengan Indonesia = waktu magrib
Sy puasa arofah hari Rabu ,rukyah Indonesia
Puasa 9 dzulhijah dilaksanakan sebelum ada ibadah haji dilaksanakan,,jadi disini kita melihatnya karena bertepatan dengan wukuf di arafah jadi menjadi masyur sebagai shoum arafah,,disinilah perbedaan pendapat para ulama menyimpulkan tentang puasa arafah harus sesuai dengan wukuf,,padahal waktu di semua negara berbeda ada yang lebih dulu dari saudi ada yg sesudahnya berjam jam,Dengan jakarta berbeda sampai 4-6 jam,jangankan ibadah tahunan ibada sholat sehari hari sudah berbeda,,contoh dzuhur disaudi berbeda dengan waktu dzuhur di indonesia dan papua,kalau kita mau mengikuti saudi,,berarti waktu dhuhur di saudi jam 12 kita harus melaksanakan jam 4-6 sore waktu Indonesia,,jadi sobat mari kita sedikit terbuka wawasan kita,,dulu juga saya sempat berfikir harus sama
Waktunya dengan saudi,,,yuk kita sikapi perbedaan ini dengan arif yg satu mempertahankan harus sesuai dgn saudi yang satu harus sesuai denga waktu kita berada di negara kita tinggal..sudah banyak ulama yg berpengalaman mana yg mau kita ikuti,silahkan pilih lebaran mau hari rabu atau khamis
Saya lbh sreg... puasa Arofah pd hari jamaah haji wukuf di Arofah... lebaran ikut ajja lingkunngan kita pakUstaadz🤔
Saya juga demikian
Insyaa Allah.... istiqamah... Aamiin
@@rohibrohib71522_jgz
Adanya puasa arafah bukan puasa tgl 9 Zulhijjah
Ditempat saya shokat iednya tidak berbarengan.ada yg hari rabu ada yg hari kamis.bukan karena organisasi keagamaan.dari kalangan NU juga banyak yg melaksanakan sholat pada hari rabu.
Puasa arafah tgl 9 dzulhijjah hari selasa
Puasa arafah = pemerintah karena wukufnya di monas @@!
Kalo saya lebih mantap dan yakin puasa arofah disaat wukuf Arafah tgl 9 Zulhijjah
Kembali kepada amalan kemurnian Islam, sebagaimana diajarkan dan dicontohkan Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam dan para shahabat, dienul Islam itu milik Allah dan Rasul-Nya, bukan milik akal pemikiran atau logika manusia, sudah SEMPURNA dan PARIPURNA...
Saya pilih menurut tanggal berdasar ru'yatul hilal global atau wujudul hilal haqiqi
Klo begitu sebaiknya kita perlu bikin kalender setiap bulan saja.
Perhitungan sekarang perhitungan ala Barat di mana matahari di awal Australia, jika jam 0 dimulai di Arab Saudi, maka Indonesia beda- 19 jam...
Alhamdulillah, trima ksh ats pnjelasannya. salam sehat utk pk Ustadz dn para jama'ah, srta kita smua 🙏
Sebenarnya yg membingunkan di Indonesia penanggalannya gak benar
Harus baca Aquran surat 22 disitu sudah dibahas oleh Ibnu Kasir.
Jazakallah Khair guru, tegas, mudah dimengerti. Jamaah Kalteng menyimak
MUHAMNADYA MENUNTUN KE JALAN YG LURUS SEMENTARA NU SERING MEMBENGKOK
Kalo memang benar ikut KSA benar ikut pemerintah
Juga benar, apa susah dan kendalanya jika para tokoh islam Indonesia kompak proklamirkan saja ikut kalender Arab Saudi ? Jangan slalu berpolemik dg berbagai dalil yg membingungkan ummat, moga lebih serasi utk ambil keputusan yg menyejukan
Penjelasannya pilih enak e dewe
Sy puasa arafah ikut dimekah aja biar bersamamu dengan yg sedang melaksanakan arafah.
Pas dengan PP Muhamnadiyah.. Hasil hisab.. Pas waktunya dengan jamaah haji sedang wukuf dipasang arofah...
Tetep ikut mekkah, karena arafah adalah mekkkah.
Karena Islam itu satu ,maka mestinya patokannya ya satu
Patokannya puasa arofah adalah wukur di arofah pada tgal 9 Dzulhijah... Kalau lewat dari hari itu namanya bukan puasa arafah, Tapi puasa hari tasrik...
Hisab itu ilmu..kita gk boleh meng ingkari ilmu
Tahun ini (2024) Muhammadyah, NU dan Pemerintah serentak, cuma beda dg Saudi..
Kira² anda puasa 9 dzulhijjah nya kapan dan sholat id nya kapan?
sekarang rukiyat juga harus 3 derajat, dahulu pakai 2 derajat, kalau kurang juga nggak diterima
ikut ulil amri penguasa arofah
Dari dulu indonesia menerapkan 1 ramadhan dan 1 syawal deng ru'yal hilal sehingga bisa beda deng negara lain termasuk beda deng Arab Saudi...jadi puasa arofah ttp tgl 9 zulhijjah sesuai di negara masing2...jd dari dulu kt ikut pemerinth sj..
Yang menatok puasa tgl 9 itu adalah ustad ini, Nabi SAW gk mematok tgl 9, tetapi nabi memerintahkan puasa di hari arafah bukan tgl tgl 9.
Alhamdulillah mantap puasa arofah bertepatan dengan wujuf di Arofah
Memang harus begitu
Memangnya bisa? Anak kecilpun tahu kalau itu gk bisa dilakukan. Puasa dimulai matahari terbit ( Sahur jam 00 WSA ) dan berbuka pd matahari terbenam.( Jam 14 WSA)...
Nabi bersabda puasa/ buka lihat hilal tanpa derajat ketika ada tambahan derajat alasan apapun itu sudah ingkar terhadap sabda nabi?!!!
Mantap puasa arafah ya selasalah mantap pak ustad lanjut nyimak terus
Saya lebaran rabu
Sama. ... Saya juga...
Namanya jg puasa arafah ya disaat orang berhaji sedang wukuf di arafah...lebaran haji ya saat di Makah sedang lebaran haji sdh mulai nyembelih kurban...itu si menurut aku
Mungkinkah kalau zaman rasul sdh ada teknologi dlm rkyatul hilal digunakan teknologi itu.
Puasa arafah 9 dzulhijah hari selasa tgl 27 juni.
.....masalahnya adakah dalilnya untuk menentukan timbulnya hilal harus dengan sekian derajat...?
Adakah Nabi mewajibkan sekian derajat ketika melihat bulan
terimakasih ustadz..
Mantabzz Ustadz ...
Betul patokannya adalah tanggal, bukan pelaksanaan wukuf di Arafah. Kalau patokannya wukuf Arafah, bagaimanakah puasanya orang islam di negara yg berbeda jauh dg waktu Makah seperti Newyork, yang bedanya 8 jam setelah waktu makah, kalau harus sama dg waktu wukuf berarti muslim newyork puasanya 8 jam setelah wukuf.
Itu akibat tidak adanya kepemimpinan dunia,makanya umat muslim wajib mempunyai pemimpin /Kholifah.
2024 ini Muhammadiyah, NU, Persis dan Pemerintah RI serentak.. yakni 10 dzulhijjah nya 17 Juni, otomatis 9 dzulhijjah nya 16 Juni.. sementara di Saudi, 16 Juni mereka sdh idul adha, dan wukuf tgl 15 Juni..
Penganut rukyat global yg semua mesti sama dg Saudi, aaya mau tanya, kapan anda akan puasa 9 dzulhjjah.?
Jika anda puasa arafah 15 Juni 2024 (sabtu) sesuai jadwal wukuf, lalu dimana anda sholat id? Jalan nya ada 1, anda kumpulin jamaah penganut rukyat global, puasa 15 juni, dan bikin jamaah sendiri utk sholat idul adha 16 juni, sebab hampil mustahil mesjid / musholla lakukan sholat id adha tgl 16 juni krn keserentakan jadwal Pemerintah dg Ormas2 besar Islam di indonesia th 2024 ini. 😊
Selasa
Ada hukum syari nya gk penentuan derajat tersebut... Baik hadist atau alquran...?
Hadits yg Ustad ini buat idul fitri, untuk idul adha ru'yatnya ahlul makkah
Assalamu'alaikum
punten pak ustad bade tumaros,ari wukuf di indonesia dimana di surabaya atawa di jakarta,atawa di sumatra atawa di kalimantan
sebenarnya yg jadi masalah itu ru'yatul hilal kenapa harus kriteria harus 3 derajat padahal 3 drajat sdh tanggal baru bro
.!"
Dalam hadist disebutkan SHUUMUU LI RUKYATIHI bukan SHUUMUU LI WUJUUDIHI, karena itu saya lebih pas standar IMKANURRUKYAH daripada IMKANULWUJUD
Mantap ustz Felik
Merujuk ayat Al Qur'an dan Hadits jika penentuan waktu berdasarkan hasil pengamatan dengan petunjuk perhitungan
Tauhid tidak bisa didekati dengan pemikiran divergen brainstorming. Allah melalui Rasulullah Muhammad, SAW. telah menetapkan penentuan waktu-waktu dalam ibadah.
QS. Yunus ayat 5, Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.
QS. Al-Baqarah Ayat 189, Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
"Dari Muhammad bin Abi Harmalah dari Kuraib: bahwa Ummul Fadl binti al-Harits mengutus Kuraib menemui Muawwiyah di Syam. Kuraib berkata: Aku tiba di Syam, lalu aku tunaikan keperluan Ummul Fadl dan terlihat hilal bulan Ramadan olehku, sedangkan aku masih berada di Syam. Aku melihat hilal pada malam Jumat. Kemudian aku tiba di Madinah di Akhir Ramadhan. Abdullah bin Abbas bertanya kepadaku dan ia menyebut hilal. Ia berkata:" "Kapan kamu melihat hilal?" aku berkata "Malam Jumat". Dan ia bertanya: "Apakah kamu sendiri melihatnya". Aku menjawab: "ya, dan orang-orang juga melihatnya mereka berpuasa demikian juga Muawwiyah". Dia berkata: "tetapi kami melihat hilal pada malam Sabtu, maka kami tetap berpuasa sehingga kami sempurnakan 30 hari atau kami melihat hilal". Aku bertanya: "apakah kamu tidak cukup mengikuti rukyat Muawwiyah dan puasanya?" lalu ia menjawab: "Tidak, demikianlah Rasulullah saw. Menyuruh kami". (HR. Muslim)
"Berpuasalah kamu karena terlihat hilal dan berbukalah kamu (beridul fitri) karena terlihat hilal. Bila hilal tertutup awan atasmu, maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya'ban tiga puluh. (HR. Bukhari dan Muslim)"
Fakta setiap tempat di bumi memiliki waktu yang berbeda-beda. Pergantian waktu di dasarkan posisi penunjuk yaitu matahari dan bulan terhadap kedudukan saksi berada di tempat di bumi.
...Ulil amri yang wajib diikuti adalah ulil amri yang lebih dahulu mengikuti Allah Swt dan RasulNya...
Jika ulil amrinya tidak melaksanakan ketentuan dari Allah Swt & Rasulullah SAW seperti terdapat dlm Alqur-an dan hadits, maka umat tidak wajib mengikuti...
Contoh seperti pemerintah kita masih tertutup hatinya menerima Ru-yatul Hilal dari negara2 yang berpenduduk muslim lainnya yang di wilayahnya hilal awal bulan jelas terlihat dan mengingkari dalil bahwa Ru-yatul Hilal global yg tidak dibatasi Ego domestik / Ego wilayah daerah maupun negara, padahal kita hidup di bumi / ardhi yang sama, menyembah Tuhan yang sama Allah Robbul 'alamin, bukan tuhan nusantara ataupun tuhan asean ...
Siapapun yang diantara orang beriman yang menyaksikan dan melihat hilal awal bulan Ramadhan serta bersaksi sesuai syari’at, maka dapat diakui dan mayoritas umat wajib memulai berpuasa berdasarkan Firman Allah Swt :
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ
Barang siapa di antara kamu ada yang menyaksikan ( hilal ) bulan itu, maka berpuasalah (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)
Rasulullah SAW semasa hidup beliau yaitu pada saat Beliau, para sahabat dan kaum muslimin tidak melihat hilal pernah menerima Ru-yatul Hilal awal Ramadhan dari seorang 'Arab Badui tanpa membedakan suku dan daerah maupun negeri asal dari Arab Badui tersebut.
Riwayat Hadits sebagai berikut :
وَعَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى اَلنَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: - إِنِّي رَأَيْتُ اَلْهِلَالَ, فَقَالَ: ” أَتَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ? ” قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: ” أَتَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اَللَّهِ? ” قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: ” فَأَذِّنْ فِي اَلنَّاسِ يَا بِلَالُ أَنْ يَصُومُوا غَدًا” - رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ, وَابْنُ حِبَّانَ وَرَجَّحَ النَّسَائِيُّ إِرْسَالَهُ
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa seorang Arab Badui ada pernah datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia pun berkata, “Aku telah melihat hilal.” Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bertanya, “Apakah engkau bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah?” Ia menjawab, “Iya.” Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- kembali bertanya : “Apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah?“, . Ia pun menjawab, “Iya.” Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun memerintah, “Suruhlah manusia wahai Bilal agar mereka besok berpuasa.” ( Diriwayatkan oleh lima imam periwayat yaitu Abu Daud, An Nasai, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban menshahihkannya ).
وَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: - تَرَاءَى اَلنَّاسُ اَلْهِلَالَ, فَأَخْبَرْتُ رَسُولَ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - أَنِّي رَأَيْتُهُ, فَصَامَ, وَأَمَرَ اَلنَّاسَ بِصِيَامِهِ - رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ, وَالْحَاكِمُ
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Manusia sedang memperhatikan hilal. Lalu aku mengabarkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa aku telah melihat hilal. Kemudian beliau berpuasa dan memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al Hakim...
Bener utk utk Arab.. lha diluar Arab sesuai dengan geografis di Indonesia saja yg paling timur.. apalagi di austrslia ... saat wukuf kan sdh ganti hari
Saya juga tgl 27 saja puasanya Lebaran nya 28
TAT...
PELAKSANAAN WUKUF JUGA DIDAHULUI DENGAN RU-YATUL HILAL...
JUGA RASULULLAH SETELAH ADA KEWAJIBAN HAJI, TIDAK PERNAH PUASA ARAFAH BEDA DGN PELAKSANAAN WUKUF...
Saya ikut Arab,karena wukuf di arofah har Selasa.
Sy jg
Jazakallah Khoir Guruku, materi yg sangat bermanfaat..
Salah bos patokan bukan tanggal. Yang menentukan haji adalah imam masjidil harom .semua harus mengikuti .
Yng hrs ngikuti yg di arab sja... Soalnya tmpat lain bsa beda waktu
Bumi bulat bos tidak datar,..kita nunggu giliran 20 jam setelah imammasjidil harom...
@@igusdjalfriady1937Sok tahu....
قال تعالى : ويسءلونك عن الاهلة قل هى مواقت للناس والحج
Dan mereka bertanya tentang hilal. Katakanlah (Muhammad) itu adalah pemberitahuan tentang waktu bagi manusia dan tentang waktu ibadah haji.
فمن شهد منكم الشهر فليصمه
Barang siapa sudak menyaksikan bulan, maka berpuasalah.
قال النبي صلى الله عليه وسلم :
صموا لرؤيته وافطروا لرؤيته فان غم عليكم فاكملوا الشعبان ثلاثين يوما
Berpuasalah kalian karena melihat hilal, dan berbukalah kalian karena melihat hilal. Jika bulan tertutup mendung, sempurnakanlah bulan Sya'ban 30 hari.
Sepertinya dalil rukyah sangat jelas sekali.
Hari Arafah Indonesia mengikuti Arab Saudi ? Apa nggak sekalian kita di Indonesia sholat maghrib jam 10 malam, sholat Subuh jam 9 pagi, ngikut Saudi......
Ada ide brillian yang ingin menyatukan penanggalan hijriyah. Dari Asia, Arab, Afrika, Eropa, Amerika dalam satu waktu, satu tanggal. Ide yang sangat baik tapi mustahil dilakukan. Apabila dipaksakan maka runtuhlah bangunan penanggalan Hijriyah.
Penampakan hilal di Arab Saudi tidak bisa jadi rujukan bagi bagian bumi sebelah timur. Sangat mungkin terjadi ketika matahari tenggelam di Indonesia, hilal belum kelihatan. Tetapi ketika tenggelamnya matahari di Saudi, hilal sudah kelihatan.
Pergantian bulan pada penanggalan Hijriyah dengan melihat hilal. Karena dalam penanggalan Hijriyah berbagai belahan bumi terbagi menjadi beberapa mathla'.
Kalo waktu sholat itu patokanya pakai matahari bukan bulan ustadz
Bukan hanya 2 derajat, th lalu (2022) 3 derajat masih tdk masalah. Th ini (2023) berubah menjadi 6,3 derajat terlalu jauh (tdk akan bisa sama). Padahal hadiahnya sangat jelas "jika kamu melihat hilal berpuasalah/berbukalah" Mengapa harus ber-susah2 menunggu ketinggian bulan 6,4 derajat (tdk ada perintah). Maaf spt merasa lebih baik/pintar!
Nabi mensunahkan puasa arafah dg melihat hilal tanpa embel" derajat Kita suka menambah nambah akhirnya kita kacau buang" energi dadsr?
Sy lbh percaya sama ulil amri /pemerintah, pemerintah tentu punya perangkat lengkap dan ilmunya utk menentukan itu. Krn saya tdk punya ilmu ttg itu makanya saya ikut ulil amri/pemerintah.
Yg namax puasa arafah pasti terkait dgn peristiwax
Alhamdulillah
Org zaman dulu tdk pkai kalender masehi mereka lebih pham dgn kalender komariah, jgn bilang org dulu tdk paham, bhkan org dulu patokan lihat bulan,mngapa dari awal thn udah di tetapkan, seolah olah melihat hilal pdhal udah di tetapkan dari awal buat kalender
Hatur nuhun. Nambihan elmu.
Ieu anu peryogi...
Yang aku pikir2. Jika masalah puasa masih banyak ,menolak sistem HISAB. Tapi jika menetapkan man jing /masuknya waktu shalat ,me
ngapa kok pakai JAM ,MENIT,DETIK
GAYA DAKWAHNYA KOK DEMONS TRATIF USTADZ. SATU NEGARA BE DA...TIDAK.MASALAH...ASAL SALING MENGHORMATI
Akhirnya masing2 ustad tergantung idenya masing sbab masing2 orang punya kemantapan sendiri2
Masya Allah jama,ah lebih banyak ibu ibunya,
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Memang ada sebagian orang yang berpandangan bahwa ada korelasi kuat dan mengikat antara puasa tanggal 9 Dzulhijjah dengan peristiwa wuquf di Padang Arafah. Seolah-olah puasa sunnah itu harus mengacu kepada kejadian wuquf. Lalu puasa itu harus mengikuti wuqufnya. Kalau wuquf hari Rabu di Arafah, maka orang sedunia harus ikut jadwal itu dengan berpuasa pada hari Rabu. Sebaliknya bila di Arafah wuquf hari Selasa misalnya, maka umat Islam sedunia harus berpuasa di hari Selasa.
Padahal kalau kita rujuk kepada bagaimana proses pensyariatan puasa tanggal 9 Dzulhijjah dan wuquf di Arafah, sesungguhnya kita akan menemukan faktwa bahwa antara kedua jenis ibadah itu sama sekali tidak ada kaitannya. Kita tidak menemukan dalil yang mewajibkan puasa dengan cara ikut orang wuquf atau sebaliknya. Karena kedua jenis ibadah itu disyariatkan secara terpisah dan sendiri-sendiri.
Puasa sunnah pada tanggal 9 Dzulhijjah itu sudah disyariatkan jauh sebelum Nabi SAW berhaji dan melaksanakan wuquf. Puasa itu menurut banyak riwayat telah mulai disyariatkan sejak tahun kedua hijriyah. Di tahun itu ada beberapa jenis ibadah yang berbarengan disyariatkan, seperti puasa bulan Ramadhan, Shalat Idul Fithr dan Idul Adha serta puasa tanggal 9 Dzulhijjah.
Sedangkan wuquf yang dilakukan oleh Rasulullah SAW belum disyariatkan di masa itu. Sebab Nabi SAW dalam posisinya sebagai pembawa wahyu dari langit baru berhaji di tahun kesepuluh hijriyah. Ada rentang waktu kurang lebih sembilan tahun lamanya. Artinya ketika di tahun-tahun kedua, ketiga hingga kesembilan Dzulhijah, Rasulullah SAW dan para shahabat melaksanakan puasa sunnah, pada saat itu di Arafah tidak ada jamaah haji yang wuquf. Arafah saat itu kosong tidak ada ritual haji.
Kalau puasa sunnah tanggal 9 Dzulhijjah harus mengacu kepada acara ritual wuquf di Arafah, maka seharusnya Nabi SAW dan para shahabat tidak perlu berpuasa sunnah tanggal 9 Dzulhijjah.
Memang benar bahwa bangsa Arab sejak masa Nabi Ibrahim alaihissalam masih menjalankan ibadah haji. Dan salah satu ritualnya adalah wuquf di Arafah. Namun penting sekali untuk dicatat disini bahwa bangsa Arab sebelum Rasulullah SAW melaksanakan haji tidaklah berhaji di bulan Dzulhijjah. Mereka terbiasa mengubah dan mengotak-atik jadwal ritual haji tiap tahunnya. Kadang haji mereka selenggarakan di bulan Dzulqa'dah, kadang di bulan Syawwal dan seringkali di bulan-bulan lainnya.
Dan karena itulah maka Allah SWT menyalahkan bangsa Arab yang suka menggonta-ganti jadwal ibadah haji tiap tahun. Di dalam Al-Quran Allah SWT berfirman :
إِنَّمَا النَّسِيءُ زِيَادَةٌ فِي الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِينَ كَفَرُواْ يُحِلِّونَهُ عَامًا وَيُحَرِّمُونَهُ عَامًا لِّيُوَاطِؤُواْ عِدَّةَ مَا حَرَّمَ اللّهُ فَيُحِلُّواْ مَا حَرَّمَ اللّهُ زُيِّنَ لَهُمْ سُوءُ أَعْمَالِهِمْ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran, disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mensesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (Setan) menjadikan mereka memandang baik perbuatan mereka yang buruk itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (QS. At-Taubah : 37)
Ketika menafsirkan ayat ini, Al-Imam Al-Qurtubi (w. 671 H) dalam kitab tafsirnya Al-Jami' li Ahkam Al-Quran menukilkan komentar dari mufassir besar yaitu Mujahid sebagai berikut :
كان المشركون يحجون في كل شهر عامين، فحجوا في ذي الحجة عامين، ثم حجوا في المحرم عامين، ثم حجوا في صفر عامين، وكذلك في الشهور كلها حتى وافقت حجة أبي بكر التي حجها قبل حجة الوداع ذا القعدة من السنة التاسعة. ثم حج النبي صلى الله عليه وسلم في العام المقبل حجة الوداع فوافقت ذا الحجة، فذلك قوله في خطبته: (إن الزمان قد استدار)
Orang-orang musyrik terbiasa melaksanakan haji untuk tiap bulan dua tahun dua tahun. Haji di bulan Dzulhijjah dua tahun, lalu haji di bulan Muharram dua tahun, kemudian haji di bulan Shafar dua tahun, dan begitulah seterusnya, sehingga haji yang dilakukan Abu Bakar sebleum haji Wada' jatuh pada bulan Dzul-Qa'dah di tahun kesembilan hijriyah. Tahun depannya, Nabi SAW berhaji jatuh di bulan Dzulhijjah. Disitulah beliau SAW bersabda,"Zaman telah berputar". [1]
Dari tafsir ini kita mendapat kesimpulan penting bahwa ternyata bangsa Arab jahiliyah meskipun berhaji dan wuquf di Arafah juga, namun jadwalnya bukan di bulan Dzulhijjah, dan tentunya tanggalnya pun juga bukan tanggal sembilan.
Dengan demikian, ketika kita beranggapan bahwa puasa tanggal 9 Dzulhijjah itu harus dikaitkan dengan wuquf di Arafah, sebenarnya tidak punya dasar sama sekali, karena bertentangan dengan realitas pensyariatannya di masa kenabian. Intinya adalah :
Puasa tanggal 9 Dzulhijjah sudah disyariatkan sejak tahun kedua setelah hijrah dan dilakukan oleh Nabi SAW beserta para shahabat setiap tahunnya.
Tetapi sepanjang 22 tahun selama masa kenabian, puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah tidak pernah berbarengan dengan wuquf di Arafah. Karena syariat haji baru dijalankan oleh beliau SAW dan para shahabat di tahun kesepuluh dari hijrah atau setelah 22 tahun sejak kenabian.
Kalau pun orang Arab jahiliyah tiap tahun menyelenggarakan haji, ternyata jadwalnya bukan pada bulan Dzulhijjah. Sehingga pada tanggal 9 Dzulhijjah itu tetap saja tidak ada acara wuquf.
Kalau hari ini puasa tanggal 9 Dzhulhijjah harus diseusaikan jadwalnya dengan wuquf di Arafah, berarti justru bertentangan dengan realitas puasa di masa Nabi SAW.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
INI BANGETTT.. orang awwam tuh ga ngerti kaidah fiqih, harus diteliti dari dalil, asbab, dan ushul. Jujur saya gerah sama orang-orang HTI trmasuk yang kemarin viral itu dgn dalil yg full logika tanpa ushul asbab bahkan dalil yg jelas
Dikatakan harus menurut hilalnya ahlul makkah, silakan tanya ke ulama mekkah, pasti jawabnya: silakan ikuti hilal ulama setempat
Tolong lah.. masalah ini tuh khilafiyah dan kompleks ga bisa disimplifikasi.. ulama kita tidak sebegitu bodohnya dalam mengambil keputusan sepenting ini.
Pesan untuk orang awwam: jangan memperkeruh perkara khilafiyah dengan memecah belah persatuan islam di indonesia. Kalau mau ikut A yaudah gausah nyalah2in yg ikut B
Semoga Besok Tidak Ada yang Jum'atan di Hari Sabtu Karena Alasan Jaraknya Jauh dari Makkah dan Beda Waktu.
😂😂😂
Ini memang ada perbedaan pendapat.
Tapi yang jelas, puasa Arafah ini memang beda dengan puasa lainya. Jika puasa lainya terikat dengan bulan (misal: Ramadhan), hari (misal: Senin atau Kamis), dan tanggal (misal: tanggal 13, 14, 15, yang dikenal dengan puasa yaumul bidh). Puasa Arafah lebih dari itu, terikat dengan tempat, yakni Arafah (tempat berwukuf saat haji). Bulannya, juga terikat dengan momentum saat Haji, yakni bulan Dzul-Hijjah.
Berangkat dari inilah, sebenarnya yang lebih logis, puasa Arafah berbarengan dengan saat kondisi jamaah haji wukuf di Arafah. Inilah sebenarnya momentum seluruh muslim dunia satu versi...
1q
Am😅⁰
Bapak Muhyiddin: bukan pake logika caranya tapi ilmu Falak
@@megaolive3288 ilmu falak bagian dari logika
Tapi bgmana dg orang Papua yg beda waktunya dg Arab Saudi itu 6 jam.
Wukuf di Arafah kan mulainya ba'da lohor (berarti sekitar jam 12 waktu Arab). Nah di Papua sdh jam 18.00 (sdh masuk magrib).
Jadi puasa Arafah nya orang yg ada di Papua, kapan ?
Mangkanya klo menurut logika saya, puasa Arafah itu tdk harus bersamaan dg wukuf di Arafah, tapi bersamaan dg tgl 9 Zulhijah.
Terimakasih.
@@mulkanermulkan109 penentuan didasarkan pada persamaan hari saat wuquf. Toh jauh hari sdh diumumkan oleh pemerintah Saudi tentang kapan wuquf tersebut akan dilakukan...
Kalau dijelaskan seperti ini gak akan nyambung... Takau semua penceramah hadis lansung yg berhungan dengan ukuf yg berbunyi apabila jamaah haji sudah ukuf maka bagi umat islam yg tidak berhaji maka disunnahkah berpuasa.. Wallahu a'lam...
Afwan ustadz.
Kalau shaum ayamul bid itu tgl, 11, 12.13 hijriah apakah juga harus melihat hilal. Lalu siapakah yg harus menentukan hilal untuk ayamul bid.
Tapi heran ustas kenapa waktu2 shalat tetap pakai hasil hisab tdk ada yg mempertentangkan🙏
APA MAKSUD ALLAAH MENCIPTAKAN MATAHARI - BULAN DAN BUMI ?
Hisab dari Jama'ah Muhammadiyah terbukti valid dan akurat dengan terlihatnya hilal awal bulan Dzulhijjah 1444 pada malam Senin tgl 19 Juni 2023 kemarin pada saat Saudi dan negara Islam lainnya yang melakukan ru-yatul hilal sehingga Wukuf dan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah 1444 jatuh pd hari Selasa tgl 27 Juni 2023...
Sayangnya ulil amri kita bukan ulil albab malahan jadi ulil ahmaq suka dalam kegelapan karena ru-yatul hilalnya tradisional dan lokal yang tidak mengakui ru-yatul hilal dari Saudi & negara2 yang berpenduduk muslim lainnya yang nyata melihat hilal...
Ulil amri kita yang ulil ahmaq inilah yang jadi sumber perpecahan...
Di mlysia lebaran hari khamis....10 zdul hijjah
Ya! Indonesia berkumpul untuk brrsepakat dgn malaysia, brunei, n singapur menetapkan tgl 1 jika ketinggian bulan 6,4 derajat. Jika sungguh2 beriman kepada Rasulullah saw patuhi setiap sabdanya, jangan ditambah atau dikurangi.
ULIL AMRI KITA SUPER AHMAQ UNLIMITED...
PILIH RU-YATUL HILAL TRADISIONAL DAN LOKALAN YANG DALIL HADITSNYA HANYA PEMBICARAAN QURAIB BUKAN DALIL HADITS PADA JAMAN RASULULLAH SAW
ITULAH PENYEBAB PERPECAHAN...
ULIL AMRI KITA YG AHMAQ MINTA DITAATI, LHA LHO ULIL AMRI KITA YANG AHMAQ SENDIRI NGGA TAAT KEPADA ALLAH DAN RASULNYA...
Trus patokan melihat bulan dari mana?, apa memang benar2 melihat atau hanya mendengar dari mulut ke mulut. Sekedar informasi sj, gerhana akan terjadi beberapa tahun yang akan datang sj, sdh bs di Prediksi, apalagi hanya mau melihat bulan baru, itu tdk susah bagi pemerintah yg sdh mengeluarkan banyak biaya untuk membeli alat2 canggih untuk menentukan hilal, hanya sj orang2 yg diberi amanah, mereka tdk amanah, karena condong ke organisasi tertentu.
Waduh..lambat kok dikasi jawapan...aku malah komen dan buka channel aja..😫
Hisab dari Jama'ah Muhammadiyah terbukti valid dan akurat dengan terlihatnya hilal awal bulan Dzulhijjah 1444 pada malam Senin tgl 19 Juni 2023 kemarin pada saat Saudi dan negara Islam lainnya melakukan ru-yatul hilal sehingga Wukuf dan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah 1444 jatuh pd hari Selasa tgl 27 Juni 2023...
Sayangnya ulil amri kita bukan ulil albab malahan jadi ulil ahmaq suka dalam kegelapan karena ru-yatul hilalnya tradisional dan lokal yang tidak mengakui ru-yatul hilal dari Saudi & negara2 yang berpenduduk muslim lainnya yang nyata melihat hilal...
Perbedaan wukuf dg puasa itu adalah kalau wukuf itu ditentukan tempat tp kalau puasa itu ditentukan tanggalnya menurut blm jd bisa jadi di Mekah sudah selesai wukuf tp puasa di Indonesia blm selesai satu hari pada tgl 9
Sejak dulu ya seperti ini...
Akhir2 ini saja banyak orang yg aneh2 via sosmed.
Wajar berbeda dari jaman 4 mazhab sudah
Berbeda jadi ga usah
Didebatkan
Saiki sdh jaman moderen ,sdh tahu kpn Arab wukuf, ok
Pasti disetiap negara berbeda.kalau berdasarkan rukyat. Untuk indonesia pasti duluan kalau berdasarkan rukyat.sekitar 5 jam dg arab. Gitu aja ko repot,
Yg heran kenapa duluan di arab saudi .🤔
Jazakallah khoir .p.ustad...🙏🙏🙏
Ĺ11q
kebenar hanya satu. Tidak ada dua. Jangan puasa hari tasrik.
Rukyatul Hilal, tidak bisa dilakukan di setiap permukaan bumi, karena dg adanya gerak semu matahari...bagian bumi. pada bulan bulan tertentu akan siang atau malam terus.
Seyogyanya mengambil dasar rukyat dari tempat lain. Rukyarul hilal global...,pendapatnya Imam Maliki lebih afdol dari pada Pendapat Imam Syafi'i...dan Ritual Hari Besar Umat Islam...sangat mungkin terwujud...,karena Islam sejalan dg kemajuan zaman.
Bukan berarti kesepakatan demi kemajuan Islam...dapat diwujudkan. Kita hidup di Kampung dunia (bumi), menuju Kampung akhirat...
Wallohualam.
Kalo sy ustads puasanya ikut org wukhuf di arhofah .karna klo puasanya di luar org wukhuf di arhofah apa dikatakan puasa arhofah?