Gedung Tua Candra Naya, Nyaris Dibongkar Habis, Terjepit di antara Bangunan Tinggi

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 7 чер 2024
  • Candra Naya adalah sebuah bangunan cagar budaya di Kelurahan Taman Sari Jakarta Barat, Indonesia, ditetapkan pada tahun 2021.
    Bangunan ini merupakan bekas kediaman keluarga Khouw van Tamboen, terutama Majoor der Chinezen Khouw Kim An, kepala bangsa Tionghoa di Batavia yang terakhir (1910-1918 dan diangkat kembali 1927-1942),
    setelah Mayor Tan Eng Goan (1837-1865), Tan Tjoen Tiat (1865-1879), Lie Tjoe Hong (1879-1895) dan Tio Tek Ho (1896-1908).
    Bangunan Candra Naya seluas 2.250 meter persegi ini memiliki arsitektur Tionghoa yang khas dan merupakan salah satu dari dua kediaman rumah mayor Tionghoa Batavia yang masih berdiri di Jakarta.
    Kediaman mayor Tionghoa lainnya yang masih ada ialah bangunan "Toko Kompak" di Pasar Baru, bekas kediaman Mayor Tio Tek Ho.
    Bangunan yang didirikan pada abad ke-19 ini merupakan salah satu dari 3 bangunan berarsitektur serupa yang pernah ada di Jalan Gajah Mada,
    Tidak ada catatan pasti yang menandakan tahun pendirian gedung Candra Naya, namun diperkirakan bangunan ini didirikan pada tahun Dingmao yaitu 1807, oleh Khouw Tian Sek untuk menyambut kelahiran anaknya, Khouw Tjeng Tjoan, pada 1808.
    Atau, versi lain dari sejarah gedung ini adalah bangunan tersebut didirikan oleh Khouw Tjeng Tjoan pada 1867 yang juga merupakan tahun kelinci api.
    Khouw Tian Sek adalah seorang tuan tanah yang memiliki tiga putra dan masing-masing diberinya sebuah gedung.
    Salah satunya adalah Khouw Tjeng Tjoan yang mendapatkan gedung Candra Naya ini.
    Khouw Tjeng Tjoan, yang memiliki 14 istri dan 24 anak, menggunakan bangunan utama Candra Naya sebagai kantor dan bangunan belakang sebagai tempat tinggal.
    Bangunan tersebut kemudian diwariskan kepada putranya yang bernama Khouw Kim An yang lahir di Batavia pada 5 Juni 1876.
    Gedung Candra Naya juga disebut sebagai "Rumah Mayor" karena Khouw Kim An diangkat sebagai mayor Tionghoa (majoor der Chineezen) pada 1910, setelah menjabat sebagai letnan Tionghoa (luitenant der Chineezen) pada 1905 dan kapitan Tionghoa (kapitein der Chineezen) pada 1908.
    Tugas mayor Tionghoa pada masa itu adalah mengurusi kepentingan masyarakat Tionghoa pada zaman Hindia Belanda.
    Khouw Kim An juga merupakan seorang pengusaha dan pemegang saham Bataviaasche Bank.
    Khouw Kim An mulai menempati gedung Candra Naya pada 1934, setelah sebelumnya tinggal di Bogor.
    Ketika Jepang menduduki Indonesia pada 1942, Khouw Kim An ditangkap dan dimasukkan dalam kamp konsentrasi hingga wafat di Cimahi pada 13 Februari 1945.
    Gedung Candra Naya diapit oleh dua gardu jaga di bagian kanan dan kiri. Dulunya di bagian depan terdapat taman yang cukup luas dan di bagian belakang terdapat kolam teratai.
    Semoga tayangan video ini bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan.
    Jangan lupa untuk berlangganan channel WIBIKEMBARA secara GRATIS dengan cara klik:
    LIKE, COMMENT, dan SUBSCRIBE di / wibikembara , dan nyalakan lonceng pemberitahuannya agar tidak ketinggalan update video-video terbaru lainnya.
    Wibikembara akan berusaha menampilkan video yang bekualitas, informatif dan bermanfaat bagi pengetahuan kita semua.
    Video diambil dengan menggunakan kamera iPhone 11 pro.
    Terima kasih
    #Wibikembara @wibikembara
    Instagram: / agung_wibi
    Email: agungwbikembara@gmail.com
    #wibikembara #kamerahape #iphone11pro #bangunancagarbudaya #heritage #candranaya #jakartabarat #bangunankuno #arsitekturchina #arsitekturthionghoa #hindiabelanda #gazebo #kolamikankoi

КОМЕНТАРІ • 17

  • @Solihat-lukman
    @Solihat-lukman 25 днів тому +1

    Pasar kemis nyimak juragan

  • @muhamadnasir8979
    @muhamadnasir8979 28 днів тому +6

    Tempat tinggal ku tidak jauh dari gedung Candra Naya usiaku kini sudah 68 tahun dulu tahun 70an dihalaman depan nya yang luas aku sering bermain bola bersama kawan kawan kini semua tinggal kenangan

    • @Wibikembara
      @Wibikembara  28 днів тому

      Tks atas infonya, salam sehat selalu 😀👍

  • @moanteb9175
    @moanteb9175 13 днів тому +1

    👍 sudah lebih 30 tahun saya tidak pernah lewati hayam wuruk & gajah mada termasuk mangga besar, pangeran jayakarta, pinangsia, bandengan, dsbnya. Dan klo boleh, bahas juga TOKO MERAH di daerah Tambora selain klenteng JIN DE YUAN di daerah Glodok & merupakan klenteng tertua di Jakarta.

    • @Wibikembara
      @Wibikembara  12 днів тому

      Tks atas infonya, salam sehat selalu

  • @c5x6xserx11z1uxse
    @c5x6xserx11z1uxse 26 днів тому +3

    dulu ada Sekolah Farmasi candra naya
    ada SMP candra naya juga
    terus ada tempat latihan Karate Gojukai
    ada fotography
    ada angkat besi
    bilyard
    pingpong/tenis meja
    ada balai pengobatan
    terus tengahnya itu tempat undian SDSB hadiah 100 juta
    jaman itu 100 juta bisa beli rumah gede ada halaman
    seberangnya Hotel Jayakarta, ada Diskotik Stardust

    • @Wibikembara
      @Wibikembara  26 днів тому

      Tks infonya, diskotik stardust sy tau, megah

  • @c5x6xserx11z1uxse
    @c5x6xserx11z1uxse 26 днів тому +2

    yayasan sin min hui (lalu jadi Candra Naya)
    yayasan ini melahirkan universitas res publica (ureca) nanti di sita pemerintah dan jadi Univ.Trisakti.
    juga melahirkan Univ. Tarumanegara
    dan juga rumah sakit sumber waras yg sebelahan sama Ureca/Trisakti

  • @cadanganpremium3698
    @cadanganpremium3698 28 днів тому +1

    Tahun 1981 sampai 1984 , saya sekolah di SMA Candra Naya .. halaman depannya luas , ada lapangan buat main bola volli.. pintu masuk sekolahnya dari samping kiri (ada klub angkat besi). Di tengah ruangan ada buat latihan bola bilyar.. ❤😁🙏

    • @Wibikembara
      @Wibikembara  28 днів тому +1

      Tks atas infonya

    • @c5x6xserx11z1uxse
      @c5x6xserx11z1uxse 26 днів тому +2

      nah dulu ada di belakang tempat pingpong, pas malam di pake utk acara perpisahan sma candra naya
      itu pas saya lagi latihan karate thn 87

  • @autumnridge5419
    @autumnridge5419 28 днів тому +2

    wah saya 43 thn tinggal di Jakarta baru tau. Bangunan bersejarah yg hrs bersaing dgn bisnis modern.. klo di luar negeri bangunan2 kuno bersejarah begini yg jd daya tarik utama wisatawan . Saya paham ini ketika skrg tinggal di LN, ada banyak aturan soal rumah/properti yg dilindungi negara.
    Konglomerat yg punya hotel jg pastinya sangat paham.

    • @Wibikembara
      @Wibikembara  28 днів тому

      Tks atas infonya, salam sehat selalu

  • @pendekarangin630
    @pendekarangin630 27 днів тому +1

    Menurut cerita ada lebih dari 3 kontraktor yg bangkrut karena mencoba membongkar bangunan ini.... 🤭🤭🤭🤭