Sama Ustad Muhammad Nuruddin Wahabi dikeluarkan dari Ahlussunah eeeh...Sama Ustad Ahmad Syarin Thoriq malah dirangkul dan diakui sebagai Ahlussunah Wal Jama'ah,gara-gara AST sangat Anti Syi'ah.
Semoga ummat rasulullah banyak yg dapat hidayah kaya ustad arrazy keluar dan berbalik meluruskan aqidah salafy wahaby yg melenceng...kasian capek capek ibadah gk guna krn pondasi aqidahnya mensifati tuhan sama dengan makhluk itu adalah melenceng dr aqidah yg diajarkan rasulullah saw...(Anti syiah dan salafy wahaby serta kacung 9 naga)..
Terserah kau ajalah dengan Ustadzmu biar kamu senang. Orang Gila saja tidak ada yang meu dikata-katain sebagai orang Gila. Manusia yang cerdas lihat bukti bukan pengakuan. Sanie Uye bahas tawassul dapat dalilnya dari sahabat Nabi ceritanya, Tapi pengamalannya kok beda. Di kitab diajarkan disuruh sholat 2 rakaat dulu baru bertawassul, nah yang ngaku Ahlussunnah langsung ke kuburan katanya bertawassul Tapi ruku' bahkan ada yang sujud di depan kuburan para Wali. Gile nih Ahlussunnah. Sunnah siapa?
ASWAJA = Asli Warisan Jahiliyah. Ahlussunnah itu menghidupkan Sunnah /Ajaran Nabi SAW yg Shahih, bukan malah sibuk menghidupkan Bid'ah (Kesesatan) Hasanah
Mang NURUDIN saking pintar nya menyelisihi perkatan Nabi shallallahu alayhi wa salam.. Di Zaman Nabi ketika beliau menanyai budak wanita dimana Allah budak mengatakan diatas lagit trus nabi mengatakan bagwa budak tersebut muslimah.. Tapi mang Nurudin malah mengatakan orang yg mengatakan Allah diatas langit malah menyimpang 😢.. Allahu yah diik..
@@masarief2411 junjungan ente dan ente lah tu yg ruwaibidhoh karna berkeyakinan sesat dan menyesatkan orang yg meyakini Allah fi sama' 😁 Dan yg nyuruh cebok pakai batu padahal ada air itu malah lebih bahlul lagi 🤣🤣
Hadist Jariyah itu bukan berkenaan dengan AQIDAH POKOK....! Melainkan berkenaan dengan FURÙ...! Sedangkan redaksi-2 (matan) dari masing-2 'ulama yang meriwayatkannya pun BERBEDA-BEDA...! Tidak ada 'ulama hadist yang menempatkan Hadist-Jariyah dalam bagian AQIDAH.
- Ustadz Nuruddin ini bukan nama sbnrnya,aslinya namanya "s" -pendukung ahok - lebih baik memilih syiah yg notabennya berpusat di iran di banding salafi yg berpusat di saudi. - kalau dari jejak digital beliau memang agak liberal . Sumber dari alumni al azhar
Anda yang menyelisihi tentang Sunnah. Baru baru ini saja kalian klaim Ahlu Sunnah waljamaah. Permulaan salafi nongol, hanya menamakan diri Ahlu Sunnah saja. Sekarang bertambah lagi wal jamaah. Sudah sama dengan NU. Kalian ini sampai sekarang kalian belum menemukan nama jatidiri kelompok kalian. Dasar orang orang tidak ada komitmen. Itulah salafi Wahabi.
Yang bilang si Udin,udin.Cara dia memanggil Orang berilmu saja sudah tidak berakhlak.hanya karena beda pendapat,padahal pendapatnya secara logika cacat ☺️
*Permohonan Maaf Da'i Salafi:* ❤ *NU, Muhammadiyah, Jamaah Tablig Firqoh Dhollah:* Kaum muslimin, kaum muslimat yang berada di Indonesia dan di luar Indonesia, khusus di Kabupaten Kampar. Saya Zamzami Nas, salah seorang dai di Kabupaten Kampar, Riau, dengan penuh kesadaran, menyatakan bahwa video ceramah saya beberapa waktu lalu, yang berisi statemen saya, atau pernyataan saya bahwa Ormas Muhammadiyah firqatun dhallah, NU firqatun dhallah, Tarbiyah firqatun dhallah, dan jemaah tabligh firqatun dhallah dan lain-lainnya. Maka dengan ini saya menyatakan mencabut segala pernyataan saya tersebut, dengan segala pernyataan yang saya katakan dan dengan segala makna yang terkandung di dalamnya. Dan kepada pihak yang merasa dirugikan, atau terzolomi atau tersakiti dengan pernyataan tersebut, maka saya dengan sepenuh hati minta dimaafkan. Dan insya Allah semoga kejadian serupa tidak terulang lagi pada waktu yang akan datang atau di kemudian hari.# *Note: Semoga Menjadi Pelajaran Bagi Kita Semua* Barakallahu Fiikum.
Muktazilah juga ngaku Ahlussunnah😂😂😂. Tak bingung dan ragu memang benar yg ustad katakan. Sebagi Ahlussunnah hrs mengikuti sunah Rasulullah SAW. Contoh bkecil saja Rasulullah SAW dan sahabat tdk pernah mengadzani org yg mau di kubur. Atu sdh di kubur. Nah Siapakah yg mengadzani orang yang sdh meninggal berati menyelisihi yg sdh di contoh kan Rasulullah SAW. Fakta taubat nya imam Abul hasan asy'ari dlm kitab al ibanah mengatakan sifat allah berada di atas arsy.
pemahaman wahabi salafi itu pemahaman طفولية kekanak-kanakan dan jumud, masa' Alloh disamakan dg ciptaanNya نعوذ بالله من ذلك. Sudah jelas ayat muhkamat ولم يكن له كفوا احد tidak ada yg sama dengan Alloh. Maka ketika menjumpai ayat mutasyabbihat, maka perlu dita'wil dg sifat yg layak bagi Alloh dg dasar ayat muhkamat. Jangan sampai Alloh diserupakan dg mahluqNya. نعوذ بالله من ذلك ثم نعوذ بالله من ذلك. Yaa Alloh jagalah hati kami dari syirik & lumpur tauhid. آمين
Ini manusia, capek-capek nyantren, capek-capek mondok, tapi hasilnya cuma KEBENCIAN terhadap MANHAJ YANG HAQ (yang mereka selalu juluki Wahabi). Pemahamannya sudah terkontaminsasi dan terdoktrin oleh paham Aswaja NU, Sufi, Asyairoh, bahkan Syi'ah, yang semuanya menyimpang dari kemurnian agama Islam. Makanya jangan salah memilih ulama & pondok pesantren. Akibatnya kayak gini ini. Kebenaran manhaj salaf yang sudah di depan mata, anda ingkari juga. Naudzubillah .... Semoga hidayah Sunnah masih berkenan menyapa anda.
@@Ismail-kq6sqapa nggk sebaliknya .....anda intropeksi , sedang si udin akidahnya akal2an. Pendapatnya banyak menseliisihi pendapat imam asy'ari ....... Imam Abul Hasan Al-Asy’ari berkata dalam Al-Ibanah fi Ushul Diyanah hal. 17 menceritakan aqidahnya: وَأَنَّ اللهَ عَلَى عَرْشِهِ كَمَا قَالَ ( الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى ) Dan bahwasanya Allah di atas arsy-Nya sebagaimana firman-Nya: “Ar-Rahman tinggi di atas arsy”. Pada hal. 69-76, beliau memaparkan dalil-dalil yang banyak sekali tentang keberadaan Allah di atas arsy. Di antara perkataan beliau: وَرَأَيْنَا الْمُسْلِمِيْنَ جَمِيْعًا يَرْفَعُوْنَ أَيْدِيَهُمْ -إِذَا دَعَوْا- نَحْوَ السَّمَاءِ لِأَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ مُسْتَوٍ عَلَى الْعَرْشِ الَّذِيْ هُوَ فَوْقَ السَّمَاوَاتِ, فَلَوْلاَ أَنَّ اللهَ عَلَى الْعَرْشِ لَمْ يَرْفَعُوْا أَيْدِيَهُمْ نَحْوَ الْعَرْشِ Dan kita melihat seluruh kaum muslimin apabila mereka berdo’a, mereka mengangkat tangannya ke arah langit, karena memang Allah tinggi di atas arsy dan arsy di atas langit. Seandainya Allah tidak berada di atas arsy, tentu mereka tidak akan mengangkat tangannya ke arah arsy. Al-Imam Abul-Hasan Al-Asy’ary rahimahullah berkata : وأن له سبحانه وجها بلا كيف، كما قال: (ويبقى وجه ربك ذو الجلال والإكرام). وأن له سبحانه يدين بلا كيف، كما قال سبحانه: (خلقت بيدي)، وكما قال: (بل يداه مبسوطتان). وأن له سبحانه عينين بلا كيف، كما قال سبحانه: (تجري بأعيننا). “Dan bahwasannya Allah mempunyai wajah sebagaimana firman-Nya : ‘Dan tetap kekal wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan’ (QS. Ar-Rahman : 27). Dia jga mempunyai dua tangan tanpa menanyakan ‘bagaimananya’, sebagaimana firman-Nya : “Yang telah Ku-ciptakan dengan dua tangan-Ku” (QS. Shaad : 75) dan firman-Nya : “…..tetapi kedua tangan Allah itu terbuka” (QS. Al-Maaidah : 64). Dan Dia subhaanahu juga mempunyai dua mata tanpa menanyakan ‘bagaimananya’, dengan dalil firman Allah subhaanahu : “Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan mata) Kami” (QS. Al-Qamar : 14) [Al-Ibaanah ‘an Ushuulid-Diyaanah oleh Abul-Hasan Al-Asy’ariy, hal. 9; Daar Ibni Zaiduun, Cet. 1]. .....dia selalu membanggakan kuliah 7 tahun di luar .....dan sok intelek dg filsafat yunaninya ......( sampah )
MANHAJ itu APA...??? Jika ada Manhaj-Salaf....! Bagaimana dengan MANHAJ NUBUWWAH, dll dll dll...??? Baik-nya anda FAHAMI dulu apa itu MANHAJ dan apa itu MADZHAB...! Baik perbedaan, hubungan serta kedudukannya dalam suatu sistem ajaran (khususnya dalam Islam).
wkwkwk😊😅Kelompok 𝐀𝐡𝐥𝐮𝐥 𝐁𝐢𝐝'𝐚𝐡 🆚 Kelompok 𝐖𝐚𝐡𝐚𝐛𝐢, masing-masing tentu saja mengaku kelompok merekalah sebagai 𝐀𝐡𝐥𝐮𝐥 𝐬𝐮𝐧𝐧𝐚𝐡 𝐰𝐚𝐥𝐣𝐚𝐦𝐚𝐚𝐡. Sedangkan kubu lawannya sebagai sesat n masuk neraka🤭🤭🤭
Kasihan pengikutnya, tidak paham bahwa yang dibaca kitab2 khalaf semua.. padahal kitab2 aqidah ulama salaf dan terdahulu banyak dan jelas.. kurang referensi tapi mengaku banyak.. tidak bisa membedakan mana salaf mana khalaf tapi mengaku yg paling salaf.. sanad mentok sampai abul hasan al asyariy, sedangkan aqidah abul hasan sendiri misal dalam maqalatil islamiyyin jelas berbeda dengan aqidah mereka.
@@mejamakan5493 Asya'iroh jaman sekarang banyak yg menselisishi imam asy'ari Imam Abul Hasan Al-Asy’ari berkata dalam Al-Ibanah fi Ushul Diyanah hal. 17 menceritakan aqidahnya: وَأَنَّ اللهَ عَلَى عَرْشِهِ كَمَا قَالَ ( الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى ) Dan bahwasanya Allah di atas arsy-Nya sebagaimana firman-Nya: “Ar-Rahman tinggi di atas arsy”. Pada hal. 69-76, beliau memaparkan dalil-dalil yang banyak sekali tentang keberadaan Allah di atas arsy. Di antara perkataan beliau: وَرَأَيْنَا الْمُسْلِمِيْنَ جَمِيْعًا يَرْفَعُوْنَ أَيْدِيَهُمْ -إِذَا دَعَوْا- نَحْوَ السَّمَاءِ لِأَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ مُسْتَوٍ عَلَى الْعَرْشِ الَّذِيْ هُوَ فَوْقَ السَّمَاوَاتِ, فَلَوْلاَ أَنَّ اللهَ عَلَى الْعَرْشِ لَمْ يَرْفَعُوْا أَيْدِيَهُمْ نَحْوَ الْعَرْشِ Dan kita melihat seluruh kaum muslimin apabila mereka berdo’a, mereka mengangkat tangannya ke arah langit, karena memang Allah tinggi di atas arsy dan arsy di atas langit. Seandainya Allah tidak berada di atas arsy, tentu mereka tidak akan mengangkat tangannya ke arah arsy. Al-Imam Abul-Hasan Al-Asy’ary rahimahullah berkata : وأن له سبحانه وجها بلا كيف، كما قال: (ويبقى وجه ربك ذو الجلال والإكرام). وأن له سبحانه يدين بلا كيف، كما قال سبحانه: (خلقت بيدي)، وكما قال: (بل يداه مبسوطتان). وأن له سبحانه عينين بلا كيف، كما قال سبحانه: (تجري بأعيننا). “Dan bahwasannya Allah mempunyai wajah sebagaimana firman-Nya : ‘Dan tetap kekal wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan’ (QS. Ar-Rahman : 27). Dia jga mempunyai dua tangan tanpa menanyakan ‘bagaimananya’, sebagaimana firman-Nya : “Yang telah Ku-ciptakan dengan dua tangan-Ku” (QS. Shaad : 75) dan firman-Nya : “…..tetapi kedua tangan Allah itu terbuka” (QS. Al-Maaidah : 64). Dan Dia subhaanahu juga mempunyai dua mata tanpa menanyakan ‘bagaimananya’, dengan dalil firman Allah subhaanahu : “Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan mata) Kami” (QS. Al-Qamar : 14) [Al-Ibaanah ‘an Ushuulid-Diyaanah oleh Abul-Hasan Al-Asy’ariy, hal. 9; Daar Ibni Zaiduun, Cet. 1]. INI PENDAPAT IMAM SYAFI'I Al-Qadli Abu Ya’la rahimahullah meriwayatkan dengan sanad yang sampai kepada Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah bahwa beliau berkata : وأن له يدين بقوله (بل يداه مبسوطتان) وأن له يميناً بقوله (والسموات مطويات بيمينه) , وإن له وجهاً بقوله (كل شيء هالك إلا وجهه), وقوله (ويبقى وجه ربك ذو الجلال والإكرام) وأن له قدماً بقول النبي صلى الله عليه وسلم (حتى يضع الرب عز وجل فيها قدمه) يعني جهنم ... “Dan bahwasannya Allah mempunyai dua tangan dengan dalil firman-Nya : “Tetapi kedua tangan Allah itu terbuka” (QS. Al-Maaidah : 64). Dia juga memiliki wajah dengan dalil firman Allah : “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali (wajah) Allah” (QS. Al-Qashaash : 88) dan juga firman-Nya : “Dan tetap kekal wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan” (QS. Ar-Rahmaan : 27). Dia juga mempunyai kaki dengan dalil sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam : “Hingga Rabb (Allah) ‘azza wa jalla meletakkan kaki-Nya padanya…” (HR. Bukhari dan Muslim) yaitu pada neraka” [Thabaqat Al-Hanabilah oleh Al-Qaadliy Abu Ya’la Al-Farraa’, 2/269, tahqiq : Dr. ‘Abdurrahman bin Sulaiman Al-‘Utsaimin; Cet. Tahun. 1419]. salaf mengisbat apa yg Alloh isbat ttng sifat NYA tanpa takrif , tanpa takyif , tanpa tawfid ( merasa nggk tahu dan tdk mengenal penetapan sifat dr Alloh sendiri ) .....dan salaf tdk takwil ( merasa sok tahu hakikat makna dr dzat dan sifat Alloh.....sedang hanya Alloh yg tahu maknanya)
Muka kamu jg berbeda dg mahluk lain.. semua wajah gak ada yg sama maksimal mirip tp tidak sama..maksudnya apakah Allah kau serupakan dg sifat mahluq sprt itu? Koplak tenan wahabrot.
Ahlissunah wal jamaah adalah golongan mayoritas.setiap aliran dalam Islam kok mayoritas dari masa kemasa itu pasti yg dimaksud hadis nabi bahwa ikutilah jamaahayoritas.Bagaimana kita bisa tau bahwa golongan itu mayoritas dan darimasa ke masa?Kita bisa tau dari komentar para ulama darimasa kemasa,misal pada abad ke 8 hijriyyah ada ulama yg menulis kondisi saat itu bahwa asya'iroh adalah mayoritas di komentar Tajudin assubki dalam kitabnya 'thobaqot assyafiiyyah Al kubro.lalu zaman sekarang juga bisa diketahui melalui komentar para ulama sezaman ternyata yg mayoritas asya'iroh ,pada masa Ar Rozi misalnya,beliau berkomentar bahwa yg mayoritas adalah asya'iroh.Pada masa Ibnu Al furoq dan Al baqillani misalnya,juga berdasarkan komentar beliau yg mayoritas asya'iroh karena antara Ibnu Al furoq,Al isfiroyini danal baqillani jg menjelaskan yg mayoritas jg itu.pada masa Ibnu asyakir juga memotret mayoritas adalah asya'iroh yg yg tertuang dalam kitabnya tanyain kidzbil muftari.jadi ternyata bisa mayoritas karena aqidah yg di rumuskan abu Hasan dan Al maturidi karena aqidah itu diikuti 4 madhab,madhab Syafi'i ,Hanafi,Maliki hampir semua asya'iroh ,.madhab Hambali minoritas asya'iroh macam Ibnu Al jauzi,tp mayoritas pengikut tajsim yg di motori abu ya'la,abu Hamid,azzaghuni kemudian aqdah tajsim itu dikukuhkan Ibnu taimiyyah shg asyairohnya Ibnul Jauzi dalam madhab Hambali SPT dibabat habis oleh munculnya Ibnu taimiyyah.shg TDK dikatakan stiap madhab Hambali melainkan akidah tajsim,padahal imam Ahmad sendiri berakidah Allah ada tanpa tempat dan arah.
CELAAN TERHADAP FULSAFAT DAN KALAM ---------------------------- Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata : Sungguh seorang muslim hidup dalam keadaan bisu dan tuli lebih baik baginya daripada batinnya penuh dengan ilmu kalam dan filsafat. Kitab Siyar A’lam an-Nubala’ 21/36 Hati-hati dari para filsafat Al-Imam Abu Hanifah-رحمه الله Ditanya: Apa pendapat anda tentang perkara yang diada-adakan oleh orang-orang berupa perbincangan tentang sifat dan jisim.? lalu ia berkata: Itu adalah ucapan-ucapan para filsafat hendaklah engkau berpegang dengan atsar dan metode salaf dan berhati-hatilah dari setiap perkara yang diada-adakan karena sesungguhnya perkara yang diada-adakan adalah bid'ah Dzamu Al-alkalam wa ahlih (5/207) -------------------------------------------- JANGAN BELAJAR ILMU KALAM AL-'ALLAMAH MUQBIL AL-WADI'I RAHIMAHULLAH : Kami membenci ilmu kalam (filsafat, mantiq) dan kami melihat ilmu kalam termasuk sebab terbesar untuk memecah belah ummat. Hadzihi da'watuna wa 'aqidatuna : [11]
@masarief2411 ...unt sekelas aswaja - asli warisan jahiliyah bocil kayak ente dosis nya segitu aja. Ngomong2 natalan kemarin ente pasti lg banyak order ya .....jd juru parkir dan pelayan di gereja . Ente kan generasi islam nusantara nya si yaqut ......yg sekarang lg buron nilep uang haji.
Sebagai orang awam nggak usahlah pakai ilmu yg njlimet njlimet nggak mudeng lihat saja realita kehidupan ditengah masyarakat siapa yg memegang teguh sunnah nabi dg erat kita ngaku mermadzab Syafi'i sudahlah mengikuti imam Syafi'i dalam aqidah ibadah dan muamalah tanyakan pada hati nurani
wahabi mujassimah..ngk laku pmhmn kontektualnya.. tk ksh tau sifat 20 bts kmmpuan manusia..kmi tdk mmbatasi..kmu mau tnya apa sj ttng allh ada jwbnnya d sft 20 .tpi klau kmu mnggring kmi k sifat jisimnya allah..itu haram bgi kmi..yg tuhan katanya kakinya 2.yg 1 d nrka kakinya allah agk penyot krna kpnsan.1 nya lagi d surga.itu pndpt ngawurnya khalid alwahabi...dn kmi sangat3 tdk prcya..
Ini konsekwensi akidah di luar ahlussunah yg menjadikan mereka ( asya'iroh, maturidi) merasa yg paling benar. ===================== Pertama dalam masalah iman: Asyariyah berpendapat bahwa iman hanya sebatas pengakuan semata, sama dangannya pendapat Maturidiyah, walaupun sebagian Asyariyah menambahkan ucapan dengan lisan. Sedangkan Ahlus Sunnah berkata, Iman adalah keyakinan dalam hati, pengikraran dengan lisan dan pembuktian dengan amal perbuatan. Hasil dari perbedaan ini sangat mendasar, kalau ada orang yang mengaku beriman meskipun dia tidak mengikararkannya dengan lisan, tidak pula membenarkan dengan perbuatan maka dia mukmin menurut Asyariyah dan Maturidiyah, tidak ada urusan terhadap apa yang dilakukannya setelah itu. Kedua dalam masalah sifat Allah: Asyariyah hanya menetapkan tujuh sifat Allah, sedangkan Maturidiyah hanya menetapkan delapan sifat Allah, dan dalam menetapkan, mereka sama-sama merujuk kepada akal semata, karena petunjuk akal menetapkan tujuh atau delapan sifat tersebut, adapun sifat-sifat yang lain maka tidak ditetapkan karena petunujuk akal tidak menetapkannya, begitu kata mereka. Berbeda dengan Ahlus Sunnah yang berkata, Akal tidak berhak ikut campur dalam perkara sifat Allah, kami menetapkan sifat-sifat yang Allah tetapkan di dalam al-Qur`an dan Rasulullah saw tetapkan di dalam sunnah yang shahih tanpa takwil, tamtsil, takyif dan ta’thil. Kami meyakini bahwa tidak ada yang lebih mengetahui Allah selain Allah kemudian RasulNya. Asyariyah tekenal dengan takwilnya terhadap sifat-sifat Allah, begitu pula Maturidiyah dan yang terakhir ini disamping takwil menambah tafwidh. Sementara Ahlus Sunnah menetapkan tanpa takwil lebih-lebih tafwidh. Asyariyah dan Maturidiyah telah bersikap tidak sopan kepada Allah terkait dengan sifat-sifatNya dengan menetapkan, menafikan dan mentakwilkan tanpa landasan ilmu dari Allah dan Rasulullah saw. Ketiga dalam masalah tauhid: Tauhid dalam kamus Asyariyah hanya sebatas pengakuan terhadap rububiyah Allah semata, tidak lebih dari itu, orang yang mengakui rububiyah berarti dia ahli tauhid, sementara Maturidiyah setali tiga uang, mereka menafsirkan La Ilaha Illallah dengan tafsiran yang dangkal dan tidak menyeluruh, yaitu La Qadira ala al-Ikhtira’ (tidak ada yang mampu berkreasi). Karena tauhid ala Asyariyah dan Maturidiyah hanya sebatas itu, tidak menyentuh sisi uluhiyah atau ibadah maka dalam kamus mereka tidak ada istilah syirik dalam ibadah, dari sini Anda bisa memperhatikan bahwa tidak sedikit orang-orang mereka yang terjerumus ke dalam syirik bahkan sebagian imam mereka menyeru kepada berbagai bentuk syirik. Bandingkan dengan keyakinan Ahlus Sunnah yang menetapkan tauhid meliputi tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah atau ibadah dan tauhid asma` wa sifat, dan makna yang shahih dari kalimat tauhid adalah tidak ada Tuhan yang haq yang berhak disembah selain Allah Taala, di mana tuntutannya adalah mengesakan Allah dalam beribadah dan berlepas diri dari segala bentuk syirik. Keempat dalam masalah al-Qur`an: Asyariyah berpendapat bahwa al-Qur`an bukan firman Allah secara hakiki, al-Qur`an hanyalah ungkapan dari firman Allah, karena menurut mereka kalam (firman) Allah adalah suatu makna yang ada pada diri Allah, sama dengannya pendapat Maturidiyah. Pendapat ini mengarah kepada penetapan bahwa al-Qur`an adalah makhluk. Sedangkan Ahlus Sunnah berkeyakinan bahwa al-Qur`an adalah kalam atau firman Allah, Allah berbicara dengannya secara hakiki dan ia bukan makhluk
Suanh waljamaah itu hanya sebutan orang sebgai pengikut .nabi, kenyataanya tidak sesuai sunah dan alquran... di ajak kembali ke sunah dan alquran tidak mau....
Ini oten ikut nimbrung ....di akhir zaman oten2 akan di hakimi yesus karena menselisihi ajaran sembahlah tuhan .....malah diselewengkan oleh paulus farisi dg mempertuhan yesus. Salib2 akan dihancurkan oleh yesus.....dan di hari akhir yesus tdk akan mengenali kalian dan mengusir umatnya yg sesat.
Tapi anehnya..salafi lebih banyak melakukan Sunnah Rasulullah pdhl cuma ngaku doang,beda dg yg menyatakan ahlussunah waljamaah tp seneng bela2 in bid,ah.
Benar wahabiah tidak mencerna sehaluasnya fahaman mohamed bin abdul wahab ditelan bulat2 ideologi beliau sehingga lari dari ajaran guru beliau ibnu taimiyah...semoga kembali kejalan salaf sebenar bersanad hingga ke rasulullah
Iya ,tp bukan pengakuan dari Rasulullah,, ahlussunnah tidak mgkn berbuat bid'ah, namun golongan kalian malah lebih senang amalan ,amalan sesuai sunnah malah ditinggalkan..
@@enipkpoppo1251 Seperti bid'ah tri tauhid pastinya.... Kajian2 Wahabi bid'ah semua tu. Kajian Sunnah, dakwah Sunnah,dauroh dan semisal.. Kira2 kapan nabi membuat/melakukan seperti kajian2 Wahabi???? sertakan hadits sebagai dalil Sampai kiamat kurang setengah detik pun nggak bakalan ketemu
Wahabi minoritas aja udah berani menyalahkan amalan orang apalagi kalo mayoritas mungkin orang lagi tahlil atau maulid dibubarin atau mungkin juga dibunuh
ngAsuwaja diindo mayoritas tp klo disortir aswajanya cuman seuprit mungkin cuman 2-10% yang banyak itu ngasuWaja.....mau bukti gak??????nih aku ajarin caranya adalah dalam 1 RT kau hitung berapa jumlah ngaswaja berapa yg shalat dan berapa yg gak shalat..dari yg shalat kau sortir lg berapa yg shalatnya jarang2 dan berapa yg full 5X....dari yg full sortir lg berapa yg shalat berjamaah di masjid berapa yg jarang² dan yg full 5x ( dapat angka berapa dari yg shalat berjamaah full 5 x di masjid.pasti nilainya sangat kecil Demikian pula dg keilmuan kau hitung lg sortir dan sortir lg... pasti angkanya kecil juga? Dan yg terakhir berapa jumlah pelaku bidah dst... Kesimpulannya berapa jumlah yg kau dapat yg benar2 ahlussunah waljama'ah...
Kelompok yg bela belain tahlilan biasanya dr kalangan NU, anggaplah NU berumur 100tahun Sy sudah menyimak banyak kajian, dr muhammadiyah, persis, wahabi bahkan dr NU/Aswaja sendri Tidak ada ulama, 4 imam mazhab, sahabat nabi, hingga nabi d sebutkan melakukan tahlilan kematian Apakah mereka selama 13abad lupa ada amalan baik untuk kematian? Tahlilan ada dalilnya? Iya ada, tp ga nyambung cuma cocoklogi aja Sanie uye, zaka/zaini, kajian kitab turos, dan youtuber aswaja lain Ketika mereka membela tahlilan, ternyata cuma comot comot perkataan ulama yg ulamanya sndri ga pernah melakukan hal tersebut Imam syafii yg d klaim mazhab aswaja, beliau pun tidak melakukan tahlilan kematian Tidak ada beliau memahami dalil sedekah/berdoa sbagai acara tahlilan kematian Yg suka bubarin kajian dr aswaja Yg ngefitnah ustad wahabi dr aswaja Yg mencaci maki dr aswaja Sy belum pernah liat tokoh wahabi bubarin acara aswaja Bahkan kelakuan banser joget aja ttep berjalan dngan aman kan?
@@AlifAlif-wg7yw Hanya Wahabi yang mengatakan Allah berfisik/ beranggota tubuh... Dalam Al Qur'an yadullah Datang Wahabi tangan Allah Pertanyaan nya Tangan Allah ayat Qur'an???
Si Udin itu sesat menyesatkan. Menganut. Pemahamannya menyimpang (Sufi, Asyairah, Aswada NU, dan sejenisnya). Dengan lisannya, dia memutar-balikan fakta. Orang² awam banyak yang termakan & tertipu oleh penjelasannya. Berat sekali nanti pertanggung-jawabannya di akhirat nanti.
@@Ismail-kq6sq.akidahnya wahabi ternyata sama dg akidahnya salaf....nggk tahu si udin akidah akalnya ikut siapa ? Di Manakah Allah (4), Empat Imam Madzhab Sepakat Bahwa Allah Berada di Atas Langit ------------------------------- 1.Imam Abu Hanifah Sikap Keras Abu Hanifah[1] Terhadap Orang Yang Tidak Tahu Di Manakah Allah Imam Abu Hanifah mengatakan dalam Fiqhul Akbar, من انكر ان الله تعالى في السماء فقد كفر “Barangsiapa yang mengingkari keberadaan Allah di atas langit, maka ia kafir.”[2] Dari Abu Muthi’ Al Hakam bin Abdillah Al Balkhiy -pemilik kitab Al Fiqhul Akbar-[3], beliau berkata, سألت أبا حنيفة عمن يقول لا أعرف ربي في السماء أو في الأرض فقال قد كفر لأن الله تعالى يقول الرحمن على العرش استوى وعرشه فوق سمواته فقلت إنه يقول أقول على العرش استوى ولكن قال لا يدري العرش في السماء أو في الأرض قال إذا أنكر أنه في السماء فقد كفر رواها صاحب الفاروق بإسناد عن أبي بكر بن نصير بن يحيى عن الحكم Aku bertanya pada Abu Hanifah mengenai perkataan seseorang yang menyatakan, “Aku tidak mengetahui di manakah Rabbku, di langit ataukah di bumi?” Imam Abu Hanifah lantas mengatakan, “Orang tersebut telah kafir karena Allah Ta’ala sendiri berfirman, الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى “Allah menetap tinggi di atas ‘Arsy”.[4] Dan ‘Arsy-Nya berada di atas langit.” Orang tersebut mengatakan lagi, “Aku berkata bahwa Allah memang menetap di atas ‘Arsy.” Akan tetapi orang ini tidak mengetahui di manakah ‘Arsy, di langit ataukah di bumi. Abu Hanifah lantas mengatakan, “Jika orang tersebut mengingkari Allah di atas langit, maka dia kafir.”[5] Imam Malik bin Anas[6], Imam Darul Hijroh Meyakini Allah di Atas Langit Dari Abdullah bin Ahmad bin Hambal ketika membantah paham Jahmiyah, ia mengatakan bahwa Imam Ahmad mengatakan dari Syraih bin An Nu’man, dari Abdullah bin Nafi’, ia berkata bahwa Imam Malik bin Anas mengatakan, الله في السماء وعلمه في كل مكان لا يخلو منه شيء “Allah berada di atas langit. Sedangkan ilmu-Nya berada di mana-mana, segala sesuatu tidaklah lepas dari ilmu-Nya.”[7] Diriwayatkan dari Yahya bin Yahya At Taimi, Ja’far bin ‘Abdillah, dan sekelompok ulama lainnya, mereka berkata, جاء رجل إلى مالك فقال يا أبا عبد الله الرحمن على العرش استوى كيف استوى قال فما رأيت مالكا وجد من شيء كموجدته من مقالته وعلاه الرحضاء يعني العرق وأطرق القوم فسري عن مالك وقال الكيف غير معقول والإستواء منه غير مجهول والإيمان به واجب والسؤال عنه بدعة وإني أخاف أن تكون ضالا وأمر به فأخرج “Suatu saat ada yang mendatangi Imam Malik, ia berkata: “Wahai Abu ‘Abdillah (Imam Malik), Allah Ta’ala berfirman, الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى “Allah menetap tinggi di atas ‘Arsy”[8]. Lalu bagaimana Allah beristiwa’ (menetap tinggi)?” Dikatakan, “Aku tidak pernah melihat Imam Malik melakukan sesuatu (artinya beliau marah) sebagaimana yang ditemui pada orang tersebut. Urat beliau pun naik dan orang tersebut pun terdiam.” Kecemasan beliau pun pudar, lalu beliau berkata, الكَيْفُ غَيْرُ مَعْقُوْلٍ وَالإِسْتِوَاءُ مِنْهُ غَيْرُ مَجْهُوْلٍ وَالإِيْمَانُ بِهِ وَاجِبٌ وَالسُّؤَالُ عَنْهُ بِدْعَةٌ وَإِنِّي أَخَافُ أَنْ تَكُوْنَ ضَالاًّ “Hakekat dari istiwa’ tidak mungkin digambarkan, namun istiwa’ Allah diketahui maknanya. Beriman terhadap sifat istiwa’ adalah suatu kewajiban. Bertanya mengenai (hakekat) istiwa’ adalah bid’ah. Aku khawatir engkau termasuk orang sesat.” Kemudian orang tersebut diperintah untuk keluar.[9] Inilah perkataan yang shahih dari Imam Malik. Perkataan beliau sama dengan robi’ah yang pernah kami sebutkan. Itulah keyakinan Ahlus Sunnah. Imam Asy Syafi’i[10] -yang menjadi rujukan mayoritas kaum muslimin di Indonesia dalam masalah fiqih- meyakini Allah berada di atas langit Syaikhul Islam berkata bahwa telah mengabarkan kepada kami Abu Ya’la Al Kholil bin Abdullah Al Hafizh, beliau berkata bahwa telah memberitahukan kepada kami Abul Qosim bin ‘Alqomah Al Abhariy, beliau berkata bahwa Abdurrahman bin Abi Hatim Ar Roziyah telah memberitahukan pada kami, dari Abu Syu’aib dan Abu Tsaur, dari Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy Syafi’i (yang terkenal dengan Imam Syafi’i), beliau berkata, القول في السنة التي أنا عليها ورأيت اصحابنا عليها اصحاب الحديث الذين رأيتهم فأخذت عنهم مثل سفيان ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة ان لااله الا الله وان محمدا رسول الله وذكر شيئا ثم قال وان الله على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء وان الله تعالى ينزل الى السماء الدنيا كيف شاء وذكر سائر الاعتقاد “Perkataan dalam As Sunnah yang aku dan pengikutku serta pakar hadits meyakininya, juga hal ini diyakini oleh Sufyan, Malik dan selainnya : “Kami mengakui bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah. Kami pun mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Lalu Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Sesungguhnya Allah berada di atas ‘Arsy-Nya yang berada di atas langit-Nya, namun walaupun begitu Allah pun dekat dengan makhluk-Nya sesuai yang Dia kehendaki. Allah Ta’ala turun ke langit dunia sesuai dengan kehendak-Nya.” Kemudian beliau rahimahullah menyebutkan beberapa keyakinan (i’tiqod) lainnya.[11] Imam Ahmad bin Hambal[12] Meyakini Allah bukan Di Mana-mana, namun di atas ‘Arsy-Nya Adz Dzahabiy rahimahullah mengatakan, “Pembahasan dari Imam Ahmad mengenai ketinggian Allah di atas seluruh makhluk-Nya amatlah banyak. Karena beliaulah pembela sunnah, sabar menghadapi cobaan, semoga beliau disaksikan sebagai ahli surga. Imam Ahmad mengatakan kafirnya orang yang mengatakan Al Qur’an itu makhluk, sebagaimana telah mutawatir dari beliau mengenai hal ini. Beliau pun menetapkan adanya sifat ru’yah (Allah itu akan dilihat di akhirat kelak) dan sifat Al ‘Uluw (ketinggian di atas seluruh makhluk-Nya).”[13] Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya, ما معنى قوله وهو معكم أينما كنتم و ما يكون من نجوى ثلاثه الا هو رابعهم قال علمه عالم الغيب والشهاده علمه محيط بكل شيء شاهد علام الغيوب يعلم الغيب ربنا على العرش بلا حد ولا صفه وسع كرسيه السموات والأرض “Apa makna firman Allah, وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ “Dan Allah bersama kamu di mana saja kamu berada.”[14] مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ “Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya.”[15] Yang dimaksud dengan kebersamaan tersebut adalah ilmu Allah. Allah mengetahui yang ghoib dan yang nampak. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu yang nampak dan yang tersembunyi. Namun Rabb kita tetap menetap tinggi di atas ‘Arsy, tanpa dibatasi dengan ruang, tanpa dibatasi dengan bentuk. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Kursi-Nya pun meliputi langit dan bumi.” Diriwayatkan dari Yusuf bin Musa Al Ghadadiy, beliau berkata, قيل لأبي عبد الله احمد بن حنبل الله عز و جل فوق السمآء السابعة على عرشه بائن من خلقه وقدرته وعلمه بكل مكان قال نعم على العرش و لايخلو منه مكان Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanyakan, “Apakah Allah ‘azza wa jalla berada di atas langit ketujuh, di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya, sedangkan kemampuan dan ilmu-Nya di setiap tempat (di mana-mana)?” Imam Ahmad pun menjawab, “Betul sekali. Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, setiap tempat tidaklah lepas dari ilmu-Nya.”[16] Abu Bakr Al Atsrom mengatakan bahwa Muhammad bin Ibrahim Al Qoisi mengabarkan padanya, ia berkata bahwa Imam Ahmad bin Hambal menceritakan dari Ibnul Mubarok ketika ada yang bertanya padanya, كيف نعرف ربنا “Bagaimana kami bisa mengetahui Rabb kami?” Ibnul Mubarok menjawab, في السماء السابعة على عرشه “Allah di atas langit yang tujuh, di atas ‘Arsy-Nya.” Imam Ahmad lantas mengatakan, هكذا هو عندنا “Begitu juga keyakinan kami.”[17]
@antomadukelulut2728 0 detik yang lalu Salafi Wahabi juga menggunakan Filsafat dalam membagi Tauhid menjadi tiga,mengatakan ada Sifat Fisik Allah dan Allah mempunyai Tangan itu juga Mantiq. Emang ada teks kalimat Al Qur'an yang berbunyi Allah ada Sifat Fisik seperti yang dikatakan oleh Wahabi ? Allah mempunyai Tangan juga itu Takwilnya Wahabi.
Asya'iroh jaman sekarang banyak yg menselisihi imam asy'ari dan akidah imam syafi'i Imam Abul Hasan Al-Asy’ari berkata dalam Al-Ibanah fi Ushul Diyanah hal. 17 menceritakan aqidahnya: وَأَنَّ اللهَ عَلَى عَرْشِهِ كَمَا قَالَ ( الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى ) Dan bahwasanya Allah di atas arsy-Nya sebagaimana firman-Nya: “Ar-Rahman tinggi di atas arsy”. Pada hal. 69-76, beliau memaparkan dalil-dalil yang banyak sekali tentang keberadaan Allah di atas arsy. Di antara perkataan beliau: وَرَأَيْنَا الْمُسْلِمِيْنَ جَمِيْعًا يَرْفَعُوْنَ أَيْدِيَهُمْ -إِذَا دَعَوْا- نَحْوَ السَّمَاءِ لِأَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ مُسْتَوٍ عَلَى الْعَرْشِ الَّذِيْ هُوَ فَوْقَ السَّمَاوَاتِ, فَلَوْلاَ أَنَّ اللهَ عَلَى الْعَرْشِ لَمْ يَرْفَعُوْا أَيْدِيَهُمْ نَحْوَ الْعَرْشِ Dan kita melihat seluruh kaum muslimin apabila mereka berdo’a, mereka mengangkat tangannya ke arah langit, karena memang Allah tinggi di atas arsy dan arsy di atas langit. Seandainya Allah tidak berada di atas arsy, tentu mereka tidak akan mengangkat tangannya ke arah arsy. Al-Imam Abul-Hasan Al-Asy’ary rahimahullah berkata : وأن له سبحانه وجها بلا كيف، كما قال: (ويبقى وجه ربك ذو الجلال والإكرام). وأن له سبحانه يدين بلا كيف، كما قال سبحانه: (خلقت بيدي)، وكما قال: (بل يداه مبسوطتان). وأن له سبحانه عينين بلا كيف، كما قال سبحانه: (تجري بأعيننا). “Dan bahwasannya Allah mempunyai wajah sebagaimana firman-Nya : ‘Dan tetap kekal wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan’ (QS. Ar-Rahman : 27). Dia jga mempunyai dua tangan tanpa menanyakan ‘bagaimananya’, sebagaimana firman-Nya : “Yang telah Ku-ciptakan dengan dua tangan-Ku” (QS. Shaad : 75) dan firman-Nya : “…..tetapi kedua tangan Allah itu terbuka” (QS. Al-Maaidah : 64). Dan Dia subhaanahu juga mempunyai dua mata tanpa menanyakan ‘bagaimananya’, dengan dalil firman Allah subhaanahu : “Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan mata) Kami” (QS. Al-Qamar : 14) [Al-Ibaanah ‘an Ushuulid-Diyaanah oleh Abul-Hasan Al-Asy’ariy, hal. 9; Daar Ibni Zaiduun, Cet. 1]. Ini akidahnya imam syafi'i Al-Qadli Abu Ya’la rahimahullah meriwayatkan dengan sanad yang sampai kepada Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah bahwa beliau berkata : وأن له يدين بقوله (بل يداه مبسوطتان) وأن له يميناً بقوله (والسموات مطويات بيمينه) , وإن له وجهاً بقوله (كل شيء هالك إلا وجهه), وقوله (ويبقى وجه ربك ذو الجلال والإكرام) وأن له قدماً بقول النبي صلى الله عليه وسلم (حتى يضع الرب عز وجل فيها قدمه) يعني جهنم ... “Dan bahwasannya Allah mempunyai dua tangan dengan dalil firman-Nya : “Tetapi kedua tangan Allah itu terbuka” (QS. Al-Maaidah : 64). Dia juga memiliki wajah dengan dalil firman Allah : “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali (wajah) Allah” (QS. Al-Qashaash : 88) dan juga firman-Nya : “Dan tetap kekal wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan” (QS. Ar-Rahmaan : 27). Dia juga mempunyai kaki dengan dalil sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam : “Hingga Rabb (Allah) ‘azza wa jalla meletakkan kaki-Nya padanya…” (HR. Bukhari dan Muslim) yaitu pada neraka” [Thabaqat Al-Hanabilah oleh Al-Qaadliy Abu Ya’la Al-Farraa’, 2/269, tahqiq : Dr. ‘Abdurrahman bin Sulaiman Al-‘Utsaimin; Cet. Tahun. 1419].
Ini konsekwensi akidah di luar ahlussunah yg menjadikan mereka ( asya'iroh dan maturidi ) merasa yg paling benar. ===================== Pertama dalam masalah iman: Asyariyah berpendapat bahwa iman hanya sebatas pengakuan semata, sama dangannya pendapat Maturidiyah, walaupun sebagian Asyariyah menambahkan ucapan dengan lisan. Sedangkan Ahlus Sunnah berkata, Iman adalah keyakinan dalam hati, pengikraran dengan lisan dan pembuktian dengan amal perbuatan. Hasil dari perbedaan ini sangat mendasar, kalau ada orang yang mengaku beriman meskipun dia tidak mengikararkannya dengan lisan, tidak pula membenarkan dengan perbuatan maka dia mukmin menurut Asyariyah dan Maturidiyah, tidak ada urusan terhadap apa yang dilakukannya setelah itu. Kedua dalam masalah sifat Allah: Asyariyah hanya menetapkan tujuh sifat Allah, sedangkan Maturidiyah hanya menetapkan delapan sifat Allah, dan dalam menetapkan, mereka sama-sama merujuk kepada akal semata, karena petunjuk akal menetapkan tujuh atau delapan sifat tersebut, adapun sifat-sifat yang lain maka tidak ditetapkan karena petunujuk akal tidak menetapkannya, begitu kata mereka. Berbeda dengan Ahlus Sunnah yang berkata, Akal tidak berhak ikut campur dalam perkara sifat Allah, kami menetapkan sifat-sifat yang Allah tetapkan di dalam al-Qur`an dan Rasulullah saw tetapkan di dalam sunnah yang shahih tanpa takwil, tamtsil, takyif dan ta’thil. Kami meyakini bahwa tidak ada yang lebih mengetahui Allah selain Allah kemudian RasulNya. Asyariyah tekenal dengan takwilnya terhadap sifat-sifat Allah, begitu pula Maturidiyah dan yang terakhir ini disamping takwil menambah tafwidh. Sementara Ahlus Sunnah menetapkan tanpa takwil lebih-lebih tafwidh. Asyariyah dan Maturidiyah telah bersikap tidak sopan kepada Allah terkait dengan sifat-sifatNya dengan menetapkan, menafikan dan mentakwilkan tanpa landasan ilmu dari Allah dan Rasulullah saw. Ketiga dalam masalah tauhid: Tauhid dalam kamus Asyariyah hanya sebatas pengakuan terhadap rububiyah Allah semata, tidak lebih dari itu, orang yang mengakui rububiyah berarti dia ahli tauhid, sementara Maturidiyah setali tiga uang, mereka menafsirkan La Ilaha Illallah dengan tafsiran yang dangkal dan tidak menyeluruh, yaitu La Qadira ala al-Ikhtira’ (tidak ada yang mampu berkreasi). Karena tauhid ala Asyariyah dan Maturidiyah hanya sebatas itu, tidak menyentuh sisi uluhiyah atau ibadah maka dalam kamus mereka tidak ada istilah syirik dalam ibadah, dari sini Anda bisa memperhatikan bahwa tidak sedikit orang-orang mereka yang terjerumus ke dalam syirik bahkan sebagian imam mereka menyeru kepada berbagai bentuk syirik. Bandingkan dengan keyakinan Ahlus Sunnah yang menetapkan tauhid meliputi tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah atau ibadah dan tauhid asma` wa sifat, dan makna yang shahih dari kalimat tauhid adalah tidak ada Tuhan yang haq yang berhak disembah selain Allah Taala, di mana tuntutannya adalah mengesakan Allah dalam beribadah dan berlepas diri dari segala bentuk syirik. Keempat dalam masalah al-Qur`an: Asyariyah berpendapat bahwa al-Qur`an bukan firman Allah secara hakiki, al-Qur`an hanyalah ungkapan dari firman Allah, karena menurut mereka kalam (firman) Allah adalah suatu makna yang ada pada diri Allah, sama dengannya pendapat Maturidiyah. Pendapat ini mengarah kepada penetapan bahwa al-Qur`an adalah makhluk. Sedangkan Ahlus Sunnah berkeyakinan bahwa al-Qur`an adalah kalam atau firman Allah, Allah berbicara dengannya secara hakiki dan ia bukan makhlukz
Iya betul. Keadaan spt ini dimulai sejak mumculnya wahhabi. Dawah mereka hanya sputar syirik, kafir bidab,sesat kepada kelompok lain. Tapi anehnya,ketika dibantah, mereka teriak2 difitnah
Syiah sama Wahabi kan saudara kembar "dua tanduk setan dari nejd", sama2 duri dalam daging bagi Islam. Syiah fanatik ahlul bait nabi tapi anti sahabat, Wahabi fanatik sahabat tapi anti ahlul bait nabi
@@sayaduren5518 Wah,,,kurang piknik ya om.... Videonya lagi viral,,,pak udin membolehkan menambah lafadz sayyidina dalam adzan.... Itulah bahayanya ahli filsafat.... Kebanyakn fatwa sesat dan nyeleneh berasal dari kaum sufi dan syiah
Nu tdk pham makna dan arti ahlussunah waljamaah.. asal klaim.. ahlussunnah itu penghidup sunnah Rosul.. klo nu sunnah mana yg dihidupkn ?... jenggot di hina, celana cingkrang di hina.... klo nu penghidup bidah beramal berdasar tradisi yg mngadopsi ajaran leluhur yg beragama hindu... Islam di mix sma tradisi leluhur hindu... ksimpuln nu aswaja k.w.
Karena sudah paham. Ilmu mantik itu hanya untuk memahami dalil, bukan merubah dalil seperti belajar berhitung seperti tau ada sekumpulan domba tapi ada berapa ekor? Untuk menghitung ekornya itu melalui pendekatan akal . Mengkonversi zakat fitrah ke kg dll butuh akal dg dasar dalil
Ilmu mantiq alias ilmu filsafat Imam nawawi menolak krn mantiq itu inti dri filsafat Imam al ghozali membolehkan dan menganjurkan ilmu mantiq. Jaman sahabat dan pada saat nabi tdk pernah ada dalil membahas filsafat dan bahkan dalil penolakannya.
@mutiaramutiara935 paham yg bagaimana menurutmu? Pemahamanmu dri video diatas itu berbeda dgn pemahaman Ustd Nur itu lebih tepatnya. Jadi antum y tdk bisa berpikir seolah hrs seperti maksudmu. Krn antum juga harusnya perhatikn siapa ustad nur dgn dimana dia berpengetahuannya terhadap akidah asyiroh yg jelas2 dia pahami
Jelas bagi aswaja Allah itu tidak bertempat seperti makhluk lain halnya salafi wahabi yg memaknai alquran seenak hatinya buktinya para penafsir alquran ditinggalkan.memaknai wajhun,yadun,bersemayam diarsy dgn pemahaman zahir alquran akibatnya Allah itu sama dgn manusia akhirnya mujasimah.padahal Allah laisa kamislihi syaiun jelas dlm alquran.
Pengakuan bisa saja tapi akhlaq,amalan ,tingkah laku kalau nggk sejalan dgn namanya ya cuman palsu bisa saja ngaku aswaja,bs ngaku salafusolih,bs ngaku manhajsalaf,bisa ngaku paling sunah tapi lihat,di mana" hanya adudomba,pemecah belah umat,ujaran kebencian,fitnah ulama" besar NU ,apkh pants dgn nama" tsb...?
Pada saat tiba waktu sholat masjid sepi tapi saat acara maulidan tahlilan haluan sra miroj sholawatan jejogetan masjid penuh nggak muat apa ini yg disebut Ahlussunnah mikir mikir
Semoga kaum muslimin terhindar dari ajaran bid'ah wahabi
Termasuk fitnah wahabol
Wiaduh kebalik , bukannya yg ngaku Aswaja , ngaku paling NKRI yg suka mengamalkan bid'ah,kurafat ,
Memutar balikkan fakta menunjukkan kebodohan nya
@@muhammadhanifasyhar2789 orang yang gk mau menerima kenyataan itulah orang bodoh, anda termasuk bukan
Dengar ustadz2 wahabi ngomong, memang luar biasa dongonya
Mantap ustasd nurundin ilmunya berpanpaat buatku orang awam.
Semakin lama berpemahaman Wahabi,,semakin gelap dan menyeramkan wajah wajah mereka
Betul sekali
Wahabi itu sama dengan khowarij , mujasimah ...
Wahhabi ngaku-ngaku AhlusSunnah adalah Taqiyah Wahhabi bbrp taun terakhir.
Ngedabrusss koen iku mett mittt
@@muhammadhanifasyhar2789 wahabi kucluk ngedabrus 😂😂😂😂
Alhamdulillah... Sampek 2025 gk pernah ndelok konten.e heri pras(wong paling bener sak dunia)
Sama Ustad Muhammad Nuruddin Wahabi dikeluarkan dari Ahlussunah eeeh...Sama Ustad Ahmad Syarin Thoriq malah dirangkul dan diakui sebagai Ahlussunah Wal Jama'ah,gara-gara AST sangat Anti Syi'ah.
Ahlussunnah mudah diucapkan dan laris di klaim tapi sulit diaplikasikan dan diterapkan
Semoga ummat rasulullah banyak yg dapat hidayah kaya ustad arrazy keluar dan berbalik meluruskan aqidah salafy wahaby yg melenceng...kasian capek capek ibadah gk guna krn pondasi aqidahnya mensifati tuhan sama dengan makhluk itu adalah melenceng dr aqidah yg diajarkan rasulullah saw...(Anti syiah dan salafy wahaby serta kacung 9 naga)..
Terserah kau ajalah dengan Ustadzmu biar kamu senang. Orang Gila saja tidak ada yang meu dikata-katain sebagai orang Gila. Manusia yang cerdas lihat bukti bukan pengakuan.
Sanie Uye bahas tawassul dapat dalilnya dari sahabat Nabi ceritanya, Tapi pengamalannya kok beda. Di kitab diajarkan disuruh sholat 2 rakaat dulu baru bertawassul, nah yang ngaku Ahlussunnah langsung ke kuburan katanya bertawassul Tapi ruku' bahkan ada yang sujud di depan kuburan para Wali. Gile nih Ahlussunnah. Sunnah siapa?
Ustad itu penting, tapi yg lebih penting kita selalu berdoa minta petunjuk yg lurus keadaan Allah
Mayoritas kaum muslimin,,,
Klo kepepet,,,pasti berkata serahkan semuanya pada Yang Di atas...
@@AlifAlif-wg7yw nabi Isa juga di atas
@masruni687
Emang menurut kamu,,,nabi isa itu Tuhan ????🤔🤔🤔
@AlifAlif-wg7yw dia nabi dan rasul yg di angkat kelangit
@@masruni687
Jadi kalo ada orang kata,,,serahkan semuanya pada Yang Di atas,,,artinya berserah diri pada nabi isa ????
Kacau otak kau itu.....😂😂😂
ASWAJA = Asli Warisan Jahiliyah. Ahlussunnah itu menghidupkan Sunnah /Ajaran Nabi SAW yg Shahih, bukan malah sibuk menghidupkan Bid'ah (Kesesatan) Hasanah
Wahabi= wawasan hanya bid'ah😂😂😂
Menyala three Tauhid
Mang NURUDIN saking pintar nya menyelisihi perkatan Nabi shallallahu alayhi wa salam..
Di Zaman Nabi ketika beliau menanyai budak wanita dimana Allah budak mengatakan diatas lagit trus nabi mengatakan bagwa budak tersebut muslimah..
Tapi mang Nurudin malah mengatakan orang yg mengatakan Allah diatas langit malah menyimpang 😢..
Allahu yah diik..
dalil jug bilang cebok pke batu mas
mas cebok pke air?
menyelisih sunnah anda
ahli bidah sesat, astagfirullah
@@bayuaguska1118oleh karena itu belajar fiqih mas biar gak kebelinger 😁😁
@@CucuVetran1945sok tau fikih, padahal cuma Ruwaibidhoh 😂😂😂😂
@@masarief2411 junjungan ente dan ente lah tu yg ruwaibidhoh karna berkeyakinan sesat dan menyesatkan orang yg meyakini Allah fi sama' 😁
Dan yg nyuruh cebok pakai batu padahal ada air itu malah lebih bahlul lagi 🤣🤣
Hadist Jariyah itu bukan berkenaan dengan AQIDAH POKOK....! Melainkan berkenaan dengan FURÙ...!
Sedangkan redaksi-2 (matan) dari masing-2 'ulama yang meriwayatkannya pun BERBEDA-BEDA...!
Tidak ada 'ulama hadist yang menempatkan Hadist-Jariyah dalam bagian AQIDAH.
- Ustadz Nuruddin ini bukan nama sbnrnya,aslinya namanya "s"
-pendukung ahok
- lebih baik memilih syiah yg notabennya berpusat di iran di banding salafi yg berpusat di saudi.
- kalau dari jejak digital beliau memang agak liberal .
Sumber dari alumni al azhar
Hadeh wahabi ahli fitnah akhir zaman. Ini buktinya
Nyimak ustadz .... semakin tambah jelas ... mana ORI mana KW .
Anda yang menyelisihi tentang Sunnah. Baru baru ini saja kalian klaim Ahlu Sunnah waljamaah. Permulaan salafi nongol, hanya menamakan diri Ahlu Sunnah saja. Sekarang bertambah lagi wal jamaah. Sudah sama dengan NU. Kalian ini sampai sekarang kalian belum menemukan nama jatidiri kelompok kalian. Dasar orang orang tidak ada komitmen. Itulah salafi Wahabi.
Yang bilang si Udin,udin.Cara dia memanggil Orang berilmu saja sudah tidak berakhlak.hanya karena beda pendapat,padahal pendapatnya secara logika cacat ☺️
*Permohonan Maaf Da'i Salafi:* ❤
*NU, Muhammadiyah, Jamaah Tablig Firqoh Dhollah:*
Kaum muslimin, kaum muslimat yang berada di Indonesia dan di luar Indonesia, khusus di Kabupaten Kampar. Saya Zamzami Nas, salah seorang dai di Kabupaten Kampar, Riau, dengan penuh kesadaran, menyatakan bahwa video ceramah saya beberapa waktu lalu, yang berisi statemen saya, atau pernyataan saya bahwa Ormas Muhammadiyah firqatun dhallah, NU firqatun dhallah, Tarbiyah firqatun dhallah, dan jemaah tabligh firqatun dhallah dan lain-lainnya.
Maka dengan ini saya menyatakan mencabut segala pernyataan saya tersebut, dengan segala pernyataan yang saya katakan dan dengan segala makna yang terkandung di dalamnya. Dan kepada pihak yang merasa dirugikan, atau terzolomi atau tersakiti dengan pernyataan tersebut, maka saya dengan sepenuh hati minta dimaafkan. Dan insya Allah semoga kejadian serupa tidak terulang lagi pada waktu yang akan datang atau di kemudian hari.#
*Note: Semoga Menjadi Pelajaran Bagi Kita Semua*
Barakallahu Fiikum.
Kembali ke jalan yang haqq, ASWAJA....Alhamdulillah wasyukrulillah🤲🤲
Muktazilah juga ngaku Ahlussunnah😂😂😂.
Tak bingung dan ragu memang benar yg ustad katakan. Sebagi Ahlussunnah hrs mengikuti sunah Rasulullah SAW. Contoh bkecil saja Rasulullah SAW dan sahabat tdk pernah mengadzani org yg mau di kubur. Atu sdh di kubur.
Nah Siapakah yg mengadzani orang yang sdh meninggal berati menyelisihi yg sdh di contoh kan Rasulullah SAW.
Fakta taubat nya imam Abul hasan asy'ari dlm kitab al ibanah mengatakan sifat allah berada di atas arsy.
@@BanitamimTamim ada bukti klo mutazilah juga ngaku Ahlussunnah......?
pemahaman wahabi salafi itu pemahaman طفولية kekanak-kanakan dan jumud, masa' Alloh disamakan dg ciptaanNya نعوذ بالله من ذلك. Sudah jelas ayat muhkamat ولم يكن له كفوا احد tidak ada yg sama dengan Alloh. Maka ketika menjumpai ayat mutasyabbihat, maka perlu dita'wil dg sifat yg layak bagi Alloh dg dasar ayat muhkamat.
Jangan sampai Alloh diserupakan dg mahluqNya. نعوذ بالله من ذلك ثم نعوذ بالله من ذلك. Yaa Alloh jagalah hati kami dari syirik & lumpur tauhid. آمين
Gak sikatan awakmu iki
@@muhammadhanifasyhar2789 berarti ning irungmu ono Tai
Ini manusia, capek-capek nyantren, capek-capek mondok, tapi hasilnya cuma KEBENCIAN terhadap MANHAJ YANG HAQ (yang mereka selalu juluki Wahabi).
Pemahamannya sudah terkontaminsasi dan terdoktrin oleh paham Aswaja NU, Sufi, Asyairoh, bahkan Syi'ah, yang semuanya menyimpang dari kemurnian agama Islam.
Makanya jangan salah memilih ulama & pondok pesantren.
Akibatnya kayak gini ini.
Kebenaran manhaj salaf yang sudah di depan mata, anda ingkari juga.
Naudzubillah ....
Semoga hidayah Sunnah masih berkenan menyapa anda.
Sebaik nya anda ngaca di cermin yang bersih
@@Ismail-kq6sqapa nggk sebaliknya .....anda intropeksi , sedang si udin akidahnya akal2an.
Pendapatnya banyak menseliisihi pendapat imam asy'ari .......
Imam Abul Hasan Al-Asy’ari berkata dalam Al-Ibanah fi Ushul Diyanah hal. 17 menceritakan aqidahnya:
وَأَنَّ اللهَ عَلَى عَرْشِهِ كَمَا قَالَ ( الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى )
Dan bahwasanya Allah di atas arsy-Nya sebagaimana firman-Nya: “Ar-Rahman tinggi di atas arsy”.
Pada hal. 69-76, beliau memaparkan dalil-dalil yang banyak sekali tentang keberadaan Allah di atas arsy. Di antara perkataan beliau:
وَرَأَيْنَا الْمُسْلِمِيْنَ جَمِيْعًا يَرْفَعُوْنَ أَيْدِيَهُمْ -إِذَا دَعَوْا- نَحْوَ السَّمَاءِ لِأَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ مُسْتَوٍ عَلَى الْعَرْشِ الَّذِيْ هُوَ فَوْقَ السَّمَاوَاتِ, فَلَوْلاَ أَنَّ اللهَ عَلَى الْعَرْشِ لَمْ يَرْفَعُوْا أَيْدِيَهُمْ نَحْوَ الْعَرْشِ
Dan kita melihat seluruh kaum muslimin apabila mereka berdo’a, mereka mengangkat tangannya ke arah langit, karena memang Allah tinggi di atas arsy dan arsy di atas langit. Seandainya Allah tidak berada di atas arsy, tentu mereka tidak akan mengangkat tangannya ke arah arsy.
Al-Imam Abul-Hasan Al-Asy’ary rahimahullah berkata :
وأن له سبحانه وجها بلا كيف، كما قال: (ويبقى وجه ربك ذو الجلال والإكرام). وأن له سبحانه يدين بلا كيف، كما قال سبحانه: (خلقت بيدي)، وكما قال: (بل يداه مبسوطتان). وأن له سبحانه عينين بلا كيف، كما قال سبحانه: (تجري بأعيننا).
“Dan bahwasannya Allah mempunyai wajah sebagaimana firman-Nya : ‘Dan tetap kekal wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan’ (QS. Ar-Rahman : 27). Dia jga mempunyai dua tangan tanpa menanyakan ‘bagaimananya’, sebagaimana firman-Nya : “Yang telah Ku-ciptakan dengan dua tangan-Ku” (QS. Shaad : 75) dan firman-Nya : “…..tetapi kedua tangan Allah itu terbuka” (QS. Al-Maaidah : 64). Dan Dia subhaanahu juga mempunyai dua mata tanpa menanyakan ‘bagaimananya’, dengan dalil firman Allah subhaanahu : “Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan mata) Kami” (QS. Al-Qamar : 14) [Al-Ibaanah ‘an Ushuulid-Diyaanah oleh Abul-Hasan Al-Asy’ariy, hal. 9; Daar Ibni Zaiduun, Cet. 1].
.....dia selalu membanggakan kuliah 7 tahun di luar .....dan sok intelek dg filsafat yunaninya ......( sampah )
Manhaj saraf salah alias wahabi mujassimah 😂😂😂😂😂
MANHAJ itu APA...???
Jika ada Manhaj-Salaf....! Bagaimana dengan MANHAJ NUBUWWAH, dll dll dll...???
Baik-nya anda FAHAMI dulu apa itu MANHAJ dan apa itu MADZHAB...! Baik perbedaan, hubungan serta kedudukannya dalam suatu sistem ajaran (khususnya dalam Islam).
wkwkwk😊😅Kelompok 𝐀𝐡𝐥𝐮𝐥 𝐁𝐢𝐝'𝐚𝐡 🆚 Kelompok 𝐖𝐚𝐡𝐚𝐛𝐢, masing-masing tentu saja mengaku kelompok merekalah sebagai 𝐀𝐡𝐥𝐮𝐥 𝐬𝐮𝐧𝐧𝐚𝐡 𝐰𝐚𝐥𝐣𝐚𝐦𝐚𝐚𝐡. Sedangkan kubu lawannya sebagai sesat n masuk neraka🤭🤭🤭
NGAKU AHLUSSUNNAH TAPI AMALANNYA BID'AH ,,KOCAAAK,, 😂😂
Amalan bid'ah yg mna???
Seperti bid'ah tri tauhid pastinya...
Penganut three Tauhid nongol
Kasihan pengikutnya, tidak paham bahwa yang dibaca kitab2 khalaf semua.. padahal kitab2 aqidah ulama salaf dan terdahulu banyak dan jelas.. kurang referensi tapi mengaku banyak.. tidak bisa membedakan mana salaf mana khalaf tapi mengaku yg paling salaf.. sanad mentok sampai abul hasan al asyariy, sedangkan aqidah abul hasan sendiri misal dalam maqalatil islamiyyin jelas berbeda dengan aqidah mereka.
Lahh kocak
@@emboadhofficial02 memang kocak kalian ini
@@housse51 pdhl yg antum jelaskan di atas adalah definisinya salafi Wahabi 🤣🤣🤣
@@emboadhofficial02 ya itu kan perkataan anda saja, semua orang bebas mengetik dan bicara, tapi kalau disuruh membuktikan, nol
@@housse51 itu lah salafi Wahabi... Di suruh jelaskan sanad... Palink mentok di Ibnu Taimiyah
Sebagai awam saja mengerti sebutan wajah Allah bukan wajah seperti wajah mahluk
Apa orang Awam juga berani bilang Allah GK punya Wajah ... ??
@@buazz7271 pemaknaan nya di tafwidh, di serahkan kepada Allah, kalau meyakini Allah punya Wajah, apa beda nya dengan Makhluk.?
@@mejamakan5493
Asya'iroh jaman sekarang banyak yg menselisishi imam asy'ari
Imam Abul Hasan Al-Asy’ari berkata dalam Al-Ibanah fi Ushul Diyanah hal. 17 menceritakan aqidahnya:
وَأَنَّ اللهَ عَلَى عَرْشِهِ كَمَا قَالَ ( الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى )
Dan bahwasanya Allah di atas arsy-Nya sebagaimana firman-Nya: “Ar-Rahman tinggi di atas arsy”.
Pada hal. 69-76, beliau memaparkan dalil-dalil yang banyak sekali tentang keberadaan Allah di atas arsy. Di antara perkataan beliau:
وَرَأَيْنَا الْمُسْلِمِيْنَ جَمِيْعًا يَرْفَعُوْنَ أَيْدِيَهُمْ -إِذَا دَعَوْا- نَحْوَ السَّمَاءِ لِأَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ مُسْتَوٍ عَلَى الْعَرْشِ الَّذِيْ هُوَ فَوْقَ السَّمَاوَاتِ, فَلَوْلاَ أَنَّ اللهَ عَلَى الْعَرْشِ لَمْ يَرْفَعُوْا أَيْدِيَهُمْ نَحْوَ الْعَرْشِ
Dan kita melihat seluruh kaum muslimin apabila mereka berdo’a, mereka mengangkat tangannya ke arah langit, karena memang Allah tinggi di atas arsy dan arsy di atas langit. Seandainya Allah tidak berada di atas arsy, tentu mereka tidak akan mengangkat tangannya ke arah arsy.
Al-Imam Abul-Hasan Al-Asy’ary rahimahullah berkata :
وأن له سبحانه وجها بلا كيف، كما قال: (ويبقى وجه ربك ذو الجلال والإكرام). وأن له سبحانه يدين بلا كيف، كما قال سبحانه: (خلقت بيدي)، وكما قال: (بل يداه مبسوطتان). وأن له سبحانه عينين بلا كيف، كما قال سبحانه: (تجري بأعيننا).
“Dan bahwasannya Allah mempunyai wajah sebagaimana firman-Nya : ‘Dan tetap kekal wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan’ (QS. Ar-Rahman : 27). Dia jga mempunyai dua tangan tanpa menanyakan ‘bagaimananya’, sebagaimana firman-Nya : “Yang telah Ku-ciptakan dengan dua tangan-Ku” (QS. Shaad : 75) dan firman-Nya : “…..tetapi kedua tangan Allah itu terbuka” (QS. Al-Maaidah : 64). Dan Dia subhaanahu juga mempunyai dua mata tanpa menanyakan ‘bagaimananya’, dengan dalil firman Allah subhaanahu : “Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan mata) Kami” (QS. Al-Qamar : 14) [Al-Ibaanah ‘an Ushuulid-Diyaanah oleh Abul-Hasan Al-Asy’ariy, hal. 9; Daar Ibni Zaiduun, Cet. 1].
INI PENDAPAT IMAM SYAFI'I
Al-Qadli Abu Ya’la rahimahullah meriwayatkan dengan sanad yang sampai kepada Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah bahwa beliau berkata :
وأن له يدين بقوله (بل يداه مبسوطتان) وأن له يميناً بقوله (والسموات مطويات بيمينه) , وإن له وجهاً بقوله (كل شيء هالك إلا وجهه), وقوله (ويبقى وجه ربك ذو الجلال والإكرام) وأن له قدماً بقول النبي صلى الله عليه وسلم (حتى يضع الرب عز وجل فيها قدمه) يعني جهنم ...
“Dan bahwasannya Allah mempunyai dua tangan dengan dalil firman-Nya : “Tetapi kedua tangan Allah itu terbuka” (QS. Al-Maaidah : 64). Dia juga memiliki wajah dengan dalil firman Allah : “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali (wajah) Allah” (QS. Al-Qashaash : 88) dan juga firman-Nya : “Dan tetap kekal wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan” (QS. Ar-Rahmaan : 27). Dia juga mempunyai kaki dengan dalil sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam : “Hingga Rabb (Allah) ‘azza wa jalla meletakkan kaki-Nya padanya…” (HR. Bukhari dan Muslim) yaitu pada neraka” [Thabaqat Al-Hanabilah oleh Al-Qaadliy Abu Ya’la Al-Farraa’, 2/269, tahqiq : Dr. ‘Abdurrahman bin Sulaiman Al-‘Utsaimin; Cet. Tahun. 1419].
salaf mengisbat apa yg Alloh isbat ttng sifat NYA tanpa takrif , tanpa takyif , tanpa tawfid ( merasa nggk tahu dan tdk mengenal penetapan sifat dr Alloh sendiri ) .....dan salaf tdk takwil ( merasa sok tahu hakikat makna dr dzat dan sifat Alloh.....sedang hanya Alloh yg tahu maknanya)
Koment anda mantap .....sesuai fitrah yg lurus
Muka kamu jg berbeda dg mahluk lain.. semua wajah gak ada yg sama maksimal mirip tp tidak sama..maksudnya apakah Allah kau serupakan dg sifat mahluq sprt itu? Koplak tenan wahabrot.
Ahlissunah wal jamaah adalah golongan mayoritas.setiap aliran dalam Islam kok mayoritas dari masa kemasa itu pasti yg dimaksud hadis nabi bahwa ikutilah jamaahayoritas.Bagaimana kita bisa tau bahwa golongan itu mayoritas dan darimasa ke masa?Kita bisa tau dari komentar para ulama darimasa kemasa,misal pada abad ke 8 hijriyyah ada ulama yg menulis kondisi saat itu bahwa asya'iroh adalah mayoritas di komentar Tajudin assubki dalam kitabnya 'thobaqot assyafiiyyah Al kubro.lalu zaman sekarang juga bisa diketahui melalui komentar para ulama sezaman ternyata yg mayoritas asya'iroh ,pada masa Ar Rozi misalnya,beliau berkomentar bahwa yg mayoritas adalah asya'iroh.Pada masa Ibnu Al furoq dan Al baqillani misalnya,juga berdasarkan komentar beliau yg mayoritas asya'iroh karena antara Ibnu Al furoq,Al isfiroyini danal baqillani jg menjelaskan yg mayoritas jg itu.pada masa Ibnu asyakir juga memotret mayoritas adalah asya'iroh yg yg tertuang dalam kitabnya tanyain kidzbil muftari.jadi ternyata bisa mayoritas karena aqidah yg di rumuskan abu Hasan dan Al maturidi karena aqidah itu diikuti 4 madhab,madhab Syafi'i ,Hanafi,Maliki hampir semua asya'iroh ,.madhab Hambali minoritas asya'iroh macam Ibnu Al jauzi,tp mayoritas pengikut tajsim yg di motori abu ya'la,abu Hamid,azzaghuni kemudian aqdah tajsim itu dikukuhkan Ibnu taimiyyah shg asyairohnya Ibnul Jauzi dalam madhab Hambali SPT dibabat habis oleh munculnya Ibnu taimiyyah.shg TDK dikatakan stiap madhab Hambali melainkan akidah tajsim,padahal imam Ahmad sendiri berakidah Allah ada tanpa tempat dan arah.
CELAAN TERHADAP FULSAFAT DAN KALAM
----------------------------
Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata :
Sungguh seorang muslim hidup dalam keadaan bisu dan tuli lebih baik baginya daripada batinnya penuh dengan ilmu kalam dan filsafat.
Kitab Siyar A’lam an-Nubala’ 21/36
Hati-hati dari para filsafat
Al-Imam Abu Hanifah-رحمه الله
Ditanya:
Apa pendapat anda tentang perkara yang diada-adakan oleh orang-orang berupa perbincangan tentang sifat dan jisim.?
lalu ia berkata: Itu adalah ucapan-ucapan para filsafat hendaklah engkau berpegang dengan atsar dan metode salaf dan berhati-hatilah dari setiap perkara yang diada-adakan karena sesungguhnya perkara yang diada-adakan adalah bid'ah
Dzamu Al-alkalam wa ahlih (5/207)
--------------------------------------------
JANGAN BELAJAR ILMU KALAM
AL-'ALLAMAH MUQBIL AL-WADI'I RAHIMAHULLAH :
Kami membenci ilmu kalam (filsafat, mantiq) dan kami melihat ilmu kalam termasuk sebab terbesar untuk memecah belah ummat.
Hadzihi da'watuna wa 'aqidatuna : [11]
Ha ha ha ha, itu potongan kitab yg nggak sepenuhnya isinya
@masarief2411 ...unt sekelas aswaja - asli warisan jahiliyah bocil kayak ente dosis nya segitu aja.
Ngomong2 natalan kemarin ente pasti lg banyak order ya .....jd juru parkir dan pelayan di gereja .
Ente kan generasi islam nusantara nya si yaqut ......yg sekarang lg buron nilep uang haji.
Kalau wahaby...bukan ahlussunah wal jamaah...TETAPI AHLUSS WAHHABIYYAH...AL IBNU TAIMIYAH...
Mantap nih...
Itulah PAOK nya sutat Wahabi. Tangan itu zat di sebut sifat.
Sebagai orang awam nggak usahlah pakai ilmu yg njlimet njlimet nggak mudeng lihat saja realita kehidupan ditengah masyarakat siapa yg memegang teguh sunnah nabi dg erat kita ngaku mermadzab Syafi'i sudahlah mengikuti imam Syafi'i dalam aqidah ibadah dan muamalah tanyakan pada hati nurani
bahayanya wahaboy..
wahabi mujassimah..ngk laku pmhmn kontektualnya.. tk ksh tau sifat 20 bts kmmpuan manusia..kmi tdk mmbatasi..kmu mau tnya apa sj ttng allh ada jwbnnya d sft 20 .tpi klau kmu mnggring kmi k sifat jisimnya allah..itu haram bgi kmi..yg tuhan katanya kakinya 2.yg 1 d nrka kakinya allah agk penyot krna kpnsan.1 nya lagi d surga.itu pndpt ngawurnya khalid alwahabi...dn kmi sangat3 tdk prcya..
Ini konsekwensi akidah di luar ahlussunah yg menjadikan mereka ( asya'iroh, maturidi) merasa yg paling benar.
=====================
Pertama dalam masalah iman: Asyariyah berpendapat bahwa iman hanya sebatas pengakuan semata, sama dangannya pendapat Maturidiyah, walaupun sebagian Asyariyah menambahkan ucapan dengan lisan. Sedangkan Ahlus Sunnah berkata, Iman adalah keyakinan dalam hati, pengikraran dengan lisan dan pembuktian dengan amal perbuatan. Hasil dari perbedaan ini sangat mendasar, kalau ada orang yang mengaku beriman meskipun dia tidak mengikararkannya dengan lisan, tidak pula membenarkan dengan perbuatan maka dia mukmin menurut Asyariyah dan Maturidiyah, tidak ada urusan terhadap apa yang dilakukannya setelah itu.
Kedua dalam masalah sifat Allah: Asyariyah hanya menetapkan tujuh sifat Allah, sedangkan Maturidiyah hanya menetapkan delapan sifat Allah, dan dalam menetapkan, mereka sama-sama merujuk kepada akal semata, karena petunjuk akal menetapkan tujuh atau delapan sifat tersebut, adapun sifat-sifat yang lain maka tidak ditetapkan karena petunujuk akal tidak menetapkannya, begitu kata mereka. Berbeda dengan Ahlus Sunnah yang berkata, Akal tidak berhak ikut campur dalam perkara sifat Allah, kami menetapkan sifat-sifat yang Allah tetapkan di dalam al-Qur`an dan Rasulullah saw tetapkan di dalam sunnah yang shahih tanpa takwil, tamtsil, takyif dan ta’thil. Kami meyakini bahwa tidak ada yang lebih mengetahui Allah selain Allah kemudian RasulNya.
Asyariyah tekenal dengan takwilnya terhadap sifat-sifat Allah, begitu pula Maturidiyah dan yang terakhir ini disamping takwil menambah tafwidh. Sementara Ahlus Sunnah menetapkan tanpa takwil lebih-lebih tafwidh. Asyariyah dan Maturidiyah telah bersikap tidak sopan kepada Allah terkait dengan sifat-sifatNya dengan menetapkan, menafikan dan mentakwilkan tanpa landasan ilmu dari Allah dan Rasulullah saw.
Ketiga dalam masalah tauhid: Tauhid dalam kamus Asyariyah hanya sebatas pengakuan terhadap rububiyah Allah semata, tidak lebih dari itu, orang yang mengakui rububiyah berarti dia ahli tauhid, sementara Maturidiyah setali tiga uang, mereka menafsirkan La Ilaha Illallah dengan tafsiran yang dangkal dan tidak menyeluruh, yaitu La Qadira ala al-Ikhtira’ (tidak ada yang mampu berkreasi). Karena tauhid ala Asyariyah dan Maturidiyah hanya sebatas itu, tidak menyentuh sisi uluhiyah atau ibadah maka dalam kamus mereka tidak ada istilah syirik dalam ibadah, dari sini Anda bisa memperhatikan bahwa tidak sedikit orang-orang mereka yang terjerumus ke dalam syirik bahkan sebagian imam mereka menyeru kepada berbagai bentuk syirik. Bandingkan dengan keyakinan Ahlus Sunnah yang menetapkan tauhid meliputi tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah atau ibadah dan tauhid asma` wa sifat, dan makna yang shahih dari kalimat tauhid adalah tidak ada Tuhan yang haq yang berhak disembah selain Allah Taala, di mana tuntutannya adalah mengesakan Allah dalam beribadah dan berlepas diri dari segala bentuk syirik.
Keempat dalam masalah al-Qur`an: Asyariyah berpendapat bahwa al-Qur`an bukan firman Allah secara hakiki, al-Qur`an hanyalah ungkapan dari firman Allah, karena menurut mereka kalam (firman) Allah adalah suatu makna yang ada pada diri Allah, sama dengannya pendapat Maturidiyah. Pendapat ini mengarah kepada penetapan bahwa al-Qur`an adalah makhluk. Sedangkan Ahlus Sunnah berkeyakinan bahwa al-Qur`an adalah kalam atau firman Allah, Allah berbicara dengannya secara hakiki dan ia bukan makhluk
Wahhabi tukang bohong
Kamu itu belajar dimana tho kang kang?? gurumu yg gak paham atau kamu yg cuman manggut2 doank??
Itu ustad pertama yang Wahabi-Salafi?
Pantes kaya berilmu..
Kaya looh,, sepertinya... Hal yang Jauuuuuuuhhhh
fitnatul wahabi...terbukti hari ini
Suanh waljamaah itu hanya sebutan orang sebgai pengikut .nabi, kenyataanya tidak sesuai sunah dan alquran... di ajak kembali ke sunah dan alquran tidak mau....
Sebenarnya siapa sih olloh kalian? Disana sini ada yg mengaku bisa membawa umat kesorga. Disisi lain ada yg mengaku olloh lah penyelamat
Ini oten ikut nimbrung ....di akhir zaman oten2 akan di hakimi yesus karena menselisihi ajaran sembahlah tuhan .....malah diselewengkan oleh paulus farisi dg mempertuhan yesus.
Salib2 akan dihancurkan oleh yesus.....dan di hari akhir yesus tdk akan mengenali kalian dan mengusir umatnya yg sesat.
Tapi anehnya..salafi lebih banyak melakukan Sunnah Rasulullah pdhl cuma ngaku doang,beda dg yg menyatakan ahlussunah waljamaah tp seneng bela2 in bid,ah.
Perlu di ketahui... Salafi pun mengamalkan Sunnah sesuai hawa nafsunya doank...
@@emboadhofficial02
Ya bagus dong meskipun nafsu tp masih mengamalkan sunnah
Skrng yg ngaku aswaja nafsu melakukan bidah
Si Emboadh klw kasih judul ekstrim, semoga si Emboadh dapat hidayah
😂😂😂
itu yg diawal video latar belakang pendidikan nya kimia
Wahabeer dzikirnya bid'ah 1000 x 🤣🤣🤣
Benar wahabiah tidak mencerna sehaluasnya fahaman mohamed bin abdul wahab ditelan bulat2 ideologi beliau sehingga lari dari ajaran guru beliau ibnu taimiyah...semoga kembali kejalan salaf sebenar bersanad hingga ke rasulullah
Banyak orang ngaku ahlussunnah,,,tapi amalan ibadah nya tak bersanad sampai ke nabi....
Macam wahabi mujassimah mentok di dul wahab
Justru yang pertama disebut ahlu sunnah itu golongan Asy'ariyah. Lihat buku Islam Tidak Bermadzab terbitan Gema Insani Pers
Iya ,tp bukan pengakuan dari Rasulullah,, ahlussunnah tidak mgkn berbuat bid'ah, namun golongan kalian malah lebih senang amalan ,amalan sesuai sunnah malah ditinggalkan..
@@enipkpoppo1251
Seperti bid'ah tri tauhid pastinya....
Kajian2 Wahabi bid'ah semua tu.
Kajian Sunnah, dakwah Sunnah,dauroh dan semisal..
Kira2 kapan nabi membuat/melakukan seperti kajian2 Wahabi????
sertakan hadits sebagai dalil
Sampai kiamat kurang setengah detik pun nggak bakalan ketemu
Wahabi minoritas aja udah berani menyalahkan amalan orang apalagi kalo mayoritas mungkin orang lagi tahlil atau maulid dibubarin atau mungkin juga dibunuh
ngAsuwaja diindo mayoritas tp klo disortir aswajanya cuman seuprit mungkin cuman 2-10% yang banyak itu ngasuWaja.....mau bukti gak??????nih aku ajarin caranya adalah dalam 1 RT kau hitung berapa jumlah ngaswaja berapa yg shalat dan berapa yg gak shalat..dari yg shalat kau sortir lg berapa yg shalatnya jarang2 dan berapa yg full 5X....dari yg full sortir lg berapa yg shalat berjamaah di masjid berapa yg jarang² dan yg full 5x
( dapat angka berapa dari yg shalat berjamaah full 5 x di masjid.pasti nilainya sangat kecil
Demikian pula dg keilmuan kau hitung lg sortir dan sortir lg... pasti angkanya kecil juga?
Dan yg terakhir berapa jumlah pelaku bidah dst...
Kesimpulannya berapa jumlah yg kau dapat yg benar2 ahlussunah waljama'ah...
Kelompok yg bela belain tahlilan biasanya dr kalangan NU, anggaplah NU berumur 100tahun
Sy sudah menyimak banyak kajian, dr muhammadiyah, persis, wahabi bahkan dr NU/Aswaja sendri
Tidak ada ulama, 4 imam mazhab, sahabat nabi, hingga nabi d sebutkan melakukan tahlilan kematian
Apakah mereka selama 13abad lupa ada amalan baik untuk kematian?
Tahlilan ada dalilnya?
Iya ada, tp ga nyambung cuma cocoklogi aja
Sanie uye, zaka/zaini, kajian kitab turos, dan youtuber aswaja lain
Ketika mereka membela tahlilan, ternyata cuma comot comot perkataan ulama yg ulamanya sndri ga pernah melakukan hal tersebut
Imam syafii yg d klaim mazhab aswaja, beliau pun tidak melakukan tahlilan kematian
Tidak ada beliau memahami dalil sedekah/berdoa sbagai acara tahlilan kematian
Yg suka bubarin kajian dr aswaja
Yg ngefitnah ustad wahabi dr aswaja
Yg mencaci maki dr aswaja
Sy belum pernah liat tokoh wahabi bubarin acara aswaja
Bahkan kelakuan banser joget aja ttep berjalan dngan aman kan?
Asyariyah dan Maturidiyyah di katakan sesat oleh wahabi liat chanel ustadz Muflih safitra yg bahas alliran"sesat.
Asy ari begal sunnah
Allah disamain dgn makhluk punya wajah n tangan....pdhal Allah udh blg gk sama dgn makhluknya..surat....Al ikhlas....
Gak sama bukan berarti nggak punya,,,,kan ?????
@@AlifAlif-wg7ywcuma penafsiran yang berbeda... gimana sih 😅
@@AlifAlif-wg7yw kok Allah blg gk sama dgn makhluk mk wajib qt percaya Allah gk sm dgn makhluk.....
@@AlifAlif-wg7yw tata2 wahablong pemahamn dengn nafsu nya sendiri, tidak bersanad,
@@AlifAlif-wg7yw
Hanya Wahabi yang mengatakan Allah berfisik/ beranggota tubuh...
Dalam Al Qur'an yadullah
Datang Wahabi tangan Allah
Pertanyaan nya
Tangan Allah ayat Qur'an???
Sok pinter dadar wahabuy. 😂😂😂
Wahabi itu yg solawatan sambil joget yg ngumpul laki2 dan perempuan
Maksut anda cesar YKS?
Bedanya ahlussunah waljamaah dg ahlulbidah waljamaah apa yaaa..TOLONG JAWAB!
Si Udin itu sesat menyesatkan.
Menganut.
Pemahamannya menyimpang (Sufi, Asyairah, Aswada NU, dan sejenisnya).
Dengan lisannya, dia memutar-balikan fakta.
Orang² awam banyak yang termakan & tertipu oleh penjelasannya.
Berat sekali nanti pertanggung-jawabannya di akhirat nanti.
Yang berat itu kaum wahaboy..menyesatkan.membid'ahkan.memusryikan orang lain..
@@Ismail-kq6sq.akidahnya wahabi ternyata sama dg akidahnya salaf....nggk tahu si udin akidah akalnya ikut siapa ?
Di Manakah Allah (4), Empat Imam Madzhab Sepakat Bahwa Allah Berada di Atas Langit
-------------------------------
1.Imam Abu Hanifah
Sikap Keras Abu Hanifah[1] Terhadap Orang Yang Tidak Tahu Di Manakah Allah
Imam Abu Hanifah mengatakan dalam Fiqhul Akbar,
من انكر ان الله تعالى في السماء فقد كفر
“Barangsiapa yang mengingkari keberadaan Allah di atas langit, maka ia kafir.”[2]
Dari Abu Muthi’ Al Hakam bin Abdillah Al Balkhiy -pemilik kitab Al Fiqhul Akbar-[3], beliau berkata,
سألت أبا حنيفة عمن يقول لا أعرف ربي في السماء أو في الأرض فقال قد كفر لأن الله تعالى يقول الرحمن على العرش استوى وعرشه فوق سمواته فقلت إنه يقول أقول على العرش استوى ولكن قال لا يدري العرش في السماء أو في الأرض قال إذا أنكر أنه في السماء فقد كفر رواها صاحب الفاروق بإسناد عن أبي بكر بن نصير بن يحيى عن الحكم
Aku bertanya pada Abu Hanifah mengenai perkataan seseorang yang menyatakan, “Aku tidak mengetahui di manakah Rabbku, di langit ataukah di bumi?” Imam Abu Hanifah lantas mengatakan, “Orang tersebut telah kafir karena Allah Ta’ala sendiri berfirman,
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
“Allah menetap tinggi di atas ‘Arsy”.[4] Dan ‘Arsy-Nya berada di atas langit.” Orang tersebut mengatakan lagi, “Aku berkata bahwa Allah memang menetap di atas ‘Arsy.” Akan tetapi orang ini tidak mengetahui di manakah ‘Arsy, di langit ataukah di bumi. Abu Hanifah lantas mengatakan, “Jika orang tersebut mengingkari Allah di atas langit, maka dia kafir.”[5]
Imam Malik bin Anas[6], Imam Darul Hijroh Meyakini Allah di Atas Langit
Dari Abdullah bin Ahmad bin Hambal ketika membantah paham Jahmiyah, ia mengatakan bahwa Imam Ahmad mengatakan dari Syraih bin An Nu’man, dari Abdullah bin Nafi’, ia berkata bahwa Imam Malik bin Anas mengatakan,
الله في السماء وعلمه في كل مكان لا يخلو منه شيء
“Allah berada di atas langit. Sedangkan ilmu-Nya berada di mana-mana, segala sesuatu tidaklah lepas dari ilmu-Nya.”[7]
Diriwayatkan dari Yahya bin Yahya At Taimi, Ja’far bin ‘Abdillah, dan sekelompok ulama lainnya, mereka berkata,
جاء رجل إلى مالك فقال يا أبا عبد الله الرحمن على العرش استوى كيف استوى قال فما رأيت مالكا وجد من شيء كموجدته من مقالته وعلاه الرحضاء يعني العرق وأطرق القوم فسري عن مالك وقال الكيف غير معقول والإستواء منه غير مجهول والإيمان به واجب والسؤال عنه بدعة وإني أخاف أن تكون ضالا وأمر به فأخرج
“Suatu saat ada yang mendatangi Imam Malik, ia berkata: “Wahai Abu ‘Abdillah (Imam Malik), Allah Ta’ala berfirman,
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
“Allah menetap tinggi di atas ‘Arsy”[8]. Lalu bagaimana Allah beristiwa’ (menetap tinggi)?” Dikatakan, “Aku tidak pernah melihat Imam Malik melakukan sesuatu (artinya beliau marah) sebagaimana yang ditemui pada orang tersebut. Urat beliau pun naik dan orang tersebut pun terdiam.” Kecemasan beliau pun pudar, lalu beliau berkata,
الكَيْفُ غَيْرُ مَعْقُوْلٍ وَالإِسْتِوَاءُ مِنْهُ غَيْرُ مَجْهُوْلٍ وَالإِيْمَانُ بِهِ وَاجِبٌ وَالسُّؤَالُ عَنْهُ بِدْعَةٌ وَإِنِّي أَخَافُ أَنْ تَكُوْنَ ضَالاًّ
“Hakekat dari istiwa’ tidak mungkin digambarkan, namun istiwa’ Allah diketahui maknanya. Beriman terhadap sifat istiwa’ adalah suatu kewajiban. Bertanya mengenai (hakekat) istiwa’ adalah bid’ah. Aku khawatir engkau termasuk orang sesat.” Kemudian orang tersebut diperintah untuk keluar.[9]
Inilah perkataan yang shahih dari Imam Malik. Perkataan beliau sama dengan robi’ah yang pernah kami sebutkan. Itulah keyakinan Ahlus Sunnah.
Imam Asy Syafi’i[10] -yang menjadi rujukan mayoritas kaum muslimin di Indonesia dalam masalah fiqih- meyakini Allah berada di atas langit
Syaikhul Islam berkata bahwa telah mengabarkan kepada kami Abu Ya’la Al Kholil bin Abdullah Al Hafizh, beliau berkata bahwa telah memberitahukan kepada kami Abul Qosim bin ‘Alqomah Al Abhariy, beliau berkata bahwa Abdurrahman bin Abi Hatim Ar Roziyah telah memberitahukan pada kami, dari Abu Syu’aib dan Abu Tsaur, dari Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy Syafi’i (yang terkenal dengan Imam Syafi’i), beliau berkata,
القول في السنة التي أنا عليها ورأيت اصحابنا عليها اصحاب الحديث الذين رأيتهم فأخذت عنهم مثل سفيان ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة ان لااله الا الله وان محمدا رسول الله وذكر شيئا ثم قال وان الله على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء وان الله تعالى ينزل الى السماء الدنيا كيف شاء وذكر سائر الاعتقاد
“Perkataan dalam As Sunnah yang aku dan pengikutku serta pakar hadits meyakininya, juga hal ini diyakini oleh Sufyan, Malik dan selainnya : “Kami mengakui bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah. Kami pun mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Lalu Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Sesungguhnya Allah berada di atas ‘Arsy-Nya yang berada di atas langit-Nya, namun walaupun begitu Allah pun dekat dengan makhluk-Nya sesuai yang Dia kehendaki. Allah Ta’ala turun ke langit dunia sesuai dengan kehendak-Nya.” Kemudian beliau rahimahullah menyebutkan beberapa keyakinan (i’tiqod) lainnya.[11]
Imam Ahmad bin Hambal[12] Meyakini Allah bukan Di Mana-mana, namun di atas ‘Arsy-Nya
Adz Dzahabiy rahimahullah mengatakan, “Pembahasan dari Imam Ahmad mengenai ketinggian Allah di atas seluruh makhluk-Nya amatlah banyak. Karena beliaulah pembela sunnah, sabar menghadapi cobaan, semoga beliau disaksikan sebagai ahli surga. Imam Ahmad mengatakan kafirnya orang yang mengatakan Al Qur’an itu makhluk, sebagaimana telah mutawatir dari beliau mengenai hal ini. Beliau pun menetapkan adanya sifat ru’yah (Allah itu akan dilihat di akhirat kelak) dan sifat Al ‘Uluw (ketinggian di atas seluruh makhluk-Nya).”[13]
Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya,
ما معنى قوله وهو معكم أينما كنتم و ما يكون من نجوى ثلاثه الا هو رابعهم قال علمه عالم الغيب والشهاده علمه محيط بكل شيء شاهد علام الغيوب يعلم الغيب ربنا على العرش بلا حد ولا صفه وسع كرسيه السموات والأرض
“Apa makna firman Allah,
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ
“Dan Allah bersama kamu di mana saja kamu berada.”[14]
مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ
“Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya.”[15]
Yang dimaksud dengan kebersamaan tersebut adalah ilmu Allah. Allah mengetahui yang ghoib dan yang nampak. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu yang nampak dan yang tersembunyi. Namun Rabb kita tetap menetap tinggi di atas ‘Arsy, tanpa dibatasi dengan ruang, tanpa dibatasi dengan bentuk. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Kursi-Nya pun meliputi langit dan bumi.”
Diriwayatkan dari Yusuf bin Musa Al Ghadadiy, beliau berkata,
قيل لأبي عبد الله احمد بن حنبل الله عز و جل فوق السمآء السابعة على عرشه بائن من خلقه وقدرته وعلمه بكل مكان قال نعم على العرش و لايخلو منه مكان
Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanyakan, “Apakah Allah ‘azza wa jalla berada di atas langit ketujuh, di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya, sedangkan kemampuan dan ilmu-Nya di setiap tempat (di mana-mana)?” Imam Ahmad pun menjawab, “Betul sekali. Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, setiap tempat tidaklah lepas dari ilmu-Nya.”[16]
Abu Bakr Al Atsrom mengatakan bahwa Muhammad bin Ibrahim Al Qoisi mengabarkan padanya, ia berkata bahwa Imam Ahmad bin Hambal menceritakan dari Ibnul Mubarok ketika ada yang bertanya padanya,
كيف نعرف ربنا
“Bagaimana kami bisa mengetahui Rabb kami?” Ibnul Mubarok menjawab,
في السماء السابعة على عرشه
“Allah di atas langit yang tujuh, di atas ‘Arsy-Nya.” Imam Ahmad lantas mengatakan,
هكذا هو عندنا
“Begitu juga keyakinan kami.”[17]
13 abad perjalanan pemahaman sbuah ajaran...., sudah jadi Sunatullah pasti nanyak pemikirannnerkembang
@antomadukelulut2728
0 detik yang lalu
Salafi Wahabi juga menggunakan Filsafat dalam membagi Tauhid menjadi tiga,mengatakan ada Sifat Fisik Allah dan Allah mempunyai Tangan itu juga Mantiq.
Emang ada teks kalimat Al Qur'an yang berbunyi Allah ada Sifat Fisik seperti yang dikatakan oleh Wahabi ?
Allah mempunyai Tangan juga itu Takwilnya Wahabi.
Asya'iroh jaman sekarang banyak yg menselisihi imam asy'ari dan akidah imam syafi'i
Imam Abul Hasan Al-Asy’ari berkata dalam Al-Ibanah fi Ushul Diyanah hal. 17 menceritakan aqidahnya:
وَأَنَّ اللهَ عَلَى عَرْشِهِ كَمَا قَالَ ( الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى )
Dan bahwasanya Allah di atas arsy-Nya sebagaimana firman-Nya: “Ar-Rahman tinggi di atas arsy”.
Pada hal. 69-76, beliau memaparkan dalil-dalil yang banyak sekali tentang keberadaan Allah di atas arsy. Di antara perkataan beliau:
وَرَأَيْنَا الْمُسْلِمِيْنَ جَمِيْعًا يَرْفَعُوْنَ أَيْدِيَهُمْ -إِذَا دَعَوْا- نَحْوَ السَّمَاءِ لِأَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ مُسْتَوٍ عَلَى الْعَرْشِ الَّذِيْ هُوَ فَوْقَ السَّمَاوَاتِ, فَلَوْلاَ أَنَّ اللهَ عَلَى الْعَرْشِ لَمْ يَرْفَعُوْا أَيْدِيَهُمْ نَحْوَ الْعَرْشِ
Dan kita melihat seluruh kaum muslimin apabila mereka berdo’a, mereka mengangkat tangannya ke arah langit, karena memang Allah tinggi di atas arsy dan arsy di atas langit. Seandainya Allah tidak berada di atas arsy, tentu mereka tidak akan mengangkat tangannya ke arah arsy.
Al-Imam Abul-Hasan Al-Asy’ary rahimahullah berkata :
وأن له سبحانه وجها بلا كيف، كما قال: (ويبقى وجه ربك ذو الجلال والإكرام). وأن له سبحانه يدين بلا كيف، كما قال سبحانه: (خلقت بيدي)، وكما قال: (بل يداه مبسوطتان). وأن له سبحانه عينين بلا كيف، كما قال سبحانه: (تجري بأعيننا).
“Dan bahwasannya Allah mempunyai wajah sebagaimana firman-Nya : ‘Dan tetap kekal wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan’ (QS. Ar-Rahman : 27). Dia jga mempunyai dua tangan tanpa menanyakan ‘bagaimananya’, sebagaimana firman-Nya : “Yang telah Ku-ciptakan dengan dua tangan-Ku” (QS. Shaad : 75) dan firman-Nya : “…..tetapi kedua tangan Allah itu terbuka” (QS. Al-Maaidah : 64). Dan Dia subhaanahu juga mempunyai dua mata tanpa menanyakan ‘bagaimananya’, dengan dalil firman Allah subhaanahu : “Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan mata) Kami” (QS. Al-Qamar : 14) [Al-Ibaanah ‘an Ushuulid-Diyaanah oleh Abul-Hasan Al-Asy’ariy, hal. 9; Daar Ibni Zaiduun, Cet. 1].
Ini akidahnya imam syafi'i
Al-Qadli Abu Ya’la rahimahullah meriwayatkan dengan sanad yang sampai kepada Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah bahwa beliau berkata :
وأن له يدين بقوله (بل يداه مبسوطتان) وأن له يميناً بقوله (والسموات مطويات بيمينه) , وإن له وجهاً بقوله (كل شيء هالك إلا وجهه), وقوله (ويبقى وجه ربك ذو الجلال والإكرام) وأن له قدماً بقول النبي صلى الله عليه وسلم (حتى يضع الرب عز وجل فيها قدمه) يعني جهنم ...
“Dan bahwasannya Allah mempunyai dua tangan dengan dalil firman-Nya : “Tetapi kedua tangan Allah itu terbuka” (QS. Al-Maaidah : 64). Dia juga memiliki wajah dengan dalil firman Allah : “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali (wajah) Allah” (QS. Al-Qashaash : 88) dan juga firman-Nya : “Dan tetap kekal wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan” (QS. Ar-Rahmaan : 27). Dia juga mempunyai kaki dengan dalil sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam : “Hingga Rabb (Allah) ‘azza wa jalla meletakkan kaki-Nya padanya…” (HR. Bukhari dan Muslim) yaitu pada neraka” [Thabaqat Al-Hanabilah oleh Al-Qaadliy Abu Ya’la Al-Farraa’, 2/269, tahqiq : Dr. ‘Abdurrahman bin Sulaiman Al-‘Utsaimin; Cet. Tahun. 1419].
Ini konsekwensi akidah di luar ahlussunah yg menjadikan mereka ( asya'iroh dan maturidi ) merasa yg paling benar.
=====================
Pertama dalam masalah iman: Asyariyah berpendapat bahwa iman hanya sebatas pengakuan semata, sama dangannya pendapat Maturidiyah, walaupun sebagian Asyariyah menambahkan ucapan dengan lisan. Sedangkan Ahlus Sunnah berkata, Iman adalah keyakinan dalam hati, pengikraran dengan lisan dan pembuktian dengan amal perbuatan. Hasil dari perbedaan ini sangat mendasar, kalau ada orang yang mengaku beriman meskipun dia tidak mengikararkannya dengan lisan, tidak pula membenarkan dengan perbuatan maka dia mukmin menurut Asyariyah dan Maturidiyah, tidak ada urusan terhadap apa yang dilakukannya setelah itu.
Kedua dalam masalah sifat Allah: Asyariyah hanya menetapkan tujuh sifat Allah, sedangkan Maturidiyah hanya menetapkan delapan sifat Allah, dan dalam menetapkan, mereka sama-sama merujuk kepada akal semata, karena petunjuk akal menetapkan tujuh atau delapan sifat tersebut, adapun sifat-sifat yang lain maka tidak ditetapkan karena petunujuk akal tidak menetapkannya, begitu kata mereka. Berbeda dengan Ahlus Sunnah yang berkata, Akal tidak berhak ikut campur dalam perkara sifat Allah, kami menetapkan sifat-sifat yang Allah tetapkan di dalam al-Qur`an dan Rasulullah saw tetapkan di dalam sunnah yang shahih tanpa takwil, tamtsil, takyif dan ta’thil. Kami meyakini bahwa tidak ada yang lebih mengetahui Allah selain Allah kemudian RasulNya.
Asyariyah tekenal dengan takwilnya terhadap sifat-sifat Allah, begitu pula Maturidiyah dan yang terakhir ini disamping takwil menambah tafwidh. Sementara Ahlus Sunnah menetapkan tanpa takwil lebih-lebih tafwidh. Asyariyah dan Maturidiyah telah bersikap tidak sopan kepada Allah terkait dengan sifat-sifatNya dengan menetapkan, menafikan dan mentakwilkan tanpa landasan ilmu dari Allah dan Rasulullah saw.
Ketiga dalam masalah tauhid: Tauhid dalam kamus Asyariyah hanya sebatas pengakuan terhadap rububiyah Allah semata, tidak lebih dari itu, orang yang mengakui rububiyah berarti dia ahli tauhid, sementara Maturidiyah setali tiga uang, mereka menafsirkan La Ilaha Illallah dengan tafsiran yang dangkal dan tidak menyeluruh, yaitu La Qadira ala al-Ikhtira’ (tidak ada yang mampu berkreasi). Karena tauhid ala Asyariyah dan Maturidiyah hanya sebatas itu, tidak menyentuh sisi uluhiyah atau ibadah maka dalam kamus mereka tidak ada istilah syirik dalam ibadah, dari sini Anda bisa memperhatikan bahwa tidak sedikit orang-orang mereka yang terjerumus ke dalam syirik bahkan sebagian imam mereka menyeru kepada berbagai bentuk syirik. Bandingkan dengan keyakinan Ahlus Sunnah yang menetapkan tauhid meliputi tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah atau ibadah dan tauhid asma` wa sifat, dan makna yang shahih dari kalimat tauhid adalah tidak ada Tuhan yang haq yang berhak disembah selain Allah Taala, di mana tuntutannya adalah mengesakan Allah dalam beribadah dan berlepas diri dari segala bentuk syirik.
Keempat dalam masalah al-Qur`an: Asyariyah berpendapat bahwa al-Qur`an bukan firman Allah secara hakiki, al-Qur`an hanyalah ungkapan dari firman Allah, karena menurut mereka kalam (firman) Allah adalah suatu makna yang ada pada diri Allah, sama dengannya pendapat Maturidiyah. Pendapat ini mengarah kepada penetapan bahwa al-Qur`an adalah makhluk. Sedangkan Ahlus Sunnah berkeyakinan bahwa al-Qur`an adalah kalam atau firman Allah, Allah berbicara dengannya secara hakiki dan ia bukan makhlukz
@@intandonysasono998 hadeh sumbernya kitab tahrifan ulama. Jadi seperti orang Kristen yang otak atik kitab suci
Kalau akidah ikut mayoritas saja bagi yang awam.
ustadz sekarang pada gontok2an, saling serang, saling memojokan...apa manfaatnya buat umat...malah bikin bingung....hadeuuh
Iya betul. Keadaan spt ini dimulai sejak mumculnya wahhabi. Dawah mereka hanya sputar syirik, kafir bidab,sesat kepada kelompok lain. Tapi anehnya,ketika dibantah, mereka teriak2 difitnah
maaf mas, liat dulu siapa yang menyalah2kan amalan orang. itu yang ada kasih nasihat. seandainya mereka ga begitu. Islam aman2 aja kok
mu'tazilah pio syiah ngaku ahlusunnah
Ahlusunnah itu yg tidak berbuat bidah maling teriak maling kelimpok yg suka berbuat budah kon ngaku ahlysunnH lha mbok mikir
Ustad nurudin mengajak orang awam masuk syiah awas hati2
Fitnah nih yee
Beliau tidak syiah, lebih baik menjauhi kelompok anda dari pada saya tergolong kepada orang-orang yg mudah di hasut setan serta bodoh
kaum djajjal dari najd kepanasan.
Lari nya ke Syiah lagi..
Ha..ha...koq melebar...belajar lagi bung....jangan tidur
Syiah sama Wahabi kan saudara kembar "dua tanduk setan dari nejd", sama2 duri dalam daging bagi Islam. Syiah fanatik ahlul bait nabi tapi anti sahabat, Wahabi fanatik sahabat tapi anti ahlul bait nabi
Ngaku ahlussunnah tapi berani menambah nambah syariat adzan,,,dengan menambah lafadz sayyidina dalam adzan....
Kasihan yang jadi pengikut ust ini
Hah😅 sejak kapan kpn adzan pakai sayyidina, segera bertaubat dan karena nanti terkena dosa jariyah, berdusta atas 😅
Preeeeeet
Wahabi ahli untuk memfitnah dan fitnah akhir zaman...
@@sayaduren5518
Wah,,,kurang piknik ya om....
Videonya lagi viral,,,pak udin membolehkan menambah lafadz sayyidina dalam adzan....
Itulah bahayanya ahli filsafat....
Kebanyakn fatwa sesat dan nyeleneh berasal dari kaum sufi dan syiah
@@AlifAlif-wg7yw itu bukan kata dia... Dia hanya membaca kitab2 ulama' terdahulu...
Nu tdk pham makna dan arti ahlussunah waljamaah.. asal klaim.. ahlussunnah itu penghidup sunnah Rosul.. klo nu sunnah mana yg dihidupkn ?... jenggot di hina, celana cingkrang di hina.... klo nu penghidup bidah beramal berdasar tradisi yg mngadopsi ajaran leluhur yg beragama hindu... Islam di mix sma tradisi leluhur hindu... ksimpuln nu aswaja k.w.
Pertanyaaanya apakah para sahabat dalam memahami berita dari rasul pada memiliki dasar mantik? Dan klo mantik itu utama harusnya nabi tekankan
Karena sudah paham. Ilmu mantik itu hanya untuk memahami dalil, bukan merubah dalil seperti belajar berhitung seperti tau ada sekumpulan domba tapi ada berapa ekor? Untuk menghitung ekornya itu melalui pendekatan akal . Mengkonversi zakat fitrah ke kg dll butuh akal dg dasar dalil
@sayaduren5518 ah masa begitu budak jawab Allah diatas pun nabi ga jelasin. Apakah budak tersebut paham mantik?
Ilmu mantiq alias ilmu filsafat
Imam nawawi menolak krn mantiq itu inti dri filsafat
Imam al ghozali membolehkan dan menganjurkan ilmu mantiq.
Jaman sahabat dan pada saat nabi tdk pernah ada dalil membahas filsafat dan bahkan dalil penolakannya.
Kalau paham bukankah dia akan menjawab seperti asy'ariah
@mutiaramutiara935 paham yg bagaimana menurutmu? Pemahamanmu dri video diatas itu berbeda dgn pemahaman Ustd Nur itu lebih tepatnya. Jadi antum y tdk bisa berpikir seolah hrs seperti maksudmu. Krn antum juga harusnya perhatikn siapa ustad nur dgn dimana dia berpengetahuannya terhadap akidah asyiroh yg jelas2 dia pahami
Sampai saat ini si udin sama pengikut masih bingung allah ada dimana??
Jelas bagi aswaja Allah itu tidak bertempat seperti makhluk lain halnya salafi wahabi yg memaknai alquran seenak hatinya buktinya para penafsir alquran ditinggalkan.memaknai wajhun,yadun,bersemayam diarsy dgn pemahaman zahir alquran akibatnya Allah itu sama dgn manusia akhirnya mujasimah.padahal Allah laisa kamislihi syaiun jelas dlm alquran.
Allah bebas dari ruang dan waktu apalagi tempat
Salafi Wahabi, syiah, liberal, adalah aliran sesat dan menyesatkan, karena suka berdusta...dan bukan bagian dari Ahlusunnah wal Jama’ah
Mudah, hanya Allah yg tau. Kita hanya perlu mengimani
Anda yg kurang paham
Pengakuan bisa saja tapi akhlaq,amalan ,tingkah laku kalau nggk sejalan dgn namanya ya cuman palsu bisa saja ngaku aswaja,bs ngaku salafusolih,bs ngaku manhajsalaf,bisa ngaku paling sunah tapi lihat,di mana" hanya adudomba,pemecah belah umat,ujaran kebencian,fitnah ulama" besar NU ,apkh pants dgn nama" tsb...?
Udin Udin..... Kasihan Kamu itu jauh2 belajar di Mesir pulang justru membawa Ilmu dan Pemahaman Sesat...
Ngaca dulu anda di cermin yang bersih
Ha ha ha, yang sesat macam si yazid firanda 😂😂😂😂
Ustad kardus didikan si udin???
Pada saat tiba waktu sholat masjid sepi tapi saat acara maulidan tahlilan haluan sra miroj sholawatan jejogetan masjid penuh nggak muat apa ini yg disebut Ahlussunnah mikir mikir
Koclox kmu
Udin Udin 😅😅😅 parah emang si Udin ini
Cie si paling aswaja😂😂😂
ua-cam.com/users/shorts3K9fWC5zQG8?si=i9rMnaITjRMKqkuU