Allah Di Langit: Beberapa Soalan Lazim.
Вставка
- Опубліковано 26 сер 2024
- Tonton juga Siri 1:
• "Allah Di Langit" iala...
Apakah keutamaan mengikut generasi Salaf? Sila tonton:
• Bid'ah Menyelisihi Jal...
Ayuh kita belajar tentang:
* Tiga jenis soalan
* Cara sebenar faham al-Qur'an
* Beriman kepada sifat-sifat Allah tanpa menafikannya, mengubahnya, menyerupakannya dengan makhluk dan membicarakan bagaimana sifat tersebut.
* Tafsir bagi ayat 3 surah al-An'aam, ayat 186 surah al-Baqarah, ayat 16 surah Qaf dan ayat 7 surah al-Mujadilah.
* Pengalaman saya apabila pertama kami mendengar aqidah "Allah Di Langit".
Menetap kan apa yg difirman kan
Mensucikan apa yg difirman kan.
Jangan guna logjk akal..allah maha sempurna...
Roh pun kita tak boleh tau ada dimana dalam diri kita..
Itu bukan lojik akal. Itu makna Al Quran. Geng2 WABABI lah yg guna lojik akal brlagak mcm depa satu level dgn sahabat Nabi s.a.w konon nk cipta benda baru dlm agama. Geng pro bidaah ni dah jd mcm pendita kristian yg ubah ayat2 Allah
Ulamak jahat menyesatksn umat dengan guna akal dan logik mereka meninggalkan cara faham para sahabat tabien atba' tabien imam2 hadith dan imam2 feqah yang muktabar
Ana minat ustaz ni....
Terbaik kapten Hafiz Firdaus. Barakallahu fik.
Alhamdulilah nnti subuh dpt satu ilmu..Tq Allah tq Tuan❤
Crystal clear captain...terima kasih banyak, semoga captain terus istiqamah dalam menyebarkan yg haq. Saya setuju dng pegangan captain, taksub hanya kpd yg haq dan kpd pemilik kebenaran (Al Haq), bukan kpd makhluk
Terbaik kapten... T. Kasih atas curahan ilmu... Smga kapten sekeluarga dirahmati Allah taala. Amin
Alhamdulillah, jelas...jazakallahu khairon
Salam capt. penjelasan yg sgt baik, lebih baik dr tuan guru, ustd2 yg saya dgr sebelum ini. Alhamdulillah. Semoga dipermudahkan urusan capt.
terima kasih kapten untuk siri ke dua. sebenarnya saya sangat teringin ingin tahu bagaimana ulama2 salaf seperti imam albukhari, imam muslim, imam mazhab 4. juga imam tafsir seperti imam ibnu katsir berhadapan tentang ayat2 seperti ini. terima kasih ya
X ada dalil yg kata Allah wujud tak bertempat atau Allah ada dimana-mana. Allah dilangit ada dalil Al-Quran dan hadis
Tu la, mn diorg amik pernyataan 'Allah x bertempat" tu? Dr buku2 ilmu logik yunani kuno ka?
@Anwar Jaafar Allah swt yg terawal tiada permulaan semestinya Allah swt wujud tak bertempat...Sebelum ada makhluknya Allah swt tak bertempat...Setelah Allah swt mencipta makhluknya Allah swt tetap tak bertempat...Sebelum ada makhluknya Allah swt bersendiri...Sebelum ada makhluknya tiada istilah atas bg Allah swt...Setelah Allah swt mencipta makhluknya Allah swt yg tertinggi dan teratas dari sekelian makhluknya...Wallahuaklam...Hanya Allah swt yg maha mengetahui segala2nya...
Maksud tak bertempat ni tak mendiami tempat macam makhluk. Saya paham macam tu lah.
@@anuarbin sedara amalkan bacaan
ما في قلبي غير الله ?
@Anwar Jaafar terbaik... Kemaskn lg....
Salam Kapten 👨✈️🛫 Salam dari Singapore 🇸🇬 Alhamdullillah penjelasaaan yg baik, Semoga Allah permudahkan Urusan Kapten Hafiz Firdaus 🤲🤲
Terbaik kapten semoga kita teguh di jalan salafus soleh
Semoga Allah memberkati kapten
Shukron jazilan
Terbaik penerangan Tuan Hafiz Firdaus
Alhamdulilah ada orang bukan ustaz lebih faham drp sebahagian besar ustaz Azhari dan pondok yg taksub Tok guru memberi pencerahan wajib faham Agama ikut sahabat tabien dan tabit tabien terutama Nas 2 berkaitan Sifat dan af'al Allah
Ustaz rasul dahari pun ada ulas tentang ni...cantik ulasan nya...siapa nak in0ut tambahan boleh dengar penjelasan dia
Tak payah la dengar.. Mengarot dan merapu je..
@@zifzif4569 ada yg faham faham...x faham tu yg merapu tu
Allah berada di langit adalah ayat "Mutasyabihat"....Serahkan maknanya kpd Allah...kita makhluk tdk akan dpt makna sbenarnya melainkan Allah jua...
Islam Sederhana
@ FAKTA: SEPAKAT ULAMAK TENTANG DIMANA ALLAH
1- KATA IJMA’ ULAMA
‘Abdurrahman bin Abi Hatim berkata, ayahku menceritakan kepada kami, ia berkata aku diceritakan dari Sa’id bin ‘Amir Adh Dhuba’i bahwa ia berbicara mengenai Jahmiyah.
◾Beliau berkata,
الجهمية فقال هم شر قولا من اليهود والنصارى قد إجتمع اليهود والنصارى وأهل الأديان مع المسلمين على أن الله عزوجل على العرش وقالوا هم ليس على شيء
“Jahmiyah lebih jelek dari Yahudi dan Nashrani. Telah diketahui bahwa Yahudi dan Nashrani serta agama lainnya bersama kaum muslimin bersepakat bahwa Allah ‘azza wa jalla menetap tinggi di atas ‘Arsy. Sedangkan Jahmiyah, mereka katakan bahwa Allah tidak di atas sesuatu pun.”
(Lihat Al-‘Uluw li Al-‘Aliyyi Al- Ghaffar, hlm. 157 dan Mukhtashor Al ‘Uluw, hlm. 168)
2- SEPAKAT ULAMA MAZHAB
Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad semuanya bersepakat bahwa Allah menetap tinggi di atas seluruh makhluk-Nya.
◾Imam Abu Hanifah mengatakan dalam Fiqh Al-Akbar,
مَنْ اَنْكَرَ اَنَّ اللهَ تَعَالَى فِي السَّمَاءِ فَقَدْ كَفَرَ
“Barangsiapa yang mengingkari keberadaan Allah di atas langit, maka ia kafir.”
(Lihat Itsbatu Shifat Al- ‘Uluw, Ibnu Qudamah Al Maqdisi, hlm. 116-117)
◾Imam Malik bin Anas mengatakan,
اللهُ فِي السَّمَاءِ وَعِلْمُهُ فِي كُلِّ مَكَانٍ لاَ يَخْلُوْ مِنْهُ شَيْءٌ
“Allah berada di atas langit. Sedangkan ilmu-Nya berada di mana-mana, segala sesuatu tidaklah lepas dari ilmu-Nya.”
(Lihat Al-‘Uluw li Al-‘Aliyyi Al- Ghaffar, hlm. 138)
◾Diriwayatkan dari Yahya bin Yahya At Taimi, Ja’far bin ‘Abdillah, dan sekelompok ulama lainnya, mereka berkata, “Suatu saat ada yang mendatangi Imam Malik, ia berkata: “Wahai Abu ‘Abdillah (Imam Malik), Allah Ta’ala berfirman,
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
“Allah menetap tinggi di atas ‘Arsy.” (QS. Thaha: 5). Lalu bagaimana Allah beristiwa’ (menetap tinggi)?” Dikatakan, “Aku tidak pernah melihat Imam Malik melakukan sesuatu (artinya beliau marah) sebagaimana yang ditemui pada orang tersebut. Urat beliau pun naik dan orang tersebut pun terdiam.” Kecemasan beliau pun pudar, lalu beliau berkata,
الكَيْفُ غَيْرُ مَعْقُوْلٍ وَالإِسْتِوَاءُ مِنْهُ غَيْرُ مَجْهُوْلٍ وَالإِيْمَانُ بِهِ وَاجِبٌ وَالسُّؤَالُ عَنْهُ بِدْعَةٌ وَإِنِّي أَخَافُ أَنْ تَكُوْنَ ضَالاًّ
“Hakekat dari istiwa’ tidak mungkin digambarkan, namun istiwa’ Allah diketahui maknanya. Beriman terhadap sifat istiwa’ adalah suatu kewajiban. Bertanya mengenai (hakekat) istiwa’ adalah bid’ah. Aku khawatir engkau termasuk orang sesat.” Kemudian orang tersebut diperintah untuk keluar.
(Lihat Al-‘Uluw li Al-‘Aliyyi Al-Ghaffar, hlm. 378)
Inilah perkataan yang shahih dari Imam Malik. Perkataan beliau sama dengan robi’ah yang pernah kami sebutkan. Itulah keyakinan Ahlus Sunnah.
◾Imam Syafi’i berkata,
القول في السنة التي أنا عليها ورأيت اصحابنا عليها اصحاب الحديث الذين رأيتهم فأخذت عنهم مثل سفيان ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة ان لااله الا الله وان محمدا رسول الله وذكر شيئا ثم قال وان الله على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء وان الله تعالى ينزل الى السماء الدنيا كيف شاء وذكر سائر الاعتقاد
“Perkataan dalam As Sunnah yang aku dan pengikutku serta pakar hadits meyakininya, juga hal ini diyakini oleh Sufyan, Malik dan selainnya : “Kami mengakui bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah. Kami pun mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Lalu Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Sesungguhnya Allah berada di atas ‘Arsy-Nya yang berada di atas langit-Nya, namun walaupun begitu Allah pun dekat dengan makhluk-Nya sesuai yang Dia kehendaki. Allah Ta’ala turun ke langit dunia sesuai dengan kehendak-Nya.” Kemudian beliau rahimahullah menyebutkan beberapa keyakinan (i’tiqod) lainnya.
(Lihat Itsbatu Shifat Al-‘Uluw, hlm. 123-124)
◾Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya, “Apa makna firman Allah,
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ
“Dan Allah bersama kamu di mana saja kamu berada.” (QS. Al-Hadid: 4)
مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ
“Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya.” (QS. Al-Mujadilah: 7)
Yang dimaksud dengan kebersamaan tersebut adalah ilmu Allah. Allah mengetahui yang ghoib dan yang nampak. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu yang nampak dan yang tersembunyi. Namun Rabb kita tetap menetap tinggi di atas ‘Arsy, tanpa dibatasi dengan ruang, tanpa dibatasi dengan bentuk. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Kursi-Nya pun meliputi langit dan bumi.”
◾Diriwayatkan dari Yusuf bin Musa Al Ghadadiy, beliau berkata,
قيل لأبي عبد الله احمد بن حنبل الله عز و جل فوق السمآء السابعة على عرشه بائن من خلقه وقدرته وعلمه بكل مكان قال نعم على العرش و لايخلو منه مكان
Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanyakan, “Apakah Allah ‘azza wa jalla berada di atas langit ketujuh, di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya, sedangkan kemampuan dan ilmu-Nya di setiap tempat (di mana-mana)?” Imam Ahmad pun menjawab, “Betul sekali. Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, setiap tempat tidaklah lepas dari ilmu-Nya.”
(Lihat Itsbatu Shifat Al-‘Uluw, hlm. 116)
3- DIDUKUNG OLEH 1000 DALIL
◾Ahmad bin Abdul Halim Al-Harani (yang dikenal dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah) berkata,
قَالَ بَعْضُ أَكَابِرِ أَصْحَابِ الشَّافِعِيِّ : فِي الْقُرْآنِ ” أَلْفُ دَلِيلٍ ” أَوْ أَزْيَدُ : تَدُلُّ عَلَى أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى عَالٍ عَلَى الْخَلْقِ وَأَنَّهُ فَوْقَ عِبَادِهِ . وَقَالَ غَيْرُهُ : فِيهِ ” ثَلَاثُمِائَةِ ” دَلِيلٍ تَدُلُّ عَلَى ذَلِكَ
“Sebagian ulama besar Syafi’iyah mengatakan bahwa dalam Al-Qur’an ada 1000 dalil atau lebih yang menunjukkan Allah itu berada di ketinggian di atas seluruh makhluk-Nya. Sebagian mereka lagi mengatakan ada 300 dalil yang menunjukkan hal ini.”
(Majmu’ah Al-Fatawa, 5: 121)
◾Yang namanya ijma’ atau kata sepakat ulama seperti yang kami nukilkan sudah menjadi dalil kuat bahwa Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, menetap tinggi di atas seluruh makhluk-Nya. Siapa yang menyelisihi akidah ini, dialah yang keliru.
Karena disebutkan dalam hadits,
إِنَّ أُمَّتِى لَا تَجْتَمِعُ عَلَى ضَلاَلَةٍ
“Sesungguhnya umatku tidak akan mungkin bersepakat dalam kesesatan.”
(HR. Ibnu Majah no. 3950)
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
@@mdasyathebatmaticamat6770 ada petikan di atas adalah tulisan dari kitab-kitab yang sudah dipalsukan/diubah. Contoh ketara adalah Imam Abu Hanifah. Dalam kitab asli beliau tidak ada penyataan seperti itu.
@@shahpaskal
Betoi ka, Labuuu...❓❗ 'Dasyat&Hebat' tu, Labuuu...❓❗ 'Dalil dan hujah' nya (sebagai bahan bukti dan keterangan) mana, Labuuu... ❓❗ Baiklah❗ Jom kita 'check' tengok❗
Silalah baca, kaji dan fahamkan yang di bawah ni, Labuuu...❗:
Nota 1: Sesungguhnya agama 'ISLAM' ni adalah hak milik mutlak Allah (S.W.T.) sepenuhnya! Dan bukannya orang-perseorangan, perkumpulan maupun perkongsian mana-mana ulamak, syeikh, wali, imam, ustaz, ustazah, tok guru, nenek moyang, nenek kebayan, nenek tempayan, nenek bongkok tiga, nenek bongkok sabut, dan sebagainya.
Nota 2: Dan sesungguhnya, agama 'ISLAM' yang suci, murni, lagi bersih ini mewajibkan kepada fakta iaitu 'dalil-dalil dan hujah-hujah' yang terbukti dari Al-Qur'an, As-Sunnah, hadith-hadith sahih rasulullah (s.a.w.), juga ijma' para sahabat (r.a.).
Nota 3: 'Dan sesungguhnya juga, Allah (S.W.T.) lah yang memberi 'taufik' dan 'hidayah' kepada sesiapa (yang mahukan petunjuk) sahaja yang dikehendakiNya. Dan Allah (S.W.T.) jua lah yang memberi 'kesesatan' kepada sesiapa (yang tidak mahu kepada petunjuk) sahaja yang dikehendakiNya.
@@mdasyathebatmaticamat6770 sikap awak tidak mencerminkan Islam yang hakiki. Awal kata, sudah dimulakan dengan caci dan panggilan yang menghina saya. Inikah akhlak yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW dalam perbezaan pendapat.
Kalau pengetahuan, maka di langit pun pengetahuan Allah juga.
Intro paling best
27:54 Nasihat yang baik
Dia lah yang telah mengaturkan kejadian tujuh petala langit yang berlapis-lapis; engkau tidak dapat melihat pada ciptaan Allah Yang Maha Pemurah itu sebarang keadaan yang tidak seimbang dan tidak munasabah; (jika engkau ragu-ragu) maka ulangilah pandangan - (mu) - dapatkah engkau melihat sebarang kecacatan?
Kemudian ulangilah pandangan (mu) berkali-kali, nescaya pandanganmu itu akan berbalik kepadamu dengan hampa (daripada melihat sebarang kecacatan), sedang ia pula berkeadaan lemah lesu (kerana habis tenaga dengan sia-sia).
Al-mulk - ayat 3 Dan 4..
Yang wajib percaya Allah itu ada.
Bukannya dimana Allah berada.
-Cuma pada pandangani aku,
Allah itu ada dan berada,
selayaknya Dia berada.
atan pakraja
@ FAKTA: SEPAKAT ULAMAK TENTANG DIMANA ALLAH
1- KATA IJMA’ ULAMA
‘Abdurrahman bin Abi Hatim berkata, ayahku menceritakan kepada kami, ia berkata aku diceritakan dari Sa’id bin ‘Amir Adh Dhuba’i bahwa ia berbicara mengenai Jahmiyah. Beliau berkata,
الجهمية فقال هم شر قولا من اليهود والنصارى قد إجتمع اليهود والنصارى وأهل الأديان مع المسلمين على أن الله عزوجل على العرش وقالوا هم ليس على شيء
“Jahmiyah lebih jelek dari Yahudi dan Nashrani. Telah diketahui bahwa Yahudi dan Nashrani serta agama lainnya bersama kaum muslimin bersepakat bahwa Allah ‘azza wa jalla menetap tinggi di atas ‘Arsy. Sedangkan Jahmiyah, mereka katakan bahwa Allah tidak di atas sesuatu pun.”
(Lihat Al-‘Uluw li Al-‘Aliyyi Al- Ghaffar, hlm. 157 dan Mukhtashor Al ‘Uluw, hlm. 168)
2- SEPAKAT ULAMA MAZHAB
Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad semuanya bersepakat bahwa Allah menetap tinggi di atas seluruh makhluk-Nya.
Imam Abu Hanifah mengatakan dalam Fiqh Al-Akbar,
مَنْ اَنْكَرَ اَنَّ اللهَ تَعَالَى فِي السَّمَاءِ فَقَدْ كَفَرَ
“Barangsiapa yang mengingkari keberadaan Allah di atas langit, maka ia kafir.”
(Lihat Itsbatu Shifat Al- ‘Uluw, Ibnu Qudamah Al Maqdisi, hlm. 116-117)
Imam Malik bin Anas mengatakan,
اللهُ فِي السَّمَاءِ وَعِلْمُهُ فِي كُلِّ مَكَانٍ لاَ يَخْلُوْ مِنْهُ شَيْءٌ
“Allah berada di atas langit. Sedangkan ilmu-Nya berada di mana-mana, segala sesuatu tidaklah lepas dari ilmu-Nya.”
(Lihat Al-‘Uluw li Al-‘Aliyyi Al- Ghaffar, hlm. 138)
Diriwayatkan dari Yahya bin Yahya At Taimi, Ja’far bin ‘Abdillah, dan sekelompok ulama lainnya, mereka berkata, “Suatu saat ada yang mendatangi Imam Malik, ia berkata: “Wahai Abu ‘Abdillah (Imam Malik), Allah Ta’ala berfirman,
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
“Allah menetap tinggi di atas ‘Arsy.” (QS. Thaha: 5). Lalu bagaimana Allah beristiwa’ (menetap tinggi)?” Dikatakan, “Aku tidak pernah melihat Imam Malik melakukan sesuatu (artinya beliau marah) sebagaimana yang ditemui pada orang tersebut. Urat beliau pun naik dan orang tersebut pun terdiam.” Kecemasan beliau pun pudar, lalu beliau berkata,
الكَيْفُ غَيْرُ مَعْقُوْلٍ وَالإِسْتِوَاءُ مِنْهُ غَيْرُ مَجْهُوْلٍ وَالإِيْمَانُ بِهِ وَاجِبٌ وَالسُّؤَالُ عَنْهُ بِدْعَةٌ وَإِنِّي أَخَافُ أَنْ تَكُوْنَ ضَالاًّ
“Hakekat dari istiwa’ tidak mungkin digambarkan, namun istiwa’ Allah diketahui maknanya. Beriman terhadap sifat istiwa’ adalah suatu kewajiban. Bertanya mengenai (hakekat) istiwa’ adalah bid’ah. Aku khawatir engkau termasuk orang sesat.” Kemudian orang tersebut diperintah untuk keluar.
(Lihat Al-‘Uluw li Al-‘Aliyyi Al-Ghaffar, hlm. 378)
Inilah perkataan yang shahih dari Imam Malik. Perkataan beliau sama dengan robi’ah yang pernah kami sebutkan. Itulah keyakinan Ahlus Sunnah.
Imam Syafi’i berkata,
القول في السنة التي أنا عليها ورأيت اصحابنا عليها اصحاب الحديث الذين رأيتهم فأخذت عنهم مثل سفيان ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة ان لااله الا الله وان محمدا رسول الله وذكر شيئا ثم قال وان الله على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء وان الله تعالى ينزل الى السماء الدنيا كيف شاء وذكر سائر الاعتقاد
“Perkataan dalam As Sunnah yang aku dan pengikutku serta pakar hadits meyakininya, juga hal ini diyakini oleh Sufyan, Malik dan selainnya : “Kami mengakui bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah. Kami pun mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Lalu Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Sesungguhnya Allah berada di atas ‘Arsy-Nya yang berada di atas langit-Nya, namun walaupun begitu Allah pun dekat dengan makhluk-Nya sesuai yang Dia kehendaki. Allah Ta’ala turun ke langit dunia sesuai dengan kehendak-Nya.” Kemudian beliau rahimahullah menyebutkan beberapa keyakinan (i’tiqod) lainnya.
(Lihat Itsbatu Shifat Al-‘Uluw, hlm. 123-124)
Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya, “Apa makna firman Allah,
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ
“Dan Allah bersama kamu di mana saja kamu berada.” (QS. Al-Hadid: 4)
مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ
“Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya.” (QS. Al-Mujadilah: 7)
Yang dimaksud dengan kebersamaan tersebut adalah ilmu Allah. Allah mengetahui yang ghoib dan yang nampak. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu yang nampak dan yang tersembunyi. Namun Rabb kita tetap menetap tinggi di atas ‘Arsy, tanpa dibatasi dengan ruang, tanpa dibatasi dengan bentuk. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Kursi-Nya pun meliputi langit dan bumi.”
Diriwayatkan dari Yusuf bin Musa Al Ghadadiy, beliau berkata,
قيل لأبي عبد الله احمد بن حنبل الله عز و جل فوق السمآء السابعة على عرشه بائن من خلقه وقدرته وعلمه بكل مكان قال نعم على العرش و لايخلو منه مكان
Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanyakan, “Apakah Allah ‘azza wa jalla berada di atas langit ketujuh, di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya, sedangkan kemampuan dan ilmu-Nya di setiap tempat (di mana-mana)?” Imam Ahmad pun menjawab, “Betul sekali. Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, setiap tempat tidaklah lepas dari ilmu-Nya.”
(Lihat Itsbatu Shifat Al-‘Uluw, hlm. 116)
3- DIDUKUNG OLEH 1000 DALIL
Ahmad bin Abdul Halim Al-Harani (yang dikenal dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah) berkata,
قَالَ بَعْضُ أَكَابِرِ أَصْحَابِ الشَّافِعِيِّ : فِي الْقُرْآنِ ” أَلْفُ دَلِيلٍ ” أَوْ أَزْيَدُ : تَدُلُّ عَلَى أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى عَالٍ عَلَى الْخَلْقِ وَأَنَّهُ فَوْقَ عِبَادِهِ . وَقَالَ غَيْرُهُ : فِيهِ ” ثَلَاثُمِائَةِ ” دَلِيلٍ تَدُلُّ عَلَى ذَلِكَ
“Sebagian ulama besar Syafi’iyah mengatakan bahwa dalam Al-Qur’an ada 1000 dalil atau lebih yang menunjukkan Allah itu berada di ketinggian di atas seluruh makhluk-Nya. Sebagian mereka lagi mengatakan ada 300 dalil yang menunjukkan hal ini.”
(Majmu’ah Al-Fatawa, 5: 121)
Yang namanya ijma’ atau kata sepakat ulama seperti yang kami nukilkan sudah menjadi dalil kuat bahwa Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, menetap tinggi di atas seluruh makhluk-Nya. Siapa yang menyelisihi akidah ini, dialah yang keliru.
Karena disebutkan dalam hadits,
إِنَّ أُمَّتِى لَا تَجْتَمِعُ عَلَى ضَلاَلَةٍ
“Sesungguhnya umatku tidak akan mungkin bersepakat dalam kesesatan.”
(HR. Ibnu Majah no. 3950)
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
@@atanpakraja4861
Sebelum adanya (diciptakan) langit-langit dan bumi, Allah istiwa' diatas Arasy.
@@mdasyathebatmaticamat6770
Sebelum Arsy ada
dimana pula?
wik wik wik...
@@atanpakraja4861
Allah (S.W.T.) tak sebut pun sama ada dia cipta Arasy (dan bila Dia cipta) dalam mana-mana surah di dalam Al-Qur'an maupun di dalam mana-mana hadith sahih rasulullah (s.a.w.).
◾Yang Allah (S.W.T.) sebut (berfirman) dengan jelas di dalam Al-Qur'an adalah:
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
“Allah Dzat Yang Maha Pemurah istiwa' di atas ‘Arsy."
[Qur'an, Surah Taha 20:5]
dan,
◾Di ayat lain Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman,
هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian Dia istiwa' di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
[Qur'an. Surah Al Hadid 57:4]
Nota: Setakat mana yang Allah (S.W.T.) beritahu dan jelaskan di dalam Al-Qur'an, setakat tu saja la kita (makhluk ciptaanNya) beriman dengannya dan menerima seadanya. Sekiranya ada, maka, bawakan 'dalil dan hujah' nya.
@@mdasyathebatmaticamat6770
Bro
Arsy itu makhluk sama seperti
Masa, Roh, Qalam, Malaikat...
Setiap makhluk adalah ciptaan dan setiap ciptaan adalah baharu (tiada sebelum ada)
Kalau ko kata Allah tidak pernah cerita dia menciptakan Arasy,
siapa pulak yang menciptanya?
wak wak wak wak wak...
Ostaz2 penglipurlara akan chop mereka yg kata Allah diatas Arash adalah kafir, salah seorang adalah Azhar Idrus
Ada sesiapa yg tak setuju dgn Capt Firdaus ni berani ajak beliau berdebat secara bersemuka?
bagus tu debat, sesungguhnya terdirinya agama islam dengan debat.
وهو الله في السَّماوات
Surah A-li'Imraan Ayat 7
Dia lah yang menurunkan kepadamu (wahai Muhammad) Kitab Suci Al-Quran. Sebahagian besar dari Al-Quran itu ialah ayat-ayat "Muhkamaat" (yang tetap, tegas dan nyata maknanya serta jelas maksudnya); ayat-ayat Muhkamaat itu ialah ibu (atau pokok) isi Al-Quran. Dan yang lain lagi ialah ayat-ayat "Mutasyaabihaat" (yang samar-samar, tidak terang maksudnya). Oleh sebab itu (timbulah faham yang berlainan menurut kandungan hati masing-masing) - adapun orang-orang yang ada dalam hatinya kecenderungan ke arah kesesatan, maka mereka selalu menurut apa yang samar-samar dari Al-Quran untuk mencari fitnah dan mencari-cari Takwilnya (memutarkan maksudnya menurut yang disukainya). Padahal tidak ada yang mengetahui Takwilnya (tafsir maksudnya yang sebenar) melainkan Allah. Dan orang-orang yang tetap teguh serta mendalam pengetahuannya dalam ilmu-ilmu agama, berkata:" Kami beriman kepadanya, semuanya itu datangnya dari sisi Tuhan kami" Dan tiadalah yang mengambil pelajaran dan peringatan melainkan orang-orang yang berfikiran.
Ya Allah lindungi ummat Islam di Malaysia dari fitnah Wahhabi
Thanks kapten 👍
12/7/2023
Rasulullah di beri jawaban kpd soalan bani israel tentang roh.
Bukan semua soalan bani israel tak perlu dijawab.
Siapa antara salaf yg tafsir khorib sebagai mendengar.
Tuan tambah ilmu menerusi kitab jawi ke atau kitab dalam bahasa inggeris atau tuan menguasai kitab arab…..?
Setahu saya tuan antara orang terawal di malaysia menulis buku ala salafiah…
Tafsir yg bercanggah dari apa yg disampaikan tuhan sendiri. itulah tafsir ikut hawa nafsu sesuai akal akalannya atau sesuai tata cara kehidupannya.
Udah2 le tu kapten..
Pergi le ngaji lg
Dalil soheh tp malangnya faham tak soheh
Asyairah pun zaman salaf tuan kapten lihat tarikh lahirnya.
ye..lahir sebagai mu'tazilah...kamu kenal mutazilah?
Betul pentolan muktazilah sebelum dia bertobat
Lahir dalam 300 tahun selepas nabi tapi ikut muktazillah. Akhir hayat baru belajar dgn imam Ahmad, manhaj salafi
Blh tunjuk dmna roh brada
Skrg siapa saja Bole berceramah..akhir zaman
.
Ya. Lobai2 cikai yg mnghina Nabi s.a.w yg mereka2 bidaah dan mnyongsangkan ummah dgn nas n dalil yg d tafsir ikut kpala hotak mereka. Antara bidaah n sunnah, depa pilih bidaah. Lobai2 camni mesti d nyahkan dr dunia veramah/kuliah sbb depa ni laa sbnarnya virus covid 19.
Kenapa salaf 300 tahun pertama. Memandangkan hidup manusia ketika zaman Nabi hanya purata 63 tahun, kenapa tidak 3 generasi di kira 3X63 tahun ia itu lebih kurang 189 tahun. Jadi 3 generasi pertama adalah 200 tahun. Lebih tepat.
Captain bolih bagi reference jenerasi salaf yg berpegangan saperti yang di sebut, kerana dalam sini captain tak bagi reference. Ibn kathir di zaman 700 tahun setelah Nabi.
Semua ulamak Salaf beriman Allah berada di atas bukan keyakinan yg batil spt Allah berada di Mana 2 atau Allah wujud tanpa tempat
@@Saary-rt9sh Aku berada di mana kamu berada.
Bukan di langit. Tapi di atas langit
في السماء : فوق السماء
😂😂😂😂😂😂😂
Allah ada d mana2.
Naili Ahmad
@ SEPAKAT ULAMA MAZHAB
Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad semuanya bersepakat bahwa Allah menetap tinggi di atas seluruh makhluk-Nya.
◾Imam Abu Hanifah mengatakan dalam Fiqh Al-Akbar,
مَنْ اَنْكَرَ اَنَّ اللهَ تَعَالَى فِي السَّمَاءِ فَقَدْ كَفَرَ
“Barangsiapa yang mengingkari keberadaan Allah di atas langit, maka ia kafir.”
(Lihat Itsbatu Shifat Al- ‘Uluw, Ibnu Qudamah Al Maqdisi, hlm. 116-117)
kalau pakai ketayap kena letak capalnya ya kapten... jgn lupa naa..
Kesian wahabi.. Merasa dia tu salaf.. Tp kelaut..
@Anwar Jaafar Kah3.. Skrg ngaku salafi.. Sbb org dh tau kebodohan wahabi.. Tup3 tukar nama ke salafi.. Lawak3
Ibn Kathir meninggal 700 tahun selepas Nabi? Dia bukan salaf.
mmg la ..generasi salaf 300 tahun pertama je... tp yg slps itu adalah pengikut manhaj generasi salaf tu ...ia dipanggil salafi. walaupun generasi salaf dah takde, tapi manhaj mrk kekal dianut olh sekelompok manusia sehingga hari kiamat...
@@ummkhamsa4132 bagaimanapun, bila buat rujukan, mesti sampai kpd Nabi SAW, sahabat atau tabiin dan salaf yg 200 tahun hidup selepas nabi. Wallahua’lam.
Old School Ahlul Bid'ah: Allah berada dimana-mana. Allah berada di langit dan di bumi. Begitulah akidah sebenar imam Abul Hassan al-Asyari.
New Age Ahlul Bid'ah: Mana ada kami kata Allah berada dimana-mana!!! Kami kata Allah maujud bila makan - Allah wujud, tidak bertempat di langit mahupun di bumi. Begitulah akidah sebenar imam Abul Hassan al-Asyari.
Sunni : 🤭🤭🤭 parasites detected
Haram orang yg x mahir mengajar akidah.rosak orang awam.seperti akidah Allah di langit.x pernah guru2 akidah menyatakan Allah di mana2..kena belajar hukum akal dahulu.tamya dulu bertempat bagi Allah ni adakah wajib@mustahil@harus.tanya si pilot ni dulu bab hukum akal.
Sejak bila aqidah Allah perlu difahami dgn jalan hukum akal? Nabi suruh ke? Sahabat-sahabat guna hukum akal ke untuk faham Allah? Imam 4 mazhab pakai hukum akal / ilmu kalam dalam aqidah?
Ke nak cakap diaorg tak guna, so diaorg x kenal Allah.
Siapa dia yang generasi 3 tu kata Allah dok di langit?
Ibn Kathir bukan generasi 3 pertama.
Nabi dan sahabat la dol.... akai.
3 generasi... bukan gen 3.
..
@@madkey228
Nabi SAW dan sahabat takdak tinggalkan
kitab tafsir, bro.😂
@@madkey228
Hafiz Firdaus percaya sungguh tafsr Ibn Kathir.
Tafsir tu bukan Al-Quran:
Tafsir tu banyak kesalahan.
@Anwar Jaafar
Tafsir Ibn Kathir kata Nabi SAW kena sihir. Ini sangat salah.
Tafsir Ibn Kathir kata Nabi SAW buta huruf. Ini juga sangat salah.