@@ijo. filsafat itu gak mengguncang iman kalau gak bertanya tentang ketuhanan , Islam sudah jelas dilarang untuk memikirkan tuhan itu, emang filsafat cuma ngurusin ketuhanan aja?
Kolot, konservatif, hanya mau menerima informasi sesuai keinginan hati, susah diatur, dan itulah yang saya lihat sehari2 di indonesia. Gak semua, tapi banyak 😌
@Central Intelligence Agency saya kira kata kolot dan konservatif ini perlu didefinisikan sbg kurangnya rasa ingin tahu terhadap perkembangan iptek secara utuh bukan saja sebagai penikmat hasil.
Saya sih sadar yah, saya sendiri begitu dari pada saya liat orang lain dulu, saya introspeksi aja dan Memang Iya benar. Terkadang ketika kita berkata dengan kata "yg kita lihat" secara mudah tp kita tidak sadar pd diri sendiri seakan2 mereka (bukan saya) yg punya sifat tersebut, jadi bagi saya wajar pula kalo ada dari mereka yg bilang "yg saya lihat (berarti termasuk kita)" dengan mudah juga dengan merasa sempurna diri dari yg mereka liat. Jadi kuncinya sadari diri.
Gini sih kita harus sadar kita tdk bisa mengontrol org lain, maka tdk perlu terlalu capek menasehati mereka yg maaf "kurang berkesadaran" ,buat saya ga penting mereka mau terbuka matanya apa engga, buat saya itu justru memudahkan saya dalam dunia persaingan.. dan org2 yg kurang berkesadaran itu kan bisa kita manfaatkan buat kemajuan kita sendiri, dan kalau bisa kita pakai buat kemajuan bangsa juga.. gitu.. sampai akhirnya org yg kurang berkesadaran ini menjadi berkesadaran...
Ya, ini pasti karna ulama ulama yg berfaham takdiriyah(ada di semua mahzab) yg bertahan dengan pola pikir masa lalu(tidak mau berpikir atau malas ber ijtihad)
Saya setuju, Guru.. mental orang kita yg terbiasa utk diatur (oleh penjajah, oleh pemerintahan yg menahun) bikin org2 ny cenderung pasif, kurang innovatif, pasrah, ingin dibantu dan takut pd perubahan.. skrg akhirny dpt kebebasan berekspresi dan berpendapat ehhh malah dipake utk menghujat..
Pak guru gembul selalu saja menyampaikan topik yang dianggap remeh tapi sebenarnya penting banget. Matur suwun pak guru 🙏 Mindset seperti inilah yang seharusnya kita perbaiki kalau kita mau menjadi bangsa yang maju.
Menurut saya pak, banyak dari kita yang hidup tanpa mimpi yang baik, namun memimpikam hidup yang baik. 90% teman saya masih kebingungan, bahkan takut akan masa depan, dimana kita seharusnya malah takut jika tidak punya masa depan, Dari hal itu, akhirnya mereka berusaha membahagiakan diri selama masa muda, kata mereka "usia muda hanya sekali, jangan disia sia". Mereka ini benar benar hidup seakan tidak bisa lagi bahagia dimasa depan, sehingga fokusnya hedonisme dan ini menurut saya sangat berpengaruh pada degradasi kemampuan dan kecerdasan mereka, yang dampaknya adalah lahirnya SDM pencari kebabagiaan buta dan semu, bukan SDM pembangun Peradaban yang makmur, sejahtera, dan bahagia. Jadi plis, baraya semua jangan hidup tanpa impian, jangan takut bermimpi. Impian adalah awal dari segala usaha, dan usaha adalah awal dari tergapainya impian.
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat. Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di Indonesia saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat. Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di Indonesia saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja
yang paling membagongkan adalah pertanian kita yang masih sangat kuno, petani mamarika itu jumlahnya 1/10 petani +62, tapi produksinya lebih dari 2 kali lipat. jadi per orangnya petani kapitalis menghasilkan lebih dari 20x lipat petani negara berflower kita wkwkwk. tolong bahas dong pak guru
saya juga selalu kepikiran seperti itu padahal teknologi pertanian bila kita melihat negara lain sangat maju baik itu alatnya, tekniknya, bibitnya sementara di sini banyakan mentok sampe traktor itu pun masih manual traktornya sedih emang
Pernah lihat disebuah komentar di video yang menampilkan pertanian otomatis menggunakan mesin Komentarnya orang indonesia malah "Kasihan dong kalo pake mesin nanti petani Kerja apa" Hadeh
@@ijo. iya banyak bet manusia yg kek gitu Menurut gw mah gk usah takut pada kemajuan jaman Masa iya semua orang indo disuruh jd petani semwa Ada banyak mesin modern pertanian tapi masih pada ogah secara penerapan
@@malaskomen9204 Ya problemnya tetep nanti petaninya mau ngapain gan. Sebenernya itu nggak cuman masalah unik buat kita, dalam konteksnya yang lebih kecil, biasanya juga banyak alasan kenapa perusahaan ogah inovasi, bisa cek di bukunya Clayton M. Christensen "Innovator's dilemma" Sudah pasti kalo ada perusahaan yang bawa automasi besar-besaran, bakal didemo sama petani, dan itu tidak akan bagus buat nyalon jadi kepala daerah periode selanjutnya, dan sudah pasti bakal dipersulit pulak itu perusahaan dari segi politis. Jadinya kayak compounding effect kenapa belum ada perusahaan yang mau automasi besar-besaran
Fiks pak gugem adalah alien dari venus yg ditugaskan oleh Ra dalam misi membangunkan para sapien di indonesia yg sudah lama tertidur dan terlalu asik bermain di dunia mimpi
Islam mengalami procesing continue .. Kata KH.Said Aqil Siradj. Trs Berkembang dlm ke Ilmuan.. Seperti hal nya yg di sampaikan Gus Baha Soal Riba Bunga Bank,setiap Bahtsul Masa'il soal Riba Bank selalu menghasilkan 3 pendapat: 1.Ulama yg ngotot/keras Yakin Itu haram 2.Golongan kedua Berpendapat Samar2 3.Golongan ketiga mngatakan Halal,Krn melakukan riset lgsg dgn perbankan dan mngkaji ulang Asbabunnusul ayat riba dgn praktek perbankan sekarang.
Terus terang saja Pak Guru. Cara merubah mindset dari inferiority complex dan closed-minded itu sulitnya bukan main. Bahkan ketika berhadapan sama orang Tiongkok atau Ras Sino Asia saja rasa "feodal"-nya sudah keburu muncul duluan. Mungkin ini juga sebagai akibat dari masa kecil yang traumatis dari orang2 diseluruh tanah Jawa. Yang sejak dari umur 6 tahun sudah pernah merasakan sabuk, sapu, tongkat, pecut apapun lah. Jadi orang2 kita punya mindset macam "kuli", bukan budak karena kita kalau diperlakukan seperti budak lebih milih bunuh diri.
Makanya yang sangat disayangkan, negara kita gak punya sistem pendidikan untuk parenting. Menyebabkan generasi muda Indonesia jadi bermental inferior karena sejak dini diperlakukan tidak semestinya. Dan yang tololnya para Ustads ada yang mendukung perlakuan penggunaan kekerasan baik verbal maupun fisik. Yang nurut akan bermental inferior dan sering menghindari masalah apapun dalam hidup, yang rebel akan jadi bandit yang akan merugikan banyak orang.
dengan kita suka nontonin reaksi org luar mau itu org asia org eropa org amrik tentang hal yg berbau Indonesia aja.. itu udh termasuk Inferiorr wkwkw.. sdgkn ketika kita mereaksi mereka, menyukai budaya mereka dll.. mereka biasa biasa aja wkwkw
Iya bener, bahkan pakde sendiri aja bilang bangsa ini mental Inlander. Puja2 bule tapi malah rasis juga ke beberapa ras (gk saya sebut). Yah semoga aja mulai berkurang mindset ini seiring perubahan zaman, internet, dan mulai banyak yg well educated
Betul Pak Guru Masyarakat kita tidak siap untuk Pembangunan Infrastruktur semua di protes pokoknya mau itu pembangunan infrastruktur yang bagus untuk masa depan masih ada aja yg protes tidak setuju padahal betapa pentingnya Infrastruktur bagi suatu negara
Tepat sekali ulasan pk GG... jujur ulasannya kita adalah bangsa inferior dan bar bar tidak PD sbg manusia Indonesia... payahnya karakter spt itu sampai berakibat pada ketidak beranian untuk menentukan salah benarnya suatu hal tanpa menyandarkan pada pendapat2 dr orang asing...
Pas lagi adu argumen, lawan debat saya malah ngasih quotes “Setiap kali berdebat dengan kaum intelektual, aku selalu menang. Tetapi anehnya, kalau berdebat dengan orang bodoh, aku kalah tak berdaya.” Keren sekali, berasa ilmunya sudah setinggi imam Syafi'i sampe berani nyatut kata-kata beliau buat menjatuhkan lawan bicara🤣 Kalimat andalannya ngelak sambil bilang "no debat"
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat. Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di Indonesia saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja
Setuju banget ketika bahas kecerdasan imam syafi'i, saya umpamakan seorang jenius Andre volta yang menemukan listrik, tapi kita walau tidak jenius, kita bisa bikin aplikasi sederhana tapi berguna di masa sekarang.... Tentu saja kalau disuruh menemukan listrik kita tidak bisa... Tapi dari penemuan listrik kita bisa bikin software, yang tidak mungkin diciptakan orang sejenius Andre Volta, Tetap semangat dan kreatif baraya sadayana.... !
Mantap Pak Guru Saya tidak mau berfoto dengan orang bule yang tidak dikenal, tapi saya mau foto dengan orang bule yang terkenal seperti artis, selebriti, atau tokoh olahraga
TOLONG PAK BIKIN KONTEN YG BISA MENYADARKAN ORANG2 YG SANGAT PERCAYA KONTEN2 GEREBEK DUKUN KAYA UJANG BUSTOMI. ORANG TUA SAYA SANGAT PERCAYA SAMA KONTEN2 KAYA GITU TOLONG SADARKAN MEREKA. MAAF PAK PAKE CAPSLOCK, SENGAJA BIAR DI NOTICE
Justru setau saya si Mark Zuckerberg kebanyakan dikeritik karena tidak menghargai privasi dan censorship (sensor kebebasan berpendapat). Apa pendapat Guru Gembul soal ini?
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat. Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di Indonesia saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja
@@elenthd4542 ntahlah bang...sekarang banyak orang yang puas dengan penghasilan yang itu2 aja...jdi gk bisa mencari cara untuk lebih kaya(yang halal).seperti diatas contohnya..
Yg penting pake lah buat diri sendiri dulu... jgn ngejudge yg laen klo ga mau ikut dblng orng dulu Biarlah rakyat jelita milih nasib sndiri Orng dulu kek.. orng kini kek.. gw ttp cinta bangsa ini
saya sudah berpikir begitu setelah saya berdharmawisata ke bali waktu kelas 2 sma dulu,temen" mengganggap org" bule itu superior dan pantas utk diajak foto bersama,yah saya juga begitu dulu
Salut, pembahasannya cukup berani dalam membuat pernyataan. Faktanya, memang begitu Kang. Analoginya mayoritas rakyat kita itu belum dewasa dalam berpikir dan semua ditelan mentah2, gimana mau ngunyah gigi saja tidak punya karena masih bayi. Seperti itulah kira2.
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat. Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di daerah saya saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja.Sistem politik, sinetron Indonesia juga rata rata mengandung konsep yg sama yaitu mendramatisir kemiskinan,lalu si miskin diselamatkan pihak yg disebut sebut ""peduli rakyat miskin"" yg selalu baik dan dermawan.Dan pihak yg menindas si miskin meninggal secara tragis, didramatisir dan kena azab yg pedih
Semua yang Pak Guru bahas itu semua bangsa lain sepenuhnya tahu bahwa bangsa kita itu seperti itu tapi mereka senang bahkan akan memeliharanya agar bangsa kita seperti itu agar kedepan bisa atau mudah dimanfaatkan untuk keuntungan bangsa mereka, lebih parahnya bangsa kita senang senang sekali dimanfaatkan karena bangsa kita ini sudah terima sebagai bangsa konsumen
Apakah pak guru setuju lomba membaca alquran yang dimana menjadi aspek penilaianya adalah makhrajal huruf,tajwid dan merdunya suara. Kenapa kita tak membuat lomba pelaksana isi alquran, maka dengan itu akan lahir ilmuan ilmuan muslim modern, tapi sayang itu mustahil terjadi, orang hanya ingin mendegar suara merdu dalam membaca alquran aj tanpa mempehatikan makna dari isi alqran tsb
Asli pak guru gembul bikin saya malu ama diri sendiri sadar berbagai hal yg tidak disadari telah dilakukan bertahun2, saya berharap orang Indonesia semakin banyak yg nonton video pak guru biar banyak yg introspeksi sukur2 bisa berubah ke arah yg lebih baik
Selama netizen Indonesia masih suka mengurusi hal gak guna seperti debat agama, kehidupan artis, over proud sama bule, menghujat presiden. Negara ini gak akan pernah maju bahkan sampai kiamat sekalipun
Yang paling sedih itu pas ada orang yang berpura pura sebagai calon penerus pak Habibie, di agung agungkan dan berbangga hati masyarakat Indonesia, tapi pas dah ketahuan bohongnya malah di tekan dan di hina padahal sejujurnya gua berfikir yang berpura pura sebagai calon baru pak Habibie jauh lebih baik di banding yang menghinannya, karena dia berani mengambil resiko bahkan dia berusaha mencoba benar benar jadi pak Habibie buktinya dia cukup pintar. Tapi sayangnya namanya juga dunia penuh penilaian masuk sekolah tertentu harus di nilai dulu, mau masuk univesitas tertentu harus di nilai, ingin bermimpi saja jadi seseorang yang di kagumi harus di nilai juga.
Betul sekali,,, saya juga sering berpikir demikian,, mengapa orang2 islam Indonesia pola pikirnya malah ke 1000(atau malah mundur lebih jauh) tahun yg lalu.
Compatible!. 4 jam lalu, atau 3 jam sebelum video ini di upload, saya ngobrol seperti yg di bahas di video ini dengan kawan yang pernah satu atap organisasi, bahwa program yg selama ini kita lakukan adalah unfaidah, yang harusnya sudah dilakukan 100th lalu. Ada banyak hal yg produktif & visioner yg harusnya sekarang kita lalukan, tidak melulu membanggakan masa lalu. Tentu saja saya mengambil banyak sumber dari pak Guru Gembul. Walau maaf, sudah tidak percaya negara, gak ngikut ormas dan grup whatsapp apapun, tp saya kepingin "polah", agar ada semacam dharmabakti yg bisa saya lakukan. Mungkin pak Guru ada saran?.
Pak guru, bahas soal pedagang/pembisnis di Indonesia sama Eropa dong. Kenapa dalam berbisnis di eropa melebih mengunggulkan kualitas produk dan skill pemasaran, ketimbang pedagang di indo yg lebih condong ke hal2 spiritual misalnya : datang ke orang pinter biar dagangannya laku keras padahal mungkin saja dari sisi produknya emang kurang berkualitas atau pemasarannya yg kurang efektif.
pak guru next bahas tentang Papua dong, semakin hari situasi kota terpencil Provinsi Papua tidak kondusif teror anggota KKB semakin menjadi, kira2 apa motif mereka melakukan itu pak, terus solusi buat pemerintah atas itu bagaimana
Suka banget topik ini. Thanks pak guru gembul. Semoga ditonton juga oleh mas menteri Nadiem, biar beliau mengubah kurikulum agar Indonesia bisa berubah secara fundamental.
Jadi inget ada orang yang bilang "Emangnya kita mau makan infrastruktur", kasihan orang ini, mesin penjelajah waktunya sudah tidak bisa lagi mengembalikan dia ke gurun, karena trendnya saat ini gurun sudah bertransformasi menjadi kota metropolitan, taman, perkebunan, bahkan hutan. 😀🤟🏼🇮🇩
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat. Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di daerah saya saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja.Sistem politik, sinetron Indonesia juga rata rata mengandung konsep yg sama yaitu mendramatisir kemiskinan,lalu si miskin diselamatkan pihak yg disebut sebut ""peduli rakyat miskin"" yg selalu baik dan dermawan.Dan pihak yg menindas si miskin meninggal secara tragis, didramatisir dan kena azab yg pedih
@shadow sleep sama bro. gw juga jadi serasa bodoh ngingat itu. namun sekarang malah seperti pribahasa R.A Kartini: habis cebong dan Kampret maka terbitlah Buzzerp dan Kadrun.
Secara tdk sadar namun sistematis keterbelakangan ini sengaja dipelihara agar masyarakat kita secara umum sangat mudah dieksplotir contoh: pola berda'wah para wali seringkali dirujuk bahkan diklaim sbg cara yg bijak dlm menyikapi ke-awam-an masyarakat di zaman itu. Yang mjd pertanyaan apakah masy Indonesia akan terus mjd awam sehingga pola berda'wah cara para wali terus dirujuk sbg pola yg efektif. Kemudian sikap taklid kepada nasab sebuah mazhab seringkali ditanamkan kepada umat sehingga sikap kritis atau mengkritisi sebuah ajaran dianggap bentuk kelancangan atau keangkuhan. 🙏🙏🙏
mantap pak 👍,memang saya bukan Muslim namun persoalan yg kita hadapi sama saya pun didalam gereja kesulitan dalam mengkritisi kebijakan gereja, karena dianggap membangkang dan tidak percaya pada pendeta dan pelayan gereja sehingga saya terpaksa untuk diam. salam NKRI 🇮🇩
Terima kasih pencerahannya kang guru...alhamduliillah, bertambah wawasan cakrawala berbikir kita selaku urang Indonesia dan khususnya saya sebagai pendidik....insha Alloh materi ini, saya jadikan juga sebagai bahan untuk pencerahan terhadap peserta didik saya, nuhun kang....
Saya tak bisa mengubah dunia. Untuk ngurusi masalah sampah satu RT saja, sulit. Harus menghadapi mindset orang2 yg berfikir bhw sampah sudah ada ngurusin karena sudah bayar tiap bulan, pdhal maksud saya, bgmn mengurangi sampah dgn membuatnya jd kompos, mengurangi bau yg luar biasa ketika truk sampah datang mengangkutnya...
Dari uraian panjang pak guru gembul terbersit pertanyaan yg selama ini luput untuk di pertanyakan. Mengapa masyarakat Indonesia cenderung menerima tanpa banyak bertanya thd banyak hal ? Inti dari kemajuan peradaban itu keberanian untuk mempertanyakan banyak hal.
Topik sepele,,tapi dampaknya luar biasa,, sangat" membagongkan, ternyata banyak disekitar kita atau mgkn kita sendiri seneng banget bereuni dengan masa lampau.. Pol manteb konten ini sense
Contoh orang Indonesia yang sekarang masih hidup di masa lampau : 1. Masih suka mengungkit hal-hal yang sudah terjadi sampe salah nulis tanggal maupun tahun di buku tulis 2. Masih rasis atau konflik sara, mecah belah bangsa (padahal sudah sumpah pemuda) 3. Masyarakat Indonesia terbagi dua kubu (sudut pandang politik) 4. Orang Bule bisa bahasa Indonesia, Inggris, bahkan bahasa Jawa (orang Indonesia takjub cuman bisa memuji "Waw, bule itu bisa ngomong Jawa, Indonesia, Inggris mantap banget bisa menguasai tiga bahasa") 😱😄 5. Masih belum bisa membedakan toleransi dan telor asin 😂🤣🤣
Jujur, paling suka sama bahas ginian GG sensei, jadi bisa menyadarkan gue selaku orang Indonesia dan seorang muslim. Dan sekarang, gue kalo denger lagi berita atau baca artikel "Indonesia adalah negara dengan umat muslim terbesar di dunia", jadi ga bangga. Percuma jadi umat mayoritas tapi mindset dan peradaban nya ga maju.
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat. Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di daerah saya saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja.Sistem politik, sinetron Indonesia juga rata rata mengandung konsep yg sama yaitu mendramatisir kemiskinan,lalu si miskin diselamatkan pihak yg disebut sebut ""peduli rakyat miskin"" yg selalu baik dan dermawan.Dan pihak yg menindas si miskin meninggal secara tragis, didramatisir dan kena azab yg pedih
Saya juga sering berfikir mengapa bangsa barat lebih suka berfikir dan mereka maju. Berbeda dengan disini jika terjadi sesuatu lebih suka mengkaitkannya dengan hal hal gaib
Saya pernah diskusi sama orang, dan dapet teori kalo "nyalahin hal/orang lain lebih gampang daripada bertanggung jawab/introspeksi diri + nyalahinnya hal yang ga masuk diakal dan ga bisa dijelasin, kyk hantu, jadi orang ya iya-iya aja, bisa langsung move on tanpa nyelesain masalahnya"
"jika kau memodifikasi kata kata mu sebaik baik mungkin untuk didengarkan orang lain, itu tandanya ada yang busuk didalam hati mu" Kalimat yang mantap untuk OKNUM OKNUM masyarakat indonesia
Saran saya buat Pak Guru: kalau bisa videonya dikasih timer, agar tidak diedit-edit dan dipotong-potong pada bagian yang kontroversial.. tadi pada bagian "Bandung kota kembang yang berarti kota pelacur" kalau diedit/ dipotong bisa menghasilkan fitnah
kenapa gak dikasih timer, karena ya pak guru juga kalau ngasih pernyataan ya bukan dari pikirannya sendiri, tapi ada referensinya. kalau faktanya memang begitu kenapa bisa menghasilkan fitnah? google aja asal usul nama bandung kota kembang
@@igmap3892 bukan itu yang jadi masalah itu videonya rawan untuk disalahgunakan pihak2 yang tidak bertanggung jawab. Bahkan sudah kejadian potongan videonya jadi narasi yutuber sebelah
Video ini pun adalah mengagungkan masa lalu org indonesia yang inferior complex. Saat ini rakyat indonesia sudah bergerak maju. Karya karya kita banyak yg diakui dunia. Anak2 bangsa banyak yg berprestasi secara global. Termasuk channel pak guru sendri adalah pergerakan kearah Indonesia yang juara. Ayo kita embrace identitas kita sebagai org yang unggul, bukan lg inferior seperti yg diceritakan video ini
Saya sangat memahami apa yang si sampaikan oleh Pak Guru Gembul.. 100%.. ini sekadar, paradox.. Jika semua manusia bijak pandai mengolah sesuatu.. Maka siapa yang akan melakukan kerja sapu sampah, pencuci toilet, yang mengangkat sampah jika semua manusia itu di beri kebijaksanaan.. Semua masih by design.. Paradox ye Pak Guru Gembul
9:23 aku kenal orang seperti ini, selama ini aku nganggapnya dia adalah orang yg sederhana dan praktikal. kesel juga sih, susah diajak diskusi tentang topik2 yg abstrak. kadang juga terdengar kata2 seperti, aku ga bisa melakukan ini, itu. kalo dilihat2 orang yg seperti ini emang memutuskan untuk puas dengan kemampuan dia dan gak merasa perlu/haus ilmu pengetahuan, dan merasa cukup dengan hanya menjadi penonton aja. it's totally okay karena itu pilihan dia, tp kalo di negara kita banyak orang yg kek gini, yg super selow, ya bener kata pak gugem, engga maju maju negara kita.
zaman modern sekarang semua orang mudah menjadi kaya dan menjadi miskin tergantung dari pilihannya. ulama masa lalu menciptakan banyak pondasi, kita harus melanjutkan bangunannya dengan menggabungkan semua pengetahuan ulama masa lalu. contoh: yang relevan masa lalu adalah menghafal agar teks² agama tidak hilang, zaman sekarang jangan hanya menghafal lagi, tapi mempraktekkan apa yang sudah ada !! _____________
Pak Guru Saya mau request Sejak episode opisode yang lalu Saya Penasaran dengan "Teori Background" Kenapa saya tidak dapat melihat kembali buah anggur yang sangat lezat disamping seorang guru yang berbicara dan saya termanjakan dengan anggur itu Kenapa jadi Kenteng Oh Anggurku
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat. Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di Indonesia saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja
Kalau dari jaman purba karakter orang Indonesia inferior terus, mungkin inilah karakter bawaan orang Indonesia. Menarik juga jika dibuat penelitian karakter-karakter orang Indonesia. 😂😂😂
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat. Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di Indonesia saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja
@Feby Firmansyah tapi apapun yg terkait China yg disorot selalu penindasan uyghur PKI Atheis komunis perang laut China Selatan dan sejenisnya,bukan kemajuannya
@@elenthd4542 iya gw juga heran dgn bayak nya fenomena pengemis di indo Cara mereka ngemis bayak akal dan makin kreatif Mulai dr ondel-ondel, manusia silver, tukang parkir, pak ogah, banci keliling, premanisme, pura2 cacat dsb Yg padahal sebenernya kita gk butuh2 amat orang-orang kek gitu Padahal kalo dinegara berkembang lain yg sekelas Indonesia Disana gk banyak pengemis dgn macam2 modus Susah juga ngilangin pengemis di Indonesia Banyak yg punya mental belas kasihan Meski mereka kadang pada mampu beli sendiri Contoh kek di sosmed banyak yg minta giveaway (ngemis online)
@@elenthd4542 Nah tuh kan. Penggunaan bantuan-bantuan oleh masyarakat sering tidak sesuai dengan tujuannya. Misal bantuan untuk modal usaha malah buat konsumsi. Setiap bangsa punya karakter sendiri-sendiri. Mungkinkah karakter orang Indonesia memang seperti ini? Perlu dibuat penelitian, agar pemerintah dapat memberi bantuan tepat sasaran. Sayangnya, karakter orang Indonesia, penelitian pun kadang direkayasa.
Betul pak guru gembul gmna bisa maju negeri ini klo kita msh berpikiran mengagung2kan bangsa lain apalagi yg berhubungan dgn JAWA ketiban yg gak enak2 misal BuAh saja klo di hubung2kan dgn jawa pasti itu gak enak klo jambu bangkok pasti enak anggur jawa juga pasti gak enak ayam bangkok pasti sip beda dgn ayam jawa😁😁😁
Salah satu bangsa yang tak kehilangan indentitas pribadinya dan tidak pernah menganggap bansa lain lebih baik dari bangsa mereka adalah negara jepang Hurrrrraaaaaaa batiknya guru gembul baguss
anda keliru coba liat interview anak muda jepang rata-rata mereka memimpikan karir ke negara barat. jadi tetap saja barat menjadi poros dunia di zaman ini
Assalamualaikum wr wb, nuhun Pak GG sudah dibahas. Dlm bukunya Edward Said Orientalism diceritakan bahwa sifat yg disampaikan di atas juga merupakan proyek mendeskripsikan orang timur oleh para Sarjana Barat. Itu jg senada dgn ungkapan Noam Chomsky dlm bukunya ttg Propaganda yg menggarisbawahi bahwa "Timur" hari ini adalah kreasi dr "Barat". Menurut pandangan Pak GG bagaima?
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat. Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di daerah saya saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja.Sistem politik, sinetron Indonesia juga rata rata mengandung konsep yg sama yaitu mendramatisir kemiskinan,lalu si miskin diselamatkan pihak yg disebut sebut ""peduli rakyat miskin"" yg selalu baik dan dermawan.Dan pihak yg menindas si miskin meninggal secara tragis, didramatisir dan kena azab yg pedih
Hidup ini kalah menang, positif negatif,pro kontra, , jaman dulu enak ijo royo-royo, tantangan hidup nya beda lagi,..... jaman sekarang serba mudah serba instan, ujian dan cobaan hidup, nya lain lagi,.... hidup ini maunya Allahu, bukan maunya kita,... Yang dibilang kuno,kolot, suku Baduy,... Punya kelebihan dianugerahi alam asri memukau hati , hingga hari ini,....... yang dibilang modern, nggak bisa bertahan lama dihantam keras amburadul sebab , bencana perubahan iklim,.. ...yang ketinggalan zaman,..... .yang tergila-gila mabuk dunia,... ....yang diseret seret ,terlindas, tergilas zaman,...... Semua tergantung pribadi menyikapi nya.
13:05 setuju pak. Jadi inget dulu antar temen pernah ada yg saling singgung "ah lu mah enak kaya, lah gua?", dijawabnya simpel aja "lah lu sama gua kan dikasih waktu sama 24 jam, lu juga dulu sekolah juga tapi gk lu manfaatin baik2, salah siapa?" wkwk. Agak kasar emang tapi kurang lebih mirip kaya yg baru pak guru bilang tadi.
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat. Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di Indonesia saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja
Peluang orang berada dan kurang mampu amat berbeda Basi dgn ajaran begitu, realstis ajh Orang berada dr orang tuanya udah punya jaringan/orang dalem yg bikin kesuksesan mereka lebih gampang Sementara orang susah, wong kenalan nya sama2 susah Boro2 bantuin rekannya yg ada ngemis bantuan balik(ngutang) Trus orang berada nya juga pasti ogah berteman dgn orang susah Hal ini yg bikin orang susah makin susah juga bwat dapet kesuksesan Intinya usaha dr orang kere jauh lebih sulit dibandingkan orang yg udah berada
@@malaskomen9204 emang itu sih masalahnya. Orang susah lebih banyak memeras keringat daripada orang kaya. Yang bisa mereka andalkan cuma usaha dan skill.
@@malaskomen9204 temen saya btw dari status ekonomi yg 11-12 ga jomplang beda jauh. Masalah bahasan privilege juga banyak biasnya mas, selalu menempatkan yg gk mampu diposisi selalu kalah, dan yg mampu dah auto bakal sukses. Padahal parameternya bejibun, contoh ada orang kaya yg dikasih sekian milyar dipakai buat kuliah alhasil bisa sukses, dan ada orang kaya juga yg dikasih sekian milyar justru dipakai buat beli narkoba, mabuk2an, foya2, judi, dll alhasil ancur lah dia. Orang yg sering jualan privilege gk pernah bahas berimbang soal hal tsb. Orang miskin juga btw dia bisa urus KIP/KJS biar sekolahnya gratis, terus orang miskin skrg mayoritas pada punya akses internet juga(tukang balon dket rumah saya aja pake android murmer dan sering youtuban), bisa dipake buat download e-book, belajar, dsb. Tapi bisa juga kuota internet yg pas2an tsb dipake buat ngegaming doang, janjian tawuran, dsb yg kontra produktif. Privilege berpengaruh buat awal start emang, tapi privilege sebagai penentu hasil akhir itu naif banget.
@@malaskomen9204 itu sebabnya orang2 kaya top global macem elon musk, bill gates, dll tuh pengen nyiptain "kesulitan virtual" buat anak2nya biar bisa sekuat mereka dan gak manja dgn privilegenya, tapi mereka akuin susah. Misalnya billgates ngasih akses hp ke anaknya gk dari bocah, terus hp anaknya juga sampe skrg yg biasa2 aja kagak yg prime, duit jajannya gk banyak, dll. Trus elon musk anaknya kudu main game yg ada unsur fisikanya, dll. Ini sourcenya bisa cari lewat biografi2nya macem bukunya ashlee vance btw.
Kalau ada mesin waktu..... saya ingin berkunjung ke zaman Majapahit atau era Panembahan Senopati, raja Mataram Islam pertama Saya sangat penasaran ingin tahu bahasa yang dipakai pada jaman itu
Sekitar 2 Minggu lalu saya bahas dg temen saya,tentang : Mengapa prajurit kerajaan di gambarkan tanpa baju perang? apakah bener tanpa baju perang? Sementara kerajaan kerajaan di belahan dunia lain sudah pakai baju perang. Dan tak memakai alas kaki, benarkah? mengapa tidak memakai alas kaki? Kami pun akhirnya mengakhiri bahasan kami dg jawaban asumsi dan masih ngambang
Nah… karena Indonesia adalah negara konsumsi terbesar maka akan di hambat perkembangannya. Dalam masalah Islam, yg paling baik yg konservatif, walau yg dibahas masalah2 modern, karena syari’at Islam itu bisa ikut waktu.
Mas guru gembul...anda selalu menampilkan cara pandang yg berbeda dri umumnya ..saya senang mengikuti anda...tetap produktif dan m buat senang dihati... 👍🏻😊🙏
Pada hakikatnya: - Ultra nasionalis sangat membanggakan nilai2 lokal, tak jarang menjelek-jelekkan nilai asing bahkan menjadi rasis. Seperti ultra nasionalis Jepang yang menganggap masyarakat asli jepang sebagai keturunan asli dewi matahari dan bangsa lain merupakan 'gaijin' tak beradab yang harus dididik mereka (ini juga salah satu alasan tetapi bukan yang utama, sikap bangsa Jepang buruk terhadap kita pada PD2). - Ultra konservatif juga sangat menjunjung nilai2 lokal bahkan mengsakralkannya, menolak segala bentuk perubahan. Seperti Turki Utsmani yang dimana para ulamanya cenderung kolot terhadap segala macam perubahan, terpaku pada fatwa halal-haram perubahan tersebut (berkebalikan dengan ulama zaman Abbasiyah).
3:46 Pak saya punya hipotesis. Jadi orang indonesia itu sebenernya memang bar bar dari sananya, tapi semua itu bisa di tekan sama nasehat2 dari orang tua dan kita pasti juga mikir kalo bikin masalah di dunia nyata bakal jadi panjang, orang indonesia gak suka yg ribet, jadi kita menghindari konflik, dan berusaha serendah hati mungkin agar citranya baik, padahal gak sedikit juga yg suka ngomongin di belakang, mau itu jarang atau sering, mau itu gibahinnya parah atau engga. Tapi.. internet membebaskan sifat jelek itu, jadi kita bebas menyerang orang yg tidak kita suka tanpa memikirkan resiko ke diri sendiri, kita orang indonesia mah bodo amat sama yg kita serang, kalo dia depresi kitanya makin senang, tapi ini gak 100% bener juga bar barnya orang bisa juga di pengaruhi sama yg lain, kesimpulannya setiap orang itu sebenernya punya sifat bar bar tapi ada faktor2 yg menekan dan juga ada yg justru membebaskannya.
@Central Intelligence Agency bro... Lu udah baca lengkap kan? Ini cuma hipotesis dan gak semua orang begitu, yg ku bilang tadi semua orang punya sifat bar bar (pemarah dll) tapi ada yg ke pengaruh sama sosmed & ada yg engga
Paling demen kalo guru bikin video2 tamparan buat kita sendiri kayak gini. Emang kayaknya kita harus ditampar bahkan digebukin biar gak makin ketinggalan sama negara2 lain
malah ada orang indonesia yg pengen kembali ke abad ke 7 masehi dgn nuansa arab padang pasir dgn jargon "seandainya kita hidup di jaman nabi".padahal jaman itu pesawat mobil internet tv kpmputer jln tol blm ada.dan seandainya yg punya jargon tsb hidup di jaman itu blm tentu jg masuk islam apalagi ikut.. yassalaam
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat. Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di Indonesia saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja
@@elenthd4542 indonesia terkenal dengan sebutan negara "santuy", yang parahnya emang beneran. Orang kita lebih milih tidur ketimbang kerja keras buat jaminan masa depan.
Kalo mau belajar Relativitas, Kuantum, nano teknologi, saran gw coba cek channel Rumah Editor, biarpun namanya Rumah Editor tapi kebanyakan bahas sisi sains dari film film science fiction kayak teknologi nano iron man avenger, terus relativitas nya Interstellar, dan banyak lagi
Pak guru, saya kadang penasaran kunci Nabi Muhammad bisa membangkitkan arab yang saat itu tertinggal dalam waktu singkat bisa menguasai wilayah persia dan romawi
"Membicarakan tentang revolusi teknologi, bukan berarti kita harus menolaknya karena itu memiliki resiko di samping dampak positifnya. Namun, kita justru harus berani menerima revolusi teknologi dengan mencari penyelesaian dari resiko tersebut. Justru apabila kita takut akan perubahan, maka tidak akan ada sesuatu yang akan berubah," kurang lebih seperti itu yang bisa Saya tangkap.
Banyak hal yang positif dalam bangsa ini, selain dari hal hal negatif yang tadi Guru Gembul paparkan. Sehingga menjadi pesimistis terhadap bangsa sendiri. Nah itu juga tanda tanda dari orang yang hidup di.masalalu.
"Dunia bawah"nya masih mengakar.. padahal para pebisnis illegal itu pada cerdas, cerdik, ya.. tapi licik dan berpola pikir jahat.. pengen sebenarnya jadi "pelopor" tapi perasaan masih pesimis karena stereotype dari masyarakat.. takut "kesepian" karena beda..
Untuk mendapat solusi, diperlukan sebuah validasi Dalam pembuatan software ada yg namanya validasi ide dan validasi ide inilah yg menghasilkan solusi dari suatu fenomena
Jika boleh, saya lebih suka punya mesin waktu yg bisa lihat masa depan. Bukan depan jauh, tapi cukup minggu depan. Misal, sekarang hari minggu tgl 21/11/21 dengan mesin itu tiba-tiba saya bisa pindah ke hari kamis tgl 25/11/21, lalu saya bisa tau SAHAM APA YG HRGNYA NAIK SIGNIPIKAN dibanding hari senin besuk. Lalu, Senin besuk saya akan beli saham itu, dan akan saya jual ntar hari kamis. 😁😁😁
Terkait dg mobilitas sosial pak guru, di bagian paling awalnya aja, bahkan gak semua org punya akses yg setara utk punya mindset hustle ke mobilitas sosial yg lebih baik.. Orang kita udh kejebak mindset protagonis sinetron: "gk papa miskin yg penting berhati mulia".. "yahh yg penting udh usaha, sisanya terserah.." "namanya juga wong cilik".. Mindsetnya udh kena duluan
Pengalaman saya kalau ngomong tentang alien, astronomi,sejarah perang dunia "Temen saya menjawab jangan bahas yg gituan jalani aja hidup gak usah bahas alien"" Dan pada akhirnya saya baru mengerti bahwa saya yg waras selama ini
Pak guru, apa sudah pernah bahas fenomena sinetron dan kehidupan artis Indonesia? Sedikit banyak 2 hal itu banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat kita, termasuk TV.
@@irenepongarrang7386 yah bagaimana lagi bang kondisi sosial politik nya aja makin GK sehat kyk gini apa apa serba berantem sama sama mentinging ego masing masing dan banyak dri mereka yg pandangan nya tertutup banget untuk melihat masa depan Jadi yah cuma bisa menghela nafas aja KLO liat ginian
@@irenepongarrang7386 disini ruang diskusi mas. Jadi rosting bukan sembarang rosting tapi ada ruang diskusinya juga. Bisa nambah wawasan juga. Liat komenan diatas ilmu mereka bener2 waw. Dan pak guru berusaha menampungnya, baik yang punya ilmu maupun yang tidak.
Gua non muslim, jadi gak mau memuji atau sebaliknya. Cuma mau bilang "setuju" dgn pembahasan ini (dan bbrpa episode sblmnya), bhwa keberadaban islam msh jauh ketinggalan, hanya krna msh "TERPAKU PD MASA LALU"❗
Tapi memang bangsa kita rata2 ramah kok. Murah senyum karena memang budaya nenek moyang. Sering menyapa sekalian kepo. 😆 Orang indo yg udah bisa inggris dan bhs2 lain di luar negeri ya rata2 masih ramah dan suka berbagi.
Setuju 100% pak Gembul, ingin sekali hal ini lebih di lihat banyak warga indonesia agar lebih terbuka mata dan pikiran nya dengan ketinggalan zaman Mentalnya
Pak guru maaf keluar topik tapi minta rekomendasi buku dong terutama filsafat pemula..
Ada yg gratis ga pak guru minta dong hehe
saya pin biar banyak yg ngasih saran
Saya malah hanya bermodalkan kata *mengapa* plus Google
@@ijo. filsafat itu gak mengguncang iman kalau gak bertanya tentang ketuhanan , Islam sudah jelas dilarang untuk memikirkan tuhan itu, emang filsafat cuma ngurusin ketuhanan aja?
Filsafat barat atau timur?
Kolot, konservatif, hanya mau menerima informasi sesuai keinginan hati, susah diatur, dan itulah yang saya lihat sehari2 di indonesia. Gak semua, tapi banyak 😌
@Central Intelligence Agency saya kira kata kolot dan konservatif ini perlu didefinisikan sbg kurangnya rasa ingin tahu terhadap perkembangan iptek secara utuh bukan saja sebagai penikmat hasil.
Saya sih sadar yah, saya sendiri begitu dari pada saya liat orang lain dulu, saya introspeksi aja dan Memang Iya benar. Terkadang ketika kita berkata dengan kata "yg kita lihat" secara mudah tp kita tidak sadar pd diri sendiri seakan2 mereka (bukan saya) yg punya sifat tersebut, jadi bagi saya wajar pula kalo ada dari mereka yg bilang "yg saya lihat (berarti termasuk kita)" dengan mudah juga dengan merasa sempurna diri dari yg mereka liat. Jadi kuncinya sadari diri.
Apalagi dikalangan orang-orang tua
Gini sih kita harus sadar kita tdk bisa mengontrol org lain, maka tdk perlu terlalu capek menasehati mereka yg maaf "kurang berkesadaran" ,buat saya ga penting mereka mau terbuka matanya apa engga, buat saya itu justru memudahkan saya dalam dunia persaingan.. dan org2 yg kurang berkesadaran itu kan bisa kita manfaatkan buat kemajuan kita sendiri, dan kalau bisa kita pakai buat kemajuan bangsa juga.. gitu.. sampai akhirnya org yg kurang berkesadaran ini menjadi berkesadaran...
Ya, ini pasti karna ulama ulama yg berfaham takdiriyah(ada di semua mahzab) yg bertahan dengan pola pikir masa lalu(tidak mau berpikir atau malas ber ijtihad)
Saya setuju, Guru.. mental orang kita yg terbiasa utk diatur (oleh penjajah, oleh pemerintahan yg menahun) bikin org2 ny cenderung pasif, kurang innovatif, pasrah, ingin dibantu dan takut pd perubahan.. skrg akhirny dpt kebebasan berekspresi dan berpendapat ehhh malah dipake utk menghujat..
Yang dikatakan guru gembul adalah gamparan keras untuk saya pribadi.
Terima kasih guru.
Benar sekali kang Gembul, kenapa bangsa ini sulit maju, hanya menyukai hasil tak peduli proses. Intinya tak suka pengetahuan.
Pak guru gembul selalu saja menyampaikan topik yang dianggap remeh tapi sebenarnya penting banget. Matur suwun pak guru 🙏
Mindset seperti inilah yang seharusnya kita perbaiki kalau kita mau menjadi bangsa yang maju.
Menurut saya pak, banyak dari kita yang hidup tanpa mimpi yang baik, namun memimpikam hidup yang baik.
90% teman saya masih kebingungan, bahkan takut akan masa depan, dimana kita seharusnya malah takut jika tidak punya masa depan, Dari hal itu, akhirnya mereka berusaha membahagiakan diri selama masa muda, kata mereka "usia muda hanya sekali, jangan disia sia". Mereka ini benar benar hidup seakan tidak bisa lagi bahagia dimasa depan, sehingga fokusnya hedonisme dan ini menurut saya sangat berpengaruh pada degradasi kemampuan dan kecerdasan mereka, yang dampaknya adalah lahirnya SDM pencari kebabagiaan buta dan semu, bukan SDM pembangun Peradaban yang makmur, sejahtera, dan bahagia.
Jadi plis, baraya semua jangan hidup tanpa impian, jangan takut bermimpi.
Impian adalah awal dari segala usaha, dan usaha adalah awal dari tergapainya impian.
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat.
Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di Indonesia saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja
Makasih banget kata katanya, ngena banget sama saya
Terimakasih kata2nya, ternyata memiliki mimpi itu penting agar kita punya tujuan 🙏
Lha kok teman anda.. hampir kebanyakan orang 2 di dunia juga seperti itu
Dan mereka usia 19-20an akhir biasanya, saya tebak semoga benar
Saya sebagai calon elit global sangat setuju dengan pernyataan pak guru
Amin, jangan lupain ane bang kalo dah jadi elit global. Hehehe nepotisme ala kadrun
@@teguhananda3730 kadrun itu apa bang ? serius nanya
@@adityapratama5488 udah pernah dibahsa kalo enggak salah, di eps 286
@@ZeroKnigtOfAges pengen tau persepsi @Teguh Ananda seperti apa
🗿
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat.
Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di Indonesia saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja
yang paling membagongkan adalah pertanian kita yang masih sangat kuno, petani mamarika itu jumlahnya 1/10 petani +62, tapi produksinya lebih dari 2 kali lipat. jadi per orangnya petani kapitalis menghasilkan lebih dari 20x lipat petani negara berflower kita wkwkwk. tolong bahas dong pak guru
saya juga selalu kepikiran seperti itu padahal teknologi pertanian bila kita melihat negara lain sangat maju baik itu alatnya, tekniknya, bibitnya sementara di sini banyakan mentok sampe traktor itu pun masih manual traktornya sedih emang
Pernah lihat disebuah komentar di video yang menampilkan pertanian otomatis menggunakan mesin
Komentarnya orang indonesia malah
"Kasihan dong kalo pake mesin nanti petani Kerja apa"
Hadeh
@@ijo. iya banyak bet manusia yg kek gitu
Menurut gw mah gk usah takut pada kemajuan jaman
Masa iya semua orang indo disuruh jd petani semwa
Ada banyak mesin modern pertanian tapi masih pada ogah secara penerapan
@@malaskomen9204 Ya problemnya tetep nanti petaninya mau ngapain gan. Sebenernya itu nggak cuman masalah unik buat kita, dalam konteksnya yang lebih kecil, biasanya juga banyak alasan kenapa perusahaan ogah inovasi, bisa cek di bukunya Clayton M. Christensen "Innovator's dilemma"
Sudah pasti kalo ada perusahaan yang bawa automasi besar-besaran, bakal didemo sama petani, dan itu tidak akan bagus buat nyalon jadi kepala daerah periode selanjutnya, dan sudah pasti bakal dipersulit pulak itu perusahaan dari segi politis. Jadinya kayak compounding effect kenapa belum ada perusahaan yang mau automasi besar-besaran
Israel mengubah gurun menjadi subur, Indonesia mengubah hutan menjadi gurun. Selamat datang di +62
Fiks pak gugem adalah alien dari venus yg ditugaskan oleh Ra dalam misi membangunkan para sapien di indonesia yg sudah lama tertidur dan terlalu asik bermain di dunia mimpi
Islam mengalami procesing continue .. Kata KH.Said Aqil Siradj. Trs
Berkembang dlm ke Ilmuan..
Seperti hal nya yg di sampaikan Gus Baha Soal Riba Bunga Bank,setiap Bahtsul Masa'il soal Riba Bank selalu menghasilkan 3 pendapat:
1.Ulama yg ngotot/keras Yakin Itu haram
2.Golongan kedua Berpendapat Samar2
3.Golongan ketiga mngatakan Halal,Krn melakukan riset lgsg dgn perbankan dan mngkaji ulang Asbabunnusul ayat riba dgn praktek perbankan sekarang.
Terus terang saja Pak Guru. Cara merubah mindset dari inferiority complex dan closed-minded itu sulitnya bukan main. Bahkan ketika berhadapan sama orang Tiongkok atau Ras Sino Asia saja rasa "feodal"-nya sudah keburu muncul duluan. Mungkin ini juga sebagai akibat dari masa kecil yang traumatis dari orang2 diseluruh tanah Jawa. Yang sejak dari umur 6 tahun sudah pernah merasakan sabuk, sapu, tongkat, pecut apapun lah. Jadi orang2 kita punya mindset macam "kuli", bukan budak karena kita kalau diperlakukan seperti budak lebih milih bunuh diri.
Mirip"di Afrika dong?
@@trimahardika1807 iya tapi karena kita merdeka, kita masih aman sampai sekarang .. gk tau nanti :)
Makanya yang sangat disayangkan, negara kita gak punya sistem pendidikan untuk parenting. Menyebabkan generasi muda Indonesia jadi bermental inferior karena sejak dini diperlakukan tidak semestinya. Dan yang tololnya para Ustads ada yang mendukung perlakuan penggunaan kekerasan baik verbal maupun fisik. Yang nurut akan bermental inferior dan sering menghindari masalah apapun dalam hidup, yang rebel akan jadi bandit yang akan merugikan banyak orang.
dengan kita suka nontonin reaksi org luar mau itu org asia org eropa org amrik tentang hal yg berbau Indonesia aja.. itu udh termasuk Inferiorr wkwkw.. sdgkn ketika kita mereaksi mereka, menyukai budaya mereka dll.. mereka biasa biasa aja wkwkw
Iya bener, bahkan pakde sendiri aja bilang bangsa ini mental Inlander. Puja2 bule tapi malah rasis juga ke beberapa ras (gk saya sebut). Yah semoga aja mulai berkurang mindset ini seiring perubahan zaman, internet, dan mulai banyak yg well educated
Betul Pak Guru Masyarakat kita tidak siap untuk Pembangunan Infrastruktur semua di protes pokoknya mau itu pembangunan infrastruktur yang bagus untuk masa depan masih ada aja yg protes tidak setuju padahal betapa pentingnya Infrastruktur bagi suatu negara
Tepat sekali ulasan pk GG... jujur ulasannya kita adalah bangsa inferior dan bar bar tidak PD sbg manusia Indonesia... payahnya karakter spt itu sampai berakibat pada ketidak beranian untuk menentukan salah benarnya suatu hal tanpa menyandarkan pada pendapat2 dr orang asing...
Pas lagi adu argumen, lawan debat saya malah ngasih quotes
“Setiap kali berdebat dengan kaum intelektual, aku selalu menang. Tetapi anehnya, kalau berdebat dengan orang bodoh, aku kalah tak berdaya.”
Keren sekali, berasa ilmunya sudah setinggi imam Syafi'i sampe berani nyatut kata-kata beliau buat menjatuhkan lawan bicara🤣
Kalimat andalannya ngelak sambil bilang "no debat"
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat.
Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di Indonesia saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja
seperti "iri bilang boss" tapi lebih elegan
@@ramadhanyudhatama1014 Yoi
Tinggal dibalas argumennya, " dan saya selalu menang berdebat dengan orang bodoh "
Bales argumennya
"Lu klo make quotes itu yang bener,lu malah bikin Imam Syafi'i kecewa gegara salah nempatin quotes ini."
Setuju banget ketika bahas kecerdasan imam syafi'i, saya umpamakan seorang jenius Andre volta yang menemukan listrik, tapi kita walau tidak jenius, kita bisa bikin aplikasi sederhana tapi berguna di masa sekarang.... Tentu saja kalau disuruh menemukan listrik kita tidak bisa... Tapi dari penemuan listrik kita bisa bikin software, yang tidak mungkin diciptakan orang sejenius Andre Volta,
Tetap semangat dan kreatif baraya sadayana.... !
*Alessandro?
Mantap Pak Guru
Saya tidak mau berfoto dengan orang bule yang tidak dikenal, tapi saya mau foto dengan orang bule yang terkenal seperti artis, selebriti, atau tokoh olahraga
Sangat benar kata_kata ini "REVOLUSI MENTAL"
TOLONG PAK BIKIN KONTEN YG BISA MENYADARKAN ORANG2 YG SANGAT PERCAYA KONTEN2 GEREBEK DUKUN KAYA UJANG BUSTOMI.
ORANG TUA SAYA SANGAT PERCAYA SAMA KONTEN2 KAYA GITU TOLONG SADARKAN MEREKA.
MAAF PAK PAKE CAPSLOCK, SENGAJA BIAR DI NOTICE
Mantap👍masalah ini emang jadi hambatan dan tembok besar buat peralihan Indonesia ke negara maju.
nahh..yukk up
UP
kasih liat aja kasus Mang Yana kmrn...
@@albertussenoarinto hahaha ini bisa jadi referensi guru gembul ,, bagaimana ketinggalanya kita ketika menanggapi hal hal mistis
Justru setau saya si Mark Zuckerberg kebanyakan dikeritik karena tidak menghargai privasi dan censorship (sensor kebebasan berpendapat).
Apa pendapat Guru Gembul soal ini?
"Selamat datang di Indonesia, dimana jam evolusi bergerak mundur"
Squidward si tampan dan berani.
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat.
Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di Indonesia saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja
@@elenthd4542 ntahlah bang...sekarang banyak orang yang puas dengan penghasilan yang itu2 aja...jdi gk bisa mencari cara untuk lebih kaya(yang halal).seperti diatas contohnya..
Wowww Squidward pernah ke Indonesia?!?! 😱😱 Woww I'm so proud!!I'm from Indonesia 🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Masih inget banget adegannya hahaha
@@rizamalik3020 hey dude. I'm from Jaksel
Yg penting pake lah buat diri sendiri dulu... jgn ngejudge yg laen klo ga mau ikut dblng orng dulu
Biarlah rakyat jelita milih nasib sndiri
Orng dulu kek.. orng kini kek.. gw ttp cinta bangsa ini
saya sudah berpikir begitu setelah saya berdharmawisata ke bali waktu kelas 2 sma dulu,temen" mengganggap org" bule itu superior dan pantas utk diajak foto bersama,yah saya juga begitu dulu
Salut, pembahasannya cukup berani dalam membuat pernyataan. Faktanya, memang begitu Kang. Analoginya mayoritas rakyat kita itu belum dewasa dalam berpikir dan semua ditelan mentah2, gimana mau ngunyah gigi saja tidak punya karena masih bayi. Seperti itulah kira2.
Ga nyangka kalo Guru Gembul adalah org masa depan... kirain cuma robotnya ajah😁👍🙏 Salute buat Pak Guru👍👍
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat.
Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di daerah saya saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja.Sistem politik, sinetron Indonesia juga rata rata mengandung konsep yg sama yaitu mendramatisir kemiskinan,lalu si miskin diselamatkan pihak yg disebut sebut ""peduli rakyat miskin"" yg selalu baik dan dermawan.Dan pihak yg menindas si miskin meninggal secara tragis, didramatisir dan kena azab yg pedih
Semoga generasi selanjutnya ada pemimpin yang memikirkan Indonesia lebih percaya diri n mandiri. Makasi guru
#indobego negara lain memikirkan masa depan , negara indonesia memikirkan masa lalu
Salut
Semua yang Pak Guru bahas itu semua bangsa lain sepenuhnya tahu bahwa bangsa kita itu seperti itu tapi mereka senang bahkan akan memeliharanya agar bangsa kita seperti itu agar kedepan bisa atau mudah dimanfaatkan untuk keuntungan bangsa mereka, lebih parahnya bangsa kita senang senang sekali dimanfaatkan karena bangsa kita ini sudah terima sebagai bangsa konsumen
Apakah pak guru setuju lomba membaca alquran yang dimana menjadi aspek penilaianya adalah makhrajal huruf,tajwid dan merdunya suara. Kenapa kita tak membuat lomba pelaksana isi alquran, maka dengan itu akan lahir ilmuan ilmuan muslim modern, tapi sayang itu mustahil terjadi, orang hanya ingin mendegar suara merdu dalam membaca alquran aj tanpa mempehatikan makna dari isi alqran tsb
Asli pak guru gembul bikin saya malu ama diri sendiri sadar berbagai hal yg tidak disadari telah dilakukan bertahun2, saya berharap orang Indonesia semakin banyak yg nonton video pak guru biar banyak yg introspeksi sukur2 bisa berubah ke arah yg lebih baik
Pembahasan tentang negara sendiri memang lebih wow
Selama netizen Indonesia masih suka mengurusi hal gak guna seperti debat agama, kehidupan artis, over proud sama bule, menghujat presiden. Negara ini gak akan pernah maju bahkan sampai kiamat sekalipun
iya bener ya... banyak yg mengagumi kehebatan p habibie bikin pesawat, tapi nggak ada yang meneruskan.
Yang paling sedih itu pas ada orang yang berpura pura sebagai calon penerus pak Habibie, di agung agungkan dan berbangga hati masyarakat Indonesia, tapi pas dah ketahuan bohongnya malah di tekan dan di hina padahal sejujurnya gua berfikir yang berpura pura sebagai calon baru pak Habibie jauh lebih baik di banding yang menghinannya, karena dia berani mengambil resiko bahkan dia berusaha mencoba benar benar jadi pak Habibie buktinya dia cukup pintar. Tapi sayangnya namanya juga dunia penuh penilaian masuk sekolah tertentu harus di nilai dulu, mau masuk univesitas tertentu harus di nilai, ingin bermimpi saja jadi seseorang yang di kagumi harus di nilai juga.
terlena kejayaan masa-lalu, masa-depan layu terlindas jaman.
Saya selalu nonton ulang semua video Pak Guru, tapi selalu dapet sudut pandang yg beda tiap kali ditonton ulang, semoga Pak Guru sehat selalu.
Bahkan kalau saya di rekam dari episode 1hingga saat ini
@@ahmadrustandi8057 kenapa gak download aja mas.:v astaghfirullah.. sesat sekali saya.
Betul sekali,,, saya juga sering berpikir demikian,, mengapa orang2 islam Indonesia pola pikirnya malah ke 1000(atau malah mundur lebih jauh) tahun yg lalu.
Compatible!. 4 jam lalu, atau 3 jam sebelum video ini di upload, saya ngobrol seperti yg di bahas di video ini dengan kawan yang pernah satu atap organisasi, bahwa program yg selama ini kita lakukan adalah unfaidah, yang harusnya sudah dilakukan 100th lalu. Ada banyak hal yg produktif & visioner yg harusnya sekarang kita lalukan, tidak melulu membanggakan masa lalu. Tentu saja saya mengambil banyak sumber dari pak Guru Gembul.
Walau maaf, sudah tidak percaya negara, gak ngikut ormas dan grup whatsapp apapun, tp saya kepingin "polah", agar ada semacam dharmabakti yg bisa saya lakukan.
Mungkin pak Guru ada saran?.
Pak guru, bahas soal pedagang/pembisnis di Indonesia sama Eropa dong. Kenapa dalam berbisnis di eropa melebih mengunggulkan kualitas produk dan skill pemasaran, ketimbang pedagang di indo yg lebih condong ke hal2 spiritual misalnya : datang ke orang pinter biar dagangannya laku keras padahal mungkin saja dari sisi produknya emang kurang berkualitas atau pemasarannya yg kurang efektif.
Ya itu sih pengaruh Renaissance yang membuat Eropa lebih mementingkan rasionalitas daripada klenik 😁
Bantu Up bro biar di bahas sama pak guru
@Central Intelligence Agency di lapangan memang seperti bro, ini bukan berdasarkan katanya tapi fakta saya pedagang.
pak guru next bahas tentang Papua dong, semakin hari situasi kota terpencil Provinsi Papua tidak kondusif teror anggota KKB semakin menjadi, kira2 apa motif mereka melakukan itu pak, terus solusi buat pemerintah atas itu bagaimana
Suka banget topik ini. Thanks pak guru gembul. Semoga ditonton juga oleh mas menteri Nadiem, biar beliau mengubah kurikulum agar Indonesia bisa berubah secara fundamental.
Jadi inget ada orang yang bilang "Emangnya kita mau makan infrastruktur", kasihan orang ini, mesin penjelajah waktunya sudah tidak bisa lagi mengembalikan dia ke gurun, karena trendnya saat ini gurun sudah bertransformasi menjadi kota metropolitan, taman, perkebunan, bahkan hutan. 😀🤟🏼🇮🇩
Kembali ke masa Cebong dan Kampret debat panas yang keduanya hampir kelihatan sama gilanya😂.
@@galihx1998 😂😂😂😂, dan karena sama gilanya akhirnya mereka berkolaborasi.... Ehhh di teriakin sama yang punya mesin waktu, wedaann tenaaann 😂😂😂😂
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat.
Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di daerah saya saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja.Sistem politik, sinetron Indonesia juga rata rata mengandung konsep yg sama yaitu mendramatisir kemiskinan,lalu si miskin diselamatkan pihak yg disebut sebut ""peduli rakyat miskin"" yg selalu baik dan dermawan.Dan pihak yg menindas si miskin meninggal secara tragis, didramatisir dan kena azab yg pedih
Cerdas.
@shadow sleep sama bro. gw juga jadi serasa bodoh ngingat itu.
namun sekarang malah seperti pribahasa R.A Kartini:
habis cebong dan Kampret maka terbitlah Buzzerp dan Kadrun.
Wih materinya bisa jadi referensi buat tugas nih,mksh pak🗿
Secara tdk sadar namun sistematis keterbelakangan ini sengaja dipelihara agar masyarakat kita secara umum sangat mudah dieksplotir contoh: pola berda'wah para wali seringkali dirujuk bahkan diklaim sbg cara yg bijak dlm menyikapi ke-awam-an masyarakat di zaman itu. Yang mjd pertanyaan apakah masy Indonesia akan terus mjd awam sehingga pola berda'wah cara para wali terus dirujuk sbg pola yg efektif. Kemudian sikap taklid kepada nasab sebuah mazhab seringkali ditanamkan kepada umat sehingga sikap kritis atau mengkritisi sebuah ajaran dianggap bentuk kelancangan atau keangkuhan. 🙏🙏🙏
mantap pak 👍,memang saya bukan Muslim namun persoalan yg kita hadapi sama saya pun didalam gereja kesulitan dalam mengkritisi kebijakan gereja, karena dianggap membangkang dan tidak percaya pada pendeta dan pelayan gereja sehingga saya terpaksa untuk diam.
salam NKRI 🇮🇩
Terima kasih pencerahannya kang guru...alhamduliillah, bertambah wawasan cakrawala berbikir kita selaku urang Indonesia dan khususnya saya sebagai pendidik....insha Alloh materi ini, saya jadikan juga sebagai bahan untuk pencerahan terhadap peserta didik saya, nuhun kang....
Saya tak bisa mengubah dunia. Untuk ngurusi masalah sampah satu RT saja, sulit. Harus menghadapi mindset orang2 yg berfikir bhw sampah sudah ada ngurusin karena sudah bayar tiap bulan, pdhal maksud saya, bgmn mengurangi sampah dgn membuatnya jd kompos, mengurangi bau yg luar biasa ketika truk sampah datang mengangkutnya...
Dari uraian panjang pak guru gembul terbersit pertanyaan yg selama ini luput untuk di pertanyakan. Mengapa masyarakat Indonesia cenderung menerima tanpa banyak bertanya thd banyak hal ? Inti dari kemajuan peradaban itu keberanian untuk mempertanyakan banyak hal.
Topik sepele,,tapi dampaknya luar biasa,, sangat" membagongkan, ternyata banyak disekitar kita atau mgkn kita sendiri seneng banget bereuni dengan masa lampau..
Pol manteb konten ini sense
Contoh orang Indonesia yang sekarang masih hidup di masa lampau :
1. Masih suka mengungkit hal-hal yang sudah terjadi sampe salah nulis tanggal maupun tahun di buku tulis
2. Masih rasis atau konflik sara, mecah belah bangsa (padahal sudah sumpah pemuda)
3. Masyarakat Indonesia terbagi dua kubu (sudut pandang politik)
4. Orang Bule bisa bahasa Indonesia, Inggris, bahkan bahasa Jawa (orang Indonesia takjub cuman bisa memuji
"Waw, bule itu bisa ngomong Jawa, Indonesia, Inggris mantap banget bisa menguasai tiga bahasa") 😱😄
5. Masih belum bisa membedakan toleransi dan telor asin 😂🤣🤣
Jujur, paling suka sama bahas ginian GG sensei, jadi bisa menyadarkan gue selaku orang Indonesia dan seorang muslim.
Dan sekarang, gue kalo denger lagi berita atau baca artikel "Indonesia adalah negara dengan umat muslim terbesar di dunia", jadi ga bangga. Percuma jadi umat mayoritas tapi mindset dan peradaban nya ga maju.
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat.
Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di daerah saya saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja.Sistem politik, sinetron Indonesia juga rata rata mengandung konsep yg sama yaitu mendramatisir kemiskinan,lalu si miskin diselamatkan pihak yg disebut sebut ""peduli rakyat miskin"" yg selalu baik dan dermawan.Dan pihak yg menindas si miskin meninggal secara tragis, didramatisir dan kena azab yg pedih
Setuju bang
Saya juga sering berfikir mengapa bangsa barat lebih suka berfikir dan mereka maju.
Berbeda dengan disini jika terjadi sesuatu lebih suka mengkaitkannya dengan hal hal gaib
Saya pernah diskusi sama orang, dan dapet teori kalo
"nyalahin hal/orang lain lebih gampang daripada bertanggung jawab/introspeksi diri + nyalahinnya hal yang ga masuk diakal dan ga bisa dijelasin, kyk hantu, jadi orang ya iya-iya aja, bisa langsung move on tanpa nyelesain masalahnya"
"jika kau memodifikasi kata kata mu sebaik baik mungkin untuk didengarkan orang lain, itu tandanya ada yang busuk didalam hati mu"
Kalimat yang mantap untuk OKNUM OKNUM masyarakat indonesia
Pak guru tolong bahas pesimisme nya arthur scopenhour dan relevansinya di kehidupan modern sekarang
Saran saya buat Pak Guru: kalau bisa videonya dikasih timer, agar tidak diedit-edit dan dipotong-potong pada bagian yang kontroversial.. tadi pada bagian "Bandung kota kembang yang berarti kota pelacur" kalau diedit/ dipotong bisa menghasilkan fitnah
kenapa gak dikasih timer, karena ya pak guru juga kalau ngasih pernyataan ya bukan dari pikirannya sendiri, tapi ada referensinya.
kalau faktanya memang begitu kenapa bisa menghasilkan fitnah? google aja asal usul nama bandung kota kembang
@@igmap3892 bukan itu yang jadi masalah itu videonya rawan untuk disalahgunakan pihak2 yang tidak bertanggung jawab. Bahkan sudah kejadian potongan videonya jadi narasi yutuber sebelah
gk papa..org yg memfitnah juga nanti bakal ketahuan gobloknya..
Video ini pun adalah mengagungkan masa lalu org indonesia yang inferior complex. Saat ini rakyat indonesia sudah bergerak maju. Karya karya kita banyak yg diakui dunia. Anak2 bangsa banyak yg berprestasi secara global. Termasuk channel pak guru sendri adalah pergerakan kearah Indonesia yang juara.
Ayo kita embrace identitas kita sebagai org yang unggul, bukan lg inferior seperti yg diceritakan video ini
Awokawok ngapain mengagungkan inferior complex
logika yang biasa terpendam oleh saya tercurahkan pak guru, salam baraya
Saya sangat memahami apa yang si sampaikan oleh Pak Guru Gembul.. 100%.. ini sekadar, paradox.. Jika semua manusia bijak pandai mengolah sesuatu.. Maka siapa yang akan melakukan kerja sapu sampah, pencuci toilet, yang mengangkat sampah jika semua manusia itu di beri kebijaksanaan.. Semua masih by design.. Paradox ye Pak Guru Gembul
Terima kasih Pak Guru, saya bisa berintrospeksi diri dari pembahasan video ini.
9:23 aku kenal orang seperti ini, selama ini aku nganggapnya dia adalah orang yg sederhana dan praktikal. kesel juga sih, susah diajak diskusi tentang topik2 yg abstrak. kadang juga terdengar kata2 seperti, aku ga bisa melakukan ini, itu. kalo dilihat2 orang yg seperti ini emang memutuskan untuk puas dengan kemampuan dia dan gak merasa perlu/haus ilmu pengetahuan, dan merasa cukup dengan hanya menjadi penonton aja. it's totally okay karena itu pilihan dia, tp kalo di negara kita banyak orang yg kek gini, yg super selow, ya bener kata pak gugem, engga maju maju negara kita.
Background nya indah banget pak guru, mending syutingnya d tmpt ini aja. Audio dan visual nya udah enakeun.
zaman modern sekarang semua orang mudah menjadi kaya dan menjadi miskin tergantung dari pilihannya.
ulama masa lalu menciptakan banyak pondasi, kita harus melanjutkan bangunannya dengan menggabungkan semua pengetahuan ulama masa lalu.
contoh:
yang relevan masa lalu adalah menghafal agar teks² agama tidak hilang,
zaman sekarang jangan hanya menghafal lagi, tapi mempraktekkan apa yang sudah ada !!
_____________
Pak Guru Saya mau request
Sejak episode opisode yang lalu
Saya Penasaran dengan "Teori Background"
Kenapa saya tidak dapat melihat kembali buah anggur yang sangat lezat disamping seorang guru yang berbicara dan saya termanjakan dengan anggur itu
Kenapa jadi Kenteng Oh Anggurku
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat.
Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di Indonesia saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja
Suhu, tolong bahas soal anggaran riset & penelitian Indonesia kurang dr 1%dr APBN dong, dah kalah jauh ketinggalan nih riset2 kita.
Mohon pencerahannya..
Kasih love dong
udah baraya di dua eps cireng dan eps ilmuan
Kalau dari jaman purba karakter orang Indonesia inferior terus, mungkin inilah karakter bawaan orang Indonesia.
Menarik juga jika dibuat penelitian karakter-karakter orang Indonesia. 😂😂😂
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat.
Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di Indonesia saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja
@Feby Firmansyah tapi apapun yg terkait China yg disorot selalu penindasan uyghur PKI Atheis komunis perang laut China Selatan dan sejenisnya,bukan kemajuannya
@@elenthd4542 iya gw juga heran dgn bayak nya fenomena pengemis di indo
Cara mereka ngemis bayak akal dan makin kreatif
Mulai dr ondel-ondel, manusia silver, tukang parkir, pak ogah, banci keliling, premanisme, pura2 cacat dsb
Yg padahal sebenernya kita gk butuh2 amat orang-orang kek gitu
Padahal kalo dinegara berkembang lain yg sekelas Indonesia
Disana gk banyak pengemis dgn macam2 modus
Susah juga ngilangin pengemis di Indonesia
Banyak yg punya mental belas kasihan
Meski mereka kadang pada mampu beli sendiri
Contoh kek di sosmed banyak yg minta giveaway (ngemis online)
@Feby Firmansyah gk akan cocok. Gw pengen Indo bisa meniru org Eropa Jepang atau AS
@@elenthd4542
Nah tuh kan.
Penggunaan bantuan-bantuan oleh masyarakat sering tidak sesuai dengan tujuannya.
Misal bantuan untuk modal usaha malah buat konsumsi.
Setiap bangsa punya karakter sendiri-sendiri.
Mungkinkah karakter orang Indonesia memang seperti ini?
Perlu dibuat penelitian, agar pemerintah dapat memberi bantuan tepat sasaran.
Sayangnya, karakter orang Indonesia, penelitian pun kadang direkayasa.
Betul pak guru gembul gmna bisa maju negeri ini klo kita msh berpikiran mengagung2kan bangsa lain apalagi yg berhubungan dgn JAWA ketiban yg gak enak2 misal BuAh saja klo di hubung2kan dgn jawa pasti itu gak enak klo jambu bangkok pasti enak anggur jawa juga pasti gak enak ayam bangkok pasti sip beda dgn ayam jawa😁😁😁
Salah satu bangsa yang tak kehilangan indentitas pribadinya dan tidak pernah menganggap bansa lain lebih baik dari bangsa mereka adalah negara jepang
Hurrrrraaaaaaa batiknya guru gembul baguss
SDM nya udah next level klo jepang mah
@Feby Firmansyah semangat hanya satu dr sekian variabel
@Feby Firmansyah wkwk copas apanih kawan, logikanya tak sesimpel itu, peradaban Jepang udah maju dr dulu, baca teori musim dulu gih.
anda keliru coba liat interview anak muda jepang rata-rata mereka memimpikan karir ke negara barat. jadi tetap saja barat menjadi poros dunia di zaman ini
@Feby Firmansyah bukan orang Jepang tpi seolah-olah merasa paling tahu soal Jepang. Inilah penyakit kebanyakan orang Indonesia, sok tahu!!!! 😀
Assalamualaikum wr wb, nuhun Pak GG sudah dibahas. Dlm bukunya Edward Said Orientalism diceritakan bahwa sifat yg disampaikan di atas juga merupakan proyek mendeskripsikan orang timur oleh para Sarjana Barat. Itu jg senada dgn ungkapan Noam Chomsky dlm bukunya ttg Propaganda yg menggarisbawahi bahwa "Timur" hari ini adalah kreasi dr "Barat". Menurut pandangan Pak GG bagaima?
Backgroundnya keren pak Guru, sekeren Wawasan dan cara pemaparan ilmunya. Sehat selalu dan maju Channelnya. Aamiiin
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat.
Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di daerah saya saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja.Sistem politik, sinetron Indonesia juga rata rata mengandung konsep yg sama yaitu mendramatisir kemiskinan,lalu si miskin diselamatkan pihak yg disebut sebut ""peduli rakyat miskin"" yg selalu baik dan dermawan.Dan pihak yg menindas si miskin meninggal secara tragis, didramatisir dan kena azab yg pedih
Hidup ini kalah menang, positif negatif,pro kontra, , jaman dulu enak ijo royo-royo, tantangan hidup nya beda lagi,..... jaman sekarang serba mudah serba instan, ujian dan cobaan hidup, nya lain lagi,.... hidup ini maunya Allahu, bukan maunya kita,... Yang dibilang kuno,kolot, suku Baduy,... Punya kelebihan dianugerahi alam asri memukau hati , hingga hari ini,....... yang dibilang modern, nggak bisa bertahan lama dihantam keras amburadul sebab , bencana perubahan iklim,.. ...yang ketinggalan zaman,..... .yang tergila-gila mabuk dunia,... ....yang diseret seret ,terlindas, tergilas zaman,...... Semua tergantung pribadi menyikapi nya.
13:05 setuju pak. Jadi inget dulu antar temen pernah ada yg saling singgung "ah lu mah enak kaya, lah gua?", dijawabnya simpel aja "lah lu sama gua kan dikasih waktu sama 24 jam, lu juga dulu sekolah juga tapi gk lu manfaatin baik2, salah siapa?" wkwk. Agak kasar emang tapi kurang lebih mirip kaya yg baru pak guru bilang tadi.
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat.
Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di Indonesia saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja
Peluang orang berada dan kurang mampu amat berbeda
Basi dgn ajaran begitu, realstis ajh
Orang berada dr orang tuanya udah punya jaringan/orang dalem yg bikin kesuksesan mereka lebih gampang
Sementara orang susah, wong kenalan nya sama2 susah
Boro2 bantuin rekannya yg ada ngemis bantuan balik(ngutang)
Trus orang berada nya juga pasti ogah berteman dgn orang susah
Hal ini yg bikin orang susah makin susah juga bwat dapet kesuksesan
Intinya usaha dr orang kere jauh lebih sulit dibandingkan orang yg udah berada
@@malaskomen9204 emang itu sih masalahnya. Orang susah lebih banyak memeras keringat daripada orang kaya. Yang bisa mereka andalkan cuma usaha dan skill.
@@malaskomen9204 temen saya btw dari status ekonomi yg 11-12 ga jomplang beda jauh. Masalah bahasan privilege juga banyak biasnya mas, selalu menempatkan yg gk mampu diposisi selalu kalah, dan yg mampu dah auto bakal sukses. Padahal parameternya bejibun, contoh ada orang kaya yg dikasih sekian milyar dipakai buat kuliah alhasil bisa sukses, dan ada orang kaya juga yg dikasih sekian milyar justru dipakai buat beli narkoba, mabuk2an, foya2, judi, dll alhasil ancur lah dia. Orang yg sering jualan privilege gk pernah bahas berimbang soal hal tsb. Orang miskin juga btw dia bisa urus KIP/KJS biar sekolahnya gratis, terus orang miskin skrg mayoritas pada punya akses internet juga(tukang balon dket rumah saya aja pake android murmer dan sering youtuban), bisa dipake buat download e-book, belajar, dsb. Tapi bisa juga kuota internet yg pas2an tsb dipake buat ngegaming doang, janjian tawuran, dsb yg kontra produktif. Privilege berpengaruh buat awal start emang, tapi privilege sebagai penentu hasil akhir itu naif banget.
@@malaskomen9204 itu sebabnya orang2 kaya top global macem elon musk, bill gates, dll tuh pengen nyiptain "kesulitan virtual" buat anak2nya biar bisa sekuat mereka dan gak manja dgn privilegenya, tapi mereka akuin susah. Misalnya billgates ngasih akses hp ke anaknya gk dari bocah, terus hp anaknya juga sampe skrg yg biasa2 aja kagak yg prime, duit jajannya gk banyak, dll. Trus elon musk anaknya kudu main game yg ada unsur fisikanya, dll. Ini sourcenya bisa cari lewat biografi2nya macem bukunya ashlee vance btw.
Lain kali biarkan saja itu musik odong-odongnya sampe tamat. Itung-itung buat pengiring closing videonya. Lumayan catchy juga tuh musiknya.
Kalau ada mesin waktu..... saya ingin berkunjung ke zaman Majapahit atau era Panembahan Senopati, raja Mataram Islam pertama
Saya sangat penasaran ingin tahu bahasa yang dipakai pada jaman itu
Ke masa lalu lagi 🙄🤔
Bahasa Kawi. Bahasa jawa campuran sanskerta
Sekitar 2 Minggu lalu saya bahas dg temen saya,tentang :
Mengapa prajurit kerajaan di gambarkan tanpa baju perang? apakah bener tanpa baju perang? Sementara kerajaan kerajaan di belahan dunia lain sudah pakai baju perang.
Dan tak memakai alas kaki, benarkah?
mengapa tidak memakai alas kaki?
Kami pun akhirnya mengakhiri bahasan kami dg jawaban asumsi dan masih ngambang
Nah… karena Indonesia adalah negara konsumsi terbesar maka akan di hambat perkembangannya.
Dalam masalah Islam, yg paling baik yg konservatif, walau yg dibahas masalah2 modern, karena syari’at Islam itu bisa ikut waktu.
Jangan mengejar ketertinggalan! Tapi memperbaiki keburukan!
Mas guru gembul...anda selalu menampilkan cara pandang yg berbeda dri umumnya ..saya senang mengikuti anda...tetap produktif dan m buat senang dihati... 👍🏻😊🙏
Pak coba bahas dampak buruk ultra nasionalis dan ultra konservatif dong
Ultra nasionalis kayak Jerman konservatif kayak India mungkin gitu
Pada hakikatnya:
- Ultra nasionalis sangat membanggakan nilai2 lokal, tak jarang menjelek-jelekkan nilai asing bahkan menjadi rasis. Seperti ultra nasionalis Jepang yang menganggap masyarakat asli jepang sebagai keturunan asli dewi matahari dan bangsa lain merupakan 'gaijin' tak beradab yang harus dididik mereka (ini juga salah satu alasan tetapi bukan yang utama, sikap bangsa Jepang buruk terhadap kita pada PD2).
- Ultra konservatif juga sangat menjunjung nilai2 lokal bahkan mengsakralkannya, menolak segala bentuk perubahan. Seperti Turki Utsmani yang dimana para ulamanya cenderung kolot terhadap segala macam perubahan, terpaku pada fatwa halal-haram perubahan tersebut (berkebalikan dengan ulama zaman Abbasiyah).
sumpah salfok sama pemandangannya bagus bgt pak guru 😍
3:46 Pak saya punya hipotesis. Jadi orang indonesia itu sebenernya memang bar bar dari sananya, tapi semua itu bisa di tekan sama nasehat2 dari orang tua dan kita pasti juga mikir kalo bikin masalah di dunia nyata bakal jadi panjang, orang indonesia gak suka yg ribet, jadi kita menghindari konflik, dan berusaha serendah hati mungkin agar citranya baik, padahal gak sedikit juga yg suka ngomongin di belakang, mau itu jarang atau sering, mau itu gibahinnya parah atau engga. Tapi.. internet membebaskan sifat jelek itu, jadi kita bebas menyerang orang yg tidak kita suka tanpa memikirkan resiko ke diri sendiri, kita orang indonesia mah bodo amat sama yg kita serang, kalo dia depresi kitanya makin senang, tapi ini gak 100% bener juga bar barnya orang bisa juga di pengaruhi sama yg lain, kesimpulannya setiap orang itu sebenernya punya sifat bar bar tapi ada faktor2 yg menekan dan juga ada yg justru membebaskannya.
@Central Intelligence Agency bro... Lu udah baca lengkap kan? Ini cuma hipotesis dan gak semua orang begitu, yg ku bilang tadi semua orang punya sifat bar bar (pemarah dll) tapi ada yg ke pengaruh sama sosmed & ada yg engga
Setuju pk guru gembul, terimakasih ilmu yang di bagikan, sehat selalu pk guru tetap semangat
Paling demen kalo guru bikin video2 tamparan buat kita sendiri kayak gini. Emang kayaknya kita harus ditampar bahkan digebukin biar gak makin ketinggalan sama negara2 lain
sama
Bner bang, kita ( Indonesia) harus sering2 di kritik supaya maju .bukan malah di puji dgn sebutan aku cinta Indonesia.
malah ada orang indonesia yg pengen kembali ke abad ke 7 masehi dgn nuansa arab padang pasir dgn jargon "seandainya kita hidup di jaman nabi".padahal jaman itu pesawat mobil internet tv kpmputer jln tol blm ada.dan seandainya yg punya jargon tsb hidup di jaman itu blm tentu jg masuk islam apalagi ikut..
yassalaam
fans real madrid itumah 😂
Pak guru tolong bahas teori relativitas Einstein dan fisika kuantum dong!
12:10 ini nih yg buat Pemerintah daerah saya pusing tuju keliling,ada beberapa pengemis,sudah diberi pelatihan berkali-kali bertahun-tahun dan diberi modal.Tapi gk mau mengaplikasikan pelatihan itu dan modal nya dibuat aneh aneh, akhirnya dia justru milih ngemis.Alasannya,karena paling mudah mendapatkan uang dari memeras "rasa kasihan" masyarakat.Dan akhirnya,dia terpaksa diusir dari daerah saya karena sangat amat terpaksa dan meresahkan masyarakat.
Dan kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi,dan bukan hanya di Indonesia saja dan bukan hanya terjadi pada pengemis saja
bang, kalo belajar begituan harus mengerti fundamentalnya dulu, kalo loncat loncat gk bakal nyambung kecuali kamu lebih jenius daripada einstein
Pernah dibahas divideo lama, tentang kendaraan yang melampaui kecepatan cahaya dengan konsep teori relativitas, coba dicari dulu.
@@elenthd4542 indonesia terkenal dengan sebutan negara "santuy", yang parahnya emang beneran. Orang kita lebih milih tidur ketimbang kerja keras buat jaminan masa depan.
Kalo mau belajar Relativitas, Kuantum, nano teknologi, saran gw coba cek channel Rumah Editor, biarpun namanya Rumah Editor tapi kebanyakan bahas sisi sains dari film film science fiction kayak teknologi nano iron man avenger, terus relativitas nya Interstellar, dan banyak lagi
Galfok sama penampakan tipis2 gunung di belakang Pak Guru... Warna biru yg cantik banget... * tonton ulaaang, terutama bagian jogednya* 😁
Pak guru, saya kadang penasaran kunci Nabi Muhammad bisa membangkitkan arab yang saat itu tertinggal dalam waktu singkat bisa menguasai wilayah persia dan romawi
"Membicarakan tentang revolusi teknologi, bukan berarti kita harus menolaknya karena itu memiliki resiko di samping dampak positifnya. Namun, kita justru harus berani menerima revolusi teknologi dengan mencari penyelesaian dari resiko tersebut. Justru apabila kita takut akan perubahan, maka tidak akan ada sesuatu yang akan berubah," kurang lebih seperti itu yang bisa Saya tangkap.
Guru gembul bahas politik yang mempermainkan agama saat kampanye politik
Banyak hal yang positif dalam bangsa ini, selain dari hal hal negatif yang tadi Guru Gembul paparkan. Sehingga menjadi pesimistis terhadap bangsa sendiri. Nah itu juga tanda tanda dari orang yang hidup di.masalalu.
Anda yang ga paham. Mungkin anda tidak tau channel ini bahas apaan.
Sebaliknya anda yang kurang paham bahasan guru gembul sebenarnya poinnya apa....
"Dunia bawah"nya masih mengakar.. padahal para pebisnis illegal itu pada cerdas, cerdik, ya.. tapi licik dan berpola pikir jahat.. pengen sebenarnya jadi "pelopor" tapi perasaan masih pesimis karena stereotype dari masyarakat.. takut "kesepian" karena beda..
wkwk sama
Pelopor pasti akan mengalami kesepian di suatu saat, karena dia mendahului yang lain.
Untuk mendapat solusi, diperlukan sebuah validasi
Dalam pembuatan software ada yg namanya validasi ide dan validasi ide inilah yg menghasilkan solusi dari suatu fenomena
Jika boleh, saya lebih suka punya mesin waktu yg bisa lihat masa depan. Bukan depan jauh, tapi cukup minggu depan.
Misal, sekarang hari minggu tgl 21/11/21 dengan mesin itu tiba-tiba saya bisa pindah ke hari kamis tgl 25/11/21, lalu saya bisa tau SAHAM APA YG HRGNYA NAIK SIGNIPIKAN dibanding hari senin besuk.
Lalu, Senin besuk saya akan beli saham itu, dan akan saya jual ntar hari kamis.
😁😁😁
Terkait dg mobilitas sosial pak guru, di bagian paling awalnya aja, bahkan gak semua org punya akses yg setara utk punya mindset hustle ke mobilitas sosial yg lebih baik.. Orang kita udh kejebak mindset protagonis sinetron: "gk papa miskin yg penting berhati mulia".. "yahh yg penting udh usaha, sisanya terserah.." "namanya juga wong cilik".. Mindsetnya udh kena duluan
ia bnr
Pengalaman saya kalau ngomong tentang alien, astronomi,sejarah perang dunia
"Temen saya menjawab jangan bahas yg gituan jalani aja hidup gak usah bahas alien""
Dan pada akhirnya saya baru mengerti bahwa saya yg waras selama ini
sama
Pak guru, apa sudah pernah bahas fenomena sinetron dan kehidupan artis Indonesia?
Sedikit banyak 2 hal itu banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat kita, termasuk TV.
udah baraya 2 tahun lalu cek aja
Segment roasting adalah tema kesukaan ku 🥰
Iy roasting negara sendiri
@@irenepongarrang7386 mau gimana lagi faktanya aja gitu
@@evavx6702 ya gimana y menurut gw, sy kurang suka konten kek gini, kalau org dengar sy malah khawatir, mereka malah lebih tertarik keluar WN.
@@irenepongarrang7386 yah bagaimana lagi bang kondisi sosial politik nya aja makin GK sehat kyk gini apa apa serba berantem sama sama mentinging ego masing masing dan banyak dri mereka yg pandangan nya tertutup banget untuk melihat masa depan
Jadi yah cuma bisa menghela nafas aja KLO liat ginian
@@irenepongarrang7386 disini ruang diskusi mas. Jadi rosting bukan sembarang rosting tapi ada ruang diskusinya juga. Bisa nambah wawasan juga. Liat komenan diatas ilmu mereka bener2 waw. Dan pak guru berusaha menampungnya, baik yang punya ilmu maupun yang tidak.
Gua non muslim, jadi gak mau memuji atau sebaliknya.
Cuma mau bilang "setuju" dgn pembahasan ini (dan bbrpa episode sblmnya), bhwa keberadaban islam msh jauh ketinggalan, hanya krna msh "TERPAKU PD MASA LALU"❗
Dunia bergerak maju sedangkan Indonesia bergerak mundur ke abad 7
indonesia juga bergerak maju, tapi secara bersamaan liatnya malah kebalakang :D
@@moh.khusnul569 itu mentok dong namanya, alias "tidak bergerak" :D
kata bule kita murah senyum... asli nya kita mah teu ngarti si bule ngomong naon.. jadina bales jeung nyengir wehh ..
Tapi memang bangsa kita rata2 ramah kok. Murah senyum karena memang budaya nenek moyang. Sering menyapa sekalian kepo. 😆
Orang indo yg udah bisa inggris dan bhs2 lain di luar negeri ya rata2 masih ramah dan suka berbagi.
Setuju 100% pak Gembul, ingin sekali hal ini lebih di lihat banyak warga indonesia agar lebih terbuka mata dan pikiran nya dengan ketinggalan zaman Mentalnya
Guru gembul bahas sunat wanita dalam sains dan prespektif syariah
. oke, garuk-garuk kaki..
. oh bahkan saya tidak terlalu mempermasalahkan kalaupun pak guru garuk-garuk yang lain..