Selama tinggal di Prancis, Syekh Muhammad Abduh melihat negara ini begitu rapi, disiplin, dan bersih. Berbeda jauh dengan pemandangan di tanah kelahirannya, Mesir. Di Mesir, yang mayoritas penduduknya adalah orang Islam, ternyata jauh tertinggal dibandingkan dengan Prancis, yang jumlah muslimnya sangat sedikit. Dari hal ini, ia mengatakan suatu perkataan yang cukup terkenal hingga hari ini. Ia berkata: “dzahabtu ilaa bilaad al-ghorbi, roaitu al-Islam wa lam aro al-muslimiin. Wa dzahabtu ilaa bilaad al-‘arobi, roaitu al-muslimiin, wa lam aro al-Islam”. (aku pergi ke negara Barat, aku melihat Islam namun tidak melihat orang muslim. Dan aku pergi ke negara Arab, aku melihat orang muslim namun tidak melihat Islam)
Tapi tetep baik yg garis keras maupun bukan sama2 klaim. Segala yg baik2 di klaim islam, yg buruk dicap syiah, ahmadiah, kafir atau agama lain. Tukang klaim.
Karena etika Islam itu sulit, Muwasofat Tarbiyah itu luar biasa sulit tetapi merupakan formula yang dilakukan bangsa2 yang maju bahkan yang kafir (misal mewajibkan Qowiyyul Jismi/kekuatan fisik, Mutsaqofful fikri/kecerdasan intelektual, Qodirun alal kasbi/Independen dlm apapun, tertib, Harithuun ala Waqtihi/menghormati waktu, Naafiun lil Ghorihi/berkontribusi thd masyarakat) jadi orang Islam lebih suka fokus ke hal2 yang ritual. Dan debatnya soal hal2 yang ritualistik. Rosulullah juga mengharamkan mengemis dan menganjurkan untuk menjadi kaya, terutama dengan berdagang/membuka bisnis. Tapi tebak siapa yang ngemis2 di jalan dan siapa yang menguasai perdagangan di Indonesia? Tepat. Buka bisnis susah, buka coach poligami mudah.
Sangat setuju sekali dengan statement terakhirnya Gugem, bahwa orang-orang kita kebanyakan munafik, agama & pancasila hanya dijadikan topeng saja. Faktanya beragama ga mengubah orang ga jadi anarkis, demo pake baju koko tetap bakar-bakaran juga & akhir-akhir ini juga sering muncul anekdot pancasila sila ke-5 keadilan sosial bagi orang yang berduit menunjukkan kalau orang-orang kita minim implementasi, hanya jago merangkai kata-kata dan slogan.
intinya indonesia belum punya leadership yg bervisi dan gak takut sama siapapun, krn utk menjadi negara maju sang leader harus siap2 mental bisa kapanpun meninggoy
Setuju sekali Pak Guru, kecenderungan mayoritas masyarakat kita menitikberatkan pada hal2 ceremonial dalam beragama (entah apapun agamanya), tetapi mereka mengabaikan hal2 yang esensi dalam agama tersebut. Aku suka dgn channel ini karena tanpa filter, namun fakta. Semoga mayoritas masyarakat kita sadar dimanakah diri mereka sebenarnya setelah menonton materi dalam channel ini. Maju terus Pak Guru.
Salah. Kesalahan negara berkembang itu dimana mana sama. Cuma 1. Yaitu seluruh waktunya dibuang sis sia hanya untuk mengurusi orang lain. Fakta ini. Jangan jauh2 bandingkan dengan luar negeri. Lihat saja pulau bali. Disini tempatnya bebas .bukan negara tapi pulau ini bener2 sekuler. Tapi faktanya warganya taat beribadah. Sulit diterima tapi inilah faktanya. Kalau mau maju. Berhenti ngurusin orang, buang2 waktu. Curahkan semua untuk bekerja. Pikirkan materi dan ibadah cukup. Mau ada lgbt, mau ada club malam. Mau ada riba. Mau ada kumpul2 komunitas ngak jelas. Udah ngak usah diurusin. Justru kemunduran kita bukan karena mabuk agama, bukan karena anggapan generasi muda rusak gara2 freesex dan narkoba. Tp gara2 kita sibuk mikirin negara lain, sibuk cerewet ini itu. Kalau punya waktu jadilah wirausaha. Pikirkan materi. Pikirkan kerja. Buat ini buat itu. Karya ini. Karya itu. Daripada jadi konsumen narkoba mending jadi produsen narkob. Daripada tawuran mending senjata2 itu di ekspor jual lagi. Negara maju atau engak itu yg penting sejahtera dulu
beruntung lah kalian yang melihat sajian video guru gembul secara netral dan sampai habis, karena banyak orang-orang kita yang terlalu paranoid akan pendapat orang lain yang bersebrangan.
gue nonton sama temen guru agama. Baru 2 menit dia udah komen ni org (GG) asal ngomong doang... salah besar... trs dia asik sndiri main game Mobile Legend wkwkwkwkw
Koreksi : beliau tidak netral, tapi independen. Netral tidak menuju ke mana-mana, arah diskusi tidak menghasilkan jawaban / solusi. Tapi, independen memiliki sudut pandang sendiri dengan beberapa sumber literasi lalu merangkumnya dan ditambah dengan argumentasi yang valid. Hasilnya memiliki solusi atas suatu persoalan tsb. Namun, supaya diskusi tetap dilanjutkan di luar forum (video) maka jawabannya dikembalikan kepada audien.
@@profitablebanget mantap bung, yang saya konteks kan disini adalah audiens nya sendiri. kenapa saya katakan beruntung? karena masih banyak orang yang menentukan kebenaran hanya dari selera atau suara siapa lebih banyak ketimbang menikmati lalu menelaah kebenaran dari informasi tersebut dan mencoba mengejawantahkan permasalahannya dengan seksama, lalu melakukan respon. bahkan air putihpun memiliki tingkat PH yang berbeda-beda ko. saya tidak menyinggung guru gembul tentang netralitas, karena beliau sendiri yang bilang.
Sepakat dengan Guru Gembul. Sekuler dan Religius itu bisa seiring sejalan. Agama dapat dijadikan sebagai pedoman atau tuntunan bagi manusia untuk menjadi pribadi yang baik, yang pada akhirnya membawa manusia masuk ke surga. Namun yang terjadi di Indonesia, masyarakat kita justru lebih banyak menghabiskan waktu, tenaga dan biaya hanya untuk : 1. Memikirkan dan memperdebatkan agama mana yang paling benar. 2. Menghakimi agama/keyakinan sekelompok orang. 3. Suka mempermasalahkan hal-hal yang tidak perlu dipermasalahkan. Hal-hal inilah yang membuat kita menjadi tidak produktif, yang tidak bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang maupun keluarga, bahkan cenderung merugikan. Ibaratnya ketika musim liburan, kita dan tetangga kita sama-sama memiliki rencana untuk melakukan perjalanan wisata. Kita mencoba membujuk tetangga kita agar kita pergi bersama-sama ke tempat wisata A, karena menurut kita itu adalah tempat terindah. Namun tetangga kita memilih ke tempat wisata B, karena menurutnya itu adalah tempat yang paling nyaman. Apakah kita lantas harus memaksa tetangga kita untuk mengikuti pilihan kita ? Siapapun orangnya pasti tidak akan mau dipaksa seperti itu. Biarkan semua berjalan ke tempat tujuan wisata masing-masing, dan ketika semua sudah pulang, kita dan tetangga kita dapat bercerita tentang pengalaman perjalanan wiasata masing-masing. Dengan begitu akan semakin memperkaya pengetahuan dan pengalaman hidup kita. Dengan demikian, biarlah kita tetap dengan keyakinan kita dan biarkan orang lain dengan pilihan keyakinannya. Ketika kita hidup dalam kenyamanan kita masing-masing, disitulah kita dapat mempergunakan waktu dan tenaga kita untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kemaslahatan banyak orang. Bagiku agamaku, bagimu agamamu.
alasanya cukup simpel karena manusia sekarang lebih di ajarkan untuk demoralisasi sejak dini seperti berbohong menipu,dll karena masyarakatnya sendiri mengajarkan hal itu ke anak kecil lainya di karenakan ketika melakukan hal yang sangat amoral orang2 bakalan respect dan mendapatkan keuntungan lebih dan itu juga berlaku sama halnya kepada wibu2 yang suka belajar filsafat untuk memanipulasi orang di karenakan karakter anime seperti ayano koujin johan liebert dan kawan2 karena kebanyakan wibu yang gw temuin pasti bahasnya filsafat machiavelisme mulu kebanyak orang2 yang suka mention buku tersebut yaa karena dia cuman mao pamer bahwa saya bisa memanipulasi mu kan kebanyakan gt wibu2 makanya kalo masuk lebih dalam circle wibu pasti banyak drama kenapa banyak drama yaa karena alasanya yang sebelumnya yang udh saya jabarkan
Memang... Suka bgt nonton bola komen ini itu ini itu ttg sepak bola... tp berapa anak muda d sekitar kita main/latihan sepak bola setiap sore?? paling 1-2 org / 50 org
Jalan aja malas apalagi olah raga, saya pernah jalan kaki dari rumah ke tempat tujuan yg cuma 15 menit, teman teman saya di sana pada heran kenapa mau capek2 jalan kalo bisa naik motor, bahkan mereka mau jemput kalo gk ada kendaraan. Ya ampun padahal jalan 15 menit itu gk kerasa
Orang Indonesia sebenernya rajin berolahraga, tp gabisa fokus krn untuk diseriusin olahraga hanya pilihan kedua.. jikapun mau fokus tdak akan cukup kl sarana dan prasarananya tidak memadai..
Saya punya teman yg sukses dlam berbisnis,..harusnya yg dilihat dn dipelajari bagaimana dia mnjalankan bisnisnya ato kiat2 apa y dia terapkan,malah ada yg nyeletuk bhwa teman sy yg jarang ibadah itu mndapat istidraj dr Tuhan, xixixixi..ad juga yg mengatakan wajar kita mnderita didunia Krena dunia adlah penjara orang beriman..weleh2 gmn mau maju hidupnya kalau mereka mengait2kan keirihatian mereka dg agama..gK usah jauh2 jd negara sekuler,wong beragama saja belum pada bener pemikirannya
Kalau menurutku negara2 sekuler ini bukan tidak mengenal Tuhan atau mengolok2. Tapi justru karena agama itu sakral, jadi digunakan sebagai panduan moral diri sendiri aja. Negara dan orang lain ga boleh mencampuri urusan pribadi dengan Tuhannya masing-masing. Justru negara dan society yang mengumbar agama itu merupakan inti permasalahannya.
Kalo di 62+ byk org awam yg anti dengan istilah sekuler bukan krn paham dan mengerti akan maksud dan tujuannya, melainkan krn sdh dikompori dan diprovokasi imam2 ketua2 pemimpin agama mereka masing2 yg khawatir dan takut jatah makan/periuk nasi mereka hilang seperti pengaruh, jabatan politik dan pos2 penting di pemerintahan (politik praktis), karena sistem sekuler fungsi politik, hukum dan negara sdh dipisahkan dari fungsi agama (division of church and state di barat), dengan singkat cerita "mereka" akan kehilangan atau berkurang privilagenya, makanya jgn heran "mereka" paling getol menentang sekularisme dgn propaganda seolah2 negara akan hancur krn pemisahan agama dan negara, hanya krn zona nyamannya untuk korupsi terganggu (ini boleh ambil contoh agak2 mirip dengan kondisi samurai di jepang pada awal periode restorasi meiji yg berakhir dengan pemberontakan), sekuler bukan anti agama tapi malah menempatkan institusi agama pada tempatnya dan dilindungi oleh hukum, kalau soal keyakinan itu soal pilihan tdk bisa didikte oleh negara jadi kalau ada frasa "sekuler=ateis" itu cacat logika krn di negara agama juga bs ada yg ateis toh, disini yg harus disadari oleh2 orang2 bahwa untuk bisa disebut negara modern ya sdh harus mampu memisahkan mana urusan negara, hukum, agama dll pada tempatnya masing2 dengan penghargaan lebih akan HAM, makanya negara2 di eropa khususnya wil. skandinavia itu maju2 dan modern masyarakatnya minim korupsi dan kriminalitas
Nah ini baru orang yg bener2 paham arti sekularisme. Mirisnya di indo banyak orang yg bener2 gak ngerti tapi berani berkoar2 apa itu sekularisme. Sepertinya sudah ada doktrinasi nya.
@@irfananwar5813 bukan sepertinya lagi,tapi memang sudah jelas ada doktrin. ustad2 di sekitar rumah saya sering koar2 menjelekkan sekulerisme. didepan anak kecil pula koar2 nya,jadilah anak2 di lingkungan rumah saya pada anti sekuler karena doktrin dari ustadnya.
Sekuler akan membentuk budaya pola fikir masyarakatnya untuk mengedepankan sains dan penelitian untuk melampiaskan ke ingin tahuan mereka, lalu menggunakan agama sebagai pemenang Jiwa. Sebenarnya jika Islam berjalan berdampingan dengan sains juga hasilnya akan bagus
Ya sama kayak Islam di waktu masa kejayaannya banyak lahir ilmuan islam dikala itu mereka suka Sains dan penelitian gak ribut masalah agama seperti sekarang
Indonesia meributkan hal-hal yg itu-itu saja, pandai membuat aturan dan pandai pula memanipulasi aturan itu dgn undang-undang yg di otak-atik para wakil rakyat,,salam sehat selalu Pak Gurgem
menurut saya, pancasila sendiri dibuat memang untuk mengakomodir ideologi2 yg ada di dunia yg bertujuan untuk menyatukan indonesia waktu itu yang rakyatnya sangat beragam. dalam pancasila sendiri juga mengakomodir relijius maupun sekuler. idealnya ini tidak dipertentangkan. namun dalam praktiknya pancasila mengalami degradasi nilai. misal ayat pertama dipertentangkan dengan ayat 5. jadi dalam pengmalannya sekarang relijius dipertentangkan dengan sosialis/komunis, berantem terus yang mana itu melanggar ayat 3. pancasila sekarang hanyalah 5 ayat random yang sekadar dihafal dan dibacakan TANPA ada pemaknaan mendalam. saya masih yakin pancasila akan menemui titik terang karena saya yakin yang diniatkan untuk kebaikan maka hasilnya kebaikan, tapi tidak sekarang, mungkin 100 tahun lagi (kalau indonesia masih ada).. :))
hadir pak guru. Ada buku yang sangat menarik dan menurut saya sangat kritis dan gamblang membahas tentang akar masalah dunia Muslim kontemporer termasuk membahas sekulerisme di dunia Muslim. Judul bukunya adalah "Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan" penulisnya Ahmet T Kuru.
Kita tidak mempraktekkan agama dalam hidup sesehari, kita hanya menjalankan ritualnya saja. Seandainya ritualnya kita terjemahkan dan laksanakan dalam kehidupan nyata, kita akan maju. Contoh sederhana: buang sampah pada tempatnya, karena kebersihan adalah iman. Nyatanya: sampah di mana mana , wkwkwk
Benar sekali pak guru .. sy prnh tgll 3th di jepang .. awal dtg disna betapa sy kagumnya orang jepang yg definisinya tdk beragama namun etika smgt lebih dr org beriman bahkan yg namanya kebersihan itu bagian dr keimanan mereka.. betapa malunya jika berbuat kesalahan ..
Kehidupan beragama tercermin dalam sikap dan tindakan sehari hari dalam bermasyarakat. Bukan untuk dibicarakan, apalagi diperdebatkan. Karena agama adalah sesuatu yang sakral, sesuatu yang suci.
Benar guru Indonesia negara yg banyak munafikx terutama pejabatx banyak yg mengaku nasionalis pancasilais tp sama sekali tdk ada satupun dri keduanya yg dy terapkan dalam kepemimpinanx.Indonesia kalau mau maju harus benar" menerapkan Pancasila secara keseluruhan.
Kalo lihat data korelasi antara negara maju dengan religiusitas atau sekularisme pada masyarakatnya, pertanyaan saya adalah. Apakah jadi sekuler dulu baru jadi negara maju? atau jadi negara maju dulu baru masyarakatnya akan sekuler? Negara maju eropa itu dulunya (ada yg sampe sekarang) adalah kerajaan teokrasi, Misal kerajaan inggris dengan church of england, kerajaan norwegia dengan church of norway. Sampe sekarang pun raja/ratu inggris mesti anggota dari church of England, dan sampai tahun 2012 anggota parlemen norway mesti anggota dari church of Norway. Meskipun begitu seiring dengan kemajuan negaranya, pengaruh agama (gereja) dalam pemerintahan makin berkurang (sekuler) dan masyarakatnya makin irreligius (dalam perspektif abrahamik). Hal ini berbeda dengan negara yang "dipaksa" sekuler seperti Turki yang begitu begitu aja, bahkan (hampir) krisis. Sekarang kita punya contoh negara teokrasi non-eropa yang secara ekonomi berkembang maju, misal negara seperti UAE & Qatar. Kita lihat aja 50 tahun kedepan, kalo ternyata negara nya makin sekuler berarti hipotesis tentang maju dulu baru akan sekuler lebih tepat. Sebenernya Indonesia secara hukum itu udah sekuler, karena gak ada otoritas agama yang membawahi pemerintah. Untuk konteks Indonesia lebih baik fokus ke pembangunan ekonomi dan pendidikan saja, nanti sikap "religiusitas" yang buruk, seperti intoleransi, kekerasan atas nama agama, atau mistisisme yang gak logis dan rasional saya rasa bakal berkurang perlahan. Kalo dipaksa lebih sekuler jadinya bakal rawan konflik.
@@squidwardgurun8678 tergantung. "According to the CIA Factbook, Turkey is a developed (first-world) nation while on the other hand organizations such as FTSE classify Turkey as developing." Menurut IMF juga masih developing.
@@izu517 negara maju pertama yaa negara2 Barat atuhh ngab kek Inggris, Prancis, USA, dll.. Dulu Turki pas baru merdeka aja masih terngiang-ngiang dgn julukan mereka sebagai "The Sick Man of Europe" 😂
Nah iyaa... Justru negara-negara "monarki" di Eropa kek UK, Swedia, Norwegia, Denmark, Monaco, Liechtenstein, Luxembourg, Belanda, Belgia, dan lainnya itu adalah Negara Monarki Kristen. Raja/Ratu di negara tersebut "wajib" menjadi pemimpin Gereja negara mereka sm seperti Paus dgn Vatikannya. Dan juga anggota kerajaannya pun 100% Kristen hingga dipemerintahan juga sekitar 70-80% Kristen. Lambang negara sampai Benderanya pun mengandung unsur-unsur Kekristenan yg sangat jelas seperti Salib di negara-negara Skandinavia dan Union Jack milik UK. Dan yg menjadi point pentingnya adalah mereka (negara monarki Kriaten) itu udh ada jauh sebelum era Sekularisme dan Humanisme.
saya sependapat pak gembul beberapa hal mengenai Kristen Protestan dieropa, pertama gereja khatolik terlalu powerfull dan tidak ada Lembaga yang mengawasi dalam hal science, ekonomi, spritual, politik dalam kehidupan bernegara di eropa pada "Dark Age of Europe" sehingga dimanfaatkan beberapa oknum gereja untuk kepentingannya sendiri pada jaman itu. Bukti kongkretnya adalah diperjual belikan surat indulgensi (surat penghapusan dosa) jaman Martin Luther, kesalahan teori ilmu pengetahuan (Galileo Galilei dll), banyak orang yang disiksa dan atau dibunuh dituduh penyihir dll. Beberapa hal itu membawa kemunduran bangsa eropa. satu hal yang menurut saya eropa maju karena mereka bisa membatasi antara hukum positif & negatif (Duniawi) dalam hidup bernegara dengan hukum agama (Spritual) sehingga tidak saling bertabrakan dan tergantung case by case
Karena kita hidup di dunia simbol. Religius atau sekuler sering kali dinilai dari simbol dan atribut dibanding praktik. Misal dari foto demonstran yang tadi Pak Guru tunjukkan, secara simbol dan atribut akan dimaknai sebagai religius dari pakaian yang dikenakan. Padahal secara praktik, demonstran tadi melanggar aturan religinya sendiri. Banyak simbol yang dimaknai secara keliru atau keliru memilih simbol untuk suatu makna.
Ilustrasi yang bisa memilah satu per satu permasalahan, dan memberi kesimpulan menjadikannya terang benderang. Sangat menggugah. Terima kasih Pak Guru.
Indonesia hanya butuh momentumnya saja tetapi dunia yang belum siap. Rakyat Indonesia itu sami'na wa atha'na sedari dulu, mari kita berjuang sesuai dengan nilai keluhuran kita.
Bagaimana bisa kita maju dalam semua hal... Sedangkan kita sering mendengar tausyiah dari ustadz Ustadz bahwa kita jgn mengejar dunia, pikiran kerdil itu sdh mengakar sejak kita kecil.
Saya pengen banget ngelihat masjid jadi al kuttab seperti di zaman nabi ,jadi al kuttab itu seperti mengajar di masjid dan fasilitas khusus untuk mengajar
Ini semua tentang "porsi" haluan bangsa kita mau diarahkan kemana. Ada porsi haluan bagi agama, ada porsi haluan bagi sains, ada porsi haluan bagi ekonomi. Edukasi yang dibangun kepada masyarakat ditiap bangsa itu berbeda-beda sesuai dengan porsi diatas. Ketika kita sudah tahu porsi bangsa kita mau dititikberatkan kemana maka otomatis itu akan membentuk budaya. Kita lihat negara-negara barat ketika di era industri, mereka sangat menitikberatkan porsi kepada sains serta bangsa China setelah lewat perang dunia ke-2 mereka menitikberatkan kepada ekonomi. Dan sekarang lihat bangsa kita, kita lebih menitikberatkan kemana?! Negara-negara barat dikatakan maju dalam sains, negara China dikatakan maju dalam ekonomi, sedangkan RI mengapa belum dikatakan maju? Karena tidak ada porsi yg dititikberatkan, bahkan ketika hendak menitikberatkan kepada agama, malahan tidak maju didalam porsi agama karena angka-angka kejahatan di dalam agama malah merusak parameter agama itu sendiri. Jadi RI seolah kelihatannya menjadi negara religius terbesar dan dianggap sebagai kemajuan bangsa tetapi itu bukanlah kemajuan karena besarnya angka-angka kejahatan di bangsa kita yang justru melawan agama itu sendiri. Artinya kita belum bisa maju karena tidak adanya keseriusan untuk menitikberatkan kepada salah satu porsi diatas dan porsi yg paling sulit untuk maju adalah porsi agama karena indikator kemajuannya sangat sulit diukur, bagaimana kita bisa mengukur seseorang itu beragama atau tidak?! Apakah dr atribut agama yg dipakai?! Atau pengalaman spiritual seseorang?! Lalu lantas kalau begitu bagaimana mengukur kadar spiritual seseorang?! Akhirnya porsi agama menjadi porsi yg sulit diukur parameter kemajuannya karena memang abstrak sifatnya dibandingkan dengan porsi sains dan porsi ekonomi yang lebih bisa diukur level dan tingkat kemajuannya atas bangsa yg mengambil haluan porsi tersebut. Akhirnya bangsa kita harus menetapkan haluan secara bijak porsi mana yg mau dititikberatkan, tetapi melihat karakter bangsa kita yg cenderung masih berat kepada agama namun tidak pernah serius maka ini akan menjadi PR besar bagi bangsa bagaimana mencapai sebuah kemajuan.
Semangat guru Gembul sllu Saluttt,,,, Yg paling parah ideologi bangsa ini hanya Ideologi topeng belaka. Bukankah kemunafikan yg melekat pd jiwa raga masyarakat kita. Yg katanya ber Agama ternyata pelanggar aturan agama, yg katanya membela agama ternyata perbuatannya perusuh perusak agama. Yg jelas hampir semua penuh dg kepalsuan dan tipu daya nafsu duniawi. Jika benar jiwa setiap org apapun agamanya dan memahami tentang puncak perjalanan dirinya secara individu sebenar riligi. Negeri ini negeri damai sejahtera. Bagamana mungkin mdpt predikat damai perusuh zalim tdk peduli ini bebas" sj berbuat sekehdknya. Apakah ini demokrasi kan hanya topeng agar diakui bersimbol halal.
Orang yg maju akhlaknya pasti otomatis maju jg tekhnologi dan kehidupannya, akhlak dan adab yang baik pasti membentuk org yg baik dlm berfikir dan mau belajar sampai dirinya bsa berkembang. Klo ada org yg ngaku beradab tpi dia tdk punya kemampuan berfikir yg baik/bijak artinya dia cma pura2 beradab biar terlihat baik
Ada ceramah agama yang mewajibkan ummat beragama untuk wajib mengutamakan agama n selalu memperjuangkan agama dalam segala aspek kehidupan. Alasannya hidup di dunia ini hanya sementara waktu saja, sedangkan hidup di akherat itu kekal selamanya. Tidak apa-apa sekarang hidup miskin n menderita, yang penting nanti bisa masuk surga. Ini bisa membuat orang menjadi mabok agama. Dijualnya sawahnya satu-satunya tempat mencari nafkah demi bisa naik haji. Pikirnya soal rejeki itu sudah diatur oleh Yang Di Atas. Mana mungkin Allah akan membiarkan menderita orang telah berusaha memenuhi panggilan- NYA ? Giliran menderita, anggaplah ini sebagai ujian hidup agar bisa semakin beriman. Yo wislah.
Secara garis besar nya yg bisa saya ambil dari video guru gembul ini. Negara Sekuler : religius dengan cara action. Langsung melakukan apa yg tertulis di Kitab2 agama. Contoh : jgn buang sampah sembarangan . Negara Religius : lebih mengutamakan simbol/ritual, hafalan, diskusi tentang pendapat pemuka agama satu dgn yg lainnya. Contoh : gk perlu di sebutin ya , gugem udh sering kok ngebutin contoh ini. Jadi itulah beberapa hal yg saya tangkap. Powered by Adem Sari Chingku
Nahh, iya bg, yg salah dari pola pikir orang muslim Indonesia adalah mengesampingkan perbuatan dengan cara action seperti yg anda sebutkan tadi, padahal keduanya sama sama esensial dalam ajaran Islam.
Bahwa negara sekuler lebih maju ketimbang negara religius itu fakta, contoh negara2 skandinavia dan Jepang. Tetapi menurut saya, lebih tepatnya semakin maju suatu bangsa kecenderungan untk menjadi sekuler lebih besar. Negara maju cenderung sekuler karena masyarakatnya modern dan bersikap realistis, mereka berhasil menerapkan sistem/cara yg baik untuk kemajuan rakyatnya dan bahkan memajukan peradaban manusia. Sehingga mereka sadar bahwa tanpa melibatkan aturan2 dan dogma agama mereka bisa menciptakan rasa aman, rasa keadilan, dan tentunya kebutuhan dasar yg sudah terpenuhi. Sehingga kecenderungan memohon kepada sesuatu yg tidak pasti lama2 pudar. Meraka Sadar bahwa sains & teknologi adalah tools utama untk perkembangan & keberlangsungan hidup manusia.
hmmmm setuju apapun nama ideology dan sistemnya apa pin itu ujung"nya pasti gitu" aja di indonesia. karena kebanyakan dari kita adalah orang" egois yang cuma pengenya kerja santai tapi gaji melimpah.
Indonesia oh Indonesia.. Jangan lah menjadi Negara maju. karena Sudah banyak Negara yg maju. Kalau jadi Negara maju Semua. nanti nya gak ada Negara yg terbelakang Dong.. 🤭🤭🤗🤗🤗
TakbiiiiiRRRRRR....TakbiiiiRRRRR.... TakbiRRRRR.... ini sebenar2nya ngaji tingkat lanjut, bukan hanya kulit, ini isi dari essensi bagaimana sebenarnya harus diterapkan, menakar kecocokan untuk kemajuan ummat manusia, bukan kemunafikan2 yg meraja lela. Yes is terrru ai ageri wit yu pendapat. Lega rasanya unek2 lama saya ada yg memuntahkan walau telat nonton.... TakbiiiiRRRRRRRR
Wadidau, saya dapet banyak informasi yang bisa saya serap dari video ini setelah merenungkan sebentar materinya. Alhamdulillah bisa dapet ilmu baru. Terimakasih Pak Guru Gembul, semoga sehat salalu
Pak Guru memang Josss.. Terimakasih atas pencerahannya... Setiap ulasan banyak ilmunya dan kadang membuat panas, adem, emosi, senang, tertawa, sedih, geram, jengkel pokoknya lengkap, terimakasih Pak Guru, sukses selalu.
Iya,... Betul.... Bukan kemasannya yang harus kita ganti... Tapi yang paling penting adalah kesadaran diri bahwa kita adalah manusia yang semestinya menjadi manusia sejati... Bukan menjadi yang lainnya.
Menarik sekali pembahasannya, hanya saja Guru mengesampingkan kontradiksi antara religi dan IPTEK, akselarator kemajuan suatu peradaban. Pola pikir religius tak akan pernah sejalan dengan pengembangan IPTEK karena religi mempersyaratkan percaya akan suatu kebenaran yang tidak bisa dibuktikan. Berbeda dengan pola pikir saintifik yang mempersyaratkan bukti empiris bagi suatu kebenaran dan selalu mencoba mencari dan menguji hipotesis lain. Tidak lah heran masyarakat kita sulit berkembang secara kognitif. Kita terbiasa menerima dogma dan merasa "berdosa" saat ingin mempertanyakan kembali.
saya pikir kebalik sih baraya. peradaban di mulai bersama dngan ritual memuja Tuhan. kita ga bisa bantah itu. situs situs tertua kebudayaan adalah situs ritual
@@gurugembul jika memang benar agama adalah pondasi peradaban awal manusia, itu bisa jadi karena dua alasan: 1. Agama adalah solusi manusia untuk menuntaskan hasrat merasionalisasi fenomena natural karena keterbatasan pemahaman pada saat itu; 2. Agama adalah solusi manusia untuk mengorganisir kelompok lebih besar diluar hubungan familial/tribal tanpa menggunakan kekerasan, sebelum diciptakannya negara hukum. Namun sebelumnya, Saya sangat mengapresiasi konten Guru Gembul yang memantik dialog topik agama yang seakan tabu diperbincangkan dalam masyarakat beragama itu sendiri 🙏
menurut saya ada peran budaya sekuler untuk membangun solidaritas modern (sentimen nasionalis) yg mampu merespon tantangan eksternal yg muncul demi nasionalisnya. Yg sekarang sentimen2 itu pragmentative, benturan, bersaingan, sehingga tak terjadi resultan. Kenapa penghayatan P4 di masa lalu tak mempan meningkatkan budaya nasionalis, kang Gembul sebagai pendidik pasti paham. Hidup adalah menghadapi kenyataan, bukan spekulasi. Seharusnya spekulasi itu adalah tahap akhir dari ikhtiar, bukan di tengah apalagi di awal. Banyak akhli mengatakan "pendidikan kurang" jangan dilihat ijazah.
P4 di masa itu bersifat indoktrinasi dan dogmatis alias ketaatan yang dipaksakan. Bisa damai dan aman, ya, tapi dipaksakan dengan kekuasan otokratik dari presiden sampai babinsa di tingkat desa. Begitu Pak Harto lengser, kekuatan yang mengekang itu lenyap, dan semua ketaatan yang dipaksakan itu bubar jalan, masing2 ambil jalan sendiri2. Pada saat itu pula fundamentalisme berkembang pesat. Memang ada kegagalan bangsa ini dalam nation building. Masalah ini sudah dibaca oleh Sukarno, dan mengatakan bahwa revolusi belum selesai, namun beliau sendiri gagal karena terlalu banyak terpaku pada eksperimentasi ideologi seperti Nasakom.
@@onisuryaman408 memang ada benarnya kalau dikatakan dogma, karena itu membangun idiologi melalui filsafat, bukan dari tradisi. Saya sedikit terbetik pemahaman bahwa kegagalan itu ksrena kurang artikulasi. Membangun filsafat haruslah sangat jelas tujuan pokoknya dan menggunakan premis bahwa kebenaran sosial itu tidak tunggal mska perlu ada idiologi bersama sebagai tatanan hidup bernegara yg berhadapan dg tantangan eksternal. Mungkin ini kekurangan utamanya, sehingga para pendidikpun tak paham mengapa harus ada idiologi tunggal.
Diduga kuat bahwa kemunafikan di Indonesia itu adalah prestasi dari para tokoh dan pemimpin religiusnya (yang pro munafik) dalam mengajarkan, menyebarkan, mencontohkan dan mempraktekankannya
Assalamualaikum pa guru, ga kerasa udh di penghujung episode hampir 400 nih, 10 lagi, saya nonton guru gembul dari episode yg 20 tanda orang tidak bahagia. Saya nonton episode guru seringkali sebagai peneman jadwal makan hehe.. Jadi sambil makan tuh nyimak pembahasan dan diskusi dari guru, durasi video yg slalu antara 15-20 menit sangat cocok banget . Moga selalu sehat dan juga selalu ada inspirasi untuk bikin video. Salam Soreang sabilulungan
Beberapa syariat yang dilanggar, hanya dari satu foto... Saya tambahin, pencemaran/polusi udara...walopun di situ pak gugem udah masukin poin membakar pohon..
Negara maju lahir dari masyaraka yg memiliki kesadaran dan rasa tanggung jawab tinggi. Bila sekulerisme dengan berbagai kebebasanya diterapkan pada masyarakat yang rendah kepedulianya maka yang terjadi adalah kebobtokan dan kehancuran segala bidang.
Islam lebih menghabiskan sumberdaya ya untuk mengembangkan agama, mengurusi ritual dan segala permasalahan agama bahkan membebani kerja pemerintahan. Dari dulu selalu terjadi gesekan diantara sesama maupun dengan pihak luar. Membuat masalah dan mempermasalahkan.
Semua orang itu bisa dengan mudah mengklaim bahwa mereka regilius atau paling agamis, paling dekat tuhan. Tapi kan belum tentu itu benar, yang tau kan cuman Tuhan, wong yang nilai juga Tuhan.
intinya adalah penegakan hukum yang harus dijalankan secara konsisten...misal kl di negara maju buang sampah ...korupsi..pelanggar lalu lintas di hukum..
Hidup itu paradoks pak guru, saya Protestan. Yg kurang dari kita krng doktrin cinta tanah air. Y memang tumpang tindih cinta tanah air dan keagaaman, tp klu mengerti hrsnya menjadi 1 lebih kuat.
Konflik agama tidak pernah terjadi di China sejak mulainya peradaban manusia, apakah ini ada kaitannya dgn tingkat IQ? Mohon penjelasannya, terima kasih GG.
Tepat sekali semua yg di kemukakan di atas . Agama di eropa, adalah terbatas !!!, dlm pemerintah , agama amat sangat Harus terpisah TDK yg Dominant kacau aburadul sep negri kita ini. Ngaca apakah kita sdh Benar, kok masih ngu rusin agama2 lainnya. 🤲🤲 Ya Tuhan berkatilah ibu PERTIWI KU INI. Amiiin 7×.
Penerapan nilai nilai yang mendukung kemajuan suatu bangsa. Bukan agamanya. Menghafal suatu kitab yang butuh banyak energi waktu dan tenaga...tentulah akan mengorbankan waktu yang lain untuk kemajuan ekonomi. Waktu ritual ibadah yang sering dan lebih lama tentunya akan mengurangi jumlah jam kerja ataupun jam istirahat. Demikian pula ibadah haji yang butuh tenaga waktu dan dana yang besar, akan mengurangi kesempatan investasi... Ajaran yang cenderung merasa benar sendiri dan menyerang pihak lain tentu juga akan menghancurkan keadaan yang ada..ini jelas merusak pembangunan... Dan juga ada sikap primitif yang selalu dikerjakan pada era sekarang.. Pemahaman ekstrem tentang mencari akherat dengan mengorbankan dunia dll Masih banyak yang lain...
na dalam perspektif saya itu justru sekuler. pihak sekuler adalah pihak yg mwngatakan yg penting akhirat. dunia sementara. itulah yg sekuler karena ada dikotomj akhirat dan dunia
lucunya rakyat negara yang tidak tersita waktu sholat , tidak menghapal kitab , tidak mengeluarkan biaya ibadah haji , tidak merasa benar sendiri , herannya kok juga tidak maju maju , contoh negara negara Afrika Tengah dan Selatan, Madagaskar , Amerika Latin , negara negara Karibia , negara negara Pasifik , juga tidak maju maju, .... Jadi bingung saya....
Di Negara sekuler, agama harus bisa mengurus dirinya sendiri tak boleh merepotkan dan membebani negara, tak boleh jualan agama untuk kekuasaan politik, siapapun yg mampu memberi manfaat kepada negara maka ia akan didengar. Bukan karena agamanya. Semua didasarkan pada kepentingan bersama/Nation bukan kelompok tertentu. Agama tak boleh meminta keistimewaan... Ini beberapa hal yang memperingan kerja pemerintahan sekuler sehingga pemerintah bisa lebih terfokus untuk mengurusi ekonomi dll agar segera lebih sejahtera.
Izin menyampaikan opini, sebelumnya diperjelas saja dl, menurut saya sekuler itu ad 2 tipe, yakni sekuler secara hukum (pemisahan agama dan negara) dan sekuler secara sosial (pengaruh agama di masyarakat sangat minim dan kebanyakan penduduknya tdk beragama atau agama ktp doang) Lebih tepatnya bkn "negara jadi maju karena sekuler" tapi "negara jadi sekuler karena maju" maksudnya gini: Rata2 negara maju itu penduduknya sejahtera, semua fasilitas ada dan tercukupi, politik sosial relatif aman dan stabil, serta saya rasa selain AS semua negara maju punya sistem welfare state yg intinya org yg benar2 tdk mampu akan dpt bantuan dari pemerintah sehingga setidaknya kebutuhan dasarnya tercukupi. Dengan kondisi yg seperti ini, wajar jika pengaruh agama memudar di masyarakat dan negara jadi sekuler secara sosial, karena trz terang saja manusia itu (tdk semua tapi rata2) religius karena kepepet. Karena di negara maju semuanya aman dan tercukupi, maka kebanyakan orang merasa "agama tdk penting" karna toh mrk baik2 saja didunia ini jadi knp harus "begini begitu lagi". Mungkin simplenya baraya coba menilai diri sendiri2 biasanya paling rajin ibadah mempraktekkan agama dkt dgn Tuhan dll disaat lagi susah atw disaat lagi happy aman sentosa? Nah kalo udh tau jawabannya sekarang coba aplikasikan itu ke tingkat 1 negara, kira2 seperti itu Lagipula tdk semua negara maju itu sekuler secara hukum. Norwegia yg merupakan negara termaju dan terkaya diseluruh dunia secara hukum merupakan negara teokrasi dan bkn negara sekuler (gereja lutheran menjadi agama negara meskipun hanya pd prakteknya itu hanya simbolis saja) dan rata2 negara eropa utara juga begitu. Mrk jadi sekuler secara sosial semenjak thn 1950an/1960an disaat ekonomi pesat sampai akhirnya jadi negara maju seperti sekarang.
nice opini. setuju baraya. tp jika suatu negara benar2 menjadikan agama sebagai landasan dari prilaku sehari2 utk setiap warganya terutama untuk pemimpinnya, yg otomatis akan berdampak pada negara, tentu saya yakin negara akan menjadi maju dengan sendiri ny. dengan catatan "benar-benar dijalankan oleh semua/sebagian besar orang". tp ya kalau melihat realita saat ini, hampir mustahil mengharapkan setiap org untuk taat agama. karena saat ini terutama setelah era industrialisasi, perkembangan ekonomi menjadi sangat pesat, org2 jd merasa tidak perlu berdoa dan kesadaran akan keberadaan Tuhan pun semakin memudar. yg kasihan adalah negara yg masih stengah2, perkembangan ekonominya lambat, dan penerapan agamanya pun tidak maksimal. Makanya negara itu tidak maju2. solusinya ya seperti kata2 pak gembul. negara it harus benar2 menerapkan suatu ideologi yg benar2 mereka yakini, entah itu sekuler, agamais, komunis, demokratis, liberal, atau apalah agar ada perubahan. lagipula segala hal yg setengah2 itu hasil ny gak akan bagus.
agama-agama itu mengajarkan kebaikan. kalau orangnya tidak baik y berarti dia salah beragama. disini terlihat indonesia bermasalah di SDMnya, dimana mendahulukan hasrat daripada akal yang jelas2 bukan ciri ciri orang ber agama.
Bedanya Indonesia dengan negara2 maju sekuler adalah negara menerapkan prinsip-prinsip agama pada habluminannas sementara orang Indonesia berfokus pada habluminallah
Labelling, identity captured, rule uniformity dls itu yg menghambat kemjuan.Solusinya: kolom agama di KTP (identity card), dan undang ² kolonial harus lah di hapuskan... Salam ...
Saya setuju dgn pak guru. Saya pernah ke negara cina beijing dan shanghei. Disiplin yg tinggi di negara itu dan juga karakter mereka yg baik. Budaya antri, dan klu bepergian bawa kantong plastik untuk sampah. Klu di Indonesia budaya antrinya sangat kurang. Contoh saat resepsi sdh antri panjang tiba tiba ada langsung masuk di depan orang yg sdh antri dll.
Pak guru, mooh maaf ni kalo bole minta dibuatin konten. Coba bahas Pak mengenai codex gigas, codex seraphinus, gayat al-hakim (picatrix), kitab al-bulhan (book of wonders) dari perspektif Guru. Soalnya nyari diinternet informasinya cukup sedikit dan cukup misterius, hehehe.
Socialist yg pas buat indonesia biar dipaksa dlu terbntuk mentalitas positif nya, dbntuk paksa mental militan nya dlu dlm hal2 yg baiknya sprti misalkan militer dipksa utk disiplin, utk bersih n ga nyampah dengan sanksi hukum tegas scra finansial or bhkan fisik n dipksa rapih organize, dipksa utk berhasil memenuhi misi n pencapaian2 ky bushido, dipksa utk patuh n loyal pd hukum n aturan, krn emg karakter org indo g mau diatur, g mau kompak. Dlu jg eropa gitu, tp dipksa n dipksa krn situasi n jg pemerintah yg militan, stlh trbntuk mentalnya yah pasti kbntuk jg karakter bangsa nya,
Kemungkinan besar, dilihat saat ini kebodohan umat justru dipertahankan oleh mereka para elit agama untuk mempertahankan status sosial dan ekonomi mereka para oligarki agamawan 😁 🙏
Makanya memainkan isyu agama atau kasarnya menjual agama bagi para politikus itu masih jadi andalan ... makanya akan di mainkan lagi oleh byk kepentingan. Contoh yg kurang baik tentunya pernah di lakukan dengan ayat dan mayat ... sebenarnya itu gak fair tapi yah gimana. Klo itu menurut pribadi sudah teror lewat agama bukan jualan agama lagi. Preman dan prilaku kriminal lebih takut klo stigma kafir dan mayatnya klo mati tidak di mandikan dan di sholatkan.
Manusia yang materialis dingin, bisa mertindak agresif, dan keras pada anda. Kehidupan yg kental dengan duniawi walau di tengah desa terpencil sekalipun
Tolak ukur maju atau tidaknya bukan karena agama. Siapa yang menang perang, merekalah yang berkuasa. Karena saat mereka berperang kita bahkan belum jadi sebuah negara. Untuk negara yang lahir pasca perang dunia 2, Indonesia sudah termasuk kedalam negara maju. Apalagi kita tidak disokong secara langsung oleh negara blok seperti singapura yang disokong barat. Kita, dibandingkan negara dunia ketiga lainnya, sudah termasuk maju meskipun bukan yang teratas. Lagipula, adanya peran agama dalam perjuangan kemerdekaan itu sangat nyata. Yakin tanpa agama kita bisa bersatu, berjuang dan merdeka?
Memisahkan ilmu agama Islam dan sains tidak secara langsung merupakan indikator dari sekularisme. Sekularisme lebih berkaitan dengan pemisahan antara agama dan negara, sedangkan pemisahan antara ilmu agama dan sains lebih berkaitan dengan pendekatan terhadap pengetahuan dan metode yang digunakan dalam bidang tersebut. Pemisahan antara ilmu agama Islam dan sains dapat terjadi dalam konteks pendidikan atau penelitian di mana keduanya diajarkan atau ditangani secara terpisah. Ini bisa terjadi dalam negara-negara dengan sistem pendidikan yang memisahkan kurikulum agama dan ilmu pengetahuan, atau dalam lembaga pendidikan yang menekankan pada pembelajaran yang terfokus pada salah satu bidang tersebut. Namun, penting untuk diingat bahwa pemisahan ini bukanlah prinsip yang secara khusus terkait dengan sekularisme. Pemisahan ini lebih merupakan kebijakan pendidikan atau pendekatan pengajaran yang dapat bervariasi di berbagai negara atau konteks. Sekularisme sendiri lebih berkaitan dengan pemisahan antara agama dan negara dalam hal pengambilan keputusan politik, hukum, dan pemerintahan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kebijakan publik dan tindakan pemerintah tidak didasarkan pada satu agama atau keyakinan agama tertentu, melainkan berlandaskan pada prinsip-prinsip demokrasi, kebebasan beragama, dan keadilan bagi semua warga negara. Dalam beberapa negara yang menganut prinsip sekularisme, pendidikan agama masih bisa diajarkan sebagai mata pelajaran opsional di sekolah-sekolah, sementara sains diajarkan secara terpisah sebagai bagian dari kurikulum ilmu pengetahuan umum. Hal ini tidak bertentangan dengan prinsip sekularisme selama tidak ada pemaksaaan satu agama tertentu dan tidak ada diskriminasi dalam perlakuan terhadap siswa atau warga negara lainnya.
Langganan banget ngikutin si bapak nih. Suka banget. Membuat pikiran saya terbuka di tengan informasi2 yg membludak yg disajikan yutup. Wajib mampir ke sini biar tetep waras 🤘😅
Ada yg paling menarik dari pembahasan ini yaitu ada 7 pelanggaran agama apa bila ada demo(foto) dan pak guru bilang ini justru melanggar syariat agama islam dan thogut...tapi saya setuju pak
Sejak saya mendengar bang rocky gerung mengatakan pancasila bukan ideologi, saya kebingungan maksudnya apa, setelah mendengar dari guru gembul, saya baru lebih sedikit mengerti maksud bang rocky waktu itu.
pelajaran yang saya secara pribadi ambil dari video gugem kali ini adalah: mari kita implementasikan prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang selama ini kita malah menggunakannya sebagai topeng atas kemunafikan kita. sebenarnya ada lagi tapi saya gk bisa menerjemahkannya dalam bentuk kata-kata atau kalimat
Wooooow Saya sgt setuju, syariat itu hanya sebagai topeng doang aja, tipu, pelanggaran, tidak displin jg dll juga dimana mana ada. kan aturan itu di buat jg utk di langgar/ ato memanimasir setidaknya gt. Tp entahlahh, hanya tuhan yg sempurna, Perintah Tuhan saja di langgar oleh manusia(kita) sendiri gt. gmn pula perintah//aturan yg di buat oleh manusia sendiri. pasti tambah di labrak alll Sehat selaluu
Penjelasan yang bagus Pak Guru (melalui paradigma post-modernisme). Disini saya berpikir bahwa, sistem sekuler memang ideal untuk diterapkan. Dengan harapan, agama yang dilembagakan di hati (secara personal) lebih mampu melahirkan kerelijiusan yang tulus, sehingga mampu melahirkan cinta tulus kepada Tuhan dan segenap ciptaan-Nya. Sebaliknya, saya khawatir, agama yang dilembagakan (secara publik) justru melahirkan kerelijiusan palsu, yang kebanyakannya bekerja untuk mata manusia, bukan untuk mata Tuhan.
Setuju sih..memang pendidikan untuk menanamkan etika dalam agama sebagai ideology yang mengikat itu harus ditanamkan sedini mungkin dalam keluarga...dari ayah kepada anaknya..ayah ke istrinya..adik ke kakaknya.dan sebaliknya...tapi sekarang ada gerakan untuk mengacaukan ikatan keluarga, banyak perzinahan, banyak perceraian, anak tanpa ayah, anak ditelantarkan...hal ini menyebabkan lahirnya generasi yang rusak
@@fajartiyarabdulmajid7807 Saya setuju saudara, memang pendidikan etika/akhlak, paling ideal adalah dari keluarga sendiri. Terlebih, didikan dalam suasana keakraban lebih mudah diterima. Terkait hal-hal yang mengancam keeratan hubungan kekeluargaan, memang selalu ada (di setiap masa), sebagai sebuah tantangan tersendiri. Sebagai antisipasinya, manajemen parenting penting sekali, termasuk juga manajemen bagaimana cara keluarga mengajarkan etika yang baik dan benar kepada anak. Kebanyakan, anak muda tidak tertarik lagi terhadap etika/akhlak karena didikan orang tua yang belum tepat. Misalnya, orang tua yang cenderung egoistis dan terlalu indoktrinatif, sehingga secara perlahan membunuh daya kritis berpikir anak. Mungkin, solusi terbaik menurut saya adalah calon orang tua selanjutnya, mengajarkan etika/akhlak dengan cara yang lebih hikmah, inovatif, dan tetap menjaga agar daya kritis anak tidak terbunuh secara perlahan.
@@primaswo8766 kayaknya ini dulu yang dilakukan Evangelical di America sebelum perang dunia ke 2 ya..makanya penduduk paling patriotis di America pasti dari evangelical
Ideologi kita adalah pragmatisme pak guru. Istilah macam Pancasila, demokrasi, penegakan syariah. Hanya berhenti sebagai istilah dan hal-hal simbolik lainnya. Praktiknya, pragmatisme yg tetap merajalela.
Selama tinggal di Prancis, Syekh Muhammad Abduh melihat negara ini begitu rapi, disiplin, dan bersih. Berbeda jauh dengan pemandangan di tanah kelahirannya, Mesir. Di Mesir, yang mayoritas penduduknya adalah orang Islam, ternyata jauh tertinggal dibandingkan dengan Prancis, yang jumlah muslimnya sangat sedikit. Dari hal ini, ia mengatakan suatu perkataan yang cukup terkenal hingga hari ini. Ia berkata: “dzahabtu ilaa bilaad al-ghorbi, roaitu al-Islam wa lam aro al-muslimiin. Wa dzahabtu ilaa bilaad al-‘arobi, roaitu al-muslimiin, wa lam aro al-Islam”. (aku pergi ke negara Barat, aku melihat Islam namun tidak melihat orang muslim. Dan aku pergi ke negara Arab, aku melihat orang muslim namun tidak melihat Islam)
Miris
Semoga imigran Muslim di sana dan keturunannya ga bawa perilaku dan kebiasaan buruk di negara asal mereka.
Tapi tetep baik yg garis keras maupun bukan sama2 klaim. Segala yg baik2 di klaim islam, yg buruk dicap syiah, ahmadiah, kafir atau agama lain. Tukang klaim.
Karena etika Islam itu sulit,
Muwasofat Tarbiyah itu luar biasa sulit tetapi merupakan formula yang dilakukan bangsa2 yang maju bahkan yang kafir (misal mewajibkan Qowiyyul Jismi/kekuatan fisik, Mutsaqofful fikri/kecerdasan intelektual, Qodirun alal kasbi/Independen dlm apapun, tertib, Harithuun ala Waqtihi/menghormati waktu, Naafiun lil Ghorihi/berkontribusi thd masyarakat) jadi orang Islam lebih suka fokus ke hal2 yang ritual. Dan debatnya soal hal2 yang ritualistik.
Rosulullah juga mengharamkan mengemis dan menganjurkan untuk menjadi kaya, terutama dengan berdagang/membuka bisnis. Tapi tebak siapa yang ngemis2 di jalan dan siapa yang menguasai perdagangan di Indonesia? Tepat. Buka bisnis susah, buka coach poligami mudah.
Sipp
Sangat setuju sekali dengan statement terakhirnya Gugem, bahwa orang-orang kita kebanyakan munafik, agama & pancasila hanya dijadikan topeng saja. Faktanya beragama ga mengubah orang ga jadi anarkis, demo pake baju koko tetap bakar-bakaran juga & akhir-akhir ini juga sering muncul anekdot pancasila sila ke-5 keadilan sosial bagi orang yang berduit menunjukkan kalau orang-orang kita minim implementasi, hanya jago merangkai kata-kata dan slogan.
Sudah tau munafik tapi kok masih banyak yg bela. Hhh
@@irfananwar5813 yg membela dan banyak itu g tau dong org2 gt munafik... gimana sih
@@irfananwar5813 orang yg ngebela sama munafik-nya, atau bisa saja memang terlalu lugu jadi tidak bisamebedakan mana yg munafik mana yg tidak
@@onybudum4465 sampai kapan indonesia seperti ini yah, mirisnya lagi di kerabat saya banyak yang pandangan yang salah seperti itu
intinya indonesia belum punya leadership yg bervisi dan gak takut sama siapapun, krn utk menjadi negara maju sang leader harus siap2 mental bisa kapanpun meninggoy
Setuju sekali Pak Guru, kecenderungan mayoritas masyarakat kita menitikberatkan pada hal2 ceremonial dalam beragama (entah apapun agamanya), tetapi mereka mengabaikan hal2 yang esensi dalam agama tersebut. Aku suka dgn channel ini karena tanpa filter, namun fakta. Semoga mayoritas masyarakat kita sadar dimanakah diri mereka sebenarnya setelah menonton materi dalam channel ini. Maju terus Pak Guru.
Salah. Kesalahan negara berkembang itu dimana mana sama. Cuma 1. Yaitu seluruh waktunya dibuang sis sia hanya untuk mengurusi orang lain. Fakta ini. Jangan jauh2 bandingkan dengan luar negeri. Lihat saja pulau bali. Disini tempatnya bebas .bukan negara tapi pulau ini bener2 sekuler. Tapi faktanya warganya taat beribadah. Sulit diterima tapi inilah faktanya. Kalau mau maju. Berhenti ngurusin orang, buang2 waktu. Curahkan semua untuk bekerja. Pikirkan materi dan ibadah cukup. Mau ada lgbt, mau ada club malam. Mau ada riba. Mau ada kumpul2 komunitas ngak jelas. Udah ngak usah diurusin. Justru kemunduran kita bukan karena mabuk agama, bukan karena anggapan generasi muda rusak gara2 freesex dan narkoba. Tp gara2 kita sibuk mikirin negara lain, sibuk cerewet ini itu. Kalau punya waktu jadilah wirausaha. Pikirkan materi. Pikirkan kerja. Buat ini buat itu. Karya ini. Karya itu. Daripada jadi konsumen narkoba mending jadi produsen narkob. Daripada tawuran mending senjata2 itu di ekspor jual lagi. Negara maju atau engak itu yg penting sejahtera dulu
@@PanduJump setuju dan sependapat
beruntung lah kalian yang melihat sajian video guru gembul secara netral dan sampai habis, karena banyak orang-orang kita yang terlalu paranoid akan pendapat orang lain yang bersebrangan.
gue nonton sama temen guru agama. Baru 2 menit dia udah komen ni org (GG) asal ngomong doang... salah besar... trs dia asik sndiri main game Mobile Legend wkwkwkwkw
@@destufirmansyah796 kebenaran adalah selera hihi
@@destufirmansyah796 tipe org seperti itu yg g suka menerima perbedaan.
Koreksi : beliau tidak netral, tapi independen. Netral tidak menuju ke mana-mana, arah diskusi tidak menghasilkan jawaban / solusi. Tapi, independen memiliki sudut pandang sendiri dengan beberapa sumber literasi lalu merangkumnya dan ditambah dengan argumentasi yang valid. Hasilnya memiliki solusi atas suatu persoalan tsb. Namun, supaya diskusi tetap dilanjutkan di luar forum (video) maka jawabannya dikembalikan kepada audien.
@@profitablebanget mantap bung, yang saya konteks kan disini adalah audiens nya sendiri. kenapa saya katakan beruntung? karena masih banyak orang yang menentukan kebenaran hanya dari selera atau suara siapa lebih banyak ketimbang menikmati lalu menelaah kebenaran dari informasi tersebut dan mencoba mengejawantahkan permasalahannya dengan seksama, lalu melakukan respon. bahkan air putihpun memiliki tingkat PH yang berbeda-beda ko. saya tidak menyinggung guru gembul tentang netralitas, karena beliau sendiri yang bilang.
Sepakat dengan Guru Gembul. Sekuler dan Religius itu bisa seiring sejalan. Agama dapat dijadikan sebagai pedoman atau tuntunan bagi manusia untuk menjadi pribadi yang baik, yang pada akhirnya membawa manusia masuk ke surga.
Namun yang terjadi di Indonesia, masyarakat kita justru lebih banyak menghabiskan waktu, tenaga dan biaya hanya untuk :
1. Memikirkan dan memperdebatkan agama mana yang paling benar.
2. Menghakimi agama/keyakinan sekelompok orang.
3. Suka mempermasalahkan hal-hal yang tidak perlu dipermasalahkan.
Hal-hal inilah yang membuat kita menjadi tidak produktif, yang tidak bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang maupun keluarga, bahkan cenderung merugikan.
Ibaratnya ketika musim liburan, kita dan tetangga kita sama-sama memiliki rencana untuk melakukan perjalanan wisata. Kita mencoba membujuk tetangga kita agar kita pergi bersama-sama ke tempat wisata A, karena menurut kita itu adalah tempat terindah. Namun tetangga kita memilih ke tempat wisata B, karena menurutnya itu adalah tempat yang paling nyaman. Apakah kita lantas harus memaksa tetangga kita untuk mengikuti pilihan kita ? Siapapun orangnya pasti tidak akan mau dipaksa seperti itu. Biarkan semua berjalan ke tempat tujuan wisata masing-masing, dan ketika semua sudah pulang, kita dan tetangga kita dapat bercerita tentang pengalaman perjalanan wiasata masing-masing. Dengan begitu akan semakin memperkaya pengetahuan dan pengalaman hidup kita.
Dengan demikian, biarlah kita tetap dengan keyakinan kita dan biarkan orang lain dengan pilihan keyakinannya. Ketika kita hidup dalam kenyamanan kita masing-masing, disitulah kita dapat mempergunakan waktu dan tenaga kita untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kemaslahatan banyak orang. Bagiku agamaku, bagimu agamamu.
Agama asli nya semua itu Islam
Hanya manusia saja yg tersesat atau merubah kitab-kitab ALLAH SWT
@@doddyi3133 TRUS DEWI KWAIM IN SEBETULNYA ISLAM YAH ?? SUN GO KONG JUGA ISLAM DONK WKWKWKWKKWKWK
@@doddyi3133 itukan menurut anda, menurut saya tdk.
@@marolopsiahaan6770 ya benar, anda berhak berkata seperti itu
@@doddyi3133 hadeh.. masih aja bawa2 perdebatan. Jalankan saja aturan agama situ tanpa perlu menggurui orang lain.
Padahal akhlak adalah hal paling utama dalam hidup, tapi kebanyakan dari kita tidak menerapkannya
Pada gak ada akhlak
alasanya cukup simpel karena manusia sekarang lebih di ajarkan untuk demoralisasi sejak dini seperti berbohong menipu,dll karena masyarakatnya sendiri mengajarkan hal itu ke anak kecil lainya di karenakan ketika melakukan hal yang sangat amoral orang2 bakalan respect dan mendapatkan keuntungan lebih dan itu juga berlaku sama halnya kepada wibu2 yang suka belajar filsafat untuk memanipulasi orang di karenakan karakter anime seperti ayano koujin johan liebert dan kawan2 karena kebanyakan wibu yang gw temuin pasti bahasnya filsafat machiavelisme mulu kebanyak orang2 yang suka mention buku tersebut yaa karena dia cuman mao pamer bahwa saya bisa memanipulasi mu kan kebanyakan gt wibu2 makanya kalo masuk lebih dalam circle wibu pasti banyak drama kenapa banyak drama yaa karena alasanya yang sebelumnya yang udh saya jabarkan
setuju pak guru.. sekali-sekali boleh dong bahas tentang prestasi olahraga dan budaya malas berolahraga di negara kita. mturnuhun
Siap si bang jago paling rajin olahraga
Nah ini bang. Soalnya di indo masih jarang orang olahraga apalagi fitness
Memang... Suka bgt nonton bola komen ini itu ini itu ttg sepak bola... tp berapa anak muda d sekitar kita main/latihan sepak bola setiap sore?? paling 1-2 org / 50 org
Jalan aja malas apalagi olah raga, saya pernah jalan kaki dari rumah ke tempat tujuan yg cuma 15 menit, teman teman saya di sana pada heran kenapa mau capek2 jalan kalo bisa naik motor, bahkan mereka mau jemput kalo gk ada kendaraan. Ya ampun padahal jalan 15 menit itu gk kerasa
Orang Indonesia sebenernya rajin berolahraga, tp gabisa fokus krn untuk diseriusin olahraga hanya pilihan kedua.. jikapun mau fokus tdak akan cukup kl sarana dan prasarananya tidak memadai..
Saya punya teman yg sukses dlam berbisnis,..harusnya yg dilihat dn dipelajari bagaimana dia mnjalankan bisnisnya ato kiat2 apa y dia terapkan,malah ada yg nyeletuk bhwa teman sy yg jarang ibadah itu mndapat istidraj dr Tuhan, xixixixi..ad juga yg mengatakan wajar kita mnderita didunia Krena dunia adlah penjara orang beriman..weleh2 gmn mau maju hidupnya kalau mereka mengait2kan keirihatian mereka dg agama..gK usah jauh2 jd negara sekuler,wong beragama saja belum pada bener pemikirannya
@@seasonproductionstv klo menurutku sah2 sj,yg penting mereka bahagia..
Nah ini
Kalau menurutku negara2 sekuler ini bukan tidak mengenal Tuhan atau mengolok2. Tapi justru karena agama itu sakral, jadi digunakan sebagai panduan moral diri sendiri aja. Negara dan orang lain ga boleh mencampuri urusan pribadi dengan Tuhannya masing-masing.
Justru negara dan society yang mengumbar agama itu merupakan inti permasalahannya.
🥸👍
@Yuniarto S Malaysia negara berkembang
@Phantom Orion tapi belum terkategori maju
@Phantom Orion tapi kalo brunei sama malaysia dibandingkan dengan singapura pasti kalah
Ini salah satunya...terlalu over acting beragama
Kalo di 62+ byk org awam yg anti dengan istilah sekuler bukan krn paham dan mengerti akan maksud dan tujuannya, melainkan krn sdh dikompori dan diprovokasi imam2 ketua2 pemimpin agama mereka masing2 yg khawatir dan takut jatah makan/periuk nasi mereka hilang seperti pengaruh, jabatan politik dan pos2 penting di pemerintahan (politik praktis), karena sistem sekuler fungsi politik, hukum dan negara sdh dipisahkan dari fungsi agama (division of church and state di barat), dengan singkat cerita "mereka" akan kehilangan atau berkurang privilagenya, makanya jgn heran "mereka" paling getol menentang sekularisme dgn propaganda seolah2 negara akan hancur krn pemisahan agama dan negara, hanya krn zona nyamannya untuk korupsi terganggu (ini boleh ambil contoh agak2 mirip dengan kondisi samurai di jepang pada awal periode restorasi meiji yg berakhir dengan pemberontakan), sekuler bukan anti agama tapi malah menempatkan institusi agama pada tempatnya dan dilindungi oleh hukum, kalau soal keyakinan itu soal pilihan tdk bisa didikte oleh negara jadi kalau ada frasa "sekuler=ateis" itu cacat logika krn di negara agama juga bs ada yg ateis toh, disini yg harus disadari oleh2 orang2 bahwa untuk bisa disebut negara modern ya sdh harus mampu memisahkan mana urusan negara, hukum, agama dll pada tempatnya masing2 dengan penghargaan lebih akan HAM, makanya negara2 di eropa khususnya wil. skandinavia itu maju2 dan modern masyarakatnya minim korupsi dan kriminalitas
Betul bngt..
Memang selalu bikin tarik nafas dalam2 teruss
Pak saya mau tanya, kalau anda muslim trus dikasih dua pilihan, pilih hukum secara syariat atau sekuler anda pilih yg mana?
Nah ini baru orang yg bener2 paham arti sekularisme. Mirisnya di indo banyak orang yg bener2 gak ngerti tapi berani berkoar2 apa itu sekularisme. Sepertinya sudah ada doktrinasi nya.
@@irfananwar5813 bukan sepertinya lagi,tapi memang sudah jelas ada doktrin. ustad2 di sekitar rumah saya sering koar2 menjelekkan sekulerisme. didepan anak kecil pula koar2 nya,jadilah anak2 di lingkungan rumah saya pada anti sekuler karena doktrin dari ustadnya.
@@fadliansyah9390 kalau aku hukum sekuler karena bisa menyesuaika keadaan sekitar
Setuju sekali pak Guru, justru agama yg membuat kita bekerja, bertanggung jawab, jujur dan menerima orang lyg berbeda dengan baik.
Bukan hanya agama, Filsafat juga bisa. Contohnya stoisisme.
Indonesia masih berproses, tunggu dan sabar, nanti akan ada waktunya untuk jauh lebih baik, kalau diputusin satu mata rantai generasi
Menonton ini membuat saya lebih paham dengan tata cara beragama
Sekuler akan membentuk budaya pola fikir masyarakatnya untuk mengedepankan sains dan penelitian untuk melampiaskan ke ingin tahuan mereka, lalu menggunakan agama sebagai pemenang Jiwa.
Sebenarnya jika Islam berjalan berdampingan dengan sains juga hasilnya akan bagus
Ya sama kayak Islam di waktu masa kejayaannya banyak lahir ilmuan islam dikala itu mereka suka Sains dan penelitian gak ribut masalah agama seperti sekarang
Benar, justru yang kamu katakan itu sudah dilakukan di golden age Islam.
Hidupi ajalah berusaha semaksimal mungkin aja. Anggap aja ujian umat sekarang
Tapi sayangnya jaman skrg banyak yg menyalahgunakan ajaran islam demi kepentingan pribadi
@@seasonproductionstv Komentar lu hampir seribu bang di channel ini. Gabut banget, cari kerja sana! Oh iya kerjaannya kan ngebuzzer, chaaakszz
@@seasonproductionstv Provokator lu..saattt
Indonesia meributkan hal-hal yg itu-itu saja, pandai membuat aturan dan pandai pula memanipulasi aturan itu dgn undang-undang yg di otak-atik para wakil rakyat,,salam sehat selalu Pak Gurgem
menurut saya, pancasila sendiri dibuat memang untuk mengakomodir ideologi2 yg ada di dunia yg bertujuan untuk menyatukan indonesia waktu itu yang rakyatnya sangat beragam. dalam pancasila sendiri juga mengakomodir relijius maupun sekuler. idealnya ini tidak dipertentangkan.
namun dalam praktiknya pancasila mengalami degradasi nilai. misal ayat pertama dipertentangkan dengan ayat 5. jadi dalam pengmalannya sekarang relijius dipertentangkan dengan sosialis/komunis, berantem terus yang mana itu melanggar ayat 3.
pancasila sekarang hanyalah 5 ayat random yang sekadar dihafal dan dibacakan TANPA ada pemaknaan mendalam. saya masih yakin pancasila akan menemui titik terang karena saya yakin yang diniatkan untuk kebaikan maka hasilnya kebaikan, tapi tidak sekarang, mungkin 100 tahun lagi (kalau indonesia masih ada).. :))
bnr
Karena gak ada tokoh seperti karl marx dengan ideologi komunisnya dan tokoh2 lainnya
Pancasila adalah 5 sila, bukan 5 ayat.
@@noertri618 Juga Indonesia tak punya tokoh seperti Adam Smith,John dewew,Alex sander pierce yang ada habib Rizieq Bahar bin semit, Abdul Somad.
Sila ke 5 di masyarakat bawah di kenal dg arti bantuan sosial hahaha
hadir pak guru. Ada buku yang sangat menarik dan menurut saya sangat kritis dan gamblang membahas tentang akar masalah dunia Muslim kontemporer termasuk membahas sekulerisme di dunia Muslim. Judul bukunya adalah "Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan" penulisnya Ahmet T Kuru.
Kita tidak mempraktekkan agama dalam hidup sesehari, kita hanya menjalankan ritualnya saja. Seandainya ritualnya kita terjemahkan dan laksanakan dalam kehidupan nyata, kita akan maju. Contoh sederhana: buang sampah pada tempatnya, karena kebersihan adalah iman. Nyatanya: sampah di mana mana , wkwkwk
Benar sekali pak guru .. sy prnh tgll 3th di jepang .. awal dtg disna betapa sy kagumnya orang jepang yg definisinya tdk beragama namun etika smgt lebih dr org beriman bahkan yg namanya kebersihan itu bagian dr keimanan mereka.. betapa malunya jika berbuat kesalahan ..
Mari gunakan akal budi untuk memilih keyakinan kepada Tuhan...jangan pilih keyakinan yang menciptakan malapetaka dalam hidup umat manusia
Nomor Satu mesti masalah Indonesia itu di mindset manusianya..
Tidak semudah itu baraya..
Kehidupan beragama tercermin dalam sikap dan tindakan sehari hari dalam bermasyarakat. Bukan untuk dibicarakan, apalagi diperdebatkan. Karena agama adalah sesuatu yang sakral, sesuatu yang suci.
Benar guru Indonesia negara yg banyak munafikx terutama pejabatx banyak yg mengaku nasionalis pancasilais tp sama sekali tdk ada satupun dri keduanya yg dy terapkan dalam kepemimpinanx.Indonesia kalau mau maju harus benar" menerapkan Pancasila secara keseluruhan.
Kalo lihat data korelasi antara negara maju dengan religiusitas atau sekularisme pada masyarakatnya, pertanyaan saya adalah. Apakah jadi sekuler dulu baru jadi negara maju? atau jadi negara maju dulu baru masyarakatnya akan sekuler? Negara maju eropa itu dulunya (ada yg sampe sekarang) adalah kerajaan teokrasi, Misal kerajaan inggris dengan church of england, kerajaan norwegia dengan church of norway. Sampe sekarang pun raja/ratu inggris mesti anggota dari church of England, dan sampai tahun 2012 anggota parlemen norway mesti anggota dari church of Norway. Meskipun begitu seiring dengan kemajuan negaranya, pengaruh agama (gereja) dalam pemerintahan makin berkurang (sekuler) dan masyarakatnya makin irreligius (dalam perspektif abrahamik).
Hal ini berbeda dengan negara yang "dipaksa" sekuler seperti Turki yang begitu begitu aja, bahkan (hampir) krisis. Sekarang kita punya contoh negara teokrasi non-eropa yang secara ekonomi berkembang maju, misal negara seperti UAE & Qatar. Kita lihat aja 50 tahun kedepan, kalo ternyata negara nya makin sekuler berarti hipotesis tentang maju dulu baru akan sekuler lebih tepat.
Sebenernya Indonesia secara hukum itu udah sekuler, karena gak ada otoritas agama yang membawahi pemerintah. Untuk konteks Indonesia lebih baik fokus ke pembangunan ekonomi dan pendidikan saja, nanti sikap "religiusitas" yang buruk, seperti intoleransi, kekerasan atas nama agama, atau mistisisme yang gak logis dan rasional saya rasa bakal berkurang perlahan. Kalo dipaksa lebih sekuler jadinya bakal rawan konflik.
Terus turki itu negara berkembang gitu?
Nah gitu lebih baik memajukan dulu sdmnya lewat pendidikan dan ekonomi
@@squidwardgurun8678 tergantung.
"According to the CIA Factbook, Turkey is a developed (first-world) nation while on the other hand organizations such as FTSE classify Turkey as developing."
Menurut IMF juga masih developing.
@@izu517 negara maju pertama yaa negara2 Barat atuhh ngab kek Inggris, Prancis, USA, dll..
Dulu Turki pas baru merdeka aja masih terngiang-ngiang dgn julukan mereka sebagai "The Sick Man of Europe" 😂
Nah iyaa...
Justru negara-negara "monarki" di Eropa kek UK, Swedia, Norwegia, Denmark, Monaco, Liechtenstein, Luxembourg, Belanda, Belgia, dan lainnya itu adalah Negara Monarki Kristen.
Raja/Ratu di negara tersebut "wajib" menjadi pemimpin Gereja negara mereka sm seperti Paus dgn Vatikannya.
Dan juga anggota kerajaannya pun 100% Kristen hingga dipemerintahan juga sekitar 70-80% Kristen.
Lambang negara sampai Benderanya pun mengandung unsur-unsur Kekristenan yg sangat jelas seperti Salib di negara-negara Skandinavia dan Union Jack milik UK.
Dan yg menjadi point pentingnya adalah mereka (negara monarki Kriaten) itu udh ada jauh sebelum era Sekularisme dan Humanisme.
saya sependapat pak gembul beberapa hal mengenai Kristen Protestan dieropa, pertama gereja khatolik terlalu powerfull dan tidak ada Lembaga yang mengawasi dalam hal science, ekonomi, spritual, politik dalam kehidupan bernegara di eropa pada "Dark Age of Europe" sehingga dimanfaatkan beberapa oknum gereja untuk kepentingannya sendiri pada jaman itu. Bukti kongkretnya adalah diperjual belikan surat indulgensi (surat penghapusan dosa) jaman Martin Luther, kesalahan teori ilmu pengetahuan (Galileo Galilei dll), banyak orang yang disiksa dan atau dibunuh dituduh penyihir dll. Beberapa hal itu membawa kemunduran bangsa eropa. satu hal yang menurut saya eropa maju karena mereka bisa membatasi antara hukum positif & negatif (Duniawi) dalam hidup bernegara dengan hukum agama (Spritual) sehingga tidak saling bertabrakan dan tergantung case by case
Karena kita hidup di dunia simbol. Religius atau sekuler sering kali dinilai dari simbol dan atribut dibanding praktik. Misal dari foto demonstran yang tadi Pak Guru tunjukkan, secara simbol dan atribut akan dimaknai sebagai religius dari pakaian yang dikenakan. Padahal secara praktik, demonstran tadi melanggar aturan religinya sendiri.
Banyak simbol yang dimaknai secara keliru atau keliru memilih simbol untuk suatu makna.
Ilustrasi yang bisa memilah satu per satu permasalahan, dan memberi kesimpulan menjadikannya terang benderang. Sangat menggugah. Terima kasih Pak Guru.
menurut saya mah kalo seseorang mau kaya dia tak harus jadi religius atau sekuler tapi dia harus punya banyak uang
Indonesia hanya butuh momentumnya saja tetapi dunia yang belum siap. Rakyat Indonesia itu sami'na wa atha'na sedari dulu, mari kita berjuang sesuai dengan nilai keluhuran kita.
Bagaimana bisa kita maju dalam semua hal... Sedangkan kita sering mendengar tausyiah dari ustadz Ustadz bahwa kita jgn mengejar dunia, pikiran kerdil itu sdh mengakar sejak kita kecil.
Dunia ini cuma sementara, gak salah. BeKerjalah tapi jangan lupa akhirat.
Semoga Pak Guru ada kesempatan bikin vlog bareng Bung Rocky Gerung. Para pemikir brilian spt anda perlu muncul di publik agar mendidik.
Saya pengen banget ngelihat masjid jadi al kuttab seperti di zaman nabi ,jadi al kuttab itu seperti mengajar di masjid dan fasilitas khusus untuk mengajar
Anti Kapitalisme, anti Sekularisme, anti Komunisme, anti Demokrasi di saat yang sama
Wkwkwk itu kata-kata orang HTI
Falsafah "bukan": bukan ini dan bukan itu 😁
Agama mengajarkan kesabaran, perilaku yang tidak mengganggu sekitar, punya rasa malu dan mengedepankan kasih.
Ini semua tentang "porsi" haluan bangsa kita mau diarahkan kemana. Ada porsi haluan bagi agama, ada porsi haluan bagi sains, ada porsi haluan bagi ekonomi. Edukasi yang dibangun kepada masyarakat ditiap bangsa itu berbeda-beda sesuai dengan porsi diatas. Ketika kita sudah tahu porsi bangsa kita mau dititikberatkan kemana maka otomatis itu akan membentuk budaya.
Kita lihat negara-negara barat ketika di era industri, mereka sangat menitikberatkan porsi kepada sains serta bangsa China setelah lewat perang dunia ke-2 mereka menitikberatkan kepada ekonomi. Dan sekarang lihat bangsa kita, kita lebih menitikberatkan kemana?! Negara-negara barat dikatakan maju dalam sains, negara China dikatakan maju dalam ekonomi, sedangkan RI mengapa belum dikatakan maju? Karena tidak ada porsi yg dititikberatkan, bahkan ketika hendak menitikberatkan kepada agama, malahan tidak maju didalam porsi agama karena angka-angka kejahatan di dalam agama malah merusak parameter agama itu sendiri. Jadi RI seolah kelihatannya menjadi negara religius terbesar dan dianggap sebagai kemajuan bangsa tetapi itu bukanlah kemajuan karena besarnya angka-angka kejahatan di bangsa kita yang justru melawan agama itu sendiri. Artinya kita belum bisa maju karena tidak adanya keseriusan untuk menitikberatkan kepada salah satu porsi diatas dan porsi yg paling sulit untuk maju adalah porsi agama karena indikator kemajuannya sangat sulit diukur, bagaimana kita bisa mengukur seseorang itu beragama atau tidak?! Apakah dr atribut agama yg dipakai?! Atau pengalaman spiritual seseorang?! Lalu lantas kalau begitu bagaimana mengukur kadar spiritual seseorang?! Akhirnya porsi agama menjadi porsi yg sulit diukur parameter kemajuannya karena memang abstrak sifatnya dibandingkan dengan porsi sains dan porsi ekonomi yang lebih bisa diukur level dan tingkat kemajuannya atas bangsa yg mengambil haluan porsi tersebut.
Akhirnya bangsa kita harus menetapkan haluan secara bijak porsi mana yg mau dititikberatkan, tetapi melihat karakter bangsa kita yg cenderung masih berat kepada agama namun tidak pernah serius maka ini akan menjadi PR besar bagi bangsa bagaimana mencapai sebuah kemajuan.
Agama bukan karena baju yg ia pakai.. Tp prilaku dan akhlaklah yg bisa dusebut org beragama
Kebanyakan di indo kalo orang berjanggut pakek Gamis ala Arab dianggap Religius
@@seasonproductionstv wow
Semangat guru Gembul sllu Saluttt,,,, Yg paling parah ideologi bangsa ini hanya Ideologi topeng belaka. Bukankah kemunafikan yg melekat pd jiwa raga masyarakat kita. Yg katanya ber Agama ternyata pelanggar aturan agama, yg katanya membela agama ternyata perbuatannya perusuh perusak agama. Yg jelas hampir semua penuh dg kepalsuan dan tipu daya nafsu duniawi. Jika benar jiwa setiap org apapun agamanya dan memahami tentang puncak perjalanan dirinya secara individu sebenar riligi. Negeri ini negeri damai sejahtera. Bagamana mungkin mdpt predikat damai perusuh zalim tdk peduli ini bebas" sj berbuat sekehdknya. Apakah ini demokrasi kan hanya topeng agar diakui bersimbol halal.
Indonesia akan maju bila masyarakatnya sudah religius senyap
Maju dalam artian taraf hidup masyarakat
Bukan hanya maju dr segi tekhnologi saja
Maju dr segi adab akhlaknya
Orang yg maju akhlaknya pasti otomatis maju jg tekhnologi dan kehidupannya, akhlak dan adab yang baik pasti membentuk org yg baik dlm berfikir dan mau belajar sampai dirinya bsa berkembang. Klo ada org yg ngaku beradab tpi dia tdk punya kemampuan berfikir yg baik/bijak artinya dia cma pura2 beradab biar terlihat baik
Ada ceramah agama yang mewajibkan ummat beragama untuk wajib mengutamakan agama n selalu memperjuangkan agama dalam segala aspek kehidupan. Alasannya hidup di dunia ini hanya sementara waktu saja, sedangkan hidup di akherat itu kekal selamanya. Tidak apa-apa sekarang hidup miskin n menderita, yang penting nanti bisa masuk surga. Ini bisa membuat orang menjadi mabok agama. Dijualnya sawahnya satu-satunya tempat mencari nafkah demi bisa naik haji. Pikirnya soal rejeki itu sudah diatur oleh Yang Di Atas. Mana mungkin Allah akan membiarkan menderita orang telah berusaha memenuhi panggilan- NYA ? Giliran menderita, anggaplah ini sebagai ujian hidup agar bisa semakin beriman. Yo wislah.
Wkwkwk dokter eh doktrin
Secara garis besar nya yg bisa saya ambil dari video guru gembul ini.
Negara Sekuler : religius dengan cara action. Langsung melakukan apa yg tertulis di Kitab2 agama.
Contoh : jgn buang sampah sembarangan .
Negara Religius : lebih mengutamakan simbol/ritual, hafalan, diskusi tentang pendapat pemuka agama satu dgn yg lainnya.
Contoh : gk perlu di sebutin ya , gugem udh sering kok ngebutin contoh ini.
Jadi itulah beberapa hal yg saya tangkap.
Powered by Adem Sari Chingku
Wkwkwk basa basi doang simbolisme formalitas
powered by Adem Sari Tjingkoe
Nahh, iya bg, yg salah dari pola pikir orang muslim Indonesia adalah mengesampingkan perbuatan dengan cara action seperti yg anda sebutkan tadi, padahal keduanya sama sama esensial dalam ajaran Islam.
Pencerahan Guru Gembul sangat bagus dan sangat mendidik serta menyadarkan manusia jika kita ingin negara maju, untuk itu dengarkan sampai selesai 🙏
Bahwa negara sekuler lebih maju ketimbang negara religius itu fakta, contoh negara2 skandinavia dan Jepang. Tetapi menurut saya, lebih tepatnya semakin maju suatu bangsa kecenderungan untk menjadi sekuler lebih besar. Negara maju cenderung sekuler karena masyarakatnya modern dan bersikap realistis, mereka berhasil menerapkan sistem/cara yg baik untuk kemajuan rakyatnya dan bahkan memajukan peradaban manusia. Sehingga mereka sadar bahwa tanpa melibatkan aturan2 dan dogma agama mereka bisa menciptakan rasa aman, rasa keadilan, dan tentunya kebutuhan dasar yg sudah terpenuhi. Sehingga kecenderungan memohon kepada sesuatu yg tidak pasti lama2 pudar. Meraka Sadar bahwa sains & teknologi adalah tools utama untk perkembangan & keberlangsungan hidup manusia.
Ujung ujung nya yg saya pahami dari semua konten guru gembul ,balik lagi ke diri sendiri mau memperbaiki diri/muhasabah
hmmmm setuju apapun nama ideology dan sistemnya apa pin itu ujung"nya pasti gitu" aja di indonesia. karena kebanyakan dari kita adalah orang" egois yang cuma pengenya kerja santai tapi gaji melimpah.
Sebetulnya kita hidup ingin bahagia, bukan glamour. Sebuah negara yg glamour belum tentu alamnya tidak rusak, begitu juga jiwanya....
Di sini kalo kita pake agama lain sebagai bagian agama/hidup (etika) malah di tuduh menyerupai kaum lain.
Indonesia oh Indonesia.. Jangan lah menjadi Negara maju. karena Sudah banyak Negara yg maju. Kalau jadi Negara maju Semua. nanti nya gak ada Negara yg terbelakang Dong.. 🤭🤭🤗🤗🤗
Negara Maju Bukan Karna "SEKULER" Tapi Karna "SEKOLAH" /Belajar Atas dasar "Ke inginkan Sendiri" Sampai Bisa "Memahami" (Fashion) nya Sendiri
Apa hubungan negara maju dengan fashion om?
Maksudnya negara maju harus banyak ngadain fashion show gitu?
benar n negara qt banyak terlalu gaya nya wk wk
@@melodica5407 mungkin maksudnya passion?
@@georgiusreynara2422 😂
Hu'um sarua kang fashion jeng passion ..
Sama sama di baca👉 pasion 👈..
Maaph saya ketawa 😂
TakbiiiiiRRRRRR....TakbiiiiRRRRR.... TakbiRRRRR.... ini sebenar2nya ngaji tingkat lanjut, bukan hanya kulit, ini isi dari essensi bagaimana sebenarnya harus diterapkan, menakar kecocokan untuk kemajuan ummat manusia, bukan kemunafikan2 yg meraja lela. Yes is terrru ai ageri wit yu pendapat. Lega rasanya unek2 lama saya ada yg memuntahkan walau telat nonton....
TakbiiiiRRRRRRRR
Wadidau, saya dapet banyak informasi yang bisa saya serap dari video ini setelah merenungkan sebentar materinya. Alhamdulillah bisa dapet ilmu baru. Terimakasih Pak Guru Gembul, semoga sehat salalu
Intinya manusia Indonesia tidak disiplin. Klo Indonesia mau maju rakyatnya yg harus disiplin, bkn ideologiny yg dirubah.
Ideologi yang bagus akan mengubah sikap masyarakat
Pak Guru memang Josss.. Terimakasih atas pencerahannya... Setiap ulasan banyak ilmunya dan kadang membuat panas, adem, emosi, senang, tertawa, sedih, geram, jengkel pokoknya lengkap, terimakasih Pak Guru, sukses selalu.
Iya,... Betul.... Bukan kemasannya yang harus kita ganti... Tapi yang paling penting adalah kesadaran diri bahwa kita adalah manusia yang semestinya menjadi manusia sejati... Bukan menjadi yang lainnya.
Menarik sekali pembahasannya, hanya saja Guru mengesampingkan kontradiksi antara religi dan IPTEK, akselarator kemajuan suatu peradaban. Pola pikir religius tak akan pernah sejalan dengan pengembangan IPTEK karena religi mempersyaratkan percaya akan suatu kebenaran yang tidak bisa dibuktikan. Berbeda dengan pola pikir saintifik yang mempersyaratkan bukti empiris bagi suatu kebenaran dan selalu mencoba mencari dan menguji hipotesis lain. Tidak lah heran masyarakat kita sulit berkembang secara kognitif. Kita terbiasa menerima dogma dan merasa "berdosa" saat ingin mempertanyakan kembali.
saya pikir kebalik sih baraya. peradaban di mulai bersama dngan ritual memuja Tuhan. kita ga bisa bantah itu. situs situs tertua kebudayaan adalah situs ritual
@@gurugembul jika memang benar agama adalah pondasi peradaban awal manusia, itu bisa jadi karena dua alasan:
1. Agama adalah solusi manusia untuk menuntaskan hasrat merasionalisasi fenomena natural karena keterbatasan pemahaman pada saat itu;
2. Agama adalah solusi manusia untuk mengorganisir kelompok lebih besar diluar hubungan familial/tribal tanpa menggunakan kekerasan, sebelum diciptakannya negara hukum.
Namun sebelumnya, Saya sangat mengapresiasi konten Guru Gembul yang memantik dialog topik agama yang seakan tabu diperbincangkan dalam masyarakat beragama itu sendiri 🙏
Benar sekali, saya suka dgn cara penjelasan dan wawasan dari guru gembul.
Semoga terus berkarya untuk memajukan nkri ini.
Amiiinnnn
menurut saya ada peran budaya sekuler untuk membangun solidaritas modern (sentimen nasionalis) yg mampu merespon tantangan eksternal yg muncul demi nasionalisnya. Yg sekarang sentimen2 itu pragmentative, benturan, bersaingan, sehingga tak terjadi resultan.
Kenapa penghayatan P4 di masa lalu tak mempan meningkatkan budaya nasionalis, kang Gembul sebagai pendidik pasti paham.
Hidup adalah menghadapi kenyataan, bukan spekulasi. Seharusnya spekulasi itu adalah tahap akhir dari ikhtiar, bukan di tengah apalagi di awal. Banyak akhli mengatakan "pendidikan kurang" jangan dilihat ijazah.
Psi ajaa
P4 di masa itu bersifat indoktrinasi dan dogmatis alias ketaatan yang dipaksakan. Bisa damai dan aman, ya, tapi dipaksakan dengan kekuasan otokratik dari presiden sampai babinsa di tingkat desa. Begitu Pak Harto lengser, kekuatan yang mengekang itu lenyap, dan semua ketaatan yang dipaksakan itu bubar jalan, masing2 ambil jalan sendiri2. Pada saat itu pula fundamentalisme berkembang pesat.
Memang ada kegagalan bangsa ini dalam nation building. Masalah ini sudah dibaca oleh Sukarno, dan mengatakan bahwa revolusi belum selesai, namun beliau sendiri gagal karena terlalu banyak terpaku pada eksperimentasi ideologi seperti Nasakom.
@@onisuryaman408 memang ada benarnya kalau dikatakan dogma, karena itu membangun idiologi melalui filsafat, bukan dari tradisi. Saya sedikit terbetik pemahaman bahwa kegagalan itu ksrena kurang artikulasi. Membangun filsafat haruslah sangat jelas tujuan pokoknya dan menggunakan premis bahwa kebenaran sosial itu tidak tunggal mska perlu ada idiologi bersama sebagai tatanan hidup bernegara yg berhadapan dg tantangan eksternal. Mungkin ini kekurangan utamanya, sehingga para pendidikpun tak paham mengapa harus ada idiologi tunggal.
Diduga kuat bahwa kemunafikan di Indonesia itu adalah prestasi dari para tokoh dan pemimpin religiusnya (yang pro munafik) dalam mengajarkan, menyebarkan, mencontohkan dan mempraktekankannya
Assalamualaikum pa guru, ga kerasa udh di penghujung episode hampir 400 nih, 10 lagi, saya nonton guru gembul dari episode yg 20 tanda orang tidak bahagia. Saya nonton episode guru seringkali sebagai peneman jadwal makan hehe.. Jadi sambil makan tuh nyimak pembahasan dan diskusi dari guru, durasi video yg slalu antara 15-20 menit sangat cocok banget . Moga selalu sehat dan juga selalu ada inspirasi untuk bikin video.
Salam Soreang sabilulungan
nuhun baraya.
Beberapa syariat yang dilanggar, hanya dari satu foto...
Saya tambahin, pencemaran/polusi udara...walopun di situ pak gugem udah masukin poin membakar pohon..
Negara maju lahir dari masyaraka yg memiliki kesadaran dan rasa tanggung jawab tinggi. Bila sekulerisme dengan berbagai kebebasanya diterapkan pada masyarakat yang rendah kepedulianya maka yang terjadi adalah kebobtokan dan kehancuran segala bidang.
Intinya sesuai dengan poin yg keempat di postingan kemarin.
Islam lebih menghabiskan sumberdaya ya untuk mengembangkan agama, mengurusi ritual dan segala permasalahan agama bahkan membebani kerja pemerintahan.
Dari dulu selalu terjadi gesekan diantara sesama maupun dengan pihak luar. Membuat masalah dan mempermasalahkan.
Semua orang itu bisa dengan mudah mengklaim bahwa mereka regilius atau paling agamis, paling dekat tuhan. Tapi kan belum tentu itu benar, yang tau kan cuman Tuhan, wong yang nilai juga Tuhan.
GurGem selalu menyampaikan secara obyektif utk mencerahkan kaum nya.
intinya adalah penegakan hukum yang harus dijalankan secara konsisten...misal kl di negara maju buang sampah ...korupsi..pelanggar lalu lintas di hukum..
Menurut saya mindset sdm sebuah negara yg bisa bikin maju, dan yg terpenting pejabat rakyatnya hrus niat dan kompak utk memajukan negara
Hidup itu paradoks pak guru, saya Protestan. Yg kurang dari kita krng doktrin cinta tanah air. Y memang tumpang tindih cinta tanah air dan keagaaman, tp klu mengerti hrsnya menjadi 1 lebih kuat.
Konflik agama tidak pernah terjadi di China sejak mulainya peradaban manusia, apakah ini ada kaitannya dgn tingkat IQ? Mohon penjelasannya, terima kasih GG.
Tepat sekali semua yg di kemukakan di atas . Agama di eropa, adalah terbatas !!!, dlm pemerintah , agama amat sangat Harus terpisah TDK yg Dominant kacau aburadul sep negri kita ini. Ngaca apakah kita sdh Benar, kok masih ngu rusin agama2 lainnya. 🤲🤲
Ya Tuhan berkatilah ibu PERTIWI KU INI. Amiiin 7×.
Penerapan nilai nilai yang mendukung kemajuan suatu bangsa. Bukan agamanya.
Menghafal suatu kitab yang butuh banyak energi waktu dan tenaga...tentulah akan mengorbankan waktu yang lain untuk kemajuan ekonomi.
Waktu ritual ibadah yang sering dan lebih lama tentunya akan mengurangi jumlah jam kerja ataupun jam istirahat.
Demikian pula ibadah haji yang butuh tenaga waktu dan dana yang besar, akan mengurangi kesempatan investasi... Ajaran yang cenderung merasa benar sendiri dan menyerang pihak lain tentu juga akan menghancurkan keadaan yang ada..ini jelas merusak pembangunan...
Dan juga ada sikap primitif yang selalu dikerjakan pada era sekarang..
Pemahaman ekstrem tentang mencari akherat dengan mengorbankan dunia dll
Masih banyak yang lain...
na dalam perspektif saya itu justru sekuler. pihak sekuler adalah pihak yg mwngatakan yg penting akhirat. dunia sementara. itulah yg sekuler karena ada dikotomj akhirat dan dunia
lucunya rakyat negara yang tidak tersita waktu sholat , tidak menghapal kitab , tidak mengeluarkan biaya ibadah haji , tidak merasa benar sendiri , herannya kok juga tidak maju maju , contoh negara negara Afrika Tengah dan Selatan, Madagaskar , Amerika Latin , negara negara Karibia , negara negara Pasifik , juga tidak maju maju, ....
Jadi bingung saya....
Di Negara sekuler, agama harus bisa mengurus dirinya sendiri tak boleh merepotkan dan membebani negara, tak boleh jualan agama untuk kekuasaan politik, siapapun yg mampu memberi manfaat kepada negara maka ia akan didengar. Bukan karena agamanya.
Semua didasarkan pada kepentingan bersama/Nation bukan kelompok tertentu. Agama tak boleh meminta keistimewaan...
Ini beberapa hal yang memperingan kerja pemerintahan sekuler sehingga pemerintah bisa lebih terfokus untuk mengurusi ekonomi dll agar segera lebih sejahtera.
Izin menyampaikan opini, sebelumnya diperjelas saja dl, menurut saya sekuler itu ad 2 tipe, yakni sekuler secara hukum (pemisahan agama dan negara) dan sekuler secara sosial (pengaruh agama di masyarakat sangat minim dan kebanyakan penduduknya tdk beragama atau agama ktp doang)
Lebih tepatnya bkn "negara jadi maju karena sekuler" tapi "negara jadi sekuler karena maju" maksudnya gini:
Rata2 negara maju itu penduduknya sejahtera, semua fasilitas ada dan tercukupi, politik sosial relatif aman dan stabil, serta saya rasa selain AS semua negara maju punya sistem welfare state yg intinya org yg benar2 tdk mampu akan dpt bantuan dari pemerintah sehingga setidaknya kebutuhan dasarnya tercukupi. Dengan kondisi yg seperti ini, wajar jika pengaruh agama memudar di masyarakat dan negara jadi sekuler secara sosial, karena trz terang saja manusia itu (tdk semua tapi rata2) religius karena kepepet. Karena di negara maju semuanya aman dan tercukupi, maka kebanyakan orang merasa "agama tdk penting" karna toh mrk baik2 saja didunia ini jadi knp harus "begini begitu lagi". Mungkin simplenya baraya coba menilai diri sendiri2 biasanya paling rajin ibadah mempraktekkan agama dkt dgn Tuhan dll disaat lagi susah atw disaat lagi happy aman sentosa? Nah kalo udh tau jawabannya sekarang coba aplikasikan itu ke tingkat 1 negara, kira2 seperti itu
Lagipula tdk semua negara maju itu sekuler secara hukum. Norwegia yg merupakan negara termaju dan terkaya diseluruh dunia secara hukum merupakan negara teokrasi dan bkn negara sekuler (gereja lutheran menjadi agama negara meskipun hanya pd prakteknya itu hanya simbolis saja) dan rata2 negara eropa utara juga begitu. Mrk jadi sekuler secara sosial semenjak thn 1950an/1960an disaat ekonomi pesat sampai akhirnya jadi negara maju seperti sekarang.
berarti sejalan dengan yang pernah pak guru bilang, agama adalah opium masyarakat
Setuju bet
nice opini. setuju baraya. tp jika suatu negara benar2 menjadikan agama sebagai landasan dari prilaku sehari2 utk setiap warganya terutama untuk pemimpinnya, yg otomatis akan berdampak pada negara, tentu saya yakin negara akan menjadi maju dengan sendiri ny. dengan catatan "benar-benar dijalankan oleh semua/sebagian besar orang".
tp ya kalau melihat realita saat ini, hampir mustahil mengharapkan setiap org untuk taat agama. karena saat ini terutama setelah era industrialisasi, perkembangan ekonomi menjadi sangat pesat, org2 jd merasa tidak perlu berdoa dan kesadaran akan keberadaan Tuhan pun semakin memudar.
yg kasihan adalah negara yg masih stengah2, perkembangan ekonominya lambat, dan penerapan agamanya pun tidak maksimal. Makanya negara itu tidak maju2. solusinya ya seperti kata2 pak gembul. negara it harus benar2 menerapkan suatu ideologi yg benar2 mereka yakini, entah itu sekuler, agamais, komunis, demokratis, liberal, atau apalah agar ada perubahan.
lagipula segala hal yg setengah2 itu hasil ny gak akan bagus.
@@ibadinsabri342 wkwk mungkin kasarannya secara duniawi bisa dibilang begitu
@@FerlianSatria betul sekali
yang salah adalah ketika kita men-tuhankan/ meletakan pengertian terbatas kita akan Tuhan, diatas Tuhan itu sendiri.
agama-agama itu mengajarkan kebaikan. kalau orangnya tidak baik y berarti dia salah beragama.
disini terlihat indonesia bermasalah di SDMnya, dimana mendahulukan hasrat daripada akal yang jelas2 bukan ciri ciri orang ber agama.
Sehat sehat pak gembul, tegakan akal sehat. Selalu memberi pencerahan dan bawakan Indonesia ke masa pencerahannya.
Bedanya Indonesia dengan negara2 maju sekuler adalah negara menerapkan prinsip-prinsip agama pada habluminannas sementara orang Indonesia berfokus pada habluminallah
Habluminallah dari hongkong, buktinya banyak yg kerudungan tapi gak solat gak puasa saat ramadhan, itu mah tepatnya kemunafiqan.
Padahal habluminallah jika disatukan dengan habluminannas akan lebih indah
@@rubyyanto9881 Orang Hongkong ngerti habluminallah? 😁
@@hennysetya9016 realitanya hablumminannass nya sangat minim..
Labelling, identity captured, rule uniformity dls itu yg menghambat kemjuan.Solusinya: kolom agama di KTP (identity card), dan undang ² kolonial harus lah di hapuskan...
Salam ...
Saya setuju dgn pak guru. Saya pernah ke negara cina beijing dan shanghei. Disiplin yg tinggi di negara itu dan juga karakter mereka yg baik. Budaya antri, dan klu bepergian bawa kantong plastik untuk sampah. Klu di Indonesia budaya antrinya sangat kurang. Contoh saat resepsi sdh antri panjang tiba tiba ada langsung masuk di depan orang yg sdh antri dll.
Waktu pulang indo pasti loe kaget kan/culture shock gitu, lihat indo woww amazing jorok nya😂 paling berantakan
Di awal video sempet meragukan statement nya pak guru, eh seterusnya "hmm bener juga"
Pak guru, mooh maaf ni kalo bole minta dibuatin konten. Coba bahas Pak mengenai codex gigas, codex seraphinus, gayat al-hakim (picatrix), kitab al-bulhan (book of wonders) dari perspektif Guru. Soalnya nyari diinternet informasinya cukup sedikit dan cukup misterius, hehehe.
SEMOGA BISA BARAYA
@@gurugembul saya taunya Codet kang..😅
@@gurugembul hatur nuhun telah dinotis Pak Guru. Ini yg suka dari Channel Pak Guru, ada interaksi dengan viewer.
Socialist yg pas buat indonesia biar dipaksa dlu terbntuk mentalitas positif nya, dbntuk paksa mental militan nya dlu dlm hal2 yg baiknya sprti misalkan militer dipksa utk disiplin, utk bersih n ga nyampah dengan sanksi hukum tegas scra finansial or bhkan fisik n dipksa rapih organize, dipksa utk berhasil memenuhi misi n pencapaian2 ky bushido, dipksa utk patuh n loyal pd hukum n aturan, krn emg karakter org indo g mau diatur, g mau kompak. Dlu jg eropa gitu, tp dipksa n dipksa krn situasi n jg pemerintah yg militan, stlh trbntuk mentalnya yah pasti kbntuk jg karakter bangsa nya,
Karena negara sekuler tidak ada yg menghalangi atau menghambat kemajuan mereka.
Singgungan pak guru tenang Aceh itu benar saya asli Aceh hingga skrang masi di Aceh mngakui itu bnar...
Kemungkinan besar, dilihat saat ini kebodohan umat justru dipertahankan oleh mereka para elit agama untuk mempertahankan status sosial dan ekonomi mereka para oligarki agamawan 😁
🙏
Dan masyarakat kita masih bermental feodalisme berbalut agama
Makanya memainkan isyu agama atau kasarnya menjual agama bagi para politikus itu masih jadi andalan ... makanya akan di mainkan lagi oleh byk kepentingan. Contoh yg kurang baik tentunya pernah di lakukan dengan ayat dan mayat ... sebenarnya itu gak fair tapi yah gimana. Klo itu menurut pribadi sudah teror lewat agama bukan jualan agama lagi. Preman dan prilaku kriminal lebih takut klo stigma kafir dan mayatnya klo mati tidak di mandikan dan di sholatkan.
Nah ini koment yg paling cocok di episode ini
i found nemo
Wkwkwkk
Manusia yang materialis dingin, bisa mertindak agresif, dan keras pada anda. Kehidupan yg kental dengan duniawi walau di tengah desa terpencil sekalipun
Tolak ukur maju atau tidaknya bukan karena agama.
Siapa yang menang perang, merekalah yang berkuasa.
Karena saat mereka berperang kita bahkan belum jadi sebuah negara.
Untuk negara yang lahir pasca perang dunia 2, Indonesia sudah termasuk kedalam negara maju.
Apalagi kita tidak disokong secara langsung oleh negara blok seperti singapura yang disokong barat.
Kita, dibandingkan negara dunia ketiga lainnya, sudah termasuk maju meskipun bukan yang teratas.
Lagipula, adanya peran agama dalam perjuangan kemerdekaan itu sangat nyata. Yakin tanpa agama kita bisa bersatu, berjuang dan merdeka?
Memisahkan ilmu agama Islam dan sains tidak secara langsung merupakan indikator dari sekularisme. Sekularisme lebih berkaitan dengan pemisahan antara agama dan negara, sedangkan pemisahan antara ilmu agama dan sains lebih berkaitan dengan pendekatan terhadap pengetahuan dan metode yang digunakan dalam bidang tersebut.
Pemisahan antara ilmu agama Islam dan sains dapat terjadi dalam konteks pendidikan atau penelitian di mana keduanya diajarkan atau ditangani secara terpisah. Ini bisa terjadi dalam negara-negara dengan sistem pendidikan yang memisahkan kurikulum agama dan ilmu pengetahuan, atau dalam lembaga pendidikan yang menekankan pada pembelajaran yang terfokus pada salah satu bidang tersebut.
Namun, penting untuk diingat bahwa pemisahan ini bukanlah prinsip yang secara khusus terkait dengan sekularisme. Pemisahan ini lebih merupakan kebijakan pendidikan atau pendekatan pengajaran yang dapat bervariasi di berbagai negara atau konteks.
Sekularisme sendiri lebih berkaitan dengan pemisahan antara agama dan negara dalam hal pengambilan keputusan politik, hukum, dan pemerintahan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kebijakan publik dan tindakan pemerintah tidak didasarkan pada satu agama atau keyakinan agama tertentu, melainkan berlandaskan pada prinsip-prinsip demokrasi, kebebasan beragama, dan keadilan bagi semua warga negara.
Dalam beberapa negara yang menganut prinsip sekularisme, pendidikan agama masih bisa diajarkan sebagai mata pelajaran opsional di sekolah-sekolah, sementara sains diajarkan secara terpisah sebagai bagian dari kurikulum ilmu pengetahuan umum. Hal ini tidak bertentangan dengan prinsip sekularisme selama tidak ada pemaksaaan satu agama tertentu dan tidak ada diskriminasi dalam perlakuan terhadap siswa atau warga negara lainnya.
Langganan banget ngikutin si bapak nih. Suka banget. Membuat pikiran saya terbuka di tengan informasi2 yg membludak yg disajikan yutup. Wajib mampir ke sini biar tetep waras 🤘😅
Indonesia membutuhkan orang seperti Guru Gembul. Dia adalah Inspirasi bagi Bangsa dan akan mencetak Generasi Hebat Indonesia💫
Ada yg paling menarik dari pembahasan ini yaitu ada 7 pelanggaran agama apa bila ada demo(foto) dan pak guru bilang ini justru melanggar syariat agama islam dan thogut...tapi saya setuju pak
Saya sangat setuju juga.
Tapi kok saya jadi takut ya dengernya, takut guru gembul diapa apain rumahnya sama 8000 orang 🙊🙊🙊🙊
@@baihaqi_josss alexu snackbarr!)wkwkwk
@@baihaqi_josss take a beer!!!
@@byunbaekhyun2283 ehh batang lembek. Ga usah sara bisa gak?.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ ۗ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَٰكِن لَّا يَعْلَمُونَ
Sejak saya mendengar bang rocky gerung mengatakan pancasila bukan ideologi, saya kebingungan maksudnya apa, setelah mendengar dari guru gembul, saya baru lebih sedikit mengerti maksud bang rocky waktu itu.
Harusnya,,chenel paguru ini sucrber nya banyak.
Terimakasih pak guru setiap hari kepala dan hati saya tercerahkan 🙏
pelajaran yang saya secara pribadi ambil dari video gugem kali ini adalah:
mari kita implementasikan prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang selama ini kita malah menggunakannya sebagai topeng atas kemunafikan kita. sebenarnya ada lagi tapi saya gk bisa menerjemahkannya dalam bentuk kata-kata atau kalimat
Wooooow
Saya sgt setuju, syariat itu hanya sebagai topeng doang aja, tipu, pelanggaran, tidak displin jg dll juga dimana mana ada. kan aturan itu di buat jg utk di langgar/ ato memanimasir setidaknya gt.
Tp entahlahh,
hanya tuhan yg sempurna,
Perintah Tuhan saja di langgar oleh manusia(kita) sendiri gt.
gmn pula perintah//aturan yg di buat oleh manusia sendiri.
pasti tambah di labrak alll
Sehat selaluu
Penjelasan yang bagus Pak Guru (melalui paradigma post-modernisme). Disini saya berpikir bahwa, sistem sekuler memang ideal untuk diterapkan. Dengan harapan, agama yang dilembagakan di hati (secara personal) lebih mampu melahirkan kerelijiusan yang tulus, sehingga mampu melahirkan cinta tulus kepada Tuhan dan segenap ciptaan-Nya.
Sebaliknya, saya khawatir, agama yang dilembagakan (secara publik) justru melahirkan kerelijiusan palsu, yang kebanyakannya bekerja untuk mata manusia, bukan untuk mata Tuhan.
Setuju sih..memang pendidikan untuk menanamkan etika dalam agama sebagai ideology yang mengikat itu harus ditanamkan sedini mungkin dalam keluarga...dari ayah kepada anaknya..ayah ke istrinya..adik ke kakaknya.dan sebaliknya...tapi sekarang ada gerakan untuk mengacaukan ikatan keluarga, banyak perzinahan, banyak perceraian, anak tanpa ayah, anak ditelantarkan...hal ini menyebabkan lahirnya generasi yang rusak
@@fajartiyarabdulmajid7807 Saya setuju saudara, memang pendidikan etika/akhlak, paling ideal adalah dari keluarga sendiri. Terlebih, didikan dalam suasana keakraban lebih mudah diterima.
Terkait hal-hal yang mengancam keeratan hubungan kekeluargaan, memang selalu ada (di setiap masa), sebagai sebuah tantangan tersendiri.
Sebagai antisipasinya, manajemen parenting penting sekali, termasuk juga manajemen bagaimana cara keluarga mengajarkan etika yang baik dan benar kepada anak. Kebanyakan, anak muda tidak tertarik lagi terhadap etika/akhlak karena didikan orang tua yang belum tepat. Misalnya, orang tua yang cenderung egoistis dan terlalu indoktrinatif, sehingga secara perlahan membunuh daya kritis berpikir anak. Mungkin, solusi terbaik menurut saya adalah calon orang tua selanjutnya, mengajarkan etika/akhlak dengan cara yang lebih hikmah, inovatif, dan tetap menjaga agar daya kritis anak tidak terbunuh secara perlahan.
@@primaswo8766 kayaknya ini dulu yang dilakukan Evangelical di America sebelum perang dunia ke 2 ya..makanya penduduk paling patriotis di America pasti dari evangelical
@@fajartiyarabdulmajid7807 Entahlah, saya baru tahu tentang ini. Saya tertarik membaca dahulu tentang Evangelical😁
Saya menyimak .pak guru .lanjutkan terus pencerahan ini !
Ideologi kita adalah pragmatisme pak guru. Istilah macam Pancasila, demokrasi, penegakan syariah. Hanya berhenti sebagai istilah dan hal-hal simbolik lainnya. Praktiknya, pragmatisme yg tetap merajalela.
hihi iya keknya
I love mie instan baraya..
Kemajuan adalah ke duniawian, setiap negara sekecil apapun pasti maju, bila tak ada korupsi.