Thanks for watching, jika ada topik yang ingin dibahas di video-video selanjutnya seputar finance, accounting, atau valuation. Silahkan tulis disini guys..
gaji yang masih harus dibayar hanya salah satu contoh saja. Accrued Expense itu untuk semua biaya, yang memang pada saat bikin laporan keuangan biayanya sudah terbentuk tapi realisasinya belum terjadi (belum dibayar).
kak, metode depresiasi dan analisa jangaka panjangnya udah di upload ya? kalo bisa di mix kak bahasa inggris dan bahasa indonesia kak akunnya sama kaya video sebelumnya. pusing kak harus translate dulu biar paham.
Metode depresiasi bisa lihat disini ya: ua-cam.com/video/7sVZE6J3r5s/v-deo.htmlsub_confirmation=1 Di mix bagaimana maksudnya ya? Pakai subtitle english maksudnya?
Kalo masih di periode yg sama dari muncul sd dibayar ga masalah. Tapi kalau dibayar lewat tanggal pelaporan, apalagi jumlahnya material, laporin sbg piutang buat jumlah yg udh bisa diakuin sbg piutang.
Accrued Revenue sebenarnya mirip dengan Piutang, bedanya kadang dalam kasus tertentu, kita belum bisa ngakuin piutang karena belum bisa terbitin invoice, padahal kita sudah perform. Makanya kita bisa akuin accrued revenue, nanti setelah bisa menagihkan, kita balik jadi piutang accrued revenue nya.
Kalau sudah selesai disusutkan, tidak disusutkan lagi. Jadi tahun ke-6 asset tersebut sudah tidak ada biaya penyusutan. Penyusutan pada dasarnya hanya metode untuk membiayakan asset tetap supaya tidak sekaligus dibiayakan seluruh nilainya dalam 1 periode, melainkan berdasarkan masa manfaatnya berapa lama. Jika sudah selesai tidak disusutkan lagi meskipun mungkin asset nya masih tetap digunakan. Contoh lebih lanjut bisa dilihat disini mengenai AJP : ua-cam.com/video/jcm7V-tuqw8/v-deo.html?sub_confirmation=1
Gpp ditanyakan saja kalau masih bingung. Jawabannya tetap dibukukan di Neraca, dengan nilai Assetnya nol karena sudah habis disusutkan (anggap tidak ada nilai sisa). Dan atas asset ini tidak perlu dilakukan jurnal penyesuaian atau penyusutan lagi. Jadi, misalnya ada peralatan Rp 1,000,000, sudah selesai disusutkan semua selama 5 tahun, ga ada nilai sisa, sehingga kalau biaya penyusutan kita totalkan selama 5 tahun (akumulasi penyusutan), totalnya sama sebesar Rp 1,000,000. Di Neraca kita tulis dua2nya secara terpisah, kurang lebih seperti ini: Peralatan ................................ Rp 1,000,000 Akum. Penyusutan Peralatan (Rp 1,000,000) Kalau ditotalkan nilai net peralatannya = Rp 0. Nah peralatan ini tidak perlu disusutkan lagi, tidak perlu dibuat jurnal penyesuaiannya juga, dibiarkan saja di Neraca seperti itu dari periode ke periode.
Suhu, utk contoh biaya penyusutan mesin tsb, jika umur ekonomisnya 5th itu utk thn kedua di Neraca saldo awal masuk nilai awal pembelian mesin nya atau nilai buku jika menggunakan perhitungan garis lurus?
@@facultive Oh yah menghitung nilai depresiasinya ttp dgn nilai pembelian awal, nah utk pengisian saldo awal pd thn berikutnya pd akun mesin menggunakan nilai buku/sisanya yah Suhu?
Oh itu ada 2 pilihan, boleh ditulis net nya aja sisanya, tapi dijelaskan di catatan laporan keuangan rinciannya awalnya berapa, akumulasinya penyusutannya berapa, atau boleh ditulis dua-duanya langsung di Neraca, jadi kos awalnya dan akumulasi penyusutannya ditulis dua2nya langsung di Neraca, yang akumulasi penyusutan diberi tanda minus karena mengurangi assetnya.
Thanks for watching, jika ada topik yang ingin dibahas di video-video selanjutnya seputar finance, accounting, atau valuation. Silahkan tulis disini guys..
kak izin bertanya kalau accrued expense itu casenya apa hanya di tujukan untuk gaji yang memang belum bisa di bayar?
gaji yang masih harus dibayar hanya salah satu contoh saja. Accrued Expense itu untuk semua biaya, yang memang pada saat bikin laporan keuangan biayanya sudah terbentuk tapi realisasinya belum terjadi (belum dibayar).
kak, metode depresiasi dan analisa jangaka panjangnya udah di upload ya? kalo bisa di mix kak bahasa inggris dan bahasa indonesia kak akunnya sama kaya video sebelumnya. pusing kak harus translate dulu biar paham.
Metode depresiasi bisa lihat disini ya: ua-cam.com/video/7sVZE6J3r5s/v-deo.htmlsub_confirmation=1
Di mix bagaimana maksudnya ya? Pakai subtitle english maksudnya?
kak kalo pada saat piutang dibayar lalu kita menuliskan accrued revenue dikredit terhadap cash di debit boleh ga?
Kalo masih di periode yg sama dari muncul sd dibayar ga masalah. Tapi kalau dibayar lewat tanggal pelaporan, apalagi jumlahnya material, laporin sbg piutang buat jumlah yg udh bisa diakuin sbg piutang.
Kaaak buat accounting bt kontraktor doong kaak😊
Okeee, waktu bahas pengakuan pendapatan di topik-topik berikutnya saya cover ya...
Kak, kalo yg utk accrued revenue, akun" nya di catat di jurnal apa saja itu?
Accrued Revenue sebenarnya mirip dengan Piutang, bedanya kadang dalam kasus tertentu, kita belum bisa ngakuin piutang karena belum bisa terbitin invoice, padahal kita sudah perform. Makanya kita bisa akuin accrued revenue, nanti setelah bisa menagihkan, kita balik jadi piutang accrued revenue nya.
Jika mesin masa penyusutannya sudah mencapai batas yg di tentukan misalkan 5 thn, nah selanjutnya apakah di mulai dari awal lagi atau gmn?
Kalau sudah selesai disusutkan, tidak disusutkan lagi. Jadi tahun ke-6 asset tersebut sudah tidak ada biaya penyusutan. Penyusutan pada dasarnya hanya metode untuk membiayakan asset tetap supaya tidak sekaligus dibiayakan seluruh nilainya dalam 1 periode, melainkan berdasarkan masa manfaatnya berapa lama. Jika sudah selesai tidak disusutkan lagi meskipun mungkin asset nya masih tetap digunakan. Contoh lebih lanjut bisa dilihat disini mengenai AJP : ua-cam.com/video/jcm7V-tuqw8/v-deo.html?sub_confirmation=1
@@facultive mohon maaf jadi sdh tdk di bukukan lagi? Atau tetap di bukukan dengan nilai saat pertama beli? Maaf saya bertanya sperti ini
Gpp ditanyakan saja kalau masih bingung. Jawabannya tetap dibukukan di Neraca, dengan nilai Assetnya nol karena sudah habis disusutkan (anggap tidak ada nilai sisa). Dan atas asset ini tidak perlu dilakukan jurnal penyesuaian atau penyusutan lagi.
Jadi, misalnya ada peralatan Rp 1,000,000, sudah selesai disusutkan semua selama 5 tahun, ga ada nilai sisa, sehingga kalau biaya penyusutan kita totalkan selama 5 tahun (akumulasi penyusutan), totalnya sama sebesar Rp 1,000,000. Di Neraca kita tulis dua2nya secara terpisah, kurang lebih seperti ini:
Peralatan ................................ Rp 1,000,000
Akum. Penyusutan Peralatan (Rp 1,000,000)
Kalau ditotalkan nilai net peralatannya = Rp 0. Nah peralatan ini tidak perlu disusutkan lagi, tidak perlu dibuat jurnal penyesuaiannya juga, dibiarkan saja di Neraca seperti itu dari periode ke periode.
@@facultive terima kasih kak atas penjelasannya🙏
@@facultive kak mau tanya kenapa sih harus dibuatkan akumulasi penyusutan nya?
Suhu, utk contoh biaya penyusutan mesin tsb, jika umur ekonomisnya 5th itu utk thn kedua di Neraca saldo awal masuk nilai awal pembelian mesin nya atau nilai buku jika menggunakan perhitungan garis lurus?
Maksudnya dasar perhitungan untuk tahun kedua? Untuk garis lurus tetap pakai pakai kos awal, supaya depresiasinya setiap periode konstan (sama)
@@facultive Oh yah menghitung nilai depresiasinya ttp dgn nilai pembelian awal, nah utk pengisian saldo awal pd thn berikutnya pd akun mesin menggunakan nilai buku/sisanya yah Suhu?
Oh itu ada 2 pilihan, boleh ditulis net nya aja sisanya, tapi dijelaskan di catatan laporan keuangan rinciannya awalnya berapa, akumulasinya penyusutannya berapa, atau boleh ditulis dua-duanya langsung di Neraca, jadi kos awalnya dan akumulasi penyusutannya ditulis dua2nya langsung di Neraca, yang akumulasi penyusutan diberi tanda minus karena mengurangi assetnya.
@@facultive keren abis lah penjabaran nya, tq bgt Suhu 🙏🙏
@@1lucky_bastard940 siiippp :)
Kaaak buat accounting bt kontraktor doong kaak😊
Okeee, waktu bahas pengakuan pendapatan di topik-topik berikutnya saya cover ya...